incunabula zine edisi 2 mei 2014

27
RATED MAGAZINE

Upload: incunabulazine

Post on 07-Apr-2016

238 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sebuah digital magazine buat pecinta buku dan perpustakaan.

TRANSCRIPT

RATEDM A G A Z I N E

Literate zineIN BULAC

UNA

Ekhsanudin

Muklis

Penasehat

Direktur

M. Furqon

Pimpinan Redaksi

Habib Abidulloh

Manager Produksi

Hendi PrasetyoNur Syifa Fauziah

Redaksi

MuklisM. Furqon

Editor

Adib Arisma Saputra

M. FurqonIchrima Febriana

Kreatif Desainer

Hendi PrasetyoM. Wahyudin Rizal

Tim Marketing

Alamat Redaksi

[email protected]

incunabula.tumblr.com

@incunabulazine

incunabula literate-zine

RATEDM A G A Z I N E

Literate zineIN BULAC

UNA

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Fotografer

Pada edisi ke dua ini, lagi-lagi lahir kami perbuat di edisi perdana kemaren coba

menjadi “bayi tua”. Kami menyadari kami renungi dan gali dalam.

sulitnya berkoordinasi seiring

teman-teman redaksi yang

pergerakannya sporadis. Kesibukan menjadi

“penghalang” (dengan ke-hati-hatian ekstra

kami menyebutkannya) utama lahirnya edisi

dua-tua ini. Namun hal itu hanya berakhir

menjadi banyolan nakal teman-teman redaksi.

Majalah ini, hanya banyolan semata

sebenarnya. Kami hanya menangkap

fenomena-fenomena baik verbal maupun

visual yang terekam dalam imajinasi nakal Teks diatas, kami tulis 30-Mei-2014, tapi

kami. sekarang (5-Juni-2014) hal tersebut sudah

Jika dibilang obat penenang bagi kami lupakan. Secara ajaib teman-teman

kebosanan akan asupan teori yang KAMABA rela berkorespondensi dengan

menstimulus otak-otak polos kami, ya, dengan redaksi, sehingga dengan tulus menghibahkan

lantang kami menyebut, “ya!”. Kami bosan. liputan event-nya bagi keberlangsungan hidup

Majalah ini rekreasi. majalah using ini, kami ucapkan terimakasih.

Di edisi kedua-tua ini kami banyak Kami sengaja tidak menghapus teks

bermain pada eksplorasi fungsi pokok dalam tanda petik panjang tersebut, karena itu

perpustakaan, sebagai fungsi pendidikan. Kita masuk dalam proses, kami begitu menghargai

mencoba bicara mengenai pendidikan melalui keagungan proses. Terimakasih proses.

lorong perpustakaan. Di lemari katalog kartu Namun harapan besar kami, semoga di edisi

usang perpustakaan kita coba menerawang ini menambah wawasan pembaca sekalian

pendidikan, di koridor sempit jarak antar rak yang budiman. Tak henti-hentinya kita selalu

buku yang pengap kita coba meneropong meneriakkan suara pustakawan, pun pada

pelaksanaan UN yang “kontroversial” tersebut edisi kali ini, argument polos namun jujur,

(tanpa bermaksud menambah ruwet dan ikut adalah ideal bagi kami. Tips-tips sederhana

campur ke dalam kontroversi UN). Ibarat yang harapannya dapat bermanfaat bagi

perdebatan UN itu sabung jago, kita berada semua tak lupa kami sisipkan secara random

dua blok dari tempat itu dan kita mencoba di antara rubrik, semoga anda terkejut.

membuat “lelucon minus SARA” mengenai nya. Akhirnya. Selamat menikmati Edisi 2-tua-

Secara kuantitas mungkin edisi ini akan lebih Mei dibulan Juni ini. Testimony anda begitu

ringkas, namun semoga secara kuaitas lebih berarti bagi kami.

baik lagi. Kecerobohan-kecerobohan yang

“Ada beberapa rubrik yang absen di edisi dua-

tua ini; diantaranya rubrik event, rubrik

kondisional yang sebenarnya butuh mobilitas

ekstra demi memberikan jarak pandang tanpa

frame buat pembaca, dan itu menjadi

penghalang karena –sejujurnya- kesibukan kami

masing-masing menuntut kami harus

merelakannya.”

