identifikasi bawah permukaan tanggul lumpur...

75
i TUGAS AKHIR – SF 141501 IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR SIDOARJO (LUSI) MENGGUNAKAN METODE MULTICHANNEL ANALYSIS OF SURFACE WAVE (MASW) Yoseph Wahyu Saputra Wisnu Wardana NRP 1111.100.050 Dosen Pembimbing Prof. Dr. rer-nat Bagus Jaya Santosa, S.U Sungkono, M.Si Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2016

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

i

TUGAS AKHIR – SF 141501

IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGULLUMPUR SIDOARJO (LUSI) MENGGUNAKANMETODE MULTICHANNEL ANALYSIS OF SURFACEWAVE (MASW)

Yoseph Wahyu Saputra Wisnu WardanaNRP 1111.100.050

Dosen PembimbingProf. Dr. rer-nat Bagus Jaya Santosa, S.USungkono, M.Si

Jurusan FisikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2016

Page 2: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

ii

FINAL PROJECT – SF 141501

SUBSURFACE IDENTIFICATION OF LUMPURSIDOARJO (LUSI) EMBANKMENT USINGMULTICHANNEL ANALYSIS SURFACE WAVES(MASW)

Yoseph Wahyu Saputra Wisnu WardanaNRP.1111.100.050

Advisor LecturerProf. Dr. rer-nat. Bagus Jaya Santosa, S.USungkono, M.Si

Physics DepartmentFaculty of Mathematics and SciencesSepuluh Nopember Institute of TechnologySurabaya 2016

Page 3: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

iii

LEMBAR PENGESAHAN

IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGULLUMPUR SIDOARJO (LUSI) MENGGUNAKAN

METODE MULTICHANNEL ANALYSIS OF SURFACEWAVE (MASW)

TUGAS AKHIRDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains Pada Bidang GeofisikaProgram Studi S-1 Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Disusun Oleh :

Yoseph Wahyu Saputra Wisnu WardanaNRP. 1111.100.050

Disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir

Prof. Dr. rer-nat. Bagus Jaya Santosa, S.U (...............................)

Sungkono, M.Si (...............................)

Surabaya, Juni 2016

Page 4: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

2

Page 5: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi
Page 6: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

iv

IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGULLUMPUR SIDOARJO (LUSI) MENGGUNAKAN

METODE MULTICHANNEL ANALYSIS OF SURFACEWAVES (MASW)

Nama : Yoseph Wahyu Saputra W. W.NRP : 1111 100 050Jurusan : Fisika FMIPA ITSDosen Pembimbing : Prof.Dr.rer-nat Bagus Jaya Santosa,S.U

Sungkono, M.Si

AbstrakMetode pengukuran dan analisis multichannel analysis of

surface wave (MASW) mampu digunakan untuk estimasi kurvadispersi mode jamak. Metode ini diterapkan untuk mengetahuikecepatan gelombang geser bawah permukaan tanggul LUSImelalui proses inversi. Proses inversi ini dilakukan menggunakanalgoritma regressive-regressive particle swarm optimization (RR-PSO). Analisis mode dasar dari kurva dispersi pada beberapalintasan di tanggul LUSI menunjukkan bahwa pada tanggul P76-P77 ditemukan anomali Patahan Watukosek pada kedalamansekitar 40 meter, dan juga pada tanggul P79-P82 ditemukananomali yang memiliki potensi untuk menyebabkan penurunantanah.

Kata kunci: Dispersi gelombang rayleigh, MASW, LUSI

Page 7: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

v

SUBSURFACE IDENTIFICATION OF LUSIEMBANKMENT USING MULTICHANNELANALYSIS OF SURFACE WAVES (MASW)

METHOD

Name : Yoseph Wahyu Saputra W. W.NRP : 1111 100 050Department : Fisika FMIPA ITSAdvisor Lecturer :Prof.Dr.rer-nat Bagus Jaya Santosa,S.U

Sungkono, M.Si

AbstractThe method and analysis of multichannel analysis of

surface wave (MASW) is able to estimate the dispersion curves.This method is applied to determine the shear wave velocity ofsubsurface embankment LUSI through an inversion process. Thisinversion process is using an algorithm regressive-regressiveparticle swarm optimization (RR-PSO). Analysis of the basicmode of the dispersion curve on some path on the LUSIembankment show that in P76-P77 found anomalies WatukosekFault at a depth of about 40 meters,and also on the embankmentP79-P82 found anomalies which have the potential for causingsubsidence.

Keywords: Rayleigh wave dispersion, MASW, LUSI

Page 8: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL IHALAMAN JUDUL iiHALAMAN PENGESAHAN iiiABSTRAK ivABSTRACT VKATA PENGANTAR viDAFTAR ISI viiiDAFTAR GAMBAR xDAFTAR TABELDAFTAR LAMPIRAN

Xixii

BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 31.3 Batasan Masalah/ Ruang Lingkup Masalah 41.4 Tujuan Penelitian 41.5 Manfaat Penelitian 41.6 Sistematika Penulisan 4

BAB II. LANDASAN TEORI2.1 Kondisi Geologi LUSI 72.2 Gelombang Rayleigh 82.2.1 Vektor Tegangan dan Perpindahan 92.2.2 Gelombang Bidang Model Berlapis 112.2.3 Dispersi Gelombang Rayleigh 132.3 Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) 162.4 Pemodelan Geofisika 182.4.1 Inversi RR-PSO 19

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN3.1 Alur Penelitian 23

Page 9: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

ix

BAB IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN4.1 Analisa Data Kurva Dispersi 274.2 Analisa Hasil Inversi 284.3 Interpretasi Hasil Inversi 324.3.1 Tanggul P76 – P77 324.3.2 Tanggul P78 – P79 344.3.3 Tanggul P79 – P82 344.3.4 Tanggul P83 – P84 36

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan 395.2 Saran 40

DAFTAR PUSTAKA 41LAMPIRAN 43BIODATA PENULIS 61

Page 10: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Search space yang digunakan pada inversi 29Tabel 4.2 Nilai Kecepatan Gelombang Geser pada Material 29

Page 11: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

xii

“Halaman Ini Sengaja Dikosongkan”

Page 12: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Daerah Terdampak 1Gambar 2.1 Citra satelit kondisi geologi sekitar semburan 8Gambar 2.2 Perambatan dan pergerakan partikel

Gelombang Rayleigh9

Gambar 2.3 Model bumi berlapis dengan nilai parameterelastisitas disetiap lapisan

12

Gambar 2.4 Trace Gelombang Rayleigh pada saat keadaannon-dispersif dan pada keadaan dispersif

14

Gambar 2.5 Geometri dispersi Gelombang Rayleigh 15Gambar 2.6 Contoh kurva dispersi Gelombang Rayleigh

dengan normal dispersi15

Gambar 2.7 Tahapan dalam metode MASW untukmendapatkan kurva dispersi

18

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 23Gambar 3.2Gambar 4.1

Diagram Alir Algoritma RR-PSOContoh data lapangan pada tanggul P76-P77

2527

Gambar 4.2 Contoh kurva dispersi pada tanggul P76-P77 28Gambar 4.3 Model Kecepatan Gelombang Geser Vs satu

dimensi31

Gambar 4.4 Nilai error hasil dari proses inversi 31Gambar 4.5 Penampang kecepatan gelombang geser

tanggul P76-P7732

Gambar 4.6 Peta Geologi Daerah sekitar LUSI 33Gambar 4.7 Penampang kecepatan gelombang geser tanggul

P78-P7934

Gambar 4.8 Penampang kecepatan gelombang geser tanggulP79-P82

35

Gambar 4.9 Penampang kecepatan gelombang geser tanggulP83-P84

36

Page 13: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil Inversi tiap Tanggul 43

Page 14: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

xiii

“Halaman Ini Sengaja Dikosongkan”

Page 15: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangLumpur Sidoarjo merupakan bencana nasional yang sangat

menggemparkan dunia. Bencana ini terjadi di DusunBalongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong,Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Semburan ini mulai terjadisemenjak tanggal 29 Mei 2006, dan bahkan sampai sekarangmasih aktif menyemburkan lumpur setiap harinya. Berbagaiupaya telah dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk menghentikandan menanggulangi bencana ini. Salah satunya adalah denganmembangun tanggul yang mengelilingi pusat semburan untukmencegah melubernya lumpur yang keluar, serta membentuksuatu badan independen yang bertugas untuk mengawasi danmenanggulangi apabila ada kejadian yang tidak diinginkan didaerah sekitar semburan yaitu Badan Penanggulangan LumpurSidoarjo (BPLS).

Gambar 1.1 Peta Daerah Terdampak (Sukardi,1992)Karena tanggul memiliki peran penting dalam

penanggulangan bencana ini, perlu dilakukan monitoring untukmengevaluasi kelayakannya. Pengawasan ini juga bisa digunakan

Page 16: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

2

untuk mencegah apabila adanya potensi kebocoran tanggul,sehingga dapat meminimalisir bertambahnya korban. Metode-metode geofisika dapat digunakan untuk investigasi strukturbawah permukaan dangkal, dalam hal ini tanggul. Salah satumetode yang populer adalah dengan menggunakan gelombangpermukaan.

