hubungan tingkat stres orang tua dengan lama …eprints.ums.ac.id/40791/1/naskah publikasi.pdffungsi...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN TINGKAT STRES ORANG TUA DENGAN LAMA HARI
RAWAT INAP ANAK DI RUMAH SAKIT ISLAM HARAPAN ANDA
TEGAL
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran
Diajukan Oleh :
Dina Tistiawati
J500120061
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
ABSTRAK
Hubungan Tingkat Stres Orang Tua dengan Lama Hari Rawat Inap Anak di
Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal
Dina Tistiawati¹, Andriesti Herdaetha², Nur Mahmudah²
Latar Belakang. Orang tua yang memiliki anak yang sedang menjalani rawat inap rentan
terhadap stres. Stres pada orang tua disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu
faktor lingkungan, faktor sosial ekonomi, dan faktor yang menyangkut dengan keadaan
anak. Namun demikian stres orang tua tersebut juga sangat dipengaruhi oleh lama hari
rawat inap anak dirumah sakit.
Tujuan Penelitian. Mengetahui hubungan tingkat stres orang tua dengan lamanya hari
rawat inap anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal.
Metode. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross
sectional. Diambil 35 sampel dari orang tua yang menjaga anaknya yang dilakukan rawat
inap dengan teknik purposive sampling.Uji statistik yang digunakan adalah uji Pearson.
Hasil. Pada 35 responden rata-rata nilai tingkat stres orang tua yaitu 21,6571. Nilai
tingkat stres terendah 13, dan yang tertinggi 28. Hasil analisis didapatkan bahwa lama
hari rawat inap anak rata rata 6,7143 hari. Lama hari rawat inap terpendek yaitu 1 hari,
dan yang terlama yaitu 16 hari. Hasil uji korelasi Pearson mempunyai nilai korelasi (r)
sebesar 0,414 yaitu menunjukan hubungan antar tingkat stres orang tua dengan lama hari
rawat inap anak bernilai sedang dengan nilai kemaknaan (p) 0,013. Nilai kemaknaan (p)
menunjukan bahwa korelasi tingkat stres orang tua dengan lama hari rawat inap anak
secara statistika bermakna dikarenakan nilai p<0,05.
Kesimpulan. Sesuai dengan hasil penelitian ini, bisa disimpulkan bahwa ada hubungan
yang positif antara tingkat stres orang tua dengan lama rawat inap anak di Rumah Sakit
Islam Harapan Anda Tegal, dengan nilai r (korelasi koefisien) yaitu 0,414 yang berarti
memiliki hubungan yang sedang dan hasil nilai p pada tingkat stres orang tua dengan
lama hari rawat inap anak 0,013 yang berarti adanya hubungan.
Kata kunci.Tingkat stres, lama hari rawat inap, stres orang tua, rawat inap anak.
¹Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
²Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRACT
Relationship between Parental Stress Levels and Length of Stay at Rumah
Sakit Islam Harapan Anda Tegal
Dina Tistiawati¹, Andriesti Herdaetha², Nur Mahmudah²
Background. Parents who have children who are hospitalized are prone to stress. Stress
in the elderly is caused by several factors, among which environmental factors,
socioeconomic factors, and factors relating to the situation of children. However, the
stress of parents are also greatly influenced by the length of stay children in hospital.
Aim of study. Knowing the stress level parental relationship with the child's length of
stay at Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal.
Method. This study was an observational study with cross sectional approach. 35
samples were taken from parents who keep their children performed inpatient with
purposive sampling technique. The statistical test used was Pearson.
Results. 35 respondents on the average value of the stress level of parents is 21.6571. The
value of the Lowest stress levels is 13 and the highest is 28. The results of the analysis
showed that the longer the child's Hospitalization average is 6.7143 days. The shortest
day long Hospitalization is 1 day, and the longest is 16 days. Pearson correlation test
result has a value of correlation (r) is 0,414 the which shows the relationship between
stress level of parents with hospitalized children long day worth being with a value of
significance (p) 0,013. The predictive value (p) shows that the correlation of the stress
level of parents with children old days of Hospitalization due to statistically significant p
value <0.05.
Conclusion. Based on results of the research, it can be concluded that there is a positive
relationship between stress levels of parents with lenght of stay children in Rumah Sakit
Islam Harapan Anda Tegal, with r value (correlation coefficient) is 0.414, which means it
has moderate relationships and the results p value on the stress level of parents with a
long day of children hospitalization is 0,013, which means it has a relationship.
Key words:The levels of stress, length of stay in hospital, stress parents, hospitalized
children.
