imunisasi

72
I M U N I S A S I 1 Dr. Yulia Lukita Dewanti, MKed(Ped), SpA

Upload: james-holland

Post on 11-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

imunisasi anak

TRANSCRIPT

Page 1: imunisasi

I M U N I S A S I

1

Dr. Yulia Lukita Dewanti, MKed(Ped), SpA

Page 2: imunisasi

Imun = kebal

Imunisasi Vs. Vaksinasi

ImunisasiSuatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif

VaksinasiPemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) dari sistem imun di dalam tubuh

2

Page 3: imunisasi

• Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu.

• Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatupenyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi iniberfungsi melindungi terhadap penyakit.

Page 4: imunisasi

4

Siapa yang membentuk antibodi ?

Imunitas Pasif: dibentuk orang lain / binatang Aktif: dibentuk sendiri oleh anak tersebut

Pasif: - Alamiah (passive congenital immunity) transplasental ibu ke anak - Buatan (passive acquired immunity) Imunoglobulin spesifik Hep B pd bayi baru lahirAktif: - Alamiah (naturally acquired immunity) sakit - Buatan (artificially induced immunity) Vaksin

IMUNISASI

Page 5: imunisasi

5

VaksinasiTindakan dengan sengaja memberikan paparan dengan antigen yang berasal dari mikroorganisme patogen

Antigen telah dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit mengaktivasi limfosit dan menghasilkan antibodi dan sel memori

Memberikan infeksi ringan cukup menyiapkan respon imun bila terjangkit penyakit anak tidak sakit

Page 6: imunisasi

6

Imunitas Pasif Imunitas Aktif

Waktu tercapainya perlindungan

Lebih cepat (segera)

Lebih lambat

Lama perlindungan

Lebih pendek (2-3 minggu)

Lebih panjang beberapa tahun, seumur hidup

Keamanan Kurang aman, reaksi serius akibat penyakit

Lebih aman

Biaya Lebih mahal Lebih murah

Page 7: imunisasi

Imunitas:Non spesifik:

Tidak ditujukan terhadap 1 antigen saja Kulit kelenjar: keringat, minyak Mukosa enzim, mukus Sel fagositosis: makrofag, monosit,

polimorfonuklear

Spesifik: khusus untuk antigen tertentu

7

Page 8: imunisasi

8

Imunitas seluler:Diperankan limfosit -T kontak dengan antigen tersensitisasi

- secara langsung (oleh limfosit)- secara tak langsung (mediator limfokin)

eliminasi antigen

Imunitas humoral:Diperankan limfosit -B kontak dengan antigen terdiferensiasi antibody: IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE eliminasi

Page 9: imunisasi

9

Tujuan Imunisasi: Mencegah penyakit / cacat / kematian pada bayi / anak Angka Kematian Bayi

Manfaat: Anak: mencegah penderitaan akibat penyakit

tertentu Masyarakat: Menghilangkan penyakit tertentu & kecemasanNegara: - Memperbaiki tingkat kesehatan - Menciptakan bangsa yang kuat

Page 10: imunisasi

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

10

Vaksin Penyakit yang dicegah

BCG Tuberkulosis

Hepatitis B Hepatitis B

Polio Poliomielitis

DPT Difteri, Pertussis, Tetanus

Campak Campak

MMR Measles, Mumps, Rubella

Hib Infeksi Hemophylus influenzae type b: Meningitis, Pneumonia, dll

Page 11: imunisasi

Isi bahan vaksin

11

Vaksin Bahan

BCG Basil tbc (dilemahkan)

Hepatitis B HBsAg

Polio Virus Polio (dilemahkan)

DPT Difteri toksoid, Basil Pertussis (mati) , Tetanus toksoid)

Campak Virus Campak (dilemahkan)

MMR Virus Measles, Mumps, Rubella (dilemahkan)

