intelegency quotient) auditor eksternal...

94
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EMOTIONAL QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL DAN KECERDASAN INTELEGENSI (INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL TERHADAP KINERJA AUDITOR EKSTERNAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di DKI Jakarta) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial untuk Memenuhi Syarat- syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Melli Amelia NIM : 105082002762 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2009 M

Upload: duongkhanh

Post on 15-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EMOTIONAL QUOTIENT)

AUDITOR EKSTERNAL DAN KECERDASAN INTELEGENSI

(INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL TERHADAP

KINERJA AUDITOR EKSTERNAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

SEBAGAI VARIABEL MODERATING

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di DKI Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial untuk Memenuhi Syarat-

syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Melli Amelia

NIM : 105082002762

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2009 M

Page 2: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EMOTIONAL QUOTIENT)

AUDITOR EKSTERNAL DAN KECERDASAN INTELEGENSI

(INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL TERHADAP

KINERJA AUDITOR EKSTERNAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

SEBAGAI VARIABEL MODERATING

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial untuk Memenuhi Syarat-

syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Melli Amelia

NIM : 105082002762

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Hepi Prayudiawan, SE.,Ak., MM

NIP. 195706171985031002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2009 M

Page 3: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November Tahun Dua Ribu

Sembilan telah dialkukan Ujian Komprehensif atas nama Melli Amelia NIM:

105082002762 dengan judul skripsi “PENGARUH KECERDASAN

EMOSIONAL (EMOTIONAL QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL DAN

KECERDASAN INTELEGENSI (INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR

EKSTERNAL TERHADAP KINERJA AUDITOR EKSTERNAL DENGAN

KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI VARIABEL MODERATING” (Studi

empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta). Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 November 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Afif Sulfa, SE.,Ak., M.Si Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

Penguji Ahli

Page 4: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Hari ini Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah

dilakukan Ujian Skripsi atas nama Melli Amelia NIM: 105082002762 dengan

Judul Skripsi “PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EMOTIONAL

QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL DAN KECERDASAN

INTELEGENSI (INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL

TERHADAP KINERJA AUDITOR EKSTERNAL DENGAN

KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI VARIABEL MODERATING” (Studi

empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta). Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Desember 2009

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Hepi Prayudiawan, SE.,Ak., MM

Penguji I Penguji II

Amilin, SE.,Ak.,M.Si

Penguji Ahli

Page 5: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Melli Amelia

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Agustus 1986

3. Tinggal di : Jakarta Barat

4. Alamat : Jln. Palmerah Utara III RT 002/03 No.49

Palmerah, Jakarta Barat

5. Telepon : (021) 53679322 / (021)97027436

6. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD : SDN PALMERAH 25 PAGI

2. SMP : MTsN SUKAMANAH TASIKMALAYA

3. SMA : MAN SUKAMANAH TASIKMALAYA

4. S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. SD : Pramuka

2. SMP : PMR

3. SMA : PMR

4. S1 : -

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Tahrom Sumantri

2. Ibu : Lilis Widaningsih

3. Alamat : Jln. Palmerah Utara III RT 002/03 No.49

Palmerah, Jakarta Barat

4. Anak ke dari : ke I dari 3 bersaudara

Page 6: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

INFLUENCE EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)OF EXTERNAL AUDITOR AND

INTELEGENCY QUOTIENT (IQ) OF EXTERNAL AUDITOR TO AUDITOR‘S

PERFORMANCE WITH CONFIDENCE AS MODERATING VARIABLE

(Empirical Study to Public Accountant Office In Jakarta)

By:

Melli Amelia

105082002762

Abstract

This research is to know influence of emotional quotient, intelegency

quotient to auditor’s performance with confidence as moderating variable.

Emotional Quotient and Intelegency Quotient is factor to influencing auditors

performance. The respondents of the research are auditor at the Public

Accountant Office In Jakarta.

The hypothesis this research is interaction emotional quotient, intelegency

quotient with confidence for influencing auditors performance. This analysis

used convience sampling and were based on the responses of 80 public

accountans in DKI Jakarta. To test the hypothesis used analysis of moderating

regression with the interaction test. Result from this research is emotional

quotient and intelegency quotient auditor to influenced auditors performance

but interaction emotional quotient, intelegency quotient with confidence were

negative relationship and was not significant affected auditors performance.

Keyword: emotional quotient, intelegency quotient, confidence, and auditors

performance

Page 7: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) AUDITOR EKSTERNAL

DAN KECERDASAN INTELEGENSI (IQ) AUDITOR EKSTERNAL

TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

Oleh:

Melli Amelia

105082002762

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional

dan kecerdasan intelegensi auditor terhadap kinerja auditor dengan

kepercayaan diri sebagai variabel moderating. Kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensi merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja auditor.

Responden dalam penelitian ini adalah auditor di Kantor Akuntan Publik. Hipotesis dalam penelitian ini adalah interaksi kecerdasan emosional dan

kecerdasan intelegensi terhadap kinerja auditor dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderating. Pengambilan sampel dengan metode convience

sampling. Responden dalam penelitian dalam penelitian ini 80 akuntan publik dari berbagai kantor akuntan publik di DKI Jakarta. Untuk menguji hipotesis

digunakan analisis regresi moderating dengan nilai interaksi. Hasil dari

penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensi

berpengaruh terhadap kinerja auditor tetapi kecerdasan emosional dan

kecerdasan intelegensi dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderating

tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja auditor.

Kata kunci: kecerdasan emosional, kecerdasan intelegensi, kepercayaan diri,

dan kinerja auditor

Page 8: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Segala puji dan syukur hanya bagi Allah

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia yang tak terhingga. Shalawat dan

salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW

yang telah membawa umatnya dari zaman suram ke zaman terang-benderang

seperti sekarang ini, dimana atas kesemuanya penulis memperoleh kemampuan

studi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) Auditor Eksternal dan Kecerdasan

Intelegensi (IQ) Auditor Eksternal terhadap Kinerja Auditor Eksternal

dengan Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada

Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi S1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini

penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik.

Namun demikian penulis juga mempunyai keterbatasan kemampuan dalam

penulisan skripsi.

Oleh karena itu penulis menyadari tanpa bimbingan, arahan, dukungan dan

bantuan berbagai pihak, maka skripsi ini tidak dapat terselesaikan. Untuk itu,

sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izinkanlah penulis menuangkan

dalam bentuk ucapan terima kasih kepada:

1. Ayahanda dan Ibundaku (Tahrom dan Lilis) tercinta, rasa ta`dzim dan terima

kasih yang mendalam atas semuanya, yang selalu memberikan dukungan baik

moril maupun materil, kesabaran, keikhlasan, perhatian, serta cinta dan kasih

sayang yang tak lekang oleh waktu. Setiap do’a yang engkau panjatkan adalah

ketulusan yang tak pernah ternilai dengan apapun di dunia ini, dan semoga

Allah SWT selalu meridhai setiap langkah engkau di dunia dan akhirat...

Page 9: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Amiiin... always proud have parent like U & maafkan ananda atas segala

kesalahan dan belum bisa membalas semua jasa-jasa engkau selama ini.

2. Adik-adikku tersayang (Hikmah Nurhayati & Sahril Adli) yang selalu

membuat keceriaan, hiburan dan gelak tawa bagi penulis disaat penulis sedang

down.

3. Bpk. Prof. Dr. Abdul Hamid, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial sekaligus Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan waktu di

tengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Dosen Pembimbing II yang

dengan sabar memberikan bimbingan, arahan, saran dan motivasi hingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Afif Sulfa, SE, Ak, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

6. Ibu Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.

7. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmu,

perhatian serta nasihat kehidupan yang berguna kepada semua mahasiswanya

tak terkecuali penulis.

8. Seluruh staf Bagian Keuangan, Jurusan, Akademik dan Kemahasiswaan yang

telah memberikan pelayanannya selama ini.

9. Segenap pengurus dan pegawai Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial (P-FEIS), Perpustakaan Utama (PU) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta, dan perpustakaan-

perpustakaan Universitas lain yang telah membantu penulis dalam mencari

data-data yang diperlukan.

10. Para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta

selaku responden, terima kasih atas kesediaan waktu dan bantuannya dalam

mengisi kusioner.

11. Untuk sahabat dan teman-temanku... Vannie, Diyah, Achie, Reni, Uti, Isma,

Made, dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang

telah memberikan motivasi serta semangat kepada peneliti. Kalian semua

teman-temanku yang takkan kulupakan.. kalian semua mengisi hari-hariku.

Page 10: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

12. “My Hanny” (Indra Rudi Saputra, Amd) makacih atas motivasi, kesabaran,

rasa sayang yang tulus & kebersamaan kita selama ini. Semoga Allah SWT

selalu memberikan pintu-pintu yang indah tuk kita... Amiiin.

13. Teman-teman Akuntansi E. Makacih atas pertemanan selama masa kuliah ini

& makacih atas bantuan serta do’a nya untuk penulis.

14. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2005, tetap jaga tali silaturahmi jangan

sampai terputus ketika semuanya sudah lulus.

15. Serta untuk semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu-persatu namanya,

terima kasih atas dukungan, bantuan, do’a dan semangat yang telah diberikan

kepada penulis... Thanks a lot.

Semoga amal dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima

oleh Allah SWT dengan pahala yang berlimpah. Dengan segala kelemahan dan

kekurangan, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

setiap langkah kita. Amiiin.

Jakarta, 14 Desember 2009

Penulis

Page 11: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING……………...…………

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF……………………………....

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI………………………………………….

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………..................

ABSTRACT……………………………………………………………………

ABSTRAK………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….....

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

x

xii

xiii

xiv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian……………………………………...…. 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………...…... 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian……………...…………... 7

1. Tujuan Penelitian…..……………………………...........………

2. Manfaat Penelitian……………………………………………...

7

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................

A. Landasan Teori……………………………………………………

10

10

1. Kecerdasan Emosional…………………………………..……..

2. Kecerdasan Intelegensi………………………...…………

10

15

Page 12: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

3. Kepercayaan Diri……………………………………...……... 18

4. Kinerja Auditor………………………………………...…….. 22

B. Keterkaitan Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelegensi,

Kepercayaan Diri dan Kinerja Auditor………………………….

25

C. Hasil Penelitian Sebelumnya…………………………...………….. 27

D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian……………………... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………... 32

A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………...….. 32

B. Metode Penentuan Sampel……………………………………...….. 32

C. Metode Pengumpulan Data...………………………………………

D. Metode Analisis Data………………………………………………

E. Operasional Variabel Penelitian……………………………………

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN…………………………………

A. Populasi dan Deskripsi Data Responden…………………………...

B. Penemuan dan Pembahasan………………………………………...

1. Statistik Deskriptif……………………………………………...

2. Uji Kualitas Data………………………………………………..

3. Uji Asumsi Klasik………………………………………………

4. Pengujian Hipotesis……………………………………………..

5. Pembahasan……………………………………………………..

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI……………………………………

A. Kesimpulan…………………………………………………………

B. Implikasi…………………………………………………………….

32

33

37

43

43

48

48

49

53

58

65

70

70

72

Page 13: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

C. Keterbatasan………………………………………………………...

D. Saran………………………………………………………………..

73

74

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

LAMPIRAN...........................................................................................................

76

79

Page 14: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

4.11

4.12

4.13

4.14

4.15

4.16

4.17

4.18

4.19

Operasional Variabel…………………………………………

Daftar Kantor Akuntan Publik………………………………..

Distribusi Kuesioner………………………………………….

Data Statistik Responden……………………………………..

Statistik Deskriptif……………………………………………

Hasil Uji Validitas EQ………………………………………..

Hasil Uji Validitas IQ………………………………………...

Hasil Uji Validitas Kepercayaan Diri………………………...

Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor…………………………..

Hasil Uji Reliabilitas…………………………………………

Hasil Uji Multikolineritas……………………………………

Uji Koefisien Determinasi (R2)………………………………

Uji F………………………………………………………….

Uji t…………………………………………………………...

Uji Koefisien Determinasi (R2)………………………………

Uji F………………………………………………………….

Uji t…………………………………………………………..

Uji Koefisien Determinasi (R2)……………………………...

Uji F………………………………………………………….

Uji t…………………………………………………………..

38

43

44

45

48

50

51

51

52

53

56

58

59

60

61

62

62

63

64

64

Page 15: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

2.7

3.1

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

Kerangka Kerja Kecakapan Emosi (EQ)…………………...

Alur Kerangka Pemikiran…………………………………..

Model Hipotesis 1………………………………………….

Model Hipotesis 2………………………………………….

Model Hipotesis 3………………………………………….

Model Hipotesis 4………………………………………….

Model Hipotesis 5………………………………………….

Model Analisis………………………………………….….

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin…….…

Karakteristik responden berdasarkan usia…………………

Karakteristik responden berdasarkan posisi terakhir………

Karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan….

Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja saat ini..

Hasil uji normalitas dengan kepercayaan diri sebagai

variabel moderating...............................................................

Hasil uji normalitas tanpa adanya kepercayaan diri sebagai

variabel moderating...............................................................

Hasil uji heteroskedastisitas dengan kepercayan diri

sebagai variabel moderating..................................................

