implementasi k3, jkk rtw, pak · 2019-08-25 · implementasi k3, jkk rtw, pak ... § asa case...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI K3, JKK RTW, PAK PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
DIREKTORAT PELAYANAN
“PENINGKATAN KOMPETENSI DOKTER DI ERA JKN”PIT IDI , 24 Agustus 2019
2
Name : dr Fani Syafani, MKK, AK3
Education&Skill : § Graduated from Medical Doctor Faculty in University of Padjadjaran, Bandung, West Java, in 2006
§ Get certificate From Training Schme of Injury and Occupational Diseases, Turin , Italy, 2015
§ Master Occupational Health and Safety at the University of Indonesia, 2017
§ Get the certificate of Ahli K3( AK3 ),Jakarta, 2018§ Get certificate Trainer of Training (TOT) about safety health.
Job Tittle : § Working at PT JAMSOSTEK since 2008§ As Verificator of Occupational Accident and Diseases from
2008-2013§ As a Case Manager BPJS Employment since 2014-2017§ As Manager at Head Office of BPJS Ketenagakerjaan since
2018
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
LATAR BELAKANG SEJARAH BPJS KETENAGAKERJAAN
4
BPJS KetenagakerjaanBEROPERASI PENUH
1 Juli 2015
PT. Jamsostek (Persero)s.d. 31 Desember 2013
BUMN§ Bertanggung jawab pada
Kementerian§ Profit Oriented
Program:JHT, JKK, JKM dan JPK
Kepesertaan:Wajib untuk Pekerja Formal
UU 3/1992
BPJS Ketenagakerjaan1 Januari 2014
BERDIRI
UU 40/2004 dan UU 24/2011
Badan Hukum Publik§ Bertanggung jawab pada Presiden§ Nirlaba
ProgramJHT, JKK, JKM sesuai ketentuan UU 3/1992
1. Kepesertaan2. Wajib untuk seluruh pekerja
§ Formal : 41,5 juta(kecuali PNS/TNI/POLRI§ Tenaga Kerja Asing§ Informal : 68,2 juta
3. Penerapan Sanksi Administratif
Kepesertaan:§ 2029 : PNS/TNI/POLRI untuk
program JP
ProgramJP, JHT, JKK, JKM sesuai ketentuan UU SJSN
Keuangan:§JHT dan Non – JHT§Pengawasan: Kemen BUMN
Keuangan:1. Dana Jaminan Sosial (Per Program)
dan Aset BPJS2. Pengawasan: OJK & DJSN
Transformasi BPJS KetenagakerjaanSesuai UU 24/2011
5
UU No.24 tahun 2011
Perlindungan Menyeluruh pada Penduduk Indonesia
Jaminan Kematian (JKM)Pemberi Kerja : 0,3%
Jaminan Hari Tua (JHT) Pemberi Kerja: 3,7% Tenaga Kerja : 2%
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)Pemberi Kerja: 0,24% 0,54% 0,89% 1,27 % 1,74%
Jaminan Pensiun (JP)Pemberi Kerja : 2%Tenaga Kerja : 1%
Amanah UU No.24 tahun 2011
Image designed by freepik.com
Tenaga Kerja Asing Minimal telah 6 bulan menetap di Indonesia
Pekerja Informal
Pekerja Formal
BPJS Ketenagakerjaan Melindungi Pekerja baik Formal, Informal ,TK Asing dan Pekerja Migran Indonesia
1
2
SISTEM DAN ADMINISTRASI
Ekspansi Service Network
BPJS Ketenagakerjaan memiliki Tantangan dalam Memperluas Jaringan dan Meningkatkan kepesertaan
Dengan 6000 pulau berpenduduk
Terdiri dari 18.000 pulau
11 Kantor Wilayah, 326 Kantor Cabang, 5.575 pekerja
173 PTSP, 2.515 service point
Lebih dari 300 bahasa daerah yang berbeda
8
Administrasi& Sistem“Simple dan Cepat”
§ Virtual Account§ Internet based
Kacab/KCPPPOBPTSP
RegisterRp
Payment Report Data Membership Claim1 2 3 4
InformationBPJS Ketenagakerjaan
@BPJSTKInfo
BPJS Ketenagakerjaan
Smart kiosk
Smart kiosk
PESERTA DAN POTENSI
10Grand Direction – August 19
Pemberi Kerja/Badan Usaha Tepat Waktu Bayar Iuran
Update Sampai dengan Mei Tahun 2019
