hubungan stimulasi psikososial dengan …

40
HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK KELURAHAN SIDOMULYO KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES Achmad Yani Yogyakarta Disusun oleh: SANTI HANGGRAINI 3209078 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2013

Upload: others

Post on 07-Apr-2022

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN PERKEMBANGAN

SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK

KELURAHAN SIDOMULYO KECAMATAN GODEAN

KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

STIKES Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh:

SANTI HANGGRAINI

3209078

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2013

Page 2: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …
Page 3: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

iii

HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN PERKEMBANGAN

SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK

KELURAHAN SIDOMULYO KECAMATAN GODEAN

KABUPATEN SLEMAN

INTISARI

Santi Hanggraini 1, Ida Nursanti

2, Yuni Very Anto

3

Latar Belakang : Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses alami

dimulai sejak dari kandungan hingga akhir hayat. Di tahun 2010 diperkirakan 171

juta anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang, diantaranya anak

tidak selalu mudah untuk bersosialisasi sehingga menimbulkan masalah sosial

yang mempengaruhi perkembangan sosial anak. Agar dapat mengoptimalkan

tumbuh kembang anak perlu dilakukan stimulasi sedini mungkin oleh orang tua.

Tujuan : Mengetahui hubungan stimulasi psikososial dengan perkembangan

sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo

Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

Metode : Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross

sectional. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan DDST II. Uji statistik

menggunakan kendall tau dengan tingkat kemaknaan α<0,05.

Hasil : Sebagian besar responden memberikan stimulasi psikososial yang baik

sebanyak 27 orang (60,0%). Sedangkan perkembangan sosial anak usia

prasekolah sebagian besar adalah normal yaitu sebanyak 32 orang (71,1%). Hasil

nilai p=0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) dengan nilai koefisien korelasi

sebesar 0,535 yang berarti memiliki keeratan yang sedang.

Kesimpulan : Ada hubungan antara stimulasi psikososial dengan perkembangan

sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo

Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Hal ini ditunjukkan dengan signifikansi

0,000<0,05.

Kata Kunci: Stimulasi Psikososial, Perkembangan Sosial, Anak Usia Prasekolah

_______________________________

1 Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

3 Perawat RSUD Wates Kulon Progo

Page 4: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

iv

CORRELATION BETWEEN PSYCHOSOCIAL STIMULATION AND

SOCIAL DEVELOPMENT OF PRESCHOOL CHILDREN AT

SIDOMULYO KINDERGARTEN SUBDISTRICT OF

GODEAN SLEMAN

ABSTRACT

Santi Hanggraini 1, Ida Nursanti

2, Yuni Very Anto

3

Background : Growth and development are natural process of human being from

the beginning of life to death. In 2010 it was estimated that 171 million of

children had growth disorders, among others is inability to socialize that leads to

social problem of the children. It is necessary for parents to stimulate children in

order to optimize their growth and development.

Objective : To identify correlation between psychosocial stimulation and social

development of preschool children at Sidomulyo Kindergarten Subdistrict of

Godean Sleman.

Method : The study used descriptive correlation method and cross sectional

design. Data were obtained through questionnaire and Denver Development

Screening Test II. Statistical test used Kendall Tau at significance α<0.05.

Result : The majority of respondents gave good psychosocial stimulation (27 or

60.0%). Social development of preschool children was normal (32 children or

71.1%). Score of was p=0.000, less than 0.05 (0.000<0.05) with score of

correlation coefficient 0.535 which meant that level of correlation was medium.

Conclusion : There was correlation between psychosocial stimulation and social

development of preschool children at Sidomulyo Kindergarten Subdistrict of

Godean Sleman as indicated from significance 0.000<0.05.

Keywords : Psychosocial Stimulation, Social Development, Preschool Children

_______________________________ 1 Undergraduate Nursing Student, STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2 Lecturer of STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

3 Nurse of RSUD Wates Kulon Progo

Page 5: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

v

Page 6: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Hubungan

Stimulasi Psikososial Dengan Perkembangan Sosial Anak Usia Prasekolah di

Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten

Sleman”.

Proposal ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari

berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan pada

kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan

setulus-tulusnya kepada :

1. dr. I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Dwi Susanti S.Kep.,Ners selaku Ketua Prodi S1 Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Ida Nursanti, S.Kep.,Ners.,MPH selaku Dosen Pembimbing I yang telah

dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pendapat selama proses

penyelesaian proposal ini.

4. Yuni Very Anto, S.Kep.,Ners selaku Dosen Pembimbing II yang telah

dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pendapat selama proses

penyelesaian proposal ini.

5. Kepala Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean

Kabupaten Sleman beserta seluruh karyawan yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan proposal

6. Orang tua anak siswa Taman Kanak-Kanak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan proposal.

7. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi, yang selalu memberi semangat,

bimbingan serta do‟a agar saya bisa menjadi manusia yang berguna, taat

beragama, tak lupa pula seluruh keluarga besar saya yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Page 7: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

ix

8. Teman-teman Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta angkatan 2009 yang selalu

memberikan semangat dan masukan yang sangat berharga.

9. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal ini,

untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan. Akhirnya

penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Yogyakarta, Agustus 2013

Penulis

Page 8: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii

INTISARI.......................................................................................................... iii

ABSTRACT ...................................................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ v

MOTTO ............................................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 10

A. Pertumbuhan dan Perkembangan ...................................................... 10

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ............................... 10

2. Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.......................... 10

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak ...... 11

4. Tahapan Tumbuh Kembang Anak............................................... 15

5. Aspek Perkembangan Anak ........................................................ 16

B. Perkembangan Sosial........................................................................ 17

1. Pengertian Perkembangan Sosial ................................................ 17

2. Indikator Perkembangan Sosial ................................................... 17

3. Tahapan Perkembangan Sosial .................................................... 19

C. Anak Usia Prasekolah ....................................................................... 19

1. Pengertian................................................................................... 19

2. Ciri-ciri Anak Prasekolah ........................................................... 19

D. Stimulasi Psikososial ........................................................................ 24

1. Pengertian Stimulasi Psikososial ................................................. 24

2. Prinsip Dasar Stimulasi Tumbuh Kembang ................................. 24

3. Stimulasi yang Perlu Dilakukan .................................................. 24

E. Landasan Teori ................................................................................. 26

F. Kerangka Teori................................................................................. 28

G. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................. 29

H. Hipotesis .......................................................................................... 29

Page 9: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

xi

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 30

A. Rancangan Penelitian ....................................................................... 30

B. Lokasi dan Waktu ............................................................................. 30

C. Populasi dan Sampel......................................................................... 30

D. Variabel Penelitian ........................................................................... 32

E. Definisi Operasional ......................................................................... 33

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................. 33

G. Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 35

H. Analisa Data dan Metode Pengolahan Data ...................................... 38

I. Etika Penelitian ................................................................................ 41

J. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 43

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 43

B. Pembahasan...................................................................................... 49

C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 57

A. Kesimpulan ...................................................................................... 57

B. Saran ................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

xii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................... 33 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Stimulasi Psikososial .......................................... 34