Hasil uji heteroskedastisitas tanpa adanya kepercayan diri

sebagai variabel moderating..................................................

13

29

29

30

30

30

31

36

45

46

46

47

47

54

55

57

57

Page 16: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

DAFTAR LAMPIRAN

No.

1

2

3

4

5

Keterangan

Daftar Kuesioner……………………………………..

Daftar Jawaban Responden…………………….…….

Hasil Kualitas Data…………………………….……..

Hasil Uji Asumsi Klasik…………………….………..

Hasil Uji Hipotesis………………………….………..

Halaman

79

86

95

132

143

Page 17: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Semakin mengglobalnya arus informasi dan transportasi yang disertai

makin meningkatnya pula perdagangan di berbagai belahan dunia, yaitu

dengan dibentuknya berbagai macam bentuk perjanjian perdagangan

multilateral dan internasional yang bersifat bebas. Mengakibatkan banyak

terjadinya perpindahan tenaga kerja asing dari negara maju seperti: Eropa,

Jepang dan Amerika menuju negara lain di Asia termasuk di Indonesia.

Hingga saat ini tidak dapat kita pungkiri bahwa globalisasi ekonomi dibidang

liberalisasi perdagangan telah mulai banyak membawa pesaing ataupun tenaga

ahli yang kompeten dibidangnya dari berbagai mancanegara memasuki pasar

domestik dengan kandungan pengetahuan tingkat dunia.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 220 juta jiwa, dan termasuk dalam

salah satu negara dengan jumlah penduduk yang terbesar di dunia, serta posisi

yang potensial dalam kawasan Asia Tenggara, menjadikan Indonesia sebagai

ladang bisnis yang menjanjikan sebagai sasaran pasar berbagai produk dan

jasa. Sehingga diperkirakan ketika terwujudnya perjanjian multilateral AFTA

(Asean Free Trade Center Area), Indonesia akan dibanjiri oleh banyak produk

dan pekerja (auditor) profesional dari luar negeri.

Dalam menghadapi Indonesia baru yang mampu bersaing dalam era

globalisasi yaitu AFTA, diperlukan Sumber Daya Manusia, terutama sekali

auditor dalam negeri yang berkualitas, yang diharapkan mampu bersaing

Page 18: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

dengan auditor dari luar negeri. Akan tetapi jika kita melihat praktek yang

terjadi tidaklah demikian. Hal ini tercermin dari sikap pemerintah Indonesia

yang lebih suka menggunakan jasa auditor asing, yang dipandang lebih

mampu secara teknis dan independen dalam melaksanakan jasa audit terhadap

beberapa perusahaan yang terkena kasus. Kecerdasan merupakan salah satu

anugerah besar dari Allah SWT kepada manusia dan menjadikannya sebagai

salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia

dengan kecerdasannya dapat terus menerus mempertahankan dan

meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks, melalui proses

berfikir dan belajar secara terus menerus.

Kemunculan istilah kecerdasan emosional dalam pendidikan, bagi

sebagian orang mungkin dianggap sebagai jawaban atas kejanggalan tersebut.

Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan definisi

baru terhadap kata cerdas. Walaupun kecerdasan emosional (EQ) merupakan

hal yang relatif baru dibandingkan kecerdasan intelegensi (IQ), namun

beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional tidak

kalah penting dengan kecerdasan intelegensi (Goleman, 2007:45).

Menurut Goleman (2007:45), ciri-ciri kecerdasan emosional adalah

kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan

menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-

lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres

tidak melumpuhkan kemampuan berpikir; berempati dan berdoa. Menurut

Goleman, khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan

Page 19: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak

beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan

cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat.

Bila didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-

orang seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas,

bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya

rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit

bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka

dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress.

Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata

namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

Kemunculan intelegensi (IQ) merupakan kecerdasan seseorang yang

dibawa sejak lahir dan pengaruh pendidikan dan pengalaman (Thoha, 2000

dalam Armansyah, 2006). IQ adalah kemampuan yang diperlukan untuk

menjalankan kegiatan mental (Robin, 1996 dalam Armansyah, 2006).

Menurut David Wechsler (Staff IQ-EQ) dalam Armansyah (2006), Intelegensi

adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional,

dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Keberhasilan manusia menurut

pendapat umum dipengaruhi oleh peran besar kecerdasan intelegensi atau IQ.

Artinya hanya mereka yang memiliki kecerdasan intelektual, akademis,

matematis saja yang mampu mewujudkan keberhasilan seseorang termasuk

keberhasilan dalam pekerjaan. Sama seperti seorang auditor, dalam kinerjanya

sangat dipengaruhi oleh peran besar kecerdasan intelegensi. Kepintaran

Page 20: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

banyak dimanfaatkan dalam dunia kerja misalnya dalam level manajemen atas

sebagai pihak perencana strategis yang akan menentukan nasib organisasi di

masa depan, kemampuan untuk menyusun program-program jangka panjang,

prediksi ke masa depan, menyusun perkiraan-perkiraan strategis, memerlukan

kemampuan intelektual yang tinggi untuk keperluan analisis-analisis

mendalam. Hal ini memerlukan intelegensi baik agar segala yang ingin diraih

dapat terwujud dengan efektif.

Kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berkualitas sangat ditentukan

oleh kinerja auditor. Auditor harus mentaati aturan etika profesi yang meliputi

pengaturan tentang independensi, integritas dan obyektivitas, standar umum

dan prinsip akuntansi, tanggung jawab kepada klien, tanggung jawab kepada

rekan seprofesi, serta tanggung jawab dan praktik lainnya (Satyo, 2005 dalam

Trisnaningsih, 2007)

Pada penelitian ini akan menguji pengaruh kecerdasan emosional dan

kecerdasan intelegensi terhadap kinerja auditor eksternal di Kantor Akuntan

Publik di DKI Jakarta dengan variabel moderating yaitu kepercayaan diri.

Dalam kaitannya dengan variabel moderating, peneliti dalam hal ini memilih

kepercayaan diri sebagai sebagai pemoderasi hubungan antara kecerdasan

emosional dan kecerdasan intelegensi terhadap kinerja auditor di KAP.

Peneliti memilih kepercayaaan diri sebagai variabel moderating karena secara

teoritis kemampuan seseorang untuk percaya akan kemampuan yang dimiliki

dirinya akan mempengaruhi kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensi

tersebut, sehingga kepercayaan diri akan menjadi variabel yang dapat

Page 21: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

memperkuat atau memperlemah hubungan antara kecerdasan emosional dan

kecerdasan intelegensi terhadap kinerja auditor di KAP.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yaitu yang

dilakukan oleh Melandy dan Nurna (2006) pada skripsinya yang berjudul

Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi,

Kepercayaan diri sebagai variabel pemoderasi. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan pertama terletak pada responden penelitian. Responden

penelitian sebelumnya adalah mahasiswa dari tiga Universitas di

Sumatera yaitu Universitas Bengkulu, Universitas Andalas, dan

Universitas Sriwijaya, sedangkan pada penelitian ini adalah auditor yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta.

2. Tempat penelitian. Tempat penelitian pada penelitian sebelumnya adalah

di Universitas Bengkulu, Universitas Andalas, dan Universitas Sriwijaya,

sedangkan pada penelitian ini adalah KAP yang terdapat di wilayah DKI

Jakarta.

3. Jumlah variabel independen. Penelitian sebelumnya hanya terdiri dari satu

variabel independen, yaitu kecerdasan emosional, sedangkan penelitian ini

menambah satu variabel independen yaitu kecerdasan intelegensi.

Sehingga jumlah variabel independen pada penelitian ini terdiri dari dua

variabel independen, yaitu kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan

intelegensi (IQ). Alasan peneliti menambahkan variabel independen

kecerdasan intelegensi (IQ) yaitu karena kecerdasan intelegensi adalah

Page 22: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang sehingga peneliti

ingin mengetahui apakah kecerdasan intelegensi auditor eksternal ini

berpengaruh terhadap kinrerjanya.

4. Perubahan variabel dependen. Peneliti sebelumnya menggunakan variabel

dependen tingkat pemahaman akuntansi sedangkan penelitian ini

menggunakan variabel dependen kinerja auditor. Alasan peneliti

mengganti variabel dependen karena responden dalam penelitian ini

adalah auditor, jadi peneliti ingin mengetahui pengaruh kecerdasan

emosional dan kecerdasan intelegensi terhadap kinerja auditor.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti skripsi dengan

judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient) Auditor

Eksternal dan Kecerdasan Intelegensi (Intelegency Quotient) Auditor

Eksternal terhadap Kinerja Auditor Eksternal dengan Kepercayaan Diri

sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di

DKI Jakarta)”.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah kecerdasan emosional auditor eksternal berpengaruh terhadap

kinerja auditor eksternal?

2. Apakah kecerdasan intelegensi auditor eksternal berpengaruh terhadap

kinerja auditor auditor eksternal?

Page 23: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

3. Apakah ada pengaruh yang simultan dan signifikan antara kecerdasan

emosional auditor eksternal dan kecerdasan intelegensi auditor eksternal

terhadap kinerja auditor eksternal?

4. Apakah kecerdasan emosional auditor eksternal berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja auditor eksternal dengan kepercayaan diri

sebagai variabel moderating?

5. Apakah kecerdasan intelegensi auditor eksternal berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja auditor eksternal dengan kepercayaan diri

sebagai variabel moderating?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut :

a. Menguji dan mengetahui ada pengaruh kecerdasan emosional auditor

eksternal terhadap kinerja auditor eksternal.

b. Menguji dan mengetahui ada pengaruh kecerdasan intelegensi auditor

eksternal terhadap kinerja auditor eksternal.

c. Menguji dan mengetahui ada pengaruh yang simultan dan signifikan

antara kecerdasan emosional auditor eksternal dan kecerdasan

intelegensi auditor eksternal terhadap kinerja auditor eksternal.

Page 24: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

d. Menguji dan mengetahui ada pengaruh kecerdasan emosional auditor

terhadap kinerja auditor eksternal dengan kepercayaan diri sebagai

variabel moderating.

e. Menguji dan mengetahui ada pengaruh kecerdasan intelegensi auditor

terhadap kinerja auditor eksternal dengan kepercayaan diri sebagai

variabel moderating.

2. Manfaat Penelitian

1. Memberikan masukan bagi dunia akademisi khususnya dalam bidang

pendidikan akuntansi pada perguruan tinggi dalam mendidik, dan

mendiskusikan mengenai pentingnya kecerdasan emosional,

kecerdasan intelegensi, dan kepercayaan diri dalam pola pendidikan

bagi para mahasiswa, sebagai calon akuntan dan auditor dimasa yang

akan datang, serta dalam menyikapi semakin beratnya tugas dan

tanggung jawab mereka dalam melaksanakan pekerjaannya.

2. Memberikan masukan bagi Kantor Akuntan Publik agar dapat lebih

meningkatkan kemampuan auditor mereka dalam melaksanakan tugas

dengan lebih memberikan perhatian dan pelatihan terkait dengan

pengembangan kecerdasan emosional, kecerdasan intelegensi dan

kepercayaan diri sehingga mereka bekerja dengan optimal,

berintegritas dan bertanggung jawab.

3. Memberi informasi bagi kelompok responden mengenai pentingnya

kecerdasaan emosional, kecerdasan intelegensi dan kepercayaan diri

sehingga mereka dapat mengembangkan dan melatih kecerdasan

Page 25: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

emosional, kecerdasan intelegensi dan kepercayaan diri secara mandiri

sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja, dan mampu bersaing

dengan para auditor dari luar negeri.

4. Skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi riset-

riset selanjutnya terkait dengan penelitian kecerdasan emosional,

kecerdasan intelegensi dan kepercayaan diri auditor yang lebih

sempurna dan komprehensif.

Page 26: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kecerdasan Emosional

Menurut Goleman (2007:7) akar kata emosi adalah movere, kata kerja

Bahasa Latin yang berarti “menggerakkan, bergerak”, di tambah awalan

“e-” untuk memberi arti “bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa

kecenderunggan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.

Pengertian emosi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:

“Luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat serta keadaan dan rekasi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan,

kesedihan, keharuan, kecintaan, keberanian yang bersifat subyektif). Pengertian emosional adalah menyentuh perasaan; mengharukan; dengan

emosi; beremosi; dan penuh emosi (Depdiknas, 2007).

Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan

membaca, menulis dan berhitung yang merupakan keterampilan kata dan

angka yang menjadi fokus di pendidikan formal (sekolah) dan

sesungguhnya mengarahkan seseorang untuk mencapai sukses di bidang

akademis. Tetapi definisi keberhasilan hidup tidak hanya ini saja.

Pandangan baru yang berkembang mengatakan bahwa ada kecerdasan lain

di luar kecerdasan intelektual (IQ), seperti bakat, ketajaman pengamatan

sosial, hubungan sosial, kematangan emosional, dan lain-lain yang harus

juga dikembangkan (Melandy dan Nurna, 2006).

Menurut Wibowo (2002) dalam Melandy dan Nurna (2006)

kecerdasan emosional adalah kecerdasan untuk menggunakan emosi sesuai

Page 27: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

dengan keinginan, kemampuan untuk mengendalikan emosi sehingga

memberikan dampak yang positif. Kecerdasan emosional dapat membantu

membangun hubungan dalam menuju kebahagiaan dan kesejahteraan.

Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan mengetahui perasaan

sendiri dan perasaan orang lain, serta menggunakan perasaan tersebut

menuntun pikiran dan perilaku seseorang (Salovey & Mayer, 1990 dalam

Trisniwati dan Suryaningsum, 2003). Sejalan dengan hal tersebut,

Goleman (2005:512) dalam Trisniwati dan Suryaningsum (2003)

mendefinisikan EQ adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri

dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi

dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

Emotional Quotient (EQ) merupakan kemampuan merasakan,

memahami, dan secara efektif menerapkan daya serta kepekaan emosi

sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi

(Cooper dan Sawaf, 1998 dalam Surya 2004).

Peter Salovey dan Jack Mayer mendefinisikan kecerdasan emosional

sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan

membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan

dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga

membantu perkembangan emosi dan intelektual (Stein dan Book, 2002

dalam Melandy dan Nurna, 2006). Inti kemampuan pribadi dan sosial

yang merupakan kunci utama keberhasilan seseorang sesungguhnya adalah

kecerdasan emosi (Agustian, 2007).

Page 28: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Menurut Agustian (2007:285):

“Kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami secara

efektif, menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh manusia”.

Goleman (2005:39) yang mengadaptasi model Salovey-Mayer

membagi EQ ke dalam lima unsur yang meliputi: kesadaran diri,

pengaturan diri, motivasi, empati, dan kecakapan dalam membina

hubungan dengan orang lain. Kelima unsur tersebut dikelompokkan ke

dalam dua kecakapan, yaitu: a) Kecakapan pribadi; yang meliputi

kesadaran diri, pengaturan diri, dan motivasi; serta b) Kecakapan sosial;

yang meliputi empati dan keterampilan sosial (Goleman, 2005:42-43

dalam Tikollah , Triyuwono , Unti Ludigdo, 2006).

Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan untuk menyikapi

pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, memahami,

dan mengelola. Ada pengaruh timbal balik antara kecerdasan intelektual

(IQ) dan kecerdasan emosional (EQ). kecerdasan emosional dan sosial

sangat membantu seseorang dalam mengerjakan tugas-tugas intelektual

(Mubayid, 2006).

Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat, dan

ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan

menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati

dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan

menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk

membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk

Page 29: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk

menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan

sekitarnya (Fitri, 2008). Kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan

untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk

untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina

hubungan dengan orang lain. Jelas bila seorang individu mempunyai

kecerdasan emosi tinggi, dapat hidup lebih bahagia dan sukses karena

percaya diri serta mampu menguasai emosi atau mempunyai kesehatan

mental yang baik (Fitri, 2008).

Gambar 2.1

Kerangka Kerja Kecakapan Emosi

Kecakapan Pribadi

Menentukan bagaimana kita mengolah diri

sendiri

Kecakapan Sosial

Menentukan bagaimana kita menangani suatu

hubungan

Kesadaran Diri

Mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan,

sumberdaya dan intuisi

� Kesadaran Emosi: mengenali emosi

diri sendiri dan efeknya.

� Penilaian diri secara teliti:

mengetahui kekuatan dan batas-batas

diri sendiri.

� Percaya diri: keyakinan tentang

harga diri dan kemampuan

sendiri.

Empati

Kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan,

dan kepentingan orang lain

� Memahami orang lain: mengindra

perasaan dan perspektif orang lain dan

menunjukkan minat aktif terhadap

kepentingan mereka.

� Orientasi pelayanan: mengantisipasi,

mengenali dan berusaha memenuhi

Page 30: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

kebutuhan pelanggan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Lanjutan gambar 2.1

Pengaturan Diri

Mengelola kondisi, implus, dan

sumberdaya diri sendiri

� Kendali Diri: mengelola emosi dan

desakan hati yang merusak.

� Sifat dapat dipercaya: memelihara

norma kejujuran dan integritas.

� Kewaspadaan: bertanggung jawab atas

kinerja pribadi.

� Adaptibilitas: keluwesan dalam

menghadapi perubahan

� Inovasi: menerima dan terbuka

terhadap gagasan, pendekatan dan

informasi baru.

Motivasi

Kecenderungan emosi yang mengantar

atau memudahkan peraihan sasaran.

� Dorongan prestasi: dorongan untuk

menjadi lebih baik atau memenuhi

standar keberhasilan.

� Komitmen: menyesuaikan diri dengan

sasaran kelompok atau perusahaan.

� Inisiatif: kesiapan untuk

memanfaatkan kesempatan.

� Optimisme: kegigihan dalam

� Mengembangkan orang lain: merasakan

kebutuhan perkembangan orang lain dan

berusaha menumbuhkan kemampuan

mereka.

� Mengatasi keseragaman: menumbuhkan

peluang melalui pergaulan dengan

bermacam-macam orang.

� Kesadaran politis: mampu membaca

arus emosi sebuah kelompok dan

hubungan dengan kekuasaan.

Keterampilan Sosial

Kepintaran dalam menggugah tanggapan

yang dikehendaki pada orang lain.

� Pengaruh: memiliki taktik untuk

melakukan persuasi.

� Komunikasi: mengirimkan pesan yang

jelas dan meyakinkan.

� Kepemimpinan: membangkitkan

inspirasi dan memandu kelompok dan

orang lain.

� Katalisator perubahan: memulai dan

mengelola perubahan.

� Manajemen konflik: negosiasi dan

pemecahan silang pendapat.

� Pengikat jaringan: menumbuhkan

hubungan sebagai alat.

Page 31: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

memperjuangkan sasaran kendati

ada halangan dan kegagalan.

Kolaborasi dan Kooperasi: kerja sama

Sumber: Goleman (2003) dalam Mellandy dan Nurna (2006)

2. Kecerdasan Intelegensi

Pengertian Intelegensi berasal dari kata lain “intelligere” yang berarti

menghubungkan atau menyatukan satu sama lain (to organize, to relate, to

blind together). Dengan kata lain, intelegensi juga dapat diartikan sebagai

kemampuan mental individu yang dapat dipergunakan untuk

menyesuaikan diri di dalam lingkungan yang baru, serta dapat

memecahkan problem-problem yang dihadapi dengan cepat dan tepat

(Anggraeni, 2007).

Pengertian intelegensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

daya membuat reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara

fisik maupun mental, terhadap pengalaman-pengalaman baru, membuat

pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai

apabila dihadapkan pada faktor-faktor atau kondisi-kondisi baru;

kecerdasan.

C.P Chaplin (1975) dalam Sudrajat (2008) memberikan pengertian

kecerdasan sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri

terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Anita E. Woolfoolk (1975)

dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa menurut teori lama,

kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaitu:

1. Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh,

2. Kemampuan untuk belajar, dan

Page 32: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

3. Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan

pada umumnya.

Orang berpikir menggunakan pikiran inteleknya. Terutama dalam

menyelesaikan suatu masalah tertentu. Pendidikan/lingkungan tidak begitu

berpengaruh kepada intelegensi seseorang, belajar berpikir hanya diartikan

bahwa banyaknya pengetahuan bertambah akan tetapi tidak berarti bahwa

banyaknya pengetahuan bertambah akan tetapi tidak berarti bahwa

kekuatan berpikir bertambah baik. IQ adalah kadar kemampuan seseorang/

anak tersebut dalam menyerap hal-hal yang sifatnya fenomenal, faktual,

data, dan hitungan. Kecerdasan Intelegensi (IQ) merupakan kecerdasan

seseorang yang dibawa sejak lahir dan pengaruh didikan dan pengalaman

(Thoha, 2000 dalam Armansyah, 2006). IQ adalah kemampuan yang

diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental (Robin, 1996). Menurut

David Wechsler (Staff IQ-EQ) dalam Armansyah (2006), intelegensi

adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara

rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar

dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental

yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu,

intelegensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus

disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari

proses berpikir rasional itu. Inti kecerdasan intelektual ialah aktivitas

sebagian kecil otak. Otak adalah organ luar biasa dalam diri manusia.

Beratnya hanya sekitar 1,5 kg atau kurang lebih 5% dari total berat badan

Page 33: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

kita. Namun demikian, benda kecil ini mengkonsumsi lebih dari 30 sampai

15 triliun sel saraf dan masing-masing sel saraf mempunyai ribuan

sambungan. Otak satu-satunya organ yang terus berkembang sepanjang itu

terus diaktifkan. Kapasitas memori otak yang sebanyak itu hanya

digunakan sekitar 4-5% dan untuk orang jenius memakainya 5-6%.

Sampai sekarang para ilmuan belum memahami penggunaan sisa memori

sekitar 94% (Umar, 2002 dalam Armansyah, 2006).

Keberhasilan manusia menurut pendapat umum dipengaruhi oleh peran

besar kecerdasan intelegensi atau IQ. Artinya hanya mereka yang memiliki

kecerdasan intelektual, akademis, matematis saja yang mampu

mewujudkan keberhasilan seseorang termasuk keberhasilan dalam

pekerjaan. Sama seperti seorang auditor, dalam kinerjanya sangat

dipengaruhi dengan oleh peran besar kecerdasan intelegensi. Kepintaran

banyak dimanfaatkan dalam dunia kerja misalnya dalam level manajemen

atas sebagai pihak perencana strategis yang akan menentukan nasib

organisasi di masa depan. Kemampuan untuk menyusun program-program

jangka panjang, prediksi ke masa depan, menyusun perkiraan-perkiraan

strategis, memerlukan kemampuan intelektual tinggi untuk keperluan

analisis-analisis mendalam. Hal ini memerlukan intelegensi baik agar

segala yang ingin diraih dapat terwujud dengan efektif (Armansyah, 2006).

Walaupun kecerdasan intelegensi (IQ) adalah tolok ukur dari

kepintaran seseorang, kecerdasan intelegensi (IQ) bukan merupakan satu-

satunya indikator kesuksesan. IQ atau tingkatan dari Intelligence quotient,

Page 34: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan

demikian, kecerdasan intelegensi (IQ) hanya memberikan sedikit indikasi

mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan

kecerdasan seseorang secara keseluruhan (IQ-EQ, 2002) dalam

Armansyah (2006). Ukuran IQ memiliki kelemahan dalam hal pemberian

peluang bagi nuansa-nuansa emosioanl seperti empati, motivasi diri,

pengendalian diri, dan kerjasama sosial (Pasiak, 2002). Istilah intelegensi

jika dirumuskan akan mendapat pengertian yaitu sebagai keseluruhan

kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta

kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.

3. Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang

memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik

terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang

dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan

kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, alias “sakti”. Rasa

percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa

aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki

kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung

oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik

terhadap diri sendiri. Kepercayaan diri merupakan keyakinan dalam diri

seseorang untuk dapat menangani segala sesuatu dengan tenang.

Kepercayaan diri merupakan keyakinan dalam diri yang berupa perasaan

Page 35: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga memungkinkan

individu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan (Hambly, 1995:

3 dalam Dhania, 2009).

Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya

diri yang proporsional, diantaranya adalah :

• Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan

pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain.

• Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima

oleh orang lain atau kelompok.

• Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain.

• berani menjadi diri sendiri.

• Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil).

• Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau

kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah

menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak

tergantung/mengharapkan bantuan orang lain).

• Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain

dan situasi di luar dirinya.

• Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika

harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya

dan situasi yang terjadi.

Page 36: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Menurut Goleman (2003) dalam Melandy dan Nurna (2006),

kepercayaan diri adalah kesadaran yang kuat tentang harga dan

kemampuan diri sendiri. Orang dengan kecakapan ini akan berani tampil

dengan keyakinan diri, berani menyatakan keberadaannya, berani

menyuarakan pandangan yang tidak popular dan bersedia berkorban demi

kebenaran serta tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati

dalam keadaan tidak pasti dan tertekan. Sedangkan menurut Rini (2002)

kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan

dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri

maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan

berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan

melakukan segala sesuatu seorang diri. Sedangkan kepercayaan diri

menurut Angelis (1997) dalam Titih (2009) pada dasarnya adalah

kemampuan dasar individu untuk dapat menentukan arah dan tujuan

hidupnya. Individu yang memiliki kepercayaan diri akan kemampuannya

sendiri merupakan suatu indikasi bahwa individu tersebut akan

melaksanakan tugasnya dengan baik.

Menurut Fereira dalam Melandy dan Nurna (2006), seorang konsultan

dari Deloitte and Touche Consulting mengatakan bahwa seseorang yang

memiliki kepercayaan diri, di samping mampu membuat perubahan di

lingkungannya, ini berarti bahwa kepercayaan diri akan mempengaruhi

pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan

sosial.

Page 37: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Menurut Lauster (2003) dalam Melandy dan Nurna (2006),

kepercayaan pada diri sendiri yang sangat berlebihan tidak selalu berarti

sifat yang positif. Ini umumnya dapat menjurus pada usaha tak kenal lelah.