SPEAKOUT

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

OVER

Cuntuk edisi ini memang Pendidikan yang harusnya merata

sedikit aneh. Proses kreatif tersebut, kita visualkan dengan kumpulan

seadanya akan selalu kami organ tubuh, memang tidak terlalu

usahakan demi menjamu beragam, namun setiap manusia mewakili

pembaca dengan hidangan yang renyah. keberagaman kan? Setiap manusia, baik

Pengerjaannya cukup singkat, sekitar 2 tersegmentasi menurut gender nya, warna

hari, meliputi satu hari (sekitar 2 jam) kulit nya, asal suku nya, bahasa yang

pemotretan dengan kamera pinjaman digunakan, tampan, jelek, tinggi, pendek,

teman, kemudian proses editing di hari bermuka lonjong, rata, bulat, semua

berikutnya. Pesan yang coba kami pokoknya, berhak mendapatkan pendidikan

sampaikan cukup ringan sebenarnya, yang layak. Dalam hal ini kita menempatkan

hanya saja kita sendiri yang membuat buku dalam instalasi seni tubuh manusia ini,

semua ini terasa aneh, ribet dan terkesan tujuannya? Ya, benar dugaan anda,

berputar-putar tak tentu arah. pendidikan tak jauh-jauh amat dari apa

Secara visual terlihat kumpulan onggokan yang dinamakan buku, lebih lunak lagi

organ tubuh yang menyatu tanpa batas, informasi.

bukan maksud kami untuk sok surealis, sok Dan aktivitas membaca

paham seni, hanya saja memang itu yang menjadikannya “hidup”, dengan membaca

kita tangkap, kebetulan itu yang kita kita memperoleh informasi, dan informasi

tangkap. tersebut tentu menunjang pendidikan. Dan

Manusia yang hidup di Indonesia, suasana taman yang sedikit bokeh adalah

sejak lahir “sebenarnya” setidaknya telah gambaran dari suasana sendu, romantisme

dijamin beberapa hal; antara lain jalinan tali kasih ke-tiganya.

pendidikan nya, karena, jika para pembesar Buku-membaca-pendidikan, tiga hal

bangsa saat ini sempat menengok yang mungkin jika ibarat kekerabatan

pembukaan undang-undang dasar 1945, adalah si sulung, si tengah dan si bungsu,

pendidikan begitu di elu-elukan, di cita- ketiga nya memiliki kedekatan yang cukup

citakan leluhur. Terlalu normatifkah jika hal intens, saling membutuhkan, saling berebut

itu kita coba ungkapkan? Apakah hal balon yang sudah kempes, saling berebut

tersebut terlalu populer?, ah kita tidak boneka chucky yang sudah buluk,

begitu tertarik berkutat dengan konflik berkesinambungan.

batin kami sendiri.

COVER

STORY

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

N

USehingga lembaga pendidikan penting. Dari segi point penilaian

atau yang akan bersaing guna akreditasi maupun fungsi dan

disebut juga meningkatkan kualitas tugas pustakawan terhadap

dengan Ujian sekolahnya. perpustakaan. tugas dan fungsi

Nasional Demi keberhasilan siswa pustakawan adalah menjadi

merupakan titik evaluasi dari dalam melaksanakan ujian jembatan antara informasi dan

keberhasilan sekolah dalam nasional, pengurus sekolah terus pencari informasi.

menyelenggarakan pembelajaran berupaya meningkatkan fasilitas Penyediaan buku bacaan,

yang berbasis kurikulum sekolah. Sarana dan prasana buku pendukung mata pelajaran

pemerintah yang digunakan pada yang memadai yang mendukung maupun buku sebagai bahan ajar

saat itu yang dilihat dengan proses pembelajaran terus dipacu merupakan tugas perpustakaan

prestasi siswa dalam pencapaian dan dilengkapi. Begitu juga dalam mempersiapkan dan

tingkat kelulusan maupun nilai dengan perpustakaan. Sehingga membantu siswa-siswa

yang didapat siswa di sekolah secara tidak langsung, menghadapi UN. Keberadaan

tersebut.dari segi kelulusan, UN perpustakaan mempunyai buku bacaan harus mendukung

merupakan penyetandaran mutu peranan dalam pencapaian informasi di buku bahan ajar,

kelulusan siswa se nusantara. keberhasilan siswa dalam sehingga informasi yang

Sehingga ketika pemerintah melaksanakan ujian nasional. diperoleh misal dalam satu materi

menyiapkan rencana kurikulum di Tidak dipungkiri bahwa maupun pokok bahasan bisa lebih

tingkat selanjutnya, maka keberadaan perpustakaan lengkap dan merinci. Keselarasan

kurikulum tersebut bisa merupakan nilai wajib dalam buku-buku maupun informasi

diaplikasikan di seluruh pengakreditasian sekolah. yang ada di perpustakaan dengan

nusantara. Peningkatan mutu Sehingga perpustakaan mata peloajaran siswa menjadi

pendidikan dapat direncanakan merupakan sarana yang dapat salah satu dasar dalam

dengan melihat hasil ujian meningkatkan mutu pendidikan. pembaharuan informasi.