Metode gelombang permukaan berkembang sangat pesatpada studi geoteknikal dan geofisika untuk karakterisasi strukturbawah permukaan dangkal. Kurva ini memiliki informasi berupakecepatan gelombang geser, ketebalan lapisan, densitas dankecepatan gelombang kompresi pada setiap lapisannya. (Xia etal., 1999). Analisis kurva dispersi ini merupakan metode yangsangat cepat dan efektif untuk merekonstruksi kecepatangelombang geser (Foti et al., 2009).

Pada penelitian ini digunakan metode MASW (MultichannelAnalysis of Surface Waves) untuk analisa Kurva Dispersi.Menurut Park et al. (2007), MASW dapat dilakukan dengan 3tahapan yaitu, akusisi multichannel data (dalam penelitian inidigunakan 12 channel), menentukan kurva dispersi pada setiappengukuran dan yang terakhir adalah menginversi kurva dispersitersebut untuk mendapatkan profil kecepatan gelombang geser1D. Dari profil kecepatan gelombang geser ini,dapat diketahuikondisi struktur bawah permukaan tanggul.

Dalam mengkarakterisasi kondisi bawah permukaan,digunakan model dan parameter yang didapatkan dari estimasidata lapangan (Grandis, 2009). Data lapangan yang didapatkandari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisigeologi bawah permukaan. Maka dilakukanlah pemodelan untukmengetahui kondisi geologi tersebut yang biasa disebutpemodelan inversi. Dalam pemodelan inversi parameter diperolehlangsung dari data lapangan, lalu dibuat model berdasarkanparameter yang telah diketahui. Dalam proses inversi inidilakukan modifikasi model agar diperoleh kecocokan (fittingdata) antara data perhitungan dengan data lapangan.

Page 17: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

3

Metode inversi dibedakan menjadi beberapa kelompokberdasarkan pendekatannya. Untuk metode yang akan digunakanpada penelitian ini adalah metode non-linier dengan pendekatanglobal. Alasan mengapa menggunakan pendekatan global adalahuntuk menghindari hasil inversi yang kurang baik akibat darikesalahan dalam tebakan awal. Karena pada metode pendekatanlokal diwajibkan memberikan tebakan awal yang mendekatisolusi akhir agar proses inversi berjalan dengan baik. Sedangkanpada penelitian ini menggunakan banyak parameter, sehinggapada proses inversinya akan digunakan metode inversi non-linierdengan pendekatan global.

Baru-baru ini banyak dikembangkan berbagai macampengembangan PSO. Dan dari berbagai macam jenis PSO ini,RR-PSO (Regressive-regressive Particle Swarm Optimization)yang memiliki nilai konvergensi tertinggi (Fernández-Martínezand García Gonzalo, 2012). Dan menurut Arung Laby (2016),RR-PSO ini memiliki performa yang baik dala233m menginversikurva dispersi gelombang Rayleigh dan juga dilengkapi denganposterior distribusi model (PDM). PDM ini digunakan untukmengestimasi ketidakpastian parameter model. Sehingga padapenelitian ini akan digunakan metode RR-PSO untuk prosesinversinya.

1.2 Perumusan MasalahPermasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah1. Bagaimana cara mengekstrak dispersi gelombang

Rayleigh ?2. Bagaimana mengkarakterisasi lapisan bawah permukaan

tanggul dengan menggunakan metode MASW ?3. Bagaimana keadaan lapisan bawah tanah tanggul Lumpur

Sidoarjo ?

Page 18: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

4

1.3 Batasan MasalahBatasan masalah dalam penelitian ini adalah1. Tempat yang digunakan dalam studi ini adalah Tanggul

lumpur Sidoarjo titik P76-P77, P78-P79, P79-P82 danP83-P84

2. Algoritma yang digunakan dalam proses inversinyaadalah Regressive-Regressive Particle SwarmOptimization (RR-PSO)

3. Metode pengambilan data yang digunakan adalah MultiAnalysis of Surface Waves aktif..

1.4 Tujuan PenelitianTujuan dalam penelitian ini adalah1. Untuk mengetahui cara mengekstrak dispersi gelombang

Rayleigh.2. Untuk menganalisis lapisan bawah permukaan dengan

menggunakan metode MASW .3. Untuk mengetahui keadaan bawah tanah pada tanggul

Lumpur Sidoarjo

1.5 Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini adalah didapat informasi berupa

keadaan bawah permukaan tanggul Lumpur Sidoarjo, untukkepentingan mitigasi. Penelitian ini juga akan menunjukkan hasilanalisis dari metode MASW sendiri, sehingga kedepannyametode ini dapat dikembangkan lebih baik lagi.

1.6 Sistematika LaporanSistematika penulisan laporan tugas akhir ini dapat diuraikan

sebagai berikut:Bab I – Pendahuluan, berisi uraian mengenai latar belakang,rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dansistematika penulisan laporan penelitian.Bab II – Tinjauan Pustaka, berisi uraian mengenai teori yangmendukung analisis.

Page 19: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

5

Bab III – Metodologi Penelitian, uraian mengenai mengenaimetode-metode dan tahapan-tahapan yang dilakukan selamapenelitian.

Page 20: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

6

“Halaman Ini Sengaja Dikosongkan”

Page 21: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

7

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Kondisi Geologi LUSIPulau Jawa, seperti pulau-pulau lainnya di Indonesia,

merupakan hasil dari Subduksi aktif lempeng samudera. Padabagian selatan umumnya terdiri dari prisma akresi yang terendamdan busur vulkanik. Sedangkan pada bagian utara dari Jawa Timurterbentuk dari cekungan dan memiliki tingkat sedimentasi yangtinggi. (Willumsen dan Schiller,1994;. Schiller et al., 1994). LUSIterdapat pada 10km timur laut dari Gunung Penanggungan. Profilseismik regional dan observasi lapangan menunjukkan adanyapatahan melewati daerah LUSI meskipun pada bagian ini tertimbunsedimen aluvial. Beberapa gunung lumpur berada di dekatsemburan LUSI ditunjukkan pada Gambar 2.1, namun aktifitastentang erupsi tidak didokumentasikan.

Stratigrafi Kota Sidoarjo terdiri dari 1) Sedimen Aluvial;2) Batu Pasir Pleistocene dan shale dari Formasi Pucangan (hinggakedalaman 900 m), 3) Lempung Pleistocene yang berwana abukebiruan dari Formasi Kalibeng hingga kedalaman 1871 m dan 4)Pasir Gunung Api hingga kedalaman 962 m. Sumur Porong 1 yangberada pada 6,5 km timur-laut Sidoarjo, menunjukkan bahwasedimen Plio-Pleistocene berada pada atas lapisan kapur Miocene.Adanya kandungan isotop Strontium mengindikasikan bahwaterbentuk pada tahun 16 Masehi. (Mazini, 2007)

Page 22: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

8

Gambar 2.1 Citra satelit kondisi geologi sekitar semburan(Mazini, 2007)

Secara umum ada 2 tipe tanggul berdasarkan materialpenyusunnya. Tipe pertama adalah earthfill dan yang keduaadalaha rockfill. Kedua tipe tanggul ini dibedakan dari materialpenyusunnya. Untuk tipe tanggul earthfill tersusun dari materialyang diambil langsung dari lingkungan sekitar pembangunantanggul. Sedangkan untuk tipe rockfill tersusun dari batu untukbagian inti dan pondasinya, lalu ditutupi dengan material disekitartanggul.

Tanggul LUSI ini sendiri adalah tipe earthfill karena dibangunmenggunakan material disekitar semburan. Tipe tanggul inimemiliki keunggulan yakni lebih tahan terhadap kebocoran,memiliki stabilitas yang baik terhadap gempa bumi, dan mudahdalam hal monitoring juga perbaikan jika ada rembesan.

2.2 Gelombang RayleighJenis gelombang ini pertama kali diperkenalkan oleh Lord

Rayleigh pada tahun 1885. Gelombang ini merupakan kombinasidari gelombang P dan SV. Gelombang ini memiliki kecepatansekitar 0,919 dari kecepatan gelombang S (Lowrie, 2007).Perpaduan antara gelombang P dan SV ini memiliki perbedaan fasesebesar 90o, hal ini lah yang menyebabkan gerakan partikel daripenjalaran gelombang Rayleigh berbentuk elips. Pergerakan

Page 23: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

9

komponen vertikalnya lebih besar daripada komponenhorizontalnya dengan faktor perbedaan 1,5. Ketika berada di dekatpermukaan pergerakan partikelnya akan berlawanan dengan arahperambatan (retrogarde). Seperti yang ditunjukkan Gambar 2.2,pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa arah pergerakangelombang Rayleigh searah dengan gelombang P. Namun padawavefront (Gambar 2.2 bagian bawah) terlihat jika arahpergerakannya berlawanan dengan arah perambatan. Keadaan initidak berlaku pada kedalaman yang lebih dalam, karena gerakanpartikelnya akan searah dengan arah perambatan (Lay et al.,1995). Perpindahan partikel yang disebabkan oleh perambatangelombang Rayleigh ini tidak hanya berpengaruh pada partikelyang ada pada permukaan saja, namun juga berpengaruh padapartikel yang berada dibawah permukaan. Namun efek ini akanmenurun seiring bertambah dalamnya perambatan gelombang ini.(Lowrie, 2007)

Gambar 2.2 Perambatan dan pergerakan partikel GelombangRayleigh (Lowrie, 2007)

2.2.1 Vektor Tegangan dan PerpindahanPerambatan gelombang Rayleigh pada medium homogen,

isotropik tidak bergantung frekuensi dan memiliki kecepatansebesar 0,919 dari Vs. Namun pada medium vertikal non-

Page 24: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

10

homogen, gelombang Rayleigh akan mengalami dispersi. Sehinggakecepatannya akan bergantung pada kedalaman atau z.

