indonesia australia partnership for skills development · web view4.2 dengan menggunakan...

158
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Project Paket Pembelajaran & Penilaian Kode Unit : BSDC - 0309 PERBAIKAN SISTEM PNEUMATIK (Diagnose and Repair Faults on Pneumatic System)

Upload: dangthuy

Post on 30-Mar-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Project

Paket Pembelajaran & Penilaian

Kode Unit : BSDC - 0309

PERBAIKAN SISTEM PNEUMATIK (Diagnose and Repair Faults on Pneumatic System)

(MARET 2002)

Page 2: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Daftar IsiBAB 1 PENGANTAR..........................................................................................................1

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini.....................................................................1Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung............................1Definisi.........................................................................................................................1Berapa Lama Mencapai Kompetensi...........................................................................2Simbol..........................................................................................................................2Terminologi..................................................................................................................2

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH.......................................................................................5Peran Pelatih................................................................................................................5Strategi Penyajian........................................................................................................5Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini...................................5Peraturan.....................................................................................................................6Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan..........................................6

BAB 3 STANDAR KOMPETENSI.......................................................................................7Judul Unit.....................................................................................................................7Deskripsi Unit...............................................................................................................7Kemampuan Awal........................................................................................................7Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja..............................................................7Variabel........................................................................................................................9Pengetahuan dan Keterampilan Pokok.......................................................................9Konteks Penilaian......................................................................................................11Aspek Penting Penilaian............................................................................................12Keterkaitan dengan Unit Lain.....................................................................................12Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini...............................12

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................13A Recana Materi....................................................................................................13B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi............................................................16C Materi Pendukung Untuk Pelatih........................................................................24

Lembar Informasi...........................................................................................25Tugas.............................................................................................................73Transparansi..................................................................................................89

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI.....................................................................................113Apa yang dimaksud dengan penilaian?...................................................................113Apakah yang kita maksud dengan kompeten?........................................................113Pengakuan kemampuan yang dimiliki.....................................................................113Kualifikasi penilai......................................................................................................113Ujian yang disarankan..............................................................................................114Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk:.........................................................120Lembar Penilaian.....................................................................................................122

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Projectdocument.doc

i

Page 3: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 1 Pengantar

BAB 1 PENGANTAR

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini Buku pedoman ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan ditempat kerja. Berdasarkan kepada standar kompetensi yakni suatu cara yang secara Nasional sudah disepakati tentang penyampaian ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu . Penekanan utama adalah tentang apa yang dapat dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dari mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang paling penting tentang pelatihan yang berdasarkan kompetensi fokusnya adalah terhadap pelatihan individu untuk pekerjaan aktual di tempat kerja.

Guru/Instruktur/Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan:

kebutuhan peserta pelatihan

persyaratan-persyaratan organisasi

waktu yang tersedia untuk pelatihan

situasi pelatihan.

Strategi pembelajaran/penyampaian, termasuk isi perencanaan sudah dipersiapkan oleh guru/pelatih untuk peserta pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai standar kompetensi.

Strategi penyampaian yang digunakan dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit inii tidaklah bersifat wajib namun harus digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman industri mereka, contoh-contoh lokal dan produk-produk industri untuk menyesuaikan materinya atau mengembangkan sumber-sumber yang mereka miliki, agar dapat memastikan relevansi pelatihan.

Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung Untuk melaksanakan kursus secara efektif agar dapat mencapai standar kompetensi diperlukan tingkat literasi dan numerasi berikut:

Literasi Kemampuan membaca, interpretasi dan membuat teks.

Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan suatu pengertian

Numerasi Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol teknik, diagram dan terminologi dalam konteks umum dan yang dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan keduanya yaitu antara matematik dan teknik.

DefinisiDalam bahan pelatihan, seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan manamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan orang tersebut dapat ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip dengan itu, seorang pengajar kompetensi ini adalah sebagai pelatih. Dalam situasi pelatihan anda, orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 4: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 1 Pengantar

Berapa Lama Mencapai KompetensiDi dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada pencapaian kompetensi/keahlian, bukan pencapain pada pemenuhan waktu tertentu, sebagaimana peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda untuk menjadi ahli dalam suatu keterampilan tertentu

SimbolDalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan tentang simbol:

Simbol Keterangan

HO Handout (Lembar informasi) sebagai dokumen pegangan untuk peserta

OHTOverhead Transparan merupakan informasi untuk ditransfer kepada peserta pada papan tulis atau flipchart.

Penilaian TugasPenilaian untuk tugas yang harus diselesaikan

Tugas Tugas / kegiatan atau aktivitas yang harus diselesaikan.

TerminologiAkses dan EquityMengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.

PenilaianProses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standard-standard yang dibutuhkan oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap=berkualitas) dengan kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.

PenilaiSeseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja di suatu area tertentu.

KompetenMampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua ketrampilan, pengetahuan, sikap yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan.

Pelatihan Berdasarkan KompetensiPelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur unjuk kerja mengacu pada standard yang sudah ditetapkan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 5: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 1 Pengantar

Aspek Penting PenilaianMenerangkan titik pusat tentang penilaian dan poin-poin utama yang dicari bila melakukan penilaian.

Konteks PenilaianMenetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.

Elemen Elemen atau sub.kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun sebuah unit kompetensi.

Evidence Guide Evidence guide atau pedoman penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus dinilai.

FairAdil dan tidak merugikan para peserta (kandidat) tertentu.

FleksibelMengesahkan bahwa tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.

Penilaian FormatifIni merupakan tugas-tugas penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan. Mereka membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan dan juga memberikan umpan balik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.

Key Competency (Kompetensi Umum / kunci) Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja suatu pekerjaan. Ini meliputi: mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam sebuah team, memecahkan masalah, menggunakan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-matemmatis .

Kompetensi-kompetensi ini digolongkan kedalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:

Tingkat kemampuan yang akan didemonstrasikan dalam mencapai kompetensi kunci

Tingkat Karakteristik

1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan secara periodik kemajuannya dicek oleh supervisor.

2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi.Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.

3 Memikul tanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Strategi PembelajaranStrategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana melaksanakan pelatihan terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan/atau di tempat pelatihan institusi / organisasi yang bersangkutan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 6: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 1 Pengantar

Kaitan dengan Unit LainMenerangkan peran unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi penuh yang ditetapkan oleh industri. Hal ini memberikan pedoman tentang unit yang mana dapat dinilai bersama.

Standar Kompetensi NasionalPernyatakan tentang keterampilan dan pengetahuan yang sudah disepakati secara Nasional yang dibutuhkan oleh orang dalam pekerjaan dan standar-standar penampilan kerja yang diperlukan .

Kriteria Unjuk kerja Kriteria ini digunakan untuk menilai apakah seorang individu sudah mencapai kompetensi dalam suatu unit.kompetensi.

Range of Variabel (Kondisi Unjuk Kerja)Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu

Reliable (Dapat Dipercaya)Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan bahwa standar kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada seluruh kontex dan seluruh peserta pelatihan.

Pengakuan Terhadap Kompetensi Terbaru (RCC- Recognition of Current Competence)Pengakuan akan ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah dicapainya. (lihat RPL)

Pengakuan Terhadap Pembelajaran Utama (RPL- Recognition of Prior Learning)Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unuit kompetensi yang juga menopang pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya tertuju pada kompetensi yang berkaitan dengan standar kompetensi industi tapi dapat juga berkaitan dengan pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)

Penilaian SummatifPenilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai untuk memastikan bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.

Peserta Pelatihan atau siswaOrang yang menerima / mengikuti pelatihan.

Pelatih atau guruOrang yang memberikan pelatihan.

Underpinning Skills and Knowledge (Ketrampilan dan Pengetahuan Pokok)Mendefinisikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli/trampil pada tingkat yang telah ditetapkan

Unit Descriptor (Uraian Unit)Suatu gambaran umum tentang standar kompetensi.

ValidPenilàian pada fakta-fakta dan kriteria-unjuk kerja yang mana pengumpulan bukti relevan dengan apa yang dinilai. Misal, untuk menilai keterampilan bongkar pasang mesin akan lebih valid bila menggunakan performance test (tes penampilan).

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 7: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH

Peran Pelatih Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada kompetensi ini dengan peserta pelatihan atau siswa, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilah anda sendiri yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?

Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?

Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktek?

Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan mereka secara tepat?

Apakah anda menyadari ruang-Iingkupan situasi industri dimana kompetensi ini mungkin diterapkan?

Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis serta ketrampilan memahami dan menggunakan matematika peserta pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standard kompetensi ini ?

Sudahkah anda pertimbangkan issue-issue yang wajar dan dapat diterima dalam merencanakan penyampaian program pelatihan ini?

Strategi PenyajianVariasi kegiatan (aktifitas) pelatihan di tempat pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :

tugas-tugas praktek

proyek-proyek dan tugas-tugas

study kasus

pengajaran / kuliah

video dan referensi

aktifitas kelompok

bermain peran dan simulasi.

Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang diajarkan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktek on the job tidak memungkinkan, beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.

Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi IniRuang kelas atau ruang belajar (ruang teori) yang cukup luas untuk penyampaian teori terhadap peserta pelatihan, papan tulis, projector, Iayar proyektor, flip chart, kertas flip chart dan alat-alat lain yang diperlukan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 8: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

PeraturanPerhatikan terhadap hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi operasi anda, dan yakinkan bahwa trainee anda mengikutinya.

Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahanSumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini:

Sumber bacaan/kertas kerja yang dapat digunakan

Judul: Maintenance of Pneumatic Equipment and Systems

Pengarang: H.Meixner / R.Kobler .

Penerbit: Festo Didactic KG

Tanggal terbit: 1989

Tempat terbit: D-7300 Esslingen

Judul: Dasar-dasar Kontrol Pnematik

Pengarang: Drs. Sugihartono

Penerbit: Tarsito

Tanggal terbit: 1985

Tempat terbit: Bandung

Judul: Pengantar Ilmu Teknik Pneumatika

Pengarang: Peter patient, Roy Pickup dan norman P.

Penerjemah Alex Tri Kancono Widodo

Penerbit: Pt. Gramedia

Tanggal terbit: 1985

Tempat terbit: Jakarta

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 9: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 3 Standar Kompetensi

BAB 3 STANDAR KOMPETENSIDalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa dan Pelatih / Guru / Instruktur untuk dapat:

mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan

mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan

memeriksa/mencek kemajuan peserta pelatihan

meyakinkan bahwa semua elemen (sub.kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan ke dalam pelatihan dan penilaian

Judul UnitMendiagnose dan memperbaiki kerusakan Sistem Pneumatik .

Deskripsi UnitUnit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi pemeliharaan dengan memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pemeliharaan dan perbaikan sistem pneumatik dan komponennya.

Kemampuan AwalPeserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut:

Dasar-dasar sistem tenaga fluida (Modul: 0106).

Pneumatik 1 dan Pneumatik 2 .

Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk KerjaElemen Kriteria Unjuk Kerja

01 Melaksanakan pencarian gangguan / kesalahan pada sistem pneumatik.

1.1 Masalah/indikasi kesalahan dan penyebabnya diidentifikasikan.

1.2 Data-data gangguan / kesalahan dikumpulkan dari inspeksi visual, konsultasi operator sistem, dan catatan pemeliharaan.

1.3 Kesalahan dan malfungsi diidentifikasikan dan diverifikasikan.

1.4 Kesalahan dan malfungsi didokumentasikan atau dilaporkan untuk kesesuaian personel yang ditunjuk untuk perbaikan.

02 Memperbaiki/mengganti komponen sistem pneumatik yang rusak.

2.1 Komponen sistem yang rusak dilokalisasikan dan malfungsi dikonfirmasi dengan inspeksi dan pengujian menggunakan prinsip, prosedur dan kebutuhan keselamatan kerja pada sistem tenaga fluida.

2.2 Komponen sistem yang rusak dibongkar dan diperbaiki sesuai dengan spesifikasi manufaktur / aslinya.

2.3 Komponen pengganti dipilih dari katalog

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 10: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 3 Standar Kompetensi

Elemen Kriteria Unjuk Kerja

manufaktur mengacu pada spesifikasi yang dibutuhkan.

2.4 Komponen sistem dipasang kembali dan diuji bagi operasi yang benar yang dinilai berdasarkan spesifikasi dan dikorfirmasikan pada prosedur operasi standar.

03. Memperbaiki dan/atau mengoverhol sistem pneumatik.

3.1 Sistem atau sub-assembly diisolasi dengan aman, sisa tekanan udara kempa dibuang (diamankan), dan sistem terisolir atau sub-assembly diberi label (tagged) .

3.2 Komponen atau sub-assembly dilepas dari sistem dan kemudian dibongkar, dites dan diperiksa, apakah perlu penggantian, perbaikan atau overhol dengan menggunakan teknik dan prosedur yang sesuai dan benar.

3.3 Komponen yang rusak diperbaiki / di-overhol, dengan menggunakan prinsip, teknik, dan prosedur yang benar dan penggantian komponen dipilih dari katalog manufaktur untuk memperoleh spesifikasi.

3.4 Komponen atau sub-assembly yang telah selesai diperbaiki dipasang kembali (reassembilng) ke dalam sistem dan diuji apakah sudah sesuai dengan standar operasi yang benar.

04. Menyerah-terimakan / penggunaan kembali (recommissioning) sistem pneumatik.

4.1 Sistem atau sub assembly diserah terimakan / digunakan kembali sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan pada spesifikasi.

4.2 Dengan menggunakan prinsip tenaga fluida dan teknik aplikasi sistem, operasi yang benar pada sistem diverifikasikan.

4.3 Catatan perawatan (maintenance record) / laporan perbaikan diperbaharui dan dilengkapi sesuai dengan keadaan yang baru.

Variabel

Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor seperti industri manufacturing, transportasi, pemindahan / pengurusan barang, pertambangan, kemiliteran, dan pelayanan industri-industri.

Pelatihan dapat dilaksanakan di bengkel pelatihan atau di industri yang relevan dengan persyaratan ;

Tersedia peralatan dan bahan praktek perbaikan sistem pneumatik.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 11: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 3 Standar Kompetensi

Tersedia alat keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai .

Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.

Arti istilah-istilah yang digunakan :

(a) Gangguan: Gangguan/kesalahan yang umum terjadi di lingkungan industri.

(b) Diagnosis: Ditekankan pada pendekatan yang logis untuk menemukan gangguan .

(c) Komponen dan Rangkaian: Yang digunakan sesuai dengan kebutuhan industri lokal maupun standar internasional

(d). Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dan tidak terbatas pada :

Pemakaian pakaian yang cocok

Bahaya udara kempa dan moisture.

Pemakaian peralatan keselamatan dan kesehatan kerja .

Pengetahuan dan Keterampilan PokokPokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan penampilannya adalah sebagai berikut :

Sistematika Perbaikan.

Istilah-istilah dalam perbaikan

Diagram alur sistematika perbaikan

Menemukan kerusakan / gangguan

Indikasi Kesalahan: Kerja abnormal / berhenti bekerja

Suara yang timbul.

Peningkatan panas

Bau terbakar

Penyebab Kesalahan: Kecelakaan

Operasi yang salah

Beban berlebih

Pemeliharaan / pelumasan yang buruk

Pengumpulan data pencarian kesalahan Inspeksi visual

Konsultasi operator

Catatan Perawatan (maintenance record)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 12: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 3 Standar Kompetensi

Dokumentasi dan laporan kesalahan dan malfungsi:Memperbaiki / mengganti kesalahan komponen sistem pneumatik Melokalisasi kesalahan komponen sistem

Rangkaian sistem pneumatik yang relevan

Diagram sirkuit (rangkaian) pneumatik

Buku petunjuk kerja (Operation Manual)

Lembaran Data.

Malfungsi dikonfirmasikan melalui: Inspeksi

Pengujian / testing

Memperbaiki kesalahan komponen: Perkakas perbaikan

Pembongkaran

Proses perbaikan

Penyatuan / pemasangan kembali

Pengujian hasil perbaikan komponen mengacu kepada standar yang ditentukan.

