hubungan stimulasi ibu dengan perkembangan …digilib.unila.ac.id/30150/5/skripsi tanpa bab...

58
HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BATITA DI POSYANDU DI KELURAHAN PENENGAHAN RAYA KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG (SKRIPSI) ANUGERAH INDAH SARI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: vanxuyen

Post on 01-Apr-2019

237 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

KASAR BATITA DI POSYANDU DI KELURAHAN PENENGAHAN

RAYA KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG

(SKRIPSI)

ANUGERAH INDAH SARI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

KASAR BATITA DI POSYANDU DI KELURAHAN PENENGAHAN

RAYA KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG

Oleh

ANUGERAH INDAH SARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA KEDOKTERAN

pada

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 3: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

ABSTRACT

RELATION BETWEEN MATERNAL STIMULATION AND GROSS

MOTOR DEVELOPMENT IN CHILDREN UNDER THREE YEARS OLD

AT POSYANDU IN KELURAHAN PENENGAHAN RAYA KECAMATAN

KEDATON BANDAR LAMPUNG

By:

ANUGERAH INDAH SARI

Background: Gross motor development is one of children development which

must detect in young age for minimize developmental delayed. Age 0-3 is a

Golden Period which children brain is rapidly develop. Stimulation is a method

that can increase children development. Stimulation in age 0-3 need for

optimizing children development.

Goals: To know the relation between maternal stimulation and gross motor

development in children under three years old at posyandu in Kelurahan

Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung

Methods: design of this study is kuantitatif observasional with cross sectional

approach to 80 kids and mother at posyandu in Kelurahan Penengahan Raya

Kecamatan Kedaton Bandar lampung. The data were taken in the from primary

data from denver II test and questionnaire to skor maternal stimulation

Result: 39 from 44 (88,6%) children who get good stimulation have normal gross

motor development and 5 from 44 (11,4%) children are suspect grossmotor

development delay. In lack stimulation only 22 from 36 (61,1%) children which

have normal grossmotor development and 14 from 36 (38,9%) children are

suspect grossmotor development delay . Chi Square result get p=0,004 (p<0,05)

Conclusion:There is relation between maternal stimulation and children under 3

years old gross motor development.

Keywords: children under 3 years old, gross motor development, maternal

stimulation.

Page 4: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

ABSTRAK

HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

KASAR BATITA DI POSYANDU DI KELURAHAN PENENGAHAN

RAYA KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG

OLEH

ANUGERAH INDAH SARI

Latar Belakang: Motorik Kasar merupakan salah satu aspek perkembangan anak

yang harus dideteksi sedini mungkin untuk meminimalisir keterlambatan

perkembangan anak. Usia 0-3 tahun merupakan Golden Age Period dimana otak

anak berkembang dengan pesat. Stimulasi merupakan salah satu metode yang

dapat melatih perkembangan anak. Stimulasi pada usia 0-3 tahun sangat

diperlukan guna mengoptimalkan perkembangan anak.

Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stimulasi ibu

dengan perkembangan motorik kasar batita di posyandu di kelurahan Penengahan

raya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung

Metode:Desain penelitian ini adalah kuantitatif observasional dengan pendekatan

cross sectional terhadap 80 batita dan ibunya di posyandu kelurahan Penengahan

Raya kecamatan Kedaton. Data yang diambil berupa data primer yaitu hasil

Denver II dan kuisioner untuk menilai stimulasi ibu

Hasil Penelitian: 39 dari 44 (88,6%) anak yang mendapat stimulasi kategori baik

memiliki perkembangan motorik kasar yang sesuai dan 5 dari 44 (11,4%) anak

memiliki suspek keterlambatan perkembangan motorik kasar. Untuk stimulasi

kurang, hanya 22 dari 36 (61,1%) anak yang memiliki perkembangan motorik

kasar yang sesuai/normal dan 14 dari 36 anak (38,9%) memiliki suspek

keterlambatan perkembangan motorik kasar . Hasil Uji Chi-Square didapatkan

nilai p=0,004 (p<0,05)

Simpulan: Terdapat hubungan antara stimulasi ibu dengan perkembangan

motorik kasar batita

Kata kunci: batita, motorik kasar, stimulasi ibu

Page 5: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver
Page 6: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver
Page 7: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver
Page 8: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang pada tanggal 17 Oktober 1995 sebagai anak

kedua dari Bapak Mulyadi dan Ibu Yulizar

Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan di SD Yayasan IBA Palembang pada

tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Kusuma

Bangsa Palembang pada tahun 2010, dan Sekolah Menengah Atas (SMA)

diselesaikan di SMA Plus Negeri 17 Palembang pada tahun 2013

Tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SBMPTN).

Selama menjadi mahasiswa, penulis mengikuti Forum Studi Islam (FSI) Ibnu

Sina pada tahun 2014-2015 sebagai Anggota Cardiac dan PMPATD (Pasukan

Medis Pencinta Alam Tanggap Darurat) Pakis Rescue Team sebagai anggota

muda, lalu sebagai anggota divisi kaderisasi FSI Ibnu Sina dan anggota divisi

organisasi PMPATD Rescue Team 2015- 2016 dan sebagai sekretaris divisi

Saruan Tugas dan Logistik (Satgas-Log) PMPATD Pakis Rescue Team tahun

2016-2017.

Page 9: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

Dipersembahkan untuk

Ayah, Ibu, Kakak,

Abang, Adek dan

Keluarga BESARku

Tercinta

‘Berusaha, Berdoa, dan

Percaya. Allah SWT

senantiasa menyertai

hambanya yang

senantiasa berikhtiar dan

tawakal’

Page 10: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan segala nikmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Stimulasi Ibu dengan

Perkembangan Motorik Kasar Batita di Posyandu di Kelurahan Penengahan

Raya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung”

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat masukan, bantuan,

dorongan, saran, bimbingan dan kritik dari berbagai pihak. Maka dengan

segenap kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar- besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M. Kes., Sp. PA, selaku Dekan Fakultas

Kedoketran UniversitasLampung ;

3. dr. Roro Rukmi Windi Perdani, M. Kes., Sp. A selaku pembimbing pertama

yang selalu bersedia untuk meluangkan waktunya, memberikan nasihat,

bimbingan, saran, dan kritik yang bermanfaat dalam proses penyelesaian

skripsi ini;

4. dr. Hanna Mutiara, M. Kes selaku pembimbing kedua atas kesediaannya

untuk meluangkan waktu, memberikan nasihat, bimbingan, saran, dan kritik

Page 11: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

yang bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini;

5. dr TA Larasati, M. Kes selaku pembahas atas kesediannya untuk senantiasa

memberikan kritik, saran, dan masukan yang membangun dimana sangat

bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan penulisan skripsi ini;

6. Seluruh staf dosen dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung atas ilmu, waktu, dan bimbingan yang telah diberikan dalam

proses perkuliahan;

7. Terimakasih teruntuk Ayah (Bapak Mulyadi) dan Ibu (Ibu Yulizar) yang

sangat saya cintai dan sayangi atas doa, perhatian, semangat, kesabaran,

kasih sayang, dan dukungan yang selalu menyertai saya;

