isi hisprung disease
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
1/31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Hirschsprung adalah suatu kelainan kongenital pada kolon yang
ditandai dengan tiadanya sel ganglion parasimpatis pada pleksus submukosus
Meissneri dan pleksus mienterikus Aurbachi. Sembilan puluh persen kelainan ini
terdapat pada rektum dan sigmoid. Penyakit ini diakibatkan oleh karena
terhentinya migrasi kranio kaudal sel krista neuralis di daerah kolon distal pada
minggu kelima sampai minggu kedua belas kehamilan untuk membentuk system
saraf intestinal. Kelainan ini bersifat genetik yang berkaitan dengan
perkembangan sel ganglion usus dengan panjang yang bervariasi, mulai dari anus,
sfingter ani interna kearah proksimal, tetapi selalu termasuk anus dan setidak
tidaknya sebagian rektum dengan gejala klinis berupa gangguan pasase usus
fungsional !"ochadi, #$%#& Kartono, #$%$& 'anger, #$$().
Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Herald Hirschsprung tahun %**+,
namun patofisiologi terjadinya penyakit ini tidak diketahui secara jelas hinggatahun %-*, dimana "obertson dan Kernohan menyatakan baha megakolon yang
dijumpai pada kelainan ini disebabkan oleh gangguan peristaltik dibagian distal
usus akibat defisiensi ganglion. "isiko tertinggi terjadinya penyakit Hirschsprung
biasanya pada pasien yang mempunyai riayat keluarga penyakit Hirschsprung
dan pada pasien penderita /on Syndrome. "ektosigmoid paling sering terkena,
sekitar 0(1 kasus, fleksura lienalis atau kolon transversum pada %01 kasus. Anak
kembar dan adanya riayat keturunan meningkatkan risiko terjadinya penyakitHirschsprung. Penyakit Hirschsprung lebih sering terjadi secara diturunkan oleh
ibu aganglionosis dibandingkan oleh ayah !Kartono, #$%$& Holscneider, #$$().
/iagnosis penyakit Hirschsprung harus dapat ditegakkan sedini mungkin
mengingat berbagai komplikasi yang dapat terjadi dan sangat membahayakan jia
pasien seperti terjadinya konstipasi, enterokolitis, perforasi usus serta sepsis yang
dapat menyebabkan kematian. /iagnosis kelainan ini dapat ditegakkkan dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan rontgen dengan foto polos abdomen
1
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
2/31
maupun barium enema, pemeriksaan histokimia, pemeriksaan manometri serta
pemeriksaan patologi anatomi. Manifestasi penyakit Hirschsprung terlihat pada
neonatus cukup bulan dengan keterlambatan pengeluaran meconium pertama yang
lebih dari #2 jam. Kemudian diikuti tandatanda obstruksi, muntah, kembung,
gangguan defekasi seperti konstipasi, diare dan akhirnya disertai kebiasaan
defekasi yang tidak teratur !"ochadi, #$%#& Kartono, #$%$& 'anger, #$$().
Pada pemeriksaan fisik ditemukan perut yang kembung, gambaran usus
pada dinding abdomen dan bila kemudian dilakukan pemeriksaan colok dubur,
feses akan keluar menyemprot dan gejala tersebut akan segera hilang. Pada
pemeriksaan enema barium didapatkan tandatanda khas penyakit ini, yaitu 3
adanya gambaran 4one spastik, 4one transisi serta 4one dilatasi. 5ambaran
mukosa yang tidak teratur menunjukkan adanya enterokolitis. Adanya gambaran
4one transisi akan menunjukkan ketinggian kolon yang aganglionik dengan
akurasi $1. Penyakit Hirschsprung terdapat kenaikan aktivitas
asetilkolinesterase pada serabut saraf dalam lamina propia dan muskularis
mukosa. Pearnaan untuk asetilkolineserase dengan tehnik Karnovsky dan "oots
akan dapat membantu menemukan sel ganglion di submukosa atau pada lapisan
muskularis khususnya dalam segmen usus yang hipoganglionosis. Pemeriksaan
elektromanometri dilakukan dengan memasukkan balon kecil ke dalam rectum
dan kolon, dengan kedalaman yang berbedabeda akan didapatkan kontraksi pada
segmen aganglionik yang tidak berhubungan dengan kontraksi pada segmen yang
ganglionik. Pemeriksaan patologi anatomi dilakukan dengan memeriksa material
yang didapatkan dari biopi rektum yang dilakukan dengan cara biopsi hisap
maupun biopsi manual. /iagnosis penyakit ini dapat ditegakkan bila tidak
ditemukan sel ganglion Meissner dan sel ganglion Auerbach serta ditemukan
penebalan serabut saraf !"ochadi, #$%#& Kartono, #$%$& Holscneider, #$$().
