isi inti.docx

Upload: charles-fuller

Post on 11-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPertanian merupakan sektor yang dominan dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Dewasa ini, 25 persen dari PDB dan 60 persen angkatan kerja merupakan kontribusi dari sektor ini. Karena perannya yang besar dalam perekonomian, sektor pertanian mendapat banyak perhatian dari pemerintah, terutama dalam bentuk pembiayaan proyek pertanian, subsidi, serta peraturan-peraturan pajak bagi sarana, dan hasil produksi pertanian.Secara historis Kabupaten Kubu Raya merupakan eks Daerah Pemerintahan Administratif Swapraja Kubu berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959. Kabupaten Kubu Raya merupakan bagian dari Kabupaten Pontianak, yang terletak dibagian Selatan pada 10835'-10958'BT dan O44'LU 101'LS, dan merupakan Wilayah Pantai (Kuburayakab.go.id).Kabupaten Kubu Raya berbatasan langsung dengan Ibukota Propinsi Kalimantan Barat. Penduduk Kabuapaten Kubu Raya tahun 2006 menurut data dari BPS Kabupaten Pontianak, berjumlah 480.938 jiwa, sehingga rata-rata kepadatan penduduk adalah 68.85/Km.Sebagian besar penduduk Kabupaten Kubu Raya bekerja disektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan industri dengan jumlah sekitar 178.228 orang dan 3.146 orang bekerja sebagai PNS.Menurut data statistik tahun 2006, potensi perekonomian di Kabupaten Kubu Raya salah satunya dari hasil perkebunan : Produksi Kelapa dalam 29.964 ton dengan luas lahan 34.040 ha, Kelapa Hiprida 3.358 ton dengan luas lahan 7.590 ha (BPS KKR).Kelapa atau Cocos nucifera, adalah tumbuhan palma pantai pohonnya mencapai ketinggian 30 m, tanaman yang berusia cukup tua, yang banyak tersebar di seluruh daerah tropika, dan pada permulaan tarikh masehi sudah dikenal dan dimanfaatkan orang dalam kihidupan sehari-hari dan selanjutnya telah diusahakan orang sebagai barang dagangan berbagai tempat, baik keluar negeri seperti India, Sri Langka, dan ataupun di kepulauan Nusantara (Indonesia). Karena di Asia dan di sekitar lautan pasifik, kelapa memang sudah merupakan tanaman penting yang dikenal orang (Soekardi, 2012:2). Tanaman kelapa merupakan tanaman yang kaya manfaat, mulai dari ujung daun sampai ujung akarnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang kesejahteraan umat manusia. Keluarga palmae seperti kelapa, aren dan siwalan dikenal sebagai tanaman yang bisa memberikan hasil dari buahnya, dan dapat menghasilkan gula yang terkenal dengan sebutan gula jawa. Gula merupakan salah satu bahan makanan pokok penduduk Indonesia yaitu sebagai salah satu sumber kalori dan rasa manis. Gula jawa atau gula kelapa dihasilkan dari penguapan nira pohon kelapa (Cocos nicifera Linn). Gula jawa merupakan komoditas yang sangat populer dan banyak digunakan oleh masyarakat.Ditinjau dari kehidupan sosial ekonomi gula kelapa mempunyai arti dan peranan cukup penting. Sebagai bahan makanan banyak dikonsumsi oleh segenap lapisan masyarakat antara lain dalam resep-resep makanan, ramuan obat-obatan tradisional, rempah-rempah, bahkan ada yang menggunakan sebagai bahan baku utama di dalam industri makanan, seperti industri kecap, industri rumah tangga dan lain-lainnya.Namun, tidak banyak yang mengetahui dan memahami proses pembuatan gula jawa dari nira kelapa. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemaparan mengenai proses pemanfaatan nira kelapa untuk diolah menjadi gula jawa dan menguji kelayakan usahanya.IKM Pak Ali merupakan salah satu IKM yang melakukan pemanfaatan nira kelapa menjadi gula kelapa. Namun manajemen yang diterapkan jika ditinjau dan dianalisa maka dirasa perlu untuk dilakukan pengembangan usaha tersebut. Oleh sebab itu penulis akan menganalisa studi kelayakan bisnis dari IKM Pak Ali dan akan melakukan pengembangan terhadap usaha tersebut.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah bahwa bagaimana kelayakan usaha gula kelapa pada IKM Pak Ali di Kabupaten Kubu Raya.

