internet dan modernitas

20
Internet dan modernitas Internet (kependekan dari interconnection-networking ) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol / Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket ( packet switching communication protocol ) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet . Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking ("antarjaringan"). 1. Internet sebagai Sarana untuk berdakwah Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi. Pada saat pertama kali internet diperkenalkan oleh para ilmuan barat, hampir dari kebanyakan tokoh Islam merasa curiga dan khawatir akan efek dari temuan teknologi tersebut. Namun kenyataanya jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan lahan luas yang bisa menyuarakan kepentingan Islam dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai problema. Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya: Ø mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau. Ø pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah. Ø para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i.

Upload: shandy-armando

Post on 16-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fix

TRANSCRIPT

Internet dan modernitasInternet(kependekan dariinterconnection-networking) adalah seluruh jaringankomputeryang saling terhubung menggunakan standarsistemglobalTransmission Control Protocol/Internet ProtocolSuite(TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.Rangkaian internet yang terbesar dinamakanInternet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakaninternetworking("antarjaringan").1.Internet sebagai Sarana untuk berdakwah

Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi.Pada saat pertama kali internet diperkenalkan oleh para ilmuan barat, hampir dari kebanyakan tokoh Islam merasa curiga dan khawatir akan efek dari temuan teknologi tersebut. Namun kenyataanya jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan lahan luas yang bisa menyuarakan kepentingan Islam dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai problema.Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya:mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau.pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah.para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syari.dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari.Cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang luas.Perlu diingat bahwa keefektifan media ini juga sangat tergantung pad ummat Islam itu sendiri. Artinya kecakapan dan keikhlasan mereka dalam berdakwah via internet, serta kesungguhan mereka dalam meredam segala bentuk perpecahan dan perselisihan intern dalam ummat Islam sangat berpengaruh dalam sukses tidaknya misi suci ini. Untuk itulah diantara kewajiban para pemimpin aliran-aliran dalam Islam agar berusaha semaksimal mungkin untuk dapat merukunkan dan meminimalisisir titik perbedaan dan berusaha mengedepankan titik persamaan.

Terlepas dari pro dan kontra tentang penggunaan internet, setidaknya terdapat tiga motode dakwah melalui internet yaitu :1.Dengan menggunakan fasilitas website seperti yang telah dilakukan oleh banyak organisasi Islam maupun tokoh-tokoh ulama. Berdakwah dengan menggunakan fasilitas ini dianggap lebih fleksibel dan luas jika dibandingkan dengan dua fasilitas berikutnya.2.Menggunakan fasilitas mailing list dengan mengajak diskusi keagamaan atau mengirim pesan-pesan moral kepada seluruh anggotanya.3.Menggunakan fasilitas chatting ynag memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung.Sebenarnya jika dibandingkan dengan dua fasilitas yang telah disebutkan di atas, fasilitas chatting lingkupnya lebih sempit sebab kegiatan dakwah melalui fasilitas ini hanya berlangsung pada saat pelaku dakwah sedang on line di internet saja.2. Kelebihan Internet sebagai Media DakwahDibandingkan media dakwah yang lain, Internet memiliki tiga keunggulan.Pertamakarena sifatnya yang never turn-off (tidak pernah dimatikan) dan unlimited access (dapat diakses tanpa batas). Internet memberi keleluasaan kepada penggunanya untuk mengakses dalam kondisi dan situasi apapun.Kedua, Internet merupakan tempat yang tepat bagi mereka yang ingin berdiskusi tentang pengalaman spiritual yang mungkin tidak rasional dan bila dibawa pada forum yang biasa akan mengurangi keterbukaannya. Para saintis biasanya merasa terbatasi oleh koridor ilmiah untuk mengekspresikan suatu pikiran atau pengalaman. Internet menyediakan ruang yang mengakomodasi keinginan mereka untuk merasa bebas membicarakan sesuatu yang di luar kelaziman ilmiah.Ketiga, sebagian orang yang memiliki keterbatasan dalam komunikasi sering kali mendapat kesulitan guna mengatasi dahaga spiritual mereka. Padahal mereka ingin sekali berdiskusi dan mendapat bimbingan dari para ulama. Sementara itu ada sebagian orang yang ingin bertanya atau siap berdebat dengan para ulama untuk mencari kebenaran namun kondisi sering tidak memungkinkan. Internet hadir sebagai kawan (atau lawan) diskusi sekaligus pembimbing setia. Para ulama seharusnya dapat menggunakan internet sebagai media efektif untuk mencapai tujuan dakwah.3.Situs dakwahwww.myQuran.comwww.indohalal.com

www.islamonline.com

www.hidayatullah.com

www.eramuslim.com

Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa masyarakat muslim umumnya dan ulama/dai secara khsus agar lebih pro aktif dalam turut serta memanfaatkan multi media sebagai sarana berdakwah dan mencari bahan untuk materi dakwah. Kemajuan teknologi semakin hari semakin tidak bisa dibendung, oleh karena itu disamping harus bisa disikapi secara arif juga bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk missi Islam.Dengan kecanggihan teknologi dewasa ini, tentunya akan dapat mengurangi beban materi dan energi dalam rangka menjalankan missi dakwah Islamiyah ke antero jagat. Para ulama dan pakar tidak lagi membutuhkan biaya ekstra dan waktu yang lama untuk sekedar menyampaikan dan mencari materi dakwah.Jaringan internet dengan segala fasilitasnya yang telah memberi ruang yang cukup bagi kelangsungan aktifitas dakwah islamiyah dengan sasaran yang plural dari berbagai suku dan bangsa harus kita gunakan dengan seefisien mungkin.

