institut teknologi pln manajemen risiko kesehatan …

135
i INSTITUT TEKNOLOGIPLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA SEKSI A TAHAP 1 RUAS SUNTER-PULO GEBANG PROYEK PEMBANGUNAN 6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA SKRIPSI AFIF MA’RUF 201521098 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN INSTITUT TEKNOLOGI PLN JAKARTA, 2020

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

i

INSTITUT TEKNOLOGI– PLN

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

(K3) PADA SEKSI A

TAHAP 1 RUAS SUNTER-PULO GEBANG

PROYEK PEMBANGUNAN 6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM

KOTA JAKARTA

SKRIPSI

AFIF MA’RUF

201521098

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA, 2020

Page 2: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan Judul

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA STUDI

A TAHAP 1 RUAS SUNTER-PULO GEBANG

PROYEK PEMBANGUNAN 6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA

Disusun Oleh:

Afif Ma’ruf

NIM: 2015-21-098

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Program Studi Sarjana Teknik Sipil

Institut Teknologi PLN

Jakarta, 1 Agustus 2020

Mengetahui, Disetujui,

Desi Putri, S.T.,M.Eng Gita Puspa Artiani, ST, MT

Kepala Program Studi Teknik Sipil Pembimbing Skripsi

Page 3: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

iii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : Afif Ma’ruf

NIM : 2015-21-098

Program Studi : Sarjana Teknik Sipil

Judul Skripsi : Manajemen Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Pada Seksi A Tahap 1 Ruas Sunter-Pulo Gebang Proyek

Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus sidang Skripsi pada program Sarjana

Strata 1 pada program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi PLN pada Tanggal 29-

Agustus 2020.

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

Irma Sepriyanna,ST, MT Ketua Penguji

Ir. Hastanto Sm ,. MT Sekretaris Penguji

Ir. Sriyono D. Siswoyo,. M.Eng,Sc Anggota Penguji

Mengetahui,

Kepala Program Studi Teknik Sipil

(Desi Putri, S.T.,M.Eng )

Page 4: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

v

Page 5: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Civitas akademika Institut Teknologi PLN, Saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Afif Ma’ruf

NIM : 2015-21-098

Program Studi : Sarjana Teknik Sipil

Judul Skripsi : MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA (K3) PADA SEKSI A TAHAP 1 RUAS SUNTER-

PULO GEBANG PROYEK PEMBANGUNAN 6 (ENAM)

RUAS JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA

Demi pengembangan Ilmu pengetahuan, Menyetujui untuk memberikan kepada

INSTITUT TEKNOLOGI PLN Hak bebas Royalti Non Eksklusif (Nonexclusive

Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA

SEKSI A TAHAP 1 RUAS SUNTER-PULO GEBANG PROYEK PEMBANGUNAN

6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA. Beserta perangkat yang

ada (Jika Diperlukan), Dengan hak bebas Royalti Non Eksklusif ini INSTITUT

TEKNOLOGI PLN berhak menyimpan, mengalih media/informatika, mengelola

dalamm bentuk pangkalan Data (Database), merawat, dan mempublikasikan

Skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis, pencipta

dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya .

Dibuat di : Jakarta

Pada Tanggal : 20 Maret 2020

Yang menyatakan

(Afif Ma’ruf)

Page 6: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT, Shalawat serta salam semoga

terlimpahkan kapada Nabi Muhammad SAW, atas rahmat-Nya lah penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Risiko Kesehatan Dan Keselamatan

Kerja (K3) Pada Seksi A Tahap 1 Ruas Sunter-Pulo Gebang Proyek Pembangunan 6

(Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi

tugas akademik yang menjadi syarat dalam menyelesaikan mata kuliah skripsi.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan

serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua, Bapak Almarhum Aiptu Zulnasri dan Ibuk Nurfauziah Spd yang

tiada hentinya memberikan dukungan moril, materil, dan do’a.

2. Desi Putri, S.T.,M.Eng selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil

3. Dan semua saudara saya yang selalu memberikan semangat serta waktu dikala

kesibukan masing - masing.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca untuk laporan ini, demi

perbaikan di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga hasil yang telah

penulis susun dapat bermanfaat bagi orang yang membaca.

Page 7: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

vii

UCAPAN TERIMAKSIH

Dengan ini saya menyampaikan ucapan terimaksih kepada yang terhormat :

Ibu Gita Puspa Artiani, S.T.,M.T Selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa

memberikan pengarahan, saran-saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Terimakasih yang sama saya sampaikan kepada para Pakar/Ahli K3 dan semua

Pihak yang berada pada Proyek yang saya kunjungi yang telah memberikan respon

yang baik terhadap pengisian Kuesioner yang saya berikan.

Jakarta, 28 Agustus 2020

Afif Ma’ruf

NIM: 2015-21-098

Page 8: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

viii

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA

SEKSI A TAHAP 1 RUAS SUNTER-PULO GEBANG

PROYEK PEMBANGUNAN 6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM KOTA

JAKARTA

Afif Ma’ruf , 2015-21-098

dibawah bimbingan Gita Puspa Artiani, ST, MT

ABSTRAK

Proyek konstruksi dan pembangunan khusunya pada jalan tol tidak pernah

lepas dari berbagai masalah baik teknis maupun masalah non teknis. Masalah ini

disebabkan berbagai macam faktor yang lalu kita kenal sebagai risiko yang dapat

timbul baik terduga maupun tidak terduga. Risiko-risiko tersebut akan sangat

mempengaruhi kinerja proyek dan mengakibatkan kerugian dari berbagai sektor.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi bahaya risiko, menilai setiap risiko

yang terjadi, dan memberikan tindakan pengendalian risiko terhadap risiko K3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada seksi A tahap 1 pembangunan 6

(Enam) Ruas Jalan Tol dalam Kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan metode survei berupa kuesioner. Data dianalisis

menggunakan metode pembobotan (scoring). Hasil penelitian ini menunjukkan

hasil risiko dan hasil analisis data dari 30 responden bahwa seluruh data valid

pada bagian cumulative percent terlihat penilaian “Relevan” sebanyak 50.0%

diambil 46.7% dari jumlah frekuensi terbesar dan ditambahkan dengan jumlah

persentase 3.3% dari jumlah frekuensi terkecil. Sedangkan untuk “Sangat

Relevan” adalah 100% yaitu nilai kumulatif dari penjumlahan 46.7% (Relevan)

ditambah dengan 3.3% (Cukup Relevan) dan ditambah lagi dengan 50.0%

(Sangat Relevan) maka dikatakan sudah cukup baik dan efektif.

Kata Kunci : Analisis Risiko, Penerapan (K3),Proyek Konstruksi, Kajian, tindakan

Preventif

Page 9: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

ix

STUDY ON THE IMPLEMENTATION OF WORK AND HEALTH SAFETY (K3)

CASE STUDY OF THE CONSTRUCTION SECTION 1 OF SUNTER-PULO

GEBANG SECTION PROJECT FOR CONSTRUCTION OF 6 (SIX)

TOLL ROAD IN JAKARTA

Afif Ma’ruf , 2015-21-098

under the guidance of Gita Puspa Artiani, ST., MT

ABSTRACT

Construction and development projects on the toll road are never separated from

various technical issues and non-technical problems. This problem is due to

various factors that we know as a risk that can arise both unpredictable and

unexpected. These risks will greatly affect the project's performance and result in

losses from various sectors. The purpose of this research is to identify risk

hazards, assess the risks involved, and provide risk control measures against the

risk of K3 (Occupational Safety and Health) at section 1 of the development of 6

(six) toll road sections within Jakarta. This study used quantitative approaches with

survey methods in the form of questionnaires. Data is analyzed using a scoring

method. The results of this research show the results of the risk and the results of

data analysis of 30 respondents that all data valid in the cumulative percent seen

as the "relevant" rating is 50.0% taken 46.7% of the largest number of frequencies

and added with a percentage amount of 3.3% from the smallest number of

frequencies. As for "highly relevant" is 100% which is the cumulative value of the

summation of 46.7% (relevant) plus 3.3% (quite relevant) and plus again with

50.0% (very relevant) then it is said to be quite good and effective.

Keywords: risk analysis, Application (K3), construction project, study, preventive

measures

Page 10: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………………………. ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI.................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi

UCAPAN TERIMAKSIH ....................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR RUMUS ................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Permasalahan Penelitian ...................................................................... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah……………………………………………… 3

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah………………………………………… 3

1.2.3 Rumusan Masalah……………………………………………….. 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………………… 4

1.3.1 Tujuan Penelitian………………………………………………… 4

1.3.2 Manfaat Penelitian……………………………………………….. 5

1.3.3 Sistematika Penulisan............................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 6

2.1 Teori Pendukung................................................................................... 6

2.1.1 Pengertian Risiko………………………………………………… 6

2.1.2 Sumber-Sumber Penyebab Risiko……………………………… 6

2.1.3 Identifikasi Variabel Risiko……………………………………….. 6

2.1.4 Manajemen Risiko K3…………………………………………….. 8

2.1.5 Proses Manajemen Risiko……………………………………….. 9

Page 11: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

xi

2.1.6 Penanganan Risiko/Mitigasi Risiko……………………………… 12

2.1.7 Populasi dan Sampel………………………………………….…. 13

2.1.8 Responden………………………………………………………... 14

2.1.9 Kuisioner…………………………………………………………... 14

2.1.10 Uji Validitas dan Uji Reabilitas…………………………………. 15

2.1.11 Tingkat Ketelitian dan Keyakinan………………………….…... 16

2.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 21

3.1 Perencanaan Penelitian. ........................................................................ 21

3.1.1 Pengumpulan Data………………………………………………... 21

3.1.2 Diagram Alir Penelitian……………………………………………. 22

3.1.3 Instrumen Pengumpulan Data…………………………………… 25

3.2 Teknik Pengambilan Sampel.................................................................. 28

3.2.1 Teknik Analisa Data………………………………………………..28

3.2.2 Menentukan Variabel Risiko………………………………………28

3.2.3 Uji Validitas Data………………………………………………….. 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................30

4.1 Pengumpulan Data.................................................................................30

4.2 Penyebaran Kuisioner ........................................................................... 30

4.3 Klarifikasi Responden ............................................................................30

4.3.1 Klarifikasi Responden Berdasarkan Jenis Usia…………………31

4.3.2 Klarifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir…… . 32

4.3.3 Klarifikasi Responden Berdasarkan Jabatan Proyek………….. 33

4.3.4 Klarifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja………. 34

4.4 Penilaian Variabel Risiko........................................................................ 35

4.4.1 Skala Penilaian Variabel Risiko..………………………………… 35

4.4.2 Analisis Penilaian Pernyataan Kuesioner.................................. 35

4.4.3 Rangkuman Hasil Penilaian Masing-masing Pernyataan..........40

4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................................... 41

4.5.1 Uji Validitas................................................................................ 41

4.5.2 Uji Reliabilitas............................................................................ 43

Page 12: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

xii

4.6 Analisis Data…………………………………………………………….........44

4.6.1 Penilaian Risiko .........................………………………………… 44

4.6.2 Perhitungan Rata-Rata peluang……………………………….... 45

4.6.3 Perhitungan Rata-Rata dampak………...............……………… 46

4.6.4 Perhitungan Risiko ...................…………………………………. 46

4.6.5.Hasil Perhitungan Indeks Risiko............................................... 47

4.7. Analisis Level, Matriks dan Mitigasi Risiko ..........................…………... 48

4.8. Analisis Penanganan Risiko.................................................................. 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 54

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 54

5.2 Saran ................................................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 56

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................... 58

Page 13: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Tingkat Kemungkinan………………………………………….………. 10

Tabel 2.2 Nilai Tingkatan Keparahan……………………………………….……….….10

Tabel 2.3 Skala Tingkatan Risiko…………………………………………….………... 11

Tabel 2.4 Tingkatan Risiko Menurut AS/NZS 4360:2004……………………………. 11

Tabel 2.5 Penanganan Terhadap Risiko………………………………………………. 12

Tabel 2.6 Kategori Penilaian Kuesioner……………................................................. 15

Tabel 2.7 Nilai Alpha Cronbach............................................................................... 16

Tabel 3.1 Variabel-Variabel Risiko........................................................................... 26

Tabel 3.2 Contoh Kuisioner bagian 2 dan bagian 3................................................. 27

Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia…………………………………. 31

Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir....................... 32

Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan & Proyek………………..... 33

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Kategori Pengalaman Kerja……… 34

Tabel 4.5 Hasil Frekuensi Pernyataan 1 (X.1.1)……………………………….…… 35

Tabel 4.6 Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-5 (X.2.1)………………………………… 37

Tabel 4.7 Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-14 (X.2.1)……………………………… 39

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Penilaian Masing-masing Pernyataan...................... 40

Tabel 4.9 Kode Masing-masing Pernyataan Kuesioner......................................... 41

Tabel 4.10 Uji Validitas............................................................................................ 42

Tabel 4.11 Jumlah Valid Responden....................................................................... 43

Tabel 4.12 Cronbach’s alpha Uji Reliabilitas........................................................... 44

Tabel 4.13 Kategori Nilai Level Peluang/Kemungkinan.......................................... 45

Tabel 4.14 Kategori Nilai Tingkat Dampak/Keparahan........................................... 45

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Indeks Risiko............................................................ 47

Tabel 4.16 Peringkat, Matriks dan Mitigasi Risiko................................................... 48

Tabel 4.17 Penanganan Risiko................................................................................ 51

Page 14: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

xiv

DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1 Metode Slovin……………………….………………………………......... 13

Rumus 2.2 Uji Validitas .......................................................................................... 16

Rumus 2.3 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 16

Rumus 3.1 Perhitungan Responden………………………………….….………….... 28

Rumus 4.1 Penentuan Jumlah Sampel……………………………………………….. 30

Rumus 4.2 Perhitungan Validitas............................................................................ 43

Rumus 4.3 Perhitungan Rata-Rata Peluang………………………………………..... 46

Rumus 4.4 Perhitungan Rata-Rata Dampak………………………………………..... 46

Rumus 4.5 Perhitungan Risiko……………………………………………………….... 46

Page 15: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Manajemen Akar Kecelakaan Kerja…………………………………..... 8

Gambar 2.2 Proses Manajemen Risiko AS/NZS4360……………………………..... 9

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian………………………………………………....... 22

Gambar 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia............................................ 31

Gambar 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir................... 32

Gambar 4.3 Klasifikasi Responden berdasarkan Jabatan dalam Proyek................ 33

Gambar 4.4 Klasifikasi Responden berdasarkan Pengalaman Kerja...................... 34

Gambar 4.5 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Pertama (X1.1)...................... 36

Gambar 4.6 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-5 (X2.1)............................ 38

Gambar 4.7 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-14 (X7.2).......................... 39

Gambar 4.8 Peringkat Risiko………………………………………………………...... 50

Page 16: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Format Kuisioner

Lampiran 2. Hasil Kuisioner Responden

Lampiran 3. Hasil Kuisioner Penelitian Variabel Risiko

Lampiran 4. Hasil Kuisioner Penelitian Tingkat Peluang

Lampiran 5. Hasil Kuisioner Penelitian Dampak

Lampiran 6. Uji Validitas Dan Reabilitas

Lampiran 7. Distribusi Nilai r Tabel

Lampiran 8. Hasil Distribusi Frekuensi pada Masing-Masing Pernyataan

Page 17: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …
Page 18: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa hal yang menjadi

perhatian serius pada pelaksanaan pekerjaan proyek yaitu masalah

kesehatan, keselamatan kerja serta lingkungan. Dalam hal ini risiko dapat

terjadi dikarenakan kontrol perusahaan yang kurang dan beberapa faktor

lainnya sepert manusia dan peralatan yang digunakan. Berikut merupakan

beberapa hal yang diterapkan guna mengurangi risiko yang dapat muncul

yakni dibutuhkan identifikasi, analisis, serta mitigasi terhadap kemungkinan

risiko yang dapat timbul.

