intisari tujuan -...

2
xix INTISARI Latar belakang: persalinan vaginal merupakan cara persalinan yang menjadi pilihan banyak perempuan. Hampir separuh perempuan di seluruh dunia dengan riwayat persalinan vaginal telah mengalami disfungsi dasar panggul. Disfungsi dasar panggul merupakan masalah perempuan yang memberi dampak baik pribadi maupun sosial, dapat berakibat penurunan kualitas hidup perempuan. Diperlukan suatu alat bantu untuk memprediksi terjadinya disfungsi dasar panggul pasca persalinan vaginal. Tujuan: membuat instrumen prediktor disfungsi dasar panggul pasca persalinan vaginal, yang valid dan reliabel. Metoda: penelitian pembuatan instrumen dengan pendekatan kuantitatif, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tahun 2018. Hasil: ditetapkan tujuan pembuatan instrumen yaitu instrumen yang dapat berfungsi sebagai prediktor disfungsi dasar panggul pasca persalinan vaginal. Konstrak prediksi disfungsi dasar panggul pasca persalinan vaginal dibangun bersumber literature review. Dilakukan pembatasan domain ukur instrumen yaitu faktor risiko disfungsi dasar panggul, meliputi faktor risiko saat kehamilan, saat persalinan serta riwayat persalinan. Pada pemeriksaan disfungsi dasar panggul menggunakan POPQ, didapatkan sensitivitas instrumen sebesar 78,26% dan spesifisitas sebesar 80%. Nilai prediksi positif pada pasca persalinan vaginal mencapai 97,3%, dengan akurasi diagnostik 78,43%. Nilai LR (+) 5,0 dan LR (-) 0,27. Penghitungan Cronbach’s Coefficients menghasilkan hasil nilai alpha = 0,666 yang > r tabel. Diskusi: hasil evaluasi pasca salin menggunakan pemeriksaan POPQ, dari 51 subjek penelitian didapatkan 90,2% mengalami disfungsi dasar panggul (prolaps uteri, sistokel atau rektokel) derajat 1 dan 2 (terdapat 6 subjek dengan rektokel derajat 2). Subjek dengan hasil penghitungan instrumen prediktor risiko tinggi, memiliki risiko 1,36 kali lebih besar mengalami disfungsi dasar panggul pasca 3 bulan persalinan vaginal. Instrumen mendekati nilai sangat bagus untuk memprediksi kejadian disfungsi dasar panggul pasca persalinan vaginal. Kesimpulan: Instrumen prediktor disfungsi dasar panggul pasca persalinan vaginal berdasar faktor risiko disfungsi dasar panggul (saat kehamilan, saat persalinan, dan riwayat persalinan), adalah valid dan reliabel untuk memprediksi terjadinya disfungsi dasar panggul pasca 3 bulan persalinan vaginal. Kata kunci: disfungsi dasar panggul, persalinan vaginal, pelvic organ prolapse quantification, prolaps organ panggul INSTRUMEN PREDIKTOR DISFUNGSI DASAR PANGGUL PASCA PERSALINAN VAGINAL Kajian faktor risiko, hasil pengukuran titik Ba, titik Bp, panjang Genital hiatus (Gh), dan panjang Perineal body (Pb) NURING PANGASTUTI Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: doannhi

Post on 10-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTISARI Tujuan - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/162645/potongan/S3-2018-356588-abstract.pdf · subjek penelitian didapatkan 90,2% mengalami disfungsi

xix

INTISARI

Latar belakang: persalinan vaginal merupakan cara persalinan yang menjadi

pilihan banyak perempuan. Hampir separuh perempuan di seluruh dunia dengan

riwayat persalinan vaginal telah mengalami disfungsi dasar panggul. Disfungsi

dasar panggul merupakan masalah perempuan yang memberi dampak baik pribadi

maupun sosial, dapat berakibat penurunan kualitas hidup perempuan. Diperlukan

suatu alat bantu untuk memprediksi terjadinya disfungsi dasar panggul pasca

persalinan vaginal.

Tujuan: membuat instrumen prediktor disfungsi dasar panggul pasca persalinan

vaginal, yang valid dan reliabel.

Metoda: penelitian pembuatan instrumen dengan pendekatan kuantitatif, di

wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tahun 2018.

Hasil: ditetapkan tujuan pembuatan instrumen yaitu instrumen yang dapat

berfungsi sebagai prediktor disfungsi dasar panggul pasca persalinan vaginal.