PEKEMBANGAN AL-QURAN DI ERA TEKNOLOGIPada masa Rasulullah setiap wahyu yang turun ditulis di pelepah kurma, kulit binatang , kulit kayu ataupun media penulisan lainya. Kemudian pada masa khalifah Umar Bin Khatab, ayat-ayat Al-Quran yang tertulis diberbagai tempat tersebut dikumpulkan dan ditulis kedalam sebuah buku. Seiring berkembangya waktu, media penyimpanan Al-Quran semakin berkembang dan sekarang kita bisa membaca Al-Quran dikomputer bahkan melalui selular kita, melalui software Al-Quran digital.1.Pengertian, manfaat dan kegunaan al-quran digitalAl-Quran digitalmerupakan salah satu produk/tekhnologi terkini dalam hal pemanduan konsep tekhnologi & religi. Al-quran digital dianggap menjadi sebuah jalan baru, bagi perkembangan konsep dakwah agama islam.Dan keberadaan Al-quran digital merupakan perwujudan dari konsep Al-quran yang selama ini hanya tersedia dalam bentuk cetakan buku. Salah satu hal penting yang menjadikeunggulanAl-quran digital, meski mamiliki bentuk yang berbeda namun kandungan isinya tidak berubah sedikit pun , sehingga tidak perlu ada kekhawatiran dari manusia yang ingin mendengarkan & mengkaji makna Al-quran melalui fasilitas digital tersebut. Media yang digunakan untuk fasilitas Al-quran itu pun bermacam-macam: dlm bentuk software , dikemas melalui keping cakram & bahkan ada pula perusahaan yang membuat sebuah piranti seperti flashdisk yang khusus memutar lantunan ayat suci Al-quran beserta tafsirannya.

Beberapa manfaat Al-Quran digital1.Memudahkan kita untuk bisa menyimak lantunan ayat suci Al-quran dimana saja. Baik itu saat dalam perjalanan jauh melalui perangkat komputer bahkan melalui seluler anda.2.Lebih praktis dalam hal penyimpanan, karena tidak membutuhkan tempat khusus.3.Mudah dibawa kemana saja/dibagikan kepada siapa saja yang membutuhkan tempat khusus.4.Lebih aman akan terhindar dari resiko rusak seperti sobek/ terkena kotoran sebagaimana jika kita menyimpan Al-quran dalam bentuk buku.5.Dengan bantuan tekhnologi Al-quran digital ini akan memudahkan manusia untuk semakin mengenal & mndekatkan pada kitab suci umat islam tersebut.Dan juga banyak manfaat dalam sekeping CD Al-Quran digital diantaranya:1.Tulisan Arab dan terjemah bisa dicopy ke Microsoft Word, memudahkan Anda yang sedang menulis buku, tesis, desertasi, skripsi, makalah, majalah, bulletin. Anda hanya tinggal copy paste saja.2.Terjemah dua bahasa : Indonesia dan Inggris. Bagi Anda yang sedang menterjemah buku atau naskah dari Indonesia ke Inggris atau sebaliknya, Fasilitas ini akan sangat membantu penterjemahan ayat.3.Suara tartil.Suara bacaan Alquran Tartil bersama dengan tampilnya tulisan Arab plus terjemah ayat yang sedang dibaca. Anda yang baru belajar membaca seakan Anda diberi contoh membacanya dengan benar. Anda yang ingin menghayati makna Al Quran Anda bisa membaca artinya sambil mendengar ayatnya dibaca.Bacaan bisa diatur secara kontinyu persurat. Surat apa yang Anda ingin dengarkan. Atau satu Al Quran penuh. Sehingga Anda yang sedang beraktifitas bisa sambil mendengarkan AlQuran. Jika Handphone Anda berfasilitas MP3, Anda bisa copy MP3 pada CD ke HP Anda.4.Sistem Cepat Pencarian Ayat seperti dalam kitab Fathur Rohman.Kitab tersebut pada masanya menjadi senjata bagi siapa saja yang ingin mencari ayat dalam Al Quran. Saat ini, dengan AL QURAN DIGITAL Anda dimudahkan mencari ayat dengan cepat.5.Ada 3 pilihan bahasa Arab, Indonesia dan Inggris. Tulis Musa, Anda akan ditunjukkan di ayat berapa saja Musa disebut dalam AlQuran.

