hubungan supervisi keperawatan dengan penerapan tindakan universal precaution oleh perawat

1
1 PENDAHULUAN Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Supervisi memungkinkan seorang manajer keperawatan dapat menemukan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang yang bersangkutan melalui analisis komprehensif bersama-sama dengan anggota perawat secara efektif dan efisien. Supervisi mampu membuat manajer keperawatan menghargai potensi setiap anggotanya dan mampu menerima perbedaan serta kekurangannya untuk dimanfaatkan dalam menciptakan kepuasan dalam kegiatan supervisi. Jadi melalui kegiatan supervisi dapat memudahkan pencapaian tugas oleh perawat pelaksana yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan keperawatan (Arwani & Supriyatno, 2006). Supervisi secara umum adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala, bila ditemukan masalah segera diberikan bantuan guna mengatasinya. Supervisi merupakan kegiatan dinamis yang mampu meningkatkan motivasi dan kepuasan bagi pimpinan, anggota, maupun pasien dan keluarganya. Supervisi yang dilakukan dengan baik, akan menghasilkan banyak manfaat, diantaranya dapat meningkatkan efektifitas kerja serta terbinanya hubungan dan suasana kerja yang harmonis (Suarli & Bahtiar, 2009). Mularso (2006) menyatakan bahwa sebuah rumah sakit juga harus mempunyai komitmen untuk menjaga mutu pelayanan dengan dibentuknya tim supervisi keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan kinerja perawat. Supervisi diarahkan pada kegiatan memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai upaya untuk menimbulkan kesadaran dan mengerti akan peran dan fungsinya sebagai staf dan difokuskan Erwin 1 , Komalasari 2 , Yulia Irvani Dewi 3 PSIK Universitas Riau 1,3 , RSUD Dumai 2 Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara supervisi keperawatan dengan penerapan tindakan universal precaution oleh perawat. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian dilakukan di RSUD Kota Dumai terhadap 127 orang perawat. Tehnik pengambilan sampel dengan cara simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah Chi- Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi keperawatan yang tergolong baik adalah 48,8% sedangkan penerapan tindakan universal precaution yang sudah tepat sebesar 44,1%. Uji statistik menunjukkan nilai P= 0,954 pada alpha 5% , yang bermakna tidak ada hubungan yang signifikan antara supervisi keperawatan dengan penerapan universal precaution oleh perawat. Hasil penelitian merekomendasikan perlunya pelatihan tentang universal precaution pada perawat dan peningkatan kemamupuan supervisi keperawatan oleh kepala ruangan. Kata kunci: supervisi keperawatan, universal precaution Abstract This research aim is to determine the relationship between nursing supervision and the application of universal precaution by nurses. The design study is descriptive correlation. The study was conducted at the City Hospital Dumai. There were 127 nurses as participants in this study. simple random sampling was used as the sampling technique. The analysis used the Chi-Square. The results revealed that nursing supervision that was categorised as good 48.8% whilst the application of universal was 44.1%. Statistical test results showed that the p value = 0.954 at alpha 5%. Therefor, there was no significant relationship between nursing supervision and the application of universal application by nurses. The study recommends that it is imperative to conduct trainings of universal precaution for nurses and nursing supervision for the head nurse. Keyword: nursing supervision, universal precaution HUBUNGAN SUPERVISI KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN TINDAKAN UNIVERSAL PRECAUTION OLEH PERAWAT

Upload: reza-ulfajri

Post on 02-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Keperawatan

TRANSCRIPT

  • 1Jurnal Ners Indonesia, Vol.4, No.2, Maret 2014

    PENDAHULUANSupervisi keperawatan merupakan suatu

    proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Supervisi memungkinkan seorang manajer keperawatan dapat menemukan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang yang bersangkutan melalui analisis komprehensif bersama-sama dengan anggota perawat secara efektif dan efisien. Supervisi mampu membuat manajer keperawatan menghargai potensi setiap anggotanya dan mampu menerima perbedaan serta kekurangannya untuk dimanfaatkan dalam menciptakan kepuasan dalam kegiatan supervisi. Jadi melalui kegiatan supervisi dapat memudahkan pencapaian tugas oleh perawat pelaksana yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan keperawatan (Arwani & Supriyatno, 2006).

    Supervisi secara umum adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala, bila ditemukan masalah segera diberikan bantuan guna mengatasinya. Supervisi merupakan kegiatan dinamis yang mampu meningkatkan motivasi dan kepuasan bagi pimpinan, anggota, maupun pasien dan keluarganya. Supervisi yang dilakukan dengan baik, akan menghasilkan banyak manfaat, diantaranya dapat meningkatkan efektifitas kerja serta terbinanya hubungan dan suasana kerja yang harmonis (Suarli & Bahtiar, 2009).

    Mularso (2006) menyatakan bahwa sebuah rumah sakit juga harus mempunyai komitmen untuk menjaga mutu pelayanan dengan dibentuknya tim supervisi keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan kinerja perawat. Supervisi diarahkan pada kegiatan memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai upaya untuk menimbulkan kesadaran dan mengerti akan peran dan fungsinya sebagai staf dan difokuskan

    Erwin1, Komalasari2, Yulia Irvani Dewi3PSIK Universitas Riau 1,3, RSUD Dumai2

    Email: [email protected]

    Abstrak

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara supervisi keperawatan dengan penerapan tindakan universal precaution oleh perawat. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian dilakukan di RSUD Kota Dumai terhadap 127 orang perawat. Tehnik pengambilan sampel dengan cara simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi keperawatan yang tergolong baik adalah 48,8% sedangkan penerapan tindakan universal precaution yang sudah tepat sebesar 44,1%. Uji statistik menunjukkan nilai P= 0,954 pada alpha 5% , yang bermakna tidak ada hubungan yang signifikan antara supervisi keperawatan dengan penerapan universal precaution oleh perawat. Hasil penelitian merekomendasikan perlunya pelatihan tentang universal precaution pada perawat dan peningkatan kemamupuan supervisi keperawatan oleh kepala ruangan. Kata kunci: supervisi keperawatan, universal precaution

    Abstract

    This research aim is to determine the relationship between nursing supervision and the application of universal precaution by nurses. The design study is descriptive correlation. The study was conducted at the City Hospital Dumai. There were 127 nurses as participants in this study. simple random sampling was used as the sampling technique. The analysis used the Chi-Square. The results revealed that nursing supervision that was categorised as good 48.8% whilst the application of universal was 44.1%. Statistical test results showed that the p value = 0.954 at alpha 5%. Therefor, there was no significant relationship between nursing supervision and the application of universal application by nurses. The study recommends that it is imperative to conduct trainings of universal precaution for nurses and nursing supervision for the head nurse.Keyword: nursing supervision, universal precaution

    HUBUNGAN SUPERVISI KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN TINDAKAN UNIVERSAL PRECAUTION OLEH PERAWAT