imuno difusi ganda
DESCRIPTION
serologiTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI
IMUNODIFUSI GANDA
DI SUSUN
OLEH :
Maulina (0801027)
Kelompok III`
Tanggal praktikum: 22 Desember 2011
Dosen: Adriani Susanty, M.Farm., Apt
Asisten:
Gusti Wahyu Ramadhani
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011
IMUNODIFUSI GANDA
I. TUJUAN PRAKTIKUM :
Untuk analisis antigen dan antibodi membentuk sebuah kompleks antigen-antibodi
Untuk mengetahui cara pemeriksaan tranfusi darah dengan uji
imunodifusi ganda.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Darah
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45%
bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel
darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55%
yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang
disebut plasma darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak
dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin
dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam
penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita
penyakit anemia.
Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan
bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan
berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid
atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit
menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit
menderita penyakit leukopenia.
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
1. Air: 91,0%
2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral: 0.9% ( natrium klorida, natrium bikarbonat, garam
dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll)
4. Garam
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :-
albumin
bahan pembeku darah
immunoglobin (antibodi)
hormon
berbagai jenis protein
berbagai jenis garam
Transfusi Darah
Transfusi adalah suatu proses pemberian darah yang berasal dari seseorang
yang diberikan langsung melalui vena penerima yang membutuhkannya.
Transfusi dapat dilaksanakan bila memenuhi persyaratan; untuk donatur
ditentukan umur, berat badan, golongan darah sistem ABO, tekanan darah, Hb
darah dan riwayat penyakit. Untuk resipien ditentukan golongan darah dan cross-
match antara darah donatur dan resipien. Apabila persyaratan tersebut telah
dipenuhi, maka transfusi dapat dilaksanakan.
Imunodifusi ganda adalah suatu rangkaian prosedur yang diperlukan
sebelum darah diberikan, lengkap dengan kecocokannya, sama hal nya dengan tes
cross matching yang dilakukan pada praktikum minggu lalu. Tujuan tes presipitasi
adalah untuk memastikan bahwa sedapat mungkin, tranfusi darah donor tidak
menimbulkan reaksi apapun pada pasien, serta sel darah merah bisa mencapai
masa hidup maksimum setelah diberikan.
Imunodifusi Ganda
Imunodifusi ganda adalah analisis antigen dan antibodi. Antigen bereaksi
dengan antibodi spesifik untuk membentuk sebuah kompleks antigen-antibodi,
komposisi yang tergantung pada konsentrasi, sifat dan proporsi reaktan awal.
Imunodifusi dalam gel diklasifikasikan sebagai difusi tunggal dan difusi
ganda. Dalam difusi ganda Ouchterlony, baik antigen dan antibodi yang
diperbolehkan untuk berdifusi ke dalam gel. Uji ini sering digunakan untuk
membandingkan persiapan antigen yang berbeda. Dalam hal ini, persiapan antigen
uji yang berbeda, masing-masing spesies yang mengandung antigen tunggal yang
diizinkan untuk berdifusi dari sumur terpisah terhadap antiserum tersebut.
Tergantung pada kesamaan antara antigen, pola geometris yang berbeda yang
diproduksi antara antigen dan antiserum sumur. Pola garis yang dari dapat
diinterpretasikan untuk menentukan apakah antigen yang sama atau berbeda
seperti yang diilustrasikan di bawah ini.
Pola Identitas: A
Antibodi dalam antiserum bereaksi dengan baik antigen menghasilkan garis
halus endapan. Antibodi tidak dapat membedakan antara dua antigen yaitu dua
antigen imunologis identik.
Pola Parsial Identitas: B
Dalam pola identitas parsial, antibodi dalam antiserum bereaksi lebih
dengan salah satu antigen (berdifusi t dari tangan kiri baik di gambar) dari yang
lain. The 'memacu' diperkirakan hasil dari faktor-faktor penentu hadir dalam satu
antigen, tetapi kurang dalam antigen lainnya.
Pola Non-Identitas: C
Dalam 'pola non-identitas', tidak ada antibodi dalam bereaksi dengan
determinan antigen antiserum yang mungkin hadir dalam kedua antigen yaitu dua
antigen terkait imunologis sejauh antiserum yang bersangkutan.
Jenis spesifik imunodifusi disebut dua kali (Ouchterlony)
microimmunodiffusion. Prosedur ini melibatkan penambahan antigen dan antibodi
terhadap sumur di gel agarosa. Antigen dan antibodi radial berdifusi dari sumur.
Precipitin garis bentuk di mana bertemu antigen antibodi spesifik.
Ganda (Ouchterlony) Microimmunodiffusion
Gel agarosa dibuat dengan sumur dipotong menjadi gel, atau template
diterapkan pada permukaan gel.
Antigen diterapkan ke pusat dengan baik, kontrol antiserum dan sera
pasien ditambahkan ke luar sumur.
Gel ini diinkubasi dan kemudian dilihat langsung untuk saluran
precipitin.