2.Manfaat dan keunggulan Al-Quran digital

Membantu Anda memahami artiAl-Quran walaupun belum pernah belajar bahasa Arab. Mempermudah Anda dalam menghafal Al-Quran.Audiomurottal, visual teks Al Quran dan Terjemahan Perkata yang dimainkan dalam satu waktu menjadikan penggunanya mudah untuk mempelajari dan menghafalkan ayat-ayat Al Quran. Memperbagus cara baca Al Quran Anda sesuai kaidah tajwid Membantu agar bacaan Al Quran Anda terdengar lebih indah Membuat sholat Anda menjadi lebih khusyuDengan mendengar dan menirumurottalAl Quran dari paraqaripilihan terbaik di dunia, Anda sangat mungkin untuk menyamai kualitas dalam tajwid dan teknik membaca Al Quran bahkan lebih. Bisa dipastikan, ketika sholat Anda menjadi lebih khusyu karena Anda mengerti ayat-ayat Al Quran yang Anda baca. Meningkatkan kecintaan Anda terhadap Al Quran, Karena Cinta Adalah Memahami.Sebagai bukti bahwa AndaCinta Al Quranadalah AndaMemahami Al Quran. InsyaAllah dengan QURVID, Anda mampu membuktikannya.

..:: KEUNGGULAN ::.. PortableQURVID bisa langsung diputar tanpa proses install, kompatibel dengan berbagaiOS dan Media Player.Jugaportablepenggunanya, baik anak-anak maupun dewasa. Mobilitas TinggiQURVID dapat dibawa kemana pun dengan handphone* dan laptop. QURVID pun dapat diakses melalui internet. Sesibuk apapun kegiatannya, sangat mungkin untuk menyempatkan diri belajar Al Quran. Mudah dan MurahAudio murottal, Teks Al Quran, Terjemah Per-kata dan Terjemah Per-ayat disajikan menjadi video yang apik dengan perpaduan warna background dan teks sehingga sedap dipandang mata, dan sistem pergantian ayat yang otomatis menjadikan QURVID sebagai media pembelajaran Al Quran yangMUDAH. Dan harga yang dipasang termasuk kategoriMURAHjika Anda melihat manfaat yang diberikan.

