ifrss for smes

Upload: didin-misbah-al-alam

Post on 07-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    1/42

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    2/42

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    3/42

    HALAMAN

    JUDUL…………………………………………………………………………..

    KATA PENGANTAR................................................................................................................

    DAFTAR ISI.............................................................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................

    A. ;atar Belakang................................................................................................................

    B. Rumusan asalah...........................................................................................................

    !. %ujuan..............................................................................................................................

    BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................

    A. SAK E%A&......................................................................................................................

    *. an

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    4/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    $katan Akuntan $ndonesia pada tanggal *- =uli lalu telah melun9urkan standar 

    akuntansi E%A& 'SAK5E%A& bertepatan dalam a9ara Seminar 6asional Akuntansi

    7%iga pilar Standar Akuntansi $ndonesia8 yang dilaksanakan oleh ni>ersitas

    Brawijaya dan $katan Akuntan $ndonesia. 6ama standard ini sedikit unik karena

    e?posure dra

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    5/42

     perusahaan ke9il seperti K tidak perlu membuat laporan keuangan dengan

    menggunakan &SAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK5E%A&

    memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan &SAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. &erbedaan se9ara kasat mata dapat

    dilihat dari ketebalan SAK5E%A& yang hanya sekitar seratus halaman dengan

    menyajikan +( bab.

    B. Rumusan Masalah

    *. Apa yang dimaksud dengan SAK E%A&

    2. Bagaimana penerapan SAK E%A&

    +. Bagaimana pelaporan keuangan E%A& dan nirlaba0. Apa perbeaam SAK E%A& dengan $:RS

    C. Tujuan

    *. ampu menjelaskan SAK E%A&.2. ampu menjelaskan tentang penerapan SAK untuk E%A&.

    +. empu menjelaskan pelaporan keuangan E%A& dan nirlaba.

    0. &erbedaan standar akuntansi untuk SAK E%A& dengan $:RS.

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    6/42

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    7/42

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. SAK ETAP

    Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas %anpa Akuntabilitas &ublik 'SAK E%A&

    adalah standar akuntansi yang disusun sebagai a9uan dan dimaksudkan untuk digunakan

    entitas tanpa akuntabilitas publik.

    1. Manaa! "an T#$#an

    SAK E%A& dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai

    dengan standar yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan memiliki prinsip  going concern

    yakni menginginkan usahanya terus berkembang. ntuk mengembangkan usaha perlu banyak 

    upaya yang harus dilakukan. Salah satu upaya itu adalah perlunya meyakinkan publik bahwa

    usaha yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam akuntansi wujud

     pertanggungjawaban tersebut dilakukan dengan menyusun dan menyajikan laporan keuangan

    sesuai dengan standar yang telah ditentukan. &enyajian laporan keuangan yang sesuai dengan

    standar, akan membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh berbagai kemudahan,

    misalnya" untuk menentukan kebijakan perusahaan di masa yang datang dapat memperoleh

     pinjaman dana dari pihak ketiga, dan sebagainya.

    Standar E%A& ini disusun 9ukup sederhana sehingga tidak akan menyulitkan bagi

     penggunanya yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas publi9 'E%A& yang mayoritas

    adalah perusahaan yang tergolong usaha ke9il dan menengah. E%A& sebagaimana

    kepanjangan yang telah diuraikan di atas merupakan unit kegiatan yang melakukan akti

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    8/42

    8

    9. anya mengatur transaksi yang umum dilakukan saha Ke9il dan enengah

    d. &engaturan lebih sederhana dibandingkan SAK mum

    * Alternati< yang dipilih adalah alternati< yang paling sederhana

    2 &enyerdehanaan pengakuan dan pengukuran

    + &engurangan pengungkapan

    e. %idak akan berubah selama beberapa tahun

    *. P'n++#na SAK ETAP

    Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas %anpa Akuntabilitas &ublik 'SAK E%A&

    dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas

     publik adalah entitas yang"

    a. tidak memiliki akuntabilitas publik signi

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    9/42

    9

    9. ereklasi

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    10/42

    $%

     b. laporan laba rugi

    9. laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan"

    * seluruh perubahan dalam ekuitas, atau

    2 perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik 

    dalam kapasitasnya sebagai pemilik

    d. laporan arus kas dan

    e. 9atatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang

    signi

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    11/42

    $$

    /. P'n+aan "an P'n+#%an

    &engakuan penghasilan dan beban dalam laporan laba rugi dihasilkan se9ara langsung

    dari pengakuan dan pengukuran aset dan kewajiban. Kriteria pengakuan penghasilan dan

     beban dibahas lebih lanjut dalam paragra

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    12/42

    $&

    a Biaya historis. Aset adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai

    wajar dari pembayaran yang diberikan untuk memperoleh aset pada saat perolehan.