nasional. Iklim kompetitif di Lalu keberadaan petugas

lingkungan lembaga pendidikan perpustakaan dan pustakawan itu

pun termunculkan disitu. sendiri mempunya peranan

.....sebagai pustakawan sekolah, kita harus memposisikan diri sebagai penyedia informasi

di lingkungan sekolah. Sebagai penyedia informasi siswa, yang notabene cita-cita siswa

sekolah adalah lulus ujian nasional dengan nilai dan prestasi yang memuaskan, maka

sebagai pustakawan kita harus menyelaraskan dengan tujuan siswa tersebut.

TITAH

PUSTAKAWAN Ngomongin

UNUswatun Hasanah

Pustakawan SMKN 1 Yogyakarta

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

JANTUNG SEKOLAH

PERPUSTAKAAN

Sebenarnya, untuk pustakawan sendiri sudah

mengetahui hal mendasar di perpustakaan seperti ini.

Mengenai strategi marketing agar pemustaka banyak

yang datang diperpustakaan, lalu setelah datang

mereka mendapat informasi yang diperlukan dan

yang dicari. Setelah mendapatkannya, para

pemustaka diharapkan untuk tidak jenuh berlama-

lama diperpustakaan. Dan ketika mereka

meninggalkan perpustakaan, mereka akan merasa

rindu untuk kembali lagi ke perpustakaan.

Pembelian buku, kaset, majalah dan sebagainya

harus sesuai dengan visi misi sekolah. Tidak lucu jika

di perpustakaan sekolah tingkat SMA terdapat buku-

buku mewarnai angka, mewarnai kartun yang nota

bene itu adalah buku yang seharusnya berada di

sekolah tingkat TK maupun SD. Penyediaan buku

yang lengkap dapat mengakibatkan berbagai macam

informasi yang didapat. Sehingga keberagaman

informasi dan lengkapanya informasi menjadi pilihan

dan alternatif pemustaka dalam mencari informasi.

Informasi yang diperoleh kurang bisa dilihat

dengan sedikitnya jumlah buku atau sumber

informasi di perpustakaan. Selain itu juga bisa dilihat

dengan tidak lengkapnya buku yang terdapat

diperpustakaan. Jumlah bukunya banyak, tetapi

judulnya hanya itu-itu saja, atau bisa dikatakan

judulnya sama. Maka informasi yang diperoleh bakal

akan sama. Informasi yang kurang, ataupun sangat

terbatas mengakibatkan kejenuhan pemustaka

dalam mencari informasi di perpustakaan. Informasi

yang tidak terkini juga bisa mengakibatkan informasi

yang jadul, tidak tepat informasi. Informasi yang

kadaluwarsa harus di update agar informasi yang

diperoleh bisa diinformasikan kembali kepada orang

lain.

Dalam Ujian Nasional, kurikulum yang

digunakan adalah kurikulum terbaru. Sehingga

informasi yang terdapat pada soal pun merupakan

informasi yang terkini. Pertanyaan yang terdapat di

soal ujian nasional itu beragam, bahkan banyak juga

pertanyaan yang jawabannya tidak terdapat di buku

bahan ajar atau buku paket yang diwajibkan di

sekolah. Sehingga informasi dari buku pendukung

dan sumber informasi lainnya jadi penting

keberadaannya. Nah disitulah peran nyata dari

perpustakaan dibutuhkan.

TITAH

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

.....pola perpustakaan entertainment untuk mendukung pasar yang sangat majemuk dan menyukai entertainment seperti yang terjadi di dunia pertelevisian.

