repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/373/1/skripsi.pdf · i abstrak martin daniel basito...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN EFIKASI DIRI TERHADAP KEMAMPUAN
BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMK PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PADA MATA
PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK
MARTIN DANIEL BASITO HUTASOIT
5415 122850
Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Prasyarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
MARTIN DANIEL BASITO HUTASOIT. Hubungan Efikasi Diri Terhadap
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMK Program Keahlian Teknik
Bangunan Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik. Skripsi. Pendidikan Teknik
Bangunan. Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sekolah menengah kejuruan program
keahlian teknik bangunan. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah
apakah ada hubungan antara efikasi diri terhadap kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dalam hal ini program keahlian
teknik bangunan.
Tempat penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, SMK
Negeri 56 Jakarta ini melibatkan 90 siswa kelas XI program keahlian Teknik
Bangunan yang terdiri dari 3 kelas yaitu: kelas XI TKBB SMK Negeri 4, XI TGB
SMK Negeri 26, XI TGB SMK Negeri 56 dengan sampel penelitian berjumlah 30
siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan
pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
regresi dan analisis korelasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : Terdapat hubungan antara efikasi diri
terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibuktikan dengan nilai
thitung lebih besar dari ttabel sebesar 2,395 > 1,671 dan signifikansi koefisien
korelasi sebesar 0,300, dalam artian memiliki kontribusi tergolong rendah.
Kata kunci : Efikasi Diri, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi.
ii
ABSTRACT
MARTIN DANIEL BASITO HUTASOIT. The Relationship Between Self Efficacy
And Higher Order Thinking Skill Student of Vocational High School Building
Engineering Expertise Program in Engineering Mechanics Subject. Thesis, The
education of Building Technique, Faculty of Engineering, State University of
Jakarta.2018.
The objective of this research is to determine the relationship of self efficacy
to the ability to think high-level vocational school students vocational building
engineering skills program. The problem discussed in this research is the
relationship between self efficacy to high-order thinking ability of Vocational
High School students, in this case the technique of building technique.
The place of research conducted at SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, SMK
Negeri 56 Jakarta is involving 90 students of class XI Building Engineering skill
program consisting of 3 classes: class XI TKBB SMK Negeri 4, XI TGB SMK
Negeri 26, XI TGB SMK Negeri 56 with a sample of research totaling 30 students.
The method used in this research is survey method with quantitative approach.
Data analysis technique used is technique of regression analysis and correlation
analysis.
The results showed that: There is a relationship between self efficacy of
students' high thinking ability as evidenced by the value of tcount greater than
ttable of 2.395> 1.671 and significance of correlation coefficient of 0.300, which
means having a relatively low contribution.
Keywords : Self Efficacy, Higher-Order Thinking Skill.
iii
HALAMAN PENGESAHAN
DOSEN PEMBIMBING
NAMA DOSEN TTD TANGGAL
Dr. Riyan Arthur, M. Pd .............. ...................
Dosen Pembimbing I
Dra. Daryati, M. T. ............... ...................
Dosen Pembimbing II
DEWAN PENGUJI
NAMA DOSEN TTD TANGGAL
R. Eka Murtinugraha, M. Pd. .............. ..................
Ketua Penguji
Dr. Tuti Iriani, M. Si. ............... ....................
Sekretaris Penguji
Drs. Santoso Sri Handoyo, M. T. ............... ....................
Penguji Ahli
Tanggal Lulus : .....................
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Karya tulis skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik sarjana, baik di Universitas negeri Jakarta
maupun di perguruan tinggi lain.
2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri
dengan arahan dosen pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah diperoleh karena skripsi ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku di Universitas Negeri Jakarta.
Jakarta, Januari 2018
Martin Daniel Basito Hutasoit
5415 12 2850
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah bagi Tuhan semesta alam, Tuhan
penguasa langit dan bumi, yang telah memberikan rahmat yang melimpah.
Nikmat yang tiada tara yang salah satunya adalah menyelesaikan penulisan skripsi
ini yang berjudul “Hubungan Efikasi Diri Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa SMK Program Keahlian Teknik Bangunan pada Mata Pelajaran
Mekanika Teknik”. Saya sangat menyadari bahwa karya ini tidak akan dapat
sempurna tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dengan ini izinkan saya
berterima kasih kepada :
1. Kedua orang tua saya, Bapak Maringan Hutasoit dan Ibu Raya Dahliana
Pangaribuan, serta abang dan kakak yang saya cintai.
2. Bapak R. Eka Murtinugraha, M. Pd., selaku ketua program studi.
3. Ibu Sittati Musalamah, S.T, M.T, selaku penasehat akademik.
4. Bapak Dr. Riyan Arthur, M. Pd., selaku dosen pembimbing I.
5. Ibu Dra. Daryati, M. T., selaku dosen pembimbing II.
6. Aditiya Galih Anggoro, Dio Agung Mahendra, Della Aprilia, dan abang-
abang dan kakak-kakak senior yang sudah seperti sahabat.
7. Teman-teman kuliah seperjuangan saya selama berkuliah di Perguraun Tinggi
Universitas Negeri Jakarta khususnya di prodi Pendidikan Teknik Bangunan.
8. Pihak-pihak yang telah memberikan sumbangsih tanpa bisa saya sebutkan satu
persatu, namun tak sedikitpun mengurangi rasa hormat saya.
vi
Akhirnya sebagai penutup, saya mengharapkan bahwa skripsi ini dapat
memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan teknologi dan
kejuruan di Indonesia, dan tak ada gading yang tak retak, maka kritik dan saran
yang membangun adalah oasis yang saya butuhkan di tengah dahaga gurun pasir.
Terima kasih atas perhatiannya, dan semoga dapat terus menebar manfaat bagi
negeri ini.
Jakarta, Januari 2018
Martin Daniel Basito Hutasoit
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 5
1.3. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 6
1.4. Rumusan Masalah ............................................................................................ 7
1.5. Kegunaan Hasil Penelitian ............................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. Deskripsi Konseptual ....................................................................................... 9
2.2. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................................... 25
2.3. Kerangka Teoretik .......................................................................................... 27
2.4. Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 29
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 29
3.3. Metode Penelitian ........................................................................................... 30
viii
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................... 31
3.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 32
3.6. Pengujian Prasyarat Analisis .......................................................................... 48
3.7. Uji Hipotesis ................................................................................................. 50
3.8. Diagram Alur Penelitian ................................................................................ 53
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Deskripsi Data .................................................................................................. 54
4.2.Hasil Penelitian ................................................................................................ 55
4.3.Uji Prasyarat Analisis ..................................................................................... 109
4.4.Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 112
4.5.Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 114
4.6.Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan ................................................................................................... 120
5.2.Saran .............................................................................................................. 121
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 123
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Instrumen Efikasi Diri ............................................. 36
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Efikasi Diri ........................................................... 38
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) .... 41
Tabel 3.4. Interprestasi Nilai Reliabilitas .............................................................. 47
Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .......................................... 48
Tabel 3.6. Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi ............................................ 52
Tabel 4.1. Deskripsi Data Responden .................................................................... 54
Tabel 4.2. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Untuk Mengerjakan Tugas
dan Ujian Yang Sulit ............................................................................. 56
Tabel 4.3. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Siswa Mengerjakan Tugas
Sekolah Dari Hal Yang Sangat Mudah, Mudah, Cukup Mudah, Sukar,
dan Sangat Sukar ................................................................................... 59
Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Siswa Mengerjakan Tugas
Dan Ujian Dengan Tingkat Kesulitan Yang Tinggi .............................. 63
Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Siswa Memiliki Luasan
Bidang Prilaku Yang Baik Dalam Menghadapi Berbagai Macam Tugas
Dan Ujian ............................................................................................... 65
Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Apakah Siswa Mengatasi
Berbagai Situasi Dalam Mengerjakan Tugas Dan Ujian ....................... 68
Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Apakah Siswa Memiliki
Kegigihan Dalam Menyelesaikan Tugas-Tugas Mekanika Teknik ...... 71
Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Apakah Siswa Memiliki
Ketekunan Dalam Menyelesaikan Tugas Yang Sulit ............................ 74
x
Tabel 4.9. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Tingkat/Besaran (Magnitude) ................................................................ 77
Tabel 4.10. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi Luas Bidang
(Generality) ........................................................................................... 79
Tabel 4.11. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi Kekuatan
(Strenght) ............................................................................................... 81
Tabel 4.12. Kesimpulan Hasil Analisis Jawaban Kuesioner Efikasi Diri .............. 82
Tabel 4.13. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Siswa Dapat Memilih
Gaya Internal Struktur Dengan Benar 100% ......................................... 85
Tabel 4.14. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Siswa Dapat Menentukan
Besarnya Resultan Gaya Dengan Benar 100% ...................................... 87
Tabel 4.15. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Siswa Dapat
Menganalisis Macam-Macam Gaya Dalam Struktur Bangunan ........... 89
Tabel 4.16. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Siswa Dapat
Menganalisis Konstruksi Balok Sederhana ........................................... 90
Tabel 4.17. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Siswa Dapat
Mengkoreksi Kesalahan Pada Balok Sederhana ................................... 92
Tabel 4.18. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Siswa Dapat
Membenarkan Kesalahan Perhitungan .................................................. 93
Tabel 4.19. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Siswa Dapat Membangun
Pemahaman Yang Baru ......................................................................... 94
Tabel 4.20. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Mengaplikasikan (Apply) ....................................................................... 96
xi
Tabel 4.21. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi Menganalisis
(Analyz) .................................................................................................. 98
Tabel 4.22. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi Mengevaluasi
(Evaluate) ............................................................................................ 100
Tabel 4.23. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi Mencipta
(Create) ................................................................................................ 102
Tabel 4.24. Kesimpulan Hasil Analisis Jawaban Instrumen Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi ..................................................................................... 103
Tabel 4.25. Distribusi Frekuensi Variabel Evikasi Diri (X) ................................ 106
Tabel 4.26. Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
(Y) ........................................................................................................ 108
Tabel 4.27. Persamaan Regresi ............................................................................ 112
Tabel 4.28. Rangkuman Hasil Pengujian ............................................................. 114
Tabel 4.29. Analisis Hubungan Variabel Efikasi diri dan Variabel Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ............................................................ 114
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Disain Penelitian .............................................................................. 35
Gambar 4.1. Diagram Batang Untuk Mengukur Keyakinan Siswa Dalam
Mengerjakan Tugas Dan Ujian Yang Sulit ...................................... 59
Gambar 4.2. Diagram Batang Untuk Mengukur Siswa Mengerjakan Tugas
Sekolah Dari Hal Yang Sangat Mudah, Mudah, Dan Sukar ............. 62
Gambar 4.3. Diagram Batang Untuk Mengukur Siswa Mengerjakan Tugas Dan
Ujian Dengan Tingkat Kesulitan Yang Tinggi ................................ 65
Gambar 4.4. Diagram Batang Untuk Mengukur Siswa Memiliki Luasan Bidang
Prilaku Yang Baik ............................................................................ 68
Gambar 4.5. Diagram Batang Untuk Mengukur Siswa Mengatasi Berbagai Situasi
Dalam Mengerjakan Tugas dan Ujian .............................................. 71
Gambar 4.6. Diagram Batang Untuk Mengukur Siswa Memiliki Ketekunan
Dalam Menyelesaikan Tugas Mekanika Teknik Yang Sulit ............ 74
Gambar 4.7. Diagram Batang Untuk Mengukur Apakah Siswa Memiliki
Ketekunan Dalam Menyelesaikan Tugas Mekanika Teknik Yang
Sulit .................................................................................................. 76
Gambar 4.8. Diagram Batang Hasil Analisis Keseluruhan Indikator
Tingkat/Besaran (Magnitude) ........................................................... 78
Gambar 4.9. Diagram Batang Hasil Analisis Keseluruhan Indikator Luas Bidang
(Generality) ...................................................................................... 80
Gambar 4.10. Diagram Batang Hasil Analisis Keseluruhan Indikator Kekuatan
(Strenght) ......................................................................................... 82
xiii
Gambar 4.11. Diagram Batang Hasil Analisis Keseluruhan Dimensi Efikasi Diri
Siswa ................................................................................................ 84
Gambar 4.12. Diagram Batang Untuk Mengukur Apakah Siswa Dapat Memilih
Gaya Internal Struktur Dengan Benar 100% .................................... 86
Gambar 4.13. Diagram Batang Untuk Mengukur Siswa Dapat Menentukan
Besarnya Resultan Gaya Dengan Benar 100% ................................. 88
Gambar 4.14. Diagram Batang Untuk Mengukur Siswa Dapat Menganalisis
Macam-Macam Gaya Dalam Struktur Bangunan ............................. 90
Gambar 4.15. Diagram Batang Untuk Mengukur Apakah Siswa Dapat
Menganalisis Konstruksi Balok Sederhana ....................................... 91
Gambar 4.16. Diagram Batang Untuk Mengukur Apakah Siswa Dapat
Mengkoreksi Kesalahan Pada Konstruksi Balok .............................. 93
Gambar 4.17. Diagram Batang Untuk Mengukur Apakah Siswa Dapat
Membenarkan Kesalahan Hasil perhitungan .................................... 94
Gambar 4.18. Diagram Batang Untuk Mengukur Apakah Siswa Dapat
Membangun Pemahaman-Pemahaman Yang Baru ........................... 95
Gambar 4.19. Diagram Batang Analisis Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Mengaplikasikan (Apply) .................................................................. 98
Gambar 4.20. Diagram Batang Analisis Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Menganalisis (Analyz) ..................................................................... 100
Gambar 4.21. Diagram Batang Analisis Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Mengevaluasi (Evaluate) ................................................................ 101
Gambar 4.22. Diagram Batang Analisis Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Mencipta (Create) ........................................................................... 103
xiv
Gambar 4.23. Diagram Batang Kesimpulan Hasil Analisis Jawaban Instrumen
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ............................................. 105
Gambar 4.24. Histogram Variabel Efikasi Diri (X) ............................................ 107
Gambar 4.25. Histogram Variabel Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y) ... 109
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMK Negeri 4 .............. 124
Lampiran 2. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMK Negeri 26 ............ 125
Lampiran 3. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian SMK Negeri 56 ............ 126
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi .............................................................. 127
Lampiran 5. Daftar Nilai Mekanika Teknik Siswa SMK Negeri 4...................... 134
Lampiran 6. Daftar Nilai Mekanika Teknik Siswa SMK Negeri 26.................... 135
Lampiran 7. Daftar Nilai Mekanika Teknik Siswa SMK Negeri 56.................... 136
Lampiran 8. Surat Peryataan Validasi Instrumen Efikasi Diri ............................. 137
Lampiran 9. Surat Peryataan Validasi Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi .............................................................................................. 138
Lampiran 10. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Efikasi Diri .................................... 139
Lampiran 11. Kisi-kisi Final Instrumen Efikasi Diri .......................................... 140
Lampiran 12. Instrumen Final Variabel Efikasi Diri (X) .................................... 141
Lampiran 13. Tabel Uji Validitas Kuesioner Efikasi Diri (X) ............................ 143
Lampiran 14. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
(Y) .................................................................................................. 145
Lampiran 15. Kisi-kisi Final Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
........................................................................................................ 148
Lampiran 16. Tabel Uji Validitas Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ... 200
Lampiran 17. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Variabel Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi (Y) ....................................................................... 204
Lampiran 18. Instrumen Penelitian Final Variabel Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi (Y) ...................................................................................... 206
xvi
Lampiran 19. Tabel Data Responden Variabel Efikasi Diri (X) ......................... 220
Lampiran 20. Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Efikasi Diri (X) ........................ 221
Lampiran 21. Tabel Data Responden Variabel Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi (Y) ...................................................................................... 224
Lampiran 22. Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi (Y) ...................................................................................... 226
Lampiran 23. Tabel Frekuensi ............................................................................ 230
Lampiran 24. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................. 232
Lampiran 25. Silabus Instrumen Variabel (Y) .................................................... 244
Lampiran 26. Langkah Perhitungan Uji Validitas .............................................. 261
Lampiran 27. Langkah Perhitungan Uji Reabilitas ............................................. 265
Lampiran 28. Uji Normalitas .............................................................................. 267
Lampiran 29. Uji Signifikan dan Linieritas ........................................................ 270
Lampiran 30. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 273
Lampiran 31. Tabel Kurva Normal Z ................................................................. 274
Lampiran 32. Tabel nilai r Product Moment ....................................................... 275
Lampiran 33. Distribusi Nilai ttabel ...................................................................... 276
Lampiran 34. Persentase Distribusi F Untuk Probabilitas = 0,5 ......................... 277
Lampiran 35. Tabel Chi-Kuadrat Distribusi ....................................................... 278
Lampiran 36. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ........................................... 279
Lampiran 37. Hasil Analisis Jawaban Instrumen Efikasi Diri (X) ..................... 283
Lampiran 38. Hasil Analisis Jawaban Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi (Y) ...................................................................................... 286
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal utama bagi kesuksesan masa depan bangsa.
Setiap negara di seluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas
pendidikan. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengutamakan faktor
pendidikan bagi generasi penerus. Seiring berkembangnya zaman, dalam kutipan
artikel yang diambil dalam internet pada tanggal 13 November 2017 menjelaskan
dengan terbentuknya kawasan ekonomi terintegrasi di wilayah Asia Tenggara
yang dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN
Economic Community (AEC), Indonesia dan sembilan negara lainnya memasuki
persaingan yang sangat ketat. Secara tidak langsung semua orang mempunyai
kesempatan untuk bersaing, lebih tepatnya bagi mereka yang mempunyai
kompetensi yang baik dalam bidangnya masing-masing.
(https://www.cermati.com/artikel/peluang-dan-tantangan-dalam-masyarakat-
ekonomi-asean-mea)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu satuan
pendidikan yang selalu mencetak peserta-peserta didik yang berkualitas untuk
menuju ke dunia kerja. Dunia kerja memerlukan kualitas tinggi dan kemampuan
yang baik dalam bekerja sama, berfikir, dan berkomunikasi. Untuk terwujudnya
harapan tersebut, tentu dibutuhkan kualitas manusia yang baik, yang dapat berfikir
dari hal-hal yang sederhana sampai kepada hal-hal yang rumit atau kompleks. Hal
2
tersebut secara tidak langsung menuntut siswa untuk memiliki kecakapan dalam
berkomunikasi, berfikir kritis dan kreatif, serta memiliki keterampilan
interpersonal yang baik. Seperti yang kita ketahui, kemampuan dalam berfikir
kritis dan kreatif merupakan golongan dalam kemampuan berfikir tingkat tinggi
pada ranah kognitif bloom, artinya dalam proses pembelajaran yang mendidik
siswa untuk menjadi peserta didik yang berkualitas di dunia kerja nantinya dan
seiring persaingan global Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang semakin
ketat, siswa dituntut untuk tidak lagi berkecimpung hanya pada area kemampuan
berfikir tingkat rendah saja, tetapi harus mulai masuk kepada kemampuan-
kemampuan berfikir tingkat tinggi, sehingga benar-benar mencetak lulusan yang
mampu berfikir kritis dan kreatif serta bersaing menghadapi persaingan global.
Sementara itu, untuk terwujudnya keterampilan interpersonal yang baik perlu
adanya penyadaran akan kepercayaan diri peserta didik itu sendiri terhadap
kemampuan-kemampuan yang dimiliki agar tetap memiliki optimisme yang tinggi
dalam persaingan global yang sedang dihadapi.
Namun faktanya, pada pencapaian kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa yang dibuktikan pada hasil belajar pada mata pelajaran mekanika teknik
siswa SMK Negeri 4 kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton
semester 1 tahun ajaran 2016/2017 yang menempati nilai rata-rata 60, siswa SMK
Negeri 26 kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan pada mata pelajaran
mekanika teknik semester 1 tahun ajaran 2016/2017 menempati nilai rata-rata 65,
dan SMK Negeri 56 kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan pada mata
pelajaran mekanika teknik semester 1 tahun ajaran 2016/2017 yang juga menepati
nilai rata-rata 65 pada nilai ujian, yang terlampir pada lampiran halaman 84,
3
dimana persentasi siswa yang memenuhi standar kelulusan hanya 48% dan 52%
lagi berada dibawah standar kelulusan, secara tidak langsung membuktikan masih
rendahnya kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa. Pembelajaran yang
membiasakan siswa untuk berfikir tingkat tinggi adalah salah satu solusi untuk
meningkatkan tingkat kemampuan berfikir siswa dengan cara membawa siswa
untuk berpikir, mencari sebab apa yang terjadi, mengamati, mencari solusi apa
yang harus dilakukan serta pemecahan masalah-masalah dari kejadian atau
peristiwa yang dihadapi di kelas. Berdasarkan perbandingan hasil pembelajaran
siswa pada mata pelajaran mekanika teknik dengan mata pelajaran lainnya, yakni
pada mata pelajaran Gambar Teknik Bangunan siswa SMK Negeri 26 semester 1
tahun ajaran 2016/2017 yang menunjukkan hasil pembelajaran lebih baik,
membawa peneliti untuk meneliti apa yang menjadi faktor kegagalan dalam
pembelajan mata pelajaran mekanika teknik. Oleh karena itu mata pelajaran yang
menjadi keterkaitan dalam penelitian ini ialah mekanika teknik.
Pelajaran mekanika teknik merupakan salah satu mata pelajaran wajib
dikuasai seluruh siswa SMK program keahlian teknik bangunan yang ada.
Pembelajaran mekanika teknik yang membawa siswa untuk memahami tentang
struktur, muatan, sistem gaya, menghitung gaya luar (reaksi perletakan) dari
berbagai struktur statis tertentu, menghitung gaya-gaya dalam (momen, lintang
dan normal) dari berbagai truktur statis tertentu, menggambar diagram gaya-gaya
dalam, melakukan analisa pada struktur balok menerus, portal bidang, dan rangka
batang (Murtinugraha, 2009: 18), yang membawa siswa untuk memahami,
menganalisis, dan pemecahan masalah-masalah dalam pembelajaran, jelas
merupakan salah satu mata pelajaran yang tepat untuk menunjang tingkat
4
kemampuan berpikir siswa. Myers (2007: 23) mengungkapkan siswa tidak
mampu berpikir kritis kecuali mereka dapat mengubah interpretasi mereka dari
kenyataan sebenarnya. Ia juga mengungkapkan motivasi dan minat sebagai faktor
penting yang mempengaruhi kemampuan berfikir kritis siswa. Hal selaras juga
diungkapkan Hoffman (2009: 4), perkembangan kemampuan berfikir dipengaruhi
oleh faktor kepribadian, salah satu faktor tersebut berupa efikasi-diri. Menurut
Bandura (1997: 12) efikasi-diri menentukan bagaimana seseorang berfikir,
berprilaku, dan memotivasi dirinya sendiri. Efikasi diri merupakan salah satu
aspek pengetahuan tentang diri yang berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Berkesinambungan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiyanto
(2014) yang berjudul “Hubungan Antara Efikasi-Diri Dengan Kematangan Karir
Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Jakarta” yang menyimpulkan bahwa efikasi diri
siswa sangat menentukan tingkat kematangan karir siswa, dimana siswa yang
mempunyai efikasi diri yang kuat akan mampu bertahan dalam situasi sulit dan
sangat menyukai tugas-tugas yang menantang, sebaliknya siswa yang memiliki
efikasi diri rendah cenderung lebih cepat menyerah. Penelitian yang dilakukan
Tanta (2013) yang berjudul “Pengaruh Efikasi Diri, Kemandirian Belajar Dan
Kebiasaan Berpikir Terhadap Hasil Belajar Biologi SMA Di Kota Jayapura
Papua” menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara efikasi
diri dan kemandirian dalam belajar. Ada hubungan positif yang signifikan antara
efikasi diri dengan kebiasaan berpikir terhadap hasil belajar biologinya, dimana
variabel tersebut saling berhubungan.
5
Berdasarkan data hasil pembelajaran siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri
26, dan SMK Negeri 56 yang menempati nilai rata-rata 65 pada mata pelajaran
mekanika teknik dibanding dengan mata pelajaran yang lain dan pernyataan yang
diungkapkan bahwa efikasi diri merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam
pembelajaran serta hasil penelitian yang telah dijabarkan, peneliti tertarik apakah
terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri siswa dengan kemampuan
berfikir tingkat tinggi yang dimilikinya.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penelitian ini
akan membahas tentang “Hubungan Efikasi Diri Terhadap Kemampuan Berfikir
Tingkat Tinggi Siswa SMK Program Keahlian Teknik Bangunan Pada Mata
Pelajaran Mekanika Teknik”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimanakah efikasi diri (kepercayaan atas kemampuan yang dimiliki
dalam mengerjakan suatu hal) siswa SMK program keahlian teknik
bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik?
2. Apakah seluruh siswa SMK paket keahlian teknik bangunan mempunyai
kemampuan berpikir tingkat tinggi pada mata pelajaran mekanika teknik?
3. Apakah efikasi diri (kepercayaan atas kemampuan yang dimiliki dalam
mengerjakan suatu hal) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK program keahlian teknik
Bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik?
6
4. Apakah ada hubungan antara efikasi diri (kepercayaan atas kemampuan
yang dimiliki) terhadap kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa SMK
program keahlian teknik bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik?
5. Seberapa besar hubungan yang dimiliki antara efikasi diri dengan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK program keahlian teknik
Bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik?
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka batasan masalah yang akan diteliti
dibatasi sebagai berikut:
1. Penelitan ini hanya meliputi 3 Sekolah Mengengah Kejuruan (SMK)
program keahlian teknik bangunan yakni, SMK Negeri 4, SMK Negeri
26, dan SMK Negeri 56.
2. Penelitian ini hanya ditujukan untuk mata pelajaran mekanika teknik,
yang dimana terdapat hasil pembelajaran rata-rata dibawah standar
kelulusan.
3. Penelitian ini hanya meneneliti efikasi diri sebagi faktor yang
mempengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dimana masih
banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
4. Penelitian ini tidak meliputi kemampuan berpikir tingkat rendah yakni
C1 dan C2.
5. Standar kompetensi yang digunakan untuk meneliti variable Y hanya
meliputi Standar Kompetensi 3.1, 3.3, dan 3.5, yang terdapat pada
lampiran silabus.
7
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :Apakah ada hubungan antara
efikasi diri terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK program
keahlian teknik bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik?
1.5. Kegunaan Hasil Penelitian
Penelitian ini memiliki dua kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan
kegunaan praktis. Kegunaannya adalah:
1.5.1. Kegunaan Teoretis
Kegunaan teoretis dari penelitian ini adalah mampu memberikan
kontribusi bagi pendidikan di Indonesia terutama dalam membangun serta
memperhatikan efikasi diri yang dimiliki peserta didik guna untuk
mengembangkan tingkat kemampuan berfikir peserta didik.
1.5.2 Kegunaan Praktis
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini merupakan sarana menambah wawasan tentang cara
berpikir ilmiah. Selain itu untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman dalam
memahami peserta didik serta mengetahui apakah efikasi diri seseorang
mempunyai hubungan dengan tingkat kemampuan berfikir seseorang, khususnya
dalam hal ini peserta didik.
8
2. Bagi Guru dan Sekolah
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan sekolah untuk
lebih memperhatikan efikasi diri dan tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki
siswa, guna untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan memiliki
tingkat kemampuan berfikir yang tinggi.
3. Bagi Siswa/i
Diharapkan agar siswa/i mengetahui bagaimana kontribusi kepercayaan
diri sendiri terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan suatu hal (efikasi diri)
terhadap tingkat kemampuan berfikir yang akan dicapai/dimiliki siswa/i itu
sendiri. Setelah mengetahui pentingnya efikasi diri, maka siswa/i diharapkan
dapat menyadari dan meningkatkan efikasi dirinya sendiri dalam dunia
pendidikan khususnya dalam pembelajaran sehingga mampu meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Deskripsi Konseptual
2.1.1. Pengertian Efikasi Diri
Menurut Bandura (1997: 2) efikasi diri adalah keyakinan individu
mengenai kemampuannya dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan
yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.
Sementara itu, Baron dan Byrne (1991: 5) mendefinisikan efikasi
diri sebagai evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi
dirinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi
hambatan.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa efikasi diri
meliputi keyakinan yang dimiliki indivudu terhadap kemampuan yang
dimilikinya dan evaluasi seseorang terhadap kemampuan dan kompetensi
dirinya untuk melakukan suatu tugas untuk mencapai hasil tertentu. Hal
yang selaras juga diungkapkan oleh Luthans (2006: 102) seperti dibawah
ini:
“Efikasi diri mengacu pada keyakinan individu (atau konfidensi)
mengenai kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya
kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil melaksanakan tugas
dalam konteks tertentu.”
Berdasarkan definisi yang dijabarkan, ditarik kesimpulan bahwa
efikasi diri mengacu pada tingkat keyakinan atau konfidensi seseorang
terhadap kemampuan yang dimilikinya, yang secara tidak langsung akan
memotivasi dirinya sendiri untuk melakukan tindakan yang diperlukan
untuk mencapai suatu hal tertentu. Penjabaran yang lebih luas lagi
10
dikemukakan oleh Bandura (1997:3) dan Luthans (2006: 103), seperti
dibawah ini:
Bandura (1997: 3) menjelaskan bahwa efikasi diri mengacu pada
keyakinan akan kemampuan individu untuk menggerakkan motivasi,
kemampuan kognitif, dan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi
tuntutan situasi. Efikasi diri tidak berkaitan dengan kecakapan yang
dimiliki, tetapi berkaitan dengan keyakinan individu mengenai hal yang
dapat dilakukan dengan kecakapan yang ia miliki seberapapun besarnya.
Luthans (2006: 103) mengatakan bahwa efikasi diri dapat membawa
pada prilaku yang berbeda diantara individu dengan kemampuan yang sama
karena efikasi diri mempengaruhi pilihan, tujuan, pengatasan masalah, dan
kegigihan dalam berusaha.
Seseorang dengan efikasi diri yang tinggi, percaya bahwa mereka
mampu melakukan sesuatu untuk mengubah kejadian-kejadian di
sekitarnya, sedangkan seseorang dengan efikasi diri rendah menganggap
dirinya pada dasarnya tidak mampu mengerjakan segala sesuatu yang ada
disekitarnya. Dalam situasi yang sulit, orang dengan efikasi diri yang rendah
cenderung akan mudah menyerah. Sementara orang dengan efikasi diri yang
tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengatasi tantangan yang ada. Dapat
disimpulkan bahwa efikasi diri akan mempengaruhi bebrapa aspek dari
kognisi dan perilaku seseorang, oleh karena itu perilaku suatu individu akan
berbeda dengan individu yang lain.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijabarkan, dapat
dipahami bahwa efikasi diri adalah kepercayaan seseorang terhadap
kemampuan yang dimilikinya terhadap apa yang sedang dihadapi, yakni
meyakinkan diri untuk memaksimalkan pencapaian tertentu dengan
memotivasi diri, memaksimalkan sumber daya kognitif yang dimiliki, dan
11
tindakan yang diperlukan dalam menangani hambatan atau pencapaian
tertentu. Orang yang mempunyai efikasi diri yang tinggi cenderung
memiliki paradigma yang positif akan kemampuan dirinya sendiri dan
mampu melakukan sesuatu untuk mengubah keadaan disekitarnya,
sebaliknya orang yang memiliki efikasi diri yang rendah cenderung
mengangap dirinya tidak mampu menyelesaikan sesuatu dan mudah
menyerah serta memiliki paradigma negatif akan kemampuan yang dimiliki.
2.1.1.1. Sumber Informasi Efikasi Diri
Menurut Luthan (2006: 103) efikasi diri dapat dipahami dan didapat
informasinya melalui empat (4) sumber informasi utama, yakni:
1) Pengalaman keberhasilan (Mastery Experience)
Pengalaman keberhasilan memberikan pengaruh besar pada efikasi
diri individu karena didasarkan pada pengalaman-pengalaman pribadi
individu secara nyata yang berupa keberhasilan dan kegagalan.
Pengalaman keberhasilan akan menaikan efikasi diri individu,
sedangkan pengalaman kegagalan akan menurunkannya.
2) Pengalaman orang lain (Vicarious Experience)
Pengamatan terhadap keberhasilan orang lain dengan kemampuan
yang sebanding dalam mengerjakan suatu tugas akan meningkatkan
efikasi diri individu dalam mengerjakan tugas yang sama. Begitu pula
sebaliknya, pengamatan terhadap kegagalan orang lain akan
menurunkan penilaian individu mengenai kemampuannya dan individu
akan mengurangi usaha yang dilakukan.
3) Persuasi Verbal (Verbal Persuasion)
Pada persuasi verbal, individu diarahkan dengan saran, nasihat, dan
bimbingan sehingga dapat meningkatkan keyakinannya tentang
kemampuan-kemampuan yang dimiliki yang dapat membantu mencapai
tujuan yang diinginkan. Individu yang diyakinkan secara verbal
cenderung akan berusaha lebih keras untuk mencapai suatu keberhasilan.
Pengaruh persuasi verbal tidaklah terlalu besar karena tidak memberikan
suatu pengalaman yang dapat langsung dialami atau diamati individu.
4) Kondisi Fisiologis (Physiological State)
Individu akan mendasarkan informasi mengenai kondisi fisiologis
mereka untuk menilai kemampuannya. Ketegangan fisik dalam situasi
yang menekan dipandang individu sebagai suatu tanda ketidakmampuan
karena hal itu dapat melemahkan performansi kerja individu.
12
Berdasarkan penjabaran sumber-sumber informasi efikasi diri yang
diungkapkan oleh Luthans F (2006: 103), dapat dipahami bahwa efikasi diri
setiap individu dapat dipahami melalui empat (4) sumber yakni:
(1) Pengalaman keberhasilan (Mastery Experience), dimana sumber
informasi seseorang dapat dipahami melalui pengalaman keberhasilan
maupun pemgalaman kegagalan yang dimiliki suatu individu. Artinya
pengalaman induvidu tersebut akan sangat mempengaruhi efikasi dirinya
sendiri.
(2) Pengalaman orang lain (Vicarious Experience), dimana hampir
memiliki artian yang sama dengan Mastery Experience namun, dalam hal
ini yang menjadi sumber informasi efikasi diri seseorang didapat melalui
pengalaman keberhasilan maupun kegagalan orang lain yang kemungkinan
memiliki tingkat kesulitan yang sama dengan yang sedang dihadapi,
sehingga secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi efikasi diri
individu tersebut.
(3) Persuasi verbal (Verbal Persuasion), dimana efikasi diri
seseorang dapat meningkat atau sebaliknya berdasarkan dukungan atau
faktor eksternal yang diberikan seperti motivasi, saran, nasihat, dan
bimbingan yang didapat induvidu tersebut.
(4) Kondisi fisiologis (Physiological State), dimana efikasi
seseorang juga dipengaruhi oleh faktor kondisi fisiologi induvidu,. Kondisi
fisiologis yang baik akan meningkatkan efikasi diri induvidu tersebut,
sebaliknya kondisi fisiologis yang tidak baik akan menurunkan efikasi
dirinya.
13
2.1.1.2. Dimensi Efikasi Diri
Menurut Luthans (2006: 104) efikasi diri pada diri tiap individu akan
berbeda antara satu individu dengan yang lainnya berdasarkan tiga dimensi.
Berikut ini adalah tiga dimensi tersebut:
1) Dimensi Tingkat/Besaran (Magnitude)
Dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas ketika
individu merasa mampu untuk melakukannya. Apabila individu
dihadapkan pada tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitannya,
maka efikasi diri individu mungkin akan terbatas pada tugas-tugas yang
mudah, sedang, atau bahkan meliputi tugas-tugas yang paling sulit,
sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi
tuntutan perilaku yang dibutuhkan pada masing-masing tingkat. Individu
akan mencoba tingkah laku yang berada di luar batas kemampuan yang
dirasakannya.
2) Dimensi Luas Bidang (Generalilty)
Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang
mana individu merasa yakin akan kemampuannya. Individu dapat
merasa yakin terhadap kemampuan dirinya. Apakah terbatas pada suatu
aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian aktivitas dan situasi
yang bervariasi.
3) Dimensi Kekuatan (Strenght)
Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan
atau pengharapan individu mengenai kemampuannya. Pengharapan yang
lemah mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak
mendukung. Sebaliknya, pengalaman-pengalaman yang mantap
mendorong individu tetap bertahan dalam usahanya. Dimensi ini
biasanya berkaitan langsung dengan dimensi level, yaitu makin tinggi
taraf kesulitan tugas, makin lemah keyakinan yang dirasakan untuk
menyelesaikannya.
Berdasarkan dimensi-dimensi efikasi diri yang diungkapkan, maka
dapat dipahami bahwa efikasi diri tiap individu akan berbeda satu dengan
yang lainnya berdasarkan tiga (3) dimensi, yakni:
Dimensi Tingkat/Besaran (Magnitude), pada dimensi ini efikasi diri
seseorang diukur berdasarkan tingkat kesulitan tugas yang di terima
individu tersebut, dimana seseorang yang memiliki efikasi diri yang rendah
cenderung menyerah pada tugas-tugas yang mudah atau sedang, sedangkan
14
seseorang yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan terus berusaha sampai
pada tugas-tugas yang sulit, bahkan diluar kemampuan yang dimiliki.
Dimensi Luas Bidang (Generality), dimensi ini mengukur efikasi
diri seseorang berdasarkan keterbatasan kemampuan yang dimiliki individu
dalam bidang atau kondisi-kondisi tertentu saja. Orang yang efikasi dirinya
rendah akan merasa nyaman dalam bidang-bidang atau situasi tertentu saja,
sebaliknya seseorang yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan mencoba
dan memaksimalkan kemampuannya bahkan dalam bidang atau kondisi-
kondisi diluar kemampuannya.
Dimensi Kekuatan (Strenght), pada dimensi ini efikasi diri seseorang
diukur berdasarkan tingkat kekuatan dari keyakinan yang dimiliki individu.
Seseorang yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan memiliki keyakinan
yang tinggi akan kemampuan dirinya, sebaliknya seseorang yang memiliki
efikasi diri yang rendah cenderung tidak yakin dan menyerah akan
kemampuan yang dimiliki.
2.1.2. Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi
Kemampuan berfikir tingkat tinggi atau disebut juga dengan HOTS
(High Order Thingking Skills), merupakan urutan tingkat berfikir dalam
pengklasifikasian taksonomi Bloom. Pada taksonomi Bloom, HOTS
merupakan tingkat kemampuan berfikir pada level menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta secara kognitif.
Menurut Brookhart (2010: 3) definisi dari HOTS (High Order
Thingking Skils) terdiri dari tiga kategori: (1) mendefinisikan kemampuan
15
berfikir tingkat tinggi dalam hal transfer, (2) mendefinisikan kemampuan
berfikir tingkat tinggi dalam hal berfikir kritis, (3) dan mendefinisikan
kemampuan berfikir tingkat tinggi dalam hal pemecahan masalah. Berikut
adalah definisi kemampuan berfikir tingkat tinggi dalam hal transfer
menurut Anderson (2001:23) diacu dalam (Brookhart (2010: 3):
“Dua hal yang paling penting dalam tercapainya keberhasilan dalam
pendidikan ialah untuk memberikan kesempatan pada daya ingat dan untuk
memberikan kesempatan mentransfer (apa saja, kapan itu terjadi,
menampilkan pemahaman pembelajaran), memberikan kesempatan siswa
menunjukkan apa yang mereka telah pelajari, dimana mentranser tidak
hanya memaksa siswa untuk mengingat, tetapi juga untuk memaksa siswa
memahami serta dapat menggunakan apa yang telah mereka pelajari.”