Untuk haI ini, secara umum di Indonesia masalah kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) seringkali terabaikan. Menurut penilaian Biro Pusat

Statistik (BPS) memperIihatkan peningkatan jumlah tenaga kerja konstruksi,

dari 4.844.689 orang pada tahun 2010 menjadi hampir dua kaIi lipat di 2015,

sejumlah 8.208.086 orang atau 7% dari 114 juta orang pekerja (BPS, 2016).

Sektor ini juga dianggap sebagai salah satu sektor yang berisiko tinggi

terjadinya kecelakaan kerja. Terdapat sejumlah data keceIakaan kerja yang

dijelaskan sebeIumnya secara khusus tak memuat informasi kecelakaan

kerja di bidang konstruksi, namun sejumlah sumber (BPJS

Ketenagakerjaan, 2016) (Pritanti, Purwoto, & Solechan, 2012) mencatat

di sektor konstruksi setidaknya terjadi 30% kasus kecelakaan kerja. Terdapat

jumIah tenaga kerja serta risiko yang besar dalam keceIakaan kerja dalam

sektor konstruksi ialah aspek yang harus diperhatikan.

Seperti proyek konstruksi Iainnya, proyek pembangunan jalan tol juga

tak lepas dari sejumlah masalah teknis dan non teknis. Masalah tersebut

diakibatkan dari sejumlah faktor yang lalu disebut risiko proyek konstruksi.

Risiko itu akan sangat mempengaruhi kinerja proyek serta kerugian baik dari

sektor biaya, waktu serta mutu, yang menentukan keberhasilan suatu proyek

konstruksi (Kangari, 1995). Pada akhirnya risiko bisa muncul terduga

maupun tak terduga (Smith, 1992).

Page 19: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

2

Vaughan (1978) mengemukakan risiko sebagai: risk is the chance of

loss (risiko ialah kemungkinan munculnya kerugian). Risiko juga bisa

dihubungkan dengan peluang terjadi hal negatif yang tidak diharapkan atau

tidak terduga, dengan kata lain kemungkinan tersebut karena adanya

ketidakpastian kondisi yang mengakibatkan tumbuhnya risiko yang berasal

dari sejumlah aktivitas.

Proyek Pembangunan PADA SEKSI A TAHAP 1 (STUDI KASUS

PEMBANGUNAN 6 (ENAM) RUAS JALAN TOL DALAM KOTA

JAKARTA). Salah satu pekerjaan yang masih dalam fase pelaksanaan ialah

pekerjaan bangunan atas yang mencakup tiga tahapan yakni stressing,

erection, serta expansion joint. Pekerjaan ini dilaksanakan di ketinggian ± 5

meter di atas permukaan tanah. Menurut survey pendahuluan yang

dilaksanakan peneliti, hampir seluruh tahap kerja pada pekerjaan berikut

mempunyai potensi risiko misalnya jatuh dari ketinggian, dikarenakan

banyaknya pekerjaan yang diterapkan di ketinggian, selain itu sejumlah

potensi bahaya lain yang dihadapi ialah tertimpa alat berat, terkena alat kerja

manual, terkena maneuver alat, tersengat listrik, tangan terjepit, serta

berpotensi lebih parah tertimpa girder dan semacamnya. Dengan

manajemen risiko, hal tersebut harusnya dapat diminimalisir. Yang mana

sistem manajemen keselamatan, kesehatan kerja serta lingkungan

diharapkan bisa diimplementasikan di pelaksanaan pekerjaan konstruksi,

hingga bisa menekan terjadinya kecelakaan kerja saat pelaksanaan

pekerjaan konstruksi serta bisa mengenali risiko yang muncul mulai dari

yang tertinggi hingga terendah. Penelitian berikut bertujuan guna

mengetahui identifikasi risiko, penyusunan peringkat risiko, serta guna

mengetahui langkah-langkah yang dilaksanakan guna mengurangi risiko

(mitigasi risiko) sistem K3 Pada Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus

Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta).

Pada penelitian terdahulu pada Proyek Pembangunan Jalan Layang

Tol BORR seksi 2A dengan hasil penelitiannya, risiko tertinggi pada

pekerjaan bangunan atas yakni risiko lepasnya box girder dari holder crane

serta lepasnya box girder dari gantry serta adanya 40 sub proses langkah

kerja yang ada pada kategori tingkat risiko Very high. Pelaksanaan

Page 20: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

3

identifikasi bahaya serta analisis risiko di tempat kerja di Indonesia mengacu

pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012

tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3). Yang mana pada peraturan itu, identifikasi bahaya serta analisis

risiko ialah hal mutlak yang wajib dilaksanakan suatu perusahaan guna

rangka mencegah serta menekan kecelakaan kerja serta penyakit akibat

kerja (PAK) dan tercapainya tempat kerja yang nyaman, efisien, serta

produktif. Disisi lain, identifikasi bahaya serta analisis risiko ialah suatu wujud

perencanaan K3 yang dipergunakan untuk landasan disusunnya program

maupun kebijakan K3. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50

tahun 2012).

1.2. Permasalahan penelitian

1.2.1. Identifikasi Masalah

Mengacu pada penjabaran latar belakang tersebut, penelitian ini

mengidentifikasi masalah berikut:

1. Mengenai kesehatan serta keselamatan kerja bagi pekerja Pada

Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan

Tol Dalam Kota Jakarta).

2. Bagamana penerapan K3 bagi para pekerja

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah

Pembatasan ruang lingkup penelitian ialah;

1. Hanya dibatasi di wilayah Pada Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus

Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta). Yaitu

Di Depan Mall Of Indonesia dengan populasi 42 orang.

2. Risiko yang ditinjau hanya di fokuskan untuk pekerja.

3. Penelitian ini mengevaluasi risiko pelaksanaan dari sisi kontraktor

serta tak melihat pengaruh risiko pada perencanaan.

4. Responden pada penelitian ini meliputi kontraktor pelaksana Pada

Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan

Tol Dalam Kota Jakarta).

Page 21: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

4

5. Batasan yang diteliti adalah tentang kesehatan serta keselamatan

kerja (K3) dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.2.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berikut disusun berdasarkan uraian latar belakang

diatas:

1. Bagaimana mengidentifikasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

Pada Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas

Jalan Tol Dalam Kota Jakarta).

2. Berapakah hasil penilaian risko yang didapatkan atas risiko-risiko K3

(kesehatan dan keselamatan kerja)?

3. Bagaimana penanganan terhadap risiko K3 (kesehatan dan

keselamatan kerja?

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berikut ialah:

1. Mengidentifikasi bahaya risiko K3 Pada Seksi A Tahap 1 (Studi Kasus

Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta).

2. Melakukan penilaian tiap risiko yang terjadi dalam Seksi A Tahap 1

(Studi Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota

Jakarta.

3. Memberikan suatu tindakan penanganan risiko K3 (Keselamatan dan

Kesehatan Kerja).

1.3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian berikut dapat bermanfaat untuk:

1. Memudahkan pengendalian risiko karena adanya daftar risiko/ risiko

telah teridentifikasinya, jadi kerugian akibat kecelekaan kerja mampu

ditekan sekecil mungkin.

2. Dapat menjadi acuan bagi stake holder guna menurunkan angka

kecelakaan kerja pada bidang konstruksi.

Page 22: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

5

3. Guna meningkatkan wawasan pembaca terkait manajemen risiko

kesehatan serta keselamatan kerja pada proyek konstruksi.

1.3.3. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri dari :

BAB I Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang permasalahan

penelitian, tujuan penelitian, manfaat peneliian dan sistematika

penulisan.

BAB II Landasan Teori, yang berisi tentang tinjauan pustaka dan

landasan teori , pengertian k3, pengertian manajemen keselamatan

dan ksehatan kerja.

BAB III Metode Penelitian, yang berisi tentang analisis kebutuhan, dan

proses penelitian.

BAB IV Hasil dan Pembahasan, yang berisi tentang analisa

pengolahan data yang menggunakan microscoft excel dan microscoft

word.

BAB V Penutup, yang berisi tentang kesimpulan serta saran-saran

mengenai penelitian yang telah dilakukan.

Page 23: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. TEORI PENDUKUNG

2.1.1. Pengertian risiko

Istilah risiko bersumber dari bahasa Arab, bermakna hadiah yang tak

diharapkan datangnya dari surga. Risiko ialah hal yang berorientasi pada

ketidakpastian terjadinya satu kejadian dalam jangka waktu tertentu dimana

kejadian tersebut mengakibatkan suatu kerugian baik kerugian kecil yang tak

begitu bermakna maupun kerugian besar yang berdampak pada

kelangsungan hidup perusahaan tertentu. Umumnya risiko dilihat sebagai

hal negatif, layaknya bahaya, kehilangan serta konsekuensi lain. Kerugian itu

ialah wujud ketidakpastian yang harusnya dimengerti serta secara efektif

dikelola organisasi selaku bagian dari strategi hingga bisa sebagai nilai

tambah serta mendukung capaian tujuan organisasi (Norman:1993).

2.1.2. Sumber-sumber Penyebab Risiko

Menurut sumber penyebab (Flanagan & Norman, 1993), risiko bisa

dikategorikan, diantaranya:

1. Risiko Internal, ialah risiko yang berasal dari dalam perusahaan.

2. Risiko Eksternal, berasal dari luar lingkungan perusahaan.

3. Risiko Keuangan, ialah risiko yang diakibatkan faktor-faktor ekonomi

serta keuangan, misalnya tingkat bunga, perubahan harga, serta mata

uang.

4. Risiko Operasional, merupakan seluruh risiko yang tak tercakup risiko

keuangan yang diakibatkan faktor-faktor alam, manusia serta teknologi.

2.1.3. Identifikasi Variabel Resiko

Penentuan variabel dapat dikategorikan dalam variabel bebas serta

variabel terikat. Penentuan variabel bebas juga terikat ditentukan oleh hasil

studi Literatur penelitian-penelitian sebelumnya dan hasil wawancara bebas.

Adapun variabel-variabel yang diteliti sebagi berikut (Norman:1993).

Page 24: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

7

1. Galian tanah menggunakan Excavator

Pekerjaan galian tanah dengan excavator adalah pekerjaan dengan

mengunakan alat berat. Pada pekerjaan ini bisa terjadi beberapa

kemungkinan terjadinya risiko kerja diantaranya: fasilitas/pekerja

sekitar yang tertabrak peralatan excavation, tanah longsor/runtuhnya

dinding samping, terjatuhnya pekerja/kendaraan ke lubang galian.

2. Lifting Material menggunakan service crane

Pekerjaan ini menggunakan tower crane sebagai perantara

pemindahan, pemasangan dan pengangkatan material. Risiko kerja

yang kemungkinan terjadi: pekerja tertimpa material.

3. Pemotongan tiang Bore Pile

Dilakukan dengan mengunakan alat dan ada kemungkinan pekerja

terluka karena alat tersebut.

4. Erection

Adalah pekerjaan perakitan komponen komponen baja menjadi frame

atau kerangka, risiko yang mungkin terjadi pada pekerrjaan ini adalah:

Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas, terjatuhnya material dari

ketinggian serta menimpa pekerja.

5. Pembesian, Bekisting, dan Parapet

Karena pekerjaan ini berada di ketinggian maka risiko yang

kemungkinan terjadi adalah: terjatuhnya pekerja dari ketinggian,

terjatuhnya bekisting dan menimpa pekerja/fasilitas, pekerja terluka

ketika bekerja.

6. Pengecoran

Ada beberapa kemungkinan risiko yang bisa terjadi diantaranya:

jatuhnya pekerja dari ketinggian dan saat menegakkan cetakan beton.

7. Pekerjaan jalan

Karena pekerjaan perkerasan ini menggunakan alat berat dan faktor

lingkungan yang berdebu, jadi beberapa risiko yang mungkin terjadi

adalah: semprotan perekat (aspal cair) yang mengenai pekerja, debu

yang mengakibatkan gangguan pernafasan.

Page 25: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

8

8. Pekerjaan marka jalan

Pekerjaan ini menggunakan compressor sebagai alatnya dan ini

memungkinkan terjadinya risiko gangguan pernapasan yang dialami

pekerja akibat compressor.

9. Instalasi kabel

Pekerjaan ini menggunakan tang press hidrolik sebagai alatnya, dan

kemungkinan risiko yang terjadi adalah terluka saat menggunakan

alat tang press hydraulic.

2.1.4. Manajemen Risiko K3

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah suatu ilmu

perilaku yang meliputi segi sosial serta eksak tak bisa dilepaskan dari

tanggungjawab keselamatan serta kesehatan kerja baik dari sisi

pengambilan keputusan serta organisasi maupun perencanaan, baik

gangguan kesehatan, kecelakaan kerja maupun pencemaran lingkungan

wajib menjadi bagian biaya produksi. Secara umum, manajemen K3 mencari

serta mengumpulkan kekurangan operasional yang memungkinkan

timbulnya kecelakaan. Hal tersebut bisa diterapkan dengan cara

memaparkan penyebab kecelakaan (akar masalah), serta melakukan

penelitian apa pengendalian secara seksama dapat dilaksanakan atau tidak.

Kurang lengkapnya kesalahan operasional, kesalahan perhitungan, tidak

tepatnya keputusan, serta kurang tepatnya manajemen mampu

memunculkan risiko terjadinya kecelakaan.