TITAH

Banyak cara dan straregi agar tetapi juga dalam taraf meningkatkan

perpustakaan diminati untuk dikunjungi. Karena kehidupan.

bagi pustakawan dan pengurus di Jadi, sebagai pustakawan sekolah, kita

perpustakaan, jumlah kehadiran pemustaka di harus memposisikan diri sebagai penyedia

perpustakaan menjadikan mereka bahagia. informasi di lingkungan sekolah. Sebagai

Tolok ukur kesuksesan dari perpustakaan bisa penyedia informasi siswa, yang notabene cita-

dilihat dengan grafik pemustaka yang cita siswa sekolah adalah lulus ujian nasional

berkunjung di perpustakaan tersebut. dengan nilai dan prestasi yang memuaskan,

Marketing yang ampuh adalah marketing sesuai maka sebagai pustakawan kita harus

jamannya. Namanya marketing, market adala menyelaraskan dengan tujuan siswa tersebut.

pasar, jadi marketing yang bagus adalah yang Sumber informasi yang menjadi pendukung

mengikuti pasar. Untuk bahkan bahan ajar mata

sekarang adalah era pelajaran ujian nasional

digital dan cyber. yang sesuai dengan

Walaupun pustaka kurikulum yang berlaku

tekstual, atau bentuk dan juga dengan

buku masih sangat informasi yang up to

penting, tetapi agar date. Tata letak dan tata

minat pemustaka lebih ruang yang disukai oleh

banyak, maka strategi remaja dan digandrungi

perpustakaan digital dan oleh generasi muda

perpustakaan cyber masa kini. Menyediakan

diperlukan. Perlu juga informasi yang cepat

kita persiapkan, pola dan mudah dapat

perpustakaan diakses kapan pun dan

entertainment untuk mendukung pasar yang dimana saja. Informasi yang instan tetapi

sangat majemuk dan menyukai entertainment lengkap dengan data yang akurat. Penyediaan

seperti yang terjadi di dunia pertelevisian. latihan soal ujian nasional sebagai alternatif

Kalau perpustakaan bisa mengikuti jaman, tak bagian dari tim evaluasi pembelajaran siswa.

dimungkinkan bahwa perpustakaan bisa Sehingga siswa dan guru dapat tersiapkan

menjadi kehidupan bisnis. Seperti di bidang sedini mungkin.

olahraga yang mulai merangkul dunia bisnis.

Sehingga untuk menunjung kehidupan,

perpustakaan bisa mencari sendiri.

Perpustakaan tidak hanya bertahan hidup,

Reporter : Muhlis

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Malam itu, sekitar pukul 19.00, WIB.

redaksi menyambangi kediaman Pak

Bambang Nu r s i ngg i h , k am i

beruntung, hanya menunggu sekitar 30 menit,

dapat bertemu langsung dengan beliau.

Maklum, di tengah kesibukannya yang ketika

kami tanya, terlalu banyak sehingga kami urung

menuliskannya. Sebut saja beliau ini budayawan

dan seniman. Selain beliau aktif dalam kegiatan

peningkatan minat baca khususnya.

Perpustakaan itu terletak di ruang

tamu, ruang paling depan kediaman Pak

Bambang. Beliau mengaku, suka membaca

sejak kecil. Hingga usianya yang tak muda

sekarang, beliau juga masih suka membaca.

Menurutnya membaca adalah media

pembelajaran di luar sekolah yang efektif.

Berkali-kali beliau menggariskan bahwa,

“Raono bocah sing bodho” (tidak ada anak

yang bodoh), hanya saja potensi masing-

masing anak berbeda satu sama lain, dan

pendidik seringkali tak mampu menemukan

potensi tersebut.

...hanya saja potensi

masing-masing anak berbeda satu sama lain, dan pendidik

seringkali tak mampu menemukan potensi

tersebut.

Luwes, Lentik, Gemulainya Perpustakaan Pak Bambang

Dengan logat jawa yang kental, tokoh akademisi sastra mengenai kaidah

suasana di ruangan sekitar 4x3 meter sastra, ini semua karena saya baca

itu terasa begitu akrab, walaupun kami buku”, tandasnya sontak, ketika

sulit mengimbangi bahasa jawa beliau memperlihatkan tulisan-tulisan miliknya

yang diresapi luar dalam, namun ini lah yang dipublikasikan ke berbagai media

sisi uniknya, seperti kakek yang sedang cetak.

mendongeng kepada cucu-cucu

nakalnya. “Saya memang bukan sarjana

sastra, saya dulu kuliah di tari, namun

berkali-kali saya mengingatkan para

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Adanya perpustakaan di sebuah sastra, sampai ke cerita anak serta buku

keluarga memang sesuatu yang tak ayal tentang tanaman. Tiga point penting yang

memacu pengetahuan kita. Pak Bambang dibeberkan Pak Bambang mengenai

menambahkan, “di ruangan ini, keluarga kehadiran perpustakaan di tengah keluarga

sering berkumpul, menghabiskan waktu adalah; sebagai hiburan, menambah

bersama”. Ruang perpustakaan yang wawasan, serta lagi-lagi menggali potensi

terdapat di ruang tamu, adalah suatu titik dalam diri kita. Perpustakaan, menurut Pak

