indiego! #4

13
4 2008 i nd i e GO ! e-zine for indie

Upload: gung-ws

Post on 08-Mar-2016

224 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

4 2008 e-zine for indie yudha_yo gung ws BIG_esha Sanjaya Let’sGO! teknisi edisi #4 cover by sanjaya indieGO!#4|1 the Onarz GO!stage indieGO!#4|3 pict: (c) the Blado showbiz/www.musikator.com BIG_esha Keinginan) maka lagu tersebut bisa di- download brow dengan adanya bantuan emergency dari media musik digital… So IT’S SO EASY…IT’S SO ALRIGHT…. Tapi inget, jangan ketergantungan ya!!!! Kita harus mengembangkan potensi kita…… indieGO!#4|3 oleh:

TRANSCRIPT

Page 1: indieGO! #4

4 2008

indieGO!e-zine for indie

Page 2: indieGO! #4

“Beeeuuu…. Sekarang jamannya digital Bos!!! Gaul donk, gaul, uhueg, uhueg….” Pernah denger percakapan yang mirip kaya gini? Ceritanya waktu itu gw nenteng walkman warisan nenek gue sambilan jjl. Eh, ktemu deh sama si Bleguk, temen gue yang dandanannya always up to date mulai dari sepatu, celana, baju, topi tanpa peningkatan drastis di wajah yang kalo dilihat sepintas mirip penderita cacing kre-mi akut yang punya komplikasi penyakit pilek dan epilepsi. Bawaan-nya pun okeh punya, di kantong celana hape mode terbaru, tangan kanan tergantung arloji mode MP3 yang headsetnya nyambung ke kuping dan tangan kirinya nyeret tes belanjaan berisi daging ayam suruhan si nyokap sang juragan bakso. Ternyata barang2 itu (tidak termasuk tas belanjaan) udah menjadi hal yang ngebuat mahluk ber-nama manusia menjadikannya trend setter. Jadi pendeknya kalo kita make segala macem gadget itu, atau minimal punya satu aja, udah bisa dibilang ngikutin jamanlah kita. Nah sempet gue mikir, itu kan dari Trend-nya. Kalo dari musiknya gimana? Wah, kayanya era digital udah ngerombaknya juga nih. Mulai dari bentuk maupun isi musik itu sendiri. Efeknya? Banyak bos.... palagi kalo loe scrool halaman IndieGO! Magz sekarang.... Loe bakalan dapet jawabannya. Uhuy..... Let’s Enter the Digitalisation Mode!!! Ckits... Duaaar!!!! (Uhueg...uhueg...)

Hohohoi..ini magz IndieGo! Membuka lapangan pekerjaan bagi kamu yang kurang kerjaan dan butuh kerja. Kerjanya sih gampang cuman modal cangkul, sabit, dan linggis plus pengetahuan tentang perkembangan musik indie dan yang pastinya minatmu terhadap musik terutama indie. Karena lewat goresan tintamu musik indie dapat tetap eksis dan semakin ga cuma minoritas. Akhir kata kita say-say about welcome to indie’s world wahai para InDiEz¬ baik yang cwo maupun cwe. Nb : tulisan yang kalian kirim berformat “ketikan maksimal 2 halaman letter spasi 1,5 “ langsung kirim lewat email [email protected], dengan subjek “ar-tikel”. Yg mau ngirim kritik dan saran juga ga dilarang!

teknisi edisi #4yudha_yogung ws

BIG_eshaSanjaya

Let’sGO!

find us at:[email protected]

cover by sanjaya

Page 3: indieGO! #4

GO!stage

Mencari Bibit Baru Dunia Indie

indieGO! #4|1

BM2, siapa yg belum tahu? Salah satu majalah ‘nyata’ yg juga konsisten untuk musik di Bali, dari pop bali sampe band indie, ngegelar acara “Indie Music Fes-tival” yg akhirnya diadain di Jak Resto tanggal 25 mei kemaren. Rencananya 26 band yg bakal bertanding, tapi ternyata ketika acara dilaksanakan, yg muncul cuma 24 band, “ada yg ga jadi ikut karena hadiahnya bukan berupa uang” ungkap Adnyana, ketua panitia sekaligus redaktur BM2. Setelah kompeti-si yg ketat dan rumit dan semakin mepet, akhirnya para dewan juri yg terdiri dari Robby Navicula, Deddy the wheels, dan Detra dari OZ radio mengambil kepu-tusan, didapatlah The Onarz sebagai

