insourcing vs outsourcing dalam studi kasus di...

20
INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA Tugas Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) Disusun Oleh: Ika Setyawati / E-62 K15161091 MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

INSOURCING VS OUTSOURCING

DALAM STUDI KASUS DI

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

Tugas Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS)

Disusun Oleh:

Ika Setyawati / E-62

K15161091

MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2017

Page 2: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 1

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 2

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 2

1.2 TUJUAN ...................................................................................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................................. 3

2.1 SISTEM INFORMASI ............................................................................................................... 3

2.1.1 DEFINISI SISTEM INFORMASI ........................................................................................ 3

2.1.2 KOMPONEN SISTEM INFORMASI .................................................................................. 4

2.1.3 PERAN UTAMA DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI ............................................. 5

2.1.3 TREN SISTEM INFORMASI ............................................................................................... 6

2.2 PENDEKATAN OUTSOURCING ............................................................................................. 7

2.3 PENDEKATAN INSOURCING ............................................................................................... 10

PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 14

3.1 PROFIL KEMENTERIAN BUMN ............................................................................................ 14

3.2 PRAKTEK INSOURCING DAN OUTSOURCING DI KEMENTERIAN BUMN ................ 16

KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 18

Page 3: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dengan semakin pesatnya teknologi yang kompetitif pada era digital saat ini, pengelolaan

sistem informasi pada suatu perusahaan turut menentukan tingkat keberhasilan suatu perusahaan,

baik swasta maupun pemerintahan. Dapat dikatakan sebuah perusahaan yang baik memiliki sistem

informasi yang baik dan terstruktur di dalamnya sehingga kinerja yang optimal dapat tercapai oleh

perusahaan tersebut.

Sistem informasi dibangun dengan tujuan untuk memberikan informasi perusahaan yang

dibutuhkan oleh internal perusahaan baik untuk keperluan dalam mendukung proses bisnis di

dalamnya, pengambilan keputusan ataupun sebagai media komunikasi di lingkungan perusahaan

tersebut. Dengan adanya sistem informasi, diharapkan dapat mengoptimalkan efektifitas kerja

perusahaan tersebut. Dalam mengembangkan dan mengelola sistem informasi tersebut,

perusahaan perlu memperhatikan kesiapan keuangan perusahaan untuk investasi TI serta kesiapan

SDM perusahaan.

Pentingnya peran sistem informasi dalam mendukung proses bisnis di dalamnya tentunya

ikut melibatkan SDM yang mengelola sistem informasi tersebut, dimana pengelolanya dapat

berasal dari outsourcing ataupun insourcing. Sebelum memutuskan untuk menggunakan sumber

daya outsourcing atau insourcing, perusahaan perlu mempertimbangakan masing-masing

kekurangan dan kelebihannya agar investasi yang dikeluarkan perusahaan dapat sebanding dengan

hasil yang didapatkan serta memberikan nilai lebih bagi perusahaan.

Dalam penulisan paper ini, penulis mengambil contoh adanya pengelolaan sistem informasi

secara outsourcing maupun insourcing pada instansi pemerintahan yaitu di lingkungan

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN).

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dilakukannya penulisan paper ini adalah untuk melakukan review terhadap

kekurangan maupun kelebihan dalam mengelola sistem informasi secara outsourcing maupun

insourcing.

Page 4: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SISTEM INFORMASI

2.1.1 DEFINISI SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi terdiri dari 2 unsur kata yaitu sistem dan informasi.

Menurut Satzinger (2009, p6), Sistem adalah sekumpulan komponen terpisah yang

menjalankan suatu fungsi secara bersamaan untuk mencapai suatu hasil.

Menurut James O’Brien (2010, p26) sistem adalah sekelompok komponen yang saling

berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta

menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan beberapa komponen yang

saling berhubungan dan bekerja bersamaan untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut O’Brien (2010, p34) informasi adalah data yang telah dikonversi ke dalam konteks

yang bermakna dan berguna bagi pengguna akhir tertentu. Sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa menurut James O’Brien (2010, p4) sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur

dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Manusia

bergantung pada sistem informasi untuk melakukan komunikasi dengan peralatan fisik

(hardware), instruksi pemrosesan informasi atau prosedur (software), jaringan komunikasi

(network), dan data (data resources).