Pemberi Kerja/Badan Usaha Tepat WaktuBayar Iuran a. Penerima Upah b. Bukan Penerima Upah c. Jasa Konstruksi
Series1 87% 75% 99%Series2 65,97% 64,81% 99,70%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Pemberi Kerja/Badan Usaha Tepat Waktu Bayar Iuran S.d Mei 2019 (Target 2019)
UraianTarget
Tahun 2019 % s.d. Bulan Mei 2019
Pemberi Kerja/Badan Usaha Tepat Waktu Bayar Iurana. Penerima Upah 87% 65,97%b. Bukan Penerima Upah 75% 64,81%c. Jasa Konstruksi 99% 99,70%
PROMOTIF PREVENTIFIMPLEMENTASI K3
Ranah Aturan K3UU No 1 tahun 1970
Bab III, Pasal 3 Syarat Keselamatan Kerja
Dimana Pengusaha/Pemberi Kerja memberikan APD, mencegah timbulnya penyakit akibat kerja
UU No .13 tahun 2003
Paragraf 5 Keselamatan danKesehatan Kerja ,Pasal 86 dan pasal
87 ;
Kewajiban pengusaha menerapkanSMK3 dan Memberikan perlindungan
pada pekerja
PP Nomer 50 tahun 2012
Bagian Ketiga Perencanaan K3,Pasal 9
Pengusaha Menelaah awalidentifikasi potensi bahaya danpengendalian risiko
PP Nomer 44 tahun 2015
Pasal 50; Pemberi Kerja selainpenyelenggara negara wajib melakukanupaya pencegahan melalui promotifpreventif bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan
Permenaker 05 tahun 2018
Pasal2: Pengusaha/Penguruswajib melaksanakan syarat K3 Lingkungan Kerja
Pasal 3;meliputi pengendalianfaktor fisika ,kimia, biologi, ergonomi, psikologi pekerja
Permenakertrans 03/MEN/1982
Pasal 4:Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja diselenggarakan oleh pengurusPasal 9: Pegawai Pengawas Keselamatan Kesehatan Kerja Melakukan pengawasan thdpelaksanaan peraturan ini
UUD 1945, pasal 27 ayat 2
Keselamatan Kesehatan Kerja
Implementasi K3
ImplementasiKeselamatan
Kesehatan Kerja
MencegahPotensi
Kecelakaan Kerja
MencegahPotensi Terjadi
PAK/PAHK
Visi & Misi K3 Nasional :
Indonesia Berbudaya Keselamatan Kesehatan KerjaTahun 2020 ,,
Implementasi Kegiatan Keselamatan Kesehatan Kerjadi BPJS Ketenagakerjaan
Semester I • Sosialisasi K3 ,JKK
RTW secara berkaladi setiap wilayah
• Workshop Health Risk Assesment di Wilayah Sumbagseldan Jawa Timur
Semester II• Peningkatan kompetensi
Sertifikasi Ahli K3 Internal
• Pertemuan denganParaPraktisi,Akademisi, Stakeholder terkait Perduli K3 , JKK RTW dan kepedulian pada KK PAK
2018
Implementasi Kegiatan Keselamatan Kesehatan Kerjadi BPJS Ketenagakerjaan
2019Semester I
• Seminar Keselamatan Kesehatan Kerja, Jakarta, 2 Mei 2019
• Sosialisasi K3 secara berkala oleh para Manager Kasus KK PAK
Semester II• Pemberian APD
berupa Helm dalamupaya perlindunganpekerja saatberlalulintas
• Peningkatan kompetensi Sertifikasi Ahli K3 Internal
KURATIF REHABILITATIFIMPLEMENTASI PROGRAM JKK JKM
Regulasi Pelaksanaan Program JKK JKM
Permenaker No 26 Tahun 2015Penyelenggaraan Program JKK, JKM, JHT PU
Permenaker No 28 Tahun 2015Pengangkatan dan Pemberhentian Dokter
Penasehat
Permenaker No 44 Tahun 2015 Penyelenggaraan Program JKK dan JKM
pada Sektor Usaha Jakon
Permenaker No 01 Tahun 2016Penyelenggaraan Program JKM, JKM dan
JHT bagi peserta BPU
Permenaker No 10 Tahun 2016Program Return to Work, Promotif dan
Preventif dan Penyakit Akibat Kerja
Permenaker No 11 Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan dan Besaran Tarif dalam
Penyelenggaraan Program JKK
PermenakerPP
Tentang Penyakit Akibat Kerja
Perpres No.07 tahun 2019
PP 44 Tahun 2015Tentang Penyelenggaraan
