iii.1.2 bisnis yang dijalankan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-2-00547-ak bab...
TRANSCRIPT
26
BAB III
ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
III.1 Gambaran Umum Perusahaan
III.1.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan
PT Altama Surya Arsa, berlokasi di Jakarta, adalah salah satu importir
Indonesia yang mana memiliki fokus bisnis pada memasok peralatan untuk
hardware dan pasar industri di Indonesia. Selain memasok peralatan industri,
perusahaan ini juga telah menjadi perusahaan yang dipercaya sebagai agen
penjualan di Indonesia untuk beberapa produk terkenal seperti minyak pelumas
merek WD-40 dari Amerika Serikat, kunci inggris merek Britool dari Jerman,
Truecraft Tool dari Jepang, Enuma Chain dari Jepang, dan lain sebagainya
Dengan mempekerjakan 80 orang karyawan, perusahaan ini menargetkan
pelanggan dari berbagai segmen pasar dan jaringan distribusi seperti segmen
peralatan industri dan rumah tangga, segmen alat-alat listrik, segmen otomotif dan
segmen supermarket. Sekarang ini PT Altama Surya Arsa telah memasarkan
produk mereka ke lebih dari 2,000 pedagang ecer, took-toko dan pasar manufaktur
di Indonesia; dan 120 outlet hypermarket dan supermarket (sekitar 90% total
outlet di Indonesia). Melalui distributor pasar otomotif dan toko-toko alat-alat
listrik, perusahaan ini telah memasok lebih kurang 1.000 pedagang ecer, toko dan
pihak manufaktur di pasar otomotif, dan lebih dari 500 pedagang ecer alat-alat
listrik.
27
III.1.2 Bisnis yang Dijalankan
Perusahaan ini bergerak di market-oriented (berorientasikan pada pasar)
yang mana memposisikan perusahaan pada keuntungan berkompetisi di pasar
dengan maksud untuk menciptakan dan meningkatkan hubungan yang baik antara
pemasok dan konsumen. Ini merupakan tugas utama perusahaan untuk
memaksimalkan penyediaan kebutuhan pelanggan.
Sebagai perusahaan yang berorientasikan pada pasar, perusahaan
mendefinisikan bisnis sebagai seni merancang hubungan dengan konsumen dan
usaha untuk menjalankan hubungan tanpa batas serta hubungan yang baik dengan
pelanggan dan pemasok.
Untuk itu, perusahaan ini memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan
inovasi strategi pemasaran dalam menjaga kepuasan pelanggan dan menciptakan
hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja dalam meningkatkan pemasaran
produk mereka.
III.1.3 Misi Perusahaan
Misi dari perusahaan PT Altama Surya Arsa adalah untuk menghasilkan
produk-produk berkualitas dan memberikan pelayanan yang terbaik guna
mencapai kepuasan pelanggan di pasar industri dan peralatan di Indonesia.
III.1.4 Unit Bisnis Organisasi
Untuk mewujudkan misi bisnis menjadi kenyataan, perusahaan mengolah
aktivitas bisnis mereka menjadi 3 departemen. Aktivitas bisnis utama perusahaan
28
dikelompokan ke dalam departemen penjualan dan pemasaran, yang mana
didukung oleh departemen pendukung pemasaran dan departemen General Affairs.
Perusahaan ini memiliki 6 unit bisnis di bawah pengendalian departemen
penjualan dan pemasaran yaitu :
1. Divisi Tools
2. Divisi WD-40
3. Divisi OEM (Original Equipment Manufactured)
4. Divisi Elektrik
5. Divisi Supermarket
6. Divisi General Trading
7. Divisi General Tooling
Setiap divisi melaksanakan pemasaran dan penjualannya masing-masing
yang mana memfokuskan bisnis pada perencanaan pemasaran bisnis dan aktivitas
ke dalam segmen pemasaran tertentu. Perusahaan yakin dengan adanya unit bisnis
ini, perusahaan dapat mendekatkan diri dengan pelanggan, menjadi lebih fleksibel
dan peka terhadap kebutuhan pelanggan.
Divisi yang dibedakan berdasarkan operasionalnya diintegrasikan,
dikoordinasi dan dikendalikan oleh satu kesatuan manajer di dalam perusahaan.
29
III.1.5 Struktur Organisasi dan Uraian pekerjaan
III.1.5.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
III.1.5.2 Uraian Pekerjaan
1. Board Of Director
- Pemegang jabatan tertinggi di perusahaan.
- Pengambil keputusan yang bersifat kebijakan.
30
2. Managing Director
- Kepala Manajer yang berada langsung dibawah pimpinan Board
Of Director.
- Memiliki wewenang untuk mengambil keputusan yang
mempengaruhi proses bisnis perusahaan.
3. Marketing and Sales Department
- Departemen yang memiliki langsung berhubungan dengan
pelanggan seperti menawarkan produk baru (promosi), menerima
keluhan pelanggan, menerima permintaan pesanan pelanggan,
menginput pesanan pelanggan, mengotorisasi permintaan
pesanan pelanggan dan lain sebagainya.
