hubungan terapeutik perawat-klien kuliah.ppt

Upload: aphe-boundies

Post on 08-Oct-2015

123 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-KLIENOleh : Ida Susilowati,S.Kep.Ns

  • Latar Belakang Hubungan terapeutik perawat-klien adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman untuk memperbaiki emosi klien.Dalam hubungan ini perawat memakai diri sendiri dan teknik pendekatan yang khusus dalam bekerja dengan klien untuk memberi pengertian dan merubah perilaku klien.

  • Tujuan hubungan terapeutikKesadaran diri, penerimaan diri dan penghargaan diri yang meningkatPengertian yang jelas tentang identitas diri dan integritas diri ditingkatkanKemampuan untuk membina hubungan intim interdependen, pribadi dengan kecakapan menerima dan memberi kasih sayang.Meningkatkan fungsi dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan pribadi yang realistis.

  • ANALISA DIRI PERAWAT Perawat merupakan profesi yang menolong manusia untuk beradaptasi secara positif terhadap stres yang dialami. Pertolongan yang diberikan harus bersifat terapeutik. Instrumen utama yang dipakai adalah diri perawat sendiri. Fokus analisa diri yang penting adalah kesadaran diri, klarifikasi nilai, eksplorasi perasaan, kemampuan menjadi model dan rasa tanggung jawab. Khususnya dalam berhubungan dengan klien anak, perawat perlu mengkaji pengalaman masa kanak-kanaknya karena dapat mempengaruhi interaksi.

  • Kesadaran Dirisiapa saya?. Perawat harus dapat mengkaji perasaan, reaksi dan perilakunya secara pribadi maupun sebagai pemberi asuhan keperawatan. Kesadaran diri akan membuat perawat menerima perbedaan dan keunikan klien. Kesadaran diri dan perkembangan diri perawat perlu ditingkatkan agar penggunaan diri secara terapeutik dapat lebih efektif. Johari Window (Stuart dan Sundeen, 1987; 98)

  • Cara meningkatkan kesadaran diri(Stuart dan Sundeen, 1987; 98-99) Mempelajari diri sendiri Proses eksplorasi diri sendiri, tentang pikiran, perasaan, perilaku, termasuk pengalaman yang menyenangkan, hubungan interpersonal dan kebutuhan pribadi.Belajar dari orang lain Kesediaan dan keterbukaan menerima umpan balik dari orang lain akan meningkatkan pengetahuan tentang diri sendiri.Membuka diri. Keterbukaan merupakan salah satu kriteria kepribadian yang sehat. Untuk ini harus ada teman intim yang dapat dipercaya untuk menceritakan hal yang meupakan rahasia.

  • KLARIFIKASI NILAIJika perawat mempunyai konflik, ketidakpuasan, sebaiknya perawat menyadari dan mengklarifikasi agar tidak mempengaruhi hubungan perawat-klien. Dengan menyadari sistem nilai yang dimiliki perawat, misalnya kepercayaan, seksual, ikatan keluarga, perawat akan siap mengidentifikasi situasi yang bertentangan dengan sistem nilai yang dimiliki.

  • EKSPLORASI PERASAAN Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya dan mengontrolnya agar ia dapat menggunakan dirinya secara terapeutik (Stuart dan Sundeen, 1987; 102). Jika perawat terbuka pada perasaannya maka ia mendapatkan dua informasi penting yaitu bagaimana responnya terhadap klien dan bagaimana penampilannya terhadap klien. Sewaktu berbicara dengan klien, perawat harus menyadari responnya dan mengontrol penampilannya.

  • KEMAMPUAN MENJADI MODEL Perawat yang mempunyai masalah pribadi seperti ketergantungan obat, hubungan interpersonal yang terganggu akan mempengaruhi hubungannya dengan klien. (Stuart dan Sundeen, 1987; 103).Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memuaskan kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran dan memperlihatkan perkembangan serta adaptasi yang sehat. Perawat diharapkan bertanggung jawab atas perilakunya, sadar akan kelemahan dan kekurangannya.

  • HUBUNGAN TERAPEUTIKHubungan terapeutik antara perawat-klien adalah hubungan kerjasama yang ditandai dengan tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim yang terapeutik (Stuart dan Sundeen, 1987; 103).