C. Tujuan PenelitianTujuan penelitian yaitu untuk mengetahui analisis kelayakan usaha gula kelapa dan pengembangan usaha pada IKM Pak Ali di Kabupaten Kubu Raya.D. Manfaat PenelitianAdapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat bermanfaat bagi pemilik IKM untuk referensi pengembangan usahanya.2. Dapat bermanfaat bagi penulis guna membuat suatu usaha

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Definisi Studi KelayakanPengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek atau investasi dikenal dengan studikelayakan. Studi kelayakan proyek diartikan sebagai Penelitian tentang dapat tidak dapatnya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Tujuan Studi kelayakan bisnis adalah analisis kelayakan tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan. Proyek yang dianalisis berupa proyek bisnis atau proyek investasi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi ataupun sosial. Keberhasilan suatu proyek dipergunakan oleh para investor untuk mengetahui manfaat ekonomis suatu investasi. Sedangkan keberhasilan dari sisi sosial adalah manfaat bagi masyarakat secara luas misalnya penyerapan tenaga kerja, pemanfaat sumber daya alam, penghematan devisa, pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, dan sebagainya (Modul Pusdiklat).Investasi yang dikeluarkan haruslah memberikan tingkat pengembalian` yang sesuai dengan besarnya modal yang dikeluarkan, serta risiko yang dihadapi. Berbagai kendala yang dihadapi dalam membangun suatu proyek bisnis seperti perubahan nilai tukar, tingkat inflasi, perubahan daya beli, perubahan kondisi ekonomi makro (Modul Pusdiklat).

B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Studi Kelayakan BisnisBerbagai faktor harus dipertimbangkan dalam membangun suatu proyek bisnis, antara lain adalah kesalahan perencanaan, kesalahan dalam memperkirakan permintaan, kesalahan dalam menggunakan teknologi yang akan dipergunakan, kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja, kesalahan dalam mengendalikan proyek, sehingga secara keseluruhan mengakibatkan biaya pembangunan semakin meningkat dan penyelesaian proyek menjadi tertunda. Adanya berbagai perubahan faktor eksternal yang mempengaruhi faktor internal dapat menggagalkan perencanaan proyek. Untuk itu sangat diperlukan analisis tingkat keberhasilan dalam suatu studi kelayakan bisnis (Modul Pusdiklat).Hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat studi kelayakan bisnis:1. Besarnya dana yang dipergunakan,2. Tingkat ketidakpastian proyek3. Kompleksitas proyekSemakin besar dana yang diperlukan dalam suatu proyek, maka semakin mendalam studi kelayakan yang harus dilakukan. Dana yang dikeluarkan untuk investasi harus mampu memberikan tingkat pengembalian yang sesuai dengan keinginan para investor. Makin besar dana investasi yang dibutuhkan untuk suatu proyek, maka semakin besar pula risiko kerugian yang dihadapi oleh investor. Oleh karena itu, pihak investor harus lebih memperdalam analisis studi kelayakan bisnisnya. Biaya yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis juga akan semakin besar seiring dengan biaya investasi yang diperlukan. Namun demikian biaya studi kelayakan bisnis ini tetap dirasakan lebih ringan dibandingkan dengan risiko kehilangan modal yang lebih besar, apabila investasi dilanjutkan tanpa mempertimbangkan studi kelayakan bisnis (Modul Pusdiklat).Tingkat ketidakpastian proyek harus dapat diminimalisir sebelum dimulainya proyek. Dengan melakukan studi kelayakan bisnis, ketidak pastian proyek yang terjadi akibat berbagai hal, baik yang dapat diperhitungkan maupun tidak dapat diperhitungkan dapat diantisipasi secepat mungkin.Semakin kompleks suatu proyek maka akan semakin mahal biaya yang diperlukan untuk menyusun studi kelayakan bisnis. Hal ini disebabkan karena dalam studi kelayakan bisnis harus mempertimbangkan faktor faktor seperti: besarnya permintaan, perhitungan biaya, suplai bahan baku, kontinuitas produksi, jalur distribusi serta berbagai keterkaitannya dengan pihak ketiga.Studi kelayakan bisnis sangat dibutuhkan oleh para penanam modal seperti: Investor, kreditur/bank dan pemerintah.Investor merupakan pemilik dana, keuntungan yang akan diperoleh sangat menjadi perhatian bagi para investor. Apakah tingkat keuntungan yang akan diterima sebanding dengan biaya yang dikeluarkan dan seberapa besar risiko yang akan dihadapi. Sebelum menanamkan modalnya, dari studi kelayakan bisnis inilah para investor perlu mengetahui kapan dan berapa lama dana mereka dapat kembali dengan tingkat keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.Kreditur/bank adalah sebagai pemberi dana kepada para investor. Para kreditur ini memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mengetahui tingkat pengembalian dana yang dipinjam oleh investor. Apakah penggunaan dana ini dapat dikembalikan sesuai schedule yang telah ditetapkan secara tepat waktu. Selama jangka waktu peminjaman tersebut, apakah bisnis yang dilakukan dapat memberikan aliran kas yang positif dan memberikan keuntungan atau tidak.Pemerintah merupakan pihak yang berkepentingan dalam merasakan manfaat dari bisnis yang dibangun tersebut. Apakah usaha yang dibangun tersebut dapat menghasilkan devisa bagi negara, apakah dapat memperluas lapangan pekerjaan, apakah dapat meningkatkan pendapatan serta apakah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, dan sebagainya. Untuk usaha usaha yang menjadi prioritas bagi pemerintah, pastilah bisnis ini akan mendapat dukungan dan kemudahan baik sejak perencanaan, pemberian perijinan, dan pelaksanaan proyek yang direncanakan tersebut.

