ipi276885.pdf

6
ISSN 1907-9850 237 OPTIMASI FORMULA SEDIAAN SABUN MANDI CAIR DARI EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia Mangostana Linn.) Putu Yunia Irmayanti, Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, dan Cokorda Istri Sri Arisanti Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran Email : [email protected] ABSTRAK Kulit buah manggis merupakan limbah yang bernilai tinggi. Kaya akan kandungan saponin, xanton, dan tanin. Sabun cair dibuat melalui reaksi saponifikasi dari minyak dan lemak yang direaksikan dengan KOH. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi formula sabun cair sehingga dapat mengetahui formula sabun cair yang optimum serta mengetahui evaluasi sifat fisika dan kimia sediaan. Ekstrak kulit manggis diperoleh dengan cara maserasi selama 3 hari menggunakan pelarut etanol 70%, lalu di remaserasi dan di rotari evaporator sampai diperoleh ekstrak kental. Formulasi sabun cair dengan metode pemanasan selama ± 3 jam. Evaluasi sediaan meliputi pemeriksaan organoleptis,uji bobot jenis dan uji pH sediaan. Hasil menunjukkan bahwa sabun cair yang diformulasi dari ekstrak etanol kulit buah manggis 2% berwarna coklat kehitaman, berbentuk cairan homogen, berbau khas, memiliki bobot jenis antara 1,022 1,036 g/ml, dan pH sediaan pH antara 12,16- 12,92. Formula yang mendekati kriteria sabun cair komersial yaitu untuk pH yang paling mendekati adalah sabun cair dengan formula V dan VI. Kata kunci : Kulit buah manggis, maserasi, sabun cair, optimasi, formula optimum ABSTRACT Mangosteen rind is a valuable waste, rich in saponins, xanton, and tannin. Liquid soap was made by saponification reaction of ethanol extract of mangosteen rind and fats are reacted with KOH. This study aims to perform the optimization of liquid soap formula and determine its physical and chemical properties. Extract of mangosteen (Garcinia mangostana L.) obtained by maceration for 3 days with 70% ethanol, and vaccuum evaporated. Liquid soap was prepared by heating method for ± 3 hours. The evaluation consists of organoleptic test, pH, and specific gravity determination. The results show that the liquid soap from 2% ethanol extract of mangosteen rind is dark brown, homogenous liquid, has a characteristic odor and specific gravity between 1.022 to 1.036 g / ml, and pH between 12.16 to 12, 92. From the test results, liquid soap formulas which meet commercial criteria are formula V and VI. Keywords : Mangosteen rind, maceration, liquid soap, optimation, optimum formula PENDAHULUAN Sabun mandi cair adalah sediaan berbentuk cair yang digunakan untuk membersihkan kulit, dibuat dari bahan dasar sabun dengan penambahan surfaktan, penstabil busa, pengawet, pewarna dan pewangi yang diijinkan dan digunakan untuk mandi tanpa menimbulkan iritasi pada kulit (SNI,1996). Sabun cair dibuat melalui reaksi saponifikasi dari minyak dan lemak dengan KOH (Mitsui,1997). Sabun yang berkualitas baik harus memiliki daya detergensi yang cukup tinggi, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan dan tetap efektif walaupun digunakan pada suhu dan tingkat kesadahan air yang berbeda-beda (Shrivastava, 1982). Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kimia dan farmasi, perkembangan kosmetik mulai bergeser ke arah natural product karena adanya trend back to

Upload: shinta

Post on 11-Sep-2015

52 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • ISSN 1907-9850

    237

    OPTIMASI FORMULA SEDIAAN SABUN MANDI CAIR DARIEKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia Mangostana Linn.)

    Putu Yunia Irmayanti, Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, dan Cokorda Istri Sri Arisanti

    Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana, Bukit JimbaranEmail : [email protected]