Makalah : Modernisasi dalam pandanganIslamMakalah : Modernisasi dalam pandangan IslamOleh Huda Nuralawiyah/PAI-A.NIM.08.01.263Bab IPendahuluan1.1Latar Belakang Dalam perbincangan tentang modernisasi telah menyita Perhatian dan konsentrasi para sarjana baik Muslim maupun non-Muslim dibuktikan dengan telah lahirnya beragam karya dan pemikiran dibidang ini menunjukkan modernisasi telah mendapat tempat yang cukup proporsional dalam kajian global atau dunia yang luas ini, bahkan ditambah lagi dengan intensnya upaya-upaya pembaharuan tersebut dilakukan secara serentak dan kompak baik dunia Islam sendiri maupun di luar dunia Islam, merupakan suatu kemajuan dan arus deras yang tidak dapat dihentikan demi menciptakan perbaikan dalam segala bidang kemanusiaanya. Sebagaimana gerakan modernis Islam yang berusaha mejembatani jurang pemisah antara orang-orang Islam tradisional dengan para pembaharu yang sekuler. Modernisasi Islam seperti tanggapan Muslim modern terhadap Barat pada abad ke-20 mempunyai sikap yang ambivalen terhadap Barat, yaitu tertari sekaligus menolak. Eropa dikagumi karena kekuatan, teknologi, ideal politiknya tentang kebebasan, keadilan dan persamaan, tetapi sering juga ditolak karena tujuan dan kebijaksanaan imperialisnya. Untuk itulah dalam tulisan yang singkat ini akan mencoba melacak tradisi modernisasi dalam dunia Islam maupaun medernisasi dalam pandangan Islam. dan juga bagaimana hubungan Islam dengan negara modern, yang jelas sangat berkaitan dengan kemajuan dicapai Barat dalam segala bidangnya sebagai indikasi sederhana bahwa genderang modernisasi yang ditabuh di dunia Islam tidak dapat dipisahkan dari mata rantai dan tranmisi terhadap prestasi kemajuan yang diukir oleh dunia Barat.Baik modernisasi yang dilakukan hari ini sebagai langkah negara barat yang ingin menguasai negara dan meyebarkan ideologinya.1.2Perumusan Masalah Didalam pembuatan makalah ini ada permasalah yang akan ditinjau dan dijadikan bahan penerangan dalam makalah ini, terdari dari :1 Apa pengertian modernisasi dan filsafat Islam ?2 Bagaimana munculnya modernisasi dalam Islam?3 Bagaimana pandangan Islam terhadap modernisasi ?4 Bagaimana hubungan Islam terhadap negara modern ?1.3Tujuan Penulisan Makalah Adapun tujuan penulisan makalah yang kami tulis, dalam pembuatan makalah yang berjudulMedernisasi dalam Pandangan Islamsesuai dengan perumusan masalah di atas adalah :1 Untuk menjelaskan dan mengetahui tentang pengertian modernisasi dan filsafat Islam2 Untuk mengetahui bagaimana munculnya modernisasi dalam Islam3 Untuk mengetahui pandangan Islam terhadap medernisasi4 Untuk megetahui islam dengan negara modern1.4Metode Penulisan Makalah Metode atau cara yang digunakan dalam penulisan makalah yang berjudulModernisasi dalam Pandangan Islamdalam pembuatan makalah ini dalam mencari referensi atau sumbernya yang kami buat adalah melakukan studi kepustakaan dan mencari sumber dari Internet. Juga sumber-sumber lain yang dapat menjadikan referensi makalah yang kami buat ini.1.5Sistematika Penulisan Makalah Dalam Sistematika penulisan makalah yang berjudulMedernisasi dalam Pandangan Islamterdiri dari :Kata PengantarDaftar IsiBab I Pendahuluan terdiri dari : Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penulisan Makalah Metode Penulisan Makalah Sistematika Penulisan.Bab II Pembahasan terdiri dari : Pengertian ModernisasiMunculnya Modernisasi dalam IslamModernisasi Dalam Pandangan Islam Islam dan Negara ModernBab III KesimpulanDaftar PustakaBab IIPembahasan2.1Pengertian Modernisasi dan Filsafat Islam Kata modern yang dikenal dalam bahasa Indonesia jelas bukan istilah original atau asli melainkan diekspor atau di amabil dari bahasa asing (modernization), berarti terbaru atau mutakhir menunjuk kepada prilaku waktu yang tertentu (baru). Akan tetapi, dalam pengertian yang luas modernisasi selalu saja dikaitkan dengan perubahan dalam semua aspek kawasan pemikiran dan aktifitas manusia sebagaimana kesimpulan Rusli Karim, dalam menganalisis pendapat para ahli tentang modernisaisi. Dalam masyarakat Barat kata modernisasi mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat-istiadat, isntitusi-institusi lama dan sebagainya agar semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat- pendapat dan keadaan-keadaan baru yang ditimbulkan ilmu pengetahuan modern. Secara teoritis di kalangan sarjana Muslim mengartikan modernisasi lebih cenderung kepada suatu cara pandang meminjam defenisi Harun Nasution, modernisasi adalah mencakup pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk merubah faham-faham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainnya untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam perspektif posmodernis yang berasal dari tradisi filsafat, bahwa modernisasi bisa disebut sebagai semangat (elan) yang diandaikan ada pada menyemangati masyarakat intelektual dan semangat yang