hukum pidana lanjutan terbaru

38
OUR TEAM! 1.ARIF BUDIMAN 2.INTEN ARDIANTARI 3.FEBRIJAYANTI 3.MADE DITA W. 4.NOVI PUJAYANTI 5.INDAH PRADNYA

Upload: angga-agustini

Post on 05-Aug-2015

102 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

OUR TEAM!

1. ARIF BUDIMAN 2. INTEN ARDIANTARI

3. FEBRIJAYANTI3. MADE DITA W.

4. NOVI PUJAYANTI5. INDAH PRADNYA

Page 2: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

HUKUM PIDANA LANJUTAN

PERBARENGAN( SAMENLOOP)

Page 3: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

APA SIH SAMENLOOP ITU ?

…………………………?

Page 4: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

KASI TAU GA YAAAAAAA

Page 5: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

SAMENLOOP dapat diterjemahkan

- Gabungan beberapa tindakan

- Rentetan beberapa peristiwa pidana

- Perbarengan dari beberapa perbuatan pidana

Page 6: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

SAMENLOOP VAN STRAFBARE FEITENADALAH

Apabila seseorang melakukan satu perbuatan dan dengan melakukan suatu perbuatan itu ia melanggar beberapa peraturan ATAU apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan dan tiap2 perbuatan itu merupakan tindak pidana yang berdiri sendiri2 dan terhadap salah satu pelanggaran dari peraturan pidana itu belumlah dijatuhi putusan hakim atas orang tsb dan terhadap beberapa pelanggaran dari beberapa peraturan pidana itu diadili sekaligus.

Page 7: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

APA SIH RATIO / MAKNA DIADAKAN PERATURAN INI?

DAN

DIATUR DALAM PASAL BERAPA DALAM KUHP?

Page 8: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

RATIO NYA.. Untuk menentukan ukuran hukuman /pidana,

artinya pidana apa dan berapakah yang akan dijatuhkan pada seseorang sebab ia melakukan lebih dari satu perbuatan pidana. Misal: A melakukan 3 kali pencurian, tiap2 pencurian diancam pidana penjara 5 tahum. Apakah ia dijatuhkan pidana 15 th atau bila tidak , berapa mestinya dijatuhi hukuman.

KETENTUAN SAMENLOOP DIATUR DALAM…

Titel VI Buku 1 Pasal 63 s.d 71 KUHP

Page 9: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Pokok Persoalan dalam ajaran Samenloop YAITU

PERHITUNGAN BERAT PIDANA YANG DIJATUHKAN PADA SESEORANG YANG TELAH MELAKUKAN BEBERAPA PERBUATAN PIDANA

Page 10: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Berkenaan dengan pemidanaannya KUHP mengenal 4 sistem(stelsel)

1. ABSORTIE STELSEL

2. CUMULATIE STELSEL

3. VERSCHERPTE ABSORTIE STELSEL

4. GEMATIGDE CUMULATIE STELSEL

*Stelsel no.1&2 disebut stelsel pokok, no.3&4 disebut tussen stelsel

Page 11: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

ABSORTIE STELSEL !

Apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan yang merupakan beberapa delik yang masing2 diancam dengan pidana sendiri2 atau berbeda-beda, MAKA menurut sistem ini hanya dijatuhkan SATU PIDANA yaitu PIDANA TERBERAT walaupun orang tersebut melakukan beberapa delik.

Page 12: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Contoh Absortie Stelsel :

Robert melakukan 3 macam delik yang masing2 perbuatan diancam dengan pidana penjara 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun.

Menurut sistem ini , pidana yang boleh dijatuhkan hanyalah satu pidana terberat, yaitu pidana penjara 3 tahun. PIDANA TERBERAT INI SEOLAH OLAH MENELAN/ MENYERAP PIDANA LAIN YANG LEBIH RINGAN.

Page 13: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

CUMULATIE STELSEL !

Apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan yang merupakan beberapa delik yang diancam dengan pidana sendiri2 MAKA menurut sistem ini tiap2 pidana diancamkan terhadap tiap2 delik semua DIJATUHKAH (dijumlahkan).

Contoh :

Dilihat dari contoh diatas, menurut sistem ini terhadap Robert yang melakukan 3 delik yang masing2 diancam pidana sendiri2 itu dikenai pidana 6 tahun, yaitu cumulatie dari 1 tahun +2 tahun +3 Tahun

Page 14: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

VERSCHERPTE ABSORPTIE STELSEL

Apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan pidana yang masing2 diancam dengan pidana sendiri2 menurut stelsel ini pada hakekatnya hanya dijatuhkan satu pidana saja YAITU pidana yang TERBERAT, akan tetapi DITAMBAH 1/3 nya.

Contoh : Menurut contoh diatas maka menurut stelsel ini, Robert dijatuhkan pidana terberat(3 th) ditambah 1/3 yaitu 1 th. Jadi jumlah pidana seluruhnya adalah 4 tahun.