Tabel 3.3 Nilai Indeks Validitas ......................................................................... 36 Tabel 3.4 Nilai Indeks Reliabilitas ..................................................................... 37

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................................... 39 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Orang tua Siswa

Berdasarkan Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan dan Pekerjaan ... 44 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Siswa TK Berdasarkan

Jenis Kelamin, Umur dan Urutan Anak .............................................. 45 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemberian Stimulasi

Psikososial pada Siswa TK Usia 3-6 Tahun ........................................ 46 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perkembangan Sosial

pada Siswa TK ................................................................................... 47 Tabel 4.5 Tabulasi Silang Antara Stimulasi Psikososial dengan Perkembangan

Sosial ................................................................................................. 48

Page 11: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian .............................................................. 28 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 29

Page 12: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Skripsi Mahasiswa

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3. Lembar Identitas Responden

Lampiran 4. Kuesioner Stimulasi Psikososial

Lampiran 5. Form DDST II

Lampiran 6. Hasil Uji Statistika

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 8. Lembar Kegiatan Bimbingan KTI

Page 13: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak bukan orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan manusia yang

oleh karena kondisi belum mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan yang

matang. Anak memiliki pola untuk tumbuh dan berkembang yang bervariasi dari

anak satu dengan lainnya, karena itu memahami pola pertumbuhan dan

perkembangan adalah suatu keharusan yang harus dimiliki orang tua, dan

merupakan gambaran dari peristiwa dimana organ atau fungsi tubuh akan

mengalami percepatan dan perlambatan dalam proses menuju kematangan

(Hidayat, 2007a).

Tahun 2010, diperkirakan bahwa 171 juta anak-anak (167 juta anak-anak di

negara berkembang) yang mengalami keterlambatan pertumbuhan. Secara global,

keterlambatan tumbuh kembang anak menurun dari 39,7% pada tahun 1990

menjadi 26,7% pada tahun 2010. Kecenderungan ini diperkirakan akan mencapai

21,8% atau 142 juta anak-anak pada tahun 2020. Sementara di Afrika

keterlambatan tumbuh kembang telah mengalami penurunan sejak tahun 1990

sekitar 40% dan sedikit mengalami perbaikan, di Asia menunjukkan penurunan

dramatis dari 49% pada tahun 1990 menjadi 28% pada tahun 2010, yaitu dari 190

juta anak menjadi 100 juta anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang

(WHO, 2011). Data tahun 2011 terdapat 70 juta anak di Indonesia, dan terdapat

766 ribu anak di DIY yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan (Depkes

RI, 2011a). Sedangkan data tahun 2007 di Kabupaten Sleman sendiri terdapat 193

ribu anak dengan 12 ribu anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan

perkembangan di Kecamatan Godean (Depkes RI, 2007).

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses alami yang terjadi

dalam kehidupan manusia, dimulai sejak dalam kandungan sampai akhir hayat.

Pertumbuhan lebih menitikberatkan pada perubahan yang bersifat kuantitatif,

sedangkan perkembangan yang bersifat kualitatif berarti serangkaian perubahan

progresif sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Mansur, 2009).

Page 14: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

2

Istilah pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri pada dasarnya merupakan dua

peristiwa yang berlainan, akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan

mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan

dengan pematangan fungsi sel atau organ tubuh individu, keduanya tidak bisa

terpisahkan (Riyadi, 2009).

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak secara umum ada 2

faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan itu sendiri

secara garis besar dibagi menjadi faktor prenatal (pada waktu masih di dalam

kandungan) dan faktor postnatal (anak setelah lahir). Lingkungan post-natal yang

mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi

lingkungan biologis, faktor fisik, faktor psikososial, faktor keluarga dan adat

istiadat. Faktor psikososial antara lain motivasi belajar, hukuman, kelompok

sebaya, stress, sekolah, cinta dan kasih sayang dan kualitas interaksi anak-

orangtua mempengaruhi tumbuh kembang anak (Soetjiningsih, 2012).

Perkembangan pada anak mencakup perkembangan motorik halus,

perkembangan motorik kasar, perkembangan bahasa, dan perkembangan perilaku/

adaptasi sosial (Hidayat, 2008). Perkembangan sosial adalah kemampuan anak

dalam berinteraksi dengan orang lain dalam situasi tertentu. Ruang lingkup

perkembangan sosial disini meliputi kemampuan melakukan adaptasi dengan

lingkungan, menilai situasi, dapat membedakan kepemilikan barang atau objek

dan tingkah laku anak dalam mengikuti aturan (Rochyadi, 2005).

Tingkah laku anak biasanya mudah bersosialisasi dengan orang di

sekitarnya, dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial dan mau bermain dengan

satu atau dua temannya. Teman yang dipilih biasanya yang sama jenis

kelaminnya, tetapi kemudian berkembang teman yang terdiri dari jenis kelamin

yang berbeda. Akan tetapi ada beberapa anak yang tidak selalu mudah untuk

bersosialisasi dengan orang sekitarnya. Sehingga menimbulkan masalah sosial

yang sering muncul pada anak diantaranya adalah rasa cemas yang

berkepanjangan atau takut yang tidak sesuai dengan kenyataan, kecenderungan

depresi permulaan dari sikap apatis dan menghindar dari orang-orang di

Page 15: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

3

lingkungannya, dan sikap yang bermusuhan terhadap anak dan orang lain

(Patmonodewo, 2003).

Upaya pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat agar mereka dapat

mengoptimalkan tumbuh kembang anak telah dikembangkan program BKB (Bina

Keluarga dan Balita) untuk anak-anak yang bertujuan untuk menstimulasi

perkembangan anak sedini mungkin (Soetjiningsih, 2012). Selain itu salah satu

upaya terkait dengan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, Kementerian

Kesehatan bekerjasama dengan profesi & stakeholder melaksanakan pelayanan

Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Anak di

tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Program ini bertujuan untuk melakukan

deteksi dini pada Pertumbuhan dan Perkembangan (Depkes RI, 2012).

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0 – 6

tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal (Depkes RI, 2012).

Stimulasi psikososial mempengaruhi perkembangan sosial emosi anak prasekolah

baik di rumah maupun di sekolah. Stimulasi yang dimaksud adalah perangsangan

yang berasal dari lingkungan luar anak. Lingkungan yang mempengaruhi

stimulasi psikososial anak prasekolah adalah lingkungan rumah, kelompok

bermain dan sekolah (Hastuti, 2009).

Hal-hal yang disebutkan di atas berkaitan dengan penelitian sebelumnya

oleh Sulistyani (2006). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang

bermakna dalam pemberian stimulasi psikososial di kelompok bermain dan

pengasuhan di rumah terhadap perkembangan sosial-emosi anak usia 2-4 tahun di

kota Bogor. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Rahmaulina dan Hastuti

(2008), hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif dan

signifikan antara pemberian stimulasi psikososial dengan perkembangan kognitif

anak. Hasil penelitian lain dari Yuliani (2009) juga menunjukkan bahwa stimulasi

psikososial yang diberikan secara lengkap (diklat dan metode kelompok bermain

di rumah) berpengaruh signifikan terhadap perkembangan anak dengan nilai rata-

rata perkembangan anak kelompok perlakuan lebih tinggi dibanding kelompok

kontrol. Serta penelitian dari Hastuti (2009), hasil penelitian menunjukkan bahwa

stimulasi psikososial yang diterima anak di rumah maupun di kelompok bermain

Page 16: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

4

memiliki dampak positif atau pengaruh yang bermakna pada kualitas

perkembangan anak prasekolah (perkembangan motorik, kognitif, sosial emosi

dan moral/karakter).