Sedangkan definisi kemampuan berfikir tingkat tinggi dalam hal
berfikir kritis menurut Norris & Ennis (1989: 3) diacu dalam Brookhart
(2010: 4) menyatakan bahwa pemikiran kritis itu masuk akal, sedangkan
pemikiran reflektif itu terfokus pada apa yang harus dipercayai atau
dilakukan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Barahal (2008: 299) diacu
dalam Brookhart (2010: 4):
“Berfikir kritis ialah “berfikir kreatif”, yang meliputi penalaran,
tanya jawab, dan menyelidiki, mengamati dan menggambar,
membandingkan dan menghubungkan, menemukan kompleksitas, dan
mengeksplorasi sudut pandang.”
Di samping itu, definis kemampuan berfikir tingkat tinggi dalam hal
pemecahan masalah menurut Nitko & Brookhart (2007: 215) diacu dalam
Brookhart (2010: 4) adalah:
“Seorang siswa mendapatkan masalah ketika siswa ingin
mendapatkan hasil yang spesifik tetapi tidak secara otomatis memahami
dengan baik bagian atau solusi yang tepat yang digunakan untuk
mencapainya. Pemecahan masalah pertama ialah bagaimana mencapai hasil
yang diinginkan. Karena siswa tidak bisa secara otomatis memahami dengan
16
baik solusi yang tepat untuk mencapai pemecahan masalah tersebut, secara
tidak langsung siswa harus menggunakan satu atau lebih kemampuan
berfikir tingkat tinggi. Kemampuan berfikir tersebut disebut pemecahan
suatu masalah.”
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijabarkan dapat
dipahami bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan
dalam berpikir, bertindak, dan berprilaku dalam menghadapi suatu masalah
atau tantangan dimana kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan
dalam tingkat yang kritis dan kompleks yang secara tidak langsung
menuntut individu untuk menganalisis dan menemukan sumber
permasalahan, menghubungkan solusi atau jalan keluar permasalahan,
sampai kepada pemecahan masalah tersebut.
2.1.2.1. Penilaian Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi
Saat guru melakukan pengajaran dan penilaian terhadap kemampuan
berfikir tingkat tinggi siswa secara teratur dari waktu ke waktu maka kita
akan melihat secara jelas kemajuan dari masing-masing siswa. Pemahaman
dan pengenalan akan kemajuan berfikir tingkat tinggi siswa nantinya juga
akan meningkatkan metode-metode pembelajaran dan pengujian yang akan
pengajar gunakan juga kepada siswa. Pada hakikatnya, kemampuan berfikir
tingkat tinggi siswa harus meningkat, begitu juga dengan seluruh
keterampilannya, dimana siswa belajar dengam membangun makna,
menggabungkan konten baru ke dalam representasi mental mereka. Oleh
karena itu, peningkatan kemampuan berfikir harus benar-benar
meningkatkan pengetahuan serta pemahaman siswa.
17
Higgins (2005: 7) diacu dalam Brookhart (2010: 9) mendefinisikan
keterampilan kemampuan berfikir adalah:
Keterampilan kemampuan berfikir sebagai pendekatan yang
mengidentifikasi proses mental peserta didik dimana membawa peserta
didik untuk merencanakan, menjelaskan, dan mengevaluasi pembelajaran
dan kemampuan berfikir mereka sendiri.
Oleh karena itu, secara tidak langsung pemberian penugasan secara
berkala dan memberi penilaian memberikan fungsi nyata dalam
meningkatkan perkembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Peningkatan tugas-tugas yang diberikan akan berjalan seiring peningkatan
pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan siswa, dalam artian semakin
sedikitnya tugas-tugas dan penilaian-penilaian yang diberikan semakin
sedikit pula kesempatan atau proses perkembangan kemampuan berpikir
siswa, sebaliknya semakin banyak tugas-tugas dan penilaian yang tingkat
kesulitanya beriringan dengan tingkat kemampuan berpikir siswa akan
semakin memaksimalkan tingkat kemampuan berpikir siswa.
2.1.2.2. Klasifikasi Tingkat Kemampuan Berfikir Menurut Taksonomi
Bloom
Tetap memperhatikan perkembangan kemampuan berfikir tingkat
tinggi induvidu dengan memberikan penugasan dan penilaian yang
membawa induvidu tersebut untuk bekerja secara intelektual serta berfikir
kritis secara tidak langsung akan meningkatkan motivasi dan prestasinya.
Dengan begitu keterampilan berfikir, prestasi, dan motivasi seseorang dapat
dikembangkan dengan terarah.
18
Brookhart (2010: 17) mengungkapkan dalam membangun penilaian ada
prinsip-prinsip dasar yang harus diketahui, yakni:
1. Tentukan dengan jelas dan tepat apa yang ingin anda nilai.
2. Susun lembar penugasan atau item tes yang membawa induvidu untuk
menunjukkan keterampilan atau pengetahuan.
3. Tentukan patokan yang akan menunjukkan sejauh mana orang tersebut
telah menguasai keterampilan atau pengetahuan.
Untuk tercapainya kemampuan berfikir tingkat tinggi hal yang paling
dibutuhkan adalah adanya umpan balik yang membawa seseorang untuk
berfikir kritis dan berujung pada pemecahan masalah. Brookhart (2010: 17)
mengungkapkan dalam penilaian ada dua cara untuk mendapatkan umpan
balik yaitu dengan memberikan komentar dan memberikan penilaian.
Pembelajaran dari transfer atau pembelajaran dari pemahaman,
membuat seseorang tidak hanya belajar untuk mengingat dan memahami
tapi juga untuk menggunakan pengetahuan kedalam hal yang lebih
kompleks. Dalam menentukan patokan penilaian kemampuan berfikir, pada
umumnya patokan yang digunakan adalah taksonomi Bloom. Melalui
taksonomi Bloom, secara kognitif, kita dapat mengukur serta mengetahui
sampai dimana tingkat kemampuan berfikir yang dicapai seseorang.
Berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi menurut Anderson
(2011: 99), tingkat kemampuan kognitif digolongkan dalam enam (6)
tingkat, yaitu:
1. Mengingat (Remember), melibatkan penarikan/pengulangan kembali
fakta dan konsep.
2. Memahami (Understand), melibatkan pemahaman dasar, dipahami
dalam pengertian yang lebih baru yang menekankan siswa membangun
makna mereka sendiri. Proses dalam kategori ini meliputi interpretasi,
19
pencerminan, klasifikasi, rangkuman, menyimpulkan, membandingkan,
dan menjelaskan.
3. Mengaplikasikan (Apply), melibatkan penggunaan prosedur-prosedur
tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan maslah.
Proses dalam kategori ini meliputi mengeksekusi dan
mengimplementasikan.
4. Menganalisis (Analyze), melibatkan proses memecah-mecah materi
jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar-
bagian dan antar setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Proses
dalam kategori ini meliputi membedakan, mengorganisasi, dan
mengatribusikan.
5. Mengevaluasi (Evaluate), didefinisikan sebagai membuat keputusan
berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling sering
digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi
kriteria-kriteria ini ditentukan oleh siswa.
6. Mencipta (Create), melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi
sebuah keseluruhan yang koheren dan fungsional. Tujuan yang
diklasifikasikan dalam mencipta meminta siswa membuat produk baru
dengan mengorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola
atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya.
Berdasarkan taksonomi Bloom yang telah dijabarkan, tingkat
kemampuan berfikir seseorang digolongkan menjadi dua (2), yakni
kemampuan berfikir tingkat rendah (Low Order Thingking Skills), dan
kemampuan berfikir tingkat tinggi (High Order Thingking Skills). Pada
dasarnya dua aspek pertama yaitu mengingat (Remamber) dan memahami
(Understand), merupakan kemampuan berfikir tingkat rendah (LOTS),
empat aspek berikutnya yaitu mengaplikasikan (Apply), menganalisi
(Analyz), mengevaluasi (Evaluate), dan mencipta (Create) merupakan
kemampuan berfikir tingkat tinggi.
2.1.2.3. Asesmen Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (HOTS)
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat dipahami bahwa
kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) meliputi mengaplikasikan
20
(Apply), menganalisi (Analyz), mengevaluasi (Evaluate), dan mencipta
(Create). Oleh karena itu, berikut asesmen masing-masing aspek
kemampuan berfikir tingkat tinggi menurut Anderson (2011: 24):
1. Mengaplikasikan (Apply)
Mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu
untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kategori
mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif, yakni mengeksekusi ketika
tugas yang diberikan hanya berupa soal latihan (yang familier), dan
mengimplementasikan ketika tugasyang diberikan berupa masalah yang
baru (tidak familier). Dimana mengeksekusi membawa siswa secara rutin
menerapkan prosedur ketika menghadapi tugas yang sudah familier.
Format asesmennya siswa diberikan tugas yang sudah biasa diselesaikan
dan diminta untuk mencari sendiri jawabannya atau memilih dari pilihan
jawaban yang disediakan, sedangkan mengimplementasikan berlangsung
saat siswa memilih dan menggunakan sebuah prosedur untuk menyelesaikan
tugas yang tidak familier. Format asesmennya siswa diberikan masalah
yang tidak familier yang harus diselesaikan , dimana siswa diminta mencari
prosedur yang dibutuhkan untuk merampungkan masalahnya, atau diminta
memilih prosedurnya, atau biasanya mencari sekaligus memilih
prosedurnya.
2. Menganalisi (Analyz)
Menganalisi mencakup belajar untuk menentukan potongan-
potongan informasi yang relevan atau penting (membedakan), menentukan
21
cara-cara untuk menata potongan-potongan informasi tersebut
(mengorganisasikan), dan menentukan tujuan dibalik informasi itu
(mengatribusikan). Dimana membedakan melibatkan proses memilah-
milah bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Format
asesmen kemampuan untuk membedakan dapat diases dengan soal-soal
jawaban singkat atau pilihan, dimana siswa diberi sebuah kalimat dan
diminta untuk menunjukkan bagian-bagian mana yang paling penting atau
relevan.
Dalam mengorganisasi siswa membangun hubungan-hubungan
yang sistematis dan koheren antar potongan informasi. Mengorganisasi
biasanya terjadi bersamaan dengan proses membedakan. Siswa mula-mula
mengidentifikasi elemen-elemen yang relevan atau penting dan kemudian
menentukan sebuah struktur yang terbentuk dari elemen-elemen itu. Format
asesmen untuk mengorganisasi dapat berupa jawaban singkat atau soal
pilihan. Dalam soal jawaban singkat, siswa diminta menulis garis besar
sebuah tulisan. Dalam soal pilihan, diminta memilih salah satu dari empat
struktur organisasi yang paling sesuai dengan organisasi yang dipaparkan
dalam tulisan.
Sedangkan mengatribusikan terjadi ketika siswa dapat menentukan
sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan di balik komunikasi.
Mengatribusikan melibatkan proses dekonstruksi, yang di dalamnya siswa
menentukan tujuan pengarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru.
Format asesmen mengatribusikan dapat diases dengan memberikan materi
tulisan atau lisan dan kemudian meminta siswa membuat atau memilih
22
deskripsi tentang sudut pandang, pendapat, dan tujuan penulis atau
pembicara.
3. Mengevaluasi (Evaluate)
Kategori mengevaluasi mencakup proses kognitif memeriksa
(keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal) dan
mengkritik (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria
eksternal). Memeriksa melibatkan proses menguji inkonsistensi atau
kesalahan internal dalam suatu operasi atau produk. Misalnya, memeriksa
terjadi ketika siswa menguji apakah suatu kesimpulan sesuai dengan premis-
premisnya atau tidak, apakah data-datanya mendukung atau menolak
hipotesis, atau apakah suatu bahan pelajaran berisikan bagian-bagian yang
saling bertentangan.
Format asesmennya. Tugas-tugas memriksa dapat memanfaatkan
proses atau produk yang diberikan kepada siswa atau yang diciptakan oleh
siswa sendiri. Sedangkan mengkritik melibatkan proses penilaian suatu
produk penilaian suatu produk atau proses berdasarkan kriteria dan standar
eksternal. Dalam mengkritik, siswa mencatat ciri-ciri positif dan negatif dari
suatu produk dan membuat keputusan setidaknya sebagian berdasarkan ciri-
ciri tersebut. Mengkritik merupakan inti dari apa yang disebut dengan
berpikir kritis. Format asamennya, siswa diminta untuk mengkritik
hipotesis atau pendapatnya sendiri atau pendapat orang lain. Kritik dapat
didasarkan pada kriteria-kriteria positif, negatif, atau keduannya dan
menghasilkan konsekuensi-konsekuensi positif dan negatif.
4. Mencipta (Create)
23
Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah
keseluruhan yang koheren atau fungsional. Proses-proses kognitif yang
terlibat dalam mencipta umumnya sejalan dengan pengalaman-pengalaman
belajar sebelumnya. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan dalam mencipta
meminta siswa membuat produk baru dengan mengorganisasi sejumlah
elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada
sebelumnya. Tahap mencipta melibatkan merumuskan, merencanakan, dan
memproduksi.
Merumuskan melibatkan proses menggambarkan masalah dan
membuat pilihan atau hipotesis yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu.
Ketika merumuskan melampaui batas-batas pengetahuan lama dan teori-
teori yang ada, proses kognitif ini melibatkan proses berfikir divergen dan
menjadi inti dari apa yang disebut berpikir kreatif. Format asesmennya.
Untuk mengases proses kognitif merumuskan, dibutuhkan format asesmen
jawaban singkat yang meminta siswa membuat alternatif atau hipotesis.
Format jawaban singkat dibedakan jadi tugas konsekuensi (consequenses
task) dan tugas manfaat (uses task). Sedangkan merencanakan melibatkan
proses merencanakan metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan
kriteria-kriteria masalahnya yakni membuat rencana untuk menyelesaikan
masalah. Merencanakan adalah mempraktikkan langkah-langkah untuk
menciptakan solusi yang nyata bagi suatu masalah.
Format asesmennya. Merencanakan dapat diases dengan meminta
siswa mencari solusi yang realistis, mendeskripsikan rencana-rencana
penyelesaian masalah, atau memilih rencana-rencana penyelesaian masalah
24
yang tepat. Oleh karena itu, memproduksi melibatkan proses melaksanakan
rencana untuk menyelesaikan masalah yang memenuhi spesifikasi-
spesifikasi tertentu. Format asesmennya, tugas yang jamak digunakan
untuk mengases kemampuan memproduksi adalah tugas untuk merancang.
Disini siswa diminta untuk menciptakan produk sesuai dengan spesifikasi-
spesifikasi tertentu.
2.1.3. Program Keahlian Teknik Bangunan
Menurut Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan dalam lampiran Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan, Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa salah satunya terdiri dari Program Keahlian Teknik Bangunan,
Program Keahlian Teknik Bangunan terdiri dari empat Paket Keahlian yaitu
(1) Teknik Konstruksi Baja (2) Teknik Konstruksi Kayu (3) Teknik
Konstruksi Batu dan Beton (4) Teknik Gambar Bangunan. SMK Negeri 4,
SMK Negeri 26, dan SMK Negeri 56 memiliki salah satu paket keahlian
dari empat paket yang berada dalam Program Keahlian Teknik Bangunan
yaitu Teknik Konstruksi Batu dan Beton, dan Teknik Gambar bangunan.
2.2. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian terkait mengenai efikasi diri terhadap kemampuan berfikir
tingkat tinggi yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebagai berikut:
25
Penelitian yang dilakukan oleh Dakkal Harahap (2009), dalam e-
Jurnal Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tapanuli
Selatan Padang Sidempuan Jurusan Pendidikan Kimia yang berjudul
“Analisi Hubungan Antara Efikasi-Diri Siswa Dengan Hasil Belajar
Kimianya”. Hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan: Berdasarkan
hasil analisis dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa
adanya hubungan yang positif dan signifikan antara efikasi-diri siswa
XI IPA Padang Sidempuan terhadap prestasi belajar kimia siswa XI
IPA Padangsidimpuan. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya
hubungan yang positif signifikan antara efikasi-diri siswa terhadap
prestasi belajar kimia siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Irna Minauli dan Imelda Butarbutar
(2011), dalam jurnal yang berjudul “Hubungan Antara Efikasi Diri
Dan Regulasi Diri Dalam Belajar Dengan Prestasi Akademik
Mahasiswa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara efikasi diri dan regulasi diri dalam belajar dengan prestasi
akademik. Sampel penelitian adalah mahasiswa-mahasiswa Sekolah
Tinggi Theologia HKBP P.Siantar sejumlah 70 orang yang diambil
secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang
sangat signifikan antar efikasi diri dan regulasi diri dalam belajar, ada
hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dengan prestasi
akademik, dan ada hubungan yang sangat signifikan antara regulasi
26
diri dalam belajar dengan prestasi akademik. Total hubungan variabel
efikasi diri dan regulasi diri dalam belajar dalam penelitian ini dengan
prestasi akademik mahasiswa adalah sebesar 89,1 %. Dari hasil ini
maka diketahui bahwa masih terdapat 10,9 % pengaruh dari faktor
lain terhadap prestasi akademik mahasiswa .
Penelitian yang dilakukan oleh Intan Prastihastari Wijaya dan
Niken Titi Pratitis (2012), dalam jurnal yang berjudul “Efikasi Diri
Akademik, Dukungan Sosial Orangtua Dan Penyesuaian Diri
Mahasiswa Dalam Perkuliahan”. Subjek penelitian 100 mahasiswa
yang terdiri dari 42 mahasiswa laki-laki dan 58 mahasiswa perempuan
diambil secara random di Universitas Nusantar PGRI Kediri, dengan
karakteristik sebagai mahasiswa pada tahun pertama dan yang tinggal
bersama orangtua kandung. Hasil analisis regresi ganda diperoleh
sebesar R=0,684; F=42,717; p=0,000 (p<0,01). Hasil analisis data ini
menunjukan efikasi diri akademik dan dukungan sosial orangtua
secara bersama-sama berhubungan dengan penyesuaian diri
mahasiswa pada perkuliahan.
2.3. Kerangka Teoretik
Berdasarkan teori-teori efikasi diri dan kemampuan berpikir tingkat
tinggi yang telah dijabarkan, dapat dipahami bahwa efikasi diri merupakan
27
bagian dari faktor keberhasilan siswa dapan proses pembelajaran, dimana
dalam proses pembelajaran, siswa harus memiliki kepercayaan akan
kemampuan yang dimilikinya, harus mampu membangun atau memobilisasi
dirinya serta memaksimalkan seluruh kemampuan yang dimiliki sampai
kepada tindakan-tindakan atau usaha yang diluar batas kemampuannya yang
dimana secara tidak langsung merangsang atau memaksa individu untuk
meningkatkan tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki guna mencapai
tujuan tertentu yang diharapkan. Di samping itu dalam kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa dituntut berpikir kritis, mulai dari permasalahan yang
kompleks, menemukan suatu masalah, menetukan sumber permasalahan,
membangun solusi atau pemecahan masalah melalui informasi-informasi
yang dibangun, sampai kepada pemecahan masalah tersebut. Untuk itu
dapat disimpulkan efikasi diri dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
dituntut harus saling berkesinambungan, yakni efikasi diri yang dimiliki
siswa dan kemampuan berpikir tingkat tingginya, guna mencapai
keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan menjelaskan ada tidaknya
hubungan terhadap efikasi diri yang siswa miliki dengan kemampuan
berfikir tingkat tinggi siswa. Pada umumnya siswa yang mempunyai efikasi
diri yang tinggi juga akan sejalan dengan kemampuan berfikir tingkat tinggi
yang dimilikinya, yakni mampu berfikir secara kritis, mentransferkan
pembelajaran dengan baik, sampai kepada memecahkan suatu masalah dan
menciptakan sesuatu. Berdasarkan kerangka teoretik yang telah dijabarkan,
28
dapat diduga terdapat hubungan antara efikasi diri siswa terhadap
kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa.
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penelitian kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka
dapat diajukan hipotesis “Terdapat hubungan antara efikasi diri terhadap
kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa SMK program keahlian teknik
bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik”.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan yang tepat
(sahih, benar, valid) serta dapat dipercaya (reliable) yang diperoleh secara empiris
mengenai apakah terdapat hubungan antara efikasi diri terhadap kemampuan
berfikir tingkat tinggi siswa SMK program keahlian teknik bangunan khususnya
pada mata pelajaran mekanika teknik.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Jakarta yang beralamat di Jalan
Rorotan VI, SMK Negeri 26 Jakarta yang beralamat di Jalan Balai Pustaka Baru
1, dan SMK Negeri 56 Jakarta yang beralamat di Jalan Raya Pluit Timur No.1
Kota Jakarta Utara. Alasan memilih tempat penelitian ini dikarenakan SMK
Negeri 4 Jakarta, SMK Negeri 26 Jakarta, dan SMK Negeri 56 Jakarta merupakan
sekolah menengah kejuruan negeri yang mengeluarkan lulusan-lulusan yang
cukup baik dalam dunia kerja dan merupakan salah satu sekolah kejuruan
unggulan di Jakarta sehingga banyak siswa yang telah lulus SMP dan berminat
untuk melanjutkan pendidikan kejuruan, mendaftar ke SMK Negeri 4, SMK
Negeri 26, dan SMK Negeri 56 Jakarta.
30
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga (3) bulan sejak November
2017 sampai Januari 2018. Penelitian ini dilakukan pada waktu tersebut
dikarenakan waktu tersebut merupakan waktu efektif untuk memperoleh data
penelitian. Pada bulan tersebut siswa kelas XI SMK Negeri 4, SMK Negeri 26,
dan SMK Negeri 56 Jakarta sedang dalam pembelajaran efektif sehingga
informasi tentang efikasi diri terhadap kemampuan berfikir tingkat tinggi didapat
dengan lebih rinci.
3.3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan
korelasional. Metode survei ini dipilih untuk memperoleh informasi hubungan
antar variabel yang diteliti, karena salah satu tujuan dari metode survei adalah
menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik. Metode
survei menurut Nan Lin (1999:12), diacu dalam Gulo (2000: 117) adalah metode
pengumpulan data dengan menggunakan instrumen unuk meminta tanggapan dari
responden tentang sampel.
Pada dasarnya survei terdiri atas wawancara dan kuesioner. Wawancara
biasanya dilakukan dalam hubungan langsung atau bentuk tatap muka antara
pewawancara dan responden, mengajukan pertanyaan, meminta tanggapan, dan
melaporkan tanggapan itu secara tertulis. Bentuk yang paling umum dari
kuesioner adalah kuesioner tertulis yang dikirim langsung kepada responeden. Di
dalamnya terdapat pedoman untuk membimbing responden memberikan
tanggapannya. Instrumennya disebut kuesioner.
31
Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini digolongkan menjadi
penelitian asosiatif. Tingkat eksplanasi adalah penjelasan kedudukan variabel-
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
lain. Penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih. Dalam penelitian ini akan diketahui hubungan antara variabel
bebas efikasi diri terhadap variabel terikat kemampuan berfikir tingkat tinggi.
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1. Populasi
Menurut Neolaka (2014: 41), populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
dapat ditarik kesimpulan. Populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek yang
diteliti.
Definisi yang lain dikemukakan Sudjana (2004: 4) populasi adalah
Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran,
kuantitatif maupun kualitatif tentang karakteristik tertentu dari semua anggota
kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Sedangkan menurut Arikunto (2006: 130) populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Berdasarkan dari definisi tersebut maka populasi yang menjadi
subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik
konstruksi batu beton SMK Negeri 4 Jakarta yang berjumlah 20 siswa, siswa
kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 26 Jakarta
yang berjumlah 20 siswa, dan siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar
bangunan SMK Negeri 56 Jakarta yang berjumlah 20 siswa yang sedang dalam
proses pembelajaran efektif.
32
3.4.2. Sampel Penelitian
Menurut Neolaka (2014: 42) sampel adalah sebagian unsur populasi yang
dijadikan objek penelitian atau sering juga disebut wakil dari populasi yang ciri-
cirinya akan diungkapkan dan akan digunakan untuk menaksir ciri-ciri populasi.
Jika populasi penelitiannya besar maka tidak mungkin untuk mempelajari semua
yang ada pada populasi karena pasti ada keterbatasan. Oleh karena itu
digunakanlah sampel penelitian yang bisa mewakili populasi penelitian, sehingga
kesimpulannya nanti dapat digeneralisir untuk populasi.
Menurut Arikunto (2006: 131) “ untuk unit analisis siswa, subjek uji coba
dapat di ambil sejumlah antara 25-40, suatu jumlah yang sudah memungkinkan
pelaksanaan dan analisissnya”. Uji coba instrumen dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI kompetensi keahlian teknik batu beton SMK Negeri 4 Jakarta yang
berjumlah 10 siswa, siswa SMK Negeri 26 kompetensi keahlian teknik gambar
bangunan sebanyak 10 orang, dan siswa SMK Negeri 56 kompetensi keahlian
teknik gambar bangunan sebanyak 10 orang dalam hal ini peneliti mengambil 1
kelas dari 3 kelas secara cluster random sampling untuk mempermudah
pelaksanaan pengujian, dimana total jumlah sampel sebanyak 30 siswa. Setelah
diundi, yang dijadikan uji coba instrumen adalah kelas XI TKBB SMK Negeri 4,
kelas XI TGB SMK Negeri 26, dan kelas XI SMK Negeri 56.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
survei. Menurut Morissan (2012: 8) penelitian survei dapat dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu survei deskriptif (descriptive survey) dan survei analitis (analytical
33
survey). Suatu survei deskriptif berupaya menjelaskan atau mencatat kondisi atau
sikap untuk menjelaskan apa yang ada saat ini. Sedangkan survei analitis
berupaya menggambarkan dan menjelaskan mengapa suatu situasi ada. Oleh
karena itu, penelitian ini tergolong dalam survei deskriptif yang berupaya
menjelaskan atau mencatat kondisi, sikap atau topik tertentu untuk menjelaskan
apa yang sedang terjadi.
Morissan (2012: 9) juga mengungkapkan metode dasar dalam
mengumpulkan data survei adalah survei melalui surat (tertulis), survei telepon,
wawancara tatap muka, administrasi kelompok, dan internet. Dalam penelitian ini
mengumpulkan data melalui survei tertulis, yakni menggunakan angket/kuesioner
tertulis. Pada penelitian survei, peneliti memilih sejumlah responde sebagai
sampel, dan memberikan mereka kuesioner yang sudah baku (standar). Teknik
yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data adalah dengan
menggunakan metode angket (Kuisioner) untuk mengukur efikasi diri siswa dan
butir tes soal untuk mengukur kemampuan berfikit tingkat tinggi siswa.
Adapun tahapan pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan:
a. Menganalisis topik materi
Pada tahap ini seluruh bahan materi penelitihan yang terlibat dianalisis,
dimengerti serta dipahami terlebih dahulu.
b. Menyusun angket untuk mengukur efikasi diri dan butir tes soal
kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS)
34
Melakukan penyusunan angket/kuesioner efikasi diri yang akan diisi oleh
responden, kemudian membuat butir soal mekanika teknik yang mengukur
kemampuan berfikir tingkat tinggi responden.
c. Konsultasi dengan ahli dan dosen pembimbing
Melakukan bimbingan dan konsultasi dengan dosen pembimbing.
2. Tahap Pelaksanaan:
a. Memberikan angket efikasi diri dan butir tes soal kemampuan berfikir
tingkat tinggi (HOTS) diisi oleh siswa
Melakukan pengambilan data dengan memberikan angket/kuesioner
efikasi diri untuk diisi oleh siswa dan butir tes soal mekanika teknik untuk
mengukur kemampuan berfikir tingkat tinggi siwa.
3. Tahap Akhir:
1. Mengumpulkan semua data yang diperoleh dilapangan
Mengumpulkan seluruh hasil angket yang telah diisi dan hasil tes siswa
yang telah dikerjakan sebagai data penelitian.
2. Mengolah data penelitian
Melakukan pengelolaan data dengan menggunakan SPSS yang akan
menghasilkan kesimpulan penelitihan.
3. Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian
Hasil tes yang sudah diolah kemudian dianalisis dan dibahas.
4. Menarik kesimpulan
Menarik kesimpulan melalui hasil angket dan butir tes yang telah
dianalisis.
5. Membuat saran-saran
35
Memberikan saran dan masukan berdasarkan pada hasil penelitian yang
telah dilakukan.
3.5.1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan 2 Variabel, yaitu:
1. Variabel bebas, menurut Neolaka (2014: 63) variabel tergantung,
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Satu dari variabel ini dengan
sengaja dipilih sebagai variabel yang dipelajari pengaruhnya terhadap
variabel tergantung, ini disebut variabel bebas. Variabel bebas ialah
variabel penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Efikasi
diri (X).
2. Variabel terikat, menurut Sugiyono (2007: 39) yang menjadi titik pusat
persoalan, sering disebut kriterium atau variabel output, kriteria
konsekuen. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (Y).
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini berdasarkan kerangka
berpikir di atas digambarkan dalam disain penelitian penelitian di bawah ini:
Gambar 3.1. Disain Penelitian
Keterangan :
X : Variabel Efikasi Diri
Y : Variabel Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi
X Y
36
3.5.2. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua data yang akan dikumpulkan yaitu data
efikasi diri dan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Teknik pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik kuesioner yang berisi pernyataan
tertulis yang akan dijawab oleh responden dan soal tes untuk mengukur
kemampuan berfikir siswa terkait mata pelajaran mekanika teknik.
Instrumen angket (Kuisioner) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan positif/negatif secara
tertulis kepada responden untuk menjawab. Kuisioner yang digunakan adalah
kuisioner tertutup yaitu setiap pernyataan telah disertai sejumlah pikuhan jawaban
yang kemudian responden hanya memilih jawaban yang aling sesuai. Penskoran
menggunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi dengan lima alternatif
jawaban. Skor setiap alternatif jawaban pada pernyataan positif dan negatif adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1. Kriteria Penilaian Instrumen Efikasi Diri
Alternatif Jawaban Pernyataan
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-Ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Instrumen angket dan butir soal tes mata pelajaran mekanika teknik
digunakan untuk memperoleh data mengenai efikasi dIri (X) dan kemampuan
berpikir tingkat tinggi (Y). Adapun yang digunakan untuk mengukur kedua
variabel akan dijelaskan sebagai berikut:
37
3.5.2.1 Efikasi Diri
3.5.2.1.1 Definisi Konseptual
Efikasi diri adalah keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya
dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil
tertentu. Efikasi diri setiap individu berbeda berdasarkan tiga dimensi, yakni: (1)
Dimensi tingkat/besaran (Magnitude), dimana dimensi ini berkaitan dengan
derajat kesulitan tugas yang diterima, (2) Dimensi luas bidang (Generalilty),
dimana berkaitan dengan bidang tingkah laku individu yang mana merasa yakin
akan kemampuannya, (3) Dimensi kekuatan (Strenght), yang berkaitan dengan
tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuan
yang dimiliki.
Efikasi diri dapat dipahami dan didapat informasinya melalui empat (4)
faktor, yakni: (1) Pengalaman keberhasilan yang memberikan pengaruh besar
karena didasarkan pada pengalaman pribadi, dimana pengalaman keberhasilan
akan menaikkan efikasi diri suatu individu, sedangkan pengalaman kegagalan
akan menurunkan efikasi diri suatu individu juga. (2) Pengalaman orang lain
dengan kemampuan yang sebanding dalam mengerjakan suatu tugas akan
meningkatkan atau juga menurunkan efikasi diri individu dalam mengerjakan
tugas yang sama. (3) Persuasi verbal, dimana saran, nasihat, dan bimbingan yang
diberikan kepada individu dapat meningkatkan keyakinan tentang kemampuan-
kemampuan yang dimiliki. (4) Kondisi Fisiologis individu, ketegangan fisik,
situasi yang menekan juga merupakan faktor yang dapat meningkatkan atau juga
menurunkan efikasi diri suatu individu.
38
3.5.2.1.2 Definisi Operasional
Berdasarkan definisi konseptual di atas, dapat dipahami efikasi diri
seseorang dapat diukur melalui 3 dimensi efikasi diri, yaitu: (1) Dimensi
tingkat/besaran (Magnitude), dimana dimensi ini tersampaikan bila siswa
mempunyai keyakinan berhasil pada tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran
sederhana dan pemikiran moderat/sedang. (2) Dimensi luas bidang (Generalilty),
dimana dimensi ini tersampaikan bila siswa mempunyai keyakinan berhasil pada
tugas-tugas yang mencakup bidang yang luas. (3) Dimensi kekuatan (Strenght),
dimana dimensi ini tersampaikan bila siswa memiliki keyakinan dan mau
berusaha mencapai target meskipun banyak hambatan serta memiliki ketekunan
dalam belajar dan menyelesaikan tugas dengan baik.
3.5.2.1.3 Kisi-Kisi Instrumen Efikasi Diri
Instrumen untuk mengukur variabel kesiapan kerja pada penelitian ini
adalah angket, berupa pernyataan-pernyataan dengan beberapa alternatif jawaban
dengan menggunakan skala likert. Angket telah disesuaikan dengan indikator
efikasi diri. Adapun indikator efikasi diri akan disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Efikasi Diri
Variabel Dimensi Indikator
Butir Soal
Pertanyaan
( + )
Pertanyaan
( - )
Efikasi
Diri
(Variabel
Tingkat/Besaran
(Magnitude)
Siswa memiliki
keyakinan untuk
mengerjakan tugas dan
ujian yang sulit.
1, 19 13, 20, 26
39
X) Siswa mengerjakan
tugas sekolah, dimulai
dari yang sangat mudah,
mudah, cukup mudah,
sukar, dan sangat sukar.
12, 21, 27 2, 18
Siswa berusaha untuk
mengerjakan tugas dan
ujian dengan tingkat
kesulitan yang tinggi.
17 11, 22
Luas Bidang
(Generality)
Siswa memiliki luasan
bidang prilaku yang baik
dalam menghadapi
berbagai macam tugas
dan ujian.
10, 23 3, 16
Siswa mengatasi
berbagai situasi dalam
mengerjakan tugas dan
ujian.
4, 15 9
Kekuatan
(Strenght)
Siswa memiliki
kegigihan dalam
menyelesaikan tugas-
tugas sekolah meskipun
banyak hambatan.
8, 24 5, 14
Siswa memiliki
ketekunan dalam
menyelesaikan tugas
sekolah yang sulit.
6 7, 25
Agar penelitian terhadap jawaban responden tidak mengalami kesulitan,
maka perlu dibuat skala nilai untuk setiap alternatif jawaban. Dalam angket ini
digunakan skala likert.
40
Menurut Sugiyono (2007: 128) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik yang kemudian disebut
dengan variabel penelitian.
3.5.2.2 Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (HOTS)
3.5.2.2.1 Definisi Konseptual
Kemampuan berfikir tingkat tinggi adalah urutan tingkat kemampuan
berfikir dalam klasifikasi taksonomi Bloom yang meliputi mengaplikasikan
(Apply), menganalisis (Analyz), mengevaluasi (Evaluate), dan mencipta (Create).
Keterampilan berfikir tingkat tinggi terdiri atas tiga (3) hal, yakni mentransfer
(tranfer), berfikir kritis (critical thingking), dan pemecahan masalah (problem
solving). Berdasarkan penyataan diatas dapat dipahami siswa dapat dikatakan
mempunyai tingkat kemampuan berfikir yang tinggi jika siswa mampu
menganalisis suatu masalah, kemudian mengevaluasi masalah tersebut, sampai
kepada menciptakan hal-hal yang baru dari pemahaman-pemahaman yang didapat
dengan melalui proses mentransfer konsep pembelajaran dengan pemahaman
sendiri, kemudian berfikir kritis dengan pemahaman sendiri yang telah didapat
dan memecahkan masalah melalui pemahaman-pemahaman yang telah matang
dipahami.
3.5.2.2.2 Definisi Operasional
Berdasarkan definisi konseptual yang telah dijabarkan, maka dapat
dipahami kemampuan berfikir seseorang dapat diukur melalui dimensi
kemampuan berfikir mulai dari mengaplikasikan (C3), yakni siswa mampu
menyelesaikan dengan jelas tugas-tugas dengan menggunakan prosedur yang
41
benar serta mampu memilih dan menyelesaikan tugas yang sudah dimodifikasi
sesuai dengan prosedur yang benar. Menganalisis (C4), yakni siswa mampu
membedakan bagian-bagian yang relevan/penting dalam pembelajaran, mampu
mengorganisai/membangun hubungan-hubungan yang sistematis antar potongan
informasi, serta dapat mengatribusikan/menentukan sudut pandang, pendapat,
nilai atau tujuan materi pembelajaran. Mengevaluasi (C5), yakni siswa mampu
memeriksa/menguji kesalahan internal dalam pembelajaran serta
mengkritik/menilai suatu produk atau proses berdasarkan kriteria dan standar.
3.5.2.2.3 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (HOTS)
Indikator-indikator yang digunakan dalam angket untuk mengukur
variabel kemampuan berfikir tingkat tinggi dijabarkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi
(HOTS)
Vari
ab
el
Mata
Pel
aja
ra
n Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Dim
ensi
Indikator
Ben
tuk
Soal
Bu
tir
Soal
Kem
ampuan
Ber
pik
ir
Tin
gkat
Tin
ggi
(Var
iab
el Y
) M
ekan
ika
Tek
nik
3. Memahami,
menerapkan dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural
3.1. Menerapka
n cara
menyusun
gaya dalam
struktur
bangunan.
Men
gap
likas
ikan
(Apply
)
Jika diberikan
penjelasan tentang
macam-macam gaya,
siswa dapat memilih
gaya internal struktur
dengan benar 100%.
PG
1, 2, 3,
5
42
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dalam
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah.
Jika diberikan
penjelasan cara
menyusun gaya pada
soal, siswa dapat
menentukan besarnya
resultan gaya dengan
benar 100%.
PG
4, 6, 7,
8, 9, 10,
11, 12,
13, 35,
36, 37,
38, 39,
31, 40
3.3.
Menganalisis
macam-macam
gaya dalam
struktur
bangunan.
Men
gan
alis
is
(Analy
z)
Jika diberikan
penjelasan gaya dalam
struktur bangunan
pada soal, siswa akan
dapat menganalisis
macam-macam gaya
dalam struktur
bangunan dengan
benar 100%.
PG
14, 15,
16, 17,
18, 30,
32, 33,
34
3.5
Menganalisis
konstruksi balok
sederhana (sendi
dan roll)
Jika diberikan
penjelasan tentang
konstruksi balok pada
soal, siswa akan dapat
menganalisis
konstruksi balok
sederhana (sendi dan
roll) dengan benar
100%.
PG
19, 20,
21, 22,
23
Men
gev
aluas
i
(Eva
luate
)
Jika diberikan
permodelan struktur
konstruksi balok
sederhana yang salah,
maka siswa akan
PG 24, 28
43
dapat mengkoreksi
kesalahan pada
konstruksi balok
sederhana dengan
benar 100%.
Jika diberikan
permodelan
perhitungan struktur
balok sederhana yang
salah, maka siswa
akan dapat
membenarkan
kesalahan hasil
perhitungan
konstruksi balok
sederhana dengan
benar 100%..
PG 25, 29
Men
cipta
(Cre
ate
)
Jika diberikan
informasi-informasi
model struktur pada
soal, maka siswa akan
dapat membangun
pemahaman-
pemahaman yang baru
dengan benar 100%.