6ila hasil pemeriksaan klinis dan radiologis enema barium ditemukan
tanda khas penyakit Hirschsprung, maka tidak seorang pasienpun yang tidak
menderita penyakit Hirschsprung. 7nsiden penyakit Hirschsprung adalah satu
dalam (.$$$ kelahiran hidup, dan lakilaki 2 kali lebih banyak disbanding
perempuan !Kartono, #$%$& 'anger, #$$().
2
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
3/31
Pengobatan penyakit Hirschsprung terdiri atas pengobatan non bedah dan
pengobatan bedah. Pengobatan non bedah dimaksudkan untuk mengobati
komplikasikomplikasi yang mungkin terjadi atau untuk memperbaiki keadaan
umum penderita sampai pada saat operasi definitif dapat dikerjakan. Pengobatan
non bedah diarahkan pada stabilisasi cairan, elektrolit, asam basa dan mencegah
terjadinya overdistensi sehingga akan menghindari terjadinya perforasi usus serta
mencegah terjadinya sepsis !"ochadi, #$%#& Kartono, #$%$).
8indakan bedah pada penyakit Hirschsprung terdiri atas tindakan bedah
sementara dan tindakan bedah definitif. 8indakan bedah sementara dimaksudkan
untuk dekompresi abdomen dengan cara membuat kolostomi pada kolon yang
mempunyai ganglion normal bagian distal. 8indakan ini dapat mencegah
terjadinya enterokolitis yang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya
kematian pada penderita penyakit Hirschsprung !"ochadi, #$%#& Kartono, #$%$).
6eberapa metoda penatalaksanaan bedah definitif untuk kelainan
Hirschsprung ini telah diperkenalkan, mulamula oleh Senson dan 6ill !%2+)
berupa prosedur rektosigmoidektomi, /uhamel !%(+) berupa prosedur
retrorektal, Soave !%++) berupa prosedur endorektal ekstramukosa serta "ehbein
yang memperkenalkan tekhnik deep anterior resection. Sejumlah komplikasi
pasca operasi telah diamati oleh banyak peneliti, baik komplikasi dini berupa
infeksi, dehisiensi luka, abses pelvik dan kebocoran anastomose, maupun
komplikasi lambat berupa obstipasi, inkontinensia dan enterokolitis. 9amun
secara umum diperoleh gambaran hasil penelitian baha keempat prosedur
bedah definitif diatas memberikan komplikasi yang hampir sama, namun masing
masing prosedur memiliki keunggulan tersendiri dibanding dengan prosedur lainnya, tergantung keahlian dan pengalaman operator yang mengerjakannya
!"ochadi, #$%#& Kartono, #$%$).
:osta et al . !#$$+) menyatakan baha enterokolitis merupakan komplikasi
yang amat berbahaya dan merupakan penyebab utama terjadinya mortalitas
maupun morbiditas pada penderita penyakit Hirschsprung yang telah dilakukan
operasi definitif. Keadaan ini diakibatkan oleh karena stasis usus yang memicu
3
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
4/31
proliferasi bakteri didalam lumen usus diikuti invasi ke mukosa sehingga
terjadilah inflamasi lokal maupun sistemik !Kartono, #$%$).
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
;ntuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik senior di bagian 6edah "S;/
Kota Solok
1.2.2 Tujuan Khusus
• Mahasisa mampu mengetahui, memahami dan menerapkan
defenisi, epidemiologi, etiologi, diagnosis, gejala klinis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada pasien
Hisprung /isease
• Mahasisa mampu mengetahui penanganan dan penatalaksanaan
yang tepat pada pasien Hisprung /isease
1.3 an!aat Penulisan
1.3.1 Bagi ahasis"a
Mahasisa dapat menggunakan ini sebagai bahan acuan dalam memahami
dan mempelajari mengenai penyakit Hisprung /isease
1.3.2 Bagi as#arakat
6agi masyarakat terutama yang mengalami ikterus obstruktif akan
menambah pengetahuan mengenai penyakit ini beserta pengobatannya.
/engan demikian penderita dapat mengetahui bagaimana tindakan
selanjutnya apabila mengalami gejalagejala yang mengarah pada penyakit
tersebut.
1.$ et%&e Penulisan
Metode penulisan refarat ini adalah tinjauan kepustakaan yang merujuk pada
berbagai literature.
4
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
5/31
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
6/31
6odian dkk. Melaporkan baha segmen usus yang aganglionik bukan
merupakan akibat kegagalan perkembangan inervasi parasimpatik ekstrinsik,
melainkan oleh karena lesi primer sehingga terdapat ketidakseimbangan
autonomik yang tidak dapat dikoreksi dengan simpatektomi. Keterangan inilah
yang mendorong Senson melakukan pengangkatan segmen aganglionik dengan
preservasi spinkter ani !Senson, %$). >kamoto dan ;eda lebuh lanjut
menyebutkan baha penyakit Hirschsprung terjadi akibat terhentinya proses
migrasi sel neuroblas dari krista neuralis saluran cerna atas ke distal mengikuti
serabutserabut vagal pada suatu tempat tertentu yang tidak mencapai rektum
!Kartono,%-& 8amate dkk,%2&
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
7/31
Saluran anal !anal canal ) adalah bagian terakhir dari usus, berfungsi
sebagai pintu masuk ke bagian usus yang lebih proksimal& dus, dikelilingi oleh
spinkter ani !eksternal dan internal ) serta otototot yang mengatur pasase isi
rektum kedunia luar. Spinkter ani eksterna terdiri dari - sling 3 atas, medial dan
depan !Shafik,#$$$).
