implikasi paedagogis darllarangan israf makanelibrary.unisba.ac.id/files2/95.0927.pdf · ... dengan...
TRANSCRIPT
IMPLIKASI PAEDAGOGIS DARllARANGAN ISRAF MAKANMENURUT SURAl Al.A'RAF AYAT 31
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam
PEIlPUSTA)[AAN UNISBA
95 0927No. Induk: :
Ole h :
II DARSUDIN
Nomor Pokok : 89300~092
NIMKO : 89.1288 A2.11 i No. Kia•• :'--- .:-...__--J
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM BAN DUNG
1414 H . 1994 M
Motto:Tidaklah anak cucu Adam memenuhi tempat yang lebihburuk daripada memenuhi perutnya sendiri. Cukuplahbagi anak cucu Adam beberapa suapan yang dapatmenegakkan tulangpunggungnya. Dan jika tidak bisa laindia harus mengerjakannya, maka sepertiga untukmakanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertigalagi untuk nafasnya.(HR. Ahmad, An-Nasa'i, dan At-Tirmidzi).
IMPLIKASI PAEDAGOGIS DARI LARANGAN ISRAF MAKANMENURUT SURAT AL-A'RAF AYAT 31
Disetujui Dleh
Pembimbing I
(Drs. Munawar Rahmat, M.Pd.)
Mengetahui :
Pembimbing II
(Ora. Dewi Firyani)
-
Ketua JurusanPendidikan Agama Islam
Fakultas TarbiyahUni ersitas Islam Bandung
Dekan Fakultas TarbiyahUniversitas Islam Bandung
(Drs. H. Odang Muchtar)
,,
PENGESAHAN
Skripsi ini telah disahkan oleh team penguji dan telah diterimasebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana TarbiyahJurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas TarbiyahUniversitas Islam Bandung.
Ketua
Bandung, Maret 1994Team Penguji
Sekretaris
Anggota
Anggota
(KH. Naslii, Hadi)
(Dna. H. .ke!iyah Ali MD.)
Anggota
Anggola
(Drs. H. Oc!ang Muchtar)
(Drs. H. Odang Muchtar)
Salah satu kebutuhan manusia untuk menjaga kelangsunganhidupnya manusia perlu makanan yang memenuhi kebutuhankalori. Syariat dalam beberapa ayat manusia diperintah untukmakan rizqi dari Allah SWT yang telah disediakan-Nya, akantetapi dengan tidak berlebih-lebihan (israf), supaya manusiaterjaga kesehatan jasmani dan rohani manusia sangat perlumemperhatikan ketentuan-ketentuan makan, baik yang dianjurkanoleh sunah Rasu Iu l.Le.h SAW. maupun ketentuan ilmu kesehatan.
Pada jaman sekarang banyak orang yang mengidap berbagaipenyaki t , salah satu p e n y ebabny a paramed is menemukan ·adalahmakan yang berlebih-lebihan, seperti kelebihan kolesterol,kalori, lemak, dan kadar gula. Padahal Syariat sudah jauhjauh sebelumnya melar~ng makan secara berlebih-lebihan.
Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan batasan israfmakan, bahaya israf makan dan implikasi paedagogis darilarangan israf makan berdasarkan Al-Qur'an surat Al-A'rafayat 31.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakanmetode deskriptif dengan pendekatan historis yaitu suatuusaha untuk mengumpulkan data yang tertuju pada masasekarang. Sedangkan teknik penelitiannya menggunakan studiliteratur, dengan jalan mengkaji kitab-kitab tafsir, hadits,buku kesehatan, dan buku pendidikan.
Penelitian implikasi paedagogis dari larangan israfmakan dalam surat Al-A'raf 31 telah menemukan
Israf makan adalah makan yang terlalu kenyang, makanyang melebihi kebutuhan kalori, makan makanan yang banyakmacamnya, makan makanan yang mewah-mewah, makan makanan yangtidak halal dan memperbanyak waktu makan.
Bahaya israf makan : menimbulkan penyakit, menambah bu~s
dan rakusnya terhadap duniawi, boros, kikir sehingga engganbershadaqah dan buruk sangka kepada orang lain.
Cara menghindari israf makan : mengurangi waktu makan,memghindari makanan yang mewah-mewan, tidak banyakmenghidangkan makan dalam satu waktu, makan tidak sampaikenvang , memilih makanan yang betul-betul' halal danmemperbanyak shadaqah.
NamaNIMKONomor PokokJurusanProgram StrataJudul
ABSTRAKSI
Ii Darsud in89. 1288 A2. II893001092Pendidikan Agama IslamSlImplikasi Paedagogis dari LaranganIsraf Makan Menurut Surat Al-A'raf 31
Hasil Penelitian dalam ayat 31 surat AI-A'raf 1n1membuktikan bahwa dalam ayat tersebut mengandung implikasipendidikan dari menghindari israf makan adalah banyakkesempatan merig i.rrg at; Allah SWT, lIlenguatkan ingatan, .bertalllbahillllU, bersikap tenang dalam hidup, dan banyak kesempatanuntuk bershadagah. Hasil penelitian ini harusdiinternalisasikan dan disosialisasikan dalalll lingkunganlelllbaga pendidikan lIlaupun di lingkungan keluarga lIlelalui parapendidikan sekolah, para da'i guru privat, dan para orangtua.
Bandung, 9 Maret 1994Penulis J
( Ii Darsud in )
Menyetujui
Pembilllbing I, Pembimbing II,
( Drs. H. Odang Muchtar )
( Dra. Dewi Firyani )( Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. )
Team Penguji
Ketua Sidang Drs. H. Odang Muchtar
Sekretaris Sidang Drs. H. Ramlan Sasmita
Penguji I Drs. H. Odang Mochtar
Penguji II
Penguji III
Penguji IV
__---~N'JDra H. Adliyah Ali MD. ~
Drs. H. Ramlan Sasmii~ta:--=l-=:=::::::::::= _
KH. Nashir Hadi
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang maha Pengasih dan Penyayang.
Syukur Alhamdulillah atas rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat, menyelesaikan skripsi yang berjudul "IMPLIKASI
PAEDAGOGIS DARI LARANGAN ISRAF MAKAN MENURUT SURAT AL-A'RAF
AYAT 31."
Bagi seorang Muslim yang selalu berpedoman kepada Al
Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW di dalam segala perbuatan,
dan yang mempunva i kepedulian terhadap orang lain merupakan
keharusan mengkaji isi kandungan dari kedua sumber ajaran
tersebut. Karena itu penelitian ini merupakan salah satu
usaha untuk menganalisis isi kandungan kedua sumber tersebut
yang bisa berguna bagi peningkatan kualitas pendidikan.
Dengan terungkapnya batasan israf makan, bahaya israf
~akan dan implikasi larangan israf makan dalam surat Al-A'raf
ayat 31, merupakan nilai-nilai pendidikan yang harus
diinternalisasikan bagi setiap pribadi muslim.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan
dalam mengembangkan pendidikan Islam pada khususnya dan
lembaga pendidikan pada umumnya.
Di dalam penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak khususnya Fakultas
Tarbiyah Universitas Isla~ Bandung, sejak permulaan sampai
kepada penyelesaiannya. Atas budi baik dan keikhlasannya
penulis dengan rasa tulus dari hati yang paling dalam
i
ii
keputusan, hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Semoga apa yang telah mereka perbuat menjadi amal yang
saleh dan mendapatkan ridha Allah SWT. Amiin.
Sebagai akhir kata, semoga penelitian ini bermanfaat
danyang membantu memberikan inspirasi
nenvanp a i kan ucapan terima .kas i h kepada :
1. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung
beserta para dosen dan stafnya, yang telah memberikan
kesempatan untuk belajar di Fakultas Tarbiyah UNISBA
hingga selesai.
2. Bapak Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. dan Ora. Dewi Firyani
selaku pembimbing skripsi ini.
3. Kepada istri dan anak-anak yang tidak luput memberikan
d orong an , baik b e r up a .moril naupun non nat er i I di dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa menanti
dengan penuh kesabaran dan dorongan doa, juga
kupersembahkan doa kepada ayahanda dan ibunda yang telah
tiada. Semoga mereka berdua mendapat nikmat dan ketenangan
di alam baka. Amiin.
5. Bapak K. Ambari Muchsin dan Bapak Drs. Undang Ambari
sekeluarga sebagai sesepuh dan pengurus Mesjid Miftahul
Huda Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal yang telah
begitu berjasa dan dengan penuh kesabaran membantu
penulisan skripsi. ini.
6. Rekan-rekan,
bagi pe~kembangan sya~iat Islam khususnya dan mampu
membe~ikan sumbangan pemiki~an kepada pa~a pendidik, dalam
mengamalkan sya~iat Islam dengan bena~.
Bandung, Ma~et 1994
iii
DAF"I"AR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................ i
v................................DAFTAR lSI ' , ,i\l
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
B. Rumusan Masalah 5
C. Penjelasan Judul 10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................... 1
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 13
E. Kerangka Pemikiran 13
E. Batasan Israf Makan 57
Yaitu surat AI-A'raf av a t 32 55
G. Sumber Data 16
60
23
18
16
.................
...................C. Tafsir Surat AI-A'raf 31
D. Penafsiran Ayat sesudah Surat AI-A'raf 31
B. Penafsiran Sebelum Surat AI-A'raf 31
A. Terjemahan Ma'nawiyah Surat AI-A'raf 31 .... 17
F. Metode dan Teknik Penelitian
A. Keteladanan Rasulullah SAW
.BAB III CARA MENGHINDARI ISRAF MAKAN
BAB II TAFSIR SURAT AL-A'RAF AYAT 31 TENTANG ISRAF MAKAN
B. Keteladanan sahabat 63
IV
C. Keteladanan Ulama .
D. Bahaya Israf Hakan .
BAB TV I(ESIMPULAN II1PLIY.ASI DAN SARAN
S5
67
~--"
A. Kes impu Lan •••.•.. _ _ _ . . . . . . . • . . . 7'2
B. II:"Ip likasi 72
C. Saran-saran 73
DAFTAR KEPUSTAKAAH ••••••••••••••••..•••.••.••..••••••• 15
iv
)
Halaman
DAFTAR BAG-AN DAN TABEL
VI. Tabel Batasan Israf Makan 68
15Bagan Kerangka Pemikiran
A. BAGAN
B. TABEL-TABEL
I. Tabel Ketentuan Makan 6
II. Tabel Kebutuhan Kalori Anak-anak 7
III. Tabel Kebutuhan Kalori Remaja Sesuai dengan
Jenis Kelamin 7
IV. Tabel Kebutuhan Kalori Orang Dewasa 8
V. Tabel Batasan Israf 59
v
1
kelangsungan
BAB I
PENUAHTTLUAN
Setiap manusia memerlukan makan untuk
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, makaberjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagiandari rijkinya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu kembalisetelah ,dibangkitkan. (Proyek pengadaan Kitab Suci AlQur"an , 1984 : 956).
Lalu secara fungsional makanan bagi kelangsungan hidup
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian dimuka bumi dan Kami sediakan bagimu dimuka bumi itu(Sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyuk~r.
(Proyek pengadaan Kitab Suci Al-Qur'an , 1984 : 222).
memp~rbaiki atau mengganti bagian-bagian yang rusak.
A. Latar Belakang Hasalah
hidupnya dan untuk mencapai kesehatan badannya, dalam hal ini
Allah
Alloh SWT telah menyediakan rijki-Nya untuk manusia. Firman
manusia memiliki tiga fungsi, yaitu :
1. Makanan sebagai zat untuk membangun dan memelihara serta
2
2. Makanan dapat memberi tenaga yang dibutuhkan tubuh untuk
bergerak dan bekerja.
, 3. Makanan neng at.u r pe ke r.i aan tubuh.
Kemudian zat-zat makanan yang diperlukan tubuh itu
digolongkan lagi menurut jenis dan fungsinya sebagai berikut:
1. Zat-zat makanan yang diperlukan untuk membangun tubuh
dinamakan zat pembangun, seperti : protein, garam, mineral
dan air.