Anak prasekolah yang dimaksud adalah mereka yang berusia antara 3-6

tahun. Mereka biasanya mengikuti program prasekolah dan kindergarden.

Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program Tempat Penitipan

Anak (3 bulan – 5 tahun) dan Kelompok Bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada

usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak

(Patmonodewo, 2003).

Studi pendahuluan pada tanggal 30 November 2012 di Taman Kanak-

Kanak Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Di

kelurahan ini terdapat 3 TK yaitu TK ABA Melati Putih Sidomulyo, TK

Indriyasana Gancahan, dan TK Bopkri Rewulu. Jumlah siswa di TK ABA Melati

Putih Sidomulyo berjumlah 32 siswa, TK Indriyasana Gancahan berjumlah 52

siswa, dan TK Bopkri Rewulu berjumlah 42 siswa. Jumlah siswa keseluruhan dari

ketiga TK tersebut sebanyak 126 siswa dan terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas A

berusia 4-5 tahun dan kelas B berusia 5-6 tahun. Dari jumlah total 61 siswa di

kelas A, siswa yang masih ditunggui ibunya lebih banyak dibandingkan yang

tidak ditunggui ibunya. Saat istirahat beberapa siswa tampak bermain dengan

teman sekelasnya, tetapi ada juga yang sendirian atau hanya bersama ibunya dan

tidak mau bergabung dengan teman yang lainnya pada siswa yang masih

ditunggui ibunya.

Hasil wawancara dengan 3-5 ibu yang menunggui anaknya di TK, ibu

mengatakan anaknya tidak mau ditinggal pulang dan mengancam tidak mau

sekolah jika tidak ditemani. Saat di rumah anaknya mempunyai teman

sepermainan yang bukan dari sekolah yang sama. Sedangkan wawancara dengan

3-5 ibu yang tidak menunggui anaknya, ibu mengatakan anaknya hanya ditunggui

sekolah diawal masuk dan sekarang mau ditinggal pulang dikarenakan teman

bermainnya di rumah juga merupakan temannya di sekolah. Terkait dengan

stimulasi psikososial di rumah dari keterangan ibu yang menunggui anaknya dan

ibu yang tidak menunggui anaknya, stimulasi yang diberikan hampir sama yaitu

Page 17: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

5

sama-sama memotivasi anaknya untuk belajar, mengajarkan untuk berinteraksi

dengan orang lain, dan kadang-kadang menghukum anaknya dengan

memarahinya jika anaknya tidak bisa diperingatkan. Yang membedakan hanya

pada teman sebaya, anak yang masih ditunggui orang tuanya teman sepermainan

di rumah bukan merupakan temannya di sekolah, sedangkan anak yang tidak

ditunggui orang tuanya teman sepermainan anak di rumah adalah teman

bermainnya di sekolah.

Penulis tertarik melakukan penelitian dan memilih Taman Kanak-Kanak

Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman dikarenakan di TK

tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang tumbuh kembang dan

sebagian besar siswa TK belum pernah mengikuti program play group

sebelumnya serta masih banyak siswa yang ditemani orangtuanya di sekolah

ketika proses belajar mengajar berlangsung hingga selesai. Sehubungan dengan

hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan

stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah di Taman

Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan

masalah yang akan diteliti adalah “Apakah ada hubungan stimulasi psikososial

dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak

Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman?”

Page 18: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial

anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo

Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui stimulasi psikososial anak usia prasekolah di Taman Kanak-

Kanak Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

b. Diketahui perkembangan sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-

Kanak Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

c. Diketahui keeratan hubungan stimulasi psikososial dengan perkembangan

sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo

Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan kesehatan

khususnya dalam bidang ilmu keperawatan anak yang berkaitan dengan

hubungan stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial anak usia

prasekolah.

2. Secara Praktek

Hasil penelitian ini dapat berguna bagi:

a. Bagi orang tua

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan

perkembangan anak serta dapat meningkatan kewaspadaan dan kesadaran

orang tua yang memiliki anak usia prasekolah sehingga dapat memberikan

stimulasi kepada anak karena penting untuk perkembangan anaknya.

b. Bagi lembaga pendidikan prasekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan

khususnya perkembangan anak usia prasekolah.

Page 19: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

7

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini sebagai data pendukung penelitian berikutnya tentang

hubungan stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial anak usia

prasekolah dan menambah khasanah ilmu pengetahuan peneliti mengenai

metode penelitian dan perkembangan anak.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang serupa dengan ini adalah penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh:

1. Sulistyani (2006) mengenai “Pengaruh Stimulasi Psikososial di Kelompok

Bermain dan Pengasuhan di Rumah terhadap Perkembangan Sosial-Emosi

Anak Usia 2-4 Tahun di Kota Bogor”. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk menganalisa pengaruh stimulasi psikososial di kelompok bermain

(KB) dan pengasuhan di rumah terhadap perkembangan sosial-emosi anak

usia 2-4 tahun peserta KB kelompok ekonomi menengah atas (KB I) dan

menengah bawah (KB II). Penelitian ini menggunakan desain Cross

Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah orangtua dan anak dari KB I

dan KB II, dengan jumlah sampel 89 sampel sesuai dengan kriteria inklusi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna

dalam pemberian stimulasi psikososial di kelompok bermain dan

pengasuhan di rumah terhadap perkembangan sosial-emosi anak usia 2-4

tahun di kota Bogor.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada tempat

penelitian. Penelitian yang dilakukan Sulistyani (2006) dilakukan di

Kelompok Bermain (KB) kota Bogor, sedangkan tempat penelitian yang

akan dilakukan di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan

Godean, Kabupaten Sleman. Adapun persamaannya pada metode, dan

subjek penelitian. Metode penelitian sama-sama menggunakan Cross

sectional dan subjek penelitiannya adalah orang tua dan anak usia

prasekolah.

Page 20: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

8

2. Rahmaulina dan Hastuti (2008) mengenai “Hubungan Pengetahuan Ibu

Tentang Gizi dan Tumbuh Kembang Anak serta Stimulasi Psikososial

dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun”. Tujuan penelitian

ini untuk menganalisa hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dan tumbuh

kembang anak serta stimulasi psikososial dengan perkembangan kognitif

anak. Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Sampel dalam

penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 2-5 tahun yang tinggal di

lokasi terpilih, dengan jumlah sampel sebanyak 100 sampel. Hasil

penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan

antara pengetahuan ibu mengenai gizi dan tumbuh kembang anak serta

pemberian stimulasi psikososial dengan perkembangan kognitif anak.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada sampel

penelitian dan variabel dependentnya. Penelitian yang dilakukan

Rahmaulina dan Hastuti (2008) menggunakan ibu yang memiliki anak usia

2-5 tahun sebagai sampel penelitian dan variabel dependentnya adalah

perkembangan kognitif, sedangkan penelitian yang akan dilakukan

menggunakan ibu dan anak sebagai sampel penelitian dan variabel

dependentnya adalah perkembangan sosial. Adapun persamaannya pada

metode penelitian. Metode penelitiannya sama-sama menggunakan cross

sectional study.