7
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
8/31
Pendarahan rektum berasal dari arteri hemorrhoidalis superior dan
medialis !a.hemorrhoidalis medialis biasanya tidak ada pada anita, diganti oleh
a.uterina) yang merupakan cabang dari a.mesenterika inferior. Sedangkan arteri
hemorrhoidalis inferior adalah cabang dari a.pudendalis interna, berasal dari
a.iliaka interna, mendarahi rektum bagian distal dan daerah anus !?amada,#$$$&
Shafik,#$$$).
Persyarafan motorik spinkter ani interna berasal dari serabut syaraf
simpatis !n.hypogastrikus) yang menyebabkan kontraksi usus dan serabut syaraf
parasimpatis !n.splanknikus) yang menyebabkan relaksasi usus. Kedua jenis
serabut syaraf ini membentuk pleksus rektalis. Sedangkan muskulus levator ani
dipersyarafi oleh n.sakralis - dan 2. 9ervus pudendalis mensyarafi spinkter ani
eksterna dan m.puborektalis. Syaraf simpatis tidak mempengaruhi otot rektum.
/efekasi sepenuhnya dikontrol oleh n.splanknikus !parasimpatis). alhasil,
kontinensia sepenuhnya dipengaruhi oleh n.pudendalis dan n.splanknikus pelvik
!syaraf parasimpatis) !?amada,#$$$& Shafik,#$$$& eBner dkk,#$$$& 9eto
dkk,#$$$).
8
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
9/31
Sistem syaraf autonomik intrinsik pada usus terdiri dari - pleksus 3
%. Pleksus Auerbach 3 terletak diantara lapisan otot sirkuler dan longitudinal
#. Pleksus Henle 3 terletak disepanjang batas dalam otot sirkuler
-. Pleksus Meissner 3 terletak di submukosa.
Pada penderita penyakit Hirschsprung, tidak dijumpai ganglion pada ke-
pleksus tersebut. !
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
10/31
2.$ E*i&emi%l%gi
Penyakit hirschprung dapat terjadi dalam %3($$$ kelahiran. "isiko
tertinggi terjadinya Penyakit hirschprung biasanya pada pasien yang mempunyai
riayat keluarga Penyakit hirschprung dan pada pasien penderita /on
Syndrome. "ectosigmoid paling sering terkena sekitar 0(1 kasus, fleBura lienalis
atau colontransversum pada %01 kasus.
Anak kembar dan adanya riayat keturunan meningkatkan resiko
terjadinya penyakit hirschsprung. 'aporan insidensi tersebut bervariasi sebesar %.(
sampai %0,+1 dengan %-$ kali lebih tinggi pada anak laki dan -+$ kali lebih
tinggi pada anak perempuan. Penyakit hirschsprung lebih sering terjadi secara
diturunkan oleh ibu aganglionosis dibanding oleh ayah. Sebanyak %#.(1 dari
kembaran pasien mengalami aganglionosis total pada colon !sindroma Cuel4er
ilson). Salah satu laporan menyebutkan empat keluarga dengan ## pasangan
kembar yang terkena yang kebanyakan mengalami long segment aganglionosis.
2.+ Eti%l%gi
10
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
11/31
Penyakit Hirschsprung disebabkan karena kegagalan migrasi selsel
saraf parasimpatis myentericus dari cephalo ke caudal. Sehingga sel ganglion
selalu tidak ditemukan dimulai dari anus dan panjangnya bervariasi ke proksimal.
a) Ketiadaan selsel ganglion
Ketiadaan selsel ganglion pada lapisan submukosa !Meissner) dan
pleksus myenteric !Auerbach) pada usus bagian distal merupakan tanda
patologis untuk HirschsprungDs disease. >kamoto dan ;eda
mempostulasikan baha hal ini disebabkan oleh karena kegagalan migrasi
dari selsel neural crest vagal servikal dari esofagus ke anus pada minggu
ke ( smpai %# kehamilan. 8eori terbaru mengajukan baha neuroblasts
mungkin bisa ada namun gagalunutk berkembang menjadi ganglia deasa
yang berfungsi atau baha mereka mengalami hambatan seaktu
bermigrasi atau mengalami kerusakan karena elemenelemen didalam
lingkungan mikro dalam dinding usus.
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
12/31
pada hanya %(#$1 kasus spordis. Mutasi pada gen E/9"6 diariskan
dengan pola pseudodominan dan ditemukan hanya pada (1 dari kasus,
biasanya yang sporadis.
c) Kelainan dalam lingkunganKelainan dalam lingkungan mikro pada dinding usus dapat
mencegah migrasi selsel neural crest normal ataupun diferensiasinya.