Penggantian komponen : Spesifikasi komponen yang dibutuhkan

Pemilihan komponen mengacu pada spesifikasi dari katalog manufaktur

Spare part baru dipasangkan ke dalam sistem

Pemasangan Kembali: Pemasangan kembali komponen perbaikan ke dalam sistem

Sistem pemasangan kembali bagi operasi yang benar diuji

Dikonfirmasikan pada prosedur operasi standar.

Memperbaiki dan/atau Overhol sistem pneumatik

Perencanaan perbaikan / Overhol : Kalkulasi dan anggaran perbaikan / overhol

Teknisi perbaikan / overhol

Alokasi waktu perbaikan /overhol

Mengisolasi sistem atau sub-assembly : Prosedur pengisolasian sistem

Peringatan keselamatan

Pembuangan sisa discharge gas bertekanan

Pemberian label (tagged) untuk sistem yang diisolasi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 13: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 3 Standar Kompetensi

Verifikasi Komponen atau sub-assembly : Komponen dilepaskan dari sistem

Pembongkaran

Pemeriksaan komponen/verifikasi

Pengambilan keputasan (penggantian, perbaikan atau overhaul)

Perbaikan / overhauling komponen yang rusak: Teknisi perbaikan.

Pelaksanaan perbaikan di dalam dan / atau di luar bengkel

Perbaikan / overhaul / perkakas pengujian

Perbaikan / eksekusi overhaul

Pengujian perbaikan komponen

Pemasangan kemabali sistem pneumatik Persiapan / pengumpulan komponen yang diperbaiki atau di-overhol

Penyatuan / pemasangan komponen baru/diperbaiki atau di-overhol ke dalam sistem.

Pengujian geometrik, pengujian fungsional dan menjalankan pengujian sistem.

Serah terima / Penggunaan kembali sistem pneumatik Prosedur penyerahan dan penggunaan kembali

Verifikasi operasi yang benar dari sistem pneumatik

Pembaharuan kartu-kartu perawatan / laporan perbaikan

Konteks PenilaianUnit kompetensi ini dapat dilakukan penilaiannya di lembaga pelatihan atau di industri tempat bekerja (on the job). Penilaian seharusnya meliputi penilaian kemampuan praktek/unjuk kerja dan penilaian pokok-pokok pengetahuan dengan beberapa metoda penilaian.

Aspek Penting PenilaianFokus penilaian unit kompetensi ini adalah pada penguasaan komponen dan sistem rangkaian (sirkuit) untuk keberhasilan perbaikan, tetapi hal ini juga tergantung pada sektor industri yang terkait. Program pra-pelatihan kejuruan barangkali termasuk cakupan bagi industri pada umumnya..

Lihat untuk : Identifikasi komponen-komponen Interpretasi diagram sirkit pneumatik . Kemampuan merakit (mengkonstruksi) rangkaian pneumatik . Dasar-dasar menemukan kerusakan (gangguan) . Memperbaiki/mengoverhol sistem pneumatik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 14: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 3 Standar Kompetensi

Keterkaitan dengan Unit LainUnit ini merupakan unit lanjutan yang sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat bekerja di industri yang menggunakan sistem pneumatik. Untuk itu direkomendasikan agar unit ini dilatihkan / dilakukan penilaian karena ada hubungan dengan unit lain.

Perlu hati-hati dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan pelatihan unit ini. Untuk pra pelatihan kejuruan secara umum lembaga pelatihan harus menyediakan program pelatihan yang dapat mencakup semua industri agar tidak terjadi prasangka hanya untuk satu sektor industri saja. Kondisi unjuk kerja (tempat latihan) akan membantu memenuhi maksud ini. Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri khusus perlu diupayakan pelatihan khusus pula agar apa yang dibutuhkan industri dapat dipenuhi.

Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini

KOMPETENSI UMUM DALAM UNIT INI

TINGKAT KOMPETENSI UMUM DALAM UNIT INI

TINGKAT

Mengumpulkan, Mengelola dan Menganalisa Informasi

2 Menggunakan Ide-ide dan Teknik Matematika

2

Mengkomunikasikan Ide-ide dan Inforrnasi

2 Memecahkan Masalah 2

Merencanakan dan Mengorganisir Aktifitas-aktifitas

2 Menggunakan Teknologi 2

Bekerja dengan Orang Lain dan Kelompok

2 .

Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini

Tingkat Karakteristik1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada

pemeriksaan rutin kemajuannya oleh supervisor.

2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan personal untuk pekeijaan sendiri dilakukan secara otonomi. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.

3 Memikul aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12 Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 15: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN

A Recana MateriCatatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam

standar kompetensi.

2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok ketrampilan dan pengetahuan .

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan

01 Melaksanakan pencarian gangguan / kesalahan pada sistem pneumatik.

1.1 Masalah/indikasi kesalahan dan penyebabnya diidentifikasikan.

1.2 Data-data gangguan / kesalahan dikumpulkan dari inspeksi visual, konsultasi operator sistem, dan catatan pemeliharaan.

1.3 Kesalahan dan malfungsi diidentifikasikan dan diverifikasikan.

1.4 Kesalahan dan malfungsi didokumentasikan atau dilaporkan untuk kesesuaian personel yang ditunjuk untuk perbaikan.

Sistematika perbaikan

Menemukan kerusakan

o Tanda-tanda

o Sebab-sebab

Penyajian

Tanya-jawab

Diskusi

Praktik identifikasi

Latihan

Handout

OHT

Lembar tugas

Alat praktik

Soal-soal

02 Memperbaiki/mengganti komponen sistem pneumatik yang rusak.

2.1 Komponen sistem yang rusak dilokalisasikan dan malfungsi dikonfirmasi dengan inspeksi dan pengujian menggunakan prinsip, prosedur dan kebutuhan keselamatan kerja pada sistem tenaga fluida.

Perbaiakan komponen pneumatik

Lokalisai

Dismantling

Pemeriksaan

Penyajian konsep

Tanya jawab

Diskusi

Demonstrasi

Handout

OHT

Lembar tugas

Katalog spare part hidrolik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 16: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan

2.2 Komponen sistem yang rusak dibongkar dan diperbaiki sesuai dengan spesifikasi manufaktur / aslinya.

2.3 Komponen pengganti dipilih dari katalog manufaktur mengacu pada spesifikasi yang dibutuhkan.

2.4 Komponen sistem dipasang kembali dan diuji bagi operasi yang benar yang dinilai berdasarkan spesifikasi dan dikorfirmasikan pada prosedur operasi standar.

Proses perbaikan

Replacement

Re-assembling

Latihan/praktek Jobsheet

03. Memperbaiki dan/atau mengoverhol sistem pneumatik.

3.1 Sistem atau sub-assembly diisolasi dengan aman, sisa tekanan udara kempa dibuang (diamankan), dan sistem terisolir atau sub-assembly diberi label (tagged) .

3.2 Komponen atau sub-assembly dilepas dari sistem dan kemudian dibongkar, dites dan diperiksa, apakah perlu penggantian, perbaikan atau overhol dengan menggunakan teknik dan prosedur yang sesuai dan benar.

3.3 Komponen yang rusak diperbaiki / di-overhol, dengan menggunakan prinsip, teknik, dan prosedur yang benar dan

Perbaikan / overhol

Perencanaan overhol

Isolasi komponen

Pemeriksaan kerusakan

Proses perbaikan

Re assembling

*Penyajian konsep

*Tanya jawab

*Diskusi

*Demonstrasi

*Praktek

*Handout

*OHT

*Jobsheet

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 17: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan

penggantian komponen dipilih dari katalog manufaktur untuk memperoleh spesifikasi.

3.4 Komponen atau sub-assembly yang telah selesai diperbaiki dipasang kembali (reassembilng) ke dalam sistem dan diuji apakah sudah sesuai dengan standar operasi yang benar.

04. Menyerah-terimakan / penggunaan kembali (recommissioning) sistem pneumatik.

4.1 Sistem atau sub assembly diserah terimakan / digunakan kembali sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan pada spesifikasi.

4.2 Dengan menggunakan prinsip tenaga fluida dan teknik aplikasi sistem, operasi yang benar pada sistem diverifikasikan.

4.3 Catatan perawatan (maintenance record) / laporan perbaikan diperbaharui dan dilengkapi sesuai dengan keadaan yang baru.

Recommissioning

Prosedur

Pemeriksaan operasi

Updating kartu pemeliharaan dan laporan

Penyajian konsep

Tanya jawab

Diskusi

Demonstrasi

Praktek/latihan

Handout

OHT

Jobsheet

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 18: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi Sesi ini menunjukkan handout,tugas / praktek dan overhead transparencies yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?

Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?

1.1 Masalah/indikasi kesalahan dan penyebabnya diidentifikasikan.

Menjelaskan sistematika perbaikan dan sistematika menemukan gangguan / kerusakan dengan mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan.

HO 2–6 .

OHT 1- 5

Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 1-2

1.2 Data-data gangguan / kesalahan dikumpulkan dari inspeksi visual, konsultasi operator sistem, dan catatan pemeliharaan.

Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengumpulkan data-data kerusakan.

HO 6-10

OHT 1- 5

Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 1- 5

1.3 Kesalahan dan malfungsi diidentifikasikan dan diverifikasikan.

Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengidentifikasi kesalahan / gangguan.

HO 10 - 12

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 19: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?

Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?

OHT 1- 5

Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 1 - 5

1.4 Kesalahan dan malfungsi didokumentasikan atau dilaporkan untuk kesesuaian personel yang ditunjuk untuk perbaikan.

Menyediakan waktu yang cukup untuk diskusi dalam membuat dokumentasi dan laporan kerusakan.

HO 2–12

OHT 1- 5

Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut:

Tugas 1- 5

2.1 Komponen sistem yang rusak dilokalisasikan dan malfungsi dikonfirmasi dengan inspeksi dan pengujian menggunakan prinsip, prosedur dan kebutuhan keselamatan kerja pada sistem tenaga fluida.

Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara melokalisasi kerusakan .

HO 13-42

OHT 6-21

Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut:

Tugas 7-10

2.2 Komponen sistem yang rusak dibongkar dan diperbaiki sesuai dengan spesifikasi manufaktur

Mendemonstrasikan cara membongkar komponen yang rusak dan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 20: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?

Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?

/ aslinya. memperbaikinya.

HO 13-42

OHT 6-21

Peserta diberi tugas / tugas praktek dengan lembar tugas berikut :

Tugas 7-10

2.3 Komponen pengganti dipilih dari katalog manufaktur mengacu pada spesifikasi yang dibutuhkan.

Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara memilih komponen pengganti. Kemudian siswa / peserta diberi kesempatan untuk mendiskusikan cara menggunakan katalog untuk memilih spesifikasi komponen.

HO 13-42

OHT 6-21

Peserta menyelaikan tugas berikut :

Tugas 7-10

2.4 Komponen sistem dipasang kembali dan diuji bagi operasi yang benar yang dinilai berdasarkan spesifikasi dan dikorfirmasikan pada prosedur operasi standar.

Menjelaskan dan medemonstrasikan cara memasang kembali (reassembling) dan menguji hasil perbaikan .

HO 13-42

OHT 6-21

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 21: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?

Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?

Peserta / Siswa menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 7-10

3.1 Sistem atau sub-assembly diisolasi dengan aman, sisa tekanan udara kempa dibuang (diamankan), dan sistem terisolir atau sub-assembly diberi label (tagged) .

Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengisolasi dan mengamankan komponen yang telah dipisahkan kemudian cara pemberian label (tagged).

HO 43-46

OHT 6-21

Selesaikan tugas-tugas praktik berikut dengan senantiasa menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja

Tugas : 7-10

3.2 Komponen atau sub-assembly dilepas dari sistem dan kemudian dibongkar, dites dan diperiksa, apakah perlu penggantian, perbaikan atau overhaul dengan menggunakan teknik dan prosedur yang sesuai dan benar.

Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara membongkar komponen yang akan dioverhol, cara memeriksa dan mengetes kerusakan.

HO 43-46

OHT 6-21

Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktek berikut.

Tugas 7-10

3.3 Komponen yang rusak diperbaiki / di-overhol, dengan menggunakan prinsip, teknik, dan prosedur yang benar dan penggantian

Menjelaskan bagaimana menginterpretasikan diagram sirkuit dan cara kerjanya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 22: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?

Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?

komponen dipilih dari katalog manufaktur untuk memperoleh spesifikasi.

HO 43-46

OHT 22-23

Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktek berikut untuk ditampilkan.

Tugas 7-10

3.4 Komponen atau sub-assembly yang telah selesai diperbaiki dipasang kembali (reassembilng) ke dalam sistem dan diuji apakah sudah sesuai dengan standar operasi yang benar.

Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menyatukan kembali (reassembling) dan menguji hasil perbaikan / overhol.

HO43-46

OHT 22-23

Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktek berikut untuk ditampilkan.

Tugas 7-10

4.1 Sistem atau sub assembly diserah terimakan / digunakan kembali sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan pada spesifikasi.

Menjelaskan prosedur serah terima dan memberikan waktu kepada peserta untuk mendiskusikan prosedur serta administrasi serah terima yang akan dilaksanakan.

HO 47-49

OHT 23

Siswa / peserta diberikan tugas praktek berikut untuk ditampilkan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 23: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?

Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?

Tugas 7-9

4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan diverifikasi..

Mendemonstrasikan bagaimana memeriksa memverifikasi) dan mengoperasikan sistem pneumatik yang diserah terimakan .

HO 47-49

OHT 23

Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktek untuk ditampilkan .

Tugas 7-10

4.3 Catatan perawatan (maintenance record) / laporan perbaikan diperbaharui dan dilengkapi sesuai dengan keadaan yang baru.

Memberikan waktu kepada peserta untuk mendiskusikan pembuatan catatan / kartu perawatan (maintenance record) dan laporan perbaikan / overhol.

HO 47-49

OHT 23-24

Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktek untuk ditampilkan

Tugas 7-10

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 24: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian C Materi Pendukung Untuk Pelatih

C Materi Pendukung Untuk Pelatih Bahan pendukung/penunjang bagi guru/pelatih dibagi dalam tiga hal, yaitu:

1. Handout: Merupakan pegangan siswa yang berisi teori pokok dan informasi latar belakang yang sesuai dengan isi kriteria unjuk kerja yang melingkupinya.

2. Sesi Tugas/Pratek/Kegiatan: Merupakan tugas latihan ketrampilan praktek, yang harus dicapai berkenaan dengan kemampuan dalam rincian kompetensi pada diskripsi unit.

3. Overhead Transparansi (OHT): Isi rangkuman ini melingkupi setiap criteria unjuk kerja. Hal utama yang sesuai dengan handout

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 25: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Lembar Informasi HO1

PERBAIKAN SISTEM PNEUMATIK

Nama Siswa / Peserta………………………………………………………………….Group: ………..…………………………………………………………………….

1.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 26: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 2

1. SISTEMATIKA PERBAIKAN

Apakah dalam melaksanakan perbaikan sistem pneumatik perlu menggunakan suatu cara yang sistemik ? Tentu saja segala pekerjaan akan memberikan hasil yang optimal apabila dikerjakan secara sistematis .Demikian pula untuk melaksanakan perbaikan sistem pneumatik kita gunakan sistematika perbaikan secara umum yang diaplikasikan sesuai dengan keperluan. Gambar skema sistematika perbaikan (Gb.1) berikut ini menunjukkan suatu sistematika secara umum.

Apa arti istilah istilah di dalam gambar tersebut dapat anda pelajari dari uraian berikut :

Perbaikan (Corective Maintenance atau Repair fault) ialah suatu tindakan pemeliharaan terhadap mesin / peralatan / fasilitas yang mengalami kerusakan untuk mengembalikan kepada kondisi semula agar fasilitas tersebut dapat berfungsi kembali. Dengan demikian perbaikan ini dapat dikatakan merupakan bagian dari pemeliharaan secara umum.

Perbaikan ringan (Light repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari kerusakan ringan termasuk yang ditemukan pada waktu pengecekan (pemeliharaan berkala) yang perbaikannya cukup dengan penggantian komponen (replacement) dan tidak memerlukan waktu dan biaya tinggi.