Aki dan Richards (1980) memaparkan bahwa gelombangpermukaan (u) menjalar secara horizontal dalam arah sumbu x,memiliki frekuensi sudut (ɷ) dan bilangan gelombang (k) dapatdituliskan dengan Persamaan (2.1)( , , , ) = ( ) ( ɷ ) (2.1)

dengan z adalah kedalaman, Z(z) merupakan amplitudo yangnantinya akan melemah seiring bertambahnya kedalaman.

Untuk penjalaran gelombang Rayleigh yang merupakangabungan antara gelombang P dan SV, memiliki solusi penjalaranpada permukaan bebas sebagaimana ditunjukkan pada Persamaan(2.2)ū: { = ( , , ). ( ), = 0, = . ( , , ). ( )}

(2.2)Persamaan (2.2) menunjukkan adanya perbedaan fase antara

komponen horizontal dan vertikal pada penjalaran gelombangRayleigh. Perbedaan fase ini sebesar .

Solusi penjalaran gelombang Rayleigh ini harus disertaidengan dengan syarat batas pada keadaan permukaan bebas (freesurface). Ada 2 syarat batas yang harus terpenuhi pada keadaanfree surface ini. Pertama adalah pada medium bebas (permukaan),tegangan bernilai nol dan pada kedalaman yang tak terbatastegangan dan perpindahan bernilai nol pula. Syarat ini ditunjukkanpada Persamaan (2.3).( , ). ň = 0 pada = 0ū( , ) → 0, ( , ). ň = 0 pada → ∞ (2.3)

dengan ( , ) dan ň adalah tensor tegangan Chauchy dan vektornormal. Namun pada medium yang berlapis akan berlaku padaPersamaan (2.4)

Page 25: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

11

( , ) = ū( , )( , ). ň = ( , ). ň (2.4)

Persamaan (2.4) disubstitusikan pada Persamaan Navier, akanmembentuk Persamaan (2.5)∇ ū + ( + ) (∇ū)+ ∇.ū + ( × ∇ × ū + 2 ū) = 2ū2 (2.5)

Setelah syarat batas pada Persamaan (2.4) diaplikasikan padaPersamaan Navier (2.5), maka akan menjadi Persamaan (2.6)

= ⎣⎢⎢⎢⎡ 0( )( ) ( )( ) − ( )0

00− ( )( )00−

0( ) ( )( )( ) ( )0 ⎦⎥⎥⎥⎤

(2.6)

Dengan ( ) = ( )( ( ) ( ))( ) ( ) , dan parameter ( ), ( ) serta( ) bersifat tidak kontinyu pada perbatasan antar medium yangberlapis.

Vektor perpindahan untuk gelombang P dan SV didefinisikanoleh ( ) = [ ] “T” pada persamaan ini adalahtranspose dari matriks ( ) yang berukuran 4 x 4, sehingga dapatdituliskan menjadi Persamaan (2.7)( ) = ( ) ( ) (2.7)

2.2.2 Gelombang Bidang Model BerlapisKetika gelombang Rayleigh merambat pada medium berlapis,

isotropik setengah ruang (z > 0), maka perambatannya akandipengaruhi oleh parameter elastis , dan . Ketiga parameterini sangat bergantung pada kedalaman dari suatu lapisan tersebut,dan dapat digambarkan dengan Gambar 2.3.

Page 26: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

12

Gambar 2.3 Model bumi berlapis dengan nilai parameterelastisitas di setiap lapisan (Sungkono, 2011)

Aki dan Richards (2002) memberikan solusi untuk tiap lapisanseperti Persamaan (2.8)( ) = = 1,2,3,… , + 1 (2.8)

Dengan dan adalah matriks yang diketahui, sedangkanadalah vektor yang akan diestimasi sebagai mana Persamaan (2.9)

= ⎣⎢⎢⎢⎡−2− −−2

−2− −−2 ⎦⎥⎥⎥⎤ ×

000000

000000 ⎣⎢⎢⎡⎦⎥⎥⎤ = 1,2,3, … , (2.9)

Page 27: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

13

dengan = ± − dan = ± − untuk mengestimasi

matriks pada setiap lapisan, maka syarat dibawah ini harusditerapkan Persamaan (2.10)= = 1,2,3,… (2.10)

Karena hasil observasi dari matriks berisi konstanta yangdapat mempengaruhi sifat lapisan, maka matriks dapat bernilaiekstrim, sehingga menyebabkan kesalahan dalam perhitungan.Untuk mengatasi tersebut, maka persamaan (2.9) dapat dirubahmenjadi seperti Persamaan (2.11)

⎣⎢⎢⎡−2− −−2 −2− −−2 ⎦⎥⎥

⎤ ( )0000( )00

00( )0000( ) ×

⎣⎢⎢⎢⎢⎢⎡

⎦⎥⎥⎥⎥⎥⎤= Λ ⎣⎢⎢

⎢⎢⎡⎦⎥⎥⎥⎥⎤ = Λ = 1,2,3,… (2.11)

2.2.3 Dispersi Gelombang RayleighPada media homogen-isotropik, gelombang Rayleigh tidak

mengalami dispersi, yang berarti kecepatan rambatnya tidakmerupakan fungsi frekuensi. Artinya cepat rambat gelombangRayleigh konstan. Namun ketika pada medium heterogen vertikal,timbul fenomena dispersi, yang berarti kecepatan fase gelombangRayleigh ini bergantung pada frekuensi. Gambar 2.4 bagian kirimemperlihatkan trace gelombang Rayleigh pada keadaan non-dispersif (homogen, isotropik), terlihat jika responnya tidakmengalami perubahan baik terhadap kedalaman maupun terhadapfrekuensi. Sedangkan Gambar 2.4 bagian kanan menunjukkan pada

Page 28: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

14

keadaan terdispersi (heterogen, isotropik), terlihat jika responnyamengalami perubahan frekuensi dengan fungsi kedalaman.

Gambar 2.4 Trace gelombang Rayleigh pada saat keadaan non-dispersif dan pada keadaan dispersif (Foti et al., 2015)

Gambar 2.5 (sebelah kiri) menunjukkan perambatangelombang Rayleigh secara vertikal dengan frekuensi yang tinggi.Pada kasus ini, pergerakan partikel yang terjadi hanya dipengaruhioleh 1 wavefront saja yakni pada lapisan 1. Namun pada gambarsebelah kanan, yang merupakan gelombang Rayleigh yang ber-frekuensi rendah dan dapat merambat hingga kedalaman lapisanke-3. Kasus ini menunjukkan bahwa pergerakan partikel yangterjadi merupakan hasil dari interaksi ketiga lapisan. Berbedadengan kasus frekuensi tinggi yang hanya merupakan interaksi darisatu lapisan saja, pada frekuensi rendah kecepatan Rayleighmerupakan kombinasi dari 3 lapisan tersebut. Dari sinilahterjadinya karakteristik khusus gelombang Rayleigh yaitu dispersigelombang (Foti et al., 2015).

Page 29: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

15

Gambar 2.5 Geometri dispersi Gelombang Rayleigh (Foti et al.,2015)

Dari sifat dispersi gelombang Rayleigh ini, dapatdiidentifikasikan struktur ke-heterogenitasan lapisan. Dispersi inidapat disajikan dengan membuat kurva antara kecepatan fase danfrekuensi. Pada Gambar 2.6 telah ditunjukkan contoh permodelankurva dispersi pada sebuah medium heterogen, isotropik. Mediumyang digunakan mengandung lapisan yang memiliki densitas yangbertambah seiring bertambahnya kedalaman. Pembacaan kurvadispersi dimulai dari ujung kurva sebelah kanan.

