identitas negara
TRANSCRIPT
![Page 1: IDENTITAS NEGARA](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083116/577ccd621a28ab9e788c33f1/html5/thumbnails/1.jpg)
IDENTITAS NEGARA
Pendahuluan
Identitas adalah ciri-ciri, sifat yang melekat pada suatu hal dan memberikan perbedaan dan
keunikkan dengan hal-hal yang lain. Nasional berasal dari kata “nation” yang memiliki arti bangsa,
menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan
serta ideologi bersama. Jadi, Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa
Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Identitas Nasional Indonesia
meliputi segenap yang dimiliki bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti
kondisi geografis, sumber kekayaan alam Indonesia, demografi atau kependudukan Indonesia,
ideolgi dan agama, politik negara, ekonomi, dan pertahanan keamanan.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang dinamis, bangsa yang memiliki berbagai macam
budaya, suku, adat dan agama. Dan juga memiliki berbagai macam sumber daya alam yang bisa
untuk dimanfaatkan. Hal-hal itulah yang menjadikan salah satu hal yang memberikan perbedaan dan
keunikkan dari Negara lain. Dan itulah yang bisa disebut Identitas Nasional.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis merumuskan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud karakteristik identitas nasional.
Pengertian Identitas
Identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “ nasional”. Kata identitas berasal dari
bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang, kelompok sehingga membedakan dengan yang lain. Pegertian Identitas Nasional adalah
pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara
sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara
termasuk tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang
merupakan norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali
“rule of law”, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi
manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia.
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu cirri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian
yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri – sendiri sesuai
dengan keunikan, sifat, cirri – cirri, serta karakter dari bangsa tersebut. Berdasarkan hakikat identitas
![Page 2: IDENTITAS NEGARA](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083116/577ccd621a28ab9e788c33f1/html5/thumbnails/2.jpg)
nasional sebagai mana dijelaskan diatas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan
dengan jati diri suatu bangsa atau lebih popular disebut dengan kepribadian suatu bangsa.
Pengertian kepribadian suatu identitas sebenarnya pertama kali muncul dari pakar psikologi.
Manusia sebagai individu sulit dipahami jika terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu manusia
dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa memiliki suatu sifat kebiasaan,
tingkah laku, serta karakter yang khas yang membedakan manusia tersebut dengan manusia lainnya.
Namun demikian pada umumnya pengertian atau istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah
keseluruhan atau totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari
tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdidri atas kebiasaan,sikap, sifat-sifat serta karakter
yang berada pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya. Oleh
karena itu kepribadian adalah tercermin pada keseluruhan tingkah laku seseorang dalam hubungan
dengan manusia lain
Jadi Identitas nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu
memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim hukum/perundang
undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Bentuk-bentuk Identitas Nasional
Beberapa bentuk identitas nasional indonesia adalah sebagai berikut :
a.Pancasila sebagai dasar falsafah negara
b. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan
c. Bendera merah putih sebagai bendera negara
d. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
e. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
f. Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggl Ika
g. Konstitusi negara yaitu UUD 19945
h. Bentuk Negara kesatuan Republik Indonesia yang Berkedaulatan Rakyat
i. Konsepsi wawasan nusantara
j. kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional
Sejarah identitas nasional
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang. Berdasarkan
kenyataan objektif tersebut maka untuk memahami jati diri bangsa Indonesia serta identitas
nasional tidak dapat dipisahkan dengan akar budaya yang mendasari identitas nasional Indonesia
![Page 3: IDENTITAS NEGARA](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083116/577ccd621a28ab9e788c33f1/html5/thumbnails/3.jpg)
yang dimulai sejak zaman Kutai, Sriwijaya, Majapahit, serta kerajaan lainnya. Nilai – nilai esensial
yang terkandung dalam pancasila yaitu: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
keadilan dalam kenyataannya telah dimiliki bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum
terbentuk negara. Proses terbentuknya bangsa dan negara Indonesia melalui suatu tahapan sejarah
yang cukup panjang yaitu sejak jaman kerajaan – kerajaan pada abad ke-IV kemudian dasar – dasar
kebangsaan mulai timbul pada abad ke-VII yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa
syailendra di Palembang, kemudian kerajaan Majapahit di JawaTimur.
Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada budaya ini menurut Yamin diistilahkan
sebagai fase terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena itu secara objektif sebagai dasar
identitas nasionalisme Indonesia adalah dasar pembentukan nasionalisme modern yang dirintis oleh
para pejuang kemerdekaan Indonesia antara lain oleh angkatan 1908, kemudian angkatan sumpah
pemuda 1928, dan akhirnya pada 1945. Oleh karena itu, akar nasionalisme Indonesia yang
berkembang dalam prespektif sejarah sekaligus juga merupakan unsur dari identitas nasional.
Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern menurut Moh.Yamin dirintis oleh para
pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang dilakukan oleh para tokoh pejuang
kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetuskan pada Sumpah Pemuda pada tahun
1928. Akhirnya, sejarah perjuangan bangsa Indonesia menemukan identitas nasionalnya,
membentuk suatu bangsa dan Negara Indonesia tercapai pada tanggal 17 Agustus 1945 yang
kemudian diproklamasikan sebagai suatu kemerdekaan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, akar-akar nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam perspektif
sejarah sekaligus juga merupakan unsur-unsur identitas nasional, yaitu nilai-nilai yang tumbuh dan
berkembang dalam sejarah terbentunya bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai kepribadian dan Identitas Nasional
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memiliki sejarah
serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa
Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakkanlah prinsip-prinsip dasar filsafat
sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa dan bernegara. Para pendiri Negara menyadari akan
pentingnya dasar filsafat ini, kemudian melakukan suatu penyelidikan yang dilakukan oleh badan
yang akan meletakkan dasar filsafat bangsa dan Negara yaitu BPUPKI. Prinsip-prinsip dasar itu
ditemukan oleh para pendiri bangsa tersebut yang diangkat dari filsafat hidup atau pandangan
![Page 4: IDENTITAS NEGARA](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083116/577ccd621a28ab9e788c33f1/html5/thumbnails/4.jpg)
umum bangsa Indonesia yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara
yaitu Pancasila. Jadi, dasar filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup yang
bersumber kepada kepribadiannya sendiri. Hal ini merupakan salah satu fungsi filsafat adalah
kedudukannya sebagai suatu pandangan hidup masyarakat.
