implementasi konsep upcycle pada desain interior …
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI KONSEP UPCYCLE PADA DESAIN INTERIOR DISTRO
RUMBLE EMPIRE
A.A. Ngurah Gede Krisna Dipta P
I Wayan Balika Ika, Made Ida Mulyati
Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar
ABSTRAK
Industri fashion saat ini , terus mengalami perkembangan. Para peminat fashion tidak hanya dari
kalangan perempuan saja, melainkan mulai menyasar segmen pasar laki-laki. Hal ini menyebabkan
terjadinya peningkatan tingkat konsumtif terhadap fashion pada kalangan remaja. Untuk menjawab
tuntutan tersebut maka banyak bermunculan distro-distro yang menjual produk fashion di kota
Denpasar, seperti distro Dynamite, Mayhem, Rumble Empire dan masih banyak lagi distro yang
lain. Distro Rumble Empire ini dipilih sebagai kasus dalam tugas akhir karena Distro ini memiliki
sebuah style tersendiri yang banyak diminati oleh kalangan remaja. Distro Rumble Empire juga
memiliki program kemanusiaan yang disebut Eco Defender (bersatu menjaga alam). Beberapa
masalah yang ditemukan diantaranya adalah belum menggunakan konsep desain yang jelas, Fungsi
struktur organisasi yang belum efisien, Polusi udara akibat Asap kendaraan diluar bangunan yang
sangat padat dan beberapa masalah lain yang menjadi dasar pemilihan konsep Upcycle. Metode
yang dipakai dalam proses desain yaitu metode glass box yang dipakai untuk proses tahap-tahap
pemograman ruang desain interior Distro Rumble Empire dan metode black box untuk tahap-tahap
proses penjabaran konsep kedalam unsur-unsur interior. Konsep upcycle dalam pengaplikasiannya
memiliki tujuan utama yaitu mengatasi kondisi yang terkait dengan kerusakan lingkungan secara
global, depresi sumber daya alam, dan kerusakan ekosistem namun tidak menghilangkan citra
perusaan yang memiliki sekmen pasar anak muda yaitu dengan tampilan Rock n Roll. Dalam
perancangan desain interior Distro Rumble Empire konsep Upcycle akan mengaplikasikan Bahan-
bahan ramah lingkungan dan juga pemanfaatan bahan-bahan bekas pakai yang akan diaplikasikan
kedalam desain pembentuk ruang dan fasilitas.
Kata Kunci : Fashion, Distro, Upcycle,Rumble
ABSTRACT
The fashion industry nowadays, continues to develop. Fashion enthusiasts not only from among
women, but began to target the market segment for men. This led to an increase in the level of
consumptive fashion among teenagers. To answer these demands, now there's so many emerging
distro-selling fashion products in the city of Denpasar, such as Dynamite distro, Mayhem, Rumble
Empire and many other distros. Rumble Empire Distro is selected as the case in the thesis. Rumble
Empire Distro that located on Jalan Teuku Umar has its own style that much in demand by the
teenagers, in addition Rumble Empire distro has a humanitarian program called Eco Defender
"unite keep nature". Some of the problems found including, not using any clear design concept, the
function of the organizational structure is not efficient, air pollution due to the smoke of vehicles
outside the building and some other issues that become the basis of selection of the concept of
Upcycle. The method used in the design process is the glass box method used to process the stages
of interior design space programming Rumble Empire distributions and black box methods for the
stages of the concept description process into interior elements. Upcycle concept which in its
application has the main goal is to overcome the conditions related to global environmental
damage, natural resource depression, and ecosystem damage but not to eliminate the image of the
company that has a youth market segment that is with the look of Rock n Roll. In the design of
interior design Rumble Empire Distro Upcycle concept will apply Environmentally friendly
materials and also the utilization of materials used to improve the function.