3. Hastuti (2009) mengenai “Stimulasi Psikososial pada Anak Kelompok

Bermain dan Pengaruhnya pada Perkembangan Motorik, Kognitif, Sosial

Emosi, dan Moral/Karakter Anak”. Tujuan penelitian ini untuk

menganalisis penyelenggaraan stimulasi psikososial pada anak di

Kelompok Bermain (KB) kota Bogor dan pengaruhnya terhadap tumbuh

kembang anak. Desain penelitian ini adalah Cohort study yang bersifat 3

bulan ke depan. Sampel dalam penelitian ini adalah anak yang berusia 2-4

tahun di Kelompok Bermain, dengan jumlah sampel sebanyak 91 anak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stimulasi psikososial yang

diterima anak di rumah maupun di KB memiliki dampak positif atau

Page 21: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

9

pengaruh yang bermakna pada kualitas perkembangan anak

(perkembangan motorik, kognitif, sosial emosi dan moral/karakter).

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada metode,

sampel, dan tempat penelitian. Penelitian yang dilakukan Hastuti (2009)

menggunakan metode cohort study, sampel penelitiannya adalah anak

yang berusia 2-4 tahun di Kelompok Bermain (KB), sedangkan penelitian

yang akan dilakukan menggunakan metode cross sectional, sampel

penelitiannya ibu dan anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak

Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Adapun

persamaannya pada variabel independentnya. Variabel independentnya

yaitu stimulasi psikososial.

4. Yuliana (2009) mengenai “Pengaruh Stimulasi Psikososial terhadap

Perkembangan Anak Usia Prasekolah”. Tujuan penelitian ini untuk

menganalisis pengaruh stimulasi psikososial terhaap perkembangan anak

usia prasekolah. Desain penelitian ini adalah Quasi experiment. Sampel

penelitian adalah anak prasekolah usia 3-6 tahun, dengan jumlah sampel

sebanyak 70 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulasi

psikososial yang diberikan secara lengkap (diklat dan metode kelompok

belajar di rumah) berpengaruh signifikan terhadap perkembangan anak

dengan nilai rata-rata perkembangan anak kelompok perlakuan lebih tinggi

dibanding kelompok control.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada metode,

dan sampel penelitian. Penelitian yang dilakukan Yuliana (2009)

menggunakan metode penelitian quasi experiment dan sampel

penelitiannya anak usia prasekolah. Sedangkan penelitian yang akan

dilakukan menggunakan metode penelitian cross sectional dan sampel

penelitiannya yaitu ibu dan akan prasekolah. Adapun persamaannya pada

variabel independentnya. Variabel independentnya yaitu stimulasi

psikososial.

Page 22: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 3 Taman Kanak-Kanak Kelurahan

Sidomulyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Ketiga TK tersebut

diantaranya TK BOPKRI Rewulu, TK Indriyasana Gancahan, dan TK ABA

Melati Putih Sidomulyo. TK BOPKRI Rewulu berada di dusun Gancahan V

Kelurahan Sidomulyo, dan bersebelahan dengan Gereja BOPKRI Rewulu, SD

BOPKRI Rewulu, dan SMP BOPKRI Rewulu. Batas-batas wilayahnya

meliputi sebelah utara berbatasan dengan Dusun Sembuh Wetan Kelurahan

Sidomulyo Godean Sleman, sebelah timur berbatasan dengan Dusun

Gancahan VI dan Gancahan VII Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean

Sleman, sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Kluweh Kelurahan

Balecatur Gamping Sleman, dan sebelah barat Dusun Sembuh Kidul

Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman.

TK Indriyasana Gancahan berada di dusun Gancahan VIII Kelurahan

Sidomulyo, selingkungan sekitar TK merupakan rumah-rumah warga

Gancahan VIII. Batas-batas wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan

Dusun Rewulu Kulon Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman, sebelah timur

berbatasan dengan Dusun Jetis Prenggan Kelurahan Sidokarto Godean

Sleman, sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Sumber Kelurahan

Balecatur Gamping Sleman, dan sebelah barat berbatasan dengan Dusun

Gancahan VII Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman. TK ABA Melati Putih

berada di Dusun Gancahan VII Kelurahan Sidomulyo bersebelahan dengan

SD Muhammadiyah Sidomulyo. Batas-batas wilayahnya sebelah utara

berbatasan dengan Dusun Gancahan VI Kelurahan Sidomulyo Godean

Sleman, sebelah timur berbatasan dengan Dusun Gancahan VIII Kelurahan

Sidomulyo Godean Sleman, sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Sembuh

Page 23: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

44

Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman, dan sebelah barat berbatasan dengan

Dusun Gancahan V Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman.

Proses belajar mengajar di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo

Kecamatan Godean Sleman ini berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga

pukul 10.00 WIB dan dari ketiga TK tersebut mempunyai 2 ruang kelas untuk

kelas A dan kelas B, yang membedakan hanya pada TK Indriyasana Gancahan

ditambah dengan 1 ruang kelas yaitu kelas untuk Kelompok Bermain.

Kegiatan ekstrakulikuler dari ketiga TK hampir sama diantaranya drumband,

dan kesenian tari.

2. Analisa Hasil Penelitian

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 17-22

Juni 2013 mengenai hubungan stimulasi psikososial dengan perkembangan

sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo

Kabupaten Sleman, maka didapatkan hasil penelitian yang disajikan dalam

bentuk tabel dan narasi.

Hasil penelitian ini didasarkan pada data yang diperoleh dari

pengisian kuesioner dan pengukuran DDST II yang dilakukan oleh

responden, responden dalam penelitian ini adalah sejumlah 45 pasang

orang tua dan siswa TK kelas A yang dibatasi berdasarkan usia,

pendidikan, dan pekerjaan. Secara terperinci karakteristik responden dapat

dilihat pada penjelasan berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Orang tua Siswa

TK Berdasarkan Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan per Bulan

dan Pekerjaan

No. Karakteristik Responden Jumlah Presentase (%)

Umur

1. 16-21 tahun 1 2,2

2. 21-40 tahun 38 84,4

3. > 40 tahun 6 13,3

Tingkat Pendidikan

1. SD 2 4,4

2. SMP 6 13,3 3. SMA 31 68,9

4. Perguruan Tinggi 6 13,3

Page 24: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

45

No. Karakteristik Responden Jumlah Presentase (%)

Pendapatan per Bulan 1. ≤ 900.000 20 44,4

2. > 900.000 25 55,6

Pekerjaan

1. Ibu Rumah Tangga 23 51,1

2. Buruh 1 2,2

3. Karyawati 4 8,9

4. Swasta 3 6,7

5. Wiraswasta 10 22,2

6. PNS 4 8,9

Jumlah 45 100

Sumber : data primer 2013

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa kelompok umur responden

terbanyak pada rentang umur 21-40 tahun sebanyak 38 responden (84,4%).