2. Zat-zat gizi yang dapat memberi tenaga ini dinamakan zat
tenaga, yaitu : hidrat arang, lemak dan protein,
3. Zat-zat gizi yang diperlukan untuk mengatur dinamakan zat
pengatur, yaitu : mineral, vitamin dan air.
(Departemen Kesehatan RI dalam buku UKS, 1979 104)
Relevansi dengan penjelasan di atas, agar tumbuh dan
berkembang dengan baik dan menjadi sehat, manusia perlu
makan makanan yang mencukupi dan mengandung semua zat gizi
dalam jumlah serta Kadar yang cukup. Pola menghidangkan
makanan semacam ini digunakan untuk menyusun hidangan yang
sehat, dan di dalam slogan diucapkan d engan "4 sehat 5
sempurna".
Apabila memperhatikan penjelasan di atas, makan itu
perlu makanan yang baik' dan cukup. Akan tetapi Islam
memandang lebih d a r i.. sekedar makanan yang baik, malahan
makanan harus benar-benar halal.
Firman Allah Ta'ala dalam surat AI-Baqarah 172
3
,"Jy-." .t:/ . ";Y .;, 1. Ml" " M." \" .. ' "":" \' ,'.1'" "•.t:\"t,""J."r .... J .rJ ~ 1_ :'~&o"" .,,:....ol(/..~\ JL-:. JJ ';:.II~lp'.l.J. .!., () ~o~ .. , '1 .ill, J. ...." 0,." ,." ,."
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizkiyang baik-baik yang kami berikan kepadamu danbersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya·kepada-nya kamu mnenyembah. (proyek pengadaan kitab suciAI-Qur'an, 1984 : 42)
Lalu Firman Allah Ta'ala dalam surat AI-Maidah ayat 88
, L~'\'I /.IlJ J;:"::; .-: ,J;;. \0.1", ';" ~.:LUI .r J t.i"~ V",
Dan makanlah yang halal Lag i. baik dari ap a yang Allah
telah rizkikan kepadamu. (Proyek p errgad aan Kitab Su c i Al-
Qur,
G1.n 1984 : 176),
Esensi kedua ayat di a+ c <:" menunjukan an.iuran makan..... t..~~
makanan yang baik-baik Lag i nakan an ya.ng halal. Lag i pula
Islam memberikan pelajaran di dalam memilih dan melakukan
makan bukan hanya baik atau halal, malah makan tidak boleh
ber1ebih-lebihan atau israf.
Firman Allah Ta'ala dalam surat AI-A'raf ayat 31 :<""'·J'/.~~l"~':; ·""'~F: 1.::,~.;.,~J~ 0') .'"/.J X~ oJ oj oS' ,.AL.P~ Hv': '.J.»~~ ~H
ow'":,,., """ I"~. , •.Jl~ -c J~, ~\ 1"J, " -!., . ...1. . ,. 'C$: 1 A; A~ .,•
. V"u-v ."''''''' v: ,", ", v,Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap(meroasuki) me s.i rd , makan dan n rnum Lah , dan janganberlebih-lebihan. (Proyek Pengadaan Kitab Suci AlQur'an, 1984 : 224)
Sabda Rasulullah SAW
"Bar ang siapa makan makan an roelebihi d ar-i kenv ang sama
d engan roakan yang haram (Tanqihul Qaul, TT : 54)
4
Hadits Riwayat Ibnu Abbas ra. Sabda Rasululah SAW :
"Allah Ta'ala telah merig'ha La Lkan makanan dan minuman
sepanjang tidak berlebih-lebihan dan sombong ( Tafsir Al-
Manar VIII, TT : 384)
Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdun bin Humaid dan
An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Mardawiyah dan Al-Baihaqi dalam
Syu"bul Iman, diterima dari ayahnya, ayahnya menerima dari
neneknya
Makanlah kamu, dan minumlah kamu dan sedekahlah, tetapitidak dengan sombong dan berlebih-lebihan. Karena TuhanAllah amat suka melihat bekas nikmat-Nya pada hamba-Nya(Tafsir Al-Azhar IV, 1990 : 2354).
Setelah menelaah isi teks di atas baik Al-Qur'an maupun
dari hadits Rasulullah SAW, esensinya adalah melarang makan,
minum dan bersedekah sekalipun dengan cara berlebih-lebihan.
Atas dasar itulah penelitian ini megambil judul
"Implikasi Paedagogis tentang Larangan Israf Makan menurut
Surat Al-A"raf ayat ke-31"
5
B ~ Runuean dan Penbat.aean Masalah
Keteladanan Rasulullah SAW dalam menanamkan pola hidup
sederhana, secara historis telah diafiliasikan oleh para
Rasulullah SAW yang artinya :
i tu d i t a t a begi tu hebat.nva dengan ran c angan yang tersusun
yangibu
Apabila kita memperhatikan pola aturan makan
Belum pernah Nabi Muhammad SAW membuat kenyangkeluarganya dalam tiga hari berturut-turut dengan rotidan gandum sehingga beliau be~pisah dengan dunia (AIGhazali, 1990 : 19).
rapi, mulai dari tabel makanan orang hamil,
menyusui, anak balita, orang dewasa, dan makanan manula.o
Masing-masing disusun sebagai berikut :
sahabat dan para ulama. Salah satu gambaran adalah hadits
dianjurkan oleh para ahli gizi dan kesehatan. Aturan-aturan
yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Telah bersabda
6
Tabel I Ketentuan Makan
Komponen Keterangan
3. Perhatikan kebltuhan gizi-gizitiap keIuarga
5. Perkenalkan secepat mungkinberbaga i macam makanan pacta bayidan anak-anak sehingga kelaktidak mengal.ami. kesukaran dalammenerima makanan
6. Usahakan warna, bentuk dan rasayang menarik
7. Htdangkan makanan dengan rapidan menarik
4. H'idangan hendaknya bervariasi dandisusun berganti-ganti tiap harirencanakan, susunlah hidangansekal igus untuk beberapa ha.ri
(Usaha Kesehatan Sekolah, 1979 : 117)
2. 4 sehat 5 sempurna 2. Makan pagi sama pentingnya denganmakan siang dan malam, masingmasing hendaknya terdiri dari 4sehat 5 sempurna
1. Zat makanan 1. Tiap hidangan hendaknya seimbangdalam zat-zat makanan dan sebagaikebutuhan sehari-hari
3. Gizi
5. Makanan bavi
6. Aroma
Demikian cara penyusunan makan, mulai dari memilih
"
4. Variasi
makanan dan menyusun makanan untuk tiap hari, menyusun gizi
dan aroma yang begitu tersusun dengan rapi dan teratur.
7
Tabel 3 Kebutuhan Kalori Remaja Menurut Kelamin
Tabel tersebut roenggarobarkan semakin bertarobah usia
semakin bertambah pula kebutuhan kalorinya.
106)(llsaha Kesehatan Sekolah, 197
u s i a Jurolah Kalori
1. 1 sid 3 tahun 1200 kalori
2. 4 sid 6 tahun 1600 kalori
3. 7 sid 9 tahun 1900 kalori
4. 10 sid 12 tahun 2300 kalori
Tabel 2 Kebutuhan Kalori untuk Anak-anak
u S 1 a 1 . Ke l am i.n Jurolah Kalori... enlS
1. 13 sid 15 tahun Laki-laki 2800 kalori
~ 16's/d 19 tahun Lab-lab 3000 kaloriG.
3. 13 sid 15 tahun Wanita 2400 ka l.ori.
4. 16 sid 19 tahun Wanita 2500 kalori
(Usaha Kesehatan Sekolah, 197 106)
Dan kebutuhan kalori reroaja laki-laki berbeda dengan
kebutuhan kalori reroaja wanita, kebutuhan remaja laki-laki
lebih besar daripada reroaja.wanita.
8
Tabel 4 Kebutuhan Kalori Orang Dewasa
Pekerjaan Kel!llllin Jumlah Kalori
1. Juru tulis LaId-laId 2200 kalori
2. Perawat Laki-laki 2600 kalori
3. Pekerja berat Laki-laki 3000 kalori
4. '3uru tulis Wanita 1700 kalori
5. Perawat Wanita 2000 kalori
6. Pembantu Rumah Tangga Wanita 2400 kalori
7. Wanita hamil Wanita 2300 kaloriI
8. Wanita menyusui 1 Wanita 2800 kalori
I
(Usaha Kesehatan Sekolah, 197 , 106)
Kebutuhan kalori orang dewasa dibedakan dengan jenis
pekerjaan, dan kebutuhan laki-Iaki yang bekerja berat lebih
besar kebutuhannya dibanding dengan kebutuhan wan ita pekerja
berat dan wanita menyusui.
Tabel-tabel dari nomor 1 sid no. 4 merupakan gambaran
pola hidup untuk mencapai kebutuhan jasmani yang sehat. Akan
tetapi apabila kita perhatikan pola hidup Nabi Muhammad SAW
dan para sahabat-sahabatnya yang banyak digambarkan dalam
beberapa hadits tidak sejauh itu para sahabat menata makanan,
akan tetapi para sahabat dan para ulama mereka hidup sehat
lahiriyah dan bathiniyah.
maka
Apakah
mendasar
kebutuhan gizi,
kepada masalah:
9
apabila kit a memperhatikan pandangan para ahli
ternyata mereka menata dan memilih makanan yang
Namun
kedokteran
begitu tersusun, terprogram yang secara rapi. Pola demikian
diprogramkan secara nasional mulai perkotaan sampai pedesaan,
mulai cara perawatan wanita hamil, ibu-ibu yang menyusui,
anak balita, dan sampai cara perawatan manu la, para ahli dan
aparat terkait mereka menetapkan melalui tatap muka seperti
seminar, dan simulasi. Dan diprogramkan secara nasional dalam
bentuk tulisan sehingga terbit berbagai buku antara lain
buku UKS, Makanan Sehat, Pelajaran Bidang Makanan, Buku UPGK,
Penuntun Perawatan Pengobatan Modern dan lain-lain.
Ternyata dengan pola demikian untuk mencapai manusia
yang sehat secara lahiriyah masih belum tercapai secara
sempurna, malah apabila kita perhatikan jaman sekarang
semakin timbul aneka ragam penyakit. Ternyata untuk mencapai
tujuan agar manusia yang sehat secara lahiriyah saja masih
perlu adanya suatu usaha penelitian yang mendasar. Apabila
untuk mencapai manusia yang sehat secara spritual yang benar
benar sesuai dengan kepribadian manusiawi pada umumnya dan
sangatpada kepribadian yang Islami pada khususnya. Hal ini
perlu adanya penelitian dan penanggulangan yang
dari orang-orang yang ahli pula.
Memperhatikan soal makan dan
penelitian ini akan difokuskan
10
implikasi pendidikan yang terkandung dari larangan israf
makan dalam surat Al-A'raf ayat 31 dengan adanya permasalahan
di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan israf makan dalam surat Al-A'raf
ayat 31 ?
2. Apa bahaya israf makan terhadap kepribadian ?
3. Apa usaha pendidikan agar orang men8hindari israf makan ?
C. Penjelasan Istilah / Penjelasan Judul
Masalah yang diteliti adalah Implikasi Paedagogis dari
larangan Israf Makan dalam Surat Al-A'raf ayat 31
Ada tiga kata yang harus dijelaskan, yaitu: Implikasi,
Paedagogis, dan Israf Makan.
W,J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
(1975 : 377) menuliskan tentang arti implikasi :
"E: 1. Keterlibatan atau keadaan terlibat misalnyaperang gerilya yang didukung rakyat, digerakkan untuktujuan politik, dimana mana mempunyai internasional; 2.Apa yang termasuk atau tersimpul, sesuatu yangdisugestikan tetapi tidak dinyatakan, misalnya apakahdari pernyataan itu ?
Dalam Ensiklopedi Indonesia (1982 : 1397) menyatakan
tentang Implikasi (dalam bahasa Latin = implicate =menyelipkan, mengimbuhkan). Dalam pengertian umum: sesuatu
yang terlibat dalam sesuatu masalah.
