ilmu_kesehatan_anak_imunasasi fakta _ mitos
DESCRIPTION
fakta mitos imunisasiTRANSCRIPT
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
1/18
11/18/2
Fakta & Mitos
mengenai Imunisasi
Bagaimana Imunasasi Bekerja?(Sebuah penjelasan untuk pasien)
1. Imunasi mempersiapkan dan memampukan tubuhuntuk melawan penyakit yang disebab kuman
2. Setiap imunasi (biasanya diinjeksi) mengandungkuman yang dilemahkan atau kuman mati atausebagian dari kuman dari penyakit tertentu.
3. Tubuh belajar memproduksi antibodi, sejenis zat
yang dapat mengenali dan melawan bagian darikuman itu.
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
2/18
11/18/2
Bagaimana Imunasasi Bekerja?
(Sebuah penjelasan untuk pasien)
4. Kemudian kalau kuman masuk tubuh, tubuh
sudah siap melawan kuman agar tidak
menyebabkan penyakit.
5. Terkadang imunisasi boosterdiberi untuk
menguatkan tubuh membuat antibodi terhadap
kuman tertentu.
Masalah Mitos tentang Imunasasi Di abad ke20 banyak penyakit yang dulu mematikan
jutaan anak dapat dicegah >95% dengan pemberian
imunasasi.
Oleh karena sukses program imunasisi, banyak
orang bertanya apakah kita masih perlu memberi
imunasasi terus.
Juga banyak mitos mengenai imunasasi sudah
muncul yang menanyai gunanya dan resikonya.
Seorang dokter mesti siap untuk menjawabpertanyaan dari keluarga anak yang perlu imunasasi
agar mereka tetap mau melindungi anak dengan
imunasasi.
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
3/18
11/18/2
Mitos 1: Imunasi dapat menyebabkan penyakit
yang mesti dicegah.
Mustahil anak memperoleh penyakit dari imunasasi
yang dibuat dari kuman mati atau sebagian.
Imunasasi yang dibuat dari kuman hidup &
dilemahkan termasuk imunasasi Campak (morbilli),
Gabag (Rubella), Gondong/gondok, Cacar air
(Varicella), BCG (anti-TB), polio (OPV)& Rotavirus
Oleh karena kuman ini dilemahkan, gejala yang
dialami anak sangat ringan dibandingkan penyakit
langsung. Resiko anak akan menderita infeksi berat dari
kuman imunasasi sangat kecil.
Mitos 2: Kalau semua anak lain menerimaimunasasi, anakku terlindung dari ketularan.
Kalau satu anak tidak menerima imunisasi,
ada kemungkinan banyak lain juga begitu.
Wabah pertussis di Japan & UK 1970an
Wabah campak di AS: 1989 1991
Apa lagi di era globilisasi dan peterbangan!
Wabah Polio di Jawa Barat: 2005 berasal dari
Nigeria utara melalui Timur Tengah.
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
4/18
11/18/2
Mitos 3: Imunasasi tidak 100% efektif. Mungkin
sia-sia anak disuntik imunasasi.
Jarang ada hasil 100% di dunia pengobatan.
Kini imunasasi yang diberi 85 99%
berhasil merangsang tubuh membuat
antibodi.
Lebih mudah melihat bayi menangis
selama 1 menit karena disuntik daripada
melihat dia meninggal karena difteri,
tetanus, campak d.l.l.
Mitos 4: Mungkin anakku akan menderita reaksiterhadap imunisasi yang menyakiti.
Reaksi yang lebih umum ringan saja:
panas badan, kemerahan & rasa sakit
pada tempat suntikan, ruam ringan.
Jarang sekali terjadi kejang-kejang atau
reaksi alergi berat.
Dahulu banyak reaksi ini dikarenakanvaksin Pertusis dari sel utuh. Kini vaksin
Pertusis dibuat dari sebagian dari sel saja.
Dengan memakai DTaP reaksi terhadap
vaksin jauh lebih jarang dan ringan.