Gambar 2.1. Manajemen Akar Kecelakaan Kerja

Sumber : Rumondang (1995)

Page 26: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

9

Tujuan manajemen risiko guna mengenali risiko suatu proyek serta

menguraikan strategi guna meminimalisir ataupun bahkan menghindari,

disisi lain juga wajib dicari solusi guna meningkatkan peluang yang ada

(Wideman, 1992). Guna menggapai tujuan itu dibutuhkan suatu prosedur

dalam pengangnan risiko-risiko yang ada, jadi saat menangani risiko tak

akan timbul kesalahan. Tahap itu diantaranya identifikasi, penanganan risiko

serta pengukuran risiko.

Gambar 2.2 Proses dalam manajemen risiko AS/NZS 4360

Sumber : Ramli (2010)

2.1.5. Proses Manajemen Risiko

Manajemen risiko dijalankan melalui tahap berikut;

1. Perencanaan Manajemen Risiko, melingkupi tahap keputusan

bagaimana cara pendekatan serta perencanaan aktivitas manajemen

risiko proyek.

2. Identifikasi Risiko, yakni mengidentifikasi jenis risiko yang mungkin

(dan umumnya) ditemui tiap pelaku bisnis.

3. Analisis Risiko Kualitatif, ialah tahap penilaian (assessment) dampak

serta kemungkinan risiko yang telah dikenali. Tahap tersebut

dilaksanakan dengan menata risiko menurut efeknya pada tujuan

proyek. Australian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS)

4360:2004 digunakan sebagai skala pengukuran analisa kualitatif,

berikut skala pengukurannya:

Page 27: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

10

Tabel 2.1 Nilai tingkat kemungkinan

Tabel 2.2 Nilai tingkat keparahan

Page 28: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

11

Tabel 2.3. Skala tingkatan risiko

Tabel 2.4. Tingkatan risiko menurut AS/NZS 4360:2004

Sumber : Adapted from the AS/NZ 4360 Standard Risk Matrix and NHS QIS Risk Matrix

Sumber: Ramli, Soehatman. “Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS Risk Management”

Keterangan:

Very high Risk : Sangat berisiko tinggi.

High Risk : Berisiko tinggi

Medium Risk: : Berisiko sedang

Low Risk : Berisiko rendah

1. Analisis Risiko Kuantitatif merupakan tahap pengenalan secara

numeric probabilitas tiap risiko serta konsekuensi pada tujuan proyek.

2. Perencanaan Respon Risiko (risk response planning) ialah tahap

yang dilaksanakan guna menekan tingkat risiko yang ditemui hingga

batas yang bisa ditolerir.

3. Pengendalian serta Monitoring Risiko, merupakan tahap pengawasan

risiko yang telah dikenali, mengawasi risiko yang tertinggal, serta

mengenali risiko baru, menentukan implementasi risk management

plan serta menilai efektivitasnya dalam pengurangan risiko.

Page 29: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

12

2.1.6. Penanganan Risiko/ Mitigasi risiko

Mitigasi risiko ialah penanganan risiko yang dijumpai serta mampu

dijalankan menurut sejumlah pilihan. Berhubungan dengan pengannganan

risiko, ada lima langkah dasar yang dapat digunakan dalam tabel berikut.

Tabel 2.5. Penanganan Terhadap Risiko

Sumber : Australia/ New Zealand Standard AS/NZS 4360:2004

(Flanagan & Norman, 1993) menyatakan penanganan terhadap risiko

yang memerlukan penanganan atau biasa disebut dengan mitigasi risiko

dapat diterapkan menurut sejumlah pilihan yakni menahan risiko (risk

retention), WE9QW0QA memindahkan risiko (risk transfer), mengurangi

risiko (risk reduction), menjauhi risiko (risk avoidance).

Salah satu contoh penanganan, risk reduction yaitu penerapan aturan

yang jelas menurut metode pelaksanaan pekerjaan mengacu pada sistem

manajemen keselamatan serta kesehatan kerja utamanya terkait standar

alat pelindung diri (APD) bahwasanya pihak kontraktor diwajibkan

memberikan peralatan keselamatan standar. Sedangkan contoh

penanganan, risk transfer adalah dengan cara pengansuransian seluruh

pekerja serta pelaksana yang berpartisipasi pada proyek menggunakan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).

Sejumlah penelitian-penelitian sebelumnya banyak mengangkat

manajemen risiko K3 dalam pembangunan konstruksi jenis gedung/

apartemen, karenanya penulis mengangkat hal lain yang belum pernah

diteliti sebelumnya yang berhubungan dengan manajemen risiko K3 dalam

pembangunan konstruksi yang berbeda yakni konstruksi flyover. Masalah

penelitian ini terkait idendifikasi dan pengendalian manajemen risiko sistem

Page 30: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

13

K3, yaitu mengidentifikasi risiko serta menyusun peringkat risiko, dan juga

apa langkah yang wajib dilaksanakan (mitigasi risiko) sistem K3 guna

mengurangi dampak negatif yang dapat timbul Pada Seksi A Tahap 1 (Studi

Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta). Berikut

ialah faktor yang dapat memberi pengaruh risiko kecelakaan konstruksi.

2.1.7. Populasi dan Sampel

Sugiyono (2008) menjelaskan, populasi ialah area generalisasi yang

mencakup obyek/subyek yang memiliki kualitas serta sifat tertentu yang

ditentukan peneliti guna dipelajari lalu disimpulkan. Populasi penelitian ini

ialah 42 orang termasuk Project Manager, Chief Safety Officer, Safety

Manager, Safety Supervisor, Pekerja. Sementara itu sampel ialah sebagian

dari jumlah dan sifat yang dimiliki populasi. 30 orang digunakan sebagai

sampel penelitian ini. Menurut Soegeng seperti dikutip Tahir (2011:38)

syarat-syarat paling penting pengambilan sampel ialah:

1. Merepresentasikan populasi (mewakili) menggambarkan sifat ataupun ciri

populasi sebanyak mungkin.

2. Sampel harus mampu memastikan tingkat keakuratan, ketepatan,

kesalahan baku yang ditetapkan dari perbedaan hasil yang didapat dari

sampel dengan hasil yang didapat dari populasi, dengan catatan bahwa

kedua metode dilaksanakan sama.

3. Pengumpulan sampel harus mudah dilaksanakan dan sederhana,

4. Harus bisa memberikan sejumlah keterangan dalam biaya minimal.

Metode Slovin digunakan untuk penentuan jumlah sampel. Metode

slovin ialah salah satu metode penelitian yang seringkali dipergunakan

dalam menentukan jumlah sampel. Sampel sangat berkaitan dengan

populasi. Sampel yang terlampau kecil bisa mengakibatkan penelitian tak

mencerminkan populasi yang sebenarnya. Agar perolehan sampel dapat

representative, digunakan rumus slovin (Husein Umar, 2009:120):

𝑛 = N/(1+(N*(e)2) …………………………………….(2.1)

Keterangan:

N=jumlah populasi

n=jumlah sampel

Page 31: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

14

e=prosentase kelonggaran akibat kesalahan perolehan sampel yang masih

di tolelir (ke tidak telitian)

Untuk mempergunakan rumus tersebut, pertama, tentukan toleransi

batas kesalahan. Toleransi batas kesalahan disebutkan dalam persentase.

Semakin kecil toleransi, sampel akan semakin akurat mencerminkan

populasi. Namun toleransi yang semakin kecil, maka sampel yang diperlukan

semakin banyak.

2.1.8. Responden

Responden ialah seluruh orang (individu maupun kolektif) yang

nantinya diminta keterangan yang dibutuhkan pencari data. Peneliti harus

benar-benar teliti dalam tahap pengumpulan data responden baik dalam

angket, wawancara, atau kuesioner. Keahlian responden akan

mempengaruhi informasi atau jawaban yang disampaikan, utamanya jika

pertanyaan terkait nama baik daerah ataupun pernyataan yang sifatnya

sensitif.

2.1.9. Kuisioner

Penelitian membutuhkan suatu sarana berbentuk kuesioner yang

dapat mendukung responden menjawab beberapa pertanyaan yang

diberikan. Kuesioner ialah metode perolehan data yang dilakukan dengan

memberi beberapa pertanyaan ataupun pernyataan tertulis guna dijawab

oleh responden, responden penelitian berikut ialah kontraktor. Kuesioner

ialah metode pengumpulan data yang efisien bila peneliti dengan pasti

menetahui variable yang akan diukur serta mengtahui apa yang diharapkan.

Kuesioner bisa berbentuk pertanyaan ataupun pernyataan tertutup ataupun

terbuka, bisa disebarkan ke responden secara langsung atau dikirimkan via

pos ataupun internet. Adapun kuesioner berisi pertanyaan berikut :

1. Bagian 1 (Kuesioner Pendahuluan)

Profil responden, seperti:

a. Jabatan kerja dalam proyek

b. Tingkat pendidikan.

c. Jenis bangunan yang telah dikerjakan.

Page 32: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

15

2. Bagian 2 (kuisioner utama)

Di bagian dua, diberikan pertanyaan ke responden terkait probabilitas/

peluang yang terjadi dalam suatu risiko menurut pendapat responden.

Tabel 2.6 Kategori Penilaian Kuesioner

Kategori Penilaian Skor

Sangat Tidak Relevan (STR) 1

Tidak Relevan (TR) 2

Cukup Relevan (CR) 3

Relevan (R) 4

Sangat Relevan (SR) 5

Sumber : Skala likert

3. Bagian 3 (kuisioner utama)

Dalam bagian tiga, responden diberikan pertanyaan terkait dampak

yang muncul dalam suatu risiko menurut pandangan responden.

Setelah didapatkan 10 kegiatan lalu di kembangkan menjadi 18

variabel risiko dengan sumber acuan yang telah digunakan oleh peneliti

sebelumnya, yaitu penelitian tentang lmplementasi Manajemen Risiko

Sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3l) pada

Pembangunan Flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara oleh

(ARIF RAHMAN HAKIM 2017). Karena jenis pekerjaan pembangunan

flyover tidak berbeda jauh dengan pembangunan jalan tol layang di proyek

Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta.

2.1.10. Uji validitas Dan Reabilitas

Uji validitas bertujuan guna mengetahui seberapa valid data yang

didapatkan berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan. Sedangkan uji

reliabilitas adalah pengujian untuk menentukan kosistensi dari jawaban

pertanyaan. Pengujian tersebut dilihat dari kolerasi antara tiap skor item

dengan total skor nya. Uji validitas digunakan dengan pendekatan Alpha

Cronbanch, dikatakan reliable apabila Alpha Cronbanch >0,6. Sedangkan uji

Page 33: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

16

validitas menggunakan metode r hitung dengan r tabel. r hitung >r tabel =

valid ; r hitung <r tabel = tidak valid Rumus uji validitas:

………………………..(2.2)

Keterangan :

r = koefisien korelasi

N = jumlah sampel

X = skor untuk satu pertanyaan

Y = jumlah skor pertanyaan

Rumus uji Realibilitas:

………………………….(2.3)

Keterangan:

a =reliabilitas instrumen

k = jumlah butir pertanyaan

t 2 = varian total

Adapun penentuan keputusan uji reliabilitas berdasarkan tabel tersebut.

Tabel 2.7 Nilai Alpha Cronbach

2.1.11. Tingkat ketelitian dan keyakinan

Tingkat ketelitian serta keyakinan merupakan pencerminan tingkat

kepastian yang diharapkan pengukur sesudah mengambil keputusan dalam

melaksanakan sampling pada pengambilan data. Alpha biasa juga disebut

dengan taraf nyata. Angka yang umum dipergunakan sebagai alpha di suatu

penelitian ialah 0.1 atau 10%. Tetapi ada juga yang mempergunakan taraf

Page 34: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

17

nyata 0.05 atau 5%. Tak ada dasar teori manapun yang dapt dipergunakan

dalam dasar pemilihan nilai taraf nyata itu.

Jadi tingkat ketelitian 10% serta tingkat keyakinan 90% bermakna

bahwasanya penyimpangan hasil pengukuran hasil sebenarya maksimum

10% serta kemungkinan keberhasilan memperoleh hasil tersebut ialah 95%.

Dapat dikatakan, jika pengukur memperoleh hasil menyimpang, hal tersebut

diperbolehkan setidaknya 5% dari jumlah keseluruhan hasil pengukuran.

2.2. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai manajemen risiko, sebelumnya telah diteliti oleh

beberapa peneliti sebelumnya. Berikut adalah sedikit uraian dan hasil dari

beberapa peneliti sebelumnya yaitu sebagai berikut.

(FAHMI NURUL ANWAR 2014, Analisis Manajemen Risiko Kesehatan

Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Pekerjaan Upper structure Gedung

Bertingkat (Studi Kasus Proyek Skyland City – Jatinangor)), Proyek

apartemen bisa disebut sebagai proyek dengan risiko sangat tinggi

dikarenakan bobot pekerjaan yang besar serta tingginya struktur yang

dibangun. Risiko proyek konstruksi sangat banyak serta bervariasi, misalnya

produktivitas pekerja, risiko biaya proyek, mutu serta waktu pelaksanaan.

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) ialah risiko yang harus mendapat

perhatian lebih. Diharapkan dengan manajemen risiko dapat mengurangi

kejadian kecelakaan kerja, sehingga bila kecelakaan kerja terjadi maka

akibat kecelakaan itu tak akan banyak berpengaruh serta pekerjaan lain tak

terhambat. Di penelitian ini, penilaian risiko K3, bahaya K3, dan bagaimana

mengendalikan risiko K3 dalam pekerjaan upper structure dengan metode

penilaian risiko menurut NHS Highland yang diadopsi dari AS/NZS

4360:2004 Risk Management akan diidentifikasi. Dilakukan analisis risiko

dengan melaksanakan pengenalan risiko dengan tahap interview serta

kuisioner serta review data. Setelah proses identifikasi, selanjutnya nilai

dampak serta frekuensi dikalikan guna memperoleh nilai tingkat risiko di tiap

faktor risiko. Evaluasi risiko ialah tahap selanjutnya yang dilaksanakan

dengan pengurutan nilai risiko mulai dari terbesar hingga terkecil, lalu

Page 35: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

18

manjalankan penanganan/ pengendalian risiko supaya tak berpengaruh

besar pada tujuan proyek. Mengacu pada hasil penilaian risiko diketahui

risiko terbesar pada pekerjaan pengecoran ialah potensi risiko beton keropos

dengan indeks nilai risiko 10,55

(GABBY E. M. SOPUTAN 2014, MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA (K3) (Study Kasus Pada Pembangunan Gedung

SMA Eben Haezar)), Saat ini permasalahan yang cukup menyita banyak

perhatian sejumlah organisasi ialah aspek keselamatan dan kesehatan kerja

karena hal ini mencakup beberapa aspek penting seperti biaya serta

manfaat ekonomi, hukum serta pertanggungjawaban dan juga nama baik

organisasi itu sendiri. Penelitian ini meneliti dan mengidentifikasi risiko dan

penilaian risiko K3 serta aktivitas pengendalian apa yang dapat diambil

terkait risiko K3. Digunakan matriks penilaian risiko yang mengacu pada

AS/NZS 4360 : 2004. Diperoleh nilai risiko tinggi dari hasil pengolahan data,

antara lain pekerja tertimpa material yang terjatuh dari ketinggian dengan

indeks risiko 20 serta penggolongan risiko Very high Risk. Sementara

penggolongan risiko level High Risk sejumlah 21 variabel yang bisa

mencelakakan pekerja serta pekerjaan, sementara penggolongan Medium

Risk diperoleh 18 variabel.