Model sistem informasi menurut James O’Brien (2010,p32) yang menunjukkan kerangka

konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi. Sistem informasi

bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar sistem informasi), hardware

(mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta

jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output,

penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk

informasi.

Page 5: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 4

2.1.2 KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Berikut komponen-komponen sistem informasi yang antara lain terdiri dari sumber daya

manusia, sumber daya hardware, sumber daya software, sumber daya data dan sumber daya

jaringan.

Gambar 1. Komponen-Komponen Sistem Informasi (James A. O’Brien, 2011)

Komponen-komponen sistem informasi terdiri dari:

1. Sumber Daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi, sumber daya manusia ini

meliputi pemakai akhir dan pakar sistem informasi.

2. Sumber Daya Hardware

Konsep sumber daya pemrosesan informasi. Secara khusus, sumber daya ini meliputi tidak

hanya mesin, seperti komputer dan perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu

objek berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk magnetis atau optical.

3. Sumber Daya Software

Konsep sumber daya pemrosesan informasi. Secara khusus, sumber daya ini meliputi tidak

hanya mesin, seperti komputer dan perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu

objek berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk magnetis atau optical.

4. Sumber Daya Data

Sumber daya data dapat berupa angka, huruf serta karater lainnnya yang menjelaskan

transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks berupa kalimat yang digunakan

Page 6: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 5

untuk menulis komunikasi, data gambar, seperti grafik dan angka-angka. Serta data dalam

bentuk audio video.

5. Sumber Daya Jaringan

Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti Internet, Intranet, dan ekstranet telah menjadi

hal yang mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce yang berhasil untuk semua jenis

organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari

komputer, pemroses komunikasi danperalatan lainnya yang dihubungkan antara satu dengan

lainnya melalui media komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi.

2.1.3 PERAN UTAMA DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI

Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu:

Gambar 2. Peran Sistem Informasi (James A. O’Brien, 2011)

a. Mendukung proses bisnis dan operasional

Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi

menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika

tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk

dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi

kritis/penting.

b. Mendukung pengambilan keputusan

Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan

menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer

mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.

Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih

cepat, dan lebih bermakna.

Page 7: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 6

c. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan

dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.

Manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2008), antara lain:

1. Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup bagian keuangan,

akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia.

2. Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan efisiensi dari proses

produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan

pelanggan.

3. Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif yang diambil

oleh manajer dan profesional bisnis.

4. Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah keuntungan

strategik dalam menghadapi persaingan global.

5. Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan jaringan bisnis

masa kini.

2.1.3 TREN SISTEM INFORMASI

Tren penggunaan sistem informasi dalam bisnis mengalami perkembangan yang pesat dan

signifikan setiap periode waktu. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh James A. O’Brien pada

gambar berikut ini:

Page 8: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 7

Gambar 3. Tren Penggunaan Sistem Informasi (James A. O’Brien, 2011)

2.2 PENDEKATAN OUTSOURCING

Menurut Beaumont dan Sohal, bahwa outsourcing merupakan trend yang digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi akhir - akhir ini. Sedangkan Gibson

mengatakan bahwa outsourcing merupakan perpindahan rutinitas usaha ke sumber daya yang ada

di luar, dan Brooks mengatakan bahwa outsourcing merupakan upaya untuk mendapatkan barang

atas jasa dari supplier luar atau yang beroperasi di luar negri dalam rangka memotong biaya.

Menurut O’Brien dan Marakas (2010) didalam bukunya, yaitu “Introduction to Information

Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang

semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra

perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan Teknologi Informasi, outsorcing

digunakan untuk menjangkau fungsi Teknologi Informasi secara luas dengan mengontrak

penyedia layangan eksternal. Outsourcing adalah pemberian sebagian pekerjaan yang tidak

Page 9: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 8

bersifat rutin (temporer) dan bukan inti perkerjaan di sebuah organisasi/perusahaan ke pihak lain

atau pihak ketiga.

Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa saja yang dapat

dilakukan lewat cara outsourcing.

Gambar 4. Diagram Proses yang Dapat Dilakukan Melalui Outsourcing

Menurut Rahardjo (2006), outsourcing sudah tidak dapat dihindari oleh perusahaan.

Berbagai manfaat dapat dipetik dari melakukan outsourcing, seperti penghematan biaya (cost

saving), perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan utamanya (core business), dan akses

pada sumber daya (resources) yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Alasan yang sama juga

dikemukakan dimana kebanyakan organisasi memilih outsourcing karena mendapatkan

keuntungan dari biaya rendah (lower costs) dan layanan berkualitas tinggi (high-quality services).

Selain itu, outsourcing juga dapat membantu organisasi dalam memanfaatkan penggunaan sumber

daya, waktu dan infrastruktur mereka dengan lebih baik. Outsourcing juga memungkinkan

organisasi untuk mengakses modal intelektual, berfokus pada kompetensi inti, mempersingkat

waktu siklus pengiriman dan mengurangi biaya secara signifikan. Dengan demikian, organisasi

akan merasa outsourcing merupakan strategi bisnis yang efektif untuk membantu meningkatkan

bisnis mereka. Dalam outsourcing, outsourcer dan mitra outsourcing-nya memiliki hubungan

yang lebih besar jika dibandingkan dengan hubungan antara pembeli dan penjual. Hal ini

dikarenakan outsourcer mempercayakan informasi penting perusahaan kepada mitra outsourcing-

nya. Salah satu kunci kesuksesan dari outsource adalah kesepakatan untuk membuat hubungan

jangka panjang (long term relationship) tidak hanya pada proyek jangka dekat. Alasannya sangat

Page 10: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 9

sederhana, yaitu outsourcer harus memahami proses bisnis dari perusahaan. Perusahaan juga akan

menjadi sedikit tergantung kepada outsourcer (Rahardjo, 2006). Saat ini, outsourcing tidak lagi

terbatas pada outsourcing layanan TI tetapi juga sudah merambah ke bidang jasa keuangan, jasa

rekayasa, jasa kreatif, layanan entry data dan masih banyak lagi.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih outsourcing adalah harga,

reputasi yang baik dan pengalaman dari pihak provider outsourcing, tenaga kerja yang dimiliki

oleh pihak provider, pengetahuan pihak provider mengenai bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan,

dan eksistensinya, serta beberapa faktor pendukung lainnya.

Beberapa keuntungan dari pengelolaan SI dan TI dengan sistem outsourcing antara lain:

Kekurangan Kelebihan

1. Permasalahan pada moral karyawan, pada

kasus yang sering terjadi, karyawan

outsource yang dikirim ke perusahaan

akan mengalami persoalan yang

penangannya lebih sulit dibandingkan

karyawan tetap.

2. Kurangnya kontrol perusahaan pengguna

terhadap sistem informasi yang

dikembangkan dan terkunci oleh penyedia

outsourcing melalui perjanjian kontrak.

3. Ketergantungan dengan perusahaan lain

yaitu perusahaan pengembang sistem

informasi akan terbentuk.

4. Kurangnya perusahaan dalam mengerti

teknik sistem informasi agar bisa

dikembangkan atau diinovasi di masa

mendatang, karena yang mengembangkan

tekniknya adalah perusahaan outsource.

1. Biaya menjadi lebih murah karena

perusahaan tidak perlu membangun sendiri

fasilitas SI dan TI.

2. Memiliki akses ke jaringan para ahli dan

profesional dalam bidang SI/TI.

3. Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri

dalam menjalankan dan mengembangkan

bisnis intinya, karena bisnis non-inti telah

didelegasikan pengerjaannya melalui

outsourcing.

4. Dapat mengeksploitasi skill dan

kepandaian dari perusahaan outsource

dalam mengembangkan produk yang

diinginkan perusahaan.