Act Hib Polisakharid H. influenzae type b

Page 12: imunisasi

Jenis Vaksin: Vaksin hidup Attenuated (dilemahkan) campak, BCG, polio, tifoid Vaksin Inactivated (dibuat tidak aktif)

polio injeksi, DPT Vaksin Polisakarida

Meningokokus, pneumokokus, HIB Vaksin rekombinan

Hepatitis B Zat racun kuman (Toxin) yang diemahkan

DT,TT

12

Page 13: imunisasi

Sasaran Imunisasi:Imunisasi Dasar: Bayi usia 0-12 bulan ( < 1 tahun )

IDAI tidak ada dasar/wajib/lanjutanPemerintah: 5 Imunisasi dasar

Hep B, DPT, BCG, Polio, CampakImunisasi lanjutan (Booster)

Usia pemberian: segera setelah lahir, interval usia tertentuFrekuensi pemberian:

1x, > 1 x (berulang dengan interval tertentu)Cara pemberian:

melalui mulut (oral) dan suntikan (intra kutan, subkutan, intra muskuler)

13

Page 14: imunisasi

Jadwal Imunisasi

14

Page 15: imunisasi

5 IMUNISASI DASAR

1. BCG2. HEPATITIS B3. DPT4. POLIO5. CAMPAK

Page 16: imunisasi

1. BCG (Bacillus Calmette-Guerin)

• Vaksin untuk tuberkulosis yang dibuat dari basil tuberkulosis (Mycobacterium bovis) yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan

• Dosis : – Bayi < 1 tahun: 0,05 ml– Anak : 0,1 ml

• Cara penyuntikan : secara intrakutan di m. deltoideus• Sediaan :

vaksin baku kering tersedia dalam kemasan ampul dengan 4 ml pelarut dalam ampul

Page 17: imunisasi

SEDIAAN

Page 18: imunisasi

CARA PENYUNTIKAN

Page 19: imunisasi

IntrakutanIntrakutan

• Untuk memberikan suntikan intrakutan secara tepat,harus menggunakan jarum pendek yang sangat halus (10mm, ukuran 26)

• Indikasi kontra: luka/ defek di daerah penyuntikan

19

Page 20: imunisasi

20

Page 21: imunisasi

Efek samping imunisasi BCG

Reaksi normal:

Setelah 2 minggu: pembengkakan dan warna merah, 10 mm, di tempat suntikan, 2-3 minggu kemudian (bisa sampai 8 minggu) abses 10 mm ulcus sembuh sendiri parut (scar) 3-7mm. Biarkan luka mengering sendiri, tutup dengan kassa kering

Pembengkakan kel. Limf regional:

- axilla, supraclavicular- diameter < 2 cm tak perlu diobati- tidak melekat ke kulit- scar dapat sembuh setelah beberapa bulan 21

Page 22: imunisasi

Reaksi beratTerjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses yang lebih dalamTerjadi pembengkakan di kelenjar limfe pada leher / ketiak, hal ini disebabkan kesalahan penyuntikan yang terlalu dalam dan dosis yang terlalu tinggi.

Reaksi yang lebih cepat Jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap TBC, proses pembengkakan mungkin terjadi lebih cepat dari 2 minggu,ini berarti anak tersebut sudah mendapat imunisasi BCG atau kemungkinan anak tersebut telah terinfeksi BCG

Page 23: imunisasi

2. HEPATITIS B

• Untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke bayi saat persalinan

• Sediaan : Vial Multidosis 2,5 ml Kemasan Uniject 0,5 ml dan 1,0 ml

• Cara pemberian : intramuskular 0.5 mL– bayi di 1/3 tengah anterolateral paha kiri/kanan– 10-11 th di m. Deltoideus

Page 24: imunisasi

24

• Vaksin Hepatitis B Rekombinan adalah vaksin virus rekombinan yang telah diinaktivasi dan bersifat non-infectious, berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan

Page 25: imunisasi

CARA PEMBERIAN

Page 26: imunisasi

Lokasi suntikan Lokasi suntikan

26

bayibayi

anakanak

Page 27: imunisasi

IntramuskularIntramuskular

27

Cara Pemberian vaksin Hepatitis B:• Letakkan bayi dengan posisi

miring di atas pangkuan ibu dengan seluruh kaki telanjang

• Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi.

• Pegang paha dengan ibu jari dan jari telunjuk.

• Masukkan jarum dengan sudut 900.

• Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot. Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.

Page 28: imunisasi

•Efek samping : – Lokal : rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di

sekitar tempat penyuntikan (hilang selama 2 hari)– Reaksi sistemik :demam, sakit kepala, mual, pusing

Page 29: imunisasi

3. DPT• Untuk imunisasi secara simultan terhadap difteri,

tetanus dan batuk rejan• Vaksin yang terbuat dari toksoid difteri dan tetanus

yang dimurnikan, serta bakteri pertusis yang telah dilemahkan

• Bermanfaat mencegah infeksi penyakit difteri dan pertusis atau batuk 100 hari.

• Selain vaksin DPwT (DPT), Vaksin yang mengandung sel bakteri pertusis utuh, kini sudah tersedia vaksin DPaT yang hanya mengandung sebagian komponen kuman pertusis, diberikan untuk yang mempunyai risiko kejang demam

Page 30: imunisasi

DPT COMBO• vaksin yang mangandung DPT berupa toksoid difteri dan toksoid tetanus

yang dimurnikan dan pertusis (batuk rejan )yang diinaktivasi serta vaksin hepatitis B yang merupakan sub unit vaksin virus yang mangandung HBsAg yang diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan pada sel ragi

• Sediaan: vaksin tersedia dalam sediaan vial 5mg, 10 dosis• Cara pemberian : intramuskular 0,5 mL

– Usia 2, 3, 4 bulan : di 1/3 anterolateralpaha kiri/kanan

– Usia >2th : di m. deltoideus

Page 31: imunisasi

• setiap dosis vaksin mengandung:– toksoid difteri murni 20 le– toksoid tetanus murni 7,5 lf– inaktivasi B pertusis 12 ou– HbsAg 5 mcg.zat – luminium phospate 1,5 mg– natrium clorida 4,5 mg– methiolate 0,05mg

...DPT COMBO I

Page 32: imunisasi

DPT HIB Polio InjeksiDosis : 0,5 cc

Cara : IM / SC, jumlah suntikan : 3 x

Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II) dan 4 bulan (DPT III);

selang waktu tidak kurang dari 4 minggu untuk DPT, 6 minggu untuk HIB Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun). Jika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT

Page 33: imunisasi

Efek samping :

1. Panas

Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh 1 – 2 hari

2. Rasa sakit di daerah suntikan

Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.

3. Peradangan

Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin disebabkan peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang tidak steril karena :

- Tersentuh

- Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang tidak

steril.

- Sterilisasi kurang lama.

- Pencemaran oleh kuman.

4. Kejang-kejang

Reaksi yang jarang terjadi sebaliknya diketahui petugas reaksi disebabkan oleh komponen dari vaksin DPT.

Page 34: imunisasi

4. POLIO• Untuk imunisasi aktif terhadap polio

• Sediaan : Kemasan 10 dosis dan 20 dosis, Masing-masing Dilengkapi 1 Buah Dropper

• Terdapat 2 jenis vaksin yg beredar :- Vaksin yg mengandung virus polio yg dimatikan (vaksin salk), suntikan- Vaksin yg mengandung virus polio yg masih hidup, yg telah dilemahkan (virus sabin), oral/ mulut dlm bentuk cairan

• Cara pemberian : peroral 2 tetes atau 0,1 mL– Vaksin ini dapat diteteskan langsung ke dalam mulut anak

Page 35: imunisasi

4. POLIO

•Cara pemberian : peroral 2 tetes atau 0,1 mL– Vaksin ini dapat diteteskan langsung ke dalam mulut

anak

Page 36: imunisasi

SEDIAAN

Page 37: imunisasi

OVP• Umur : 0 – 11 bln• Dosis : 2 tetes• Cara : Meneteskan ke dalam

mulut• Selang waktu : Berikan 4 x

dengan jarak minimal 4 minggu.• Efek samping :

Bila anak sedang diare ada kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan baik karena ada gangguan penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat

Page 38: imunisasi

Vaksin Polio Oral (OPV)

Heat MarkerVaccine Vial Monitor (VVM)

Page 39: imunisasi

Perubahan warna vaksin polio karena perubahan pH

Boleh diberikan

Page 40: imunisasi

IPV• Terdapat neomisin, streptomisin dan

polimiksin. • IPV harus disimpan pada suhu 2 – 8 C dan

tidak boleh dibekukan. • Pemberian vaksin tersebut dengan cara

suntikan subkutan • dosis 0,5 ml diberikan dalam 4 kali berturut-

turut dalam jarak 2 bulan.• kontraindikasi : tidak diperbolehkan

mendapatkan OPV maka dapat menggunakan IPV.