(BERYL ADITYANTO & SONY IRAWAN 2015, MANAJEMEN RISIKO

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEKERJAAN

STRUKTUR BAWAH DAN STRUKTUR ATAS GEDUNG BERTINGKAT),

Di Indonesia, aspek K3 masih dianggap belum terlalu penting, terlihat dari

banyaknya angka kecelakaan kerja utamanya di sektor konstruksi. Mengacu

pada data International Labor Organitation (ILO), tiap harinya kecelakaan

kerja terjadi dimana menimbulkan korban fatal sejumlah 6.000 kasus. Dalam

tiap 100 ribu tenaga kerja di Indonesia sendiri, setidaknya 20 kecelakaan

kerja dengan korban fatal terjadi dalam sektor konstruksi (Republika, Selasa,

15 Januari 2013). Dalam penelitian ini mengidentifikasi bahaya, penilaian

risiko serta upaya pengendalian risiko K3 yang terdapat dalam struktur

bawah serta struktur atas konstruksi gedung bertingkat, Penilaian risiko

Page 36: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

19

menggunakan metode matriks yang mengacu pada NHS Highland yang

diadopsi dari AS/NZS 4360:2004 Risk Management. Hasil menunjukkan

High Risk sejumlah 7 (11,67%), Medium Risk 43 (71,67%) serta Low Risk

sebanyak 10 (16,67%). Tujuh risiko berkategori High Risk yakni terjatuh dari

ketinggian saat penyusunan bekisting balok serta plat lantai dengan indeks

risiko 14.36, tertimbun longsor saat kegiatan penggalian tanah dengan

indeks risiko 12.67, terjatuh dari ketinggian akibat material kayu bekisting

keropos dengan indeks risiko 11.55, terjatuh dari ketinggian saat menyusun

perancah dengan indeks risiko 11.22, risiko tertimpa material saat lifting

material dengan indeks risiko 11.02, tersengat listrik saat kegiatan

penggalian tanah dengan indeks risiko 10.49 serta risiko terjatuh dari

ketinggian saat pemasangan bekisting kolom dengan indeks risiko 10.36.

Mengacu pada identifikasi serta penilaian diketahui bahwasanya pekerjaan

struktur atas mempunyai risiko lebih banyak serta indeks rata-rata risiko

lebih besar dari struktur bawah.

(I WAYAN WIYASA 2015, MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN CIPUTRA

WORLD Jakarta), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia

masih di nomor duakan. Ini diperlihatkan dengan angka kecelakaan kerja

yang tinggi. Dimana di tahun 2011 tercatat 99.491 kasus dengan rerata

kasus per hari 414 kasus, sementara di tahun 2010 tercatat 98.711, 2009

tercatat 96.314, di 2008 tercatat 94.736, dan pada 2007 sejumlah 83.714

kasus. Untuk itu perlu diketahui risiko-risiko Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) apa saja yang dihadapi oleh pelaku konstruksi. Penelitian

menggunakan metode deskriptif kualitatif, melalui survey guna mengetahui

risiko-risiko mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada waktu

pelaksanaan proyek Pembangunan Ciputra World Jakarta. Dari penelitian ini

teridentifikasi 78 risiko tinggi (High Risk), terbanyak pada item pekerjaan

Pengoperasian Tower Crane, pemasangan besi kolom, balok dan dinding

sebanyak 5 risiko dan 2 risiko diantaranya tergolong sangat tinggi (extreem

risk), terdapat pada item pekerjaan Pengecoran kolom dan item pekerjaan

Acian dinding luar sebanyak 1 risiko. Untuk mengurangi risiko pada

Page 37: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

20

pelaksanaan konstruksi perlu dilaksanakan pelatihan terkait risiko K3 ke tiap

tenaga kerja, menerapkan sistem shift serta memberi hari libur pada pekerja

secara bergantian, melakukan pengecekan kesehatan, pengendalian

lingkungan kerja yang memiliki bahaya serta risiko tinggi.

(ARIF RAHMAN HAKIM 2017, Implementasi Manajemen Risiko Sistem

Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3l) pada

Pembangunan Flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara),

Terkait pembangunan Flyover ini hingga Maret 2016 terjadi 4 kecelakaan

kerja. Karenanya, sistem manajemen keselamatan, kesehatan kerja serta

lingkungan diaplikasikan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, hingga

dapat mengurangi angka kecelakaan kerja serta mampu mengenali risiko

yang ada. Penelitian ini menjelaskan variable serta mengolah data di tingkat

identifikasi risiko serta analisis risiko. Hasil penelitian didapatkan dari

kuisioner yang disebarkan pada 10 responden bersertifikat serta terdaftar di

Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia serta

mempunyai pengalaman kerja paling sedikit 5 tahun dalam pembangunan

flyover. Matriks penilaian risiko AS/NZS 4360: 2004 digunakan untuk

melakukan penilaian. Hasil kuesioner diolah menggunakan indeks risiko,

hasil menunjukkan bahwa hasil terbesar dengan skala 13,8 ada pada

pekerja jatuh dari ketinggian dalam pekerjaan pembesian, bekisting, serta

parapet dan peringkat terbawah berskala 5,5 yakni risiko gangguan

pernapasan pekerja dikarenakan compressor dalam pekerjaan marka jalan.

Page 38: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Perancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan berupa survey dengan cara menjaring

pendapat atau persepsi, pengalaman, dan sikap responden mengenai fakto

faktor risiko yang mempengaruhi dalam pelaksanaan proyek dan bentuk-

bentuk penanganan yang dilakukan untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.

Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kontraktor pelaksana.

3.1.1. Pengumpulan Data

Adapun data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu data

primer. Untuk metode pengumpulan data primer yang dipakai pada

penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut :

• Wawancara

Wawancara akan dilakukan kepada para pakar/ahli yang telah lama

bekerja di dunia proyek konstruksi (minimal masa kerja 5 tahun)

khususnya dalam bidang sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja (SMK3). Permasalahan yang dibahas adalah tentang

penentuan variabel risiko.

• Penyebaran Kuesioner

Kuesioner disebarkan kepada responden yang terdiri dari Project

Manager, Safety Manager, Chief Safety Officer, Safety Supervisor,

tenaga kerja.

Struktur kuesioner terbagi dalam tiga bagian :

a. Profil responden

Berisi mengenai informasi identitas responden yaitu nama pendidikan

terakhir, umur, dan jabatan.

b. Kuisioner penilaian variabel risiko

Pada bagian ini, responden diberi kuesioner tentang pandangan

responden kepada variabel risiko yang di sajikan.

c. Kuesioner peluang dan kuisioner dampak

Pertanyaan yang digunakan sama dengan kuisioner bagian 2, tetapi

tujuan kuisioner ini untuk mengetahui nilai peluang risiko terjadi dan

nilai dampaknya bagi perusahaan.

Page 39: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

22

3.1.2. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

Page 40: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

23

Penjelasan tahapan dari diagram alir sebagai berikut:

a. Mulai penelitian, mempersiapkan segala sesuatu yang nantinya akan

digunakan untuk menyusun kerangka penelitian

b. Penyusunan kerangka penelitian, peneliti mencari beberapa acuan yang

nantinya akan berguna untuk mencari tahapan tahapan dalam

melaksanakan penelitian

c. Penentuan variabel risiko, sebelum penentuan variabel risiko peneliti

melakukan pengumpulan data yaitu data sekunder dan data primer yang

nantinya akan menjadi acuan dalam pembentukan varabel risiko.

d. Data primer, setelah di dapatkan variabel risiko yang bersumberkan dari

literatur lalu di lalukan wawancara pakar/ ahli yang ada pada responden,

dilakukan agar nantinya variabel risiko yang digunakan telah di validasi

terlebih dahulu sebelum di lakukan penyebaran kuisioner.

e. Kuisioner, setelah di dapatkannya varibel risiko yang telah di validasi,

maka di lakukan penyebran kuisioner yang terbagi dalam 3 bagian yaitu

bagian 1 kuisioner profil responden, yang berisi tentang nama,umur,

pengalaman kerja dan jabatan dalam proyek. Kuisioner bagian 2 berisi

tentang pandangan responden terhadap variabel risiko yang di sajikan

oleh peneliti. Kuisioner bagian 3 berisi tentang pandangan responden

terhadap peluang terjadinya dan dampak yang di timbulkan dari variabel

risiko yang disajikan.

f. Kuisioner bagian 1, setelah didapatkan data profil rensponden, lalu di

lakukan analisis klasifikasi responden dengan bantuan software SPSS.

Untuk hasil olahan analisis klasifikasi responden bisa dilihat pada

pembahasan dan lampiran.

g. Kuisioner bagian 2, dilanjutkan dengan kuisioner utama bagian 2 untuk

kebutuhan analisis penilaian varibael risiko, uji validitas dan reabililitas

dilakukan dengan software SPSS. Analisis penilaian variabel risiko di

tujukan kepada pakar/ahli, untuk mendapatkan penilaian atas variabel

risiko yang digunakan, tetapi karena pakar/ ahi hanya berjumlah 3 orang

sedangkan untuk kebutuhan pengolahan data menggunakan SPSS

minimal menggunakan 30 responden, maka di lakukan kuisioner kepada

Page 41: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

24

27 responden lainnya. Data ini nantinya juga akan di gunakan untuk

kebutuhan uji validitas dan reabilitias.

h. Analisis penilaian variabel risiko, setelah di dapatkan hasil dari analisis,

selanjutnya di lakukan uji validitas dan reabilitas.

i. Uji validitas dan reabilitias, diolah menggunakan bantuan software SPSS

dan menggunakan hasil kuisioner penilaian variabel risiko. Jika dari

analisis penilaian variabel risiko mendapatkan hasil “tidak relevan” atau

uji validitas dan reabiltas yang didapatkan tidak valid atau tidak reabel

maka akan di lakukan peninjauan kembali pada tahap penentuan

variabel risiko. Jika hasil yang didapatkan “relevan” atau dalam uji

validitas di katakan valid, maka penelitian di lanjukan ke tahap

pembahasan.

j. Kuisioner bagian 3, pada kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui

pandangan responden terhadap peluang terjadinya risiko dan dampak

risiko bagi perusahaan itu sendiri, pada bagian ini kuisioner terpisah

menjadi dua yaitu kuisioner peluang dan kuisioner dampak, dengan

variabel risiko yang di sajikan sama.

k. Analisis data, setelah hasil kuisioner bagian 3 di dapatkan maka

dilanjutkan dengan analisis data berupa indentifikasi risiko yaitu dengan

mencari rata rata peluang dikali dengan rata rata dampak per variabel,

selanjutnya dilakukan pemeringkatan risiko dengan melihat variabel

mana yang memiliki indeks risiko tertinggi lalu di urutkan dari yang

terbesar ke yang terkecil, setelah di peringkatkan maka dilakukan

mitigasi risiko dengan mengunakan matrik risiko yang bersumber dari

matriks AS/NZS 2004, dilanjutkan dengan memberikan tindak penangan

yang beracuan dari AS/NZS 2004.

l. Pembahasan, dilakukan analisis ketika semua data telah selesai di olah.

m. Kesimpulan dan saran, dari hasil olah data dan pembasan maka dapat di

tarik kesimpulan dari penelitian ini, jika ada kekurangan pada penelitian

ini maka peneliti dapat memberikan saran agar penelitian selanjutnya

dapat lebih baik.

n. Selesai

Page 42: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

25

3.1.3. Intrumen Pengumpulan Data

Setelah dilakukan wawancara dengan pakar/ahli tentang

penentuan variabel risiko, maka didapatkan 9 poin kegiatan dan di

kembangkan menjadi 16 variabel risiko yang bersumber dari

(Norman;1993), setelah di validasi oleh pakar maka dapat dilakukan

pembentukan kuisioner, diawali dengan penjabaran menjadi variabel,

indikator, dan komponen-komponennya. Seluruh pertanyaan yang

disusun ditempatkan dalam lembaran instrumen kuesioner. Untuk contoh

variaberl risikonya bisa dilihat pada tabel 3.1 dan untuk contoh

kuisionernya bisa di lihat pada tabel 3.2 . Karena saat ini dalam masa

pandemi Covid-19 tejadi keterbatasan untuk memasuki daerah proyek

dan untuk beberapa responden penyebaran kuisioner di lakukan

dengan bantuan aplikasi whatsapp.

Page 43: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

26

Tabel 3.1 Variabel – Variabel Risiko

No Peristiwa Risiko

Kegiatan Variabel

1 Galian tanah dengan

Excavator

• Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya

• Tanah longsor/runtuhnya dinding samping

• Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian

• pekerja/fasilitas tertimpa material

2 Lifting Material dengan

service crane • Pekerja terluka oleh alat

3 Pemotongan Tiang Bore

Pile • Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas

4 Erection • Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja

• Pekerja jatuh dari ketinggian

5 Pembesian, Bekisting, dan

Parapet

• Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas

• Pekerja terluka ketika bekerja

• Pekerja jatuh dari ketinggian

6 Pengecoran • Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton

7 Perkerasan jalan

• Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair)

• Gangguan pernafasan akibat debu

8 Pekerjaan marka jalan • Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat

compressor

9 Instalasi kabel • Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic

Page 44: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

27

Tabel 3.2 contoh kuisioner

Page 45: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

28

3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Sampel penelitian diperoleh mempergunakan tehnik non Probability

sampling dengan purposive sampling. Berdasarkan rumus Slovin yakni:

Dengan e = 10%

N = 42 orang

Maka : n = 42/(1+(42*(10%)2)

n = 29,5774 ≈ 30 orang

Jadi jumlah sampel yang di butuhkan adalah sebanyak 30 orang.