dimaksud adalah semangat untuk progress, semangat untuk meraih kemajuan, dan untuk humanisasi manusia yang dilandasi oleh semangat keyakinan yang sangat optimistik dari kaum modernis akan kekuatan rasio manusia. Sedangkan Fazlur Rahman, sarjana asalPakistan mendefenisikan modernisasi dengan usaha-usaha untuk melakukan hormonisasi antara agama dan pengaruh modernisasi dan westernisasi yang berlangsung di dunia Islam. Mukti Ali, tepat disebut sebagai orang yang mewakili sarjanaIndonesia mengartikan modernisasi sebagai upaya menafsirkan Islam melalui pendekatan rasional untuk mensesuaikannya dengan perkembangan zaman dengan melakukan adaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dunia modern yang sedang berlangsung.Filsafat Islam adalah hasil pemikiran filsuf tentang ajaran ketuhanan, kenabian, manusia, dan alam yang disinari ajaran Islam dalam suatu aturan pemikiran yang logis dan sistematis. Sedangkan menurut Ahmad Fuad al-Ahwani filsafat Islam ialah pembahasan tentang alam dan manusia yang disanari ajaran Islam.Sejarah singkat timbulnya Filsafat Islam. Cara pemikiran Filsafat secara teknis muncul pada masa permulaan jayanya Dinasti Abbasiyah. Di bawah pemerintahan Harun al Vrasyid, dimulailah penterjemahan buku-buku bahasa Yunani kedalam bahasa Arab. Orang-orang banyak dikirim ke kerajaan Romawi di Eropa untuk membeli manuskrip. Awalnya yang dipentingkan adalah pengetahuan tentang kedokteran, tetapi kemudian juga pengetahuan-pengatahuan lain termasuk filsafat.Penterjemahan ini sebagian besar dari karangan Aristoteles, Plato, serta karangan mengenai Neoplatonisme, karangan Galen, serta karangan mengenai ilmu kedokteran lainya, yang juga mengenai ilmu pengetahuan Yunani lainnya yang dapat dibaca alim ulama Islam. Tak lama kemudian timbulah para filosof-filofof dan ahli ilmu pengetahuan terutama kedokteran di kalam umat Islam.Tujuan mempelajari filsafat Islam ialah mencintai kebenaran dan kebijaksanaan.Sedangkan manfaat mempelajarinya ialah :1. Dapat menolong dan menididk, menbangun diri sendiri untuk berfikir lebih mendalam dan menyadari bahwa ia mahluk Tuhan2. Dapat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan .2.2Munculnya Modernisasi dalam Islam Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam timbul terutama sebagai hasil kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad XIX sadar bahwa mereka telah mengalami kemunduran diperbandingan dengan Barat. Sebelum periode modern, kontak sebenarnya sudah ada, terlebih antara Kerajaan Usmani yang mempunyai daerah kekuasaan di daratan Eropa dengan beberapa negara Barat. Diketika negara-negara itu mulai memasuki masa kemunduran. Sebagai akibat dari perubahan itu, Kerajaan Usmani, yang biasa menang dalam peperangan, akhirnya mengalami kekalahan-kekalahan di tangan Barat. Hal ini membuat pembesar-pembesar Usmani menyelidiki rahasia kekuataan Eropa yang baru muncul itu. Menurut pemikiran, rahasinya terletak dalam kekuatan militer modern yang dimiliki Eropa. Oleh karena itu usaha pembaharuan dipusatkan dalam lapangan militer kerajaan Usmani. Bantuan ahli-ahli Eropa diminta dan pada permulaan abad ke delapan belas Mesehi datanglah ke Istambul ahli-ahli sepertiDe Rochefortdari Perancis,Macarthydari Irlandia,Ramsaydari Scotlandia danComte de Bennevaldari Perancis. Yang akhir ini masuk Islam dengan memakai nama Humbaraci Pasya. Pembaharuan yang yang diusahakan pemuka-pemuka Usmani abad kedelapan belas tidak ada artinya. Usaha dilanjutkan di abad kesembilan belas dan inilah kemudian yang membawa kepada perubahan besar di Turki. Seoarang terpelajar Islam memberikan gambaran pada abad kesembilan belas, Ia mengatakan betapa terbelakangnya umat Islam ketika itu. Kontak dengan kebudayaan Barat yang lebih tinggi ini ditambah dengan cepatnya kekuatan Mesir dapat dipatahkan oleh Napoleon, membuka mata pemuka-pemuka Islam Mesir untuk mengadakan pembaharuan. Dimana usaha pembaharuan dimulai oleh Muhammad Ali Pasya (1765-1848 M) seorang perwira Turki.2.3Modernisasi Dalam Pandangan Islam Tanggapan kaum muslim terhadap kemajuan yang diberikan oleh negara barat yang seriang disebut modern itu berbeda-beda. Karena tidak bisa di pungkiri lagi kemajuan Barat dalam segala bidangnya sebagai indikasi sederhana bahwa genderang modernisasi yang ditabuh di dunia Islam tidak dapat dipisahkan dari mata rantai dan tranmisi terhadap prestasi kemajuan yang diukir oleh dunia Barat. Baik modernisasi yang dilakukan hari ini sebagai langkah negara barat yang ingin menguasai negara dan meyebarkan ideologinya. Sebagaimana contoh dalam pendidikan barat modern dianggap sebagai sesuatu yang asing, berlebihan dan mengancam kepercayaan agama. Kaum Muslim tidak perlu jauh-jauh dalam menemukan orang-orang Eropa yang mempunyai pendapat yang memperkuat rasa takut mereka. seorang penulis Inggris yaituWilliam Wilson Hunterberkata: Agama-agama di Asia yang begitu agung