Gambar 2.6 Contoh kurva dispersi Gelombang Rayleigh dengannormal dispersi (Dal Moro et al., 2014)

Page 30: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

16

Perhitungan kecepatan fase yang digunakan untuk membuatsuatu kurva dispersi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Padapenelitian ini digunakan Fast Generalized R/T (Reflection andTransmission) coefficient (FGRT) yang digagas oleh Sungkonodan Santosa (2011). Metode ini merupakan pengembangan darimetode Generalized R/T dan merupakan pengembangan daripersamaan kontinuitas (Pei, 2007). Persamaan tersebut dapatdituliskan seperti Persamaan (2.12)

Λ ( ) = ŤΛ ( ) Ť (2.12)

R dan T pada persamaan di atas adalah koefisien Refleksi danTransmisi. Untuk mencari nilai kecepatan fase Rayleigh, makapersamaan di atas harus diterapkan pada keadaan permukaan bebas(z=0), sehingga akan menjadi Persamaan (2.13)(0) = ( + Λ (0)Ř ) (2.13)

Persamaan (2.13) ini memiliki solusi non trivial untuk beberapakecepatan yang tertulis pada Persamaan (2.14)det + Λ (0)Ř = 0 (2.13)Atau, , , , , = 0 (2.14)Dengan f adalah frekuensi, VR adalah kecepatan fase gelombangRayleigh, Vp adalah kecepatan gelombang primer, Vs adalahkecepatan gelombang geser, ρ adalah densitas dan H adalah teballapisan. Setelah Persamaan (2.14) dicari nilai akarnyamenggunakan metode bisection, maka kecepatan fase gelombangRayleigh akan diperoleh (Sungkono dan Santosa, 2011).

2.3 Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW)Saat ini banyak sekali metode-metode geofisika yang

dikembangkan untuk berbagai macam kepentingan investigasi

Page 31: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

17

lapisan atau struktur tanah. Salah satunya adalah untuk investigasidekat permukaan. Investigasi dekat permukaan mengalamiperkembangan yang sangat pesat karena banyak sekali dibutuhkanuntuk kepentingan geoteknik.

Pada awalnya, digunakan metode seismik konvensional untukinvestigasi dekat permukaan. Namun dirasa kurang efektif, karenametode seismik konvensional ini memiliki frekuensi yang cukuptinggi (sekitar 50 Hz) sehingga penjalaran wavelet nya tidak bisamencapai kedalaman yang diinginkan, selain itu pada seismikkonvensional juga terdapat banyak sekali sinyal yang tidakdibutuhkan dalam investigasi dekat permukaan (gelombangrefraksi dan refleksi). Sehingga dalam pengolahan datanyadibutuhkan waktu yang cukup lama (Park et al., 2007).

Pada awal tahun 1980, dikembangkan sebuah metode baruuntuk kepentingan investigasi dekat permukaan yaitu SASW(Spectral Analysis of Surface Waves). Metode ini menggunakansepasang geophone dalam analisisnya untuk mendapatkaninformasi kecepatan gelombang geser (Park et al., 1999). Namunmetode ini juga tidak dapat memodelkan kecepatan gelombanggeser dengan baik karena memiliki beberapa kelemahan yaitu (Fotiet al., 2015): (1) lamanya proses pengambilan data; (2) data yangdidapatkan dari metode SASW memiliki sinyal noise yanglumayan tinggi dan susah dalam memisah noise tersebut daridatanya; (3) tidak mampu memisahkan mode dasar dan mode yanglebih tinggi, sehingga memiliki kemungkinan kesalahanidentifikasi modenya.

Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) adalahmetode dekat permukaan yang cukup terkenal dan berkembangakhir-akhir ini. Metode ini sangat digemari karena bisamemberikan informasi kecepatan gelombang geser (Vs) gunainvestigasi struktur dekat permukaan secara efektif, murah, efisiendan mudah dalam pengolahannya. MASW memberikan informasitentang kecepatan gelombang geser (Vs) 1D. Biasanya untukpengambilan data digunakan frekuensi sumber 3-30 Hz danmenggunakan multichannel perekam (geophone) yang disusun

Page 32: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

18

memanjang. Perekam yang digunakan bisa sejumlah 12 atau 24dengan jarak antar perekam sama. (Park et al., 2007).

Menurut Park et al, 2007 MASW dapat dilakukan denganprosedur pada Gambar 2.7. Menurut beliau, MASW dilaksanakandalam 3 tahap yaitu (1) akusisi; (2) ekstraksi kurva dispersi; (3)inversi kurva dispersi. Metode ini menghasilkan profil kecepatangelombang geser 1D.

Gambar 2.7 Tahapan dalam metode MASW untuk mendapatkankurva dispersi (www.masw.com)

2.4 Pemodelan GeofisikaTujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk

membuat model bawah permukaan bumi dengan menggunakandata lapangan yang diukur pada permukaan bumi. Dari modelbawah permukaan yang diperoleh, menggambarkan sifat fisis daribatuan yang diteliti. Sehingga pada akhirnya kita dapatmengkarakterisasi kondisi geologi bawah permukaan. Model yangkita dapat adalah representasi dari keadaan geologi bawahpermukaan yang memiliki besaran fisis dan geometri tertentu(Grandis, 2009).

Page 33: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

19

Pemodelan yang ada dalam geofisika dibagi menjadi dua,yaitu pemodelan ke depan atau foward modelling dan pemodelaninversi atau inverse modelling. Keduanya memiliki peran danfungsi masing-masing. Pemodelan ke depan adalah tahapan dimanamenghitung “data” yang akan teramati jika nilai parameter fisiskita ketahui. Sedangkan pemodelan inversi adalah kebalikan daripemodelan ke depan dimana kita harus mencari parameter fisisbumi berdasarkan “data” yang kita peroleh dari akusisi. Pemodelaninversi biasa juga disebut sebagai tahapan data fitting karena dalamprosesnya kita mencari nilai parameter yang terbaik dan cocokdengan data pengamatan (data observasi).

2.4.1 Inversi RR-PSOParticle Swarm Optimization (PSO) adalah salah satu metode

optimum global yang meniru perilaku sekawanan burung yangsedang mencari makan. Selain dari faktor tiap individu, pergerakanburung ini akan dipengaruhi juga oleh aspek sosial. Jadi tiapburung (selanjutnya disebut partikel) akan bergerak mencarimangsanya berdasarkan kecerdasannya dan pengaruh dari perilakukelompoknya. Sehingga apabila ada salah satu burung yangmenemukan mangsa, maka satu kawanan tersebut akan segeramengikuti jalan dan posisi burung tersebut. (Santosa, 2011)

Metode global optimization mampu menyelesaikanpermasalahan inversi sebagai fungsi optimasi. Keunggulan laindari metode global adalah metode ini tidak membutuhkan tebakanawal untuk bisa menyelesaikan permasalahan inversi. Berbedadengan metode lokal yang stabilitas proses inversinya tergantungdari tebakan awal yang kita berikan. Jadi ketika tebakan awalbagus dan mendekati nilai yang sebenarnya, maka proses inversiakan berjalan dengan baik. Namun apabila tebakan awal yangdiberikan tidak sesuai, maka proses inversinya tidak stabil.

Karena keunggulannya ini, PSO sangat berkembang pesat,pada tahun 2008 Fernandez- Martinez et al. menyempurnakan idetentang memodelkan algoritma PSO dengan memakai skema dari

Page 34: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

20

getaran teredam dari sebuah pegas dan berhasil menurunkanpersamaan yang bersifat stokastik seperti pada Persamaan (2.15)( ) + (1 − ) ( ) + ( ) = ( ) + ( ), ∈ ℝ(0) =(0) = (2.15)

Solusi ini didekati dengan menggunakan finite difference. Denganmenggunakan backward difference untuk solusi kecepatan dancenter difference untuk solusi akselerasi, maka didapatkanalgoritma Generalized Particle Swarm Optimization (GPSO) padaPersamaan (2.16)( + Δ ) = (1 − (1 − )Δ ) ( ) + Δ ( ) − ( ) + Δ ( ( ) − ( ))( + Δ ) = ( ) + ( + Δ )Δ (2.16)

Persamaan (2.15) merupakan fungsi Generalizedd Particle SwarmOptimization (GPSO) yang menggantikan fungsi dari PSO yangkonvensional.

Fernandez-Martinez (2012) mengembangkan berbagai macammetode PSO berbasis Persamaan (2.15). Yang terbaru adalahRegressive-Regressive Particle Swarm Optimization (RR-PSO).Algoritma ini memiliki tingkat konvergensi dan stabilitas yangterbaik jika dibandingkan dengan varian PSO yang lainnya. RR-PSO menggunakan skema backward difference pada fungsikecepatan dan akselerasinya sehingga didapatkan Persamaan (2.17)( ) ≃ ( ) ( ∆ )∆ ,( ) ≃ ( ) ( ∆ ) ( ∆ )∆ = ( ) ( ∆ )∆ (2.17)

Persamaan (2.17) disubstitusikan ke Persamaan (2.15) menjadi( ) = ( − ∆ ) + ( )∆ ,

Page 35: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

21

( ) ( ∆ )∆ + (1 − ) ( ) + ( − ∆ ) + ( )∆ ) = ( − ) +( − )( ) = ( ∆ ) ( ( ) ( ∆ ))( ) + ( ( ) ( ∆ )( ) (2.18)

Maka secara umum algoritma RR-PSO dapat dituliskan sepertipada Persamaan (2.19)( + Δ ) = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ,( + Δ ) = ( ) + ( + Δ )Δ (2.19)

Dengan = + dan Δ = 1.

Page 36: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

22

“Halaman Ini Sengaja Dikosongkan”

Page 37: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

23

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Alur PenelitianSecara garis besar penelitian ini dilakukan berdasarkan

diagram alir pada Gambar 3.1. Pengambilan data dilakukan padatanggul P76-P77, P78-P79, P79-P82 dan P83-P84.