Kemudian tingkat pendidikan tertinggi responden adalah tamat SMA yaitu

31 responden (68,9%). Dilihat dari pendapatan keluarga, pendapatan

perbulan responden sebagian besar adalah lebih dari 900.000 yaitu 25

responden (55,6%). Dilihat dari pekerjaan responden, sebagian besar

pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 23 responden

(51,1%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Siswa TK

Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur dan Urutan Anak

No. Karakteristik Responden Jumlah Presentase (%)

Jenis Kelamin

1. Laki-laki 22 48,9

2. Perempuan 23 51,1

Umur

1. 4-5 tahun 14 31,1

2. 5-6 tahun 31 68,9

Urutan Anak

1. Anak Sulung 11 24,4

2. Anak Tengah 2 4,4 3. Anak Bungsu 24 53,3

4. Anak Tunggal 8 17,8

Jumlah 45 100

Sumber : data primer 2013

Berdasarkan Tabel 4.2 responden berdasarkan jenis kelamin, jenis

kelamin terbanyak yaitu perempuan sebanyak 23 responden (51,1%).

Berdasarkan umur dalam tahun, kelompok umur terbanyak yaitu pada

rentang umur 5-6 tahun sebanyak 31 responden (68,9%). Berdasarkan

Page 25: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

46

urutan kelahiran siswa, urutan kelahiran terbanyak yaitu sebagai anak

bungsu sebanyak 24 responden (53,3%).

b. Analisa Univariat

Hasil analisa univariat bertujuan untuk mendeskripsikan

karakteristik responden pemberian stimulasi psikososial dan

perkembangan sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak

Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Hasil

analisa tersebut disajikan berikut ini dalam bentuk tabel dan narasi.

1) Variabel Stimulasi Psikososial

Kriteria skoring pada stimulasi psikososial anak usia prasekolah

terdiri dari 3 kriteria, yaitu ibu yang memberikan stimulasi psikososial

dengan baik yaitu dengan skor >80%, Ibu yang memberikan stimulasi

psikososial sedang dengan skor 60%-80%, dan Ibu yang memberikan

stimulasi psikososial kurang dengan skor <60%. Gambaran responden

berdasarkan pemberian stimulasi psikososial untuk anak usia

prasekolah dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemberian

Stimulasi Psikososial pada Siswa TK Usia 3-6 Tahun

No. Pemberian Stimulasi

Psikososial

Frekuensi Presentase (%)

1. Baik 27 60,0

2. Sedang 15 33,3 3. Kurang 3 6,7

Jumlah 45 100

Sumber : data primer 2013

Berdasarkan hasil pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa

pemberian stimulasi psikososial sebagian besar memiliki perilaku yang

baik yaitu sebanyak 27 orang (60,0%) dan pemberian stimulasi

psikososial paling sedikit adalah responden yang mempunyai perilaku

kurang sebanyak 3 orang (6,7%).

2) Variabel Perkembangan Sosial

Kriteria perkembangan sosial terdiri dari 3 macam kriteria,

yaitu normal bila tidak ada keterlambatan (delay) dan paling sedikit

Page 26: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

47

satu Caution/ Peringatan, Suspect bila terdapat satu atau lebih

keterlambatan (delay) dan atau dua atau lebih Caution/ Peringatan, dan

Untestable bila menolak satu atau lebih item di sebelah kiri garis umur

atau menolak lebih dari satu item yang ditembus garis umur pada area

75%-90%. Perkembangan sosial anak usia prasekolah di Taman

Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten

Sleman dapat dilihat dari tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perkembangan

Sosial pada Siswa TK

No. Perkembangan Sosial Frekuensi Presentase (%)

1. Normal 30 66,7

2. Suspect 12 26,7

3. Untestable 3 6,7

Jumlah 45 100

Sumber : data primer 2013

Berdasarkan hasil pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui

responden yang memiliki perkembangan sosial normal yaitu sebanyak

30 orang (66,7%), suspect sebanyak 12 orang (26,7%) dan Untestable

sebanyak 3 orang (6,7%) sehingga dapat disimpulkan bahwa

perkembangan sosial anak usia prasekolah terbanyak adalah normal

yaitu sebanyak 30 orang (66,7%) dan perkembangan sosial tersedikit

adalah Untestable yaitu sebanyak 3 orang (6,7%).

c. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antar variabel. Analisa bivariat

yang dilakukan pada dua variabel yang digunakan berhubungan atau

berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Uji hipotesis dalam penelitian ini dengan

menggunakan uji korelasi Kendall Tau, untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan antara variabel stimulasi psikososial dengan perkembangan

sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo

Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

Page 27: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

48

Tabel 4.5 Tabulasi Silang Antara Pemberian Stimulasi Psikososial dengan

Perkembangan Sosial

Perkembangan Sosial Total p-value τ

Normal Suspect Untestable

Pemberian

Stimulasi Psikososial

Baik 24 2 1 27

0,000 0,535

(53,3%) (4,4%) (2,2%) (60,0%)

Sedang

5 9 1 15

(11,1%) (20,0%) (2,2%) (33,3%)

Kurang 1 1 1 3

(2,2%) (2,2%) (2,2%) (6,7%)

Jumlah 30 12 3 45

(66,7%) (26,7%) (6,7%) (100%)

Sumber : data primer 2013

Berdasarkan hasil dari tabel 4.5 di atas diperoleh gambaran bahwa

sebagian besar responden memberikan stimulasi psikososial yang baik

dengan perkembangan sosial anak prasekolah normal, yaitu sebanyak 24

orang (53,3%). Untuk responden dengan pemberian stimulasi psikososial

sedang dengan perkembangan sosial anak prasekolah suspect yaitu

sebanyak 9 orang (20,0%). Untuk responden dengan pemberian stimulasi

psikososial sedang dengan perkembangan sosial anak prasekolah normal

yaitu sebanyak 5 orang (11,1%). Untuk responden dengan pemberian

stimulasi psikososial baik dengan perkembangan sosial anak prasekolah

suspect yaitu sebanyak 2 orang (4,4%). Untuk responden dengan

pemberian stimulasi psikososial kurang dengan perkembangan sosial anak

prasekolah untestable yaitu sebanyak 1 orang (2,2%). Berdasarkan hasil

tabulasi silang yang diperoleh diketahui bahwa sebagian besar responden

memberikan stimulasi psikososial yang baik dengan perkembangan sosial

anak prasekolah normal.

Setelah diperoleh gambaran dari tabulasi silang antara variabel

stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial anak prasekolah

kemudian dilanjutkan hipotesa dengan menggunakan uji Kendall Tau.