• daya tahan tubuh yang lemah maka bayi dianjurkan untuk menggunakan IPV

Page 41: imunisasi

5. CAMPAK

• Imunisasi untuk penyakit campak

• Sediaan: vial 10 dosis + 5 mL pelarut dalam ampul

• Cara pemberian: subkutan 0,5 mL– 9 bulan : di 1/3 anterolateral paha kiri/kanan

Page 42: imunisasi

SEDIAAN

Page 43: imunisasi

Vaksin kombinasi: Satu semprit: DPT, DT DPT + Polio (ipv, Salk) DPT + Hep B DPT + Polio (ipv, Salk) + HIB

Imunisasi simultan:Satu waktu (bersamaan):

BCG-Hep B-Polio DPT-Polio-HIB Hep B-Polio-Campak

43

Page 44: imunisasi

Campak • Vaksin campak merupakan vaksin

virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70, dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.

• Vaksin ini berbentuk vaksin beku kering yang harus dilarutkan hanya dengan pelarut steril yang tersedia secara terpisah untuk tujuan tersebut.

• Vaksin ini telah memenuhi persyaratan WHO untuk vaksin campak.

Page 45: imunisasi

Campak• Umur : 9 bln.• Dosis : 0, 5 cc Komposisi

Tiap dosis vaksin yang sudah dilarutkan mengandung :Virus Campak    ³    1.000    CCID50  Kanamycin sulfat    £    100    mcgErithromycin    £    30    mcg

• Cara : Suntikan secara IM di lengan kiri atas• Jumlah suntikan : 1 x dapat diberikan bersamaan dengan

pemberian vaksin lain tapi tidak dicampur dalam 1 semprit.• Efek samping vaksin campak : panas dan kemerahan.

Anak-anak mungkin panas selama 1 – 3 hari setelah 1 minggu penyuntikan, kadang disertai kemerahan seperti

penderita campak ringan.

Page 46: imunisasi

Vaksin Hib(haemophilus influenza tipe b)

• Vaksin ini diberikan mulai umur 2 bulan, dengan interval 2 bulan, Diberikan terpisah atau kombinasi.

• Kegunaannya adalah mencegah radang paru,radang otak dan haemophilus influenza tipeb

Page 47: imunisasi

Hib• Jenis vaksin: Conjugate H. Influenza Tipe B (Act-HiB)

PRP-T (Pasteur Merieux)•  Dosis: 0,5 cc/dosis.• Cara pemberian sc atau im. • Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap komponen

vaksin,Infeksi akut dengan demam• Efek samping :• Lokal : eritema, nyeri dan indurasi• Reaksi sistemik : demam, nausea, muntah dan/atau

diare, menangis > ½-1 jam dan rash.Infeksi akut dengan demam

Page 48: imunisasi

Vaksin MMR

• Dapat diberikan pada umur 12 bulan,apabila belum mendapat vaksin campak umur 9 bulan. Selanjutnya MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.

• Kegunaannya adalah melindungi dari campak, gondongan, dan rubela.

Page 49: imunisasi

MMR•  Jenis vaksin: Triple vaccine Measles, Mumps dan Rubella

(LAV), isinya :

Measles: campak Mumps: Urabe (trimovax-pasteur), Jeryl Lynn

(MMR-MSD)Rubella: RA 27/73

•  Dosis: 0,5 cc/dosis• Cara pemberian: SC atau IM•  Kontra indikasi: sama dengan campak •  Efek samping : sama dengan campak + parotitis: demam,

ruam, ensefalitis parotitis,meningoensefalitis, tuli neural unilateral (tetapi dilaporkan sembuhsempurna tanpa gejala sisa)

Page 50: imunisasi

Vaksin tipoid

• Diberikan pada usia lebih dari 2 tahun , diulang tiap 3 tahun

• Penyuntikan IM atau SK• Perlindungan 3 tahun • Melindungi dari penyakit

tifus.