8. Terimakasih kepada saudara-saudari saya Enggar Sari Kesuma Wardhani,

Bagus Muhammad Husein dan Zulfyah Hanny, serta seluruh keluarga besar

atas doa, dukungan, dan motivasinya sehingga saya dapat sampai ke tahap

ini;

9. Terimakasih kepada sahabat-sahabat tersayang Eva Aprilia, Maharani Sekar

Ningrum, Sekar Mentari, Claudia Clarasinta, Zafira Uswatun Hasanah, Ni

Made Ayu Linggayani Pasek, Angga Hendro Priyono dan Gusti Ngurah P P

Wisnu untuk doa, bantuan, semangat serta kesabaran waktu dan hiburannya

dikala sedih maupun senang;

10. Terimakasih kepada “Geng Rumah” Lulu Wilda Nurani, Leni Amelia,

Natasya Hayatillah dan Vermitia atas segala ilmu, motivasi waktu serta

kesabaran sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini;

11. Terimakasih kepada “Tim Skripsi dr Roro” Sabrina Fazriesa, Nisrina Afifah

dan Amira Puri Zahra atas segala segala doa, motivasi dan kesabaran hingga

Page 12: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

saya dapat sampai ke tahap ini;

12. Terimakasih kepada Riska Permata, Desti Diana, Fistana Bella dan Zulfikar

MS dan teman teman lainnya atas segala bantuan selama menyelesaikan

skripsi ini;

13. Terimakasih kepada “Geng Valak Bapak Kau” Salwa Darin Luqyana,

Monika Rai Islamiah, dan Wita Aulia atas doa, hiburan dan motivasi selama

penulisan skripsi ini;

14. Terimakasih kepada teman-teman sejawat angkatan 2014 atas kebersamaan,

keceriaan, kekompakan, dan kebahagiaan selama 3,5 tahun perkuliahan ini,

semoga kelak kita bisa menjadi dokter yang amanah dan sukses bagi

masyarakat luas;

Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan

manfaat dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya. Terima

kasih.

Bandar Lampung, Januari 2018

Penulis

Anugerah Indah Sari

Page 13: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ......................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................... 5

1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 6

1.4 Manfaat . .......................................................................................................... 6

1.4.1 Manfaat Bagi peneliti ........................................................................ 6

1.4.2 Manfaat bagi masyarakat .................................................................. 6

1.4.3 Manfaat bagi tenaga kesehatan ......................................................... 6

1.4.4 Manfaat bagi peneliti lain ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Tumbuh Kembang Anak ................................................................................ 7

2.1.1 Pengertian Tumbuh Kembang Anak ................................................. 7

2.1.2 Tahapan Tumbuh Kembang Anak .................................................... 8

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan .................................... 10

2.1.4 Ciri Perkembangan .......................................................................... 12

2. 2 Perkembangan Motorik Kasar ...................................................................... 13

2.2.1 Tahapan Perkembangan Motorik Kasar .......................................... 13

2.2.2 Tanda Bahaya Perkembangan Motorik Kasar ................................. 14

2. 3 Stimulasi ....................................................................................................... 15

2.3.1 Pengertian Stimulasi ........................................................................ 15

2.3.2 Prinsip Dasar Stimulasi .................................................................... 15

2.3.3 Stimulasi Ibu .................................................................................... 16

Page 14: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

ii

2.3.4 Stimulasi Perkembangan Motorik Kasar ......................................... 17

2. 4 Alat untuk mengukur Perkembangan ........................................................... 18

2.4.1 Denver II .......................................................................................... 18

2.4.2 KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan ............................... 21

2. 5 Kerangka Teori ............................................................................................. 25

2. 6 Kerangka Konsep .......................................................................................... 26

2. 7 Hipotesis ........................................................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 27

3.2 Waktu dan Tempat ....................................................................................... 27

3.3 Subjek Penelitian ......................................................................................... 27

3.3.1 Populasi ............................................................................................ 27

3.3.1.1 Kriteria inklusi ..................................................................... 28

3.3.1.2 Kriteria eksklusi ................................................................... 28

3.3.2 Sampel ............................................................................................. 28

3.4 Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................... 29

3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 30

3.6 Metode Pengambilan Data ........................................................................... 30

3.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................................... 31

3.8 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 32

3.9 Pengolahan dan Analisis Data ..................................................................... 33

3.9.1 Pengolahan Data .............................................................................. 33

3.9.2 Analisis Data .................................................................................... 33

3.10 Etika Penelitian ............................................................................................ 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 36

4.1.1 Analisis Univariat ............................................................................ 36

4.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir Ibu ..................................................................... 36

4.1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Ibu .............. 36

4.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu ..... 37

4.1.1.4 Skor Pemberian Stimulasi Motorik Kasar Ibu ................ 37

4.1.1.5 Distribusi Perkembangan Motorik Kasar Anak .............. 38

4.1.2 Analisis Bivariat .............................................................................. 38

4.2 Pembahasan ................................................................................................. 39

4.2.1 Stimulasi Motorik Kasar yang dilakukan Ibu .................................. 39

4.2.2 Perkembangan Motorik Kasar ......................................................... 41

4.2.3 Hubungan Stimulasi Ibu dengan Perkembangan Motorik Kasar

Batita ................................................................................................ 44

4.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 46

Page 15: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

iii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ..................................................................................................... 47

5.2 Saran .......................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49

LAMPIRAN

Page 16: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Definisi Operasional .................................................................................... 32

2. Distribusi Pendidikan Terakhir Ibu ............................................................. 37

3. Distribusi Usia Ibu ....................................................................................... 37

4. Distribusi Pekerjaan Ibu .............................................................................. 38

5. Distribusi Stimulasi Ibu ................................................................................ 38

6. Distribusi Perkembangan Motorik Kasar Anak ........................................... 39

7. Tabulasi Stimulasi Ibu terhadap Perkembangan Motorik Kasar Batita....... 39

Page 17: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Teori ............................................................................................ 26

2. Kerangka Konsep......................................................................................... 27

3. Alur penelitian ............................................................................................. 33

Page 18: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clereance

Lampiran 2. Lembar Kesediaan Pengisian Kuisioner

Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner

Lampiran 4. Lembar Kerja Denver II

Lampiran 5. Data Hasil Penelitian

Lampiran 6. Tabel hasil uji statistika

Lampiran 7. Surat Perizinan Penelitian

Lampiran 8. Dokumentasi Selama Pengambilan Data

Page 19: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan merupakan perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses

pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor

lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu yang berkaitan dengan

perubahan kualitatif dan kuantitatif (Wiyono, 2009). Perkembangan adalah

bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam pola yang teratur yang dapat diprediksi dan merupakan hasil

dari proses pematangan (Soetjiningsih, 2012).