5. Mempersingkat waktu proses karena

beberapaoutsourcer dapat dipilih sekaligus

untuk saling bekerja sama menyediakan

layanan yang dibutuhkan perusahaan.

Page 11: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 10

Kekurangan Kelebihan

5. Jurang antara karyawan tetap dan

karyawan outsource.

6. Perubahan dalam gaya manajemen.

7. Proses seleksi kerja yang berbeda.

8. Informasi-informasi yang berhubungan

dengan perusahaan kadang diperlukan oleh

pihak pengembang aplikasi, dan kadang

informasi penting juga perlu diberikan, hal

ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan

bila bertemu dengan pihak pengembang

yang nakal.

6. Fleksibel dalam merespon perubahan SI

yang cepat sehingga perubahan arsitektur

SI berikut sumberdayanya lebih mudah

dilakukan karena perusahaan outsource SI

pasti memiliki pekerja TI yang kompeten

dan memilikiskill yang tinggi, serta

penerapan teknologi terbaru dapat menjadi

competitive advantage bagi perusahaan

outsource.

7. Meningkatkan fleksibilitas untuk

melakukan atau tidak melakukan investasi.

Tabel 1. Kekurangan dan Kelebihan Outsourcing

Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan outsourcing yaitu :

1. Memahami maksud dan tujuan perusahaan.

2. Memiliki visi dan perencanaan strategis.

3. Memilih secara tepat service provider atau pemberi jasa.

4. Melakukan pengawasan dan pengelolaan terus menerus terhadap hubungan antarperusahaan

dan pemberi jasa.

5. Memiliki kontrak yang cukup tersusun dgn baik.

6. Memelihara komunikasi yang baik dan terbuka dengan individu atau kelompok terkait.

7. Mendapatkan dukungan dan keikutsertaan manajemen.

8. Memberikan perhatian secara berhati-hati pada persoalan yg menyangkut karyawan.

2.3 PENDEKATAN INSOURCING

Definisi dari insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk

dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan

difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcing bisa dalam bentuk bekerja di luar perusahaan secara

fulltime, fifty-fifty atau temporary. Kompensasi diterima dengan mengikuti pola tersebut. Artinya

Page 12: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 11

mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang menggunakannya, atau sharing dengan

perusahaan asalnya, atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009).

Insourcing juga dapat didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi

lain yang terdapat di dalam negara yang sama. Selain itu, insourcing dapat pula diartikan dengan

suatu organisasi yang membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang mengkhususkan diri pada

layanan atau produk tertentu (en.wikipedia.org). Dalam kaitannya dengan TI, insourcing atau

contracting merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang ahli (spesialis TI) dalam

bidang tersebut dalam suatu perusahaan.

Organisasi biasanya memilih untuk melakukan insourcing dalam rangka mengurangi biaya

tenaga kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas denganoutsourcing kemudian memilih

insourcing sebagai penggantinya. Beberapa organisasi merasa bahwa dengan insourcing mereka

dapat memiliki dukungan pelanggan yang lebih baik dan kontrol yang lebih baik atas pekerjaan

mereka daripada dengan meng-outsourcing-nya. Sedangkan menurut Zilmahram (2009),

insourcing dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut:

1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam perusahaan.

2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentu tidak dibutuhkan

lagi di dalam perusahaan.

3. Sebagai persiapan karyawan untuk menempuh karir baru di luar perusahaan.

Beberapa keuntungan dari pengelolaan SI dan TI dengan sistem insourcing antara lain :

Kekurangan Kelebihan

1. Membutuhkan investasi yang tinggi karena

biaya pembuatan sistem harganya sangat

mahal.

2. Pengembangan SI dapat memakan waktu

yang lama karena harus merancangnya dari

awal.

3. Adanya communication gap antara IT

Specialist dan user.

1. Perusahaan memiliki kendali yang besar

terhadap SI/TI-nya sendiri.

2. Mengurangi biaya tenaga kerja karena

biaya untuk pekerja dalam perusahaan

biasanya lebih kecil daripada biaya yang

dikeluarkan untuk pekerja outsource.

