indra rachmawan f1310054 kelas c

23

Click here to load reader

Upload: indra-rachmawan

Post on 25-Jul-2015

55 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 1

KAUSALITAS DALAM HUBUNGAN ANTARA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN

Indra RachmawamF1310054

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRACTThis paper aims to discuss two important issues in research on the effects

of the relationship between Corporate Social Responsibility with Corporate Financial Performace. The first two issues, regarding the relationship between corporate social responsibility and financial performance of companies either positive, negative or unrelated. The second issue is about causality or cause and effect. Causality is which comes first, whether the company is focusing on social responsibility in advance or noted that financial performance

The results of previous studies showed mixed results on the relationship of CSR and CSP, but most research shows the positive relationship. This is because in addition to corporate social responsibility, CSR also provides several advantages for the company. Relating to causality, there are two theories that can be used as the basis of the slack management theory and good management theory. Some research supports the slack management theory, this is related to the company's main objective is to seek and improve financial performance.

Suggestions for further research are expected to not only examine the relationship between financial performance with social performance, but also discussed the causality in the relationship between CSR and CSP

Key Words: Corporate Social Responsibility, Corporate Financial Performance, Stakeholder, Good Management Theory, Slack Management Theory

Page 2: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 2

A. PENDAHULUAN

Adakah kaitan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dengan

keuntungan perusahaan (finanacial performance)? Dan jika tidak ada, mengapa

perusahaan melaksanakan CSR?

Pertanyaan-pertanyaan ini telah menjadi sangat tidak populer di banyak

kalangan. Bahkan, semakin menjadi tabu untuk motif pertanyaan untuk CSR.

CSR kini telah menjadi norma operasional bagi perusahaan, atau setidaknya

menjadi tingkat patokan perusahaan untuk berperilaku etis. Dan kini manajer

menerima biaya CSR dengan cara yang sama seperti mereka menerima beban

operasional lainnya (Rahman, 2008).

Sejumlah besar perusahaan terlibat dalam upaya serius untuk

mendefinisikan dan mengintegrasikan CSR ke dalam semua aspek bisnis mereka.

Peningkatan jumlah pemegang saham, analis, regulator, aktivis, serikat buruh,

karyawan, organisasi masyarakat, dan media yang meminta perusahaan untuk

bertanggung jawab atas serangkaian perubahan isu CSR. Ada peningkatan

permintaan untuk transparansi dan harapan yang berkembang bagi perusahaan

untuk mengukur, melaporkan, dan terus meningkatkan kinerja sosial, lingkungan,

dan ekonomi(Tsoutsoura, 2004)

Tanggung jawab pengelolaan organisasi yang semula hanya kepada

stockholders (pemilik/pemegang saham) bergeser pada stakeholders / pemangku

kepentingan (pemilik, karyawan, pemerintah dan masyarakat luas). Global

Compact Initiative (2002) menyebut pemahaman ini dengan 3P (profit, people,

planet), yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit), tetapi juga

Page 3: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 3

mensejahterakan orang (people), dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini

(planet)

Perubahan pandangan masyarakat akan keberadaan suatu perusahaan

juga tergambar dari hasil penelitian. Environics International menunjukkan hasil

penelitiannya yang menyatakan sebagian besar dari masyarakat di 23 negara

memberikan perhatian yang tinggi terhadap perilaku sosial perusahaan

(Gupta .2003 dalam Masnila 2010). Konsumen semakin banyak mencari produk

dan jasa yang lebih memperhatikan masalah lingkungan, sehingga pilihan

terhadap produk cenderung semakin subjektif. Perusahaan yang melalaikan

masalah lingkungan akan mengalami kesulitan untuk ikut bersaing.

Bankers dan Investors juga mulai memahami bahwa masalah lingkungan

yang dapat menimbulkan risiko dan ini patut dipertimbangkan saat memutuskan

untuk memberikan pinjaman atau berinvestasi (Medley 1997) Kinerja organisasi

bisnis dipengaruhi oleh strategi dan operasi di lingkungan pasar dan non-pasar.