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Page 38: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

24

1.) Studi LiteraturTahapan ini dilakukan untuk memperkuat dan

mempelajari teori-teori yang digunakan dalam pelaksanaanpenelitian ini. Studi literatur dilaksanakan dengan caramempelajari dan mengkaji buku-buku dan penelitian ataupaper yang sudah dilakukan sebelumnya mengenai penelitianini. Teori-teori yang dipelajari antara lain gelombangpermukaan, gelombang Rayleigh, dispersi Rayleigh daninversi RR-PSO.2.) Ekstraksi Kurva Dispersi

Tahapan ini dilakukan menggunakan software Matlabyang memiliki tujuan untuk mengekstrak kurva dispersi daridata lapangan. Kurva dispersi adalah kurva antara kecepatanfase terhadap frekuensi. Dari pembentukan kurva ini dapatdilihat secara kualitatif banyaknya lapisan yang ada pada datalapangan.3.) Inversi Data Lapangan

Tahapan ini menggunakan metode RR-PSO yang dibagimenjadi beberapa tahap. Yang pertama adalah penentuansearch space guna proses inversi. Penentuan nilai inididasarkan dari nilai referensi SPT dan bor pada penelitiansebelumnya. Lalu yang kedua adalah proses pengolahan data,algoritma yang dipakai menggunakan 200 partikel dan 100generasi.Algoritma PSO dapat disimpulkan sebagai berikut,

1. Menentukan jumlah partikel sebanyak N2. Membangkitkan nilai posisi awal X dan kecepatan V3. Evaluasi nilai awal dengan fungsi4. Menghitung nilai kecepatan dari semua partikel

Page 39: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

25

5. Mencari Pbest (posisi terbaik masing-masingpartikel pada setiap iterasi) dan Gbest (posisi terbaikyang dimiliki partikel)

Gambar 3.2 Diagram alir algoritma RR-PSO

4.) AnalisisHasil inversi yang didapatkan berupa profil kecepatan

gelombang geser 1D. Untuk melihat kondisi tanggul secara penuhsulit jika hanya menggunakan profil 1D saja. Oleh karena itu pada

Page 40: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

26

penelitian ini dilakukan pembuatan penampang quasi 2Dkecepatan gelombang geser. Lalu setelah didapatkan penampangquasi 2D, dilakukan interpretasi yang didasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya pada daerah yang sama.

5.) KesimpulanTahapan terakhir adalah kesimpulan hasil penelitian.

Kesimpulan ini menyimpulkan hasil analisa data dan interpretasihasil analisa data.

Page 41: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

27

BAB IVANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data Kurva DispersiSetelah didapatkan data hasil pengukuran di lapangan

(seperti pada Gambar 4.1) data yang didapatkan adalah waktu tibagelombang terhadap jarak atau offset, terlebih dahulu data yangmemiliki format SEG-Y ini diolah dengan menggunakan Matlabuntuk mendapatkan kurva dispersi gelombang Rayleigh sepertiyang ditunjukkan pada Gambar 4.2. Kurva dispersi ini adalahkurva nilai kecepatan fase terhadap frekuensi. Kurva inimenggambarkan sifat dispersi pada Gelombang Rayleigh. Jadisebenarnya setelah mendapatkan kurva dispersi ini kita bisamelakukan analisa kualitatif untuk memperkirakan jumlah lapisanyang ada.

Gambar 4.1 Contoh data lapangan pada tanggul P76 – P77

Page 42: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

28

Gambar 4.2 Contoh kurva dispersi pada tanggul P76-P77

4.2 Analisa Hasil InversiPada proses inversi ini, dihasilkan parameter model bawah

permukaan berupa kecepatan gelombang geser (Vs) dan ketebalan(H). Sebelum melakukan pengolahan pada data yang sudahdidapatkan dari hasil akusisi, terlebih dahulu ditentukan ruangmodel (search space). Guna ruang model ini adalah sebagaitebakan awal pada proses inversi.

Untuk parameter ketebalan (H), digunakan hasil SPT dan bor(Sungkono et al., 2014). Ruang model yang digunakan ini adalahhasil dari penelitian pada tanggul LUSI. Sehingga diharapkanpada proses inversi akan banyak membantu. Rentang nilai yangdigunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Sedangkan untuk nilaikecepatan gelombang geser didasarkan pada nilai kecepatangelombang geser pada kurva dispersi.

Page 43: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

29

Tabel 4.1 Search space yang digunakan pada inversiH (m) Kecepatan Gelombang

Geser (m/s)0.5 – 12 60 - 400

1 – 15 100 – 400

1 – 20 100 – 400

Half space 200 - 900

Nilai kecepatan gelombang geser Vs yang dihasilkan dariproses inversi dapat digunakan untuk menentukan kandungan danjenis tanah pada tempat yang diteliti. Namun karena solusi dariproses inversi sendiri memiliki ketidakunikan, maka pada prosesanalisa nantinya hasil yang didapatkan akan dikorelasikan dengankondisi geologi tanggul, maupun dengan penelitian-penelitiansebelumnya yang telah dilakukan pada tanggul tersebut.

Untuk penentuan kandungan dan jenis batuan, digunakannilai-nilai model yang digunakan Dal Moro (2015). Nilai-nilaiyang ada pada Tabel 4.1 ini adalah nilai kecepatan gelombanggeser yang dimiliki material-material yang biasanya ada padainvestigasi dekat permukaan.

Karena sedimentasi tanggul yang biasanya mengandungmaterial-material di Tabel 4.2, maka nilai-nilai ini dijadikansebagai dasar penentuan dan interpretasi hasil inversi.

Tabel 4.2 Nilai kecepatan gelombang geser pada material (DalMoro, 2015)Material Kecepatan Gelombang

Geser (m/s)Gambut dan tanah incompetent 50-150

Silt, Clay, Sand 150-350

Page 44: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

30

Tanah dan gravel 350-600

Batuan Lapuk 600-800

Setelah dilakukan proses inversi untuk data lapangan, makadidapatkan beberapa hasil atau output. Yang pertama adalah nilaiposterior, nilai error dan profil kecepatan gelombang geser.Tanggul P76-P77, P78-P79, P79-P82 dan P83-P84 ini memilikipanjang sekitar 260m, 320m, 240m dan 320m dengan spasi antartitik berjarak 20m. Gambar 4.3 (sebelah kanan) menunjukkanperbandingan kurva dispersi perhitungan dan pengamatan. Dapatdilihat bahwa hasil fitting kurva dispersi relatif baik. Memangpada beberapa titik menunjukkan adanya beberapa outlier namunsecara umum fitting yang dihasilkan baik. Sedangkan Gambar 4.3(sebelah kiri) menunjukkan model kecepatan gelombang geser 1Dyang didasarkan dari kurva dispersi perhitungan. Dari profiltersebut bisa diketahui nilai kecepatan gelombang geser danketebalan serta kedalaman lapisan yang terdeteksi.

Dari profil kecepatan gelombang geser 1D (Gambar 4.3) bisadiperkirakan bahwa ada 2 lapisan yang terdeteksi. Yaitu padakedalaman 0 – 12 meter dan pada 12 – 30 meter. Kemungkinanlapisan pertama yang ditunjukkan Gambar 4.3 ini adalah miliktanggul. Karena tinggi tanggul sendiri berkisar 15 meter. Jikadidasarkan pada Tabel 4.2, lapisan pertama ini kemungkinanadalah materi silt, clay dan sand sedang lapisan kedua adalahmateri tanah yang bercampur dengan gravel.

Page 45: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

31

Gambar 4.3 Model Kecepatan Gelombang Geser Vs satudimensi

Error yang dihasilkan proses inversi pada penelitian inirelatif kecil dengan kisaran 0.5% sampai 10%. Nilai error ini bisadikategorikan bagus karena masih memiliki nilai di bawah 10%.Seperti yang bisa dilihat pada Gambar 4.4 bahwa grafik nilai errorberdasarkan iterasi menunjukkan bahwa algoritma yangdigunakan mampu menghasilkan nilai konvergensi pada waktuyang relatif cepat.

Gambar 4.4 Nilai error hasil dari proses inversi

Page 46: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

32

4.3 Interpretasi Hasil Inversi4.3.1 Tanggul P76 – P77

Setelah dilakukan proses inversi pada setiap titik danmenghasilkan profil kecepatan gelombang geser satu dimensi,maka profil tersebut digunakan sebagai inputan untuk membuatpenampang quasi 2D dengan menggunakan software Surfer 11.Langkah ini bertujuan untuk memudahkan pada interpretasi hasil.Karena apabila hanya melihat 1 dimensi saja, maka anomali tidakbisa terlihat.

Gambar 4.5 Penampang kecepatan gelombang geser tanggulP76-P77

Penampang pada Gambar 4.5 menggambarkan profilkecepatan gelombang geser terhadap kedalaman sepanjangtanggul 76-77. Jika dilihat sekilas saja, dari Gambar 4.5 inilangsung memberikan sesuatu yang menarik pada jarak 75-100mdan pada kedalaman sekitar lebih dari 40m. Penampang yang adapada area tersebut sangat berbeda dari sekitarnya.