Suatu peningkatan bermakna dari antigen major histocompatibility
compleB !MH:) kelas # telah terbukti terdapat pada segmen aganglionik
dari usus pasien dengan HirschsprungDs disease, namun tidak ditemukan
pada usus dengan ganglionik normal pada kontrol, mengajukan suatu
mekanisme autoimun pada perkembangan penyakit ini.
d) Matriks Protein EkstraselulerMatriks protein ekstraseluler adalah hal penting dalam perlekatan
sel danpergerkan dalam perkembangan tahap aal. Kadar glycoproteins
laminin dan kolagen tipe 7= yang tinggi alam matriks telah ditemukan
dalam segmen usus aganglionik. Perubahan dalam lingkungan mikro ini
didalam usus dapat mencegah migrasi selsel normal neural crest dan
memiliki peranan dalam etiologi dari HirschsprungDs disease.
2., Ti*e His*rung Disease
Hirschsprung dikategorikan berdasarkan seberapa banyak colon yang
terkena. 8ipe Hirschsprung disease meliputi3
• ;ltra short segment3 5anglion tidak ada pada bagian yang sangat kecil
dari rectum.
• Short segment3 5anglion tidak ada pada rectum dan sebagian kecil dari
colon.• 'ong segment3 5anglion tidak ada pada rectum dan sebagian besar colon.
• =ery long segment3 5anglion tidak ada pada seluruh colon dan rectum dan
kadang sebagian usus kecil
12
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
13/31
2.- Pat%genesis
Kelainan pada penyakit ini berhubungan dengan spasme pada distal colondan sphincter anus internal sehingga terjadi obstruksi. Maka dari itu bagian yang
abnormal akan mengalami kontraksi di segmen bagian distal sehingga bagian
yang normal akan mengalami dilatasi di bagian proksimalnya. 6agian aganglionik
selalu terdapt dibagian distal rectum.
/asar patofisiologi dari H/ adalah tidak adanya gelombang propulsive
dan abnormalitas atau hilangnya relaksasi dari sphincter anus internus yang
disebabkan aganglionosis, hipoganglionosis atau disganglionosis pada usus besar.
13
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
14/31
Hipoganglionosis
Pada proBimal segmen dari bagian aganglion terdapat area
hipoganglionosis. Area tersebut dapat juga merupakan terisolasi.
Hipoganglionosis adalah keadaan dimana jumlah sel ganglion kurang dari %$ kali
dari jumlah normal dan kerapatan sel berkurang ( kali dari jumlah normal. Pada
colon inervasi jumlah pleBus myentricus berkurang ($1 dari normal.
Hipoganglionosis kadang mengenai sebagian panjang colon namun ada pula yang
mengenai seluruh colon.
7maturitas dari sel ganglion
Sel ganglion yang imatur dengan dendrite yang kecil dikenali dengan
pemeriksaan '/H !laktat dehidrogenase). Sel saraf imatur tidak memiliki
sitoplasma yang dapat menghasilkan dehidrogenase.
Sehingga tidak terjadi diferensiasi menjadi sel SchannDs dan sel saraf
lainnya. Pematangan dari sel ganglion diketahui dipengaruhi oleh reaksi
succinyldehydrogenase !S/H). Aktivitas en4im ini rendah pada minggu pertama
kehidupan. Pematangan dari sel ganglion ditentukan oleh reaksi S/H yang
memerlukan aktu pematangan penuh selama # sampai 2 tahun. Hipogenesis
adalah hubungan antara imaturitas dan hipoganglionosis.
14
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
15/31
Kerusakan sel ganglion
Aganglionosis dan hipoganglionosis yang didapatkan dapat berasal dari
vaskular atau nonvascular. ?ang termasuk penyebab nonvascular adalah infeksi8rypanosoma cru4i !penyakit :hagas), defisiensi vitamin 6%, infeksi kronis
seperti 8uberculosis. Kerusakan iskemik pada sel ganglion karena aliran darah
yang inadekuat, aliran darah pada segmen tersebut, akibat tindakan pull through
secara Senson, /uhamel, atau Soave.
2. Diagn%sis
2..1 Anamnesis
/iagnosis penyakit ini dapat dibut berdasarkan adanya konstipasi pada
neonatus. 5ejala konstipasi yang sering ditemukan adalah terlambatnya
mekonium untuk dikeluarkan dalam aktu 2* jam setelah lahir. 8etapi gejala ini
biasanya ditemukan pada +1 atau 2#1 pasien. 5ejala lain yang biasanya terdapat
adalah3 distensi abdomen, gangguan pasase usus, poor feeding, vomiting. Apabila
penyakit ini terjdi pada neonatus yang berusia lebih tua maka akan didapatkan
kegagalan pertumbuhan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah jika didapatkan
periode konstipasi pada neonatus yang diikuti periode diare yang massif kita harus
mencurigai adanya enterokolitis.
