idk- hb varian

Upload: elga-dewi-rahmianty

Post on 06-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 IDK- HB VARIAN

    1/4

    HEMOGLOBINOPHATY

    Adalah penyakit herediter yang disebabkan oleh kelainan rantai globin baik secara

    Kuantitatif : berkurangnya produksi sintesis rantai globin yang disebut Thalasemia Kualitatif : kelainan struktur hemoglobin yang disebut Hb varian/ struktural

    Hb Varian

    Adalah salah satu asam amino yang lazim pada rantai globin digantikan oleh asam amino

    lainya, sehingga menyebabkan produksi rantai globin tidak efektif yang mengakibatkan

    terjadinya anemia.

    HbS (Anemia Sel Sabit)Adalah hemoglobinophaty yang disebabkan oleh kelainan struktur hemoglobin. Kelainan

    struktur terjadi pada fraksi globin didalam molekul hemoglobin. Penyakit sel sabit merupakan

    gangguan genetik resesif autosomal, yaitu individu memperoleh hemoglobin sabin

    (hemoglobin S) dari kedua orang tua.

    Etiologi dan patogenesis :

    Kelainan pada asam amino rantai beta ke 6 asam amino glutamin diganti asam amino valin

    (6glu val). Substitusi asam amino pada penyakit sel sabit mengakibatkan penyusunan

    kembali sebagian besar molekul hemoglobin jika terjadi deoksigenisasi (penurunan tekanan

    O2). Sel-sel darah merah kemudian mengalami elongasi dan menjadi kaku serta terbebtuk

    sabit. Pada deoksigenasi, molekul HbS mengalami polimerasasi, suatu proses yang kadang-

    kadang disebut gelation atau kristalisasi. Perubahan dalam status fisik HbS menyebabkan

    distorsi SDM, yang mengambil bentuk crescentic atau bulan sabit. Eritrosit yang

    mengandung HbS melewati sirkulasi mikro secara lebih lambat daripada eritrosit normal,

    menyebabkan deoksigenasi menjadi lebih lama. Eritrosit HbS melekat pada endotel, yang

    kemudian memperlambat aliran darah. Peningkatan deoksigenasi dapat mengakibatak SDM

    berada dibawah titik krisis dan mengakibatkan pembentukan sabit di dalam mikrovaskular.

    Karena kekakuan dan bentuk membrannya yang tidak teratur, sel-sel sabit berkelompok, dan

    dapat menyebabkan sumbatan pembuluh darah, krisis nyeri, dan infrak organ.

  • 8/2/2019 IDK- HB VARIAN

    2/4

    Manisfestasi klinik :

  • 8/2/2019 IDK- HB VARIAN

    3/4

    siklus krisis infrak pada satu sel sabit

    Pemeriksaan laboratorium :

    Anemia sedang Hb 6-9 g/dl Apusan darah tepi ditemukan sel sabit, sel target dan tanda atrofi lien, yaitu Hoewll-

    Jolly body

    Tes sickling : darah dibuat mengalami deoksigenasi dengan penambahan dithionatedan Na2HPO4

    Tanda hemolisis seperti bilirubin indirek meningkat dan retikulositosis Pada elektroforsis Hb : HbS 25-40%, HbA kosong, dan HbF 5-15%

    Pengobatan :

    Saat ini belum diketahui ada pengobatan yang dapat mengembalikan bentuk sabit menjadi

    normal. Oleh karen itu, pengobatan terutama ditujukan pada penegahan dan penunjang.

    Karena infeksi tampaknya mencetuskan krisis sel sabit, pengobatan ditekankan pada

    pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan segera infeksi.

    Pemberian suplemen asam folat 5mg/hari diperlukan untuk mengisi kehilangancadangan folat akibat hemolisis kronis.

  • 8/2/2019 IDK- HB VARIAN

    4/4

    Transfusi diperlukan selama terjadi krisi aplastik atau hemolitik, selama kehamilan,untuk pembedahan, atau untuk menghentika nyeri berat

    Transfusi tukar digunakan pada pasien-pasien dengan krisis berulang atau kerusakanneurologik

    Heterozygot ganda HbS dengan varian Hb Thalasemia HbS-Thalasemia- HbS-Thalasemia-

    Hemoglobin dengan afinitas O2 yang berubahContohnya Hb Yakima, ditemukan secara sporadic dengan klinis berupa polisitemia

    Hemoglobin tidak stabilContohnya Hb Kln, terjadi akibat nutasi gen yang mengubah rangkaian asam amino

    pada daerah yang penting untuk solubilitas/ pengikatan heme. Hb varian ini

    ditemukan secara sporadic.

    Hemoglobinophaty lainnya HbC : Heterozygot, tidak ada anemia/ penyakit, tetapi kenaikan jumlah sel

    target tampak pada darah tepi

    HbE : Homozygot, ditandai dengan anemia hemolitik dengan sel target yangmencolok mikrositosis dan splenomegali sedang sampai berat.