Page 51: imunisasi

• Jenis vaksin: Vi CPS (capsular poly sacharide) : Typhim Vi (Pasteur Merieux)Oral : Vivotif (Ty2/A strain)

•  Dosis: Polisakarida 0,5 mL/dosisOral: 1 kapsul lapis enterik atau 1 sachet.

• Cara pemberian: Polisakarida : SC atau IM satu kaliOral, 3 kali selang sehari.

• Kontra indikasi• < 2 tahun (mutlak), tidak dianjurkan sebelum umur 6

tahun, Proteinuria, penyakit progresif •  Efek samping : Reaksi lokal ditempat suntikan :

indurasi, nyeri 1-5 hari.Reaksi sistemik : demam, malaise, sakit kepala, nyeri otot, komplikasineuropatik, kadang-kadang bisa shock, kolap

Page 52: imunisasi

Vaksin Hepatitis AIndikasi : untuk anak umur lebih dari 2

tahun, 2 kali dengan interval 6-12 bulan

Endemi s Sering tranfusi

Cara pemberian secara IM • Jenis vaksin: partikel virus aktif yang

diinaktivasi 9IVV0•  Dosis: 0,5 cc/dosis• Cara pemberian: SC/ IM•  Jadwal imunisasi: Imunisasi dasar:

anak berumur > 2 tahun diberikan 3

dosis dengan jadual 0,1 dan 6 bulan.•  Kontra indikasi: defisiensi imun

(mutlak)

Page 53: imunisasi

Vaksin Varicella

• Untuk anak lebih dari 1 tahun , terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar, bila diberikan pada umur lebih dari 12 tahun, perlu dosis dengan interval minimal 4 minggu.

• Melindungi dari cacar air

Page 54: imunisasi

varicella

•  Jenis vaksin: Strain OKA dari virus Varicella zoster.•  Dosis: 0,5 cc/dosis• Cara pemberian: SC•  Kontra indikasi• : Defisiensi imun (mutlak), penyakit demam akut yang berat

(sementara),hipersensitif terhadap neomisin atau komponen vaksin lain, TBC aktif yang tak diobati, penyakit kelainan darah.

•  Efek samping : Reaksi lokal di tempat suntikan: ringanReaksi sistemik : demam ringan, erupsi papulo vesikular dengan lesi <10.

• Catatan: hindarkan pemberian salisilat selama 6 minggu setelah vaksinasi karenadilaporkan terjadi Reye’s Syndrome setelah pemberian salisilat pada anak denganvarisela alamiah

Page 55: imunisasi

Vaksin Influenza

• Strain virus bisa berubah tiap tahun

• Penyuntikan IM atau SK • Diberikan pada umur > 6

bulan setiap tahun. Pada umur < 9tahun yang mendapat vaksin influenza pertama kalinya harus mendapat 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.

Page 56: imunisasi

Vaksin Rotavirus

• Monovalen diberikan 2x, vaksin rotavirus pentavalen 3x.

• Pemberian vaksin monovalen dibagi menjadi 3 dosis.

Page 57: imunisasi

Vaksin PCV(pneumokokus)

• Dapat diberikan pada umur 2,4,12-15 bulan.pada umur 7-12 bulan diberikan 2 kali.

• Melindungi bayi dan balita dari penyakit invasiv pneumococcal disease yang disebabkan oleh streprococcus pneumoniae yang menyebar melalui darah dan bersifat merusak.