Pada bayi yang lebih tua penyakit hirschsprung akan sulit dibedakan
dengan kronik konstipasi dan enkoperesis.
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
16/31
• Periode Neonatal
Ada trias gejala klinis yang sering dijumpai, yakni pengeluaran mekonium
yang terlambat, muntah hijau dan distensi abdomen. Pengeluaran mekonium yang
terlambat !lebih dari #2 jam pertama) merupakan tanda klinis yang signifikans.
Senson !%0-) mencatat angka 21 dari pengamatan terhadap ($% kasus ,
sedangkan Kartono mencatat angka -,(1 untuk aktu #2 jam dan 0#,21 untuk
aktu 2* jam setelah lahir. Muntah hijau dan distensi abdomen biasanya dapat
berkurang manakala mekonium dapat dikeluarkan segera. Sedangkan enterokolitis
merupakan ancaman komplikasi yang serius bagi penderita penyakit Hirschsprung
ini, yang dapat menyerang pada usia kapan saja, namun paling tinggi saat usia #2
minggu, meskipun sudah dapat dijumpai pada usia % minggu. 5ejalanya berupadiarrhea, distensi abdomen, feces berbau busuk dan disertai demam. Senson
mencatat hampir %@- kasus Hirschsprung datang dengan manifestasi klinis
enterokolitis, bahkan dapat pula terjadi meski telah dilakukan kolostomi
!Kartono,%-&
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
17/31
• Anak
Pada anak yang lebih besar, gejala klinis yang menonjol adalah konstipasi
kronis dan gi4i buruk (failure to thrive). /apat pula terlihat gerakan peristaltik
usus di dinding abdomen. Gika dilakukan pemeriksaan colok dubur, maka feces
biasanya keluar menyemprot, konsistensi semiliFuid dan berbau tidak sedap.
Penderita biasanya buang air besar tidak teratur, sekali dalam beberapa hari dan
biasanya sulit untuk defekasi.
5ambar.
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
18/31
Apabila dari foto barium enema tidak terlihat tandatanda khas penyakit
Hirschsprung, maka dapat dilanjutkan dengan foto retensi barium, yakni foto
setelah #22* jam barium dibiarkan membaur dengan feces. 5ambaran khasnya
adalah terlihatnya barium yang membaur dengan feces kearah proksimal kolon.
Sedangkan pada penderita yang bukan Hirschsprung namun disertai dengan
obstipasi kronis, maka barium terlihat menggumpal di daerah rektum dan sigmoid
!Kartono,%-,
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
19/31
peroksidaseantiperoksidase dan pearnaan enolase. Hanya saja pengecatan
immunohistokimia memerlukan ahli patologi anatomi yang berpengalaman, sebab
beberapa keadaan dapat memberikan interpretasi yang berbeda seperti dengan
adanya perdarahan !:illey dkk,#$$%).
Senson pada tahun %(( mempelopori pemeriksaan histopatologi dengan
eksisi seluruh tebal dinding otot rektum, untuk mendapatkan gambaran pleksus
mienterik. Secara tekhnis, metode ini sulit dilakukan sebab memerlukan anastesi
umum, dapat menyebabkan inflamasi dan pembentukan jaringan ikat yang
mempersulit tindakan bedah definitif. 9oblett tahun %+ mempelopori tekhnik
biopsi hisap dengan menggunakan alat khusus, untuk mendapatkan jaringan
mukosa dan submukosa sehingga dapat melihat keberadaan pleksus Meissner.
Metode ini kini telah menggantikan metode biopsi eksisi sebab tidak memerlukan
anastesi dan akurasi pemeriksaan mencapai %$$1 !Gunis dkk, Andrassy dkk).
6iasanya biopsi hisap dilakukan pada - tempat 3 #,-,dan ( cm proksimal dari anal
verge. Apabila hasil biopsi hisap meragukan, barulah dilakukan biopsi eksisi otot
rektum untuk menilai pleksus Auerbach. /alam laporannya, Polley !%*+)
melakukan -$ kasus biopsi hisap rektum tanpa ada hasil negatif palsu dan
komplikasi !Kartono,%-& Senson dkk,%$& Senson,#$$#).
19
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
20/31
5ambar. Alat 6iopsi Hisap 9oblett
2..3.3 an%metri An%rektal
Pemeriksaan manometri anorektal adalah suatu pemeriksaan objektif
mempelajari fungsi fisiologi defekasi pada penyakit yang melibatkan spinkter
anorektal. /alam prakteknya, manometri anorektal dilaksanakan apabila hasil
pemeriksaan klinis, radiologis dan histologis meragukan. Pada dasarnya, alat ini
memiliki # komponen dasar 3 transduser yang sensitif terhadap tekanan seperti
balon mikro dan kateter mikro, serta sisitem pencatat seperti poligraph atau
komputer !Shafik,#$$$& eBner,#$$$& 9eto dkk,#$$$).