¹Students Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Surakarta
²Lecturers Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Surakarta
PENDAHULUAN
Orang tua memiliki peran penting dalam kesehatan anak, yaitu sebagai
perawatan langsung, menyediakan akses ke layanan kesehatan dan memberikan
kesejahteran kepada anak-anak. Fungsi psikososial orang tua sangat penting untuk
fisik dan mental anak, terutama selama rawat inap disaat anak sakit. Peran orang
tua mempengaruhi kepatuhan anak pada perawatan dan mengerti bagaimana
menyikapi dampak dari penyakit (Rennick et al, 2014).
Orang tua yang memiliki anak dirawat di rumah sakit merupakan suatu
pemicu stres bagi orang tua yang sering mengalami kecemasan dan depresi
selama masa rawat inap anak atau yang biasa disebut dengan hospitalisasi
(Rennick et al, 2014). Anak yang menderita suatu penyakit dan dapat
menyebabkan rawat inap adalah kejadian yang sering dihadapi oleh anak dan stres
yang disebabkan oleh itu dapat mempengaruhi psikis dan mental semua anggota
keluarga (Tehrani et al, 2012).
Banyak aspek kehidupan orang tua yang akan berubah selama berada di
rumah sakit, termasuk kebutuhan sehari-hari, dan masalah-masalah sosial dan
ekonomi yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan bagi orang tua. Stres dan
kecemasan sering dikaitkan dengan kurangnya informasi tentang sebuah penyakit
dan prosedur kesehatan. Faktor yang menyebabkan stres pada ibu dari anak-anak
yang dirawat di rumah sakit yaitu berupa faktor lingkungan, faktor sosial
ekonomi dan faktor yang berhubungan dengan keadaan anak. Perawat dan orang
tua memiliki persepsi stress yang berbeda. Dengan kata lain, upaya yang
dilakukan oleh staf rumah sakit untuk mengurangi stres bagi orang tua mungkin
tidak efektif (Tehrani et al, 2012).
Dari pengamatan penulis didapatkan bahwa faktor yang menyebabkan stres
orang tua, dapat berupa parahnya penyakit yang diderita anak, pengetahuan orang
tua tentang penyakit yang diderita anak, lamanya rawat inap, lingkungan rumah
sakit yang tidak nyaman, pekerjaan atau aktivitas sehari hari yang ditinggalkan
selama rawat inap anak, dan juga keadaan anak saat dilakukan rawat inap seperti
rewel atau menangis tiada henti.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan peneliti tertarik untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat stres orang tua dengan lamanya hari
rawat inap anak di Rumah Sakit Harapan Anda Tegal.
METODE PENELITIAN
Menurut permasalahan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, metode
yang digunakan yaitu desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional untuk mempelajari hubungan tingkat stress orang tua dengan rawat
inap anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal. Jumlah sampel yang
digunakan yaitu sebesar 35 sampel dengan teknik pengambilan sampling
Porposive Sampling.
Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Orang tua dari anak yang melakukan rawat inap mulai dari 1 x 24 jam
di RSI Harapan Anda Tegal
b. Kooperatif
c. Bersedia menjadi responden
2. Kriteria Ekslusi
a. Dalam keadaan tidak sehat
b. Tidak bisa membaca dan menulis
c. Orang tua yang sama-sama bekerja
d. Sedang mengalami konflik (perceraian, kehilangan)
Definisi Operasional
1. Variabel terikat
Tingkat stres orang tua adalah suatu rentan respon yang dipersepsikan oleh
orang tua terhadap stimulus yang diterima dari stressor atau lingkungan yang
dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan suatu individu.
Alat ukut : kuesioner
Skala pengukuran : numerik
2. Variabel bebas
Lama rawat inap anak adalah dihitung sejak anak masuk rumah sakit sampai
hari dilakukannya wawancara.
Alat ukur : wawancara
Skala pengukuran : numerik
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal, pada
tanggal 7 Desember 2015. Subjek yang telah diteliti yaitu orang tua dari anak
yang dilakukan rawat inap di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal, seluruh
sampel telah memenuhi kriteria inklusi. Jumlah responden yang didapatkan
sebanyak 35 orang.
Karakteristik responden yang terdiri dari umur orang tua, umur anak, jumlah
anggota keluarga dan pekerjaan.