    Kewajiban di9atat sebesar kas atau setara kas yang diterima atau sebesar nilai wajar 

    dari aset non5kas yang diterima sebagai penukar dari kewajiban pada saat terjadinya

    kewajiban.

     b 6ilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset, atau untuk 

    menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak5pihak yang berkeinginan dan memiliki

     pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.

    9 &rinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas 'per>asiasi< dari Kerangka Dasar   Penyajian dan

     Pengukuran Laporan Keuangan.

    2. P',a-%an K'#an+an N(%,a/a

    Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. &erbedaan utama yang

    mendasar terletak pada 9ara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk 

    melakukan berbagai akti>itas operasinya. @rganisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari

    sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apa

     pun dari organisasi tersebut. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi

    nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam

    organisasi bisnis

    &ernyataan dalam SAK 03 ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi

    nirlaba. Dengan adanya standar pelaporan, diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba

    dapat lebih mudah dipahami, memiliki rele>ansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.

    &ernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi nirlaba yang

    memenuhi karakteristik sebagai berikut"

    a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan

     pembayaran kembali atau man

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    13/42

    $'

    kembali, atau kepemilikan tersebut tidak men9erminkan proporsi pembagian sumber 

    daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.

    &ernyataan ini tidak berlaku bagi lembaga pemerintah, departemen, dan unit5unit

    sejenis lainnya.

    %ujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan inan untuk 

    memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditor, dan pihak lain yang

    menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba. ;aporan keuangan organisasi nirlaba

    adalah sebagai berikut"

    a. ;aporan &osisi Keuangan

     b. ;aporan Akti>itas

    9. ;aporan Arus Kas.

    Dalam &SAK ini juga terdapat 9ontoh bentuk laporan keuangan organisasi nirlaba.&ernyataan ini berlaku e

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    14/42

    $+

    • Aset lan9ar 

    • ;aibilitas jangka pendek 

    • $n

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    15/42

    $,

    laporan laba rugi

    komprehensi< atau

    9atatan atas laporan

    keuangan

    + &enyajian &erubahan

    Ekuitas

    Sama dengan

    &SAK, ke9uali untuk

     beberapa hal yang terkait

     pendapatan komprehensi

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    16/42

    $-

    • Arus kas bunga dan di>iden,

     pajak penghasilan, transaksi

    non5kas

    # ;aporan

    keuangan konsolidasi

    dan terpisah

    • &ersyaratan penyajian lapkeu

    konsolidasi

    • Entitas bertujuan khusus

    • &rosedur konsolidasi

    • ;apkeu tersendiri

    • ;apkeu gabungan

    %idak diatur ';ihat Bab

    *2.

    - Kebijakan

    akuntansi, estimasi, dan

    kesalahan

    &SAK 23 ';aba atau Rugi Bersih

    untuk periode Berjalan, Kesalahan

    endasar, dan &erubahan Kebijakan

    Akuntansi

    • ;aba atau rugi bersih untuk

    &eriode berjalan

    • Kesalahan endasar 

    • &erubahan kebijakan

    Akuntansi

    • &emilihan dan penerapan

    kebijakan akuntansi

    • Konsistensi dan perubahan

    kebijakan akuntansi

    SAK E%A& sudah maju

    satu langkah

    dibandingkan &SAK

    'tidak ada 7kesalahan

    mendasar8 dan 7laba atau

    rugi luar biasa8.

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    17/42

    $7

    • &erubahan Estimasi akuntansi

    • Kesalahan.