6eberapa hasil manometri anorektal yang spesifik bagi penyakit
Hirschsprung adalah 3
%. Hiperaktivitas pada segmen yang dilatasi
#. 8idak dijumpai kontraksi peristaltik yang terkoordinasi pada segmen usus
aganglionik&
-. Sampling reflex tidak berkembang. 8idak dijumpai relaksasi spinkter
interna setelah distensi rektum akibat desakan feces. 8idak dijumpai
relaksasi spontan !Kartono,%-& 8amate,%2& 9eto,#$$$)
20
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
21/31
5ambar. 8ampak gambar skema dari manometri anorekatal,yang memakai balon
berisi udara sebagai transducernya. Padapenderita Hirschsprung !kanan), tidak
terlihat relaksasi spinkter ani
2. Diagn%sis Ban&ing
/iagnosis banding dari Hirschprung harus meliputi seluruh kelainan
dengan obstruksi pada distal usus kecil dan kolon, meliputi3
>bstruksi mekanik
• Meconium ileus
• Simple :omplicated !ith meconium cyst or peritonitis)
• Meconium plug syndrome
• 9eonatal small left colon syndrome
• Malrotation ith volvulus
• 7ncarcerated hernia
• Gejunoileal atresia
• :olonic atresia
• 7ntestinal duplication
• 7ntussusception
• 9E:
>bstruksi fungsional
• Sepsis
• 7ntracranial hemorrhage
• Hypothyroidism
• Maternal drug ingestion or addiction
• Adrenal hemorrhage
• Hypermagnesemia
• Hypokalemia
2.1 Tatalaksana
2.1.1 Pre%*erati!
21
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
22/31
Diet
Pada periode preoperatif, neonatus dengan H/ terutama menderita gi4i
buruk disebabkan buruknya pemberian makanan dan keadaan kesehatan
yangdisebabkan oleh obstuksi gastrointestinal. Sebagian besar
memerlukanresulsitasi cairan dan nutrisi parenteral. Meskipun demikian bayi
dengan H/yang didiagnosis melalui suction rectal biopsy danpat diberikan
larutanrehidrasi oral sebanyak %( m'@ kg tiap - jam selama dilatasi
rectalpreoperative dan irigasi rectal.
Tera*i !armak%l%gi
Terapi farmakologik pada bayi dan anak-anak dengan HD
dimaksdkan n!k mempersiapkan ss a!a n!k !erapi
komplikasinya" #n!k mempersiapkanss adala$ dengan
dekompresi re%!m dan kolon melali serangkaianpemeriksaan
dan pemasangan irigasi !ba re%!al dalam 24-48 &am sebelm
pembeda$an" 'n!ibio!ik oral dan in!ra(ena diberikan dalam
beberapa &amsebelm pembeda$an"
2.1.2 *erati!
2.1.2.1 Tin&akan Be&ah (ementara
8indakan bedah sementara pada penderita penyakit Hirschsprung adalah
berupa kolostomi pada usus yang memiliki ganglion normal paling distal.
8indakan ini dimaksudkan guna menghilangkan obstruksi usus dan mencegah
enterokolitis sebagai salah satu komplikasi yang berbahaya. Manfaat lain dari
kolostomi adalah 3 menurunkan angka kematian pada saat dilakukan tindakan
bedah definitif dan mengecilkan kaliber usus pada penderita Hirschsprung yang
telah besar sehingga memungkinkan dilakukan anastomose !
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
23/31
5ambar. 8eknik pembedahan pada Hirschprung /isease
2.1.2.2 Tin&akan Be&ah De!eniti!
Pr%se&ur ("ens%n
>rvar senson dan 6ill !%2*) adalah yang mulamula memperkenalkan
operasi tarik terobos ! pull-through) sebagai tindakan bedah definitif pada penyakit
Hirschsprung. Pada dasarnya, operasi yang dilakukan adalah rektosigmoidektomi
dengan preservasi spinkter ani. /engan meninggalkan #- cm rektum distal dari
linea dentata, sebenarnya adalah meninggalkan daerah aganglionik, sehingga
dalam pengamatan pasca operasi masih sering dijumpai spasme rektum yang
ditinggalkan. >leh sebab itu Senson memperbaiki metode operasinya !tahun
%+2) dengan melakukan spinkterektomi posterior, yaitu dengan hanya
menyisakan # cm rektum bagian anterior dan $,(% cm rektum posterior
!Kartono,%-& Senson dkk,%$& :orcassone,%+& Senson,#$$#).