Hasil uji statistika Kendall Tau menunjukkan nilai sebesar 0,535 dengan

taraf signifikansi 0,000. Hasil penelitian menunjukkan nilai p-value=0,000

lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan ada

hubungan antara pemberian stimulasi psikososial dengan perkembangan

Page 28: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

49

sosial anak prasekolah di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo

Kecamatan Godean Kabupaten Sleman tahun 2013.

B. Pembahasan

1. Pemberian Stimulasi Psikososial

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sebagian besar

memberikan stimulasi psikososial yang baik yaitu sebanyak 27 orang (60,0%),

yang memberikan stimulasi psikososial sedang sebanyak 15 orang (33,3%),

dan yang memberikan stimulasi psikososial kurang sebanyak 3 orang (6,7%).

Hal ini menunjukkan bahwa banyak didapatkan responden yang memberikan

stimulasi psikososial yang baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmaulina dan Hastuti (2008)

menunjukkan hasil yang berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan,

penelitian sebelumnya sebagian besar responden memberikan stimulasi

psikososial sedang yaitu sebanyak 54 orang (85,71%) sedangkan penelitian

yang dilakukan penulis yang paling besar responden memberikan stimulasi

psikososial baik yaitu sebanyak 27 orang (60,0%). Hal ini disebabkan oleh

faktor yang mempengaruhi stimulasi psikososial yang diberikan orang tua.

Dalam pemberian stimulasi psikososial anak dipengaruhi faktor dari

lingkungan keluarga dan lingkungan luar rumah. Faktor lingkungan keluarga

yang paling berperan adalah orang tua (ibu). Beberapa penelitian juga

menyebutkan bahwa perkembangan anak lebih optimal pada ibu yang tidak

bekerja dibandingkan ibu yang bekerja. Pekerjaan ibu dari siswa TK kelas A

di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten

Sleman ini sebagian besar adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 23

responden atau 51,1%, ibu yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 10

responden atau 22,2%, ibu yang bekerja sebagai karyawati sebanyak 4

responden atau 8,9%, ibu yang bekerja swasta sebanyak 3 responden atau

6,7%, dan ibu yang bekerja sebagai buruh sebanyak 1 responden atau 2,2%

Page 29: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

50

sehingga sebagian besar ibu mempunyai waktu yang banyak untuk bersama

anaknya dan dapat memberikan stimulasi psikososial.

Tingkat pendidikan ibu juga mempengaruhi pengetahuan ibu tersebut

sehingga menentukan pemberian stimulasi yang tepat bagi anak, karena

dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima segala

informasi dari luar tentang cara pengasuhan anak dalam kehidupan sehari-hari,

bagaimana cara menjaga kesehatan anak, pendidikan dan sebagainya. Tingkat

pendidikan ibu dari siswa TK kelas di Taman Kanak-Kanak Kelurahan

Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman ini sebagian besar adalah

SMA yaitu 31 responden atau 68,9%, perguruan tinggi sebanyak 6 responden

atau 13,3%, SMP sebanyak 6 responden atau 13,3%, dan SD sebanyak 2

responden atau 4,4% sehingga menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu

dari siswa TK kelas A di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo sudah

cukup bagus dan mampu menerima paparan informasi mengenai pemberian

stimulasi psikososial.

Sebagian besar rentang umur ibu adalah 21-40 tahun sebanyak 38

responden (84,4%), lebih dari 40 tahun sebanyak 6 responden (13,3%) dan

rentang umur 16-21 tahun sebanyak 1 responden (2,2%). Menurut Hurlock

(2010) rentang umur 21-40 tahun adalah masa dewasa awal (early adulthood)

yaitu masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa

perkembangan karir, dan bagi banyak orang belajar hidup dengan seseorang

secara akrab, memulai keluarga dan mengasuh anak-anak. Usia ibu yang

tergolong reproduktif merupakan usia yang matang dari seorang wanita untuk

mempunyai tanggung jawab didalam keluarga, sehingga ibu cenderung akan

memperhatikan dan mencari solusi apabila terdapat permasalahan di dalam

keluarganya dalam hal perkembangan anaknya. Sehingga ibu akan sangat

memperhatikan perkembangan anaknya dengan baik. Terutama ketika

anaknya berusia prasekolah (3-6 tahun) karena dalam usia ini merupakan masa

golden age yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak

selanjutnya.

Page 30: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

51

Perhatian dan kasih sayang orang tua merupakan stimulasi yang

diperlukan anak, dan akan menimbulkan rasa aman dan rasa percaya diri pada

anak. Sehingga anak lebih responsif terhadap lingkungannya dan lebih

berkembang. Pada usia prasekolah faktor lingkungan luar rumah sangat

berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena pada usia ini perhatian anak

mulai keluar dari lingkungan keluarganya, perhatian mulai beralih keteman

sebayanya. Akan sangat menguntungkan apabila anak mempunyai banyak

kesempatan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Melalui sosialisasi

anak memperoleh lebih banyak stimulasi sosial yang bermanfaat bagi

perkembangan sosial anak (Soetjiningsih, 2012). Pada penelitian ini

pemberian stimulasi psikososial anak menggabungkan faktor lingkungan

keluarga dan lingkungan luar rumah sekitar anak.

2. Perkembangan Sosial

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden perkembangan sosial

anak sebagian besar adalah normal yaitu sebanyak 30 orang (66,7%), suspect

sebanyak 12 orang (26,7%) dan untestable sebanyak 3 orang (6,7%).

Penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (2009) menunjukkan hasil yang sama

dengan penelitian yang dilakukan penulis, yaitu sebagian besar perkembangan

sosial anak adalah normal. Penelitian sebelumnya perkembangan sosial anak

sebagian besar adalah normal yaitu sebanyak 47,3% dan penelitian yang

dilakukan penulis perkembangan sosial anak sebagian besar adalah normal

sebanyak 66,7%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

mempengaruhi perkembangan sosial.

Menurut Soetjiningsih (2012) faktor yang mempengaruhi

perkembangan adalah faktor lingkungan tempat tinggal, kualitas interaksi

anak-orangtua, dan status sosial ekonomi. Lingkungan merupakan faktor yang

sangat menentukan tercapai atau tidaknya perkembangan. Lingkungan yang

baik akan memungkinkan tercapainya perkembangan yang optimal, sedangkan

lingkungan yang kurang baik akan menghambat perkembangan diantaranya

sanitasi lingkungan dan keadaan rumah. Sanitasi lingkungan memiliki peran

yang cukup dominan dalam penyediaan lingkungan yang mendukung

Page 31: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

52

kesehatan anak dan tumbuh kembang. Kebersihan baik kebersihan perorangan

maupun lingkungan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit.

Sedangkan keadaaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang

tidak membahayakan penghuninya, serta tidak penuh sesak akan menjamin

kesehatan penguninya. Semua responden adalah anak usia prasekolah yang

sehat secara fisik maupun mental dan tidak memiliki riwayat sakit yang

berarti.