    ABSTRAK

    Kulit buah manggis merupakan limbah yang bernilai tinggi. Kaya akan kandungan saponin, xanton, dantanin. Sabun cair dibuat melalui reaksi saponifikasi dari minyak dan lemak yang direaksikan dengan KOH.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi formula sabun cair sehingga dapat mengetahui formula sabun cairyang optimum serta mengetahui evaluasi sifat fisika dan kimia sediaan. Ekstrak kulit manggis diperoleh dengan caramaserasi selama 3 hari menggunakan pelarut etanol 70%, lalu di remaserasi dan di rotari evaporator sampaidiperoleh ekstrak kental. Formulasi sabun cair dengan metode pemanasan selama 3 jam. Evaluasi sediaan meliputipemeriksaan organoleptis,uji bobot jenis dan uji pH sediaan. Hasil menunjukkan bahwa sabun cair yang diformulasidari ekstrak etanol kulit buah manggis 2% berwarna coklat kehitaman, berbentuk cairan homogen, berbau khas,memiliki bobot jenis antara 1,022 1,036 g/ml, dan pH sediaan pH antara 12,16- 12,92. Formula yang mendekatikriteria sabun cair komersial yaitu untuk pH yang paling mendekati adalah sabun cair dengan formula V dan VI.

    Kata kunci : Kulit buah manggis, maserasi, sabun cair, optimasi, formula optimum

    ABSTRACT

    Mangosteen rind is a valuable waste, rich in saponins, xanton, and tannin. Liquid soap was made bysaponification reaction of ethanol extract of mangosteen rind and fats are reacted with KOH. This study aims toperform the optimization of liquid soap formula and determine its physical and chemical properties. Extract ofmangosteen (Garcinia mangostana L.) obtained by maceration for 3 days with 70% ethanol, and vaccuumevaporated. Liquid soap was prepared by heating method for 3 hours. The evaluation consists of organoleptic test,pH, and specific gravity determination. The results show that the liquid soap from 2% ethanol extract of mangosteenrind is dark brown, homogenous liquid, has a characteristic odor and specific gravity between 1.022 to 1.036 g / ml,and pH between 12.16 to 12, 92. From the test results, liquid soap formulas which meet commercial criteria areformula V and VI.

    Keywords : Mangosteen rind, maceration, liquid soap, optimation, optimum formula

    PENDAHULUAN

    Sabun mandi cair adalah sediaanberbentuk cair yang digunakan untukmembersihkan kulit, dibuat dari bahan dasar sabundengan penambahan surfaktan, penstabil busa,pengawet, pewarna dan pewangi yang diijinkandan digunakan untuk mandi tanpa menimbulkaniritasi pada kulit (SNI,1996). Sabun cair dibuatmelalui reaksi saponifikasi dari minyak dan lemak

    dengan KOH (Mitsui,1997). Sabun yangberkualitas baik harus memiliki daya detergensiyang cukup tinggi, dapat diaplikasikan padaberbagai jenis bahan dan tetap efektif walaupundigunakan pada suhu dan tingkat kesadahan airyang berbeda-beda (Shrivastava, 1982).

    Seiring perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi dibidang kimia dan farmasi,perkembangan kosmetik mulai bergeser ke arahnatural product karena adanya trend back to

  • JURNAL KIMIA 8 (2), JULI 2014: 237-242

    238

    nature (Duraisamy et al., 2011). Salah satu herbalyang dapat ditambahkan dalam sediaan kosmetiksabun mandi cair adalah manggis. Tanamanmanggis (Garcinia mangostana L.) merupakansalah satu buah asli negara tropik dengan nilaiyang ekonomis yang memiliki kandungan kimiasaponin, tanin, dan xanton (Supiyanti et al., 2010).Salah satu limbah buah manggis yang dapatdimanfaatkan adalah bagian kulitnya. Saat inipemanfaatan limbah kulit buah manggis masihterbatas pada penyamakan kulit, pewarnaan tekstildan obat tradisional, sehingga perlu dilakukanpengembangan penggunaan kulit buah manggisagar pemanfaatannya lebih optimal (Miryanti,2012).

    Bahan yang digunakan dalam formulasabun mandi cair adalah minyak nabati, pengaturpH, dan pewangi. Minyak kelapa memilikikandungan asam lemak yang paling kompleksdengan asam lemak yang paling dominan adalahasam laurat yang akan menghasilkan sabun dengankelarutan yang tinggi dan karakteristik busa yangbaik (Shrivastava, 1982). Minyak jarak jugadigunakan dalam pembuatan sabun karenamemiliki kelarutan yang tinggi, penampakan yangsangat jernih, menghasilkan busa yang lembutdapat melembabkan dan melembutkan kulit (Karo,2011). Asam sitrat dapat mengikat logam-logamyang dapat menimbulkan bau tengik padasabun,dan dapat berfungsi mengatur pH dan bahanpengawet (Kirk et al., 1954). Dari ketigakomponen tersebut diantaranya minyak kelapa,minyak jarak dan asam sitrat dapat mempengaruhisifat fisika dan kimia sediaan sabun mandi cair.Untuk itu, perlu dilakukan optimasi sediaan sabunmandi cair sehingga diperoleh formula yangoptimum.