    • &os luar biasa

    • ;aba atau rugi dari akti>itas

    normal

    • @perasi yang tidak

    dilanjutkan

    • &erubahan estimasi Akuntansi

    • &enerapan suatu standar

    Akuntansi keuangan

    • &erubahan kebijakan

    Akuntansi yang lain

    1 $nstrumen Keuangan

    Dasar    •Ruang lingkup" aset dan

    kewajiban keuangan

    • $nstrumen keuangan dasar"

    • Diklasi

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    18/42

    $8

    • Dere9ognition

    • edging dan deri>ati

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    19/42

    $9

     pada perusahaan

    asosiasi dan entitas

    anak 

    asosiasi

    • etode akuntansi

    • etode biaya

    • etode ekuitas

    • odel nilai wajar 'ED &SAK

    *3

    • Ruang lingkup" entitas

    asosiasi dan entitas anak 

    • etode akuntansi

    • Entitas asosiasi " metode

     biaya

    • Entitas anak "

    ** $n>estasi

     pada perusahaan

    asosiasi dan entitas

    anak 

    • =ointly 9ontrolled operation,

    asset, and entity

    • etode akuntansi

    • etode konsolidasi

     proporsional

    • etode ekuitas

    • odel nilai wajar 'ED &SAK

    *2 " &BA)&B@)&BE

    Sama dengan &SAK

    ke9uali metode akuntansi

    hanya menggunakan

    metode biaya.

    *2 &roperty $n>estasi etode akuntansi etode akuntansi" model

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    20/42

    &%

    • odel nilai wajar 

    odel biaya

     biaya

    *+ Aset %etap

    • enggunakan pendekatan

    komponenisasi

    • &engukuran menggunakan

    model biaya atau model

    re>aluasi

    • &engukuran biaya perolehan

    • &engakuan pengeluaran

    selanjutnya

    • &enyusutan

    • %idak perlu re>iew nilai

    residu, metode penyusutan,

    dan umur man

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    21/42

    &$

    &enurunan nilai

    • enggunakan metode

     pembelian

    • /oodwill dimaortisasi 3 tahun

    atau 2( tahun dengan

     justi

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    22/42

    &&

    • Kewajiban diestimasi

    • Kewajiban kontinjensi

    • Aset kontinjensi

    Sama dengan &SAK 

    *# Ekuitas

    • &enjelasan

    • Akuntasi ekuitas untuk badan

    usaha bukan &%

    • Akuntansi ekuitas untuk

     badan usaha berbentuk &%

    • Reorganisasi

    • Selisih penilaian kembali

    Sama dengan

    &SAK, ke9uali "

    • Reorganisasi

    • Selisih

     penilaian kembali

    *- &endapatan• &enjualan barang

    • &enjualan jasa

    • Kontrak konstruksi

    • Bunga, di>iden dan royalti

    • ;ampiran kasus

     pengakuan pendapatan 'ED

    &SAK 2+

    Sama dengan &SAK.

    *1 Biaya &injaman

    • Komponen biaya pinjaman

    • &engakuan dan kapitalisasi

    Biaya pinjaman langsung

    dibebankan

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    23/42

    &'

     biaya pinjaman

    *F &enurunan 6ilai Aset

    • &enurunan nilai persediaan

    • &enurunan nilai non5

     persediaan

    • &enurunan nilai goodwill

    Sama dengan

    &SAK, ke9uali"

    • Ruang lingkup

    yang meliputi

    semua jenis aset.

    • %idak mengatur

     penurunan nilai

    goodwill

    • Ada tambahan

     penurunan nilai

    untuk pinjaman

    yang diberikan

    dan piutang yang

    menggunakan

    &SAK +*"

     Akuntansi 

     Perbankan 

     paragra< *# dan

    *-.