jawaranya, Ganeca di peringkat II, ST Kempro yg tampil dengan sentuhan etnik di urutan ke III, dan CutRock menya-bet juara harapan. Selain itu ada juga anugerah untuk player terbaik, best vo-cal disabet oleh Cok Gek (Ganeca), best drummer oleh Gung Gus (GGBY),best keyboardis jatuh pada Sebazz (the Onarz), best guitarist oleh Gus Wisnu (ST Kempro), best bassist oleh Billy (Ganeca).Sepertinya sayang kalau potensi para musisi-musisi muda ini hanya sampe disi-ni, oleh karena itu, Adnyana mengatakan memiliki rencana untuk lebih mengem-bangkan potensi mereka, apa itu? Kita tunggu saja nanti :).-ws-

the Onarz

Page 4: indieGO! #4

indieGO! #4|3

GO!stage

happy b’day to us....

Tak terasa sudah setahun berjalan, memang setahun mungkin waktu yang belum terlalu lama, tapi dalam setahun komunitas indie pop ini udah ngumpulin cukup banyak band-band indie, dari a-v (bukannya pilih kasih, tapi band dengan huruf awal x,y,z blom nongol..piss). dan akhirnya, bertempat di tempat biasa, jumat 13 juni, perayaan 1st anniversary Downtown Groove di gelar. Karena hari ini hari spesial, acara mulai digeber sejak sore dengan dibuka oleh artmostphere band. Semakin malam, mendekati puncak acara, penonton semakin ramai, terutama ketika kananlima-yg sedang terancam masuk major label- tampil, puluhan anak2 sma merangsek ke depan panggung, mereka fasih menyanyikan lagu-lagu dari kananlima. Selesai berjo-get disco ria bersama kananlima, Oom Eddy datang dengan lagu-lagu potret sosialnya, dan bintang pamungkas untuk setahun komunitas ini, Shaggydog. Kini giliran dogies-dogies bali yg memenuhi garda depan panggung. Tampaknya eddy masih tak rela ‘anjing’nya dicekal, terbukti saat didaulat bernyanyi bareng Shaggydog di lagu ‘anjing kintamani’, ia tampak antusias berduet.(hehehe…sa-bar oom).sukses terus buat downtown groove!majulah indie!-ws-

pict: (c) the Blado showbiz/www.musikator.com

Page 5: indieGO! #4

indieGO! #4|3

Musik Digital

GO!home

oleh:

BIG_esha

Musik digital sangat berpotensi dalam perkembangan musik baik major maupun indie label. Hal ini sudah ter-bukti dengan adanya berbagai jaringan web yang menawarkan berbagai macam bantuan dalam bentuk jaringan digital kepada para penggunanya terutama dari kalangan pemusik. Anggap saja pemusik yang mempopulerkan lagunya lewat jaringan web tertentu dan pembelajaran berbagai trik dalam bermusik yang bisa dinikmati secara langsung lewat jaringan internet. Para pengguna internet dari ka-langan pemusik menyadari akan penting-nya hal ini apabila dapat dipergunakan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin mereka raih yaitu kemerdekaan dan kejayaan serta kemajuan dalam bermusik. Berbagai layanan web sudah dapat dinikmati dengan akses cepat dan tanpa adanya proses yang menjelimet…. Semakin mudah semakin baik bukan? Hal inilah yang ingin dicapai oleh para penyedia jaringan digital terutama dalam hal bermusik… Contohnya adalah pada saat IndieGO-mania kesulitan dalam menentukan chord sebuah lagu atau pada saat kita hanya ingin punya 1-2 lagu aja dari keseluruhan lagu yang ada dalam album band tertentu. Dengan adanya layanan P3K (Pertolongan Pertama Pada

Keinginan) maka lagu tersebut bisa di-download brow dengan adanya bantuan emergency dari media musik digital… So IT’S SO EASY…IT’S SO ALRIGHT…. Tapi inget, jangan ketergantungan ya!!!! Kita harus mengembangkan potensi kita……