PG 26, 27
3.5.3 Definisi Konseptual
Berdasarkan pemahaman dan penjelasan yang telah dijabarkan dapat
dipahami kemampuan berfikir tingkat tinggi adalah kemampuan yang mempunyai
dimensi berpikir yang tinggi dimana dalam suatu permasalahan yang diberikan
siswa diminta untuk mampu mengaplikasikan (Apply); yang melibatkan proses
44
kognitif siswa untuk mengeksekusi dan mengimplimentasikan tugas-tugas yang
diberikan, kemudian menganalisis (Analyze); yang melibatkan proses kognitif
siswa untuk mampu membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan tugas-
tugas yang diberikan, kemudian mengevaluasi (Evaluate); yang melibatkan proses
kognitif siswa untuk mampu memeriksa dan mengkritik dalam pengerjaan tugas,
dan mencipta (Create); yang melibatkan proses kognitif siswa untuk merumuskan,
merencanakan, dan memproduksi sesuatu. Namun dalam penelitian ini peneliti
hanya akan mengukur kemampuan berfikir tingkat tinggi hanya sampai kepada
kemampuan mengevaluasi (Evaluate) siswa.
3.5.4 Uji Coba
Uji coba dilakukan di SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan SMK Negeri
56 Jakarta kelas XI program keahlian teknik bangunan pada masing-masing 10
orang siswa dari setiap sekolah dengan total 30 siswa mengisi kuisioner untuk
efikasi diri sebagai variabel X dan mengerjakan butir soal tes untuk kemampuan
berfikir tingkat tinggi sebagai variabel Y.
3.5.5 Uji Validitas Instrumen
Validitas berasal dari kata validity yang artinya adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur betul-betul mengukur apa yang perlu
diukur. Jika suatu instrumen pengukur sudah valid (sah) berarti instrumen tersebut
dapat mengukur benda dengan tepat sesuai dengan apa yang ingin diukur. Hal
yang serupa juga diungkapkan Sugiyono (2007: 128) valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi
45
sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungakapkan data penelitian dengan tepat. Untuk mengukur ketepatan
data tersebut digunakan teknik uji validitas yang dihitung dengan rumus Korelasi
Product Moment dari Pearson. Adapun rumus berdasarkan Arikunto (2006: 170)
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi butir
ƩX : Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden uji coba
ƩY : Jumlah skor total item yang diperoleh responden uji coba
n : Jumlah responden uji coba
Selanjutnya harga rxy dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi
5% dan derajat kebebasan (dk = n-2), dimana n adalah jumlah responden yang
dilibatkan dalam uji validitas. Kemudian dibuat kesimpulan dengan kriteria:
1. Jika rxy hitung > rtabel, maka instrumen valid
2. Jika rxy hitung ≤ rtabel, maka instrumen tidak valid
Setelah dilakukan uji coba instrumen penelitian efikasi diri (X) maka
didapat hasil uji validitas yang dirangkum dalam tabel yang terlampir dalam
lampiran. Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan kepada 30
peserta didik, dengan bantuan komputer dengan Microsoft Exel diperoleh hasil uji
validitas instrumen penelitian yaitu berdasarkan indikator-indikator dari variabel
Efikasi Diri (X) yang dikembangkan menjadi 30 pernyataan variabel Efikasi Diri
√{ {
46
(X) ternyata terdapat 27 butir pernyataan yang valid dan 3 butir pernyataan yang
tidak valid atau gugur yaitu nomor 3, 15, dan 26.
Sementara untuk hasil uji validitas instrumen kemampuan berpikir tingkat
tinggi (Y) dapat dilihat pada tabel hasil uji validitas seperti yang dirangkum pada
tabel yang terlampir pada lampiran. Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang
telah dilakukan kepada 30 peserta didik, dengan bantuan komputer dengan
Microsoft Exel diperoleh hasil uji validitas instrumen penelitian yaitu berdasarkan
indikator-indikator dari variabel Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y) yang
dikembangkan menjadi 50 pernyataan variabel Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi (Y) ternyata terdapat 40 butir soal pilihan ganda yang valid dan 10 butir
soal pilihan ganda yang tidak valid atau gugur yaitu nomor 22, 25, 27, 33, 44, 45,
46, 47, 49, 50.
3.5.6 Uji Reliabilitas Instrumen
Jika instrumen penelitian telah dikatakan valid maka pengujian selanjutnya
adalah pengujian realibilitas instrumen. Menurut Arikunto (2006: 103) reliabilitas
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reabilitas menunjukkan sejauh
mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran
harus realibel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.
Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Suatu instrumen
dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten. Jadi uji reliabilitas instrumen
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat
ukur, sehingga hasil pengukurannya dapat dipercaya.
47
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah rumus Koefisien Alpha dari Cronbach yang dikutip
Nurgiyantoro (2009:338), yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
ri : Koefisien reliabilitas instrumen
K : Banyaknya item dalam instrumen
ƩSi2 :
Jumlah varians skor tiap-tiap item
St2
: Varians total
Hasil dari nilai ri dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment
dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk = n-2), dimana n adalah
jumlah responden yang diuji. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Jika ri> rtabel, berarti instrumen reliabel
2. Jika ri ≤ rtabel, berarti instrumen tidak reliabel
Sugiyono (2007: 209) Hasil dari nilai ri dikonsultasikan dengan tabel
intrepretasi tingkat reliabilitas seperti yang dimuat pada tabel 3.4. di bawah ini :
Tabel 3.4. Interpretasi Nilai Reliabilitas
Nilai Koefisien Reliabilitas Tingkat reliabilitas
0,00 < r ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah
0,20 < r ≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,40 < r ≤ 0,60 reliabilitas sedang
0,60 < r ≤ 0,80 reliabilitas tinggi
0,80 < r ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
*sumber : Sugiyono 2007
{
}
48
Dari hasil uji reliabilitas pada instrumen penelitian efikasi diri dan
kemampuan berpikir tingkat tinggi didapatkan hasil dapat di lihat pada tabel 3.5 di
bawah ini :
Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
No. Variabel r hitung Tingkat Reliabilitas
1. Efikasi Diri (X) 0,995 Reliabilitas sangat tinggi
2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
(Y)
0,997 Reliabilitas sangat tinggi
3.6. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum diadakan uji hipotesis dengan teknik analisis regresi yang
digunakan ada persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya adalah distribusi
skor harus normal, hubungan variabel bebas dan variabel terikatnya merupakan
hubungan yang linier. Berikut ini adalah uraian uji persyaratan analisis tersebut:
3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengkaji sampel yang diselidiki
terdistribusi secara normal atau tidak. Dalam penelitian ini data setiap variabel
diuji normalitasnya dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat. Uji normalitas
sebaran dengan bantuan program komputer Microsoft Exel 2013. Langkah
perhitungan normalitas data dapat dilihat pada lampiran.
Langkah-langkah pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat adalah
sebagai berikut:
1. Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya.
2. Menentukan jumlah kelas interval.
3. Menentukan panjang kelas intervalnya.
49
4. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus merupakan tabel
penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat.
5. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan cara mengalikan
persentase luas tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota sampel.
6. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung
harga-harga (fo – fh) dan –
serta menjumlahkannya.
Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel.
Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan Chi Kuadrat tabel
(X2
hitung ≤ X2tabel)normal, begitu juga sebaliknya.
3.6.2 Uji Linieritas
Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas. Hal ini
dimaksudkan apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linier atau
tidak. Uji ini ditentukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas
sebagai prediktor mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat.
Langkah perhitungan linieritas data dapat dilihat pada lampiran.maka distribusi
data dinyatakan diperoleh dari lapangan disajikan dalam bentuk deskripsi data
dari masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat, dengan
ketentuan Apabila Fhitung ≤Ftabel maka dapat disimpulkan regresinya linier
(Sugiyono, 2007: 265-274).
50
3.7 Uji Hipotesis
Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh dari masing-masing
variabel independent terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis penelitian ini:
H0 : (efikasi diri tidak memiliki hubungan terhadap kemampuan
berpikiri tingkat tinggi siswa SMK program keahlian teknik bangunan pada
mata pelajaran mekanika teknik)
H1 : (efikasi diri memiliki hubungan terhadap kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa SMK program keahlian teknik bangunan pada mata
pelajaran mekanika teknik)
3.7.1 Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana
yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efikasi diri siswa
SMK Bangunan terhadap kemampuan berpikir tingkat tingginya. Hipotesis yang
diuji adalah hipotesis nol (Ho), sedangkan hipotesis yang diajukan berdasarkan
teori merupakan hipotesis alternatif (H1). Adapun hipotesis nol (Ho) merupakan
lawan dari hipotesis alternatif (H1), yang mana apabila hasil pengujian menerima
Ho berarti H1 ditolak dan begitu juga sebaliknya. Menurut Sugiyono (2007:266).
Analisis regresi linear dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
Y = Variabel terikat
Y = a + bX
51
X = Variabel bebas
a = Nilai konstan
b = Arah angka atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen.
Dimana nilai a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
a =
b =
Keterangan:
X = Subyek dalam variabel independen yang mempunyai nilai.
Y = Subyek dalam variabel dependen yang mempunyai nilai.
a = harga a.
b = harga b.
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus harga a dan b di atas
kemudian digunakan untuk menyusun persamaan regresi. Kaidah pengujian
signifikansi: Fhitung ≥Ftabel : H1 diterima, terdapat hubungan efikasi diri terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Jika, Fhitung ≤Ftabel : Ho diterima, tidak
terdapat hubungan efikasi diri terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Sebagai pedoman kriteria penilaian, harga rxy dikonsultasikan dengan tabel
3.6. di bawah ini yaitu tabel interpretasi koefisien korelasi :
52
Tabel 3.6. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
0,60 - 0,799 Kuat
0,40 - 0,599 Cukup Kuat
0,20 - 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
*sumber : Sugiyono (2003: 214)
Berdasarkan pelaksanaan dan perhitungan penelitian yang telah
dilaksanakan, didapat koefisien korelasi antara efikasi diri dengan kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa sebesar 0,300, dimana tingkat korelasi hubungan
tergolong dalam kategori rendah. Dalam artian, bila nilai efikasi diri naik 1 nilai
maka kemampuan berpikir siswa akan meningkat sebesar 0,300.
53
3.8 Diagram Alur Penelitian
Mulai
Perumusan Masalah
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Penyusunan Kisi-kisi
Pembuatan Instrumen Angket
Uji Coba
Instrumen
Analisis Data
Kesimpulan& Saran
Selesai
Uji Lapangan
Tidak Valid
Valid
54
BAB IV
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini terdapat 60 siswa dari ketiga SMK program
keahlian teknik bangunan sebagai responden, yakni SMK Negeri 4 Jakarta,
SMK Negeri 26 Jakarta, dan SMK Negeri 56 Jakarta. Populasi pada penelitian
ini sebanyak 90 siswa kelas IX. Dari jumlah populasi, diambil sampel dengan
taraf kesalahan 5% menggunakan random sampling yakni, siswa kelas IX
masing-masing 20 siswa dari tiap sekolah dengan jumlah total responden
menjadi 60 siswa. Adapun tabel penjabaran data penelitian ditunjukkan dalam
tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1. Deskripsi Data Respoden
Nama SMK Laki-Laki Perempuan
SMK N 4 17 3
SMK N 26 16 4
SMK N 56 2 18
Total 35
(58,33%)
25
(41,67%)
Total Keseluruhan 60
55
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diketahui dari 20 siswa yang diambil
sebagai responden pada SMK Negeri 4 terdapat 17 siswa laki-laki dan 3 siswa
perempuan. Pada SMK Negeri 26 yang juga diambil sebagai responden
sebanyak 20 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki, dan 4 siswa perempuan.
Berbeda dengan 20 siswa SMK Negeri 56 yang juga dijadikan responden,
diketahui terdapat 2 siswa saja yang bergendre laki-laki, dan 18 siswa lainnya
perempuan. Maka melalui tabel 4.1 yang telah dijabarkan diketahui jumlah
keseluruhan siswa laki-laki dalam penelitian ini adalah 35 siswa, dan jumlah
keseluruhan siswa perempuan dalam penelitian ini adalah 25 siswa, dengan
total keseluruan responden penelitian sebanyak 60 orang siswa.
4.2. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka
penjabaran pembahasan hasil penelitian masing-masing variabel dijelaskan
dibawah ini:
4.2.1 Efikasi Diri
4.2.1.1 Analisis Hasil Jawaban Responden Pada Masing-Masing Indikator
Efikasi Diri
Efikasi diri diukur melalui 3 dimensi yakni: (1) Dimensi
Tingkat/Besaran (Magnitude); (2) Dimensi Luas Bidang (Generality); (3)
Dimensi Kekuatan (Strenght). Data diperoleh melalui pengisian instrumen
penelitian yang berupa kuesioner dengan skala Likert yang diisi oleh 60 orang,
yakni 20 siswa dari kelas XI TKBB SMK Negeri 4, 20 siswa XI TGB SMK
56
Negeri 26, dan 20 siswa XI TGB SMK Negeri 56 sebagai responden.
Berdasarkan perolehan pengolahan data kuesioner variabel efikasi diri (X),
didapat penjabaran hasil jawaban siswa yang menjawab “Sangat Setuju”,
“Setuju”, “Ragu-ragu”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju” pada
indikator mengukur keyakinan siswa untuk mengerjakan tugas dan ujian yang
sulit dirangkum dalam tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2. Hasil Jawaban Responden Untuk Mengukur Keyakinan
Siswa Untuk Mengerjakan Tugas dan Ujian yang Sulit
Dimensi Tingkat/Besaran (Magnitude)
Indikat
or
Sif
at
Per
tan
yaan
Butir Soal
Pertanyaan SS S
RR
(%)
TS
(%)
STS
(%)
Siswa
memiliki
keyakina
n untuk
mengerj
akan
tugas
dan
ujian
yang
sulit.
(+)
1. Saya percaya
akan kemampuan
saya sendiri
ketika ujian
mekanika teknik
berlangsung.
16
(26,67%)
18
(30%)
10
(16,67%)
16
(26,67%) 0
19. Saya dapat
mengerjakan
sesulit apapun
tugas-tugas
mekanika teknik
tanpa mencontek.
21
(35%)
13
(21,67%)
15
(25%)
9
(15%)
2
(3,33%)
(-)
13. Saya ragu
mendapatkan
nilai tinggi
ketika
mengerjakan
tugas mekanika
teknik yang
sulit.
18
(30%)
17
(28,33%)
11
(18,33%)
12
(20%)
2
(3,33%)
57
Dimensi Tingkat/Besaran (Magnitude)
Indikat
or
Sif
at
Per
tan
yaan
Butir Soal
Pertanyaan SS S
RR
(%)
TS
(%)
STS
(%)
20. Saya tidak
mampu
mengerjakan
tugas-tugas
mekanika
teknik yang
sulit.
22
(36,67%)
14
(23,33%)
9
(15%)
13
(21,67%)
2
(3,33%)
26. Saya melihat
tugas mekanika
teknik teman
karena tidak
yakin dengan
apa yang saya
kerjakan.
27
(45%)
22
(36,67%)
7
(11,67%)
4
(6,67%) 0
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa 56,67% dari jumlah
responden menyatakan dirinya percaya akan kemampuan yang dimilik ketika
ujian mekanika teknik berlangsung. Sedangkan 40% lainnya menyatakan
dirinya ragu dan tidak begitu yakin akan kemampuan yang dimiliki ketika ujian
mekanika teknik berlangsung. Disamping itu, diketahui sebesar 56,67% dari
keseluruhan responden menyatakan dirinya dapat mengerjakan tugas mekanika
teknik sesulit apapun tanpa mencontek dan sebesar 43,33% menyatakan dirinya
ragu-ragu bahkan tidak mampu mengerjakan tugas mekanika teknik sesulit
apapun tanpa mencontek. Kemudian hasil penelitian juga menunjukkan sebesar
58,33% dari responden menyatakan dirinya tidak mampu untuk mendapatkan
58
nilai yang tinggi ketika mengerjakan tugas mekanika teknik yang sulit , namun
sebesar 41,66% menyatakan dirinya mungkin, bahkan sangat yakin mampu
mendapatkan nilai yang tinggi ketika mengerjakan tugas mekanika teknik yang
sulit. Berdasarkan tabel hasil penelitian juga diketahui sebesar 60% dari jumlah
responden menyatakan dirinya tidak mampu mengerjakan tugas mekanika
teknik yang sulit dan sebesar 40% lainnya menyatakan dirinya mungkin dan
yakin mampu mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik yang sulit. Disamping
itu sebesar 81,67% dari keseluruhan responden menyatakan dirinya melihat
tugas mekanika teknik teman karena tidak yakin dengan apa yang dikerjakan
dan sebesar 18,34% menyatakan dirinya tidak melihat tugas mekanika teknik
teman karena yakin dengan apa yang dikerjakannya.
Berdasarkan analisis hasil penjabaran tentang keyakinan siswa dalam
mengerjakan tugas dan ujian yang sulit yang dijabarkan dalam tabel 4.2 diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa sebesar 62,67% dari keseluruhan responden
memiliki keyakinan dalam mengerjakan tugas dan ujian mekanika teknik yang
sulit, namun sebesar 37,33% lainnya ragu bahkan tidak yakin dan percaya
bahwa dirinya mampu mengerjakan tugas dan ujian mekanika teknik yang sulit.
Dengan demikian dapat disimpulkan keyakinan yang dimiliki siswa dalam
mengerjakan tugas dan ujian yang sulit tergolong cukup baik. Adapun
penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
59
Gambar 4.1. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
Mengukur Keyakinan Siswa Dalam Mengerjakan Tugas dan Ujian yang
Sulit
Tabel 4.3. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Siswa
Mengerjakan Tugas Sekolah Dari Hal yang Sangat Mudah, Mudah, Cukup
Mudah, Sukar, dan Sangat Sukar
Dimensi Tingkat/Besaran (Magnitude)
Indikator
Sif
at
Per
tan
yaan
Butir Soal
Pertanyaan SS S RR TS STS
Siswa
mengerjakan
tugas
sekolah,
dimulai dari
yang sangat
mudah,
mudah,
cukup
mudah,
sukar, dan
sangat sukar.
(+)
12. Saya akan mulai
mengerjakan tugas
mekanika teknik
mulai dari yang
saya sukai untuk
membangun
semangat belajar.
21
(35%)
15
(25%)
6
(10%)
18
(30%) 0
21. Saya selalu mulai
mengerjakan tugas
mekanika teknik
dari yang mudah
terlebih dahulu.
25
(41,67%)
13
(21,67%)
11
(18,33%)
8
(13,33%)
3
(5%)
0
20
40
60
80
100
120
SS S RR TS STS
Diagram Batang Mengukur Keyakinan Siswa
SS
S
RR
TS
STS
60
Dimensi Tingkat/Besaran (Magnitude)
Indikator S
ifat
Per
tan
yaan
Butir Soal
Pertanyaan SS S RR TS STS
27. Saya semangat
jika mengerjakan
tugas mekanika
teknik yang sulit.
35
(58,33%)
15
(25%)
6
(10%)
4
(6,67%) 0
(-)
2. Saya menghindari
tugas mekanika
teknik yang tidak
saya sukai.
15
(25%)
21
(35%)
9
(15%)
11
(18,33%)
3
(5%)
18. Saya hanya
mengerjakan
tugas-tugas
mekanika teknik
yang mudah
bersama teman.
22
(36,67%)
17
(28,33%)
8
(13,33%)
12
(20%)
1
(1,67%)
Berdasarkan tabel 4.3 dalam hasil pernyataan positif (+), dapat dipahami
bahwa sebesar 60% dari keseluruhan responden menyatakan dirinya mulai
mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik mulai dari yang disukai untuk
membangun semangat belajarnya. Namun sebesar 40% dari keseluruhan
responden lainnya menyatakan terkadang bahkan hampir tidak pernah
mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik dari yang mudah dan yang disukai
terlebih dahulu untuk membangun semangat belajar dirinya. Di sisi lain tabel
4.3 juga menjelaskan sebesar 63,34% dari keseluruhan responden menyatakan
bahwa ia selalu mulai mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik dari yang
61
mudah terlebih dahulu. Dan sebesar 31,66% dari jumlah responden lainnya
menyatakan dirinya tidak selalu bahkan hampir tidak pernah untuk mulai
mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik dari yang mudah terlebih dahulu.
Disamping itu, sebesar 83,33% dari keseluruhan responden menyatakan dirinya
semangat jika mengerjakan tugas mekanika teknik yang sulit, dan sebesar
16,67% dari keseluruhan responden lainnya menyatakan dirinya tidak begitu
semangat bahkan sama sekali tidak semangat jika mengerjakan tugas mekanika
teknik yang dianggapnya sulit. Kemudian sebesar 60% dari keseluruhan
responden menyatakan dirinya selalu menghindari tugas mekanika teknik yang
tidak disukainya dan sebesar 40% dari jumlah responden lainnya menyatakan
dirinya terkadang bahkan tidak pernah menghindari tugas-tugas mekanika
teknik yang tidak disukainnya. Pada pernyataan hasil jawaban siswa lainnya
diketahui bahwa sebesar 65% dari keseluruhan responden menyatakan dirinya
hanya mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik yang mudah bersama
temannya, dan sebesar 35% dari jumlah responden lainnya menyatakan dirinya
tidak hanya mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik yang mudah saja
bersama temannya.
Berdasarkan analisis hasil penjabaran tentang apakah siswa
mengerjakan tugas sekolah, dimulai dari yang sangat mudah, mudah, cukup
mudah, sukar, dan sangat sukar yang dijabarkan pada tabel 4.3 diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa sebesar 66,33% dari keseluruhan responden menyakan
dirinya selalu mulai mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik dimulai dari tugas
yang sangat mudah dan yang paling disukainya terlebih dahulu untuk membangun
semangat belajaranya kemudian mulai mengerjakan tugas yang lebih rumit dan
62
tidak begitu disukai lainnya. Dan sebesar 33,33% dari keseluruhan jumlah
responden lainnya menyatakan dirinya tidak selalu mulai mengerjakan tugas-tugas
mekanika teknik dari yang yang sangat mudah dan paling disukainya terlebih
dahulu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IX SMK N 4,
SMK N 26, dan SMK N 56 program keahlian teknik bangunan 66,33% rata-rata
selalu mulai mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik dari tugas yang mudah dan
disukainya untuk membangun semangat nya terlebih dahulu lalu mengerjakan
tugas-tugas yang dianggapnya rumit dan tidak disukainya. Adapun
penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.2. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
Mengukur Siswa Mengerjakan Tugas Sekolah Dari Hal yang Sangat Mudah,
Mudah, Cukup Mudah, Sukar, dan Sangat Sukar
0
50
100
150
SS S RR TS STS
Diagram Batang Mengukur Siswa mengerjakan Tugas Sekolah
SS S RR TS STS
63
Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Siswa
Mengerjakan Tugas dan Ujian dengan Tingkat Kesulitan yang Tinggi.
Dimensi Tingkat/Besaran (Magnitude)
Indikator
Sif
at
Per
tan
yaan
Butir Soal
Pertanyaan SS S RR TS STS
Siswa
berusaha
untuk
mengerjaka
n tugas dan
ujian
dengan
tingkat
kesulitan
yang tinggi.
(+)
17.Saya akan
mencari refrensi
dari berbagai
sumber untuk
mengerjakan
tugas-tugas
mekanika teknik
yang sulit.
24
(40%)
11
(18,33%)
10
(16,67%)
12
(20%)
3
(5%)
(-)
11. Saya menunda
mengerjakan
tugas mekanika
teknik yang sulit.
15
(25%)
21
(35%)
9
(15%)
11
(18,33%)
3
(5%)
22. Saya melihat
tugas mekanika
teknik teman jika
tidak dapat
mengerjakan
tugas tersebut.
18
(30%)
17
(28,33%)
9
(15%)
14
(23,33%)
2
(3,33%)
Berdasarkan tabel 4.4 dalam hasil pernyataan positif (+), diketahui
sebesar 58,33% dari keseluruhan jumlah responden menyatakan dirinya akan
segera mencari refrensi dari berbagai sumber untuk mengerjakan tugas-tugas
mekanika teknik yang dianggapnya sulit. Kemudian sebesar 41,67% dari
keseluruhan jumlah responden lainnya menyatakan dirinya tidak selalu bahkan
hampir tidak pernah mencari refrensi dari berbagai sumber lainnya untuk
64
mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik yang sulit. Dipamping itu tabel 4.4
juga menunjukkan sebesar 60% dari jumlah keseluruhan responden menyatakan
dirinya sering bahkan selalu menunda utnuk mengerjakan tugas-tugas mekanika
teknik yang dianggapnya sulit. Dan sebesar 40% dari jumlah keseluruhan
responden lainnya menyatakan dirinya terkadang bahkan hampir tidak pernah
sama sekali menunda untuk mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik yang
dianggapnya sulit. Dalam hasil pernyataan kuesioner siswa lainnya diketahui
sebesar 58,33% dari jumlah keseluruhan responden menyatakan dirinya sering
bahkan selalu melihat tugas mekanika teknik teman jika tidak dapat
mengerjakan tugas tersebut. Kemudian sebesar 41,66% dari jumlah keselurhan
responden lainnya menyatakan dirinya terkadang bahkan hampir tidak pernah
melihat tugas mekanika teknik teman jika tidak dapat mengerjakan tugas
tersebut.
Berdasarkan analisis hasil penjabaran tentang apakah siswa berusaha
untuk mengerjakan tugas dan ujian dengan tingkat kesulitan yang tinggi yang
dijabarkan pada tabel 4.4 diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebesar 58,88%
dari jumlah keseluruhan responden menyatakan dirinya berusahan untuk
mengerjakan tugas dan ujian dengan tingkat kesulitan yang tinggi baik dalam
mencari refrensi lainnya untuk mengerjakan tugas, berusaha untuk tidak menunda
tugas mekanika tekniknya, maupun dalam tidak melihat tugas teman jika tidak
dapat mengerjakannya. Kemudian sebesar 41,12% dari keseluruhan responden
lainnya menyatakan dirinya tidak berusaha untuk mengerjakan tugas dan ujian
dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dari keseluruhan responden siswa kelas IX SMK N 4, SMK N 26, dan SMK N 56
65
program keahlian teknik bangunan, sebesar 58,88% siswa melakukan usaha yang
lebih untuk mengerjakan tugas dan ujian dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Adapun penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 4.3. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
Mengukur Siswa Mengerjakan Tugas dan Ujian dengan Tingkat Kesulitan
yang Tinggi.
Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Siswa
Memiliki Luasan Bidang Prilaku yang Baik Dalam Menghadapi Berbagai
Macam Tugas dan Ujian.
Dimensi Luas Bidang (Generality)
Indikator
Sif
at
Per
tan
yaan
Butir Soal Pertanyaan SS S RR TS STS
Siswa memiliki
luasan bidang
prilaku yang baik
dalam menghadapi
berbagai macam
(+)
10. Saya melakukan
pembelajaran
mekanika teknik
lebih di luar sekolah
untuk meningkatkan
19
(31,67%)
16
(26,67%)
11
(18,33%)
18
(21,67%)
1
(1,67)
0
10
20
30
40
50
60
SS S RR TS STS
Diagram Batang Siswa Mengerjakan Tugas dan Ujian
SS
S
RR
66
Dimensi Luas Bidang (Generality)
Indikator S
ifat
Per
tan
yaan
Butir Soal Pertanyaan SS S RR TS STS
tugas dan ujian. pemahaman.
23. Saya mencatat
materi mekanika
teknik ketika
pembelajaran
berlangsung.
31
(51,67%)
17
(28,33%)
9
(15%)
3
(5%) 0
(-)
3. Saya hanya belajar
jika menjelang
ulangan mekanika
teknik saja.
18
(30%)
17
(28,33%)
10
(16,67%)
13
(21,67%)
2
(3,33%)
16. Saya hanya
mencatat materi
pembelajaran
mekanika teknik
jika disuruh oleh
guru.
22
(36,67%)
16
(26,67%)
8
(13,33%)
13
(21,67%)
1
(1,67%)
Berdasarkan tabel 4.5, dapat dipahami bahwa sebesar 58,34% dari
jumlah keseluruhan responden menyatakan dirinya sering bahkan selalu
melakukan pembelajaran mekanika teknik lebih di luar sekolah untuk
meningkatkan pemahamannya, dan sebesar 41,67% dari keseluruhan responden
lainnya menyatakan dirinya terkadang bahkan hampir tidak pernah melakukan
pembelajaran mekanika teknik lebih di luar sekolah untuk meningkatkan
pemahamannya. Di samping itu sebesar 80% dari jumlah keseluruhan responden
menyatakan dirinya sering bahkan selalu mencatat materi mekanika teknik ketika
67
pembelajaran berlangsung. Kemudian sebesar 20% dari keseluruhan responden
lainnya menyatakan dirinya terkadang bahkan tidak pernah mencatat materi
mekanika teknik ketika pembelajaran berlangsung. Bedasarkan tabel 4.5 pada
pernyataan negatif (-) juga dapat dipahami bahwa sebesar 58,33% dari jumlah
keseluruhan responden menyatakan dirinya sering bahkan selalu belajar jika
menjelang ulangan mekanika teknik saja. Sedangkan sebesar 41,67% dari
keseluruhan responden lainnya menyatakan dirinya terkadang bahkan tidak
pernah belajar jika menjelang ulangan mekanika teknik berlangsung saja. Di sisi
lain, sebesar 63,34% dari jumlah keseluruhan responden menyatakan dirinya
sering bahkan selalu mencatat materi pembelajaran mekanika teknik hanya jika
disuruh oleh guru. Dan sebesar 36,66% dari keseluruhan responden lainnya
menyatakan dirinya terkadang bahkan hampir tidak pernah mencatat materi
pembelajaran mekanika teknik jika disuruh oleh guru saja.
Berdasarkan analisis hasil penjabaran tentang apakah siswa memiliki
luasan bidang prilaku yang baik dalam menghadapi berbagai macam tugas dan
ujian. yang dijabarkan pada tabel 4.5 diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebesar 62,92% dari jumlah keseluruhan resonden menyatakan dirinya memiliki
luasan bidang prilaku yang baik dalam menghadapi berbagai macam tugas dan
ujian, dan sebesar 37,08% dari keseluruhan responden lainnya menyatakan
dirinya tidak memiliki luasan bidang prilaku yang baik dalam menghadapi
berbagai macam tugas dan ujian. Maka dapat disimpulkan rata-rata sebesar
62,92% siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan SMK Negeri 56 program
keahlian teknik bangunan memiliki luasan bidang prilaku dalam menghadapi
68
berbagai macam tugas dan ujian mekanika teknik. Adapun penggambaran dalam
diagram batang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.4. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
Mengukur Siswa Memiliki Luasan Bidang Prilaku yang Baik Dalam
Menghadapi Berbagai Macam Tugas dan Ujian.
Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Apakah Siswa
Mengatasi Berbagai Situasi Dalam Mengerjakan Tugas dan Ujian.
Dimensi Luas Bidang (Generality)
Indikator
Sif
at
Per
tan
yaan
Butir Soal Pertanyaan SS S RR TS STS
Siswa
mengatasi
berbagai
situasi dalam
mengerjakan
tugas dan
ujian.
(+)
4. Saya akan mencari
tempat yang nyaman
untuk belajar
mekanika teknik jika
kondisi lingkungan
tidak kondusif untuk
belajar.
15
(25%)
15
(25%)
12
(20%)
14
(23,33%)
4
(6,67)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
SS S RR TS STS
Diagram Batang Prilaku Siswa Dalam Mengatasi Tugas Dan Ujian
SS
S
RR
TS
STS
69
Dimensi Luas Bidang (Generality)
Indikator
Sif
at
Per
tan
yaan
Butir Soal Pertanyaan SS S RR TS STS
15. Saya berusaha
membuat lingkungan
yang kondusif saat
ingin belajar
mekanika teknik.
27
(45%)
9
(15%)
5
(8,33%)
18
(30%)
1
(1,67)
(-)
9. Saya merasa
kegiatan di luar
sekolah menggangu
waktu belajar
mekanika teknik
saya.
26
(43,33%)
14
(23,33%)
12
(20%)
6
(10%)
2
(3,33%)
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dipahami bahwa sebesar 50% dari jumlah
keseluruhan responden menyatakan dirinya sering dan selalu akan mencari
tempat yang nyaman untuk belajar mekanika teknik jika kondisi lingkungan tidak
kondusif untuk belajar. Sedangkan sebesar 50% dari jumlah keseluruhan
responden lainnya menyatakan dirinya terkadang bahkan tidak pernah mencari
tempat yang nyaman untuk belajar mekanika teknik jika kondisi lingkungan tidak
kondusif untuk belajar. Di samping itu data juga menunjukkan sebesar 60% dari
keseluruhan responden menyatakan dirinya sering bahkan selalu berusaha
membuat lingkungan yang kondusif saat ingin belajar mekanika teknik.
Sedangkan sebesar 40% dari keseluruhan responden lainnya menyatakan dirinya
terkadang bahkan tidak pernah berusaha membuat lingkungan yang kondusif saat
70
ingin belajar mekanika teknik. Dan pada pertanyaan kuesioner negatif (-) didapat
hasil jawaban siswa sebesar 66,66% dari keseluruhan responden menyatakan
dirinya sering bahkan selalu merasa kegiatan di luar sekolah menggangu waktu
belajar mekanika tekniknya. Dan sebesar 33,34% dari keseluruhan responden
lainnya menyatakan dirinya terkadang bahkan tidak pernah merasa kegiatan di
luar sekolah menggangu waktu belajar mekanika tekniknya.
Berdasarkan analisis hasil penjabaran tentang apakah siswa mengatasi
berbagai situasi dalam mengerjakan tugas dan ujian, yang dijabarkan pada tabel
4.6 diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebesar 58,89% dari keseluruhan
jumlah responden mengatasi berbagai situasi dalam mengerjakan tugas dan ujian,
dan sebesar 41,11% dari keseluruhan responden lainnya menyatakan tidak
mengatasi berbagai situasi dalam mengerjakan tugas dan ujian. Maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata 58,89% dari keseluruhan responden yakni siswa
SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan SMK Negeri 56 program keahlian teknik
bangunan mengatasi berbagai situasi dalam mengerjakan tugas dan ujian
mekanika teknik. Adapun penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
71
Gambar 4.5. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
Mengukur Apakah Siswa Mengatasi Berbagai Situasi Dalam Mengerjakan
Tugas dan Ujian.
Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Apakah Siswa
Memiliki Kegigihan Dalam Menyelesaikan Tugas-tugas Mekanika Teknik
Meskipun Banyak Hambatan.
Dimensi Kekuatan (Strenght)
Indikato
r
Sif
at
Per
tan
yaan
Butir Soal Pertanyaan SS S RR TS STS
Siswa
memiliki
kegigihan
dalam
menyelesa
ikan
tugas-
tugas
sekolah
meskipun
banyak
hambatan.
(+)
8. Saya selalu
menyelesaikan
tugas mekanika
teknik yang
diberikan oleh guru
sesegera mungkin.
28
(46,67%)
12
(20%)
9
(15%)
10
(16,67%)
1
(1,67%)
24. Saya tetap
mengerjakan tugas
mekanika teknik
walaupun sudah
lelah dengan
kegiatan di luar
sekolah.
33
(55%)
15
(25%)
6
(10%)
6
(10%) 0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
SS S RR TS STS
Diagram Batang Siswa Dalam Mengatasi Tugas Dan Ujian
SS
S
RR
TS
STS
72
Dimensi Kekuatan (Strenght)
Indikato
r
Sif
at
Per
tan
yaan
Butir Soal Pertanyaan SS S RR TS STS
(-)
5. Saya merasa tugas
mekanika teknik
yang diberikan oleh
guru sangat berat.
21
(35%)
16
(26,67%)
8
(13,33%)
13
(21,67%)
2
(3,33%)
14. Saya
mengandalkan
teman untuk
menyelesaikan
tugas-tugas
mekanika teknik.
16
(26,67%)
25
(41,67%)
5
(8,33%)
13
(21,67%)
1
(1,67%)
Berdasarkan tabel 4.7 yang mengukur apakah siswa memiliki kegigihan
dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah meskipun banyak hambatan diketahui
bahwa sebesar 66,67% dari keseluruhan responden menyatakan dirinya sering
bahkan selalu menyelesaikan tugas mekanika teknik yang diberikan oleh guru
sesegera mungkin. Kemudian sebesar 33,33% dari keseluruhan responden lainnya
menyatakan dirinya terkadang bahkan hampir tidak pernah menyelesaikan tugas
mekanika teknik yang diberikan oleh guru sesegera mungkin. Di sisi lainnya
berdasarkan tabel 4.7 juga mejelaskan bahwa sebesar 80% dari jumlah
keseluruhan responden menyatakan dirinya sering bahkan selalu memilih untuk
tetap mengerjakan tugas mekanika teknik walaupun sudah lelah dengan kegiatan
di luar sekolah. Dan sebesar 20% dari keseluruhan responden lainnya menyatakan
dirinya terkadang saja atau bahkan tidak pernah memilih untuk tetap mengerjakan
73
tugas mekanika teknik walaupun sudah lelah dengan kegiatan di luar sekolah.
Dalam penjabaran hasil juga diketahui sebesar 61,67% dari keseluruhan
responden menyatakan dirinya sering bahkan selalu merasa tugas mekanika teknik
yang diberikan oleh guru sangat berat. Sedangkan sebesar 38,33% dari
keseluruhan responden lainnya menyatakan dirinya terkadang bahkan tidak
pernah merasa tugas mekanika teknik yang diberikan oleh guru sangat berat. Pada
hasil jawaban responden lainnya tabel 4.7 hasil penelitiian juga menjelaskan
bahwa sebesar 68,34% dari keseluruhan responden menyatakan banwa dirinya
sering bahkan selalu mengandalkan teman untuk menyelesaikan tugas-tugas
mekanika teknik. Sedangkan sebesar 31,66% dari keseluruhan responden lainnya
menyatakan dirinya terkadang bahkan hampir tidak pernah mengandalkan teman
untuk menyelesaikan tugas-tugas mekanika teknik. Berdasarkan analisis hasil
penjabaran tentang apakah siswa memiliki kegigihan dalam menyelesaikan
tugas-tugas sekolah meskipun banyak hambatan, yang dijabarkan pada tabel 4.7
diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata sebesar 69,17% dari keseluruhan
responden yakni siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan SMK Negeri 56
program keahlian teknik bangunan memiliki kegigihan dalam menyelesaikan
tugas-tugas sekolah meskipun banyak hambatan yang dihadapi. Adapun
penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
74
Gambar 4.6. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
mengukur Apakah Siswa Memiliki Kegigihan Dalam Menyelesaikan Tugas-
tugas Mekanika Teknik Meskipun Banyak Hambatan
Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Apakah Siswa
Memiliki Ketekunan Dalam Menyelesaikan Tugas Mekanika Teknik yang
Sulit.
Dimensi Kekuatan (Strenght)
Indikato
r
Sif
at
Per
tan
yaan
Butir Soal Pertanyaan SS S RR TS STS
Siswa
memiliki
ketekunan
dalam
menyelesa
ikan tugas
sekolah
yang sulit.
(+)
6. Saya dapat
mengerjakan sebanyak
apapun tugas
mekanika teknik yang
diberikan.
23
(38,33%)
20
(33,33%)
4
(6,67%)
12
(20%)
1
(1,67%)
(-)
7. Saya mudah
mengantuk saat proses
belajar mekanika
teknik berlangsung.
24
(40%)
11
(18,33%)
9
(15%)
15
(25%)
1
(1,67%)
25. Saya jenuh dengan
tugas mekanika teknik
yang harus dikerjakan
setiap hari.