- Bertugas untuk melakukan penagihan piutang pelanggan luar
kota (Salesman).
4. Marketing Support Department
a. Purchasing Division
- Divisi Purchasing adalah divisi yang akan melakukan
permintaan pesanan persediaan di gudang ke pihak
pemasok.
- Divisi ini melakukan memiliki wewenang untuk
memutuskan apakah akan melakukan permintaan
persediaan barang di gudang atau tidak.
31
b. Information System Division
- Bertugas untuk melakukan pengendalian terhadap sistem operasi
(Operating Sistem) yang digunakan perusahaan.
- Bertanggung jawab atas pemeliharaan (maintenance) sistem
operasi yang digunakan perusahaan.
c. Logistic and Transportation Division
- Bertugas untuk melakukan prosedur pengeluaran barang dan
melakukan pengiriman barang pesanan pelanggan.
- Bertanggung jawab terhadap kinerja proses kerja di gudang.
- Bertanggung jawab terhadap pengendalian pengeluaran dan
pemasukan barang di gudang.
d. Controllers and Collectors Division
- Bertugas untuk melakukan penagihan piutang dalam kota
(Collector).
- Bertanggung jawab terhadap penerimaan pembayaran pelanggan.
5. General Affair Department
a. Finance and Accounting Division
- Bertugas untuk melakukan pengendalian terhadap
penginputan jurnal yang terjadi pada sistem.
- Bertugas untuk mengeluarkan dokumen (Account
Receivable Invoice, Daftar Tagihan, Tanda Terima Faktur,
Tanda Terima Ekspedisi dan lain sebagainya).
32
b. Human Resources Division
- Bertugas untuk melakukan penerimaan karyawan baru.
- Bertanggung jawab terhadap proses kerja karyawan di
perusahaan.
- Bertanggung jawab terhadap hak dan kewajiban karyawan
seperti gaji karyawan, cuti, asuransi dan lain sebagainya.
c. Legal Division
- Bertanggung jawab terhadap dokumen – dokumen yang
berhubungan dengan asset perusahaan.
- Bertanggung jawab terhadap pembayaran iuran dan pajak
pemerintah.
d. Office Supply and Maintenance Division
- Bertugas untuk menyediakan peralatan dan perlengkapan kantor.
- Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan kantor.
e. Security Division
- Bertugas untuk mengecek dan memantau barang yang siap
dikirimkan ke pelanggan.
- Bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban
lingkungan perusahaan.
33
III.1.6 S istem yang sedang berjalan di Perusahaan
Pada skripsi ini telah dibatasi bahwa ruang lingkup penulisan adalah seputar
sistem transaksi penjualan kredit dan penerimaan kas dan utang. Seperti
perusahaan besar lainnya, perusahaan ini memiliki prosedur dan sistem sendiri
sebagai pedoman kinerja perusahaan. Transaksi yang dilakukan oleh perusahaan
adalah transaksi secara kredit. Dibawah ini akan dijabarkan bagaimana bentuk
sistem yang diterapkan oleh PT Altama Surya Arsa.
III.1.6.1Sistem Penjualan Kredit
Prosedur Penerimaan Permintaan Penjualan
Penerimaan Permintaan Penjualan Melalui Sales
a. Sales mengisi Form Order Sheet berdasarkan permintaan
penjualan dari Customer.
b. Sales menyerahkan Form Order Sheet ke Supervisor.
c. Supervisor memeriksa Form Order Sheet untuk
menyetujui/konfirmasi harga.
d. Supervisor menyerahkan Form Order Sheet ke Customer
Service.
e. Customer Service menerima Order Sheet dan memeriksa apakah
memerlukan Purchase Order dari Customer.
f. Jika tidak memerlukan Purchase Order, maka Customer Service
membuat Sales Order pada sistem.
34
g. Jika memerlukan Purchase Order maka :
Customer Service meminta Customer untuk mengirim
Purchase Order.
Customer Service menerima Purchase Order dari
pelanggan, memeriksa serta meminta persetujuan
mengenai harga kepada supervisor.
Customer Service membuat Sales.
Customer Service mendistribusikan Purchase Order :
o Lembar 1 sebagai arsip Customer Service
o Copy 1 untuk Finance
o Copy 2 untuk Accounting
Penerimaan Permintaan Penjualan Melalui Customer Service
a. Customer Service mengisi Form Order Sheet.
b. Customer Service melakukan konfirmasi harga dengan
Supervisor terhadap Form Order Sheet tersebut.
c. Customer Service memeriksa apakah memerlukan Purchase
Order dari Customer.
d. Jika tidak memerlukan Purchase Order, maka Customer Service
membuat Sales.
e. Jika memerlukan Purchase Order maka :
Customer Service meminta Customer untuk mengirim
Purchase Order.
35
Customer Service menerima Purchase Order dari
pelanggan lalu membuat Sales Order.