Orang yang terlalu percaya pada diri sendiri sering tidak hati-hati dan

seenaknya. Tingkah laku mereka sering menyebabkan konflik dengan

orang lain. Seseorang yang bertindak dengan kepercayaan pada diri sendiri

yang berlebihan, sering memberikan kesan kejam dan lebih banyak punya

lawan daripada teman. Rasa percaya diri yang kuat sebenarnya hanya

merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut

dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa

dia bisa, karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta

harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Bagi mereka yang kurang

percaya, setiap kegagalan mempertegas rasa tidak mampu mereka. Tidak

adanya percaya diri dapat mewujud dalam bentuk rasa putus asa, rasa tidak

berdaya, dan meningkatkan keraguan kepada diri sendiri. Di pihak lain,

percaya diri berlebihan dapat membuat orang tampak sombong, terutama

bila ia tidak mempunyai keterampilan sosial. Orang yang memiliki rasa

percaya diri umumnya memandang diri sendiri sebagai orang yang

produktif, mampu menghadapi tantangan dan mudah menguasai pekerjaan

atau keterampilan baru. Mereka mempercayai diri sendiri sebagai

katalisator, penggerak, dan pelopor, serta merasa bahwa kemampuan-

kemampuan mereka lebih unggul dibanding kebanyakan orang lain.

Page 38: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Hanum (2006) mengatakan bahwa kepercayaan diri adalah sebuah

pendorong dalam diri manusia, yang menimbulkan sebuah keputusan

untuk bertindak, tanpa khawatir akan tidak sesuainya tindakan dengan

harapan yang ada.

Faktor –faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri individu menurut

Middel Brook dalam Rahmawati (2008), yakni: pola asuh, jenis kelamin,

pendidikan dan penampilan fisik. Faktor-faktor diatas erat kaitannya

dengan penilaian dan pengaruh lingkungan terhadap kepercayaan diri

individu. Hurlock (1978) dalam Rahmawati (2008) menambahkan bahwa

rasa percaya diri dan rendah diri dipengaruhi pula oleh kegagalan dan

prestasi. Apabila prestasi individu lebih rendah dari prestasi orang lain,

maka individu cenderung untuk memandang dirinya rendah dan menarik

diri. Sebaliknya jika prestasi individu lebih tinggi dari orang lain, maka

individu merasa bangga pada kemampuannya dan lebih percaya diri.

4. Kinerja Auditor

Kinerja merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan

keefektifan operasi suatu organisasi (Apriani, 2008). Auditor adalah

seorang tenaga profesional yang berkompeten dibidangnya. Biasanya

tenaga profesional sulit menerima sistem pengendalian yang terlalu

birokratis dikarenakan mereka telah terbiasa menghadapi setiap masalah

dalam lingkungan kerjanya dengan hasil pemikiran mereka sendiri

(Apriani, 2008). Secara umum kinerja (performance) didefinisikan sebagai

tingkat keberhasilan seseorang dalam melaksanakan pekerjaanya. Menurut

Page 39: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Surya (2004), tingkat sampai sejauh mana keberhasilan seseorang dalam

menyelesaikan tugas pekerjaanya disebut sebagai “level of performance”.

Porter dan Lawler (1986) dalam Surya (2004) menyatakan bahwa

“succesfull role achievement” yang diperoleh seseorang akan berasal dari

perbuatanya. Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja

merupakan suatu bentuk kesuksesan seseorang untuk mencapai peran atau

target tertentu yang berasal dari perbuatanya sendiri. Kinerja seseorang

dikatakan baik apabila hasil kerja individu tersebut dapat melampaui peran

atau target yang ditentukan sebelumnya.

Menurut Miner (1988) dalam Surya (2004), dinyatakan bahwa dimensi

kerja adalah ukuran dan penilaian dari perilaku yang aktual di tempat

kerja, dimensi kerja tersebut mencakup :

1. Quality of Output, kinerja seseorang individu dinyatakan baik apabila

kualitas output yang dihasilkan lebih baik atau paling tidak sama

dengan target yang telah ditentukan.

2. Quantity of Output, kinerja seseorang juga diukur dari jumlah output

yang dihasilkan. Seseorang individu dinyatakan mempunyai kinerja

yang baik apabila jumlah/kuantitas output yang dicapai dapat melebihi

atau paling tidak sama dengan target yang telah ditentukan dengan

tidak mengabaikan kualitas output tersebut.

3. Time at Work, dimensi waktu juga menjadi pertimbangan di dalam

mengukur kinerja seseorang. Dengan tidak mengabaikan kualitas dan

kuantitas output yang harus dicapai, seorang individu dinilai

Page 40: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

mempunyai kinerja yang baik apabila individu tersebut dapat

menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu atau bahkan melakukan

penghematan waktu.

4. Cooperation With Others’Work, kinerja juga dinilai dari kemampuan

seorang individu untuk tetap bersifat kooperatif dengan pekerja lain

yang juga harus menyelesaikan tugasnya masing-masing.

Menurut Irving (1986) dalam Reza Surya (2004), komponen

penting untuk melakukan penaksiran kinerja adalah kuantitas dan kualitas

kinerja seorang individu. Ia dinilai berdasarkan pencapaian kuantitas dan

kualitas output yang dihasilkan dari serangkaian tugas yang harus

dilakukannya.

Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas

pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu

tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut Trisnaningsih (2007) adalah

akuntan publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination)

secara obyektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi

lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut

menyajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum,

dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha

perusahaan.

Page 41: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

B. Keterkaitan kecerdasan emosional, kecerdasan intelegensi, kepercayaan

diri dan kinerja auditor

1. Kecerdasan emosional dengan kinerja auditor

Menurut Surya (2004) bahwa kecerdasan emosional auditor

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Kecerdasan emosi seorang auditor

dapat menimbulkan motivasi terhadap auditor tersebut sehingga seorang

auditor tersebut akan dapat meningkatkan kinerjanya dalam pekerjaannya.

Menurut Sufnawan kecerdasan emosional auditor berpengaruh signifikan

terhadap kinerja auditor.

2. Kecerdasan intelegensi dengan kinerja auditor

Menurut Lisda (2009) bahwa kecerdasan intelegensi berpengaruh

terhadap kinerja auditor. Menurut Armansyah (2006) bahwa kecerdasan

intelegensi berpengaruh dalam membentuk perilaku kerja. Keberhasilan

manusia menurut pendapat umum dipengaruhi oleh peran besar

kecerdasan intelegensi atau IQ. Artinya hanya mereka yang memiliki

kecerdasan intelektual, akademis, matematis saja yang mampu

mewujudkan keberhasilan seseorang termasuk keberhasilan dalam

pekerjaan. Sama seperti seorang auditor, dalam kinerjanya sangat

dipengaruhi dengan oleh peran besar kecerdasan intelegensi.

3. Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Intelegensi dengan Kinerja

auditor

Menurut Surya (2004) bahwa kecerdasan emosional auditor

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Menurut Sufnawan kecerdasan

Page 42: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

emosional auditor berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.

Menurut Lisda (2009) bahwa kecerdasan intelegensi berpengaruh terhadap

kinerja auditor. Menurut Armansyah (2006) bahwa kecerdasan intelegensi

berpengaruh dalam membentuk perilaku kerja.

4. Kecerdasan emosional dan kepercayaan diri dengan kinerja auditor

Menurut Melandy dan Nurna (2006) bahwa kepercayaan diri

memperkuat pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman

akuntansi. Dalam Menurut Fereira dalam Melandy dan Nurna (2006),

seorang konsultan dari Deloitte and Touche Consulting mengatakan bahwa

seseorang yang memiliki kepercayaan diri, di samping mampu membuat

perubahan di lingkungannya, ini berarti bahwa kepercayaan diri akan

mempengaruhi pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan

keterampilan sosial.

5. Kecerdasan intelegensi dan kepercayaan diri dengan kinerja auditor

Menurut Armansyah (2006) bahwa kecerdasan intelegensi

berpengaruh dalam membentuk perilaku kerja. Keberhasilan manusia

menurut pendapat umum dipengaruhi oleh peran besar kecerdasan

intelegensi atau IQ. Artinya hanya mereka yang memiliki kecerdasan

intelektual, akademis, matematis saja yang mampu mewujudkan

keberhasilan seseorang termasuk keberhasilan dalam pekerjaan. Sama

seperti seorang auditor, dalam kinerjanya sangat dipengaruhi dengan oleh

peran besar kecerdasan intelegensi. Walaupun IQ adalah tolok ukur dari

kepintaran seseorang, IQ bukan merupakan satu-satunya indikator

Page 43: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

kesuksesan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi

mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan

kecerdasan seseorang secara keseluruhan (IQ-EQ, 2002) dalam

Armansyah (2006). Ukuran IQ memiliki kelemahan dalam hal pemberian

peluang bagi nuansa-nuansa emosional seperti empati, motivasi diri,

pengendalian diri, dan kerjasama sosial.

Menurut Fereira dalam Melandy dan Nurna (2006), seorang konsultan

dari Deloitte and Touche Consulting mengatakan bahwa seseorang yang

memiliki kepercayaan diri, di samping mampu membuat perubahan di

lingkungannya, ini berarti bahwa kepercayaan diri akan mempengaruhi

kinerja.

C. Hasil Penelitian Sebelumnya

Sebagai acuan dari penelitian ini, maka peneliti akan menyebutkan

beberapa penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan sebelumnya. Penelitian

ini didasari oleh penelitian yang dilakukan oleh Melandy dan Nurna (2006)

bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi dan

kepercayaan diri sebagai variabel moderating dapat mempengaruhi kinerja

auditor.

Mora Hernia (2008) bahwa kemampuan intelektual, kecerdasan emosional,

dan kecerdasan spiritual secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Berbeda halnya secara parsial,

didapati bahwa kemampuan intelektual tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap sikap etis.

Page 44: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Tikollah, dkk (2006) bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,

dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

sikap etis mahasiswa akuntansi. Secara parsial, hanya kecerdasan intelektual

yang berpengaruh signifikan dan dominan terhadap sikap etis mahasiswa,

sedangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secara parsial tidak

berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa.

Reza Surya (2004) bahwa kecerdasan emosional auditor berpengaruh

terhadap kinerja auditor.

Sufnawan (2007) bahwa kecerdasan emosional dan spiritual auditor

berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor baik bersama-sama ataupun

terpisah. Kecerdasan spiritual memberikan kontribusi dan pengaruh yang lebih

besar terhadap kinerja auditor dibandingkan dengan kecerdasan emosional.

D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2008). Variabel

Independen dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional &

kecerdasan intelegensi.

2. Variabel Dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2008). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kinerja auditor.

Page 45: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

3. Variabel Moderating yaitu variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan

memperlemah) hubungan antara variabel independen dan dependen

(Sugiyono, 2008). Variabel moderating pada penelitian ini adalah

kepercayaan diri.

Hubungan antara variabel independen, variabel dependen dan variabel

variabel moderasi tersebut dapat dilihat dalam gambar

Ket: = Garis Pengaruh

Gambar 2.2

Alur Kerangka Pemikiran

Sedangkan hipotesis dari masing-masing kausalitas dalam model yang

akan diuji dideskripsikan dengan model hipotesis sebagai berikut:

H1: Kecerdasan emosional (EQ) berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Gambar 2.3

Model Hipotesis 1

Kecerdasan Emosional

Auditor

Kecerdasan Intelegensi

Auditor

Kinerja Auditor

Kepercayaan Diri

Kecerdasan Emosional

(EQ)

Kinerja Auditor

Page 46: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

H2: Kecerdasan intelegensi (IQ) berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Gambar 2.4

Model Hipotesis 2

H3: Kecerdasan emosional (EQ) dan Kecerdasan Intelegensi (IQ) berpengaruh

secara simultan dan signifikan terhadap kinerja auditor.

Gambar 2.5

Model Hipotesis 3

H4: Kecerdasan emosional auditor eksternal berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja auditor dengan kepercayaan diri sebagai variabel

moderating.

Gambar 2.6

Model Hipotesis 4

Kecerdasan Intelegensi

(IQ)

Kinerja Auditor

Kecerdasan Emosional

(EQ) Kinerja Auditor

Kepercayaan diri

(variabel independen)

Kecerdasan Emosional (EQ)

Kecerdasan Intelegensi

(IQ)

Kinerja Auditor

(variabel dependen)

Page 47: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

H5: Kecerdasan intelegensi auditor eksternal berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja auditor dengan kepercayaan diri sebagai variabel

moderating.

Gambar 2.7

Model Hipotesis 5

Kecerdasan Intelegensi

(IQ

Kinerja Auditor

Kepercayaan diri

Page 48: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam skripsi ini menggunakan dua populasi yaitu populasi sampling dan

populasi sasaran. Populasi sampling dalam penelitian ini adalah Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang berlokasi di Jakarta. Populasi sasaran adalah

auditor dengan kriteria telah bekerja sebagai auditor di KAP bersangkutan

minimal 1 tahun. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensi auditor terhadap

kinerjanya dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderating.

B. Metode Penentuan Sampel

Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian adalah convenience

sampling (pemilihan sampel yang mudah) yaitu pemilihan sampel dimana

anggota populasi bersifat kooperatif dan dengan senang hati memberikan

informasi yang diperlukan oleh penulis (Indriantoro, 1999).