akan berubah bagaikan batang kayu yang kering jika berhubungan dengan kenyataan dinginnya ilmu-ilmu pengetahuan Barat. Kesimpulan seorang pakar mengenai reaksi Muslim di anak benuaIndiapada Umumnya benar untuk banyak kegiatan dari dunia Islam. Reaksi Muslim terhadap pendidikan Inggris sama sekali tidak sama reaksi terhadap medernitas bermacam-macam mulai dari memusuhi secara membabi-buta sehingga mengalahkan diri sendiri sampai bekerja sama sewajarnya dengan kebijakan pendidikan Inggris. Bagi banyak orang kenyataan akan keungulan Eropa harus diakui dan dihadapi dan pelajaran-pelajaran harus diperhatikan demi kelangsungan hidup. Seperti contoh para pengusaha Muslim zaman kerajaan Utsmaniyah, Mesir dan Iran berpaling ke Barat mengembangkan program-program moderenisasi politik, ekonomi dan militer yang berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi Eropa. Meraka berusaha menyaingi kekuatan Barat, mengembangkan militer dan birokrasi yang modern dan piawai dan mencari ilmu pengetahuan yang menyangkut persenjataan modern. Guru-guru Eropa didatangkan, misi-misi pendidikan dikirim ke Eropa, dimana kaum Muslim belajar bahasa, ilmu pengetahuan dan politik. Biro-biro penerjemah dan penerbit didirikan untuk menerjemahkan dan menerbitkan karya-karya Barat. Generasi elite intelektual pun lahir-modern, terpelajar dan terbaratkan, keadaan inilah yang mengakibatkan perubahan tersebut, dan kelompok kecil kaum elite-lah yang melaksanakan hal ini serta merupakan pewaris utama perubahan. Hasilnya adalah sederetan reformasi militer, administrasi, pendidikan ekoniomi, hukum dan sosial, yang sangat dipengaruhi dan ilhami oleh Barat untuk MEMODERNKAN masyarakat Islam. Basis Islam tradisional dan legitimasi masyarakat kaum Muslim perlahan-lahan berubah sejalan dengan makin disekularkannya ideology, hukum dan lembaga-lembaga negara yang berutang kepada model-model yang didatangkan dari Barat. Modernisasi melalui model-model Barat yang diaprikasikan oleh penguasa Muslim terutama motivasinya adalah keinginan untuk memperkuat dan memusatkan kekuasaan mereka, bukan untuk berbagi. Akibat utama modernisasi adalah timbulnya kaum elite baru dan perpecahan umat Islam, yang tampak dalam sistem-sistem pendidikan dan hukum. Koeksistensi sekolah agama tradisional dan sekolah secular modern, masing-masing dengan kurikulum, guru dan pendukungnya sendiri menghasilkan dua kelas dengan pandangan dunia yang berlainan; minoritas elite modern yang terbaratkan dan mayoritas yang lebih tradisional yang berpegang pada agama Islam. Proses ini juga mengikis dasar-dasar tradisional kekuasaan dan wewenang para pemimpin agama, karena kelas-kelas baru yang terdiri dari kaum elite modern yang terlatih menduduki posisi-posisi penting dalam pemerintahan, pendidikan dan hukum yang selama ini selalu berada di tangan para ulama. Di kalangan orientalis sendiri (Gibb dan Smith),menilai reaksi modernisasi yang dilakukan di dunia Islam lebih cenderung bersifat Apologetis terhadap Islam dari berbagai tantangan yang datang dari kaum kolonial dan misioneris. Kristen dengan menunjukkan keunggulan Islam atas peradaban barat, dan juga modernisasi dipandang sebagai Romantisisme atas kegemilangan peradaban Islam yang memaksa Barat untuk belajar di dunia Islam. Akan tetapi, sesudah itu Barat bangun dan maju, bahkan dapat mengalahkan dan mengusai dunia Islam sehingga menarik perhatian ulama dan pemikiran Islam untuk mengadopsi kemajuan Barat tersebut termasuk modernisasinya. Sehingga dengan demikian jelas dari perspektif histories harus diakui bahwa istilah modernisasi ini untuk pertama kali diperkenal bukan oleh sarjana Muslim didunia Islam melainkan oleh sarjana Barat dalam konteks gejala keagamaan atau lebih tepat disebut sebagai suatu aliran yang muncul dari tubuh agama Kristen dengan munculnya gerakan pembacaan baru terhadap doktrin kegamaan supaya terkesan lebih sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi,10 dan sangat dimungkin kalau para modernis awal di kalangan dunia Islam sangat terinspirasi dari gejolak modernisasi keagamaan yang dihembuskan oleh Martin Luther abad 16 -11. Dari data historis inilah nampaknya di kalangan sarjana Muslim tidak sepakat kolektif atau meminjam istilah Yusril acapkali digunakan secara tidak seimbang dan jauh dari sikap netral, kalau modernisasi itu dikaitkan apalagi dikatakan sesaui dengan ajaran Islam karena alasan sejarah bahwa lahirnya modernisasi pada awalnya bukan berasal dari rahim ajaran Islam melainkan muncul dan perkembangan keagamaan dikalangan Kristen,sehingga tidak mengherankan kalau umpamanya kalangan fundamentalis, seperti Maryam Jameelah menganggap modernisasi adalah usaha Membaratkan dan Mensekulerkan dengan menuduh tokoh modernis, seperti Afghani (1838-1897), Abduh (1849-1905) hingga Thaha Husayn sebagai agen Barat. Demikian juga sebaliknya di kalangan tokoh-tokoh yang menyebut