Page 6: indieGO! #4

GO!tcha

indieGO! #4|4

Oleh:Yudha_yo

Music on Digital? Okey ga Tuch....?atau lebih tepatnya disebut “Work In Digital area, man!”Tentu saja hal ini menguntungkan beberapa pi-hak dari berbagai sisi. Sebut saja para musisi yang tengah menikmati era digitalisasi sekarang. “San-gat membantu. Misalnya dalam recording, jadi lebih gampang dikontrol daripada rekaman jaman dulu” ujar Yudiz, vokalis Foreplay. Menurutnya, dengan pemanfaatan digitalisasi yang maksimal dirinya mu-dah merekam maupun menciptakan musik dengan mudah. Tak hanya Foreplay, sebut saja beberapa band yang notabene merupakan pelaku musik indie di Bali mengaku telah memanfaatkan teknik digital untuk memaksimalkan kualitas musiknya. Selain itu, teknik digital tak hanya membantu para musisi di studio rekaman namun kadang kita dapat men-jumpai perform beberapa grup band yang memakai polesan digital dalam aksinya. Sebut saja Discotion Pill yang menggunakan Loop dan Syntheziser. Wa-lau hanya dengan 3 personil, Discotion Pill mampu meremu musiknya sehingga terdengar ramai dan asyik hanya dengan bantuan laptop yang dicolokkan ke dalam ampli.Uniknya, dengan teknik digital yang diterapkan se-cara langsung, mereka dapat mengeksplorasi musik dengan lebih luas dan beragam. Selain itu, konsep

Sejak 5 tahun terakhir, era digital

telah “memperkosa” Indonesia dengan sangat

kejam. Bermula dari pe manfaatan Compact Disc

sebagai gadget peng-ganti semacam walkman

sampai teknis masuk dapur rekaman pun kini tak melulu dengan cara

konvensional

“membeli CD dan Kaset yang di-pengenin buat ngedukung dan

ngapresiasi karya musik dari artis tersebut.”

Page 7: indieGO! #4

indieGO! #4|5

finishing dari sebuah produk musik tak hanya lagi berupa kaset tetapi dapat di-jumpai dalam format .mp3 maupun yang lebih compact lagi. Menurut Copz - Drum-mer Painfull by Kisses “Digital adalah format yang lebih ringkas dibandingkan media konvensional, misalnya pada musik dulunya make kaset sekarang udah make CD atau data musik, di video dulu masih make pita magnetis, sekarang udah ada yang make VCD atau DVD”. Tak hanya hal tersebut, alasan memanfaatkan digital

video plus mendengarkan musik didalam-nya. PC yang merupakan alat sakti era perdigitalan kini tak hanya mampu men-getik setara Lotus dan sekelasnya. Tapi cukup dengan satu set PC di rumah, kita mampu membuat Our Own Multimedia pribadi di dalam kamar. “Membantu banget, soalnya Gw orang yang jarang ke toko kaset ato CD and Gw ga suka CD bajakan, so dengan adanya musik digital Gw tetep bisa nikmatin lagu yang Gw pengen sekaligus memerangi CD bajakan” beber Bogiex, penggebuk drum di Death Star. Menurutnya juga, dengan bantuan PC dirinya dapat mendownload

“5 dari 6 orang lebih menyu-kai Download dari internet jika mereka ingin mendengarkan lagu dan sisanya berbagi data (Sharing File) dengan temen.”

secara menyeluruh dipengaruhi juga oleh beberapa faktor. Gampang dan murah tentunya. Yup, konsep digital kini telah merubah dogma masyarakat yang dulu-nya beranggapan digital adalah “sesuatu” yang susah dimengerti dan “mahal” untuk dicari. Tapi yang terjadi kini malah sebaliknya, Digitalisasi mampu menggawangi ber-bagai produk dan segala hal di luarnya. Seperti Ipod, Handphone, MP3 / MP4 Player, dan PC. Handphone yang dulunya diperuntukkan untuk sarana komunikasi kini telah berevolusi menjadi Gadget mul-tifungsi yang dimana kita mampu melihat