Sedangkan dalam Ensiklopedi (1982 : 142) arti implikasi
berasal dari implicate (Latin) yang berarti :
11
mengandung sesuatu. Suatu ucapan mengimplikasikan suatupendapat lain yang masih tersembunyi. Manusia dapatmengambil keputusan yang bersifat susila telah ada 01
dalam p erig amb i Ian keputusan i tu meskipun t idakdinyatakan norma-norma susila telah diimplikasikandidalamnya.Dari ketiga pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan
berkaitan dengan masalah paedagogik atau pendidikan (Abu
Sedangkan Paedagogis yang dimaksud adalah suatu yang
pengertian dari suatu peristiwa at au ucapan yang tidak
maupun
Implikasid eng andimaksudyang
suatu pengertian dari ucapan
d emi k i an
tetapi maksud atau pengertian itu tersimpul di
Derig an
Ahmadi, 1991 : 69).
Paedagogis adalah
tentang arti implikasi ~~Iah: Suatu maksud atau suatu
dinyatakan
dalamnya.
perbuatan yang berkaitan 0engan masalah pendidikan, namun
maksud atau pengertian itu tidak dinyatakan tetapi tersimpul,
terlibat didalamnya niIai-niIai pendidikan. Dalam pengertian
israf makan adalah :
1. Makan yang meIebihi batas perasaan kenyang
2. Memperbanyak makan dalam satu hari
3. Makan makanan yang diharamkan
4. Makan makanan yang dihasilkan dengan cara yang haram atau
sub hat
5. Makan makanan yang bukan miIiknya
6. Banyak menghidangkan makanan dalam satu waktu
7. Seng a.i a mencari tempat untuk mencari kenikmatan makan
12
Sed angkan di nR1Rm t~fsi~ Ibnu Katsi~ II 210
menjelaskan :
"Seaunggu hnva dari salah satu israf makan va i tu setiap
makan makan yang d Ling i.n kan ? •
Di dalam tafsir Munir I : 276
"Heng angg ap sepele bar ang haram d errgan neng harankan yang
Dari Ibnu Munibbah. boros ialah jika orang-orang yang
Dalam tafsir AI-Azhar IV, 1990 : 2354 dikatakan :
yang haram.
batas
tafsir AI-Manar VIII : 384 dikatakan :
~ /"J\.";, .....-(:::\"·"l·;:.j\< "Ji'=::: <, .1":, "'//~ .........uL:.11~ iJ £.} w ~ ~<J':-~."&",,
,/ ".. J /.., ;"'j/'// """,//(j"'/......b~ IJO(..J,~ .",
• ,,~ . V-"~ ;.~
Munibah berkata : ~ari se~agiarr israfmanusia itu berpakaian. makan. atau
miliknya.
Dengan demikian pengertian israf makan itu bisa diambil
Dari Wahab binadalah sehinggaminum yang buk~n
Dalam
berpakaian atau makan. minum. barang-barang yang di luar
ialah yang melebihi batas yang patut.
kesimpulan. bukan hanya makan sampai kenyang saja tetapi bila
halal atau menghalalkan yang haram atau melampaui
kesanggupannya. Dan berlebih-Iebihan atau israf atau boros
dalam makan".
kita makan makanan yang haram. atau yang didapat dengan cara
13
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan meneliti masalah ini adalah untuk menganalisa isi
kandungan ayat ke-31 surat Al-A"raf yang berkaitan dengan
nilai-nilai pendidikan dari larangan makan yang berlebih-
lebihan.
Adapun secara operasional, penelitian ini bertujuan
b. untuk mengetahui bahaya israf makan terhadap kepribadian
a. untuk mengetahui pengertian israf makan
c. untuk mengetahui upaya pendidikan agar orang-orang
menghindari israf makan
pengembangan pendidikan. yang dapat diaplikasikan
sehari-hari bagi setiap pribadi muslim
2. Kegunaan Penelitian
pad a
bahan
dalam
menjadidiharapkaninipenelitianHas i I
kehidupan
umumnya.
yang benar-benar harus dihindari seperti dikatakan dalam
Bentuk larangan israf makan yang terdapat dalam surat
yang berlebih-lebihan. Adalah :
66 :
Penafsiran firman Allah (
Al-A"raf ayat ke-31 adalah larangan yang bersifat penandasan
E. Kerangka Pemikiran
tafsir Fakrhur-Razi XIII-XIV
yang artinya sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
14
" H/' ta ~l-:" .f ~l·: ~~ ~ -;y ~.."&~'\"it ~ . \ib/~~ ~1'·...a U ... ~ ...,,~ -~ ~.. .~. ~ -
" " ... "'4C;;"~ .. ;; -' ........., ~ ~\ ';:J ., .... 1P"J'..,;..\. ...,1 ,J. AU' A..,. ..t..,~ r, }'.~ -, ~\,.e ... ~• """" ., • , \,;J----- """..,." ...."./ v--
. ~j"t\~' J~t';';"L"Dan Lar-ang an ber lebih-Iebihan ini .ad a Lah Allah 'I'a ' alamenandaskan. dalam arti harus ditinggalkan. Karena padasetiap perbuatan yang tidak disukai ofeh Allah Ta'alaAllah Ta'ala tidak akan memberikan pahala. sebab pahalaitu hanya akan diberikan kepada orang yang beramal yangdisukai oleh Allah Ta"ala.'· (Fahrur Razi XIV: 66).
Sedangkan dampak yang timbul dari israf makan terhadap
kepribadian seseorang adalah yang harus dicari cara
penanggulangannya agar orang dapat menghindari israf makan
lagipula bagaimana usaha pendidikan dalam menanggulangi israf
makan' itu. Dalam kerangka pemikiran ini akan digambarkan
dalam bentuk bagan sebagai berikut :
Bagan I. Kerangka Pemikiran Tentang Israf Makan
15
Pemikiran dalam Penelitian tentangdari Larangan Israf Makan Menurut Surat
4. Hidup bisa tefJarig
I Implikasi P~Edagogisdari Laranqan IsrsfKakan
I" ro;un beribadah
I b. Sohal JaSii"Jll
!J. l!eiiper;uat mqatan
[2. Melaiibah i1lil1
I x n' ." •". ~lsa 5!'laul1qan
I p" p ~ f' I 0 •• ~- n'-" 'T ,arliMl1g~n . Ma rJIL8SS1f ~ a ~Jg ,!I!Uan 15r~hItElitang-Israt Ma\:;n I !1ak;n
'
I1. Fakhrur-Razi L1 IJ. ~:~e:ar~ Rasulul-
2. Ibna Katsir
I 2. KetEJedan;n Sahabat
lr.:r~% )3. l\mir Na....i If-c-- --=--=-'-1 I I 3. Keteladanan Ul....~~~3l-! 4. AJ-flarO!)hi I II;lJatsatul Anbiya
L~ 7 : 31 I I' 5. AI-A'har I Bahaya Israt "alan
b. Jalalain! II.I !
1'-- --'
)
Bagan I. KerangkaImplikasi PaedagogisAl-A'raf ayat ke-31.
deskriptif. Metode deksriptif artinya suatu usaha untuk
mengumpulkan data yang .tertuju pada mas a sekarang. Kenurut
16
ciri-
adalah
F. Ketode dan Teknik Penelitian
1. Ketode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Winarno Surachmad, 1982 : 139). Ketode ini memiliki
ciri :
a. Memusatkan diri pada masalah-masalah yang ada pada masa
sekarang, pada masa aktual.
b. Data-data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan
kemudian dianalisa. Karena itu metode ini sering disebut
met ode analitik.
2. Teknik Penelitian
Teknik Penelitian yang digunakan adalah studi literatur.
Teknik ini ~enggunakan sejumlah buku-buku yang ada kaitannya
dengan peneltiian.
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain ,1. AI-Qur .an
2. Tafsir Fakhrur-Razi
3. Tafsir Ibnu Katsir
4. Tafsir Munir Nawawi
5. Tafsir AI-Karoghi
6. Tafsir AI-Azhar
7. Tafsir Jalalain
A. Terjemah Ha'nawiyah surat ayat ke-31 :
BAB II
TAFSIR SURAT AL-A-RAF AYAT 31
THNTANG ISRAF MAKAN
\"..1.-' :,,~, ",..,J". 'IF""" 'fJ'~ ...,,\ .... ,=.H ~'A I ~~ j(~ ~. _J .".J.>".)J~
.,,-.., .;;I ;,; :,.. ~ "'" .", ,
" •• /'J .,'. -: ".~"\t, i 'YAn 1"J. "::, "1'''~ ..... " .... -'""'t "" ~ ....
"Hai' anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap(memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlahberlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukaiorang yang berlebih-lebihan" (Depag RI, 1984 : 224).
dapatatasdiayatlafzhiyyah,
Ambillah/Pakailah
17
Anak
makanlah
mesj id
minumlah
Adam
Perhiasan
mu/kamu
di/ketika
dan
dan .
setiap
secara
~4
(.>1
~j.>". .~..r
f~
J(':
~
"V"I ,~l
\J'?v
Hai
Adapun
diterjemahkan sebagai berikut
18
dan
janganlah
berlebihan
sesungguhnya
Dia (Allah)
tidak
penafsiran terhadap ayat-ayat sebelum dan sesudahnya.
B. Penafsiran Atas Ayat sebelum Qur"an surat Al-A"raf 31
menyukai
orang yang berlebih-lebihan
,-<.H•
o 0, ....11W.r-
Dapat diperkirakan ayat yang paling berhubungan dengan
Penafsiran terhadap ayat 31 tidak bisa dipisahkan dari
ayat ke 31 surat Al-A'raf adalah ayat ke 28, 29 dan ke 30
19
penafsiran ayat selanjutnya, yang menjadi bahan pokok kajian
penulis. Sebelum menuju pada pembahasan ayat ke-31 surat Al-
Mengapa kamu mengatakan sesuatu tentang AllRh RpRyarig tidak kamu ketahui ?" (ayat ke-28)
gambaranKetiga tafsiran ayat di atas memberikan
29. Ketahuilah : "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan.Dan (katakanlah) : luruskanlah muka (diri) mu disetiap kamu sembahyang dan berdo'alah denganmengikhlaskan keta'atanmu kepada-Nya. Sebagaimana Diatelah menciptakan kamu pada permulaan (demikianpulalah) kamu 'akan kembali kep adan ya ;." (ayat ke-29)
30. "Sebahag i an diberi-Nya petunjuk dan s ebahag i an Lag i,telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnyamereka menjadikan syaitan-syaitan (sebagai) pelindung(mereka) selain Allah, dan mereka mengira mendapatpetunjuk." (Depag RI, 1984 : 224-225).
A'raf, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan tafsiran
singkat ketiga ayat tersebut. Sebagaimana dikatakan Salim
Bahreisy dalam tafsir ringkas Ibnu Katsir yang menuliskan :
"Menurut kebiasaan, bangsa Arab di masa Jahiliyah tidakmelakukan tawaf dengan pakaian yang sudah dipakai.Mereka beralasan karena pakaian itu sudah dipakai untukmaksiat, maka tidak boleh dipakai untuk tawaf, kecualibangsa Quraisy (Al-Humus) mereka ini boleh tawaf denganpakaiannya, dan orang-orang yang dipinjami pakaian olehorang-orang Humus bertawaf dengan berpakaian atau harusmembeli baju yang baru, jika tidak maka harus dengantelanjang bulat, laki-laki maupun wanita, dan wanitayang tawaf dengan telanjang di waktu malam. Bahkan adayang berkata kami tawaf sebagaimana keadaan kamiketika baru dilahirkan oleh ibu.Karena mereka mengira bahwa perbuatan yang merekalakukan berasal dari tradisi kakek dan nenek moyangnyaitu seakan-akan bersumber dari syari'at agama Allah,maka turun ayat ke-28 surat Al-A'raf.Dan apabila mereka berbuat kekejian, lalu mengatakan,"ini yang kami dapat dari ayah dan nenek kami, dan Allahmenyuruh nabi-Nya. Katakanlah, sesungguhnya Allah tidakmenyuruh perbuatan yang keji dan munkar. Adakah kalianmengatakan sesuatu atas nama Allah sedang kalian tidakmengetahui.
dikembalikan.