Karena jika dilihat pada penampang tersebut, padakedalaman mulai 30m bisa diasumsikan sebagai lapisan bedrock.Sedangkan untuk tanggul sendiri memiliki kedalaman hinggasekitar 15m di bawah permukaan. Namun pada anomali yangberada pada jarak 75m tersebut menunjukkan nilai kecepatangelombang geser yang rendah jika dibandingkan dengan nilaidisekitarnya.

Menurut Sukardi (1992) patahan Watukosek membentangdari arah NE-SW (seperti Gambar 4.6) yaitu dari singkapan

Page 47: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

33

Watukosek di daerah Gunung Penanggungan melintasi semburanhingga sampai di daerah Gunung Anyar, Surabaya. Apabiladilihat dari Peta Geologi pada Gambar 4.6 ini, lintasan dariWatukosek sendiri melewati tanggul pada titik P32-P33, P25, danP7677. Menurut Sungkono et. al (2014), patahan Watukosekdapat diidentifikasi pada tanggul P25 dengan kedalaman hingga40m di bawah permukaan tanah.

Gambar 4.6 Peta Geologi Daerah sekitar LUSI menurutSukardi (1992)

Bila dilihat lagi anomali yang didapatkan pada penampangGambar 4.5, dan didasarkan dari 2 hasil penelitian yang telahdikemukakan sebelumnya, maka diasumsikan bahwa anomaliyang ditemukan pada penampang kecepatan gelombang geserpada tanggul P76-P77 adalah patahan Watukosek tersebut.Karena pada penampang tersebut nilai kecepatannya relatifrendah, hal ini bisa diakibatkan dari saturasi air. Dan biladidasarkan dari Tabel 4.2 rentang nilai kecepatan tersebutmerupakan material silt, clay dan sand. Maka data ini mendukungasumsi yang digunakan.

Page 48: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

34

4.3.2 Tanggul P78 – P79Penampang yang dihasilkan (Gambar 4.7) memberikan

gambaran bahwa pada tanggul ini tidak ditemukan struktur ataubentukan yang aneh. Juga tidak ditemukan adanya anomali padapenampang yang dapat mengakibatkan longsor atau amblesan.Nilai kecepatan gelombang geser yang didapatkan menunjukkanbahwa tanggul ini tersusun atas material pasir, lempung danlanau. Untuk kedalaman yang lebih dari kurang lebih 30mdiasumsikan merupakan lapisan bedrock yang tersusun atasbatuan solid dan gravel yang memiliki nilai kecepatan gelombanggeser antara 550 m/s hingga 800 m/s (Dal Moro, 2015).

Gambar 4.7 Penampang kecepatan gelombang geser tanggulP78-P79

Bisa dibilang tanggul ini relatif aman dari potensi penurunantanah maupun amblesan tanggul. Hal ini bisa dimungkinkankarena posisi tanggul sendiri. Posisi tanggul P78-P79 ini tidaklangsung berhadapan dengan pusat semburan, dan juga tidaktegak lurus terhadap semburan maka tidak menerima langsunggaya tekan yang keluar dari pusat semburan.

4.3.3 Tanggul P79 – P82Menurut Husein (2015), tanggul P79-P82 jika dibandingkan

dengan tanggul yang lain memiliki elevasi yang paling rendah.Sehingga dimungkinkan fluida yang menyembur dari pusatsemburan memiliki kemungkinan yang tinggi mengalir ke bagian

Page 49: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

35

tanggul ini. Banyak penelitian yang telah dilakukan sebelumnyamengenai tanggul LUSI, khususnya pada tanggul ini. Karenarendahnya elevasi yang dimiliki tanggul sendiri, sehinggadibutuhkan monitoring yang berkala di bagian ini.

Gambar 4.8 Penampang kecepatan gelombang geser tanggulP79-P82

Lintasan ini sendiri memiliki panjang sekitar 240m yangterletak pada tanggul P79-P82. Penampang dua dimensi (Gambar4.8) yang dihasilkan menunjukkan setidaknya ada 2 anomali yangperlu diperhatikan. Yaitu pada jarak sekitar 80m dan pada jaraksekitar 200m hingga 220m. Kedua anomali ini perlu diperhatikandan dianalisa karena letaknya yang pada kedalaman sekitar 40m(kemungkinan sudah merupakan lapisan bedrock) namunmemiliki nilai kecepatan gelombang geser yang relatif rendah jikadibandingkan dengan sekitarnya yang bernilai relatif tinggi.

Menurut Hidayatullah (2016) tanggul P79-P82 ini tersusunatas clay atau lumpur. Namun menurut Husein (2015) tanggul initersusun atas batu, gravel dan batu pasir. Kedua hasil penelitianini mendukung penampang yang dihasilkan pada penelitian ini.Tanggul sendiri yang memiliki kedalaman hingga sekitar 15m,pada penampang Gambar 4.8 memiliki warna biru dan sedikitungu. Warna ini mewakilkan nilai kecepatan gelombang geserkisaran 50 m/s hingga 250 m/s. Dan jika dihubungkan lagi denganhasil penelitian dari Dal Moro (2015) yang mengatakan bahwa

Page 50: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

36

kisaran nilai tersebut adalah materi lanau, clay, silt dan batuanpasir. Maka asumsi yang digunakan bisa dibilang cukup akurat.

Lalu untuk anomali yang terjadi pada titik 80m dan 200mmemiliki nilai kecepatan gelombang geser yang rendah (menurutDal Moro,2015 adalah material lempung, pasir dan silt) jikadibandingkan dengan sekitarnya. Maka bisa jadi anomali iniadalah patahan ataupun memang struktur cekungan. Karena padapenelitian sebelumnya, yaitu pada penelitian Husein (2014)memiliki kesimpulan dan hasil bahwa pada tanggul ini memilikistruktur bawah permukaan yang memiliki potensi penurunantanah (subsidence) yang tinggi. Dan asumsi ini juga diperkuatdengan tingkat penurunan tanah yang tinggi pada tanggul ini(Husein, 2015) jika dibandingkan dengan bagian tanggul yanglainnya.

4.3.4 Tanggul P83 – P84Lintasan pengukuran yang telah dilakukan pada tanggul ini

memiliki panjang sekitar 320m. Lintasan ini merupakan lintasanyang terpanjang jika dibandingkan dengan lintasan lainnya yangtelah diukur. Tanggul P83-P84 sendiri bisa dibilang merupakantanggul yang jarang mengalami gangguan baik itu penurunantanah, longsor maupun amblas.

Gambar 4.9 Penampang kecepatan gelombang geser tanggulP83-P84

Menurut Hidayatullah (2016) tanggul ini didominasi olehbatuan pasir dan betu kerikil. Sedangkan menurut Dal Moro(2015) dan berdasarkan nilai kecepatan gelombang geser yang

Page 51: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

37

ada pada penampang 2 dimensi, tanggul ini tersusun atas lanauan,batu pasir, kerikil, lempung dan silt. Gambar 4.9 menunjukkanadanya anomali yaitu pada jarak sekitar 225m dan 280m dengankedalaman sekitar 50m dibawah permukaan tanah. Kemungkinananomali ini adalah retakan kecil yang bisa saja disebabkan olehgetaran yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin penyedot lumpuryang setiap hari bekerja. Sebenarnya pada tanggul ini ada 3 titikyang dipotong oleh pipa lumpur. Namun kenyataannya padapenampang yang didapatkan, anomali pipa tersebut tidak terlihatdengan jelas. Hal ini bisa terjadi karena pipa tersebut jugamengalirkan material yang hampir sama dengan materialpenyusun tanggul, jadi kemungkinan metode ini tidak dapatmembedakan secara jelas.

Page 52: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

38

“Halaman Ini Sengaja Dikosongkan”

Page 53: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

43

LAMPIRAN AHasil Inversi tiap Tanggul

A. P76 – P77

x y Vs0 0 85.432990 -1.7537 85.432990 -1.7537 117.55870 -6.0405 117.55870 -6.0405 1000 -14.0405 1000 -14.0405 718.73120 -54.0405 718.731220 0 95.1948120 -2.3542 95.1948120 -2.3542 248.122620 -3.60683 248.122620 -3.60683 10020 -11.3532 10020 -11.3532 883.81220 -51.3532 883.81240 0 74.9779940 -1.77774 74.9779940 -1.77774 171.650640 -2.93981 171.650640 -2.93981 10040 -10.935 10040 -10.935 610.5397

Page 54: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

44

40 -50.935 610.539760 0 82.3287160 -2.76937 82.3287160 -2.76937 141.684460 -4.06515 141.684460 -4.06515 10060 -12.0537 10060 -12.0537 899.682960 -52.0537 899.682980 0 71.6138680 -1.78818 71.6138680 -1.78818 100.161580 -6.78346 100.161580 -6.78346 10080 -14.7793 10080 -14.7793 260.527980 -54.7793 260.5279100 0 60100 -2.40774 60100 -2.40774 143.1504100 -3.64138 143.1504100 -3.64138 100100 -11.6324 100100 -11.6324 226.9627100 -51.6324 226.9627120 0 62.5834120 -1.65023 62.5834120 -1.65023 100120 -6.60196 100