Perbaikan medium (Medium repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari kerusakan akibat aus atau akibat kecelakaan yang perbaikannya memerlukan pembetulan komponen dengan biaya yang lebih tinggi dan waktu kerja yang lebih lama.

Servis besar (Overhaul) ialah perbaikan total akibat ke ausan (lama pemakaian) dengan pembetulan-pembetulan maupun penggantian komponen.

Perbaikan darurat (Emergency repairing) ialah perbaikan dari kerusakan akibat kecelakaan yang perbaikannya bersifat sementara untuk menunggu perbaikan yang sempurna atau langsung diperbaiki secara sempurna.

Di dalam sistem pemeliharaan ini ada pula istilah-istilah yang sering digunakan seperti :

Running maintenance ialah pemeliharaan suatu mesin / peralatan / fasilitas dalam keadaan bekerja atau dioperasikan / digunakan.

Shut down maintenance ialah pemeliharaan suatu mesin / peralatan / fasilitas yang mana mesin / peralatan / fasilitas tersebut harus diberhentikan / tidak dipergunakan , karena tidak mungkin dilakukan pemeliharaan bila mesin / peralatan / fasilitas dalam keadaan bekerja / dipergunakan .

Lack of maintenance ialah kekurangan atau kelemahan dalam pemeliharaan atau disebut juga pemeliharaan yang tidak baik.

Perbaikan atau pun overhol biasa dilakukan oleh teknisi dan / atau teknisi ahli, sedangkan untuk mencapai hasil yang optimal perlu kiranya menganut suatu sistematika perbaikan atau overhol yang telah ditentukan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 27: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 3

SISTEMATIKA PERBAIKAN

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25Batam Institutional Development Projectdocument.doc

FASILITAS RUSAK

DIAGNOSEKERUSAKAN

ANALISIS PERBAIK

AN

PROSES PERBAIK

AN

PENYETELAN DAN

PEMERIKSAAN

UJ I

PERBAIKAN

FASILITAS KEMBALI

BAIK

PKPPKM

Dismantling

Periksa kerusakan

Perhit. perbaikan

Jadwal perbaikan

TTAAL

TTAAL

Bk.dalam

Bk.luar

Supervisor

*Test Standar*PK

Q.A

Gb.1 Skema Sistematika Perbaikan

Page 28: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 4

Kegiatan di dalam perbaikan meliputi hal-hal berikut :a). Diagnose Kerusakan atau disebut juga Fault Finding ialah kegiatan untuk mencari atau menemukan kerusakan (bagian yang rusak) pada fasilitas yang mengalami gangguan.

Untuk dapat melaksanakan diagnose kerusakan biasanya teknisi dibantu oleh :

Informasi dari operator

P K yaitu petunjuk kerja dari buku operations manual.

P P yaitu petunjuk pemeliharaan dari buku maintenace manual.

K M yaitu kartu mesin yang merupakan catatan perbaikan sebelumnya (maintenance record).

b). Analisis perbaikan ialah kegiatan yang dilakukan setelah kerusakan atau gangguan ditemukan yaitu mengadakan pemeriksaan bagian-bagian yang rusak, memperhitungkan dan merencanakan pelaksanaan perbaikan.

Di dalam kegiatan analisis perbaikan ini ada kegiatan dismantling atau pembongkaran maksudnya ialah mesin / peralatan / fasilitas yang telah dinyatakan rusak dibongkar untuk dicari bagian-bagian yang rusak. Kemudian bagian-bagian atau komponen yang rusak tersebut diperiksa sejauh mana atau separah apa kerusakan itu terjadi. Untuk pembongkaran dan pemeriksaan ini diperlukan alat-alat atau bahkan alat khusus ( AL ) dan juga teknisi ( T ) atau bahkan teknisi ahli ( TA ).

Perhitungan perbaikan maksudnya ialah setelah kerusakan komponen diperiksa dan telah nyata jenis kerusakannya kemudian dipertimbangkan jenis perbaikan apa yang dipilih termasuk diperhitungkan biaya perbaikannya.

Jadwal perbaikan ialah pembagian dan penetapan waktu perbaikan setiap komponen yang pelaksanaan perbaikannya mungkin ditangani oleh beberapa teknisi di beberapa bengkel pula. Komponen yang satu dan yang lain penyelesaian perbaikannya harus sesuai dengan jadwal agar pada waktu perakitan kembali semuanya sudah siap.

c). Proses Perbaikan ialah pelaksanaan perbaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh bagian perencanaan ( maintenance engineering ). Pelaksana perbaikan ini tentu disesuaikan dengan tingkat kesulitan perbaikannya, misalnya untuk perbaikan-perbaikan kerusakan yang tidak terlalu rumit mungkin cukup dengan teknisi biasa tetapi bila untuk perbaikan dari kerusakan yang cukup rumit mungkin perlu teknisi khusus atau teknisi ahli. Pelaksanaan perbaikannya pun mungkin di bengkel sendiri atau munkin juga di bengkel luar yang sesuai dengan jenis perbaikan yang dikehendaki.

d). Penyetelan dan pemeriksaan ialah proses penyatuan atau perkitan kembali setelah semua komponen yang diperbaiki selesai. Pemeriksaan hasil penyetelan / perakitan biasanya dilakukan oleh Supervisor perbaikan .

e). Uji Perbaikan ialah pengujian hasil perbaikan untuk menyatakan bahwa perbaikan telah selesai dan hasilnya merupakan mesin / peralatan / fasilitas yang telah baik kembali hingga dapat difungsikan lagi.

Ada beberapa jenis pengujian yang harus dilakukan terhadap hasil perbaikan ini yaitu :

Uji tampak maksudnya ialah mesin / peralatan / fasilitas yang telah selesai diperbaiki perlu dilihat secara visual apakah sudah tampak rapi, tertib dan sempurna rakitannya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 29: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 5

Uji geometrik ialah pengujian komponen mekanik seperti kerataan permukaan, kesentrisan putaran, kesikuan, kedataran dan sebagainya. Uji geometrik ini perlu dilakukan untuk meyakinkan kesempurnaan perakitan, karena apabila komponen mekanik tidak dipasang dengan sempurna maka jalannya mesin / peralatan / fasilitas akan tidak normal yang mengakibatkan laju kerusakan mesin semakin cepat.

Uji fungsi ialah menguji semua bagian yang bergerak apakah bagian-bagian tersebut telah berfungsi sebagaimana mestinya. Caranya ialah semua bagian yang bergerak dijalankan tanpa beban dan diamati satu per satu.

Uji jalan atau uji coba ialah pengujian terhadap mesin / peralatan / fasilitas setelah selesai diperbaiki yaitu dengan cara menjalankan mesin hingga beban penuh.

Pengujian perbaikan ini dilakukan oleh bagian quality assurance dan pengujiannya akan selalu mengacu pada test standar dan buku petunjuk kerja (operation manual).

Kartu Mesin ( Maintenance Record )

Kartu mesin ini perlu dibuat untuk mencatat segala perbaikan yang telah dilakukan terhadap suatu mesin/peralatan. Kartu ini berupa tabel yang berisi waktu pelaksanaan (tanggal),jenis perbaikan, spare part dan bahan yang digunakan serta petugas pelaksana.

Contoh :

KARTU MESIN Nama Mesin : ………………………………… No.Seri : …………………………………….

Spesifikasi Mesin : …………………………………………………………………………………..

Tanggal Jenis perbaikan Spareparts Bahan Petugas

Nama/paraf

12-09-2001 5/2 DCV,double solenoid

Unit solenoid Kabel Bashir

Setelah selesai pelaksanaan uji perbaikan ini berarti mesin / peralatan / fasilitas telah kembali baik dan dapat difungsikan lagi. Maka proses selanjutnya adalah penyerahan ke lini produksi atau pemakai fasilitas tersebut atau ke pelanggan yang memanfaatkan jasa perbaikan kita.

Penyerahan ( Commissioning )

Proses penyerahan hasil perbaikan sesuai dengan peraturan industri atau perusahaan masing-masing misalnya dari kepala bagian maintenance ke kepala bagian produksi dengan menggunakan sistem administrasi yang telah ditetapkan.

Sampai di sini anda telah menyelasikan bahasan tentang sistematika pemeliharaan.

Selanjutnya kerjakanlah tugas pada lembar tugas anda yaitu : Tugas 1 , Membuat rangkuman untuk pendalaman materi.

HO 6

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 30: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2 MENEMUKAN KERUSAKAN ( FAULT FINDING)

Apakah yang dimaksud dengan menemukan kerusakan itu ?

Beberapa istilah yang serupa dan maksudnya sama seperti : menemukan kerusakan (fault-finding) atau mendiagnose kerusakan (diagnosing fault) atau mencari gangguan / kerusakan (fault tracing) maksudnya ialah mencari bagian-bagian yang rusak atau tidak berfungsi dari sistem pneumatik yang menyebabkan sistem itu terganggu atau tidak bekerja.

Untuk mengetahui adanya gangguan tentu kita akan melihat tanda-tandanya terlebih dulu. Apakah tanda-tanda adanya kerusakan / gangguan itu ? Ikutilah penjelasan berikut ! :

2.1. Tanda-tanda kerusakanTanda-tanda kerusakan yang biasa terjadi pada sistem pneumatik antara lain :

Sistem berhenti. Artinya dalam keadaan operasi tiba-tiba sistem berhenti tanpa dikehendaki atau pada waktu akan dioperasikan sistem tidak mau bekerja.

Getaran yang berlebihan. Bila terjadi getaran yang tidak seperti biasanya selama operasi atau getaran yang berlebihan berarti ada suatu kelainan. Kelainan itu disebabkan oleh apa, itulah yang harus dicari.

Terdengar suara asing . Suara asing yang tidak biasa terdengar perlu dicurigai dan perlu dicermati kemudian segera mengambil keputusan.

Meningkatnya suhu. Apabila suhu meningkat dengan tajam perlu kiranya segera memberhentikan mesin kemudian menyelidiki kelaian apa yang terjadi.

Tercium bau kebakaran. Termasuk apabila timbul bau kebakaran yang tidak biasanya terjadi, perlu segera diselidiki dan mesin juga diberhentikan.

Tanda-tanda seperti tersebut di atas bila muncul dalam keadaan kita mengoperasikan sistem pneumatik (dalam keadaan bekerja), perlu kiranya operator atau pemakai mesin / peralatan / fasilitas segera menghentikannya dan lapor kepada bagian maintenance.

Kemudian bagian maintenace ( Supervisor maintenance ) akan menugaskan teknisinya untuk menindak lanjuti laporan tersebut dengan memberikan surat perintah ( repair order ). Tentu saja, pertama-tama teknisi akan mencari dulu gangguan atau kerusakan atau disturbance yang terjadi yang menyebabkan sistem tidak bekerja. Apakah ada sistematika yang perlu diikuti dalam mencari gangguan ini ? Tentu saja ada panduan yang dapat anda ikuti seperti berikut ini .

2.2. Sistematika Menemukan Gangguan Setelah mendapat repair order, maka teknisi akan segera melaksanakan tugas dan kemungkinannya pertanyaan akan timbul sebagai berikut :

Apakah mesin / peralatan mendapat gangguan / kerusakan pada waktu bekerja ( dalam keadaan switch-on )?

Apakah gangguan semacam ini pernah / sering terjadi sebelumnya?

Apakah operator telah memperbaiki atau telah mengubah posisi switch ( mematikan mesin )?

Informasi-informasi semacam ini barangkali sangat penting bagi teknisi untuk dapat menemukan kerusakan dan sangat membantu mempercepat pekerjaan.

HO 7

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 31: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Sistematika mencari gangguan disajikan melalui contoh berikut :

Alat pengisi batu-bara (Gb.2a) yang dioperasikan secara pneumatis mendapat gangguan yaitu pada langkah ke tiga silinder 2.0 ( B ) tidak dapat bergerak maju.

Ingat ! Janganlah beraksi untuk memperbaiki mesin yang rusak sebelum paham benar tentang apa yang terjadi .

Langkah untuk mencari kerusakan / gangguan adalah sebagai berikut :

2.2.1. Mempelajari cara kerja alat pengisi batu baraKita pahami dulu cara kerja alat pengisi batu bara tersebut di atas (lihat Gb.2a.).

Pada posisi awal, begitu udara kempa masuk ke dalam sistem silinder 1.0 ( A ) pada posisi maju sambil menutup katup gerobag batu-bara. Silinder 2.0 ( B ) pada posisi belakang ( - ).

Pada waktu katup start dioperasikan silinder 1.0 mundur sambil membuka katup batu bara sehingga wadah (1) terisi. Ketika silinder 1.0 maju untuk menutup pintu gerobak silinder 2.0 maju untuk menggeser wadah (2) ke bawah gerobag sekaligus menggeser wadah (1) ke konveyor kiri. Begitu silinder 2.0 pada posisi depan, silider 1.0 mundur untuk membuka pintu gerobak dan mengisi wadah (2). Silinder 1.0 membuka pintu beberapa saat sesuai dengan pengaturan pada timer 1.4 . Setelah silinder 1.0 maju lagi sampai titik mati depan untuk menutup pintu gerobag maka silinder 2.0 mundur dan menggeser wadah (2) ke konveyor kanan. Sampai di sini satu siklus gerakan selesai dan dimulai lagi dari tahap pertama.

HO 8

2.2.2. Mempelajari urutan pemindahan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.2a. Alat pengisi batu-bara

Page 32: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Keluaran dari sistem pneumatik ditunjukkan oleh gerakan aktuator. Oleh karena itu tahapan ataupun urutan pemindahan / gerak aktuator perlu kita amati melalui diagram tahap pemindahan (displacement step diagram) pada gb.2b berikut.

Bacalah step diagram ini dan gunakan untuk melacak di mana terjadi gangguan !

2.2.3. Mempelajari grafik urutan kerjaDari grafik ini kita akan mengetahui cara kerja sirkuit pneumatik secara keseluruhan. Misalnya, pada step 1 katup start 1.3 ditekan dengan tangan maka katup 0.3 berubah posisi, uadara kempa akan berada pada saluran 1 (S1) kemudian katup pengarah 1.1 berubah posisi untuk mengalirkan udara ke silinder dan siliner 1.0 bergerak mundur.

Seterusnya coba anda membaca sendiri!

HO 9

2.2.4. Membaca diagram sirkuitPelajari juga cara kerja sirkuit pneumatik dengan membaca diagram sirkuit berikut (Gb.2d)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.2b. Diagram tahap pemindahan

Gb.2c. Grafik urutan kerja

Page 33: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Dari hasil membaca diagram ini kita akan mendapatkan komponen apa yang rusak / terganggu, seperti dikatakan tadi bahwa pada langkah ke lima pada alat ini terdapat gangguan, maka pada langkah ke tiga itu komponen apa yang seharusnya bekerja, nah komponen itulah yang rusak.

2.2.5. Melokalisasi dan mengidentifikasi kerusakan.Setelah melalui langkah-langkah tersebut di atas berarti anda telah memahami tentang apa yang terjadi pada alat yang mengalami kerusakan. Selanjutnya anda akan mencoba untuk menemukan kerusakan tersebut pada mesin / peralatan / fasilitas yang mengalami kerusakan tadi.

Tetapi perlu dipikirkan sebelumnya apakah ada kondisi-kondisi yang membantu untuk menyelesaikan pekerjaan ini ?

HO 10

Pada contoh ini kondidsi-kondisi tersebut seperti :

Sirkuit bekerja untuk satu siklus, jadi siklus berikutnya tombol start harus ditekan lagi.

Ada waktu tunda kira-kira 1,4 detik.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.2d. Diagram sirkuit pneumatik

Page 34: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Untuk mesin / peralatan / fasilitas yang berbeda , kondisi ini perlu dicari tersendiri.