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
5/18
11/18/2
Mitos 5: Anakku tidak perlu imunisasi asalkan dia
sehat, akitf & makan cukup banyak yang bergizi
Vaksinasi diberi supaya anak tetap sehat, bukan
membuat dia sehat.
Tujuan vaksin adalah melindungi tubuh sebelum
diserang penyakit. Kalau vaksin ditundah sampai
saat anak sakit karena penyakit tertentu, sudah
terlambat untuk vaksin dapat melindungi dia.
Saat yang paling tepat untuk menerima vaksin adalahsaat anak sehat.
Mitos 6: Kalau anak tidak sehat 100%, vaksintidak boleh diberi.
Walaupun memang dulu hal ini diajar. Ternyata
tubuh yang mengalami infeksi ringan, vaksin masih
dapat bekerja.
Walaupun anak sakit selesma, batuk pilek biasa,
demam ringan ( 38), diare yang tiada mukus atau
darah pada tinja, vaksin boleh diberi dan akanberhasil.
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
6/18
11/18/2
Mitos 7: Pada seri vaksinasi, kalau satu kali diberi
terlambat, seri harus mulai lagi dari semula.
Hal ini juga dulu diajar, tetapi ternyata tidak
benar.
Kalau anak tidak diberi vaksinasi (termasuk
booster) pada saat dijadwalkan, memang dia
kurang dilindungi terhadap penyakit.
Tetapi seri vakinasi tidak perlu dimulai lagi
dari semula. Vaksinasi (termasuk booster)yang terlambat diberi saja, dan jadwal
dimulai lagi dari tahap itu, bukan dari semula.
Mitos 8: Penyakit Autisme disebabkanimunasasi MMR
17 projek reset tidak menemukan
hubungan ini.http://www.immunize.org/mmrautism/index.htm
Reset yg asli terbukti direkayasakan
dan kepala reset itu (Dr Wakefield)
diinvestigasi oleh Dewan Dokter
Britis/Inggris
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
7/18
11/18/2
Tetanus
Pencegahan TetanusTetanus Immune Globulin (TIG) (Human): 3.000-6.000 U
sekali IM saja. Atau kalau TIG tidak ada . . .
Tetanus Anti-Toxin (TAT) (serum kuda) tes kulit dulu,
50.000-100.000 U sekali (Redbook 2000 hal. 460)*
20.000 U sampai dosis yg ditentukan diberi IV, &
sisanya IM, dgn perhatian ketat terhadap anafilaksis
Serum sickness(10% - 20% reseptor serum kuda)
febris, ruam, arthritis, limfadenopati, paya ginjal, edema.
Kalau tes kulit positif, perlu diberi secara desensitizasi.
(*Dosis yg disarankan FK Unair: 5.000 U.)
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
8/18
11/18/2
Profilaksis Tetanus karena Luka (dariRedbook 2000, hal 461)
Anamnesa Reseptor Luka Bersih & Ringan Semua Luka lain*
Tetanus toxoid ________________________________________________ __________________________
Jumlah dosis Tetanus toxoid TIG/TAT# Tetanus Toxoid TIG/TAT#___________________________________________________________________
_
?? atau < 3 YA Tidak YA YA
3 YA Tidak YA Tidak
>3 Tidak bila
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
9/18
11/18/2
Pencegahan Infeksi
Hemophylus inf luenzae
Gambaran Klinis: Bakteri Haemophilus influenzae
menyebab otitis media, sinusitis, epiglottitis, arthritis
bakteri, bacteremia okulta, cellulitis, meningitis,
pneumonia, & empyema.
Infeksi yang lebih jarang dari H influenzae: pericarditis
purolenta, endocarditis, konjunctivitis,
endophthalmitis, osteomyelitis, peritonitis,
epididymoorchitis, glossitis, uvulitis, & septicthrombophlebitis
Epidemiologi InfeksiHemophylus inf luenzae
Biasanya melalui saluran nafas bagian atas: kontaklangsung, titik-titik pernafasan
Pada neonatus dapat diaspirasi intrapartum (padawaktu persalinan)
Dulu H. influenzae penyebab pertama pada meningitis
bakteri pada anak umur 3 bulan sampai 3 tahun.