Keywords : Fashion, Distro, Upcycle, Rumble
PENDAHULUAN
Industri fashion sangat cepat mengikuti trend yang sesuai dengan gaya hidup dijaman
moderen ini, hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan tingkat konsumtif terhadap fashion pada
kalangan remaja. Untuk menjawab tuntutan tersebut maka banyak bermunculan distro-distro yang
menjual produk fashion di kota Denpasar, seperti distro Dynamite, Mayhem, Rumble Empire dan
masih banyak lagi distro yang lain. Produk distro ini semakin diminati karena menawarkan desain
dan motif berbeda dari produk-produk yang sudah ada, sehingga memenuhi keinginan pemakai
untuk tampil beda. Produk-produk pakaian fashion update yang dipajang di distro lokal bersifat
eksklusif dan jarang atau tidak ditemui di mall-mall, factory outlet atau toko-toko fashion pada
umumnya, salah satunnya distro Rumble Empire yang menjual desain-desain pakaian dan aksesoris
yang menggunakan tema Punk dan Rock and roll menjadi ciri khas dari distro tersebut.
Distro Rumble Empire ini dipilih sebagai kasus dalam tugas akhir karena distro Rumble
Empire memiliki program kemanusiaan yang disebut Eco Defender. Arti dari Eco Defender
“bersatu menjaga alam” tujuannya untuk melakukan gerakan-gerakan dalam meredam
pembangunan yang dapat merusak ekosistem terhadap lingkungan. Ini yang menjadikan spesial
topik pada Distro ini bahwa Rumble tidak hanya menjual produk tetapi juga ada edukasi dan
knowledge didalamnya. Namun yang menjadi permasalahannya adalah desain interior Rumble
Empire tidak menggunakan konsep yang jelas, dan belum memiliki rancangan interior yang
mencitrakan tentang kepedulian terhadap alam atau ramah lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, pada kesempatan ini mahasiswa selaku calon desainer
memilih konsep Upcycle, yang dimana dalam pengertiannya tentang mengatasi kondisi –kondisi
yang terkait dengan krisis lingkungan global, depresi sumber daya alam, dan kerusakan ekosistem.
Metode yang dipakai dalam perancangan Distro ini memakai metode Glass box dan Black
Box. Di dalam penerapannya metode Glass Box yaitu mencari data-data yang telah di identifikasi
sesuai klasifikasi obyek yang terkait dengan data-data literatur maupun fakta, serta parameter yang
secara keseluruhannya dianalisis secara sistematis menjadi dasar proses desain secara emosional
maupun rasional, sebagai langkah-langkah menentukan ide gagasan, maupun tolak ukur yang
akhirnya dapat menjadi dasar dan bahan analisis untuk menentukan solusi sehingga terwujud
gagasan pengembangan desain melalui perancangan desain dan gambar proyek. ( Sachari, 1999).
Metode glass box ini akan diterapkan dalam proses pemograman ruang dalam mendesain interior
distro Rumble Empire yang terdiri dari proses : penetapan masalah, pengumpulan data, analisis,
sintesis, skematik Desain dan penyusunan konsep. Metode black box yang mencari seluruh sumber
data yang dilatarbelakangi oleh emosi maupun imajinasi yang berdasarkan proses pertukaran
pikiran/pengalaman atau apresiasi terhadap data-data yang bersifat fisik maupun nonfisik. Proses
pengumpulan data ini didapatkan melalui wawancara langsung pada pihak pengelola atau staff
seperti karyawan serta atasan. Dalam hal ini metode ini masih harus diidentifikasikan untuk
menemukan permasalahan, yang juga terkait dengan tolak ukur. Akhirnya kedua metode tersebut
digabung sebagai dasar-dasar penganalisaan solusi maupun menentukan perancangan desain yang
sesuai, ( Sachari, 1999). Metode black box ini akan dipergunakan pada proses penjabaran konsep
perancangan interior mulai dari penjelasan latar belakang konsep, penjabaran konsep dan aplikasi
konsep pada ruang distro Rumble Empire.