Anak memiliki masa keemasan (Golden Periode) atau Window of Opportunity

yang merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan otak anak yang paling

pesat yaitu pada usia 0-2 tahun dan pematangan masih berlangsung hingga usia

3 tahun. Pada masa ini, otak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

paling cepat dan kritis sehingga kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan

stimulus motorik dan psikis untuk perkembangan anak harus dipenuhi. Jika

tidak, tumbuh kembang otak anak tidak akan optimal. Masa emas pertumbuhan

dan perkembangan otak ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu fase dalam

Page 20: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

2

kandungan yaitu sejak mulainya konsepsi sampai kelahiran dan fase setelah

kelahiran (Hariyanto, 2012).

Terdapat empat aspek perkembangan anak yang dapat dipantau yaitu motorik

kasar, motorik halus, personal sosial dan bahasa. Motorik kasar adalah

kemampuan anak menggerakan otot-otot besar. Motorik halus adalah

kemampuan anak menggerakkan otot-otot kecil. Personal sosial adalah

kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungannya. Bicara dan bahasa

adalah kemampuan anak berespon dan mengikuti suara (Depkes RI, 2013).

Kemampuan motorik kasar merupakan kemampuan dasar anak yang penting

sebab menunjang aspek perkembangan anak lainnya.

Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot

otot besar seperti duduk, berdiri, berjalan dan melompat (Depkes RI, 2013).

Pelatihan atau stimulasi motorik kasar pada batita (bayi dibawah tiga tahun)

penting untuk mengembangkan keterampilan anak.

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan anak dan mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak serta menjadi penguat dalam proses

perkembangan anak. Stimulasi juga merupakan kebutuhan dasar anak yaitu

asah yang akan menunjang perkembangan anak menjadi lebih optimal.

(Depkes RI ,2013). Stimulasi penting dilakukan pada masa keemasan (usia 0-3)

sangat penting dilakukan.

Page 21: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

3

Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang dikenal anak dan juga

menjadi sarana pembelajaran pertama di kehidupan anak (Susetyo, 2012).

Orang tua, baik ayah maupun ibu memiliki keterlibatan masing-masing dalam

menunjang perkembangan anak. Namun, pada praktiknya, ibu memiliki peran

yang lebih besar dari ayah sebab ibu adalah individu pertama yang berinteraksi

dengan anak saat kelahiran dan memiliki waktu yang lebih untuk berinteraksi

dan memberikan stimulasi sebab saat menyusui anak, ibu juga dapat

menstimulasi anaknya untuk menunjang perkembangan anak menjadi lebih

optimal serta menurunkan angka keterlambatan perkembangan anak (Kholifah,

2014).

Penelitian yang dilakukan Noritz dan Murphy di Amerika Serikat pada tahun

2013 menunjukkan bahwa keterlambatan motorik kasar menempati angka

kejadian yang tinggi yaitu dengan prevalensi 3.3 per 1000 orang yang

dilakukan dengan cara skrining pada usia 9, 18, 30 dan 48 bulan. Penelitian

yang dilakukan Muhoozi et al di Uganda tahun 2016 menyatakan bahwa

keterlambatan perkembangan terutama pada sektor motorik kasar menempati

angka yang tinggi yaitu 18,1% anak membutuhkan perhatian lebih dan 7,1%

anak (Muhoozi et al, 2016). Hal ini menunjukkan angka keterlambatan

tumbuh-kembang anak di negara maju termasuk tergolong tinggi terutama pada

sektor motorik kasar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tjandrajani pada RSAB Harapan

Kita di Jakarta pada tahun 2012, keterlambatan perkembangan anak paling

Page 22: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

4

banyak adalah pada bagian motorik yaitu 85,1%. Kemudian disusul oleh

keterlambatan bicara sebanyak 78,7%, keterlambatan sosialisasi sebanyak

75,5% dan terakhir keterlambatan kognitif sebanyak 73,4%. Hal ini

menunjukkan bahwa keterlambatan tumbuh-kembang anak terutama pada

sektor motorik memiliki angka yang cukup tinggi baik di dunia maupun di

Indonesia.

Di Surabaya pada tahun 2014, Kholifah dkk telah melakukan studi mengenai

perkembangan motorik kasar bayi melalui stimulasi ibu dan menyatakan

bahwa stimulasi ibu mempengaruhi perkembangan motorik kasar bayi Di

Provinsi Lampung telah dilakukan penelitian yang serupa yaitu pada tahun

2012 di Kelurahan Gedong Meneng Kecamatan Rajabasa telah dilakukan

penelitian mengenai hubungan pengetahuan orangtua dengan stimulasi

perkembang bahasa anak yang mendapatkan hasil 91,3% anak dikategorikan

normal dan 8,7% anak dikatakan suspek keterlambatan perkembangan bahasa

serta pada tahun 2015 di Desa Anak Tuha, Kecamatan Lampung Tengah

dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan orangtua dengan

stimulasi perkembang motorik kasar anak didapatkan hasil 74,8 anak

dikategorikan normal dan 25,2% anak dikatakan suspek keterlambatan

perkembangan motorik kasar. Namun, penelitian mengenai hubungan stimulasi

ibu dengan perkembangan motorik kasar batita belum dilakukan baik di

kabupaten maupun kota di provinsi Lampung.

Page 23: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

5

Kelurahan Penengahan Raya merupakan kelurahan yang baru di kecamatan

kedaton dan merupakan perpecahan dari kelurahan Penengahan. Kelurahan ini

memiliki 3 posyandu dan terdapat 84 batita yang terdaftar pada posyandu di

kelurahan Penengahan Raya. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kelurahan penengahan yang merupakan pecahan dari Kelurahan Penengahan

Raya. Pada tahun 2016, di puskesmas kedaton tercatat 11 batita mengalami

keterlambatan tumbuh kembang, antara lain 3 batita mengalami keterlambatan

perkembangan motorik dan 8 batita mengalami keterlambatan perkembangan

bahasa. Belum ada data mengenai keterlambatan perkembangan batita pada

2017 baik di puskesmas kedaton maupun posyandu di kelurahan Penengahan

Raya (Puskesmas Kedaton, 2016). Berdasarkan data tersebut, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan stimulasi

ibu dengan perkembangan motorik kasar batita di posyandu di Kelurahan

Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung

1.2 Rumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang diatas, penulis menetapkan rumusan masalah

“Apakah terdapat hubungan stimulasi ibu dengan perkembangan motorik kasar

batita di Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara stimulasi ibu dengan

perkembangan motorik kasar batita Kelurahan Penengahan Raya,

Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung

Page 24: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

6

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran stimulasi ibu di Kelurahan Penengahan Raya,

Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung

b. Mengetahui gambaran perkembangan motorik kasar batita di

Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam hal menulis

karya ilmiah terutama mengenai perkembangan motorik kasar batita

1.4.2 Manfaat bagi masyarakat

Sebagai tambahan informasi dan memotivasi orang tua terkhusus ibu

untuk lebih intens dalam menstimulasi anak untuk mengurangi risiko

keterlambatan perkembangan motorik kasar batita

1.4.3 Manfaat bagi tenaga kesehatan

Sebagai tambahan informasi bagi tenaga kesehatan mengenai

perkembangan motorik kasar batita dan cara penilaian perkembangan

anak

1.4.4 Manfaat bagi peneliti lain

Sebagai acuan atau informasi tambahan bagi penelitian dengan tema

serupa

Page 25: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuh Kembang Anak

2.1.1 Pengertian Tumbuh Kembang Anak

Dalam kehidupan anak terdapat dua proses yang berjalan sinergis

yakni pertumbuhan dan perkembangan, kedua proses ini berlangsung

sinergis dan bergantung satu sama lainya (Ikalor, 2013). Pertumbuhan

adalah bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya ukuran sel alat

tubuh yang menyebabkan bertambah besarnya tubuh secara

keseluruhan (Sastroasmoro, 2007).