ruang perjumpaan yang tak bisa dihindari. Bambang tidak hanya perpustakaan

Kehadirannya tak terelakkan menambah konvensional yang ada di sekolah-sekolah

aroma hangat keluarga, terlebih keluarga serta instansi, melainkan semua hal,

kecil Pak Bambang. terlebih keluarga, dimana kita tumbuh besar

Pak Bambang mengaku, siapa saja disana, mengetahui segala hal mengenai

boleh datang ke perpustakaan miliknya, dunia dari nya, itulah yang disebut

tetangga-tetangga (terlebih anak-anak) perpustakaan.

seringkali datang ke perpustakaan “pribadi”

miliknya. Koleksi-koleksi nya terhitung

padat, mulai dari yang menjadi favorit si

empunya; budaya (terlebih jawa), seni,

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

rutin bersihin

buku

penadesa

.or.id

penadesa

.or.id

Menghunus dengan Tulisanala Sanggar Pena Desa

ROBLEMATIKA Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah.

Menggagas sebuah ruang sanggar belajar sosial, ekonomi,

bersama tentang media dan budaya literasi. politik

Siapa sasarannya? Desa + kalangan muda (terutama)

dengan bumbu jurnalistik yang seakan

menghasilkan sebuah “formula” untuk menjadi

melawan hegemoni kekuatan media di arus santapan rutin

elit yang semakin menggurita. Mereka (dan yang bisa jadi

kita) menyadari masyarakat desa selama ini menambah ruwet

hanya berperan sebagai pengonsumsi problematika harian

informasi berupa berita. Imbasnya adalah kita. Banyak kalangan yang menganggap

kecenderungan berubahnya perilaku sosial media dewasa ini telah banyak digagahi

masyarakat desa yang kerap kepentingan perseorangan maupun suatu

mengidentifikasikan dirinya ditengah-tengah badan, konglomerasi, filter informasi tidak

masyarakat global, sebagai masyarakat wajar, serta isu-isu yang sengaja dibuat

desa yang mulai kehilangan ke-desaannya. dengan mengusung nama agung informasi.

Hal ini tentu tak pelak menjadikan kalangan

“underground” “tersibukkan” karenanya.

Polemik buatan ini mendorong

sejumlah blogger dan terutama jurnalis

desa yang mengatas namakan “Sanggar

Pena Desa”, beralamat di Kedai 188, Jl.

Baturraden Kilometer 1 No. 188, Pabuaran,

KOMUNITAS

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Tujuan riil nya adalah Kecamatan Cilongok contohnya, ada

memperkenalkan budaya menulis (yang juga yang memilih media audiovisual,

difokuskan ke penulisan media massa). seperti Desa Sumampir.

Lalu mengapa harus menulis? Karena Ketika redaksi bertanya mengenai

menurut mereka (dan kita mengimani jumlah “binaan”, seketika itu juga kita

hal serupa) menulis adalah bagian dari ditegur, karena memang ini bukan

dokumentasi peradaban yang tak lekang masalah membina dan dibina, tapi

oleh zaman, Mas Yudi sebagai membangun bersama. “Sebenarnya

koordinator Pena Desa menyebutkan yang ikut dari awal sudah banyak,

bahwa,”ini yang disebut menghunus sekitar 25-an, tapi yang aktif sekarang

dengan tulisan”. Mas Yudi sendiri adalah 15”, tandas Mas Yudi (terdengar girang,

pemuda Desa Keniten, Banyumas. walaupun cuma lewat instant

Redaksi hanya berkorespondensi massager). Sampai sekarang semuanya

lewat instant massager, namun masih berbentuk komunitas-komunitas

wawancara yang kami lakukan tetap muda desa, seperti karang taruna atau

“lunak” dan “empuk”. komunitas lainnya yang ada di desa.

Media yang mereka pilih Mengenai kepengurusan memang agak

bermacam-macam; dari mulai web unik, Mas Yudi sendiri mengakui bahwa,

aggregator (http://penadesa.or.id/), “memang tidak ada yang berstatus

yang merupakan web utama (selain pengurus, cuma kebetulan aku yang

masing-masing desa binaan juga diminta jadi koordinator biar

memiliki sub-domain web), tulisan- kegiatannya terarah, “sing penting

tulisan yang masuk ke web utama kegiatan kuwe ikhlas mas”.

adalah tulisan yang dianggap memenuhi

standar kepenulisan yang baik.