29
(48,33%)
18
(30%)
8
(13,33%)
5
(8,33%) 0
0
10
20
30
SS S RR TS STS
Diagram Batang Mengukur Kegigihan Siswa
SS
S
RR
TS
STS
75
Berdasarkan tabel 4.8 yang mengukur apakah siswa memiliki memiliki
ketekunan dalam menyelesaikan tugas sekolah yang sulit diketahui bahwa sebesar
71,66% dari jumlah keseluruhan reponden menyatakan dirinya sering bahkan
selalu dapat mengerjakan sebanyak apapun tugas mekanika teknik yang
diberikan. Sedangkan sebesar 28,34% dari keseluruhan responden lainnya
menyatakan bahwa dirinya terkadang bahkan hampir tidak pernah dapat
mengerjakan sebanyak apapun tugas mekanika teknik yang diberikan. D sisi lain
data juga menunjukkan bahwa sebesar 58,33% dari keseluruhan responden
menyatakan bahwa dirinya sering bahkan selalu mudah mengantuk saat proses
belajar mekanika teknik berlangsung. Dan sebesar 41,67% dari keseluruhan
responden lainnya menyatakan dirinya terkadang bahkan tidak pernah mudah
mengantuk saat proses belajar mekanika teknik berlangsung. Pada hasil jawaban
siswa lainnya diketahui bahwa sebesar 78,33% dari keseluruhan responden
menyatakan bahwa dirinya sering bahkan selalu merasa jenuh dengan tugas
mekanika teknik yang harus dikerjakan setiap hari. Sedangkan sebesar 21,67%
dari keseluruhan responden lainnya menyatakan bahwa dirinya terkadang bahkan
hampir tidak pernah merasa jenuh dengan tugas mekanika teknik yang harus
dikerjakan setiap hari. Berdasarkan analisis hasil penjabaran tentang apakah
siswa memiliki ketekunan dalam menyelesaikan tugas sekolah yang sulit, yang
dijabarkan pada tabel 4.8 diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara rata-rata
sebesar 69,44% dari keseluruhan responden yakni siswa SMK Negeri 4, SMK
Negeri 26, dan SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan memiliki
ketekunan dalam menyelesaikan tugas sekolah yang sulit. Adapun penggambaran
dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
76
Gambar 4.7. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
Mengukur Apakah Siswa Memiliki Ketekunan Dalam Menyelesaikan Tugas
Mekanika Teknik yang Sulit
4.2.1.2 Analisis Jawaban Responden Pada Masing-Masing Dimensi Efikasi
Diri
Berdasarkan hasil pengolahan data pada instrumen efikasi diri yang
telah dijawab oleh masing-masing siswa, maka didapat rangkuman jumlah dan
persentase efikasi diri yang dimiliki siswa pada tiap masing-masing dimensi
adalah sebagai berikut:
0
5
10
15
20
25
30
35
SS S RR TS STS
Diagram Batang Ketekunan Siswa Menyelesaikan Tugas
SS
S
RR
TS
STS
77
Tabel 4.9. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Tingkat/Besaran (Magnitude)
Tingkat/Besaran (Magnitude)
Siswa memiliki keyakinan untuk
mengerjakan tugas dan ujian yang sulit.
Siswa mengerjakan tugas sekolah,
dimulai dari yang sangat mudah,
mudah, cukup mudah, sukar, dan
sangat sukar.
Siswa berusaha untuk
mengerjakan tugas dan ujian
dengan tingkat kesulitan yang
tinggi.
(+) (-) Rat
a-
rata
(%)
Total
(%)
(+) (-) Rat
a-
rata
(%)
Total
(%)
(+) (-) Rat
a-
rata
(%)
Total
(%) Soal 1 19 13 20 26 12 21 27 2 18 17 11 22
SS 16 21 18 22 27 34,66 62,67
21 25 35 15 22 39,33 66,33
24 15 18 31,66 58,88
S 18 13 17 14 22 28 15 13 15 21 17 27 11 21 17 27,22
RR 10 15 11 9 7 17,33
37,33
6 11 6 9 8 13,33
33,33
10 9 9 15,55
41,12 TS 16 9 12 13 4 18 18 8 4 11 12 17,66 12 11 14 20,55
STS 0 2 2 2 0 2 0 3 0 3 1 2,33 3 3 2 4,44
62,63% siswa memiliki Tingkat/Besaran (magnitude) 37,07% siswa tidak memiliki
Tingkat/Besaran (magnitude)
Berdasarkan analisis persentase jawaban siswa untuk keseluruhan
dimensi tingkat/besaran (magnitude) yang dijabarkan pada tabel 4.9, dapat di
tarik kesimpulan bahwa sebesar 62,67% dari keseluruhan responden
menyatakan dirinya memiliki keyakinan dalam mengerjakan tugas dan ujian
yang sulit, dan sebesar 37,33% dari keseluruhan responden lainnya menyatakan
dirinya tidak yakin untuk mengerjakan tugas dan ujian yang sulit. Kemudian
sebesar 66,33% dari keseluruhan responden menyatakan dirinya selalu
mengerjakan tugas mulai dari yang menurutnya sangat mudah dan disukai
untuk membangun semangat belajarnya. Sedangkan hanya sebesar 33,33% dari
keseluruhan responden menyatakan tidak selalu memulai tugas mekanika
tekniknya dari tugas yang sangat mudah dan disukai untuk membangun
semangat belajarnya. Dan pada indikator lainnya untuk mengukur dimensi
tingkat/besaran (magnitude) menunjukkan sebesar 58,88% dari keseluruhan
78
responden menyatakan dirinya selalu berusaha untuk mengerjakan tugas dan
ujian dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Dan sebesar 41,12% dari
keseluruhan responden lainnya menyatakan bahwa dirinya tidak sama sekali
berusaha untuk mengerjakan tugas dan ujian dengan tingkat yang tinggi.
Berdasarkan penjabaran tabel 4.9 di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa
SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan SMK Negeri 56 program keahlian teknik
bangunan memiliki dimensi tingkatan/besaran (Magnitude), dan sebesar
37,07% dari keseluruhan responden lainnya tidak memiliki dimensi
tingkat/besaran (magnitude). Adapun penggambaran dalam diagram batang
untuk dimensi tingkat/besaran (magnitude) dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Gambar 4.8. Diagram Batang Hasil Analisi Keseluruhan Indikator
Tingkat/Besaran (Magnitude)
0
10
20
30
40
50
60
70
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Diagram Batang Jawaban Siswa Pada Dimensi Tingkat/Besaran (Magnitude)
SS/S
RR/TS/STS
79
Tabel 4.10. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi Luas
Bidang (Generality)
Luas Bidang (Generality)
Siswa memiliki luasan bidang prilaku yang
baik dalam menghadapi berbagai macam
tugas dan ujian.
Siswa mengatasi berbagai situasi dalam
mengerjakan tugas dan ujian.
(+) (-) Rata-
rata
(%)
Total
(%)
(+) (-) Rata-
rata
(%)
Total
(%) 10 23 3 16 4 15 9
SS 19 31 18 22 37,50 62,92
15 27 26 37,78 58,89
S 16 17 17 16 27,50 15 9 14 21,11
RR 11 9 10 8 15,83
37,08
12 5 12 16,11
41,11 TS 18 3 13 13 19,58 14 18 6 21,11
STS 1 0 2 1 1,67 4 1 2 3,89
60,90% siswa memiliki Luas Bidang
(Generality)
39,10% siswa tidak memiliki Luas
Bidang (Generality)
Berdasarkan analisis persentase jawaban siswa untuk keseluruhan
dimensi luas bidang (generality) yang dijabarkan pada tabel 4.10, dapat di tarik
kesimpulan bahwa sebesar 62,92% dari jumlah keseluruhan responden
menyatakan bahwa dirinya memiliki luasan bidang prilaku dalam menghadapi
berbagai macam tugas dan ujian pada mata pelajaran mekanika teknik.
Sedangkan sebesar 37,08% dari keseluruhan responden lainnya menyatakan
dirinya tidak memiliki luasan bidang prilaku dalam menghadapi berbagai
macam tugas dan ujian pada mata pelajaran mekanika teknik. Dan dalam
indikator yang ke dua, sebanyak 58,89% dari keseluruhan responden
menyatakan bahwa dirinya mampu mengatasi berbagai situasi dalam
mengerjakan tugas dan ujian mekanika teknik. Dan sebesar 41,11% dari
keseluruhan responden lainnya menyatakan dirinya tidak mengatasi berbagai
situasi dalam mengerjakan tugas dan ujian mekanika teknik. Maka berdasarkan
80
kesimpulan yang dirangkum pada tabel 4.10 diatas, dapat ditarik kesimpulan
sebesar 60,90% dari keseluruhan responden yakni siswa SMK Negeri 4, SMK
Negeri 26, dan SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan memiliki
dimensi luas bidang (generality), dan sebesar 39,10% dari keseluruhan
responden lainnya tidak memiliki dimensi luas bidang (generality). Adapun
penggambaran dalam diagram batang untuk dimensi luas bidang (generality)
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.9. Diagram Batang Hasil Analisi Keseluruhan Indikator
Luas Bidang (Generality)
0
10
20
30
40
50
60
70
Indikator 1 Indikator 2
Diagram Batang Jawaban Siswa Pada Dimensi Luas Bidang (Generality)
SS/S
RR/TS/STS
81
Tabel 4.11. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Kekuatan (Strenght)
Kekuatan (Strenght)
Siswa memiliki kegigihan dalam menyelesaikan tugas-
tugas sekolah meskipun banyak hambatan.
Siswa memiliki ketekunan dalam
menyelesaikan tugas sekolah yang sulit.
(+) (-) Rata-rata Total
(+) (-) Rata-
rata
(%)
Total
(%) 8 24 5 14 6 7 25
SS 28 33 21 16 40.83 69.17
23 24 29 42.22 69.44
S 12 15 16 25 28.33 20 11 18 27.22
RR 9 6 8 5 11.67
30.83
4 9 8 11.67
30.56 TS 10 6 13 13 17.50 12 15 5 17.78
STS 1 0 2 1 1.67 1 1 0 1.11
69,30% siswa memiliki dimensi Kekuatan (Strenght)
yang cukup
30,70% siswa memiliki dimensi Kekuatan
(Strenght) yang rendah
Berdasarkan analisis persentase jawaban siswa untuk keseluruhan
dimensi kekuatan (strenght) yang dijabarkan pada tabel 4.11 di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa 69,17% dari keseluruhan responden menyatakan
dirinya memiliki kegigihan dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah meskipun
banyak hambatan yang dihadapi. Dan sebesar 30,83% dari keseluruhan
responden lainnya menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki kegigihan dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah meskipun banyak hambatan yang dihadapi.
Pada indikator yang ke dua, dapat disimpulkan sebesar 69,44% dari
keseluruhan responden menyatakan dirinya memiliki ketekunan dalam
menyelesaikan tugas-tugas mekanika teknik yang sulit. Dan sebesar 30,56%
dari keseluruhan responden lainnya menyatakan dirinya tidak memiliki
ketekunan dalam menyelesaikan tugas-tugas mekanika teknik yang sulit. Maka
dari itu, berdasarkan hasil persentase jawaban siswa terhadap masing-masing
82
indikator yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa sebesar 69,30% dari
keseluruhan responden memiliki dimensi kekuatan (strength), dan sebesar
30,70% dari keseluruhan responden lainnya tidak memiliki dimensi kekuatan
(strength). Adapun penggambaran dalam diagram batang untuk dimensi
Kekuatan (Strenght) dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.10. Diagram Batang Hasil Analisi Keseluruhan Indikator
Kekuatan (Strenght)
Tabel 4.12. Kesimpulan Hasil Analisis Jawaban Kuesioner Efikasi
Diri
Efikasi Diri
Tingkat/Besaran
(Magnitude)
(%)
Luas
Bidang
(Generality)
(%)
Kekuatan
(Strenght)
(%)
Hasil
Kesimpulan
(%)
62.63 60.9 69.3 64.28
37.07 39.1 30.7 35.62
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Indikator 1 Indikator 2
Diagram Batang Jawaban Siswa Pada Dimensi Kekuatan (Strenght)
SS/S
RR/TS/STS
83
Maka berdasarkan dari penjabaran masing-masing indikator, serta
masing-masing dimensi untuk mengukur efikasi diri siswa, diketahui bahwa
efikasi diri yang dimiliki siswa kelas IX SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan
SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan memiliki efikasi diri yang
tergolong cukup, dimana pada dimensi tingkat/besaran (magnitude) sebesar
62,63% dari keseluruhan responden memiliki tingkat/besaran (magnitude),
sedangkan 37,07% dari keseluruhan responden lainnya tidak memiliki
tingkat/besaran (magnitude). Pada dimensi luas bidang (generality) sebesar
60,9% dari keseluruhan responden memiliki luas bidang (generality), dan
sebesar 30,7% dari keseluruhan responden lainnya tidak memiliki luas bidang
(generality). Kemudian pada dimensi yang terahkir yakni kekuatan (strength),
terdapat 69,3% dari keseluruhan responden memiliki dimensi kekuatan
(strength), dan sebesar 30,7% dari keseluruhan responden lainnya tidak
memiliki dimensi kekuatan (strength). Maka berdasarkan tabel 4.12 dapat
ditarik kesimpulan bahwa persentase terbesar rata-rata efikasi diri siswa berada
pada dimensi kekuatan (strength) yakni sebesar 69,3%. Dan secara keseluruhan
dapat disimpulkan sebanyak 64,28% dari keseluruhan responden yakni siswa
SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan SMK Negeri 56 program keahlian teknik
bangunan memiliki efikasi diri yang baik, dan sebesar 35,62% siswa lainnya
memiliki efikasi diri yang tergolong rendah. Adapun penggambaran dalam
diagram batang untuk keseluruhan dimensi efikasi diri yang dimiliki siswa
dapat dilihat pada gambar 4.11 dibawah ini:
84
Gambar 4.11. Diagram Batang Hasil Analisi Keseluruhan Dimensi
Efikasi Diri
4.2.2 Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
4.2.2.1 Analisis Hasil Jawaban Responden Pada Masing-Masing Indikator
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
Dalam teori-teori yang telah dijabarkan pada Bab II sebelumnya
mengenai kemampuan berpikir tingkat tinggi, diketahui bahwa yang tergolong
dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah mengaplikasikan (apply),
menganalisis (analyz), mengevaluasi (evaluate), dan mencipta (creat). Adapun
analisis penjabaran hasil jawaban siswa yang diisi melalui soal pilihan ganda
(PG) untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dimulai dari
dimensi mengaplikasikan (apply) pada indikator “jika diberikan penjelasan
tentang macam-macam gaya, siswa akan dapat memilih gaya internal struktur
dengan benar 100%”, dijabarkan dalam tabel 4.13 dibawah ini:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Tingkat/Besaran(Magnitude)
Luas Bidang(Generality)
Kekuatan(Strenght)
Diagram Batang Masing-Masing Dimensi Efikasi Diri Siswa
SS/S
RR/TS/STS
85
Tabel 4.13. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Apakah Siswa
Dapat Memilih Gaya Internal Struktur Dengan Benar 100%
Dimensi Mengaplikasikan (Apply)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1) Salah (0)
Jika diberikan
penjelasan tentang
macam-macam gaya,
siswa dapat memilih
gaya internal struktur
dengan benar 100%.
Nomor
1
45
(75%)
15
(25%)
Nomor
2
37
(61,67%)
23
(38,33%)
Nomor
3
41
(68,33%)
19
(31,67%)
Nomor
5
40
(66,67%)
20
(33,33%)
Jumlah 163
(67,92%)
77
(32,08%)
Berdasarkan tabel 4.13 dalam hasil analisis jawaban siswa untuk
mengukur apakah siswa dapat memilih gaya internal struktur dengan benar
100% di atas, diketahui pada soal nomor 1 sebesar 75% dari keseluruhan
responden menjawab dengan benar, dan sebesar 25% dari keseluruhan
responden lainnya menjawab salah. Dan pada soal nomor 2 sebesar 61,67% dari
keseluruhan responden menjawab soal dengan benar, kemudian sebesar 38,33%
dari keseluruhan responden lainnya menjawab salah. Pada soal nomor 3 sebesar
68,33% dari keseluruhan responden menjawab dengan benar, dan sebesar
31,67% dari keseluruhan responden lainnya menjawab salah. Pada soal terakhir
yang mewakili indikator tersebut terdapat sebesar 66,67% dari keseluruhan
responden menjawab dengan benar, dan sebesar 33,33% dari keseluruhan
responden lainnya menjawab salah.
86
Maka berdasarkan hasil analisis keseluruhan soal yang mewakili
indikator siswa dapat memilih gaya internal struktur dengan benar 100% pada
tabel 4.13, dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan
SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan sebanyak 163 siswa dari 4
soal yang mewakili indikator dengan persentase sebesar 67,92% mampu
memilih gaya internal struktur dengan benar 100%, dan sebanyak 77 siswa dari
4 soal yang mewakili indikator dengan persentase sebesar 32,08% tidak mampu
memilih gaya internal struktur dengan benar 100%. Adapun penggambaran
dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar 4.12 dibawah ini:
Gambar 4.12. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
Mengukur Apakah Siswa Dapat Memilih Gaya Internal Struktur dengan
Benar 100%
05
101520253035404550
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 5
Diagram Batang Siswa Memilih Gaya Internal Struktur
Benar
Salah
87
Tabel 4.14. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Apakah Siswa
Dapat Menentukan Besarnya Resultan Gaya dengan Benar 100%
Dimensi Mengaplikasikan (Apply)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1) Salah (0)
Jika diberikan penjelasan
cara menyusun gaya
pada soal, siswa dapat
menentukan besarnya
resultan gaya dengan
benar 100%.
Nomor
4
42
(70%)
18
(30%)
Nomor
6
39
(65%)
21
(35%)
Nomor
7
34
(56,67%)
26
(43,33%)
Nomor
8
49
(81,67%)
11
(18,33%)
Nomor
9
45
(75%)
15
(25%)
Nomor
10
37
(61,67%)
23
(38,33%)
Nomor
11
35
(58,33%)
25
(41,67%)
Nomor
12
46
(76,67%)
14
(23,33%)
Nomor
13
47
(78,33%)
13
(21,67%)
Nomor
31
47
(78,33%)
13
(21,67%)
Nomor
35
45
(75%)
15
(25%)
Nomor
36
38
(63,33%)
22
(36,67%)
Nomor
37
39
(65%)
21
(35%)
Nomor
38
45
(75%)
15
(25%)
Nomor
39
36
(60%)
24
(40%)
Nomor
40
31
(51,67%)
29
(48,33%)
Jumlah 655
(68,23%)
305
(31,77%)
Berdasarkan rangkuman analisis dari setiap soal yang mewakili
indikator siswa dapat menentukan besarnya resultan gaya dengan benar 100%
pada tabel 4.14 diatas, dapat disimpulkan bahwa sebesar 68,23% dari
88
keseluruhan responden mampu menentukan besarnya resultan gaya dengan
benar 100%, dan sebesar 31,77% dari keseluruhan responden lainnya tidak
mampu menentukan besarnya resultan gaya dengan benar 100%. Maka secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa SMK Negeri 4, SMK
Negeri 26, SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan dalam
menentkan resultan daya dengan benar 100% tergolong cukup. Adapun
penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar 4.13 dibawah
ini:
Gambar 4.13. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
Mengukur Apakah Siswa Dapat Menentukan Besarnya Resultan Gaya
dengan Benar 100%
0
10
20
30
40
50
60
Soal
4
No
mo
r 6
No
mo
r 7
No
mo
r 8
No
mo
r 9
Nm
or
10
No
mo
r 1
1
No
mo
r 1
2
No
mo
r 1
3
No
mo
r 3
1
No
mo
r 3
5
No
mo
r 3
6
No
mo
r 3
7
No
mo
r 3
8
No
mo
r 3
9
No
mo
r 4
0Benar
Salah
89
Tabel 4.15. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Apakah
Siswa Dapat Menganalisis Macam-Macam Gaya Dalam Struktur Bangunan
dengan Benar 100%
Dimensi Menganalisis (Analyz)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1) Salah (0)
Jika diberikan penjelasan gaya
dalam struktur bangunan pada
soal, siswa akan dapat
menganalisis macam-macam
gaya dalam struktur bangunan
dengan benar 100%.
Nomor
14
33
(55%)
27
(45%)
Nomor
15
33
(55%)
27
(45%)
Nomor
16
46
(76,67%)
14
(23,33%)
Nomor
17
42
(70%)
18
(30%)
Nomor
18
44
(73,33%)
16
(26,67%)
Nomor
30
28
(46,67%)
32
(53,33%)
Nomor
32
46
(76,67%)
14
(23,33%)
Nomor
33
39
(65%)
21
(35%)
Nomor
34
34
(56,67%)
26
(43,33%)
Jumlah 345
(63,89%)
195
(36,11%)
Berdasarkan rangkuman analisis dari setiap soal yang mewakili
indikator siswa dapat menganalisis macam-macam gaya dalam struktur
bangunan dengan benar 100% pada tabel 4.15 diatas, dapat disimpulkan bahwa
sebesar 63,89% dari keseluruhan responden mampu menganalisis macam-
macam gaya dalam struktur bangunan dengan benar 100%, dan sebesar 36,11%
dari keseluruhan responden lainnya tidak mampu menganalisis macam-macam
gaya dalam struktur bangunan dengan benar 100%. Maka secara keseluruhan
dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26,
SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan dalam menganalisis
90
macam-macam daya pada struktur bangunan dengan benar 100% tergolong
cukup. Adapun penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar
4.14 dibawah ini:
Gambar 4.14. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
mengukur Apakah Siswa Dapat Menganalisis Macam-Macam Gaya Dalam
Struktur Bangunan dengan Benar 100%
Tabel 4.16. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Apakah
Siswa Dapat Menganalisis Konstruksi Balok Sederhana (sendi dan roll)
Dengan Benar 100%
Dimensi Menganalisis (Analyz)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1) Salah (0)
Jika diberikan
penjelasan tentang
konstruksi balok pada
soal, siswa akan dapat
menganalisis
konstruksi balok
sederhana (sendi dan
roll) dengan benar
100%.
Nomor
19
35
(58,33%)
25
(41,67%)
Nomor
20
46
(76,67%)
14
(23,33%)
Nomor
21
37
(61,67%)
23
(38,33%)
Nomor
22
41
(68,33%)
19
(31,67%)
Nomor
23
41
(68,33%)
19
(31,67%)
Jumlah 200
(66,67%)
100
(33,33%)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Nomor14
Nomor15
Nomor16
Nomor17
Nomor18
Nomor30
Nomor32
Nomor33
Nomor34
Diagram Batang Menganalisis Macam-Macam Gaya
Benar
Salah
91
Berdasarkan rangkuman analisis dari setiap soal yang mewakili
indikator siswa dapat menganalisis konstruksi balok sederhana (sendi dan roll)
dengan benar 100% pada tabel 4.16 diatas, dapat disimpulkan bahwa sebesar
66,67% dari keseluruhan responden mampu menganalisis konstruksi balok
sederhana (sendi dan roll) dengan benar 100%. Namun sebesar 33,33% dari
keseluruhan responden lainnya tidak mampu menganalisis konstruksi balok
sederhana (sendi dan roll) dengan benar 100%. Maka secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa kemampuan siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, SMK
Negeri 56 program keahlian teknik bangunan dalam menganalisis konstruksi
balok sederhana (sendi dan roll) dengan benar 100% tergolong cukup baik.
Adapun penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar 4.15
dibawah ini:
Gambar 4.15. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
Mengukur Apakah Siswa Dapat Menganalisis Konstruksi Balok Sederhana
(sendi dan roll) Dengan Benar 100%
05
101520253035404550
Nomor 19 Nomor 20 Nomor 21 Nomor 22 Nomor 23
Diagram Batang Menganalisis Konstruksi Balok Sederhana
Benar
Salah
92
Tabel 4.17. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Apakah
Siswa Dapat Mengkoreksi Kesalahan Pada Konstruksi Balok Sederhana
Dengan Benar 100%
Dimensi Mengevaluasi (Evaluate)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1)
Salah
(0)
Jika diberikan permodelan struktur
konstruksi balok sederhana yang salah,
maka siswa akan dapat mengkoreksi
kesalahan pada konstruksi balok
sederhana dengan benar 100%.
Nomor
24
39
(65%)
21
(35%)
Nomor
28
43
(71,67%)
17
(28,33%)
Jumlah 82
(68,33%)
38
(31,67%)
Berdasarkan rangkuman analisis dari setiap soal yang mewakili
indikator siswa dapat mengkoreksi kesalahan pada konstruksi balok sederhana
dengan benar 100% pada tabel 4.17 diatas, dapat disimpulkan bahwa sebesar
68,33% dari keseluruhan responden mampu mengkoreksi kesalahan pada
konstruksi balok sederhana dengan benar 100%, dan sebesar 31,67% dari
keseluruhan responden lainnya tidak mampu mengkoreksi kesalahan pada
konstruksi balok sederhana dengan benar 100%. Maka secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa kemampuan siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, SMK
Negeri 56 program keahlian teknik bangunan dalam mengkoreksi kesalahan
pada konstruksi balok sederhana dengan benar 100% tergolong cukup baik.
Adapun penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar 4.16
dibawah ini:
93
Gambar 4.16. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
mengukur Apakah Siswa Dapat Mengkoreksi Kesalahan Pada Konstruksi
Balok Sederhana Dengan Benar 100%
Tabel 4.18. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Apakah
Siswa Dapat Membenarkan Kesalahan Hasil Perhitungan Konstruksi Balok
Sederhana Dengan Benar 100%
Dimensi Mengevaluasi (Evaluate)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1)
Salah
(0)
Jika diberikan permodelan perhitungan
struktur balok sederhana yang salah,
maka siswa akan dapat membenarkan
kesalahan hasil perhitungan konstruksi
balok sederhana dengan benar 100%.
Nomor
25
36
(60%)
24
(40%)
Nomor
29
35
(58,33%)
25
(41,67%)
Jumlah 71
(59,17%)
49
(40,83%)
Berdasarkan rangkuman analisis dari setiap soal yang mewakili
indikator siswa dapat membenarkan kesalahan hasil perhitungan konstruksi balok
sederhana dengan benar 100% pada tabel 4.18 diatas, dapat disimpulkan bahwa
sebesar 59,17% dari keseluruhan responden mampu membenarkan kesalahan
hasil perhitungan konstruksi balok sederhana dengan benar 100%, dan sebesar
40,83% dari keseluruhan responden lainnya tidak mampu membenarkan
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Soal 24 Soal 28
Diagram Batang Mengkoreksi Kesalahan Pada Konstruksi Balok Sederhana
Benar
Salah
94
kesalahan hasil perhitungan konstruksi balok sederhana dengan benar 100%.
Maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa SMK
Negeri 4, SMK Negeri 26, SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan
dalam membenarkan kesalahan hasil perhitungan konstruksi balok sederhana
dengan benar 100% tergolong cukup baik. Adapun penggambaran dalam
diagram batang dapat dilihat pada gambar 4.17 dibawah ini:
Gambar 4.17. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
mengukur Apakah Siswa Dapat Membenarkan Kesalahan Hasil Perhitungan
Konstruksi Balok Sederhana Dengan Benar 100%
Tabel 4.19. Hasil Jawaban Responden Untuk mengukur Apakah
Siswa Dapat Membangun Pemahaman-Pemahaman Yang Baru Dengan
Benar 100%
Dimensi Mencipta (Create)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1)
Salah
(0)
Jika diberikan informasi-informasi model
struktur pada soal, maka siswa akan dapat
membangun pemahaman-pemahaman yang
baru dengan benar 100%.
Nomor
26
46
(76,67%)
14
(23,33%)
Nomor
27
36
(60%)
24
(40%)
Jumlah 82
(68,33%)
38
(31,67%)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Soal 25 Soal 29
Diagram Batang Membenarkan Kesalahan Hasil Perhitungan
Benar
Salah
95
Berdasarkan rangkuman analisis dari setiap soal yang mewakili
indikator siswa dapat membangun pemahaman-pemahaman yang baru dengan
benar 100% pada tabel 4.19 diatas, dapat disimpulkan bahwa sebesar 68,33%
dari keseluruhan jumlah responden mampu membangun pemahaman-
pemahaman yang baru dengan benar 100%, dan sebesar 31,67% dari keseluruhan
responden lainnya tidak mampu membangun pemahaman-pemahaman yang baru
dengan benar 100%. Maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
kemampuan siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, SMK Negeri 56 program
keahlian teknik bangunan dalam membangun pemahaman-pemahaman yang baru
dengan benar 100% tergolong cukup baik. Adapun penggambaran dalam
diagram batang dapat dilihat pada gambar 4.18 dibawah ini:
Gambar 4.18. Diagram Batang Hasil Jawaban Responden Untuk
mengukur Apakah Siswa Dapat Membangun Pemahaman-Pemahaman
Yang Baru Dengan Benar 100%
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Soal 26 Soal 27
Diagram Batang Membangun Pemahaman Yang Baru
Benar
Salah
96
4.2.2.2 Analisis Hasil Jawaban Responden Pada Masing-Masing Dimensi
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
Berdasarkan hasil pengolahan data pada instrumen kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang telah dijawab oleh masing-masing siswa, maka didapat
rangkuman jumlah siswa dan persentase kemampuan berpikir tingkat tinggi
yang dimiliki siswa pada tiap masing-masing dimensinya adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.20. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Mengaplikasikan (Apply)
Dimensi Mengaplikasikan (Apply)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1) Salah (0)
Jika diberikan penjelasan
tentang macam-macam
gaya, siswa dapat memilih
gaya internal struktur
dengan benar 100%.
Nomor
1
45
(75%)
15
(25%)
Nomor
2
37
(61,67%)
23
(38,33%)
Nomor
3
41
(68,33%)
19
(31,67%)
Nomor
5
40
(66,67%)
20
(33,33%)
Jika diberikan penjelasan
cara menyusun gaya pada
soal, siswa dapat
menentukan besarnya
resultan gaya dengan
benar 100%.
Nomor
4
42
(70%)
18
(30%)
Nomor
6
39
(65%)
21
(35%)
Nomor
7
34
(56,67%)
26
(43,33%)
Nomor
8
49
(81,67%)
11
(18,33%)
Nomor
9
45
(75%)
15
(25%)
Nomor
10
37
(61,67%)
23
(38,33%)
Nomor
11
35
(58,33%)
25
(41,67%)
Nomor
12
46
(76,67%)
14
(23,33%)
Nomor
13
47
(78,33%)
13
(21,67%)
Nomor 47 13
97
Dimensi Mengaplikasikan (Apply)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1) Salah (0)
31 (78,33%) (21,67%)
Nomor
35
45
(75%)
15
(25%)
Nomor
36
38
(63,33%)
22
(36,67%)
Nomor
37
39
(65%)
21
(35%)
Nomor
38
45
(75%)
15
(25%)
Nomor
39
36
(60%)
24
(40%)
Nomor
40
31
(51,67%)
29
(48,33%)
Jumlah 818
(68,17%)
382
(31,83%)
Berdasarkan analisis persentase jawaban siswa untuk keseluruhan
dimensi mengaplikasikan (apply) yang dijabarkan pada tabel 4.20 di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa 68,17% dari keseluruhan responden menunjukkan
bahawa dirinya memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam tingkatan
mengaplikasikan (apply). Dan sebanyak 31,83% dari keseluruhan responden
lainnya tidak memiliki kemampuan berpikir dalam tingkatan mengaplikasikan
(apply). Secara keseluruhan yang telah dirata-ratakan dalam tabel 5.9 diatas,
dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26,
dan SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan dalam mengaplikasikan
(apply) tergolong cukup, yang dibuktikan dengan sebanyak 68,17% dari
keseluruhan responden mampu mengaplikasikan soal mekanika teknik yang
diberikan. Adapun penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
98
Gambar 4.19. Diagram Batang Analisis Hasil Jawaban Siswa Pada
Dimensi Mengaplikasikan (Apply)
Tabel 4.21. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Menganalisis (Analyz)
Dimensi Menganalisis (Analyz)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1) Salah (0)
Jika diberikan penjelasan
gaya dalam struktur
bangunan pada soal,
siswa akan dapat
menganalisis macam-
macam gaya dalam
struktur bangunan
dengan benar 100%.
Nomor
14
33
(55%)
27
(45%)
Nomor
15
33
(55%)
27
(45%)
Nomor
16
46
(76,67%)
14
(23,33%)
Nomor
17
42
(70%)
18
(30%)
Nomor
18
44
(73,33%)
16
(26,67%)
Nomor
30
28
(46,67%)
32
(53,33%)
Nomor
32
46
(76,67%)
14
(23,33%)
Nomor
33
39
(65%)
21
(35%)
0
10
20
30
40
50
60
No
mo
r 1
No
mo
r 2
No
mo
r 3
No
mo
r 4
No
mo
r 5
No
mo
r 6
No
mo
r 7
No
mo
r 8
No
mo
r 9
No
mo
r 1
0
No
mo
r 1
1
No
mo
r 1
2
No
mo
r 1
3
No
mo
r 3
1
No
mo
r 3
5
No
mo
r 3
6
No
mo
r 3
7
No
mo
r 3
8
No
mo
r 3
9
No
mo
r 4
0
Diagram Batang Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi Mengaplikasikan (Apply)
Benar
Salah
2 per.Mov.Avg.(Benar)2 per.Mov.Avg.(Salah)
99
Dimensi Menganalisis (Analyz)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1) Salah (0)
Nomor
34
34
(56,67%)
26
(43,33%)
Jika diberikan penjelasan
tentang konstruksi balok
pada soal, siswa akan
dapat menganalisis
konstruksi balok
sederhana (sendi dan roll)
dengan benar 100%.
Nomor
19
35
(58,33%)
25
(41,67%)
Nomor
20
46
(76,67%)
14
(23,33%)
Nomor
21
37
(61,67%)
23
(38,33%)
Nomor
22
41
(68,33%)
19
(31,67%)
Nomor
23
41
(68,33%)
19
(31,67%)
Jumlah 545
(64,88%)
295
(35,12%)
Berdasarkan analisis persentase jawaban siswa untuk keseluruhan
dimensi menganalisis (analyz) yang dijabarkan pada tabel 4.21 di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa 64,88% dari keseluruhan responden menunjukkan
bahawa dirinya memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam tingkatan
menganalisis (analyz). Dan sebanyak 35,12% dari keseluruhan responden
lainnya tidak memiliki kemampuan berpikir dalam tingkatan menganalisis
(analyz). Secara keseluruhan yang telah dirata-ratakan dalam tabel 4.21 diatas,
dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26,
dan SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan dalam menganalisis
(analyz) tergolong cukup, yang dibuktikan dengan sebanyak 64,88% siswa
mampu menganalisis soal mekanika teknik yang diberikan. Adapun
penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
100
Gambar 4.20. Diagram Batang Analisis Hasil Jawaban Siswa Pada
Dimensi Menganalisis (Analyz)
Tabel 4.22. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Mengevaluasi (Evaluate)
Dimensi Mengevaluasi (Evaluate)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1)
Salah
(0)
Jika diberikan permodelan struktur
konstruksi balok sederhana yang salah,
maka siswa akan dapat mengkoreksi
kesalahan pada konstruksi balok sederhana
dengan benar 100%.
Nomor
24
39
(65%)
21
(35%)
Nomor
28
43
(71,67%)
17
(28,33%)
Jika diberikan permodelan perhitungan
struktur balok sederhana yang salah, maka
siswa akan dapat membenarkan kesalahan
hasil perhitungan konstruksi balok
sederhana dengan benar 100%.
Nomor
25
36
(60%)
24
(40%)
Nomor
29
35
(58,33%)
25
(41,67%)
Jumlah
153
(63,75%)
87
(36,25%)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Diagram Batang Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi Menganalisis (Analyz)
Benar
Salah
2 per.Mov.Avg.(Benar)2 per.Mov.Avg.(Salah)
101
Berdasarkan analisis persentase jawaban siswa untuk keseluruhan
dimensi mengevaluasi (evaluate) yang dijabarkan pada tabel 4.22 di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa 63,75% dari keseluruhan responden menunjukkan
bahawa dirinya memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam tingkatan
mengevaluasi (evaluate). Dan sebanyak 36,25% dari keseluruhan responden
lainnya tidak memiliki kemampuan berpikir dalam tingkatan mengevaluasi
(evaluate). Secara keseluruhan yang telah dirata-ratakan dalam tabel 4.22
diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa SMK Negeri 4, SMK
Negeri 26, dan SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan dalam
mengevaluasi (evaluate) tergolong cukup, yang dibuktikan dengan sebanyak
63,75% siswa mampu mengevaluasi soal mekanika teknik yang diberikan.
Adapun penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 4.21. Diagram Batang Analisis Hasil Jawaban Siswa Pada
Dimensi Mengevaluasi (Evaluate)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Soal 24 Soal 28 Soal 25 Soal 29
Diagram Batang Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi Mengevaluasi (Evaluate)
Benar
Salah
102
Tabel 4.23. Analisis Persentase Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi
Mencipta (Create)
Dimensi Mencipta (Create)
Indikator Butir
Soal
Hasil Jawaban
Benar
(1)
Salah
(0)
Jika diberikan informasi-informasi
model struktur pada soal, maka siswa
akan dapat membangun pemahaman-
pemahaman yang baru dengan benar
100%.