Meningkatnya kekuatan kelompok aktivis dan media dalam masyarakat barat

pluralis bisa diharapkan untuk membuat strategi organisasi non-pasar lebih

penting. Salah satu konstruksi yang mungkin menangkap elemen utama dari

strategi non-pasar adalah kinerja sosial perusahaan (CSP) (Orlitzky, Schmidt dan

Rynes,2003),

Dalam kaitan hubungan antara Corporate Social Responsibility dengan

Corporate Social Performance banyak literatur yang membahas mengenai

dampak Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Perdebatan tentang hubungan antara CSP dan CFP melibatkan dua isu penting:

Page 4: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 4

arah dan hubungan kausalitas (Preston & O'Bannon, 1997). Berdasarkan tinjauan

literatur, hubungan antara CSP dan CFP bisa positif, netral, dan negatif. Griffin &

Mahon (1997) dalam 51 studi terakhir membahas hubungan antara CSP dan CFP

dari tahun 1970 sampai dengan 1990-an. Studi Griffin & Mahon (1997)

memetakan masalah arah hubungan antara CSP dan CFP untuk beberapa periode.

Pada 1970-an, ada 16 studi terakhir dengan 12 hasil studi yang memiliki pengaruh

positif. Selama periode tahun 1980-an dan 1990-an, pengaruh positif dari

hubungan CSP dan CFP menyumbang 14 dari 27 studi. Hasil negatif didukung

oleh hanya satu studi di tahun 1970, 17 penelitian pada 1980-an, dan 3 studi di

tahun 1990-an. Temuan konklusif ditemukan oleh empat studi pada 1970-an, lima

penelitian pada 1980-an, dan tidak menemukan pada 1990-an.

Isu kedua yang diangkat dalam Griffin & Mahon (1997) di adalah tentang

kausalitas. Penelitian akademik telah memeriksa hubungan sebab akibat antara

CSR dan kinerja keuangan-apa yang kadang-kadang disebut sebagai “virtual

cicle”'-untuk menentukan apakah perbuatan secara sosial mengarah juga untuk

hubungan yang baik secara finansial, dan apakah perusahaan yang menunjukkan

kinerja keuangan superior mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk

kegiatan sosial (Nelling dan Webb, 2008). Waddock dan Graves (1997)

menunjukkan bahwa hubungan stakeholder yang positif dapat mengurangi

kemungkinan kesulitan ketika berhadapan dengan kelompok-kelompok seperti

karyawan, pelanggan, dan masyarakat. Selain itu, kinerja sosial yang baik dan

praktek manajerial yang baik mungkin terkait, jadi ini gilirannya dapat

mengakibatkan kinerja keuangan yang kuat. Misalnya, Cheng et al. (2006)

Page 5: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 5

menemukan bahwa perusahaan dengan hak pemegang saham yang kuat cenderung

memiliki biaya yang lebih rendah dari modal ekuitas dari perusahaan pesaing ,

sehingga mendukung gagasan bahwa mengurangi masalah keagenan antara

stakeholder dan manajemen dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja

keuangan. Ferreira et al. (2008) menemukan bahwa perusahaan-perusahaan besar

mendapatkan keuntungan dalam bentuk positif pada jangka panjang atas kinerja

apabila perusahaan mengikuti sertifikasi manajemen mutu. Hal ini menunjukkan

bahwa dalam kasus perusahaan besar, praktek manajerial yang baik memang

meningkatkan laba.. Masalah Kausalitas dalam hubungan Kinerja Sosial dan

Kinerja Keungan menjadi isu penting karena berkaitan dengan strategi

perusahaan. Dalam strategi tersebut Pertanyaan yang muncul adalah apakah

sebuah perusahaan lebih baik berfokus terlebih dahulu pada tanggung jawab

sosial (Social Responsibility) atau berfokus pertama pada peningkatan kinerja

keuangan (Financial Performance). Makalah ini akan membahas menegenai

beberapa teori dan penelitian yang menjawab pertanyaaan tersebut apakah

perusahaan berfokus terlebih dahulu pada Corporate Social performance Atau

Corporate Financial Performance ?.

