industrial relation communication - forumhrdbekasi.comforumhrdbekasi.com/files/pustaka/industrial...
TRANSCRIPT
INDUSTRIAL RELATION
COMMUNICATION
Untuk Hubungan Industrial yang Koordinatif,
Kooperatif dan Kolaboratif
Oleh:
Mohammad Utoro, ST, MMpc, ACMc
Industrial Relation Coach
Untuk:
Workshop 3 Hari – Forum HRD Bekasi
Cikarang – 27, 28, 29 November 2013
Industrial Relation Communication - Halaman 2
Beberapa tahun terakhir ini, demo buruh, mogok buruh, penutupan pabrik oleh buruh dan
bahkan penutupan jalan tol oleh buruh, menjadi berita yang marak dibicarakan media. Hal
ini terjadi terutama ketika terjadi persoalan buruh nasional seperti agenda tahunan kenaikan
UMK/UMP, Hari Buruh International, kenaikan BBM dan sebagainya.
Di tingkat Perusahaan kondisinya juga tidak jauh berbeda. Perselisihan demi perselisihan
terjadi, perundingan yang dead lock dan berujung pada perselisihan di ranah hukum atau
mogok kerja.
Buruh, Karyawan atau Pekerja sebagai bagian dari pilar industri memegang peranan yang
sangat penting. Roda industri tidak akan pernah bisa jalan, tanpa buruh, karyawan atau
pekerja. Bahkan sebuah Perusahaan yang didominasi oleh perangkat otomatisasi pun, tetap
membutuhkan pekerja. Bahkan banyak pihak yang percaya dengan pepatah: “kesuksesan
tergantung man behind the gun” . Artinya secanggih apapun suatu senjata/mesin/sistem,
kesuskesannya akan ditentukan oleh manusia-manusia yang mengoperasikannya.
Umumnya demo buruh dan hal-hal lain sejenisnya terjadi sebagai ungkapan kekecewaan
buruh/pekerja/karyawan terhadap harapan-harapan mereka yang tidak tercapai. Kadang-
kadang bahkan mereka kesulitan mengkomunikasikan harapan-harapan itu, karena
mekanisme komunikasi yang kurang tepat atau pihak penerima komunikasi yang tidak
mendengarkan dengan penuh perhatian dan penghargaan.
Sebagai hasilnya, terjadilah kekekecewaan akumulatif-kolektif dalam bentuk demo, mogok
dan aksi-aksi lainnya.
Apa sebenarnya yang diinginkan?
Ketika semua harapan tercapai dan tuntutan dipenuhi, apakah masalah selesai?
Pertanyaan yang menarik bukan?
Fakta menunjukkan bahwa kejadian sama berulang di lain waktu. Kejadian yang terjadi
berulang-ulang, adalah indikasi bahwa akar permasalahan belum ditemukan dan solusinya
belum ditemukan. Lalu bagaimana solusinya?
Apa yang sedang terjadi menurut Anda?
Apa sebenarnya yang benar-benar diinginkan?
Ketika perdamaian tidak bisa dicapai setelah hiruk pikuk demo dan protes dilakukan,
biasanya Pengusaha atau Pekerja akan segera berpikir solusi hukum.
Industrial Relation Communication - Halaman 3
Solusi hukum ini bisa dimulai dari level paling awal berupa mediasi yang dilakukan oleh Dinas
Tenaga Kerja setempat, atau arbitrase atau rekonsiliasi oleh lembaga atau pihak non-
pemerintah. Puncak solusi hukum adalah proses hukum di Pengadilan Hubungan Industrial
(PHI), yang cukup memakan waktu dan biaya.
Bahkan ketika keputusan hukum telah mengikat kuat pun, kadang-kadang masalah belum
bisa selesai begitu saja. Ada saja pihak yang masih berkeberatan untuk melaksanakan
keputusan Kasasi MA, dalam bentuk perlambatan pelaksanaan keputusan atau bahkan
penolakan.
Ada fakta menarik yang dikumpulkan oleh International Labor Organization (ILO), bahwa
selama tahun 2010 telah terjadi 612 kasus perselisihan tenaga kerja, 192 mogok kerja,
melibatkan 125,784 pekerja dan kehilangan jam kerja selama 812, 131 man-hours losses.
Tahun 2011 dan 2012 kita juga masih melihat demo buruh dan mogok kerja yang makin
banyak. Bahkan penutupan jalan tol dan demo akbar telah berpengaruh besar pada roda
ekonomi, kegiatan sekolah, gangguan transportasi dan lain sebagainya yang menyebabkan
calculated cost impact-nya makin besar.