Konstrak prediksi disfungsi dasar panggul pasca persalinan vaginal dibangun

bersumber literature review. Dilakukan pembatasan domain ukur instrumen yaitu

faktor risiko disfungsi dasar panggul, meliputi faktor risiko saat kehamilan, saat

persalinan serta riwayat persalinan. Pada pemeriksaan disfungsi dasar panggul

menggunakan POPQ, didapatkan sensitivitas instrumen sebesar 78,26% dan

spesifisitas sebesar 80%. Nilai prediksi positif pada pasca persalinan vaginal

mencapai 97,3%, dengan akurasi diagnostik 78,43%. Nilai LR (+) 5,0 dan LR (-)

0,27. Penghitungan Cronbach’s Coefficients menghasilkan hasil nilai alpha =

0,666 yang > r tabel.

Diskusi: hasil evaluasi pasca salin menggunakan pemeriksaan POPQ, dari 51

subjek penelitian didapatkan 90,2% mengalami disfungsi dasar panggul (prolaps

uteri, sistokel atau rektokel) derajat 1 dan 2 (terdapat 6 subjek dengan rektokel

derajat 2). Subjek dengan hasil penghitungan instrumen prediktor risiko tinggi,

memiliki risiko 1,36 kali lebih besar mengalami disfungsi dasar panggul pasca 3

bulan persalinan vaginal. Instrumen mendekati nilai sangat bagus untuk

memprediksi kejadian disfungsi dasar panggul pasca persalinan vaginal.

Kesimpulan: Instrumen prediktor disfungsi dasar panggul pasca persalinan

vaginal berdasar faktor risiko disfungsi dasar panggul (saat kehamilan, saat

persalinan, dan riwayat persalinan), adalah valid dan reliabel untuk memprediksi

terjadinya disfungsi dasar panggul pasca 3 bulan persalinan vaginal.

Kata kunci: disfungsi dasar panggul, persalinan vaginal, pelvic organ prolapse

quantification, prolaps organ panggul

INSTRUMEN PREDIKTOR DISFUNGSI DASAR PANGGUL PASCA PERSALINAN VAGINAL Kajianfaktor risiko, hasilpengukuran titik Ba, titik Bp, panjang Genital hiatus (Gh), dan panjang Perineal body (Pb)NURING PANGASTUTIUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: INTISARI Tujuan - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/162645/potongan/S3-2018-356588-abstract.pdf · subjek penelitian didapatkan 90,2% mengalami disfungsi

xx

ABSTRACT

Background: vaginal delivery is the most preferable mode of delivery for most

women. Nearly half of women worldwide with a history of vaginal delivery have

experienced pelvic floor dysfunction. Pelvic floor dysfunction is a problem which

affects personal and social aspects of women's life, resulting in decreased quality

of life. A tool is required to predict the incidence of pelvic floor dysfunction post

vaginal delivery.

Objective: to establish a valid and reliable predictor instrument of pelvic floor

dysfunction post vaginal delivery.

Method: research of instrument with quantitative approach in region of Daerah

Istimewa Yogyakarta, 2018.

Results: the making of this instrument aimed to serve as a predictor of pelvic

floor dysfunction post vaginal delivery. Construction of pelvic floor dysfunction

prediction post vaginal delivery was based on literature review. Measuring

domain restriction is conducted, which are risk factors for pelvic floor

dysfunction, including risk factors during pregnancy, labor, and birth history. On

pelvic floor dysfunction examination using POPQ, obtained instrument sensitivity

of 78.26% and specificity of 80%. The positive predictive value reached 97.3%

with 78.43% diagnostic accuracy. The calculation of Crohnbach’s Coefficients

yields the result of the alpha = 0.666 which > r table.

Discussion: post vaginal delivery evaluation result using POPQ examination,

from 51 subjects, 90.2% had pelvic floor dysfunction (uterine prolapse, cystocele

or rectocele) grade 1 and grade 2 (there were 6 subjects with 2nd

degree rectocele).

Subjects with the results of high risk according to the predictor instruments had a

1.36 times greater risk of having pelvic floor dysfunction after 3 months of

vaginal delivery. The instrument had approached an outstanding score to predict

subjects with high risk of pelvic floor dysfunction post vaginal delivery.

Conclusions: The predictor instrument of pelvic floor dysfunction post vaginal

delivery based on risk factors for pelvic floor dysfunction (during pregnancy, at

labor, and birth history), is valid and reliable for predicting pelvic floor

dysfunction after 3 months of vaginal delivery.

Keywords: pelvic floor dysfunction, vaginal delivery, pelvic organ prolapse

quantification, pelvic organ prolapse

INSTRUMEN PREDIKTOR DISFUNGSI DASAR PANGGUL PASCA PERSALINAN VAGINAL Kajianfaktor risiko, hasilpengukuran titik Ba, titik Bp, panjang Genital hiatus (Gh), dan panjang Perineal body (Pb)NURING PANGASTUTIUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/