Tabel.1 KarakteristikResponden
No Karakteristik N %
1 Umur Orang Tua <20 Tahun 1 2.9
21-30 Tahun 18 51.4
31-40 Tahun 13 37.1
41-50 Tahun 2 5.7
>50 Tahun 1 2.9
2 Jumlah Anggota Keluarga
2 orang 1 2.9 3 orang 13 37.1
4 orang 17 48.6
5 orang 3 8.6
6 orang 1 2.9
3 Umur Anak < 1 tahun 9 25.7 1 - 2 tahun 16 45.7
2 - 3 tahun 2 5.7
3 - 4 tahun 2 5.7
4 - 5 tahun 2 5.7
> 5 tahun 4 11.4
4 Pekerjaan Orang Tua yang Diwawancarai
IRT (IbuRumahTangga) 7 20.0
Wiraswasta 5 14.3
Swasta 23 65.7
Sumber : Data Primer, Desember 2015
Dari 35 sampel yang diuji, didapatkan rentang usia antara 18 – 62 tahun.
Pada kelompok usia 21 – 30 tahun merupakan persentase orang tua yang paling
besar yakni 51,4. Jumlah anggota keluarga didapatkan persentase 4 orang paling
besar yaitu 48,6%. Dalam hal umur anak persentase yang paling besar yaitu
rentang umur 1-2 tahun sebesar 45,7%. Pada pekerjaan orang tua persentase
paling besar adalah IRT (Ibu Rumah Tangga) yaitu sebesar 65,7%.
Tabel.2 Distribusi Responden Menurut Tingkat Stres Orang Tua dan Lama
Hari Rawat Inap Anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal
Minimum Maksimum Rerata Std. Beda
Tingkat Stres Orang Tua 13.00 28.00 21.66 3.36
Lama Hari Rawat Inap Anak 1.00 16.00 6.71 3.73
Sumber : Data Primer, Desember 2015
Pada Tabel 3 menunjukan bahwa pada 35 responden rata-rata nilai tingkat
stres orang tua yaitu 21,66, dengan standar deviasi 3,36, nilai tingkat stres
terendah 13, dan yang tertinggi 28. Hasil analisis didapatkan bahwa lama hari
rawat inap anak rata rata 6,71 hari, dengan standar deviasi 3,73. Lama hari rawat
inap terpendek yaitu 1 hari, dan yang terlama yaitu 16 hari.
Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Tingkat Stres Orang Tua dengan Lama Rawat
Inap Anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal
Variabel N r p
Tingkat Stres Orang Tua 35 0,414 0,013
Lama Hari Rawat Inap Anak 35 0,414 0,013
Sumber : Data Primer, Desember 2015
Berdasarkan tabel 4 di atas didapatkan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak
yang berarti adanya hubungan antara tingkat stres orang tua dengan lama rawat
inap anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal. Tingkat stres orang tua
dipakai sebagai variabel bebas dan lama hari rawat inap anak sebagai variabel
terikat, maka diketahui hasil uji korelasi Pearson mempunyai nilai korelasi (r)
sebesar 0,414 yaitu menunjukan hubungan antar tingkat stres orang tua dengan
lama hari rawat inap anak bernilai sedang dengan nilai (p) 0,013. Nilai (p)
menunjukan bahwa korelasi tingkat stres orang tua dengan lama hari rawat inap
anak secara statistika bermakna dikarenakan nilai p<0,05.
B. Pembahasan
Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal merupakan rumah sakit tipe B
yang terakreditasi paripurna dan sebagai rumah sakit rujukan. Penelitian mengenai
“Hubungan Tingkat Stres Orang Tua dengan Lama Rawat Inap Anak di Rumah
Sakit Islam Harapan Anda Tegal” dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2015.
Penelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner yang telah di uji validitasnya
oleh Handriyani Dwilita (2008).
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji Pearson diperoleh nilai p
value 0,013 lebih kecil dari p< 0,05 maka Ho ditolak menerima H1, perlu
diketahui Ho adalah pernyataan yang menyatakan tidak ada hubungan sedangkan
Ha adalah penyataan yang menyatakan adanya hubungan. Nilai kemaknaan (r)
antara tingkat stres orang tua dengan lama rawat inap anak sebesar 0,414, menurut
Sugiyono ini merupakan hubungan yang sedang. Menurut Sugiyono (2010)
interpretasi terhadap koefisien korelasi memiliki 5 tingkatan ,yaitu 0,00 – 0,199
tingkat hubungannya bernilai sangat rendah, 0,20 – 0,399 tingkat hubungannya
bernilai rendah, 0,40 – 0,599 tingkat hubungannya bernilai sedang, 0,60 – 0,799
tingkat hubungannya bernilai kuat, dan 0,80 – 1,00 tingkat hubungannya bernilai
sangat kuat. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa antara tingkat stres orang tua
dengan lama rawat inap anak di Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal adanya
hubungan yang sedang.
