hukum nernst
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Hukum Nernst
1/4
Walther Hermann Nernst (25 Juni186418 November1941)adalahkimiawanJermanyang
menerapkan asas-asastermodinamikake sellistrik.Ia menciptakan sebuah persamaan yang
dikenal sebagaipersamaan Nernst,yang menghubungkanvoltasesel ke propertinya. Lepas
dariJoseph Thomson,ia menjelaskan mengapasenyawaterionisasidengan mudah dalamair.
Penjelasan ini, disebutaturan Nernst-Thomson,menyatakan bahwa sulit halnya bagiionyangditangkap untuk menarik satu sama lain melalui insulasimolekulair,sehingga terdisosiasi.
Nernst dianugerahiHadiah Nobel Kimia1920untuk penemuannya padaHukum Ketiga
Termodinamika,yang menyatakan bahwaentropimencapai minimum
karenasuhumendekatinol mutlak.Ia juga menciptakanlampu Nernst.
Menurut hukum distribusi Nernst, bila ke dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur
dimasukkan solute yang dapat larut dalam kedua pelarut tersebut, maka akan terjadipembagian solut dengan perbandingan tertentu. Kedua pelarut tersebut umumnya pelarut
organik dan air. Dalam praktek solut akan terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua
pelarut tersebut setelah dikocok dan dibiarkan terpisah. Perbandingan konsentrasi solut di
dalam kedua pelarut tersebut tetap dan merupakan suatu tetapan pada suhu tetap. Tetapan
tersebut disebut tetapan distribusi atau koefisien distribusi, yang dinyatakan dengan rumus:
dengan KD adalah koefisien distribusi, [X]o adalah konsentrasi solut pada pelarut organik
[X]a adalah konsentrasi solut pada pelarut air.
Iod mampu larut dalam air dan juga dalam kloroform. Akan tetapi, perbedaan kelarutannya
dalam kedua pelarut tersebut cukup besar. Dengan mengekstraksi larutan iod dalam air ke
dalam kloroform, menghitung konsentrasi awal dan sisa iod dalam air dengan cara titrasi,
maka dapat diperoleh konsentrasi iod dalam kedua pelarut tersebut, sehingga koefisien
distribusi iod dalam sistem kloroform-air dapat ditentukan.
Untuk keperluan analisis kimia angka banding distribusi (D) akan lebih bermakna daripada
koefisien distribusi (KD). Angka banding distribusi menyatakan perbandingan konsentrasi
total zat terlarut dalam pelarut organik (fasa organik) dan pelarut air (fasa air). Jika zat
terlarut adalah X, maka rumus angka banding distribusi dapat ditulis:
ukum distribusiMenurut hukum distribusi Nernst bila dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur
dimasukkan solute yang dapat larut dalam kedua pelarut tersebut, maka akan terjadi
pembagian kelarutan. Kedua pelarut tersebut umumnya pelarut organik dan air.
Dalam campuran solute akan terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua pelarut tersebut,
setelah di kocok kocok, kemudian dibiarkan maka akan terjadi 2 fasa yang terpisah.
Perbandingan kosentrasi solute di dalam kedua pelarut tersebut tetap dan merupakan suatu
http://id.wikipedia.org/wiki/25_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/25_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/18_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/18_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1941http://id.wikipedia.org/wiki/1941http://id.wikipedia.org/wiki/1941http://id.wikipedia.org/wiki/Kimiawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_Nernst&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_Nernst&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_Nernst&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Voltasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Voltasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Voltasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Thomsonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Thomsonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Thomsonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aturan_Nernst-Thomson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aturan_Nernst-Thomson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aturan_Nernst-Thomson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hadiah_Nobel_Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hadiah_Nobel_Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Entropi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Entropi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Entropi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nol_mutlakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nol_mutlakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nol_mutlakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_Nernsthttp://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_Nernsthttp://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_Nernsthttp://robbaniryo.com/ilmu-kimia/hukum-distribusi/http://robbaniryo.com/ilmu-kimia/hukum-distribusi/http://robbaniryo.com/ilmu-kimia/hukum-distribusi/http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_Nernsthttp://id.wikipedia.org/wiki/Nol_mutlakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Entropi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/wiki/Hadiah_Nobel_Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aturan_Nernst-Thomson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Thomsonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Voltasehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_Nernst&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1941http://id.wikipedia.org/wiki/18_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/25_Juni -
7/22/2019 Hukum Nernst
2/4
tetapan pada suhu tetap. Tetapan tersebut dikenal dengan tetapan distrbusi atau koefisien
distribusi.