  • Perbedaan hubungan terapeutik dan hubungan sosial

    Komponen hubunganSosial terapeutikSALING MEMBUKA DIRI

    FOKUS DARI PERCAKAPAN

    KETEPATAN DARI TOPIK

    HUBUNGAN PENGALAMAN DAN TOPIK

    ORIENTASI WAKTU BERVARIASI

    TIDAK DIKETAHUI OLEH PESERTA

    SOSIAL, BISNIS, IMPERSONAL

    KETIDAK TERLIBATAN DAN PENGUNAAN DARI PENGETAHUAN YG TIDAK LANGSUNG

    MASA LALU DAN MASA DEPAN KLIEN : MEMBUKA DIRI, PERAWAT MEMBUKA DIRI UT. MENDORONG TUJUAN PENANGANANDIKETAHUI OLEH PERAWAT KLIEN

    PRIBADI DAN RELEVAN UT. PERAWAT-KLIEN

    KETERLIBATAN DAN PENGUNAAN DARI PENGETAHUAN LANGSUNG

    SAAT INI

  • Tahap-tahap hubungan terapeutik perawat-kliena. Pre InteraksiEksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiriAnalisa kekuatan-kelemahan profesional

  • a. Tahap PreinteraksiMerupakan tahap di mana perawat akan bertemu dengan klien.

  • Tugas Perawat pada tahap preinteraksiMendapatkan informasi ttg klien (dari medical record atau sumber lainnya)Mencari literatur yg berkaitan dengan masalah yang di alami klienMengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diriMenganalisa kekuatan dan dan kelemahan profesional diriMembuat rencana pertemuan dengan klien:- Tipe spesifik data yang akan dicari- Metode yg tepat untuk wawancara- Seting ruang/waktu yg tepat

  • b. Tahap OrientasiMerupakan tahap di mana perawat pertama kali bertemu dengan klien

  • Tugas perawat pada tahap OrientasiMembangun iklim percaya, memahami penerimaan dan komunikasi terbukaMemformulasikan kontrak dengan klien Tugas perawat dalam tahap ini adalah melakukan kontrak dengan klien.

  • Komponen Kontrak dg KlienNama perawat atau klienPeran yang diharapkan dari perawat dan klienTanggung jawab dari perawat dan klienTujuanKerahasiaanHarapanTopikWaktu dilakukannya interaksi.

  • c. Tahap KerjaMerupakan tahap dimana perawat memulai kegiatanTugas perawat pada saat ini adalah melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan pada tahap prainteraksi.

  • d. Tahap TerminasiMerupakan tahap di mana perawat akan menghentikan interaksinya dg klienTahap ini bisa merupakan tahap terminasi sementara maupun akhir.

  • Tugas perawat pada tahap terminasiMengevaluasi kegiatan kerja yang telah dilakukan baik secara kognitif, psikomotor, maupun afektifMerencanakan tindak lanjut dg klienMelakukan kontrakMengakhiri terminasi dg cara yang baik

  • KOMUNIKASI TERAPEUTIK Komunikasi merupakan cara untuk membina hubungan terapeutik. Dalam proses komunikasi terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran.Maksud komunikasi adalah mempengaruhi perilaku orang lain. Berarti keberhasilan intervensi keperawatan tergantung pada komunikasi karena proses keperawatan ditujukan untuk merubah perilaku dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal.Komunikasi adalah hubungan. Hubungan perawat-klien yang terapeutik tidak mungkin dicapai tanpa komunikasi.

  • Pesan non verbal PerawatVokal: nada, kualitas, keras atau lembut, kecepatan yang semuanya menggambarkan suasana emosi.Gerakan: refleks, postur, ekspresi muka, gerakan yang berulang atau gerakan-gerakan yang lain. Khusus gerakan dan ekspresi muka dapat diartikan sebagai suasana hati.Jarak (space): jarak dalam berkomunikasi dengan orang lain menggambarkan tingkat keintiman hubungan.Sentuhan: dikatakan sangat penting tetapi perlu mempertimbangkan aspek budaya dan kebiasaan setempat.

  • 5 sikap perawat dalam komunikasi

    Berhadapan. Arti dari posisi ini adalah saya siap untuk anda.Mempertahankan kontak mata. Kontak mata pada level yang sama berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi.Membungkuk ke arah klien. Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu.Mempertahankan sikap terbuka. Tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi.Tetap relaks. Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi respon terhadap klien.

  • Dimensi Respon Perawat-KlienKeikhlasanMenghargai Empati Empati merupakan kemampuan masuk dalam kehidupan klien agar dapat merasakan pikiran dan perasaannya. Konkrit Perawat menggunakan terminologi yang spesifik, bukan yang abstrak.

  • Dimensi TindakanKonfrontasi. Konfrontasi merupakan ekspresi perasaan perawat tentang perilaku klien yg tidak sesuai. Carkhoff (dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1987; 131), Kesegeraan Kesegeraan berfokus pada interaksi dan hubungan perawat-klien saat ini. Perawat sensitif terhadap perasaan klien dan berkeinginan membantu dengan segera.Keterbukaan Perawat harus terbuka memberikan informasi tentang dirinya, ideal diri, perasaan, sikap dan nilai yang dianutnya. Emotional Chatarsis Emotional chatarsis terjadi jika klien diminta bicara tentang hal yang sangat mengganggu dirinya. Ketakutan, perasaan dan pengalaman dibuka dan menjadi topik diskusi antara perawat-klien.Bermain Peran Bermain peran adalah melakukan peran pada situasi tertentu.