dirinya sebagai modernis menuduh kalangan yang menolak modernisasi sebagai orang-orang yang dangkal dan superficial dan anti intelektual, bahkan menurut kesimpulan Ali Syariati kemacetan pemikiran yang diakibatkan kalangan fundamental menghasilkan Islam dekaden, sehingga dapat dikatakan konotasi modernisasi sangat tergantung kepada siapa yang menggunakan dan dalam konteks apa digunakan modernisasi tersebut. Penetrasi dan Perkembangan Modernisasi di Dunia Islam Dapat dipastikan bahwa penetrasi dan perkembangan modernisasi di dunia Islam terjadi setelah adanya koneksasi dengan Barat dalam rentang waktu yang sangat panjang. Setidaknya menurut Harun Nasution ada empat tahapan, di antaranya Koneksasi Islam dengan Barat1 Koneksi yaitu permulaan abad ke-VII meluasnya wilayah Islam mencakup Yordania, Palestina, Suria, Irak dan Mesir yang ketika itu berada dibawah kekuasaan Kerajaan Bizantium yang berpusat di Barat.2 Keneksasi Kedua, yaitu saat berkembangnya pemikiran rasional-ilmiah di kalangan sarjana Muslim yang menghasilkan filsafat dan sains Islam zaman klasik (650-1250 M).3 Koneksasi Ketiga, yaitu saat terjadi transformasi intelektual Islam dengan Barat yang berakibat pemikiran rasional-ilmiah Islam dibawa ke Barat.4 Keneksasi Keempat, yaitu saat terjadinya penetrasi dan penjajahan di dunia Islam yang bukan hanya melibatkan kekuasaan politik-meliter, tetapi juga pemikiran baru tentang sains dan teknologi modern.5 Koneksasi keempat inilah diduga kuat mengilhami lahirnya modernisasi di dunia Islam dengan dikenalnya seperangkat gagasan Barat pada permulaan abad ke-XIX yang dalam sejarah Islam disebut sebagai permulaan priode modern. Koneksasi ini juga membawa fenomena baru bagi dunia Islam seperti diperkenalkannya rasionalisme, nasionalisme, demokrasi dan sebagainya yang semuanya menimbulkan Goncangan Hebat bagi para pemimpin dunia Islam, bahkan diantara sebahagiannya ada yang tertarik dengan gagasan yang hembuskan Barat tersebut yang secara pelan-pelan mulai mempelajarinya dan pada akhirnya berubaha untuk mewujudkannya dalam realitas kehidupan umat Islam. Demikian juga asal usul modernisasi didunia Islam menurut Hani Srous sebagaimana yang dikutip Yusril menyebutkan kerangka teori kebudayaan Arnold Toynbee, yaitu tentang Teori Zealot yang merupakan sikap yang bertitik tolak dari keyakinan bahwa salah satu cara terbaik untuk menghadapi tantangan dari luas adalah memperkuat kekuasaan yang sudah dimiliki untuk melawan tantangan ini, dan Teori Herodian ialah sebaliknya cara terbaik untuk melawan tantang yang datang dari luar, ialah dengan menguasai rahasia kekuatan lawan dan menggunakannya untuk menghadapi meraka.Masih dalam perspektif Srous bahwa sangat besar kemungkinan kalau modernisasi yang ada didunia Islam adalah proses harmonisasi dari kedua teori diatas untuk mengalahkan Barat, yaitu mengalahkannya dengan menggunakan rahasia yang digunakannya seperti rasionalisme, sains, teknologi dan sistem organisasi harus dikuasasi oleh umat Islam.Sedangkan Robert N. Bellah, masih dalam Yusril menambahkan bahwa modernisasi sendiri sebenarnya merupakan bagian dari watak doktrin Islam itu sendiri, karena menurutnya doktrin Islam itu sendiri adalah modern yang berwajah inklusif menuju kearah yang progresif, makanya gagasan modernisasi dalam bidang politik, seperti demokrasi sebenarnya telah lama ada dalam Islam, bahkan dipraktekkan dalam tradisi awal Islam. Memang semangat itu terlalu modern sehingga generasi pasca sahabat tidak mampu melaksanakannya.Demikian juga Nurcholish Madjid, menilai bahwa modernisasi juga sudah lama bertahta dalam tradisi Islam tepatnya dalam diri sekte Mutazilah yang disebut-sebut pelopor modernisasi, atau juga sangat dimungkin ide modernisasi yang muncul didunia Islam bersumber dari pemikiran cemerlang Mutazilah untuk menyebut contoh Afghani dan Abduh sangat terobsesi dengan rasionalismenya Mutazilah yang serius dalam menelaah filsafat Yunani. Bahkan lebih jauh lagi pemikiran kedua tokoh modernis Islam tersebut ditransformasikan keseluruh dunia Islam termasuk diIndonesia, baik melalui kontak langsung atau karya-karya tokoh tersebut yang menjalar secara cepat.2.4Islam dan Negara Modern Pada pertengahan abad ke-20, sebagian besar dunia Islam telah mencapai kemerdekaan politik. Pengaruh dan daya pikat Barat yang terus-menerus merupakan bukti lebih sekularnya jalan yang dipilih oleh kebanyakan pemerintah dan kaum elite modern. Bahkan negara-negara di mana Islam mempunyai peran penting dalam gerakan-gerakan nasionalis, generasi baru yang berkuasa cenderung berorentasi lebih sekular. Jika seseorang memandang dunia Islam, maka ada tiga arah atau metode dalam hubungan antara agama dan negara yaitu: Islam, Sekular, Muslim. Seperti halnyaSaudi Arabiamemproklamasikan diri sebagai negara Islam. Monarki Istana Saud mendasarkan legitimasinya pada Islam. Istana Saud telah membangun