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR mengakui bahwa walaupun perusahaan memiliki tanggung jawab

untuk keberhasilan ekonomi dan kelangsungan hidup perusahaan, juga harus

menjawab mengenai tanggung jawab kepada pihak lain, termasuk karyawan,

pemasok, lembaga pemerintah, masyarakat, dan kelompok yang berinteraksi.

Page 6: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 6

Model ini menganggap pendekatan kolaboratif dan relasional untuk bisnis

dan konstituennya. (Thorne et al., 2010). Baker (2003) corporate social

responsibility adalah tentang bagaimana perusahaan me-manage proses-

proses bisnisnya untuk menghasilkan dampak positif secara keseluruhan pada

masyarakat. Lantos (2001) Corporate Social responsibility adalah Kewajiban

Sebuah organisasi untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan

efek negatif dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, dengan

perhatian kepada kebutuhan dan keinginan masyarakat untuk jangka panjang.

CSR berarti menjadi pelayan yang baik dalam sumber daya masyarakat

ekonomi dan manusia. Mc williams dan Siegel (2001) mendefinisikan

Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai tindakan perusahaan untuk

memajukan beberapa aspek sosial di luar kepentingan perusahaan dan yang di

wajibkan oleh hukum. Tanggung jawab sosial dalam analisis akhir

menyiratkan sikap publik terhadap masyarakat ekonomi dan sumber daya

manusia dan kemauan untuk melihat bahwa sumber daya tersebut digunakan

untuk tujuan-tujuan sosial yang luas dan tidak hanya untuk secara sempit

dibatasi kepentingan orang pribadi dan perusahaan. (Frederick,1960 dalam

Carool 1999)

Menurut Green Paper Commision (2001), CSR adalah konsep dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku

kepentingan mereka secara sukarela. Antara lain, definisi ini membantu untuk

menekankan bahwa:

Page 7: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 7

a. Sebuah aspek penting dari CSR adalah bagaimana perusahaan

berinteraksi dengan para pemangku kepentingan internal dan eksternal

(karyawan, pelanggan, masyarakat, organisasi non pemerintah, otoritas

publik, dll);

b. CSR mencakup isu-isu sosial dan lingkungan,

c. CSR tidak atau tidak harus terpisah dari strategi bisnis dan operasi:

Corporate Social responsibility adalah tentang mengintegrasikan

kepedulian sosial dan lingkungan ke dalam strategi bisnis dan operasi;

d. CSR adalah konsep sukarela.

2. Manfaat Corporate Social Responsibility

Kotler dan Lee (2005) dalam Masnila (2002) yang menyatakan bahwa

partisipasi perusahaan dalam berbagai bentuk tanggung jawab sosial dapat

memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, antara lain :

a. Meningkatkan penjualan dan market share,

b. Memperkuat brand positioning,

c. Meningkatkan image dan pengaruh perusahaan,

d. Meningkatkan kemampuan untuk menarik hati, memotivasi, dan

mempertahankan (retain) karyawan

e. Menurunkan biaya operasional,

f. Meningkatkan hasrat bagi investor untuk berinvestasi

Hal ini sejalan dengan penelitian Luo dan Bhattacharya (2006) yang

menemukan bahwa CSR juga mempengaruhi nilai pasar melalui mediator

kepuasan pelanggan selain itu kepuasan memainkan peran penting dalam

Page 8: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 8

hubungan antara CSR dan nilai pasar perusahaan. Berkaitan dengan

permasalahan lingkungan, pada dasarnya kepedulian perusahaan terhadap

permasalahan dan upaya pelestarian lingkungan hidup memberikan

keuntungan lebih, diantaranya adalah ketertarikan pemegang saham dan

stakeholder terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan sebagai akibat

dari pengelolaan lingkungan yang bertanggungjawab menurut penilaian

mayarakat (Pflieger, Fischer,Hupfer, dan Eyerer, 2005)

Berkaitan dengan item-item apa saja yang menjadi pedoman

pengelompokan mengenai Corporate Social Responsibility. Hacston dan

Milne (1996), mengelompokkan informasi CSR ke dalam kategori

Lingkungan, Energi, Tenaga Kerja, Produk, Keterlibatan Masyarakat, dan

umum. Total item CSR berkisar antara 63 sampai dengan 78, tergantung dari

jenis industri perusahaan.