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara

lain dilakukan melalui studi pustaka, terutama yang berhubungan dengan data

sekunder. Sementara itu data primer dapat dilakukan melalui studi lapangan,

berupa; eksperimen, observasi, atau wawancara dengan metode kuesioner

(Hamid, 2007). Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan guna

mendukung penelitian ini, maka jenis dan sumber pengumpulan data yang

digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah:

Page 49: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

1. Penelitian Kepustakaan

yaitu mengumpulkan data-data teoritis serta mempelajari secara seksama

teori-teori yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang dibahas

sebagai landasan dan dasar untuk menganalisis masalah dalam penelitian

ini. Data-data teoritis tersebut berupa buku-buku, jurnal, artikel, dan

skripsi.

2. Penelitian Lapangan

Yaitu meminta langsung tanggapan responden dengan menggunakan

media kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah auditor eksternal.

C. Metode Analisis Data

Pengujian data yang dilakukan metode statistik dilakukan dengan bantuan

perangkat SPSS for Windows versi 16. Adapun analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi deskripsi

mengenai karakteristik variabel penelitian dan demografi responden.

Statistik deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap

variabel yang diukur dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

minimum, maksimum, kurtosis, dan swekness. Disamping itu juga untuk

mengetahui demografi responden yang terdiri dari kategori jenis kelamin,

pendidikan, umur, posisi, dan lama bekerja responden (Ghozali, 2006).

Page 50: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

diukur pada kuesioner tersebut (Ghozali, 2006).

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk

mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alpha >0,60

(Ghozali, 2006).

Cronbach’s coefficient alpha dapat diartikan sebagai hubungan

positif antara item atau pertanyaan satu dengan yang lainnya. Dasar

pengambilan keputusan adalah jika Cronbach’s Alpha > 0.6 maka

construct realiable, jika Cronbach’s Alpha < 0.6 maka construct tidak

realiable.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

Page 51: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk

mengujinya dapat dilakukan analisis grafik atau dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari

data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Jika distribusi adalah normal maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2006).

b. Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertjuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Deteksi ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan

menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen, atau

dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) yaitu diatas 10

sama dengan nilai tolerance 0,10 (Ghozali, 2006).

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoroskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas

(Ghozali, 2006).

Page 52: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

4. Uji Hipotesis

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi

berganda (multiple regretion) dengan bantuan perangkat lunak SPSS for

windows. Metode yang menggunakan satu variabel dependen dengan

beberapa variabel independen, dengan nilai signifikannya sebesar 0,05

(Ghozali, 2006). Model yang digunakan tersebut disajikan dalam gambar

sebagai berikut:

Gambar 3.1

Model Analisis Data

Ket:

Y : kinerja auditor

X1 : kecerdasan emosional

X2 : kecerdasan intelegensi

X3 : kepercayaan diri

[(X1X3)] : Interaksi kecerdasan emosional dan kepercayaan diri

[(X2X3)] : Interaksi kecerdasan intelegensi dan kepercayaan diri

e : Kesalahan regresi (regretion error)

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)

Digunakan untuk membuat persentase variance variabel

independen terhadap variabel dependen serta seberapa besar

pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian

(Ghozali 2006).

Y = ß0 + ß1.X1 + ß2.X2 + ß3.X3 + ß4 [(X1X3)] + ß5 [(X2X3)] + e

Page 53: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

b. Uji F (Anova)

ANOVA uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang dimasukan dalam model regresi secara

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05. Jika hasilnya <0,05 maka model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata

lain variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).

c. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika

nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali 2006).

Dalam penelitian ini digunakan model analisis regresi moderate

Moderated Regression Analysis atau sering disebut dengan interaksi yang

merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier dimana dalam persamaan

regresinya mengandung interaksi.

E. Definisi Operasional Variabel

Operasional Variabel adalah pendefinisian dari serangkaian variabel yang

digunakan dalam penulisan (Hamid, 2007). Dalam penelitian metode

responden yang digunakan peneliti adalah skala likert yang menggunakan

ukuran ordinal sebagai nilai skalanya. Peneliti menghilangkan alternatif

Page 54: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

pilihan yang tidak pasti. Sehingga menggambarkan persepsi responden lebih

pasti.

Tabel 3.1

Tabel Operasional variabel

Variabel Subvariabel Indikator

Metode

pengukur

an

Kecerdasan

Emosional

(X1)

(Melandy dan

Nurna (2006)

• Pengenalian

Diri

• Pengendalian

Diri

• Motivasi

• Empati

• Keterampilan

Sosial

• Kesadaran diri

• Penilaian diri secara teliti

• Percaya diri

• Kendali diri

Sifat dapat dipercaya

• Kewaspadaan

• Adaptibilitas

• Inovasi

• Dorongan prestasi

• Komitmen

• Inisiatif

• Optimisme

• Memahami orang lain

• Orientasi pelayanan

• Mengembangkan orang lain

• Mengatasai keseragaman

• Kesadaran politik

• Pengaruh

• Komunikasi

• Kepemimpinan

• Katalisator

• Manajemen konflik

• Pengikat jaringan

• Kolaborasi

Skala

likert

Ordinal

Skala

likert

Ordinal

Skala

likert

Ordinal

Skala likert

Ordinal

Skala

likert

Ordinal

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 55: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Lanjutan tabel 3.1

kooperatif

• Kemampuan tim

Kecerdasan

Intelegensi

(X2)

(Mora Hernia

(2008)

• Wawasan luas

• Rasional

• Kritis

• Cerdas

• Selalu memiliki

informasi

• Kreatif

• Menerima saran orang lain

• Berpikir logis

• Mengakui kekurangan

• Suka tantangan

• Berpikiran terbuka

• Suka memberi solusi

Skala

likert

Ordinal

Skala

likert

Ordinal

Skala

likert Ordinal

Kepercayaan

Diri (X3) (Melandy dan

Nurna (2006)

• Kepercayaan

diri kuat

• Kepercayaan

diri lemah

• Memahami diri

• Tidak mementingkan

diri sendiri

• Memiliki sikap toleransi

• Bertanggung jawab

• Optimis

• Menerima diri

• Berpikiran negatif

• Takut melakukan

kesalahan

• Khawatir dengan keadaan

Skala

likert Ordinal

Skala

likert

Ordinal

Kinerja

Auditor (Y)

(Trisnaningsih

(2007)

• Kemampuan

• Komitmen

profesional

• Pendidikan

• Pengalaman kerja sama

• Bidang pekerjaan

• Faktor usia

• Berpartisipasi dalam

setiap hal

• Memperluas

pengetahuan

Skala

likert

Ordinal

Skala likert

Ordinal

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 56: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Lanjutan tabel 3.1

• Motivasi

• Kepuasan kerja

• Selalu memotivasi

untuk mencapai

tujuan.

• Merasa puas dengan pekerjaan

• Sukaterhadap pekerjaan

Skala

likert

Ordinal

Skala

likert Ordinal

Definisi Opersional Variabel yang berhubungan dengan pembahasan penelitian

adalah :

1. Kecerdasan Emosional

EQ adalah kemampuan mengetahui perasaan sendiri dan perasaan orang

lain, serta menggunakan perasaan tersebut menuntun pikiran dan perilaku

seseorang (Salovey & Mayer, 1990) dalam Trisniwati dan Suryaningsum

(2003). Sejalan dengan hal tersebut,Goleman (2005:512) dalam Trisniwati

dan Suryaningsum (2003) mendefinisikan EQ adalah kemampuan

mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri

sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam

hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosional ini dikembangkan

menjadi lima variabel yaitu: pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi,

empati, dan keterampilan sosial. Dalam penelitian ini kecerdasan emosional

diukur dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Melandy dan

Nurna (2006) dengan 27 pertanyaan. Bentuk pertanyaan dengan alternatif

pilihan antara lain : sangat tidak setuju (STS) , tidak setuju (TS) , setuju (S) ,

dan sangat setuju (SS).

Page 57: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

2. Kecerdasan Intelegensi (IQ)

Kecerdasan Intelegensi (IQ) merupakan kecerdasan seseorang yang dibawa

sejak lahir dan pengaruh didikan dan pengalaman (Thoha, 2000) dalam

Armansyah (2006). IQ adalah kemampuan yang diperlukan untuk

menjalankan kegiatan mental (Robin, 1996 dalam Armansyah, 2006).

Menurut David Wechsler (Staff IQ-EQ), intelegensi adalah kemampuan

untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi

lingkungannya secara efektif. Kecerdasan intelegensi diukur dengan

menggunakan kuesioner dengan 7 pertanyaan yang diadopsi dari Mora

Herina (2008).

3. Kepercayaan Diri

Kepercayaan Diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepercayaan

diri kuat dan kepercayaan diri lemah. Menurut Melandy dan Nurna (2006),

Yang termasuk dalam kategori memiliki kepercayaan diri kuat adalah

seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan diri sangat kuat, kuat dan rata-

rata kuat. Sedangkan yang termasuk dalam kategori memiliki kepercayaan

diri lemah adalah seseorang yang memilik tingkat kepercayaan diri rata-rata

lemah dan lemah. Alat ukur yang digunakan untuk menentukan apakah

seseorang memiliki kepercayaan diri kuat atau kepercayaan diri lemah

menggunakan kuesioner dengan 24 pertanyaan yang diciptakan Lauster

(2003) yang dikembangkan oleh peneliti menyesuaikan lingkungan yang

menjadi objek penelitian peneliti.

Page 58: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

4. Kinerja Auditor

Menurut Surya (2004), Kinerja (performance) didefinisikan sebagai tingkat

keberhasilan seseorang dalam melaksanakan pekerjaanya. Dalam penelitian

ini kinerja auditor diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan Trisnaningsih (2007) dengan 10 pertanyaan. Bentuk

pertanyaan dengan alternatif pilihan antara lain: sangat tidak setuju (STS),

tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).

Page 59: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Populasi dan Deskripsi Data Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada

kantor akuntan publik (KAP) di Jakarta. Pengiriman kuesioner dilakukan dari

awal bulan Mei 2009, sedangkan proses pengembalian dan pengumpulan data

dilakukan sampai pertengahan Juni 2009. Kuesioner yang dikirim sebanyak

150 lembar eksemplar, jumlah yang kembali sebanyak 110 kuesioner atau

73,33% dari total kuesioner yang dikirim. Setelah diseleksi terdapat 7

kuesioner yang tidak dapat digunakan akibat pengisian yang kurang lengkap

dengan persentasi 6,36% dan 23 kuesioner yang tidak dapat digunakan karena

responden yang lama bekerja di bawah 1 tahun tidak dapat diikutsertakan

dalam proses penelitian ini dengan tingkat persentase sebesar 20,91%, Jadi

kuesioner yang dapat digunakan dan memenuhi syarat sebanyak 80 kuesioner

dengan tingkat persentase 72,73% dari total kuesioner yang diterima.

Tabel 4.1

Daftar Nama Kantor Akuntan Publik

No. Nama Wilayah

1. KAP Drs Chaeroni & Rekan Jakarta Barat

2. KAP Drs. Harry & Rekan Jakarta Barat

3. KAP Handoko & Suparmun Jakarta Barat

4. KAP Jamaludin Iskak, Bap Jakarta Barat

5. KAP Djoemarna, Wahyudin & Rekan Jakarta Barat

6. KAP Soejatna, Mulyana & Rekan Jakarta Barat

7. KAP Anwar & Rekan Jakarta Pusat

8. KAP Drs Josep Susilo Jakarta Pusat

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 60: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Lanjutan tabel 4.1

9. KAP Maksum, Suyamto, Hirdjan & Rekan Jakarta Pusat

10. KAP Drs.Irwanto Jakarta Pusat

11. KAP Joachim Sulistyo & Rekan Jakarta Pusat

12. KAP Ngurah Arya & Rekan Jakarta Utara

13. KAP Eddy Kaslim & Rekan Jakarta Utara

14. KAP Dani Sudarsono & Rekan Jakarta Timur

15. KAP Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Jakarta Timur

16. KAP Drs. Yanuar Mulyana Jakarta Selatan

17. KAP Handoko Utomo Jakarta Selatan

18. KAP S.Manan Jakarta Selatan

19. KAP Drs Tasnim Ali Wijanarko & Rekan Jakarta Selatan

20. KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Jakarta Selatan

21. KAP Rama Wendra Jakarta Selatan

22. KAP Salam Rauf Jakarta Selatan

Sumber: Data diolah

Tabel 4.2

Gambaran Distribusi Kuesioner

Sumber: Data diolah

Kuesioner Jumlah Persentase

Kuesioner yang dikirim 150 100%

Kuesioner yang diterima 110 73,33%

Kuesioner yang diolah dan memenuhi

kriteria 80 72,73%

Page 61: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Tabel 4.3

Data Statistik Responden

Jumlah Persentase

Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

44

36

55%

45%

Usia

19-30 tahun

31-40 tahun

> 40 tahun

60

13

7

75%

16%

9%

Posisi terakhir

Auditor

Senior

Auditor

Junior

18

62

22%

78%

Pendidikan terakhir

D3

S1 S2

S3

7

69 4

0

9%

86% 5%

0%

Pengalaman kerja

1-3 tahun

3-5 tahun > 5 tahun

62

10 8

78%

12% 10%

Sumber: Data diolah

Berikut adalah rincian dari karakteristik responden yang diklasifikasikan

berdasarkan jenis kelamin, usia, posisi terakhir, pendidikan terakhir, dan

pengalaman kerja.