Dapat pula dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia
pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi, filsafat Pancasila itu bukan muncul secara tiba-tiba dan
dipaksakan oleh suatu rezim atau penguasa, melainkan melalui suatu fase historis yang cukup
panjang. Pancasila sebelum dirumuskan secara formal yuridis dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai
dasar filsafat Negara Indonesia, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia, dalam kehidupan
sehari-hari sebagai suatu pandangan hidup, sehingga materi Pancasila yang berupa nilai-nilai
tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri.
Lambang Pancasila juga memiliki arti bagi masyarakat Indonesia, karena arti dalam lambang
tersebut sangat cocok atau sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia, Adapun simbol dari
lambang pancasila, yaitu:
1. Sila pertama – Ketuhanan yang Maha Esa
Lambang : bintang
Arti : bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, mengandung makna nur cahyo. Bintangnya
memiliki 5 sudut maksudnya untuk menerangi dasar Negara yang lima dan tujuan Negara yang lima.
Sedangkan warna hitam melambangkan warna alam atau warna asli.
2. Sila kedua – Kemanusiaan yang adil dan beradab
Lambang : rantai
Arti : mata rantai yang berbentuk segi empat melambangkan laki-laki sedangkan lingkaran adalah
perembuat. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan satu sama lain dan perlu bersatu
sehingga menjadi kuat seperti rantai.
3. Sila ketiga – persatuan Indonesia
Lambang : pohon beringin
![Page 5: IDENTITAS NEGARA](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083116/577ccd621a28ab9e788c33f1/html5/thumbnails/5.jpg)
Arti : pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawah
naungan Negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke
mana- mana namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku
bangsa yang menyatu dibawah nama Indonesia.
4. Sila keempat – kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Lambang : kepala banteng
Arti : kepala banteng merupakan hewan social yang suka berkumpul seperti halnya musyawarah di
mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
5. Sila kelima – keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Lambang : padi dan kapas
Arti : padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yakni pangan dan sandang sebagai
syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuann utama bagi sila ke lima ini.
Faktor pendukung lahirnya Identitas Nasional
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-sendiri,
yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia, meliputi:
1. Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis,
2. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Robert de Ventos mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai
Hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu:
1. Faktor Primer, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi bangsa
Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah, serta bahasa daerah,
merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Unsur-unsur
yang beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri
dalam suatu persekutuan hidup bersama, yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak
menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika.
![Page 6: IDENTITAS NEGARA](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083116/577ccd621a28ab9e788c33f1/html5/thumbnails/6.jpg)
2. Faktor Pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata
modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negaradan bangsanya juga
merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis. Oleh karena itu, bagi bangsa Indonesia
proses pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan
dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan Negaranya. Dalam hubungan ini
sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan
bangsa dan Negara Indonesia.
3. Faktor Penarik, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnnya birokrasi dan
pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa telah merupakan
bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah merupakan bahasa resmi
Negara dan bangsa Indonesia. Bahasa Melayu telah dipilih sebagai bahasa antar etnis yang ada di
Indonesia, meskipun masing-masing etnis atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa daerah
masing-masing.
4. Faktor Reaktif, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui memori
kolektif rakyat. Penderitaan dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam
memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori
kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan
identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia.
Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Ke-majemukan itu
merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama,
kebudayaan, dan bahasa.
a. Suku Bangsa
adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya
dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau
kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa.
b. Agama
bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama agama yang tumbuh dan
berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.
![Page 7: IDENTITAS NEGARA](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083116/577ccd621a28ab9e788c33f1/html5/thumbnails/7.jpg)
Agama Kong Hu Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi negara, tetapi
sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan.
c. Kebudayaan
adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau
model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk
menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan
atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai
dengan lingkungan yang dihadapi.
d. Bahasa
merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami sebagai sistem
perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang
digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
Dari unsur-unsur identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3
bagian sebagai berikut :
a. Identitas Fundamental: yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara, dan
ldeologi Negara.
b. Identitas Instrumental: yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya".
c. Identitas Alamiah: yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam suku,
bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan (agama)
![Page 8: IDENTITAS NEGARA](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022083116/577ccd621a28ab9e788c33f1/html5/thumbnails/8.jpg)
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila
dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk tatanan hukum yang berlaku di
Indonesia.
Sejarah identitas nasional terbentuk melalui suatu tahapan sejarah yaitu sejak jaman
kerajaan – kerajaan pada abad ke-IV kemudian dasar – dasar kebangsaan mulai timbul pada
abad ke-VII yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa syailendra di
Palembang, kemudian kerajaan Majapahit di JawaTimur.
Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia yaitu faktor objektif
dan faktor subjektif.
Terdapat hasil interaksi historis antara empat faktor penting yaitu, Faktor Primer (etnisitas,
teritorial, bahasa, agama), Faktor Pendorong (pembangunan komunikasi dan teknologi
dalam kehidupan Negara), Faktor Penarik (mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika
yang resmi), Faktor Reaktif (penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternative).
Unsur-unsur yang membentuk identitas suatu Negara, yaitu suku bangsa, agama,
kebudayaan, dan bahasa.
Saran