3. Menyalurkan pemanfaatan kompetensi

perusahaan secara optimal.

Page 13: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 12

Kekurangan Kelebihan

4. Kesulitan dalam menyatakan

kebutuhanusers sehingga menyulitkan

spesialis TI dalam memahaminya dan

seringkali hal ini menyebabkan SI yang

dibuat kurang memenuhi kebutuhanuser.

5. Adanya resiko yang harus ditanggung

sendiri oleh perusahaan jika terjadi

masalah atau kesalahan dalam

pendefinisian kebutuhan data dan

informasi.

6. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang

SI/TI yang kompeten dan memilikiskill

yang memadai dapat menyebabkan

kesalahan/resiko yang harus ditanggung

sendiri oleh perusahaan.

7. Perusahaan belum tentu mampu

melakukan adaptasi dengan perkembangan

TI yang sangat pesat sehingga ada peluang

teknologi yang digunakan kurang up to

date.

4. Memiliki kemampuan untuk melihat

keseluruhan proses pengembangan SI.

5. Sistem Informasi yang dibuat dapat

direncanakan secara terstruktur sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

6. Mudah untuk melakukan modifikasi dan

pemeliharaan (maintenance) terhadap SI

karena proses pengembangannya

dilakukan oleh internal perusahaan

tersebut.

7. Lebih mudah dalam mengintegrasikan SI

yang dikembangkan oleh perusahaan

dengan sistem yang sudah ada.

8. Proses pengembangan sistem dapat

dikelola dan dimodifikasi serta dikontrol

keamanan aksesnya (security access).

9. Dapat dijadikan sebagai keunggulan

kompetitif (competitive advantage)

perusahaan dibandingkan pesaing.

Tabel 2. Kekurangan dan Kelebihan Insourcing

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan insourcing adalah:

Apakah untuk melakukan penghematan, untuk mendapatkan layanan yang lebih baik, atau

untuk kecepatan berinovasi dan lain sebagainya

Keputusan outsourcing dan insourcing perlu didukung dengan perhitungan biaya yang akurat

baik biaya langsung & tidak langsung.

Page 14: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 13

Perjanjian, Peraturan dan Perundang-undangan. Banyak kontrak outsourcing yang ada tidak

memungkinkan untuk dilakukannya pemutusan kontrak lebih awal.

Kesiapan internal. Apakah personil maupun fasilitas organisasi yang ada memadai untuk

mendukung berbagai kebutuhan internal.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transisi dari outsourcing ke

insourcing.

Strategi Persaingan. Apakah fungsi atau teknologi yang dikembangkan merupakan faktor

keunggulan strategis bagi organisasi untuk memenangkan persaingan di pasar.

Kekayaan intelektual. Apakah terdapat resiko pelanggaran kekayaan yang dapat mengancam

keunggulan diferensiasi barang atau jasa yang ditawarkan organisasi.

Page 15: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 14

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PROFIL KEMENTERIAN BUMN

Kementerian BUMN merupakan salah satu instansi pemerintahan yang membidangi urusan

pembinaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kementerian BUMN memiliki fungsi sebagai

berikut:

1. Perumusan dan penetapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan BUMN;

2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan BUMN;

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian

BUMN; dan

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian BUMN.

Sebagai entitas ekonomi milik negara, BUMN sebagaimana telah diamanatkan Presiden

Republik Indonesia, memiliki tanggung jawab agar keberadaannya bisa bermanfaat bagi

masyarakat. Kontribusi BUMN kepada masyarakat ini tertuang dalam bentuk layanan publik dan

realisasi program prioritas nasional, baik yang berupa pembangunan infrastruktur maupun

peningkatan kesejahteraan rakyat melalui 118 BUMN yang hadir di tengah masyarakat.

Berikut adalah struktur organisasi di Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Gambar 5. Struktur Organisasi Kementerian BUMN

Page 16: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 15

Berikut adalah breakdown struktur organisasi eselon I Kementerian BUMN, dimana di

bawah Kedeputian Infrastruktur Bisnis terdapat 4 (empat) Keasdepan dan salah satunya adalah

Keasdepan Data dan Teknologi Informasi.