Progam Jaminan KecelakaanKerja (JKK) & Jaminan Kematian
(JKM)
Termasuk Penyakit Akibat Kerja :
Berangkat kerja& pulang(jalur yang wajar dilalui)
Saat dinas
Di tempat kerja
Jaminan Kecelakaan Kerja
a. TK Penerima Upah0,24% – 1,74% sesuai kelompok risiko (sama dengan Program saat ini)
b. TK Bukan Penerima Upah1% dari upah yang dilaporkan
Iuran
a. Pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medisb. Santunan berupa uang (STMB, santunan cacat)c. Beasiswa pendidikan anak, diberikan sebesar Rp12.000.000,00 (dua belas
juta rupiah) untuk setiap peserta yang meninggal dunia atau cacat total tetap akibat kecelakaan kerja.(Untuk TK Penerima UPAH)
Manfaat
Jaminan Kecelakaan Kerja(PP Nomor 44 Tahun 2015)
Rp Rp
Manfaat Program JKKBPJS Ketenagakerjaan
Dipresentasikan pada Kegiatan High Level Meeting “Presentasi Asessmen Kapasitas Panti Sosial dan Optimalisasi Terhadap Akses Pasar Kerja Bagi Penyandang Disabilitas (Studi di 6 UPT Disabilitas Kemensos RI)”, Yogyakarta, 31 Oktober 2017.
Filosofi PembentukanPusat Layanan Kecelakaan Kerja
( P L K K )
Keilmuan medis yang menyatakan bahwa pada periode golden hour (masa emas)dari kasus kecelakaan (trauma), pasien (peserta) harus mendapatkan tata laksanamedis tepat dan cepat sehingga dapat mengantisipasi timbulnya kecacatan ataupotensi peningkatan derajat kecacatan akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibatkerja yang dialami oleh pasien (peserta).
Peraturan PemerintahUndang Undang PermenakerPP 44 Tahun 2015
Tentang Penyelenggaraan Progam JaminanKecelakaan Kerja (JKK) & Jaminan Kematian
(JKM)
Pasal 30 Pelayanan kesehatan pada Kecelakaan
Kerja atau penyakit akibat kerja dilakukanoleh fasilitas kesehatan milik pemerintah,
pemerintah daerah, atau swasta yang memenuhi syarat dan menjalin kerja sama
dengan BPJS Ketenagakerjaan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Permenaker No 26Tahun 2015
Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK JKT JHT bagi Peserta PU
Permenaker No 1 Tahun 2016Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK
JKT JHT bagi Peserta BPU
Permenaker No 11 Tahun 2016
Pelayanan Kesehatan dan Besaran Tarif dalam Penyelenggaraan Program JKK
UU SJSN No.40 Tahun 2004
Pasal 31 ayat 1 Pelayanan kesehatan diberikan sesuai
kebutuhan medis.
Pasal 32 ayat 2 Pelayanan kesehatan diberikan pada fasilitaskesehatan yang menjalin kerjasama dengan
BPJS
DASAR PELAKSANAAN PLKK
PESERTA
• Peserta membawa KTP/ Kartu Peserta kePLKK
• Koordinasi dengan perusahaan
• Pengecekan eligibilitas Peserta• Permintaan validitas kasus• Permintaan surat Jaminan
PEMBERI KERJA
• Pengecekan validitas kasus JKK• Kelengkapan administrasi
• Koordinasi Kelengkapan administrasi• Persetujuan Surat Pernyataan
JAMINAN KECELAKAAN KERJA
Approval Surat Jaminan
Perawatan dan Pengobatanpada PLKK
ProsedurPusat Layanan Kecelakaan Kerja
APLIKASI e PLKK
8
9
Yang berhak untuk menentukan kasustersebut termasuk kecelakaan kerja atautidak adalah BPJS Ketenagakerjaan
1 2
3
4 5
6
7
Ketidaklengkapan administrasi sebelumkeluar PLKK, Pasien tetap terlayani namunsebagai pasien umum dan dapat diajukanreimbursment kepada BPJS Ketenagakerjaan
Alur Lintas Koordinasi
KASUS
Terkait Kerja DUGAAN Terkait Kerja
Tidak Terkait Kerja
Ada Ruda Paksa
Tidak Ada Ruda Paksa Ada