Untuk menemukan bagian yang rusak kita telah memprediksi sesuai dengan informasi bahwa pada langkah ke tiga terjadi kerusakan. Maka sirkuit kita hidupkan kemudian tombol start kita tekan. Mestinya sampai langkah ke tiga akan berhenti, yaitu silinder 2.0 tidak mau maju. Bila demikian yang terjadi, kita pikirkan dulu komponen mana saja yang kira-kira ikut menentukan bergeraknya silinder 2.0 tersebut. Di sini akan kita lihat bahwa yang ikut menentukan antara lain : katup 2.1 katup 2.4, katup 2.2 / 2.3, katup 2.5. Untuk meyakinkan bagian mana yang rusak kita periksa aliran udara kempa yang melalui komponen-komponen tersebut di atas. Bila ada salah satu di antaranya yang tidak bekerja, itulah yang rusak. Sampai di sini berarti kerusakan atau gangguan telah kita identifikasi.

2.3. Sebab-sebab terjadinya kerusakan dan cara menemukannya.Disebabkan oleh apa sajakah kerusakan atau gangguan pada sistem pneumatik itu terjadi ?

Pada prinsipnya penyebab gangguan pada sistem pneumatik dapat kita kelompokkan manjadi 3 (tiga ) katagori yaitu :

Kerusakan komponen

Kesalahan sirkuit, yaitu kesalahan desain atau dapat juga salah menginstal, tidak sesuai dengan diagram sirkuit.

Pengikatan atau pemasangan yang kurang perfect (kurang sempurna).

Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kerusakan dan cara menemukannya, perhatikanlah penjelasan berikut :

2.3.1. Penyebab Sirkuit tiba-tiba berhenti. Bila sirkuit tiba-tiba berhenti ada beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain :

Udara kempa habis atau tekanannya turun sampai di bawah tekanan kerja. Cara mengatasinya dengan memeriksa udara kempa, bila udara kempa habis kemungkinan kompresor berhenti dan tidak bekerja lagi atau rusak. Untuk itu kompresor harus diperbaiki lebih dulu.

Selang (konduktor) lepas atau putus. Cara mengatasinya dengan memeriksa atau mencari pada bagian mana selang tadi lepas atau putus. Setelah ditemukan perbaikilah atau gantilah dengan selang yang baik.

Salah satu komponen tidak berfungsi, misalnya tersumbat atu rusak. Cara mengatasinya dengan mencari komponen yang terganggu tadi (fault tracing), setelah ditemukan kemudian perbaiki atau gantilah komponen tersebut. Cara melacak bagian yang terganggu tadi dengan cara mendeteksi aliran udara kempa, yaitu dengan melepas setiap sambungan (konektor) untuk diperiksa apakah ada aliran udara sampai ke bagian tersebut. Bila di sana sudah berhenti berarti di bagian itulah yang terganggu.

Pemasangan komponen tidak sempurna, misalny kendor atau miring atau terlalu jauh atau terlalu dekat dari jangkauan komponen lain. Ini perlu dilacak pula komponen yang mana yang kurang sempurna posisinya. Setelah ditemukan perbaikilah kondisi tersebut.

HO 11

Bila sirkuit tidak dapat dioperasikan sejak awal (tidak dapat di start), kemungkinan gangguannya antara lain :

Di samping kesalahan-kesalahan tersebut di atas kemungkinan besar adalah salah perakitan yaitu perakitannya tidak sesuai dengan diagram sirkuit. Untuk itu perlu diperiksa kembali dan disesuaikan dengan diagram sirkuit.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 35: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Salah desain. Bila salah desain kemungkinan sirkuit dapat bekerja tetapi tidak sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk itu perlu diulang kembali.

2.3.2. Penyebab Terjadinya getaran yang berlebihan. Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya getaran, antara lain :

Ada komponen yang pemasangannya (fitting) kurang kuat sehingga terjadi goyang pada komponen tersebut, akibatnya mesin / peralatan bergetar.

Tekanan udara kempa terlalu tinggi

Salah perakitan sehingga terjadi tabrakan atau over laping adara kempa sehingga akan mengakibatkan getaran juga.

2.3.3. Penyebab terjadinya suara asing.Suara asing di sini dapat diartikan suara yang timbul beda dengan suara-suara yang biasanya terdengar atau suara yang kelewat bising. Hal ini disebabkan antara lain :

Ada bagian atau komponen yang tidak terikat / terpasang dengan kuat (kendor), seperti baut, mur, katup-katup, aktuator, unit tenaga ataupun pemipaan (konduktor dan konektor ), sehingga menimbulkan suara asing. Untuk menemukannya, periksa setiap komponen atau mur / baut yang dicurigai, dengan memegang atau menggoyang satu per satu.

Ada komponen yang bocor seperti silinder pneumatik, katup-katup dan lain sebagainya. Hal ini akan mengakibatkan udara kempa keluar secara tidak normal sehingga menjadi bising. Hal ini akan mudah diketahui karena asal keluarnya udara dapat dirasakan.

Saluran keluar tidak menggunakan silencer, sehingga mengakibatkan bising. Ini juga mudah dideteksi, karena suara udara yang keluar cukup keras.

Suara mendengung biasanya keluar dari solenoid yang bermasalah. Oleh karena itu bila ada suara yang mendengung segeralah periksa katup solenoid kemudian ambil tindakan untuk mengatasi.

2.3.4. Penyebab kenaikan suhu.Kenaikan suhu pada sistem pneumatik merupakan keadaan yang membahayakan, apalagi bila sistem pneumatik ini digunakan pada obyek atau produk yang tidak tahan panas. Adapun penyebeb kenaikan suhu ini antara lain :

Pendingin udara kempa tidak bekerja dengan baik, sehingga udara bertekanan tinggi yang diproduksi oleh kompreser bersuhu tinggi. Oleh karena itu periksa unit pendinginan udara.

Pelumasan pada kompresor tidak terlaksana dengan baik sehingga terjadi gesekan antar logam yang mengakibatkan kenaikan suhu. Oleh karena itu periksa selalu pelumasan pada kompresor.

HO 12

Terjadi gesekan antar bagian komponen yang bergerak, misalnya antara piston dengan dinding silinder. Hal ini terjadi kemungkinannya karena kurang pelumasan atau pemasangan komponen yang kurang pas atau posisi yang tidak seimbang dan lain sebagainya.

Beroperasi terlalu lama

Terjadi beban lebih

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 36: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

2.3.5. Penyebab bau kebakaranBau kebakaran (smelling burn) merupakan suatu tanda terjadinya kebakaran. Seperti kita ketahui bahwa kebakaran merupakan bahaya yang sangat besar. Oleh karena itu harus dihindari. Penyebab kebakaran pada sistem pneumatik antara lain :

Hubung singkat arus listrik pada sistem elektro pneumatik.

Kebakaran plastik. Karena komponen pneumatik termasuk konduktor (selang) banyak yang dibuat dari plastik yang nota bene mudah terbakar. Bila kena panas yang agak berlebihan apalagi kena api, komponen dari plastik tersebut akan terbakar. Oleh karena itu hindarilah timbulnya panas yang berlebihan dan jauhkan dariapi.

Sampai di sini anda telah menyelesaikan bahasan tentang fault-finding (menemukan kerusakan).

Untuk selanjutnya kerjakanlah tugas-tugas berikut yaitu :

Tugas 2 : Membuat rangkuman untuk pedalaman materi.

Tugas 3 : Diskusi tentang cara-cara menemukan gangguan / kesalahan

Tugas 4 : Praktik menemukan kesalahan pada sirkuit pneumatik.

Tugas 5 : Praktik menemukan kesalahan pada sirkuit pneumatik.

Tugas 6 : Praktik menemukan kesalahan pada komponen pneumatik

HO 13

3. PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIKPada bagian ini anda akan mempelajari cara-cara memperbaiki setiap komponen pneumatik yang mengalami kerusakan. Ternyata sebagian besar gangguan pada sistem pneumatik disebabkan adanya kerusakan pada komponen.

Apakah setiap komponen yang rusak itu mesti rusak semua bagiannya ? Tentu saja tidak. Mungkin hanya sebagian kecil yang rusak sehingga dapat kita perbaiki, mungkin juga sebagian besar dari komponen itu rusak sehingga tidak dapat di perbaiki lagi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 37: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Untuk mempelajari cara-cara perbaikan komponen, anda akan mempelajari dari setiap komponen itu mengenai hal-hal berikut :

Diskripsi tentang fungsi-fungsi komponen

Gambar komponen

Bagian-bagian setiap komponen yang sering rusak diberi tanda bintang ( * )

Daftar kerusakan yaitu kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada komponen tersebut, penyebabnya dan saran perbaikannya.

Ingat bahwa : Prosedur perbaikan setiap komponen juga harus sesuai dengan sistematika perbaikan yang telah dibahas di depan.

3.1. Lubricator Gambar 3a berikut ini adalah gambar potongan dari sebuah lubrikator dan nama-nama bagiannya. No. item yang diberi tanda bintang ( * ) adalah bagian yang sering rusak.

HO 14

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.3a. Lubrikator dalam gambar potongan

Gamnar 3b di samping ini merupakan gambar pictorial dari sebuah lubrikator.

Udara kempa mengalir masuk melalui saluran masuk P1 dan terus ke tabung (26) melalui check valve. Kemudian udara kempa mengalir keluar pada saluran P2 melalui lubang di dalam batang (22) yang terdapat venturi atau nosel(20), sehingga kecepatan aliran udara naik yang mengakibatkan terjadinya vakum pada cap (1). Dengan adanya vakum ini maka terjadilah isapan oli melalui pipa isap (15) dan oli jatuh kembali ke aliran udara melalui pipa (8)

Sekarang terjadilah kabut oli yang mengalir ke dalam sistem. Bila masih ada oli yang lebih berat (belum menjadi kabut) dia akan jatuh kembali ke dalam tabung.

Page 38: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 15

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.3b. Lubrikator dalam bentuk gambar piktorial

Dari Gb.3c di samping kita dapat melihat bagaimana seharusnya bagian-bagian dari lubrikator ini dibongkar secara berurutan. Dari gambar susunan ini kita juga dapat mengambil kesimpulan tentang urutan pemasangan kemali lubrikator ini apabila akan dirakit kambali.

Page 39: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Lubrikator terbalut resin Penggunaan oil salah Lubrikator cuci dan ganti oli

Lubrikator tidak berfungsi dengan baik

Salah pemasangan / pengikatan

Betulkan pemasangan dengan memperhatikan arah tanda panah

Terlalu banyak kandungan oli di dalam sistem

Lubrikator disetel kurang tepat

Oli terlalu penuh (lebih dari garis batas)

Lubrikator disetel lagi secara tepat

Kurangi isi oli

Oli cepat habis Ring O (27) kurang kencang

Lubrikator disetel kurang tepat

Kencangkan atau ganti ring O tersebut

Lubrikator disetel lagi

HO 16

3.2. Filter dan Regulator

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.3c.Lubrikator dalam bentuk gambar bongkaran (dismantle)

Page 40: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 17

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Cara kerja alat ini adalah sebagai berikut :

Udara kempa masuk ke dalam filter melalui pipa pada saluran P1. Pelat putar (18) berputar karena adanya aliran udara. Dengan adanya putaran ini maka partikel-partikel kotoran dan air pengembunan berjatuhan dan terkumpul di bagian bawah tabung filter (27). Selanjutnya adara kempa mengalir ke regulator melalui saringan lagi (20) untuk membersihkan udara sekali lagi. Air pengembunan dapat dikeluarkan melalui katup buang (29) Tekanan udara kempa yang keluar ke sistem melalui P2 diatur menggunakan baut penyetel (1). Dengan memutar baut (1) diaphragma (10) akan mengatur seal kones (15) untuk mengalirkan udara lebih banyak atau sedikit. Apabila terjadi tekanan udara di P2

lebih besar dari pada di P1

naka diaphragma akan tertekan ke atas. Udara kempa dapat keluar melalui lubang kecil (6). Tekanan udara dapat dilihat pada pressure gauge yang dipasang pada pada regulator.

Gb.4a. Filter dan regulator dalam bentuk gambar potongan

Page 41: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 18

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.4b, Filter dan regulator dalam gambar piktorial

Gb.4c. Filter dan regulator dalam gambar bongkaran (dismantle)

Page 42: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Filter tidak dapat memisahkan kotoran dan air

* Filter salah memasangnya

* Level air pengembunan melebihi garis batas

* Pasangkan filter di belakang arah aliran

* Buanglah air kondensat dan pasang pemisah air otomatis

Udara kempa keluar pada regulator

* Regulator dipasang tidak sesuai dengan arah aliran udara kempa

* Betulkan kembali pemasangan regulator

HO 19

3.3. Silinder kerja tunggal

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 43: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Cara kerja.

Udara kempa masuk melalui saluran (18) yang ada pada tutup silinder (cap) terus ke barel (tabung silinder) sambil mendorong torak. Batang torak bergerak maju dan di sinilah ditunjukkan bahwa silider pneumatik bekerja. Apabila suplai udara kempa berhenti dan katup pengarah telah dibalik maka sebuah pegas akan mendrong torak kembali ke posisi semula.

Peringatan

Bila oli pelumas terlalu banyak gerakan piston akan makin lambat.

Bila filter nipple (5) tersumbat dengan kotoran, silinder tidak akan bergerak.

HO 20

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.5a. Silinder kerja tunggal dalam gambar potongan.

Page 44: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Tipe gangguan Penyebab ganggua Cara perbaikna

Udara keluar (bocor ) Cap packing bocor

Packing lepas dari piston rod

Ganti packingnya

Kencangkan packingnya

Batang totak (9) tidak kembali ke posisi semula.

Pegas kompresi (8) rusak

Filter nipel (5) tersumbat

Ganti dengan pegas baru

Bersihkan filter nipel tersebut

Udara bocor melalui flange-bushing

Cup Packing (10) bocor

Cup packing diikat salah posisi

Ganti packingnya (10)

Perbaik posisi pemasangannya.

HO 21

3.4. Silinder Kerja Ganda

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.5b. Silinder kerja tunggal dalam gambar piktorial

Gb.5c. Silinder kerja tunggal dalam bentuk dismantle

Page 45: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 22

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Silinder kerja ganda mendapat suplai udara kempa dari dua sisi.

Udara kempa mendorong piston (16) sehingga batang torak bergerak maju. Apabila piston telah mencapai titik mati atas dan udara kempa menekan melalui bearing cap (8) maka piston kembali ke posisi semula.

Kesalahan sirkuit dari silinder ini sering terjadinya pertukaran pemasangan saluran kerja.

Gb.6a. Silinder kerja ganda dalam gambar potongan

Page 46: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 23

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.6b. Silinder kerja ganda dalam gambar piktorial

Gb.6c. Silinder kerja ganda dalam gambar bongkaran (dismantle)

Page 47: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Udara kempa bocor pada batang torak (14)

Cincin beralur (6) cacad atau rusak

Ganti dengan cincin baru

Udara bocor pada saluran R pada konektor

Seal silinder (17) dan / atau cincin penuntun (18) rusak

Gantilah spare part tersebut

Piston (16) menumbuk pada kedua belah sisi

Kedua belah ring cushion (15) telah aus

Ganti kedua belah ring cushion tersebut.

Perbaikan silinder pneumatik ini memang sangat perlu mendapat perhatian karena menurut pengalaman, silinder pneumatik inilah yang paling banyak digunakan dalam sistem.

Kerusakan yang sering terjadi pada silinder pneumatik baik kerja tunggal maupun kerja ganda antara lain adalah :

1) Rusaknya tangkai piston (piston rod) atau bantalannya (bearing rod). Kerusakan ini akan menjalar pada rusaknya seal udara sehingga silinder akan bocor.

2) Terjadinya gesekan yang berlebihan

3) Stick-slip-motion atau gerakan yang tersendat-sendat.

HO 24

Ketiga kerusakan tersebut di atas biasanya disebabkan oleh kombinasi antara mis aligment (ke-tidak sentrisan) antara bearing batang piston dan guidenya (bushnya) serta koneksi antara komponen yang digerakkannya.

Untuk menghindari hal tersebut di atas perlu dilakukan tindakan maintenance untuk mengoreksinya antara lain :

Slide bearing atau silinder yang menggerakkanya diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi mis aligment antara bearing atau pun piston.