Customer Service mendistribusikan Purchase Order ke :
o Lembar 1 sebagai arsip Customer Service
o Copy 1 untuk Finance
o Copy 2 untuk Accounting
Prosedur Pembuatan Sales Order
a. Customer Service membuat Sales Order pada sistem
(ADempiere).
b. Saat membuat Sales Order, Customer Service dapat memeriksa
apakah stok barang yang akan dijual tersedia di Gudang (sistem
akan memberitahukan secara otomatis jika stok tidak tersedia).
c. Jika barang tidak tersedia, maka Customer Service melakukan
konfirmasi ke Customer.
d. Jika barang tersedia di Gudang maka Customer Service dapat
melanjutkan transaksi. Saat memilih Customer atau memproses
transaksi (complete) sistem akan memeriksa apakah permintaan
tersebut melebihi Credit Limit yang diberikan.
e. Jika tidak melebihi Credit Limit, maka Customer Service
menunggu persetujuan Sales Manager terhadap Sales Order
36
yang dibuatnya (persetujuan melingkupi kebenaran harga dan
diskon).
f. Jika Sales Manager tidak menyetujui Sales Order maka
Customer Service akan mendapatkan informasi penolakan dan
dapat memperbaiki atau membatalkan (Close) Sales Order.
g. Jika Sales Manager menyetujui Sales Order maka Customer
Service dapat mencetak Sales Order (Sales Order boleh dicetak
atau tidak, tergantung kebutuhan) dan menyimpan Sales Order
sebagi arsip.
Prosedur Konfirmasi Permintaan Penjualan
Penanganan Over Credit Limit.
a. Jika saat Customer Service memilih Customer pada Sales Order
atau memproses transaksi Sales Order (complete) dan sistem
memberitahukan terjadi over Credit Limit terhadap Customer
tersebut, maka Customer Service melakukan konfirmasi ke Sales
yang bersangkutan / Finance (apakah penjualan akan tetap
dilakukan).
b. Jika Sales / Finance memutuskan untuk tidak melanjutkan
transaksi maka Customer Service tidak meneruskan penjualan
dan membatalkan Sales Order serta memberikan konfirmasi ke
Customer.
37
c. Jika Sales/Finance memutuskan untuk tetap melakukan
penjualan maka Customer Service meminta konfirmasi ke Sales
Manager untuk mengajukan pelolosan/penambahan Credit Limit.
d. Jika Sales Manager tidak menyetujui maka Customer Service
membatalkan Sales Order dan memberikan konfirmasi ke
Customer.
e. Jika Sales Manager menyetujui maka Customer Service
melanjutkan pengajuan pelolosan/penambahan Credit Limit atas
Customer bersangkutan ke Finance Manager.
f. Finance Manager memutuskan untuk merevisi Credit Limit atau
tidak.
g. Jika Finance Manager menolak untuk merevisi (menambahkan)
Credit Limit maka Customer Service tidak meneruskan penjualan
dan membatalkan Sales Order serta memberikan konfirmasi ke
Customer.
h. Jika Finance Manager menyetujui maka Finance Manager
melakukan revisi (menambahkan) Credit Limit terhadap
Customer yang bersangkutan.
38
Penanganan Hasil Picking/Inspeksi Barang Untuk Pengiriman
Tidak Sesuai
a. Jika dari hasil picking/inspeksi ada yang tidak sesuai dan
membutuhkan konfirmasi ke pihak customer bagian
picking/inspeksi akan melaporkan ke Customer Service
(berhubungan dengan jumlah pemesanan/stok, misalkan stok
barang ada yang rusak sehingga tidak mencukupi jumlah
pesanan).
b. Customer Service memeriksa laporan dari Gudang.
c. Customer Service melakukan konfirmasi kepada Customer
berdasarkan laporan tersebut (apakah jumlah pengiriman
berdasarkan stok yang tersedia dahulu (sebagian); jumlah
pengiriman diubah sesuai stok yang tersedia (revisi Surat Jalan);
pengiriman ditunda sampai stok ada atau pesanan dibatalkan dan
sebagainya).
d. Berdasarkan hasil pertimbangan maka Customer Service mengis i
Log book Revisi Surat Jalan atas persetujuan perubahan yang
akan dilakukan terhadap Surat Jalan dan menandatangani dan
meminta Admin Gudang untuk menandatanganinya.
e. Customer Service memberitahukan perubahan terhadap surat
jalan dan meminta Admin Gudang untuk menandatangani Log
book Revisi Surat Jalan yang sudah diisi tersebut.
39
f. Admin Gudang melakukan perubahan / revisi / pembatalan
terhadap Draft Surat Jalan yang telah dibuat.
g. Customer Services dapat melakukan proses closing pada Sales
Order yang jumlah barangnya tidak akan dikirim lagi (Sales
Order yang diclosing tidak dapat dibuatkan surat jalan lagi).
Penanganan Pembatalan Sales Order Karena Hasil Picking /
Inspeksi
a. Jika pada Prosedur Perbaikan Draft Surat Jalan disepakati untuk
membatalkan Sales Order maka Customer Services
membatalkan Sales Order.
