hukum nernst

Upload: dimas-gustian-adiputra

Post on 09-Feb-2018

296 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Hukum Nernst

    1/4

    Walther Hermann Nernst (25 Juni186418 November1941)adalahkimiawanJermanyang

    menerapkan asas-asastermodinamikake sellistrik.Ia menciptakan sebuah persamaan yang

    dikenal sebagaipersamaan Nernst,yang menghubungkanvoltasesel ke propertinya. Lepas

    dariJoseph Thomson,ia menjelaskan mengapasenyawaterionisasidengan mudah dalamair.

    Penjelasan ini, disebutaturan Nernst-Thomson,menyatakan bahwa sulit halnya bagiionyangditangkap untuk menarik satu sama lain melalui insulasimolekulair,sehingga terdisosiasi.

    Nernst dianugerahiHadiah Nobel Kimia1920untuk penemuannya padaHukum Ketiga

    Termodinamika,yang menyatakan bahwaentropimencapai minimum

    karenasuhumendekatinol mutlak.Ia juga menciptakanlampu Nernst.

    Menurut hukum distribusi Nernst, bila ke dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur

    dimasukkan solute yang dapat larut dalam kedua pelarut tersebut, maka akan terjadipembagian solut dengan perbandingan tertentu. Kedua pelarut tersebut umumnya pelarut

    organik dan air. Dalam praktek solut akan terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua

    pelarut tersebut setelah dikocok dan dibiarkan terpisah. Perbandingan konsentrasi solut di

    dalam kedua pelarut tersebut tetap dan merupakan suatu tetapan pada suhu tetap. Tetapan

    tersebut disebut tetapan distribusi atau koefisien distribusi, yang dinyatakan dengan rumus:

    dengan KD adalah koefisien distribusi, [X]o adalah konsentrasi solut pada pelarut organik

    [X]a adalah konsentrasi solut pada pelarut air.

    Iod mampu larut dalam air dan juga dalam kloroform. Akan tetapi, perbedaan kelarutannya

    dalam kedua pelarut tersebut cukup besar. Dengan mengekstraksi larutan iod dalam air ke

    dalam kloroform, menghitung konsentrasi awal dan sisa iod dalam air dengan cara titrasi,

    maka dapat diperoleh konsentrasi iod dalam kedua pelarut tersebut, sehingga koefisien

    distribusi iod dalam sistem kloroform-air dapat ditentukan.

    Untuk keperluan analisis kimia angka banding distribusi (D) akan lebih bermakna daripada

    koefisien distribusi (KD). Angka banding distribusi menyatakan perbandingan konsentrasi

    total zat terlarut dalam pelarut organik (fasa organik) dan pelarut air (fasa air). Jika zat

    terlarut adalah X, maka rumus angka banding distribusi dapat ditulis:

    ukum distribusiMenurut hukum distribusi Nernst bila dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur

    dimasukkan solute yang dapat larut dalam kedua pelarut tersebut, maka akan terjadi

    pembagian kelarutan. Kedua pelarut tersebut umumnya pelarut organik dan air.

    Dalam campuran solute akan terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua pelarut tersebut,

    setelah di kocok kocok, kemudian dibiarkan maka akan terjadi 2 fasa yang terpisah.

    Perbandingan kosentrasi solute di dalam kedua pelarut tersebut tetap dan merupakan suatu

    http://id.wikipedia.org/wiki/25_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/25_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/18_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/18_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1941http://id.wikipedia.org/wiki/1941http://id.wikipedia.org/wiki/1941http://id.wikipedia.org/wiki/Kimiawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_Nernst&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_Nernst&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_Nernst&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Voltasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Voltasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Voltasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Thomsonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Thomsonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Thomsonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aturan_Nernst-Thomson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aturan_Nernst-Thomson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aturan_Nernst-Thomson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hadiah_Nobel_Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hadiah_Nobel_Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Entropi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Entropi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Entropi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nol_mutlakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nol_mutlakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nol_mutlakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_Nernsthttp://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_Nernsthttp://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_Nernsthttp://robbaniryo.com/ilmu-kimia/hukum-distribusi/http://robbaniryo.com/ilmu-kimia/hukum-distribusi/http://robbaniryo.com/ilmu-kimia/hukum-distribusi/http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_Nernsthttp://id.wikipedia.org/wiki/Nol_mutlakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Entropi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Ketiga_Termodinamika&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/wiki/Hadiah_Nobel_Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aturan_Nernst-Thomson&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Thomsonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Voltasehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persamaan_Nernst&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jermanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1941http://id.wikipedia.org/wiki/18_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/25_Juni
  • 7/22/2019 Hukum Nernst

    2/4

    tetapan pada suhu tetap. Tetapan tersebut dikenal dengan tetapan distrbusi atau koefisien

    distribusi.