Nomor
26
46
(76,67%)
14
(23,33%)
Nomor
27
36
(60%)
24
(40%)
Jumlah 82
(68,33%)
38
(31,67%)
Berdasarkan analisis persentase jawaban siswa untuk keseluruhan
dimensi mencipta (create) yang dijabarkan pada tabel 4.23 di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa 68,33% dari keseluruhan responden menunjukkan bahawa
dirinya memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam tingkatan mencipta
(create). Dan sebanyak 31,67% dari keseluruhan responden lainnya tidak
memiliki kemampuan berpikir dalam tingkatan mencipta (create). Secara
keseluruhan yang telah dirata-ratakan dalam tabel 4.23 diatas, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan
SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan dalam mencipta (create)
tergolong cukup, yang dibuktikan dengan sebanyak 68,33% siswa mampu
mengciptakan konsep pemahaman yang baru pada soal mekanika teknik yang
diberikan. Adapun penggambaran dalam diagram batang dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
103
Gambar 4.22. Diagram Batang Analisis Hasil Jawaban Siswa Pada
Dimensi Mencipta (Create)
Secara keseluruhan analisis penjabaran hasil jawaban siswa dari masing-
masing indikator dan dimensi untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat
tinggi, dirangkum dan disimpulkan dalam tabel 4.24 dibawah ini:
Tabel 4.24. Kesimpulan Hasil Analisis Jawaban Instrumen Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Mengaplikasikan
(Apply)
Menganalisis
(Analyz)
Mengevaluasi
(Evaluate)
Mencipta
(Create)
Hasil
Kesimpulan
Benar
(1)
818
(68,17%) 545
(64,88%)
153
(63,75%)
82
(68,33%)
1598
(66,58%)
Salah
(0)
382
(31,83%) 295
(35,12%)
87
(36,25%)
38
(31,67%)
802
(33,42%)
Berdasarkan tabel 4.24 diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
berpikir tingkat tinggi seluruh siswa dari SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Soal 26 Soal 27
Diagram Batang Hasil Jawaban Siswa Pada Dimensi Mencipta (Create)
Benar
Salah
Expon.(Benar)
Expon.(Salah)
104
SMK Negeri 56 program keahlian teknik bangunan dalam menganalisis soal
adalah sebesar 68,17%. Dan kemampuan berpikir tingkat tinggi seluruh siswa
dalam menganalisis (analyz) soal-soal mekanika teknik yang diberikan adalah
sebesar 64,88%. Kemudian juga kemampuan berpikir tingkat tinggi seluruh
siswa dalam mengevaluasi (evaluate) soal-soal menaknika teknik adalah
sebesar 63,75%. Dan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi seluruh siswa
dalam menciptakan konsep-konsep yang baru (create) pada soal-soal mekanika
teknik yang diberikan adalah sebesar 68,33%. Maka dari itu, berdasarkan hasil
analisis diketahui bahwa dimensi terbesar yang dimiliki seluruh siswa berada
pada dimensi mencipta (create) yakni sebesar 68,33%. Namun secara
keseluruhan dari 40 butir soal yang mewakili masing-masing dimensi dan
indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, dapat
ditarik kesimpulan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK
Negeri 4, SMK Negeri 26, dan SMK Negeri 56 program keahlian teknik
bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik tergolong cukup baik yakni
dibuktikan dengan hasil analisis yang menunjukkan sebesar 66,58% dari
keseluruhan responden memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan
33,42% dari keseluruhan responden lainnya tidak memiliki kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Adapun penggambaran dalam diagram batang dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
105
Gambar 4.23. Diagram Batang Kesimpulan Hasil Analisis Jawaban
Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Berdasarkan hasil analisis variable efikasi diri dan kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang telah dijabarkan maka diketahui efikasi diri yang dimiliki
siswa SMK Negeri 4, SMK Negeri 26, dan SMK Negeri 56 program keahlian
teknik bangunan tergolong cukup, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
juga tergolong dalam kategori cukup. Maka secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang linier antara efikasi diri dengan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK program keahlian teknik
bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik. Perhitungan secara statistik
untuk mengetahui seberapa besar hubungan atau korelasi yang dimiliki antara
variable efikasi diri dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dijabarkan
sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
MengaplikasikanMenganalisis Mengevaluasi Mencipta
Diagram Batang Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Hasil Jawaban Siswa
Benar
Salah
2 per.Mov.Avg.(Benar)2 per.Mov.Avg.(Salah)
106
4.2.2.3 Efikasi Diri
Berdasarkan perolehan pengolahan data kuesioner variable efikasi diri
(X) model skala Likert didapat skor empirik minimum 27 dan skor maksimum
(5 x 27) = 135, sehingga range (rentang) jangkauan data adalah 135-27 = 108.
Berdasarkan perhitungan diperoleh pula nilai rata-rata (mean) sebesar 96,9;
dengan standar deviasi (simpangan baku) adalah 24,59. Untuk mempermudah
perhitungan data yang ada perlu ditentukan kelas intervalnya dengan
menggunakan rumus K = 1 + 3,3 log n, sehingga diperoleh persamaan matematis
K = 1 + 3,3 log 60 = 6,86 kemudian dibulatkan menjadi 7, sedangkan untuk
mencari panjang kelas dilakukan dengan mencari rentang data yaitu dengan cara
mengurangi skor maksimal dengan skor minimal kemudian ditambah 1, RD =
(maksimal – minimal) + 1 = (135-27) + 1 = 109, kemudian panjang kelas dapat
ditentukan dengan cara rentang data dibagi jumlah kelas = RD : K = 109 : 7 =
15,57 maka dibulatkan menjadi 16 .Berikut adalah distribusi frekuensi variabel
(X) efikasi diri:
Tabel 4.25. Distribusi Frekuensi Variabel Efikasi Diri (X)
KELAS INTERVAL F Fr% Fkom
1 27 – 42 2 3,3 2
2 43 – 58 4 6,7 6
3 59 – 74 3 5,0 9
4 75 – 90 12 20,0 21
5 91 – 106 15 25,0 36
6 107 – 122 16 26,7 52
7 123 – 138 8 13,3 60
JUMLAH 60 100
107
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat banyaknya
kelas interval sebesar 7 kelas. Frekuensi terbesar berada pada kelas keenam
dengan rentang 107-122 dengan jumlah 16 orang siswa. Frekuensi relatif kelas
terendah berada pada kelas pertama dengan rentang 27-42 dengan jumlah 2 orang
siswa. Dari tabel distribusi frekuensi di atas, dapat diketahui grafik datanya
dengan membuat grafik histogram berikut ini:
Gambar 4.24. Histogram Variabel Efikasi Diri (X)
4.2.1 Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Data diperoleh melalui pengisian instrument penelitian yang berupa 40
butir soal pilihan ganda (PG) setelah divalidasi, dengan metode penskoran
benar adalah satu (1) dan salah adalah nol (0) yang diisi oleh 20 orang siswa
dari kelas XI TKBB SMK Negeri 4, XI TGB SMK Negeri 26, dan XI TGB
SMK Negeri 56 dengan total menjadi 60 siswa sebagai responden. Berdasarkan
pengolahan data instrument soal dengan metode penskoran benar adalah satu
108
(1) dan salah adalah nol (0) diperoleh bahwa variabel kemampuan berpikir
tingkat tinggi (Y) memiliki skor empirik maksimum (1 x 40) = 40 dan skor
minimum adalah nol (0) sehingga range (rentang) jangkauan data adalah 40-0 =
40. Kemudian diperoleh pula bahwa nilai rata-rata (mean) sebesar 26,5; dengan
standar deviasi (simpangan baku) adalah 7,84.
Dengan menggunakan metode yang sama, langkah selanjutnya adalah
menentukan kelas interval yaitu dengan rumus K = 1 + 3,3 log n, sehingga
diperoleh persamaan matematis K = 1 + 3,3 log 60 = 6,86 yang dibulatkan
menjadi 7, kemudian untuk menentukan panjang kelas dilakukan dengan mencari
rentang data yaitu dengan mengurangi skor maksimal dengan skor minimal
kemudian ditambah 1, RD = (maksimal – minimal) + 1 = (40 – 0) + 1 = 41.
Panjang kelas didapat dengan cara rentang data dibagi jumlah kelas = RD : K = 41
: 7 = 5,85 (dibulatkan 6). Berikut adalah tabel distribusi frekuensi variabel
kemampuan berpikir tingkat tinggi (Y):
Tabel 4.26. Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi (Y)
KELAS INTERVAL F Fr% Fkom
1 0 – 5 0 - 0
2 6 – 11 4 6,7 4
3 12 -17 5 8,3 9
4 18 – 23 5 8,3 14
5 24 – 29 27 45,0 41
6 30 – 35 12 20,0 53
7 36 – 41 7 11,7 60
JUMLAH 60 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat banyaknya
kelas interval sebesar 7 kelas. Frekuensi terbesar berada pada kelas kelima dengan
109
rentang 24-29 dengan jumlah 27 orang siswa. Frekuensi relatif kelas terendah
berada pada kelas pertama dengan rentang 0-5 dengan jumlah 0 siswa atau nihil.
Dari tabel distribusi frekuensi di atas, dapat diketahui grafik datanya dengan
membuat grafik histogram berikut ini:
Gambar 4.25. Diagram Histogram Variabel Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi (Y)
4.3. Uji Prasyarat Analisis Data
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data X dan Y,
dari data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Bila data
masing-masing variabel terdistribusi normal, maka dalam model korelasi yang
dihasilkan tidak terdapat problem distribusi, sehingga modelnya akurat. Semua
data dari variabel penelitian diuji normalitasnya dengan menggunakan rumus Chi
Kuadrat. Proses perhitungan Chi Kuadrat menggunakan program Microsoft excel
2013 untuk tabulasi data. Selanjutnya setelah diperoleh harga hitung Chi Kuadrat
dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel. Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih
110
kecil atau sama dengan Chi Kuadrat tabel(X2
Hitung≤X2Tabel) normal, begitu juga
sebaliknya. Dalam penelitian ini dipilih = 0,05 maka nilai X2Tabel= 12,6.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Dari data hasil uji normalitas efikasi diri (X) atas kemampuan berpikir
tingkat tinggi (Y) diperoleh X2
Hitung= 10,9 < X2Tabel= 12,6, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel X atas Y berdistribusi normal. Sebaliknya data hasil
uji normalitas kemampuan berpikir tingkat tinggi (Y) atas efikasi diri (X)
diperoleh diperoleh X2
Hitung= 10,73 < X2Tabel= 12,6, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel X atas Y berdistribusi normal.
4.3.2. Uji linieritas
Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui bahwa nilai koefisien dari b = 0,093
dan nilai dari koefisen a = 17,021 dan Fhitung = 0,704 <Ftabel = 2,04 pada taraf
signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikatnya memiliki hubungan yang linear. Hal ini dikarenakan harga
Fhitung lebih kecil daripada Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Persyaratan telah dipenuhi dengan
dilakukannya uji linieritas yang hasilnya menyatakan bahwa hubungan antara
variabel bebas dan terikatnya linier.
4.3.3. Koefisien Korelasi
Setelah dilakukan uji normalitas dan linieritas maka langkah selanjutnya
adalah menentukan koefisien korelasi yang dimiliki antar variabel efikasi diri dan
variabel kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Tujuan dilakukannya
111
perhitungan koefisien korelasi adalah untuk mengetahui seberapa besar nilai
hubungan antar efikasi diri dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Perhitungan koefisien korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus statistik
korelasi Product Moment, dimana rumus dan penjabaran untuk menghitung
besarnya koefisien korelasi yang dimiliki antara variabel efikasi diri dan variabel
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa adalah sebagai berikut:
( ) ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
( ) ( )( )
√* ( ) +* ( )
0,300
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa koefisien korelasi
antara variabel efikasi diri dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK
program keahlian teknik bangunan adalah sebesar 0,300. Artinya antara variabel
efikasi diri dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa terdapat hubungan
sebesar 0,300.
4.3.4. Persamaan Regresi
Persamaan regresi yang diperoleh Fhitung = 2,395 >Ftabel = 1,671 pada taraf
signifkan 0,05 (5%) maka tolak H0dan terima H1. Sehingga persamaan regresi
dinyatakan efikasi diri memiliki hubungan terhadap kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa SMK Bangunan.
112
Tabel 4.27 Persamaan Regresi
Persamaan regresi antara variabel efikasi diri (X) dengan kemampuan
berpikiri tingkat tinggi (Y) dapat dilihat pada tabel 4.27. Persamaan tersebut
menunjukan koefisen (X) sebesar 0,093. Artinya apabila variabel efikasi (X)
meningkat 1 poin, maka variabel kemampuan berpikir tingkat tinggi (Y) akan
meningkat 0,093. Nilai tersebut menunjukan bahwa hubungan bernilai positif.
Hasil analisis regresi dan korelasi tersebut dapat menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara efikasi diri terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
SMK Bangunan. Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel efikasi
diri terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi ditentukan dengan mencari
koefisien diterminan (KP) yaitu KP = r2(0,300) x 100 % = 30%. Artinya variabel
efikasi diri memiliki hubungan terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
SMK Bangunan sebesar 30%.
4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini menggunakan uji signifikansi koefisien regresi
sederhana. Melalui analisis regresi ini, maka dapat diketahui persamaan garis
regresinya, sedangkan untuk mengetahui koefisien korelasinya digunakan rumus
korelasi Product Moment. Pengambilan keputusan uji hipotesis ini dilakukan
Persamaan Regresi R Dk Kesimpulan
Y = 17,021 + 0,093 X 0.300 15;28 Terdapat Hubungan
113
dengan cara menguji keberartian dari koefisien arah regresi, dalam hal ini
dilakukan dengan uji F. Apabila perolehan Fhitung >Ftabel maka dapat disimpulkan
bahwa koefisien arah regresi tersebut signifikan. Hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
H0 : 0 (tidak terdapat hubungan antara efikasi diri terhadap kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa SMK Bangunan pada mata pelajaran
mekanika teknik).
H1 : 0 (terdapat hubungan antara efikasi diri terhadap kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa SMK Bangunan pada mata pelajaran mekanika
teknik).
Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien regresi diperoleh Fhitung = 2,395
>Ftabel = 1,671 pada taraf signifkan 0,05 (5%) maka tolak H0 dan terima H1.
Sehingga koefisien regresi dinyatakan dapat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK Bangunan. Kesimpulan
hipotesis ini telah teruji kebenarannya dimana Fhitung >Ftabel. Adapun mengenai
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Adapun tabel rangkuman
hasil pengujian adalah sebagai berikut :
114
Tabel 4.28. Rangkuman Hasil Pengujian
Tolak H0 terima H1, maka disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara efeikasi diri terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
SMK Bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara efikasi diri
terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang telah dilakukan, maka
didapat kesimpulan bahwa efikasi diri siwa berada pada dimensi Kekuatan
(Strenght) yang tergolong dalam kategori tinggi, dan kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa tergolong cukup yang dibuktikan dengan hasil rata-rata nilai
keseluruhan siswa. Adapun penjabaran analisis terhadap hasil keseluruhan
No Analisis Nilai Kesimp.
1 Persamaan Regresi =17,021+0.093X
2 Uji Reabilitas Variabel
X 0,995
Sangat
Tinggi
3 Uji Reabilitas Variabel
Y 0,997
Sangat
Tinggi
4 Uji Normalitas Fhitung
Ftabel
10,73
12,6
Berdistribusi
Normal
5 Uji Linearitas Fhitung 0,704 Regresi
Linear Ftabel 2,04
6 Signifikansi
Regresi
Fhitung 6,819 Regresi
Signifikan Ftabel 3,93
7 Korelasi 0,300 Kuat
8 Signifikansi
Korelasi
thitung 2,395 korelasi
signifikan ttabel 1,671
115
jawaban responden terhadap masing-masing variabel dirangkum dalam tabel
dibawah ini:
Tabel 4.29. Analisis Hubungan Variabel Efikasi Diri dan Variabel
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
Reaponden Efikasi
Diri
Kemampuan
Berpikir
Tingkat
Tinggi
1 4.4 70
2 4.2 67.5
3 3.4 62.5
4 4.4 67.5
5 4.8 65
6 4.1 67.5
7 2.4 62.5
8 3.0 57.5
9 4.2 57.5
10 4.5 60
11 3.9 62.5
12 2.9 52.5
13 4.1 65
14 4.1 65
15 3.0 42.5
16 2.4 70
17 3.5 67.5
18 3.6 45
19 4.1 82.5
20 3.7 82.5
21 3.0 40
22 4.1 27.5
23 4.0 32.5
24 3.1 85
25 1.9 22.5
26 3.7 95
27 4.6 87.5
28 4.1 87.5
29 4.1 92.5
30 4.0 90
31 4.6 70
116
Reaponden Efikasi
Diri
Kemampuan
Berpikir
Tingkat
Tinggi
32 4.3 67.5
33 4.4 62.5
34 3.0 67.5
35 4.0 65
36 3.8 67.5
37 3.9 62.5
38 4.2 87.5
39 4.4 87.5
40 4.7 92.5
41 4.0 90
42 3.0 70
43 4.2 67.5
44 4.2 62.5
45 3.0 67.5
46 2.6 65
47 3.6 67.5
48 3.6 62.5
49 4.0 45
50 3.6 82.5
51 3.3 82.5
52 3.6 40
53 4.1 27.5
54 4.0 32.5
55 3.6 85
56 4.7 22.5
57 4.1 95
58 3.9 87.5
59 3.4 87.5
60 4.7 92.5
Jumlah 227.9 3995.0
Persentase
(%) 76.0 66.6
Nilai
Terendah 1.9 22.5
Nilai
Tertinggi 4.8 95.0
Rata-rata 3.8 66.6
117
Berdasarkan keseluruhan jawaban responden terhadap masing-masing
variabel diatas, ditarik kesimpulan dari keseluruhan responden bahwa efikasi diri
yang dimiliki siswa tergolong cukup tinggi dengan persentase sebesar 76,0%
dan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki siswa tergolong dalam
ketegori cukup dengan persentase sebesar 66,6%. Disamping itu tabel 4.29 juga
menunjukkan nilai tertinggi yang diperoleh oleh keseluruhan responden pada
variabel efikasi diri adalah 4,8 dan nilai terendah yang diperoleh adalah 1,9
dengan rata-rata keseluruhan jawaban siswa adalah sebesar 3,8. Di samping itu
pada variabel kemampuan berpikir tingkat tinggi diketahui nilai tertinggi yang
diperoleh keseluruhan responden adalah 95, dan nilai terendah sebesar 22,5
dengan rata-rata nilai yang diperoleh dari keseluruhan responden adalah 66,6.
Secara statistik berdasarkan hasil perhitungan penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat dipahami korelasi antara hasil perhitungan variabel X dan
hasil perhitungan variabel Y adalah efikasi diri yang dimiliki siswa masih
tergolong dalam tingkat yang cukup baik yakni berada pada dimensi
Tingkat/Besaran (Magnitude), dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
tergolong cukup dengan rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 66,6..
Disamping itu berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh persamaan garis
regresi Y = 17,02 + 0,093 X, nilai Fh > Ft (2,395 > 1,671), dan nilai koefisien
korelasi r sebesar 0,300. Dalam artian bila variabel efikasi diri naik 1 nilai maka
variabel kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa akan naik pula sebesar 0,300.
Selain itu dari hasil analisis korelasi Product Moment menunjukkan bahwa
efikasi diri memiliki hubungan terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa SMK Bangunan dengan nilai bukti Fh > Ft. Maka dari itu, berdasarkan
118
hasil penelitian yang telah dijabarkan dapat disimpulkan semakin tinggi efikasi
diri yang dimiliki siswa maka semakin tinggi juga kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa SMK Bangunan. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara efikasi diri terhadap kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa SMK Bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik, mengandung
implikasi bahwa untuk meningkatkan tingkat kemampuan berpikir siswa dari
area berpikir tingkat rendah ke kemampuan berpikir tingkat tinggi khususnya
pada mata pelajaran mekanika teknik, dapat dilakukan dengan mengajak siswa
untuk juga lebih meningkatkan efikasi diri yang dimilikinya yakni kepercayaan
atas kemampuan yang dimilikinya dalam mengerjakan serta memecahkan
masalah-masalah yang ditemukan khususnya dalam pembelajaran mekanika
teknik.
Dengan begitu, berkesinambungan dengan teori-teori yang telah
diungkapkan sebelumnya serta penelitian relevan yang telah dijabarkan, dengan
memperhatikan efikasi diri yang dimiliki masing-masing siswa akan jauh lebih
mengoptimalkan tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki siswa. Secara tidak
langsung jika seluruh siswa dapat meningkatkan efikasi dirinya masing-masing,
maka tingkat kemampuan berpikir yang mereka miliki juga akan meningkat, dan
implikasi secara langsung bagi indonesia yakni akan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki, yang nantinya akan memampukan sumber
daya manusia indonesia dapat bersaing dengan sumber daya-sumber daya yang
dimiliki negara-negara lain, dan mampu menghadapi persaingan-persaingan
global.
119
4.6. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Siswa dalam penelitian ini hanya terdiri dari Efikasi Diri siswa saja,
sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa.
2. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu
terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak menunjukkan
keaadaan sesungguhnya.
3. Keterbatasan dalam penelitian ini juga dengan menggunakan soal pilihan
ganda (PG) untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa,
dimana memungkinkan banyak faktor lain yang mempengaruhi jawaban
yang diberikan oleh sampel.
4. Adapun keterbatasan penelitian ini juga terdapat pada kompetensi dasar
(KD) untuk mengukur variable Y, dimana kompetensi dasar (KD) yang
digunakan hanyalah 3.1, 3.3, dan 3.5.
120
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat hubungan antara efikasi diri terhadap kemampuan berpikir tingkat
tinggi yang dimiliki siswa SMK program keahlian teknik bangunan pada
mata pelajaran mekanika teknik. Adapun kesimpulan lainnya yang didapat
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Dalam variabel efikasi diri (X) pada masing-masing dimensi yakni
tingkat/besaran (magnitude), luas bidang (generality), dan kekuatan
(strength) menunjukkan bahwa rata-rata efikasi diri siswa SMK program
keahlian teknik bangunan berada pada dimensi tingkat/besaran
(magnitude) yang tergolong masih dalam kategori rendah. Dimana pada
dimensi tingkat/besaran (magnitude) hanya sebesar 66,33% dari
keseluruhan responden menyatakan dirinya memiliki keyakinan untuk
mengerjakan tugas dan ujian yang sulit. Selain itu, berdasarkan
kesimpulan juga diketahui sebesar 62,92% dari keseluruhan responden
menyatakan dirinya memiliki luasan bidang (generality) prilaku yang
baik dalam menghadapi berbagai macam tugas dan ujian. Dan pada
dimensi yang terakhir yakni kekuatan (strength), didapat sebesar 65,17%
dari keseluruhan responden menyatakan dirinya memiliki ketekunan
dalam menyelesaikan tugas mekanika teknik yang sulit.
121
2. Dalam variabel kemampuan berpikir tingkat tinggi (Y) pada
masing-masing dimensi yakni mengaplikasikan (apply), menganalisis
(analyz), mengevaluasi (evaluate), dan mencipta (create) menunjukkan
bahwa rata-rata siswa SMK program keahlian teknik bangunan pada
dimensi mengaplikasikan (apply) sebesar 67,92% dari keseluruhan
responden menyatakan dirinya mampu dalam memilih gaya internal
struktur dengan benar 100%. Pada dimensi menganalisis (analyz)
sebesar 66,67% dari keseluruhan responden menyatakan dirinya mampu
menentukan besarnya resultan gaya, dan pada dimensi mengevaluasi
(evaluate) sebesar 59,17% dari keseluruhan responden menyatakan
dirinya mampu membenarkan kesalahan hasil perhitungan, dan pada
dimensi yang terakhir yakni mencipta (create) sebesar 68,33% dari
keseluruhan responden menunjukkan bahwa dirinya mampu membangun
pemahaman-pemahaman yang baru.
3. Pada variabel efikasi diri (X) dan kemampuan berpikir tingkat
tinggi (Y) terdapat hubungan yang tergolong rendah. Dimana koefisien
korelasi sebesar 0,300 dan koefisien determinasi sebesar 0,900 serta
persamaan regresi Y=17,021+0,093X. Maka dapat disimpulkan bila nilai
efikasi diri siswa meningkat 1 point, maka kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa akan meningkat pula sebesar 0,300.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa rekomendasi yang
dapat dipertimbangkan dan menjadi bahan masukan untuk pihak-pihak yang
122
berkepentingan dengan hasil atau temuan dari penelitian ini. Beberapa saran
tersebut adalah:
1. Bagi Peneliti hendaknya memperhatikan variabel lain yang dapat
mempengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa lainnya.
2. Bagi guru dan pihak sekolah, lebih memperhatikan sisi afektif siswa
khususnya pada efikasi diri agar mampu menghasilkan siswa yang
matang tidak hanya dalam kognitif tetapi juga dalam memotivasi
dirinya sendiri yang nantinya juga akan membawa perkembangan yang
signifikan terhadap tingkat kemampuan berpikir siswa tersebut. Salah
satu caranya adalah dengan memberika penguatan kepada siswa atas
hasil pekerjaannya agar rasa percaya diri yang dimiliki siswa atas apa
yang dikerjakannya dapat meningkat.
3. Bagi siswa, dalam meningkatkan kemampuan berpikir khususnya dari
kemampuan berpikir tingkat rendah kepada tingkat kemampuan
berpikir tingkat tinggi, salah satunya dengan cara siswa lebih
memperbanyak lagi kesempatan dirinya untuk mencoba agar tingkat
kepercayaan diri akan kemampuan yang dimilikinya dapat meningkat,
karena hal tersebut atau yang disebut juga dengan efikasi diri jelas
berkontribusi dalam meningkatkan perkembangan tingkat kemampuan
berpikirnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. (2011). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: Twoard a Unifying Theory of Behavioral Change.
Psychological Review.
Bandura, A. (1986). Social Foundation of Thought and Action: A Social Cognitif Theory.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Barahal, S. L. (2008). Thinking About Thinking. Phi Delta Kappan.
Baron, R. A. (1991). Sosial Psychology: Understanding Human Interaction. USA: Ally &
BAcon.
Brookhart, S. M. (2010). How to Assess Higher-Order Thinking Skills in Your Classroom.
Los Angeles: Alexandria.
Dimyati, M. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo, W. (2000). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Harahap, Dakal. (2009). Analisis Hubungan Antara Efikasi-Diri Siswa Dengan Hasil Belajar
Kimianya. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tapanuli
Selatan.
Hoffman, B. G. (2009). The Influence of Self-efficacy and Working Memory Capacityon
Problem-Solving. Learning and Induvidual Diferences.
https://www.cermati.com/artikel/peluang-dan-tantangan-dalam-masyarakat-ekonomi-asean-
mea, diakses pada 5 februari 2018;internet.
Luthans, F. (2005). Organisation Behavior (10th ed) (terjemahan). The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Mansoor, F. N. (2013). The Relationship Between Iranian ELF Student's Self-efficacy Beliefs
and Critical Thinking Ability. Theory and Practice in Language Studies.
Minauli, Irna dan Butarbutar, Imelda. (2011). Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Regulasi
Diri Dalam Belajar Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Penelitian,
Pematang Siantar.
Morissan. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Penerbit Kencana.
Murtinugraha, E. (2009). Gaya Belajar dan Index Of Learning Styles (ILS) Mahasiswa Pada
Mata Kuliah MT 1 di Jurusan Teknik Sipil FT UNJ. Jakarta: Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta.
Myers, C. (2007). Teaching Critical Thinking. Tehran: Samt.
Neolaka, A. (2014). Metodo Penelitian dan Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nitko, A. J. (2007). Educational Assessment of Students (5th ed). Upper Saddle River, NJ:
Pearson Education.
Nurgiyantoro (2009). Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Setiyanto, I. (2014). Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kematangan Karir Siswa Kelas
XI SMK Negeri 8 Jakarta. Skripsi, Universitas Negeri Jakarta.
Sudjana, N. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Offest.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suryabrata, S. (2002). Pisikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Raja grafindo Persada.
Tanta. (2013). Pengaruh Efikasi Diri, Kemandirian Belajar Dan Kebiasaan Berpikir
Terhadap Hasil Belajar Biologi SMA Di Kota Jayapura Papua. Skripsi, Universitas
Negeri Jakarta.
Wijaya, Intan Prastihastari dan Pratitis, Niken Titi. (2012). Efikasi Diri Akademik, Dukungan
Sosial Orangtua Dan Penyesuaian Diri Mahasiswa Dalam Perkuliahan. Jurnal
Penelitian, Universitas Nusantara PGRI Kediri.
LAMPIRAN 10
Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Efikasi Diri
Variabel Dimensi Indikator
Butir Soal
Pertanyaan
( + )
Pertanyaan
( - )
Efikasi Diri
(Variabel
X)
Tingkat/Besaran
(Magnitude)
Siswa memiliki keyakinan
untuk mengerjakan tugas dan
ujian yang sulit.
1, 21 14, 22, 29
Siswa mengerjakan tugas
sekolah, dimulai dari yang
sangat mudah, mudah, cukup
mudah, sukar, dan sangat sukar.
13, 23, 30 2, 20
Siswa berusaha untuk
mengerjakan tugas dan ujian
dengan tingkat kesulitan yang
tinggi.
3, 19 12, 24
Luas Bidang
(Generality)
Siswa memiliki luasan bidang
prilaku yang baik dalam
menghadapi berbagai macam
tugas dan ujian.
11, 25 4, 18
Siswa mengatasi berbagai
situasi dalam mengerjakan
tugas dan ujian.
5, 17 10, 26
Kekuatan
(Strenght)
Siswa memiliki kegigihan
dalam menyelesaikan tugas-
tugas sekolah meskipun banyak
hambatan.
9, 27 6, 16
Siswa memiliki ketekunan
dalam menyelesaikan tugas
sekolah yang sulit.
7, 15 8, 28
LAMPIRAN 11
Kisi-Kisi Final Instrumen Efikasi Diri
Variabel Dimensi Indikator
Butir Soal
Pertanyaan (
+ )
Pertanyaan (
- )
Efikasi Diri
(Variabel
X)
Tingkat/Besaran
(Magnitude)
Siswa memiliki keyakinan
untuk mengerjakan tugas
dan ujian yang sulit.
1, 19 13, 20, 26
Siswa mengerjakan tugas
sekolah, dimulai dari yang
sangat mudah, mudah,
cukup mudah, sukar, dan
sangat sukar.
12, 21, 27 2, 18
Siswa berusaha untuk
mengerjakan tugas dan ujian
dengan tingkat kesulitan
yang tinggi.
17 11, 22
Luas Bidang
(Generality)
Siswa memiliki luasan
bidang prilaku yang baik
dalam menghadapi berbagai
macam tugas dan ujian.
10, 23 3, 16
Siswa mengatasi berbagai
situasi dalam mengerjakan
tugas dan ujian.
4, 15 9
Kekuatan
(Strenght)
Siswa memiliki kegigihan
dalam menyelesaikan tugas-
tugas sekolah meskipun
banyak hambatan.
8, 24 5, 14
Siswa memiliki ketekunan
dalam menyelesaikan tugas
sekolah yang sulit.
6 7, 25
LAMPIRAN 12
ANGKET EFIKASI DIRI
Nama : Kelas :
Sekolah : Waktu : 30 menit
Petunjuk pengisian angket : 1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti.
2. Jawablah setiap pernyataan dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan pendapat anda
sendiri.
3. Tidak diperkenankan mencontek atau meniru jawaban dari teman.
4. Berilah tanda ( √ ) pada salah satu pilihan yang menurut anda sesuai dengan diri anda.
Keterangan : SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS= Sangat Tidak Setuju
RR = Ragu-ragu
No. Pernyataan SS S RR TS STS
1 Saya percaya akan kemampuan saya sendiri ketika ujian
mekanika teknik berlangsung.
2 Saya menghindari tugas mekanika teknik yang tidak saya
sukai.
3 Saya hanya belajar jika menjelang ulangan mekanika teknik
saja.
4 Saya akan mencari tempat yang nyaman untuk belajar
mekanika teknik jika kondisi lingkungan tidak kondusif
untuk belajar.
5 Saya merasa tugas mekanika teknik yang diberikan oleh guru
sangat berat.
6 Saya dapat mengerjakan sebanyak apapun tugas mekanika
teknik yang diberikan.
7 Saya mudah mengantuk saat proses belajar mekanika teknik
berlangsung.
8 Saya selalu menyelesaikan tugas mekanika teknik yang
diberikan oleh guru sesegera mungkin.
9 Saya merasa kegiatan di luar sekolah menggangu waktu
belajar mekanika teknik saya.
10 Saya melakukan pembelajaran mekanika teknik lebih di luar
sekolah untuk meningkatkan pemahaman.
11 Saya menunda mengerjakan tugas mekanika teknik yang
sulit.
12 Saya akan mulai mengerjakan tugas mekanika teknik mulai
dari yang saya sukai untuk membangun semangat belajar.
13 Saya ragu mendapatkan nilai tinggi ketika mengerjakan
tugas mekanika teknik yang sulit.
14 Saya mengandalkan teman untuk menyelesaikan tugas-tugas
No. Pernyataan SS S RR TS STS
mekanika teknik.
15 Saya berusaha membuat lingkungan yang kondusif saat ingin
belajar mekanika teknik.
16 Saya hanya mencatat materi pembelajaran mekanika teknik
jika disuruh oleh guru.
17 Saya akan mencari refrensi dari berbagai sumber untuk
mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik yang sulit.
18 Saya hanya mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik yang
mudah bersama teman.
19 Saya dapat mengerjakan sesulit apapun tugas-tugas
mekanika teknik tanpa mencontek.
20 Saya tidak mampu mengerjakan tugas-tugas mekanika teknik
yang sulit.
21 Saya selalu mulai mengerjakan tugas mekanika teknik dari
yang mudah terlebih dahulu.
22 Saya melihat tugas mekanika teknik teman jika tidak dapat
mengerjakan tugas tersebut.
23 Saya mencatat materi mekanika teknik ketika pembelajaran
berlangsung.
24 Saya tetap mengerjakan tugas mekanika teknik walaupun
sudah lelah dengan kegiatan di luar sekolah.
25 Saya jenuh dengan tugas mekanika teknik yang harus
dikerjakan setiap hari.
26 Saya melihat tugas mekanika teknik teman karena tidak
yakin dengan apa yang saya kerjakan.
27 Saya semangat jika mengerjakan tugas mekanika teknik yang
sulit.
LAMPIRAN 14
Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (HOTS)
Vari
ab
el
Mata
Pel
aja
ra
n Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Dim
ensi
Indikator
Ben
tuk
Soal
Bu
tir
Soal
Kem
ampuan
Ber
pik
ir T
ingkat
Tin
ggi
(Var
iab
el Y
)
Mek
anik
a T
eknik
3. Memahami,
menerapkan dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dalam
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah.
3.1. Menerapka
n cara
menyusun
gaya dalam
struktur
bangunan.
Men
gap
likas
ikan
(Apply
)
Jika diberikan
penjelasan tentang
macam-macam gaya,
siswa dapat memilih
gaya internal struktur
dengan benar 100%.
PG
1, 2, 3,
5
Jika diberikan
penjelasan cara
menyusun gaya pada
soal, siswa dapat
menentukan besarnya
resultan gaya dengan
benar 100%.
PG
4, 6, 7,
8, 9, 10,
11, 12,
13, 39,
40, 41,
42, 43,
35, 47,
48, 49,
50
3.3.
Menganalisis
macam-macam
gaya dalam
struktur
bangunan.
Men
gan
alis
is
(Analy
z)
Jika diberikan
penjelasan gaya dalam
struktur bangunan
pada soal, siswa akan
dapat menganalisis
macam-macam gaya
dalam struktur
bangunan dengan
benar 100%.
PG
14, 15,
16, 17,
18, 34,
36, 37,
38, 44,
45, 46
3.5 Jika diberikan PG 19, 20,
Menganalisis
konstruksi balok
sederhana (sendi
dan roll)
penjelasan tentang
konstruksi balok pada
soal, siswa akan dapat
menganalisis
konstruksi balok
sederhana (sendi dan
roll) dengan benar
100%.
21, 22,
23, 24,
33
Men
gev
aluas
i (E
valu
ate
)
Jika diberikan
permodelan struktur
konstruksi balok
sederhana yang salah,
maka siswa akan
dapat mengkoreksi
kesalahan pada
konstruksi balok
sederhana dengan
benar 100%.
PG
25, 26,
31
Jika diberikan
permodelan
perhitungan struktur
balok sederhana yang
salah, maka siswa
akan dapat
membenarkan
kesalahan hasil
perhitungan
konstruksi balok
sederhana dengan
benar 100%..
PG
27, 28,
32
Men
cipta
(Cre
ate
)
Jika diberikan
informasi-informasi
model struktur pada
soal, maka siswa akan
dapat membangun
pemahaman-
pemahaman yang baru
dengan benar 100%.
PG 29, 30
LAMPIRAN 15
Kisi-Kisi Final Instrumen Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (HOTS)
Vari
ab
el
Mata
Pel
aja
ra
n Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Dim
ensi
Indikator
Ben
tuk
Soal
Bu
tir
Soal
Kem
ampuan
Ber
pik
ir T
ingkat
Tin
ggi
(Var
iab
el Y
)
Mek
anik
a T
eknik
3. Memahami,
menerapkan dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dalam
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah.
3.1.Menerap
kan cara
menyusu
n gaya
dalam
struktur
banguna
n.
Men
gap
likas
ikan
(Apply
)
Jika diberikan
penjelasan tentang
macam-macam gaya,
siswa dapat memilih
gaya internal struktur
dengan benar 100%.
PG 1, 2, 3,
5
Jika diberikan
penjelasan cara
menyusun gaya pada
soal, siswa dapat
menentukan besarnya
resultan gaya dengan
benar 100%.
PG
4, 6, 7,
8, 9, 10,
11, 12,
13, 35,
36, 37,
38, 39,
31, 40
3.3.
Menganalisis
macam-macam
gaya dalam
struktur
bangunan.
Men
gan
alis
is
(Analy
z)
Jika diberikan
penjelasan gaya dalam
struktur bangunan
pada soal, siswa akan
dapat menganalisis
macam-macam gaya
dalam struktur
bangunan dengan
benar 100%.
PG
14, 15,
16, 17,
18, 30,
32, 33,
34
3.5
Menganalisis
konstruksi balok
sederhana (sendi
dan roll)
Jika diberikan
penjelasan tentang
konstruksi balok pada
soal, siswa akan dapat
menganalisis
konstruksi balok
PG
19, 20,
21, 22,
23
sederhana (sendi dan
roll) dengan benar
100%.
Men
gev
aluas
i (E
valu
ate
)
Jika diberikan
permodelan struktur
konstruksi balok
sederhana yang salah,
maka siswa akan
dapat mengkoreksi
kesalahan pada
konstruksi balok
sederhana dengan
benar 100%.
PG 24, 28
Jika diberikan
permodelan
perhitungan struktur
balok sederhana yang
salah, maka siswa
akan dapat
membenarkan
kesalahan hasil
perhitungan
konstruksi balok
sederhana dengan
benar 100%.
PG 25, 29
Men
cipta
(Cre
ate
)
Jika diberikan
informasi-informasi
model struktur pada
soal, maka siswa akan
dapat membangun
pemahaman-
pemahaman yang baru
dengan benar 100%.
PG 26, 27
LAMPIRAN 17
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN VARIABEL Y
No.
Soal Jawaban Nilai
1. D. Beban sendiri struktur 1
2. E. Lentur 1
3. E.
1
4. C. R= 120 kg 1
5. D. Sendi roll 1
6. B. R = 20 kg 1
7. B. R = -45 1
8. E. M = +60 1
9. D. M = -30 kgm 1
10. E. R = 28 kg 1
11. C. 100 kg 1
12. C. R = -20 kg 1
13. A. R= √1200=20√3 kg 1
14. D. Kaku 1
15. B. Collapse 1
16. C. Gaya 1
17. D. Momen 1
18. E. Lintang Positif 1
19. A. Tumpuan sendi 1
20. D. Fy dan Fx 1
21. A. Terpusat 1
22. D. Balok 1
23. A. Plat 1
24. D. Momen yang diberikan 1
25. E.
∑
= +(P1.0) + (HB.7)
∑
1
26. D. V↑ = V↓ 1
27.
B.
1
28. E. Gaya horizontal pada tumpuan jepit 1
29. C.
1. Beban Terpusat (P)
2. Beban Merata (Q)
3. Jarak (L)
1
30. A. 30 kN/m 1
31. B. 100 Nm 1
32. E. Reaksi vertikal dan horizontal 1
33. D. Reaksi vertikal 1
34. A. Reaksi vertikal, horizontal, dan momen 1
35. C. HA= 15 kNm dan HB= 0 kNm 1
36. B. VA= 16 kNm dan VB= 16 kNm 1
37. D. X = 25 kN/m 1
38. E. 76 kN/m 1
39. A. 5 kN/m 1
40. A. + 15 N 1
LAMPIRAN 18
Instrumen Penelitian Final Variabel Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Program Keahlian :
Kelas : XI (Sebelas)
Nama :
Hari/Tanggal :
PETUNJUK UMUM :
1. Periksalah dan bacalah petunjuk mengerjakan pada lembar jawaban yang tersedia.
2. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum anda menjawab.
3. Jumlah soal sebanyak 50 butir soal pilihan ganda yang harus dijawab.
4. Dahulukan menjawab dengan soal-soal yang menurut anda mudah.
5. Jawablah dengan menyilang huruf (X) pada jawaban yang anda anggap paling benar.
6. Setelah selesai, periksalah kembali pekerjaan anda sebelum dikumpulkan.
A. SOAL PILIHAN GANDA
1. Manakah diantara gaya-gaya berikut yang merupakan gaya internal...
A. Beban Terpusat yang diterima
B. Beban Angin yang diterima
C. Beban merata yang diterima
D. Beban sendiri struktur
E. Beban kejut
2. Gambar dibawah ini merupakan gaya internal yang terjadi pada elemen akibat dari
gaya ...