Pemilihan responden sample dalam penelitian ini diambil dari personil dalam

berbagai tingkatan wewenang yang mempunyai tanggungjawab pada

pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dalam Proyek

pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta yaitu: Project

Manager(2 orang), Safety Manager (4 orang), Chief Safety Officer (6 orang),

Safety Supervisor (8 orang), Pekerja (10 orang).

3.2.1 Teknik Analisis Data

Sesudah didapatkan data dari kuesioner, berikutnya dilakukan

analisis data menggunakan metode impact matrix yakni metode

pengukuran risiko yang mana risiko dirumuskan sebagai fungsi dari

kemungkinan kemunculan (Probability) serta dampak (Consequences) atau

indeks risiko = Probabilitas X Dampak. Prosedur berikut melewati dua

proses yakni penilaian risiko menurut NHS Highland yang diadopsi dari

AS/NZS 4360 Risk Management serta langkah strategi pengendalian yang

wajib dilaksanakan

3.2.2 Menentukan Variabel Risiko

Diperoleh variabel yang berasal dari literatur yang sudah divalidasi

Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4)

Indonesia. Kemudian variabel disusun dan kuesioner diterapkan pada 3

responden bersertifikat serta terdaftar di Asosiasi Ahli Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia serta berpengalaman setidaknya

lima tahun dalam proyek pembangunan ruas tol, hingga nantinya akan

diperoleh pemeringkatan risiko sesudah analisis hasil kuesioner.

Page 46: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

29

3.2.3 Uji Validitas Data

Uji Validitas pada penelitian berikut mempergunakan metode

Pearson Product-Moment Correlation Coeffcient dengan alat analisis SPSS

Versi 16.0. Berdasarkan output diperoleh angka Korelasi (Nilai r) yang bisa

dipergunakan guna menjelaskan hubungan antar variabel yang diteliti.

Validitas suatu instrumen akan mendeskripsikan tingkat kemampuan alat

ukur yang dipergunakan guna mengungkap suatu hal yang menjadi

sasaran pokok pengukuran. Jadi permasalahan instrumen (kuisioner) akan

menunjukan mampu atau tidaknya instrumen (kuisioner) mengukur objek

yang diukur. Jika mampu mengukur yang diukur maka dinyatakan valid,

sebaliknya bila tak mampu mengukur yang diukur maka disebut tidak valid.

Uji Validitas penelitian mempergunakan tingkat ketelitian 5% karena

penelitian yang dilakukan sifatnya tidak membutuhkan tingkat ketelitian

tinggi seperti penelitian laboratorium misalnya, pengujian suatu obat-obatan

tertentu di bidang kedokteran yang menyangkut nyawa manusia.

Page 47: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data didapatkan langsung dari perusahaan guna

mengetahui jumlah pekerja konstruksi yang bekerja pada seksi A tahap 1

proyek pembangunan proyek 6 ruas jalan tol Jakarta.

4.2 Penyebaran Kuisioner

Kuisioner ini dibuat untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara

kuantitatif mengenai manajemen resiko K3 pada seksi A tahap 1 proyek

pembangunan proyek 6 ruas jalan tol Jakarta Populasi terdiri dari 42 orang

pekerja Konstruksi yang kompeten di bidangnya (sumber: hasil Survey).

Metode Slovin digunakan untuk menentukan jumlah sampel.

Dengan error atau e= 10%

N =42 orang

Maka : n =42/(1+(42*(10%)2)

n =29, 5774 ≈ 30 orang

Jadi jumlah sampel yang di butuhkan adalah sebanyak 30 orang.

Pemilihan responden sample dalam penelitian ini diambil dari personil dalam

berbagai tingkatan wewenang yang mempunyai tanggungjawab pada

pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), di Proyek

pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta yaitu: Project

Manager (2 orang), Safety Manager (4 orang), Chief Safety Officer (6 orang),

Safety Supervisor (8 orang), Pekerja (10 orang).

4.3 Klasifikasi Responden

Pemberian kuesioner dilakukan dalam Proyek Pembangunan 6 (Enam)

Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Responden diklasifikasikan menurut

usia, jabatan pada proyek, tingkat pendidikan terakhir serta pengalaman

kerja. Faktor-faktor ini diduga mempunyai cukup pengaruh pada

implementasi proyek konstruksi.

Page 48: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

31

4.3.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Pengelompokkan responden menurut umur dikategorikan dalam 4

kelompok yakni ≤ 25, 26 – 35, 36 – 45 dan ≥ 45 tahun. Pengelompokkan

lebih lanjut dijabarkan pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

No Usia N Presentase

(%)

1 ≤ 25 tahun 3 10

2 26 - 35 tahun 6 20

3 36 - 45 tahun 12 40

4 ≥ 46 tahun 9 30

Total 30 100%

Gambar 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Menurut Tabel 4.1 serta Gambar 4.1, disimpulkan bahwasanya

umumnya pekerja Proyek Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam

Kota Jakarta yang sedang bekerja berusia 36 – 45 tahun serta ≥ 46 tahun.

Responden berusia 36 – 45 tahun mempunyai persentase paling besar yakni

40%, atau sejumlah 12 orang, sedangkan responden berusia ≥ 46 tahun

mempunyai persentase 30% atau sejumlah 9 orang. Kemudian, di usia 26 –

35 tahun persentasenya 20% atau sejumlah 6 orang, sementara usia ≤ 25

tahun memiliki persentase 10% atau sejumlah 3 orang. Berdasarkan data

diatas disimpulkan bahwa umur 36-45 tahun merupakan persentase

terbanyak adalah pekerja yang terampil dan teliti, karena faktor usia

berhubungan dengan pengalaman kerja seseorang dan menunjang kehati

hatian dalam bekerja.

10%

20%

40%

30%≤ 25 tahun

26 - 35 tahun

36 - 45 tahun

≥ 46 tahun

Page 49: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

32

4.3.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pengelompokkan kelompok responden menurut terakhir bisa diamati

pada tabel dan gambar berikut.

Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir N Presentase (%)

1 SMA 10 33.33

2 D3 4 13.33

3 S1 7 23.33

4 S2 6 20.00

5 Lainnya 3 10.00

Total 30 100

Gambar 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Dari Tabel 4.2 serta Gambar 4.2, disimpulkan bahwasanya pekerja

proyek konstruksi secara garis besar lulusan SMA sejumlah 10 orang atau

33.33%. Sementara tingkat D3 sejumlah 4 orang atau 13.33%, S1 berjumlah

12 orang atau 23.33%, S2 sejumlah 6 orang atau 20% dan lainnya sejumlah

6 orang atau 10%. Berdasarkan data di atas, maka sektor konstruksi,

terutama untuk level pelaksana mempunyai mayoritas berpendidikan

SMA/Sederajat. Hal ini karena tenaga kerja yang tergabung pada proyek

konstruksi ialah tenaga terampil, compentence, professional dan qualified.

Page 50: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

33

4.3.3 Klasifikasi Responden berdasarkan Jabatan dalam Proyek

Klasifikasi kelompok responden berdasarkan jabatan dalam proyek

yang dimiliki dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu kelompok

responden yang bekerja sebagai Project Manager, Safety Manager, Chief

Safety Officer, Safety Supervisor dan Pekerja. Pengklasifikasian ini dapat

dilihat di Tabel 4.3 dan Gambar 4.3.

Tabel 4.3 Klasifikasi Responden berdasarkan Jabatan dalam Proyek

No Pendidikan Terakhir N Presentase (%)

1 Project Manager 2 6.67

2 Safety Manager 4 13.33

3 Chief Safety Officer 6 20.00

4 Safety Supervisor 8 26.67

5 Pekerja 10 33.33

Total 30 100

Gambar 4.3 Klasifikasi Responden berdasarkan Jabatan dalam Proyek

Menurut Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 disimpulkan bahwasanya dari total

30 orang jumlah pekerja, jumlah terbanyak berasal dari tukang (pekerja)

yakni 33.33% atau sejumlah 10 orang, diikuti dengan Safety Supervisor

sebesar 26.67% atau sejumlah 8 responden, Chief Safety Officer sebanyak

6 orang atau sebesar 20.00%, Safety Manager sebanyak 4 orang atau

13.33% dan Project Manager 2 orang atau 6,67%. Untuk menunjang hasil

penelian yang lebih valid, maka peleliti juga memilih responden yang ahli

dibidang K3.

Page 51: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

34

4.3.4 Klasifikasi Responden berdasarkan Pengalaman Kerja

Menurut pengalaman kerja, responden dapat dibagi dalam 4

kelompok yakni kelompok responden berpengalaman kerja kurang dari 3

tahun, 4 hingga 6 tahun, 6 hingga 9 tahun serta lebih dari 9 tahun. Tabel 4.4

serta Gambar 4.4 lebih detail menjelaskan klasifikasi ini.

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden berdasarkan Pengalaman Kerja

No Pengalaman Responden dalam Perusahaan Jasa

Konstruksi N Presentase (%)

1 ≤ 3 tahun 3 10

2 4 - 6 tahun 6 20

3 7 - 9 tahun 12 40

4 ≥ 10 tahun 9 30

Total 30 100%

Gambar 4.4 Klasifikasi Responden berdasarkan Pengalaman Kerja

Mengacu di Tabel 4.4 serta Gambar 4.4, disimpulkan bahwasanya

umumnya pekerja Proyek Pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam

Kota Jakarta yang mempunyai pengalaman kerja 7 hingga 9 tahun sejumlah

12 orang atau 40% dari total keseluruhan. Sedangkan, pengalaman kerja

kurang atau sama dengan 3 tahun sejumlah 3 orang atau 10%, pengalaman

kerja 4 sampai 6 tahun sejumlah 6 pekerja atau 20% dan pengalaman kerja

lebih atau sama dengan 10 tahun dengan persentase 30% atau sejumlah 9

10%

20%

40%

30% ≤ 3 tahun

4 - 6 tahun

7 sampai 9 tahun

≥ 10 tahun

Page 52: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

35

orang. Dengan mayoritas pengalaman kerja diatas 7 tahun, diharapkan agar

data penelitian yang di dapat lebih relevan.

4.4. Penilaian Variabel Risiko

4.4.1 Skala Penilaian Variabel Risiko

Pada penilitian ini, skala Likert digunakan, guna menjawab terkait

kategori penilaian kuesioner. Setiap item pernyataan dinilai dengan skala

Likert yakni 1 sampai 5.

4.4.2 Analisis Penilaian Pernyataan Kuesioner

Dari data yang diperoleh dari kuesioner, dilakukan pengolahan data

supaya data tersebut bisa dilihat distribusi frekuensinya. Distribusi frekuensi

dipergunakan guna memberi ilustrasi ringkas serta praktis dari sekelompok

data yang ditampilkan pada bentuk tabel. Distribusi frekuensi juga

dipergunakan guna mengetahui frekuensi setiap variabel data serta guna

mengetahui distribusi respons dari tiap responden. Berikut merupakan

contoh beberapa pengolahan data tabel hasil distribusi frekuensi pada

masing-masing pernyataan.

Tabel 4.5 Hasil Frekuensi Pernyataan 1 (X1.1)

X1.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid CR 3 10.0 10.0 10.0

R 14 46.7 46.7 56.7

SR 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)

Page 53: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

36

Gambar 4.5 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Pertama (X1.1) (Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)

Page 54: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

37

Output di atas disebut dengan tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan

Tabel 4.5 dan Gambar 4.5, diketahui penilaian “Cukup Relevan” sebanyak 3

atau jumlah responden yang menjawab “Cukup Relevan” pada pernyataan

pertama (X1.1) yaitu ada 3 orang dari total responden 30 orang. Selanjutnya,

penilaian “Relevan” sebanyak 14 atau jumlah responden yang menjawab

“Relevan” pada pernyataan pertama (X1.1) yaitu ada 14 orang dari total

responden yang ada yaitu 30 orang. Sedangkan, penilaian “Sangat Relevan”

sebanyak 13 atau jumlah responden yang menjawab “Sangat Relevan” pada

pernyataan pertama (X1.1) yaitu ada 13 orang dari total responden 30 orang.

Karena seluruh datanya valid, maka pada kolom valid percent nilainya

sama dengan yang ada pada kolom percent. Sementara pada bagian

cumulative percent terlihat untuk penilaian “Relevan” sebanyak 56.7% yaitu

diambil dari jumlah persentase 46.7% yang diperoleh dari jumlah frekuensi

terbesar dan ditambahkan dengan jumlah persentase 10% yang diperoleh

dari jumlah frekuensi terkecil. Sedangkan untuk “Sangat Relevan” adalah

100% yaitu nilai kumulatif dari penjumlahan 46.7% (Relevan) ditambah

dengan 10% (Cukup Relevan) dan ditambah lagi dengan 43.3% (Sangat

Relevan).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

pernyataan pertama (X1.1) dengan kegiatan “Galian tanah dengan

Excavator” dan dengan variabel resikonya adalah “Peralatan excavation

menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya” hasilnya “Relevan”.

Menunjukkan bahwa varibael risiko peralatan excavation menabrak

fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya yang digunakan pada penelitian ini

sering terjadi dalam skala AS/NZS atau dalam skala Likert “Relevan”.

Tabel 4.6 Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-5 (X2.1)

X2.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid CR 1 3.3 3.3 3.3

R 14 46.7 46.7 50.0

SR 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)

Page 55: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

38

Gambar 4.6 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-5 (X2.1) (Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)

Berdasarkan Tabel 4.6 dan Gambar 4.6, diketahui penilaian “Cukup

Relevan” sebanyak 1 atau jumlah responden yang menjawab “Cukup

Relevan” pada pernyataan kelima (X2.1) yaitu ada 1 orang dari total

responden 30 orang. Selanjutnya, penilaian “Relevan” sebanyak 14 atau

jumlah responden yang menjawab “Relevan” pada pernyataan kelima (X2.1)

yaitu ada 14 orang dari total responden yang ada yaitu 30 orang.

Sedangkan, penilaian “Sangat Relevan” sebanyak 15 atau jumlah responden

yang menjawab “Sangat Relevan” pada pernyataan kelima (X2.1) yaitu ada

15 orang dari total responden 30 orang.