Pembuatan studi kelayakan bisnis perlu mempertimbangkan:1. Ruang lingkup usaha2. Cara kegiatan dilakukan3. Evaluasi terhadap berbagai aspek4. Sarana yang diperlukan5. Hasil kegiatan6. Akibat akibat yang bermanfaat7. Langkah langkah rencana pendirian proyekAspek aspek yang harus dipertimbangkan dalam studi kelayakan:1. Aspek pemasaran2. Aspek teknologi3. Aspek organisasi dan manajemen4. Aspek keuangan5. Aspek ekonomi dan sosial6. Strategi pengembangan1. Aspek PemasaranPasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain yang memiliki hubungan, pendapatan, selera, jumlah penduduk, dan faktor khusus.Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain yang memiliki hubungan, teknologi, harga input, tujuan perusahaan, faktor khusus.Usaha untuk melakukan pemasaran tidak terlepas dari struktur pasar. Oleh karena itu pengenalan struktur pasar yang ada mutlak diperlukan sebelum produk tersebut diluncurkan.Adapan jenis struktur pasar yang ada dapat dikelompokkan ke dalam:a. Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara individu tidak dapat mempengaruhi harga barang di pasar.b. Pasar persaingan monopolistic adalah suatu pasar dimana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan mempunyai ukuran-ukuran yang relative sama besarnya.c. Pasar oligopoly adalah sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual.d. Pasar monopoli adalah struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja.Pengertian Pemasaran, Philip Kotler:Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.Dalam prakteknya kelompok pasar terdiri dari:a. Pasar konsumen adalah pasar dimana individu dan rumah tangga dapat membeli/memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi sendiri.b. Pasar industrial adalah dimana pihak-pihak yang membeli barang dan jasa digunakan kembali untuk menghasilkan barang dan jasa lain atau disewakan kepada pihak lain untuk mengambil untung.c. Pasar reseller adalah suatu pasar yang terdiri dari individu dan organisasi yang melakukan penjualan kembali barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan.d. Pasar pemerintah adalah yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang dan jasa untuk melaksanakan fungsi utama pemerintah.a. Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran dan Posisi PasarSegmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Berikut variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen menurut Philips kotler adalah sebagai berikut: 1) Segmentasi berdasarkan geografik terdiri dari: bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan, iklim.2) Segmentasi berdasarkan demografik terdiri dari: umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kebangsaan.3) Segmentasi berdasarkan psikografik terdiri dari: kelas sosial, gaya hidup, karakteristik kepribadian.4) Segmentasi berdasarkan prilaku terdiri dari: pengetahuan, sikap, kegunaan, tanggap terhadap suatu produk.Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar industrial adalah sebagai berikut:1) Segmentasi berdasarkan demografik terdiri dari: jenis industry, besar perusahaan, lokasi perusahaan.2) Karakteristik pengoprasian terdiri dari: teknologi yang difokuskan, status pengguna, kemampuan pelanggan.3) Pendekatan pembeli terdiri dari: organisasi berfungsi pembeli, sifat hubungan yang ada, struktur kekuatan, kebijakan pembelian umum, kriteria.4) Karakteristik personil industri terdiri dari: kesamaan pembeli, sikap terhadap resiko, kesetiaan.5) Faktor situasional terdiri dari: urgensi, pengguna khusus, besarnya pesanan.Menetapkan Pasar SasaranPengertian secara umum adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih dilayani. Dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya tarik segmen kemudian memilih segmen sasaran yang diinginkan.Kegiatan menetapkan pasar sasaran meliputi:1) Evaluasi segmen pasara) Ukuran dan pertumbuhan segmen.b) Struktur segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.c) Sasaran dan sumber daya perusahaan.2) Memilih segmena) Pemasaran serba samab) Pemasaran serba anekac) Pemasaran serba terpaduMenentukan Posisi PasarYaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari: atas dasar atribut, kesempatan penggunaan, menurut kelas pengguna, langsung menghadapi pesaing, kelas produk.Memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi pasar:1) Identifikasikan keunggulan kompetitif yang mungkin memberikan nilai yang terbesar dengan cara mengadakan perbedaan, yaitu: diferensiasi produk, diferensiasi jasa, diferensiasi personil, diferensiasi citra.2) Memilih keunggulan kompetitif yang tepat. Berapa banyak perbedaan dipromosikan. Perbedaan mana yang dipromosikan.3) Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi dipilihb. Permintaan dan Penawaran1) PermintaanMenurut The American Marketing Association(2013) Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli dan akses untuk membeli. Artinya permintaan akan terjadi apabila didukung oleh kemampuan yang dimiliki seorang konsumen untuk membeli.a) Perkembangan Permintaan SekarangApabila dicermati, permintaan terhadap makanan yang sehat namun juga cocok dengan selera masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat sebagai penunjang kebutuhan gizi dan vitamin bagi tubuh. Dalam hal kuliner, umumnya konsumen selalu ingin mencoba hal yang baru, makanan yang sehat saja tidak cukup untuk membuat konsumen kembali membeli produk, yang harus diperhatikan ialah rasa yang enak dan sesuai dengan selera mayarakat.b) Prospek Permintaan di Masa Mendatang Banyak pelaku usaha memperdiksi bahwa bidang kuliner akan digemari masyarakat dalam jangka waktu yang cukup panjang, selama masih tercipta inovasi-inovasi dalam kuliner maka hal yang disebut dengan wisata kuliner masih terus diburu oleh konsumen.Namun hal yang harus diperhatikan ialah munculnya para pesaing di bidang kuliner dengan jenis produk yang sama.Namun dalam masa mendatang bukan suatu hal yang tidak mungkin akan bermunculan banyak pesaing. Dalam menghadapi para pesaing di masa mendatang, maka mulai dari sekarang terus melakukan riset terhadap inovasi produk yang disukai konsumen, hal tersebut dilakukan semata-mata untuk menjaga tingkat permintaan agar nantinya tidak menurun.2) PenawaranMenurut The American Marketing Association(2013) Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu waktu tertentu. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran dari produk, a) Perkembangan Penawaran SekarangPerkembangan penawaran unit usaha saat bisa dikatakan normal dengan targetn margin laba yang efektif. maka secara berkala meningkatkan jumlah penawaran, tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan secara instan sebab kami harus memperhatikan kondisi pasar terlebih dahulu.b) Prospek Penawaran di Masa Mendatang Dengan adanya variasi produk maka dapat meningkatkan jumlah penawaran yang pada gilirannya dapat meningkatkan besarnya margin laba yang akan diperoleh. Cara penawaran tersebut juga akan semakin variatif dan lebih kompetitif karena akan ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi agar produk semakin dikenal oleh masyarakat luas.c. Strategi Bauran PemasaranMenurut Sunardi dan Primastiwi (2012) Karena luasnya kegiatan pemasaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pemasaran produk, akan menekankan pada strategi bauran pemasaran (marketing mix) melalui, strategi produk, strategi harga, strategi lokasi, serta strategi promosi.1) Strategi Produk Pembuatan produk adalah langkah awal dari proses pemasaran. Suatu produk harus dibuat semenarik mungkin agar dapat memikat para konsumennya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam menciptakan produk, salah satu yang paling berpengaruh adalah teknologi. Seiring dengan kemajuan teknologi, keinginan seseorang akan suatu barang semakin beraneka macam.