Gambar 6. Breakdown Struktur Organisasi Kedeputian Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN

Gambar 6. Breakdown Struktur Organisasi Keasdepan Data dan TI Kementerian BUMN

Asdep Data dan Teknologi Informasi

Kabid Riset

Kasubbid Riset

BUMN I

Kasubbid Riset

BUMN II

Kabid Analisis Data

Kasubbid Analisis dan Penyajian Informasi

Kasubbid Pengelolaan Data

Kabid Teknologi Informasi

Kasubbid Perencanaan dan Kebijakan TI

Kasubbid Pengembangan TI

Kasubbid Infrastruktur dan Pemeliharaan TI

Page 17: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 16

Unit kerja yang melakukan pengelolaan dan pengembangan SI/TI adalah Bidang

Teknologi Informasi, dimana dipimpin oleh Kepala Bidang Teknologi Informasi dan dibagi lagi

menjadi 3 subbidang, yaitu:

a. Subbidang Perencanaan dan Kebijakan TI

b. Subbidang Pengembangan TI

c. Subbidang Infrastruktur dan Pemeliharaan TI

Masing-masing subbidang tersebut memiliki staf yang berstatus PNS (insourcing) dan

kontrak/outsourcing, dimana fungsi-fungsi tertentu yang bersifat statis pekerjaannya dipegang

oleh katryawan kontrak/outsourcing.

3.2 PRAKTEK INSOURCING DAN OUTSOURCING DI KEMENTERIAN

BUMN

Dalam praktek pengelolaan dan pengembangan SI/TI di Kementerian BUMN, terdapat

beberapa pemilahan pekerjaan untuk dilakukan oleh pegawai insourcing (pegawai tetap/PNS) dan

outsourcing. Keterbatasan jumlah pegawai tetap atau PNS di Bidang Teknologi Informasi,

menyebabkan perlu adanya tambahan SDM untuk membantu pengelolaan SI/TI di lingkungan

Kementerian BUMN. Mapping pegawai insourcing (pegawai tetap/PNS) dan outsourcing pada

Bidang Teknologi Informasi adalah sebagai berikut:

Subbidang Insourcing/ PNS Outsourcing

Subbidang Perencanaan dan

Kebijakan TI

Analis Informatika

(1 orang)

Helpdesk Analyst (2 orang)

Subbidang Pengembangan TI Analis Infrastruktur dan

Jaringan

(1 orang)

Technical Support (2 orang)

Network Admin (1 orang)

Application Support (1 orang)

Subbidang Infrastruktur dan

Pemeliharaan TI

Analis Informatika

(1 orang)

Senior Programmer (2 orang)

Junior Programmer (3 orang)

Mobile App Programmer

(1 orang)

Tabel 3. Mapping Pegawai Insourcing dan Outsourcing di Bidang TI

Page 18: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 17

Sebagaimana tabel di atas, terdapat 3 subbidang yang masing-masing dikepalai oleh PNS dan

terdapat staf insourcing dan outsourcing yang memiliki penugasan berbeda. Staf insourcing lebih

berperan sebagai analis atau architecture designer, sementara staf outsourcing berperan sebagai

pelaksana lapangan yang pekerjaannya cenderung bersifat statis/bukan pekerjaan strategis.

Beberapa pertimbangan direkrutnya pegawai outsourcing dalam pengelolaan SI/TI di

lingkungan Kementerian BUMN adalah sebagai berikut:

a. Pegawai Outsourcing berperan sebagai tenaga ahli yang sehari-hari bertugas sesuai dengan

job description yang telah ditetapkan dalam kontrak kerjanya.

b. Organisasi tidak menjanjikan jenjang karir untuk pegawai outsourcing, karena lingkup

pekerjaan yang statis dan tidak bersifat strategis.

c. Dibandingkan dengan menganggarkan pengadaan konsultan tenaga ahli seperti programmer,

dinilai lebih murah menganggarkan outsourcing dibandingkan dengan menganggarkan untuk

tenaga konsultan yang setiap tahunnya harus diadakan lelang/pengadaan melalui LPSE.