Prosedur Pengeluaran Barang
a. Admin Gudang membuat Picking list atau Draft Surat Jalan pada
sistem (ADempiere) berdasarkan Sales Order yang akan dikirim.
b. Jika transaksi berasal dari Perbaikan Draft Surat Jalan dan terjadi
perubahan terhadap Draft Surat Jalan maka Admin Gudan g
membuka Draft Surat Jalan yang akan diperbaiki pada sistem
dan melakukan perbaikan/perubahan jumlah atas Draft Surat
Jalan tersebut.
c. Admin Gudang mencetak Picking list dan membubuhkan tanda
tangan di kolom Dibuat Oleh.
40
d. Jika diperlukan Admin Gudang mencetakan Picking list Group
sebagai dokumen pembantu bagi petugas Picking untuk
mempersiapkan barang.
e. Admin Gudang memberikan Picking list dan Picking list Group
ke Koordinator / Wakil Gudang.
f. Koordinator / Wakil Gudang menerima Picking list dan Picking
list Group kemudian memilah rute atau prioritas pengiriman dan
dimasukkan ke dalam Kotak Surat Jalan 1.
Sebagai informasi, kotak surat jalan terdiri dari :
• Kotak Surat Jalan 1 Belum disiapkan barangnya
• Kotak Surat Jalan 2 Sudah siap barangnya
• Kotak Surat Jalan 3 Siap dikirim
g. Selanjutnya Petugas Picking mengambil Picking list dan Picking
list Group dari Kotak Surat jalan 1 untuk menyiapkan barang.
h. Jika ternyata barang yang disiapkan tidak sesuai dengan Picking
list, maka Petugas Picking menginformasikan ke Admin Gudan g
agar melakukan konfirmasi ke Customer bahwa stok tidak sesuai
dengan yang disiapkan.
i. Admin Gudang menerima informasi tersebut dan melanjutkan
konfirmasi ke Customer.
j. Jika ternyata barang yang disiapkan sesuai dengan Picking lis t
dan tidak memerlukan konfirmasi ke Customer, maka setelah
41
menyiapkan barang Petugas Picking menandatangani Picking lis t
pada kolom Petugas Picking dan memindahkan barang yang
telah di siapkan ke area inspeksi.
k. Setelah memindahkan ke area inspeksi, Petugas Picking
mencatat stok yang diambil sebagai pengurang di Kartu Stok
Gantung.
l. Bagian Inspeksi menerima barang beserta Picking list dari
Petugas Picking.
m. Bagian Inspeksi melakukan inspeksi terhadap barang tersebut.
n. Jika ternyata barang yang disiapkan tidak sesuai dengan Picking
list, maka Bagian Inspeksi menginformasikan ke Admin Gudan g
agar melakukan konfirmasi ke Customer bahwa stok tidak sesuai
dengan yang disiapkan.
o. Admin Gudang menerima informasi tersebut dan
melanjutkan konfirmasi ke Customer.
p. Jika ternyata barang yang disiapkan sesuai dengan Picking lis t
dan tidak memerlukan konfirmasi ke Customer, maka
selanjutnya Bagian Inspeksi menandatangani Picking list pada
kolom Petugas Inspeksi dan menyerahkan barang beserta Picking
list ke Petugas Packing.
q. Petugas Packing menerima barang dan Picking list.
42
r. Jika ada barang yang harus di packing, maka Bagian Inspeksi
membantu Petugas Packing untuk melakukan packing.
s. Selanjutnya Petugas Packing menentukan jumlah colly (kardus)
untuk dicantumkan pada Picking lis t dan memastikan satu
Picking list cukup untuk satu kendaraan.
t. Petugas Packing menandatangani Picking list pada kolom
Petugas Packing dan menyerahkan ke Adm Gudang.
u. Petugas Packing menaruh barang di Lokasi Siap Kirim.
v. Admin Gudang menerima Picking list dari Petugas Packing.
w. Admin Gudang mencatat nama petugas picking, inspeksi,
packing, koordinator, supir, nomor mobil dan tanggal
keberangkatan supir pada sistem untuk Picking list/Draft Surat
Jalan tersebut.
x. Kemudian Admin Gudang membuat Surat Jalan pada sistem
dengan menjalankan proses complete pada Picking list/Draft
Surat Jalan tersebut, setelah itu mencetak Surat Jalan sebanyak 6
rangkap dan menandatanganinya.
y. Saat Surat Jalan terposting maka jurnal yang terbentuk:
HPP (Dr)
Persediaan (Cr)
43
z. Admin Gudang memberi informasi ke Finance bahwa Surat
Jalan telah di buat dan meminta Finance membuatkan AR
Invoice.
aa. Admin Gudang menaruh Surat Jalan 6 rangkap tersebut ke Kotak
Surat Jalan no 2.
bb. Dari Surat Jalan yang ada di Kotak Surat Jalan no 2 itu,
koordinator Gudang menentukan kendaran pengiriman.
cc. Selanjutnya Koordinator Gudang menaruh Surat Jalan ke Kotak
Surat Jalan No 3.