2) Strategi HargaHarga adalah salah satu aspek yang paling penting dalam marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. 3) Strategi tempatDalam bauran pemasaran, makna tempat lebih ditunjukkan pada penyaluran produk kepada konsumen (proses distribusi). Perusahaan harus mencari cara terbaik untuk mendekatkan produknya kepada para konsumen diantaranya dengan mempertimbangkan kendaraan apa yang sesuai untuk mengantar produk kepada konsumen, apakah barang tersebut langsung dijual kepada konsumen atau melalui agen, pedagang besar, atau pedagang kecil, apakah perusahaan memerlukan gudang, dan bagaimana cara perusahaan untuk mengontrol sediaan produknya dimasyarakat.4) Strategi PromosiTujuan dari promosi ialah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru.Promosi adalah sebuah teknik untuk menyalurkan informasi mengenai produk-produk. Promosi sangat berpengaruh dalam memikat pembeli untuk membeli suatu produk. Media cetak, seperti Koran, majalah, dan tabloid, dan media elektronik seperti radio, televisi, dan internet banyak digunakan sebagai media promosi.2. Aspek TeknologiAspek teknologi membahas hal hal yang langsung berhubungan dengan produksi dan operasional usaha seperti kapasitas produksi, teknologi yang dipergunakan, skala produksi, proses produksi, lokasi, tata letak, penjadwalan serta pengaturan tingkat persediaan. Berdasarkan aspek teknologi ini dapat diperkirakan biaya investasi termasuk biaya operasionalnya, yaitu:a. Ketersediaan bahan mentahb. Letak pasar yang ditujuc. Energi (listrik dan air)d. Supply tenaga kerjae. Fasilitas transportasiFaktor lain yang harus dipertimbangkan adalah:a. Peraturan pemerintahb. Iklimc. Topografid. Sikap masyarakate. Rencana perluasan bisnis dimasa yang akan datang