3. Corporate Social Responsibility dan Corporate Financial Performance

Penelitian sebelumnya pada hubungan antara CSR dan Kinerja Keuangan

telah memberikan hasil yang bertentangan (Stanwick. 1998). Literatur yang

ada akan memberikan dukungan untuk semua hasil yang mungkin dalam hal

arah hubungan ini (Bird et al,2007)

a. Pandangan neo-klasik menunjukkan bahwa setiap pengeluaran untuk

kegiatan CSR akan menempatkan perusahaan pada kerugian kompetitif.

Setiap pengeluaran diskresioner pada perbaikan sosial perlu

meningkatkan biaya perusahaan sehingga menghasilkan hubungan negatif

antara kegiatan sosial dengan kinerja keuangan perusahaan.

Page 9: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 9

b. Mereka yang mengatakan bahwa ada begitu banyak peristiwa yang lebih

Penting lainnya yang berdampak pada kinerja keuangan dan pasar

mengakibatkan tidak adanya hubungan yang dapat diamati antara tingkat

kegiatan CSR perusahaan dan kinerja direalisasikan oleh perusahaan

c. Lain-lain yang berpendapat bahwa akan ada hubungan positif antara

kegiatan CSR dan kinerja perusahaan dengan alasan beberapa keuntungan

dan kelebihan dari penerapan CSR bagi perusahaan yang telah disebutkan

sebelumnya.

4. Kausalitas dalam kinerja sosial dan kinerja keuangan

Friedman (1962/1970) di Griffin & Mahón (1997). Berpendapat bahwa

tanggung jawab utama perusahaan adalah untuk pemegang saham dan, oleh

karena itu, biaya pengeluaran untuk kegiatan yang bertanggung jawab sosial

adalah melanggar tanggung jawab manajemen. Dengan demikian,

pengeluaran tersebut oleh perusahaan sering mengakibatkan kontroversi oleh

para pemegang sahamnya.

Dua model menjelaskan pandangan yang berbeda dari perusahaan:

model input-output dan model stakeholder (Donaldson & Preston, 1995).

Berdasarkan model input-output, perusahaan diasumsikan ada sebagai hasil

dari kontribusi yang dihasilkan dari pemegang saham, investor, pemasok,

tenaga kerja, dan pelanggan. Implikasi dari model ini adalah bahwa pihak lain

(yaitu masyarakat, karyawan, instansi pemerintah, kelompok-kelompok

khusus dll) baik itu mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan tidak

dianggap dalam sistem atau subsistem perusahaan. Keputusan yang dibuat

Page 10: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 10

oleh perusahaan hanya akan mempertimbangkan mereka yang merupakan

bagian dari sistem atau subsistem. Jadi, dengan model input output, ada

potensi bagi perusahaan untuk menghadapi konflik dengan kelompok-

kelompok lain yang tidak tertampung dalam model melalui boikot, tuntutan

hukum, dan protes (Ruf et al, 2001.).

Bagian dari beban menangani tuntutan CSR adalah kebutuhan untuk

terlibat secara efektif dengan berbagai stakeholder. (Riordan dan Fairbass,

2006). Dalam pandangan pemangku kepentingan (Stakehoder), semua pihak

dalam model input-output dipertimbangkan dalam sistem perusahaan atau

subsistem bersama dengan semua kelompok lain dalam masyarakat baik

dipengaruhi atau mempengaruhi perusahaan. Akibatnya, keputusan yang

dibuat oleh perusahaan harus mempertimbangkan semua pihak atau

stakeholder. Selain investor, pemasok, tenaga kerja, dan pelanggan, mereka

juga perlu mempertimbangkan orang, masyarakat, pemerintah, dan

stakeholders lainnya dalam pengambilan keputusan perusahaan.(Fauzi,

Mahoney, Rahman, 2007)

