i'lal
DESCRIPTION
I'lal dalam bahasa Arab adalah...TRANSCRIPT
![Page 1: i'lal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081803/55cf9b88550346d033a6704e/html5/thumbnails/1.jpg)
اإلعالل
I’lal adalah membuang huruf illat, menggantinya, atau membaca sukun huruf tersebut.
Adapun kaidahnya ada 19, yaitu:
1. Huruf wawu atau ya’ diganti menjadi alif apabila ada huruf wawu atau ya’ berharakat
jatuh sesudah harakat fathah dalam satu kata, maka wawu atau ya’ tersebut harus diganti
dengan alif. Contoh: صان asalnya صون, dan باع asalnya بيع.
2. Harakat huruf wawu atau ya’ pada fi’il ajwaf dipindahkan ke huruf sebelumnya apabila
wawu atau ya’ berharakat berada pada ‘ain fi’il dan huruf sebelumnya terdiri dari huruf
shahih yang mati (sukun). Contoh: يقوم asalnya يقوم dan يبيع asalnya يبيع.
3. Huruf wawu atau ya’ di belakang alif zaidah diganti menjadi hamzah pada ain fi’il isim
fa’il atau akhir mashdar. Contoh: صائن asalnya ر ائس ,صاون asalnya ر ايس dan لقاء asalnya
.لقاي
4. Huruf wawu diganti ya’ karena berkumpul dalam satu kata dan yang pertama sukun.
Contoh : ميت asalnya ميوت .
5. Harakat dammah wawu atau ya’ di akhir kata diganti sukun. Contoh: يرمي asalnya يرمي.
6. Huruf wawu di akhir kata empat yang mempunyai 4 huruf atau lebih diganti menjadi ya’.
Contoh يرضى aslinya يرضو.
7. Huruf wawu dibuang setelah huruf mudhara’ah di antara fathah dan dhammah.
Contoh: .يوعد asalnya يعد
8. Huruf wawu setelah harkah kasrah diganti menjadi ya’, baik isim maupun fi’il.
Contoh: رضى asalnya رضو.
9. Apabila ada huruf wawu atau ya’ sukun bertemu dengan huruf sukun lainnya dalam satu
kata, maka wawu atau ya’ tersebut dibuang, untuk menolak bertemunya dua huruf mati.
Contoh: .اصون asalnya صن
![Page 2: i'lal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081803/55cf9b88550346d033a6704e/html5/thumbnails/2.jpg)
10. Apabila ada dua huruf sejenis atau hampir sama makhrajnya berkumpul dalam satu kata,
maka huruf yang pertama harus di-idgham-kan pada huruf yang kedua, karena beratnya
pengulangan (lihat kaidah ke-18). Contoh مد asalnya مدد.
11. Apabila terdapat dua huruf hamzah berkumpul sejajar dalam satu kata dan yang kedua
sukun, maka huruf hamzah ini harus diganti dengan huruf yang sesuai dengan harakah
hamzah yang pertama. contoh .أأمن asalnya ءامن
12. Huruf wawu atau ya’ yang sukun, keduanya tidak boleh diganti alif, kecuali jika
sukunnya tidak asli dengan sebab pergantian harakat keduanya pada huruf sebelumnya
(lihat kaidah ke-2). Contoh: ابان asalnya . ابين
13. Apabila ada wawu berada di akhir kata yang jatuh sesudah harakat dhammah di dalam
asal kata isim yang mutamakkin (bisa menerima tanwin), maka wawu tersebut diganti
ya’, kemudian harakat dhammah sebelum ya’ diganti kasrah. Contoh: ياتعاط asalnya تعاطوا.
14. Apabila ada ya’ mati dan sebelumnya adalah huruf yang berharakat dhammah, maka
huruf ya’ harus diganti dengan wawu. Contoh: يوسر dan موسر asalnya ييسر dan ميسر.
15. Apabila ‘ain fi’il dari isim maf’ul berupa huruf ‘illat (ajwaf), maka wajib membuang
wawu maf’ulnya menurut Imam Syibawaeh (menurut imam lain, yang dibuang adalah
‘ain fi’ilnya). Contoh: مصون dan مسير asalnya مصوون dan مسيور
16. Apabila ada fa’ fi’il dari wazan افتعل berupa huruf ص, , ض maka ,(huruf ithbaq) ظ atau ط
huruf ت yang jatuh sesudah huruf Ithbaq tersebut harus diganti ط, karena sulitnya
mengucapkan huruf ت yang jatuh setelah huruf Ithbaq. Digantinya ت dengan ط itu karena
berdekatanya makhrojnya. Contoh: اصطلح asalnya اصتلح.
17. Apabila ada fa’ fi’il dari wazan افتعل berupa huruf ذ ,د, atau ز, maka huruf ت (ta’ zaidah
wazan افتعل ) yang jatuh sesudah huruf-huruf tersebut harus diganti د, karena sulit
mengucapkanya. Digantinya ت dengan د karena berdekatan makhrajnya. Contoh:
رأد ا asalnya . ادترأ
![Page 3: i'lal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081803/55cf9b88550346d033a6704e/html5/thumbnails/3.jpg)
18. Apabila ada kata yang berwazan افتعل dan fa’ fi’ilnya berupa huruf ي ,و, atau ث, maka
harus diganti ت, karena sulitnya mengucapkah huruf “layn” (لين) sukun yang bertemu
dengan huruf ت. Kedua huruf tersebut termasuk berdekatan makhrojnya, tetapi berbeda
sifatnya, karena huruf “layn” (ي – و) bersifat jahr sedangkan huruf ت bersifat hams.
Contoh: ات صل asalnya اوتصل .
19. Apabila ada kata yang berwazan تفع ل dan تفاعل dan fa’ fi’ilnya berupa
huruf س ز، ذ، د، ث، ت ض, ص ,ش , dari kedua wazan tersebut boleh ت maka ,ظ atau ,ط ,
diganti dengan huruf yang mendekati makhrojnya (ت s/d ظ ), kemudian huruf yang
pertama di-idghom-kan pada huruf yang kedua. Setelah huruf yang pertama dari kedua
huruf yang berdekatan makhrojnya tersebut dijadikan serupa dengan huruf yang kedua,
tambhakan hamzah washol untuk mengawali huruf yang mati. Contoh: .تثاقل asalnya اث اقل
Sumber:
Musthafa Al-Ghulayaini, terjemah jami’ud durusil Arabiyyah (Semarang: CV Asy Syifa’,
2005
http://nahwusharaf.wordpress.com/belajar-ilal/
http://luckfikri.blogspot.com/2012/07/idgom-ilal-ibdal.html