Ruda PaksaPenyakit
Penyakit Meninggal DuniaPenyakitMeninggal Dunia
Meninggal Mendadak PenyakitAkibat Kerja
KecelakaanKerja
Lalu lintasNon Tunggal
PenyakitAkibat Kerja
Tebukti TerkaitKerja
JENIS LAYANANPLKK BPJS Ketenagakerjaan
1. Pemeriksaan dasar dan penunjang2. Perawatan tingkat pertama dan lanjutan3. Rawat inap kelas I rumah sakit pemerintah, rumah sakit pemerintah daerah, atau
rumah sakit swasta yang setara4. Perawatan intensif5. Penunjang diagnostik6. Pengobatan7. Pelayanan khusus8. Alat kesehatan dan implan9. Jasa dokter/medis10.Operasi11.Transfusi darah12.Rehabilitasi medik
Implementasi Program
Return to Work (RTW)
Pencapaian Kerjasama PLKK dan PLKB
PLKK PLKB Total
7361 56 7417
Perusahaan Pendukung RTW
Peserta Penerima ManfaatProgram RTW
Peserta Program RTW Yang Sudah Kembali Bekerja
2.080 125 212015
2016 10.395 304 182
201720182019
(sd.maret )
41.0455790062.646
570716
452583
Jumlah PLKK dan PLKB Seluruh Indonesia sd Des 2018
Pembayaran Klaim Manfaat JKK Dari Tahun 2014 s.d. 2018
Total Pembayaran Manfaat Klaim JKK dalam 5 tahun terakhir yaitu ; Tahun 2018 Lebih Tinggi 93% dari Tahun 2014
Maknanya;
Pemberi Kerja dan Pekerja Mengetahui Manfaat dari Perlindungan Program JKK sehingga memotivasi dalam melaporkan kasus kecelakaan kerja ke BPJS Ketenagakerjaan
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8
PEMBAYARAN MANFAAT JKK TAHUN 2014-2018
Jumlah Kasus Klaim JKK Yang dilaporkan Dari Tahun 2014 s.d. 2018
Jumlah Kasus Klaim JKK yang dilaporkan dalam 5 tahun terakhir ; tahun 2018 Lebih Tinggi 65 % dari Tahun 2014
Maknanya;Pemberi Kerja dan Pekerja Mengetahui Manfaat dari Perlindungan Program JKK sehingga memotivasi dalam melaporkan kasus - kasus kecelakaan kerja ke BPJS Ketenagakerjaan
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
160000
180000
200000
2014 2015 2016 2017 2018
Kasus JKK Tahun 2014-2018
29
Kecelakaan Kerja berdasarkan Tempat Kejadian
Dari tahun 2013 Sampai 2018
Angka Kecelakaan Kerja ;Area tempat kerja> Lalu Lintas > diluar areaNote:
Kecelakaan di area tempat kerja Lalu lintasDiluar area tempat kerja
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
90.000
100.000
1 2 3 4 5 62013 014 2015 2016 2017 2018
30
Kecelakaan Kerja Berdasarkan Jam KecelakaanDari Tahun 2013 Sampai 2018
Maknanya Jam Kecelakaan Kerja ;
Pagi hari > Siang hari> Malam hari
Kecelakaan Kerja sering terjadi pada pagi hari, dapat bermakna ;Perhatikan pekerja yang kelelahan akibat lembur di shift malam hari, sehingga Keselamatan Kesehatan Kerja di dalam tempat kerja harus lebih diperhatikan dan ingatkan untuk selalu berhati hati dalam berlalu lintas ,
jangan terburu buru saat menuju tempat kerja , maupun pulang setelah shift malam
8,1% (00.01-06.00)
46%
(06.01-12.00)
32,6 %
(12.01-18.00)
13,3 % (18.01-24.00)
Dampak Kecelakaan Kerja Pada Sektor Usaha
Sektor pertambangan memiliki tingkat kecelakaan yang relatif rendah, karena perusahaan-perusahaan pada sektor ini adalah perusahaan besar yang telah memiliki mitigasi risiko dan pengetahuan K3 yang baik. Walaupun demikian, akibat yang ditimbulkan dari kecelakaan kerja cukup fatal, dimana angka kecacatan dan kematian cukup tinggi. Ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan memang memiliki tingkat risiko lingkungan kerja yang tinggi.