Diz_Discotion Pill

Page 8: indieGO! #4

indieGO! #4|6

lagu yang di pengenin dengan nyaman dan langsung dapat dinikmati dan dapat dijadikan inspirasi atau cuman untuk sekedar Fun saja. Dibalik kemudahan yang ditawarkan oleh kedigitalan, ada saja beberapa hal yang membuat kenes masyarakat. Lain diantaranya yaitu industri rekaman itu sendiri. Akibat serbuan digital yang “membabi buta”, masyarakat kini berpikir 2 kali jika harus merogoh kocek hanya untuk membeli kaset atau CD (Compact Disc). Menurut survei yang dilakukan terhadap 6 orang, 5 diantaranya menyu-kai Download dari internet jika mereka ingin mendengarkan lagu dan sisanya berbagi data (Sharing File) dengan te-men. Nah lo? Ga ada yang niat beli kaset atau CD original nih? Bisa mati dunk Industri musik kita????? Tenang, ternyata pilihan nge-Download itu bukan meru-pakan opsi utama kalau mereka mau mendengarkan musik. Ada juga yang rela “menggali” kantong lebih dalam lagi untuk membeli CD dan Kaset yang dipen-genin buat ngedukung dan ngapresiasi karya musik dari artis tersebut. Salut Deh....Dan kalau berbicara tentang dapur rekaman, tak perlu kuatir bos! Sesuai jaman, industri rekaman di Indonesia khususnya Bali juga Ga gaptek-gaptek amat menyikapinya.”Dengan bantuan dari teknik digital ini, saya bisa dengan mudah merekam lagu tanpa mengeluarkan biaya yang mahal” Ujar Om Aya, owner dari Aya Recording. Menurutnya, teknik digital telah mampu mewujudkan mimpinya me-miliki studio rekaman dengan budjet yang tidak terlalu tinggi. Dengan kombinasi dari format konvensional dan teknik digital, hasil rekaman juga tak kalah “sempurna” dibandingkan dengan studio rekaman ibukota. Dan jika berbicara bud-jet yang lebih terjangkau, tentunya hal ini dapat merangsang para musisi indie di Bali untuk terus berkarya dan eksis

dalam atmosfer musik terkini tanpa perlu mikir susah untuk menciptakan, record-ing maupun mendistribusikan musiknya seperti era 10 tahun kebelakang. Nah kalo kaya gini, siapa yang diuntung-kan? Yah, sekaranglah jaman digitalisasi dimana semua serba digital dan modern. Tapi tetap saja dalam aplikasinya akan lebih baik diterapkan sesuai dengan fung-si disertai sikap yang positif. Layaknya koin yang mempunyai 2 sisi, digitalisasi dapat menjadi “penolong” sekaligus seb-agai “pengacau” jika kita sebagai director salah men-skenario-kannya.

Page 9: indieGO! #4

indieGO! #4|7

GO!ndezvousthe Sora

Lighting panggung tampak statis, asap dry es blum menyembur,lima orang pria diatas panggung dengan setelan jas hitam, seorang lelaki berjenggot tampak fasih berkomunikasi dengan penonton yg ada di depan panggung, “owkeh, lagu jelek berikutnya lgi, dari kami, The Sora!”. Intro ‘Itsumo Aishiteru’ mengalun. Yap merekalah The Sora. band yg hobby make majas litotes ini ngaku nama band mereka diambil dari bahasa san-skrta, yg artinya ‘suara’, bukan semba-rangan, tapi memiliki makna dan hara-pan besar agar bisa terdengar seantero nusantara. The Sora, mungkin udah ga asing

lagi di kawasan panggung-panggung indie di bali, mereka uda meluncurkan single ‘itsumo Aishiteru’-single andalan mereka sejak akhir tahun 2005 lalu, yg sampe sekarang masih asyik buat didengerin. Yang campur-campur itu cenderung enak!misalnya nasi campur, es campur,karena bisa memberikan berane-ka rasa, karena itulah Didit (vocal/gitar), Benny (bassist), Ucank (drummer), Yudhi (gitaris) sepakat nyebut musik The Sora sebagai MIX POP, Dengan bertemakan cinta unik yang ceria dengan kombinasi esensi aliran musik lain diantaranya rock, jazz, swing, blues,bahkan kadang juga terdengar nuansa retro. mereka berhasil

Sora..!Sora..!Sora...!

Page 10: indieGO! #4

indieGO! #4|8

THE SORA Manajemen : Jl. Jayagiri III No. 1 Denpasar, Bali.

Yuskar (08123678378- 081916206353)Email : [email protected].

www.thesoraband.com

meramunya menjadi satu, kesatuan ber-landaskan pop yg pas didenger kuping. Ga terlalu manis, ga terlalu pahit, bukan keras, bukan juga cengeng. Klo ditanya tentang materi buat album, mereka udah siap banget, sejak awal mereka udah punya 9 lagu, “waktu itu rilis untuk radio-radio aja,tittlenya “Lukisan Pagi””, ungkap sang manager The Sora yg akrab dipanggil bang Yos. Salah duanya adalah “itsumo I shiteru” tadi dan “sumpah mati”. Beberapa waktu lalu juga mereka sempet nego sama se-buah major tapi karena hal teknis, akh-irnya nego itu tidak berlanjut. Paling tidak hikmahnya mereka mempunyai 3 lagu baru yg siap dirilis. Tiga tahun bertahan, ga sedikit