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan

fungsi organ tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang benar,

sebagai hasil dari proses pematangan sehingga organ tersebut dapat

menjalankan fungsinya. Perkembangan merupakan suatu proses yang

bersifat kualitatif yang pengukuranya jauh lebih sulit daripada

pengukuran pertumbuhan (Andriana, 2011).

Page 26: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

8

2.1.2 Tahapan Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang anak adalah suatu proses yang saling berkaitan dan

berkesinambungan. Namun, anak akan melalui “Milestone” atau

tahapan tumbuh kembang yang memiliki ciri tersendiri. Terdapat

beberapa literatur mengenai tahapan perkembangan anak dan

disimpulkan sebagai berikut: (Depkes RI, 2013)

a. Masa prenatal atau masa intrauterin yang dibagi menjadi 3 periode:

1) Masa zigot atau mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur

kehamilan 2 minggu

2) Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8 atau

12 minggu.

3) Masa janin atau fetus sejak umur kehamilan 9 atau 12

minggu sampai akhir kehamilan. Dibagi menjadi masa fetus

dini (minggu ke-9 hingga trimester ke-2) dan masa fetus

lanjut (trimester ke-2 hingga akhir kehamilan)

b. Masa Bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan

Masa ini dibagi menjadi 2 periode

1) Masa neonatal

Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan karena

merupakan masa janin pertama kali berada diluar rahim ibu.

Masa neonatal dibagi 2 yaitu masa neonatal dini (usia 0-7

hari) dan masa neoatal lanjut (usia 8-28 hari)

Page 27: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

9

2) Masa pasca neonatal: 29 hari – 11 bulan

Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan melaju

sangat pesat. Karena itu diperlukan perhatian ekstra dalam

merawat anak pada masa ini, misalnya ASI eksklusif selama

6 bulan, diperkenalkan MPASI (makan pendamping ASI),

diberikan imunisasi sesuai jadwal, pendekatan dengan orang

tua yang harus intens karena berkaitan dengan psiko-sosial

anak. Pada masa ini kontak antara orang tua-anak harus erat,

karena itu peran ibu dalam mendidik anak sangat besar.

3) Masa Balita (Bayi dibawah Lima Tahun)

Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun

namun perkembangan motorik semakin cepat. Setelah lahir,

terutama 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan

perkembangan otak masih berlangsung dan membentuk

cabang saraf yang makin kompleks yang mempengaruhi

segala kinerja otak mulai dari kemampuan belajar, mengenal

huruf dan bersosialisasi. Pada masa balita, perkembangan

kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,

emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan

merupakan landasan perkembangan berikutnya. Sehingga

deteksi penyimpangan sangat diperlukan pada usia ini

4) Masa Pra Sekolah: usia 5-6 tahun

Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung stabil dan terjadi

perkembangan aktivitas jasmani dan kemampuan berpikir.

Page 28: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

10

Pada fase ini anak mulai dikenalkan dengan lingkungan luar

rumah dan bersosialisasi dengan anak anak lain yang

sebayanya. Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah,

karena itu panca indra, sistem reseptor rangsang dan memori

anak harus sudah baik. Orang tua diharapakan dapat

memantau perkembangan anak dan melakukan intervensi dini

bila terdapat kelainan atau gangguan.

5) Masa sekolah: usia 6-18/20 tahun

a. Masa pra remaja:

b. Masa remaja

- Masa remaja dini: wanita usia 8-13 tahun dan pria usia

10-15 tahun

- Masa remaja lanjut: wanita usia 13-18 tahun dan pria 15-

20 tahun

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Perkembangan dipengaruhi banyak faktor antara lain:

a. Faktor Internal

1) Umur

Perkembangan paling pesat terjadi pada usia 0-3 tahun

kehidupan, sedangkan usia kurang dari lima tahun merupakan

masa perkembangan motorik paling pesat (Depkes RI, 2013).

Page 29: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

11

2) Jenis Kelamin

Perkembangan anak perempuan terjadi lebih cepat

dibandingkan anak laki-laki sebelum usia lima tahun. Namun,

setelah usia lima tahun, perkembangan anak laki-laki

cenderung lebih cepat daripada anak perempuan (Hull, 2008).

3) Keluarga

Beberapa penyakit yang menyebabkan keterlambatan

perkembangan seperti retardasi mental dan autisme dapat

diturunkan dalam keluarga (Soetjiningsih, 2012).

4) Genetik

Beberapa penyakit misalnya Duschene Muskular Distorfi

diturunkan melalui gen X resesif akibat mutasi gen pada

distropin sehingga terjadi kelemahan progresif dan pengecilan

otot tungkai sehingga akan mempengaruhi perkembang

motorik anak baik motorik kasar maupun motorik halus (Betz,

2009).

b. Faktor Eksternal

1) Nutrisi

Anak membutuhkan nutrisi yang adekuat dari segi kuantitas

dan kualitas untuk menunjang perkembangan anak

2) Penyakit kronis atau kongenital

Beberapa penyakit kronis atau kongenital seperti down

Syndrom, Cerebral Palsy, penyakit jantung bawaan

Page 30: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

12

3) Lingkungan fisik atau kimia

Lingkungan seperti sinar matahari, sanitasi dan paparan

radioaktif dapat memberikan dampak negatif bagi

perkembangan anak

4) Psikologi

Hubungan anak dengan orang tuanya atau dengan orang lain

mempengaruhi perkembangan anak. Psikologi anak penting

karena dapat mempengaruhi keinginan anak belajar atau

bermain serta personal sosial anak

5) Stimulasi

Stimulasi merupakan kebutuhan dasar anak dan sangat

mempengaruhi perkembangan anak. Anak yang mendapatkan

stimulasi yang terarah dan teratur cenderung berkembang lebih

optimal (IDAI, 2008).