Pertanyaan yang muncul adalah apakah sebuah perusahaan yang lebih baik

berfokus pertama pada CSP atau fokus pertama pada CFP. Waddock &

Graves (1997) mengajukan dua teori untuk menjawab pertanyaan tersebut

yaitu slack resource theory and good management theory. Berdasarkan slack

resource theory, perusahaan harus fokus pada posisi keuangan, yang

memungkinkan untuk berkontribusi terhadap CSP. Melakukan kinerja sosial

Page 11: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 11

yang baik membutuhkan dana yang mungkin hasil dari keberhasilan kinerja

keuangan. Sebaliknya good management theory menyatakan bahwa kinerja

sosial yang lebih dulu. Berdasarkan teori ini, perusahaan akan memfokuskan

terlebih dahulu untuk peduli terhadap lingkungan stakeholder disekitarnya,

diantaranya masyarakat, lingkungan atau stakeholder lainnya yang

berpengaruh terhadap perusahaan, dari teori ini sebuah perusahaan jika

memiliki reputasi yang baik akan menghasilkan posisi keuangan lebih kuat

(melalui mekanisme pasar)

Fauzi, Mahoney, dan Rahman (2007) yang meneliti pengaruh kinerja

sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan di indonesia

dengan juga meggunakan teori slack management dan good management,

untuk mrnguji kausalitas, menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap kinerja sosial perusahaan, hal ini mendukung teori slack

management. Lorenzo, Casavecchia dan Reggiani (2006) menemukan bahwa

akses pendanaan perusahaan lebih kepada kegitan yang bersifat mendesak

daripada untuk berinvestasi kepada kegiatan sosial sehingga Temuan ini

mendukung teori slack management.

C. KESIMPULAN

Hubungan antara Corporate Social Responsibility dengan Corporate

Financial Performance mempunyai dua isu penting yaitu berkaitan dengan arah

hubungan dan kausalitas atau sebab akibat. Berkaitan dengan pengaruh baik

positif, negatif maupun netral atau tidak berpengaruh, penelitian-penelitian

Page 12: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 12

menunjukkan hasil yang snagat beragam. Namun sebagian besar penelitian

menunjukkan bahwa kinerja sosial perusahaan akan berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan, karena selain sebagai tanggung jawab sosial, CSR

dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, diantaranya dapat meningkatkan

reputasi perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada meningkatnya

keuangan perusahan

Isu yang kedua yaitu mengenai kausalitas atau sebab akibat. Beberapa

penelitian yang menguji pengaruh antara kinerja sosial dengan kinerja keuangan

dengan menggunakan teori slack management dan good management,

menemukan bahwa perusahaan lebih berfokus kepaada kinerja keuangan terlebih

dahulu atau mendukung slack management theory. Hal ini dikarenakan tujuan

utama perusahaan adalah untuk meningkatkan keuantungan perusahaan (financial

performance) sehingga perusahaan akan berfokus utama terlebih dahulu terhadap

peningkatan kinerja keuangan perusahaan dibandingkan dengan kinerja sosial

perusahaan.

Untuk saran penelitian-penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya

mencari arah hubungan antara kinerja sosial dan kinerja perusahaan namun juga

meneliti kausalitas hubungan antara kinerja sosial dengan kinerja keungan dengan

berdasarkan teori slack management dan good management.

Page 13: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 13

DAFTAR PUSTAKA

Baker, M.2003. Corporate Social responsibility in 2003 : A review of the

year.www.mallenbaker.net , 3 Juli 2003

Bird, Ron. Anthony D.Hall, Fransesco Momente, Fransesco Reggiani.2007 What

Corporate Social Responsibility Activities are Valued by the Market?.

