identifikasi kation anion
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan praktikum identifikasi kation dan anionTRANSCRIPT
Identifikasi Kation dan AnionA. Rumusan masalah1. Bagaimana mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation zat ananorganik?2. Bagaimana mengenal reaksi-reaksi identifikasi anion zat ananorganik?3. Bagaimana perubahan yang terjadi dalam setiap reaksi identifikasi kation?4. Bagaimana perubahan yang terjadi dalam setiap reaksi identifikasi anion?
B. Tujuan1. Mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation zat ananorganik.2. Mengenal reaksi-reaksi identifikasi anion zat ananorganik.3. Mengetahui perubahan yang terjadi dalam setiap reaksi identifikasi kation.4. Mengetahui perubahan yang terjadi dalam setiap reaksi identifikasi anion.
C. Hipotesis 1. Terdapat reaksi-reaksi identifikasi kation zat anorganik.2. Terdapat reaksi-reaksi identifikasi anion zat anorganik.3. Terdapat perubahan yang terjadi dalam setiap reaksi identifikasi kation.4. Terdapat perubahan yang terjadi dalam setiap reaksi identifikasi anion.
D. Landasan teoriUntuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Dengan memakai apa yang disebut reagensia golongan secara spesifik, dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation, dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini dengan pemeriksaan lebih lanjut. Selain merupakan cara yang tradisional untuk menyajikan bahan, urut-urytan ini juga memudahkan dalam mempelajari reaksi-reaksi. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh kita katakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum, didasarkan atas perbedaan kelarutan klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut(Vogel,1985:203). Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih pelarut yang cocok. Ion-ion pada golongangolongan diendapkan satu per satu, endapan dipisahkan dari larutan dengan cara disaring atau diputar dengan centrifuga. Endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin akan dipisahkan (Cokrosarjiwanto,1977:14). Kation-kation golongan I adalah kation-kation yang akan mengendap bila ditambahkan dengan asam klorida(HCl). Yaitu Ag, Pb, dan Hg yang akan mengendap sebagai campuran AgCl, HgCl , dan PbCl. Pengendapan ion-ion golongan I harus pada temperatur kamar atau lebih rendah karena PbCl terlalu mudah larut dalam air panas. Juga harus dijaga agar asam klorida tidak terlalu banyak ditambahkan. Dalam larutan HCl pekat, AgCl dan PbCl melarut, karena Ag dan Pb membentuk kompleksi dapat larut(Keenan,1984:20). Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah Merkurium (II), Tembaga, Bismut, Kadnium, Arsenik (II), Arsenik (V), Stibium (III), Stibium (V), Timah (II), Timah (III), dan Timah (IV). Keempat ion yang pertama merupakan sub golongan 2A dan keenam yang terakhir sub golongan 2B. Sementara sulfida dari kation dalam golongan 2A tak dapat larut dalam amonium polisulfida. Sulfida dari kation dalam golongan 2B justru dapat larut. Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniak. Kation-kation golongan ini adalah Cobalt (II), Nikel (II), Besi (II), Besi (III), Aluminium, Zink, dan Mangan (II). Kation golongan IV tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kationkation golongan ini adalah Kalsium, Strontium, dan Barium. Kation-kation golongan V merupakan kation-kation yang umum tidak bereaksi dengan reagensia golongan sebulumnya. Yang termasuk anggota golongan ini adalah ion-ion Magnesium, Natrium, Kalium, Amonium, Litium, dan Hidrogen (Vogel,1985:203-204). Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk Kristal atau koloid dan dengan warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan penyaringan ataupun sentrifugasi. Endapan tersebut terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. Perubahan larutan dengan perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting dalam analisa kualitatif, karena semua pekarjaan dilakukan dalam wadah terbuka pada tekanan atmosfer.kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunakan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg(l), dan Pb dapat dilakukan dengan mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida, kemudian memisahkan Pb dari Ag dan Hg(l) dengan memberikan air panas. Kenaikan suhu akan memperbesar kelarutan Pb sehingga endapan tersebut larut sedangkan kedua kation lainnya tidak (Masterton, 1991).