    MATERI DAN METODE

    BahanBahan-bahan yang digunakan yaitu kulit

    manggis (Garcinia mangostana L.), KOH teknis(Bratachem), minyak kelapa teknis (Bratachem),minyak jarak teknis (Bratachem), asam sitratteknis (Bratachem) dan akuades.

    PeralatanAlat yang digunakan dalam penelitian

    yaitu timbangan elektrik (ADAM AFP-360 L),termometer, heater, pH meter Oakton pH 510series, sendok tanduk, lap, kertas perkamen,piknometer, blender (Philips), rotary evaporator,pisau, alat-alat gelas, dan oven (Memmert).

    Cara KerjaPengumpulan Sampel

    Kulit buah manggis yang telahdikumpulkan, dicuci, dan ditimbang, kemudiandikeringkan dengan oven pada suhu 65oC.Simplisia yang diperoleh selanjutnya diserbukkandengan blender dan diayak dengan pengayak mesh20 (Satong et al., 2011).

    Proses MaserasiSerbuk kulit buah manggis sebanyak 500

    gram dimaserasi dengan 2,5 L etanol 70% selama3 hari dengan 15 menit pengadukan.Ampasdiremaserasi dengan 2,5 L etanol 70% dandidiamkan selama 1 hari pada suhu ruang. Filtratdipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu78oC sehingga diperoleh ekstrak kental (Satong etal., 2011).

    Formulasi Sabun Cair

    Tabel 1. Optimasi Formula Hasil PercobaanDesain Faktorial

    FormulaKe -

    Bahan (%b/v)MinyakKelapa

    MinyakJarak

    AsamSitrat

    Ekstrak

    F1 15 15 0,5 2F2 15 5 0,5 2F3 5 15 0,5 2F4 5 5 0,5 2F5 15 15 2 2F6 15 5 2 2F7 5 15 2 2F8 5 5 2 2

    Pembuatan sabun mandi cair alami diawalidengan pencampuran minyak, lalu ditambahkanKOH. Selanjutnya, diaduk hingga mencapai tahaptrace. Ketika pasta sabun telah mencapai tahapVaseline, maka pasta sabun siap untuk didilusikandengan air agar menjadi sabun cair. Airditambahkan sedikit demi sedikit untuk menjaga

  • ISSN 1907-9850

    239

    agar sabun tetap homogen, ditambahkan asamsitrat, dan diaduk. Setelah dingin ditambahkanekstrak kulit manggis diaduk hingga homogen,kemudian dimasukkan ke dalam wadah (Peacock,2003). Adapun formula hasil percobaan desainfaktorial dapat dilihat pada Tabel 1.

    Pengujian OrganoleptisUji penampilan dilakukan dengan melihat

    secara langsung warna, bentuk, dan bau sabun cairyang terbentuk (Depkes RI, 1995). Menurut SNI,standar sabun cair yang ideal yaitu memilikibentuk cair, serta baud an warna yang khas (SNI,1996).

    Pengujian Bobot JenisDengan memasukkan sediaan ke dalam

    piknometer sampai di atas garis tera. Ditutup,kemudian dimasukkan piknometer ke dalamrendaman air es sampai suhu 250C. Permukaan aires harus lebih tinggi dari pada permukaan contohdalam piknometer, sehingga semua isi piknometerterendam. Biarkan piknometer terendam selama 30menit kemudian buka tutup piknometer danbersihkan bagian luar piknometer dengangulungan kertas saring sampai tanda garis (SNI,1996).

    Pengujian pHAlat pH meter dikalibrasi menggunakan

    larutan dapar pH 7 dan pH 4. Satu gram sediaanyang akan diperiksa diencerkan dengan airsuling hingga 10 mL. Elektroda pH meterdicelupkan ke dalam larutan yang diperiksa,jarum pH meter dibiarkan bergerak sampaimenunjukkan posisi tetap, pH yang ditunjukkanjarum pH meter dicatat (Depkes RI, 1995).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pembuatan ekstrak etanol 70% kulit buahGarcinia mangostana L. menggunakan metodemaserasi. Maserasi merupakan suatu metodeekstraksi menggunakan pelarut denganpengadukan pada temperatur ruangan (Depkes RI,2000). Keuntungan metode ini adalah penggunaanperalatan yang sederhana dan mudah diperolehserta pengerjaannya yang mudah (Depkes RI,2010).