Prosedur Persiapan Pengiriman Barang
a. Koordinator / wakil mengambil Surat Jalan dari Kotak No3 dan
menyerahkan kepada supir. Atau supir mengambil Surat Jalan
dari kotak no 3 jika Koordinator tidak berada di tempat.
b. Supir mempersiapkan mobil dan memasukkan barang ke mobil,
yang dapat membantu supir adalah kenek atau Bagian Umum.
c. Setelah selesai menaikan barang kedalam mobil, security
melakukan verifikasi jumlah colly barang yang telah dimasukkan
ke mobil.
d. Setelah selesai memverifikasi supir menutup dan mengunci pintu
mobil, Security menyaksikan/menjadi saksi atas kegiatan supir.
44
e. Selanjutnya supir menandatangani Surat Jalan pada kolom
Dibawa Oleh.
f. Supir menyerahkan Surat Jalan tersebut ke Koordinator Gudang.
g. Koordinator menerima Surat Jalan dan menandatanganinya pada
kolom Diperiksa Oleh selanjutnya memberikan ke Security.
h. Security menerima Surat Jalan kemudian mencatat di Log book
Security dan menandatanganinya; membubuhkan cap dan tanda
tangan di Surat Jalan tersebut.
i. Surat Jalan lembar 6 diambil Security sebagai arsip.
j. Selanjutnya Security menyerahkan Surat Jalan lembar 1, 2, 3, 4
dan 5 ke Admin Gudang.
k. Admin Gudang menerima Surat Jalan lembar 1, 2, 3, dan 4 dan 5
dan mencatat stok yang diambil sebagai pengurang di Kartu
Stok.
l. Admin Gudang menyimpan Surat Jalan lembar 5 bersama
dengan Draft Surat Jalannya (wajib disteples/dijadikan satu)
sebagai arsip.
Prosedur Pengiriman Barang
a. Admin Gudang menerima AR Invoice lembar 2 (dalam amplop)
dari Bagian Piutang sebagai lampiran pengiriman.
45
b. Selanjutnya Admin Gudang menyerahkan dokumen pengiriman
(AR Invoice lembar 2 dalam amplop; Surat Jalan lembar 1, 2, 3
dan 4) ke Supir.
c. Supir menerima dokumen pengiriman dari Admin Gudang.
d. Supir mengisi dan menandatangani Log book Security sebelum
berangkat untuk mengirim.
e. Supir berangkat mengirimkan barang.
f. Pengiriman ke Luar Kota.
- Pengiriman disertai dengan Surat Jalan lembar 1, 2, 3 dan 4
AR Invoice lembar 2 dalam amplop.
- Supir pergi menyerahkan dokumen pengiriman ke
Ekspedisi.
- Ekspedisi menerima dokumen pengiriman dan Surat Jalan
lembar 1, 2, 3 dan 4 kemudian memberikan stempel dan
menandatangani Surat Jalan.
- Ekspedisi membuat Tanda Terima Ekspedisi.
- Ekspedisi menyerahkan dokumen ke supir yaitu Tanda
Terima Ekspedisi; Surat Jalan lembar 1, 3 dan 4.
- Supir menerima Tanda Terima Ekspedisi dan Surat Jalan
lembar 1, 3 dan 4 dari Ekspedisi.
- Ekspedisi mengambil Surat Jalan lembar 2 dan AR Invoice
lembar 2 yang dalam amplop untuk dikirim ke Customer.
46
- Selanjutnya Supir menyerahkan Tanda Terima Ekspedisi
dan Surat Jalan lembar 1, 3 dan 4 ke Admin Gudang.
- Admin Gudang mencatat tanggal Surat Jalan diterima
kembali dari Supir; Jam Supir balik; Tanggal diterima
Ekspedisi balik di buku Log book Serah Terima Surat Jalan
maupun pada sistem (ADempiere).
- Sebelum menyerahkan ke Bagian Finance Admin Gudang
mengisi Log book Penyerahan Surat Jalan dan
menandatanganinya.
- Selanjutnya Admin Gudang meminta Bagian Finance
menandatangani Log book Penyerahan Surat Jalan,
menyerahkan Surat Jalan lembar 1 dan 4 ke Finance, Surat
Jalan lembar 3 ke Accounting untuk tukar faktur.
g. Pengiriman ke Dalam Kota.
- Pengiriman disertai dengan Surat Jalan lembar 1, 2, 3 dan 4
dan AR Invoice lembar 2 dalam amplop.
- Supir menyerahkan dokumen pengiriman ke Customer.
- Customer menerima dokumen pengiriman dan Surat Jalan
lembar 1, 2, 3 dan 4 Customer memberi stempel dan
menandatangani Surat Jalan.
- Customer menyerahkan dokumen ke supir yaitu Surat
Jalan lembar 1, 3 dan 4.