E. Alat dan BahanAlat 1 krak tabung reaksi Pipet tetes Bekker glass Pembakar Spirtus Pengaduk kaca Korek api Alas pembakar kawat Kaki tigaBahan Larutan AgNO3 (aq) Larutan HCl (aq) Larutan NH4OH (aq) Larutan HNO3 (aq) Larutan KCN (aq) Larutan KI (aq) Larutan NaOH (aq) Larutan K2CrO4 (aq) Larutan Hg2(NO3)2 (aq) Larutan NH3 (aq) Larutan Pb(NO3)2 (aq) Larutan H2SO4 (aq) Larutan Pb(CH3COO)2 (aq) Larutan BaCl2 (aq) Larutan Na2CO3 (aq) Larutan CaCl2 (aq) Air panas (H2O) (aq) Larutan K4Fe(CN)6 (aq) Larutan Na2SO4 (aq) Laruta Na2S2O3 (aq) Larutan FeSO4 (aq) Larutan K2Cr2O7 (aq) Larutan NaCl (aq) Larutan NaBr (aq) Larutan Na2C2O4 (aq) Lautan CH3COOH (aq)
F. Cara Kerja 1. Menyiapkan tabung reaksi
2. Melarutkan larutan yang diuji dan mengamati terbentuknya endapan
3. Endapan yang terbentuk, dikenakan sinar matahari
4. Endapan yang terbentuk, ditambahkan larutan lain
G. DATA PENGAMATANCara kerjaData pengamatanReaksi ionGambar
Kation Golongan I
Argentum (Ag2+)
1). Mereaksikan larutan
a). AgNO3 (aq) + HCl (aq) Endapan putihAg+ + Cl+ AgCl(s)
b).Endapan + sinar matahariAbu-abu2AgCl(s) 2Ag + Cl2
c). Endapan + air panasTidak larut2AgCl(s) + H2O
d).Endapan + NH4OH (aq) LarutAgCl+2NH3 [Ag(NH3)2]- + Cl-
e).Endapan + NH4OH (aq) + HNO3 (aq) encerTimbul endapan baru[Ag(NH3)2]-+Cl-+HNO3 AgCl + NH4(NO3)2
2). Mereaksikan larutan
a). AgNO3 (aq) + KI (aq) Endapan kuningAg+ + I- AgI
b). Endapan + air panasTidak larut2AgI + H2O
c). Endapan + KCN (aq) berlebihEndapan larut AgI + CN- [Ag(CN)2]- + I-
3). Mereaksikan Larutan
a). AgNO3 (aq) + NaOH (aq) Endapan coklat2Ag+ + 2OH- Ag2O + H2O
b). Endapan + NaOH (aq) berlebhTidak larutAg2O + OH-
4). Mereaksikan Larutan
a). AgNO3 (aq) + K2CrO4 (aq) Endapan merah bata2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4
b). Endapan + HNO3 (aq) Larut sebagian2Ag2CrO4 + 2H+ 4Ag+ + CrO72- + H2O
Merkuro (Hg22+)
1). Merekasikan larutan
a). Hg2(NO3)2 (aq) + HCl (aq) Endapan putihHg22+ + 2Cl- Hg2Cl2
b). Endapan + air panasTetapHg22+ + CrO42- Hg2CrO4
2). Mereaksikan larutan
Hg2(NO3)2 (aq) + K2CrO4 (aq)Endapan orangeHg22+ + CrO42- Hg2CrO4
3). Mereaksikan larutan
a). Hg2(NO3)2 (aq) + KI (aq) Endapan hijau terangHg22+ + 2I- Hg2I2
b). Endapan + KI (aq) exsEndapan hijau gelapHg2I2 + 2I- [HgI4]2- + Hg+
Timah Hitam (Pb2+)
1). Mereaksikan larutan
a). Pb(NO3)2 (aq) + HClEndapan putihPb2+ + Cl- PbCl2
b). Endapan + air panasKetika panas larut, ketika dingin jadi kristalPbCl2 + H+ Pb2++2HCl
2). Mereaksikan larutan
Pb(CH3COO)2 (aq) + KI (aq) Endapan kuningPb2+ + 2I- PbI2
3). Mereaksikan larutan
Pb(CH3COO)2 (aq) + K2CrO4 (aq) Endapan kuning terangPb2+ + CrO42- PbCrO4
Kation Golongan IV
Barium (Ba2+)
1). Mereaksikan larutan
BaCl2 (aq) + K2CrO4 (aq) Endapan kuning Ba2+ + CrO42- BaCrO4
2). Mereaksikan larutan
BaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) Endapan putih Ba2+ + CO32- BaCO3
Kalsium (Ca2+)
1). Mereaksikan larutan
a). CaCl2 (aq) + H2SO4 (aq) encerLarutan beningCa2+ + SO42- CaSO4