Prosedur Senson dimulai dengan approach ke intra abdomen, melakukan
biopsi eksisi otot rektum, diseksi rektum ke baah hingga dasar pelvik dengan
cara diseksi serapat mungkin ke dinding rektum, kemudian bagian distal rektum
diprolapskan meleati saluran anal ke dunia luar sehingga saluran anal menjadi
terbalik, selanjutnya menarik terobos bagian kolon proksimal !yang tentunya telah
direseksi bagian kolon yang aganglionik) keluar melalui saluran anal. /ilakukan
pemotongan rektum distal pada # cm dari anal verge untuk bagian anterior dan
$,(% cm pada bagian posterior, selanjunya dilakukan anastomose end to end
dengan kolon proksimal yang telah ditarik terobos tadi. Anastomose dilakukan
dengan # lapis jahitan, mukosa dan seromuskuler. Setelah anastomose selesai,
23
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
24/31
usus dikembalikan ke kavum pelvik @ abdomen. Selanjutnya dilakukan
reperitonealisasi, dan kavum abdomen ditutup !Kartono,%-& Senson
dkk,%$).
5ambar. 8eknik Pembedahan pada Hisprung /isease
Pr%se&ur Duhamel
Prosedur ini diperkenalkan /uhamel tahun %(+ untuk mengatasi
kesulitan diseksi pelvik pada prosedur Senson. Prinsip dasar prosedur ini adalah
menarik kolon proksimal yang ganglionik ke arah anal melalui bagian posterior
rektum yang aganglionik, menyatukan dinding posterior rektum yang aganglionik
dengan dinding anterior kolon proksimal yang ganglionik sehingga membentuk
rongga baru dengan anastomose end to side leh sebab itu dilakukan
beberapa modifikasi prosedur /uhamel, diantaranya 3
24
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
25/31
%. %&i!ikasi /r%) !%() 3 Anastomose dengan pemasangan # buah klem
melalui sayatan endoanal setinggi %,(#,( cm, untuk mencegah
inkontinensia&
#. %&i!ikasi Tal)ert &an 0a4it5h3 Modifikasi berupa pemakaian stapler
untuk melakukan anastomose side to side yang panjang&
-. %&i!ikasi Ike&a3 7keda membuat klem khusus untuk melakukan
anastomose, yang terjadi setelah +* hari kemudian&
2. %&i!ikasi A&ang3 Pada modifikasi ini, kolon yang ditarik transanal
dibiarkan prolaps sementara. Anastomose dikerjakan secara tidak
langsung, yakni pada hari ke0%2 pasca bedah dengan memotong kolon
yang prolaps dan pemasangan # buah klem& kedua klem dilepas ( hari
berikutnya. Pemasangan klem disini lebih dititik beratkan pada fungsi
hemostasis !Kartono,%-)
5ambar. 8eknik pembedahan dengan prosedur /uhamel
Pr%se&ur (%a4e
Prosedur ini sebenarnya pertama sekali diperkenalkan "ehbein tahun %(
untuk tindakan bedah pada malformasi anorektal letak tinggi. 9amun oleh Soave
tahun %++ diperkenalkan untuk tindakan bedah definitive Penyakit Hirschsprung.
25
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
26/31
8ujuan utama dari prosedur Soave iniadalah membuang mukosa rektum yang
aganglionik, kemudian menarik terobos kolon proksimal yang ganglionik masuk
kedalam lumen rectum yang telah dikupas tersebut.
• Pr%se&ur 0eh)ein
Prosedur ini tidak lain berupa deep anterior resection, dimana dilakukan
anastomose end to end antara usus aganglionik dengan rektum pada level otot
levator ani !#- cm diatas anal verge), menggunakan jahitan % lapis yang
dikerjakan intraabdominal ekstraperitoneal. Pasca operasi, sangat penting
melakukan businasi secara rutin guna mencegah stenosis !Senson dkk,%$).
2.1.3 P%st *erati!
Pada aal periode post operatif sesudah PE"P8 !Primary Endorectal pull
through), pemberian makanan peroral dimulai sedangkan pada bentuk short
segmen, tipikal, dan long segmen dapat dilakukan kolostomi terlebih dahulu dan
beberapa bulan kemudian baru dilakukan operasi definitif dengan metode Pull
8hough Soave, /uhamel maupun Senson. Apabila keadaan memungkinkan,
dapat dilakukan Pull 8hough satu tahap tanpa kolostomi sesegera mungkin untuk
memfasilitasi adaptasi usus dan penyembuhan anastomosis. Pemberian makanan
ratarata dimulai pada hari kedua sesudah operasi dan pemberian nutisi enteral
secara penuh dimulai pada pertengahan hari ke empat pada pasien yang sering
muntah pada pemberian makanan. 7ntolerasi protein dapat terjadi selama periode
ini dan memerlukan perubahan formula. AS7 tidak dikurangi atau dihentikan.
2.11 K%m*likasi
Secara garis besarnya, komplikasi pasca tindakan bedah penyakit
Hirschsprung dapat digolongkan atas kebocoran anastomose, stenosis,
enterokolitis dan gangguan fungsi spinkter. Sedangkan tujuan utama dari setiap
operasi definitif pull-through adalah menyelesaikan secara tuntas penyakit
Hirschsprung, dimana penderita mampu menguasai dengan baik fungsi spinkter
ani dan kontinen !Senson dkk,%$).