juga pengalaman ngamen mereka, mu-lai dari Indie OZ III di Planet Hollywood, Independent-day di Bali Galleria Mall,Get Fresh With Poccari Sweat “ Naif”, A Mild Present – Independent Music Portal (IM-PORT), Animasi Musik Masa Kini at Cafe Wayang, Hardrock Radio Female Word, A Mild Present – Sunday Hot Music at Jazz Bar & Grille, Sound Of Peace at Rumah Ngamen, A Mild Present - Downtown Groove at Ozigo Café. Dan sebuah terobosan lagi dibuat oleh the Sora di tahun 2008 ini, selain menambah 1 gitaris lagi -Arya, mereka juga berhasil menyabet gelar jawara un-tuk tingkat kota di gelaran A mild wanted 2008. Sukses buat the Sora, maju dan cerdaslah musik Indonesia.-ws-

Page 11: indieGO! #4

indieGO! #4|9

rewindGO!

Amphetamine,terapi

RockDiscoBand ini punya karakter yang unik. Gimana nggak?! Mereka dengan seenaknya gabungin musik dugem sama rock yang agresif! Edan!! But it works!! Di album pertama ini mereka unjuk kemampuan mainin suara-suara ajaib racikan program sampling yang mereka gabungin sama suara-suara dari instrumen analog. Dibuka sama track yang judulnya “Ghost”, lagu ini kerasa powerfull banget!!! Trus ada “Silhouette” di track ke-6, perpaduan sound-nya harmonis plus musiknya adem. Trus coba juga denger hit single mereka di radio-radio yang judul-nya ”Kecewa”.. Rancak bener!! Total dari 13 lagu, Cuma 2 lagu yang memakai bahasa Indonesia, sisanya...Inggris semua... hmm...ready to go international ya bro!!Cuma di beberapa lagu, kedenga-ran cara nyanyi vokalisnya mirip sama vokalnya salah satu band

Punk yang udah bubar...entah sen-gaja atau nggak... But, harus aku akuin bahasa Inggrisnya paten! Pronouncation-nya pas nyanyi lagu bahasa Inggris ga malu-maluin. Jadi ngedengerin lagunya enak. Overall, album ini layak buat dikoleksi...-sanjay-

Page 12: indieGO! #4

1.Hay, aku Z. Krg lagi kuliah semester 5. Di kampus aku punya temen baikk, sebut saja X. Kita berdua tergolong makhluk pintar, IP selalu tertinggi di angkatan dan IP ku sering lebih besar dari X. Aku ga tau ternyata selama ini si X berusaha jadi yang terbaik. Makin lama dy mulai ngeselin sekaligus menakutkan. Dy selalu cari muka di depan dosen, kadang2 kelihatan over dah. Trus dy mu-lai jadi penganut asas individualisme. Apalagi klu men-genai tugas-tugas dan ujian. Yang menakutkan adalah, dy mulai jelekin2 aku di depan teman2ku, bilang klu aku selalu curanglah klu ujian, gni lah, gitulah. Aku ma dy berkompetisi padahal aku ga pengen ada kompetisi ituw. Krg aku jadi kesepian, dy mulai anggep aku seb-agai saingan terberatnya. Qta jadi seperti orang asing, padahal uda lama banget temenannya. Aku sedih klu kya gn, aku da berusaha untuk bicara baik2 ma dy, tapi dy tetep mengerikan sperti itu. Aku ngrasa di tikam dari belakang, aku ga marah koq ma dy cuman kecewa aja. Aku pengen dy kembali seperti X yang duluw.. apa yang musti kulakukan?? TiDakkk!!!!!

[email protected], cukup pelik. Dunia kampus memang sangatlah keras mulai dari tembok sampai tegelnya sangatlah

2.Namaku Aki. Beberapa bulan lalu,aku sempet naksir sepupu dari temenku, Nova. Sebelum aku sempet PDKT ama dia, udah keburu pulkam tuh anak gr2 kecelakaan. Waktu pun berlanjut, kebetulan aku sbg penyebar un-dangan untuk acara2 yg diadakan sebuah LSM. Hari itu aku nyebar undangan ama Nova ke beberapa kampus slm seharian. Trnyata asik & crewet bgt orgnya. Udh gt, jln kagak bs pelan. Kyk bus di jln tol tuh anak. Tp, aku jg ada rasa kagum ama dia. Kagum akan kepribadian yg mnrutku slalu optimis & kritis thd sgla hal yg terjadi. Dan aku ga bs bo’ongin diriku bhw lambt laun aku jd trtarik ama dia. Nah, aku pngen tnya, knpa hal kyk gni bs tjd...? Dan apa yg mst aku lakukan...?