    Total filtrat hasil maserasi adalah 8,170liter yang berwarna coklat kehitaman. Setelahfiltrat diuapkan diperoleh ekstrak kental berwarnacoklat sebanyak 74,84 gram dengan %rendemenadalah 7,4849%.Ekstrak etanol 70% kulit buahGarcinia mangostana L. kemudian ditetapkankadar airnya secara gravimetri. Hasil pengukurankadar air ekstrak etanol kulit buah Garciniamangostana L. diperoleh bahwa ekstrak etanolKulit Buah Garcinia mangostana L. memilikikadar air 8,5%0,08%. Hasil pengujian kadar airtersebut menunjukkan bahwa kadar air ekstraketanol kulit buah Garcinia mangostana L. sudahsesuai dengan ketentuan Suplemen I HerbalIndonesia (Depkes RI, 2010) yaitu tidak lebih dari10%.

    Pembuatan sabun cair diawali denganmemanaskan minyak kelapa dan minyak jarakpada suhu 900C, kemudian setelah bercampurditambahkan KOH sebanyak 11 gram, diadukhingga mencapai tahap trace. Tahap tracemerupakan tahap dimana sabun mulai menyusutdan membentuk padatan. Selanjutnya pasta sabundilanjutkan hingga mencapai tahap vaseline yaitusabun telah padat dan melunak. Dan siapdiencerkan dengan air panas dengan suhu 1000C,dan diaduk hingga menjadi sabun cair. Asam sitratditambahkan yang sebelumnya dilarutkan denganakuades, dan ekstrak kulit buah manggis sebanyak2% b/v ditambahkan. Setelah itu diaduk hinggahomogen dan dimasukkan ke dalam wadah. Hasilevaluasi sediaan sabun cair berbagai macamformula ekstrak dapat dilihat pada Tabel 2.

    Dari Tabel 2, hasil pengujian ujiorganoleptik dilakukan dengan cara menilai mutuproduk sabun cair berdasarkan kepekaan inderamanusia. Untuk parameter organoleptis, meliputibentuk, warna dan aroma dilakukan secara visual.Pada bentuk sabun cair yang diinginkan yaitucairan homogen. Akan tetapi pada formula II danVI bentuk sediaan kental seperti gel. Hal tersebutdimungkinkan karena bahan penyusunnya terdiridari minyak kelapa yaitu asam laurat dan minyakjarak yang memiliki viskositas yang sangat besar.Asam laurat merupakan asam lemak jenuh yangmemiliki sifat pembusaan yang baik dan seringdigunakan dalam formulasi sabun. Penggunaanasam laurat sebagai bahan baku akanmenghasilkan sabun dengan kelarutan yang tinggidan karakteristik busa yang baik. Sedangkan

  • JURNAL KIMIA 8 (2), JULI 2014: 237-242

    240

    minyak jarak mempunyai rasa asam dan dapatdibedakan dengan trigliserida lainnya karena bobotjenis, kekentalan, bilangan asetil dan kelarutanyang nilainya relatif tinggi (Karo, 2011).

    Warna sediaan sabun cair yang dihasilkandipengaruhi oleh penambahan ekstrak,peningkatan konsentrasi ekstrak kulit buahmanggis menyebabkan warna sabun yangdihasilkan menjadi gelap yang disebabkan olehkarena ekstrak yang berwarna coklat kehitaman.Warna coklat kehitaman yang timbul karenaantosianin yang merupakan zat warna alami darikulit buah manggis yang akan menghasilkan warnaungu, merah, dan biru bersifat tidak tahan terhadap

    pemanasan dan rusak jika terkena suhu diatas 300C(Arisasmita et al., 1997).

    Derajat keasaman atau pH merupakansalah satu syarat mutu sabun cair. Hal tersebutkarena sabun cair kontak langsung dengan kulitdan dapat menimbulkan masalah apabila pH-nyatidak sesuai dengan pH kulit. Secara umum,produk sabun cair memiliki pH yang cenderungbasa. Hal ini dikarenakan oleh bahan dasarpenyusun sabun cair tersebut yaitu KOH yangdigunakan untuk menghasilkan reaksi saponifikasidengan lemak atau minyak, atau detergen sintetisyang memiliki nilai pH di atas pH netral. Daridata yang diperoleh, dari semua formula diperolehpH antara 12,16- 12,92.