Dalam prakteknya, kendala yang dihadapi oleh organisasi dalam mempekerjakan pegawai

outsourcing antara lain:

a. Tidak adanya jenjang karir bagi staf outsourcing, menyebabkan seringnya pegawai

outsourcing yang resign sebelum masa kontrak selesai.

b. Selain itu, belum adanya Knowledge Management System dalam organisasi menyebabkan

transfer knowledge ketika pegawai outsourcing resign belum ter-delivery secara keseluruhan

kepada pegawai outsourcing yang baru.

c. Beberapa kompetensi pegawai outsourcing agak sulit untuk didapatkan karena bersifat sangat

teknis dan memerlukan sertifikasi khusus (CCNA) seperti outsourcing untuk Network

Administrator.

d. Perlu adanya update/benchmarking dengan organisasi lainnya dalam memberikan salary rate

kepada pegawai outsourcing, agar bisa mendapatkan pegawai yang berkompeten di

bidangnya.

Page 19: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 18

BAB IV

KESIMPULAN

Dalam praktek pendekatan ketenagakerjaan pengelolaan dan pengembangan SI/TI secara

insourcing dan outsourcing di Kementerian BUMN, beberapa hal yang menjadi pertimbangan

dilakukannya ketenagakerjaan hibrid tersebut, antara lain:

1. Mempertimbangkan prioritas, kemampuan finansial, kemampuan infrastruktur dan kesiapan

sumber daya manusia dalam hal memperoleh, memproses serta menganalisa data yang menjadi

informasi untuk kepentingan lembaga.

2. Dalam melakukan pengembangan dan pengelolaan SI/TI, perlu adanya pemilahan/mapping

pekerjaan-pekerjaan yang akan dibebankan oleh pegawai insourcing atau outsourcing.

3. Pemilihan alternatif kombinasi ketenagakerjaan hibrid akan membawa dampak positif dan

negatif bagi organisasi, namun tentunya perlu ada mitigasi risiko yang harus dipertimbangkan

untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi.

Page 20: INSOURCING VS OUTSOURCING DALAM STUDI KASUS DI …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM... · 2017. 2. 27. · Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian

Insourcing VS Outsourcing Dalam Studi Kasus Kementerian BUMN, Ika Setyawati, 2017 19

DAFTAR PUSTAKA

McLeod R. Management Information Systems: A Study of Computer-Based Information System.

McLeod R & Schell GP. 2008. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10, Terjemahan. Jakarta:

Salemba Empat.

O’Brien, J. and Marakas, G. (2010), Management Information Systems, 10th ed., McGraw-

Hill/Irwin, New York.

Emleton, P.R. and P.C. Wright (1998). A practical guide to successful outsourcing.

Empowerment in Organization. 6 (3) : 94 – 106

Indrajit RE. Djokopranoto R. 2003. Proses Bisnis Outsourcing. Gramedia Widiasarana

Indonesia. Jakarta.

Kremic, Tibor; Oya Icmeli Tukel and Walter O. Rom. (2006). Outsourcing decision support :a

survey of benefit, risks and decision factora. Supply Chain Managenment : An International

Journal. 11 (6) : 467 – 482.

O’Brien James. 2007. Introduction to Information Systems. Salemba Empat. Jakarta.

O’Brien, James A. 2008. Pengantar Sistem Informasi : Perspektif Bisnis dan Manajerial Edisi

12. Salemba Empat. Jakarta.

PPM Institute of Management. Outsourcing dalam www.ppm-manajemen.ac.id. [30 Januari

2014].

Overby, S. (2010), Goodbye Outsourcing, Hello Insourcing: A Trend Rises, (Tautan Internet:

http://www.cio.com/article/2411036/outsourcing/goodbye-outsourcing–hello-insourcing–a-

trend-rises.html, diakses 17 Februari 2017)