A. Geser
B. Torsi
C. Tekan
D. Tarik
E. Lentur
3. Dari gambar berikut ini yang merupakan jenis keruntuhan guling adalah...
A.
B.
C.
D.
E.
4. Berapakah besarnya resultan akibat gaya terhadap batu tersebut ...
A. R = 40kg
B. R = -40kg
C. R = 120kg
D. R = -120kg
E. R = 0 kg
5. Gambar berikut ini merupakan rangka baja dengan pemodelan tumpuan ....
A. Sendi jepit B. Sendi goyang
P1=40Kg P2=80Kg
C. Sendi tegak
D. Sendi roll
E. Sendi
6. Hitunglah besarnya resultan gaya berikut !
A. R = 30kg
B. R = 20kg
C. R = -20 kg
D. R = 10 kg
E. R = -10 kg
7. Hitunglah nilai resultan dari gaya berikut !
A. R = 45kg
B. R = -45 kg
C. R = 15 kg
D. R = -15 kg
E. R = 20 kg
8. Besarnya momen kopel pada gambar dibawah ini adalah ....
A. M = + 10 kgm
B. M = – 10 kgm
C. M = + 30 kgm
D. M = – 30 kgm
E. M = + 60 kgm
9. Besarnya momen kopel yang terjadi pada gambar dibawah ini adalah...
P = 3kg
d = 10 m
d = 20 m
P = 3 kg
P1=20kg P2=10kg P3=15kg
30 kg 10kg 40 kg
105
A. M = + 10 kgm
B. M = – 10 kgm
C. M = + 30 kgm
D. M = – 30 kgm
E. M = + 60 kgm
10. Berapakah resultan gaya yang terjadi ...
A. R = 20 kg
B. R = 15 kg
C. R = 10 kg
D. R = 8 kg
E. R = 28 kg
11. Besar resultan gaya pada gambar berikut adalah ...
A. 1 kg
B. 10 kg
C. 100 kg
D. 1000 kg
E. Semua jawaban salah
12. Hitunglah besarnya resultan gaya : P1 = -20 kg ; P3 = -10kg ; P2 = -10kg dan P4 =
20kg
A. R = 30kg
B. R = 20kg
C. R = -20 kg
D. R = 10 kg
E. R = -10 kg
13. Perhatikan gambar berikut !
P1 = 20 kg
P2 = 20 kg
P1 = 8kg
P2 = 6kg
120°
P1 = 4 kg
P1 = 6 kg
106
Besar resultan gaya tersebut adalah ...
A. R= √1200=20√3 kg
B. R= √1200=20√2 kg
C. R= √1200=20 kg
D. R= √1000=10√10 kg
E. R= √1000=10√3 kg
14. Berikut ini merupakan gaya internal yang umum terjadi pada struktur, kecuali ....
A. Gaya tarik
B. Gaya tekan
C. Lentur
D. Kaku
E. Geser
15. Keruntuhan dalam dunia sipil disebut juga sebagai ....
A. Buckling
B. Collapse
C. Frame
D. Rigid joint
E. Newton
16. Besaran usaha yang dikerjakan pada suatu titik dan atau bidang arah tertentu
merupakan pengertian dari ...
A. Skalar
B. Vektor
C. Gaya
D. Besaran
E. Satuan
17. Batang yang dikenai gaya tegak lurus terhadap batang akan menghasilkan gaya putar
(rotasi) terhadap titik yang berjarak tertentu sepanjang batang. Gaya memutar tersebut
disebut sebagai ...
A. Gaya normal
B. Gaya lintang
C. Lengkung
D. Momen
E. Kaku
18. Gambar berikut ini yang menujukkan .... yang bekerja pada struktur tumpuan jepit.
107
A. Gaya normal
B. Gaya normal tekan
C. Gaya normal tarik
D. Gaya lintang negatif
E. Gaya lintang positif
19. Gambar berikut merupakan jenis tumpuan ...
A. Tumpuan sendi
B. Tumpuan roll
C. Tumpuan jepit
D. Tumpuan cakar ayam
E. Tumpuan telapak
20. Gaya yang terjadi pada tumpuan berikut, yaitu...
A. Fy
B. Fx
C. M
D. Fy dan Fx
E. Fy , Fx dan M
21. Gambar dibawah ini merupakan contoh perhitungan perletakan pada konstruksi balok
sederhana dengan beban ...
A. Terpusat
B. Merata
C. Merata segitiga
D. Merata trapesium
E. Semua salah
22. Struktur konstruksi apa yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini …..
108
A. Plat
B. Pondasi
C. Kolom
D. Balok
E. Sloof
23. Struktur konstruksi apa yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini ….
A. Plat
B. Pondasi
C. Kolom
D. Balok
E. Sloof
24. Berdasarkan gambar konstruksi balok sederhana di bawah, apakah yang menjadi
kesalahan dalam struktur gambar tersebut...
A. Jarak pada setiap perletakan beban
B. Beban Terpusat yang diberikan
C. Beban merata yang diterima
D. Momen yang diberikan
E. Satuan pada gaya-gaya yang ada.
109
25.
∑ ∑
= (P1.10) + (HB.10) – (P2.0) = (P1.6) + (HA.1) + (P2.3)
Berdasarkan gambar dan rumus perhitungan untuk mencari HA dan HB tersebut, manakah
rumus perhitungan yang seharusnya benar...
a. ∑ d. ∑
= +(P2.6) + (P3.10) + (HB.5) ∑
∑ = - (P1.2) + (P2.4) - (HB.8)
= +(P1.2) – (P2.5) + (HB.5) e. ∑
b. ∑ = +(P1.0) + (HB.7)
= - (P1.2) + (P3.9) + (HB.7) ∑
∑
= - (P1.5) – (P2.3) - (HA.7)
c. ∑
= + (P3.5) – (P2.2) + (HB.7)
∑
26.
∑ ∑
110
= - (P1.10) + (VB.20) = - (P1.10) + (VA.20)
Berdasarkan gambar dan rumus perhitungan tersebut, manakah pemahaman baru yang lebih
sederhana untuk mendapatkan VA dan VB .....
a.
x P1 x 100% d. V↑ = V↓
b. √ √
e. √ √
c. (
) ( )
27.
Berdasarkan susunan cremona yang ditunjukkan pada suatu konstruksi jembatan diatas,
manakah susunan cremona yang juga minimal mempunyai kekuatan yang sama (dapat
digunakan)...
a. d.
b. e.
c.
28. Berdasarkan gambar konstruksi balok sederhana di bawah, apakah yang
menjadi kesalahan dalam struktur gambar tersebut...
111
A. Beban merata yang di terima
B. Jarak Pada setiap perletakan
C. Satuan pada gaya-gaya yang ada
D. Beban terpusat yang diberikan
E. Gaya horizontal pada tumpuhan jepit
29. Untuk menghitung besarnya tegangan, kita perlu mengetahui terlebih
dahulu:
1. Besarnya beban terpusat (P)
2. Diameter (D)
3. Jari-jari (R)
4. Luas Penampang (A)
Berdasarkan pernyataan diatas, manakah pernyataan yang seharusnya benar informasi yang
diperlukan untuk menghitung besarnya tegangan....
A. 1. Jari-jari (R)
2. Luas Penampang (A)
3. Momen (M)
B. 1. Besarya beban terpusat
(P)
2. Diameter (D)
3. Beban Merata (Q)
C. 1. Beban Terpusat (P)
2. Beban Merata (Q)
3. Jarak (L)
D. 1. Jarak (L)
2. Luas Penampang (A)
3. Momen (M)
E. 1. Diameter (D)
2. Jarak (L)
3. Luas Penampang (A)
112
30. Besarnya momen gaya pada bentangan balok di bawah ini adalah...
A. 30 kN/m
B. 12 kN/m
C. 41,96 kN/m
D. 51,96 kN/m
E. 120 kN/m
31. Besarnya momen gaya di titik A pada gambar di bawah adalah...
A. 100 N
B. 100 Nm
C. 100 m
D. 100 kg
E. 100 m/N
32. Reaksi perletakan yang terdapat pada tumpuhan sendi adalah...
A. Reaksi vertikal, horizontal, dan momen
B. Reaksi horizontal dan momen
C. Momen
D. Reaksi Vertikal
E. Reaksi vertikal dan Horizontal
33. Reaksi perletakan yang terdapat pada tumpuhan roll adalah...
A. Reaksi vertikal, horizontal, dan momen
B. Reaksi horizontal dan momen
C. Momen
D. Reaksi Vertikal
E. Reaksi vertikal dan Horizontal
113
34. Reaksi perletakan yang terdapat pada tumpuhan jepit adalah...
A. Reaksi vertikal, horizontal, dan momen
B. Reaksi horizontal dan momen
C. Momen
D. Reaksi Vertikal
E. Reaksi vertikal dan Horizontal
Perhatikan gambar dibawah ini untuk mengerjakan soal nomor 35-36 !
35. Berapakah besarnya gaya horizontal di titik A dan B (HA dan HB) pada
struktur diatas...
a. HA= 5 kNm dan HB= 17 kNm d. HA= -10 kNm dan HB= -5 kNm
b. HA= 15 kNm dan HB= -10 kNm e. HA= -17 kNm dan HB= 9 kNm
c. HA= 15 kNm dan HB= 0 kNm
36. Berapakah besarnya gaya vertikal VA dan VB pada struktur diatas...
a. VA= 12 kNm dan VB= 20 kNm d. VA= 11 kNm dan VB= -6 kNm
b. VA= 16 kNm dan VB= 16 kNm e. VA= 7 kNm dan VB= -16 kNm
c. VA= 18 kNm dan VB= 21 kNm
37.
Dengan menggunakan metode kesetimbangan gaya vertikal, berapakah besarnya X (beban
terpusat yang diberikan) seperti contoh gambar diatas...
a. X = 62 kN/m d. X = 25 kN/m
114
b. X = 13 kN/m e. X = 50 kN/m
c. X = 28 kN/m
38.
Dengan menggunakan metode kesetimbangan gaya vertikal, berapakah besarnya X (beban
terpusat yang diberikan) seperti contoh gambar diatas...
a. X = 62 kN/m d. X = 83 kN/m
b. X = -71 kN/m e. X = 76 kN/m
c. X = 10 kN/m
39.
Dengan menggunakan metode kesetimbangan gaya vertikal, berapakah besarnya X (beban
terpusat yang diberikan) seperti contoh gambar diatas...
a. X = 5 kN/m d. X = 19 kN/m
b. X = 88 kN/m e. X = 28 kN/m
c. X = 17 kN/m
119
40. Berapakah nilai VB pada gambar di bawah ini...
A. + 15 N
B. – 15 N
C. + 30 N
D. – 30 N
E. + 45
LAMPIRAN 23
DATA RESPONDEN
Responden X Y X² Y² XY
1 119 28 14161 784 3332
2 113 27 12769 729 3051
3 91 25 8281 625 2275
4 118 27 13924 729 3186
5 129 26 16641 676 3354
6 111 27 12321 729 2997
7 66 25 4356 625 1650
8 81 23 6561 529 1863
9 114 23 12996 529 2622
10 122 24 14884 576 2928
11 106 25 11236 625 2650
12 78 21 6084 441 1638
13 111 26 12321 676 2886
14 112 26 12544 676 2912
15 81 17 6561 289 1377
16 66 28 4356 784 1848
17 95 27 9025 729 2565
18 97 18 9409 324 1746
19 112 33 12544 1089 3696
20 99 33 9801 1089 3267
21 80 16 6400 256 1280
22 111 11 12321 121 1221
23 109 13 11881 169 1417
24 85 34 7225 1156 2890
25 51 9 2601 81 459
26 100 38 10000 1444 3800
27 124 35 15376 1225 4340
28 112 35 12544 1225 3920
29 110 37 12100 1369 4070
30 108 36 11664 1296 3888
31 125 28 15625 784 3500
32 115 27 13225 729 3105
33 118 25 13924 625 2950
34 81 27 6561 729 2187
35 107 26 11449 676 2782
36 102 27 10404 729 2754
37 105 25 11025 625 2625
38 113 35 12769 1225 3955
39 118 35 13924 1225 4130
40 126 37 15876 1369 4662
41 108 36 11664 1296 3888
42 80 28 6400 784 2240
43 113 27 12769 729 3051
44 113 25 12769 625 2825
45 81 27 6561 729 2187
46 71 26 5041 676 1846
47 97 27 9409 729 2619
48 97 25 9409 625 2425
49 108 18 11664 324 1944
50 98 33 9604 1089 3234
51 90 33 8100 1089 2970
52 97 16 9409 256 1552
53 110 11 12100 121 1210
54 107 13 11449 169 1391
55 96 34 9216 1156 3264
56 128 9 16384 81 1152
57 112 38 12544 1444 4256
58 104 35 10816 1225 3640
59 93 35 8649 1225 3255
60 128 37 16384 1369 4736
Jumlah 6152 1598 648010 46052 165463
Mean 102.5333 26.63333
Median 107.5 27
Mode 113 27
Stdev 17.08649 7.693199
LAMPIRAN 24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Jakarta
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Bangunan
Kompetensi Keahlian : Teknik Bangunan Batu dan Beton
Kelas / Semester : X / 1 (Ganjil)
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Materi Pokok : Macam – macam Gaya dalam Struktur
Pertemuan Ke- : 6 (Enam) - 9 (Sembilan)
Alokasi Waktu : 4 JP x 45 Menit
B. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengmalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan manusia
terhadap kebutuh.an yang berkaitan dengan ilmu bangunan.
1.3 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam mengaplikasikan
ilmu bangunan pada kehidupan sehari-hari.
3.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan diskusi.
3.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan pada bidang penyediaan kebutuhan akan
mekanika teknik sebagai cerminan kehidupan dan pergaulan di bermasyarakat.
3.3 Menganalisis macam-mcam gaya dalam struktur bangunan.
Indikator
3.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya ekternal.
3.1.2 Menganalisis gaya ekternal pada struktur bangunan.
3.1.3 Menelaah analisis gaya eksternal pada struktur bangunan.
4.3 Menalar macam-macam gaya dalam struktur.
Indikator
4.1.1 Mengidentifikasi kestabilan struktur.
4.1.2 Menguraikan kestabilan struktur.
4.1.3 Menjabarkan konsep pendekatan permodelan.
D. Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan pemberian fasilitas belajar di kelas, peserta didik :
1. Melalui kajian referensi peserta didik menyebutkan gaya eksternal apa saja yang ada
pada struktur berdasarkan parameter secara teliti.
2. Melalui observasi peserta didik menganalisis gaya eksternal pada struktur bangunan
dengan melakukan secara teliti dan bertanggung jawab.
3. Melalui diskusi peserta didik menelaah analisa gaya ekternal struktur bangunan
dengan melakukan kerjasama secara tertib.
4. Melalui observasi peserta didik menguraikan kestabilan struktur pada bangunan
secara konsisten.
5. Melalui diskusi peserta didik menjabarkan konsep pendekatan permodelan dengan
melakukan secara tanggung jawab dan kritis.
E. Materi Pembelajaran
(Terlampir)
F. Pendekatan, Strategi, Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Cientific
2. Strategi : Diskusi kelompok
3. Model : Discovery Learning
4. Metode : Ekspositoris, Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi,
Penugasan.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 6
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Pendidik memberikan salam pembuka dan ketua
kelas memimpin doa sebelum pembelajaran akan
dimulai.
2. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin.
3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
4. Pendidik melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan peserta didik ke
materi yang akan dipelajari.
15 menit
Inti
Mengamati
1. Pendidik menyajikan materi pembelajaran dengan
power point tentang macam-macam gaya dalam
struktur bangunan secara singkat.
2. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk
150 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
mempelajari lebih rinci materi terkait dengan
macam-macam gaya dalam struktur bangunan
yang terdapat berbagai sumber pembelajaran.
3. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk
mempelajari materi macam-macam gaya dalam
struktur bangunan pada sumber lain yang relevan.
Menanya
4. Pendidik mengkodisikan peserta didik untuk
secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan
dengan mcam-macam gaya dalam struktur
bangunan.
5. Pendidik mengarahkan peserta didik agar
berdiskusi tentang macam-macam gaya dalam
struktur.
Eksplorasi
6. Pendidik memimpin diskusi kelas mengenai
pembebanan struktur secara aktif.
7. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk
membuat pertanyaan dan/atau menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik lain
yang mengajukan pertanyaan dengan sistem rebut
skor.
Mengasosiasi
8. Pendidik mengkategorikan data/informasi dan
menentukan hubungannya, selanjutnya
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana
sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan
macam-macam gaya dalam struktur bangunan.
Mengkomunikasikan/jejaring
9. Peserta didik peserta didik menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan
aturan macam-macam gaya dalam struktur
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
bangunan.
10. Peserta mempresentasikan hasil pengamatan
tentang macam-macam gaya dalam struktur
bangunan.
Penutup
1. Peserta didik diminta untuk lebih mempelajari lagi
tentang gaya-gaya dalam struktur bangunan.
2. Pendidik memberikan beberapa soal sebagai tugas
mengenai gaya-gaya dalam struktur bangunan.
3. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya.
4. Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan
doa dan salam.
15 menit
Pertemuan ke 7
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Pendidik memberikan salam pembuka dan ketua
kelas memimpin doa sebelum pembelajaran akan
dimulai.
2. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin.
3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
4. Pendidik melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan
peserta didik kemateri yang akan dipelajari.
15 menit
Inti
Mengamati
1. Pendidik mereview pembelajaran di pertemuan
sebelumnya tentang gaya-gaya dalam struktrur
bangunan secara singkat.
Eksplorasi
150 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
2. Pendidik menampilkan video tentang gaya-gaya
yang ada dalam struktur bangunan.
Menanya
3. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi tentang gaya-gaya dalam struktur
bangunan dari berbagai sumber yang didapat oleh
peserta didik.
4. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk
menganalisa penyebab masalah dari video yang
ditampilkan dan mencari solusi dari permasalahan
tersebut.
Eksplorasi
5. Pendidik mengarahkan untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dipertemuan
sebelumnya tentang konsep gaya-gaya dalam
struktur bangunan.
6. Pendidik memimpin diskusi kelas mengenai
pembebanan struktur secara aktif.
Mengkomunikasikan/jejaring
7. Peserta didik menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa penerapan prosedur dan aturan faktor yang
mempengaruhi struktur bangunan.
8. Peserta mempresentasikan hasil pengamatan
diskusi sebelumnya tentang faktor yang
mempengaruhi struktur bangunan.
Mengasosiasi
9. Pendidik merangkum apa yang di presentasikan
pada semua kelompok secara garis besar.
Menanya
10. Pendidik mengarahkan peserta didik mengajukan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui
dari materi yang dipelajari.
Penutup
1. Peserta didik diminta menyimpulkan hasil
pembelajaran pada proses belajar mengajar pada
pertemuan ini.
2. Peserta didik diminta untuk lebih mempelajari lagi
tentang gaya-gaya dalam struktur bangunan dan
akan dipelajari dipertemuan selanjutnya.
3. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan menginformasikan untuk mempelajari lagi
apa yang sudah dipelajari dalam proses
pembelajaran tentang faktor yang mempengaruhi
struktur bangunan untuk post test dipertemuan
berikutnya.
4. Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan
doa dan salam.
15 menit
Pertemuan ke 8
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Pendidik memberikan salam pembuka dan ketua
kelas memimpin doa sebelum pembelajaran akan
dimulai.
2. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin.
3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
4. Pendidik melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan
peserta didik ke materi yang akan dipelajari.
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Inti
Mengamati
1. Pendidik melanjutkan materi sebelumnya yang
belum selesai.
2. Pendidik menyajikan materi pembelajaran dengan
power point tentang macam-macam gaya dalam
struktur bangunan secara singkat.
3. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk
mempelajari lebih rinci materi terkait dengan
macam-macam gaya dalam struktur bangunan
yang terdapat berbagai sumber pembelajaran.
4. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk
mempelajari materi macam-macam gaya dalam
struktur bangunan pada sumber lain yang relevan.
Menanya
5. Pendidik mengkodisikan peserta didik untuk
secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan
dengan mcam-macam gaya dalam struktur
bangunan.
6. Pendidik mengarahkan peserta didik agar
berdiskusi tentang macam-macam gaya dalam
struktur.
Eksplorasi
7. Pendidik memimpin diskusi kelas mengenai
pembebanan struktur secara aktif.
8. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk
membuat pertanyaan dan/atau menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik lain
yang mengajukan pertanyaan dengan sistem rebut
skor.
Mengasosiasi
9. Pendidik mengkategorikan data/informasi dan
menentukan hubungannya, selanjutnya
150 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana
sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan
macam-macam gaya dalam struktur bangunan.
Mengkomunikasikan/jejaring
10. Peserta didik peserta didik menyampaikan hasil
konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan
aturan macam-macam gaya dalam struktur
bangunan.
11. Peserta mempresentasikan hasil pengamatan
tentang macam-macam gaya dalam struktur
bangunan.
Penutup
1. Peserta didik diminta untuk lebih mempelajari lagi
tentang gaya-gaya dalam struktur bangunan.
2. Pendidik memberikan beberapa soal sebagai tugas
mengenai gaya-gaya dalam struktur bangunan.
3. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya.
4. Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan
doa dan salam.
15 menit
Pertemuan ke 9
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Pendidik memberikan salam pembuka dan ketua
kelas memimpin doa sebelum pembelajaran akan
dimulai.
2. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin.
3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
4. Pendidik melakukan apersepsi dengan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan
peserta didik kemateri yang akan dipelajari.
Inti
Mengamati
1. Pendidik mereview pembelajaran di pertemuan
sebelumnya tentang gaya-gaya dalam struktrur
bangunan secara singkat.
Eksplorasi
2. Pendidik menampilkan video tentang gaya-gaya
yang ada dalam struktur bangunan.
Menanya
3. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi tentang gaya-gaya dalam struktur bangunan
dari berbagai sumber yang didapat oleh peserta
didik.
4. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk
menganalisa penyebab masalah dari video yang
ditampilkan dan mencari solusi dari permasalahan
tersebut.
Eksplorasi
5. Pendidik mengarahkan untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dipertemuan
sebelumnya tentang konsep gaya-gaya dalam
struktur bangunan.
6. Pendidik memimpin diskusi kelas mengenai
pembebanan struktur secara aktif.
Mengkomunikasikan/jejaring
7. Peserta didik menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa penerapan prosedur dan aturan faktor yang
mempengaruhi struktur bangunan.
8. Peserta mempresentasikan hasil pengamatan
diskusi sebelumnya tentang faktor yang
150 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
mempengaruhi struktur bangunan.
Mengasosiasi
9. Pendidik merangkum apa yang di presentasikan
pada semua kelompok secara garis besar.
Menanya
10. Pendidik mengarahkan peserta didik mengajukan
pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui
dari materi yang dipelajari.
Penutup
1. Peserta didik diminta menyimpulkan hasil
pembelajaran pada proses belajar mengajar pada
pertemuan ini.
2. Peserta didik diminta untuk lebih mempelajari lagi
tentang gaya-gaya dalam struktur bangunan dan
akan dipelajari dipertemuan selanjutnya.
3. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan menginformasikan untuk mempelajari lagi
apa yang sudah dipelajari dalam proses
pembelajaran tentang faktor yang mempengaruhi
struktur bangunan untuk post test dipertemuan
berikutnya.
4. Pendidik menutup kegiatan pembelajaran dengan
doa dan salam.
15 menit
H. Alat / Media Pembelajaran
1. Alat tulis kelas
2. Laptop
3. Infocus
4. Powerpoint
5. Video
122
I. Sumber Pembelajaran
1. Ariestadi, D., 2008, “Teknik Struktur Bangunan Jilid 2”., Buku Sekolah Elektronik
(BSE), Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta.
2. Internet.
J. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Sikap : Penilaian diri dalam minat belajar kelompok.
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis.
3. Penilaian Keterampilan : Penilaian keterampilan dalam berdiskusi.
K. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
1. Lembar Pengamatan Penilaian Sikap
2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Lembar Pengamatan Penilaian Pengetahuan
4. Lembar Pengamatan Penilaian Keterampilan
SILABUS MATA PELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Kelas /Semester :
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam terhadap kebesaran
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Tuhan yang menciptakannya
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan manusia terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan ilmu bangunan
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2.2 Menghargai
kerja individu
dan kelompok
dalam
aktivitas
sehari-hari
sebagai wujud
implementasi
melaksanakan
percobaan
dan
melaporkan
hasil
percobaan
pada bidang
penyediaan
kebutuhan
akan ilmu
bangunan
sebagai
cerminan
kehidupan
dan pergaulan
di
bermasyaraka
t
3.2. Menerapkan
cara menyusun
gaya dalam
struktur
bangunan
4.1 Menalar
elemen-
elemen
struktur
berdasarkan
karakteristikny
a
Klasifikasi
struktur
berdasarkan
kekakuanny
a : kaku dan
fleksibel
Klasifikasi
struktur
berdasarkan
material
pembentukn
ya : kayu,
baja, beton
Elemen
utama
Mengamati :
Membaca informasi terkait dengan elemen-elemen struktur
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan dengan elemen-
Tugas
Hasil riset
bacaan
tentang
elemen-
elemen
struktur
Observasi
Proses
pelaksanaa
n
6 JP Beaufait,
Fred. W.
(1978),
Basic
Concepts
of
Structural
Analysis,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Dayaratma
n, Pasala
(1976),
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
struktur :
balok dan
kolom,
rangka,
rangka
batang,
pelengkung,
dinding dan
pelat,
cangkang
silindrikal
dan
terowongan,
kubah dan
cangkang
bola,kabel.
elemen struktur
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang elemen-elemen struktur
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan data tentang elemen-elemen struktur dalam beberapa kelompok sesuai hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan elemen-elemen struktur
pengamata
n tentang
elemen-
elemen
struktur
Portofolio
Terkait
kemampuan
dalam
elemen-
elemen
struktur (jika
ada).
Tes
Tes
lisan/tertulis
yang terkait
dengan
elemen-
elemen
struktur
Analysis of
Statically
Determina
te
Structures,
East-West
Press Put.
LTD, New
Delhi.
Hibbeler,
RC. (1999),
Structural
Analysis
Fourth
Edition,
Prentiee
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD
(2001),
Introductio
n to
Structural
Analysis &
Design,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Salter,
Graham R.
(2003),
Computer-
Aided
Statics and
Strength
Materials,
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Mengkomunikasi
kan
Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan aturan elemen-elemen struktur
Mempresentasikan hasil pengamatan tentang elemen-elemen struktur
Prentice
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Soemono
R (1977),
Statika 1,
Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Soemono
R. (1983),
Tegangan
1, Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Timoshenk
o, SP &
Young, DH
(1965),
Theory of
Structures,
Internation
al Student
Edition,
Tokyo.
3.3. Menganalisis faktor yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan kriteria desain dan pembebanan
Kriteria
desain
struktur :
kemampuan
layan,
efisiensi,
konstruksi,
ekonomis, dll
Kriteria
pembebanan
Mengamati :
Membaca informasi terkait dengan faktor yang mempengaruhi struktur bangunan
Tugas
Hasil riset
bacaan
tentang
faktor yang
mempengaru
hi struktur
bangunan
6 JP Beaufait,
Fred. W.
(1978),
Basic
Concepts
of
Structural
Analysis,
John Wiley
& Sons,
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
4.2 Menyajikan
faktor yang
mempengaruhi
struktur
bangunan
berdasarkan
kriteria desain
dan
pembebanan
struktur :
gaya statis
dan dinamis
Gaya Statis :
beban mati,
beban hidup,
Gaya Dinamis
: beban
angin, beban
gempa.
Permodelan
Analisis
gempa
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi struktur bangunan
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang faktor yang mempengaruhi struktur bangunan
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan data tentang faktor yang mempengaruhi struktur bangunan dalam beberapa kelompok sesuai hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya,
Observasi
Proses
pelaksanaa
n
pengamata
n tentang
faktor yang
mempenga
ruhi
struktur
bangunan
Portofolio
Terkait
kemampuan
dalam faktor
yang
mempengaru
hi struktur
bangunan
Tes
Tes
lisan/tertulis
yang terkait
dengan
faktor yang
mempengaru
hi struktur
bangunan
Inc.
Dayaratma
n, Pasala
(1976),
Analysis of
Statically
Determina
te
Structures,
East-West
Press Put.
LTD, New
Delhi.
Hibbeler,
RC. (1999),
Structural
Analysis
Fourth
Edition,
Prentiee
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD
(2001),
Introductio
n to
Structural
Analysis &
Design,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Salter,
Graham R.
(2003),
Computer-
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan faktor yang mempengaruhi struktur bangunan
Mengkomunikasi
kan
Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan aturan faktor yang mempengaruhi struktur bangunan
Mempresentasikan hasil pengamatan tentang faktor yang mempengaruhi struktur bangunan
Aided
Statics and
Strength
Materials,
Prentice
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Soemono
R (1977),
Statika 1,
Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Soemono
R. (1983),
Tegangan
1, Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Timoshenk
o, SP &
Young, DH
(1965),
Theory of
Structures,
Internation
al Student
Edition,
Tokyo.
3.4. Menganalisis macam-macam gaya dalam struktur bangunan
Analisis gaya
eksternal
pada struktur
: gaya tarik,
tekan, lentur,
Mengamati :
Membaca informasi terkait dengan
Tugas
Hasil riset
bacaan
tentang
28 JP Beaufait,
Fred. W.
(1978),
Basic
Concepts
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
4.3 Menalar
macam-macam
gaya dalam
struktur
bangunan
geser, torsi,
tekanan
tumpu
Kestabilan
struktur ;
menyeluruh,
hubungan,
kekuatan dan
kekakuan
elemen
Pengenalan
pendekatan
permodelan
beban
macam-macam gaya dalam struktur bangunan
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan dengan macam-macam gaya dalam struktur bangunan
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang macam-macam gaya dalam struktur bangunan
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan data tentang elemen-elemen struktur dalam beberapa kelompok sesuai hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan
macam-
macam gaya
dalam
struktur
bangunan
Observasi
Proses
pelaksanaa
n
pengamata
n tentang
macam-
macam
gaya dalam
struktur
bangunan
Portofolio
Terkait
kemampuan
dalam
macam-
macam gaya
dalam
struktur
bangunan
Tes
Tes
lisan/tertulis
yang terkait
dengan
macam-
macam gaya
dalam
of
Structural
Analysis,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Dayaratma
n, Pasala
(1976),
Analysis of
Statically
Determina
te
Structures,
East-West
Press Put.
LTD, New
Delhi.
Hibbeler,
RC. (1999),
Structural
Analysis
Fourth
Edition,
Prentiee
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD
(2001),
Introductio
n to
Structural
Analysis &
Design,
John Wiley
& Sons,
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan macam-macam gaya dalam struktur bangunan
Mengkomunikasi
kan
Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan aturan macam-macam gaya dalam struktur bangunan
Mempresentasikan hasil pengamatan tentang macam-macam gaya dalam struktur bangunan
struktur
bangunan
Inc.
Salter,
Graham R.
(2003),
Computer-
Aided
Statics and
Strength
Materials,
Prentice
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Soemono
R (1977),
Statika 1,
Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Soemono
R. (1983),
Tegangan
1, Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Timoshenk
o, SP &
Young, DH
(1965),
Theory of
Structures,
Internation
al Student
Edition,
Tokyo.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.5. Menerapkan cara menyusun gaya dalam struktur bangunan
4.4 Menalar cara
menyusun
gaya dalam
struktur
bangunan
Konsep
Besaran dan
satuan :
besaran
skalar dan
vektor
Konsep
Satuan SI
Gaya : arah
gaya
Gaya Normal
Gaya Lintang
Momen
Menguraikan
dan
menggabung
kan gaya
Hukum
Newton :
cara analitis
dan grafis
Mengamati :
Membaca
informasi terkait
dengan cara
menyusun gaya
dalam struktur
bangunan
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan dengan cara menyusun gaya dalam struktur bangunan
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang cara menyusun gaya dalam struktur bangunan
Mengeksplorasi :
Melakukan
pengumpulan data
Tugas
Hasil riset
bacaan
tentang cara
menyusun
gaya dalam
struktur
bangunan
Observasi
Proses
pelaksanaa
n
pengamata
n tentang
cara
menyusun
gaya dalam
struktur
bangunan
Portofolio
Terkait
kemampuan
dalam cara
menyusun
gaya dalam
struktur
bangunan
(jika ada).
Tes
Tes
lisan/tertulis
yang terkait
24 JP Beaufait,
Fred. W.
(1978),
Basic
Concepts
of
Structural
Analysis,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Dayaratma
n, Pasala
(1976),
Analysis of
Statically
Determina
te
Structures,
East-West
Press Put.
LTD, New
Delhi.
Hibbeler,
RC. (1999),
Structural
Analysis
Fourth
Edition,
Prentiee
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD
(2001),
Introductio
n to
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
tentang cara
menyusun gaya
dalam struktur
bangunan dalam
beberapa
kelompok sesuai
hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan
data/informasi dan
menentukan
hubungannya,
selanjutnyanya
disimpulkan
dengan urutan dari
yang sederhana
sampai pada yang
lebih kompleks
terkait dengan cara
menyusun gaya
dalam struktur
bangunan
dengan cara
menyusun
gaya dalam
struktur
bangunan
Structural
Analysis &
Design,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Salter,
Graham R.
(2003),
Computer-
Aided
Statics and
Strength
Materials,
Prentice
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Soemono
R (1977),
Statika 1,
Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Soemono
R. (1983),
Tegangan
1, Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Timoshenk
o, SP &
Young, DH
(1965),
Theory of
Structures,
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Mengkomunikasi
kan
Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan aturan cara menyusun gaya dalam struktur bangunan
Mempresentasikan hasil pengamatan tentang cara menyusun gaya dalam struktur bangunan
Internation
al Student
Edition,
Tokyo.
3.6. Menganalisi konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
4.5 Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
Bagian
struktur
bangunan,d
udukan dan
tumpuan
Analisis
balok Statis
Tentu
a.Balok
terjepit
sebelah
dengan
beban
Mengamati :
Membaca informasi terkait dengan konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan dengan konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
Mengarahkan siswa agar
Tugas
Hasil riset
bacaan
tentang
konstruksi
balok
sederhana
(sendi dan
rol)
Observasi
Proses
pelaksanaa
n
pengamata
30 JP Beaufait,
Fred. W.
(1978),
Basic
Concepts
of
Structural
Analysis,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Dayaratma
n, Pasala
(1976),
Analysis of
Statically
Determina
te
Structures,
East-West
Press Put.
LTD, New
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
terpusat
b. Balok
Konsol
dengan
Muatan
Terbagi
Merata.
c. Balok
Konsol
dengan
Muatan
Terbagi
Segitiga.
d. Balok di
atas Dua
Dudukan
e. Balok Dua
Dudukan
dengan
Beban
Miring.
f. Balok Dua
Dudukan
dengan
berdiskusi tentang konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)dalam beberapa kelompok sesuai hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
n tentang
konstruksi
balok
sederhana
(sendi dan
rol)
Portofolio
Terkait
kemampuan
dalam
konstruksi
balok
sederhana
(sendi dan
rol) (jika
ada).
Tes
Tes
lisan/tertulis
yang terkait
dengan
konstruksi
balok
sederhana
(sendi dan
rol)
Delhi.
Hibbeler,
RC. (1999),
Structural
Analysis
Fourth
Edition,
Prentiee
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD
(2001),
Introductio
n to
Structural
Analysis &
Design,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Salter,
Graham R.
(2003),
Computer-
Aided
Statics and
Strength
Materials,
Prentice
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Soemono
R (1977),
Statika 1,
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Beban
Terbagi Rata
g. Balok di
atas Dua
Dudukan
dengan
Beban
Terbagi
Segitiga
h. Balok Dua
Dudukan
dengan
Beban
Trapesium
i. Balok Dua
Dudukan
Beban
Gabungan
Mengkomunikasi
kan
Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan aturan konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
Mempresentasikan hasil pengamatan tentang konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Soemono
R. (1983),
Tegangan
1, Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Timoshenk
o, SP &
Young, DH
(1965),
Theory of
Structures,
Internation
al Student
Edition,
Tokyo.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.7. Menganalisis gaya batang pada konstruksi rangka sederhana
4.6 Menghitung gaya batang pada konstruksi rangka sederhana
Metoda
Kesetimbang
an Titik
Simpul
(Buhul).
Metoda
Ritter
Mengamati :
Membaca
informasi
terkait dengan
gaya batang
pada konstruksi
rangka
sederhana
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan dengan gaya batang pada konstruksi rangka sederhana
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang gaya batang pada konstruksi rangka sederhana
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan data tentang gaya batang pada konstruksi rangka
Tugas
Hasil riset
bacaan
tentang gaya
batang pada
konstruksi
rangka
sederhana
Observasi
Proses
pelaksanaa
n
pengamata
n tentang
gaya
batang
pada
konstruksi
rangka
sederhana
Portofolio
Terkait
kemampuan
dalam gaya
batang pada
konstruksi
rangka
sederhana
Tes
Tes
lisan/tertulis
yang terkait
dengan gaya
batang pada
28 JP Beaufait,
Fred. W.
(1978),
Basic
Concepts
of
Structural
Analysis,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Dayaratma
n, Pasala
(1976),
Analysis of
Statically
Determina
te
Structures,
East-West
Press Put.
LTD, New
Delhi.
Hibbeler,
RC. (1999),
Structural
Analysis
Fourth
Edition,
Prentiee
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD
(2001),
Introductio
n to
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
sederhana dalam beberapa kelompok sesuai hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan gaya batang pada konstruksi rangka sederhana
Mengkomunikasi
kan
Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan aturan gaya batang pada konstruksi rangka sederhana
konstruksi
rangka
sederhana
Structural
Analysis &
Design,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Salter,
Graham R.
(2003),
Computer-
Aided
Statics and
Strength
Materials,
Prentice
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Soemono
R (1977),
Statika 1,
Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Soemono
R. (1983),
Tegangan
1, Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Timoshenk
o, SP &
Young, DH
(1965),
Theory of
Structures,
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Mempresentasikan hasil pengamatan tentang gaya batang pada konstruksi rangka sederhana
Internation
al Student
Edition,
Tokyo.
3.8. Menganalisis tegangan pada struktur
4.7 Menghitung tegangan pada struktur
Dasar-Dasar
Tegangan
Tegangan
Normal
Tegangan
Geser (Shear)
Tegangan
Torsi (Puntir)
Tegangan
lentur pada
balok
Tegangan
geser pada
balok
Mengamati :
Membaca informasi terkait dengan tegangan pada struktur
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan dengan tegangan pada struktur
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang tegangan pada struktur
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan data tentang tegangan pada struktur dalam beberapa kelompok sesuai hasil diskusi di
Tugas
Hasil riset
bacaan
tentang
tegangan
pada struktur
Observasi
Proses
pelaksanaa
n
pengamata
n tentang
tegangan
pada
struktur
Portofolio
Terkait
kemampuan
dalam
tegangan
pada struktur
Tes
Tes
lisan/tertulis
yang terkait
28 JP Beaufait,
Fred. W.
(1978),
Basic
Concepts
of
Structural
Analysis,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Dayaratma
n, Pasala
(1976),
Analysis of
Statically
Determina
te
Structures,
East-West
Press Put.
LTD, New
Delhi.