20
yangAllah), Sebagaimana
Lalu penafsiran firman Allah
(
Lf'Y~b~E,~10t.JI0--'v ,t.'; t\<.r'W\~I~
. ~L;061~L1.k.J bJ:. •i~J~'\.;t~
Kemudian Allah menyuruh nabi-Nya, katakanlah Tuhankuhanya menyuruh berlaku adil, baik, jujur, dan tetaplurus dalam melakukan ibadah, mengikuti jejak para Rasuldalam semua yang mereka ajarkan dari Allah, dan syari'athukum Allah dengan tulus ikhlas, sebab Allah tidak akanmenerima amal perbuatan seseorang sehingga melengkapikedua syarat ini, yaitu tepat menurut tuntunan syari'atdan tulus ikhlas bersih dari syirik (Ibnu Katsir III,1993 : 392).
Ibnu Abbas ra. berkata, pada suatu hari Rasulullah SAW.
berdiri di tengah-tengah kami seraya memberikan nasehatnya :
menciptakan pada ~wal pertamanya demikian pula kalian akan
"Hai s emua manusia, kalian akan dikumpulkan menghadapkepada Tuhan Allah dalam keadaan telanjang bulat danbelum dikhitan. Sebagaimana kami jadikan pada awalmulanya, maka kami kembalikan, sebagai janji kami,Sungguh kami yang melaksanakan (Ibnu Katsir III : 392).( . .. \1\ ' t' <' ), akan dikembalikan
U0'>.,,-'~'~ Usebagaimana keadaannya semula, yang muslim dibangkitkan
menjadi muslim, sedang yang kafir dibangkitkan lagi menjadi
kafir, demikian pendapat Mujahid.
Said bin Jubair berkata : sebagaimana ketentuan Allah
yang disebutkan dalam ajal bahwa seorang manusia sudah
ditentukan kepastiannya bahwa ia akan bahagia atau binasa,
21
apakah ia akan beriman atau ingkar. kafir. menentang.(Jud-
Ibnu Mas'oed ra. meriwayatkan bahwa Mabi SAW. bersabda
U~ L~~IJ-l~~f»1 ()16..r.:-" 411~~~t,;_,
, L... "';'-'~.cl •.J ...,;, ....;. ~tf~t~.'\l~ll- ".~ ~~ ... • "'" • .• L.·V '"""-' ~-' ..
. ~\.:·;II ~~ t • I, I .... \ I ..-- ~ .. \./\.4..) o-«~
"Demi Allah tial1a Tuhan selain Dia. Sungguh adakalanyaseorang mengerjakan amal ahli syurga sehingga jarakantara dia dengan surga itu hanya sehasta atau sedepa.tiba~tiba dalam suratan amalnya berubah mengerjakan amalahli neraka, sehingga ia masuk ke dalam neraka. Danadakalanya seorang mengerjakan amal ahli neraka sehinggajarak antara dia d~ngan neraka itu hanya sehasta atausedepa sedang dalam suratan amalnya lain, maka iamengerjakan amal ahli surga, sehingga ia IDasuk ke dalamsurga (Ibnu Katsir III, 1993 : 393).
Sahl bin Sa"d ra. berkata : Rasulullah SAW bersabda :
vWIJbl(,AJ.;G"~'~I~<r'l1J16vt.WJ,J.}~'~1
." ..,,: ~1J..e1&-~"vtrJl~1JJ:'uA1JILS~lc:?~ .cl".... ,;J.~ J\..s.~ Illl
"Sesungguhnya seorang hamb8 ada~nYa mengerjakansesuatu yang d i.p and an g -oran g s ebagai p e r bu atan ah l i.syurga padahal ia ahli neraka, dan adakalanya iamengerjakan sesuatu yang dipandang orang sebagaiperbuatan ahli neraka padahal ia ahli syurga. Dansesungguhnya semua amal itu tergantung pada akhirpenutupnya (Ibnu Katsir III, 1993 : 393-394).
Dan dalaID riwayat Muslim dan Ibnu Majah, Nabi SAW.
bersabda
Set .i ap hamba akan d i b arrg k i tkan (d i ha.ri kiamat) sesuai
dengan keadaan ketika matinya. HR.Muslim dan Ibnu Majah,
(Ibnu Katsir III, 1993 : 394).
22
Abu Hurairah r8. berkata. Rasulullah SAW bcrGubda :
..1._" • 4; \ .J? •..., ......,., V' ".,.,
4.i'''~b~l,; ~V\a ·~\~.A~t.,).,..J{
~ et\
Iyad bin Himar ra. berkata, Rasulullah SAW. bersabda,
Setiap anak dilahirkan ke dunia sesuai fitrahnya, makadidikan kedua orangtuanyalah yang menjadikannya yahudi,nasrani, atau majusi (HR. Bukhari Muslim) (Ibnu KatsirIII, 1993 : 394).
dalamdankecenderungan untuk berlaku jujur
Allah Ta'ala berfirman :.-
. ~~U'-~.~t;"~\~~l:i~~"l:s~JlSesungguhnya Aku jadikan hamba-hamba-Ku manusia-manusiayang jujur dan lurus, tetapi datang syetan membelokkanmereka dari agamanya. HR. Muslim, (Ibnu Katsir III, 1993: 394).Dalam keterangan ini telah jelas bahwa semua mahluk
memiliki
mempertahankan kejujuran ini ada yang bertahan dan ada yang
syetan dianggap dan dipandang lebih tepat, maka ia berbelok
1993 : 395).
tidak, sehingga terpengaruh dan merasa ajaran dan ajakan
mepertahankanuntukdia memang memiliki bakat
Di lain hadits Rasulullah SAW. bersabda :
\ .... ." ? """ "'. . 7 \:J l/~~y-,l4.... ·';fW "'~~ . I(.p
"Semua manusia tiap pagi menjual dirinya,
karena
tauhidnya, taatnya atau Islamnya (Terjemah Ibnu Katsir III,
memerdekakannya atau membinasakannya. Maksudnya ialah jika
manusia menurutkan hawa nafsunya kemudian melanggar dan
menentang ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka berarti ia telah
membinasakan dirinya."
23
Karena itu di dalam ayat 30 ini Allah menyatakan
Sebagian mendapatkan petunjuk, dan sebagian tersesat karena
mereka berwali kepada syetan yang mereka jadikan pimpinan
selain Allah, namun mereka masih mengira dirinya mendapat
petunjuk hidayat juga.
Karena hidayat yang benar bisa berupa kekuatan istiqamah
dalam mengikuti semua tuntunan serta petunjuk Allah dan
Rasulullah SAW, maka hila ia menyeleweng dari itu meskipun
dengan apapun juga, tetap tersesat.
lain :
penjelasan tafsir, telah d i s i nggung penafsiran dari 'ayat-ayat
Demikianlah tafsiran surat AI-A'raf ayat ke-28, 29 dan
umumnya
berbagai
Dalam ayat ini dari berbagai tafsir pada
AI-A'raf ayat ke-31. Namun sebelum menelusuri
ayat ke-31, yang akan menjadi pokok bahasan penulis. Yaitu
ke 30, yang menjadi penghubung dari turunnya surat AI-A'raf
menafsirkan sama yaitu adanya bantahan Allah SWT kepada
1. Tet s i r Fakhrur-Rozi
~:::\l: 0";~'';'\(yv-lI~Wv--A.J..\J..IJ.at'O\O'"'~U!'Ji~~J\ ~-,\:" ~l(,~~ ,,'\...J,:J~,,'+:Jl: J~)\.~~
. yV ~ ~~ "Y \}ti"'~;;~~\ ~ i.J~V \~)=-
orang-orang yang melakukan tawaf dengan telanjang, antara
sebelumnya, yang masih memiliki keterkaitan.
C. Tafsiran Surat AI-A'raf ayat ke-31
, Implikasi paedagogis dari larangan israf makan menurut surat
waktu Malam hari. Apabila mereka telah sampai ke mesjid Kina
mereka itu membuka pakaian lalu mereka memasuki mesjid dalam
berbuat demikian itu adalah mengambil ibarat lepasnya dosa
sambil
Ibnu Abbas berkata : Sesungguhnya orang-orang Jahiliyah
24
tS~&>~YJWctU.)J-.Ui \J~~~-,. ,-:,.,J~\~~l "pI
~ ': ... :' ~j~~L-JIc:,.:, \(" '-1l:. ';J\r.r\::;..~U"?'y.)\\ [y
~\;.c}~:?~-,,~\~4:v; ..~ 4r.~~.u.\. ..;r~lo-U~\Y.J.~V~u~I;~.c:.b;o~~~\(
0hpl V#,u,IJyv\: ,~IJ\:;..;'~)~\')'.J.\;";;~1tfy ~\)~,~"Y\b1bJ\..;,A1\IJr'\';·cli~~
( ~V ·~')l-,~?br-'J~~' \.,J(,
telanjang, laki-laki pada waktu siang hari dan perempuan pada
Adam, pakailah pakaianmu di setiap memasuki mesjid."
tetapi mereka memakai pakaian. Dan mereka tidak makan kecuali
keadaan telanjang dan sebahagian dari mereka berkata: Kami
pahanya, mereka tidak melakukan thawaf dengan telanjang,
ada yang mengambil penutup yang dikenakan di antara dua
berhak berbuat demikian? maka turun aya t ini: "Hai anak
dari bangsa Arab melakukan thawaf di Baitullah
Sehingga orang muslim bertanya : Hai Rasulullah apakah kita
seperti lepasnya pakaian-pakaian. Tetapi di antara perempuan
yang hanya menjadi kekuatan, mereka tidak makan minyak lemak.
-,;,
2. Tafsir Ibnu Katsir
antara lain :
25
hadits
sambil
Pada hari ini telah jelas seluruhnya, atau
Nasai, Ibnu Jarir yang lafazhnya dari
~~I~AiJ..! c': .!1~\(~6f'~I~"'J'4!~\"01,,~
~J.>U' 411UJ'~~lr.~~~t....:;J!J~ z,'.,Vt.fb~~\lr.1if~V!~~ .. \ '\.L....~ I -('lY.~f~~1 .~..V -... • .. U}P-:' \-~ ~ \,0'1"""".
~W~v~~yWGJl?)1b~~~U..,;~~t{Jt;VJY
. .u--\)\;~~~.) .0(,Li ~O ~."~ (~II J.,;; ~\~\~ \(, J.::.-b~"Ayat ini mengandung penolakan terhadap orang musyrik
Selanjutnya di dalam ayat ke-31 surat AI-A"raf ada
(Pakailah pakaianmu, makanlah daging, minyak lemak,
1990 : 64)
Muslim,
laki siang pari, perempuan malam hari. Dan ternyata perempuan
telanjang. Sebagaimana hadits hadits yang diriwayatkan Imam
bersyair
Syu"aibah dari Salman bin Kahil dari Sa"id bin Jubair dari
Ibnu Abas telah berkata Nyata-nyata mereka melakukan thawaf
sebagiannya dari apa-apa yang telah jelas dihalalkan (Ibnu
yang berpendirian thawaf di Baitullah dilakukan
di Baitullah sambil telanjang, laki-laki dan perempuan, laki-
Katsir II, TT : 210).
kalimat-kalimat yang beda penafsiran dari para mufassir
, minumlah dan janganlah berlebih-lebihan." (Fakhrur-Razi, XIV,
26
t. Tafsir Fakhrur-Rozi
Jo-.;J\~..:,-~tG.J-,\·~~lj1.... ..Jl.r,W,A\..,.j U\<..:.)\ rh\W~'-, .4/.i;~'if~~~ '...,.d)'by\~ U'~~,~v~ ~y..us~.r-' ~'-')J~~~~liL\':;L~'LYL-- ~~d-'Q'"~~~'v~i ~'\t.P·\\'ih-p) \b~ft-.rJ\
Ketahuilah bahwa dalam ayat ini Allah memerintahkan
supaya berbuat keadilan. Dari sejumlah perintah berbuat adil
adalah adanya perintah untuk berpakaian, makan dan minum.