Koefisien distribusi (KD) dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
KD = C2/C3 atau KD = Co/Ca
C1 atau Ca adalah kosentrasi solute dalam pelarut pertama atau pelarut air
C2 atau Co adalah kosentrasi solute dalam pelarut dua atau pelarut organik
Sesuai dengan kesepakatan, kosentrasi solute dalam pelarut organik dituliskan di bawah. Dari
rumus diatas apabila harga KD besar, solut secara kuantitatif akan cenderung terdistribusi
lebih banyak dalam pelarut organik demikian sebaliknya.
Rumus diatas dapat berlaku jika
Solute tidak ter ionisasi dalam salah satu pelarut
Solut tidak berasosiasi dalam salah satu pelarut
Zat terlarut tidak dapat bereaksi dengan salah satu pelarut atau adanya reaksi reaksi lain.
koefisien distribusi
PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut, juga
bergantung pada faktor temperatur, tekanan, pH, larutan dan untuk jumlah yang lebih kecil,
bergantung pada hal terbaginya zat terlarut.
Jika kelebihan cairan atau zat pelarut ditambahkan ke dalam campuran dari dua cairan tidak
bercampur, zat itu akan mendistribusi diri diantara kedua fase sehingga masing-masing
menjadi jenuh. Jika zat itu ditambahkan ke dalam pelarut tidak tercampur dalam jumlah yang
tidak cukup untuk menjenuhkan larutan, maka zat tersebut tetap berdistribusi di antara kedua
lapisan dengan perbandingan konsentrasi tertentu.
Jika C1 dan C2 adalah konsentrasi kesetimbangan zat dalam pelarut1 dan pelarut2,
persamaan kesetimbangan menjadi B:
C1/C2 = K
Tetapan kesetimbangan K dikenal sebgai perbandingan distribusi, koefisien distribusi atau
koefisien partisi. Persamaan yang dikenal dengan hukum distribusi, jelas hanya dapatdapakai dalam larutan encer dimana koefisien keaktifan dapat diabaikan.
-
7/22/2019 Hukum Nernst
3/4
-
7/22/2019 Hukum Nernst
4/4
C1 atau Ca adalah kosentrasi solute dalam pelarut pertama atau pelarut air
C2 atau Co adalah kosentrasi solute dalam pelarut dua atau pelarut organik
Sesuai dengan kesepakatan, kosentrasi solute dalam pelarut organik dituliskan di bawah. Dari
rumus diatas apabila harga KD besar, solut secara kuantitatif akan cenderung terdistribusi
lebih banyak dalam pelarut organik demikian sebaliknya.Rumus diatas dapat berlaku jika :
Solute tidak ter ionisasi dalam salah satu pelarut
Solut tidak berasosiasi dalam salah satu pelarut
Zat terlarut tidak dapat bereaksi dengan salah satu pelarut atau adanya reaksi reaksi lain.
Secara kuantitatif kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai konsentrasi zat terlarut di dalam
larutan jenuhnya pada suhu dan tekanan tertentu, kelarutan dinyatakan dalam mililiter pelarut
yang dapat melarutkan suatu gram zat, pelepasan zat dari bentuk sediaannya sangat
dipengaruhi oleh sifat-sifat fisika dan kimia zat-zat tersebut serta formulasinya. Pada
prinsipnya obat diabsorbsi setelah zat aktifnya larut dalam cairan tubuh sehingga salah satu
usaha mempertinggi efek farmakologinya dari sediaan adalah dengan menaikkan kelarutan
zat aktifnya.
Perlu diketahui bahwa perbandingan kelarutan ini dipengaruhi juga oleh beberapa faktor
seperti yang telah disinggung seperti faktor suhu. Faktor lain yang berpengaruh adalah pH
larutan. Hubungan ini dapat terlihat sebagai berikut :
[HA]w = C/Kq + 1 + Ka /[H3O+] .
Faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena distribusi adalah pengaruh sifat kelarutan bahan
obat terhadap distribusi menunjukkan antara lain bahwa senyawa yang larut baik dalam
bentuk lamak terkonsentrasi dalam jaringan yang mengandung banyak lemak sedangkansebaliknya zat hidrofil hampir tidak diambil oleh jaringan lemak karena itu ditentukan
terutama dalam ekstrasel .
anonimous, http://brown13zt.blogspot.com/2008/06/koefisien-distribusi-iod.html
anonimous, http://chemprimadonna.blogspot.com/2012/06/koefisien-distribusi.html
anonimous, http;//www.chemicamp.blogspot.com
ayu,intan, http://arhintan271.wordpress.com/tag/hukum-nerst/
yossafel, robby, http://robbaniryo.com/ilmu-kimia/hukum-distribusi/#comments