Hibbeler,
RC. (1999),
Structural
Analysis
Fourth
Edition,
Prentiee
Hall, Upper
Saddle
River, New
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan tegangan pada struktur
Mengkomunikasi
kan
Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan aturan tegangan pada struktur
Mempresentasikan hasil pengamatan tentang tegangan pada struktur
dengan
tegangan
pada struktur
Jersey.
Referensi
Rajan, SD
(2001),
Introductio
n to
Structural
Analysis &
Design,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Salter,
Graham R.
(2003),
Computer-
Aided
Statics and
Strength
Materials,
Prentice
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Soemono
R (1977),
Statika 1,
Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Soemono
R. (1983),
Tegangan
1, Penerbit
Universitas
ITB,
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Bandung.
Timoshenk
o, SP &
Young, DH
(1965),
Theory of
Structures,
Internation
al Student
Edition,
Tokyo.
3.9. Menerapkan analisis struktur sederhana
4.8 Menghitung analisis struktur sederhana
Mekanisme
gaya rangka
batang
Analisa
rangka
batang :
stabilitas,
gaya batang,
Metode
analisis :
Keseibangan
titik hubung
pada rangka
batang
Keseimbanga
Mengamati :
Membaca informasi terkait dengan analisis struktur sederhana
Menanya :
Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan dengan analisis struktur sederhana
Mengarahkan siswa agar berdiskusi tentang analisis struktur sederhana
Mengeksplorasi :
Melakukan pengumpulan data tentang analisis
Tugas
Hasil riset
bacaan
tentang
analisis
struktur
sederhana
Observasi
Proses
pelaksanaa
n
pengamata
n tentang
analisis
struktur
sederhana
Portofolio
Terkait
kemampuan
dalam
analisis
struktur
sederhana
10 JP Beaufait,
Fred. W.
(1978),
Basic
Concepts
of
Structural
Analysis,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Dayaratma
n, Pasala
(1976),
Analysis of
Statically
Determina
te
Structures,
East-West
Press Put.
LTD, New
Delhi.
Hibbeler,
RC. (1999),
Structural
Analysis
Fourth
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
n potongan
struktur sederhana dalam beberapa kelompok sesuai hasil diskusi di kelas
Mengasosiasi
Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan analisis struktur sederhana
Mengkomunikasi
kan
Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan aturan analisis struktur sederhana
Mempresentasikan hasil
(jika ada).
Tes
Tes
lisan/tertulis
yang terkait
dengan
analisis
struktur
sederhana
Edition,
Prentiee
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Referensi
Rajan, SD
(2001),
Introductio
n to
Structural
Analysis &
Design,
John Wiley
& Sons,
Inc.
Salter,
Graham R.
(2003),
Computer-
Aided
Statics and
Strength
Materials,
Prentice
Hall, Upper
Saddle
River, New
Jersey.
Soemono
R (1977),
Statika 1,
Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Soemono
R. (1983),
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
pengamatan tentang analisis struktur sederhana
Tegangan
1, Penerbit
Universitas
ITB,
Bandung.
Timoshenk
o, SP &
Young, DH
(1965),
Theory of
Structures,
Internation
al Student
Edition,
Tokyo.
LAMPIRAN 26
LANGKAH PERHITUNGAN UJI VALIDITAS
a. Instrumen Efikasi Diri (X)
1. Tabulasi data (lihat tabel uji validitas untuk tiap butir soal).
2. Membuat tabel penolong item.
3. Menghitung nilai korelasi item soal dengan rumus korelasi product momen.
(∑ ) (∑ )(∑ )
√*∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
Contoh perhitungan:
( ) ( )( )
√* ( ) +* ( ) -
0,300
4. Membandingkan nilai rhitung dengan rtabel product momen.
a. Mencari rtabel dimanaα = 5%dan n = 30, rtabel = 0,361
Jika rhitung > rtabel = valid
Jika rhitung < rtabel = tidak valid/gugur
b. Butir soal nomor 1 (0,493 > 0,361); maka valid
Butir soal nomor 3 (-0,053 < 0,361); maka gugur
5. Rangkuman hasil uji validitas angket variabel efikasi diri (X):
No rhitung Rtabel Keterangan
1 0,493 0,361 Valid
2 0,619 0,361 Valid
3 -0,053 0,361 Gugur
4 0,537 0,361 Valid
5 0,464 0,361 Valid
6 0,473 0,361 Valid
7 0,571 0,361 Valid
8 0,594 0,361 Valid
9 0,576 0,361 Valid
10 0,563 0,361 Valid
11 0,537 0,361 Valid
12 0,501 0,361 Valid
13 0,565 0,361 Valid
14 0,513 0,361 Valid
15 -0,007 0,361 Gugur
16 0,607 0,361 Valid
17 0,553 0,361 Valid
18 0,521 0,361 Valid
19 0,565 0,361 Valid
20 0,521 0,361 Valid
21 0,540 0,361 Valid
22 0,588 0,361 Valid
23 0,562 0,361 Valid
24 0,507 0,361 Valid
25 0,539 0,361 Valid
26 0,006 0,361 Gugur
27 0,512 0,361 Valid
28 0,542 0,361 Valid
29 0,569 0,361 Valid
30 0,539 0,361 Valid
Dari 30 jumlah butir soal angket penilaian, sebanyak 3 item gugur dan sisanya dinyatakan
valid, sehingga jumlah butir yang digunakan untuk variabel gaya belajar adalah sebanyak 27
butir.
b. Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
1. Tabulasi data (lihat tabel uji validitas untuk tiap butir soal).
2. Membuat tabel penolong item.
3. Menghitung nilai korelasi item soal dengan rumus korelasi product momen.
(∑ ) (∑ )(∑ )
√*∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
Contoh perhitungan:
( ) ( )( )
√* ( ) +* ( ) -
0,300
4. Membandingkan nilai rhitung dengan rtabel product momen.
c. Mencari rtabel dimanaα = 5%dan n = 30, rtabel = 0,361
Jika rhitung > rtabel = valid
Jika rhitung < rtabel = tidak valid/gugur
d. Butir soal nomor 1 (0,463 > 0,361); maka valid
Butir soal nomor 22 (0,231 < 0,361); maka gugur
5. Rangkuman hasil uji validitas angket variabel kemampuan berpikir tingkat tinggi (Y):
No rhitung Rtabel Keterangan
1 0,463 0,361 Valid
2 0,491 0,361 Valid
3 0,455 0,361 Gugur
4 0,455 0,361 Valid
5 0,527 0,361 Valid
6 0,659 0,361 Valid
7 0,606 0,361 Valid
8 0,567 0,361 Valid
9 0,555 0,361 Valid
10 0,557 0,361 Valid
11 0,577 0,361 Valid
12 0,511 0,361 Valid
13 0,471 0,361 Valid
14 0,478 0,361 Valid
15 0,532 0,361 Gugur
16 0,539 0,361 Valid
17 0,582 0,361 Valid
18 0,590 0,361 Valid
19 0,532 0,361 Valid
20 0,509 0,361 Valid
21 0,521 0,361 Valid
22 0,232 0,361 Gugur
23 0,457 0,361 Valid
24 0,528 0,361 Valid
25 0,230 0,361 Gugur
26 0,532 0,361 Valid
27 -0,248 0,361 Gugur
28 0,542 0,361 Valid
29 0,477 0,361 Valid
30 0,510 0,361 Valid
31 0,511 0,361 Valid
32 0,493 0,361 Valid
33 -0,112 0,361 Gugur
34 0,464 0,361 Valid
35 0,502 0,361 Valid
36 0,516 0,361 Valid
37 0,532 0,361 Gugur
38 0,465 0,361 Valid
39 0,469 0,361 Valid
40 0,492 0,361 Valid
41 0,518 0,361 Valid
42 0,496 0,361 Valid
43 0,535 0,361 Valid
44 0,039 0,361 Gugur
45 -0,128 0,361 Gugur
46 0,031 0,361 Gugur
47 -0,103 0,361 Gugur
48 0,470 0,361 Valid
49 -0,054 0,361 Gugur
50 0,299 0,361 Gugur
Dari 50 jumlah butir soal angket penilaian, sebanyak 10 item gugur dan sisanya dinyatakan
valid, sehingga jumlah butir yang digunakan untuk variabel gaya belajar adalah sebanyak 40
butir.
LAMPIRAN 27
LANGKAH PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS
a. Instrumen Variabel Efikasi Diri (X)
Pengujian reliabilitas soal dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu:
r11=[
( )] [
∑
]
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Butir item
∑Si : Jumlah varians butir
St : Varians total
Contoh perhitungan untuk item soal nomor 1:
1. Varians butir
∑
(∑ )
( )
1,00
Kemudian lakukan kembali untuk item no.2 dan seterusnya
2. Jumlah varians butir
∑ …Sn
∑
1,00+0,6+0,72+1,09+1,29+0,96+1,2+1,22+1,29+1,30+1,14+1,69+1,06+1,6+1,22+1,0
4+1,06+1,32+1,64+0,72+1,29+1,34+0,89+1,59+1,24+1,24+0,82+1,62+1,23+0,93+0,
86= 35,73
3. Perhitungan varians total
∑
(∑ )
( )
255,89
4. Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alpha
r11=[
( )] [
]
r11=[
( )] [
]
r11= 0,99534
Dari hasil perhitungan diatas, didapat r = 0,99534. Berdasarkan kriteria tabel
interprestasi r product moment, maka nilai rhitung memiliki kriteria korelasi sangat tinggi
sehingga memenuhi syarat untuk penelitian.
Tabel pedoman menentukan interprestasi r product moment
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Tinggi
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
LAMPIRAN 28
UJI NORMALITAS
Uji Normalitas dengan rumus uji chi-kuadrat (x2)
1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-kuadrat ini,
penentuan jumlah kelas interval menggunakan rumus :
Jumlah kelas interval = 1+3.33 log N
Dimana N = jumlah sampel
Jumlah kelas interval = 1+3.33 log 60 = 6,86 dibulatkan 7
2. Panjang kelas =
15,42 dibulatkan 16
3. Menentukan mean dan simpangan baku
Kelas Interval ƒ nilai tengah (xi) (xi)² ƒ xi f(xi)²
27 - 42 2 34,5 1190,25 69 2380,5
43 - 58 4 50,5 2550,25 202 10201
59 - 74 3 66,5 4422,25 199,5 13266,75
75 - 90 12 82,5 6806,25 990 81675
91 - 106 15 98,5 9702,25 1477,5 145533,8
107 - 122 16 114,5 13110,25 1832 209764
123 - 138 8 130,5 17030,25 1044 136242
Jumlah 60 577,5 54811,75 5814 599063
Dimana f = frekuensi atau banyaknya data dari masing-masing kelas interval
X = nilai tengah dari masing-masing kelas interval
Mean =
96,9
Simpangan baku = s = √ ( )
( ) √
( )
( ) 24,59
4. Menentukan nilai fh (frekuensi yang diharapkan)
Menentukan nilai fh dilakukan dengan cara:
a. Menentukan batas kelas tiap kelas interval dengan cara:
1) Untuk batas kelas pertama = kelas terkecil pertama – 0,5 = 27 – 0,5 = 26,5
2) Untuk batas kelas ke dua = kelas terbesar pertama + 0,5 = 42 + 0,5 = 42,5
3) Untuk batas kelas ketiga dan seterusnya menggunakan cara yang sama
b. Z score untuk batas kelas pertama =
-2,86
Nilai Z score untuk batas kelas kedua dan seterusnya menggunakan cara yang sama
c. Mencari luas 0-Z dengan cara melihat dalam tabel 0-Z
d. Menentukan nilai fh dilakukan dengan cara:
1) Mencari luas tiap kelas interval
a) Untuk kelas interval kelas pertama dengan rumus = luas 0-Z pertama – luas
0-Z kedua = 0,4979 – 0,4864 = 0,0115
b) Untuk kelas interval kelas ke-2 dan kelas ke-3 menggunakan rumus yang
sama dengan cara a
c) Untuk kelas interval kelas ke-3 dan kelas ke-4 menggunakan rumus yang
sama dengan cara a
d) Untuk interval kelas ke-4 (kelas tengah dari jumlah kelas) dengan rumus =
luas 0-Z ke 4 + luas 0-Z ke 5 = 0,3186 + 0,1026 = 0,4212
e) Untuk interval kelas ke-5 menggunakan rumus = luas 0-Z ke-6 – luas 0-Z ke
5 = 0,1517 – 0,1026 = 0,0,0491
f) Untuk interval kelas ke-6 dan interval kelas ke-7 menggunakan cara yang
sama dengan cara e.
2) Nilai Fh = luas tiap kelas interval x n
Contoh perhitungan Fh interval kelas pertama
= 0,0115 x 60 = 0,69
Sehingga didapat seperti tabel dibawah ini:
Batas Kelas Z Luas O-Z Luas kelas interval Fh Fo
27,5 -2,86 0,4979 0,0115 0,69 2
42,5 -2,21 0,4864 0,0458 2,74 4
58,5 -1,56 0,4406 0,122 7,32 3
74,5 -0,91 0,3186 0,4212 25,27 12
90,5 -0,26 0,1026 0,0491 2,94 15
106,5 0,39 0,1517 0,1991 11,94 16
122,5 1,04 0,3508 0,1037 6,22 8
138,5 1,69 0,4545 - - -
∑ 58,12 60
5. Mencari chi-kuadrat hitung:
K
∑ ( )
i=1
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
10,9
diketahui bahwa nilai chi-kuadrat X2
hitung = 10,9, sedangkan chi-kuadrat X2
tabel = 12,6
(dengan dk = 7 – 1 = 6), dan kesalahan 5%). Karena nilai chi-kuadrat hitung lebih kecil dari
chi-kuadrat tabel atau X2
hitung< X2
tabel maka data tersebut berdistribusi normal.
LAMPIRAN 29
UJI SIGNIFIKAN DAN LINIERITAS
a. Uji Signifikansi
1. Menyusun persamaan regresi ̃
X Y x² y² Xy
∑ = 6152 ∑ = 1598 ∑ = 648010 ∑ = 46052 ∑ = 165463
(∑ )(∑ ) (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
( )( ) ( )( )
( ) 17,021
∑ (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
( ) ( )( )
( ) 0,093
Jadi, persamaan regresinya adalah Y = 17,021 + 0,093 X
2. Menghitung Koefisien Determinasi R²
∑ ∑ ∑
√, (∑ ) (∑ ) -, (∑ ) (∑ ) -
( ) ( )( )
√, ( ) ( ) -, ( ) ( ) -
0,300
0,3002 = 0,09
b. Uji Linieritas
ANOVA Table
F Sig.
Y * X
Between Groups
(Combined)
Linearity
Deviation from Linearity ,704 ,0
Within Groups
Total
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square
Y * X
Between Groups
(Combined) 1879,267 21 52,202
Linearity 151,371 1 151,371
Deviation from Linearity 1727,895 15 49,368
Within Groups 1612,667 28 70,116
Total 3491,933 49
Dasar pengambilan keputusan:
Jika nilai Fhitung < Ftabel maka terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
Jika nilai Fhitung < Ftabel maka tidak terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas
dengan variabel terikat
Hasil uji linieritas:
Diketahui nilai Fhitung 0,704 < Ftabel 2,04 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang linier antara gaya belajar visual dengan prestasi belajar.
Cara mencari Ftabel:
Ftabel = (df deviation from liniearity ; df Within Groups)
= (15 ; 28) Lihat pada distribusi nilai Ftabel
LAMPIRAN 30
PENGUJIAN HIPOTESIS
a. Pengujian Koefisien Regresi
1. Menentukan hipotesis
Fhitung ≥Ftabel : Ha diterima, memiliki hubungan antara efkasi diri terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK program keahlian teknik bangunan
pada mata pelajaran mekanika teknik.
Fhitung ≤Ftabel : Ho diterima, tidak memiliki hubungan antara efikasi diri terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK program keahlian teknik bangunan
pada mata pelajaran mekanika teknik.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%
3. Menentukan Fhitung
√
√ √
√ 2,395
4. Menentukan Ftabel
Berdasarkan perhitungan di atas, a = 0,05 dan n = 60. Uji satu pihak :
dk= n – 2 = 60 – 2 = 58 sehingga diperoleh Ftabel = 1,671
3. Kesimpulan
Fhitung 2.395≥Ftabel 1,671 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima, maka terdapat hubungan antara
efikasi diri terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMK program keahlian teknik
bangunan pada mata pelajaran mekanika teknik.
LAMPIRAN 31
TABEL KURVA NORMAL Z
LAMPIRAN 32
LAMPIRAN 33
DISTRIBUSI NILAI ttabel
LAMPIRAN 34
PERSENTASE DISTRIBUSI F UNTUK PROBABILITA = 0,05
LAMPIRAN 35
TABEL Chi-Kuadrat DISTRIBUSI
LAMPIRAN 36
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 119
2 4 4 3 2 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 113
3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 4 5 5 4 5 91
4 5 4 3 2 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 118
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 129
6 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 3 3 3 2 3 5 5 4 5 5 4 111
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 5 5 5 4 4 66
8 2 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 2 3 3 4 5 5 5 5 81
9 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 3 4 3 2 4 5 4 5 3 114
10 4 5 5 4 5 4 5 3 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 122
11 4 5 4 4 5 5 5 3 3 4 5 4 3 3 4 3 2 4 5 5 3 4 4 4 3 3 5 106
12 2 3 2 4 2 2 2 2 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 5 5 3 4 78
13 5 4 4 5 5 5 3 4 5 3 4 5 5 4 4 3 3 4 5 2 3 4 4 3 5 5 5 111
14 3 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5 3 3 4 5 3 5 3 3 5 4 3 5 112
15 4 3 4 4 4 4 2 2 5 5 2 2 3 4 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 2 81
16 4 3 5 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 66
17 4 2 3 2 3 4 5 5 4 5 4 5 5 2 2 3 4 5 5 4 2 2 4 4 2 2 3 95
18 4 5 5 4 4 4 2 2 5 2 2 2 3 2 5 5 4 5 4 3 4 2 2 5 3 4 5 97
19 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 2 2 2 2 5 5 5 5 2 112
20 3 3 2 3 5 5 4 4 2 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 5 4 5 3 5 4 5 4 99
21 2 1 2 2 2 5 5 5 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 5 4 5 3 80
22 3 4 2 3 3 4 5 5 5 5 2 5 5 2 2 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 111
23 5 3 4 3 4 4 5 4 5 3 5 4 2 4 2 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 109
24 4 2 2 2 2 4 2 2 5 4 4 2 2 4 2 2 2 3 3 4 5 3 5 4 3 5 3 85
25 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 5 5 3 4 5 51
26 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 2 2 2 1 2 3 2 5 2 5 100
27 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 124
28 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 112
29 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 2 4 5 4 2 4 2 3 4 5 4 5 5 4 5 4 110
30 4 5 4 3 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 108
31 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 125
32 3 5 5 4 4 2 3 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 3 115
33 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 3 5 4 5 118
34 5 2 5 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 5 4 2 2 3 3 2 3 3 4 2 5 3 4 81
35 2 2 2 2 1 2 3 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 107
36 5 5 3 3 5 5 5 5 3 4 2 3 3 4 5 5 2 2 3 3 5 1 5 5 3 3 5 102
37 5 5 4 4 3 2 3 2 5 3 4 2 2 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5 105
38 2 2 2 4 5 4 5 5 5 4 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 113
39 4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 3 5 4 3 5 4 3 5 5 5 5 118
40 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 5 126
41 3 4 5 5 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 5 108
42 2 2 4 2 2 2 2 4 5 5 2 2 2 5 2 2 4 2 2 2 4 2 3 5 2 4 5 80
43 2 4 5 5 2 2 2 5 5 2 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 113
44 5 4 5 5 2 2 2 5 5 2 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 113
45 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 5 4 5 4 1 2 3 5 5 2 5 4 5 4 4 81
46 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 5 5 4 71
47 5 4 4 3 5 4 5 5 3 4 3 2 4 2 2 4 3 5 4 5 2 2 5 2 2 4 4 97
48 2 4 4 3 5 4 5 5 3 4 3 2 4 2 2 4 3 5 4 5 3 4 5 2 2 4 4 97
49 5 4 3 3 4 3 2 4 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 3 5 5 4 4 4 5 3 5 108
50 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 5 3 3 4 5 2 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 98
51 3 4 2 1 2 5 1 3 4 2 3 2 1 4 5 5 5 2 3 1 5 3 5 5 5 4 5 90
52 2 3 1 3 5 5 5 3 4 2 5 4 4 1 4 5 3 2 5 4 5 5 3 5 4 5 97
53 5 5 4 2 4 4 5 5 5 3 4 3 4 5 3 5 4 5 5 3 3 4 5 4 3 5 3 110
54 2 1 5 5 5 5 2 5 5 2 2 2 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 107
55 2 2 2 3 5 5 4 5 2 5 3 5 2 5 2 4 1 3 3 4 5 2 3 4 5 5 5 96
56 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 128
57 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 112
58 3 4 1 5 3 4 4 5 5 3 5 2 3 4 3 4 5 3 4 2 5 4 5 5 4 5 4 104
59 2 2 3 2 3 2 3 4 3 5 5 5 2 4 3 2 2 4 3 5 5 3 4 4 4 5 4 93
60 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 128
Jumlah 214 211 216 203 221 232 222 236 236 219 226 219 217 222 223 225 221 227 222 221 229 215 256 255 251 252 261 6152
5 16 15 18 15 21 23 24 28 26 19 25 21 18 16 27 22 24 22 21 22 25 18 31 33 29 27 35
4 18 21 17 15 16 20 11 12 14 16 11 15 17 25 9 16 11 17 13 14 13 17 17 15 18 22 15
3 10 9 10 12 8 4 9 9 12 11 9 6 11 5 5 8 10 8 15 9 11 9 9 6 8 7 6
2 16 11 13 14 13 12 15 10 6 13 15 18 12 13 18 13 12 12 9 13 8 14 3 6 5 4 4
1 0 3 2 4 2 1 1 1 2 1 0 0 2 1 1 1 3 1 2 2 3 2 0 0 0 0 0
5 26.67 25.00 30.00 25.00 35.00 38.33 40.00 46.67 43.33 31.67 41.67 35.00 30.00 26.67 45.00 36.67 40.00 36.67 35.00 36.67 41.67 30.00 51.67 55.00 48.33 45.00 58.33
4 30.00 35.00 28.33 25.00 26.67 33.33 18.33 20.00 23.33 26.67 18.33 25.00 28.33 41.67 15.00 26.67 18.33 28.33 21.67 23.33 21.67 28.33 28.33 25.00 30.00 36.67 25.00
3 16.67 15.00 16.67 20.00 13.33 6.67 15.00 15.00 20.00 18.33 15.00 10.00 18.33 8.33 8.33 13.33 16.67 13.33 25.00 15.00 18.33 15.00 15.00 10.00 13.33 11.67 10.00
RespondenJumlah Soal
Jumlah
DATA RESPONDEN VARIABEL EFIKASI DIRI (X) LA
MP
IRA
N 1
9
2 26.67 18.33 21.67 23.33 21.67 20.00 25.00 16.67 10.00 21.67 25.00 30.00 20.00 21.67 30.00 21.67 20.00 20.00 15.00 21.67 13.33 23.33 5.00 10.00 8.33 6.67 6.67
1 0.00 5.00 3.33 6.67 3.33 1.67 1.67 1.67 3.33 1.67 0.00 0.00 3.33 1.67 1.67 1.67 5.00 1.67 3.33 3.33 5.00 3.33 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0
3 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
5 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
6 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1
8 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
9 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
10 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
11 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1
12 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0
14 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0
16 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0
17 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
18 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
21 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0
22 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
23 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
24 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
25 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
26 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
31 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1
32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0
33 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
34 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
35 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
36 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1
38 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
39 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
42 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1
43 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0
44 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
45 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
46 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
47 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1
49 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
50 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
52 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0
53 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
54 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
55 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
56 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
57 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
58 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
59 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Jumlah 45 37 41 42 40 39 34 49 45 37 35 46 47 33 33 46 42 44 35 46 37 41 41 39 36 46 36 43
RespondenJumlah Soal
DATA RESPONDEN VARIABEL KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (Y)
Benar 45 37 41 42 40 39 34 49 45 37 35 46 47 33 33 46 42 44 35 46 37 41 41 39 36 46 36 43
Salah 15 23 19 18 20 21 26 11 15 23 25 14 13 27 27 14 18 16 25 14 23 19 19 21 24 14 24 17
% Benar 75 61.67 68.33 70 66.67 65 56.67 81.67 75 61.67 58.33 76.67 78.33 55 55 76.67 70 73.33 58.33 76.67 61.67 68.33 68.33 65 60 76.67 60 71.67
% Salah 25 38.33 31.67 30 33.33 35 43.33 18.33 25 38.33 41.67 23.33 21.67 45 45 23.33 30 26.67 41.67 23.33 38.33 31.67 31.67 35 40 23.33 40 28.33
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 28 70
0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 27 67.5
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 25 62.5
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 27 67.5
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26 65
0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 27 67.5
0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 25 62.5
0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 23 57.5
1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 23 57.5
1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 24 60
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 25 62.5
1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 21 52.5
1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 26 65
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 26 65
1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 17 42.5
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 28 70
1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 27 67.5
0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 18 45
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 33 82.5
1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 33 82.5
0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 16 40
0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 11 27.5
0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 13 32.5
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 34 85
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 9 22.5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 95
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 35 87.5
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 35 87.5
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 37 92.5
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 36 90
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 28 70
0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 27 67.5
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 25 62.5
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 27 67.5
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26 65
0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 27 67.5
0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 25 62.5
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 35 87.5
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 35 87.5
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 37 92.5
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 36 90
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 28 70
0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 27 67.5
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 25 62.5
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 27 67.5
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26 65
0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 27 67.5
0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 25 62.5
0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 18 45
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 33 82.5
1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 33 82.5
0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 16 40
0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 11 27.5
0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 13 32.5
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 34 85
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 9 22.5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 95
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 35 87.5
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 35 87.5
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 37 92.5
35 28 47 46 39 34 45 38 39 45 36 31 1598
Jumlah Soal Jumlah Jawaban
Benar
DATA RESPONDEN VARIABEL KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (Y)
Skor
Nilai
Siswa
35 28 47 46 39 34 45 38 39 45 36 31
25 32 13 14 21 26 15 22 21 15 24 29
58.33 46.67 78.33 76.67 65 56.67 75 63.33 65 75 60 51.67
41.67 53.33 21.67 23.33 35 43.33 25 36.67 35 25 40 48.33
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Responden
Skor Variabel
Efikasi Diri
Siswa
Skor Variabel
Kemampuan
Berpikir Siswa
Ketentuan
1 119 28
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
2 113 27
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
3 91 25
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
4 118 27
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
5 129 26
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
6 111 27
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
7 66 25
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
8 81 23
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
9 114 23
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
10 122 24
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
11 106 25
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
12 78 21
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
13 111 26
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
TABEL SKOR KONTRIBUSI VARIABEL X DAN Y
14 112 26
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
15 81 17
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
16 66 28
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
17 95 27
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
18 97 18
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
19 112 33
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
20 99 33
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
21 80 16
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
22 111 11
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
23 109 13
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
24 85 34
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
25 51 9
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
26 100 38
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
27 124 35
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
28 112 35
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
29 110 37
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
30 108 36
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
31 125 28
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
32 115 27
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
33 118 25
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
34 81 27
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
35 107 26
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
36 102 27
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
37 105 25
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
38 113 35
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
39 118 35
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
40 126 37
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
41 108 36
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
42 80 28
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
43 113 27
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
44 113 25
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
45 81 27
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
46 71 26
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
47 97 27
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
48 97 25
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
49 108 18
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
50 98 33
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
51 90 33
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
52 97 16
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
53 110 11
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
54 107 13
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
55 96 34
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
56 128 9
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
57 112 38
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
58 104 35
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
59 93 35
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
60 128 37
Variabel X skor terendah = 27, tertinggi =
135; Variabel Y skor terendah = 0,
tertinggi 40
Jumlah 6152 1598
Laki-LakiPerempua
n
SMK N 4 17 3
SMK N
2616 4
SMK N
562 18
Total 35 25
Total
Keseluruh
an
60
Tabel 4.1. Deskripsi Data Respoden
1 19 13 20 26 12 21 27
1 5 3 5 4 5 4 4 5
2 4 3 3 5 5 4 4 5
3 3 2 3 3 4 4 2 5
4 5 5 4 5 5 5 4 5
5 5 5 5 5 4 5 3 5
6 4 3 5 2 5 5 3 4
7 2 1 2 2 4 2 2 4
8 2 4 3 2 5 3 3 5
9 5 3 4 4 5 4 3 3
10 4 4 4 5 5 5 5 4
11 4 5 3 5 3 4 3 5
12 2 2 2 2 3 4 3 4
13 5 5 5 2 5 5 3 5
14 3 5 4 3 3 5 5 5
15 4 4 3 4 3 2 2 2
16 4 2 2 2 2 2 2 2
17 4 5 5 4 2 5 2 3
18 4 4 3 3 4 2 4 5
19 5 2 5 2 5 5 2 2
20 3 4 4 5 5 2 4 4
21 2 2 2 2 5 2 2 3
22 3 5 5 3 5 5 5 5
23 5 5 2 5 5 4 5 2
24 4 3 2 4 5 2 5 3
25 2 1 1 1 4 2 1 5
26 4 2 3 2 2 4 1 5
27 3 5 5 5 4 5 5 5
28 4 3 5 4 5 4 4 5
29 4 3 4 4 5 2 5 4
30 4 3 4 4 2 4 4 4
31 4 5 3 4 5 5 5 5
32 3 4 4 5 4 4 4 3
33 5 5 4 5 4 3 4 5
34 5 3 2 2 3 3 3 4
Responden
Dimensi Tingkat/Besaran (Magnitude )
(+)(+) (-)
Siswa memiliki keyakinan untuk mengerjakan
tugas dan ujian yang sulit.
Siswa mengerjakan tugas sekolah, dimulai dari
yang sangat mudah, mudah, cukup mudah,
Hasil Analisis Jawaban Instrumen Efikasi Diri (X)
Variabel Efikasi Diri (X)
35 2 5 5 4 5 5 5 5
36 5 3 3 3 3 3 5 5
37 5 5 2 4 4 2 3 5
38 2 5 5 5 4 2 5 4
39 4 4 5 3 5 5 5 5
40 4 5 5 3 4 5 4 5
41 3 4 4 5 4 4 5 5
42 2 2 2 2 4 2 4 5
43 2 5 4 5 4 4 5 5
44 5 5 4 5 4 4 5 5
45 2 3 5 5 4 2 5 4
46 2 2 2 2 5 3 1 4
47 5 4 4 5 4 2 2 4
48 2 4 4 5 4 2 3 4
49 5 3 4 5 3 5 5 5
50 3 5 3 4 5 5 5 5
51 3 3 1 1 4 2 5 5
52 2 2 4 5 4 5 4 5
53 5 5 4 3 5 3 3 3
54 2 5 5 5 4 2 5 5
55 2 3 2 4 5 5 5 5
56 5 5 5 5 4 5 5 5
57 4 4 5 3 5 4 4 5
58 3 4 3 2 5 2 5 4
59 2 3 2 5 5 5 5 4
60 4 4 5 4 5 5 5 5
Jumlah 214 222 217 221 252 219 229 261
Jumlah Per
Indikator
Persentase 66.3362.67
1126 1147
(+)
2 18 17 11 22 10 23 3 16
4 4 5 5 4 4 5 3 5
4 4 5 5 4 4 4 3 5
3 4 3 4 3 3 4 5 3
4 4 5 5 4 3 4 3 5
5 5 5 5 4 5 4 5 5
4 3 3 5 5 5 5 4 2
2 2 2 2 2 2 5 2 3
2 3 2 2 3 2 4 2 2
4 5 5 5 2 5 4 5 4
5 5 5 5 5 4 4 5 5
5 4 2 5 4 4 4 4 3
3 3 3 3 4 4 3 2 2
4 4 3 4 4 3 4 4 3
4 4 3 5 3 4 3 5 3
3 2 2 2 2 5 2 4 2
3 2 2 2 2 2 2 5 2
2 5 4 4 2 5 4 3 3
5 5 4 2 2 2 2 5 5
5 5 3 5 2 5 5 5 5
3 2 4 4 5 4 3 2 2
1 2 2 2 4 4 5 2 2
4 4 4 2 5 5 5 2 5
3 4 5 5 5 3 4 4 4
2 3 2 4 3 4 5 2 2
1 1 1 2 1 2 5 1 1
3 2 5 5 2 5 3 4 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 5 4 4
5 2 4 4 4 3 5 4 2
5 4 5 5 3 3 4 4 4
4 4 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 3 3 5 4
2 3 2 2 3 3 4 5 2
(-)
Siswa berusaha untuk
mengerjakan tugas dan ujian
Dimensi Tingkat/Besaran (Magnitude )
(+)
Siswa memiliki luasan bidang prilaku
yang baik dalam menghadapi berbagai
(-)
Siswa mengerjakan tugas sekolah, dimulai dari
yang sangat mudah, mudah, cukup mudah,
Dimensi Luas Bidang (Generality )
(-)
Hasil Analisis Jawaban Instrumen Efikasi Diri (X)
Variabel Efikasi Diri (X)
2 5 5 5 5 1 5 2 5
5 2 2 2 1 4 5 3 5
5 5 4 4 4 3 5 4 4
2 5 5 5 3 4 5 2 5
5 5 3 5 4 5 3 5 3
3 5 5 5 5 5 4 4 5
4 4 5 2 5 2 4 5 5
2 2 4 2 2 5 3 4 2
4 5 5 3 5 2 5 5 4
4 5 5 3 2 2 5 5 4
2 2 1 2 2 2 5 2 4
3 2 2 3 2 2 3 3 2
4 5 3 3 2 4 5 4 4
4 5 3 3 4 4 5 4 4
4 4 3 4 4 5 4 3 3
4 5 2 3 5 2 5 2 5
4 2 5 3 3 2 5 2 5
3 5 2 5 4 5 3 4
5 5 4 4 4 3 5 4 5
1 5 5 2 5 2 5 5 5
2 3 1 3 2 5 3 2 4
5 5 5 5 5 5 5 3 5
4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 3 5 5 4 3 5 1 4
2 4 2 5 3 5 4 3 2
5 5 4 5 5 5 5 5 4
211 227 221 226 215 219 256 216 225
916
66.33 62.9258.88
1147 662
(-) (+)
4 15 9 8 24 5 14 6 7
4 5 4 4 4 5 4 5 5
2 5 4 4 5 5 4 5 4
4 2 3 3 5 3 2 3 3
2 5 4 5 4 5 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 4 5 4 4 5 5 4
2 2 2 2 5 2 1 2 2
2 2 3 4 5 2 2 3 4
4 5 5 4 5 5 3 4 5
4 4 3 3 5 5 5 4 5
4 4 3 3 4 5 3 5 5
4 2 3 2 5 2 2 2 2
5 4 5 4 3 5 4 5 3
5 5 5 5 5 4 5 4 3
4 2 5 2 2 4 4 4 2
4 2 2 2 2 4 2 4 2
2 2 4 5 4 3 2 4 5
4 5 5 2 5 4 2 4 2
3 5 4 4 5 4 5 4 5
3 4 2 4 5 5 3 5 4
2 2 4 5 5 2 2 5 5
3 2 5 5 5 3 2 4 5
3 2 5 4 4 4 4 4 5
2 2 5 2 4 2 4 4 2
1 2 1 1 5 1 2 1 2
4 5 5 5 2 4 4 5 4
5 5 5 5 3 5 3 5 4
4 5 5 2 5 4 4 4 4
5 4 4 5 5 4 5 5 5
3 5 4 5 4 4 4 5 5
3 5 4 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 4 4 4 2 3
5 5 3 3 3 5 4 5 5
2 4 3 3 2 2 5 2 2
Dimensi Luas Bidang (Generality )
(+)
Siswa mengatasi berbagai
situasi dalam mengerjakan
(+) (-)
Siswa memiliki kegigihan dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah
Hasil Analisis Jawaban Instrumen Efikasi Diri (X)
(-)
Siswa memiliki ketekunan
dalam menyelesaikan tugas
Dimensi Kekuatan (Strenght )
Variabel Efikasi Diri (X)
2 5 5 4 5 1 5 2 3
3 5 3 5 5 5 4 5 5
4 5 5 2 5 3 4 2 3
4 5 5 5 5 5 2 4 5
5 4 4 5 5 3 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 4 3 3 4 4 4 3
2 2 5 4 5 2 5 2 2
5 5 5 5 5 2 5 2 2
5 5 5 5 5 2 5 2 2
1 5 1 2 4 2 4 3 2
2 2 2 3 4 2 4 2 2
3 2 3 5 2 5 2 4 5
3 2 3 5 2 5 2 4 5
3 5 5 4 4 4 4 3 2
2 4 2 3 5 2 3 2 3
1 5 4 3 5 2 4 5 1
1 1 3 5 3 3 4 5 5
2 3 5 5 4 4 5 4 5
5 2 5 5 5 5 2 5 2
3 2 2 5 4 5 5 5 4
5 5 5 5 3 5 4 5 5
4 5 5 2 5 4 4 4 4
5 3 5 5 5 3 4 4 4
2 3 3 4 4 3 4 2 3
5 3 5 5 5 5 5 5 5
203 223 236 236 255 221 222 232 222
662 934 705
69.4469.1758.89
25
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
3
5
5
4
4
2
2
3
5
4
4
5
4
3
3
5
4
4
4
3
5
5
5
5
Hasil Analisis Jawaban Instrumen Efikasi Diri (X)
(-)
Siswa memiliki ketekunan
dalam menyelesaikan tugas
Dimensi Kekuatan (Strenght )
Variabel Efikasi Diri (X)
4
3
4
5
5
5
5
2
5
5
5
5
2
2
5
4
5
5
3
3
5
4
4
4
4
5
251
705
69.44
1 2 3 5 4 6 7 8
1 1 0 1 1 1 1 0 1
2 1 1 1 0 1 1 1 1
3 0 1 1 1 0 1 1 1
4 1 1 1 0 1 0 1 1
5 1 0 1 1 1 0 0 1
6 1 0 1 1 1 1 0 1
7 1 1 0 1 0 0 0 1
8 1 0 0 0 0 1 1 1
9 0 1 0 0 0 1 1 0
10 1 1 0 0 0 1 1 0
11 1 1 1 0 1 0 0 1
12 0 0 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 0 1
14 1 0 0 0 0 1 0 1
15 0 0 0 0 0 0 0 1
16 1 1 0 1 0 1 1 1
17 0 1 1 1 1 1 1 0
18 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1 0 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1
21 0 0 1 0 1 0 0 1
22 1 0 1 0 0 0 0 0
23 1 1 1 0 0 0 0 0
24 0 1 1 1 1 1 1 1
25 0 0 1 1 1 0 0 0
26 1 1 0 1 1 1 1 1
27 1 1 0 1 1 1 1 1
28 1 1 0 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1
31 1 0 1 1 1 1 0 1
32 1 1 1 0 1 1 1 1
33 0 1 1 1 0 1 1 1
34 1 1 1 0 1 0 1 1
35 1 0 1 1 1 0 0 1
Variabel Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
Hasil Analisis Jawaban Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
Respond
en
Dimensi Mengaplikasikan (Apply )
Jika diberikan penjelasan cara menyusun gaya pada soal, siswa dapat menentukan besarnya resultan gaya dengan benar 100%.
Jika diberikan penjelasan tentang
macam-macam gaya, siswa dapat
memilih gaya internal struktur dengan
benar 100%.