    Koefisien distribusi (KD) dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

    KD = C2/C3 atau KD = Co/Ca

    C1 atau Ca adalah kosentrasi solute dalam pelarut pertama atau pelarut air

    C2 atau Co adalah kosentrasi solute dalam pelarut dua atau pelarut organik

    Sesuai dengan kesepakatan, kosentrasi solute dalam pelarut organik dituliskan di bawah. Dari

    rumus diatas apabila harga KD besar, solut secara kuantitatif akan cenderung terdistribusi

    lebih banyak dalam pelarut organik demikian sebaliknya.

    Rumus diatas dapat berlaku jika

    Solute tidak ter ionisasi dalam salah satu pelarut

    Solut tidak berasosiasi dalam salah satu pelarut

    Zat terlarut tidak dapat bereaksi dengan salah satu pelarut atau adanya reaksi reaksi lain.

    koefisien distribusi

    PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI

    Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut, juga

    bergantung pada faktor temperatur, tekanan, pH, larutan dan untuk jumlah yang lebih kecil,

    bergantung pada hal terbaginya zat terlarut.

    Jika kelebihan cairan atau zat pelarut ditambahkan ke dalam campuran dari dua cairan tidak

    bercampur, zat itu akan mendistribusi diri diantara kedua fase sehingga masing-masing

    menjadi jenuh. Jika zat itu ditambahkan ke dalam pelarut tidak tercampur dalam jumlah yang

    tidak cukup untuk menjenuhkan larutan, maka zat tersebut tetap berdistribusi di antara kedua

    lapisan dengan perbandingan konsentrasi tertentu.

    Jika C1 dan C2 adalah konsentrasi kesetimbangan zat dalam pelarut1 dan pelarut2,

    persamaan kesetimbangan menjadi B:

    C1/C2 = K

    Tetapan kesetimbangan K dikenal sebgai perbandingan distribusi, koefisien distribusi atau

    koefisien partisi. Persamaan yang dikenal dengan hukum distribusi, jelas hanya dapatdapakai dalam larutan encer dimana koefisien keaktifan dapat diabaikan.

  • 7/22/2019 Hukum Nernst

    3/4

  • 7/22/2019 Hukum Nernst

    4/4

    C1 atau Ca adalah kosentrasi solute dalam pelarut pertama atau pelarut air

    C2 atau Co adalah kosentrasi solute dalam pelarut dua atau pelarut organik

    Sesuai dengan kesepakatan, kosentrasi solute dalam pelarut organik dituliskan di bawah. Dari

    rumus diatas apabila harga KD besar, solut secara kuantitatif akan cenderung terdistribusi

    lebih banyak dalam pelarut organik demikian sebaliknya.Rumus diatas dapat berlaku jika :

    Solute tidak ter ionisasi dalam salah satu pelarut

    Solut tidak berasosiasi dalam salah satu pelarut

    Zat terlarut tidak dapat bereaksi dengan salah satu pelarut atau adanya reaksi reaksi lain.

    Secara kuantitatif kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai konsentrasi zat terlarut di dalam

    larutan jenuhnya pada suhu dan tekanan tertentu, kelarutan dinyatakan dalam mililiter pelarut

    yang dapat melarutkan suatu gram zat, pelepasan zat dari bentuk sediaannya sangat

    dipengaruhi oleh sifat-sifat fisika dan kimia zat-zat tersebut serta formulasinya. Pada

    prinsipnya obat diabsorbsi setelah zat aktifnya larut dalam cairan tubuh sehingga salah satu

    usaha mempertinggi efek farmakologinya dari sediaan adalah dengan menaikkan kelarutan

    zat aktifnya.

    Perlu diketahui bahwa perbandingan kelarutan ini dipengaruhi juga oleh beberapa faktor

    seperti yang telah disinggung seperti faktor suhu. Faktor lain yang berpengaruh adalah pH

    larutan. Hubungan ini dapat terlihat sebagai berikut :

    [HA]w = C/Kq + 1 + Ka /[H3O+] .

    Faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena distribusi adalah pengaruh sifat kelarutan bahan

    obat terhadap distribusi menunjukkan antara lain bahwa senyawa yang larut baik dalam

    bentuk lamak terkonsentrasi dalam jaringan yang mengandung banyak lemak sedangkansebaliknya zat hidrofil hampir tidak diambil oleh jaringan lemak karena itu ditentukan

    terutama dalam ekstrasel .

    anonimous, http://brown13zt.blogspot.com/2008/06/koefisien-distribusi-iod.html

    anonimous, http://chemprimadonna.blogspot.com/2012/06/koefisien-distribusi.html

    anonimous, http;//www.chemicamp.blogspot.com

    ayu,intan, http://arhintan271.wordpress.com/tag/hukum-nerst/

    yossafel, robby, http://robbaniryo.com/ilmu-kimia/hukum-distribusi/#comments