Page 15: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

GEMATIGDE CUMULATIE STELSEL

Apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan yang merupakan delik berdiri sendiri yang diancam dengan pidana sendiri2 maka menurut stelsel ini semua pidana yang diancamkan terhadap masing2 delik dijatuhkan semuanya AKAN TETAPI jumlah daripada pidana itu harus dikurangi yaitu jumlahnya TIDAK BOLEH melebihi dari pidana terberat ditambah dengan 1/3 nya

Page 16: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

ContohDilihat dari contoh diatas, mestinya ia dijatuhi pidana 6 tahun akan tetapi jumlah itu dikurangi sehinga pidana itu dibatasi tidak lebih dari 4 tahun yaitu 3 tahun + 1/3 nya

*dari stelsel diatas KUHP kita menganut stelsel no. 3&4, akan tetapi juga menggunakan stelsel 1&2 walaupun hal ini digunakan dalam beberapa hal saja.

Page 17: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Pembagian Samenloop ditinjau dari segi BENTUKNYA dapat dibagi atas 3 hal

1. EENDAADSE SAMENLOOP (CONCURSUS IDEALIS)

2. MEERDAADSE SAMENLOOP( CONCURSUS REALIS)

3. VOORGEZZETE HANDELING

Page 18: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

EENDAADSE SAMENLOOP(Concursus Idealis -> Perbarengan Peraturan)

Apabila seseorang melakukan suatu perbuatan AKAN TETAPI dengan suatu perbuatan itu ia melanggar beberapa peraturan pidana dengan mana berarti ia melaksanakan beberapa perbuatan pidana.

Page 19: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

ENDAADSE SAMENLOOP diatur dalam pasal 63 KUHP

Inti dalam Pasal 63 ayat 1:Dalam Eendaadse Samenloop ,seseorang melakukan suatu perbuatan tetapi dengan satu perbuatan tersebut ia melanggar beberapa aturan pidana, dan disini dikenakan anacaman pidana terberat.

*Oleh karena itu disebut perbarengan aturan pidana

Page 20: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

MEERDAADSE SAMENLOOP( CONCURSUS REALIS)

Apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan dan tiap2 perbuatan ini merupakan delik yang berdiri sendiri dan terhadap perbuatan tadi diadili sekaligus.

Page 21: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Dalam KUHP, Meerdaadse Samenloop dibagi dalam bentuk :

- mengenai KEJAHATAN (misdrijfen) diatur dalam pasal 65 dan 66

- mengenai PELANGGARAN (overtredingen) diatur dalam pasal 70

Page 22: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

SAMENLOOP MISDRIJFEN

Pasal 65 ayat 1 menyatakan :“ Dalam hal pembarengan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa KEJAHATAN yang diancam dengan pidana pokok SEJENIS, maka yang dijatuhkan adalah salah satu jenis pidana saja”

Pasal 65 ayat 2 menyatakan :“Maksimum pidana yang dijatuhkan adalah jumlah

maksimum pidana yang diancamkan terhadap perbuatan itu, tetapi tidak boleh lebih dari maksimum pidana terberat ditambah 1/3 nya”

Page 23: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

CONTOH :Dimas melakukan 5 jenis perbuatan yang merupakan kejahatan yang diancam dengan pidana yang sejenis. Kejahatan I diancam 2 tahun penjara, perbuatan ke II diancam 3 tahun, perbuatan III diancam 4 tahun, perbuatan IV diancam 4 tahun, perbuatan V diancamn 6 tahun.

BERAPAKAH ORANG YANG MELAKUKAN PERBUATAN ITU DIJATUHI PIDANA?

Page 24: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Bila melihat pasal 65, A hanya dijatuhi satu pidana saja, yaitu pidana terberat maksimum 20 tahun penjara. Akan tetapi jumlah ini tidak boleh melebihi dari pidana terberat + 1/3 nya.

* terdapat perbedaan pendapat dari para sarjana yang menyebutkan menggunakan sistem Verscherpte Absortie, dan Gematigde Cumulatie Stelsel. Namun oleh karena beberapa pidana itu dijatuhkan akan tetapi dibatasi yaitu jumlah semuanya tidak boleh melebihi dari pidana terberat + 1/3nya, maka kasus ini disebut Gematigde Cumulatie Stelsel.

Page 25: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Dalam Pasal 66 ayat 1 dan ayat 2 yang diatur adalah mengenai merdaadse samenloop yang terdiri atas beberpa kejahatan yang diancam dengan pidana pokok yang TIDAK SEJENIS.

Page 26: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Contoh : Adi melakukan 3 jenis/ buah perbuatan yang merupakan 3 kejahatan yang diancam dengan pidana yang tidak sejenis.Perbuatan I diancam pidana penjara 2 tahunPerbuatan II diancam pidana kurungan 1 tahunPerbuatan III diancam pidana denda Rp. 500

Bagaimana caranya menentukan pidana yang dijatuhkan pada Adi ?