36 1 0 1 1 1 1 0 1
37 1 1 0 1 0 0 0 1
38 1 1 0 1 1 1 1 1
39 1 1 0 1 1 1 1 1
40 1 1 1 1 1 1 1 1
41 1 1 1 1 1 1 1 1
42 1 0 1 1 1 1 0 1
43 1 1 1 0 1 1 1 1
44 0 1 1 1 0 1 1 1
45 1 1 1 0 1 0 1 1
46 1 0 1 1 1 0 0 1
47 1 0 1 1 1 1 0 1
48 1 1 0 1 0 0 0 1
49 0 0 0 0 0 0 0 0
50 1 0 1 1 1 1 1 1
51 1 1 1 1 1 1 1 1
52 0 0 1 0 1 0 0 1
53 1 0 1 0 0 0 0 0
54 1 1 1 0 0 0 0 0
55 0 1 1 1 1 1 1 1
56 0 0 1 1 1 0 0 0
57 1 1 0 1 1 1 1 1
58 1 1 0 1 1 1 1 1
59 1 1 0 1 1 1 1 1
60 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 45 37 41 40 42 39 34 49
Jumlah
Per
Indikator
Persentase
655163
67.92 68.23
9 10 11 12 13 31 35 36 37
1 0 0 0 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 1 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 0 1 1 0 1 1 0 1
1 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1
0 1 1 1 0 1 0 1 0
0 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 0 1 0
0 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0
0 0 0 0 0 1 1 0 0
0 0 0 0 1 0 1 0 0
0 0 0 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 1 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1
Variabel Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
Hasil Analisis Jawaban Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
Dimensi Mengaplikasikan (Apply )
Jika diberikan penjelasan cara menyusun gaya pada soal, siswa dapat menentukan besarnya resultan gaya dengan benar 100%.
0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 1 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0
0 0 0 0 0 1 1 0 0
0 0 0 0 1 0 1 0 0
0 0 0 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1
45 37 35 46 47 47 45 38 39
655
68.23
38 39 40 14 15 16 17 18 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 0 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 0
1 1 0 0 0 1 0 1 0
0 1 0 0 0 1 1 0 0
1 1 0 0 0 1 1 1 0
1 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1 1 0
1 1 0 0 0 0 1 1 0
0 1 1 0 0 0 1 1 1
0 0 0 0 1 0 1 1 1
0 1 0 0 0 1 1 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 1 1 1
1 0 1 0 1 0 1 1 1
1 0 0 0 1 0 1 0 1
1 1 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 0 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 0
1 1 0 0 0 1 0 1 0
Jika diberikan penjelasan gaya dalam struktur bangunan pada soal, siswa akan dapat
menganalisis macam-macam gaya dalam struktur bangunan dengan benar 100%.
Variabel Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
Hasil Analisis Jawaban Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
Dimensi Mengaplikasikan (Apply ) Dimensi Menganalisis (Analyz )
Jika diberikan penjelasan cara menyusun gaya pada soal, siswa dapat menentukan besarnya resultan gaya dengan benar 100%.
0 1 0 0 0 1 1 0 0
1 1 0 0 0 1 1 1 0
1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 0 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 0
1 1 0 0 0 1 0 1 0
0 1 0 0 0 1 1 0 0
1 1 0 0 0 1 1 1 0
1 1 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1
45 36 31 33 33 46 42 44 28
655 345
68.23 63.89
32 33 34 19 20 21 22 23 24
0 0 0 1 1 0 1 0 0
1 1 1 0 1 0 0 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 0
1 1 0 1 1 1 1 1 0
1 0 0 1 1 0 1 0 1
0 0 1 0 1 1 1 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 0
0 0 0 0 0 1 0 1 1
0 0 0 0 0 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 1 1 0
1 1 1 1 0 0 0 1 1
0 0 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 0 0 1 0 1 0 0
0 1 0 0 0 1 1 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 1 0 1 0 0
1 1 1 0 1 0 0 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0
Jika diberikan
permodelan
struktur
konstruksi balok
Jika diberikan penjelasan tentang konstruksi
balok pada soal, siswa akan dapat menganalisis
konstruksi balok
Jika diberikan penjelasan gaya dalam struktur bangunan pada soal, siswa akan dapat
menganalisis macam-macam gaya dalam struktur bangunan dengan benar 100%.
Variabel Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
Hasil Analisis Jawaban Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
Dimensi Menganalisis (Analyz ) Dimensi Mengevaluasi (Evaluate )
1 1 0 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 1 0 1 0 0
1 1 1 0 1 0 0 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 0
1 1 0 1 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 0 0 1 0 1 0 0
0 1 0 0 0 1 1 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 39 34 35 46 37 41 41 39
82200345
63.89 66.67 68.33
28 25 29 26 27
1 1 1 1 0
0 1 0 1 1
1 0 0 1 1
1 0 1 1 1
1 1 0 1 1
1 1 0 1 1
1 0 0 1 1
1 0 0 1 1
1 0 1 0 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 0 1
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 1 0 1
0 1 1 1 1
1 1 0 1 1
1 0 1 1 1
1 1 1 0 0
0 0 0 1 1
0 0 0 0 1
0 1 0 0 0
1 1 1 1 0
0 1 1 0 0
1 1 1 1 0
1 1 1 1 0
1 0 1 1 1
1 1 1 1 0
1 1 1 1 0
1 1 1 1 0
0 1 0 1 1
1 0 0 1 1
1 0 1 1 1
1 1 0 1 1
Jika diberikan
informasi-
informasi model
struktur pada soal,
Jika diberikan
permodelan
perhitungan
struktur balok
Jika diberikan
permodelan
struktur
konstruksi balok
Variabel Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
Hasil Analisis Jawaban Instrumen Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Y)
Dimensi Mengevaluasi (Evaluate ) Mencipta (Create )
1 1 0 1 1
1 0 0 1 1
1 1 1 1 0
1 0 1 1 1
1 1 1 1 0
1 1 1 1 0
1 1 1 1 0
0 1 0 1 1
1 0 0 1 1
1 0 1 1 1
1 1 0 1 1
1 1 0 1 1
1 0 0 1 1
1 1 0 1 1
1 0 1 1 1
1 1 1 0 0
0 0 0 1 1
0 0 0 0 1
0 1 0 0 0
1 1 1 1 0
0 1 1 0 0
1 1 1 1 0
1 1 1 1 0
1 0 1 1 1
1 1 1 1 0
43 36 35 46 36
827182
68.3368.33 59.17
ReapondenEfikasi
Diri
Kemamp
uan
Berpikir
Tingkat
Tinggi
1 4.4 70
2 4.2 67.5
3 3.4 62.5
4 4.4 67.5
5 4.8 65
6 4.1 67.5
7 2.4 62.5
8 3.0 57.5
9 4.2 57.5
10 4.5 60
11 3.9 62.5
12 2.9 52.5
13 4.1 65
14 4.1 65
15 3.0 42.5
16 2.4 70
17 3.5 67.5
18 3.6 45
19 4.1 82.5
20 3.7 82.5
21 3.0 40
22 4.1 27.5
23 4.0 32.5
24 3.1 85
25 1.9 22.5
26 3.7 95
27 4.6 87.5
28 4.1 87.5
29 4.1 92.5
30 4.0 90
31 4.6 70
32 4.3 67.5
33 4.4 62.5
34 3.0 67.5
35 4.0 65
36 3.8 67.5
37 3.9 62.5
38 4.2 87.5
39 4.4 87.5
40 4.7 92.5
41 4.0 90
42 3.0 70
43 4.2 67.5
44 4.2 62.5
45 3.0 67.5
46 2.6 65
47 3.6 67.5
48 3.6 62.5
49 4.0 45
50 3.6 82.5
51 3.3 82.5
52 3.6 40
53 4.1 27.5
54 4.0 32.5
55 3.6 85
56 4.7 22.5
57 4.1 95
58 3.9 87.5
59 3.4 87.5
60 4.7 92.5
Jumlah 227.9 3995.0
Persenta
se (%)76.0 66.6
Nilai
Terenda1.9 22.5
Nilai
Tertingg4.8 95.0
Rata-rata 3.8 66.6
119 106 80 125 108 90
113 78 111 115 80 97
91 111 109 118 113 110
118 112 85 81 113 107
129 81 51 107 81 96
111 66 100 102 71 128
66 95 124 105 97 112
81 97 112 113 97 104
114 112 110 118 108 93
122 99 108 126 98 128
42 a
41 a
91 e
90 d
129 g
111 f
66 c
81 d
124 g
130 g
106 e
78 d
111 f
112 f
81 d
66 c
95 e
97 e
112 f
99 e
80 d
50 b
109 f
85 d
51 b
100 e
124 g
112 f
89 d
108 f
125 g
89 d
118 f
81 d
50 b
102 e
105 e
50 b
118 f
126 g
108 f
80 d
113 f
113 f
81 d
71 c
97 e
97 e
108 f
98 e
90 d
97 e
110 f
107 f
96 e
128 g
112 f
104 e
93 e
128 g
n = 60
135
27
R=
R= 108
n adalah banyaknya data
BIK= 1 + 3.3 6.86
BIK= 6.86 7
Langkah 5. Mencari panjang Kelas
PK= 15.4285714 16
ƒ (xi)²
a 27 - 42 2 1190.25
b 43 - 58 4 2550.25
c 59 - 74 3 4422.25
d 75 - 90 12 6806.25
e 91 - 106 15 9702.25
f 107 - 122 16 13110.25
g 123 - 138 8 17030.25
60 54811.75
x =
x = 96.9
Langkah 8. Menentukan standar deviasi
S =
S = 24.59
1 2 3 4 5 6 7
26.5 42.5 58.5 74.5 90.5 106.5 122.5
Langkah 1. Mencari banyaknya data
Langkah 2. Mencari nilai terbesar dan nilai terkecil
Nilai terbesar
Nilai terkecil
Langkah 3. Mencari nilai rentangan
Nilai terbesar - Nilai terkecil
Langkah 7. Menentukan rata-rata (Mean)
∑ f xi/n
akar dari (n.∑f xi2 - (∑f xi)2 / n (n-1)
66.5
Langkah 4. Mencari banyaknya interval kelas
BIK=1 + (3.3 x log n)
BIK=1 + (3.3 x log 60)
Dibulatkan menjadi
Dibulatkan Menjadi
Langkah 6. Membuat Tabulasi dengan Tabel penolong
Kelas Interval nilai tengah (xi)
130.5
Jumlah 577.5
1) Menentukan batas tiap kelas
34.5
50.5
82.5
98.5
114.5
1 2 3 4 5 6 7
0.0021 0.0136 0.0594 0.1914 0.3974 0.1517 0.3508
0
0,4985-0,4893= 0.0092
0,4893-0,4515= 0.0378
0,4515-0,3438= 0.1077
0,3438+0,1406= 0.4844
0,1443-0,1406= 0.0037
0,3238-0,1443= 0.1795
0,4429-0,3238= 0.1191
n = 50
0.0092 x 50 = 0.46
0.0378 x 50 = 1.89
0.1077 x 50 = 5.38
0.4844 x 50 = 24.22
0.0037 x 50 = 0.18
0.1795 x 50 = 8.97
0.1191 x 50 = 5.95
k
X² i= ∑i=1
X² 1= Kuadrat( 12 - 0.46 ) = Kuadrat
X² 2= Kuadrat( 15 - 1.89 ) = Kuadrat
X² 3= Kuadrat( 16 - 5.38 ) = Kuadrat
X² 4= Kuadrat( 8 - 24.22 ) = Kuadrat
X² 5= Kuadrat( 60 - 0.18 ) = Kuadrat
X² 6= Kuadrat( 0 - 8.97 ) = Kuadrat
Langkah 9. Mencari Chi Kuadrat (X² hitung)
24.22 24.22
0.18 0.18
8.97 8.97
0.46 0.46
1.89 1.89
5.38 5.38
2) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal
4) Mencari frekuensi yang diharapkan (ƒ e )
3) Mencari luas tiap kelas interval
(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)²
𝑓𝑒
X² 7= Kuadrat( 0 - 5.95 ) = Kuadrat
20307.37
a = 0.05
dk = 6
X² tabel = 2.446912
Data Berdistribusi Normal
X² hitung < X² tabel Maka distribusi normal
Kesimpulan =
Langkah 9. Membandingkan nilai X² tabel dengan X² hitung
Kaidah Keputusan X² hitung > X² tabel Maka distribusi tidak normal
5.95 5.95
Diperoleh X² hitung =
ƒ xi f(xi)² f kom f %
69 2380.5 26,5 - 42,5 2 3,3
202 10201 42,5 - 58,5 6 6,7
199.5 13266.75 58,5 - 74,5 9 5,0
990 81675 74,5 - 90,5 21 20,0
1477.5 145533.8 90,5 - 106,5 36 25,0
1832 209764 106,5 - 122,5 52 26,7
1044 136242 122,5 - 138,5 60 13,3
5814 599063 100
8
138.5
16
tepi kelas
8
0.4429
11.54 = 133.1716 = 289.5035
0.46
13.11 = 171.8721 = 90.93762
1.89
10.62 = 112.7844 = 20.96364
5.38
-16.22 = 263.0884 = 10.86244
24.22
59.82 = 3578.4324 = 19880.18
0.18
-8.97 = 80.4609 = 8.97
8.97
24.22
0.18
8.97
0.46
1.89
5.38
-5.95 = 35.4025 = 5.95
5.955.95
28 25 16 28 36 33
27 21 11 27 28 16
25 26 13 25 27 11
27 26 34 27 25 13
26 17 9 26 27 34
27 28 38 27 26 9
25 27 35 25 27 38
23 18 35 35 25 35
23 33 37 35 18 35
24 33 36 37 33 37
28 e
27 e
25 e
27 e
26 e
27 e
25 e
23 d
23 d
24 e
25 e
21 d
26 e
26 e
17 c
28 e
27 e
18 d
33 f
33 f
16 c
11 b
13 c
34 f
9 b
38 g
35 f
35 f
37 g
36 g
28 e
27 e
25 e
27 e
26 e
27 e
25 e
35 f
35 f
37 g
36 g
28 e
27 e
25 e
27 e
26 e
27 e
25 e
18 d
33 f
33 f
16 c
11 b
13 c
34 f
9 b
38 g
35 f
35 f
37 g
n = 60
40
0
R=
R= 40
n adalah banyaknya data
BIK= 1 + 3.3 6.86
BIK= 6.86 7
Langkah 5. Mencari panjang Kelas
PK= 5.714286 6
ƒ (xi)²
a 0 - 5 0 6.25
b 6 - 11 4 72.25
c 12 - 17 5 210.25
d 18 - 23 5 420.25
e 24 - 29 27 702.25
f 30 - 35 12 1056.25
g 36 - 41 7 1482.25
60 3949.75
x =
x = 26.4
Langkah 8. Menentukan standar deviasi
S =
S = 7.84
20.5
26.5
32.5
38.5
Jumlah 143.5
14.5
Nilai terbesar - Nilai terkecil
Langkah 4. Mencari banyaknya interval kelas
BIK=1 + (3.3 x log n)
BIK=1 + (3.3 x log 60)
Dibulatkan menjadi
Dibulatkan Menjadi
Langkah 6. Membuat Tabulasi dengan Tabel penolong
Kelas Interval nilai tengah (xi)
2.5
8.5
Langkah 1. Mencari banyaknya data
Langkah 2. Mencari nilai terbesar dan nilai terkecil
Nilai terbesar
Nilai terkecil
Langkah 3. Mencari nilai rentangan
Langkah 7. Menentukan rata-rata (Mean)
∑ f xi/n
akar dari (n.∑f xi2 - (∑f xi)2 / n (n-1)
1) Menentukan batas tiap kelas
1 2 3 4 5 6 7
17.5 23.5 29.5 35.5 #VALUE! -0.5 107.5
1 2 3 4 5 6 7
0.4985 0.4893 0.4515 0.3438 0.1406 0.1103 0.3238
0,4985-0,4893= 0.0092
0,4893-0,4515= 0.0378
0,4515-0,3438= 0.1077
0,3438+0,1406= 0.4844
0,1443-0,1406= 0.0037
0,3238-0,1443= 0.1795
0,4429-0,3238= 0.1191
n = 50
0.0092 x 50 = 0.46
0.0378 x 50 = 1.89
0.1077 x 50 = 5.38
0.4844 x 50 = 24.22
0.0037 x 50 = 0.18
0.1795 x 50 = 8.97
0.1191 x 50 = 5.95
k
X² i= ∑i=1
X² 1= Kuadrat( 5 - 0.46 ) = Kuadrat
X² 2= Kuadrat( 27 - 1.89 ) = Kuadrat
X² 3= Kuadrat( 12 - 5.38 ) = Kuadrat
X² 4= Kuadrat( 7 - 24.22 ) = Kuadrat
2) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal
3) Mencari luas tiap kelas interval
4) Mencari frekuensi yang diharapkan (ƒ e )
Langkah 9. Mencari Chi Kuadrat (X² hitung)
0.46 0.46
1.89 1.89
5.38 5.38
24.22 24.22
(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)²
𝑓𝑒
X² 5= Kuadrat( 60 - 0.18 ) = Kuadrat
X² 6= Kuadrat( 0 - 8.97 ) = Kuadrat
X² 7= Kuadrat( 0 - 5.95 ) = Kuadrat
20293.9
a = 0.05
dk = 6
X² tabel = 2.446912
Data Berdistribusi Normal
0.18 0.18
8.97 8.97
5.95 5.95
Kesimpulan =
Diperoleh X² hitung =
Langkah 9. Membandingkan nilai X² tabel dengan X² hitung
Kaidah Keputusan X² hitung > X² tabel Maka distribusi tidak normal
X² hitung < X² tabel Maka distribusi normal
ƒ xi f(xi)²
0 0
34 289
72.5 1051.25
102.5 2101.25
715.5 18960.75
390 12675
269.5 10375.75
1584 45453
8
121.5
8
0.4429
4.54 = 20.6116 = 44.80783
0.46
25.11 = 630.5121 = 333.6043
1.89
6.62 = 43.8244 = 8.145799
5.38
-17.22 = 296.5284 = 12.24312
24.22
0.46
1.89
5.38
24.22
59.82 = 3578.432 = 19880.18
0.18
-8.97 = 80.4609 = 8.97
8.97
-5.95 = 35.4025 = 5.95
5.95
0.18
8.97
5.95
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 5 2 5 5 5 5 5 2 5 2 5 2 5 2
2 5 4 4 5 3 3 2 3 5 5 2 4 5 4 2
3 5 4 5 5 4 3 2 3 2 5 4 4 5 5 3
4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 3 3 4 2 2 3
5 5 4 3 5 4 5 4 3 3 2 2 3 5 5 4
6 5 4 3 4 2 2 3 4 5 4 3 4 5 2 3
7 5 4 4 3 4 5 5 4 3 4 5 5 4 2 5
8 4 4 3 4 2 3 4 5 3 4 5 3 4 5 4
9 5 4 4 3 2 3 4 5 4 3 2 3 4 4 5
10 3 3 5 2 4 5 4 4 3 3 4 5 2 3 4
11 5 4 2 5 4 2 3 4 3 2 4 5 5 3 4
12 3 4 5 3 4 4 5 5 2 3 4 2 5 4 3
13 4 3 4 5 3 4 2 5 4 2 4 3 5 5 4
14 4 5 5 4 4 2 2 2 2 3 2 2 5 2 3
15 3 4 2 4 3 5 2 4 3 2 2 5 4 3 5
16 2 4 4 2 3 4 3 5 3 4 2 3 4 5 3
17 2 3 2 5 3 2 4 2 2 4 2 2 2 3 4
18 5 4 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 4
19 3 3 5 2 3 5 4 3 2 5 5 3 2 5 2
20 5 5 5 5 3 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4
21 3 2 4 2 5 3 4 2 4 3 5 5 2 4 4
22 4 2 3 2 5 4 2 2 2 2 2 4 2 2 5
23 3 5 5 4 3 4 2 2 5 3 5 4 2 4 2
24 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4
25 5 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 2
26 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
27 5 4 3 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5
28 3 4 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4
29 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
30 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2
Jumlah 0.493529 0.61946 -0.053472 0.537007 0.464908 0.473654 0.57111 0.59404 0.57641 0.563006 0.537406 0.501009 0.565049 0.513012 -0.007765
rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Gugur Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Gugur
125 122 109 123 114 120 110 121 108 111 114 122 120 117 108
551 518 429 543 462 516 440 527 428 445 484 528 528 493 420
Responden
TABEL UJI VALIDITAS KUESIONER EFIKASI DIRI (X)
Jumlah Soal
LA
MP
IRA
N 1
3
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
5 4 5 5 4 4 5 2 5 4 5 4 2 5 5 124 15376
3 5 4 4 5 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 116 13456
4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 123 15129
4 2 5 4 3 2 5 5 3 2 4 5 2 3 2 107 11449
5 5 5 3 4 3 4 4 5 4 3 2 4 3 5 116 13456
3 4 4 4 5 5 5 3 2 2 3 4 3 2 3 105 11025
4 3 2 3 4 3 5 5 4 4 5 3 5 4 5 121 14641
3 4 2 3 4 2 4 5 3 2 3 5 4 5 4 110 12100
5 3 2 4 3 2 5 4 3 4 4 5 5 4 3 111 12321
3 5 2 3 2 3 4 5 4 4 5 4 5 3 3 109 11881
2 5 2 3 4 2 3 2 4 3 4 5 5 5 4 108 11664
5 2 3 4 2 5 4 3 4 5 2 3 5 4 3 110 12100
4 3 5 5 2 4 2 3 2 5 5 4 3 3 4 111 12321
4 5 3 4 2 3 5 4 5 4 3 5 2 3 4 103 10609
3 4 2 2 4 5 3 2 4 2 5 2 4 4 5 102 10404
4 5 2 3 4 3 4 5 2 5 4 3 4 2 4 105 11025
5 4 2 3 2 4 3 4 5 2 4 2 4 3 2 91 8281
5 3 4 5 3 3 4 2 2 3 4 2 4 5 3 118 13924
4 3 3 5 4 3 2 2 3 5 2 2 3 5 4 102 10404
3 3 5 4 4 3 4 5 4 3 2 2 3 4 5 121 14641
3 2 2 4 2 5 3 2 5 4 3 2 2 3 4 98 9604
2 2 3 4 5 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 85 7225
2 2 5 4 5 2 3 2 3 2 3 5 5 4 3 103 10609
5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 142 20164
5 5 3 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 134 17956
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 143 20449
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 138 19044
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 139 19321
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 145 21025
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 143 20449
3483 412053
0.607301 0.553494 0.521017 0.565763 0.521596 0.540981 0.588805 0.562206 0.507922 0.539035 0.006894 0.512364 0.542695 0.569426 0.539033
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Gugur Valid Valid Valid Valid
120 118 108 122 117 111 121 112 116 113 110 114 119 120 118
512 504 438 518 495 451 515 466 486 463 428 482 509 508 490
JumlahJumlah
Kuadrat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 5 2 5 5 5 5 5 2 5 2 5 2 5 2
2 5 4 4 5 3 3 2 3 5 5 2 4 5 4 2
3 5 4 5 5 4 3 2 3 2 5 4 4 5 5 3
4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 3 3 4 2 2 3
5 5 4 3 5 4 5 4 3 3 2 2 3 5 5 4
6 5 4 3 4 2 2 3 4 5 4 3 4 5 2 3
7 5 4 4 3 4 5 5 4 3 4 5 5 4 2 5
8 4 4 3 4 2 3 4 5 3 4 5 3 4 5 4
9 5 4 4 3 2 3 4 5 4 3 2 3 4 4 5
10 3 3 5 2 4 5 4 4 3 3 4 5 2 3 4
11 5 4 2 5 4 2 3 4 3 2 4 5 5 3 4
12 3 4 5 3 4 4 5 5 2 3 4 2 5 4 3
13 4 3 4 5 3 4 2 5 4 2 4 3 5 5 4
14 4 5 5 4 4 2 2 2 2 3 2 2 5 2 3
15 3 4 2 4 3 5 2 4 3 2 2 5 4 3 5
16 2 4 4 2 3 4 3 5 3 4 2 3 4 5 3
17 2 3 2 5 3 2 4 2 2 4 2 2 2 3 4
18 5 4 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 4
19 3 3 5 2 3 5 4 3 2 5 5 3 2 5 2
20 5 5 5 5 3 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4
21 3 2 4 2 5 3 4 2 4 3 5 5 2 4 4
22 4 2 3 2 5 4 2 2 2 2 2 4 2 2 5
23 3 5 5 4 3 4 2 2 5 3 5 4 2 4 2
24 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4
25 5 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 2
26 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
27 5 4 3 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5
28 3 4 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4
29 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
30 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2
Jumlah 125 122 109 123 114 120 110 121 108 111 114 122 120 117 108
Jumlah Kuadrat 551 518 429 543 462 516 440 527 428 445 484 528 528 493 420
Nilai Koefisien Reabilitas 0.995345Sangat
tinggi
RespondenJumlah Soal
LA
MP
IRA
N 2
0
TABEL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN EFIKASI DIRI (X)
Rumus Alpha:
r11= (k/k-1)(1-∑σ²b/σ²t
Rumus Varians:
σ²=∑X²-(∑X)²/N
N
σ²1 30.1667 1.005556 σ²11 50.8 1.693333 σ²21 40.3 1.343333
σ²2 21.8667 0.728889 σ²12 31.86667 1.062222 σ²22 26.967 0.898889
σ²3 32.9667 1.098889 σ²13 48 1.6 σ²23 47.867 1.595556
σ²4 38.7 1.29 σ²14 36.7 1.223333 σ²24 37.467 1.248889
σ²5 28.8 0.96 σ²15 31.2 1.04 σ²25 37.367 1.245556
σ²6 36 1.2 σ²16 32 1.066667 σ²26 24.667 0.822222
σ²7 36.6667 1.222222 σ²17 39.86667 1.328889 σ²27 48.8 1.626667
σ²8 38.9667 1.298889 σ²18 49.2 1.64 σ²28 36.967 1.232222
σ²9 39.2 1.306667 σ²19 21.86667 0.728889 σ²29 28 0.933333
σ²10 34.3 1.143333 σ²20 38.7 1.29 σ²30 25.867 0.862222
∑σ²b 35.7367
∑σ²t 7676.7 255.89
Nilai Koefisien Reabilitas 0.995345Sangat
tinggi
N
Rumus Alpha:
r11= (k/k-1)(1-∑σ²b/σ²t
Rumus Varians:
σ²=∑X²-(∑X)²/N
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
5 4 5 5 4 4 5 2 5 4 5 4 2 5 5 124 15376
3 5 4 4 5 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 116 13456
4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 123 15129
4 2 5 4 3 2 5 5 3 2 4 5 2 3 2 107 11449
5 5 5 3 4 3 4 4 5 4 3 2 4 3 5 116 13456
3 4 4 4 5 5 5 3 2 2 3 4 3 2 3 105 11025
4 3 2 3 4 3 5 5 4 4 5 3 5 4 5 121 14641
3 4 2 3 4 2 4 5 3 2 3 5 4 5 4 110 12100
5 3 2 4 3 2 5 4 3 4 4 5 5 4 3 111 12321
3 5 2 3 2 3 4 5 4 4 5 4 5 3 3 109 11881
2 5 2 3 4 2 3 2 4 3 4 5 5 5 4 108 11664
5 2 3 4 2 5 4 3 4 5 2 3 5 4 3 110 12100
4 3 5 5 2 4 2 3 2 5 5 4 3 3 4 111 12321
4 5 3 4 2 3 5 4 5 4 3 5 2 3 4 103 10609
3 4 2 2 4 5 3 2 4 2 5 2 4 4 5 102 10404
4 5 2 3 4 3 4 5 2 5 4 3 4 2 4 105 11025
5 4 2 3 2 4 3 4 5 2 4 2 4 3 2 91 8281
5 3 4 5 3 3 4 2 2 3 4 2 4 5 3 118 13924
4 3 3 5 4 3 2 2 3 5 2 2 3 5 4 102 10404
3 3 5 4 4 3 4 5 4 3 2 2 3 4 5 121 14641
3 2 2 4 2 5 3 2 5 4 3 2 2 3 4 98 9604
2 2 3 4 5 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 85 7225
2 2 5 4 5 2 3 2 3 2 3 5 5 4 3 103 10609
5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 142 20164
5 5 3 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 134 17956
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 143 20449
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 138 19044
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 139 19321
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 145 21025
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 143 20449
120 118 108 122 117 111 121 112 116 113 110 114 119 120 118 3483 412053
512 504 438 518 495 451 515 466 486 463 428 482 509 508 490
JumlahJumlah
Kuadrat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
3 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1
5 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1
6 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
7 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
8 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
9 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0
10 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0
11 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
12 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
14 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
15 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0
16 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
17 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
18 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
22 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
23 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
26 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 0.463563 0.491218 0.455328 0.455328 0.527126 0.659257 0.606564 0.567582 0.555076 0.55754 0.5771609 0.511902 0.471519
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
22 18 19 19 18 20 17 23 21 19 20 24 22
22 18 19 19 18 20 17 23 21 19 20 24 22
TABEL UJI VALIDITAS SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (Y)
LA
MP
IRA
N 1
6
RespondenJumlah Soal
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1
1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0
1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0
0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1
0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1
0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1
0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0.478291 0.532202 0.539844 0.582902 0.590857 0.532202 0.509012 0.521036 0.232625 0.457748 0.528336 0.230272 0.532044 -0.248482 0.542938 0.477231
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Gugur Valid Valid Gugur Valid Gugur Valid Valid
12 16 20 22 22 16 21 19 21 20 19 17 21 18 19 19
12 16 20 22 22 16 21 19 21 20 19 17 21 18 19 19
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1
0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1
0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0
0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1
0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0
1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1
0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
0.510143 0.511902 0.493657 -0.112032 0.464567 0.502528 0.516689 0.532381 0.465212 0.46993 0.492966 0.518097 0.49607 0.535166 0.039181 -0.128738
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Valid Valid Valid Gugur Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Gugur Gugur
15 24 21 18 17 20 21 20 20 19 17 16 15 22 19 19
15 24 21 18 17 20 21 20 20 19 17 16 15 22 19 19
46 47 48 49 50
1 1 1 1 0 33 1089
1 1 0 1 0 32 1024
1 0 1 0 0 31 961
1 0 1 1 0 33 1089
0 0 1 1 0 32 1024
0 0 1 1 0 31 961
0 1 1 0 1 30 900
0 0 1 0 0 27 729
1 0 1 0 0 27 729
1 0 1 1 1 33 1089
1 0 1 1 1 31 961
1 1 1 1 0 27 729
1 1 1 0 1 34 1156
1 1 1 0 1 34 1156
1 1 1 0 1 24 576
0 1 1 0 1 34 1156
0 0 1 1 1 34 1156
0 0 1 0 1 23 529
0 0 1 0 0 38 1444
1 1 1 1 1 44 1936
0 1 1 1 1 20 400
1 1 1 1 0 15 225
0 1 0 1 0 12 144
0 1 1 1 1 45 2025
1 1 0 1 0 12 144
1 0 1 1 0 46 2116
0 1 1 0 0 42 1764
0 1 1 1 1 44 1936
1 1 1 0 1 48 2304
1 0 1 1 1 45 2025
961 923521
0.031476 -0.103421 0.47027 -0.05458 0.299049
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Gugur Gugur Valid Gugur Gugur
17 17 27 18 15
17 17 27 18 15
Jumlah Jumlah Kuadrat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
13 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
14 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
15 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1
16 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
23 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
24 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
25 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1
26 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
27 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
28 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
29 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0
30 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0
Jumlah 22 20 22 20 20 21 24 24 18 17 24 24 22 20
Jumlah
Kuadrat22 20 22 20 20 21 24 24 18 17 24 24 22 20
N
Rumus Alpha:
r11= (k/k-1)(1-∑σ²b/σ²t
Rumus Varians:
σ²=∑X²-(∑X)²/N
TABEL UJI REABILITAS INSTRUMEN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (Y)
Jumlah Soal
LA
MP
IRA
N 2
2
Responden
σ²1 5.86667 0.19556 σ²11 4.8 0.16 σ²21 4.8 0.16
σ²2 6.66667 0.22222 σ²12 24 0.8 σ²22 4.8 0.16
σ²3 5.86667 0.19556 σ²13 5.86667 0.19556 σ²23 7.2 0.24
σ²4 6.66667 0.22222 σ²14 6.66667 0.22222 σ²24 7.36667 0.24556
σ²5 6.66667 0.22222 σ²15 5.86667 0.19556 σ²25 5.86667 0.19556
σ²6 6.3 0.21 σ²16 6.66667 0.22222 σ²26 6.66667 0.22222
σ²7 4.8 0.16 σ²17 6.66667 0.22222 σ²27 5.86667 0.19556
σ²8 4.8 0.16 σ²18 6.3 0.21 σ²28 6.66667 0.22222
σ²9 7.2 0.24 σ²19 6.66667 0.22222 σ²29 6.66667 0.22222
σ²10 7.36667 0.24556 σ²20 6.3 0.21 σ²30 6.3 0.21
∑σ²b 6.80667
∑σ²t 3111.87 103.729
Nilai Koefisien Reabilitas 0.997813Sangat
tinggi
Rumus Varians: Rumus Alpha:
N
σ²=∑X²-(∑X)²/N r11= (k/k-1)(1-∑σ²b/σ²t
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0
0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1
22 20 20 21 20 21 24 24 18 17 22 20 22 20 20 21
22 20 20 21 20 21 24 24 18 17 22 20 22 20 20 21
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 11 121
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 100
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 1600
0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 12 144
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 1600
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 1600
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 1600
1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 30 900
1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 29 841
1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 25 625
0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 23 529
0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 12 144
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 1600
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 1600
1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 30 900
1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 29 841
1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 25 625
0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 23 529
0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 28 784
1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 22 484
0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 20 400
1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 24 576
1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 24 576
22 20 22 20 20 21 24 24 18 17 838 26520
22 20 22 20 20 21 24 24 18 17
JumlahJumlah
Kuadrat
Responden X Y X² Y² XY
1 119 28 14161 784 3332
2 113 27 12769 729 3051
3 91 25 8281 625 2275
4 118 27 13924 729 3186
5 129 26 16641 676 3354
6 111 27 12321 729 2997
7 66 25 4356 625 1650
8 81 23 6561 529 1863
9 114 23 12996 529 2622
10 122 24 14884 576 2928
11 106 25 11236 625 2650
12 78 21 6084 441 1638
13 111 26 12321 676 2886
14 112 26 12544 676 2912
15 81 17 6561 289 1377
16 66 28 4356 784 1848
17 95 27 9025 729 2565
18 97 18 9409 324 1746
19 112 33 12544 1089 3696
20 99 33 9801 1089 3267
21 80 16 6400 256 1280
22 111 11 12321 121 1221
23 109 13 11881 169 1417
24 85 34 7225 1156 2890
25 51 9 2601 81 459
26 100 38 10000 1444 3800
27 124 35 15376 1225 4340
28 112 35 12544 1225 3920
29 110 37 12100 1369 4070
30 108 36 11664 1296 3888
31 125 28 15625 784 3500
32 115 27 13225 729 3105
33 118 25 13924 625 2950
34 81 27 6561 729 2187
35 107 26 11449 676 2782
36 102 27 10404 729 2754
37 105 25 11025 625 2625
38 113 35 12769 1225 3955
39 118 35 13924 1225 4130
40 126 37 15876 1369 4662
41 108 36 11664 1296 3888
42 80 28 6400 784 2240
43 113 27 12769 729 3051
44 113 25 12769 625 2825
45 81 27 6561 729 2187
46 71 26 5041 676 1846
47 97 27 9409 729 2619
48 97 25 9409 625 2425
49 108 18 11664 324 1944
50 98 33 9604 1089 3234
51 90 33 8100 1089 2970
52 97 16 9409 256 1552
53 110 11 12100 121 1210
54 107 13 11449 169 1391
55 96 34 9216 1156 3264
56 128 9 16384 81 1152
57 112 38 12544 1444 4256
58 104 35 10816 1225 3640
59 93 35 8649 1225 3255
60 128 37 16384 1369 4736
Jumlah 6152 1598 648010 46052 165463
Mean 102.5333 26.63333
Median 107.5 27
Mode 113 27
Stdev 17.08649 7.693199
DATA RESPONDEN
LA
MP
IRA
N 2
3
Responden Hasil Responden Hasil Responden
1 119 11 106 31
2 113 12 78 32
3 91 13 111 33
4 118 14 112 34
5 129 15 81 35
6 111 16 66 36
7 66 17 95 37
8 81 18 97 38
9 114 19 112 39
10 122 20 99 40
11 106 21 80 41
12 78 22 111 42
13 111 23 109 43
14 112 24 85 44
15 81 25 51 45
16 66 26 100 46
17 95 27 124 47
18 97 28 112 48
19 112 29 110 49
20 99 30 108 50
Hasil Responden Hasil
125 51 90
115 52 97
118 53 110
81 54 107
107 55 96
102 56 128
105 57 112
113 58 104
118 59 93
126 60 128
108 Jumlah 6152
80 Mean 102.5333
113 Median 107.5
113 Mode 113
81 Stdev 17.08649
71
97
97
108
98
Kode Kelas Interval ƒ Fr% Fkom
a 27-42 2 3.3 2
b 43-58 4 6.7 6
c 59-74 3 5.0 9
d 75-90 12 20.0 21
e 91-106 15 25.0 36
f 107-122 16 26.7 52
g 123-138 8 13.3 60
60 100
Kelas Interval Frekuensi
27-42 2
43-58 4
59-74 3
75-90 12
91-106 15
107-122 16
123-138 8
Jumlah
0
5
10
15
20
25
30
0-5 6-11
6-11 12-17 18-23 24-29 30-35 36-41
Frekuensi
Kode Kelas Interval ƒ Fr% Fkom
a 0-5 0 - 0
b 6-11 4 6.7 4
c 12-17 5 8.3 9
d 18-23 5 8.3 14
e 24-29 27 45.0 41
f 30-35 12 20.0 53
g 36-41 7 11.7 60
60 100
Kelas Interval Frekuensi
0-5 0
6-11 4
12-17 5
18-23 5
24-29 27
30-35 12
36-41 7
Jumlah
0
5
10
15
20
25
30
0-5 6-11
6-11 12-17 18-23 24-29 30-35 36-41
Frekuensi
178
CURRICULUM VITAE
Martin Daniel Basito
Hutasoit, nama sederhana yang lahir
dari pasangan Ayah bernama
Maringan Hutasoit dan Ibu bernama
Raya Dahliana Pangaribuan pada
tanggal 15 Juni 1994, di Meral,
Tanjung Balai Karimun. Tinggal di
sebuah rumah sederhana di KAV
Pratama Jl. Kenanga Rt.014/005
No.58 Kelurahan Rorotan,
Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta
Utara, Jawa Barat.
Menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Bethel Jakarta Utara, dan
Sekolah Menengahnya di SMP Bethel Jakarta Utara, serta SMA Swasta
Sisingamangaraja, Tanjung Balai, Medan.
Saat ini sedang melanjutkan pendidikan di Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Jakarta angkatan 2012,
dengan cita-cita dan ambisi yang kuat untuk menjadi pribadi yang berakhlak dan
berintelektual tinggi khususnya dalam bidang pendidikan dan struktur konstruksi
bangunan. Berlandaskan cita-cita serta ambisi tersebut membuat saya lebih gigih
dan bekerja keras untuk bisa kembali melanjutkan pendidikan kejenjang
selanjutnya.
Kontak Martin Daniel Basito Hutasoit di Email :
[email protected], No. HP: 085771313120, dan instagram
martins1ptbsipil.