    2( $mbalan Kerja

    • $mbalan kerja jangka pendek 

    • $mbalan pas9a kerja, untuk

    man

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    24/42

    &+

    &esangon pemutusan kerja

    2* &ajak &enghasilan

    • enggunakan deferred

    ta$concept 

    • &engakuan dan pengukuran

     pajakkini

    • &engakuan dan pengukuran

     pajaktangguhan

    • enggunakan ta$payable

    concept 

    • %idak adapengakuan

    danpengukuran

     pajaktangguhan

    22 ata ang &elaporan• ata uang pen9atatan dan

     pelaporan

    • ata uang

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    25/42

    &,

    sama

    2+ &eristiwa setelah

    akhir periode pelaporan  • &eristiwa yang memerlukan

     penyesuaian

    • &eristiwa yang tidak

    memerlukan penyesuaian

    Sama dengan &SAK 

    20 &engungkapan pihak5

     pihak yang

    mempunyai hubunganistimewa

    • &engertian pihak5pihak yang

    mempunyai hubungan

    istimewa

    • &engungkapan

    Sama dengan &SAK -

    23 Akti>itas Khusus

    • Akuntansi perkoperasian

    • Akuntansi minyak dan gas

     bumi

    • Akuntansi pertambangan

    umum

    • Akuntansi perusahaan e

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    26/42

    &-

    se9ara prospe9ti>e

    9at9hup 'dampak

    ke saldo laba

    • &erpindahan dari

    dan ke SAK

    E%A&

    2- %anggal E

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    27/42

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kes"mpulan

    Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas %anpa Akuntabilitas &ublik 'SAK E%A&

    adalah standar akuntansi yang disusun sebagai a9uan dan dimaksudkan untuk digunakan

    entitas tanpa akuntabilitas publik. SAK E%A& dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun

    laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan memiliki

     prinsip  going concern  yakni menginginkan usahanya terus berkembang. ntuk 

    mengembangkan usaha perlu banyak upaya yang harus dilakukan. Salah satu upaya itu

    adalah perlunya meyakinkan publik bahwa usaha yang dilakukan dapat

    dipertanggungjawabkan. Dalam akuntansi wujud pertanggungjawaban tersebut dilakukan

    dengan menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah

    ditentukan. &enyajian laporan keuangan yang sesuai dengan standar, akan membantu

    manajemen perusahaan untuk memperoleh berbagai kemudahan, misalnya" untuk menentukan kebijakan perusahaan di masa yang datang dapat memperoleh pinjaman dana

    dari pihak ketiga, dan sebagainya.

    &7

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    28/42

    DAFTAR PUSTAKA

    :ASB" Statement o< :inan9ial A99ounting Standard 'S:AS **- :inan9ial Statements @

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    29/42

    LAMPIRAN

    A. urnal

    =upe 6S, Iol 2, 6o 2, al *+3 s)d *0-Arri Al

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    30/42

    memahami pentingnya pen9atatan dan penyusunan laporan keuangan, dan kurang e

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    31/42

    Dewasa ini perkembangan pem5

     bangunan di $ndonesia dalam segala

     bidang mulai mengalami peningkatan

    yang 9ukup signian. Selain itu,

    dengan menyusun laporan keuangan

    dengan jelas dan akurat maka pelaku

    '$

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    32/42

    K mempermudah dalam pengisian

    S&% dan penambahan modal usaha.

    Dengan masalah tersebut, maka $A$

    '$katan Akuntan $ndonesia mengeluarkan

    standar akuntansi khusus untuk usaha

    mikro ke9il menengah untuk membantu

     pelaku K dalam menyusun laporan

    keuangan yang akurat dan rele>an.

    Standar akuntansi yang dikeluarkan oleh

    $A$ khusus untuk K dikenal dengan

    nama SAK5E%A&. SAK5E%A&

    diberlakukan pada tanggal * =anuari 2(**

    dan telah disosialisasikan kepada

    masyarakat. SAK5E%A& merupakan

    Standar Akuntansi Keuangan Entitas

    %anpa Akuntabilitas &ublik. SAK5E%A&

    '2((F menjelaskan entitas yang

    dimaksudkan ini adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik, dan entitas

    yang menerbitkan laporan keuangan untuk 

    tujuan umum bagi pengguna eksternal.

    SAK5E%A& disusun dan diterbitkan

    oleh $A$ dengan tujuan untuk menjadi

     pedoman bagi K dalam menyusun

    laporan keuangan. ;aporan keuangan

    menurut uljanto '2(*2" *+ adalah hasil

    dari suatu rangkaian proses suatu

     pembukuan yang akan dijadikan dasar 

    untuk menentukan posisi dan kinerja suatu

    entitas. ;aporan keuangan akan dapat

    membantu perusahaan dalam memantau

    keuangan perusahaan dengan lebih

    rele>an dan lebih akurat. Dari pentingnya

     penyusunan laporan keuangan untuk 

     perusahaan, maka $A$ mengeluarkan

    standar akuntansi khusus untuk K.