Menurut penelitian Auyeung (2011) pada orang tua yang usianya lebih tua
secara umum memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Dikarenakan pada orang
tua yang lebih tua memiliki adapatif koping strategi berupa penerimaan,
keagamaan, reinterpretasi positif daripada beralih ke strategi maladaptif. Telah
dibuktikan dari penelitian bahwa pada umur lebih dari 50 tahun tingkat stres
orang tua berada di posisi terendah dan tingkat stres orang tua yang tertinggi
terjadi pada orang tua yang berumur 21-30 tahun.
Menurut penelitian Sari (2014) stres yang terjadi pada orang tua diakibatkan
karena terjadinya stres yang terjadi pada anak saat hospitalisasi. Ada beberapa
ketakutan anak saat dilakukannya rawat inap atau hospitalisasi yang menjadikan
anak tersebut mengalami stres, yaitu adanya rasa nyeri, suntikan, rasa yang tidak
nyaman, berpisah dengan keluarga dan teman-temannya (Coyne, 2006). Dan
terdapat beberapa faktor yang menyebabkan stres orang tua yang berkaitan
dengan rawat inap pada anak, yaitu keseriusan ancaman yang menimpa anak,
pengalaman hospitalisasi, prosedur kesehatan atau medis dalam diagnosis
penyakit dan pengobatan, sistem pendukung yang tersedia, kekuatan ego didalam
diri, pola berkomunikasi antar anggota keluarga, keyakinan agama dan budaya,
stres tambahan pada sistem keluarga (Utami, 2014).
Stres pada orang tua tidak hanya memiliki lanjutan efek pada psikologi stres
orang tua tapi juga berefek pada kesehatan anak. Orang tua yang mengalami stres
bisa menjadi kewalahan terhadap tanggung jawabnya dan juga kewalahan
membantu anak dalam mengatur kesehatannya, atau bahkan orangtua menanggapi
distresnya dengan mengerahkan kontrolnya secara lebih pada penyakit anak. Stres
orang tua juga berhubungan dengan kesulitan psikologi anak. Stres orang tua
berhubungan dengan masalah dalam dan luar diri anak dan pengasuhan stres
secara umum yang berhubungan dengan stres pada anak (Hegelson, 2012).
Stres pada orang tua secara umum berhubungan dengan tingginya tingkatan
dari gejala stres pada anak, buruknya pola asuh atau perawatan anak. Terdapat
beberapa penjelasan yang mungkin pada hubungan ini, yaitu yang pertama adalah
stres orang tua secara umum dapat diartikan sebagai lingkungan stressful bagi
anak yang menyebabkan distres pada anak dan pengalihan dari perawatan anak
yang tepat. Dan yang kedua stres orang tua secara umum dapat berafek pada
bagaimana orang tua berinteraksi dengan anak tersebut. Dengan kata lain pada
studi yang telah dilakukan sebelumnya menunjukan bahwa distres yang terjadi
pada orang tua menyebabkan negatif yang lebih dan kurangnya interaksi positif
dengan anak (Helgeson, 2012).
Stres berhubungan dengan paradigma Stressful Life Events, yaitu suatu
peristiwa dari kehidupan yang stressful dapat berdampak negatif pada kesehatan
fisik dan mental. Pada permasalahan rawat inap anak yang terjadi terdapat
berbagai keanekaragaman besar di antara keluarga, yaitu dengan dampak positif
serta coping yang baik, dan ada juga yang menerima keadaan stressful dengan
ketegangan dan stres (Auyeung, 2011).
Dengan menggunakan desain penelitian cross sectional ditemukan beberapa
kelebihan serta kekurangan pada penelitian, kelebihannya yaitu waktu yang
dilakukan singkat, dan juga tidak ditemukan adanya kendala etik didalam
pelaksanaan penelitian ini. Untuk kekurangannya yaitu penelitian ini tidak
membahas mengenai dinamika keluarga yang menyebabkan stres orang tua, serta
penyakit penyebab sakit yang diderita anak, dan juga ciri (trait) pada orang tua
yang diteliti.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil penelitian ini, bisa disimpulkan bahwa ada hubungan
yang positif antara tingkat stres orang tua dengan lama hari rawat inap anak di
Rumah Sakit Islam Harapan Anda Tegal yaitu semakin lama rawat inap anak
tingkat stres yang dimiliki orang tua semakin tinggi, dengan nilai r (koefisien
korelasi) yaitu 0,414 yang berarti memiliki hubungan yang sedang dan hasil nilai
p pada tingkat stres orang tua dengan lama hari rawat inap anak 0,013 yang berarti
adanya hubungan.