Interaksi Antigen-antibody imunodifusi
Salah satu uji serologi adalah imunodifusi precipitasi test . Dalam metode
ini menggunakan prinsip antigen-antibody. Antibody dalam metode ini disebut
precipitins. Reaksi yang terjadi jika antigen yang terlarut dan akan menimbulkan
suatu precipitasi. Jika partikel-partilek dari antigen berbentuk dalam larutan maka
reaksi yang terjadi adalah terbentuknya cincin precipitasi.
Reaksi precipitasi terjadi adanya kombinasi antara antibody yang terlarut
dengan substansi yang terdapat antigen. Hal yang perlu diperhatikan dalam
deteksi ini adalah menggunakan gel agarose. Gel agarose ini digunakan sebagai
matrix combining diffusion precipitasi.
Imunodifusi Antibodi dicampurkan di dalam agar. Antigen yang
dimasukkan di dalam lubang akan berdifusi dan bereaksi dengan antibodi
membentuk lingkaran presipitasi putih. Diameter lingkaran dapat dipakai sebagai
ukuran konsentrasi antigen, bila dibandingkan dengan larutan antigen yang
diketahui konsentrasinya.
Assay kompleks Ag-Ab bertujuan mendeteksi antigen atau antibodi; cara
ini paling banyak digunakan di bidang diagnostik atau biomedis. Secara teknis
relatif sederhana dan murah. Prosedur seperti reaksi aglutinasi, imunodifusi ganda
dan presipitasi berazaskan model ini. Biasanya dalam model ini tidak
menggunakan label dan kepekaannya terbatas, meskipun demikian reaksi
imunodifusi dapat mendeteksi 0,005 µg protein/ml suspense.
III. BAHAN DAN ALAT
Alat :
Cawan petri
Gel gunch
Pipet mikro
Meja horizontal
Bahan :
Agar-agar biasa
Larutan penyangga peronal
Natrium azida
Serum dan larutan NaCl fisiologi
IV. CARA KERJA
1. Larutan agar dalam larutan penyangga personal/ penyangga fosfat
hingga diperoleh konsentrasi 1%
2. Masukkan pengawet natrium azida, dengan konsentrasi akhir 0,01%
3. Panaskan sampai agar-agar larut dan sampai larutan tampak jernih
4. Agar-agar yang sudah jadi, dimasukkan dalam cawan petri tebalnya
3mm
5. Setelah agar-agar dingin lubangi agar-agar tadi (buat sumur sebanyak 7
sumur, 1 sumur di tengah dan 6 sumur di sekelilingnya)
6. Angka (1, 2, 3, 4, 5, 6) diisi dengan serum sebanyak 5 mikron liter,
sedangkan (c) sumur yang di tengah diisi dengan reagen comb sebanyak
5 mikron liter.
7. Inkubasi selama 24 – 48 jam
8. Perhatikan adanya garis presipitasi diantara sumur yang berisi antibodi
dan sumur yang berisi antigen.
V. HASIL
Pada praktikum imunodifusi ganda tanggal 22 Desember 2011, tidak terjadi adanya garis presipitasi diantara sumur yang berisi antibodi dan sumur yang berisi antigen.
VI. PEMBAHASAN
Dalam metode ini menggunakan prinsip antigen-antibody. Antibody dalam
metode ini disebut precipitins. Reaksi yang terjadi jika antigen yang terlarut dan
akan menimbulkan suatu precipitasi. Antigen yang dimasukkan di dalam lubang
akan berdifusi dan bereaksi dengan antibodi membentuk lingkaran presipitasi
putih. Diameter lingkaran dapat dipakai sebagai ukuran konsentrasi antigen, bila
dibandingkan dengan larutan antigen yang diketahui konsentrasinya.
Pada imunidifusi ganda molekul dengan berat molekular yang lebih rendah
bergerak lebih cepat melalui gel, menyebabkan lengkung presipitin dapat terlihat
bila antigen dan antibodi mendekati keseimbangan. Pada keseimbangan lengkung
presipitin tetap tidak bergerak jika konsentrasi antisera konstan, maka jarak
lengkung presipitin dari antigen sesuai dengan konsentrasi antigen.
VII. KESIMPULAN
Imunodifusi ganda adalah analisis antigen dan antibodi. Antigen bereaksi
dengan antibodi spesifik untuk membentuk sebuah kompleks antigen-
antibodi, komposisi yang tergantung pada konsentrasi, sifat dan proporsi
reaktan awal.
Antigen yang dimasukkan di dalam lubang akan berdifusi dan bereaksi
dengan antibodi membentuk lingkaran presipitasi putih. Diameter
lingkaran dapat dipakai sebagai ukuran konsentrasi antigen, bila
dibandingkan dengan larutan antigen yang diketahui konsentrasinya.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit EGC. Jakarta
Gow IF, Williams BC. 1989. Immunoassays for antigens. Curr. Op. Immuno
Harlow ED, Lane D. 1988. Antibodies; a laboratory manual. Cold Spring Harbor Laboratory, USA.
Roitt IM. 1991. Essential immunology, ed 7. Blackwell Scient Publ, London.