Karena seluruh datanya valid, maka pada kolom valid percent nilainya

sama dengan yang ada pada kolom percent. Sementara pada bagian

cumulative percent terlihat untuk penilaian “Relevan” sebanyak 50.0% yaitu

diambil dari jumlah persentase 46.7% yang diperoleh dari jumlah frekuensi

terbesar dan ditambahkan dengan jumlah persentase 3.3% yang diperoleh

dari jumlah frekuensi terkecil. Sedangkan untuk “Sangat Relevan” adalah

Page 56: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

39

100% yaitu nilai kumulatif dari penjumlahan 46.7% (Relevan) ditambah

dengan 3.3% (Cukup Relevan) dan ditambah lagi dengan 50.0% (Sangat

Relevan).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

pernyataan kelima (X2.1) dengan kegiatan “Lifting Material dengan Service

Crane” dan dengan variabel resikonya adalah “Pekerja terluka oleh alat”

hasilnya “Sangat Relevan” atau dalam skala AS/NZS selalu terjadi pada

pekerjaan pada proyek pembangunan 6 ruas jalan tol Jakarta.

Tabel 4.7 hasil Frekuensi Pernyataan Ke-14 (X2.1)

X7.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid R 16 53.3 53.3 53.3

SR 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)

Gambar 4.7 Histogram Hasil Frekuensi Pernyataan Ke-14 (X7.2) (Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)

Page 57: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

40

Berdasarkan Tabel 4.7 dan Gambar 4.7, diketahui penilaian “Relevan”

sebanyak 16 atau jumlah responden yang menjawab “Relevan” pada

pernyataan ke-14 (X7.2) yaitu ada 16 orang dari total responden 30 orang.

Sedangkan, penilaian “Sangat Relevan” sebanyak 14 atau jumlah responden

yang menjawab “Sangat Relevan” pada pernyataan ke-14 (X7.2) yaitu ada

14 orang dari total responden 30 orang.

Karena seluruh datanya valid, maka pada kolom valid percent nilainya

sama dengan yang ada pada kolom percent. Sementara pada bagian

cumulative percent terlihat untuk penilaian “Relevan” sebanyak 53.3%.

Sedangkan untuk “Sangat Relevan” adalah 100% yaitu nilai kumulatif dari

penjumlahan 53.3% (Relevan) ditambah dengan 46.7% (Sangat Relevan).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

pernyataan ke-14 (X7.2) dengan kegiatan “Perkerjaan jalan” dan dengan

variabel resikonya adalah “Gangguan pernafasan akibat debu” hasilnya

“Relevan”. Menunjukkan bahwa varibael Perkerjaan jalan” dan dengan

variabel resikonya adalah “Gangguan pernafasan akibat debu yang

digunakan pada penelitian ini sering terjadi dalam skala AS/NZS atau dalam

skala Likert “Relevan”.

4.4.3 Rangkuman Hasil Penilaian Masing-masing Pernyataan

Berdasarkan bobot hasil perhitungan yang telah dilakukan, berikut

adalah hasil analisis penilaian pernyataan dari masing masing variabel risiko

pada Proyek pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta.

Berikut adalah Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Penilaian Masing-masing

Pernyataan.

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Penilaian Masing-masing Pernyataan

Kegiatan Variabel Resiko Kode Hasil

Galian tanah dengan Excavator

(X1)

• Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di

sekitarnya X1.1 RELEVAN

• Tanah longsor/runtuhnya dinding samping

X1.2 SANGAT RELEVAN

• Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian

X1.3 RELEVAN

• pekerja/fasilitas tertimpa material

X1.4 RELEVAN

Page 58: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

41

Kegiatan Variabel Resiko Kode Hasil

Lifting Material dengan service

crane (X2) • Pekerja terluka oleh alat X2.1 RELEVAN

Pemotongan Tiang Bore Pile (X3)

• Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas

X3.1 SANGAT RELEVAN

Erection (X4)

• Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja

X4.1 RELEVAN

• Pekerja jatuh dari ketinggian X4.2 SANGAT RELEVAN

Pembesian, Bekisting, dan Parapet (X5)

• Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas

X5.1 RELEVAN

• Pekerja terluka ketika bekerja X5.2 RELEVAN

• Pekerja jatuh dari ketinggian X5.3 RELEVAN

Pengecoran (X6) • Pekerja terjatuh saat

mendirikan cetakan beton X6.1

SANGAT RELEVAN

Perkerjaan jalan (X7)

• Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair)

X7.1 RELEVAN

• Gangguan pernafasan akibat debu

X7.2 RELEVAN

Pekerjaan marka jalan (X8)

• Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor

X8.1 SANGAT RELEVAN

Instalasi kabel (X9) • Terluka ketika bekerja oleh alat

tang press hydrolic X9.1 RELEVAN

Sumber : hasil olahan data SPSS

4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

4.5.1. Uji Validitas

Untuk mempermudah pengolahan kuesioner peneliti membuat kode-

kode pada masing-masing pernyataan. Berikut adalah tabel berupa kode-

kode tersebut.

Tabel 4.9 Kode Masing-masing Pernyataan Kuesioner

No Kegiatan Variabel Risiko Kode

1 Galian tanah dengan Excavator (X1)

• Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya

X1.1

• Tanah longsor/runtuhnya dinding samping

X1.2

• Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian

X1.3

• pekerja/fasilitas tertimpa material X1.4

2 Lifting Material dengan service crane (X2)

• Pekerja terluka oleh alat X2.1

3 Pemotongan Tiang Bore Pile (X3)

• Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas

X3.1

Page 59: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

42

No Kegiatan Variabel Risiko Kode

4 Erection (X4)

• Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja

X4.1

• Pekerja jatuh dari ketinggian X4.2

5 Pembesian, Bekisting, dan Parapet (X5)

• Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas

X5.1

• Pekerja terluka ketika bekerja X5.2

• Pekerja jatuh dari ketinggian X5.3

6 Pengecoran (X6) • Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton

X6.1

7 Perkerasan jalan (X7)

• Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair)

X7.1

• Gangguan pernafasan akibat debu X7.2

8 Pekerjaan marka jalan (X8)

• Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor

X8.1

9 Instalasi kabel (X9) • Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic

X9.1

Sumber: SPSS Versi 16.0

Setelah menentukan kode untuk masing-masing pernyataan, maka

selanjutnya adalah melakukan uji validitas. Berikut adalah hasil uji validitas

dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0 Untuk setiap variabel item

pernyataan.

Tabel 4.10 Uji Validitas

Pernyataan rHitung rTabel HASIL

X1.1 0.895 0.361 VALID

X1.2 0.507 0.361 VALID

X1.3 0.895 0.361 VALID

X1.4 0.378 0.361 VALID

X2.1 0.507 0.361 VALID

X3.1 0.895 0.361 VALID

X4.1 0.895 0.361 VALID

X4.2 0.507 0.361 VALID

X5.1 0.544 0.361 VALID

X5.2 0.895 0.361 VALID

X5.3 0.895 0.361 VALID

Page 60: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

43

Pernyataan rHitung rTabel HASIL

X6.1 0.507 0.361 VALID

X7.1 0.895 0.361 VALID

X7.2 0.544 0.361 VALID

X8.1 0.507 0.361 VALID

X9.1 0.895 0.361 VALID

(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)

Rumus Validitas :

R hitung > R tabel = VALID

R hitung < R tabel = TIDAK VALID

Berdasarkan Tabel 4.10 Uji Validitas, maka hasil dari pernyataan X1.1

sampai dengan X9.1 dinyatakan VALID, karena nilai R tabel (tabel terlampir

pada halaman lampiran) sebesar 0.361 untuk N = 30 dan Signifikan Level

yang digunakan ialah 5%. Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai R hitung

selalu lebih besar daripada R tabel.

Tabel 4.11 Jumlah Valid Responden

(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)

Tabel 4.11 menunjukkan jumlah responden yang disertakan dalam uji

validitas dan reliabilitas berjumlah 30 responden. Semua responden telah

memberikan jawaban atas pernyataan yang telah disediakan.

4.5.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji kestabilan dan konstintensi

suatu instrument apabila dilakukan pengukuran kembali dengan subjek yang

sama. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode

Cronbach’s Alpha yang perhitungannya menggunakan prosedur reliability

analysis pada program SPSS versi 16.0. Berikut adalah hasil Uji reliabilitas

dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.

Page 61: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

44

Tabel 4.12 Cronbach’s alpha Uji Reliabilitas

(Sumber: Hasil Pengolahan SPSS)

Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat apakah kuesioner memiliki

konsistensi jika pengukuran dilakukan dengan kuesioner tersebut dilakukan

secara berulang-ulang. Dapat dilihat dari tabel 4.12 bahwa cronbach’s alpha

nya ialah sebesar 0.953. Kuesioner dikatakan reliable jika nilai cronbach’s

alpha nya lebih dari 0.6 atau > 0.6. Berdasarkan kuesioner penelitian pada

tabel 4.9 cronbach’s alpha kuesioner penelitian dinyatakan reliable karena

cronbach’s alpha nya melebihi 0.6.

4.6. Analisis Data

Dari data yang diperoleh dari kuesioner, langkah selanjutnya yaitu

mengolah data supaya mendapat hasil indeks risikonya. Hasil indeks risiko

akan menunjukkan risiko yang didapatkan dari rata-rata peluang dengan

rata-rata dampak berdasarkan kegiatan serta variabel risikonya.

4.6.1. Penilaian Risiko

Pada kuisioner untuk mengetahui penilaian risiko dinilai dari jawaban

responden yang akan diberikan lima pilihan jawaban. Pernyataan pada

kuisioner berupa potensi bahaya (kecelakaan) yang mungkin terjadi pada

kegiatan Galian tanah dengan Excavator, Lifting Material dengan Service

Crane, Pemotongan Tiang Bore Pile, Erection, Pembesian, Bekisting, dan

Parapet, Pengecoran, Perkerasan Jalan, Pekerjaan Marka Jalan, Instalasi

Kabel dan Instalasi Listrik. Responden akan menjawab pernyataan dengan

memberikan nilai level risiko dari angka 1 sampai 5 yang telah ditetapkan

AS/NZS 4360.

Page 62: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

45

Tabel 4.13 Kategori Nilai Level Peluang/Kemungkinan

Deskripsi Rating

Sangat jarang terjadi (Improbable) 1

Mungkin dapat terjadi (Unlikely) 2

Kadang-kadang dapat terjadi (Occasional) 3

Sering Terjadi (Probable) 4

Selalu Terjadi (Frequent) 5

Tabel 4.14 Kategori Nilai Tingkat Dampak/Keparahan

Severity Rating

Negligible 1

Minor 2

Moderate/ Serious 3

Major 4

Catastrophic 5

Sumber: Standar AS/NZS 4360:2004

4.6.2. Perhitungan Rata – Rata Peluang

Untuk mengukur risiko dalam penelitian ini peneliti menggunakan

rumus menurut (AS/NZS 4360 : 2004) dimana, risiko diformulasikan sebagai

fungsi dari kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampak negative (impact)

atau indeks risiko = probabilitas (Likelihood) × Dampak (Impact).

Risk = Likelihood X Consequence …………………………….(4.1)

Keterangan:

Risk = Tingkat Bahaya yang terjadi

Likelihood = Peluang/Kemungkinan yang terjadi

Consequence = Dampak yang terjadi

Untuk mencari rata-rata peluang (Likelihood) dan rata-rata

dampak (Consequence) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Rata – rata peluang = Peluang / Jumlah Responden (n) (4.2)

Rata – rata dampak = Dampak / Jumlah Responden (n) (4.3)

Berikut merupakan masing-masing contoh perhitungan rata-rata

peluang pada pernyataan pertama, responden pertama.

Page 63: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

46

Pernyataan Pertama (X1.1)

Kegiatan : Galian tanah dengan Excavator

Variabel : Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada

di sekitarnya

Rata – rata peluang = Peluang / Jumlah Responden (n)

Rata – rata peluang = 2 + 3 + 2 + 3 + 2 + 2 + 1 + ... + n / 30

= 2.0333

4.6.3. Perhitungan Rata – Rata Dampak

Berikut merupakan masing-masing contoh perhitungan rata-rata

dampak pada pernyataan pertama, responden pertama.

Pernyataan Pertama (X1.1)

Kegiatan : Galian tanah dengan Excavator

Variabel : Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada

di sekitarnya

Rata – rata dampak = Dampak / Jumlah Responden (n)

Rata – rata dampak = 2 + 3 + 2 + 3 + 2 + 2 + 5 + ... + n / 30

= 2.6333

4.6.4. Perhitungan Risiko

Berikut merupakan masing-masing contoh perhitungan risiko pada

pernyataan pertama, responden pertama.

Pernyataan Pertama (X1.1)

Kegiatan : Galian tanah dengan Excavator

Variabel : Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada

di sekitarnya

Risk = Likelihood X Consequence

Risk = 2.0333 X 2.6333

Risk = 5.3544

Dimana, likelihood menunjukkan nilai rata-rata peluang sedangkan

consequence menunjukkan nilai rata-rata dampak.

Page 64: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

47

4.6.5. Hasil Perhitungan Indeks Risiko

Setelah menghitung rata-rata peluang dan rata-rata dampak pada

masing-masing pernyataan dengan rumus (risiko = rata rata peluang X rata

rata dampak), maka didapatkan hasil penilaian risikonya. Hal tersebut dapat

dilihat pada Tabel 4.15 yaitu Hasil Perhitungan Indeks Risiko.

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Indeks Risiko

No Kode

Peristiwa Risiko Rata-rata

peluang

Rata-rata

dampak

Risiko (Peluang

X Dampak)

Kegiatan Variabel

1 X1.1

Galian tanah dengan

Excavator

• Peralatan excavation menabrak

fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya

2.0333 2.6333 5.3544

2 X1.2 • Tanah

longsor/runtuhnya dinding samping

2.4333 3.1333 7.6244

3 X1.3 • Pekerja/kendaraan

terjatuh ke lubang galian 2.3333 2.9333 6.8444

4 X1.4 • pekerja/fasilitas tertimpa

material 2.6333 3.7000 9.7433

5 X2.1 Lifting Material dengan service

crane • Pekerja terluka oleh alat 2.6667 3.3333 8.8889

6 X3.1 Pemotongan

Tiang Bore Pile • Alat melukai pekerja/

merusak fasilitas 2.5667 3.3000 8.4700

7 X4.1

Erection

• Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa

pekerja

3.1667 3.5667 11.2944

8 X4.2 • Pekerja jatuh dari

ketinggian 2.7000 3.5667 9.6300

9 X5.1

Pembesian, Bekisting, dan

Parapet

• Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas

3.0000 3.2667 9.8000

10 X5.2 • Pekerja terluka ketika

bekerja 2.2667 2.6667 6.0444

11 X5.3 • Pekerja jatuh dari

ketinggian 3.4333 3.8000 13.0467

12 X6.1 Pengecoran • Pekerja terjatuh saat

mendirikan cetakan beton

2.4333 2.7000 6.5700

13 X7.1 Perkerasan

jalan

• Pekerja terkena semprotan perekat (aspal

cair)

2.1667 2.8667 6.2111

14 X7.2 • Gangguan pernafasan

akibat debu 2.6333 3.1000 8.1633

15 X8.1 Pekerjaan

marka jalan

• Pekerja terkena gangguan pernapasan

akibat compressor

2.4000 2.1000 5.0400

16 X9.1 Instalasi kabel • Terluka ketika bekerja

oleh alat tang press hydrolic

2.1000 2.4333 5.1100

Sumber : Hasil Olahan data Peluang X Dampak

Page 65: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

48

4.7. Analisis Level, Matriks dan Mitigasi Risiko

Dari hasil pengolahan data tersebut dan telah dilakukan analisis level

risiko, shingga dapat diurutkan hasil indeks resiko dari yang paling tertinggi

sampai yang terkecil atau biasa disebut pemeringkatan risiko. Sehingga

dapat diketahui urutan mulai dari peringkat yang paling tertinggi sampai

kepada yang terendah. Risiko tersebut dikelompokan dengan risiko yang

very high, high, medium dan low.