Resistansi terhadap Ampicillin 10 40 %.
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
10/18
11/18/2
Hib Conjugate Vaccine
4 jenis vaksin yang dapat dipakai secarabertukar kalau perlu
Sejak imunasasi Hib menjadi rutin untuksemua anak di AS, angka kejadian infeksi Hibturun 99%.
Diberi umur 2, 4, & 6 bulan dengan booster
umur 12 18 bulan. Boleh diberi bersama vaksin (DTaP), polio,
hepatitis B, MMR & Varicella
Infeksi Rotavirus
Gambaran Klinis:
Gastroenteritis: 33 70% diare pada anak < 2
tahun yg diopname. Sedunia 500,000 mati
setiap tahun!
Diare banyak air (tanpa mukus) selama 3-5
hari, muntah, febris, dihidrasi, intoleransilaktos
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
11/18
11/18/2
Vaksin Rotavirus
RotaShield (Merck) ditarik dari pasar
1999 karena komplikasi intususepsi
RotaTeq (Merck) hidup, PO, pentavalent,
bovine (sapi) strain, Phase III 2006, 3 dosis
sblm umur 6 bulan serta imunasisi lain.
Mencegah 74% semua kasus GEA
Rotavirus & 98% kasus berat, serta 96%
kasus opname.
ROTARIX (Glaxo) hidup PO, monovalent, humanstrain,2 dosis, Phase III trials 2006
Mencegah Hepatitis B virus (HBV)Gambaran Klinis:
A. Infeksi tanpa gejala (asymptomatic) dengan seroconversion
B. Infeksi Subakut: gejala non-ciri khas (anorexia, mual, malaise, nyeri kepala,arthralgia)
C. Hepatitis klinis: Nyeri abdomen, anorexia, mual, malaise,
gejala ISPA, arthralgia.
Kemudian air seni berwarna tua, ikterus, jaundis,
fotofobia, feses berwarna muda
D. Hepatitis fulmimans: jarang
E. Hepatitis kronis dengan hadirnya hepatitis B surface
antigen (HBsAg) 5% penduduk dunia
Kebanyakan kasus anak adalah infeksi tanpa gejala
atau subakut.
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
12/18
11/18/2
Jaundice, Icterus, Hepatocarcinoma
Data dari Hepatitis B
90% kasus perinatal menjadi hepatitis kronis.
30% kasus balita (anak 1 5) tahun menjadi hepatitis kronis
2 6% kasus anak sekolah sampai dewasa menjadi kronis
Pasien infeksi kronis beresiko tinggi untuk sirosis,
hepatitis kronis aktif/persisten & karsinoma hati.
25% kasus infeksi kronis HBV pada balita/neonatus meninggal akibat sirosis atau kanker hati.
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
13/18
11/18/2
Kerusakan Kronis
pada Hati dari HBV
Epidemiologi Hepatitis B Transmisi dari orang yang HBsAg-positive
melalui darah, semen, lindir cervix & saliva.
Rupanya HBV tidak/jarang sekali ditransmisimelalui rute feko-oral.
HBV tahan hidup diluar tubuh selama 1minggu pada handuk, sikat gigi dll!
Masa inkubasi: 45 160 hari
(rata-rata: 90 hari)
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
14/18
11/18/2
Penatalaksanaan Hepatitis B
Suportif saja. Tiada Rx yang spesifik
(Minum/makan 1 kg gula setiap hari
adalah mitos dari zaman Belanda!)
Interferon alpha pada kasus kronis dewasa
dapat menghasilkan remisis lama pada 25% -
40%.(Mahal!)TETAPI Interferon jarang sekali
berhasil pada kasus anak.
IMUNISASI terhadap Hepat it is B
Post-exposure: Contoh utama bayi dari
ibu yang HBsAg positif. Sebelum umur 12
jam beri: Hepatitis B Immune Globulin
(HBIG) dari serum manusia plus
Hepatitis B Vaccine (DNA recombinant atau plasma
manusia.)