Ketika semua pihak menyadari tentang konsekuensi yang muncul dari segala bentuk
perselisihan hubungan industrial yang terjadi dan menyadari sepenuhnya bahwa mereka
semua adalah pilar-pilar pendukung industri, pertanyaan reflektif penting berikutnya
adalah: “Mengapa tidak berkolaborasi? Tetapi bagaimana caranya?
Apa yang harus dilakukan?
Bagaimana supaya efektif?
Kompetensi apa yang diperlukan?
Bagaimana kita tahu kalau kita kompeten?
Apa tujuan kolaborasi kita?
Apa tujuan spesifiknya?
Sumber daya apa yang diperlukan?
Bagaimana kita mengukur efektifitas hasil proses kolaborasi?
Kapan dan Dimana kolaborasi ingin diciptakan?
Dengan siapa saja Anda akan memuwujudkannya?
Perencanaan terbaik jangka panjang, menengah dan pendek apa yang perlu disiapkan?
Faktor apa saja yang bisa menghalangi/menghambat rencana? Bagaimana antisipasinya?
Industrial Relation Communication - Halaman 4
Industrial Relation Communication adalah sebuah pendekatan baru penyelesaian
perselisihan hubungan industrial, melalui pendekatan komunikasi: Coordination,
Cooperation & Colaboration, dengan menggunakan aplikasi Neuro-Semantics.
Bagaimana Teknologi Neuro-Semantics Bekerja?
Neuro-Semantics adalah sebuah ilmu terapan komunikasi yang fokus pada manusia sebagai
pelaku komunikasi yang memiliki satu sistem kesatuan pikiran, perasaan, perkataan dan
tindakan.
Manusia diciptakan dibekali dengan potensi-potensi dasar untuk memepertahankan
kehidupannya dan memiliki potensi perkembangan seiring dengan:
1. Pengalaman yang dialami.
2. Pengetahuan yang dipelajari.
3. Ketrampilan berpikir, merasakan, mengucap dan bertindak yang dilatih.
4. Ketrampilan memberi arti, berkeyakinan, bertujuan dan berkeputusan.
5. Ketrampilan menganalisa dan mengolah pengalaman.
6. Berimajinasi dan berkreasi.
7. Berkomunikasi dengan Ucapan dan Tindakan.
8. Membangkitkan potensi diri melalui pengolahan kekuatan memori dan imajinasi.
9. Ketrampilan memberi arti secara vertikal dan horisontal.
10. Menggunakan sumber daya (1 -9) untuk menggerakkan ucapan dan tindakan untuk
mewujudkan keyakinan, mencapai tujuan dan mencapai kebahagiaan.
Teknologi Neuro-Semantics memiliki beragam model, system, tools, patterns, dan teknik
yang dapat dipakai untuk:
1. Menyelaraskan sudut pandang atas pengalaman dengan kenyataan.
2. Merubah sudut pandang untuk menghasilkan aktualisasi diri yang berbeda.
3. Mengidentifikasi pikiran, perasaan, nilai, keyakinan dan sudut pandang dibalik perkataan
dan tindakan.
4. Mengidentifikasi potensi diri melalui refleksi diri.
5. Menyelaraskan tindakan dan keputusan yang diambil berdasarkan keyakinan, prinsip
dan sudut pandang.
6. Menemukan sumber daya diri yang memberdayakan untuk beraktualisasi diri maksimal.
Gambar di samping menunjukkan pola
penyelesaian perselisihan hubungan
industrial modern melalui aplikasi Neuro-
Semantics, yang tidak lagi bersifat
transaksional, tetapi lebih fokus pada
Coordinate-Cooperate-Collaborate.
Industrial Relation Communication - Halaman 5
7. Menemukan hambatan-hambatan di dalam diri yang menghalangi aktivasi sumber daya
internal yang memberdayakan.
8. Menemukan keadaan dimana seluruh potensi diri termanfaatkan secara optimal, kapan
dan dimana saja.
Teknologi ini telah dan terus dikembangkan oleh Masyarakat Neuro-Semantics International
(ISNS – International Society of Neuro-Semantics) dan telah banyak diterapkan dalam
berbagai aplikasi di bidang peningkatan kinerja, conflict resolution, peningkatan penjualan,
pemasaran, pendidikan, coaching, training, kewirausahaan, negosiasi dan berbagai bidang
komunikasi lainnya.