lalu tidak jadi dosa apabila dalam hal ini diceritakan pula
adanya perintah mendirikan shalat, sebab dalam ayat
sebelumnya ada firman Allah - Luruskanlah muka (diri)mu di
setiap sembahyang, dan menutup aurat merupakan syarat,~
-. shahnya s ha I a t . Dan dikatakan pula ada keharusan b e r-pak a i an
di dalam ayat ke 31 ini. Namun dengan penafsiran demikian
timbul beberapa masalah antara lain :
( JJ)l1 :oL.J.\)~~Dj~t,;.\(y~l~l;i & ~~1j..1 U\ s(r'~Gd JIi,~~JI1j..D.J\~\ \~tG,J.::.»~~Wt,V~~J~J\ .&~
\.>. 'P''-?t;;~~~\' ~\;~.,., b~~1 \.;~~.Y ~~
,-:,,~jJ\tY(.$~~)'Jl;.;~';~ J~~P-"y",:, J\\~J; .u.LV~~r-to\)! 0 ~ ~\;.:1\ {,s- \:.:~V
I ~~~J' v--JI us-~V"''; ",~j.~';:'>
27
')'''1 ~V~0.J\ .t':1~1S". ~j u}- .,~\'~\(f'':U~\Ju.; .~,) u~~"YJ I \":';1\~~1~ (j~\
•oUJ~.iihJJ..:/l; ~ ~';~U\6>\~.roIJ.,......V~
t.Y~,)rJL,r-»1~fVt,.",~\)~\~"~11
. (~V y:''Y-,
(l1asalah Pertama)
Ibnu Abbas berkata : Sesungguhnya orang-orang Jahiliyah
dari bangsa Arab melakukan thawaf di Baitullah sambil
telanjang, laki-laki pada waktu siang hari dan perempuan pada
waktu malam hari. Apabila mereka telah sampai ke mesjid Mina
mereka itu membuka pakaian lalu mereka memasuki mesjid dalam
keadaan telanjang dan sebahagian dari mereka berkata: Kami
berbuat demikian itu adalah mengambil ibarat lepasnya dosa
seperti lepasnya pakaian-pakaian. Tetapi di antara perempuan
ada yang mengambil penutup yang dikenakan di antara dua
pahanya, mereka tidak melakukan thawaf dengan telanjang,
tetapi mereka memakai pakaian. Dan mereka tidak makan keeuali
yang hanya menjadi kekuatan, mereka tidak makan minyak lemak.
Sehingga orang muslim bertanya : Hai Rasulullah apakah kita
berhak berbuat demikian ? maka turun ayat ini :
28
"Ha i anak Adam, pakailah pakaianmu di setiap memasuki
mesj i.d ;." (Pakailah pakaianmu, makanlah d ag i.ng , minyak lemak,
minumlah dan janganlah berlebih-lebihan." (Fakhrur-Razi. XII-
XIV, 1990 : 64)
( ~WI-~t..J\)
v.:~.">'-,)JLJAl;; ~LkJ.J'" I~~\~~~\ OA ,)~\
(Wl;:-Jt. 'Y1~l'~.J-!1\g~I"I,..A~...:JI~..~·d (,\:' ~;
,4.; ....>~-y~ p1~ L.:'~'.)~'l. U:':~!r\..p<tbj}-, I UJ..,.."uq,~l..l)~W~I») a.. J.,A.:.1\"A.")11~J\.iJG.1~' ~~
if,-!)1 W0A~~\I..\r~~~lU"'4J1I~ ( ~v,,~~,
bj.J.~~"';1 "<\: ;Jlb.:u. j ~)1.);>\:..,..\ juu A.i\~ •"A.::?)1.J
'~j.l~ ,)~\i>'~u~ I~l.b~~ Ib~~P#~)'
r' (F"·~-!».J~~~·~~~0S-"!lS:J"-A: ·;.\1~~. \
~~'~\...Jt-'l ~~A.::!;ll ~'o'C/';I,:-,~"JIr'YI"
: 0~)1tv~ua=J"'~~'c)s-~~\~~"'; I ~~
Y$~"""'YI~~-,r\ (p..; ~j.;..) ~"':;~J?\.i.bc.;~,~\
. ~;,;.t"'U<"<lA\;\;.w.~J~~~~J#J~'lV•Cr~\.5-'W-,
29
(Hs se I et: yang kednn )
Yang dimaksud dengan perhiasan di sini, yaitu memakai
baju. Dengan firman Allah - Janganlah mereka - wanita-wanita
mu'minat memperlihatkan perhiasan-perhiasannya, yaitu
pakaiannya, lagi pula perhiasan itu tidak dimaksudkan kecuali
untuk menutupi aurat sesempurna mungkin. Dengan demikian
berhias dengan memakai baju pada waktu jum'at, dan karena
merayakan dua hari raya hukumnya sunnat. Dan pada ayat
sebelumnya Allah telah berfirman - Kami telah memberikan
pakaian yang dapat menutup kejelekan-kejelekanmu. Nampak
jelas yang dimaksud pakaian yang dapat menutup dari kejelekan
dari masalah perhiasan dan keindahan. Kemudian dalam ayat ini
Allah Ta'ala memerintahkan untuk berhias. Dengan demikian
maka wajib memakai/mengenakan perhiasan untuk menutupi aurat.
Kemudian tentang berhias ini telah sepakat para mufassir
bahwa yang dimaksud adalah memakai pakaian yang dapat
menutupi au r a t , Juga firman Allah. Ta'ala Paks i l sh
P8kaianmu, adalah bentuk perintah. Dan bentuk perintah itu
menunjukkan kewajiban, maka menjadi ketetapan bahwa memakai
pakaian itu wajib. Dan yang selain pakaian tidak wajib maka
wajibnya mengambil perhiasan dengan berpakaian merupakan nash
yang sesuai dengan kemampuan.
Jika telah dimengerti maka kita katakan bahwa firman
Allah SWT. - Pakailah pakaianmu - itu merupakan perintah dan
zhahirnya perintah adalah untuk wajib. Dengan demikian
perintah ini adalah menunjukkan wajibnya menutup aurat di
Hasalah ke - 1
30
setiap mend i.r Lkan s ha l.et ? , Namun d emi.k i an selain p emahanan
sep~~ti di atas, masih timbul pula pe~masalahan-pe~masalahan,
(Fakh~u~-Razi, XIII-XIV, 1990 : 64-65),
( J."'YI J'J-=JI )
c1\ :> 6 \ cJ,..:,")'." ( \Y~ \." '."...\(, ) ~;; A:. \ ..~Jl,.,:; 6J I
·~''4.>~\f' ( f;~JIJJ>.) 4\~b~ul~;'~~~I~1Sesungguhnya Allah dalam fi~man-Nya - pakailah pakaianmu
~) yang i ndeh - diathafkan kep ad a f' i r man-Nva yang lain - makan ..
dan minumlah kamu. Dan tidak ada lagi keraguan bahwa perintah
makanlah dan minumlah adalah perintah yang mubah~ maka
pe~intah dalam - pakailah,pakaianmu - itupun perintah yang
mubah pula. (Fakhrur-Razi, XIII-XIV, 1990 : 65).
Sebagai jawaban d ar t masalah ke-l
~,.,.h..J.lj.J?~~\~v'>UiJId.? V (~~ <t:l ~ ~~-'
_f-ll ~~I~."vt;~J,ty~I",J?J.Y\; ~'-',~
Tidak semestinya meninggalkan zhahi~nya yang ada pada
ma'tuf meninggalkannya dalam ma'thuf alaih, lagi pula makan
dan minum itu nampak jelas menunjukkan wajib secara hukum.
(Fakh~u~-Razi, XIII-XIV, 1990 : 64-65).
31
1'fasalah ke-2
\ ~t:;J\ JJ-..J\ )~ \:,1/ \ ":'~!,)~\J~~~&-o~\~cJ~At.VI b~ i.J)
c.;~\~\'l: ..,.J\v..".r·.l.')', J;:Jl(~~\u\W\J~\~0)'i>~JS"~(I.:JH ...~\"r'~'" (s·,.,":~l ~y~)~,;;~ \16A~~\tTob~~""Y\S ~\r..un~<l:' ~\4; :A:..;!j~(\;J\~l
!;"M\~~.J0Io!~\.~iJ\Q\:,~~\c,.;~\';~~\~~\..r.1
0,,~..r..yoU\ d~ ~~ £Jvi· £;.i:..'-'b~~ ".,,;i.>\~-'. J.,..e;H ~"~~'o.ibl:?~\"~~~\ ':':"'~ 'A-:"o,J,l.J' "A... r ....
Ayat ini diturunkan berkenaan dengan larangan tentang
thawaf sambil telanjang,
Sebagai jawaban tersebut, telah jelas dalam ushul fiqh,
karena sesungguhnya ucapan itu sebab umumnya lafazh bukan
kekhususannya sebab,
Apabila kita telah mengetahui firman Allah Ta'ala
pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki mesjid
adalah tetap wajibnya berpakaian yang sempurna di setiap
shalat, karena berpakaian itu adalah indah, Meninggalkan
pekerjaan yang menurut ukuran yang tidak wajib menutupnya
dari tubuh adalah sepakat, maka tetap yang sesisanya yang
terdapat pacta lafazh, dan apabila tetap wajib menutup aurat
wajib pacta waktu shalat, maka wajib akan rusaknya shalat yang
tictak menutup aurat, karena meninggalkan yang wajib berarti
32
meninggalkan perintah, meninggalkan yang diperintah adalah
diperintahkan demikian, maka ituterlepas dari pengakuan,
ma'shiyat, dan perbuatan ma'shiyat wajib dapat siksa berdasar
apa-apa yang terdapat pada ushul. (Fakhrur-Razi, XIII-XIV,
yangapamelakukandemikian, dan
- dan shalat sama dengan do"a dan kami
Kami diperintah dengan firman Allah Ta'ala
mengerjakan
berkata
1990 : 65).
Hees I et: ke-3 ',~~W\':J~U\)
.-v..,J\s-k.a.....~\~t; ICl.lL~4.'Y~b~~ .::"'0.1,-:-,~'eL1
'.~~.JI~~~j,'M~ (b~~~l) J";~ 1;~'-:l:v"U.,.}\i;
l.J.buP·; jj ",.a~l ~(~\~~ ~v.,.....U~i.>\.'>"Y~.~ J\J.t-,
~\ \.a~J It; 1)/1 .~~I~ cJ.s. 'O)\..,aJr:.u"~"'::':;"'Ju1c11,).\1
jJ.v""!\ ,-U.J" :011 y "'::'H~-' (pu ~ jp) J\.,;'.o~~
b~Ic...P~~\;'U';61~~'~J\~l'~ \k-..:J\6'y"-,~1Para sahabat Abu Hanifah memegang teguh pada ayat ini
pada masalah membersihkan najis dengan air bunga~ maka mereka
dirikanlah shalat
telah
maka dalil ini mewajibkan atas tidak menunggu shahnya shalat
tanpa menutup aurat, kecuali apabila kit a mengambil makna
pekerjaan itu dengan firman Allah Ta"ala - pakailah pakaianmu
di setiap memasuki mesjid - dan memakai baju yang disucikan
dengan air bunga adalah sebagai penghabisan kebersihan di
dalam memakai perhiasan, yang merupakan shahnya shalat.
(Fakhrur-Razi, XIII-XIV, 1990 : 65).
33
Dan jawaban kita atas masalah ke-3 itu.
Sesungguhnya alif dan lam pada firman Allah Ta"ala
(dirikanlah shalat) adalah mengandung dua ma"na yaitu shalat
menurut lughat dan shalat menurut syara, dan yang demikian
itu adalah termasuk pekerjaan Rasulullah SAW. bagaimana
katamu sedangkan Rasul shalat memakai baju yang dibersihkan
dengan air mawar ? Allahlah yang maha tahu. (Fakhrur-Razi,
XIII-XIV, 1990 : 65).
2. Tafsiz' Ibnu Ks t s i r
~~\V.41J ~l.,>t<~~~\",,",",).r:U~I~~O.:u.