CACAT SEBAGIAN ANATOMIS
7%
CACAT SEBAGIAN
FUNGSI7%
MENINGGAL DUNIA
21%
SEMBUH65%
PertambanganCACAT
SEBAGIAN ANATOMIS
4%
CACAT SEBAGIAN
FUNGSI8%
MENINGGAL DUNIA
5%
SEMBUH83%
PertanianCACAT
SEBAGIAN ANATOMIS
11%
CACAT SEBAGIAN
FUNGSI4%
MENINGGAL DUNIA
12%
SEMBUH73%
Transportasi
KEMBALI BEKERJA“RETURN TO WORK”
Pasal 49Peraturan Pemerintah No.
44 Tahun 2015Tentang Penyelenggaraan ProgamJaminan Kecelakaan Kerja (JKK) &
Jaminan Kematian (JKM)
Permenaker
Peraturan Pemerintah
Permenaker No 10 Tahun 2016Pemberian Program Kembali Kerja serta
Kegiatan Promotif dan Preventif danPenyakit Akibat Kerja
Setiap penyandang cacat berhak memperoleh pekerjaan danpenghidupan yang layak dan kesamaan kesempatan mendapatkanpekerjaan.
Perusahaan swasta memberikan kesempatan yang sama diperusahaannya.
Pengusaha dilarang melakukan PHK untuk kasus pekerja/buruhdalam keadaan cacat total tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atausakit karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokteryang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan.
Pengusaha yang mempekerjakan penyandang cacat wajibmemberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan derajatkecacatannya
Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama,termasuk penyandang cacat.
UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
UU No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Regulasi PelaksanaanProgram Kembali Kerja (Return to Work)
BPJS Ketenagakerjaan
UU
Sejak 1 Juli 2015
33
Alur Proses Program Kembali Kerja)
Implementasi RTW Dari Tahun 2015 Sampai Tahun 2018
2015
• Perusahaan Pendukung 2080
• Peserta RTW 125
• Peserta Kembali Bekerja 21
2016
• Perusahaan Pendukung 10395
• Peserta RTW 304
• Peserta Kembali Bekerja 182
2017
• Perusahaan Pendukung 41045
• Peserta RTW 570
• Peserta Kembali Bekerja 452
2018
• Perusahaan Pendukung 49905 (25 kali lipat dari implementasi awal)
• Peserta RTW 683 (5 kali lipat dari awal implementasi)
• Peserta Kembali Bekerja 534
ImplementasiNasional
2014-2018= 80 % peserta
RTW telah kembali bekerja
REKAPITULASI JUMLAH KASUS PENDAMPINGAN RTWSampai Tahun 2018
-
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Series1
Series2
NO UNIT KERJAJML
PENDAMPINGAN RTW
KEMBALI BEKERJA
SUDAH BELUM/TIDAK
1 Sumbagut 57 50 7
2 Sumbariau 39 33 6
3 Sumbagsel 32 29 3
4 Banten 62 50 12
5 DKI Jakarta 72 63 9
6 Jawa Barat 159 (22%) 136 (19%) 23 (3%)
7 DIY & Jawa Tengah 139 (19%) 110 (15%) 29 (4%)
8 Jawa Timur 72 54 18
9 Banuspa 6 4 2
10 Sulama 56 39 17
11 Kalimantan 22 15 7
Total716 583 133
REKAPITULASI JUMLAH KASUS PENDAMPINGAN RTWSampai Maret Tahun 2019
TABEL PERUSAHAAN PENDUKUNG RTWPER KANWIL SD MARET 2019
NO KANWILJMLH PERSHN JUMLAH
PERSENTASEPENDUKUNG RTW PERUSAHAAN AKTIF
a b c d e=c/d1 Sumbagut 5.557 51.399 10,81%
2 Sumbarriau 5.449 38.495 14,16%
3 Sumbagsel 4.489 31.736 14,14%
4 Banten 3.256 22.875 14,23%
5 DKI Jakarta 8.851 103.553 8,55%
6 Jawa Barat 7.292 56.252 12,96%
7 Jateng & DIY 5.492 69.614 7,89%
8 Jatim 9.905 71.407 13,87%
9 Banuspa 5.296 36.534 14,50%
10 Kalimantan 4.221 36.877 11,45%
11 Sulama 2.838 57.385 4,95%
TOTAL 62.646 576.127 10,87%
0,00%
2,00%
4,00%
6,00%
8,00%
10,00%
12,00%
14,00%
16,00%
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
Sumbagu
t
Sumbarr
iau
Sumbags