Dengan menggunakan matriks risiko, hasil dari indeks risiko terhadap

variabel risiko dapat dipetakan. Berikut ini adalah hasil dari penggolongan

matriks, peringkat matriks, dan mitigasi risiko terhadap variabel yang dapat

dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Peringkat, Matriks dan Mitigasi Risiko

Kegiatan Variabel

Risk Reduction

Risk Transfer

Risk Reduction

Risk Transfer

3,0000 3,2667 9,8000 Risk Reduction

Risk Transfer

Risk Reduction

Risk Transfer

Medium

3 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Bekisting jatuh dan menimpa

pekerja/fasilitas Medium

4 Galian tanah dengan ExcavatorPekerja/fasilitas tertimpa

material2,6333 3,7000 9,7433

2 Erection

Material terjatuh dari

ketinggian dan menimpa

pekerja

3,1667 3,5667 11,2944 High

Mitigasi risiko

1 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Pekerja jatuh dari ketinggian 3,4333 3,8000 13,0467 High

NoPeristiwa Risiko Rata-rata

peluang

Rata-rata

dampak

Risiko (Peluang

X Dampak)

Golongan

matriks

Page 66: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

49

Kegiatan VariabelMitigasi risikoNo

Peristiwa Risiko Rata-rata

peluang

Rata-rata

dampak

Risiko (Peluang

X Dampak)

Golongan

matriks

Risk Reduction

Risk Transfer

6Lifting Material dengan service

cranePekerja terluka oleh alat 2,6667 3,3333 8,8889 Medium Risk Reduction

7 Pemotongan Tiang Bore PileAlat melukai pekerja/ merusak

fasilitas 2,5667 3,3000 8,4700 Medium Risk Reduction

8 Perkerasan jalanGangguan pernafasan akibat

debu2,6333 3,1000 8,1633 Medium Risk Reduction

9 Galian tanah dengan ExcavatorTanah longsor/runtuhnya

dinding samping 2,4333 3,1333 7,6244 Medium Risk Reduction

10 Galian tanah dengan ExcavatorPekerja/kendaraan terjatuh ke

lubang galian2,3333 2,9333 6,8444 Medium Risk Reduction

11 Pengecoran Pekerja terjatuh saat

mendirikan cetakan beton2,4333 2,7000 6,5700 Medium Risk Reduction

5 Erection Pekerja jatuh dari ketinggian 2,7000 3,5667 9,6300 Medium

Page 67: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

50

Sumber : Hasil olahan SPSS

Gambar 4.8 Peringkat Risiko

12 Perkerasan jalanPekerja terkena semprotan

perekat (aspal cair)2,1667 2,8667 6,2111 Medium Risk Reduction

13 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Pekerja terluka ketika bekerja 2,2667 2,6667 6,0444 Medium Risk Reduction

14 Galian tanah dengan Excavator

Peralatan excavation

menabrak fasilitas/pekerja

yang ada di sekitarnya

2,0333 2,6333 5,3544 Medium Risk Reduction

15 Instalasi kabel Terluka ketika bekerja oleh

alat tang press hydrolic2,1000 2,4333 5,1100 Medium Risk Reduction

16 Pekerjaan marka jalan

Pekerja terkena gangguan

pernapasan akibat

compressor

2,4000 2,1000 5,0400 Medium Risk Reduction

Page 68: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

51

Dari hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada Tabel 4.17 dan

Gambar 4.8 yaitu dengan dilakukannya analisis level risiko, maka dapat

diurutkan hasil indeks resiko dari yang paling tertinggi sampai yang terkecil.

Didapatkan 2 variabel yang dikategorikan memiliki level risiko yang tinggi

(High Risk), yaitu pekerjaan jatuh dari ketinggian, pekerja terkena sengatan

listrik dan material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja.

Sedangkan untuk variabel yang lain memiliki level risiko sedang (Medium

Risk) yaitu terdapat 14 variabel.

4.8. Analisis Penanganan Risiko

Setelah di dapatkan penggolongan matriks, peringkat matriks, dan

mitigasi risiko maka selanjutnya dilakukan penanganan terhadap risiko

berdasarkan golongan matriks risiko yang di dapatkan dari Australia/ New

Zealand Standard AS/NZS 4360:2004. Adapun hasil penanganan dari setiap

kegiatan adalah seperti pada tabel 4.17:

Tabel 4.17 Penanganan Risiko

Kegiatan Variabel

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana

yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana

yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana

yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).

3 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Bekisting jatuh dan menimpa

pekerja/fasilitas

2 Erection

Material terjatuh dari

ketinggian dan menimpa

pekerja

Penanganan

1 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Pekerja jatuh dari ketinggian

NoPeristiwa Risiko

Page 69: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

52

Kegiatan VariabelPenangananNo

Peristiwa Risiko

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana

yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana

yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).

6Lifting Material dengan service

cranePekerja terluka oleh alat

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

7 Pemotongan Tiang Bore PileAlat melukai pekerja/ merusak

fasilitas

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

8 Perkerasan jalanGangguan pernafasan akibat

debu

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

9 Galian tanah dengan ExcavatorTanah longsor/runtuhnya

dinding samping

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

10 Galian tanah dengan ExcavatorPekerja/kendaraan terjatuh ke

lubang galian

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

5 Erection Pekerja jatuh dari ketinggian

4 Galian tanah dengan ExcavatorPekerja/fasilitas tertimpa

material

Page 70: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

53

Sumber : Hasil olahan Penanganan Risiko

Berdasarkan analisis risiko yang telah dilakukan dapat disimpulkan

beberapa cara penanganan risiko berupa menerapkan aturan yang jelas

sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), khususnya

mengenai standar APD dan mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana

yang terlibat dalam proyek melalui Jamsostek.

11 Pengecoran Pekerja terjatuh saat

mendirikan cetakan beton

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

12 Perkerasan jalanPekerja terkena semprotan

perekat (aspal cair)

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

13 Pembesian, Bekisting, dan Parapet Pekerja terluka ketika bekerja

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

14 Galian tanah dengan Excavator

Peralatan excavation

menabrak fasilitas/pekerja

yang ada di sekitarnya

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

15 Instalasi kabel Terluka ketika bekerja oleh

alat tang press hydrolic

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

16 Pekerjaan marka jalan

Pekerja terkena gangguan

pernapasan akibat

compressor

Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan

metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya mengenai standar alat pelindung

diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib

menyediakan peralatan keselamatan standar.

Page 71: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan Kajian Penerapan pengelolaan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja ( K3 ), pada konstruksi seksi A tahap 1 ruas Sunter-Pulo

Gebang proyek pembangunan 6 (Enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Untuk mengidentifikasi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yaitu

dengan cara kualitatif identifikasi secara numeric probabilitas dari

setiap risiko dan konsekuensinya terhadap tujuan proyek bahaya dan

analisis risiko yang telah dilakukan peneliti maka dapat diurutkan hasil

indeks resiko dari yang paling tertinggi sampai yang terkecil.

Didapatkan 2 variabel yang dikategorikan memiliki level risiko yang

tinggi (High Risk). Sedangkan untuk variabel yang lain memiliki level

risiko sedang (Medium Risk) yaitu terdapat 14 variabel. Namun dari

observasi peneliti masih ada tingkat risiko kecelakaan kerja very high,

yang mana didukung oleh adanya prilaku yang tidak aman dari

pekerja dan lingkungan atau tempat bekerja yang tidak aman, yang

artinya mengaharuskan pengendalian dari sisi teknis dan apabila

risiko masih belum dapat dikendalikan, harus dilakukannya

penghentian aktivitas hingga risiko dikurangi mencapai batas yang

dapat diterima.

2. Hasil penilaian risiko pada Seksi A Tahap 1 (Studi kasus

pembangunan 6 (Enam) ruas jalan tol dalam kota Jakatta) didapatkan

dari 30 responden bahwa seluruh data valid pada bagian 11 variabel

menunjukkan hasil “relevan” dan 5 variabel menunjukkan hasil

“sangat relevan”.

3. Berdasarkan analisis risiko yang telah dilakukan, terdapat beberapa

cara penanganan risiko K3 yang yaitu berupa menerapkan aturan

yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan

Page 72: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

55

berdasarkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3), khususnya mengenai standar APD dan mengasuransikan

semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui

Jamsostek.

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengawasan yang tegas dari manajemen pada pekerja

seperti memberikan sanksi verbal maupun non verbal, agar pekerja

dapat bekerja dengan fokus sehingga terhindar dari berbagai macam

risiko kecelakaan kerja meskipun pekerja sudah berpengalaman.

2. Perlu adanya penelitian lanjut untuk jenis konstruksi yang lain

sehingga didapatkan variabel-variabel konstruksi yang lebih beragam

Misalnya pada pembangunan proyek Jalan, Jembatan, Bendungan

dan lain-lain.

3. Program K3 harus lebih ditingkatkan dalam SOP (Standar

Operasional Prosdur) supaya para pekerja lebih waspada dalam

bekerja sehingga merasa aman dan nyaman.

4. Perlu adanya pelatihan dan informasi penting pada pekerja mengenai

pekerjaannya untuk mengenali potensi bahaya K3 dan risiko

kecelakaan kerja serta cara pencegahannya pada saat toolbox

meeting seperti memberi pelatihan pada pekerja agar dapat

meminimalisir risiko kecelakaan kerja .

5. Disarankan perusahaan menyediakan alat pelindung diri yang lengkap

dan sesuai dengan pekerjaannya agar dapat meminimalisir risiko

kecelakaan kerja yang disebabkan oleh unsafe action dan unsafe

condition.

Page 73: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

56

DAFTAR PUSTAKA

Buntarto. 2015. Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan Kerja untuk

Industri. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Carroll, R. 2009. Risk Management Handbook for Health Care

Organizations. San Fransisco: Jossey-Bass

Hutama Karya, PT 2016. Rencana Mutu, K3 dan Lingkungan. Pelaksanaan

Pembangunan Jalan Tol Ruas Medan-Binjai Seksi3.

Hutama Karya, PT 2016. Metode Kerja.

Hutama Karya, PT 2016. Instruksi Kerja.

Ketut, I. (2011). identifikasi dan penanganan risiko K3 pada proyek kostruksi

gedung. scolar, 83.

Kurniawidjaja, M. 2012. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta: UI

Press.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Pangkey, F. (2012).Penerapan dan keselamatan kerja. Febyana Pangkey, 1.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER 05/ MEN/1996 tentang Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Jakarta: Kementrian Sekretariat Negara RI.

Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Riduwan. 2012. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rijanto, B. B. 2010. Pedoman Praktis Keselamatan, Kesehatan Kerja dan

Lingkungan (K3L) Industri Konstruksi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Page 74: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

57

Rijanto, B. B. 2011. Pedoman Pencegahan Kecelakaan di Industri. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Sulytyoko, E. (2008). Analis Penerapan Progam Keselamatan kerja dalam

usaha meningktan produktivitas kerja Dengan Pendekatan Fault Tree

Analysys.Edhi Sulistyoko, 20.

Sutarto, A. (2O13) Peranan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Dalam

Peningkatan Kinerja Proyek Konstruksi. Agung Sutarto, 11

Sinaga, Y. Y. 2014. Identifikasi dan Analisa Risiko Kecelakaan Kerja dengan

Metode FMEA (Failure Mode And Effect Analysis) Dan FTA (Fault

Tree Analysis) di Proyek Jalan Tol Surabaya – Mojokerto. Surabaya.

Jurnal Teknik POMIT‟S.

Sucipto, C. D. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta:

Gosyen Publishing.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia. 2004. Nomor : 38 Tahun 2004.

Tentang Jalan. Jakarta.