    $A$ mengeluarkan SAK5E%A& pada bulan

    ei 2((F, kemudian $A$ melakukan

    sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih

    memahami pentingnya penyusunan

    laporan keuangan dan melakukan

     penyusunan laporan keuangan yang sesuai

    dengan standar akuntansi. &enyusunan

    laporan keuangan yang sesuai dengan

    SAK5E%A& akan menghasilkan laporan

    keuangan yang rele>an dan akurat, karena

     penyusunan laporan keuangan menurut

    SAK5E%A& men9akup beberapa

    karakteristik kualitati< yang ada pada

    laporan keuangan. Karakteristik kualitati

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    33/42

    kan bahwa K tidak menerapkan

    SAK5E%A& dalam menyusun laporan

    keuangan tetapi perusahaan mampu

    mengatasi masalah permodalan dengan

    kemampuan mengakses kredit dari

     perbankan. Demikian juga dengan hasil

     penelitian %yas dan :a9hriah '2(*2 yang

    menyebutkan bahwa penyusunan laporan

    asset biologis perusahaan tidak 

    sepenuhnya sesuai dengan SAK5E%A&.

    Dari kedua penelitian tersebut maka

    diketahui bahwa beberapa perusahaan

    K tidak menerapkan SAK5E%A&.

    al tersebut terjadi karena kurang

    e

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    34/42

    menga9u pada Standar Akuntansi

    Keuangan untuk Entitas %anpa

    Akuntabilitas &ublik 'SAK5E%A&

    Berdasarkan uraian rumusan

    masalah diatas, maka dirumuskan tujuan

     penelitian sebagai berikut"

    a ntuk mengetahui sejauh mana

     pemahaman &erajin mebel di K

    Desa /ondangsari Ke9amatan =uwiring

    Kabupaten Klaten tentang Standar 

    Akuntansi Keuangan untuk Entitas

    %anpa Akuntabilitas &ublik 'SAK5

    E%A&.

     b ntuk mengetahui pen9atatan dan

     penyusunan laporan keuangan yang

    dilakukan &erajin mebel di K

    Desa /ondangsari Ke9amatan =uwiring

    Kabupaten Klaten dan untuk 

    mengetahui apakah pen9atatan dan

     penyusunan laporan keuangan sudah

    menga9u pada Standar Akuntansi

    Keuangan untuk Entitas %anpa

    Akuntabilitas &ublik 'SAK5E%A&.

    9 ntuk mengetahui kendala5kendala

    &erajin mebel di K Desa

    /ondangsari Ke9amatan =uwiring

    Kabupaten Klaten dalam melakukan

     pen9atatan dan pelaporan yang

    menga9u pada Standar Akuntansi

    Keuangan untuk Entitas %anpa

    Akuntabilitas &ublik 'SAK5E%A&.

    METODOLOGI PENELITIAN

    &enelitian ini menggunakan metode

     penelitian deskripti< kualitatialiditas data yang digunakan

    adalah triangulasi sumber dan triangulasi

    metode. Analisis data yang digunakan

    adalah model analisis interakti

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    35/42

     juga mengaku bahwa perajin mebel tidak 

    mengetahui pen9atatan dan penyusunan

    laporan keuangan yang sesuai dengan

    ilmu akuntansi. al itu disebabkan,

    sebagai berikut"

    a &endidikan perajin mebel Desa

    /ondangsari masih rendah,

    Sebagian besar perajin mebel Desa

    /ondangsari memiliki pendidikan yang

    relati< rendah. &erajin mebel Desa

    /ondangsari sebagian besar hanya lulusan

    SD dan S&, sehingga perajin mebel

    tidak mengetahui ilmu akuntansi yang

     baik dan benar. &engelolaan keuangan

    yang dilakukan oleh &erajin mebel hanya

    sebatas pemahaman perajin mebel.