Mengganti instalasi silinder dan bearing sehingga mereka dapat secara otomatis menyesuaikan satu dengan yang lainnya (automatically self aligment). Caranya ialah dengan memasang komponen tambahan seperti : coupling, rod eye, rod aligner. Komponen tambahan ini sangat membantu menjaga keawetan silinder atau sistem secara keseluruhan. Tetapi jangan lupa untuk mengontrol dan merawatnya.

Masalah lain yang dihadapi dalam penggunaan silinder pneumatik adalah berkurangnya tenaga. Keadaan ini akan mempengaruhi unjuk kerja sistem secara keseluruhan.

Penyebab berkurangnya tenaga tersebut antara lain :

Berkurangnya tekanan udara karena kebocoran.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 48: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Besarnya gesekan pada silinder karena pistonnya sudah rusak atau sliding unit yang digerakkan sudah rusak sehingga terjadi gerakan yang tersendat-sendat (stick slip slide motion).

Untuk mendeteksi turunnya tenaga dapat dilakukan pengecekan atau pengukuran tenaga secara berkala dengan menggunakan alat pengukur tenaga yang disebut “ force meter “

Jika terjadi gesekan yang besar karena kerusakan silinder atau batang piston atau bearing maka perlu diganti (replacing).

HO 25

3.5. Katup 3/2, penggerak cam (nok), pembalik pegas, normal menutup (NC)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gambar 7a di samping ini adalah gambar katup 3/2 penggerak nok (cam), pembalik pegas dan normal menutup.

Bila bola (2) dioperasikan tabung katup (3) menutup saluran yang menghubungkan antara lubang (A) dan lubang (R). Piringan katup (8) terangkat dari dudukannya sehingga udara kempa mengalir dari (P) ke (A) terus ke saluran kerja (misalnya ke aktuator).

Pegas pembalik (4) dan (9) mengembalikan katup ke posisi semula.

Partikel karat dan air akan menyebabkan beben berat pada diaphragma sehingga umur katup menjadi berkurang.

seal udara

piston

batang piston

teteskan oli disini

Gb.6d. Mengatasi sementara kebocoran seal udara.

Jika terjadi kebocoran pada seal maka seal juga harus diganti. Tetapi bila kebocoran seal belum terlampau parah dapat diatasi sementara dengan meneteskan oli beberapa tetes (jangan terlalu banyak) pada seal yang bocor. (Lihat Gb.6d). Perbaikan sementara ini dapat bertahan kira-kira 2 bulan sehingga dapat membantu sebelum spare-part yang bau tersedia/datang. Perbaikan sementara ini hanya dapat dilakukan sekali saja, setelah itu harus dibongkar dan dandiganti dengan yang baru.

Page 49: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 26

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.7a. Katup 3/2, Penggerak Nok (cam), gambar piktorial

Gb.7b. Katup 3/2, penggerak nok (cam), gambar potongan

Page 50: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Waktu pembuangan hanya sebentar

Cincin beralur (6) telah rusak (terjepit atau tersumbat)

Katup menerima beban berat. Tabung katup (3) terjepit pada piringan katup (8)

Ganti cincin beralur (6)

Ganti piringan katup (8)

Udara bocor pada lubang R

Cincin beralur (6) atau piringan katup (8) bocor.

Ganti kedua bagian tersebut

Katup berjalan seret (keset)

Kotoran terkumpul pada cincin beralur (6)

Bersihkan cincin beralur (6)

Ganti cincin tersebut.

HO 27

3.6. Katup 3/2, penggerak tuas-roller, pembalik pegas (pneumatic limit switch)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.7c. Katup 3/2, penggerak nok (cam), gambar potongan (dismantle)

Gb.8a. Katup 3/2, penggerak tuas roller, pembalik pegas (limit switch)

Page 51: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Kesalahan sirkuit :

Bila salah sambung misal dari sumber tekanan dihubungkan dengan lubang A atau R maka sistem tidak akan bekerja.

HO 28

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.8b. Katup 3/2, penggerak tuas roler, pembalik pegas, dalam gambar piktorial

Page 52: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Cara kerja katup dengan penggerak tuas roler atau sering disebut limit switch adalah sebagai berikut :

Dengan mengoperasikan plunyer pengontrol (4), piringan katup (7) akan terangkat.

Udara kempa masuk ke diaphragma melalui lubang pengontrol.

Piringan katup (17) menutup saluran dari (A) ke (R).

Tabung katup (22) menghubungkan saluran (P) ke (A) terus menuju ke sistem.

Bila penekanan plunyer pengontrol (4) berhenti maka pegas (3), (8), (18) dan (23) akan mengembalikan katup pada posisi semula dan saluran (A) terhubung dengan (R) sehingga udara kempa keluar (exhaust).

Sekarang saluran udara masuk (P) tertutup.

Apabila udara kempa terlalu banyak mengandung oli dan kotoran maka berfungsinya pemandu katup (4), (6), (7) dan (8) tidak dapat dijamin.

HO 29

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.8c. Katup 3/2, penggerak tuas roler, pembalik pegas, dalam gambar bongkaran

Page 53: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Dalam keadaan normal udara keluar dari saluran exhaust ( R)

Seal washer (21) rusak

Sambungan P dan A tertukar

Ganti seal washer

Perbaiki sambungannya.

Udara kempa bocor melalui lubang (A)

Seal washer (21) dan tabung katup (22) cacat / rusak

Lubang P dan R terbalik

Ganti bagian yang rusak tersebut.

Perbaiki sambungannya

Udara keluar melalui lubang diaphragma (12)

Diaphragma (12) bocor Ganti diaphragma

Katup tidak dapat diswitch (tidak mau bekerja)

Tekanan udaran terlalu rendah, komponen kotor, diaphragma rusak

Tekanan diset kembali, tekanan minimum 2,8 bar

HO 30

3.7. KatupPengarah : 4/2 DCV, penggerak pneumatik dua sisi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Torak katup atau spool (8) digerakkan oleh udara pemandu dari dua sisi saluran kontrol baik dari Z atau dari Y. Pelat geser (11) berfungsi menghubungkan saluran kerja A dan B ke saluran tekan P atau ke saluran buang R. Apabila spool (8) digerakkan udara pemandu dari Z, saluran P terhubung ke A dan keadaan saluran B terhubung ke R. Apbila isyarat kontrol (Control signal) berasal dari Y maka pelat geser (11) akan menghubungkan P ke B dan keadaan A terhubung ke R.

Gb.9a. Katup 4/2, pemandu udara, dua sisi, gambar piktorial

Page 54: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 31

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Spool (8) tidak dapat kembali Permukaan bantalan kasar, katup tidak duduk serempak

Tekanan pengontrol rendah

Permukaan bantalan diratakan dan diperhalus

Setel tek. Pmin = 200 kPa

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.9b. Katup 4/2, pemandu udara, dua sisi , dalam gambar potongan

Gb.9c. Katup 4/2, pemandu udara, dua sisi , dalam gambar bongkaran (dismantle)

Catatan :

Apabila terlalu banyak kotoran atau terlalu banyak oli di dalam ruang kontrol, maka spool (8) tidak dapat sepenuhnya beroperasi.

Page 55: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Isyarat kedua tidak dapat masuk kerena isyarat pertama masih ada

Spool (8) terjepit pada housing (6)

Periksalah instalasi penyambungan pengontrol

Periksa cincin seal (7)

Spool pengontrol tidak bekerja dengan halus

Plunyer (4) rusak Ganti plunyer pengontrol (4)

Udara bocor melalui lubang A, B dan R

Pelat geser (11) terlalu ke dalam, pegas kompresi (10) sudah lemah

Pasang pelat geser (11) yang baru, pegas kompresi (10) dan rumah katup bagian bawah

HO 32

3.8. Katup Pengarah 4/2, penggerak solenoid dua sisi

Cara kerja katup 4/2, double solenoid adalah sebagai berikut :

Dua buah amature (17) menutup nosel (24)

Ketika koil (20) dialiri arus, amature (17) terangkat dan membuka nosel.

Udara dari saluran tekan mengalir melalui lubang menuju spool (8) dan menggesernya kembali.

Saluran tekan P terhubung ke A atau P ke B

Saluran lain terhubung ke R untuk membuang udara.

Ketika koil yang kedua dialiri arus maka posisi katup akan berubah ke posisi yang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 56: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 33

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 54Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.10a. Katup 4/2, penggerak solenoid dua sisi, gambar piktorial

Gb.10b. Katup 4/2, penggerak solenoid dua sisi, gambar potongan

Page 57: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Catatan :

Apabila port A atau B disambungkan ke saluran tekan maka udara kempa akan keluar melalui port P dan A atau port B dan R.

Apabila terlalu banyak oli dalam spool pemandu, gerakan balik akan lambat.

Apabila oli tidak cocok, akan terjadi resinification (pengentalan oli).

HO 34

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Spool (8) tidak dapat menggeser kembali

Tekanan udara pengontrol rendah

Bila salah satu control signal bekerja, control signal yang lain tidak mau bekerja

Spool (8) terjepit pada

Permukaan ikat tidak level, spool (8) jam ke dalam katup

Setel regulator Pmin 200 kPa

Periksa control signal ………

Periksa (8) dan seal (7).

Perbaiki permukaan ikat

Gerakan spool (8) tidak mencapai posisi akhir

Plunyer pengubah (4) rusak, menghalangi gerak pemindahan

Pindahkan torak spool (8) dan pasang plunyer baru

Udara bocor melalui tabung amature (19)

Seal washer pada amature (17) cacat atau rusak

Gantilah seal washer

Udara bocor melalui port A, B dan R

Pelat geser (11) rusak

Lubang tertukar, tubing rusak

Ganti pelat geser

Periksa saluran kontrol

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.10c. . Katup 4/2, penggerak solenoid dua sisi, gambar bongkaran (dismantle)

Page 58: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Permukaan geser (12) rusak Pertukarkan rumah bagian bawah

Noises (mendengung) dari blok solenoid

Antara tabung amature (19) dan koil (20) terdapat kotoran

Terlalu banyak kelonggaran antara armature (17) dan tabung armature (19)

Bersihkan …

Fitkan kembali blok solenoid komplit

HO 35

3.9. Katup Pengatur Aliran ( One-Way Flow Control Valve )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Udara kempa masuk ke katup melalui Pinlet .Cincin piringan (9) menutup saluran dan udara mengalir melalui saluran kecil diantara baut pengatur (1) dan nosel (10) menuju ke outlet Poutlet . Lubang laluan dapat diatur besar kecilnya dengan menggunakan baut penyetel (1) sehingga aliran udara akan sesuai dengan besar kecilnya lubang saluran. Bila udara kempa mengalir dari outlet ke inlet (arah berlawanan) maka cincin piringan (9) akan terangkat sehingga udara mengalir bebas. Inilah yang disebut pengaturan satu arah (one way).

Bila terbalik memasangnya maka pengaturan aliran tidak terjadi.

Gb.11a. Flow Control satu arah, gambar piktorial

Gb.11b.

.Flow Control satu arah, gambar potongan

Page 59: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 36

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Katup bocor ketika baut penyetel ditutup

Pegas tekan (7) salah pasang atau terjepit

Baut penyetel rusak

Cincin piringan (9) cacad

Betulkan pemasangannya atau pegas diganti.

Ganti baut penyetel

Betulkan cincin piringan

Katup berbunyi (bising) Cincin piringan (9) rusak Ganti cincin piringan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Perhatian.

Bila baut penyetel (1) diputar maksimum (saluran tertutup) maka katup tidak akan bekerja.

Bila nosel tersumbat kotoran, katup juga tidak akan bekerja.

Gb.11c. Flow Control satu arah, gambar bongkaran (dismantle)

Page 60: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 37

3.10. Katup Buang Cepat (Quick Exhoust Valve)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Udara kempa masuk ke elemen melalui port P dan pada sat itu cup packing (2) menutup saluran R sehingga udara mengalir dari P ke A. Ketika udara buang akan keluar maka aliran udara dari A ke R, Cup packing (2) menutup port dari P.

Bila saluran tekan disambungkan ke A , maka udara kempa akan keluar melalui R

Gb.12a. Katup buang cepat, gambar piktorial

Gb.12b. Katup buang cepat, gambar potongan

Page 61: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 38

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Udara buang bocor pada lubang R

Penyambungan udara kempa (selangnya) salah mengikatkan

Cup packing (2) bocor

Pertukarkan saluran udara yang ke P dan ke A

Ganti cup packing

Udara bocor melalui sambungan antara rumah katup bagian atas (1) dan rumah katup bagian bawah (4)

Cincin O (3) rusak Ganti cincin O tersebut

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.12c. Katup buang cepat, gambar bongkaran (dismantle)

Page 62: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 39

3.11. Katup Penunda Waktu (Time delay Valve)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.13a.Katup penunda waktu , dalam gambar potongan

Page 63: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 40

Cara kerja katup penunda waktu:

Katup ini juga disebut timer dan kebanyakan adalah normally clossed.Tetap ada juga yang normally open.

Apabila udara disalurkan untuk mengotrol lubang Z, udara akan mengalir melalui flow control yang besar alirannya sesuai dengan lebar pembukaan flow control tersebut, masuk ke dalam reservoir dimana setelah tekanan terbentuk (cukup besar) akan menggeser kembali spool (19) melawan udara bertekanakanan yang ada di saluran P dan gaya pegas. Saluran P dan A terbuka.

Bila saluran tekan disambungkan ke A bukan ke p maka udara akan lari keluar pada P dan R.

Bila saluran tekan disambungkan ke R , udara akan mengalir ke A dan juga ke p.

Bila air dan partikel kotoran tercampur ke udara yang masuk ke saluran kontrol Z maka kelancaran operasi katup tidakmterjamin. Apabila partikel kotoran terkumpul pada cincin beralur (18), maka reaksi katup akan sangat lambat (seret)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.13b.Katup penunda waktu , dalam gambar piktorial.

Page 64: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 42

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Katup tidak dapat kembali Tekanan terlalu rendah

Pilot spool (19) jammed (terjepit)

Jarum penyetel (33) dalam katup flow control (7) dan (8) jammed

Setel kembali tekanan

Setel kembali pilot spool

Ganti flow controlnya.

Posisi katup selalu berubah

Diaphragma (7) dalam flow control rusak

Saluran udara tekan tersambung ke Z

Pilot spool (19) jams, pegas tekan (20) cacad (rusak)

Setel kembali diaphragma pada flow control

Periksa pengontrolnya. ..

Ganti bagian yang rusak

Katup tidak menutup secara merata

Banyak kotoran pada katup

Tekanan pada saluran kontrol berubah-ubah

Bongkar dan bersihkan

Setel kembali regulatornya

Sampai di sini anda telah menyelesaikan bahasan tentang kerusakan-kerrusakan komponen pneumati dan cara-cara perbaikannya.

Selanjutnya kerjakanlah tugas-tugas pada lembar tugas anda !

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gb.13c.Katup penunda waktu , dalam gambar bongkaran (dismantle).

Page 65: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 43

4. OVERHOL SISTEM PNEUMATIKPada bagian ini anda akan mempelajari sistematika mengoverhol sistem pneumatik, sehingga anda akan mampu nantinya melaksanakan overhol sistem pneumatik di bengkel anda.

Apakah ada perbedaan antara perbaikan dan overhol sistem pneumatik ? Tentu saja ada.

Perbedaannya ialah bahwa overhol itu merupakan perbaikan secara menyeluruh dari kerusakan mesin / peralatan yang disebabkan oleh keausan atau karena umur pemakaian sudah mencapai jumlah jam kerja yang ditetapkan. Misal 4000 jam kerja untuk pneumatik.

Jadi untuk overhol ini tidak harus ada diagnose karena memang sudah diketahui rusak total.

Sistematika pelaksanaan overhol hampir sama dengan sistematika perbaikan. Untuk itu pelajarilah uraian berikut :

4.1. Perencanaan Overhol (Overhaul Planning).Untuk overhol ini perlu adanya perencanaan yang matang agar lancar pelaksanaannya, tidak boros pembiayaan dan masih menguntungkan. Apa sajakah yang harus direncanakan itu ?