Perkembangan sosial anak dapat dilihat dari kualitas interaksi anak dan

orang tua. Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua akan menimbulkan

keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya sehingga

komunikasi bisa dua arah dan permasalahan dapat dipecahkan bersama karena

adanya kedekatan dan kepercayaan antara orang tua dan anak. Interaksi tidak

ditentukan oleh seberapa lama kita bersama anak tetapi lebih ditentukan oleh

kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman terhadap kebutuhan masing-

masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi

oleh rasa saling menyayangi (Soetjiningsih, 2012). Dalam penelitian ini tidak

dilakukan pengkajian yang lebih mendalam mengenai kualitas interaksi anak

dengan orang tua.

Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan anak dengan

status ekonomi keluarga menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga

miskin mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang dibandingkan

dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik. Kondisi ini mungkin

disebabkan oleh latar belakang pendidikan orangtua dan motivasi belajar.

Faktor ekonomi berkaitan dengan penghasilan suatu keluarga dalam

menentukan daya beli makanan dalam keluarga yang akan menentukan

kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi oleh keluarga dan fasilitas

yang mendukung perkembangan anak. Pendapatan keluarga yang memadai

akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan

semua kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder misalnya susu dan

alat-alat yang dibutuhkan anak dalam masa perkembangan. Sedangkan

pendapatan yang kurang akan lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan

Page 32: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

53

pokoknya terlebih dahulu seperti beras sehingga tidak ada alokasi dana untuk

membeli makanan tambahan dan fasilitas untuk perkembangan anak hanya

seadanya dan tidak terpenuhi (Soetjiningsih, 2012)..

Pendapatan perbulan keluarga responden sebagian besar adalah lebih

dari 900.000 yaitu 25 responden (55,6%). Sedangkan pendapatan yang kurang

dari 900.000 sebanyak 20 responden (44,4%). Dalam penelitian ini sebagian

besar responden mempunyai pendapatan lebih dari 900.000 dan dapat

dikatakan di atas UMR (Upah Minimum Regional) sehingga termasuk

keluarga dengan status ekonomi baik.

3. Hubungan Stimulasi Psikososial dengan Perkembangan Sosial Anak Usia

Prasekolah di TK ABA Melati Putih Sidomulyo Godean Sleman

Menurut hasil tabel silang (tabel 4.5) menunjukkan nilai p-value=0,000

lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan

antara stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial anak usia

prasekolah. Hal ini dapat dikatakan pemberian stimulasi psikososial

berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak usia prasekolah dimana ibu

atau pengasuh dapat menstimulasi anak sesuai umurnya dan mendeteksi secara

dini apa saja perkembangan sosial yang belum atau kurang dikuasai anak

sehingga anak dapat bersosialisasi dengan normal sesuai umurnya.

Hasil penelitian yang dilakukan Sulistyani (2006) menunjukkan hasil

yang hampir sama dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu p-value =

0,002 menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara stimulasi

psikososial dengan perkembangan sosial anak. Tingkat pendidikan ibu

memiliki pengaruh yang bermakna terhadap stimulasi yang diberikan kepada

anak. Begitu juga jurnal penelitian Yuliana (2009) menunjukkan hasil p-value

= 0,000 sehingga terdapat pengaruh signifikan antara stimulasi psikososial

yang diberikan terhadap perkembangan anak usia prasekolah. Peran orang tua

khususnya ibu pada proses pembimbingan dan pengasuhan pada anak sangat

besar, terutama dalam membantu anak melewati masa penting dalam rentang

usia 3-6 tahun (usia prasekolah). Hubungan yang baik antara ibu dan anak

dapat manfasilitasi perkembangan sosial anak, sedangkan hubungan yang

Page 33: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

54

kurang baik mengakibatkan anak mengalami kesulitan dalam perkembangan

sosialnya. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menyatakan bahwa semakin

baik pemberian stimulasi psikososial maka perkembangan sosial anak

mempunyai kecenderungan normal.

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa pemberian stimulasi psikososial

pada kategori sedang tetapi perkembangan sosialnya normal yaitu 5 responden

(11,1%) hal ini disebabkan karena sebagian besar anak sering menonton VCD

lagu-lagu anak dan dibiarkan bermain ular tangga, puzzle, dan kartu dengan

teman sebayanya ketika ibu/ pengasuh sedang melakukan pekerjaan atau

kegiatan lain sehingga anak dapat belajar dari fasilitas tersebut. Kemungkinan

lain juga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keadaan ekonomi keluarga,

jumlah saudara dan jenis kelamin yang tidak dikendalikan peneliti. Jumlah

anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonomi cukup akan

mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak.

Lebih-lebih kalau jarak anak terlalu dekat. Sedangkan pada keluarga dengan

keadaan ekonomi kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan

selain kurangnya kasih sayang dan perhatian anak juga kebutuhan primernya

tidak terpenuhi (Soetjiningsih, 2012).

Kemungkinan yang terakhir yaitu jenis kelamin pada anak usia

prasekolah umumnya mereka telah berkembang kesadaran terhadap perbedaan

jenis kelamin dan peran sebagai anak laki-laki atau anak perempuan.

Kesadaran ini tampak pada pilihan terhadap alat permainan dan aktifitas

bermain yang dipilih anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki

umumnya lebih menyukai bermain di luar, bermain kasar dan bertingkah laku

agresif. Anak perempuan lebih suka bermain yang bersifat kesenian, bermain

boneka dan menari (Patmonodewo, 2003).

Perkembangan sosial pada anak tidak lepas dari peranan orang tua anak.

Menurut Hidayat (2008) kemampuan sosialisasi anak adalah hasil belajar,

bukan sekedar hasil dari kematangan saja. Perkembangan sosial diperoleh dari

kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respon lingkungan terhadap

anak. Anak pertama kali belajar segala sesuatu di lingkungan keluarga dan

Page 34: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

55

orang tua terutama ibu adalah guru pertama anak. Hal ini membuat orang tua

memiliki andil besar dalam pendidikan anaknya. Orang tua dapat melatih anak

untuk mengintegrasikan peran-peran sosial dan tanggungjawab sosial sehingga

stimulasi yang diberikan orang tua akan selalu diingat anak dan membuat

perkembangan sosial berkembang secara normal.

4. Keeratan hubungan stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial

anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo

Kecematan Godean Kabupaten Sleman

Menurut hasil tabel silang (tabel 4.5) menunjukkan koefisien korelasi

sebesar 0,535 sehingga keeratan hubungan stimulasi psikososial dengan

perkembangan sosial anak usia prasekolah dapat dikatakan sedang. Hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sulistyani (2006) menunjukkan

hasil koefisiensi korelasi yang berbeda dengan yang dilakukan oleh penulis,

penelitian sebelumnya hasil koefisiensi korelasi sebesar 0,318 keeratan

hubungan dikatakan rendah sedangkan penelitian yang dilakukan penulis

koefisiensi korelasi sebesar 0,535 keeratan hubungan dinyatakan cukup/

sedang. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

keeratan hubungan stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial.