[email protected] iyalah Pasti Timbul Perasaan kaya Gitu. Kucing mana yang nolak dikasi ikan asin??? palagi tu ikan asin selalu deket ama si kucing, nah kalo kaya gitu si kucing harus gmana? temenan ma ikan asin ato terkam si ikan??? Hayooo jawab... (lo? kq gw nanya balik?) Begini lo kucing, eh, maksud daku AKI. Kalo elo mang naksir tu sama si NOVA, cb yakikin diri loe, cma sekedar kagum atau emang suka beneran? Kalo emang perasaan loe beneran tertarik total tiada tara padanya, artinya 50 % kesempatan sudah didapat.

GO!khilWhohohoho, Si GoKhiL tetap membuka Ajang curhat dan baku hantam di indieGO!. kirimin aja cerita loe lewat e-MaIL dengan penjelasan secukupnya ke [email protected], jangan lupa subjectnya “gokil”. dijamin kan terbantu dengan iringan doa dan lagu - lagu ajojing bersama... ahe....

keras sekali. Liat aja Soeharto sampai mundur gara - gara mahasiswa. liat saja calon” pemimpin berasal dari mahasiswa. liat aja faktor bon kas kantin berasal paling banyak dari mahasiswa. khusus untuk si X, hati”lah, karena jika kau sering cari muka maka nanti engkau bingung akan memakai muka yang mana. untuk si Z, teruslah berada di jalur yang lurus. karena jika kau be-lok maka tidak akan lurus lagi. Setidaknya kamu (si Z loh) tahu bahwa ucapan yang diucapkan oleh si X itu tidaklah benar dan jika dia (si X loh) telah menjelek-jelekan dirimu maka perbaikilah imagemu yang telah dirusak oleh X. Tapi janganlah mengcounter attack, karena itu akan mebuatmu jadi seperti si X. dan gw sangatlah tidak setuju!!! (kan ga Lucu kalo Z jadi X, ntar abjad latin kita jadi 25 buah dunk??? bayangkan kata Zebra crozz jadi Xebra Croxx atau Zona Zig Zag jadi Xona Xig Xag? ga Lucu Euy!!!) Tetaplah berusaha di jalan yang benar, memang awalnya terasa member-atkan seperti sinetron hidayah tapi akhir di sinetron hi-dayah itu selalulah si jahat masuk kubur lebih dulu (em, ini bukan berarti gw nyuruh Z ngubur X loch). Intinya Do what you believe it. Maka suatu hari nanti (entah 500 tahun lagi atau 3 juta tahun kemudian) hubungan kalian akan kembali seperti dulu. Uhuy...

Lagi 50 % sisanya? ya si NOVA nya sendiri duunk, caranya biar loe tau perasaannya padamu (halah!) coba perhatiin setiap gerak geriknya kalo dia deket ama loe. Apakah kalo dideket loe dia tiba-tiba lari kalo dikejer anjing atau kalo lagi jjl bareng dia teriak tiba2 kalo loe kasi laba2 di pundaknya? Kalo dia masih se-nyam senyum, artinya dia juga poling In loph with you tuh, tapi kalo dia nabok, itu artinya manusiawi. Selain itu kalo kalian ngobrol tatapan muka (ya iyalah, masa tatapan punggung?) coba perhatiin dalam2 matanya. Kalo matanya ngalor ngidul pas ngomong itu pertanda dia bosen, kalo matanya berusaha lari dari tatapan loe itu bisa berarti dia lagi nyari ide atau malu dipandang loe (mungkin loe dikira satpam) tapi kalo matanya menusuk tajam ke mata loe setiap kali loe ngomong, it’s can mean dia emang tertarik ma loe atw dia baka-lan nagih utang loe. Tapi whatever you do, loe pasti bisa ngerasain kalo dipraktekin, tapi inget, walaupun orang bilang “Mata adalah jendela Jiwa” loe jangan kaya orang kalap waktu ngeliat matanya, bisa dikira dia mau dimakan ntar. Okeh Brow....??? SEMANGAT!!! kalo orang Indianya bilang GANBATTE!!! (lo?)

indieGO! #4|10

Page 13: indieGO! #4