b). CaCl2 (aq) + K4Fe(CN)6 (aq) Larutan berwarna kuning beningCa2+ + 2K+ + K4Fe(CN)6 K2Ca[Fe(CN)6]
H. PembahasanPembahasan Kation1. Kation golongan I membentuk klorida klorida yang tidak larut. Namun timbal klorida sedikit larut dalam air, karena itu timbal tidak pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan dengan asam klorida encer kepada suatu cuplikan.nitrat dari golongan pertama sangat mudah larut.a. Argentium (Ag+)Perak adalah logam putih yang dapat ditempa dan liat. Tak larut dalam asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M). perak membentuk ion monovalent dalam larutan yang tak berwarna.Reaksi reaksi dari ion perak:Dalam percobaan pertama ini, pertama larutan perak nitrat dan asam klorida direaksikan. Setelah direaksikan, muncul endapan putih yang merupakan perak klorida dari hasil reaksi ion Ag+ dan Cl- tersebut.
Ag+ (aq) + Cl- (aq) AgCl
Setelah itu, endapan hasil reaksinya dikenakan sinar UV (sinar matahari). Penyinaran dengan ultraviolet menguraikan endapan perak klorida, yang menjadi abu abu atau hitam karena terbentuknya logam perak. Reaksi ini lambat dan dan mekanisme yang sesungguhnya sangatlah rumit.
AgCl (s) 2Ag (s) + Cl2 (g)
Pelakuan selanjutnya adalah penambahan air panas pada endapan perak klorida. Hasilnya adalah endapan putih ada, yang menandakan endapan tidak larut. Hal ini sesuai dengan teori bahwa kation golongan pertama membentuk klorida klorida yang tidak larut dalam air.
2AgCl (s) + H2O (l) Ag2O (s) + 2HCl (aq)
Bila AgCl (s) ditambah dengan larutan NH4OH, maka akan terbentuk ion kompleks diamina argenat, larutan ammonia encer melarutkan endapan.
AgCl(s) + 2NH3(aq) [Ag(NH3)2]+(aq) + Cl-(aq)
Asam nitrat encer atau asam klorida menetralkan kelebihan ammonia, maka endapan muncul lagi, karena kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga endapan perak klorida kembali terbentuk.
[Ag(NH3)2]+(aq) + Cl-(aq) + H+(aq) AgCl(s) + 2NH4+
Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan larutan AgNO3 dengan larutan KI. Setelah direaksikan, hasilnya terbentuk endapan kuning. Endapan ini adalah akibat dari terbentuknya AgI(s) dari reaksi antara Ag+ dan I-.
Ag+(aq) + I-(aq) AgI(s)
Kemudian endapan AgI ditambah dengan air panas. Setelah direaksikan, endapan kuning masih ada. Hal ini menunjukkan endapan tidak bereaksi dengan air panas, sehingga reaksinya masih sama seperti sebelumnya, yaitu
Ag+(aq) + I-(aq) AgI(s)
Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan larutan AgNO3 dengan larutan NaOH. Setelah direaksikan, terdapat endapan berwarna coklat yang merupakan endapan perak oksida (Ag2O). reaksinya adalah
2Ag+ + 2OH- Ag2O(s) + H2O
Selanjutnya, endapan perak oksida ditambah dengan larutan NaOH berlebih. Hasilnya, endapan tidak larut dan masih terdapan endapan coklat di dasar tabung reaksi.
Ag2O (s) + NaOH (aq)
Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan larutan AgNO3 dengan larutan kalium kromat (K2CrO4). Setelah direaksikan, terbentuk endapan coklat yang merupakan endapan dari perak kromat hasil reaksi.