2.1.4 Ciri Perkembangan

Perkembangan anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai

dewasa itu memiliki ciri ciri antara lain: (Depkes RI, 2013)

a. Perkembangan yang terjadi karena maturitas organ akan

menyebabkan perubahan fungsi organ

b. Terjadi bertahap sehingga bila terjadi keterlambatan atau gangguan

pada satu tahap anakn mempengaruhi tahap lainnya

c. Kecepatan perkembangan tiap anak berbeda beda`

Page 31: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

13

d. Perkembangan mempunyai pola yang tetap, yaitu sefalocaudal (dari

kepala-ekor) dan proksimodistal (gerak motorik kasar, lalu ke jari-

jari di distal)

e. Perkembangan terjadi berurutan dengan mengikuti pola yang

teratur, misalnya anak harus bisa berdiri terlebih dahulu untuk bisa

berjalan

2.2 Perkembangan Motorik Kasar

2.2.1Tahapan perkembangan motorik kasar

Terdapat beberapa kemampuan motorik kasar yang harus dikuasai batita

antara lain: (Depkes RI, 2013)

a. Umur 0-3 bulan

1) Mengangkat kepala setinggi 450

2) Menggerakkan kepala dari kiri atau kanan ke tengah

b. Umur 4-6 bulan

1) Berbalik dari telungkup ke telentang

2) Mengangkat kepala setinggi 900

3) Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil

c. Umur 7-9 bulan

1) Duduk (sikap tripod-sendiri)

2) Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan

3) Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang

Page 32: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

14

d. Umur 10-12 bulan

1) Mengangkat badanya ke posisi berdiri

2) Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan pada kursi

3) Dapat berjalan dengan dituntun

e. Umur 13-18 bulan

1) Berdiri sendiri tanpa berpegangan

2) Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali

3) Berjalan mundur 5 langkah

f. Umur 19-24 bulan

1) Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik

2) Berjalan tanpa terhuyung-huyung

3) Bertepuk tangan, melambai-lambai

g. Umur 24-36 bulan

1) Jalan naik tangga sendiri

2) Dapat bermain dan menendang bola kecil (Depkes RI, 2013)

2.2.2 Tanda Bahaya Perkembangan Motorik Kasar

a. Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya antara anggota

tubuh bagian kiri dan kanan

b. Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga

lebih dari usia 6 bulan

c. Hiper/hipotonus

d. Hiper/hiporefleksia

e. Adanya gerakan tidak terkontrol (IDAI, 2008)

Page 33: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

15

2.3 Stimulasi

2.3.1 Pengertian Stimulasi

Stimulasi merupakan rangsang yang datang dari lingkungan luar anak

dan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak dan juga termasuk satu dari 3 kebutuhan dasar

anak yaitu asah (Soetjiningsih, 2012). Stimulasi juga dapat berfungsi

sebagai penguat yang penting dalam proses perkembangan anak serta

mengoptimalkan perkembangan anak. Stimulasi ada beberapa jenis

antara lain visual (penglihatan), verbal (bicara), auditif (pendengaran)

dan taktil (sentuhan) (Kania, 2006). Stimulasi yang diberikan pada anak

dimasa Golden Period (usia 0-3 tahun) yang sesuai dengan aspek

tumbuh kembang akan mengoptimalkan perkembangan anak (Susanto,

2011).

Stimulasi dari orang terdekat seperti orang tua sangatlah dibutuhkan

anak untuk mencapai perkembangan yang optimal di usianya. Anak

yang mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat

berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat

stimulasi (Soetjiningsih, 2012).

2.3.2 Prinsip dasar stimulasi

a. Stimulasi dilakukan dengan rasa cinta dan kasih sayang

b. Pemberi stimulasi menunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena

anak cenderung meniru

Page 34: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

16

c. Memberikan stimulasi kepada anak sesuai usianya

d. Memberikan stimulasi dengan cara yang menyenangkan (bermain,

menyanyi) tanpa paksaan dan hukuman

e. Stimulasi dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur

anak

f. Dapat menggunakan alat bantu peraga yang aman dan sederhana

g. Memberikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan

perempuan

h. Selalu berikan pujian atas keberhasilan anak (Depkes RI, 2013)

2.3.3 Stimulasi Ibu

Keluarga merupakan lingkungan primer yang menjadi media

pembelajaran pertama anak pada usia awal kehidupan. Keluarga primer

terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ibu merupakan orang yang melahirkan,

merawat serta membesarkan anak sedangkan ayah merupakan kepala

dari suatu keluarga yang mempunyai tugas utama untuk mencari nafkah

untuk keluarga. Baik ayah maupun ibu memiliki peran penting dalam

tumbuh-kembang anak. Anak yang usia kurang dari satu tahun dapat

mengenali orang yang dekat dengannya sehingga akan merasa nyaman

bila orang terdekat seperti ayah atau ibunya berada di dekat dan

bermain dengan anak (Soetjiningsih, 2012).

Anak membutuhkan orang terdekat yaitu orang tua dalam

perkembangannya untuk mencapai perkembangan yang optimal

Page 35: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

17

(Yuniarti, 2009). Walau ayah memiliki peran dalam perkembangan

anak, ibu cenderung memiliki peran lebih. Hal ini dikarenakan ayah

menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah untuk bekerja

sedangkan ibu cenderung lebih sering di rumah dan memiliki waktu

berinteraksi yang lebih lama dengan anak.

Berdasarkan data di Surabaya 2014, tenaga kesehatan yang melakukan

promosi langsung ke ibu di Surabaya dapat menekan angka

keterlambatan perkembangan anak. Hal ini diduga karena stimulasi dari

ibu sebagai orang terdekat anak memenuhi prinsip stimulasi sehingga

stimulasi yang diberikan pada anak bersifat terarah dan dapat

menunjang perkembangan anak secara optimal (Kholifah, 2014).

2.3.4 Stimulasi perkembangan motorik kasar

Stimulasi motorik kasar yang dapat dilakukan antara lain:

a. Stimulasi anak usia 0-1 tahun

1) Memposisikan anak ketika berbaring atau tengkurap agar anak

dapat mengangkat kepalanya

2) Mencoba mendudukan anak dengan bantuan

3) Mencoba memposisikan anak untuk berdiri dengan bantuan

b. Stimulasi anak usia 1-2 tahun

1) Mendorong anak untuk menaiki tangga dengan bantuan

2) Mengajarkan anak melangkah dan berjalan

3) Mengajarkan anak menendang bola

Page 36: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

18

4) Mengajarkan anak melompat

c. Stimulasi anak usia 2-3 tahun

1) Mendorong anak untuk naik tangga tanpa bantuan

2) Mengajarkan anak mengendarai sepeda roda tiga

3) Mengajak anak bermain lempar-tangkap bola (Depkes RI, 2013).

2.4 Alat untuk Mengukur Perkembangan

2.4.1 Denver II

DDST (Denver Developmental Screening Test) adalah salah satu metode

skrining terhadap kelainan perkembangan anak. DDST memenuhi semua

persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining anak yang

menggunakan waktu singkat (15-20 menit) dengan tingkat validitas yang

tinggi (Depkes RI, 2013). Beberapa penelitian membuktikan bahwa

DDST secara efektif dapat mengidentifiksi antara 85-100% bayi dan

anak anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan

pada bayi yang “di-follow up” selanjutnya terdapat 89% dari kelompok

DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5 tahun kemudian.

(Soetjiningsih, 2012). Pada tahun 1986, terjadi perubahan DDST menjadi

Denver II oleh Frankernburg dan penilaian perkembangan ditambah satu

aspek yaitu bahasa.