Journal of Business Ethics 76:189–206

Carroll. Archie.1999. Corporate Social Responsibility Evolution of a Definitional

Construct.Business & Society Vol 38 No 3, September 1999 268-295

Cheng, C.S.Agnes. Denton Collins, Henry He huang.2006. Shareholder rights,

financial disclosure and the cost of equity capital. Review of Quantitative

Finance and Accounting. 27:175–204

Commission Green Paper 2001. “Promoting a European Framework for

Corporate Social Responsibility

Fontaine, Charles. Antoine Haarman, Stefan Schmid. 2006. The Stakeholder

Theory.Working Paper Series

Donaldson, T. & Preston L.E. (1995) “The Stakeholder Theory of the

Corporation: Concept, Evidence, and Implication”, The Academy of

Management, Vol. 20, No. 1

Fauzi.Hasan.Lois.S.Mahoney dan Azhar Abdul Rahman.2007. The Link between

Corporate Social Performance and Financial Performance : Evidence

from Indonesian Company. Social and Environmental Accounting Vol

1.No1 June 2007 Pp 149-159

Ferreira J, Eurico. Amit Sinha, Dale Varble.2008. Operating And Earnings

Performance. Of Quality Certified Listed Firms. Journal of Business &

Economics Research Volume 6, Number 9

Freeman, R. Edward. John Mc Vea. A Stakeholder Approach to Strategic

Management. Working paper No. 01-02

Global Reporting Initiative (GRI), Introducing the 2002 sustainability reporting

guide-lines. Amsterdam, 2002a.

Page 14: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 14

Griffin, J.J., & Mahon, J.F. (1997) “The Corporate Social Performance and

Corporate Financial Performance Debate: Twenty-Five Years of

Incomparable Research”, Business and Society, Vol. 36, pp. 5-31

Medley, Patrick. 1997. Environmental Accounting – What Does It Mean to

Professional Accountants? Journal of Accounting Auditing &

Accountability. Vol.10 No.4. pp. 594-600.

Hackston, David and Marcus J. Milne, 1996. Some determinants of Social and

environmental disclosures in New Zealand companies. Accounting

Masnila. Nelly 2010. Corporate Socual Responsibility : An Overview from

Accounting Perspective. Palembang

Mc Williams, Abigail. Donald S.Siegel. Corporate Social

Responsibility :International Perspectives

Lantos, Geoffrey.2001.The Boundaries of Strategic Corporate Social

Responsibility

Lorenzo,Ron Bird,Casavecchia& Fransesco Reggiani, 2006. Corporate Social

Responsibility and Corporate Performance: Where to Begin?.

Luo, Xuoming, C.B. Bhattacharya.2006 Corporate Social Responsibility,

Customer Satisfaction, and Market Value. Journal of Marketing Vol.70 1-

8

Nelling, Edward. Elizabeth Webb.2008. Corporate social responsibility and

Financial Performance: the ‘‘virtuous circle’’ revisited. Review of

Quantitative Finance and Accounting. 32:197–209

Tsoutsoura,Margarita 2004. Corporate Social Responsibility and Financial

Performance. Final Paper on CSR, University of California at Berkeley.

Orlitzky, Mark. Frank L.Schmidt, sara L.Rynes.2003. Corporate Social And

Finanacial Performance A Meta-Analysis.

Preston, L.E., & O’Bannon, D.P. (1997) “The Corporate Social-Financial

Performance Relationship: A Typology and Analysis”, Business &

Society, Vol. 36, No. 4, pp. 419-429

Page 15: Indra Rachmawan f1310054 Kelas c

PAPER SEMINAR AKUNTANSI 15

Rahman, Mohammad M. 2008 Linking CSR and Financial Performance through

Branding.

Riordan, Linda. Jenny Fairbass.2006.Corporate Social Responsibility (CSR)

Models and Theories in Stakeholder Dialogue. Corporate Responsibility

Research Converence, Trinity College Dublin, Ireland

Ruf, B. M., Muralidhar, K., Brown, R.M., Janney, J.J., & Paul, K. (2001) “An

Empirical Investigation of the Relationship between Change in Corporate

Social Performance and Financial Performance: A Stakeholder Theory

Perspective”, Journal of Business Ethics, Vol. 32, No. 2, pp. 143- 156.

Stanwick, Peter. Sarah D Stanwick.The Relationship Between Corporate Social

Performance, and Organizational Size, Financial Performance, and

Environmental Performance: An Empirical Examination. Journal of

Business Ethics. Pg 195

Waddock, sandra A, and samuel B Graves, 1997. The corporate social

performance-financial performance link, strategic management Journal 18

(4):303-309