PEMBAHASAN
Distro Rumble Empire yang terletak di jalan Teuku Umar ini memiliki sebuah konsep style
tersendiri yang banyak diminati oleh kalangan remaja. Jika dilihat dari segi desain, produk Rumble
lebih berkiblat pada nuansa Custom Culture, Punk Rock, dan Rockabilly, secara estetika itulah
unsur yang ada di produk Rumble. Selain dalam menjual produk, Rumble juga memliki sebuah
program kemanusiaan yang disebut Eco Defender. Bentuk nyata pada program Eco Defender di
Bali yaitu melakukan gerakan hijau untuk melindungi alam dari hasil limbah industri yang dapat
merusak ekologi. Dalam kasus ini bahwa Rumble Empire tidak hanya menjual produk tetapi juga
ada edukasi dan knowledge didalamnya, dengan adanya Rumble, akan menanamkan pemikiran
bahwa jika seseorang memakai produk Rumble maka tidak hanya sekedar untuk bergaya, namun
juga ikut berkontribusi yang nyata terhadap keadilan alam dan manusia. Namun yang perlu
diperhatikan disini bagaimana cara Rumble Empire untuk menciptakan sebuah konsep ramah
lingkungan pada Distronya sendiri agar pengunjung dapat melihat secara kasat mata bahwa Rumble
Empire memiliki potensi besar terhadap melindungi lingkungannya. Karena ini dapat memberikan
citra tersendiri dan dapat dilihat secara luas oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negri.
Konsep yang akan di terapkan pada desain interior Rumble Empire adalah Upcycle.
Konsep ini dipakai sesuai dengan gerakan peduli alam yang dibuat oleh para komunitas yang ada di
Rumble Empire. Upcycle merupakan metode yang dalam pengertiannya berarti menggunakan
kembali barang bekas menjadi barang baru tanpa mendegradasi barang tersebut. Contohnya seperti
drum pertamina yang di desain menjadi kursi tanpa merubah wujud asli barang tersebut :
Gambar 1. upcycle drum pertamina
( Sumber : Mahasiswa,2018. )
Ini dapat memberikan sebuah kesadaran atas nilai lingkungan yang tinggi terhadap produk
baru yang diciptakan dan dapat memberikan nilai estetik pada sebuah produk. Jadi tujuan dari
menerapkan konsep ini pada Distro Rumble Empire, adalah untuk memperlihatkan dengan jelas
kepada pengunjung bahwa komunitas Eco Defender ini tidak sekedar wacana, Melainkan harus
memperlihatkan tindakan secara langsung kepada alam. Jika Rumble memiliki potensi perubahan
terhadap Bali dalam menjaga alam disekitarnya, maka unsur Upcycle inilah yang harus
diperlihatkan. Dalam hal menjaga alam selain dari kehidupan sehari – hari ini juga dapat dilihat
dari pengaplikasian desain interiornya. Untuk memastikan kepada pengunjung bahwa Rumble
Empire memiliki bentuk yang nyata terhadap kepeduliannya terhadap lingkungan. Karena
pengunjung akan merasakan bahwa Rumble Empire benar – benar mengetahui hal – hal dalam
mempertahankan sumber daya alam.
Gambar 2. Mind Mapping
( Sumber : Mahasiswa,2018. )
Denah Penataan pada Distro Rumble Empire ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan
civitas pada setiap ruang. Dalam denah penataan fasilitas ini sudah memenuhi standar-standar
dalam menentukan sirkulasi bagi pengunjung dan karyawan. Penataan ini di desain untuk
mengoptimalkan ruang agar tidak ada ruang mati atau tidak memiliki fungsi.
Layout pada ruangan Distro ini memakai pola Cluster agar dapat memudahkan penempatan
ruang yang lebih fungsional pada saat oprasional store. Ruangan ini menambahkan ruang receiving
dan loading dock yang berdekatan dengan gudang agar dapat memaksimalkan kinerja pada saat
distribusi barang.
Gambar 3. Denah Penataan
( Sumber : Mahasiswa,2018. )
Potongan yang akan ditampilkan pada Distro ini adalah hasil dari perancangan yang ingin
diterapkan. Seperti penerapan konsep Upcycle yang disesuaikan dengan eksplorasi material. Serta
rancangan fasilitas yang dibuat kusus untuk pengunjung dalam memperlihatkan produk yang jual.