Page 58: imunisasi

Penyimpanan vaksinPenyimpanan vaksin

• Di Tingkat Propinsi : kmr dingin & kmr beku–Suhu kamar dingin: +2 s/d +8 Cº–Suhu kamar beku: -15 s/d -25 Cº

• Di Kabupaten dan Pelayanan Primer–Jarak lemari es dengan dinding belakang 15 cm–Lemari es tidak terkena sinar matahari langsung–Sirkulasi ruangan cukup

• Penyusunan vaksin–Jarak menyusun dos vaksin 1-2 cm atau –satu jari antar dos vaksin

Page 59: imunisasi

Cool BoxCool Box Untuk Menyimpan VaksinUntuk Menyimpan Vaksin

Page 60: imunisasi
Page 61: imunisasi

Plastik penetes (dropper) Polio JANGAN disimpan di lemari eskrn jadi rapuh, mudah robek

Page 62: imunisasi
Page 63: imunisasi

Jenis Vaksin Suhu Penyimpanan Umur Vaksin

BCG +2 s/d +8°C

-15°s/d -25°C

1 tahun

1 tahun

DPT +2° s/d +8°C 2 tahun

Hepatitis B +2° s/d +8°C 26 bulan

TT +2° s/d +8°C 2 tahun

DT +2° s/d +8°C 2 tahun

OPV +2° s/d +8°C

-15° s/d -25°C

6 bulan

2 tahun

Campak +2° s/d +8°C

-15° s/d -25°C

2 tahun

2 tahun

Masa simpan vaksinMasa simpan vaksin belum dipakai belum dipakaiVademicum Bio Farma Jan.2002

Page 64: imunisasi

Indikasi kontraUmum: 1. Permanen (tetap):

kuman hidup: 1. Penyakit keganasan 2. Imumnodefisiensi

2. Temporer (sementara): Pemakaian obat: -sitostatika, kortikosteroid

Khusus (menurut vaksin)BCG: sakit kulit di daerah suntikanDPT: - Demam (>380C) - Riwayat kejang demam

- Usia > 7 tahun - DPT 2 dan 3: reaksi berlebihan sesudah DPT sebelumnya

64

Page 65: imunisasi

Polio: tidak adaCampak: - Demam (>380C) - Riwayat kejang demam - Alergi telurHepatitis B: tidak ada

Bukan indikasi kontra: Penyakit ringan, menceret 1-2 x, pilek, gizi kurang, alergi thd bahan non vaksin

mis: makanan, obat-obatan

65

Indikasi kontra...

Page 66: imunisasi

Jadwal Imunisasi

Bayi yang lahir di RS:

66

Umur (bl) Imunisasi (antigen)

0 HB 1, BCG, Polio 1

2 HB2, DPT 1, Polio 2

3 HB3, DPT 2, Polio 3

4 DPT 3, Polio 4

9 Campak

Page 67: imunisasi

Bayi yang lahir di rumah (dibawa ke RS):

67

Umur (bl) Imunisasi (antigen)

2 BCG, DPT 1, Polio 1

3 HB1, DPT 2, Polio 2

4 HB2, DPT 3, Polio 3

9 HB 3, Polio 4, Campak

Jadwal Imunisasi

Page 68: imunisasi

DPTDemam:

- hampir 50%- pada hari diberi imunisasi, sembuh dalam 1-2

hari- Th: antipiretik / kompres

Sakit dan bengkak di tempat suntikan : 50 % kompresInfeksi

- 1 minggu atau lebih sesudah suntikan- akibat jarum suntik yang tidak steril (tersentuh tangan, dipakai ber-ulang-ulang, sterilisasi

kurang lama Kejang

68

Efek Samping Imunisasi

Page 69: imunisasi

Polio1% mencret, nyeri otot dan pusing

Hepatitis BUmumnya TIDAK ADA

Campak:Demam dan konjungtivitis atau ruam (5-15%)

-1 minggu setelah suntikan- berlangsung selama 1-3 hari

Warna kemerahan di kulit (rash)

10 % pemberian imunisasi demam, malaise, nyeri otot69

Efek Samping Imunisasi

Page 70: imunisasi

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

Definisi:

Kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa efek vaksin ataupun efek samping, toksisitas, reaksi sensitivitas, efek farmakologis, atau kesalahan program, koinsidensi, reaksi suntikan, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan

Pelaporan kepada Komda PP KIPI di provinsi

70

KIPI

Page 71: imunisasi

TERIMA KASIH

Page 72: imunisasi

72