hujan buatan

Upload: ahmad-andika-himawan

Post on 10-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Hujan Buatan (5W1H)Hujan buatan merupakan aplikasi dari sanis dan teknologi masa kini yang mampu meningkatkan kemampuan awan untuk menghasilkan presipitasi. Hujan buatan atau biasa dikenal dengan istilah artificial rainfall atau cloud seeding adalah salah satu bentuk modifikasi cuaca yaitu dengan mengubah jumlah atau tipe presipitasi yang jatuh dari awan dengan mendispersikan sejumlah zat tertentu ke udara sehingga mampu membuat awan menjadi terkondensasi.Di Indonesia upaya hujan buatan ini diperlukan untuk antisipasi Ketersediaan Air, misal pengisian waduk, danau, untuk keperluan atmosphere bersih, irigasi, pembangkit listrik (PLTA). Selain itu hujan buatan diperlukan juga untuk antisipasi Kebakaran hutan/lahan, kabut asapPada saat musim panas ataupun penghujan, awan-awan tidak sepenuhnya efisien dalam pembentukan presipitasi. Ada beberapa titik di daerah sekitar awan dimana memilki kemampuan yang rendah dalam pembentukan presipitasi. Presipitasi merupakan curah hujan atau turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan curah hujan serta salju dan di daerah beriklim sedang. Sifat awan yang menyebabkan hujan oleh manusia digunakan untuk membuat hujan buatan. Dalam mempercepat hujan, sebagian orang memberi zat higroskopis sebagai inti kondensasi (perak dioksida, kristal es, es kering atau CO2 padat). Zat-zat tersebut ditaburkan ke udara dengan menggunakan pesawat terbang. Pembuatan hujan buatan disebut sebagai suatu proses pemodifikasian awan dengan menggunakan bahan-bahan kimia, terutama NaCl (garam dapur) sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan di dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan. Awan yang digunakan untuk membuat hujan buatan adalah jenis awan Cumulus (Cu) yang bentuknya seperti bunga kol. Ada 3 metode dalam pembuatan hujan buatan cloud seeding : Static cloud seedingStatic cloud seeding melibatkan penyebaran sejumlah senyawa kimia seperti perak iodida kea wan. Senyawa ini akan membentuk kristal di sekeliling awan sehingga kandungan air yang terdapat di awan dapat mengembun. Perak iodida dapat mempermudah kandungan air di dalam awan mengembun. Dynamic cloud seedingDynamic cloud seeding bertujuan untuk meningkatkan arus udara secara vertical yang mana akan mendorong banyak air melewati celah awan dalam rangka untuk meningkatkan curah hujan. Proses ini dianggap lebih kompleks daripada static cloud seeding karena prosesnya terdiri dari banyak tahap. Hygroscopic cloud seedingHygroscopic cloud seeding menggunakan zat yang bersifat menyerap air sebagai seeding agents sehingga dapat menggabungkan partikel-partikel air yang menyebar di awan. Contoh yang biasa digunakan dalam hal ini adalah garam. Garam disebar melalui flare atau bahan peledak di bagian bawah awan.