Walaupun tak jarang tulisan-tulisan

mereka juga masuk ke media masa

konvensional. Selain itu juga ada yang

memilih membuat bulletin desa, seperti

pada Komunitas Pemuda Desa Pejogol

ini bukan masalah

membina dan dibina,

tapi membangun

bersama.

KOMUNITAS

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Satu hentakan yang cukup menarik perhatian,

khususnya perhatian pemerintah, lebih khusus lagi Pak

Ganjar Pranowo, adalah tulisan dari Dusun Sumingkir,

yang menyebutkan mengenai keberadaan jembatan di

wilayah tersebut sudah tidak layak pakai, hal ini

memancing kesadaran beliau (Pak Ganjar) untuk turun

langsung ke lokasi guna memantau keadaaan di

lapangan. Seketika itu juga kami teringat mengenai

“mengunus dengan tulisan”.

Satu hal penting yang dipaparkan Mas Yudi adalah;

Pena Desa juga tidak hanya berkutat di penulisan

jurnalistik saja, tapi juga masuk di pengembangan

ekonomi kreatif dan potensi desa. “menyelam sambil

minum air” nampaknya merupakan ungkapan yang tepat

bagi usaha teman-teman kreatif kita ini. Semua tentang

bagaimana membangun sikap kritis dari kawan-kawan

muda desa tapi dengan cara yang cerdas.

penadesa

.or.id

KOMUNITAS

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Diikuti oleh ratusan perserta refleksi hari kebangkitan nasional dalam

dari berbagai kalangan waktu dekat ini.

meliputi mahasiswa, Berkesempatan menjadi narasumber

masyarakat, dan pramis adalah Agus Hernawan MA sebagai author

(pengagum Pram) dari berbagai kota dan sekaligus pramis mengatakan “

seperti Yogyakarta, Solo, Semarang dan Tulisan-tulisan Pram sangat inspiratif

Purwokerto. tentang nasionalisme sehingga digunakan

Bertempat di gedung teatrikal sebagai bacaan wajib di sekolah-sekolah

perpustakaan pusat Universitas Islam luar negeri namun malah kurang

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bahtiar diapresiasi di Indonesia. Pria Lulusan

Rizal selaku ketua umum Kamaba dalam Amerika itu menambahkan, Pram dalam

sambutannya menyampaikan komitmen karyanya mengajak berfikir untuk

untuk menggali pemikiran dan bagaimana kita membaca sejarah bangsa

keteladanan dari tokoh-tokoh Blora ini.

khususnya Pram dalam upaya

meningkatkan nasionalisme sebagai

Jogja – Dalam peringatan harlah yang ke-16 tahun ini, Kamaba (Keluarga Mahasiswa Blora)

Yogyakarta menggelar serangkaian acara yang diawali dengan sarasehan pada hari sabtu (17/5).

Acara yang bertajuk mengenang 8 Tahun kepergian sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer

dengan tema “ Relevansi Pemikiran Pram terhadap kondisi sosial politik saat ini”

Mengenang 8 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer

KONDANGAN

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Hairus Salim direktur L-Kis sebagai narasumber kedua membedah pemikiran Pram

dalam novel arus balik tentang konsep kelautan, bagaimana peran laut dalam

kejayaan nusantara. Pram dalam karyanya membangkitkan kembali semangat yang

hilang dari bangsa ini.

Sebagai puncak acara harlah kamaba dan peringatan 8 tahun kepergian

Pram adalah malam pentas seni budaya pada hari yang sama bertempat di

panggung demokrasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan

pengisi acara adalah kelompok-kelompok seni budaya organisasi mahasiswa daerah

nusantara.

Divisi Komunikasi dan InformasiKeluarga Mahasiswa Blora Yogyakarta

“Dalam rangka hari jadi kamaba dan peringatan delapan

tahun kepergian Pram acara ini dilaksanakan. Dari acara

tersebut diharapkan kaum muda (mahasiswa) dan

pengagum pram dapat memahami pemikiran-pemikiran

pram, relevansinya terhadap kondisi sosial politik kekinian.

Dari seminar tersebut ternyata banyak pemikiran pram

yang relevan untuk memperbaiki Indonesia terkait dengan

sistem pemerintahan dan sebagainya. Melihat kondisi

bangsa ini yang masih terjajah secara ekonomi,

kolonialisme dengan muka baru. Kedepannya kita

merencanakan agenda yang lebih besar lagi terkait dengan

Pramoedya Ananta Toer.”

