inovasi reklamasi lahan bekas tambang -...
TRANSCRIPT
INOVASI REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG (Pembelajaran di Lahan Bekas Tambang Timah-Bangka Tengah)
PRATIWI
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTANBADAN LITBANG DAN INOVASI
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN2018
I. PENDAHULUAN:Sektor pertambangan di Indonesia
Memiliki peran penting
0,7 % dari daratan Indonesia diizinkan untukpertambangan (PKRLBK, 2006)
Bangka: luas1 294.050 ha (27,56% merupakanKP Timah)(Inonu, 2008 dalam Sukarman, 2017)
Sebagian besar penambangan timahmenggunakan teknik penambangan terbuka(open pit- mining)
Penambangan terbuka dapat menyebabkan:
• Perubahan Topografi
• Perubahan Vegetasi Penutup
• Munculnya kolong-kolong (kolam)
• Sistem hidrologi dan kestabilan landskap berubah
• Penurunan nilai biodiversity
Penambangan meninggalkan hamparan tailingkuarsa dan overburdenkesuburannya sangat rendah perubahan sifat fisik,kimia dan biologi tanah penurunan kualitas lahanproduktivitas lahan menurun
Areal bekas tambang timah
Sumber:pkrlt.ugm.ac.id/files/djgsm1.ppt
Hamparan tailing kuarsa
Hamparan overburden
Sungai menjadi keruh
Akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan:
• perlu dikembalikan ke ekosistem yang lebih produktif.
• karena semula kawasan ini adalah hutan maka upaya reklamasi kawasan ini diarahkan menjadi kawasan berhutan.
PERLU INPUT TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAHAN
INPUT TEKNOLOGI YANG DIPERLUKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TANAH BEKAS TAMBANG
• Tanah bekas tambang timah umumnya mengandung pasir kuarsa yang cukup tinggi (> 95%);
• Oleh karena itu kesuburan, buffer capacity terhadap unsur2
hara dan water holding capacity rendah
• Situasi ini disebabkan karena: persen partikel liat dan bahan organik sangat rendah
• Partikel liat dan bahan organik:
Bermuatan negatif
Berperan sebagai buffer (pemegang unsur-unsur pupuk)
Memperbaiki reaksi tanah
II.INOVASI
1. PEMANFAATAN TAILING KUARSA DAN OVERBURDEN SEBAGAI MEDIA TUMBUH DI PERSEMAIAN
20% b.o+20% top soil + kapur 5% + NPK 1% +54 % tailing kuarsa; 20% b.o+20% top soil + kapur 10% + NPK 1% + 49 % overburden;
Jenis-jenis yang memberikan pertumbuhan bagus di persemaiandengan dosis tersebut:- jabon (Anthocephalus cadamba) - sengon buto (Enterolobium cyclocarpum )- trembesi (Samanea saman)- ubak (Eugenia garcinaefolia)- ekaliptus (Eucalyptus urophylla)
Tanaman umur 2 bulan
Pengukuran Tanaman
Tanaman umur 2 bulan
Jabon,ekaliptus,trembesi Jabon
2. PENERAPAN DOSIS AMELIORANT YANG TERBAIK DI DUA HAMPARAN: TAILING KUARSA DAN OVERBURDEN
- di lokasi overburden tanaman umumnya memiliki kemampuan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan di lokasi tailing kuarsa;
- E.urophylla merupakan jenis dengan kecepatan tumbuh tertinggi di kedua lokasi;
- Jenis lain (trembesi, ubak, sengon buto) dapat tumbuh tetapi tidak maksimal, sedangkan jabon relatif terhambat pertumbuhannya.
Komunitas tanaman di hamparan overburden umur 10 bulan (1)
a.Eucalyptus urophylla umur 10 bulan b.Tanaman Eucalyptus urophylla dan jabon
Komunitas tanaman di hamparan overburden umur 10 bulan (2)
c.Tanaman sengon buto d.Tanaman jabon
Komunitas tanaman di hamparan tailing kuarsa umur 10 bulan (1)
Ubak Jabon
Komunitas tanaman di hamparan tailing kuarsa umur 10 bulan (2)
Sengon buto Eucalyptus urophylla
• Pengamatan terhadap tanaman di lapangan menunjukkan di hamparan overburdentanaman umumnya memiliki kemampuan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan di lokasi tailing kuarsa.
• Penerapan perlakuan media pembenah tanah dapat meningkatkan kemampuan hidup tanaman di kedua lokasi.
Kondisi tanaman umur 2 th di hamparan overburden
Kondisi tanamanumur 2 th di hamparan overburden
Kondisi tanaman umur 2 th di hamparan overburden
Tanaman E.urophylla yang telah berbuah(UMUR 2 TAHUN)
Kondisi tanaman di hamparan tailing kuarsa
E.urophylla di hamparan overburden (kiri) dan tailing kuarsa (kanan)
PERTUMBUHAN EUCALYPTUS UROPHYLLA DI HAMPARAN OVERBURDENDAN TAILING KUARSA BEKAS TAMBANG TIMAH DI PULAU BANGKA
III.TANTANGAN YANG MASIH DIJUMPAI
Setelah tahun ke tiga dijumpai tantangan berupapertumbuhan tanaman yang tidak normal, akibat kekurangan unsur hara terutama dihamparan tailing kuarsa, ini disebabkan karena:
1.Perakaran telah meluas, sementara di dalamtailing kuarsa sangat miskin unsur hara;
2.Terjadi rontok terutama pada bulan-bulanyang sangat kering karena daya ikat tailing kuarsa terhadap air sangat rendah.
Kondisi tanaman di hamparan tailing kuarsa
Hamparan overburden
Tanaman di hamparan overburden
Hamparan tailing kuarsa
Hamparan tailing kuarsa
UPAYA MENGATASI TANTANGAN1. Penanaman covercrops:
- Memproduksi bahan organik;
- Menciptakan iklim mikro di permukaan tanah;
- Mengurangi evaporasi
Dengan penanaman covercrops diharapkan kesuburan fisik, kimia dan biologi menjadi lebih baik
2. Pemberian NPK 1%; kompos 3 kg per lobang tanam setiap 3 bulan
Penanaman Covercrops untuk menunjang pertumbuhan tanaman
IV.PENUTUPA.Inovasi komposisi ameliorant di hamparan lahan bekas tambang timah:
1. Hamparan overburden: 20%b.o + 20% top soil + 10% kapur + 1 % NPK +49 % overburden
2. Hamparan tailing kuarsa: 20% b.o + 20% top soil + 5 % kapur + 1 % NPK +54% tailing kuarsa
B.Tanaman yang tumbuh baik di hamparan:
1. Overburden : Eucalyptus urophylla, sengon buto (Enterolobiumcyclocarpum (Jacq.) Griseb.), trembesi (Samanea saman Merr.), ubak(Eugenia garcinaefolia)
2. Tailing kuarsa : Eucalyptus urophylla, dan ubak (Eugenia garcinaefolia)
Tanaman hasil berbagai perlakuan di hamparan overburden memilikipertumbuhan yang lebih bagus dibandingkan di hamparan tailing kuarsa;
C.Covercrops
Jenis Puereria javanica tumbuh lebih cepatdibandingkan Callopogium mucunioides
D.Untuk mengatasi masalah kekurangan unsur hara:
- Perlu ditanami covercrops;
- Perlu pemberian NPK dan bahan organik setiap 3 bulan.
Dari bekas tambang timah menuju hutan
Hamparan tailing kuarsa yang masih perlu ditingkatkan kesuburannya
TERIMAKASIH