&-- .u~~~,r?"lr.!JJ\ ... :}~rL-0~U:;~cd~.V! ~......J~~\~if~lY.A,.,L..~~~..1
{USJ~) l6~~l; L>~~ ~t(J'.P<.r'~ \!JJir~J~y&-.J:\.~~~\~~s~\"..J~\-~~P\LL:-'~4-" '1f\~L.~ ~ ~\'~-"~(~\
34
thawaf di Baitullah dalam keadaan telanjang, maka Allah
Dan Al-AlJfa telah berkomentar tentang ayat ini. IbnlJ
Pada
sambil
sambil
( merrgenakanberhiaskepada mereka lJntlJk
mereka melaklJkan thawaf di BaitlJllahberkata
peremplJan malam hari. Dan seorang peremplJan berkata
hari ini telah nampak jelas sebahagiannya at au sellJrlJhnya,
memerintahkan
pakaian) ialah pakaian yang dapat menlJtlJPi kejelekan. Selain
Abbas mengatakan (pada waktlJ itlJ) orang-orang melakukan
telanjang, laki-laki dan peremplJan, laki-laki siang hari,
..Ayat in i merigandung peno lakan terhadap orang musv r i k
otelanjang. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam MlJslim,
Nasai, IbnlJ Jarir yang lafazhnya dari hadits SYlJ'aibah dari
yang berpendirian thawaf di BaitlJllah dilaklJkan
Salman bin Kahel dari Sa'id bin JlJbair dari IbnlJ Abas yang
(dari apa-apa yang telah jelas dihalalkan). Maka berfirmanlah
Allah Ta'ala : ( ~J<~ ("''..t· , •.. ,. r-:-""" ',JJ-Jli~'\'I(~$~F~J~~)-d~jif~lr.Iif-J."JI~\i"
"tr~\...""'''V"WI 'l.:.:J.,.~)~ -Ullt~liblr~\ 1J~..,.b:!J~ "I(~" '~.r ~~"U\ ~~\; tk.1\~~\~V.o c::.1I.> \5,,- \,.J .~~\.
V.~",~I~Iv! I", ,"~",~l:' J\;\~.J ~j(~&- ~~..&-' ~.,..~I c:,.s.c:.U \,.....",~)k,pJl U'J. ,j~ :;.>\;.:;-'~
~1J.e-Jl:&:£ .,l.\.~\\_ 'l.scJ·~I. '.\ ~ ,..·.·;Jlj~' "~\\J H· ~V- v-~ .s """'" ;;-••
.. (Pakailah pakaiamnudi setiap memasuki mesjid)
35
itu bisa dengan mempercantik dan merias, maka Allah
memerintahkan untuk mengenakan perhiasan (pakaian) di setiap
memasuki mesjid. Demikian pula Hujahid, Atha', Ibrahim An-
AI-Hafizh bin Hardawiyah meriwayatkan dari Sa'id bin
sesungguhnya ayat itu diturunkan berkaitan dengan shalat
Kemudian dari ulama-ulama haditsberpendapat tentang
sambilBaitullahdimusyrikinorang-orang
maksud ayat di atas sebagai berikut :
~~J'J...,~ IT. ~\.~ "-' ~j..P iJA -40'." -v-- Lf-l;;\.:.LllS.,-v ~-'
~ ~~J~lj ~')t.pJl~ cJ~ 4;.n.s-";~ ~\~i)~\;.;~
.~\.tul,," .~~
Nakha'i, Sa'id bin Jubair, Qathadah, Sa'di Ad-Dhahaki, Halik
thawafnya
Basyir, Auza'i dari Qatadah dari Anas dengan hadist marfu,
telanjang. (Ibnu Katsir II, TT : 210).
dari Zuhri dan lebih dari satu Imam ulama salaf yang lain
yang berpendapat bahwa ayat ini diturunkan berkaitan dengan
memakai sandal, namun ten tang keshahihannya masih perlu
diteliti. (Ibnu Katsir II, TT : 210).
Selanjutnya makna ayat tersebut sebagaimana yang
disebutkan sunnah yaitu disunatkan berhias waktu shalat
harum-haruman itu termasuk mempercantik. Dan bersiwak adalah
terutama waktu shalat jumat, dua hari raya, dan memakai
kesempurnaan berpakaian adalah ba.ju yang putih.
termasukdari kesempurnaan berhias, dan yangtermasuk
36
menumbuhkan bulu mata dan hadits ini adalah termasuk sanad
dan
karena
Dawud,Abu
putih,
p andang an ,
hadits yang bersumber dari
dari pakaian-pakaian yang
demikian itu adalah menjernihkan
Sed angkan
Pakailah
berkata, kami diberitahu dari Ali bin 'Asin, Abdullah bin
seperti yang disebutkan dalam hadits bahwa Imam Ahmad
bungkuslah orang-orang yang mati dengan kain putih dan
Usman bin Khaitsim dari Sa'id bin Jubair sedangkan shahihnya
hadits, hadits hasan sahih memiliki sanad yang baik, dari
Abdillah hadits hasan menurut Imam Ahmad, seorang ahli
sesungguhnya baju putih itu dari sebaik-baiknya pakaian dan
yang
sebaik-baik warna cela adalah yang biru, karena sesungguhnya
yang baik (Ibnu Katsir II, TT : 210)
Tirmidzi, Ibnu Majah, dari hadits Utsman bin Khatsim dari
Samrah bin Jundub dia berkata :
t.~l;~W\~"-::~~) ~~4.:, 4.&'~~'J"""'.rJ\;
,,,:;,,"[{
--------- -_._---_.--',/,.,'
37
d~\l>.".",." (i7 L ~ i " Qr;~ l A L \L '\;r~Y~,,"" ... 'J~ ~
'-V '.A\~Ul~~ lr. V.J_·_o<! 6"-S.,\;..;~~... "r..DJ.:.. '1'~
Y~~'6'.."~\ "'\.,v l.S>" :'1..r
Rasullullah SAW bersabda. biasakanlah kamu memakai baju
)
binMuhammad
) "pak a f l ah pakaianmu yang
dari Qatadah daridari
Lalu hadits yang d a t an g dari 'I'habr an i d eng an s an ad yang
Penafsiran firman Allah (
Apab i l a melihat penafsiran Ibnu Katsir kalimat "Pakailah
memakai baju setiap melakukan shalat dengan berhias. dan
lebih baik. dan bungkuslah dengan baju putih orang yang mati.
(
3. Te t s i r Neuevi
memakai perhiasan pakaian itu memaksi baju yang putih.
shahih
sesungguhnya Tamim Ad-Dar memberi selendang dengan harga
seribu lalu dipakai shalat. (Ibnu Katsir II:210).
yang putih, karen a sesungguhnya baju putih lebih bersih dan
p akai anmu d i set iap memasu k i mesj id" . Adalah p en e k an an ,
"Hai an ak Adam paka i Lah pakaiamnu" yaitu :
dapat menutup au r at.mu?. Sedangkan penafsiran (
di setiap memasuki mesjid adalah :
(
38
• ;. \ \.. \1, .. ~....a ~,. I ~ ~~~~v~~ ) di setiap thawaf dan shalat.
Jadi tafsir Nawawi menafsirkan firman Allah Ta'ala
pakailah pakaianmu di setiap memasuki mesjid itu adalah,~
harus memakai pakaian yang dapat nmenutupi aurat baik di
waktu thawaf maupun di waktu shalat.
4. Tafsir Al-Maroghi
Al-Maroghi menafsirkan firman Allah Ta'ala :
• to \I I" ~ _-:,\1' • \....... • • \ 1( <~ '.. . \ '. \. )-' j U'" ......' ',JI ~,(t..~ ~V"" ~V" ',',J~('> ~.
~~if~; of' L\y~1t;....~JJ~ "0J.~ .~ 6'v-=J\ u.).>1
\...~l ~~l~t9~l."~)\O~J;~l~\:-)'IJ-,~~~:,I' 10 I
l>~A.••~H-b~~I.,J\~-' •&\ivy~t-J"'>-' ifWI~.A.::. N·
b~\~U'"~ I~~.W'c:r~; J-.:>U\.." U I.,JJ~
\ ""~~" Au~I ..~I'b~~)l".. ~'J/~~ .. t./ o· ..
"Hai anak Adam, pakailah perhiasanmu di setiap memasuki
mesjid.
Yang dimaksud dengan perhiasan yaitu sesuatu yang dapat
mempercantik diri. Dan yang dimaksud dengan mempercantik di
sini adalah pakaian yang baik seperti yang dimaksud turunnya
ayat ini. Paling tidak yang dimaksud dengan mempercantik
yaitu yang dapat menutupi sesuatu yang dianggap jelek menu rut
adat manusia, ialah menutup auratnya. Dalam hal ini menutup
39
aurat itu wajib hukumnya demi terpenuhinya syarat shahnya
shalat, terutama shalat jum'at, dan waktu shalat hari raya
sunat tidak diwajibkan. (Al-Maroghi VIII, 1974 : 132).
Mengenai penafsiran tersebut di atas para Ulama masih
berbeda antara lain :
,-:-,,,,~ ~J{~b')~~)' ":-'$-'#-~'~~.N"
Wifj..ll ",H J;U'-, l:\)\~~~~ift:J\O~
. \ ')1' a ... _~~)lJ"'J\.r.\~~y.\D.)~~.y..r~.)~'""~ ~~~
Sebahagian dari ulama meriwayatkan, mempercantik diri
dengan niat untuk beribadah adalah wajib, sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya, baik beribadat (shalat) yang
berjamaah, maupun sendirian. Agar bila orang mu'min melakukan
beribadat kepada Allah bersama umat lainnya kelihatan indah,
dalam arti tidak terlalu kelihatan kurang atau berlebih-
lebihan (Al-Haroghi VIII, 1974 : 133).
tL",~.u,IJ..p.ttllJJ"*"JU\\v-'~.'Lts-J'.;}).,~~\~?'
<fljo--t'P\J..-"'J-'=".lU1bt;~~~(~\~\:,\ ,J\;
ko~j (.)->\~~J~ 1.;\J~6~';'.d~ to\i .oJ
a .)", ••J\..u~\
40
"Ath-Thabrani dan Baihaqi meng e Lua r kan hadits dari Ibnu
Umar yang berbunyi : sesungguhnya Rasulullah telah bersabda :
: Apabila kamu melakukan shalat pakailah bajumu, sebab Allah
Azza Wajalla lebih suka kepada orang yang mempercantik,
apabila tidak mempunyai dua baju pakailah sarung apabila
shalat, jangan seperti shalatnya orang Yahudi. (Al-Maroghi
VIII, 1974 : 133),
~.&\J...,D~ 0 1, ~?d~ {"s <ar~\..9 ~1,~UJIC?'-'.,
~~~tp~ J>1~lyfl\J f.J:1'l~'Y Jlt~.,
Imam Syafi'i, Ahmad. dan Bukhari menerima hadits dari
Abu Hurairah. Sesungguhnya Mabi SAW telah bersabda (Janganlah
kamu melakukan shalat yang hanya memakai satu pakaian, atau
tidak memakai sesuatu sama sekali (Al-Maroghi VIII, 1974
133)
&.i O~;r,j!J ~I~ 0W'Y'Jl?b~~~ -~.;Jt.; ".u...J..I~ ~
uV .t:J.,a..J." 4:~ c-=-r. AtV=..~~I;A; ~ ~V "1.:!~~Y~6.,i..:..s
4:v: ,,' J\;u\:;';-»l:f-,~~I-,t~~~I")'L," ,~(. ~J.~);~~1~} -4"'.J~.J' t)v~ ':!~
"Masalah keindahan yang dimiliki manusia sangat relatif
baik pada saat senggang maupun sempit. Barang siapa yang
hanya memiliki satu pakaian yang bisa menutupi seluruh
tubuhnya shalatlah dengan pakaian itu, bila tidak bisa
41
menutupi seluruh auratnya maka tutuplah bagian tubuh yang
sangat vital yaitu dua kemaluannya, tutuplah dengan pakaian
itu apa yang dapat menutupi. (Al-Maroghi III, 1974 : 133) .
..w.·~.J,G 4.,,:~"~"J~)'I&-~I~~ ~.~;J\~ ")l11~
v~UJ~u~tJ--clUJI ~?tJt\.;VI~~l.: ,,'U\(-'~)
J,;;~\(,r~~1 t,.:.Jc '>";~~-' ..,W.,,:, \:0 :jI~6~\..r~ \,)~'
& W'Q1LI~~~.W.i~4-.I(~~lo~6..,.h:~~~
~jjl~~..r",1 Js..t:....J.:. ~~1 ~ (JL.,')'lvl ~'':;' )'0' ~.?~l
~c:.U';Ul(;,-:,~Jc.r..J~Lt~I c!J.,.:,~~1~I· ~~~.