Bahtiar Rizal AinunnidhomKetua Keluarga Mahasiswa Blora (kamaba) Periode 2013-2014

KONDANGAN

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

“Pendidikan di Indonesia saat ini lebih cenderung mengarah ke hasil akhir, bukan proses. Penilaian UNuntuk saat ini tidak fair untuk siswa”- Martin (40) (pengangguran)-

TTS terbukti sangat efisien, media pembelajaran modern dan populer di kalangan masyarakat. Apakah ini realisasi dari cita-citakan pendiri bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa? TTS, bentuk manifestasi riil dari cita-cita leluhur yang katanya adiluhung.

ARI

H libur ditandai dengan para ekonom yang menebak-nebak angka

merebaknya aktivitas- di bursa saham yang membingungkan.

aktivitas ringan yang Satu konklusi dengan uraian point mediasi

menghibur. Melepas penat yang bejibun. Semua duduk satu meja,

mingguan yang ter-akumulasi menjadi melingkar per-kubu. Semua tak mau

satu. Ada yang memilih untuk diam kalah. Jago-jago yang dimandikan tiap

seharian di rumah, ada yang pergi tak hari, di asah jiwa dan raganya, demi satu

tentu tujuan, bagi kaum sub-urban kemenangan yang sebenarnya biasa saja,

seringkali memilih untuk bersua dengan namun bergengsi.

rekan, bercengkrama, dan ber-sabung Pundi-pundi pun mulai lepas dari

jago. sangkarnya, tak terkendali, membabi-

Obrolan sabung jago (dan aktivitas buta. Tak ada lagi eufemisme, sopan

sabung jago sendiri) adalah satu simbol adalah kata terlarang. Gontok-gontok-an

hidup yang terus lestari, tanpa andil pun terjadi, manufer-manufer tajam

golongan pemegang wewenang, budaya saling dilontarkan masing-masing kubu.

ini terus lestari. Kubu putih mulai berkeringat, bulu ayam

Semerbak nafas-nafas tua saling yang brodol mulai dikalungkan di

curiga-mencurigai. Ketika arena mulai selangkangan telinga yang pengap.

digelar, lalu jago-jago mulai mengumpat Pertarungan yang melelahkan. Satu

satu sama lain, saat itulah para joki mulai konklusi dengan uraian point mediasi

menawar. Spekulasi-spekulasi nya bak yang bejibun.

GELITIK

CRAZY-F

RAN

KEN

STEIN

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Cerita Payung Basah...

Kubu merah tak kalah, satu argument adalah emas bagi joki, induk semangnya.

dilontarkan, suara jago memekik, menjerit, Dengan suara berat, joki mulai mengeluarkan

memecah puing gagasan yang bersatu padu statement kontroversialnya, sudah tidak kenal

dengan ego. Kubu abu-abu tak mau dikatakan kubu lagi. Jago yang malang, korban

abu-abu, satu serangan dilontarkan dengan spekulasi, jago yang malang korban mediasi

tergesa-gesa. Api dilawan dengan Flammable fiktif. Jago yang malang korban egoisme.

gases. Paradoks. Satu konklusi dengan uraian Waktu sudah terlihat menunjukkan

point mediasi yang bejibun. kelelahannya, waktu yang mulai berpangku

Kubu merah mengeluarkan satu tangan. Para joki masih beradu, para jago

serangan ambigu, kubu yang lain menyeringai mulai gentayangan, raga dan badan nya

bengis. Gontok-gontok-an pun kembali terjadi. serasa terpisah. Tak mati tak hidup. Gaduhnya

Jago saling beradu, “tak henti dirundung terasa sampai ke ubun-ubun. Mengusik

malang” kata pepatah. Dialektika terjadi siapapun yang merasa memiliki hari libur.

seiring jago yang mulai gontai, tak mati tak Mengusik tetangga beberapa blok yang

hidup. Satu konklusi dengan uraian point sedang semedi, sedang mengendorkan urat

mediasi yang bejibun. Satu konklusi dengan saraf, sedang membereskan pikiran-pikiran

retorika-retorika, argument yang strategis, yang liar.

bukan argumentatif. Bagaimanapun perdebatan sabung jago

Jago yang malang, bulu-bulu oranye begitu riuh, gontok-gontok-an tak kenal lelah,

hitam nya mulai terlihat seperti perak, sayu, tanpa pernah menengok keadaan jagonya.

sendu. Otak-otak yang harusnya polos menjadi Seperti perdebatan UN?

korban. Jago yang malang, di adu tak kenal

waktu. Di asah tak kenal lelah. Jalu-jalu nya

GELITIK

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Seberapa Penting Perpustakaan Buat Kamu?