Di dunia Hubungan Industrial, Teknologi Neuro-Semantics akan membantu Anda dalam:
1. Berkomunikasi secara efektif dengan stakeholders.
2. Trampil bernegosiasi.
3. Merubah perdebatan menjadi kesepakatan.
4. Merubah pertentangan menjadi dukungan.
5. Merubah konflik menjadi sebuah energi positif yang produktif.
6. Menciptakan sebuah iklim kerja yang kondusif dan efektif.
7. Self-Leadership dan Leading Others.
8. Mengelola perubahan menuju aktualisasi diri/organisasi.
Dalam setiap aktifitasnya sehari-hari manusia selalu berkomunikasi, baik kepada dirinya
sendiri maupun kepada orang atau kelompok orang disekitarnya. Komunikasi adalah salah
satu dari tanda kehidupan. Manusia tidak mungkin tidak berkomunikasi dalam setiap
aktivitas kehidupannya. Manusia memilih bentuk komunikasi berdasarkan pikiran, perasaan,
keyakinan, sudut pandang, nilai-nilai yang diyakini dan tujuan besar kehidupannya. Elemen-
elemen diatas membentuk Matrix Kehidupan setiap manusia.
Industrial Relation Communication - Halaman 6
Teori ini berasal dari riset Alfred Korzibski yang dibukukan dalam Science and Sanity
(1933), yang akhirnya dipakai sebagai dasar Model Komunikasi Manusia.
Industrial Relation Communication - Halaman 7
Setiap orang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan tujuan yang diyakini kebenarannya, yang
melandasi seluruh aktifitas kehidupannya.
Manusia memiliki kesatuan sistem badan dan pikiran. Keadaan pikiran dan perasaan yang
muncul mengiringi tindakan dan/atau ucapan disebut state. Karenanya state bisa diakses
dan dikelola melalui jalur pikiran, perasaan, ucapan dan tindakan. Keempat komponen ini
sekaligus juga sebagai cara untuk mengekspresikan state.
Jenis- Jenis State:
1. State Primer
Adalah pikiran dan perasaan yang muncul sebagai respon pertama atas terjadinya
peristiwa yang terjadi baik internal maupun eksternal.
2. Meta-State
Adalah state pada, di atas atau disekitar state yang lain.
3. State Gabungan
Adalah state hasil gabungan beberapa buah state.
Industrial Relation Communication - Halaman 8
Sifat-sifat State:
1. Kualitas State bisa disadari/dirasakan
2. State bisa Di-Akses / Dibangkitkan melalui memori, imajinasi atau
observasi/modelling.
3. State bisa Diubah, Intensitas bisa dinaik-turunkan
4. State bisa dihentikan atau dihilangkan.
5. Satu state bisa dihubungkan dan dikontraskan dengan state yang lain.
6. State bisa dijangkarkan (Anchoring)
7. State bisa dimanfaatkan kapan saja.
8. State bisa distrategikan.
9. State bisa menimbulkan/menghasilkan emosi.
10. State bisa dikembangkan atau dikecilkan, State bisa diekspresikan
Diagram Meta-State
Keadaan Genius State menurut Neuro-Semantics adalah:
1. Focus State:
a. fully present, (sepenuhnya hadir)
b. fully engaged. (khusyu’)
2. Flow state
a. Skill - Challenge
b. Intention - Attention
3. Having Fun
Industrial Relation Communication - Halaman 9
Adalah sebuah model yang dipakai untuk memetakan kondisi saat ini dan kondisi harapan di
masa mendatang, berikut startegi dan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapainya.
Adalah sebuah Model untuk merumuskan tujuan yang rapi dan jelas.
Industrial Relation Communication - Halaman
10
Prinsip: Orang akan suka dan percaya kepada orang lain yang mirip atau sama.
Model ini adalah model standard yang dipakai pada saat:
1. Coaching
2. Komunikasi inter-personal
3. Komunikasi personal vs group.
4. Negosiasi
5. Persuasi
Industrial Relation Communication - Halaman
11
Model ini dipakai untuk transformasi dari Group menjadi Team.
a. Intrapersonal
• When we talk to ourselves
b. Interpersonal
• When we talk to another
c. Group
• When we give a speech to a group
d. Mass communication
• an unseen audience
a. Mass communicators
b. Mass messages
c. Mass media
d. Mass communication
e. Mass audiences
Industrial Relation Communication - Halaman
12