el
Banten
DKI Jakar
ta
Jawa B
arat
Jateng
& DIYJat
im
Banuspa
Kalimanta
n
Sulam
a
Perusahaan Pendukung RTW
JMLH PERSHN PENDUKUNG RTW JUMLAH PERUSAHAAN AKTIF
PERSENTASE
REKAPITULASI PEMBAYARAN KASUS RTW TERTINGGISampai Mei Tahun 2019
-
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
DENPASAR BALI KISARAN
Pembayaran RTW Tertinggi sd Mei 2019 ( Miliyar Rp )
BANUSPA DENPASAR BALI 2.30 SUMBAGUT KISARAN 1.33
KANWIL CABANG RTW TERTINGGI (Miliyar Rp ) KETERANGAN
Masih dalam PengobatanKedua tangan & Kedua kaki
6 orang kembali bekerja dengan berwirausaha
PENYAKIT AKIBAT KERJA“OCCUPATIONAL DISEASES”
Regulasi Terkait Penyakit Akibat Kerja
Permenakerttrans No.01 tahun 1981Pelaporan Kasus PAK
Permenaker No 01 Tahun 2016 Penyelenggaraan Program JKM, JKM dan JHT bagi peserta BPU
Permenaker No 28 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Dokter
Penasehat
Permenaker No 10 Tahun 2016Program Return to Work, Promotif dan Preventif dan
Penyakit Akibat Kerja
Permenaker No 11 Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan dan Besaran Tarif dalam
Penyelenggaraan Program JKK
Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.01/MEN/1981
Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.25/MEN/XII/2008
Tentang Pedomanan dan Penilaian Cacat KarenaKecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
PermenakerPP
Perpres No. 07 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja
Perpres
PP 44 Tahun 2015Tentang Penyelenggaraan
Progam Jaminan KecelakaanKerja (JKK) & Jaminan
Kematian (JKM)
41
Peraturan Mentri Kesehatan No. 56 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan PenyakitAkibat Kerja
Permenkes
Penyakit Akibat Kerja Yang”Dilaporkan”Data Sampai dengan Maret Tahun 2019
Sampai Tahun 2017 2018
Total Pasien Kasus Tegak PAK
22 kasusDengan 107 kunjungan
pengobatan
(22+5)kasus = 27 kasus(Penambahan 5 kasus dari tahun 2017)
2019
(27+10)kasus= 37 kasus(Penambahan 10 kasus dari tahun 2018)
Laporan Kasus PAK s.d Maret 2019
NOKANWIL
TOTALJMLH KASUS PER
CABANGKASUS PAKKASUS PAK
1 SUMBAGUT 3 PADANG SIDEMPUAN 32 SUMBARIAU 2 BATAM NAGOYA 23 SUMBAGSEL 5 BANDAR LAMPUNG 1
JAMBI 1PANGKAL PINANG 3
4 BANTEN5 DKI 4 PULO GEBANG 2
KELAPA GADING 1MENARA JAMSOSTEK 1
6 JAWA BARAT 6 BOGOR KOTA 67 JATENG & DIY 15 KUDUS 3
YOGYAKARTA 128 JAWA TIMUR9 BANUSPA
10 SULAMA11 KALIMANTAN 2 BALIK PAPAN 2
TOTAL 37 37
26 (70%)
11(30%)
BERDASARKAN GENDERKeterangan: Karakteristik pekerja di Indonesia didominasi pria sehingga berpotensi
mengalami KK PAK Lebih tinggi jumlahnya dari wanita
LAKI - LAKIPRMPUAN
FISIKA44%
KIMIA23%
ERGONOMI25%
BIOLOGI8%
Berdasarkan Faktor Penyebab /Hazzard
Kasus PAK tertinggi yang dilaporkan;
1.Faktor Fisika antara lain akibat Menurunnya Fungsi Pendengaran, 2.Faktor Ergonomi akibat posisi tubuh yang statis jangka waktu yang lama …
Permasalahan Mengapa Kasus PAK Masih Rendah dilaporkan
Target Zerro Accident
dan berbagai Kualifikasi
Performance Perusahaan
Pemahaman
REKOMENDASI AWARNESS KK PAK RTW BPJS KETENAGAKERJAAN
Reward pada Pemberi Kerja atas Kepedulian pada Kasus Penyakit Akibat Kerja dan Return To Work
Supporting Ilmu, Keterampilan dalam Menegakkan Kasus KKPAK
Meningkatkan sinergisme berbagai kegiatan dengan Lembaga Pemerintah dan berbagai pihak/ stakeholder
T E R I M AK A S I H
48