Hal-hal berikut inilah antara lain yang perlu direncanakan :

4.1.1. Perhitungan overhol dan pembiayaan (budgeting), meliputi :

Perhitungan jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam overhol, misalnya pekerjaan bongkar-pasang, pengangkatan (dengan alat berat), pekerjaan pemesinan, pekerjaan elektroplating dan sebagainya. Hal ini perlu diperhitungkan karena akan menyangkut dengan biaya.

Perhitungan waktu pengerjaan. Berapa lama mesin / alat akan dioverhol sangat menentukan proses produksi karena semakin lama mesin / alat tidak beroperasi semakin banyak kerugian

Perhitungan tenaga kerja meliputi tenaga ahli sampai tenaga biasa direncanakan baik tempat kerjanya, lama bekerja dan upah kerjanya.

Perhitungan biaya meliputi biaya tenaga kerja, biaya alat, biaya bahan maupun biaya perbaikan komponen atau penggantian komponen. Mengenai perbaikan atau penggantian komponen perlu dipertimbangkan yang mana lebih murah dan lebih baik.

4.1.2. Teknisi overhol. Untuk overhol sistem pneumatik ini akan memerlukan beberapa teknis dari beberapa jenis keahlian, antara lain :

Teknisi pneumatik

Teknisi listrik dan elektronik

Teknisi mekanik.

4.1.2. Penjadwalan Overhol (Overhaul Time tabling).

Jadwal pelaksanaan overhol, maksudnya kapan overhol ini dilaksanakan sesuai dengan program kerja perusahaan.

Jadwal pembongkaran (dismatling) dan pemeriksaan komponen.

Jadwal perbaikan / penggantian komponen.

Jadwal penyatuan kembali (reasembling ) dan pengujian hasil overhol.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 66: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 44

4.2. Isolasi mesin / peralatan yang akan dioverholYang dimaksud denagan isolasi mesin / peralatan yang akan dioverhol ialah memindahkan mesin tersebut ke bengkel ovehol agar terpisah dari mesin / peralatan yang sedang beroperasi.Hal ini dilakukan agar pelaksanaan overhol tidak terganggu dan juga tidak mengganggu. Yang perlu diperhatikan dalam isolasi ini antara lain ;

Prosedur isolasi. Prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan perlu dipatuh bersama. Misalnya siapa yang harus melakukan, kapan waktunya, alat apa yang memenuhi syarat yang akan dipergunakan dan sebagainya.

Prosedur keselamatan kerja. Agar keselamatan dan kesehatan kerja terjamin kita harus mematuhi prosedur yang berlaku secara umum maupun prosedur yang ada di perusahaan. Khusus untuk sistem pneumatik misalnya, perlu membuang dulu semua sisa udara kempa yang masih ada di dalam sistem.

Memberikan label (tagged) pada sub.assembly yang nantinya akan dipisah-pisahkan untuk mempermudah pada waktu penyatuan kembali (reassembling).

4.3. Pemeriksaan KomponenYang dimaksud dengan pemeriksaan komponen ialah pemeriksaan seperti apa bentuk dan jenis kerusakan komponen tersebut kemudian dianalisis dan diuji sejauh mana /seberat apa kerusakan tersebut terjadi .

Langkah-langkah pemeriksaan adalah sebagai berikut:

Membongkar / memindahkan komponen dari induk mesin / peralatan. Setiap komponen atau sub.assembly dicabut (dipindahkan) dari induk mesin / peralatan kemudian dikirim ke bengkel yang sesuai misalnya sub.assembly gear box dikirim ke bengkel mekanik, sub.assembly kelistrikan dikirim ke bengkel listrik dan sebagainya. Ingat ! label atau tagged pada setiap sub.assembly jangan sampai hilang.

Dismantling atau pembongkaran. Pembongkaran komponen menjadi bagian-bagian terkecil dari komponen atau bijian, hal ini perlu dicermati dan selalu memperhatikan gambar susunan pada maintenance manual. Alat pembongkaran seperti alat pengencang / pengendor, atau alat pemukul, atau alat pemotong harus benar-benar sesuai atau cocok dengan pekerjaan yang sedang ditangani. Setelah pembongkaran selesai kemudian proses pembersihan atau pencucian dari bagian-bagian terkecil agar mudah diidentifikasi dan diperiksa.

Pemeriksaan atau pengujian komponen. Karena overhol adalah proses perbaikan menyeluruh dari kerusakan total disebabkan keausan maka untuk bagian-bagian komponen sistem pneumatik yang diberi tanda bintang (lihat bagian 3 modul ini), pasti sudah harus diganti kerena aus. Jadi tidak perlu diperiksa lagi. Tetapi bagian-bagian yang lain seperti piston, piston rod, cylinder barrel, valve tube, valve disc, control plunger dan lain sebagainya perlu diperiksa / ditest apakah kondisinya masih baik atau sudah cacad misalnya pengurangan demensi, perubahan bentuk seperti bengkok, tidak sentris atau bahkan retak atau patah. Pemeriksaan dan pengujian harus dilakukan oleh teknisi ahli dan didukung dengan alat pemeriksa / alat uji yang memadai di bengkel atau lab. Masing-masing. Ini semua harus dilaksanakan dengan cermat karena hasilnya akan digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan selanjutnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 67: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 45

Pengabilan keputusan. Dari hasil pemeriksaan dan pengujian kerusakan tadi anda dapat mengambil keputusan apakah bagian tersebut perlu diganti dengan yang baru atau cukup diperbaiki saja. Misalnya poros yang bengkok diluruskan, valve disc yang berkurang ukurannya dapat dilapis lagi (elektro plating) dan sebagainya.Tentu saja harus diperhitungkan bahwa perbaikan ini dijamin akan mencapai kualitas yang sama dengan yang baru dengan biaya lebih murah.

4.4. Perbaikan Komponen Teknisi Perbaikan. Dalam menetapkan personel untuk melaksanakan perbaikan ini

harus disesuaikan antara kerusakan komponen yang akan diperbaiki dengan kompetensi teknisi pelaksana perbaikan. Kemungkinan memerlukan teknisi ahli apabila memerlukan perbaikan yang sangat presisi.

Tempat Perbaikan. Maksudnya ialah apakah pelaksanaan perbaikan itu di bengkel sendiri atau harus ke bengkel di luar perusahaan. Karena tidak semua keahlian dan peralatan untuk perbaikan itu dimiliki oleh suatu perusahaan maka pada perbaikan komponen tertentu perlu dibawa ke bengkel lain. Misalnya untuk memperbaiki eksentrisitas dan menguji sentrisitasnya atau untuk perlakuan panas dan sebagainya.

Alat perbaikan dan alat testing. Alat-alat perbaikan merupakan faktor penentu keberhasilan perbaikan. Oleh karena itu perlu kiranya alat-alat perbaikan tersebut memenuhi persyaratan teknis. Demikian juga alat pengujian (testing tools) harus memenuhi syarat (terstandar), karena apabila alat ujinya tidak standar maka hasil perbaikannya pun tidak akan memenuhi standar.

Pengetesan hasil perbaikan komponen. Setiap hasil perbaikan, sekecil apapun bagian komponen tersebut, perlu dites sebelum dirakit kembali ke dalam komponen induknya dengan mempergunakan alat-alat tes yang telah disebutkan di atas.

4.5. Penyatuan Kembali (Reassembling)Penyatuan kembali atau reassembling merupakan pekerjaan akhir dari proses perbaikan atau overhol. Kegiatan reassembling ini sangat tergantung pada pelaksanaan perbaikan komponen. Oleh karena itu monitoring pelaksanaan perbaikan harus dilaksanakan secara konsisten agar jadwal perbaikan yang telah ditetapkan dapat terlaksana secara tepat.

Langkah-langkah reassembling dapat anda ikuti sebagai berikut :

Persiapan. Hal pokok yang harus dilakukan dalam persiapan ini adalah mengumpulkan komponen-komponen yang telah selesai diperbaik baik yang diperbaik di dalam bengkel sendiri atau pun yang di bengkel luar. Periksalah semua komponen apakah sudah terkumpul semuanya dan cocokan dengan gambar kerja. Disamping itu tentu saja dipersiapkan pula alat-alat perakitan dan alat penunjangnya seperti alat angkat, alat keselamatan kerja. Jangan lupa persiapkan pula bahan-bahan yang diperlukan seperti oli, grease, selang, udara kempa, kabel dan lain sebagainya.

Pelaksanaan perakitan. Biasanya sistem pneumatik merupakan bagian atau sub.sistem dari suatu mesin / peralatan. Dengan demikian pelaksanaan overholnya kemungkinan bersamaan dengan sub.sistem yang lain tetapi dapat juga hanya sub.sistem pneumatik saja yang dioverhol. Komponen yang akan dirakit kembali ini adalah komponen yang telah selesai diperbaiki dan telah dikumpulkan dan juga komponen-komponen baru (replacement) seperti : seal, bearing, selang, pegas,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 68: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 46

cincin washer dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan perakitan ini harus selalu dimonitor oleh petugas agar tidak terjadi kesalahan. Setelah selesai perakitan, Supervisor perakitan harus memeriksa kembali hasil kerja stafnya sebelum menyerahkan mesin / peralatan yang dioverhol ke bagian quality control dan quality Assurance.

Pengujian hasil overhol. Untuk pengujian hasil overhol sistem pneumatik yang perlu dilakukan adalah :

Uji tampak yaitu diperiksa / diamati tata letak pemasangan komponennya, kerapian pemasangan selang-selangnya, kebenaran posisi setiap komponen dan lain lainnya. Apabila secara fisual belum dapat diterima maka bagian quality control perlu mengembalikan hasil overhol tersebut untuk diperbaiki lagi.

Uji fungsi yaitu menguji setiap komponen apakah sudah dapat bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing komponen. Pengujian ini dengan cara menjalankan / menggerakkan semua bagian yang bergerak tanpa beban sambil diamati apakah jalannya / gerakannya sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Uji coba atau running test yaitu pengujian hasil perbaikan / overhol, setelah melalui pengujian sebelumnya, dengan cara mengoperasikan mesin / peralatan dengan dibebani mulai dari beban ringan hingga beban penuh selama waktu yang telah ditetapkan. Apabila dalam pengujian masih terdapat kelainan-kelainan maka bagian quality control perlu mengembalikan lagi mesin / peralatan tersebut untuk disetel atau diperbaiki kembali sampai berhasil dengan baik.

Setelah semua pengujian selesai dan dinyatakan baik maka bagian quality assurance mengeluarkan sertifikat tanda uji bahwa mesin / peralatan tersebut telah layak untuk dioperasikan lagi.

Sampai disini anda telah menyelesaikan bahasan tentang overhol sistem pneumatik, selanjutnya kerjakanlah tugas-tugas pada lembaran tugas anda.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 69: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 47

5. SERAH TERIMA / PENGGUNAAN KEMBALI

5.1. Prosedur Recommisioning Pneumatic System.

Yang dimaksud dengan recommisioning ialah penyerahan kembali mesin / peralatan yang telah selesai dioverhol dari bagian maintenance ke bagian produksi (lini produksi) atau bagian pemakai mesin / peralatan tersebut atau ke pelanggan yang menggunakan jasa overhol di bengkel ini untuk digunakan atau dioperasikan lagi.

Dalam penyerahan dan pemakaian kembali mesin / peralatan yang telah selesai dioverhol ditempuhlah prosedur berikut :

Kepala bengkel melaporkan hasil perbaikan/overhol kepada pimpinan perusahaan lengkap dengan data-data hasil perbaikan/overhol dan hasil pengujiannya.

Pinpinan perusahaan memastikan kebenaran laporan.

Bila mesin dipakai di perusahaan sendiri maka pimpinan perusahaan melimpahkannya kepada pimpinan produksi atau pimpinan pemakai mesin tersebut.

Bila mesin adalah kepunyaan pelanggan maka pimpinan perusahaan memberitahukan kepada pelanggan agar yang bersangkutan mengambilnya.

Mesin hasil perbaikan/overhol diserah terimakan

Prosedur penyerahan juga difokuskan pada prosedur adaministrasi. Hal ini terserah kepada sistem administrasi perusahaan yang bersangkutan .

5.2. Verivikasi hasil perbaikan/overholMesin hasil perbaikan/overhol yang telah diserah terimakan, perlu diverivikasi terlebih dulu sebelum dioperasikan untuk produksi.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Pemasangan kembali (reinstalling) yaitu memasang kembali mesin / peralatan hasil overhol, yang kemungkinan kembali ke tempat semula atau mungkin pindah ke tempat lain. Bila kembali ke tempat semula tentu saja sarana penunjangnya masih lengkap seperti fondasi, kabel listrik dan kelengkapannya, saluran udara kempa (bagi mesin yang memerlukan) dan lain sebagainya. Tetapi bila pindah tempat, barang kali sarana-sarana penunjang tadi perlu dibuat lagi instalasinya. Setelah semuanya lengkap dan terpasang kemudian mesin / peralatan diperiksa kedatarannya (leveling), dan dikencangkan pengikatannya sekuat mungkin. Setelah itu baru disambungkan ke sumber tegangan listrik dan sumber udara kempa.

Pemeriksaan pra pengoperasian yaitu apakah oli hidrolik maupun oli pelumas telah diisi sesuai dengan ketentuan, apakah kabel-kabel listrik telah tersambung dengan baik, saluran udara kempa (bagi yang perlu) apakah sudah tersambung denga baik, apakah sistem pendinginan sudah siap dan sebagainya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 70: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 48

Verifikasi kebenaran operasi mesin / peralatan yaitu pengoperasian percobaan kembali oleh operator, apakah mesin / peralatan dapat dioperasikan seperti semula.

Pengoperasiannya seperti uji coba (running test) selama waktu yang telah ditetapkan. Setelah mesin / peralatan hasil perbaikan/overhol selesai diuji coba pada lini produksi dan hasilnya memuaskan maka surat tanda serah terima ditanda tangani. Bila masih ada hal-hal yang perlu penyempurnaan maka bengkel perbaikan/overholseharusnya masih bertanggung jawab untuk menyempurnakan hasil perbaikan tersebut.

5.3. Updating Administrasi Pemeliharaan

Updating administrasi pemeliharaan yaitu memperbaharui kartu-kartu seperti kartu mesin, kartu pemakaian, kartu pengoperasin mesin (bila mungkin ada perubahan karena ada yang dimodifikasi) dan laporan .

Agar proses pemeliharaan selanjutnya berjalan dengan baik, lancar dan berkesinambungan perlu kiranya ada dukungan administrasi yang memadai .

Macam-macam kegiatan administrasi pemeliharaan antara lain :

Jadwal Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan preventive perlu dijadwalkan misalnya kegiatan mana yang dilaksanakan secara harian (daily), mingguan (weekly), bulanan (monthly), enam bulanan (six monthly) dan tahunan (yearly). Jadwal ini harus dibuat berdasarkan petunjuk dari buku petunjuk pemeliharaan (maitenace manual). Dengan jadwal tersebut berarti kita sebagai teknisi atau pun sebagai superviser dapat mempedomani untuk bekerja.

Inventarisasi Pemeliharaan

Sistem inventarisasi ini akan membantu menertibkan pelaksanaan pemeliharaan karena semua yang kita perlukan telah dicatat. Dengan tercatatnya segala sesuatu kita akan mudah menemukan hal-hal yang kita perlukan.

Hal-hal yang perlu diinventarisasikan antara lain :

o Alat-alat pemeliharaan dan perbaikan termasuk alat pengujian.

o Bahan pemeliharaan dan spare part.

o Buku-buku manual dan katalog

o Mesin atau peralatan itu sendiri.

Disamping itu harus tercatat pula antara lain :

Komponen-komponen yang dapat diperbaiki untuk dipasang kembali

Untuk dapat menentukan komponen yang diperlukan kita harus dapat membaca katalog untuk memilih spesifikasi komponen yang tepat.