Pre-exposure: Hepatitis B Vaccine:
3 dosis: umur 0, 1 & 2 bulan
atau 0, 1, 6 bulan
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
15/18
11/18/2
Reseptor Pre-exposure yang mesti
menerima Imunisasi Hepatitis B
Semua neonatus
Semua anak sebelum umur 12 tahun
SEMUA Tenaga Kesehatanyg berkontak dengan pasien
Pemakai narkoba injeksi & Orang yang aktif seksual
dengan > 1 mitra dalam 6 bulan sebelumnya
Kontak di rumah dari kasus HBsAg positif
Pasien yang aktif hemodialysis
Pasien dengan kelainan membeku darah (hemofilia)
Orang tahanan lama di Lembaga Masyarakat
Hepatitis A virus (HAV)
Epidemiologi: Feco-oral, 100% di negara berkembangseropositif
Inkubasi: 15 50 hari (rata-rata 25 30 hari)
Paling mudah menular 2 minggu sebelum mulai jaundis.
Isolasi: 1 minggu sesudah gejala MULAI
Tiada status carrier/ kronis (Maka HAV tidak menyebabsirosis dan kanker hati)
Transmisi vertikel yaitu ibu kepada fetus sangat jarangterjadi
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
16/18
11/18/2
Gambaran Klinis Hepatitis B
Febris ringan, mual, muntah, nyeri abdomen(non-specific pada anak), hepatomegali
Biasanya gejala umum berkurang sebelumjaundis mulai.
Air seni berwarna tua, ikterus & jaundis(dewasa >70%, anak sering tidak jaundis)
Imunisasi Hepatitis A Virus
Pasif: Imunoglobulin IG IM 0.02 0.06 ml/kg
sebelum expos atau dalam 2 minggu sesudah
expos
Aktif: Vaksin HAV (Havrix) 2 dosis mulai umur
1 tahun & umur 18 24 bulan (Booster ??)
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
17/18
11/18/2
Infeksi Streptococcus pneumoniae
Gambaran Klinis: Otitis media, Sinusitis,Pneumonia, Meningitis, Septicemia darurat(lemah imun)
Imunisasi Akt if
Heptavalent protein conjugate Vaccine:untuk anak semuda 6 mgg, 4 dosis, 2, 4, 6 &12 15 bln
23-valent pneumococcal polysaccharidevaccine: untuk anak > 5 thn, satu kali
Reseptor yang mesti menerima ImunisasiS. pneumoniae
Vaksin Heptavalen disarankan AAP untuk semua anak > 2 tahun
Asplenia fungsionil or anatomis Penyakit Sickle Cell
Sindroma Nefrosis, Paya Ginjal kronis
Lemah Imun (Rx kanker, transplantasi, Rx steroid lama, HIV,bocor lukor spinalis)
Spelenektomi elektif (Vaksin diberi 2 mggu sebelum operasi)Thalesemi, Penyakit Hodgkin
Pasien penyakit paru kronis (emphesema tetapi bukan asma),diabetes, paya jantung, sirosis.
-
5/27/2018 Ilmu_Kesehatan_Anak_IMUNASASI Fakta _ Mitos
18/18
11/18/2
Human Papillomavirus (HPV)
Infeksi human Papilomavirus (HPV)
biasanya menuluar secara seksual intim.
Walaupun tidak ada gejala, pada orang tertentu
infeksi kronis menyebab kanker leher rahim &
genital warts.
Setiap tahun 300,000 wanita sedunia mati karena
kanker ini.
Screening Pap Smear dapat mendeteksi sel-sel
leher rahim yang pre-cancerous, tetapi prosedurini terlalu mahal & kurang efisien di negara
berkembang.
Pencegahan Kanker Kervix Vaksin GARDASIL (Merck) (4 tipe
HPV) baru dapat izin FDA pada Juni 2006
mencegah 70% kasus kanker leher rahim
& 90% genital warts
Kini disanrankan bagi wanita yang
berumur 9 smp 26 tahun dengan 3 dosis
dalam 6 bulan.
Belum ada petunjuk mengenai booster.
Belum ada petunjuk mengenai reseptor
laki-laki.