47
- Supir menerima Surat Jalan lembar 1, 3 dan 4 dari
Customer.
- Customer mengambil Surat Jalan lembar 2 dan AR Invoice
lembar 2 yang masuk dalam amplop.
- Selanjutnya Supir menyerahkan Surat Jalan lembar 1, 3
dan 4 ke Admin Gudang.
- Admin Gudang menerima dokumen pengiriman dan
mencatat tanggal Surat Jalan diterima kembali dari Supir;
Jam Supir balik; Tanggal diterima Customer baik di buku
Log book Serah Terima Surat Jalan maupun di sistem
(ADempiere).
- Sebelum menyerahkan ke Bagian Finance Admin Gudang
mengisi Log book Penyerahan Surat Jalan dan
menandatanganinya.
- Selanjutnya Admin Gudang meminta Bagian Finance
menandatangani Log book Penyerahan Surat Jalan,
menyerahkan Surat Jalan lembar 1 dan 4 ke Finance, Surat
Jalan lembar 3 ke Accounting untuk tukar faktur.
48
III.1.6.2Sistem Penagihan dan Penerimaan Piutang
Prosedur Pencatatan Piutang dan Pembuatan Faktur
a. Bagian Piutang menerima informasi dari Gudang bahwa Surat
Jalan telah dibuat (status = Complete).
b. Bagian Piutang menerima informasi tersebut dan membuat AR
Invoice pada sistem (ADempiere) dan menjalankan proses
Complete.
c. Saat AR Invoice terposting maka jurnal yang terbentuk :
Piutang Penjualan (Dr)
Penjualan (Cr)
d. Bagian Piutang mencetak AR Invoice sebanyak 4 rangkap.
e. Bagian Piutang menandatangani dan memberi cap/stempel
perusahaan pada AR Invoice.
f. Selanjutnya Bagian Piutang memasukan AR Invoice lembar 2 ke
dalam amplop.
g. Kemudian Bagian Piutang mendistribusikan ke :
- Lembar 1 diarsip sementara untuk tukar faktur nantinya.
- Lembar 2 ke Admin Gudang.
- Lembar 3 untuk Accounting.
- Lembar 4 untuk Bagian Piutang.
h. Admin Gudang menerima AR Invoice lembar 2 dalam amplop.
49
i. Bagian Piutang menyimpan AR Invoice lembar 1.
Prosedur Tukar Faktur
a. Bagian Piutang menerima Surat Jalan lembar 1 dan 4 dari
Gudang (lihat Prosedur Pengiriman Barang) dan file sementara
AR Invoice lembar 1 dan 4 untuk keperluan tukar faktur.
b. Bagian Piutang membuat Daftar Tagihan 1 lembar dan Tanda
Terima Faktur di sistem sebanyak 4 rangkap.
c. Bagian piutang menyimpan Tanda Terima Faktur lembar 4
sebagai arsip.
d. Tukar faktur untuk Customer luar kota.
- Bagian Piutang menyerahkan dokumen tukar faktur ke
Sales (Copy daftar tagihan; Tanda Terima Faktur lembar 1,
2 dan 3; AR Invoice lembar 1; Surat Jalan lembar 1)
- Sales menerima dokumen tukar faktur dari Bagian Piutang.
- Sales menyerahkan dokumen tukar faktur ke Customer.
- Customer menerima dokumen tukar faktur dan
menandatangani, memberi cap stempel serta
membubuhkan tanggal kembali terhadap Tanda Terima
Faktur.
- Customer mengambil Tanda Terima Faktur lembar 3; Surat
Jalan lembar 1; dan AR Invoice lembar 1.
50
- Customer menyerahkan kembali Tanda Terima Faktur
lembar 1 dan 2 dan Daftar Tagihan ke Sales.
- Sales menerima Tanda Terima Faktur lembar 1 dan 2 dan
Daftar Tagihan selanjutnya menyerahkan kembali ke
Bagian Piutang.
- Bagian Piutang menerima Tanda Terima Faktur lembar 1
dan 2 dan Daftar Tagihan dari Sales.
e. Tukar faktur untuk Customer dalam kota
- Bagian Piutang menyerahkan dokumen tukar faktur ke
Kolektor (Copy daftar tagihan; Tanda Terima Faktur
lembar 1, 2 dan 3; AR Invoice lembar 1; Surat Jalan lembar
1).
- Kolektor menerima dokumen tukar faktur dari Bagian
Piutang.
- Kolektor menyerahkan dokumen tukar faktur ke Customer.
- Customer menerima dokumen tukar faktur dan
menandatangani, memberi cap stempel serta
membubuhkan tanggal kembali terhadap Tanda Terima
Faktur.
- Customer mengambil Tanda Terima Faktur lembar 3; Surat
Jalan lembar 1; dan AR Invoice lembar 1.
51
- Customer menyerahkan kembali Tanda Terima Faktur
lembar 1 dan 2 dan Daftar Tagihan ke Kolektor.