Gudang atau tempat komponen bekas dan catatan barang-barang yang akan dibuang atau barang kali masih dapat dihibahkan kepada orang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 71: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 49

Kartu Pemeliharaan ( Maintenance Record )

Kartu pemeliharaan ini berupa kartu mesin, perlu dibuat untuk mencatat segala perbaikan yang telah dilakukan terhadap suatu mesin/peralatan. Kartu ini berupa tabel yang berisi waktu pelaksanaan (tanggal), jenis perbaikan, spare part dan bahan yang digunakan serta petugas pelaksana. Hal ini merupakan dokumen yang dapat kita tanya kembali bila terjadi kerusakan yang sama di kemudian hari

Contoh :

KARTU MESINNama Mesin : ………………………………… No.Seri : …………………………………….

Spesifikasi Mesin : …………………………………………………………………………………..

Tanggal Jenis perbaikan Spareparts Bahan Petugas

Nama/paraf

07-09-2001

21-01-2002

Kerusakan solenoid 2 (kiri) pada katup : 5/2 DCV, double solenoid

............................

Unit solenoid

...........................

Kabel

...........................

Bashir/.............

.........................

Sampai di sini anda telah menyelesaikan bahasan tentang recommissioning .Selanjutnya kerjakanlah tugas-tugas pada lembar tugas anda !

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 72: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas

Tugas 1

Tugas 1 : Membuat Rangkuman untuk Medalami Sistematika Perbaikan Buatlah rangkuman dari materi tentang Sistematika Perbaikan yang isinya kurang lebih menyangkut hal-hal berikut :

a. Istilah-istilah di dalam perbaikan .

b. Perbedaan antara pemeliharaan pencegahan dan perbaikan.

c. Langkah kerja perbaikan .

Setelah selesai periksakanlah kepada Pelatih anda kemudian mintalah pelatih anda untuk meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.

Tugas 2

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 73: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 2 : Membuat rangkuman materi tentang cara-cara menemukan gangguan Buatlah rangkuman secara singkat tentang cara-cara menemukan kesalahan / gangguan yang isinya mrliputi :

Tanda-tanda kerusakan / gangguan

Sistematika menemukan gangguan

Sebab-sebab terjadinya kerusakan dan cara menemukannya.

Setelah selesai pembuatan rangkuman ini periksakanlah kepada pelatih anda.

Tugas 3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 74: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 3 : Diskusi tentang cara menemukan gangguan / kesalahan. Diskusikanlah dengan teman anda / grup anda hal-hal berikut :

a) Sistem pneumatik tidak dapat bekerja sejak awal (tidak dapat distart). Apa saja penyebabnya dan bagaimana alternatif menemukan gangguannya.

b) Sistem pneumatik tiba-tiba berhenti . Perkirakan apa saja penyebabnya dan bagaimana menemukan gangguannya.

c) Sistem pneumatik mendengung (huming). Apa kira-kira penyebabnya dan bagaimana menemukannya.

d) Sistem pneumati suhunya menjadi cukup tinggi, tidak seperti biasanya. Apa kira-kira penyebabnya dan bagaimana menemukannya.

e) Pada sistem pneumatik tercium bau kebakaran. Apa kira-kira penyebabnya dan bagai mana cara mencarinya.

Setelah selesai tulislah hasil diskusi anda kemudian laporkanlah kepada Pelatih anda dan mintalah pelatih anda untuk meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.

Tugas 4

Tugas 4 : Praktik menemukan kesalahan pada sirkuit pneumatik .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 75: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 5

Tugas 5 Praktik menemukan kesalahan pada sirkuit pneumatik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Diagram sirkuit berikut ini adalah diagram sirkuit untuk mesin pengeling (riveting machine) yang tahapan gerakannya seperti diagram step di samping.

Coba rakitlah sirkuit tersebut !

Bila sirkuit tidak jalansesuai dengan step diagram, coba analisis apa sebabnya.

Cari letak kesalahannya.

Coba betulkan sesuai dengan hasil analisis anda.

Buat dokumentasi / catatan kerusakan dan laporan

Page 76: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 6

Tugas.6 Praktik menemukan kesalahan pada komponen pneumatik. Coba deteksi dari komponen-komponen pneumatik berikut dan tandai bila ada yang rusak (dipisahkan dari yang baik). Kemudian lakukan diagnose kerusakan setiap komponen tersebut dan perkirakan bagian apa yang mengalami gangguan. Buat pula laporannya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Di bawah ini adalah diagram sirkuit untuk mesin stamping dengan shift register control. Sedangkan tahapan gerak aktuatornya seperti diagram step di samping. Dari diagram tersebut coba analisis apakah sirkuit ini dapat bekerja atau tidak. Bila menurut anda sudah dapat bekerja rakitlah sirkuit tersebut. Bila belum dapat bekerja coba cari di mana letak kesalahannya.

Kemudian buat pula dokumentasi dan laporan kerusakannya.

Page 77: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Komponen-komponen tersebut ialah :

1) Katup 3/2 DCV, penggerak tuas roler, pembalik pegas, normal menutup.

2) Katup fungsi logic OR dan AND

3) Adjustable flow control, check valve.

4) Regulator

5) Filter

6) Katup 5/3 DCV, penggerak manual dengan pengunci (switch detent).

7) Time dellay valve (Timer).

8) Sequence valve

9) Single acting cylinder spring return

10) Double acting cylinder

Setelah selesai laporkanlah kepada Pelatih anda kemudian mintalah pelatih anda untuk meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.

Tugas 7

Tugas 7. Praktik mengganti komponen (replacement) pada sirkuit pneumatik Riveting Fixture pada gambar di bawah ini tahapan kerjanya seperti terlihat pada diagram step di bawah ini. Sedangkan rangkaian komponennya seperti terlihat pada diagram sirkuit di halaman berikutnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 78: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas anda adalah :

Mempersiapkan komponen yang diperlukan

Menjelaskan cara kerja sirkuit pneumatik

Membuat sequence chart

Merakit sirkuit tersebut

Mengganti komponen bila ada trouble (gangguan)

Diagram Step

Tugas 8

Tugas 7 (Lanjutan) .Diagram Sirkuit untuk Riveting Fixture

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gambar layout

Page 79: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 9

Tugas 8 Praktik mengganti komponen (replacement) pada sirkuit pneumatik.

Mesin gergaji otomatis (Automatic saw) pada gambar di bawah, tahapan kerjanya seperti terlihat pada diagram step di bawah ini. Sedangkan rangkaian komponennya seperti terlihat pada diagram sirkuit di halaman berikutnya, yang terdiri atas tiga alternatif yaitu dengan pengatur idle return roller, dengan cascade control dan dengan shift register control.

Tugas anda adalah :

Mempersiapkan komponen yang diperlukan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 80: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Menjelaskan cara kerja sirkuit pneumatik

Membuat sequence chart

Merakit sirkuit tersebut

Mengganti komponen bila ada trouble (gangguan)

Tugas 10

Tugas 8. (Lanjutan)

Diagram sirkuit untuk mesin gergaji otomatis dengan pengaturan menggunakan idle return roller

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Gambar layout

Diagram step

Page 81: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 11

Tugas 8 (Lanjutan )

Diagram sirkuit untuk mesin gergeji otomatis dengan Cascade control

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 82: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 12

Tugas 8 (Lanjutan)

Diagram sirkuit untuk mesin gergaji otomatis dengan shift register control

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 83: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 13

Tugas 9. Perbaikan Komponen Pneumatik

Lakukanlah bongkar-pasang (dismantling-reassembling) untuk komponen-komponen di bawah ini . Setelah dibongkar lakukanlah pemeriksaan untuk setiap bagian , bila ada yang rusak perhitungkan apakah dapat diperbaiki atau harus diganti. Kemudian lakukan reassembling. Setelah itu buat serah terimanya.

Komponen tersebut adalah :

11) Katup 3/2 DCV, penggerak tuas roler, pembalik pegas, normal menutup.

12) Katup fungsi logic OR dan AND

13) Adjustable flow control, check valve.

14) Regulator

15) Filter

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 84: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

16) Katup 5/3 DCV, penggerak manual dengan pengunci (switch detent).

17) Time dellay valve (Timer).

18) Sequence valve

19) Single acting cylinder spring return

20) Double acting cylinder

Setelah selesai laporkanlah kepada Pelatih anda kemudian mintalah pelatih anda untuk meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.

Tugas 14

Tugas 10. Mencari kesalahan pada sirkuit elektro pneumatik dan memperbaikinya

Berikut ini adalah diagram sirkuit elektro pneumatik. Tugas untuk anda adalah :

a) Rakitlah sirkuit elektro pneumatik tersebut berdasarkan diagram!

b) Operasikan sirkuit tersebut!

c) Apabila belun jalan, coba periksa dan dicari dimana terjadinya gangguan itu.

d) Bila ada kerusakan pada katup solenoid, perbaikilah kemudian gunakan kembali.

e) Buat juga laporan perbaikannya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 85: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 15

Tugas 10. Mencari kesalahan pada sirkuit elektro pneumatik dan memperbaikinya.(lanjutan)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Diagram sirkuit pneumatik

Page 86: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 16

Tugas 10. Mencari kesalahan pada sirkuit elektro pneumatik dan memperbaikinya.(lanjutan)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Diagram sirkuit elektrik 1

Page 87: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Diagram sirkuit elektrik 2

Page 88: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

Transparansi

OHT 1

SISTEMATIKA PERBAIKAN

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86Batam Institutional Development Projectdocument.doc

FASILITAS RUSAK

DIAGNOSEKERUSAKAN

ANALISIS PERBAIK

AN

PROSES PERBAIK

AN

PENYETELAN DAN

PEMERIKSAAN

UJ I

PERBAIKAN

FASILITAS KEMBALI

BAIK

PKPPKM

Dismantling

Periksa kerusakan

Perhit. perbaikan

Jadwal perbaikan

TTAAL

TTAAL

Bk.dalam

Bk.luar

Supervisor

*Test Standar*PK

Q.A

Page 89: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 2

MENEMUKAN KERUSAKAN

TANDA-TANDA KERUSAKAN : SISTEM BERHENTI

GETARAN BERLEBIHAN

TIMBUL SUARA ASING

MENINGKATNYA SUHU

TERCIUM BAU KEBAKARAN

SISTEMATIKA MENEMUKAN KERUSAKAN MEMPELAJARI CARA KERJA ALAT

MEMPELAJARI URUTAN PEMINDAHAN

MEMPELAJARI GRAFIK URUTAN KERJA

MEMBACA DIAGRAM SIRKUIT

MELOKALISASI DAN MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN

SEBAB-SEBAB TERJADINYA KERUSAKAN KERUSAKAN ATAU GANGGUAN PADA KOMPONEN

KESALAHAN SIRKUIT YAITU SALAH DESAIN ATAU SALAH MENGINSTAL

PENGIKATAN ATAU PEMASANGAN YANG KURANG SEMPURNA

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 90: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 3

CONTOH MENEMUKAN KERUSAKAN

MEMPELAJARI CARA KERJA ALAT PENGISI BATU BARA

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 91: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 4

CONTOH MENEMUKAN KERUSAKAN

MEMPELAJARI URUTAN PEMINDAHAN

MEMPELAJARI GRAFIK URUTAN KERJA

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 92: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 5

CONTOH MENEMUKAN KERUSAKAN

MEMBACA DIAGRAM SIRKUIT

INTERNAL GEAR MOTOR

OHT 6

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 93: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK PERBAIKAN LUBRIKATOR

Tipe gangguan Penyebab PerbaikanLubrikator terbalut resin Penggunaan oil salah Lubrikator cuci dan ganti

oli Lubrikator tidak berfungsi dengan baik

Salah pemasangan / pengikatan

Betulkan pemasangan dengan memperhatikan arah tanda panah

Terlalu banyak kandungan oli di dalam sistem

Lubrikator disetel kurang tepat

Oli terlalu penuh (lebih dari garis batas)

Lubrikator disetel lagi secara tepat

Kurangi isi oli

Oli cepat habis Ring O (27) kurang kencang

Lubrikator disetel kurang tepat

Kencangkan atau ganti ring O tersebut

Lubrikator disetel lagi

OHT 7

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 94: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

PERBAIKAN LUBRIKATOR (LANJUTAN)

OHT 8

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 95: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

PERBAIKAN LUBRIKATOR (LANJUTAN)

OHT 9

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 96: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

FILTER DAN REGULATOR

OHT 10

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 97: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

FILTER DAN REGULATOR (LANJUTAN)

MOTOR SPEED CONTROL

OHT 11

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 98: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

FILTER DAN REGULATOR (LANJUTAN)

OHT 12

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 96Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 99: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

PERBAIKAN SILINDER KERJA GANDA

OHT 13

OHT 13

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 100: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

PERBAIKAN SILINDER KERJA GANDA (LANJUTAN)

OHT 14

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 98Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 101: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

PERBAIKAN SILINDER KERJA GANDA (LANJUTAN)

VENTED RELIEF VALVE

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 99Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 102: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 15

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

. PERBAIKAN KATUPPENGARAH : 4/2 DCV, PENGGERAK PNEUMATIK DUA SISI.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 100Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 103: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 16

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

PERBAIKAN KATUPPENGARAH : 4/2 DCV, PENGGERAK PNEUMATIK DUA SISI.

.

OFFLOADING VALVE

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 101Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 104: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 17

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

PERBAIKAN KATUP PENGARAH : 4/2 DCV, PENGGERAK PNEUMATIK DUA SISI.

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Spool (8) tidak dapat kembali

Permukaan bantalan kasar, katup tidak duduk serempak

Tekanan pengontrol rendah

Isyarat kedua tidak dapat masuk kerena isyarat pertama masih ada

Spool (8) terjepit pada housing (6)

Permukaan bantalan diratakan dan diperhalus

Setel tek. Pmin = 200 kPa

Periksalah instalasi penyambungan pengontrol

Periksa cincin seal (7)

Spool pengontrol tidak bekerja dengan halus

Plunyer (4) rusak Ganti plunyer pengontrol (4)

Udara bocor melalui lubang A, B dan R

Pelat geser (11) terlalu ke dalam, pegas kompresi (10) sudah lemah

Pasang pelat geser (11) yang baru, pegas kompresi (10) dan rumah katup bagian bawah

OHT 18

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 102Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 105: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

PERBAIKAN KATUP 4/2, PENGGERAK SOLENOID DUA SISI

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 103Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 106: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 19

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

PERBAIKAN KATUP 4/2, PENGGERAK SOLENOID DUA SISI

OHT 20

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 104Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 107: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

Tipe gangguan Penyebab Perbaikan

Spool (8) tidak dapat menggeser kembali

Tekanan udara pengontrol rendah

Bila salah satu control signal bekerja, control signal yang lain tidak mau bekerja

Spool (8) terjepit pada

Permukaan ikat tidak level, spool (8) jam ke dalam katup

Setel regulator Pmin

200 kPa

Periksa control signal ………

Periksa (8) dan seal (7).

Perbaiki permukaan ikat

Gerakan spool (8) tidak mencapai posisi akhir

Plunyer penguibah (4) rusak, menhalangi gerak pemindahan

Pindahkan torak spool (8) dan pasang plunyer baru

Udara bocor melalui tabung amature (19)

Seal washer pada amature (17) cacat atau rusak

Gantilah seal washer

Udara bocor melalui port A, B dan R

Pelat geser (11) rusak

Lubang tertukar, tubing rusak

Permukaan geser (12) rusak

Ganti pelat geser

Periksa saluran kontrol

Pertukarkan rumah bagian bawah

Noises (mendengung) dari blok solenoid

Antara tabung amature (19) dan koil (20) terdapat kotoran

Terlalu banyak kelonggaran antara armatutre (17) dan tabung armature (19)

Bersihkan …

Fitkan kembali blok solenoid komplit

PERBAIKAN KATUP 4/2, PENGGERAK SOLENOID DUA SISI

OHT 21

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 105Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 108: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN KOMPONEN PNEUMATIK (LANJUTAN)

PERBAIKAN KATUP 4/2, PENGGERAK SOLENOID DUA SISI

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 106Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 109: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 22

SISTEMATIKA OVERHOL SISTEM PNEUMATIK

PERENCANAAN OVERHOL (OVERHAUL PLANNING). Perhitungan overhol dan pembiayaan (budgeting), Teknisi overhol Penjadwalan Overhol (Overhaul Time tabling).