    Tabel 2. Hasil Evaluasi Sediaan Sabun Cair Dari Ekstrak Kulit Buah Manggis

    No Formula PengujianOrganoleptis pH Bobot Jenis

    1 Formula I Warna: Coklat kehitamanBau: KhasBentuk: Cairan homogeny

    12,6112,5312,63

    1,0291,0241,028

    2 Formula II Warna: Coklat kehitamanBau: KhasBentuk: Kental, homogeny

    12,1612,8312,72

    1,0331,0311,032

    3 Formula III Warna: Coklat kehitamanBau: KhasBentuk: Cairan homogeny

    12,6512,6912,51

    1,0271,0281,026

    4 Formula IV Warna: Coklat kehitamanBau: KhasBentuk: Cairan homogeny

    12,8512,9212,90

    1,0221,0321,034

    5 Formula V Warna: Coklat kehitamanBau: KhasBentuk: Cairan homogeny

    12,1712,2812,32

    1,0261,0281,026

    6 Formula VI Warna: Coklat kehitamanBau: KhasBentuk: Kental, homogeny

    12,5012,5612,57

    1,0291,0291,028

    7 Formula VII Warna: Coklat kehitamanBau: KhasBentuk: Cairan homogeny

    12,6212,6212,63

    1,0331,0331,033

    8 Formula VIII Warna: Coklat kehitamanBau: KhasBentuk: Cairan homogeny

    12,8012,8312,83

    1,0351,0361,035

  • ISSN 1907-9850

    241

    Menurut SNI, untuk pH sabun cair yangdiperbolehkan antara 8-11. Hasil menunjukkansemua formula sabun cair yang dihasilkan tidakmemenuhi kriteria sabun cair yang baik. Haltersebut disebabkan oleh kandungan alkali, nilaipH meningkat seiring dengan meningkatnyaalkalinitas dan menurun seiring denganmeningkatnya keasaman, disamping itu penurunanpH juga terjadi seiring dengan waktu (Susinggih etal., 2009). Selain itu ekstrak etanol kulit buahmanggis positif mengandung saponin danpolifenol saat skrining fitokimia. Polifenol mayoryang terkandung di dalam kulit manggis adalahxanton (Osman dan Milan, 2006). Saponin danxanton memiliki pH basa (Cseke et al., 2006),sehingga penambahan ekstrak etanol kulit buahmanggis akan meningkatkan kebasaan sediaansabun yang dihasilkan. Produk kosmetika yangmemiliki pH yang sangat tinggi dapat menambahdaya absorpsi kulit sehingga menyebabkan kulitteriritasi (Wasiaatmadja, 1997).

    Bobot jenis adalah perbandingan bobotsabun cair dengan bobot air pada volume dan suhuyang sama (SNI, 1996). Pengujian bobot jenisdilakukan untuk mengetahui pengaruh bahan-bahan yang digunakan dalam formulasi sabun cairyaitu bahan yang terdapat dalam formula I-VIIIterhadap bobot jenis sabun yang dihasilkan.Produk sabun cair dengan ekstrak kulit buahmanggis 2% yang dihasilkan dalam penelitian inimemiliki bobot jenis yang berkisar antara 1,022 1,036 g/ml. Hal tersebut membuktikan bahwabobot jenis sabun cair yang dihasilkan telahmemenuhi standar SNI yaitu berkisar antara1,010-1,100 g/ml dan mendekati karakteristiksabun cair komersial. Nilai bobot jenis suatu bahandipengaruhi oleh bahan penyusunnya dan sifatfisiknya. Suatu bahan dilarutkan ke dalam air danselanjutnya membentuk suatu larutan makadensitasnya mengalami perubahan. Kebanyakanbahan-bahan seperti gula dan garam menyebabkanpeningkatan densitas, tetapi densitas dapat pulaturun jika terdapat lemak atau etanol dalamlarutan. (Gaman dan Sherington, 1990).

    SIMPULAN DAN SARAN

    SimpulanDari hasil penelitian tersebut dapat diambil

    kesimpulan yaitu formula yang mendekati kriteriasabun cair komersial yaitu untuk pH yang palingmendekati adalah sabun cair dengan formula Vdengan bahan penyusunnya yaitu minyak kelapa15%, minyak jarak 15%, asam sitrat 2% dan VIdengan bahan penyusunnya yaitu: minyak kelapa15%, minyak jarak 5%, dan asam sitrat 2%.

