integrated soil management.ppt
TRANSCRIPT
INTEGRATED SOIL MANAGEMENT
Disusun oleh : Kelompok 1
Ade Setioko (H0812003)
Agnes Listyawati (H0812005)
Akbar Fauzie Widyatama (H0812009)
Aleh Putra Agung (H0812010)
Alifian Adi Fathoni (H0812012)
M
acam-macam sistem pengolahan lahan
1
. Pengolahan Lahan Sempurna
P
engolahan lahan secara sempurna yaitu pengolahan lahan yang meliputi seluruh
kegiatan pengolahan lahan. Dimulai dari awal pembukaan lahan hingga lahan siap
untuk ditanami, meliputi pembajakan, pemupukan dan rotary.
2
. Olah Lahan Minimum.
P
engolahan lahan dengan olah tanah minimum hanya meliputi pembajakan( tanah
diolah, dibalik, kemudian tanah diratakan). Pada pengolahan tanah ini biasanya banyak
dilakukan untuk lahan persawahan.
3
. Tanpa Olah Tanah(TOT)
P
engolahan lahan pada system ini hanya meliputi penye,protan guna membunuh atau
menghilangkan gulma pada lahan, kemudian ditungg hingga gulma mati dan lahan siap
untuk ditanami. Pada pengolahan lahan ini biasanya digunakan sisti tajuk dalam proses
penanamannya.
P
engelolaan lahan pada tingkat topografi dan kontur tanah
-D
iklasifikasi berdasarkan tingkat kecuraman tanah
1. Hampir
Datar
2. Lereng
Landai
3. Lereng
Miring.
4. Lereng
Miring dan Berbukit
5. Datar
6.. Lereng
Agak Curam
7. Lereng
Curam
8. Lereng
Sangat Curam
K
erangka dari sistem klasifikasi kesesuaian lahan ini mengenal 4
(empat) kategori, yaitu:
O
rdo : menunjukkan apakah suatu lahan sesuai atau tidak sesuai
untuk penggunaan tertentu;
K
elas : menunjukkan tingkat kesesuaian suatu lahan; Sub-kelas :
menunjukkan jenis pembatas (penghambat) atau macam perbaikan
yang harus dijalankan dalam masing-masing kelas;
U
nit : menunjukkan perbedaan-perbedaan besarnya faktor
penghambat yang berpengaruh dalam pengelolaan suatu subkelas.
P
engelolaan tanah secara berkelanjutanAspek sistem pengelolaan
tanah berkelanjutan
Bio-fisik
Sosial budaya
Ekonomi
M
anajemen pengelolaan tanah (Soil Management) memiliki dampak
yang besar terhadap air hujan dan infiltrasi. Jadi dua aspek penting
dalam pengelolaan tanah adalah melindungi permukaan tanah dari
dampak hujan dan memperbaiki struktur tanah dengan penambahan
organik. Ada berbagai pilihan manajemen pengelolaan tanah yang
dapat digunakan antara lain:
M
emecah permukaan yang padat secara mekanis.
M
elindungi permukaan dari degradasi struktural sebagai dampak
turunnya hujan.
M
eningkatkan struktur tanah, dengan penambahan pupuk kandang
yang cenderung meningkatkan stabilitas struktur tanah.
D
egradasi tanah
P
ada tanah-tanah tropik basah terdapat tiga proses penting terjadainya
degradasi tanah :
-
Degradasi fisik berhubungan dengan membentuk strukturtanah sehingga
memicu pergerakan, pemadatan, aliran banjir berlebihan dan erosi
dipercepat
-
Degradasi kimia berhubungan dengan terganggunya siklus C,N,P,S dan
unsur lainnya
-
Degradasi biologi berhubungan dengan menurunnya jumlah dan aktivitas
mikroorganisme
E
ROSI
•A
da empat jenis erosi tanah, yaitu:
1. Erosi
percik (Splash Erosion)
2. Erosi
lembar (SheetErosion)
3. Erosi Alur
(Riil Erosion)
4.Erosi Parit
(Gully Erosion)
E
rosi tanah dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan tanah. Ciri-ciri tanah yang tingkat
kesuburan tanahnya menurun antara lain:
1)
Partikel-partikel tanahnya hanyut.
2) Terjadi
perubahan struktur tanah.
3)
Kapasitas infiltrasi menurun.
4) Terjadi
perubahan profil tanah.
5) Unsur
hara lenyap.
K
esimpulan
Pengolahan tanah secara terpadu ( Integrated Soil
Management ) pada dasarnya adalah mempadukan atau
mencampurkan macam-macam jenis pengolahan tanah
sehingga menjadikan lahan yang sesuai untuk ditanami
tanaman budidaya, dengan adanya pengolahan tanah secara
terpadu maka diharapkan petani mampu mengembangkan
usaha taninya agar lebih berkembang dan produktivitas
tanaman budidaya dapat meningkat dengan tidak
meninggalkan asas berkelanjutan demi terciptanya pertanian
yang terpadu dan berkelanjutan.