2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4 (s)Selanjutnya, endapan perak kromat ditambah dengan HNO3. Hasilnya, endapan perak kromat tidak larut dan masih tetap ada.2Ag2CrO4 (s) + 2H+ 4Ag+ +Cr2O72- + H2Ob. Merkuro (Hg22+)Merkurium adalah logam cair putih keperakan pada suhu biasa. Merkurium tidak dipengaruhi asam klorida atau asam nitrat encer (2M), tetapi mudah bereaksi dengan asam nitrat. Percobaan ini akan mereaksikan larutan merkurium (I) nitrat dengan dengan larutan asam klorida, HCl. Hasilnya adalah terbentuk endapan putih yang merupakan merkurium (I) klorida. Persamaan reaksi kationnya adalah
Hg22+ + 2Cl- Hg2Cl2 Selanjutnya, endapan merkurium (I) klorida ditambah dengan air panas. Hasilnya tidak ada perubahan, masih terdapat endapan putih yang menandakan endapan tidak bereaksi dengan air panas.
Hg2Cl2(s) + H2O(l)
Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan larutan Hg2(NO3)2 dengan larutan K2CrO4. Setelah direaksikan, terbentuk endapan berwarna merah di dasar tabung. Hal ini menandakan terbentuknya Hg2CrO4.
Hg22+ + CrO4 Hg2CrO4
Percobaan selanjutnya adalah larutan Hg2(NO3)2 direaksikan dengan larutan KI. Setelah direaksikan, hasilnyaterdapat endapan hijau di dasar tabung reaksi. Hal ini menandakan terjadi reaksi antara kedua larutan dan menghasilkan endapan Hg2I2.Reaksi yang terjadi:
Hg22+ + 2I- Hg2I2
Setelah itu, endapan Hg2I2 ditambah dengan air panas. Setelah ditambah dengan air panas, endapan berubah warna menjadi kuning. Hal ini dikarenakan terjadi reaksi antara Hg2I2 dan air panas menjadi HgI2 dan Hg. Reaksinya:
Hg2I2(s) HgI2(s) + Hg(s)
Reaksi selanjutnya adalah endapan Hg2I2 ditambah dengan larutan KI berlebih. Hasilnya endapan larut dan berubah warna menjadi bening da nada sedikit endapan berwarna abu abu. Hal ini terjadi karena terjadi reaksi disproporsinasi, dan terbentuk ion tetraiodomerkurat (II) yang larut dan merkurium hitam yang berbutir halus.
Hg2I2 + 2I- [HgI4]2- + Hg
c. Timah Hitam (Pb2+)Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kation golongan I timah hitam (Pb2). Percobaannya yaitu dengan mereaksikan larutan Pb(NO3)2 dengan asam klorida (HCl). Hasilnya adalah terbentuk endapan timbal klorida (PbCl2) yang berwarna putih di dasar tabung. Reaksi yang terjadi:
Pb2+ + 2Cl- PbCl2
Selanjutnya, endapan yang terbentuk ditambah dengan air panas. Hasilnya endapan PbCl2 larut. Namun setelah dingin akan terbentuk Kristal Kristal panjang menyerupai jarum. Reaksi:PbCl2(s) + H2O(l) Pb(OH)2(aq) + HCl (aq)
Percobaan selanjutnya adalah dengan menambahkan larutan Pb(CH3COO)2 dengan larutan KI. Setelah direaksikan, hasilnya terdapat dua lapisan. Pada bagian atas berwarna kuning keruh, sedangkan di bagian bawah berwarna bening. Di bagian bawah terdapat endapan berwarna kuning dan putih yang menandakan terbentuknya PbI2. Reaksi yang terjadi:Pb2+ + 2I- PbI2
Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan larutan Pb(CH3COO)2 dengan larutan kalium kromat, K2CrO4. Setelah direaksikan, terbentuk endapan kuning yang merupakan timbal kromat. Reaksi:Pb2+ + CrO42- PbCrO4