B. Saran
1. Petugas kesehatan dapat memberikan pengetahuan kepada orang tua anak
yang dilakukan rawat inap tentang cara mengatasi stres yang dikarenakan
rawat inap anak.
2. Petugas kesehatan memberikan informasi yang jelas kepada orang tua dari
anak yang dilakukan rawat inap mengenai penyakit yang diderita anak
tersebut untuk meringankan stres orang tua .
3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan pengetahuan bagi
peneliti berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aizah, S., Sui, E.W., 2014.Upaya Menurunkan Tingkat Stres Hospitalisasi
Dengan Aktifitas Mewarnai Gambar pada Anak Usia 4-6 Tahun di Ruang
Anggrek RSUD Gambiran Kediri. Ejornal Kedokteran Universitas
Airlangga,Vol. 25 No.1, pp: 6-10.
Auyeung, K., Burbidge, J., Minnes, P., 2011.Perceived Parental Stres: The
Relative Contribution Of Child And Parent Characteristics. Journal On
Developmental Disabilities,Vol. 17 No.2, pp: 11-20.
Apriyani, D., 2013.Hubungan antara Hospitalisasi Anak dengan Tingkat
Kecemasan Orang Tua.The Soedirman Journal, Vol. 8 No.2, pp: 92-104.
Badri, A.R., 2012. Manajemen Stres Kerja pada Beberapa Karyawan dan Buruh
PT Monier Tangerang. Tesis. Jakarta:Fakultas Psikologi. Universitas
Indonesia.
Coyne, I., 2011. Children’s Experience of Hospitalization. Journal of Child
Health Care, Vol.10 No.4, pp: 326-336.
Desita, F., Aries, W., 2011. Kajian Stres Hospitalisasi Terhadap Pemenuhan Pola
Tidur Anak Usia Prasekolah di Ruang Anak RS Baptis Kediri. Jurnal
Fakultas Kedokteran Hangtuah Surabaya, Vol 4 No.2, pp: 66-71.
Dinkes Tangerang, 2010. Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2010. dari
http://www.depkes.go.id diakses tahun 2016.
Dwilita, H., 2008. Analisis Pengaruh Motivasi, Stres,dan Rekan Kerja Terhadap
Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik di Kota Medan.Tesis. Medan:
Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
Hawari D., 2011. Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Edisi ke dua. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp.23-56
Helgeson, S.V., Becker, D., Escobar, O., Siminerio, L., 2012.Families with
Children with Diabetes: Implications of Parent Stress for Parent and Child
Health.Journal of Pediatric, Vol. 37 No.4, pp: 467-478.
Kaplan, H.I., Sadock, B. J., Grebb, J.A., 2010. Sinopsis Psikiatri Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Binarupa aksara publisher.
Lidia, G., Amatus,Y.I., Abraham, B., 2013.Hubungan Perilaku Caring Perawat
dengan Stres Hospitalisasi pada Anak Usia Toddler di Irina E Blu RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Ejurnal Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi Manado, Vol.1 No.1, pp: 1-7.
Notoatmodjo S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.pp: 86-88
Maramis, W. F & Maramis, A. A., 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.
Surabaya: Airlangga University Press.
Murti, B., 2010 . Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Edisi ke dua. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, p. 97.
Rennick, E.J., Dougherty, G., Chambers, C., Streamler, R., Childerhose, E. J.,
Stack, M.D., Harrison, D., Chambhell, Y.M., Palmer, D.K., Zhang, X.,
Hutchison, J.,2014. Children’s Psychological and Behavioral Responses
Following Pediatric Intensive Care Unit Hospitalization: The Caring
Intensively Study.Jurnal Bmc Pediatric, Vol.14 No.276, pp: 1471-2431.
Sari, F.S., Madya, S., 2012. Hubungan Kecemaan Ibu dengan Kecemasan Anak
Saat Hospitalisasi Anak. Jurnal Health Care Studies, Vol.1 No.1, pp: 51-
59.
Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Jakarta: Sagung Seto.
Syam, S., 2013. Hubungan Pola Asuh Orang Terhadap Kejadian Temper Tantrum
Anak Usia Toddler di PAUD Dewi Kunti Surabaya. Ejurnal Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga. Vol.1 No.2, pp: 164-169.
Tehrani, H.T., Haghighi, M., Bazmamoun, H., 2012. Effect of Stress on Mother of
Hospitalized Children in A Hospital in Iran.Iran Journal Child Neurology,
Vol. 6 No.4, pp: 39-45.
Utami, Y., 2014. Dampak Hospitalisasi Terhadap Perkembangan Anak.Ejurnal
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Vol.2 No.2, pp: 9-20.