Gambar 4.1

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Sumber: Data diolah

Karakteristik responden berdasarkan

Jenis kelamin

Laki-laki 55%

Perempuan 45%

Laki-laki

Perempuan

Page 62: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini terdiri 44 orang

responden pria atau 55% dan 36 orang responden wanita atau 45% dari 80

jumlah keseluruhan responden.

Gambar 4.2

Karakteristik responden berdasarkan usia Sumber: Data diolah

Berdasarkan usia, responden dalam penelitian ini terdiri 60 orang

responden yang berusia sekitar 19-30 tahun atau 75%, 13 orang responden

yang berusia sekitar 31-40 tahun atau 16%, 7 orang responden yang berusia

sekitar > 40 tahun atau 9% dari 80 jumlah keseluruhan responden.

Gambar 4.3

Karakteristik responden berdasarkan posisi terakhir

Sumber: data diolah

19-30 tahun 75%

31-40 tahun 16%

> 40 tahun 9%

19-30 tahun

31-40 tahun

> 40 tahun

Karakteristik responden berdasarkan

Usia

Karakteristik responden berdasarkan

Posisi terakhir

Auditor Senior 22%

Auditor Junior 78%

Auditor Senior

Auditor Junior

Page 63: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Berdasarkan posisi terakhir, responden dalam penelitian ini terdiri 18 orang

responden pada posisi auditor senior atau 22%, 62 orang responden pada posisi

auditor junior atau 78% dari 80 jumlah keseluruhan responden.

Gambar 4.4

Karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan Sumber: data diolah

Berdasarkan jenjang pendidikan, responden dalam penelitian ini terdiri 7

orang responden merupakan D3 atau 9%, 69 orang responden merupakan S1

atau 86%, 4 orang responden merupakan S2 atau 5%, 0 orang responden

merupakan S3 atau 0% dari 80 jumlah keseluruhan responden.

Gambar 4.5

Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja saat ini

Sumber: data diolah

Karakteristik responden berdasarkan

jenjang pendidikan

D3 9%

S1 86%

S2 5%

S3 0%

D3

S1

S2

S3

1-3 tahun 78%

3-5 tahun 12%

> 5 tahun 10%

1-3 tahun

3-5 tahun

> 5 tahun

Karakteristik responden berdasarkan lama

bekerja saat ini

Page 64: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Berdasarkan lama bekerja saat, responden dalam penelitian ini terdiri 49 orang

responden yang bekerja selama sekitar 1-3 tahun atau 61%, 14 orang responden

yang bekerja selama sekitar 3-5 tahun atau 21%, 12 orang responden yang bekerja

selama sekitar > 5 tahun atau 18 dari 80 jumlah keseluruhan responden.

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemenangan

distribusi) (Ghozali, 2006). Statistik deskriptif dalam penelitian ini

disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

TEQ 80 54.00 84.00 67.4125 .75801 6.77989

TIQ 80 16.00 28.00 20.8625 .28169 2.51951

TKD 80 28.00 81.00 47.9500 1.30237 11.64876

TKA 80 20.00 40.00 28.2000 .40581 3.62969

Valid N

(listwise) 80

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel diatas bahwa pada variabel Kecerdasan emosional

(EQ), minimum jawaban responden sebesar 54 dan maksimum sebesar 84

dengan rata-rata total jawaban responden sebesar 67,41 dengan standar

Page 65: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

deviasi sebesar 6,7. Pada variabel kecerdasan intelegensi (IQ), minimum

jawaban responden sebesar 16 dan maksimum sebesar 28, dengan rata-rata

total jawaban responden sebesar 20,86, dengan standar deviasi sebesar

2,51.

Variabel kepercayaan diri memiliki minimum jawaban responden

sebesar 28 dan maksimum 81, dengan rata-rata jawaban responden sebesar

47,95, dan standar deviasi sebesar 11,64. sedangkan pada variabel kinerja

auditor minimum jawaban responden sebesar 20 dan maksimum sebesar

40, dengan rata-rata jawaban responden sebesar 28,20, dan standar deviasi

jawaban responden sebesar 3,62.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner

tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid (Ghozali, 2006).

Page 66: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Tabel 4.5

Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional (EQ)

Butir Pertanyaan Pearson

Correlation

Sig (2-

tailed)

Keterangan

Pertanyaan 1

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Pertanyaan 4

Pertanyaan 5

Pertanyaan 6

Pertanyaan 7

Pertanyaan 8

Pertanyaan 9

Pertanyaan 10

Pertanyaan 11

Pertanyaan 12

Pertanyaan 13

Pertanyaan 14

Pertanyaan 15

Pertanyaan 16

Pertanyaan 17

Pertanyaan 18

Pertanyaan 19

Pertanyaan 20

Pertanyaan 21

Pertanyaan 22

Pertanyaan 23

Pertanyaan 24

Pertanyaan 25

Pertanyaan 26

Pertanyaan 27

0,330**

0,491**

0,372**

0,305**

0,480**

0,284**

0,254*

0,488**

0,263*

0,378**

0,493**

0,409**

0,447**

0,437**

0,305**

0,384**

0,255*

0,386**

0,357**

0,395**

0,364**

0,306**

0,329**

0,384**

0,456**

0,522**

0,460**

0,003

0,000

0,001

0,006

0,000

0,006

0,013

0,000

0,020

0,001

0,000

0,000

0,000

0,000

0,006

0,000

0,022

0,000

0,001

0,000

0,001

0,006

0,003

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

(Sumber: Data Diolah)

Page 67: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Tabel 4.6

Uji Validitas Variabel Kecerdasan Intelegensi (IQ)

Butir Pertanyaan Pearson

Correlation

Sig (2-

tailed)

Keterangan

Pertanyaan 1

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Pertanyaan 4

Pertanyaan 5

Pertanyaan 6

Pertanyaan 7

0,698**

0,739**

0,830**

0,718**

0,709**

0,467**

0,547**

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

(Sumber: Data Diolah)

Tabel 4.7

Uji Validitas Variabel Kepercayaan Diri

Butir Pertanyaan Pearson

Correlation

Sig (2-

tailed)

Keterangan

Pertanyaan 1

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Pertanyaan 4

Pertanyaan 5

Pertanyaan 6

Pertanyaan 7

Pertanyaan 8

Pertanyaan 9

Pertanyaan 10

Pertanyaan 11

Pertanyaan 12

Pertanyaan 13

0,258*

0,518**

0,661**

0,595**

0,612**

0,684**

0,590**

0,344**

0,477**

0,489**

0,467**

0,471**

0,695**

0,021

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,002

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 68: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Lanjutan tabel 4.7

Pertanyaan 14

Pertanyaan 15

Pertanyaan 16

Pertanyaan 17

Pertanyaan 18

Pertanyaan 19

Pertanyaan 20

Pertanyaan 21

Pertanyaan 22

Pertanyaan 23

Pertanyaan 24

0,468**

0,677**

0,694**

0,646**

0,746**

0,707**

0,810**

0,778**

0,517**

0,769**

0,636**

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

(Sumber: Data diolah)

Tabel 4.8

Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor

Butir Pertanyaan Pearson

Correlation

Sig (2-

tailed)

Keterangan

Pertanyaan 1

Pertanyaan 2

Pertanyaan 3

Pertanyaan 4

Pertanyaan 5

Pertanyaan 6

Pertanyaan 7

Pertanyaan 8

Pertanyaan 9

Pertanyaan 10

0,628**

0,489**

0,539**

0,536**

0,622**

0,491**

0,394**

0,635**

0,582**

0,366**

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

(Sumber: Data diolah)

Page 69: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Dari tampilan output SPSS terlihat bahwa korelasi antara masing-

masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukan hasil yang

signifikan dengan koefisien Pearson Correlation < 0,05. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian, instrumen dikatakan realibel jika nilai cronbach alpha diatas

0,6 (Ghozali, 2006).

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas

N of Item Variabel Cronbach Alpha Keterangan

80

80

80

80

EQ

IQ

Kepercayaan Diri

Kinerja Auditor

0,778

0,799

0,921

0,706

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

(Sumber: Data diolah)

Dari tabel diatas menunjukan hasil uji yang reliabel karena nilai alpha

masing-masing pertanyaan yang meliputi kecerdasan emosional (EQ),

kecerdasan intelegensi (IQ), kepercayaan diri, dan kinerja auditor diatas

0,6.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji normal probability plot yang dapat dilihat pada

penyebaran data yang berupa titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik,

Page 70: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

jika data menyebar disekitar garis diagonal maka model regresi tersebut

memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya, jika data menyebar jauh dari

garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi

tersebut tidak terdistribusi secara normal (Ghozali. 2006).

Gambar 4.6

Hasil uji normalitas dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderating

Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini

menunjukan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan

model regresi tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen

yaitu kinerja auditor berdasarkan masukan variabel independen yaitu

Page 71: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan intelegensi (IQ), dan kepercayaan

diri (Ghozali,2006).

Gambar 4.7

Hasil uji normalitas tanpa adanya kepercayaan diri sebagai variabel moderating

Sumber: Data diolah

Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini

menunjukan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan

model regresi tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen

yaitu kinerja auditor berdasarkan masukan variabel independen yaitu

kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan intelegensi (IQ).

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, model

Page 72: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

penelitian yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel

independen (Ghozali, 2006).

Tabel 4.10

Uji Multikolineritas

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

(Constant) 14.784 4.988 2.964 .004

EQTOTAL .141 .062 .262 2.272 .026 .867 1.154

IQTOTAL .274 .168 .183 1.629 .108 .917 1.090

1

KDTOTAL -.041 .037 -.131 -1.123 .265 .850 1.177

a. Dependent Variable: KATOTAL

Sumber: Data Diolah

Tabel diatas menunjukan hasil uji multikolinieritas, tampak bahwa

untuk keseluruhan sampel tidak terjadi korelasi antar variabel independen

karena nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau VIF dibawah angka 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi heteroskedastisitas dari suatu residual dari pengamatan satu

ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Hasil uji heteroskedastisitas

pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 73: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Gambar 4.8

Hasil uji heteroskedastisitas dengan kepercayaan diri sebagai variabel

moderating

Sumber: data diolah

Dari gambar diatas menunjukan tidak adanya heteroskedastisitas

karena titik-titik menyebar secara acak diatas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y sehingga tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian

model regresi ini layak digunakan dalam penelitian.

Gambar 4.9

Hasil uji heteroskedastisitas tanpa adanya kepercayaan diri sebagai

variabel moderating

Sumber: data diolah

Page 74: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Dari gambar diatas menunjukan tidak adanya heteroskedastisitas

karena titik-titik menyebar secara acak diatas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y sehingga tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian

model regresi ini layak digunakan dalam penelitian.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang

menyatakan bahwa diduga kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan

intelegensi (IQ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor

dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderating.

1) Pengujian Hipotesis secara Regresi Berganda.

a) Uji koefisien determinasi (R2)

Tabel diatas menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,084 hal ini

berarti 8,4 % variasi kinerja auditor yang dapat dijelaskan oleh

variabel kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensi, sedangkan

sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Secara

konseptual, sebab-sebab lain yang mempengaruhi kinerja auditor

adalah independensi, integritas dan objektivitas (Trisnaningsih, 2007).

Tabel 4.11

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .327a .107 .084 3.49805

a. Predictors: (Constant), IQTOTAL, EQTOTAL

Sumber: Data diolah

Page 75: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

b) Uji F

Tabel ANOVA variabel tentang uji F dimaksudkan untuk menguji

signifikansi konstanta dan variabel dependen (kinerja auditor). Terlihat

bahwa pada kolom sig. (signifikan) pada tabel ANOVA. Nilai sig.

0,013. karena nilai 0,013 jauh lebih kecil dari 0,05, maka H3 diterima,

artinya koefisien regresi ganda adalah signifikan. Jadi, kecerdasan

emosional dan kecerdasan intelegensi berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap kinerja auditor. Maka semakin tinggi tingkat

kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensi semakin tinggi

pengaruh dalam kinerja auditor dan kinerjanya semakin baik.

Tabel 4.12

Uji F

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 112.691 2 56.345 4.605 .013a

Residual 942.197 77 12.236

1

Total 1054.888 79

a. Predictors: (Constant), IQTOTAL, EQTOTAL

b. Dependent Variable: KATOTAL

Sumber: Data diolah

Page 76: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

c) Uji Signifikansi parameter individual (t test)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel independen yang

dimasukkan dalam regresi, variabel kecerdasan emosional memberikan

nilai koefisien parameter 0,118 dengan tingkat signifikansi 0,048

sehingga dapat disimpulkan Kecerdasan Emosional secara individual

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Jadi H1 diterima. Variabel

kecerdasan intelegensi memberikan nilai koefisien parameter 0,322

dengan tingkat signifikansi 0,052, hasil nilai 0,052 diatas 0,05 tetapi

masih mendekati 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

intelegensi berpengaruh terhadap kinerja auditor. Jadi, H2 diterima.