    Biasanya, pengelolaan keuangan dan

     penentuan harga pokok produksi yang

    dilakukan oleh perajin mebelmenggunakan rumus turun5temurun dari

     perajin terdahulu. 6amun, perhitungan

    dengan menggunakan rumus tersebut

    tidak menunjukkan hasil yang akurat dan

    rele>an karena dalam perhitungan harga

     pokok tersebut tidak memperhitungkan

     pos5pos yang masuk pada biaya produksi.

     b &erajin mebel tidak memahami

     pentingnya pen9atatan dan penyusunan

    laporan keuangan,

    Sebagian besar dari perajin mebel

    tidak menganggap penting pen9atatan dan

     penyusunan laporan keuangan. Sebagian

     besar perajin mebel mengaku melakukan

     pen9atatan dan penyusunan laporan

    keuangan terlalu rumit dan menyita

    waktu. &en9atatan dan penyusunan

    laporan keuangan sangat penting

    dilakukan, karena pen9atatan dan

     penyusunan laporan keuangan dapat

    digunakan untuk mengetahui posisi dan

    kinerja keuangan perusahaan. &osisi dan

    kinerja keuangan perusahaan dapat

    digunakan sebagai pantauan perusahaan

    dalam memperkirakan perkembangan

     perusahaan. &en9atatan dan penyusunan

    laporan keuangan yang akurat dan rele>an

    dapat digunakan sebagai in

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    36/42

    Dari hasil wawan9ara, obser>asi dan

    dokumentasi yang dilakukan terhadap

     perajin mebel Desa /ondangsari me5

    nunjukkan bahwa sebagian besar perajin

    mebel tidak melakukan pen9atatan dan

     penyusunan laporan keuangan. 6amun,

     beberapa perajin mebel mengaku

    melakukan pen9atatan keuangan yang

    sederhana sesuai dengan kebutuhan

     perajin mebel.

    Sebagian besar perajin mebel

    mengaku tidak melakukan pen9atatan dan

     penyusunan laporan keuangan. &erajin

    mebel hanya menggunakan bukti transaksi

    sebagai dokumen keuangan. Bukti transaksi

    yang digunakan perajin mebel disusun

    sendiri oleh perajin mebel sesuai dengan

     pemahaman dan kebutuhan perajin mebel.

    Bukti transaksi yang digunakan yaitu nota

    atau in,oice, dan surat jalan. Bukti transaksi

    yang digunakan perajin mebel dibuat 2

    rangkap, rangkap pertama digunakan untuk 

    customers, sedangkan rangkap kedua

    digunakan sebagai arsip perusahaan. Arsip

    nota tersebut digunakan sebagai pengingat,

    apakah customer   membayar lunas atau

    kredit. Dari hal tersebut, maka dapat

    diketahui bahwa

     perajin mebel telah memperhatikan

    ketelitian dalam mengelola keuangan.

    Bukti transaksi tersebut juga

    digunakan untuk menghitung laba

     perusahaan. ;aba perusahaan dihitung

    dengan menjumlah semua penjualan yang

    ada pada arsip nota kemudian dikurangi

    dengan bukti transaksi dari pembelian

     bahan baku dan bahan penolong. Dari hal

    tersebut, maka perajin mebel akan

    mengetahui laba perusahaan. 6amun

    demikian, perajin mebel tidak menghitung

    laba perusahaan se9ara rutin, karena

     perajin mebel tidak terlalu mementingkan

     perhitungan laba sehingga sebagian besar 

     perajin mebel kesulitan dalam

    memberikan inasi dan

    dokumentasi hanya ada beberapa perajin

    mebel yang melakukan pen9atatan

    keuangan. &erajin mebel melakukan

     pen9atatan sesuai dengan pemahaman dan

    kebutuhan perajin mebel. &en9atatan yang

    dilakukan oleh perajin mebel berupa

     pen9atatan sederhana yang bersumber dari

     bukti transaksi. &en9atatan yang dilakukan

    yaitu

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    37/42

    dibuat oleh perajin mebel sesuai dengan

     pemahaman dan kebutuhan perajin mebel.

    &erajin mebel menyusun

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    38/42

     pokok produksi yang dilakukan oleh

     perajin mebel menggunakan rumus

    kon>ensional yaitu dengan rumus

    kubikasi. Rumus kubikasi yang digunakan

    oleh perajin menunjukkan hasil yang

    kurang akurat, karena tidak melibatkan biaya5biaya produksi dan harga yang

    digunakan sebagai dasar menga9u pada

    standar harga pabrik.

     b. ;aporan ;aba Rugi

    ;aporan laba rugi merupakan salah

    satu laporan keuangan dalam SAK5E%A&.