hubungan yang erat dengan ulama, yang terus-menerus menikmati posisi istimewa sebagai penasihat pemerintah dan pejabat dalam sistem hukum dan pendidikan. Pemerintah Saud menggunakan Islam untuk melegitimasi politik dalam negeri maupun luar negeri. Turki satu-satunya peninggalan kerajaan Utsmaniyah yang ada yang merupakan contoh memilih negara secular yang membatasi agama hanya untuk kehidupan pribadi. Turki, di bawah kepemimpinan Kemal Ataturk (sebagai presiden, 1923-1938), melakukan proses Turkifikasi dan Westernisasi yang komprehensif, dan juga sekularisasi yang mengubah bahasa dan sejarah serta agama dan politik. Buku-buku berbahasa Inggris menggantikan yang berbahasa arab dan sejarah ditulis ulang, dengan menekan komponen-komponen Arabnya dan mengagungkan peninggalan Turkinya. Ataturk secara otokratis mengawasi sederetan pembaharu atau modern yang mencampakan sultan, menghapuskan kekhalifahan, menjatuhkan Islam, menutup pondok-pondok, melarang penggunaan jubah dan menggantikan lembaga-lembaga tradisional (hukum, pendidikan dan pemerintahan) dengan yang modern, suatu pilihan yang diilhami oleh Barat. Secara ideologis, kecenderungan umum, yang mengikuti model-model Barat, adalah membantu berkembangnnya bentuk-bentuk secular identitas dan solidaritas nasional dan membatasi agama dalam kehidupan pribadi dan bukannya kehidupan umum. Walaupun demikian,trendsecular ini mulai berubah hampir tidak terasa pada tahun 60-an dan perubahan itu menjadi lebih jelas pada tahun 70-an dan 80-an. Sebagai contoh Sudan, Mesir, Libya dan Iran yang menunjukkan bahwa penggunaan dan perwujudan Islam sangat bervariasi. Perbedaa-perbedaan dalam lingkungan sosial politik, kepemimpinan dan keadaan ekonomi menentukan bagaimana Islam diartikan dan diterapkan. Islam juga terbukti sebagai tantangan dan ancaman sumber kesetabilan dan ketidakstabilan, legtimasi dan pemberontakan, dipergunakan oleh pemerintah-pemerintah pro-Barat maupun anti-Barat. Penguasa Militer dan juga bekas militer seperti Muammar Qaddafi dari Libya, Gaafar Muhammad Nimeiri dari Sudan, Anwar Sadat dari Mesir dan Zulkifri Ali Bhutto serta jenderal Zia Ul-haq dari Pakistan menggunakan Islam untuk memperkuat legitimasi mereka, mendapatkan dukungan yang luas dan membenarkan kebijaksanaan pemerintah. Kontrasnya, Habib Bourguiba dariTunisia dan SyahIran mengikuti jalan lebih modern dan sekular. Walaupun demikian, sebagian besar negara di dunia Islam mengambil posisi tengah. Mereka adalah negara-negara Muslim dalam arti bahwa mayoritas penduduk dan peninggalannya adalah Muslim, namun mereka mengikuti jalan pembangunan sekular. Sebagian besar melihat ke Barat untuk mencari basis bagi sistem pemerintahan konstitusional, hukum dan pendidikan modern, sementara itu mereka juga memasukan peraturan Islam ke dalam undang-undang, yang menuntut agar kepala negara adalah orang yang beragama Islam dan hukum Islam harus diakui sebagai sumber hukum (walaupun hal ini dijalankan dalam kenyataan). Pemerintahan-pemerintahan ini berusaha mengontrol agama dengan cara membangun lembaga-lembaga keagamaan dalam birokrasi negara, dalam kementerian hukum, pendidikan dan urusan keagamaan. Dengan beberapa pengecualian, pada umumnyatrend, harapan dan tujuan pemerintahan-pemerintahan kaum elite modern yang berpendidikan Barat adalah untuk menciptakan negara modern dengan paradigma Barat sebagai modelnya.Bab IIIKesimpulanDengan demikian modernisasi adalah upaya pembaharuan cara pandang termasuk keagamaan dengan inti pemikiran untuk berusaha merelevankan penafsiran dengan kondisi yang ada dan sedang berlangsung supaya benar-benar mampu menyahuti keberadaan zaman yang setiap saatnya mengalir untuk mencapai prestasi gemilang dalam membangun peradaban dianggap sebagaimana para modernis merupakan pengejentahan doktrin Islam itu sendiri, dan dapat dikatakan inilah yang memuluskan jalan modernisasi terjadi di dunia Islam. Oleh karena itu tidaklah berdasar anggapan bahwa umat Islam mundur, karena agama Islam merupakan penghamabat bagi kemajuan umat Islam lambat dalam geraknya mencapai perubahan dan kemajuan, bukan karena agama Islam, tetapi karena umat Islam masih terikat pada tradisi nenek moyang. Dalam tiap masyarakat tradisi memang merupakan penghambat besar bagi tiap usaha-usaha medernisasi, apalagi kalau tradisi itu dianggap mempunyai sifat sakral.Daftar PustakaEsposito, L John. 1996.Ancaman Islam Mitos Atau Realitas?. Bandung : MizanAbidin, Zainal. Cetakan ke 4 2006.Filsafat Manusia( Memahami Manusia Melalui Filsafat).Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Nasution, Harun. 2002.Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya.Jakarta : Penerbit UniversitasIndonesia (UI-Press).Mustofa, A. 2004.Filsafat Islam.Bandung : CV Pustaka Setia.Sharif, M. 1979.Alam Pikiran Islam.Bandung : CV DiponogoroNuruddin, Isa, Muhammad. 1995.Islam dan Filsafat Perental. Bandung : Mizan