• Co~-' ,,'.1\ b.l\..; ~~..r ~"Dan p e rLn t ah b e rh i a s di s e t i ap memasuk t ne s.i i d
berdasarkan ushul, Menurut orang Muslim. orang Madinah,
mengajari baik yang berkelompok atau yang terpisah tinggal di
pedalaman. dusun yang terpencil, mereka memakai baju apabila
memasuki mesjid baik sendirian atau kelompok. Sedangkan
sebelum datang Islam mereka hidup dengan telanjang laki-laki
maupun perempuan. Sehingga berkata orang-orang yang telah
insaf dari bangsa Afrika, sesungguhnya tersebarnya Islam di
kota yaitu di Madinah bahwa orang-orang harus meninggalkan
Dengan kebiasaan berpakaian pula larislah para pedagang. (Al-
berakal. Dengan demikian akan memperluas agama Islam di kota-
yang
berpakaian.
Afrika mer up ak an anugr ah bag i orang-orang
kebiasaan bertelanjang dan membiasakan diri
negara
Maroghi III, 1974 : 133),
42
Penafsiran Al-Maroghi dalam kalimat ini adalah penekanan
tentang, memakai perhiasan yang dapat mempercantik, Yaitu
pakaian yang b~ik, yang dapat menutupi aurat terutama waktu
shalat.
5. Tafsir Jalalain
Henafsirkan firman Allah ( f ~ .~,; ~~r,)\,.:,\. )"Hai anak Adam pa ka i La h pakaianmu" yaitu ,( f:,fJI-./r ":: to )yang dapat menutupi 8.uratmu. Sedangkan firman Allah SWT
O~I" 'D)\..oJ1~ ) wakta shalat dan thawaf
(
(
(AJ(#t/~IV • L.P ) setiap memasuki mesjid adalah
(Jalalain, TT : 132).
Selanjutnya penafsiran firman Allah surat Al-A'raf ayat
ke-31, pada kalimat :
"Makan dan minumlah".
1. Tafsir Fakhrul'-Rozi
jLN.J~t.)
":J ~~~U.IJ.-oI61 t;J",; t;1~\; ( I~~I-,~, )
u~+~')'~~ ~'YI ~(~I~ rWU'<.iA~~1.U\... ,j ';'V~Jlo~.ci".;..;,: ~,~\I',.~ .,
- • -,u ~ I •. L;AI"""1 (,)~~ ';!. ("""".»1
. .~j:0\ d.~,)L..;
Adapun tirman Allah ~a'ala (makan dan minumlah),
43
Ketahuilah sesungguhnya orang-orang Jahiliyah pada waktu
melakukan iba.dah haji mereka tidak makan makanan, keeuali
sedikit dan mereka tidak makan minyak lemak. Mereka berbuat
demikian karena mengagungkan ibadah haji mereka, Maka Allah
menurutkan ayat ke-31 surat AI-A'raf, sebagai bantahan atas
kerusakan pandangan mereka. (Fakhrur-Razi XIII-XIV, 1990
Pendapat kedua
( ~\u\j.;J\,,)•
(W~lcJ~~V~~:'J~(v-'Jt.;,·UHU\U~.,,:A:!\~\(~\,\;~. 'a::~lo:u.J~4U\;-l,; ~ L..JIJ' t,V :.~.l\~(~;_
~WI \i.b~~;;-,L,:.)
66)
Mereka berkata sesungguhnya Allah Taoala telah
mengharamkan apa-apa yang ada di dalam perut binatang, maka
mereka mengharamkan bakhirah dan saibah. Allah 'l'a'ala
menurunkan ayat ke-31 surat AI-A'raf sebagai bantahan
'pendapat mereka pada masalah ioi (Fakhrur-Razi XIII-XIV, 1990
, 66)
. Jt.,-'Y!"U\;J ~l J,,~c;.Uv ( ~~l, ~) .J,,;ul~IJ
0~u1~~ CJ\-"~\,,u~~I~J.J~J
C~?l., vt.~Ij(~-' ,::Ai..r'J'J'~JJ~~~'Y1
J..o~ U'J. ""£J..-~'J.u':,. ~\.,~.J\v"'(' Q..t..~l.H~~1~JU.\~U'~
·'
2. Tafsir Ibnu Katsir
Hakan dan minumlah
ada
dalil
210) .
yai tu be:r-dasarkan kep ad a d a s a r Lar ang arr
(~~~ ~-') Jl.;i,u.,.,,,~ ..~,~~~~\~\~~J~J\i"~')'1
Tafsir Fakhrur-Rozi pada kalimat tersebut menekankan
Lalu ketahuilah bahwa firman Allah Hakan dan minumlah,
44. .•
Pendeps t: Ketiga
Dalam ayat ini sampai mencakup setengah ayat adalah
asalnya adalah halal. Lalu akal akan memperkuat
harus meninggalkan yang sudah jelas dengan nash haramnya.
Allah tersebut. adalah harus makan, minum yang dihalalkan dan
antara lain bahwa orang Jahiliyah pada waktu haji tidak makan
makanan dan roinuman. Sebab semua makanan dan minuman pada
tersebut,
pula yang mengharamkan bakhirah dan saibah. Lalu pendapat
manfaat-manfaat (Fakhrur-Razi XIII-XIV, 1990 : 66)
kecuali sedikit, juga tidak makan minyak lemah. Bahkan
mengungkap pendapat yang mengharamkan isi perut binatang, ada
routlak mencakup masalah waktu dan tempat, dan semua bentuk
demikian dibantah oleh pendapat yang rnenyatakan bahwa firman
rnencakup masalah kedokteran. (Ibnu Katsir II, TT
45
Ibnu Jarir Muhammad bin Abdil "ala, Muhammad bin Tsur
MakanlahAbbasberkata Bukhari, dan Ibnu
c ~~L..J{V"'~od J\; ~:,~.A~1\ Ju-,. 4\.~·J~v--'U~~~~\L.l H~ 7..t,-~1-,
Telah
~if-v~&...u-\:;~~~I~li...vb.1<>J='~&.IJI;-,
y ~!, JSyIiUlJ>-l I JG if~&.\/.,1- Y 1v-(J'-' \\? i.J.\~
• "'t. ~ b-' l.;,-Il~.d--:. ......"I\;...,-' &Cr'L.
Selanjutnya penafsiran firman Allah (
Jt ' ... &'Jv-S' (,I- b.>h.; irIV.t:.:~~ \:.joJ-.u-I It.')'JJ\i~~~J~~ J~~..,,~ ~.iLl'~.uJIJyvo\o~O'~.'~
~~uk~~A()I0l,; O~'Y,,4\..: '-d&- y~-,:,... ~I,•
O~ $i..).;.4;' ~
makan dan minumlah. Timbul perbedaan di kalangan ulama-ulama
hadits,diantaranya
tidak kena padamu dua perkara yaitu berlebih-Iebihan dan
Abbas. Dia telah telah berkata 'Allah telah menghalalkan
Hadits sanad sahih". (Tbriu Katsir II, 'TT , 210)
sombong (Ibnu Katsir II, 210).
makan, minum sepanjang tidak berlebih-Iebihan dan sombong.
sekehendakmu dan berpakaianlah sekehendakmu pula. selagi
dari Muammar, dari Ibnu Thawus, dari bapaknya, dari Ibnu
46
Imam Nasai, dan Ibnu Majah telah meriwayatkan had its
( Lbnu
Imam Ahmad berkata, Bahazun, Humamun berkata, dari
Katsir II, TT , 210).
pakailah dengan tidak berlebih-lebihan dan sombong
melihat nikmat-Nya p ad a hanba-Nva". (Ibnu Katsir II, TT
210)
y.\Lf' '-:-~~</...t,-i &'-0,) lti ~.J>~ A>.l. &. '-, JWI 1..!J..r~•
~ ~., f'.J'~~'""~, J\i~'"' ~.lUI J..p~I<JI-"~ OJ-
~:. 'J.-Y.J~~d
dari Qatadah, dari Umar Ibnu Sueb dari bapaknya dari
kakeknya, dari Mabi SAW telah bersabda, bershadagahlah dan
Makanlah, minumlah, pakailah, bershadagahlah, dengan tidak
Qatadah dari Umar dari Ibnu Sueb dari bapaknya, dari
sombong dan tidak berlebihan. Sebab Allah amat sangat suka
kakeknya. Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda
47
Imam Ahmad berkata, dari Abu Mughirah dari Sulaiman bin
Salam AI-Kalbi dari Yahya bin Jabir At-Tai, aku mendengar Al-
Muqdam bin Ha'di Yakrub AI-Kindi berkata, Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda : Tidak ada anak cucu Adam memenuhi
tu lang punggungnya. Dan j ika t idak bisa lain d ia harus
Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan yang dapat menegakkan
tempat lebih buruk daripada memenuhi perutnya sendiri.
mengerjakannya, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga
untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya". (Ibnu Katsir
II, TT : 210).
~" V---$~?1IJ\;." ..r-~e:t.~~U:!~c.:,...lS.:v~.,JWIb!.v-,l:J ,J.?OJ,: " • ~ J...o.,.-1'~~\ l;..;UIU\.;.9~o-~
&1;; d.r..;.>U"~c:r. ~~~':L" ~ \jJ.=l-j.:'~\ ~Lr. J.:.Y
{---'~.&~lt»Jyv J~:J\; ~Vli-~\O'-~ 0",
. ~,t.<J't:.cJ'e,;~ ·.J'~ol
"Imam Nasai dan Tirmidzi me r Lwaya t kan dari Yahya bin
Jabir telah berkata Imam Tirmidzi, tentang hadits ini adalah
hasan dalam sanadnya, hadits hasan sahih dan AI-Hafidz Abu
Ya'la AI-Mushilli berkata dalam kitab Musnadnya, Suwaid bin
Abdil 'Aziz menceritakan padaku yang sisanya dari Yusuf bin
Malik yang berkata : Rasulullah SAW bersabda. Sesungguhnya
48
makan, minum dari rizki dari Alah sebatas tidak berlebih-
lebihan (Ibnu Katsir II, TT : 210).
dalamini adalah jangan sampai berlebih-lebihan,
Imam Daruguthni sendiri telah meriwayatkan dalam kitab
Dari ketujuh hadi ts n'ampak perbedaan yang t idak begitu
Ju,,"J,.: "0,' J.:J~"r.!v'-~~' ~Jti", "I~~' j UJU\lr I.ill '€.Nst,.\';I\..~.)~,\I~UYA:;,~~1.t6;'~6/.~\O\(~J.-\'
~ ~."~")II l ~~ '" \~ ) Jl:.J llj\J~r~\~
~~j~~~ o\r~\ ~~J\j~r<~'~';'(I" ,,:',
. lul~;vV
mereka sambil telanjang. Malah di antara mereka ada yang
mengharamkan bagi orang yang gemuk pada musim haji melakukan
saja yang kau inginkan (Ibnu Katsir II, TT : 210).
yang termasuk israf adalah bahwa sesungguhnya kau makan apa
mengharamkan sesuatu, sedang Mujahid berkata kita diperintah
Ifrad. Dia telah berkata : Hadits ini adalah Gharib tetapi
ayat
tawaf, sehingga turun ayat (makanlah, minumlah) tafsiran dari
dengan berkata demikian sebagian ahli hadits memencilkannya.
Dan As-Sa'di telah berkata, terbukti orang melakukan thawaf
jauh, yaitu masalah makan, minum boleh dengan tidak berlebih-
49
lebihan dan sombong. Sedangkan yang lain makan, minum, nafas
harus seimbang. Dan perintah makan, minum harus dari yang
halal yang dirijkikan oleh Allah SWT.