Page 55: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

45

120 -6.60196 100120 -14.3622 100120 -14.3622 855.4466120 -54.3622 855.4466140 0 60140 -1.74612 60140 -1.74612 124.9247140 -3.67098 124.9247140 -3.67098 100140 -11.6709 100140 -11.6709 770.3782140 -51.6709 770.3782160 0 60160 -1.60012 60160 -1.60012 103.7361160 -6.55574 103.7361160 -6.55574 100160 -13.4592 100160 -13.4592 585.6345160 -53.4592 585.6345180 0 90.71603180 -3.60392 90.71603180 -3.60392 102.0461180 -7.30895 102.0461180 -7.30895 100.0001180 -13.8928 100.0001180 -13.8928 632.5263180 -53.8928 632.5263200 0 70.28007

Page 56: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

46

200 -1.41851 70.28007200 -1.41851 102.7482200 -5.67959 102.7482200 -5.67959 100200 -13.6793 100200 -13.6793 509.4846200 -53.6793 509.4846220 0 91.75917220 -1.24894 91.75917220 -1.24894 104.0289220 -4.3201 104.0289220 -4.3201 100.0011220 -12.3195 100.0011220 -12.3195 367.0579220 -52.3195 367.0579240 0 87.51505240 -4.1175 87.51505240 -4.1175 399.9986240 -6.58501 399.9986240 -6.58501 400240 -8.58501 400240 -8.58501 900240 -48.585 900260 0 91.26686260 -4.42988 91.26686260 -4.42988 400260 -7.03848 400260 -7.03848 400260 -9.03848 400

Page 57: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

47

260 -9.03848 900260 -49.0385 900

B. P78 – P79

x y Vs0 0 80.37820 -2.5912077 80.37820 -2.5912077 142.19160 -6.676839 142.19160 -6.676839 1000 -13.345102 1000 -13.345102 645.85990 -53.345102 645.859920 0 72.395720 -2.2967429 72.395720 -2.2967429 129.12520 -6.1604821 129.12520 -6.1604821 142.238420 -9.6476585 142.238420 -9.6476585 734.6520 -49.647658 734.6540 0 74.8871940 -2.7123714 74.8871940 -2.7123714 161.532340 -5.5591165 161.532340 -5.5591165 100.02440 -8.4344572 100.02440 -8.4344572 419.9431

Page 58: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

48

40 -48.434457 419.943160 0 60.0000460 -2.109344 60.0000460 -2.109344 130.939160 -7.1087559 130.939160 -7.1087559 168.074960 -10.622575 168.074960 -10.622575 548.892660 -50.622575 548.892680 0 78.637880 -2.4327013 78.637880 -2.4327013 160.956880 -7.4325386 160.956880 -7.4325386 40080 -9.9151541 40080 -9.9151541 615.745980 -49.915154 615.7459100 0 107.6605100 -4.2410468 107.6605100 -4.2410468 396.2806100 -5.3473737 396.2806100 -5.3473737 100100 -12.958081 100100 -12.958081 899.1731100 -52.958081 899.1731120 0 75.92291120 -2.0435955 75.92291120 -2.0435955 100120 -7.043593 100

Page 59: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

49

120 -7.043593 100120 -15.043593 100120 -15.043593 563.9866120 -55.043593 563.9866140 0 132.1508140 -1.3885106 132.1508140 -1.3885106 100140 -6.3865855 100140 -6.3865855 105.7305140 -13.827032 105.7305140 -13.827032 381.4058140 -53.827032 381.4058160 0 121.8323160 -1.3177451 121.8323160 -1.3177451 100160 -5.200533 100160 -5.200533 101.8407160 -13.200533 101.8407160 -13.200533 693.9761160 -53.200533 693.9761180 0 91.9452180 -5 91.9452180 -5 100180 -10 100180 -10 100180 -18 100180 -18 561.9393180 -58 561.9393200 0 87.714

Page 60: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

50

200 -5 87.714200 -5 100200 -7.3675977 100200 -7.3675977 359.9176200 -12.085033 359.9176200 -12.085033 594.6708200 -52.085033 594.6708220 0 86.83749220 -3.3702153 86.83749220 -3.3702153 399.9994220 -5.0316111 399.9994220 -5.0316111 100.0047220 -13.031553 100.0047220 -13.031553 525.5273220 -53.031553 525.5273240 0 73.93509240 -2.4707851 73.93509240 -2.4707851 146.3439240 -6.4038546 146.3439240 -6.4038546 196.1422240 -11.493823 196.1422240 -11.493823 530.2547240 -51.493823 530.2547260 0 67.50092260 -1.8684969 67.50092260 -1.8684969 135.7014260 -6.3880488 135.7014260 -6.3880488 237.3134260 -12.849301 237.3134

Page 61: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

51

260 -12.849301 787.4445260 -52.849301 787.4445280 0 60.00271280 -1.9108321 60.00271280 -1.9108321 134.1913280 -4.4191923 134.1913280 -4.4191923 100.0082280 -6.5104078 100.0082280 -6.5104078 591.2366280 -46.510408 591.2366300 0 60.00002300 -1.868811 60.00002300 -1.868811 129.1327300 -6.4581306 129.1327300 -6.4581306 385.163300 -14.218211 385.163300 -14.218211 584.3225300 -54.218211 584.3225320 0 87.14655320 -3.3938417 87.14655320 -3.3938417 317.9979320 -6.772043 317.9979320 -6.772043 100320 -13.493396 100320 -13.493396 498.3142320 -53.493396 498.3142

Page 62: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

52

C. P79 – P82x y Vs

0 0 96.212320 -3.04679 96.212320 -3.04679 165.43890 -5.42896 165.43890 -5.42896 107.58750 -11.2157 107.58750 -11.2157 688.07590 -51.2157 688.075920 0 103.561120 -3.00536 103.561120 -3.00536 167.525620 -4.98476 167.525620 -4.98476 105.051320 -10.2335 105.051320 -10.2335 853.152320 -50.2335 853.152340 0 97.9293640 -2.75944 97.9293640 -2.75944 181.448640 -3.898 181.448640 -3.898 126.727640 -10.0769 126.727640 -10.0769 772.698340 -50.0769 772.698360 0 99.8421160 -3.27746 99.8421160 -3.27746 240.1255

Page 63: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

53

60 -4.656 240.125560 -4.656 10060 -11.5509 10060 -11.5509 858.317560 -51.5509 858.317580 0 86.4518980 -2.28107 86.4518980 -2.28107 131.035980 -7.28106 131.035980 -7.28106 101.885280 -14.6848 101.885280 -14.6848 20080 -54.6848 200100 0 82.32415100 -1.90502 82.32415100 -1.90502 135.2492100 -6.90375 135.2492100 -6.90375 116.4931100 -12.21 116.4931100 -12.21 755.0115100 -52.21 755.0115120 0 92.27706120 -2.35337 92.27706120 -2.35337 172.083120 -4.13147 172.083120 -4.13147 109.2985120 -8.95035 109.2985120 -8.95035 744.3429120 -48.9504 744.3429

Page 64: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

54

140 0 83.76296140 -1.81308 83.76296140 -1.81308 138.6651140 -4.02416 138.6651140 -4.02416 114.3731140 -7.94593 114.3731140 -7.94593 787.7469140 -47.9459 787.7469160 0 86.54205160 -1.79653 86.54205160 -1.79653 189.3235160 -3.33639 189.3235160 -3.33639 108.4494160 -8.81961 108.4494160 -8.81961 844.1419160 -48.8196 844.1419180 0 98.64093180 -5 98.64093180 -5 100180 -10 100180 -10 100180 -18 100180 -18 739.881180 -58 739.881200 0 77.18117200 -3.63517 77.18117200 -3.63517 100200 -8.63517 100200 -8.63517 399.9872

Page 65: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

55

200 -12.6015 399.9872200 -12.6015 200200 -52.6015 200220 0 100.0243220 -4.59674 100.0243220 -4.59674 371.8089220 -7.19359 371.8089220 -7.19359 100220 -14.9219 100220 -14.9219 247.2253220 -54.9219 247.2253240 0 65.46308240 -2.43422 65.46308240 -2.43422 139.8681240 -5.49645 139.8681240 -5.49645 335.9928240 -10.9097 335.9928240 -10.9097 706.8064240 -50.9097 706.8064

D. P83 – P84x y Vs

0 0 99.723710 -4.17702 99.723710 -4.17702 4000 -7.48248 4000 -7.48248 100

Page 66: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

56

0 -15.3077 1000 -15.3077 614.56940 -55.3077 614.569420 0 74.6270120 -2.3771 74.6270120 -2.3771 150.009320 -6.26657 150.009320 -6.26657 208.635820 -12.8345 208.635820 -12.8345 491.877420 -52.8345 491.877440 0 6040 -1.71282 6040 -1.71282 120.497140 -5.62834 120.497140 -5.62834 258.861840 -11.7244 258.861840 -11.7244 507.070940 -51.7244 507.070960 0 80.4067760 -2.47223 80.4067760 -2.47223 136.443460 -6.5368 136.443460 -6.5368 180.566860 -9.54521 180.566860 -9.54521 440.96860 -49.5452 440.96880 0 66.5697380 -1.3826 66.56973