- Kolektor menerima Tanda Terima Faktur lembar 1 dan 2
dan Daftar Tagihan selanjutnya menyerahkan kembali ke
Bagian Piutang.
- Bagian Piutang menerima Tanda Terima Faktur lembar 1
dan 2 dan Daftar Tagihan dari Kolektor.
Prosedur Penagihan
a. Setelah jatuh tempo, maka Bagian piutang melakukan penagihan
dengan menyerahkan Tanda Terima Faktur lembar 1 dan 2 ke
Sales (untuk luar kota) dan ke Kolektor (untuk dalam kota).
b. Prosedur Penagihan Luar Kota
- Bagian Piutang menyerahkan Tanda Terima Faktur lembar
1 dan 2 ke Sales untuk penagihan.
- Sales menerima Tanda Terima Faktur lembar 1 dan 2 dari
Bagian Piutang dan pergi menagih.
- Sales menyerahkan Tanda Terima Faktur lembar 1 dan 2
ke Customer.
- Customer menerima Tanda Terima Faktur lembar 1 dan 2
dan melakukan pembayaran kemudian menyerahkan ke
Kolektor.
52
- Sales menerima hasil tagihan dari Customer (hasil tagihan
bisa Cek/Giro; Uang tunai; Bukti transfer; Credit Memo)
dan Tanda Terima Faktur lembar 2.
- Sales menyerahkan hasil tagihan dan Tanda Terima Faktur
lembar 2 ke Bagian Bank.
- Bagian Bank menerima hasil tagihan dan Terima Faktur
lembar 2 dari Sales.
- Bagian Bank melakukan verifikasi terhadap Daftar
Tagihan dengan hasil tagihan dari sales.
- Jika hasil tagihan berupa Cek/Giro, Uang tunai, Bagian
Bank menyetorkan hasil tagihan ke Bank.
- Jika hasil tagihan berupa Bukti Transfer, Bagian Bank
melakukan rekonsiliasi bank.
c. Prosedur Penagihan Dalam Kota
- Bagian Piutang menyerahkan Tanda Terima Faktur lembar
1 dan 2 ke Kolektor untuk penagihan.
- Kolektor menerima Tanda Terima Faktur lembar 1 dan 2
dari Bagian Piutang dan pergi menagih.
- Kolektor menyerahkan Tanda Terima Faktur lembar 1 dan
2 ke Customer.
- Customer menerima Tanda Terima Faktur lembar 1 dan 2
dan melakukan pembayaran dan diserahkan ke Kolektor.
53
- Kolektor menerima hasil tagihan dari Customer (hasil
tagihan bisa Cek/Giro; Uang tunai; Bukti transfer; Credit
Memo) dan Tanda Terima Faktur lembar 2.
- Kolektor menyerahkan hasil tagihan dan Tanda Terima
Faktur lembar 2 ke Bagian Bank.
- Bagian Bank menerima hasil tagihan dan Terima Faktur
lembar 2 dari Kolektor.
- Bagian Bank melakukan verifikasi terhadap Daftar
Tagihan dengan hasil tagihan dari Kolektor.
- Jika hasil tagihan berupa Cek/Giro, Uang tunai, Bagian
Bank menyetorkan hasil tagihan ke Bank.
- Jika hasil tagihan berupa Bukti Transfer, Bagian Bank
melakukan rekonsiliasi bank.
III.1.6.3Dokumen Transaksi
Sebelumnya telah dijabarkan tentang prosedur penjualan kredit dan
penerimaan piutang dari perusahaan. Dapat diperhatikan bahwa setiap
departemen menyiapkan dokumen transaksi secara berurutan berdasarkan
prosedur penjualan.
Dibawah ini adalah dokumen-dokumen yang disiapkan untuk
memenuhi proses penjualan (diurutkan berdasarkan pembuatan) :
54
1. Order Sheet
Order Sheet adalah suatu dokumen yang berisikan daftar pesanan yang
dipesan oleh pelanggan. Order Sheet akan dicatat oleh Salesman pada
saat berkunjung ke pelanggan. Adapun kondisi apabila pelanggan
langsung melakukan pesanan dengan Customer Service maka
Customer Service yang akan menyiapkan Order Sheet.
2. Puchase Order
Purchase Order adalah dokumen yang disiapkan oleh pelanggan dan
diterima oleh Customer Service pada saat Customer Service ingin
melakukan penginputan Sales Order pada sistem. Dokumen ini
dibutuhkan pada saat tertentu saja.
3. Sales Order
Ada 4 jenis Sales Order yang diterapkan pada perusahaan ini yaitu :
a. Standar Sales Order, merupakan dokumen penjualan yang dapat
bersifat tunai ataupun kredit. Sales Order dibuat apabila baran g
yang dipesan oleh pelanggan tersedia dan tinggal dilakukan
persiapan pengiriman barang.
b. Pending Sales Order, merupakan dokumen penjualan yang
bersifat kredit dimana pelanggan melakukan pemesanan baran g
akan tetapi tidak dilakukan pengiriman sebelum ada permintaan
dari pelanggan. Dalam hal ini pemesanan tidak akan
mempengaruhi jumlah produk yang tersedia di Gudang karena
produk tersebut belum dianggap pasti terjual.