    ;aporan laba rugi menurut SAK5E%A&

    '2((F menyajikan penghasilan dan beban

    entitas untuk suatu periode. ;aporan laba

    rugi memasukkan semua pos pendapatan

    dan beban yang diakui dalam suatu

     periode.

    Sebagian besar perajin mebel tidak 

    menyusun laporan harga pokok produksi

    sebagaimana mestinya. &erhitungan harga

     pokok produksi yang dilakukan oleh

     perajin mebel menggunakan rumus

    kon>ensional yaitu dengan rumus

    kubikasi. Rumus kubikasi yang digunakan

    oleh perajin menunjukkan hasil yang

    kurang akurat, karena tidak melibatkan

     biaya5biaya produksi dan harga yang

    digunakan sebagai dasar menga9u pada

    standar harga pabrik.

    9. ;aporan &erubahan odal

    ;aporan perubahan ekuitas menurut

    SAK5E%A& '2((F menyajikan laba atau

    rugi entitas untuk suatu periode, pos

     pendapatan dan beban yang diakui se9ara

    langsung dalam ekuitas untuk periode

    tersebut.

    ampir semua perajin mebel Desa

    /ondangsari tidak menyusun laporan

     perubahan ekuitas yang sesuai dengan

    SAK5E%A&. &erajin juga tidak menyusun

    laporan perubahan ekuitas sesuai

     pemahaman masing5masing perajin.&erajin tidak memperhitungkan modal

    akhir pada setiap periode.

    d. 6era9a

     6era9a menurut SAK5E%A& '2((F

    menyajikan asset, kewajiban, dan ekuitas

    suatu entitas pada suatu tanggal tertentu

    sampai akhir periode penyusunan laporan.

    &erajin mebel tidak menyusun

    nera9a keuangan. &erajin tidak mem5

     perhitungkan akti>a dan pasi>a se9ara

    lebih jelas dan akurat. Sebagian besar 

     perajin tidak memperhitungkan harta

    kekayaan yang dimiliki. &erajin juga tidak 

    memperhitungkan kewajiban dan ekuitas

    yang dimiliki perusahaan. &erhitungan

    yang dilakukan perajin mebel lebih

    sederhana dan tidak disusun se9ara jelas,

    sehingga dengan begitu dapat diketahui

     bahwa perajin mebel Desa /ondangsari

    tidak menerapkan SAK5E%A&.

    &enerapan SAK5E%A& pada

     pen9atatan dan penyusunan laporan

    keuangan perusahaan dapat mengetahui

     posisi keuangan perusahaan dan kinerja

     perusahaan yang sangat bermanan, materialistis, dapat diandalkan,

    substansi mengungguli bentuk,

     pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    39/42

    dibandingkan, tepat waktu, dan ke5

    seimbangan antara biaya dan man

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    40/42

    yang dibuat sesuai dengan pemahaman

    dan kebutuhan masing5masing perajin

    mebel. &en9atatan yang dilakukan

     perajin mebel tersebut tidak sesuai

    dengan siklus akuntansi

    9 &erajin mebel tidak menerapkan SAK5

    E%A& dalam menyusun laporan

    keuangan, karena perajin mebel kurang

    memahami SAK5E%A&. &erajin

    menganggap pen9atatan yang

    dilakukan sudah jelas dan e

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    41/42

     6arsa, $.., Widodo, A., L Kurnianto, S.'2(*2. engungkap Kesiapan KDalam $mplementasi Standar AkuntansiKeuangan Entitas %anpa Akuntabilitas&ublik 'SAK5E%A& untuk eningkatkanAkses odal &erbankan.  %ajala#

     &konomi. MM$$ '+, 2(052*0. Diperoleh20 =anuari 2(*0, dari

    http"))journal.lib.unair.a9.id)inde?.ph p)E)arti9le)>iew)FF#.

    Sta

  • 8/18/2019 IFRSs for SMEs

    42/42

    B. (a/tar Pertan0aan