Page 27: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Berdasarkan Pasal 66 ayat 1 dan ayat 2: “tiap2 pidana itu dijatuhkan akan tetapi dibatasi yaitu jumlah pidana itu tidak boleh melebihi maksimum pidana terberat + 1/3 nya”. (sistem Gematigde cumulatie stelsel)

Mengenai menentukan pidana denda harus diperhitungkan dengan pidana kurungan sebagai pengganti pidana denda. Dalam hal ini perlu kita lihat pasal 30 KUHP.

Page 28: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Letak perbedaan Vercharpte absortie stelsel dengan Gematigde Cumulatie Stelsel

- terletak pada pidana pokok yang diancamkan pada kejahatan2 yang timbul karena perbedaan pada ancamannya.

- kalau verscharpte absortie stelsel pidana pokok yang yang diancamkan adalah SEJENIS, sedangkan Gematigde cumulatie stelsel pidana pokok yang diancamkan TIDAK SEJENIS.

Page 29: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

APA YA DASAR HUKUMNYA UNTUK MENJATUHKAN 1 PIDANA SAJA ?

Page 30: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

DASARNYA ADALAH …..

Karena apabila seseorang telah memberanikan diri untuk melakukan perbuatan pidana yang diancam pidana yang terberat, MAKA dengan sendirinya orang tersebut juga dianggap tidak segan2 untuk melakukan perbuatan pidana yang diancam dengan pidana yang lebih ringan.

Page 31: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

SAMENLOOP OVERTREDINGEN(SAMENLOOP PELANGGARAN)

Diatur dalam Pasal 70 ayat 1 dan 2 KUHP.

Dalam Pasal 70 KUHP, yang diatur mengenai seseorang yang melakukan beberapa perbuatan yang merupakan beberapa pelanggaran ATAU yang merupakan perbuatan sebagian pelanggaran dan sebagian lagi kejahatan.

Page 32: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Mengenai pelanggaran semuanya, semua pidana yang diancamkan terhadap pelanggaran tersebut dijumlahkan semuanya tanpa dikurangi.

Misal : Feri melakukan beberapa perbuatan yang menimbulkan pelanggaran, pelanggaran I diancam dengan 1 bulan penjara, pelanggaran II diancam 2 bulan penjara, pelanggaran III diancam denda Rp. 500. Dalam hal ini semua pidana yang diancamkan dijatuhkan, baik pidana penjara maupun denda. (sistem kumulasi murni)

Page 33: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

VOORGOZETTE HANDELING(PERBUATAN BERLANJUT)

“ apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan tersebut merupakan beberapa delik tersendiri tetapi diantara perbuatan2 itu ada hubungannya yang sedemikian eratnya satu sama lain sehingga beberapa perbuatan itu harus dianggap sebagai perbuatan berlanjut”

Page 34: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Voorgezette hendeling diatur dalam pasal 64 KUHP. Disini ditentukan bahwa hanya satu peraturan pidana yang diperlukan atau diterapkan, yaitu pidana yang terberat.

Page 35: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Mengenai MAKNA pasal 64 , timbul beberapa persoalan :

1. Ada yang menyatakan bahwa Voorgezzete handeling merupakan VORGEZETTE DELICT.*vorgezette delict: “apabila melakukan beberapa perbuatan yang masing2 merupakan delict, tetapi beberapa perbuatan yang masing2 merupakan delict itu seolah-olah digabungkan menjadi satu delict

2. Menurut Prof. Simons: KUHP yang berlaku sekarang tidak mengenal vorgezette delict, tetapi yang dikenal ialah vorgezette yang diatur dalam pasal 64 KUHP yang merupakan salah sat7u bentut meerdaadse samenloop.

Page 36: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Bilamanakah suatu perbuatan dikatakan suatu perbuatan berlanjut?

Menurut M.v.T, untuk dapat dimasukkan dalam pengertian Voorgezette handeling harus dipenuhi 3 syarat :1. Beberapa perbuatan yang dilakukan seorang itu harus tumbuh dari suatu kehendak yang terlarang2. Waktu antara perbuatan2 yang dilakukan itu tidak boleh terlalu rama3. Beberapa perbuatanyang dilakukan seorang itu harus sama jenisnya.

Page 37: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru

Contoh :A pembantu rumah tangga pada suatu hari melihat majikannya membawa sejumlah uang Rp. 10.000 dan kemudian menyimpannya di almari. Melihat hal ini A timbul niatnya untuk mengambil uang tersebut, diambilnya berulang-ulang sampai uang tersebut habis.

Dalam contoh diatas, A melakukan 10 kali pencurian dan dari 10 kali pencurian har7us dianggap sebagai suatu perbuatan berlanjut karena memenuhi ketiga syarat tadi.

Page 38: Hukum Pidana Lanjutan Terbaru