Page 37: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

19

Tujuan pokok dari Denver II adalah untuk mendeteksi cepat anak usia 0-

6 tahun yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.. Denver II ini dapat

digunakan untuk berbagai tujuan antara lain:

1. Menilai tingkat perkembangan anak pada usianya

2. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat

3. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala

kemungkinan adanya kelainan perkembangan

4. Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan

5. Memantau anak yang beresiko mengalami kelainan perkembangan

Denver II terdiri atas 125 item perkembangan yang sesuai dengan usia

anak 0-6 tahun. Item itu terbagi atas beberapa sektor antara lain:

1. Sektor personal sosial yaitu kemampuan anak berinteraksi dengan

lingkungan

2. Sektor motorik halus yaitu kemampuan anak untuk melibatkan

gerakan tertentu yang dilakukan otot-otot kecil namun membutuhkan

koordinasi yang cermat

3. Sektor bahasa yaitu kemampuan anak untuk memberikan reflek

terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan

4. Sektor motorik kasar yaitu kemampuan anak untuk mempertahankan

sikap dan menggerakkan otot-otot besar yang biasanya memerlukan

tenaga

Page 38: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

20

Dalam Denver II, perkembangan dites sesuai dengan penilaian yang

diberikan pada balok dengan hasil P (lulus), F (gagal), R (menolak) dan

No opportunity (tidak bisa melakukan).

Interpretasinya antara lain:

1. Lebih / advance

Bila anak lulus melakukan tugas yang terletak disebelah kanan garis

umur, perkembangan anak dinyatakan lebih pada tugas tersebut

2. Berhasil / ok

Bila anak gagal melakukan tugas yang terletak disebelah kanan garis

umur dinilai normal, demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F)

atau menolak (R) pada tugas perkembangan dimana garis umur

terletak antara persentil 25 dan 75, maka dikategorikan normal.

3. Peringatan / caution

Bila anak gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembanganya dimana

garis umur terletak lengkap di sebelah kiri garis umur atau antara

persentil 75 dan 90.

4. Keterlambatan / delay

Bila anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan tugas yang terletak

di sebelah kiri garis umur

5. Tidak ada kesempatan / No Opportunity

Bila orangtua melaporkan anaknya tidak mempunyai kesempatan

mencoba suatu tugas, namun tidak dimasukkan ke interpretasi tes

secara keseluruhan

Page 39: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

21

Setelah dilakukan interpretasi penilaian individual, maka dapat ditarik

sebagai berikut:

1. Normal

Bila didapatkan tidak terdapat delay atau minimal 1 caution

2. Suspect/ diduga

Bila >2 caution dan / >1 delay

3. Untestable / Tidak dapat diuji

Bila ada skor menolak pada ≥1 uji yang terletak di sebelah kiri garis

umur atau menolak pada >1 uji coba yang ditembus garis umur pada

daerah 75-90%. Dilakukan uji ulang dalam 1-2 minggu

2.4.2 KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan)

KPSP (Kuesioner Pra-skrining Perkembangan) adalah instrumen

yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau

ada penyimpangan. Tujuan skrining ini untuk mengetahui

apakah perkembangan anak normal atau tidak. Jadwal skrining

KPSP rutin dilakukan pada saat umur anak mencapai 3, 6, 9, 12, 15,

18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Bila orang tua

datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh

kembang pada usia anak diluar jadwal skrining, maka gunakan

KPSP untuk usia skrining terdekat yang lebih muda (Depkes RI,

2013).

Page 40: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

22

Cara menggunakan KPSP menurut Departemen Kesehatan RI tahun

2012:

1. Pada waktu skrining anak harus dibawa.

2. Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan. Bila

umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.

Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan

bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.

3. Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan

umur anak.

4. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan yaitu:

a. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu atau pengasuh anak. Contoh:

“dapatkah bayi makan kue sendiri?”

b. Perintah kepada ibu atau pengasuh anak atau petugas untuk

melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh: “pada

posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan

tangannya secara perlaham – lahan ke posisi duduk”

5. Baca dulu dengan baik pertanyaan – pertanyaan yang ada. Bila

tidak jelas atau ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum

melaksanakan.

6. Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.

7. Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau

TIDAK.

8. Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.

Page 41: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

23

Interpretasi Hasil KPSP:

1. Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang –

kadang).

2. Hitung jawaban Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak

pernah).

3. Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan

tahapan perkembangan (S).

4. Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).

5. Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada

penyimpangan (P).

6. Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.

Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)

1. Orang tua atau pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.

2. Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan

stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.

3. Keterlibatan orang tua sangat baik dalam tiap kesempatan

stimulasi. Tidak usah mengambil moment khusus. Laksanakan

stimulasi sebagai kegiatan sehari–hari yang terarah.

4. Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.

Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)

1. Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa

yang diberikan lebih sering.

Page 42: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

24

2. Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar

ketertinggalan anak.

3. Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter atau

dokter spesialis anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak

tersebut yang menghambat perkembangannya.

4. Lakukan KPSP ulang setelah dua minggu menggunakan daftar

KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.

5. Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama

sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang

sesuai umur anak. Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan

dua minggu dan ia hanya bisa 78 YA. Lakukan stimulasi selama

dua minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu

KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9

bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.

6. Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami

ketertinggalan lagi.

7. Bila setelah dua minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) =

78 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak

atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang

(Depkes RI, 2012).

Page 43: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

25

2.5 Kerangka Teori

Keterangan: Tulisan yang tebal merupakan variabel yang akan diteliti.

Dari kerangka teori tersebut, terdapat dua faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan anak yaitu faktor internal berupa umur,

jenis kelamin, genetik serta keluarga dan faktor eksternal berupa nutrisi,

penyakit kronis, lingkungan fisik atau kimia, psikologi serta stimulasi.

Perkembangan anak terdiri dari motorik kasar, motorik halus, bahasa dan

personal-sosial Kurangnya stimulasi ibu merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik kasar anak

Gambar 1. Kerangka Teori

(Depkes RI, 2013; IDAI, 2008; Soetjiningsih, 2012)

Perkembangan Anak:

1. Motorik Kasar

2. Motorik halus

3. Bahasa

4. Personal Sosial

Faktor Postnatal

1. Nutrisi

2. Penyakit

kronis/kongenital

3. Lingkungan fisik

dan kimia

4. Psikologi

5. Stimulasi

1. Umur

2. Jenis Kelamin

3. Keluarga

4. Genetik

Faktor Internal:

5. Umur

6. Jenis

Kelamin

7. Keluarga

8. Genetik

Faktor Eksternal:

1. Umur

2. Jenis

Kelamin

3. Keluarga

4. Genetik

Faktor Antenatal:

1. Trauma kepala

2. Asfiksi

Faktor Prenatal

1. Gizi

2. Endokrin

3. Infeksi

4. Kelainan imunologis

5. Anoksia embrio

6. Psikologi ibu

Page 44: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

26

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2. Kerangka Konsep

2.7 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini antara lain:

a. Ho: Tidak terdapat hubungan stimulasi ibu dengan perkembangan

motorik kasar batita di Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan

Kedaton, Bandar Lampung

b. Ha: Terdapat hubungan stimulasi ibu dengan perkembangan

motorik kasar batita di Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan

Kedaton, Bandar Lampung.