2. Kation golongan IV adalah golongan yang membentuk endapan dengan ammonium karbonatdengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation kation dalam golongan ini adalah kalsium, stronsium, dan barium. Namun yang diuji dalam percobaan ini hanya kalsium dan barium saja, karena di laboratorium tidak tersedia larutan stronsium.a. Barium (Ba2+)Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan larutan BaCl2 dengan K2CrO4. Setelah direaksikan, seharusnya terbentuk endapan kuning yang menandakan terbentuknya BaCrO4. Namun dalam percobaan kami, endapan yang terbentuk berwarna putih. Kemungkinan kesalahan ini terjadi karena tabung reaksi yang kurang bersih, atau tercampur dengan zat lain. reaksi yang terjadi:Ba2+ +CrO42- BaCrO4 Setelah itu, endapan tersebut ditambah dengan Na2CO3. Hasilnya endapan berubah warna menjadi putih karena terjadi reaksi antara Ba2+ dan CO32- menjadi BaCO3(s). persamaan reaksinya adalah;Ba2+(aq) + CO32-(aq) BaCO3 (s)b. Kalsium (Ca2+)Kalsium membentuk kation kalsium (II), Ca2+, dalam larutan larutan air. Pada percobaan ini akan direaksikan larutan CaCl2 dengan larutan H2SO4. Setelah direaksikan, seharusnya terbentuk endapan putih yang berupa kalsium sulfat, CaSO4. Namun dalam percobaan kami tidak terbentuk endapan. Hal ini mungkin karena kurang penambahan H2SO4 atau pada CaCl2 . reaksi yang terjadi:Ca2+ + SO42- CaSO4 Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan antara larutan CaCl2 dengan larutan K4Fe(CN)6. Hasil yang didapatkan dari reaksi ini seharusnya adalah endapan putih garam campuran. Pada percobaan kami sebenarnya terbentuk endapan, namun sangat sedikit sehingga kami tidak melihat dan menuliskan hasilnya di laporan dengan hasil tidak terjadi endapan. Reaksi yang terjadi:Ca2+ + 2K+ + [Fe(CN)6]4- K2Ca[Fe(CN)6]
Pembahasan anionPenggolongan anion anion pada pecobaan ini didasarkan pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun, dalam prakteknya penggolongan anio n tidak dapat dibedakan dengan tegas karena satu anion dapat masuk ke dalam lebih dari satu golongan.1. Karbonat, CO32-Kelarutan semua karbonat normal, terkecuali karbonat dari logam logam alkali serta ammonium, tak larut dalam air. Hydrogen karbonat dari logam logam alkali dalam air, tetapi kurang larut dibandingkarbonat normal padanannya. Pada percobaan kali ini direaksikan larutan Na2CO3 dengan asam klorida, HCl. Setelah direaksikan, terdapat dua lapisan. Sedangkan reaksi yang terjadi adalah:
Na2CO3 + 2H+ 2 Na+ + CO2 + H2O
Langkah selanjutnya adalah membasahi batang pengaduk dengan Ba(OH)2 kemudian mengenakannya dengan gas yang dihasilkan pada percobaan sebelumnya. Hasil yang didapat adalah terdapat endapan putih disekitar batang pengaduk. Hal ini menandakan terjadi reaksi antara gas CO2 dengan Ba(OH)2.Persamaan reaksinya:CO2(g) + Ba2+ +2OH- BaCO3(s) +H2O(aq)
Percobaan selanjutnya adalah reaksi antara larutan Na2CO3 dan AgNO3. Hasil dari percobaan ini adalah terbentuk endapan putih yang menandakan terbentuknya Ag2CO3.Reaksi:CO32-(aq) + 2Ag+(aq) Ag2CO3 (s)
Langkah selanjutnya menambahkan endapan Ag2CO3 dengan asam nitrat, HNO3. Hasilnya endapan larut sempurna dengan H+. Reaksi yang terjadi :
Ag2CO3(s) + 2H+2Ag++CO2(g) + H2OReaksi selanjutnya adalah endapan Ag2CO3 ditambah dengan NH3. Hasilnya adalah endapan ptih yang larut sebagian. Reaksi yang terjadi:
Ag2CO3(s) +4NH3 (aq) 2[Ag(NH3)2]+(aq) +CO32-
2. Sulfat (SO42-)Percobaan yang akan dilakukan adalah dengan mereaksikan Na2SO4 dan BaCl2. Hasil yang diperoleh adalahterbentuk dua lapisan. Bagian atas berwarna putih keruh, sedangkan bagian bawah bening. Hal ini menandakan terbentuknya endapan BaSO4.Reaksi :SO42- + Ba2- BaSO4(s)
Langkah selanjutnya adalah endapan BaSO4 ditambah dengan HNO3 encer. Hasilnya terdapat putih dan tidak larut. Hal ini menandakan tidak terjadi reaksi.