    SaranDiperlukan penelitian tentang optimasi

    KOH pada formulasi sabun mandi cair untukmemperoleh pH sediaan yang memenuhi kriteriansabun cair yang baik menurut SNI. Selain itu perludilakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrakkulit buah manggis (Garcinia mangostana Linn.)sebesar 2%.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Terima kasih kepada Jurusan FarmasiUniversitas Udayana atas bantuan tempat dan alatyang mendukung penelitian ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Arisasmita, Joek., Kuswardani I., dan Tjahjani, L.,1997, Ekstraksi dan Karakterisasi ZatWarna dari Kulit Buah Manggis,Universitas Katolik Widya Mandala,Surabaya, p. 509-516

    Cseke, L. J., A. Kirakosyan., P. B. Kaufman., S. L.Warber., J. A. Duke, dan H. L. Brielmann,2006, Natural Product from Plant Secondedition, Taylor and Francis Group, NewYork, p.17

    DepKes RI, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV,Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, Jakarta, p.112, 413

    DepKes RI, 1995, Materia Medika IndonesiaJilid VI, Direktorat Jenderal PengawasanObat dan Makanan, Jakarta, p. 321-326

    Depkes RI, 2000, Parameter Standarisai UmumEkstrak Tumbuhan Obat, Direktorat

  • JURNAL KIMIA 8 (2), JULI 2014: 237-242

    242

    Jendral Pengawasan Obat dan Makanan,Jakarta, p. 1-4

    DepKes RI, 2010, Suplemen I Farmakope HerbalIndonesia, Departemen KesehatanRepublik Indonesia, Jakarta, p. 66-67

    Duraisamy, A., V. Krishnan, dan K. P.Balakrishnan, 2011, Bioprospecting danNew Cosmetic Product Development: Abrief review on the current status,International Journal of Natural ProduchResearch, p 26-37

    Gaman, P.M. dan K.B. Sherrington, 1990, TheScience of Food, 3rded., Pergamon Press,Oxford

    Karo, Yuspita, A., 2011, Kajian PengaruhPenggunaan Kombinasi Jenis MinyakTerhadap Mutu Sabun Transparan, Skripsi,Bogor, p. 12-15

    Kirk, R.E., D.F. Othmer, J.D. Scott, dan A.Standen, 1954, Encyclopedia of ChemicalTechnology. Interscience Publishers, NewYork.PP.573-592.

    Miryanti, A., L. Sapei., Budiono, K. dan Indra, S.2012. Ekstraksi Antioksidan dari KulitBuah Manggis, Universitas KatolikParahyangan, Bandung

    Mitzui, T., 1997, The Cosmetic Science, ElsevierScienc B. V., Amsterdam, p. 55-61

    Osman, M. B. dan A. R. Milan, 2006,Mangosteen-Garcinia mangostana L.,University of South-ampton, UK

    Peacock, Ellen, 2003, Making Liquid Soap ByEllen Peacock of Ellens Essentials,

    Available from: http://www.ellensessen-tials.com/makingliquidsoap.pdf, Cited 5March 2013

    Satong-aun, M., Assawarachan, and NoomhormA., 2011, The Influence of DryingTemperature and Extraction Methods on-Mangostin in Mangosteen Pericarp,Journal of Food Science and Engineering,1: 85-92

    Shrivastava, S. B., 1982, Soap, Detergent andParfum Industry, Small Industry ResearchInstitute, New Delhi, p. 98-118

    SNI, 1996, Standar Mutu Sabun Mandi Cair,Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta, p.1-6

    Supiyanti, Wiwin, Endang D. W., dan Kusmita L.,2010, Uji Aktivitas Antioksidan danpenentuan Kandungan Antosianin TotalKulit Buah Manggis (Garciniamangostana L), Majalah ObatTradisional, 15(2) : 64-70

    Susinggih Wijana, Soemarjo, dan Titik Harnawi,2009, Studi Pembuatan Sabun Mandi CairDari Daur Ulang Minyak Goreng Bekas(Kajian Pengaruh Lama Pengadukan DanRasio Air: Sabun Terhadap Kualitas),Jurnal Teknologi Pertanian, 10 (1) : 54-61

    Wasitaatmadja, S.M., 1997, Penuntun IlmuKosmetik Medik, Penerbit UI-Press,Jakarta