Widayana, I. G., & Wiratmaja, I. G. 2014. Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 75: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

58

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Personal

NIM : 201521098

Nama : AFIF MA’RUF

Tempat / Tanggal Lahir : TANJUNG BONAI AUR, 07 MEI 1997

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Kawin

Program Studi : S1TEKNIK SIPIL

Alamat Rumah : Jl. Duri kosambi No. 77, kecamatan

cengkareng,Jakarta Barat,DKI jakarta

Telp / Hp : 082161877013

Email : [email protected]

Pendidikan

Jenjang Nama Lembaga Tahun Lulus

SD SD.N 8 Tj Bonai Aur 2009

SMP MTsN Tj Bonai Aur 2012

SMA SMAN 8 Sijunjung 2015

Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 3 Mei 2020

( AFIF MA’RUF )

Page 76: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

59

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 77: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

60

Lampiran 1 Format Kuisioner

Page 78: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

61

Page 79: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

62

Page 80: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

63

Page 81: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

64

Page 82: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

65

Page 83: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

66

Page 84: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

67

Page 85: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

68

Lampiran 2 Hasil Kuisioner Responden

Page 86: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

69

Page 87: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

70

Page 88: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

71

Page 89: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

72

Page 90: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

73

Page 91: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

74

Page 92: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

75

Page 93: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

76

Page 94: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

77

Page 95: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

78

Page 96: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

79

Page 97: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

80

Page 98: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

81

Page 99: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

82

Page 100: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

83

Page 101: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

84

Page 102: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

85

Page 103: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

86

Page 104: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

87

Page 105: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

88

Page 106: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

89

Page 107: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

90

Page 108: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

91

Page 109: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

92

Page 110: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

93

Page 111: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

94

Page 112: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

95

Page 113: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

1

Lampiran 3 Hasil Kuisioner Penilaian Variabel Risiko

HASIL KUESIONER PENILAIAN VARIABEL RISIKO

Lifting

Material

dengan

service crane

(X2)

Pemotong

an Tiang

Bore Pile

(X3)

Pengecoran

(X6)

Pekerjaan

marka jalan

(X8)

Instalasi

kabel

(X9)

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X3.1 X4.1 X4.2 X5.1 X5.2 X5.3 X6.1 X7.1 X7.2 X8.1 X9.1 X10.1 X10.2

1 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4

2 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5

3 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5

5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4

6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

7 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4

8 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5

11 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4

12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

13 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4

14 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4

15 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5

16 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5

17 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4

22 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5

23 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4

24 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4

25 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4

26 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5

27 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4

28 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5

29 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

No

Responden

Instalasi listrik

(X10)Galian tanah dengan Excavator (X1) Erection (X4)

Pembesian, Bekisting, dan

Parapet (X5)

Perkerasan jalan

(X7)

Page 114: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

2

Lampiran 4 Hasil Kuisioner Penilaian Tingkat Peluang

HASIL KUESIONER PENILAIAN TINGKAT PELUANG

KUESIONER PELUANG

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 2 1 3 2 3 3 4 3 4 3 2 2 2 1 2 2 3 2

2 3 2 2 4 3 2 4 4 3 2 3 1 2 2 3 2 1 3

3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3

4 3 1 3 3 2 2 2 2 4 2 4 2 2 3 3 3 2 3

5 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 1 2 1 3 2 2 2

6 2 3 1 3 2 5 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 4

7 1 1 5 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 5 3 2 3 5

8 4 4 2 2 3 3 4 2 5 3 4 3 2 2 2 2 2 4

9 2 2 3 3 4 3 2 4 2 2 3 2 5 4 3 2 4 2

10 3 5 3 3 2 2 3 4 5 2 3 2 1 2 2 2 3 5

11 1 2 1 4 3 2 4 3 4 1 4 2 1 4 3 3 2 4

12 4 2 4 2 4 2 4 3 2 2 3 2 2 1 2 3 3 4

13 2 1 1 2 4 3 1 2 5 4 4 1 4 4 2 1 2 4

14 1 2 2 2 2 1 4 1 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3

15 1 3 1 2 3 1 4 2 2 2 3 3 1 1 2 5 2 4

16 1 2 3 5 4 1 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3

17 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 5 1 4 3 3 3 2 3

18 3 4 2 4 1 3 4 2 2 3 5 2 2 4 2 2 4 3

19 2 5 4 3 2 2 4 1 4 2 5 2 2 3 1 2 2 4

20 2 2 1 4 2 4 4 3 2 1 4 3 3 4 1 2 3 2

21 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 4 4 2 3 2 2 3 4

22 2 1 2 2 2 2 3 4 2 1 4 5 2 3 2 2 2 4

23 2 5 3 2 1 3 4 1 3 2 3 3 1 1 3 1 2 2

24 2 2 2 1 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2

25 1 3 1 1 1 4 2 3 2 2 5 4 2 3 2 2 3 3

26 1 1 2 4 3 3 4 3 5 3 3 2 2 2 2 2 5 2

27 1 2 3 1 2 3 2 3 1 1 5 1 2 3 3 1 3 3

28 1 3 2 1 5 4 4 3 3 3 2 5 2 3 3 2 2 2

29 2 1 2 2 2 2 3 4 4 4 2 5 1 3 3 2 2 2

30 3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 2 3 5 3 1 3 2

Rata-rata Peluang 2.0333 2.4333 2.3333 2.6333 2.6667 2.5667 3.1667 2.7000 3.0000 2.2667 3.4333 2.4333 2.1667 2.6333 2.4000 2.1000 2.5333 3.1000

PERNYATAAN

Page 115: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

3

Lampiran 5 Hasil Kuisioner Penilaian Tingkat Dampak

HASIL KUESIONER PENILAIAN TINGKAT DAMPAK

KUESIONER DAMPAK

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 2 4 2 2 1 3 4 2 3 3 4 2 2 1 3 3 3 2

2 3 2 2 4 3 3 5 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2

3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5 3

4 3 1 1 3 2 2 2 5 4 2 4 5 3 5 4 2 2 3

5 2 3 2 3 4 2 3 5 3 3 4 1 2 1 2 2 2 2

6 2 3 1 3 4 5 2 3 4 5 4 1 2 5 2 1 3 4

7 5 1 5 4 2 2 4 2 3 3 3 1 2 2 2 1 3 5

8 4 4 2 5 2 1 5 2 5 4 4 3 2 2 1 2 4 4

9 2 2 3 4 5 5 2 5 2 3 2 3 2 5 2 1 4 5

10 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 2 2 2 2 1 3 5

11 4 2 1 4 3 5 4 5 4 2 5 2 2 4 1 2 2 4

12 4 2 4 4 2 4 4 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 4

13 2 4 5 5 4 5 4 2 2 2 4 2 3 4 2 2 2 4

14 1 2 2 4 2 5 4 2 4 2 3 2 4 2 2 2 5 5

15 1 3 1 1 5 5 4 4 2 2 2 2 2 5 5 2 2 3

16 1 2 3 2 5 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 5 5

17 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 2 2 5

18 3 4 2 4 3 2 5 2 1 2 5 2 2 4 1 5 4 5

19 1 5 4 4 3 2 5 4 5 2 5 4 1 3 2 2 5 5

20 3 5 4 4 5 4 4 3 2 2 5 3 3 4 3 2 5 3

21 2 2 4 3 5 3 5 4 2 2 4 4 5 5 2 2 3 5

22 2 5 5 2 3 5 5 5 5 4 4 5 5 3 1 2 2 5

23 1 5 3 2 5 3 4 5 3 2 3 3 4 1 1 2 2 3

24 3 2 2 5 3 1 2 5 2 2 3 2 3 5 1 1 3 2

25 2 3 5 5 5 5 2 3 5 2 5 4 5 3 2 2 5 5

26 2 5 5 4 3 3 2 4 5 3 3 2 2 2 2 3 5 3

27 5 2 3 5 2 3 2 3 5 1 5 5 2 3 2 5 3 3

28 5 3 2 5 5 2 4 4 3 4 5 5 5 4 2 5 5 3

29 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 5 2 5

30 3 4 2 4 3 2 5 4 1 2 5 2 2 4 1 5 4 5

Rata-rata Dampak 2.6333 3.1333 2.9333 3.7000 3.3333 3.3000 3.5667 3.5667 3.2667 2.6667 3.8000 2.7000 2.8667 3.1000 2.1000 2.4333 3.3333 3.9000

PERNYATAAN

Page 116: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

1

Lampiran 6 Uji Validitas Dan Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.953 18

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1.1 74.80 56.579 .895 .947

X1.2 74.67 61.057 .507 .954

X1.3 74.80 56.579 .895 .947

X1.4 74.73 62.685 .378 .955

X2.1 74.67 61.057 .507 .954

X3.1 74.80 56.579 .895 .947

X4.1 74.80 56.579 .895 .947

X4.2 74.67 61.057 .507 .954

X5.1 74.67 61.333 .544 .953

X5.2 74.80 56.579 .895 .947

X5.3 74.80 56.579 .895 .947

X6.1 74.67 61.057 .507 .954

X7.1 74.80 56.579 .895 .947

X7.2 74.67 61.333 .544 .953

X8.1 74.67 61.057 .507 .954

X9.1 74.80 56.579 .895 .947

X10.1 74.80 56.579 .895 .947

X10.2 74.67 61.333 .544 .953

Page 117: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

2

Lampiran 7 Distribusi Nilai r Tabel

Page 118: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

3

Lampiran 8 Hasil distribusi frekuensi pada masing-masing

pernyataan.

Pernyataan X1.1

X1.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 3 10.0 10.0 10.0

R 14 46.7 46.7 56.7

SR 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pernyataan X1.2

X1.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 1 3.3 3.3 3.3

R 14 46.7 46.7 50.0

SR 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 119: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

4

Pernyataan X1.3

X1.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 3 10.0 10.0 10.0

R 14 46.7 46.7 56.7

SR 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 120: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

5

Pernyataan X1.4

X1.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid R 18 60.0 60.0 60.0

SR 12 40.0 40.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pernyataan X2.1

X2.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 1 3.3 3.3 3.3

R 14 46.7 46.7 50.0

SR 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 121: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

6

Pernyataan X3.1

X3.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 3 10.0 10.0 10.0

R 14 46.7 46.7 56.7

SR 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 122: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

7

Pernyataan X4.1

X4.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 3 10.0 10.0 10.0

R 14 46.7 46.7 56.7

SR 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pernyataan X4.2

X4.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 1 3.3 3.3 3.3

R 14 46.7 46.7 50.0

SR 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 123: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

8

Pernyataan X5.1

X5.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid R 16 53.3 53.3 53.3

SR 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 124: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

9

Pernyataan X5.2

X5.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 3 10.0 10.0 10.0

R 14 46.7 46.7 56.7

SR 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pernyataan X5.3

X5.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 3 10.0 10.0 10.0

R 14 46.7 46.7 56.7

SR 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 125: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

10

Pernyataan X6.1

X6.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 1 3.3 3.3 3.3

R 14 46.7 46.7 50.0

SR 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 126: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

11

Pernyataan X7.1

X7.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 3 10.0 10.0 10.0

R 14 46.7 46.7 56.7

SR 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pernyataan X7.2

X7.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid R 16 53.3 53.3 53.3

SR 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 127: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

12

Pernyataan X8.1

X8.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 1 3.3 3.3 3.3

R 14 46.7 46.7 50.0

SR 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 128: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

13

Pernyataan X9.1

X9.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 3 10.0 10.0 10.0

R 14 46.7 46.7 56.7

SR 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pernyataan X10.1

X10.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid CR 3 10.0 10.0 10.0

R 14 46.7 46.7 56.7

SR 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 129: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

14

Pernyataan X10.2

X10.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid R 16 53.3 53.3 53.3

SR 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 130: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

15

Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian

Page 131: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

16

Page 132: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

17

Page 133: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

1

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN LEMBAR

BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Afif Ma,ruf

NIM : 201521098

Program Studi : S1 Teknik Sipil

Jenjang : Sarjana

Pembimbing Utama (Materi) : Gita Puspa Artiani, ST, MT.

Judul Proyek Skripsi : Manajemen Risiko Kesehatan Dan

Keselamatan Kerja (K3) Pada Studi

Kasus Pembangunan 6 (Enam) Ruas

Jalan Tol Dalam Kota Jakarta Tahap 1

Ruas Sunter-Pulo Gebang Seksi A

No. Tanggal Materi Bimbingan Paraf

Pembimbing

1. 10 Maret

2020 • Pembahasan materi yang akan di teliti

• Kumpulkan referensi berupa jurnal, skripsi yg berhubungan dengan materi sebanyak 15 judul

• Perhatikan pedoman penulisan skripsi

2. 11 Maret

2020 • Perkuat latar belakang dengan

permasalahan K3 , sehingga perlu ada pembahasan mendalam

• Batasi masalah pada ruang lingkup

• Tujuan dan rumusan masalah harus sama

• Pastikan metode pengambilan datanya (siapa

respondennya, bagaimana data yg akan

dipakai) •

3. 22 April

2020 • Bab 1 OK

• Landasan teori dibuat dari yg general sanpai yg khusus ( Pryek konstruksi sampai dengan K3)

• Tinjauan Pustaka pergunakan yg minimal 10

tahun kebelakang

Page 134: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

2

• Buat perbedaan dan persamaan antara tinjauan Pustaka dengan penelitian yg dibuat

• Lengkapi dengan gambar atau tabel2 pendukung

4. 23 April

2020 • Perbaiki diagram alir penelitian

• Tentukan populasi sebelum menentukan respondennya

• Tentukan template kuisioner yg akan

digunakan, pertanyaan yg akan dipakai

diambil dari variable K3 berdasarkan

literatur yg ada

• Tentukan ahli pakar utk validasi pertanyaan

kuisioner

5. 24 April

2020 • Bab 2 OK

• Perbaiki tahapan2 dari penelitian

• Pelajari cara utk menentukan responden yg memenuhi persyarat uji validitas

• Lengkapi dengan lampiran

6. 27 April

2020 • Cek redaksional, sesuaikan dengan

pedoman penulisan skripsi

• Pahami materi

• Bab 3 OK

7. 2 Mei 2020 • ACC untuk sidang proposal

8. 27 Mei

2020 • Perbaiki sesuai dengan masukkan pada saat

ujian proposal

• Focus pada IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN coba di pelajari lagi apakah bisa diganti dengan ANALISIS

• Perhatikan data2 yang akan digunakan,

pastikan responden yg akan di pakai

9. 1 Juli 2020 • Lihat dari hasil matriks risiko arahnya lebih ke pengendalian atau penanganan

• Tambahkan literatur yang membahas mengenai faktor risiko K3 pada pekerjaan konstruksi

• Distribusikan karakteristik responden dari

tiap hasil yg didapat, kemudian berikan

penjelasan dari hasilnya terhadap kondisi

eksisting dilapangan

• Buat bagan tabel dan grafik karakteristik respondennya

• Pelajari uji validitas

Page 135: INSTITUT TEKNOLOGI PLN MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN …

1

10 28 Juli

2020 • Tabel 4.6 Kode Masing-masing Pernyataan

Kuesioner, utk 10 kegiatannya diambil dari

mana, apakah dari jadwal kegiatan nya, kalau

iya, coba jelaskan Kembali

• dari 10 kegiatan terdistribusi menjadi 18 variabel resiko, bisakah dijelaskan, atau sdh adakah penjelasannya kembali di bab sebelumnya

11 29 juli 2020 • utk uji validitas, alasan apa sehingga menggunakan Signifikan Level yang digunakan ialah 5%.

• Ceritakan proses utk mendapatkan penanganan

• Bab 3 diceritakan kembali adanya wawancara dengan pakar utk mendapatkan hasil dari mitigasi

12 2 Agustus

2020 • tabel 4.18 dibuatkan ke dalam diagram

batang atau histogram

• wawancara yg didapatkan sebagai

penanganan mitigasi nanti bisa juga

dijadikan tindakan rekomendasi sebagai

masukkan utk peningkatan kinerja

• Kesimpulan menjawab pertanyaan tujuan penelitian, jika menggunakan kata ‘bagaimana’ maka jawabannya harus suatu metode penyelesaian

13 18-08-2020 • Bab 4 OK

• Lengkapi lampiran dengan foto kegiatan dilapangan

• Contoh Form kuisioner

• Lengkapi daftar tabel, daftar gambar dll

• Cek redaksional

• Bab 5 OK

14 20-08-2020 • ACC untuk sidang

• Persiapkan ppt