26
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
27/31
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
28/31
angka kematiannya adalah -,%1 untuk prosedur Senson dan 2,*1 untuk
prosedur /uhamel modifikasi. 8indakan yang dapat dilakukan pada penderita
dengan tandatanda enterokolitis adalah segera melakukan resusitasi cairan dan
elektrolit, pemasangan pipa rektal untuk dekompresi, melakukan ash out dengan
cairan fisiologis #- kali perhari serta pemberian antibiotika yang tepat.
Sedangkan untuk koreksi bedahnya tergantung penyebab @ prosedur operasi yang
telah dikerjakan. Prosedur Senson biasanya disebabkan spinkter ani terlalu ketat
sehingga perlu spinkterektomi posterior. Sedangkan pada prosedur /uhamel
modifikasi, penyebab enterokolitis biasanya adalah pemotongan septum yang
tidak sempurna sehingga perlu dilakukan pemotongan ulang yang lebih panjang
!Kartono,%-& Senson dkk,%$& :illey dkk,#$$%).
Sedangkan fungsi spinkter ani pasca bedah yang merupakan pokok
bahasan utama dari penelitian ini dapat dikatakan sebagai parameter utama
keberhasilan operasi tarik terobos, disamping komplikasi utama yang disebutkan
diatas. 9amun hingga saat ini, belum ada suatu parameter atau skala yang
diterima universal untuk menilai fungsi anorektal ini. !ecal soiling atau kecipirit
merupakan parameter yang sering dipakai peneliti terdahulu untuk menilai fungsi
anorektal pasca operasi, meskipun secara teoritis hal tersebut tidaklah sama.
Kecipirit adalah suatu keadaan keluarnya feces leat anus tanpa dapat
dikendalikan oleh penderita, keluarnya sedikitsedikit dan sering. ;ntuk menilai
kecipirit, umur dan lamanya pasca operasi sangatlah menentukan !Heikkinen
dkk,%0& 'ister,%+& Heij dkk,%(). Senson memperoleh angka %-,-1
terjadinya kecipirit, sedangkan Kleinhaus justru lebih rendah yakni -,#1 dengan
prosedur yang sama. Kartono mendapatkan angka %,+1 untuk prosedur Senson
dan $1 untuk prosedur /uhamel modifikasi. Sedangkan prosedur "ehbein juga
memberikan angka $1.%,*, Hal ini dapat dimengerti jikalau kita mencermati
perbedaan prosedur operasi yang dipergunakan. Gika memakai prosedur Senson
asli !7), maka kita melakukan reseksi rektum # cm diatas anal verge, yang
tentunya tidak sama struktur anatominya antara neonati dan anak yang sudah agak
besar. Pada anak yang sudah agak besar, pemotongan # cm dari anal verge dapat
mencederai spinkter ani interna sehingga inkontinensia dapat terjadi. >leh sebab
itu Senson menganjurkan pemotongan rektum pada level yang berbeda3 # cm di
28
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
29/31
anterior dan $,(% cm di posterior !Senson 77). %,%% /isamping itu penyebab lain
kecipirit pada prosedur Senson disebabkan oleh stenosis sirkuler yang terjadi.
Pemotongan rektum yang terlalu tinggi memang dapat menyelamatkan fungsi
spinkter ani, namun menyebabkan obstipasi berulang. Hal ini terlihat pada
prosedur "ehbein dimana reseksi dan anastomose kolorektal dilakukan
intraabdominal, memberikan hasil kontinensia yang sangat memuaskan namun
tinggi angka obstipasi sehingga kurang disukai ahli bedah. Sedangkan prosedur
/uhamel modifikasi merupakan prosedur yang paling logis dalam mengatasi
masalah inkontinensia dan obstipasi. Pemotongan rektum # cm dari anal verge
pada I lingkaran posterior tidak akan mencederai spinkter ani interna, sedangkan
mengatasi sisa kolon aganglionik yang terlalu panjang adalah dengan membelah
septum sepanjang mungkin. Hal ini dapat menerangkan mengapa dengan prosedur
/uhamel modifikasi, diperoleh angka stenosis, kecipirit dan obstipasi kronik yang
rendah !Kartono,%-&
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
30/31
2.12 Pr%gn%sa
8erdapat perbedaan hasil yang didapatkan pada pasien setelah melalui
proses perbaikan penyakit Hirschsprung secara definitive. 6eberapa peneliti
melaporkan tingkat kepuasan tinggi, sementara yang lain melaporkan kejadian
yang signifikan dalam konstipasi dan inkontinensia. 6elum ada penelitian
prospektif yang membandingkan antara masingmasing jenis operasi yang
dilakukan. Kurang lebih %1 dari pasien dengan penyakit Hirschsprung
membutuhkan kolostomi permanen untuk memperbaiki inkontinensia. ;mumnya,
dalam %$ tahun follo up lebih dari $1 pasien yang mendapat tindakan
pembedahan mengalami penyembuhan. Kematian akibat komplikasi dari tindakan
pembedahan pada bayi sekitar #$1.
30
-
8/18/2019 Isi Hisprung Disease
31/31
/A