3. Tafsir Nawawi
(Makanlah), yaitu daging dan ~inyak lemak (minumlah)
yaitu susu (Munir Nawawi I, TT , 276)
4. Tafsir Al-Haroghi
p;'"~ loS \ lW~\~~ A;\ '';'~ 'Y.JJ.!~ ~ 'JJS~)
"Y..)6'-:·;..hJ\~~~~ ~-" o.)~\'~~..u:-\........l.'~
~\:J.' J\.iJ j)j\u')d\ ~~ ~ 0'.>::..s-~\.: ps,<Y.~~v\W.~~"')\'~~~~J:~w~,~~~'o.w
,;~ \~ \;.,) \.;. .).If'-} ·.)...J \.:J,IJV l:o.l' &' A;.J. $<~l.
~-r""'\ J-'-'HJ'1 ~'.Y"\-,~\~\ ~~,,:~,~~'"'
I ~~~ b~')"~~ ~~\t>:" I~~Jt"
(Makan dan minumlah).
Artinya pakailah pakaianmu ketika memasuki mesjid, dan
waktu beribadah, dan makanlah, minumlah dari yang baik,
jangan berlebih-lebihan pada makan, minum, karen a Allah tidak
50
Nasa'i dan Ibnu Majah meriwayatkan, sesungguhny~ Nabi
berpakaianlah dengan tidak berlp.bih-lebihan. Karena besar
did
~l1a-ll':'lc.f; :.L.~~~L.J<l Jt; 4i1 V"~ilJ~
'll:. ~-,l~ l ()\;,.;'J
Lalu penafsiran para ularoa hadits adalah ,, .
~~~I~ J\;~~~.roIJ,P~,c:,I~\..U'.\,JW\~-'j
",.,....1.,,( ~~'"-:'~, !,~) ~~~ t,,,, ~\J ~~-,
• b ~J.-. ':l.....;U~1l.5~ 6\~ ino\;
Dan dari Ibnu Abbas sesungguhnya dill. telah berkata,
menyukai be~lebih-lebihan pada makan dan minuID. Kebanyakan
orang sudah melupakan fitrahnya, sehingga roereka tergila-gila
manfaatnya terhadap jiwa kita, maka jangan berlebih-lebihan,
atas kemegahan dan harta, yang akhirnya menyiksa
sendiri. (Al-Maroghi VIn, 1974 , 133-134).
SAW telah bersabda (Makan dan minumlah dan bershadaqahlah dan
sebab Allah sangat mencintai bekas nikmat-Nya pada hamba-Nya)
makan sesukamu, minumlah sesukamu, berpakaianlah sesukamu
asal jangan sa~pai kena yang dull. hal yaitu berlebih-lebihan
dan sombong (Al- Maroghi VIII, 1974 , 134)
(Al-Maroghi, 1974 , 134)
51
lebihan.
..... ~, -
("' . "'ve )
) Sesungguhnya Allah tidak
~~t,~ ) makanlah dan minumlah (
Selanjutnya penafsiran firman Allah Ta'ala.
Penekanan penafsiran AI-Maroghi adalah makanJah stall
Dalam hal ini pada umumnya sama bahwa makan dan minum
1. rsr»:» Fe khrur-Roz i :
~~\"~~1~,", (wv-l\~~.a.;\ )j\JJJ.i(.GJ1':.l: ~cS--.J '"="~\o--L.~~J'-.';iot~~o.-J'o~
(f o)•.~~)O..l.&(~'4'y~IA\~\~ldl,.5/// J
y~IJ.,o.-..u; ,y~~ ( ~-' ,,:,~l ~ (..u:.
.~~~'-?~»~ "ft}l~~~) ~&:'Yl.,'\;A,'Y
(
berbuat sombong.
(
menyukai orang yang erlebih-Iebihan
begitupun berpakaian adalah sesuatu yang diperintah dengan
namuXn Allah melarang berbuat yang melampaui batas dan
5. Te i s i r Je Ie Ie in
alasan manusia memerlukan makan dan minum juga berpakaian,
minumlah dan berpakaian boleh asal dengan tidak berlebih-
sekehendakmu.
52
Allah Ta'ala adalah tidak mendapat pahala. Sedangkan yang
disukai oleh Allah Ta'ala akan mendapat pahala. Karena tidak
tidakyangdisepakati terkecuali mukalladtelah
Firman Allah (Sesungguhnya Allah tidak .menyukai orang
"Ini adalah larangan keras, karena tidak disukai oleh
ini
yang berlebih-lebihan),
ada mahabbah berarti tidak akan sampainya pahala, Tidak
sampainya pahala berarti akan mendapatkan siksa. Ketetapan
mendapatkan pahala maupun dosa". (Fakhrur-Razi VIII, TT : 88)
2, Tafsir Lbnu Ke t s i r. ,(~~'~'J.w)0' )J~..unJ~ ( uq,J\~'yAi')
JjJ.'("V :o::',,~\(~0~\tP' (JUJl ,V-,1 j ~~ l>.ib
J~I~';" (~~ (~....,J-1~J ~6k~.~.~."
J.:r'~ j)1
(Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
Leb i han ) .
Allah berfirman (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang
yang melampaui batas), baik dalam perkara yang halal, maupun
yang haram, atau menghalalkan yang haram, dan mengharamkan
yang halal. Sebab Allah telah mengahalalkan yang halal dan
53
mengharamkan yang haram, Demikian keadilan yang diperintahkan
oleh Allah (Ibnu Katsir II, TT : 210)
Penafsiran ini merupakan bantahan kepada orang-orang
yang berlebih-lebihan sehingga barang yang sudah nyata-nyata
berbuat halal dibuat haram begitu pula sebaliknya.
3. Tafsir Nun i r Na~'awi :
54
(Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih
lebihan).
Artinya Allah tidak meridhai perbuatan mereka. Ibnu
Abbas berkata, orang-orang Jahiliyah dari bangsa Arab
bertawaf di Baitullah sambil telanjang, laki-laki siang hari
dan perempuan malam hari. Dan apabila mereka telah sampai ke
mesjid Mina mereka membuka pakaiannya, mereka memasuki m~sjid
sambil telanjang. Lalu mereka berkata : Kami oertawaf tidak
memakai baju karena pada baju itu ada dosa-dosa kita. Malah
di antara mereka ada yang berkata kami berbuat demikian
karena mengambil ibarat lepasnya dosa seperti lepasnya
pakaian dari badan kami. Lalu diantara mereka ada seorang
perempuan yang mengenakan kain yang dikenakan di antara kedua
pingangnya sebagai penutup. Mereka dari Suku Humus. Mereka
bertawaf tidak telanjang. Tapi Bani Amir mereka tidak makan
makanan kecuali yang menjadi kekuatan, dan mereka tidak makan
daging dan minyak lemak. Dengan tujuan mengagungkan ibadah
haji. Sehingga orang-orang muslim bertanya kepada Rasulullah
SAW Patutkah kita berbuat demikian ya Rasulullah ? Maka
turun ayat (Makanlah, minumlah dan jangan berlebih-lebihan)
(Katakanlah sesungguhnya israfnya orang-orang jahiliyah dari
bangsa Arab mereka melakukan tawaf di Baitullah sambil
telanjang dan mereka pada waktu haji mengharamkan daging dan
minyak lemak (Munir Nawawi I, TT : 277).
55
)
yang
walaa
) Mereka
) (Sesungguhnya Allah tidak
\-:.<..r' ) katakanlah (
(
Menafsirkan firman Allah (
~j1\~J,.; JvJI(..4~'" ;;.)~ tJ"'1 ~I J.i)\W~; (~v-Ji
i~ U~(;J"~)'I~~:f.v\;A1lr"(.l~"~V~\c.~\~~)
Jadi di dalam tafsirnya jalalain menafsirkan bahwa
Katakanlah siapa yang mengharamkan perhiasan dari Allahyang dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-NYa dan (Siapapula yang mengnaramkan) rejeki yang baik ? Katakanlahsemua itu (disediakan) bagi orang-orang yang berimandalam kehidupan dunia, khusus Cuntuk mereka saja) di
Penafsiran ini telah dibahas pada penafsiran sebelumnya
Leb i han ) , (
menyukai orang yang berlebih-lebihan).
minumlah. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang
mengingkari diri mereka sendiri.
tusrifuu Innahuu lao. yuhibbul musrifiiin.·· (Makanlah dan
berlebih-lebihan).
yaitu pada penafsiran ka l i.mat; "Wakuluu wasyrobuu
mereka sebetulnya mengingkari diri sendiri, karena perkara
5. Tafsir Jalalain
4. Tafsir Al-Haroghi
artinya meninggalkannya.
D. Penafsiran Atas Al-Qur'an Surat Al-A'raf ayat 32
yang diperintahkan dan dihalalkan. Malah mereka menolak
(Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
56
sendiri.
bantahan kepada semen tara orang yang berani menentukan hukum
yang
untuk
orangperine ian keterangaa ayat Allah bagi
Dalam ayat ini Allah menyuruh Muhammad SAW
haram ' hanya Allah semata-mata, sebab Dia-Iah yang meneipta,
mengharamkan. Dan dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa semua
hari kiamat. Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itubagi orang-orang yang mengetahui. (Depag RI, 1984 : 225)
Itulah penafsiran Qur'an surat AI-A'raf ayat 32, yaitu
menyatakan kepada kaum musyrikin yang telah mengharamkan apa-
berikut :
menghidupkan, mengeluarkan dan mematikan baik makanan atau
perhiasan pakaian itu dihalalkan bagi orang yang beriman,
Ayat tersebut dijelaskan oleh Tafsir Ibnu katsir sebagai
pakaian semua hanya hak Allah sendiri untuk menghalalkan ,dan
hanya khusus bagi orang yang beriman. Demikianlah penjelasan
apa yang dihalalkan, bahwa yang berhak menentukan halal dan
oleh Allah untuk orang-orang yang beriman, meskipun di dunia
mengetahui". (Ibnu Katsir III, 1986 : 399).
orang kafir dapat juga ikut merasakannya, sedang di akherat
mengisyaratkan bahwa segala sesuatu yang menentukan baik
Demikian pula makanan yang baik dan lezat maka itu dibuat
buruk, halal dan haram hanya Allah semata-mata. Dan merupakan
dan
dibuat tabel sebagai berikut :
E. Batasan Israf Kakan
Karena bentuk israf adalah bentuk umum artinya berlaku
~~\ ), berasal dari kata (
•l.'~ ), artinya "berlebih-lebihan".
Kata i s re i' (
meneliti batasan israf makan. Untuk lebih jelasnya akan
pengertian israf itu, dan yang selanjutnya batasan ini akan
dalam segala sesuatu, maka dalam penelitian ini akan dibatasi
atau (
Jadi yang dimaksud dengan israf Cberlebih-lebihan) atau borosadalah segala perbuatan atau perkataan yang melebihi ukuran,ketentuan, kebiasaan dan kesanggupan.
58
I,.I
MaknCinya
Israf adala~ m.l.bihi batas dalam
Ses~ng~uhp.y~ yang rligaks~d israfatialah ~~ijpefbanyak oail fang tid~klpantas, tidal manfaat atau tida~ l
.",1
hulet!.
setiap pekerjaan yang dikErjakanDr~ng orang sekalipun di dala0 ~al
berinfaq
Batasan Israf "akanNaiila Mufassir
Tabel 5 Batasan Israf Menurut Para Mufassir
59
Maknaroya
BorDS iaIah ~rang berpakaian ata~
makan dan sinu~ barang-barang yangoi luar ke5angg~pannya.
Kenganggap s~pele terhadap taranghara~! atiiil ~engharii~kan yang nalalj.tau 'erle'it-Iebiha" d.la•••k.o. I
J.ngan "'ao ••kana, nara. karEna Itsrsasuk israt,
yang melampaui batas kenyang,yang bukan miliknya, atau makan
Batasan Isral Na,anNa.a .Nulassir
Tabel 6 Batasan Israf Kakan Kenurut Para Kufassir
Israf makan adalah makantermasuk juga makan makananyang sub hat dan haram.
11. "uham~ad Rasyid RidhaI {AI-Mao,r VIII, 3B4)
I12. ""h••••d Rasyid Ridh.II (HI-~andf VIII ; 386)
Ij,]3. ~tlha~~ad Rasyid Ridha
lHl-~an~! VIII: 3Bb)
1cl~" liii~il! Al-Jalilj Ohm! Katsir II 210}
Il, HaiYLsI (AI-A,h., VIII , 23~41
i