BaSO4(s) + HNO3(aq)
3. Tiosulfat (S2O32-)Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan larutan Na2S2O3 dengan HCl yang dipanaskan dalam air mendidih. Hasil yang diperoleh adalah terdapat endapan putih yang merupakan hasil reaksi yaitu sulfur. Reaksi yang terjadi:
S2O3- + 2H+ SO2- (g) + H2O(l) + S(s) Kemudian gas yang dihasilkan tersebut dikenakan pada kertas saring yang sudah dibasahilarutan K2Cr2O7. Hasilnya kertas saring tersebut warnanya memudar dan berubah kecoklatan. Hal ini menandakan terjadi reaksi antara gas SO2- dengan K2Cr2O74. Nitrat (NO3-)Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan NaNO3 dengan FeSO4, yang selanjutnya ditambah dengan H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi. Hasil dari percobaan ini adalah terbentuk sebuah cincin coklat melingkar dinding tabung. Reaksinya:
2NO3- + 4H2SO4 + 6Fe2+ 6Fe2+ + NO2(g) + 4SO4-+ 4 H2O
Fe2+ + NO(g) [Fe(NO)]2+
Cicin coklat disebabkan oleh terbentuknya [Fe(NO)]2+ apabila campuran tersebut dikocok atau dipanaskan, warna coklat akan hilang karena nitrogen (III) dilepaskan
5. Klorida ( Cl-)Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan NaCl dengan AgNO3 . hasil yang terbentuk adalah endapan perak klorida (AgCl) reaksi yang terjadi :
Ag+ + Cl- AgCl
Kemudian endapan AgCl yang terbentuk tadi direaksikan dengan NH3, larutan akan larut sebagian, kemudian direaksikan lagi dengan asam nitrat encer sehingga akan terbentuk kembali endapan, reaksinya :
AgCl + NH3(g) [Ag(NH3)2]+ + Cl-[Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ AgCl + 2NH46. Bromida (Br-)Percobaan ini diawali dengan mereaksikan NaBr dengan dan AgNO3 yang akan menghasilkan endapan putih AgBr
Br- + Ag+ AgBr
Endapan AgBr yang telah dihasilkan tadi direaksikan dengan NH3 pekat, endapan tersebut akan larut dan membentuk ion kompleks. Reaksinya :
AgBr + NH3 [Ag(NH3)2]+ + Br-
Endapan AgBr yang lain direaksikan pula dengan Na2S2O3 , endapan pun akan larut juga karena terbentuk ion kompleks
AgBr + S2O32- [Ag(S2O3)2]2+ + Br-
7. Oksalat ( C2O42-)Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan Na2C2O4 dengan larutan CH3COOH, menghasilakan larutan bening tanpa endapan dan bila dilanjutkan dengan menambahkan CaCl2 maka akan terbentuk endapan putih. Reaksinya :
C2O42- + 2H+ H2C2O4
C2O42- + Ca2+ Ca(COO)2
I. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. - Kation golongan I membentuk endapan dengan asam klorida encer Kation golongan IV membentuk endapan dengan ammonium klorida disamping ammonium karbonat sebagai reagensia golongan2. Perubahan yang terjadi pada tiap tiap reaksi identifikasi kation dapat berupa endapan maupun terjadinya perubahan warna pada larutan yang direaksikan3. Persamaan persamaan reaksi yang terjadi sudah dituliskan dengan fase fasenya yang tercantum dalam pembahasan.4. perubahan yang terjadi setelah reaksi anion berupa endapan atau larutan..Saran1. Pastikan tabung reaksi sudah bersih dan kering sebelum melakukan percobaan agar hasil pengamatan dapat akurat2. Perhatikan dengan baik tahap tahap percobaan agar sesuai dengan hasil yang diaharapkan3. Setiap satu percobaan dilakukan dalam tabung reaksi yang berbeda agar dapat diamati perbedaannya.
J. Daftar pustakaVogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT Kalman Media PustakaPutri, diva azna. Pemisahan Kation Golongan I. [Online]. Available at http://divaaznaputri.com (accessed 2 October 2015)Riftones. Identifikasi Kation. [Online]. Available at http://kimia-analitik.com (Accessed by 2 October 2015.
1