55
c. Sales Order Titipan, merupakan dokumen penjualan yang
bersifat kredit dimana produk pesanan pelanggan akan dikirim
secara bertahap. Untuk itu Sales Order Titipan harus di-print out
untuk mendukung pengendalian pengiriman barang.
d. Booking Sales Order, merupakan dokumen penjualan yang
bersifat kredit dimana produk yang dipesan pelanggan tidak akan
dikirim sebelum adanya permintaan pelanggan. Dalam hal ini
pemesanan akan mempengaruhi jumlah produk yang tersedia di
Gudang karena dianggap sudah pasti diambil oleh pelanggan.
Transaksi yang dilakukan perusahaan adalah bersifat kredit maka input
Sales Order yang dilakukan akan selalu mencatatkan jurnal untuk
transaksi kredit perusahaan.
4. Picking list
Picking list adalah dokumen yang digunakan sebagai alat bantu
departemen Gudang dalam melaksanakan proses persiapan barang
seperti menyiapkan barang, mengecek status barang apakah layak
dijual atau tidak, mengecek kualitas produk dan mengecek jumlah
barang secara fisik. Pihak yang akan menyiapkan Picking list adalah
Admin Gudang, lalu staff Gudang seperti staff persediaan, staff alokasi
dan staff umum akan menyiapkan barang sedangkan petugas Inspeksi
akan mengecek barang pesanan secara fisik setelah staff Gudang
menyiapkan barang tersebut.
56
5. Kartu Stok Admin Gudang
Kartu Stok Admin Gudang adalah suatu laporan pengeluaran barang
yang disiapkan untuk mencatat jumlah barang pesanan yang akan
dikirimkan ke pelanggan.
6. Shipment customer (Surat Jalan)
Shipment Customer atau bisa disebut sebagai Surat Jalan adalah
dokumen yang berisikan daftar pesanan dari pelanggan. Berbeda
dengan AR-Invoice, Surat Jalan tidak mencantumkan harga produk.
7. Account Receivable Invoice
AR Invoice adalah faktur piutang perusahaan yang akan diserahkan
kepada pelanggan sebagai bukti transaksi dan kewajiban pelanggan
untuk membayar barang pesanan.
8. Daftar Tagihan
Daftar Tagihan adalah suatu dokumen yang berisikan daftar Account
Reveivable Invoice yang telah jatuh tempo. Daftar ini dibuat oleh
Admin Gudang dan akan diserahkan kepada pelanggan sebagai satu
dokumen prosedur tukar faktur pada saat melakukan aktivitas
penjualan piutang.
9. Tanda Terima Faktur
Tanda Terima Faktur adalah daftar Account Receivable Invoice yang
telah jatuh tempo, biasanya Tanda Terima Faktur ini diterbitkan
apabila ada faktur yang telah jatuh tempo dan harus ditagih ke
pelanggan. Tanda Terima Faktur memiliki kolom checklist untuk
57
mempermudah Collector (petugas tagihan untuk dalam kota) dan
Salesman (petugas tagihan untuk luar kota) dalam mengoreksi
pelanggan jikalau sudah terjadi pelunasan piutang.
10. Tanda Terima Ekspedisi
Tanda Terima Ekspedisi adalah suatu laporan yang disiapkan oleh
Ekspedisi (pengirim ke luar kota). Dokumen inilah yang akan menjadi
bukti laporan bagi Admin Gudang bahwa bagian Ekspedisi telah
menerima barang pesanan pelanggan.
58
KomputerDepartemen Sales
Buat Order Sheet Order Sheet
Input Sales OrderCek Stok
Cek Pelanggan
Kom plit Sales Order
Input Pelanggan Baru
Konf irmasi ke Pelanggan
Konfirmasi ke Pelanggan
Konfirmasi ke Pelanggan
Stok Kurang
S tok Lengkap
Lama
Baru
Over Kredit
Kredit Mencukupi
Perlu Purchase
Order
Tidak perlu Puchase
Order
T r_S tock
T r_Custom er
M s_Karyawan
T r_S tock
T r_Custom er
Tr_Sal es_Order
PurchaseO rder
Terima Orderdari Pelanggan
Pelanggan
Arsi p Dokum en
Order Sheet
PurchaseOrder
Cek Limi t K reditT r_Custom er
Gambar 3.2 Flowchart Prosedur Penerimaan Pesanan Pelanggan
dan pembuatan Sales Order
59
Gambar 3.3 Flowchart Prosedur Pengeluaran Barang
dan Pembuatan Picking List dan Surat Jalan
60
Gambar 3.4 Flowchart Prosedur Pembuatan Account Receivable Invoice, Daftar
Tagihan, Tanda Terima Faktur dan Prosedur Pengiriman
61
Gambar 3.5 Flowchart Prosedur Penagihan Piutang