Tabel Coefficients variabel Y,X1, dan X2 menggambarkan bahwa

persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 = 13,425 + 0,118X1 + 0,322X2

Konstanta sebesar 13,425 menyatakan bahwa jika tidak ada

kenaikan nilai dari variabel kecerdasan emosional (X1), dan

Tabel 4.13

Uji t

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant) 13.425 4.847 2.770 .007

EQTOTAL .118 .059 .218 2.006 .048

1

IQTOTAL .322 .163 .215 1.975 .052

a. Dependent Variable: KATOTAL

Sumber: Data diolah

Page 77: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

kecerdasan intelegensi (X2) maka nilai kinerja auditor (Y) adalah

13,425. Koefisien regresi ganda sebesar 0,118 dan 0,322

menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) atu skor

atau nilai koordinasi dan motivasi pegawai akan memberikan

kenaikan skor sebesar 0,118, dan 0,322.

2) Pengujian hipotesis secara Regresi Moderat Uji Interaksi

a. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap kinerja auditor dengan

kepercayaan diri sebagai variabel moderating.

1. Uji Koefisisen Determinan

Tabel diatas menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,075, hal

ini berarti 7,5 % variasi kinerja auditor yang dapat dijelaskan oleh

variabel kecerdasan emosional, kepercayaan diri, dan moderat

EQKD, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar

model.

Tabel 4.14

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .331a .110 .075 3.51509

a. Predictors: (Constant), MODERATEQKD, EQTOTAL, KDTOTAL

Sumber: Data diolah

Page 78: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

2. Uji F

U

j

i

U

j

i

Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 3,125

dengan tingkat signifikansi 0,031, karena probabilitas signifikansi

dibawah 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi kinerja auditor atau dapat dikatakan bahwa kecerdasan

emosional, kepercayaan diri dan moderat EQKD secara bersama-

sama tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.

3. Uji Signifikansi parameter individual (t test)

Tabel 4.15

Uji F

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 115.840 3 38.613 3.125 .031a

Residual 939.048 76 12.356

1

Total 1054.888 79

a. Predictors: (Constant), MODERATEQKD, EQTOTAL,

KDTOTAL

b. Dependent Variable: KATOTAL

Sumber: Data diolah

Tabel 4.16

Uji t

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) -1.033 16.759 -.062 .951

EQTOTAL .472 .250 .877 1.889 .063

KDTOTAL .375 .340 1.196 1.104 .273

1

MODERATEQKD

-.006 .005 -1.649 -1.276 .206

a. Dependent Variable: KATOTAL

Sumber: Data Diolah

Page 79: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Ketiga variabel independen yang dimasukkan dalam regresi,

variabel kecerdasan emosional memberikan nilai koefisien

parameter 0,472 dengan tingkat signifikansi 0,063 sehingga dapat

disimpulkan Kecerdasan Emosional secara individual tidak

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Variabel Kepercayaan Diri

memberikan nilai koefisien parameter 0,375 dengan tingkat

signifikansi 0,273, sehingga dapat disimpulkan Kepercayaan diri

secara individual tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.

Variabel Moderat EQKD merupakan interaksi antara kecerdasan

emosional mempunyai nilai koefisien parameter 0,006 dengan

tingkat signifikansi 0,206, sehingga dapat disimpulkan

kepercayaan diri bukan variabel moderating. Jadi, H4 di tolak.

b. Pengaruh Kecerdasan Intelegensi terhadap kinerja auditor

dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderating.

1. Uji Koefisisen Determinan

Tabel diatas menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,026 hal

ini berarti 2,6 % variasi kinerja auditor yang dapat dijelaskan oleh

variabel kecerdasan Intelegensi, kepercayaan diri, dan moderat

Tabel 4. 17

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .251a .063 .026 3.60643

a. Predictors: (Constant), MODERATIQKD, IQTOTAL, KDTOTAL

Sumber: Data diolah

Page 80: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

IQKD, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar

model.

2. Uji F

Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar

1,702 dengan tingkat signifikansi 0,174, karena probabilitas

signifikansi diatas 0,05, maka model regresi tidak dapat digunakan

untuk memprediksi kinerja auditor atau dapat dikatakan bahwa

kecerdasan intelegensi, kepercayaan diri dan moderat IQKD secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.

3. Uji Signifikansi parameter individual (t test)

Tabel 4.18

Uji F

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 66.407 3 22.136 1.702 .174a

Residual 988.481 76 13.006

1

Total 1054.888 79

a. Predictors: (Constant), MODERAT2, IQTOTAL, KDTOTAL

b. Dependent Variable: KATOTAL

Sumber: Data diolah

Tabel 4.19

Uji t

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 16.605 15.429 1.076 .285

IQTOTAL .589 .763 .393 .772 .442

KDTOTAL .084 .310 .267 .271 .787

1

MODERATIQKD

-.005 .016 -.319 -.314 .754

a. Dependent Variable: KATOTAL

Sumber: Data Diolah

Page 81: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Ketiga variabel independen yang dimasukkan dalam regresi,

variabel kecerdasan intelegensi memberikan nilai koefisien parameter

0,589 dengan tingkat signifikansi 0,442, sehingga dapat disimpulkan

dalam model regresi ini kecerdasan intelegensi secara individual tidak

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Variabel Kepercayaan diri

memberikan nilai koefisien parameter 0,084 dengan tingkat

signifikansi 0,787, sehingga dapat disimpulkan Kepercayaan diri

secara individual tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Variabel

Moderat IQKD merupakan interaksi antara kecerdasan intelegensi

mempunyai nilai koefisien parameter 0,005 dengan tingkat signifikansi

0,754, sehingga dapat disimpulkan kepercayaan diri bukan variabel

moderating. Jadi, H5 ditolak.

5. Pembahasan

Dari hasil analisis diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan

emosional, kecerdasan intelegensi secara simultan mempengaruhi kinerja

auditor. Dan secara parsial kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensi

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Tetapi pengujian variabel moderating,

kepercayaan diri yang sebagai variabel moderating tidak mempengaruhi

variabel independen lainnya seperti kecerdasaan emosional dan kecerdasan

intelegensi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri yang ada pada

auditor tidak mempengaruhi kinerjanya. Meskipun auditor kurang merasa

percaya diri tetapi jika mempunyai kecerdasan emosional dan kecerdasan

Page 82: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

intelegensi baik maka kinerja auditorpun akan baik. Jadi kepercayaan diri ini

tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Dengan kecerdasan emosional dan

kecerdasan intelegensi yang baik sudah pasti auditor tersebut dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Kinerja auditor merupakan suatu bentuk kesuksesan seorang auditor untuk

mencapai peran atau target tertentu yang berasal dari perbuatanya sendiri.

Kinerja seorang auditor dikatakan baik apabila hasil kerja individu tersebut

dapat melampaui peran atau target yang ditentukan sebelumnya. Dan sebagian

faktor yang mempengaruhi kinerja auditor adalah kecerdasan emosional dan

kecerdasan intelegensi. Dalam penelitian ini kepercayaan diri tidak memiliki

pengaruh terhadap auditor sebab meskipun auditor ini kurang memiliki

kepercayaan diri tetapi jika kecerdasan emosional dan kecerdasan

intelegensinya baik maka kinerjanyapun akan baik.

Sesuai dengan pendapat Lauster (2003) dalam Melandy dan Nurna (2006),

kepercayaan pada diri sendiri yang sangat berlebihan tidak selalu berarti sifat

yang positif. Ini umumnya dapat menjurus pada usaha tak kenal lelah. Orang

yang terlalu percaya pada diri sendiri sering tidak hati-hati dan seenaknya.

Tingkah laku mereka sering menyebabkan konflik dengan orang lain.

Seseorang yang bertindak dengan kepercayaan pada diri sendiri yang

berlebihan, sering memberikan kesan kejam dan lebih banyak punya lawan

daripada teman. Rasa percaya diri yang kuat sebenarnya hanya merujuk pada

adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa

memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa, karena

Page 83: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang

realistik terhadap diri sendiri. Bagi mereka yang kurang percaya, setiap

kegagalan mempertegas rasa tidak mampu mereka. Tidak adanya percaya diri

dapat mewujud dalam bentuk rasa putus asa, rasa tidak berdaya, dan

meningkatkan keraguan kepada diri sendiri. Di pihak lain, percaya diri

berlebihan dapat membuat orang tampak sombong, terutama bila ia tidak

mempunyai keterampilan sosial. Jadi, pada auditor kepercayaan diri ini tidak

berpengaruh karena jika auditor mempunyai sikap percaya diri yang

berlebihan akan mengakibatkan orang sombong dan terdapat menyebabkan

konflik dengan orang lain. Sedangkan, dalam suatu Kantor Akuntan Publik

seorang auditor harus dapat bekerja sama karena dalam KAP itu bekerja

secara tim yang diperlukan kerja sama. Hasil pengujian regresi moderating

menyatakan tidak ada hubungan baik secara simultan maupun secara

individual antara kecerdasan emosional auditor dan kecerdasan intelegensi

auditor dengan kepercayaan diri terhadap kinerja auditor. Hal ini disebabkan

karena responden pada penelitian ini lebih banyak auditor junior sehingga

auditor ini mungkin baru atau belum mempunyai banyak pengetahuan dan

pengalaman sehingga kepercayaan diri yang dimiliki kurang berpengaruh

terhadap kinerja auditor. Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri dapat

dilakukan dengan percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak

membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang

lain, tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh

orang lain atau kelompok, berani menerima dan menghadapi penolakan orang

Page 84: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

lain, berani menjadi diri sendiri, punya pengendalian diri yang baik (tidak

moody dan emosinya stabil), memiliki internal locus of control (memandang

keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak

mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak

tergantung/mengharapkan bantuan orang lain), mempunyai cara pandang yang

positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya, memiliki

harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak

terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.

Bagi KAP, upaya untuk meningkatkan kinerja auditor dapat dilakukan

dengan jalan memberikan insentif dan penghargaan kepada auditor yang

berkinerja baik, memberikan kesempatan kepada auditor untuk meneruskan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengadakan evaluasi dan pembinaan

secara rutin kepada auditor berkenaan dengan pelaksanaan terhadap

spesifikasi tugas yang diberikan kepadanya dan menganjurkan untuk ikut

terlibat dalam kegiatan yang mendatangkan manfaat serta harus mengikuti

kegiatan yang dapat menambah rasa percaya diri auditor untuk meningkatkan

kinerja auditor (seperti seminar, pendidikan dan pelatihan profesional auditor,

serta mengadakan pelatihan terkait dengan pengembangan kecerdasan

emosional, sehingga mereka dapat bekerja dengan optimal, berintegritas dan

bertanggung jawab).

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yakni

Melandy dan Nurna (2006) disebabkan oleh faktor eksternal yaitu:

Page 85: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

1. Responden dalam penelitian lebih banyak oleh auditor junior

dibandingkan auditor senior. Auditor junior ini memiliki masa kerja yang

belum terlalu lama dan belum banyak pengalaman sehingga auditor junior

kurang adanya rasa kepercayaan diri. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri auditor tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.

2. Dalam penelitian sebelumnya responden yang digunakan adalah

mahasiswa, dan penelitian ini responden yang digunakan adalah auditor.

Penelitian ini tidak berpengaruh disebabkan auditor sebagai responden

dalam mengisi kuesioner kurang teliti atau baik karena ketika peneliti

menyebarkan kuesioner, auditor sedang sibuk dengan pekerjaannya dan

banyak yang sedang menjalankan tugas ke klien sehingga jawaban yang

didapat kurang baik.

3. Usia responden rata-rata 19-30 tahun. Usia ini merupakan usia yang relatif

muda sehingga kurang adanya rasa percaya diri dan biasanya masih labil.

Sehingga pada penelitian ini mendapatkan hasil yang berbeda dengan

penelitian sebelumnya.

4. Penyebaran kuesioner yang kurang merata di setiap wilayah. Penyebaran

kuesioner ini lebih banyak disebarkan di Wilayah Jakarta Selatan.

5. Kurangnya kuesioner yang disebarkan dan banyak kuesioner yang tidak

dikembalikan dan tidak dapat digunakan.

Page 86: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Dari pengujian dan analisis terhadap data, dapat dilihat bahwa:

1. Kecerdasan emosional memberikan nilai koefisien parameter 0,118

dengan tingkat signifikansi 0,048 sehingga dapat disimpulkan

Kecerdasan Emosional secara individual berpengaruh terhadap

kinerja auditor. Jadi H1 diterima.

2. Kecerdasan intelegensi memberikan nilai koefisien parameter 0,322

dengan tingkat signifikansi 0,052, hasil nilai 0,052 diatas 0,05 tetapi

masih mendekati 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

intelegensi berpengaruh terhadap kinerja auditor. Jadi, H2 diterima.

3. Kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensi berpengaruh

terhadap kinerja auditor dengan nilai hitung F sebesar 0,013. karena

nilai 0,013 jauh lebih kecil dari 0,05, maka H3 diterima, artinya

koefisien regresi ganda adalah signifikan. Jadi, kecerdasan emosional

dan kecerdasan intelegensi berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap kinerja auditor.

4. Kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor

dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderating. Kecerdasan

emosional memberikan nilai koefisien parameter 0,472 dengan

tingkat signifikansi 0,063. Variabel Kepercayaan Diri memberikan

nilai koefisien parameter 0,375 dengan tingkat signifikansi 0,273,

Page 87: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

sehingga dapat disimpulkan Kepercayaan diri secara individual tidak

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Variabel Moderat EQKD

merupakan interaksi antara kecerdasan emosional mempunyai nilai

koefisien parameter 0,006 dengan tingkat signifikansi 0,206,

sehingga dapat disimpulkan kepercayaan diri bukan variabel

moderating. Kepercayaan diri memperlemah pengaruh kecerdasan

emosional terhadap kinerja auditor. Jadi, H4 di tolak.

5. Kecerdasan intelegensi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor

dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderating. Kecerdasan

intelegensi memberikan nilai koefisien parameter 0,589 dengan

tingkat signifikansi 0,442. Variabel Kepercayaan diri memberikan

nilai koefisien parameter 0,084 dengan tingkat signifikansi 0,787.

Variabel Moderat IQKD merupakan interaksi antara kecerdasan

intelegensi mempunyai nilai koefisien parameter 0,005 dengan

tingkat signifikansi 0,754, sehingga dapat disimpulkan kepercayaan

diri bukan variabel moderating. Kepercayaan diri memperlemah

pengaruh kecerdasan intelegensi terhadap kinerja auditor. Jadi, H5

ditolak.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional

dan kecerdasan intelegensi auditor berpengaruh secara simultan terhadap

kinerja auditor. Secara individual, kecerdasan emosional auditor dan

kecerdasan intelegensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja auditor. Tidak ada interaksi antara kecerdasan emosional auditor dan

Page 88: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

kecerdasan intelegensi auditor terhadap kinerja auditor dengan kepercayaan

diri sebagai variabel moderating.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi pembentukan dan

pengembangan sikap yang nantinya akan berdampak pada kinerja yang

dihasilkan. Upaya untuk mendorong auditor agar dapat menghasilkan

kinerja yang baik ada tiga bagian, yaitu upaya untuk meningkatkan

kecerdasan emosional, kecerdasan intelegensi dan kepercayaan diri.

Implikasi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah:

1. Hasil pengujian regresi menyatakan bahwa ada hubungan linier antara

kecerdasan emosional dan kecerdasan intelegensi auditor terhadap

kinerja auditor. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kecerdasan emosional

auditor dan kecerdasan intelegensi auditor akan mempengaruhi auditor

dalam melaksanakan kinerjanya dengan baik.

2. Hasil pengujian regresi moderating menyatakan tidak ada hubungan baik

secara simultan maupun secara individual antara kecerdasan emosional

auditor dan kecerdasan intelegensi auditor dengan kepercayaan diri

terhadap kinerja auditor. Hal ini disebabkan karena responden pada

penelitian ini lebih banyak auditor junior sehingga auditor ini mungkin

baru atau belum mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman

sehingga kepercayaan diri yang dimiliki kurang berpengaruh terhadap

kinerja auditor. Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri dapat

dilakukan dengan cara antar lain: percaya akan kompetensi/kemampuan

Page 89: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau

pun rasa hormat orang lain, tidak terdorong untuk menunjukkan sikap

konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok, dan lain-lain.

3. Bagi KAP, upaya untuk meningkatkan kinerja auditor dapat dilakukan

dengan jalan memberikan insentif dan penghargaan kepada auditor yang

berkinerja baik, memberikan kesempatan kepada auditor untuk

meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengadakan

evaluasi dan pembinaan secara rutin kepada auditor berkenaan dengan

pelaksanaan terhadap spesifikasi tugas yang diberikan kepadanya dan

menganjurkan untuk ikut terlibat dalam kegiatan yang mendatangkan

manfaat serta harus mengikuti kegiatan yang dapat menambah rasa

percaya diri auditor untuk meningkatkan kinerja auditor (seperti seminar,

pendidikan dan pelatihan profesional auditor, serta mengadakan

pelatihan terkait dengan pengembangan kecerdasan emosional, sehingga

mereka dapat bekerja dengan optimal, berintegritas dan bertanggung

jawab).

C. Keterbatasan

1. Peneliti memasukkan variabel moderating yang kurang berpengaruh dan

kurang berinteraksi yaitu kepercayaan diri dengan kecerdasan emosional

dan kecerdasan intelegensi.

2. Penelitian ini dilakukan melalui metode survey dengan menggunakan

kuesioner tanpa dilengkapi dengan wawancara ataupun pertanyaan lisan

langsung kepada auditor, padahal menurut Indriantoro dan Supomo (1999)

Page 90: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

metode survey adalah pengumpulan data yang diperoleh secara langsung

dari sumber data dengan menggunakan pertanyaan lisan dan tulisan.

3. Peneliti mengalami kesulitan dalam mendapatkan responden yang benar-

benar bersedia untuk mengisi kuesioner. Hal ini disebabkan oleh

kesibukan responden yakni banyak responden sedang melakukan proses

audit dan sedang berada di perusahaan klien, sehingga jumlah responden

yang digunakan dalam penelitian ini hanya 80 responden dan banyak

responden yang tidak mengembalikan kuesioner.

D. Saran

1. Pada penelitian ini tidak terdapat pengaruh interaksi antar variabel

independen dan variabel moderating terhadap variabel dependennya, hal

ini dapat disebabkan oleh pemakaian variabel moderating yang tidak tepat,

maka penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah atau mengganti

variabel moderating pada penelitian ini dengan variabel lainya.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih banyak memberikan kuesioner

kepada akuntan publik senior, akuntan publik yang memiliki pengalaman

kerja lebih dari 3 tahun dan posisi yang lebih berpengaruh dalam

pengambilan keputusan, karena akuntan publik yang memiliki kategori

tersebut memiliki banyak pengalaman di lapangan serta menambah jumlah

sampel selain di daerah DKI Jakarta.

3. Peneliti selanjutnya juga diharapkan menggunkan metode wawancara

selain menggunakan kuesioner agar dapat mengetahui kejadian secara

Page 91: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

langsung dan mendapatkan data yang sebenarnya serta mengetahui

peningkatan pada penelitian yang ada.

4. Bagi auditor, perlu meningkatkan kecerdasan emosional dan kecerdasan

intelegensi serta harus memupuk rasa percaya diri yang tinggi. Kecerdasan

emosional dan kecerdasan intelegensi disertai kepercayaan diri yang

tinggi dapat meningkatkan kinerja auditor itu sendiri.

5. Bagi KAP untuk meningkatkan kinerja auditor dapat dilakukan dengan

jalan memberikan insentif dan penghargaan kepada auditor yang

berkinerja baik, memberikan kesempatan kepada auditor untuk

meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengadakan evaluasi

dan pembinaan secara rutin kepada auditor berkenaan dengan pelaksanaan

terhadap spesifikasi tugas yang diberikan kepadanya dan menganjurkan

untuk ikut terlibat dalam kegiatan yang mendatangkan manfaat serta harus

mengikuti kegiatan yang dapat menambah rasa percaya diri auditor,

sehingga mereka dapat bekerja dengan optimal, berintegritas dan

bertanggungjawab.

Page 92: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ary Ginanjar, “ESQ”, Arga Publishing, Jakarta, 2007.

Agustian, Ary Ginanjar, “Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power: Sebuah

Inner Journey Melalui Al-Ihsan”, Cetakan Pertama, Arga, Jakarta, 2003.

Ahmadi, Abu, “Psikologi Umum”, Rineka Cipta, Jakarta, 2003.

Anggraeni, Ariesta, “Hubungan IQ Dengan Kemandirian Pada Siswa Akselerasi

SDI Sudirman”, Skripsi Fakultas Psikologi UIN Syahid, Jakarta, 2007.

Apriani, Ulfah, “Analisis Pengaruh Orientasi Profesiona Terhadap Kinerja

Auditor, Konflik Peran Sebagai Variabel Intervening”, Skripsi Fakultas

Ekonomi & Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Armansyah, “Intelegency Quotient, Emotional Quotient, dan Spiritual Quotient

Dalam Membentuk Perilaku Kerja”, Jurnal Ilmiah “ Manajemen & Bisnis,

Sumatera Utara, 2006.

Dhania, “Hubungan antara kepercayaan diri dan penyesuaian diri mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang”, artikel ini diakses pada tanggal 2 Juli 2009,

dari http://one.indoskripsi.com/judul- skripsi- makalah - tentang/hubungan-penyesuaian-diri-dengan-kepercayaan-diri.

Fitri, “Pengertian Kecerdasan Emosional”, artikel ini diakses pada tanggal 2 Juli

2009, dari http://duniapsikologi.blogdetik.com/tag/definisi-kecerdasan.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,edisi IV,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2006.

Goleman, “Emotional Intellegence”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007.

Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi & Ilmu

Sosial UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Hanggara, Titih Trisna Adi, “Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kepercayaan

Diri Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Jurusan

Akuntansi (Studi Pada Universitas Sebelas Maret Dan Universitas

Muhammadiyah Surakarta)”, diakses tanggal 15 Juli 2009, dari

http://74.125.153.132/search?q=cache%3AHmXgSofNJ3gJ%3Aetd.eprints.ums.ac.id%2F3394%2F1%2FB200050361.pdf+skripsi+tentang+kepercayaa

n+diri%2C+kecerdasan+emosional&hl=id&gl=id.

Hanum, Alisa Puri, “Kecerdasan Emosi & Kepercayaan Diri Relawan NAD Yang

Berstatus Mahasiswa”, Skripsi Fakultas Psikologi UIN Syahid, Jakarta,

2006.

Page 93: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Hernia, Mora, “Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan

Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi

Kasus Pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2008.

Hutapea, Bonar, “Kecerdasan Spritual, Kecerdasan Emosional, Dan Efikasis Diri

Sebagai Prediktor Terhadap Kepemimpian Transformasional”, Jurnal

Widya Ekonomika Tahun VII No.2, 2005.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi & Manajemen”, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 1999.

Jogiyanto. “Metodologi Penelitian Bisnis:Salah Kaprah Dan Pengalaman-

Pengalaman”, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2004.

Ker, Robert dan Kawan-kawan, “Emotional Intelligence and Leadership

Effectiveness”, Leadership & Organization Development Journal. Newtownabbey, 2005.

Melandy dan Nurna Aziza. “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat

Pemahaman akuntansi, kepercayaan diri sebagai variabel pemoderasi”. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Padang. 2006

Mubayid, Makmun, “Kecerdasan Kesehatan Emosional Anak”, Pustaka Al

Kautsar, Jakarta, 2006.

Mukhtar, “Kecerdasan Emosional Dalam Membangun Jaringan Kerja”, Jurnal

Widya Ekonomika Tahun V No.2, 2003.

Rahmawati, “Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa Dalam Mengikuti Pendidikan

Inklusi di SDN Ulu Jami 03 Petang Jakarta Selatan”, Skripsi Fakultas

Psikologi UIN Syahid, Jakarta, 2008.

Sufnawan, Fathul Huda, “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spiritual Auditor

terhadap Kinerja Auditor Dalam Kantor Akuntan Publik”, diakses pada tanggal 25 Agustus 2009, darihttp:/resiandriani.com/2009/06/03/pengaruh-

kecerdasan-emosional-dan-spiritual-auditor-terhadap-kinerja-auditodalam-kantor-akuntan-publik/.

Sugiono. “ Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta. Bandung. 2009. “ESQ”, Arga Publishing, Jakarta, 2007.

Page 94: INTELEGENCY QUOTIENT) AUDITOR EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8031/1/MELLI... · 1431 H / 2009 M . Hari ini Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November

Suryaningsum, Sri, Sucahyo dan Afuwah, Afifa. “ Kajian Empiris atas Pengaruh

Pendidikan Tinggi Akuntansi terhadap Kecerdasan Emosional ’’, Jurnal

Bisnis dan Akuntansi, Yogyakarta, 2004.

Surya, Reza dan Santosa Tri Hananto.“Pengaruh Emotional Quotient Auditor

Terhadap Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik”. Perspektif, 9(1) : 33-40, Semarang, 2004.

Tikollah, M. Ridwan, Iwan Triyuwono, dan H. Unti Ludigdo, “Pengaruh

Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual

Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Pada Perguruan Tinggi

Negeri di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan)”, Simposium Nasional

Akuntansi 9, Padang, 2006.

Tim Penyusun Kamus Pusat (Depdiknas), “Kamus Besar Bahasa Indonesia”,

Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta,2007

Trisnaningsih, Sri. “Independensi Auditor Dan Komitmen Organisasi Sebagai

Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan,

Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja auditor”. Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 2007.

Trisnawati, Eka Indah dan Suryaningsum, Sri. .“Pengaruh Kecerdasan Emosional

Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi”. Simposium Nasional

Akuntansi VI, Surabaya, 2003.

Pasiak, Taufiq, “Revolusi IQ/EQ/SQ”, Mizan Media Utama, Bandung, 2002.

, “Makalah Kepercayaan Diri”, artikel ini diakses pada tanggal 2 Juli 2009, dari http://ogrg.lib.itb.ac.id/forum/viewtopic.php?id=72.