Faktor yang mempengaruhinya diantara peran orang tua di rumah dan

lingkungan luar rumah. pengasuhan di rumah tidak lepas dari peran orang tua

dalam dalam menstimulasi perkembangan anak dan kualitas interaksi anak

dengan orang tua. Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua akan

menimbulkan keakraban dalam keluarga. Kualitas dari interaksi tersebut yaitu

dalam pemahaman terhadap kebutuhan masing-masing dan upaya optimal

untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi oleh rasa saling

menyayangi. Dalam hal ini perhatian dan kasih sayang orang tua merupakan

stimulasi yang diperlukan anak, dan akan menimbulkan rasa aman dan rasa

percaya diri pada anak. Sehingga anak lebih responsif terhadap lingkungannya

dan lebih berkembang (Soetjiningsih, 2012).

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau

tidaknya perkembangan. Lingkungan yang baik akan memungkinkan

Page 35: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

56

tercapainya perkembangan yang optimal, sedangkan lingkungan yang kurang

baik akan menghambat perkembangan anak. Pada usia prasekolah faktor

lingkungan rumah sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena

pada masa ini perhatian anak mulai keluar dari lingkungan keluarganya,

perhatian beralih ke teman sebayanya. Akan sangat menguntungkan apabila

anak mempunyai banyak kesempatan untuk bersosialisasi dengan

lingkungannya, melalui sosialisasi anak memperoleh lebih banyak stimulasi

sosial yang bermanfaat bagi perkembangan sosial anak (Soetjiningsih, 2012).

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian terdapat keterbatasan penelitian, keterbatasan

penelitian tersebut sebagai berikut:

1. Faktor ekonomi keluarga, jumlah saudara dan jenis kelamin dapat

mempengaruhi perkembangan sosial anak usia prasekolah padahal faktor-

faktor tersebut diabaikan peneliti.

2. Responden orangtua dalam menjawab kuesioner stimulasi psikososial

kemungkinan ada yang tidak menjawab sebenarnya sehingga diperlukan

kunjungan ke rumah untuk memastikan kebenarannya.

Page 36: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pemberian stimulasi psikososial di Taman Kanak-Kanak Kelurahan

Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman pada tahun 2013 sebagian

besar memiliki perilaku yang baik yaitu sebanyak 27 responden (60,0%).

2. Perkembangan sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Kelurahan

Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman pada tahun 2013 sebagian

besar adalah normal yaitu sebanyak 30 orang (66,7%).

3. Ada hubungan antara stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial anak

usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo Kecamatan

Godean Sleman Kabupaten Sleman pada tahun 2013 dengan nilai p-value

sebesar 0,000 ≤ 0,05.

4. Keeratan hubungan antara stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial

anak adalah hubungan sedang yang ditunjukkan dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 0,535.

B. Saran

Dari kesimpulan tersebut penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada orang tua siswa Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo

Diharapkan oarng tua/ siswa dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran

dalam memberikan stimulasi psikososial kepada anak karena penting dalam

mengoptimalkan perkembangan sosial anak.

2. Kepada guru Taman Kanak-Kanak di Kelurahan Sidomulyo

Diharapkan guru dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada

orangtua siswa tentang perkembangan sosial anak usia prasekolah dan ikut

membantu dalam pemberian stimulasi dan perkembangan sosial anak di

sekolah.

Page 37: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

58

3. Kepada peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat pendukung penelitian berikutnya mengenai hubungan

stimulasi psikososial dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah dan

menambahkan khasanah ilmu pengetahuan peneliti mengenai metode

penelitian dan perkembangan anak.

Page 38: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

DAFTAR PUSTAKA

Andriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak.

Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

_________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Brassard, M.R. & Boehm, A.E. (2008). Preschool Assessment: Principles and

Practice. New York: Guilford Press.

Depdiknas. (2002). Acuan Menu Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini

(Menu Pembelajaran Generik). Jakarta: Depdiknas.

Depkes RI. (2007). Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Sleman.

http://www.depkes.go.id/. Diakses Kamis, 21 Februari 2013 pukul 14.00

WIB.

_________. (2011a). Profil Data Kesehatan Indonesia. http://www.depkes.go.id/.

Diakses Kamis, 21 Februari 2013 pukul 14.30 WIB.

_________. (2011b). Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.

Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

_________. (2012). Stimulasi Perkembangan Anak Melalui Permainan, Jakarta:

Kementerian Kesehatan RI.

Hastuti, D. (2009). Stimulasi Psikososial pada Anak Kelompok Bermain dan

Pengaruhnya pada Perkembangan Motorik, Kognitif, Sosial Emosi, dan

Moral/Karakter Anak. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen.

http://www.ikk.fema.ipb.ac.id/. Diakses Minggu 24 Februari 2013 pukul

12.30 WIB.

Hidayat, A.A. (2007a). Seri Problem Solving Tumbuh Kembang Anak: Siapa

Bilang Anak Sehat Pasti Cerdas. Jakarta: Elex Media Komputindo.

_________. (2007b). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa

Data. Jakarta: Salemba Medika.

_________. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan

Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Page 39: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

Hurlock, E.B. (2010). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Mansur. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Martuti, A. (2009). Mendirikan dan Mengelola PAUD. Yogyakarta: Kreasi

Wacana.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Oktaviani. (2008). Riwayat Autisme, Stimulasi Psikososial dan Hubungannya

dengan Perkembangan Sosial Anak dengan Autisme Spectrum Disorder

(ASD). [skripsi]. http://repository.ipb.ac.id/. Diakses 21 Februari 2013

pukul 14.30 WIB.

Patmonodewo, S. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya.

Rahmaulina, N.D. & Hastuti, D. (2008). Hubungan Pengetahuan Ibu

Tentang Gizi dan Tumbuh Kembang Anak serta Stimulasi Psikososial

dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun. Jurnal Ilmu

Keluarga dan Konsumen. Volume ke-1. http://journal.ipb.ac.id/. Diakses

Kamis 21 Februari 2013 pukul 15.00 WIB.

Riyadi, S. & Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Rochyadi, E. (2005). Pengembangan Program Pembelajaran Individu bagi

Anak Tunagrahita. Jakarta: Depdiknas.

Saryono. (2010). Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mulia

Medika.

Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: AlfaBeta.

_________. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: AlfaBeta.

Sulistyani. (2006). Pengaruh Stimulasi Psikososial di Kelompok Bermain dan

Pengasuhan di Rumah terhadap Perkembangan Sosial-Emosi Anak Usia 2-

4 Tahun di Kota Bogor. [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Page 40: HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL DENGAN …

Sylva, K & Totsika, V. (2004). The Home Observation for Measurement of the

Environment Revisited. Child and Adolescent Mental Health. Volume ke-9.

Oxford: Departement of Educational Study, University of Oxford.

WHO. (2011). Prevalence and Trends of Stunting among Pre-school Children,

1990-2020. http://www.who.int/. Diakses Jumat 8 Maret 2013 pukul 19.30

WIB.

Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2009).

Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1 Edisi 6. Jakarta: EGC.

Yuliana. (2009). Pengaruh Stimulasi Psikososial terhaap Perkembangan Anak

Usia Prasekolah. Jurnal Pendidikan dan Keluarga. Volume ke-1.

http://isjd.pdii.lipi.go.id/. Diakses Selasa, 19 Februari 2013 pukul 20.00

WIB.