Gambar 4 Potongan a-a dan b-b
( Sumber : Mahasiswa,2018. )
Desain Interior Distro Rumble Empire sudah mencirikan sebuah konsep Upcycle yang
dilihat dari material rak display dengan menggunakan kayu palet. serta gaya Vintage dengan
sentuhan Rock and Roll didalamnya. Untuk memberikan kesan Rock and Roll maka diberikan
sentuhan dekorasi yang memiliki unsur Rock. Seperti : dekorasi rak bas betot, sepeda Low Rider,
pajangan gitar, dll. Yang di ditampilkan pada perspektif 3d ini yaitu ruang Distro serta ruang
penunjang seperti Barber Shop dan studio tato.
Gambar 5. Perspektif 3D Distro
( Sumber : Mahasiswa,2017. )
Desain plafon ini dibuat untuk menambah atmosfir vintage, karena Materialnya dibuat
dengan kayu bekas serta ulatan bambu. Suasana Ini juga dapat membuat desain yang mencirikan
interior upcycle. Dalam desain interior Distro ini lebih berperan dalam penggunaan material ramah
lingkungan pada desain fasilitasnya. Karena suatu obyek yang dilihat oleh pengunjung lebih
banyak pada fasilitas tersebut. Maka ini menjadikan contoh atau memberikan motivasi secara tidak
langsung kepada pengunjung bagaimana cara menerapkan desain fasilitas yang ramah lingkungan.
Maka desain faslitias ini menerapkan upcycle.
Gambar 6. Perspektif 3D Distro
( Sumber : Mahasiswa,2017. )
Gambar 7. Perspektif 3D Barbershop
( Sumber : Mahasiswa,2018. )
Gambar 8. Perspektif 3D Studio Tato
( Sumber : Mahasiswa,2018. )
Fasade merupakan obyek yang paling penting untuk menciptakan ciri khas pada Distro
Rumble Empire ini. Karena masyarakat disekitar dapat menghafal suatu bangunan yang
mempunyai keunikan tertentu. Namun fasade Distro Rumble Empire ini dibuat untuk
menyesuaikan konsep Upcycle agar masyarakat disekitar mengetahui bahwa Distro ini benar –
benar memiliki kepedulian terhadap alam. Untuk mencerminkan konsep pada fasade Distro Rumble
Empire ini terdapat desain reklame dengan material upcycle seperti Roll Pln bekas, sepeda bekas
dan bahan kayu palet. Bentuk reklame ini diambil dari gaya desain 70’an, untuk menciptakan
suasana vintage dan Rock and Roll.
Gambar 4.18 Fasade 3D Distro
( Sumber : Mahasiswa,2018. )
SIMPULAN
Mengimplementasikan konsep Upcycle pada desain interior Distro Rumble Empire adalah
secara garis besar menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan atau pemanfaatan barang
bekas yang di desain sedemikian rupa agar memiliki fungsi dan nilai estetika dalam desain Interior
Distro Rumble Empire. Penerapan UPCYCLE juga sejalan dengan isu kerusakan lingkungan yang
sedang berkembang dimasyarakat. Dan melalui desain interior Distro Rumble Empire juga
mmbantu untuk menjaga lingkungan.
Penerapan Tema Rock and Roll pada konsep upcycle distro Rumble Empire dapat dilihat dari
suasana ruangan yang kental dengan unsur-unsur rock and roll seperti material rak display yang
menggunakan bass betot bekas serta dekorasi sepeda low rider, pajangan gitar, dan walpaper artis
rock. Karena dari dekorasi tersebut pengunjung dapat mengetahui apa yang menjadi ciri khas dari
produk yang dijualnya.
SARAN
1. Untuk kedepannya, penulis menyarankan untuk mengembangkan konsep yang berbeda tetapi
tetap berdasarkan konteks kebutuhan yang sama, demi mendapatkan hasil desain interior yang
beragam.
2. Perlu dikembangkan beberapa fasilitas yang sesuai kebutuhan aktivitas baru, agar pelayanan
edepan lebih optimal.
3. Mengingat pada kasus ini merupakan salah satu sikap dalam melestarikan Lingkungan,
sebaiknya desain interior untuk kedepannya memiliki perpaduan unsur pendukung interior
dengan daya tarik dari Isu Lingkungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sachari, Agus. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa: Desain, Arsitektur, Seni Rupa, dan
Kriya. Jakarta: Erlangga, 2005.