Galuh Tri Muldya Astuti (19) Mahasiswa STTNAS Yogyakarta,

Teknik Pertambangan

Sangat penting. Krn tanpa adanya perpus

aku ga bisa belajar dan ngerjain tugas

Kalau menurut saya perpustakaan itu

sangatlah penting apalagi ditambah kalau buku-buku

diperpustakaan itu banyak, tidah hanya buku tentang materi kuliah tapi juga

buku-buku berbau hiburan dan pengetahuan tentang apapun. Tentu saja ini akan menambah wawasan kita. Itulah mengapa saya menganggap perpustakaan

itu penting bagi kita selain yang sudah saya sebutkan diatas perpustakaan

juga sebagai pintu utama kita memandang dunia luar.

Penting banget

ibaratnya bagai sayur tanpa garam, karena tanpa

perpustakaan yang merupakan gudang ilmu pengetahuan,

Indonesia tidak akan jadi bangsa yang seperti sekarang ini dimana

genersi mudanya udah banyak diakui warga dunia akan

kejeniusannya. Wahyu Prasetyo Sekolah Tinggi Kesejahteraan

Sosial, BandungJurusan Pekerjaan Sosial,

Semester 4.

Slamet khusaini Karyawan Carefour, Madiun

Mirzan Sulaiman Zuhdhi Universitas Brawijaya, Malang

Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Semester 2

Sangat Penting

WISHI-WOSHI

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Perpustakaan itu penting, tapi kenapa kog nggak diperhatiin?

Galuh Tri Muldya Astuti (19) Mahasiswa STTNAS Yogyakarta,

Teknik Pertambangan

Tanpa adanya perpus bangsa

kita mau jadi apa? Ya meski pun peminatnya

sedikit

Wahyu Prasetyo Sekolah Tinggi Kesejahteraan

Sosial, BandungJurusan Pekerjaan Sosial,

Semester 4.

Slamet khusaini Karyawan Carefour, Madiun

Mirzan Sulaiman Zuhdhi Universitas Brawijaya, Malang

Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Semester 2

Mungkin

enggak penting karena gadget sekarang

udah gag jadi barang mewal lagi yang bisa menyimpan

software buku. Meskipun udah banyak banget gadget canggih,

perpustakaan masih memegang peranan pentin

dalam ilmu pendidikan.

Semua ada tempatnya,

perpustakaan adalah wadah berbagai macam

buku, sedangkan buku adalah wadah ilmu. Walaupun

teknologi semakin canggih sulit menggantikan peran

sebuah perpustakaan.

Ya walaupun terkadang

perpustakaan itu gag penting, tapi kemana lagi kita

akan meminjam buku atau ngerjain tugas kalau misalnya tidak

ada referensi buku, nah buku itu kan lokasinya di perpustakaan,

kalau misalnya perpustakaannya gag ada bingung dong kita nyari

referensi buat tugas-tugasnya.

WISHI-WOSHI

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4

Perpustakaan itu nggak penting, tapi kenapa kog masih ada aja?

Galuh Tri Muldya Astuti (19) Mahasiswa STTNAS Yogyakarta,

Teknik Pertambangan

Wahyu Prasetyo Sekolah Tinggi Kesejahteraan

Sosial, BandungJurusan Pekerjaan Sosial,

Semester 4.

Slamet khusaini Karyawan Carefour, Madiun

Mirzan Sulaiman Zuhdhi Universitas Brawijaya, Malang

Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Semester 2

Mungkin karena anak

zaman sekarang “malas” untuk ke

perpustakaan

Karena banyak yg

berpandangan negatif “utk apa k

perpuskan ada internet buang2

waktu saja”

Ya memang sih,

perpustakaan itu penting tapi terkadang kita kurang memperhatikannya,

karena bagi saya sendiri perpustakaan harusnya bangunannya bagus kayak di luar negeri gitu supaya

menarik perhatian orang terlebih dahulu, sedangkan di Indonesia

kebanyakan bangunan perpustakaanya hanya alakadarnya

saja, jadinya kurang diperhatikan. Kan kasihan

tuh perpustakaanya, hehehe

Bukan kurang

diperhatikan tapi kurangnya kesadaran

akan pentingnya perpustakaan bro. Jadi tugas

kita dong sekarang para generasi muda untuk mau

dan merawat perpustakaan dan mau

membaca isinya.

WISHI-WOSHI

E d i s i 2 | m e i | 2 0 1 4