inti sari

Upload: ahmad-andika-himawan

Post on 17-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gg

TRANSCRIPT

Nata de LeriINTISARI

Limbah cucian beras (leri) memiliki banyak nutrisi di dalamnya, namun pemanfaatan limbah ini masih sangat sedikit. Salah satu alternatif pemanfaatan leri adalah sebagai bahan baku pembuatan nata. Tujuan percobaan ini adalah membuat nata de leri dengan cara fermentasi serta membandingkan hasil yang diperoleh dengan berbagai variabel berubah yaitu air cucian beras, gula yang digunakan, glukosa anhidris serta penutup yang digunakan.Nata termasuk produk fermentasi yang difermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Hal- hal yang berpengaruh terhadap proses pembentukan nata antara lain pemilihan bahan, bahan pembantu seoerti gula, ammonuim sulfat, asam asetat glasial, pH, suhu, kebutuhan oksigen, pentup, sumber cahaya, serta sanitasi.Alat yang digunakan adalah kompor listrik, beaker glass, autoclave, gelas ukur, pengaduk, indikator pH, Buret, statif dan klem. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain air cucian beras pertama dan ketiga basis 150 ml, magnesium sulfat, Tropicana slim, yeast extract, glukosa anhidris,acetobacter xylinum, natrium hidroksida, dan asam asetat. Cara kerjanya yaitu didihkan leri, tambahkan nutrien yang dibutuhkan, atur pH menjadi 4,5, masukkan kedalam beaker glass, tambahkan starter lalu tutup dengan penutup dan fermentasikan. Hasil dari percobaan kami didapatkan kadar glukosa akhir lebih besar daripada kadar glukosa awal. Densitas akhir labih besar dari densitas awal, karena matinya bakteri Aceobacter xylinum. Pada variabel dengan perlakuan sama terjadi perbedaan kadar glukosa dikarenakan bakteri mengalami kematian. Serta koran merupakan penutup yang lebih baik daripada daun pisang karena koran memiliki pori-pori hanya sebesar 80m2 jauh lebih kecil dibandingkan pori-pori daun pisang yang sebesar 433 m2 sehingga kontaminan yang masuk juga lebih sedikit.Saran dari kami adalah Teliti pada saat melakukan titrasi, media fermentasi dibuat serapat mungkin agar tidak ada kontaminan yang masuk, jaga media agar tidak terguncang atau mengalami pergeseran, starter yang digunakan harus dalam keadaan baik, serta alat-alat yang digunakan harus steril.

BAB VPENUTUP5.1. Kesimpulan1. Kadar glukosa akhir semua variabel lebih besar dari kadar glukosa awal karena adanya glukosa tambahan. Glukosa tambahan ini belum dapat diubah seluruhnya karena bakteri Acetobacter xylinum mengalami kematian akibat tingginya total soluble solid dalam larutan sampel.2. Densitas akhir semua variabel lebih besar dari densitas awalnya karena adanya penambahan massa akibat penambahan nutrien seperti yeast extract, magnesium hidroxyde, glukosa anhidris, dan gula buatan yang berupa tropicana slim.3. Pada perlakuan yang sama pada 2 variabel yang berbeda terjadi perbedaan kadar glukosa akhir. Hal ini disebabkan karena matinya bakteri Acetobacter xylinum yang menyebabkan perbedaan pada kadar glukosa akhir.4. Penambahan Gula yang berbeda dan penutup sampel yang berbeda akan memberikan hasil akhir yang berbeda. Sampel yang diberi pemanis buatan dengan kandungan glukosa 0% akan memiliki kadar glukosa akhir yang lebih kecil daripada yang diberi tambahan glukosa anhidris. Sampel yang ditutup dengan kertas koran seharusnya menghasilkan nata yang lebih baik karena pori-pori koran yang hanya sebesar 80m2 jauh lebih kecil dibandingkan pori-pori daun pisang yang sebesar 433 m2 sehingga kontaminan yang masuk juga lebih sedikit.

5.2. Saran1. Teliti pada saat melakukan titrasi. 2. Media fermentasi dibuat serapat mungkin agar tidak ada kontaminan yang masuk.3. Jaga media agar tidak terguncang atau mengalami pergeseran.4. Starter yang digunakan harus dalam keadaan baik.5. Alat-alat yang digunakan harus steril.

Laboratorium Mikrobiologi Industri