Perkembangan motorik

kasar batita

Stimulasi ibu

Page 45: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis kuantitatif observasional dengan pendekatan cross

sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat

diambil dalam waktu yang bersamaan, dengan tujuan mencari hubungan

antara dua variabel (Notoatmojo, 2010). Variabel bebas dari penelitian ini

adalah stimulasi ibu, sementara variabel terikat dari penelitian ini adalah

perkembangan motorik kasar batita.

3.2 Waktu dan Tempat

Adapun waktu pelaksanaan peneltian ini dari November -Desember 2017 dan

tempat dalam pelaksanaan penelitian ini adalah di posyandu yang berada di

Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang diteliti (Notoatmodjo,

2010). Populasi dalam penelitian ini adalah batita (bayi berusia 0-3 tahun)

Page 46: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

28

yang datang ke posyandu di Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan

Kedaton Bandar Lampung.

3.3.1.1 Kriteria Inklusi

a. Batita (anak usia 0-3 tahun) dalam keadaan sehat

b. Batita yang kooperatif untuk dilakukan tes Denver II

c. Batita yang mempunyai status gizi normal atau mempunyai

nilai -2<SD<2 dalam standar pengukuran BB/PB

3.3.1.2 Kriteria Eksklusi

a. Ibu tidak bersedia anaknya dilakukan tes Denver II

b. Batita yang memiliki riwayat penyakit: hidrosefalus,

Cerebral palsy

c. Batita yang berkunjung sedang sakit (rewel/gelisah, TTV

tidak normal, ibu mengatakan bahwa anak sedang sakit, anak

mengidap autis, retardasi mental, Down Syndrom, )

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Teknik pengambilan

sampel menggunakan teknik Consecutive sampling. Sampel penelitian

ini adalah batita yang datang ke posyandu di Kelurahan Penengahan

Raya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung pada bulan November-

Desember 2017 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi tersebut.

Besar sampel diperoleh dengan rumus Slovin adalah sebagai berikut:

Page 47: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

29

n = 69,4 = 70 ibu dan batita

Keterangan :N = ukuran populasi

n = ukuran sampel

d2= sampling eror

Dengan ditambah 10% sampel drop out, maka diperoleh

70+7= 77 ibu dan batita

3.4 Indentifikasi Variabel Penelitian

a. Variabel bebas adalah variabel yang dapat merubah variabel lain jika

variabel bebas tersebut berubah (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian

ini variabel bebasnya adalah stimulasi ibu

b. Variabel terikat adalah variabel yang berubah akibat pengaruh variabel

bebas (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, variabel terikatnya

adalah perkembangan motorik kasar batita di Posyandu Kelurahan

Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung.

Page 48: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

30

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang dibagikan

kepada ibu batita, timbangan bayi dan anak, mikrotoise dan alat ukur panjang

badan bayi, bola, serta lembar kerja Denver II

3.6 Metode Pengambilan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari

jawaban kuisioner ibu dan hasil tes Denver II batita

Page 49: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

31

3.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 1.Definisi Operasional Varibel Definisi Cara ukur Alat Hasil Skala

Variabel

bebas:

stimulasi

ibu

Stimulasi ibu

adalah kegiatan

merangsang

kemampuan dasar

batita agar dapat

tumbuh dan

berkembang

secara optimal

Pengisian

kuesioner

Kuesioner Bobot kuisioner

1. Tidak pernah

2. 1-3hari/

minggu

3. 4-6 hari/

minggu

4. 7hari/minggu

0=Baik

:jika skor yang

diperoleh >

median

1=kurang baik

:jika skor yang

diperoleh ≤

median

Nominal

Variabel

terikat:

perkemba

ngan

motorik

kasar

batita

Perkembangan

motorik kasar

adalah semua

gerakan yang

menggunakan

otot-otot besar

tubuh, misalnya

duduk, berdiri dan

berjalan

Tugas

perkemban

gan

Denver II

pada sektor

motorik

kasar

Formulir

Denver II

0=Normal

:jika tidak ada

delay dan atau

paling banyak

satu caution.

1=suspek

keterlambatan

perkembangan

motorik kasar

:jika didapatkan

≥ 2 caution atau

≥ 1 delay atau

interpretasi

normal pada tes

yang kedua bagi

anak untestable

pada

pemeriksaan

sebelumnya

Nominal

Page 50: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

32

3.8 Prosedur Penelitian

Adapun cara kerja dari penelitian ini dijelaskan pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 3. Alur Penelitian

1. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner

di posyandu kelurahan pada Kecamatan

Kedaton pada 25 ibu yang memiliki

batita untuk tiap golongan usia kuisioner

2. Melakukan izin dengan Lurah

setempat serta koordinasi dengan kader

posyandu di Kelurahan Penengahan raya

3. Pengambilan sampel anak usia 0-3

tahun beserta ibunya yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi pada

posyandu di Kelurahan Penengahan

Raya

4. Informed consent: meminta kesediaan

ibu mengisi kuesioner dan anaknya

untuk dijadikan sebagai sampel dan

menjelaskan isi kuesioner yang akan

diisi oleh ibu

5. Pengumpulan data: pengisian

kuesioner oleh ibu yang didampingi

oleh peneliti,, mengukur berat badan

serta panjang/tinggi badan anak untuk

menilai status gizinya dan melakukan

tes Denver II pada anak

6. Melakukan input dan pengolahan

data: editing, coding, data entry, dan

cleaning dengan bantuan program

software statistika pada komputer

7. Analis data dengan menggunakan chi-

square dan menyajikan data

Page 51: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

33

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

3.9.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahap, antar lain:

a. Editing yaitu melakukan pengecekan jawaban kuisioner, apakah

jawaban yang diberikan sudah lengkap. Editing dilakukan ditempat

pengumpulan data sehingga jika ada kekurangan dapat langsung

dilengkapi

b. Coding yaitu merubah data dari bentuk huruf menjadi angka untuk

mempermudah analisis data. Setelah data terkumpul, masing masing

jawaban diberi kode untuk memudahkan analisis data

c. Data Entry yaitu proses memasukkan data kedalam komputer untuk

dilakukan pengolahan data sesuai kriteria dengan menggunakan

software statistika pada komputer

d. Cleaning yaitu pengecekan kembali data untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan

dan sebagainya. Kemungkinan dilakukan pembetulan atau koreksi

(Notoadmojo, 2010)

3.9.2 Analisis Data

Data diolah dengan alat bantu perangkat komputer software statistika.

Untuk analisis data digunakan analisis data univariat dan analisis data

bivariat

Page 52: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

34

a. Analisis Univariat

Analisis data univariat adalah ketika variabel-variabel yang ada baik

variabel bebas maupun variabel terikat dianalisis untuk mengetahui

hubungan stimulasi ibu dengan perkembangan motorik kasar batita

di Posyandu Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan Kedaton

Bandar Lampung. Hasil analisis telah dideskripsikan menggunakan

tabel distribusi frekuensi dan analisis persentase (Dahlan, 2013).