ISOLASI MESIN / PERALATAN YANG AKAN DIOVERHOL Prosedur isolasi Prosedur keselamatan kerja Memberikan label (tagged) pada sub.assembly

PEMERIKSAAN KOMPONEN Membongkar / memindahkan komponen

Dismantling atau pembongkaran

Pemeriksaan atau pengujian komponen

Pengabilan keputusan

PERBAIKAN KOMPONEN Teknisi Perbaikan.

Tempat Perbaikan

Alat perbaikan dan alat testing.

Pengetesan hasil perbaikan komponen.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 107Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 110: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 23

SISTEMATIKA OVERHOL SISTEM PNEUMATIK

PENYATUAN KEMBALI (REASSEMBLING) Persiapan

Pelaksanaan perakitan.

PENGUJIAN HASIL OVERHOL Uji tampak

Uji fungsi

Uji coba

Sertifikat tanda uji

RECOMMISIONING PNEUMATIC SYSTEM. Prosedur penyerahan

Pemasangan kembali (reinstalling)

Verifikasi kebenaran operasi mesin / peralatan

Updating kartu-kartu maintenance

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 108Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 111: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 24

KARTU MESINNama Mesin : ………………………………… No.Seri : ........................................

Spesifikasi Mesin :...................................................

Tanggal Jenis perbaikan Spareparts Bahan Petugas

Nama/paraf

07-09-2001

21-01-2002

Kerusakan solenoid 2 (kiri) pada katup : 5/2 DCV, double solenoid

............................

Unit solenoid

...........................

Kabel

...........................

Bashir/.............

.........................

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 109Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 112: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI

Apa yang dimaksud dengan penilaian?Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pembuatan nilai atas kemajuan siswa / peserta dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang dimaksud dalam Standard Kompetensi. Bila pada nilai (poin) yang ditetapkan dianggap memadai , dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapai . Penilaian lebih untuk mengidentifikasi pencaapaian prestasi-prestasi siswa / peserta pelatihan dari pada hanya untuk membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.

Apakah yang kita maksud dengan kompeten?Tanyakan pada diri anda sendiri , pertanyaan : “Kemampuan kerja apa yang benar-benar dibutuhkan oleh karyawan”?

Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada anda tentang apa yang kita maksud dengan kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang berkaitan dengan ketrampilan berati bahwa orang tersebut harus mampu untuk :

menampilkan ketrampitan pada level (tingkat) yang dapat diterima

mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan.

merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah

memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada pekerjaan

mentransfer/mengimplementasikan ketrampiian dan pengetahuan pada situasi baru.

Bila anda meniiai kompetensi ini anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue diatas untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .

Pengakuan kemampuan yang dimilikiPrinsip penilaian nasional terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada tanpa memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilaian mengakui bahwa individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:

kualifikasi terdahulu

belajar secara informal.

Pengakuan terhadap Kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti kemampuan untuk dinilai, apakah seorang individu telah memenuhi standar kompetensi, baik memenuhi standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.

Kualifikasi penilaiDalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini d . Anda diakui untuk menilai unit ini mungkin anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 110Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 113: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ujian yang disarankanUmumUnit Kompetensi, seperti hal ini, secara umum mengikuti format berikut:

(a) menampilkan pokok ketrampilan dan pengetahuan untuk setiap elemen kompetensi/kriteria unjuk kerja, dan

(b) berhubungan dengan sesi praktek atau tugas untuk memperkuat teori atau mempersiapkan praktek dalam suatu ketrampilan.

IIni penting sekali bahwa peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .

Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktek atau tugas seharusnya dinilai secara individu untuk tiap sub kompetensi. Sesi praktek seharusnya diulang sampai tingkat penguasaan yang disyaratkan dari sub kompetansi dicapai.

Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes Essay dapat juga digunakan dengan soal-soal atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.

Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:

pengetahuan dan ketrampilan pokok dan

hubungan dengan ketrampilan praktek.

Untuk penilaian unit kompetensi : Mendiagnose dan memperbaiki kerusakan Sistem Pneumatik, penilaian berikut disarankan untuk digunakan:

Penilaian pokok Keterampilan dan Pengetahuan Sub.Kompetensi Satu : Melaksanakan pencarian gangguan / kesalahan pada sistem

pneumatik. Penilaian Satu

Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :

1.1 Soal-soal berikut ada hubungannya dengan sistematika perbaikan dan mencari gangguan.

a. Yang dimaksud dengan perbaikan ialah ………………………………………………

b. Diagnose kerusakan ialah ……………………………………………………………….

c. Langkah-langkah untuk menemukan kerusakan pada sirkuit pneumatik antara lain : 1)……………………………… 2). ………………………… 3). ……………………

d. Tanda-tanda adanya kerusakan pada sistem pneumatik antara lain : 1)…………………………..… 2). ………………………… 3) …………………… .

e. Sebab-sebab sirkuit pneumatik berhenti antara lain : 1)……………………………….2). ………………………….. 3). ……………………..

1.2 Data-data kerusakan atau gangguan dapat diperoleh dari :

a. ……………………………………………………………………....

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 111Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 114: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

b. ………………………………………………………………………..

c. ………………………………………………………………………...

1.3. Penyebab terjadinya kenaikan suhu pada sistem pneumatik antara lain :

a. ………………………………………………………………..

b. …………………………………………………………………….

c. ………………………………………………………………

1.4 Dokumentasi kerusakan kerusakan dilaporkan kepada …………………………dengan tujuan agar ……………………………………

Sub.Kompetensi Dua : Memperbaiki/mengganti komponen sistem pneumatik yang rusak.

Penilaian Du a

Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :

2.1 Filter udara tidak dapat menyaring kotoran atau air disebabkan oleh : 1)…………………………………… 2). ………………………….. dan cara mengatasinya dengan : 1). ………………………………….. 2). ……………………………………

2.2 Pada silinder kerja tunggal dengan pembalik pegas, batang piston tidak dapat kembali ke posisi semula, disebabkan oleh : 1) …………………………………………………. 2). ………………………………….dan diatasi dengan : 1). …………..……………… 2). ………………………………

2.3 Pada silinder kerja ganda yang menggunakan cushion, piston selalu menyentak pada setiap akhir langkah. Hal ini disebabkan oleh …………………………………………dan cara mengatasinya dengan : …………………………………………………………….

2.4 Katup dengan penggerak cam (bubungan) bocor (udara kempa keluar ) melalui saluran buang (port R). Hal ini disebabkan oleh 1). ……………………………………………. 2). ……………………………………………………... dan cara mengatasinya dengan : 1). ………………………………………….. 2). ……………………………………………

2.5 Katup solenoid berisik atau mendengung. Hal ini disebabkan oleh 1). …………………… 2). ……………………………. Dan cara mengatasinya dengan 1). ………………………………………………… 2). ……………………………………..

Sub.Kompetensi Tiga : Memperbaiki dan/atau mengoverhol sistem pneumatik. Penilaian Tiga

Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :

3.1 Dalam merencanakan perbaikan atau overhol sistem pneumatik, maka yang harus diperhitungkan pembiayaannya (budgetingnya) antara lain :

a. ………………………………………………………

b. ………………………………………………………..

c. ………………………………………………………..

d. ………………………………………………………..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 112Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 115: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

3.2 Pelabelan (tagged) untuk sub.assembly atau komponen yang telah dilepas atau dipisahkan dari konstruksi induknya bertujuan agar…………………………………….. …………………………………………………………………………………………………

3.3 Langkah-lankah pemeriksaan kerusakan komponen setelah sub.assembly diisolai antara lain :

1. …………………………………….

2. …………………………………….

3. …………………………………….

4. ……………………………………..

3.4 Tujuan pengujian hasil perbaikan / overhol ialah……………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………..

Sub.Kompetensi Empat : Menyerah-terimakan / penggunaan kembali sistem pneumatik.

Penilaian Empat .

Tes berdasarkan pada sosl-sosl berikut :

4.1 Prosedur penyerahan / penggunaan kembali hasil perbaikan / overhol adalah sebagai berikut :

a. …………………………………………………………

b. …………………………………………………………

c. …………………………………………………………

4.2 Langkah-langkah verifikasi mesin / sistem hasil perbaikan antara lain :

a. …………………………………………………………

b. ………………………………………………………….

c. ………………………………………………………….

4.3 Kartu-kartu pemeliharaan atau pun petunjuk yang perlu di update setelah perbaikan / overhol antara lain :

a. ………………………………………………………………………

b. ………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………...

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 113Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 116: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Penilaian Praktek Penilaian Praktek , meliputi tugas : 1 - 10

Setiap pelaksanaan praktek hendaknya dinilai secara individual dan siswa / peserta harus mengulang seluruh tes atau komponen dari tes tersebut hingga tingkat penguasaan yang telah ditetapkan dari suatu keterampilan dan pengetahuan, dapat dicapai.

Bila melaksanakan penilaian praktek hal-hal berikut perlu dipertimbangkan :

Pemilihan komponen-komponen yang akan digunakan harus benar .

Dalam mempersiapkan peralatan perbaikan harus benar .

Kemampuan untuk mendiagnose kerusakan secara benar.

Ketepatan dan ketelitian dalam membaca diagram sirkuit.

Perakitan instalasi sirkuit secara aman.

Perbaikan konponen secara benar.

Penyelesaian seluruh tugas.

Menginterpretasikan hasil kerja dengan benar .

Apabila bekerja dalam satu tim (kelompok) pastikan bahwa setiap anggota telah memberikan kontribusi

Pertanyaan-pertanyaan lisan dapat digunakan untuk mentes secara individu dari setiap anggota kelompok atau untuk penekanan-penekanan terhadap bagian-bagian yang penting

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 114Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 117: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ihtisar Penilaian Pokok-pokok Keterampilan dan Pengetahuan.Gunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah Siswa/Peserta pelatihan anda telah menguasai pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.

Pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan Tugas-tugas untuk penilaian Yah Tidak

Perlu latihan lanjut

1.0 Melaksanakan pencarian gangguan / kesalahan pada sistem pneumatik.

1.1 Masalah/indikasi kesalahan dan penyebabnya diidentifikasikan.

1.2 Data-data gangguan / kesalahan dikumpulkan dari inspeksi visual, konsultasi operator sistem, dan catatan pemeliharaan.

1.3 Kesalahan dan malfungsi diidentifikasikan dan diverifikasikan.

1.4 Kesalahan dan malfungsi didokumentasikan atau dilaporkan untuk kesesuaian personel yang ditunjuk untuk perbaikan.

2.0 Memperbaiki/mengganti komponen sistem pneumatik yang rusak.

2.1 Komponen sistem yang rusak dilokalisasikan dan malfungsi dikonfirmasi dengan inspeksi dan pengujian menggunakan prinsip, prosedur dan kebutuhan keselamatan kerja pada sistem tenaga fluida.

2.2 Komponen sistem yang rusak dibongkar dan diperbaiki sesuai dengan spesifikasi manufaktur / aslinya.

2.3 Komponen pengganti dipilih dari katalog manufaktur mengacu pada spesifikasi yang dibutuhkan.

2.4 Komponen sistem dipasang kembali dan diuji bagi operasi yang benar yang dinilai berdasarkan spesifikasi dan dikorfirmasikan pada prosedur operasi standar.

3.0 Memperbaiki dan/atau 3.1 Sistem atau sub-assembly diisolasi dengan aman, sisa

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 115Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 118: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan Tugas-tugas untuk penilaian Yah Tidak

Perlu latihan lanjut

mengoverhol sistem pneumatik.

tekanan udara kempa dibuang (diamankan), dan sistem terisolir atau sub-assembly diberi label (tagged) .

3.2 Komponen atau sub-assembly dilepas dari sistem dan kemudian dibongkar, dites dan diperiksa, apakah perlu penggantian, perbaikan atau overhaul dengan menggunakan teknik dan prosedur yang sesuai dan benar.

3.3 Komponen yang rusak diperbaiki / di-overhaul, dengan menggunakan prinsip, teknik, dan prosedur yang benar dan penggantian komponen dipilih dari katalog manufaktur untuk memperoleh spesifikasi.

3.4 Komponen atau sub-assembly yang telah selesai diperbaiki dipasang kembali (reassembilng) ke dalam sistem dan diuji apakah sudah sesuai dengan standar operasi yang benar..

4.0 Menyerah-terimakan / penggunaan kembali sistem pneumatik.

4.1 Sistem atau sub assembly diserah terimakan / digunakan kembali sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan pada spesifikasi.

4.2 Dengan menggunakan prinsip tenaga fluida dan teknik aplikasi sistem, operasi yang benar pada sistem diverifikasikan.

4.3 Catatan perawatan (maintenance record) / laporan perbaikan diperbaharui dan dilengkapi sesuai dengan keadaan yang baru.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 116Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 119: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk:

Mendiagnose dan memperbaiki kerusakan Sistem Pneumatik

Nama Calon : Nama Penilai : ……………………..

Apakah Calon telah memberikan bukti-bukti yang cukup yang menunjukkan bahwa dia dapat :

Catatan-catatan

Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ke dalam unit lain yang terkait :

Unit ini mendasari penampilan secara efektif dalam : Perbaikan kerusakan sistem pneumatik.

Mendemonstrasikan Pengetahuan :

Menjelaskan, menggunakan komponen, menggunakan peralatan perbaikan .

Menjelaskan pengertian simbol, menyebutkan nama-nama komponen melalui simbol dan menggambar / menginterpretasikan diagram sirkit .

Menampilkan keterampilan teknik / prosedur untuk standar yang dikehendaki bagi suatu pekerjaan termasuk penggunaan peralatan yang benar :

Memilih, mempersiapkan dan merakit / menginstal komponen pneumatik yang telah diperbaiki berdasarkan diagram sirkuit yang telah disediakan

Mengoperasikan / menguji jalan apakah cara kerja sirkit telah sesuai dengan desain.

Pada waktu memperbaiki komponen / sistem pneumatik, menginstal dan mengoperasikan sirkit, senantiasa menerapkan konsep keselamatan dan kesehatan kerja .

Perencanaan dan pengorganisasian kegiatan secara efiktif :

Merencanakan kegiatan praktek sebelum menyambungkan komponen dan peralatan.

Menyambungkan peralatan dan komponen kemudian diperiksa, kalau perlu dengan Pelatih / Guru, sebelum menghidupkan (meng ON kan) sumber tenaga.

Membagi-bagi tugas apabila terdapat lebih dari satu orang dalam kelompok.

Bekerja dan berkomunikasi dengan kawan-kawan :

Menjelaskan / menjernihkan dengan kawan-kawan, hal-hal yang meragukan atau permasalahan yang mungkin terjadi.

Memohon penjelasan kepada Guru / Pelatih tentang hal-hal yang belum jelas atau meragukan .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 117Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 120: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Reaksi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi pada kegiatan pekerjaan :

Masalah penempatan peralatan atau komponen dan masalah lainnya seharusnya dilaksanakan secara logis.

IPenerapan prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja secara terintegrasi :

Memakai pakaian kerja yang sesuai dengan kegiatan workshop.

Menggunakan alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.

Mengamati lingkungan dan hal-hal yang terjadi selama bekerja, misalnya suara atau bau yang asing.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 118Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 121: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web view4.2 Dengan menggunakan prinsip dan teknik aplikasi sistem operasi yang benar, sistem pneumatik yang diserah terimakan

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Lembar Penilaian

Unit: BSDC - 0309

Mendiagnose dan memperbaiki kerusakan Sistem Pneumatik

Nama Perserta Pelatihan: ………………………………………………

Nama Penilai: ………….………………………………………………….

Peserta dinilai: Kompeten

Kompetensi yang Dicapai Umpan balik untuk Peserta:

Tanda tanganPeserta sudah deberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan

Tanda tangan Penilai:

Tanggal:

Saya sudah deberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut.

Tanda tangan Peserta Pelatihan:

Tanggal:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 119Batam Institutional Development Projectdocument.doc