Page 67: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

57

80 -1.3826 107.620580 -5.63064 107.620580 -5.63064 394.265480 -7.64387 394.265480 -7.64387 718.184480 -47.6439 718.1844100 0 93.27811100 -4.42036 93.27811100 -4.42036 399.1924100 -5.42042 399.1924100 -5.42042 399.9673100 -7.48819 399.9673100 -7.48819 740.6932100 -47.4882 740.6932120 0 75.70679120 -2.40089 75.70679120 -2.40089 160.8761120 -5.55943 160.8761120 -5.55943 228.3912120 -10.594 228.3912120 -10.594 581.2442120 -50.594 581.2442140 0 99.38631140 -3.14348 99.38631140 -3.14348 323.809140 -5.71565 323.809140 -5.71565 135.6307140 -10.4625 135.6307140 -10.4625 659.416

Page 68: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

58

140 -50.4625 659.416160 0 80.27607160 -2.46055 80.27607160 -2.46055 243.2204160 -6.88336 243.2204160 -6.88336 100.001160 -12.3299 100.001160 -12.3299 738.8142160 -52.3299 738.8142180 0 78.14478180 -2.58491 78.14478180 -2.58491 275.3961180 -4.47314 275.3961180 -4.47314 154.6103180 -9.00385 154.6103180 -9.00385 425.1912180 -49.0039 425.1912200 0 62.6351200 -1.72048 62.6351200 -1.72048 173.6183200 -3.75951 173.6183200 -3.75951 100.0007200 -10.0936 100.0007200 -10.0936 517.3312200 -50.0936 517.3312220 0 61.89439220 -1.78666 61.89439220 -1.78666 400220 -3.7711 400

Page 69: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

59

220 -3.7711 100220 -9.35194 100220 -9.35194 284.0789220 -49.3519 284.0789240 0 82.94636240 -2.40949 82.94636240 -2.40949 219.193240 -4.10826 219.193240 -4.10826 111.7713240 -7.746 111.7713240 -7.746 626.3169240 -47.746 626.3169260 0 100.0047260 -3.24005 100.0047260 -3.24005 292.5165260 -7.11736 292.5165260 -7.11736 100.0049260 -12.8138 100.0049260 -12.8138 528.1939260 -52.8138 528.1939280 0 107.0242280 -3.35219 107.0242280 -3.35219 280.3293280 -7.62645 280.3293280 -7.62645 136.4681280 -13.3808 136.4681280 -13.3808 319.3878280 -53.3808 319.3878300 0 85.17467

Page 70: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

60

300 -1.63324 85.17467300 -1.63324 130.8855300 -5.18034 130.8855300 -5.18034 127.0795300 -11.8572 127.0795300 -11.8572 685.1593300 -51.8572 685.1593320 0 92.54917320 -2.79342 92.54917320 -2.79342 124.8412320 -4.93216 124.8412320 -4.93216 359.3378320 -10.2448 359.3378320 -10.2448 512.7072320 -50.2448 512.7072

Page 71: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

39

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanBeberapa kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:1. Metode MASW dapat mencitrakan keadaan bawah

permukaan Tanggul LUSI dengan baik.2. Dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa tanggul

tersusun atas batuan pasir, lanau, lempung dan kerikil.3. Pada Tanggul P76 - P77 ditemukan jalur Patahan

Watukosek pada kedalaman sekitar 40 meter, Tanggul P79- P82 ditemukan adanya anomali yang memiliki potensimenyebabkan penurunan tanah.

4. Pada Tanggul P77 - P79 dan P83 - P84 tidak ditemukananomali yang berbahaya dan konstruksi tanggul masihbaik.

Page 72: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

40

5.2 SaranUntuk menyempurnakan penelitian, maka diperlukan

beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yaitu untuk mencobamenganalisa dengan menggunakan metode inversi yang lain untukmembandingkan hasil. Sehingga pada akhirnya akan didapatkanmetode inversi yang paling cocok untuk menyelesaikanpermasalahan pada metode MASW. Selain itu untuk monitoringtanggul LUSI sendiri, perlu dilakukan penelitian denganmenggunakan metode geofisika yang lain agar didapatkan hasilyang lebih teliti.

Page 73: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

41

DAFTAR PUSTAKA

Aki, K., Richards, P.G., 2002. QuantitativeSeismology.University Science Books.

Dal Moro, G., 2014. Surface Wave Analysis for NearSurface Applications. Elsevier Inc.

Fernández-Martínez, J.L., García-Gonzalo, E., 2012.Stochastic stability and numerical analysis of twonovel algorithms of the pso family: pp-gpso and rr-gpso. Int. J. Artif. Intell. Tools 21, 1240011.doi:10.1142/S0218213012400118

Foti, S., Lai, C.G., Rix, G.J., Strobbia, C., 2014. SurfaceWave Methods for Near-Surface SiteCharacterization, 1 edition. ed. CRC Press, BocaRaton.

Grandis, H., 2009. Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika.Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI),Jakarta.

Lay, T., Wallace, T.C., 1995. Modern Global Seismology,Volume 58, 1 edition. ed. Academic Press, SanDiego.

Laby, D. Arung, 2016. Implementasi Algoritma RR-PSOyang Cepat, Stabil dan Robust untuk Inversi DispersiGelombang Rayleigh dan Vertical ElectricalSounding (Tugas Akhir). Institut Teknologi SepuluhNopember, Surabaya.

Lowrie, W., 2007. Fundamentals of Geophysics, 2 edition.ed. Cambridge University Press, Cambridge ; NewYork.

Martínez, J.L.F., Gonzalo, E.G., 2009. The PSO family:deduction, stochastic analysis and comparison.

Page 74: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

42

Swarm Intell. 3, 245–273. doi:10.1007/s11721-009-0034-8

Martínez, J.L., García Gonzalo, E., 2008. The GeneralizedPSO: A New Door to PSO Evolution. J. Artif. Evol.Appl. 2008, 1–15. doi:10.1155/2008/861275

Miller, R.D., Xia, J., Park, C.B., Ivanov, J.M.,1999.Multichannel analysis of surface waves to mapbedrock. Soc Explor. Geophys., Leading Edge(Tulsa OK) 18, 1392– 1396.

Pei, D., 2007. Modeling and inversion of dispersion curvesof surface waves in shallow site investigations.UNIVERSITY OF NEVADA, RENO.

Sungkono, 2011. Inversi Terpisah dan Simultan DispersiGelombang Rayleigh dan Horizontal-to-VerticalSpectral Ratio Menggunakan Algortima Genetik(Master Thesis). Institut Teknologi SepuluhNopember, Surabaya.

Sungkono, Santosa, B.., 2011. Determine of Rayleigh wavedispersion using FGRT method. Proceeding Int.Conf. Math. Sci. ICOMSc 2011.

Widyaningrum, Y., 2014. Inversi Dispersi GelombangRayleigh Menggunakan Quantum Particle SwarmOptimization Untuk Analisa Struktur BawahPermukaan Tanggul Lumpur Sidoarjo(Master Thesis). Institu Teknologi SepuluhNopember, Surabaya

Page 75: IDENTIFIKASI BAWAH PERMUKAAN TANGGUL LUMPUR …repository.its.ac.id/75823/1/1111100050-Undergraduate_Thesis.pdfdari pengukuran, tidak serta merta dapat menggambarkan kondisi geologi

61

BIODATA PENULIS

Yoseph Wahyu SaputraWisnu Wardana(Wisnu) lahir di Madiun,23 Maret 1993, putrakeempat dari empatbersaudara dari pasangan(alm) Yohanes DamaskusSuripto dan (alm)Veronika Sri Suyati.Penulis menempuhpendidikan formal di TKSt. Bernardus (1997-1999), SDK St.Bernardus Madiun (1999-2005), SMP Negeri 1Madiun (2005-2008),SMA Negeri 2 Madiun

(2008-2011), hingga Perguruan Tinggi Negeri S-1 Jurusan FisikaITS angkatan 2011 melalui jalur SNMPTN. Selama menjalaniperkuliahan, penulis pun aktif dalam bidang organisasi mahasiswayaitu Himpunan Mahasiswa Fisika ITS (Himasika ITS) denganmenjadi Staf Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)Periode 2012-2013, Ketua Biro Kaderisasi Departemen PSDMPeriode 2013-2014. Penulis juga aktif dalam organisasikeprofesian di bidang Geofisika salah satunya adalah AAPGdengan menjadi Vice President. Selain itu, penulis juga menjadiAsisten Laboratorium Geofisika sejak tahun 2013. Dengan adanyalaporan Tugas Akhir ini, penulis berharap akan adanyapengembangan penelitian tentang tanggul LUSI sendiri, karenasangat diperlukan monitoring demi mengantisipasi jatuhnyakorban yang lebih lagi. Untuk keterangan lebih jelas mengenaiTugas Akhir ini dapat menghubungi penulis melalui e-mail :[email protected]