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan

menggunakan uji statistik. Uji statistik yang digunkaan dalam

penelitian ini adalah uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan

95% dan =0.05%. Nilai p (p-value) ≤0,05 (0,004) maka hasil

perhitungan statistik bermakna (signifikan) atau menunjukkan

adanya hubungan antara variabel dependen dan independen

(Dahlan, 2013).

3.10 Etika Penelitian

Penelitian ini telah disetujui oleh komisi etik Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung dengan nomor 191/UN26.8/DL/2018 dan dalam pelaksanaan di

lapangan telah melalui informed consent.

Page 53: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Terdapat 44 (55%) ibu memberikan stimulasi baik dan 36 (45%) ibu

memberikan stimulasi kurang

2. Terdapat 61 (76,2%) batita memiliki perkembangan sesuai dan 19

(23,8%) batita memiliki suspek keterlambatan perkembangan motorik

kasar

3. Terdapat hubungan antara stimulasi ibu dengan perkembangan motorik

kasar batita di posyandu di Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan

Kedaton Bandar Lampung

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Bagi peneliti lain untuk dapat mempertimbangkan faktor lain seperti usia

kehamilan, berat dan panjang badan saat lahir, frekuensi ibu membawa

anaknya ke fasilitas layanan kesehatan (posyandu) serta pengalaman ibu

dalam mengasuh anak.

Page 54: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

48

2. Bagi Masyarakat terkhusus ibu untuk lebih menstimulasi anaknya sesuai

pada tahap perkembangan agar motorik kasar anak dapat berkembangan

dengan optimal

3. Bagi tenaga kesehatan agar mengedukasi ibu untuk lebih intens

menstimulasi motorik kasar anak dengan baik dan benar serta sesuai usia

anak

Page 55: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

DAFTAR PUSTAKA

Andrina D. 2011. Tumbuh Kembang & Terapi Bermain pada Anak. Jakarta:

Salemba Medika

Azizah, NN. 2012. Gambaran stimulasi perkembangan oleh ibu terhadap anak

usia Prasekolah di TKIT cahaya Ananda Depok (Skripsi). Depok:

Universitas Indonesia

Betz C L, Linda A S. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatrik Edisi 5. Jakarta:

EGC

Dahlan S. 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam penelitian

Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

Depkes RI. 2013. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini

Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Dinkes Kota Bandar Lampung. 2014. Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung

2014. Bandar Lampung: Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung

Hariyanto. 2014. The Window of Opportunity: Memahami Aspek Penting Masa

Perkembangan Anak Usia Dini.Fakultas Tarbiyah IAI Ibrahimy Situbondo.

KOPERTAIS. 6(2):71-9

Hashim A. 2014. Research Level of Gross Motor Development and Age

Equivalent of Children 7-9 years. IJELD. 2(4):48-59

Herlina. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Tentang

Perkembangan Motorik Kasar Anak Prasekolah (Usia 4-6 tahun). E-Kp. 3(1):

26-32

IDAI. 2008. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto

Ikalor A. 2013. Pertumbuhan dan Perkembangan. DIKTI. 7(1):97-13

Kania N. 2006. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak untuk Mencapai Tumbuh

Kembang yang Optimal. Dalam: Seminar Stimulasi Tumbuh Kembang Anak

Bandung 11 Maret 2006

Page 56: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

50

Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kholifah S N, Fadillah N, As’ari H, Hidayat T. 2014. Perkembangan Motorik

Kasar Bayi Melalui Stimulasi Ibu di Kelurahan Kemayoran Surabaya.

Poltekkes Kemenkes Surabaya. Jurnal Sumber Daya manusia Kesehatan

1(1):106-22

Malekpour M. 2007. Effects of Attachment on Early and Later Development.

BJDD. 53(2):81-95

Marischa S. 2015.Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Dengan

Perkembangan Motorik Kasar Anak usia 0-5 Tahun di Desa Bumi Aji

Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah (Skripsi). Bandar

Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Maulina E I N, Makhudli, Ulfina E. 2014. Perbedaan Peran ibu dalam Stimulasi

Perkembangan Anak Usia Prasekolah Pada Ibu Bekerja di Wilayah Kerja

Puskesmas banyu Urip Surabaya. JKI. 3(1): 52-6

Muhoozi G K, Atukunda P, Mwadime R, Iversen P O, Westernberg A C. 2016.

Nutritional and Developmental Status Among 6-8 Month Children in

Southwestern Uganda: A Cross Sectional Study. Food and Nutritional

Research 60(1):30270. Diakses pada 3 Oktober 2016

http://dx.doi.org/10.3402/fnr.v60.30270

Noritz G H, Nancy A M. 2013. Motor Delays: Early Identificationand Evolution.

AAP. diakses pada 28 Juni 2017 pada

http://www.pediatrics.org/cgi/doi/10.1542/peds.2013-1056

Notoatmojo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Permatasari F D. 2011. Hubungan Stimulasi Dini dengan Perkembangan Motorik

Kasar pada Anak Usia Toddler di Teman Sejati Sarihusada Kotabaru

Yogyakarta (Skripsi). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Aisyiyah

Sastroasmoro S. 2007. Membina Tumbuh-Kembang Bayi dan Balita. Jakarta:

Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia

Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Suhartini B. 2005. Deteksi Dini Keterlambatan Perkembangan Motorik Kasar

Anak. Medikora. 1(2): 177-85

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Edisi 1. Jakarta: Prenada

Media Grup

Susetyo, Ratnasari Y, Hidayati DA. 2012. Peran Ayah Dalam Perkembangan

Anak balita. Prosem. 3(2): 104-9

Page 57: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver

51

Taju C M, Ismanto A Y, Babakal A. 2015. Hubungan Status Pekerjaan \ibu

dengan Perkembangan Motorik Halus dan Kasar Anak Usia Prasekolah di

Paud GMIM Bukit Hermon dan TK Idhata Kecamatan Malalayang Kota

Manado. E-Kp 3(2):1-8

Thompson RG, Goldberg WA, Prause J. 2010. Maternal Work Early in Lives of

Children and Its Distal Associations with Achievement and Behaviour

Problems: Meta-Analysis. APA. 136(6):914-42

Tjandrajani A, Attila D, Amril A B, Joanne A W. 2012. Keluhan Utama pada

Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang

RSAB Harapan Kita. Saripediatri. 13(6):373-7

Utina J, Palamani S, Tamunu E. 2012. Hubungan Antara status Bekerja Ibu

dengan Pencapaian Tumbuh Kembang Anak Usia Batita di Kelurahan

Maasing kecamatan Tuminting Kota Manado. Juiperdo 1(1):18-22

Yuniarti. 2009. Pengaruh Pendiudikan Anak Usia Dini (PAUD) terhadap

perkembangan Anak Usia Tiga Sampai Empat tahun di Desa Sukamulya

Kecamatan Singaparna (Thesis). Semarang: Universitas Negeri Semarang

Page 58: HUBUNGAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN …digilib.unila.ac.id/30150/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Kuisioner Lampiran 4. Lembar Kerja Denver