3. Aspek Organisasi Dan ManajemenAspek organisasi dan manajemen mempelajari hal hal yang berkaitan dengan rencana pengelolaan dan pelaksanaan bisnisyang akan berjalan. Dalam aspek organisasi dan manajemen ini, dapat dibagi ke dalam dua hal pokok yaitu manajemen waktu serta manajemen operasional (Modul Pusdiklat).a. Manajemen waktu menekankan pada penyusunan rencana rencana dan perkiraan waktu yang digunakan dalam pelaksanaan bisnis. Artinya penyusunan jadwal pekerjaan dibuat dengan mengalokasikan waktu yang tersedia kepada pelaksanaan masing masing bagian dengan waktu penyelesaian secara optimal.b. Penjadwalan meliputi:1) Daftar pemeriksaan (check list)2) Jadwal kegiatan penting (milestone)3) Diagram batang (Gantt Chart), merupakan suatu metode sederhana dan mudah dimengerti namun masih terdapat kekurangan yaitu tidak dapat memperlihatkan hubungan dan ketergantungan antar kegiatan.4) Linear scheduling method (LSM) merupakan grafik hubungan antara waktu dengan lokasi, lama pekerjaan, urutan pekerjaan. Grafik yang terjadi dapat menjelaskan mengenai kegiatan kegiatan yang dilakukan dan progress dari pekerjaan tersebut. Teknik penjadwalan ini terutama digunakan untuk rencana dengan kegiatan yang continue atau terus-menerus.5) Network planning, merupakan hubungan dan ketergantungan antar kegiatan, lintasan kritis proyek serta waktu akhir penyelesaian proyek. Dengan mengetahui lintasan kritis, maka dapat diketahui kegiatan mana saja yang tidak boleh terlambat agar penyelesaian proyek secara keseluruhan tidak terlambat.6) Pada network planning dikenal dengan dua macam cara yaitu, Arrow Diagram Method, CPM dan PERT serta Precedence Diagram Method(PDM).7) Perencanaan terhadap manajemen operasional akan berdampak pada kualitas kerja serta beban biaya yang dikeluarkan. Perencanaan yang baik dapat meningkatkan kualitas pekerjaan yang dilakukan serta mengurangi pemborosan biaya. Ada tiga hal yang menjadi pokok dalam perencanaan manajemen operasional yaitu:a) Jenis pekerjaan yang diperlukanb) Struktur organisasi yang dibuatc) Persyaratan dan penunjukan tenaga tenaga kerja yang akan mengisi jabatan tersebut.d) Ketiga hal pokok dalam manajemen operasional tersebut mengandung: deskripsi pekerjaan, lingkup tanggung jawab, koordinasi dan lingkup pengawasan.

4. Aspek KeuanganMetode yang digunakan dalam analisis keuangan studi kelayakan bisnis adalah Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR). Kesemua metode tersebut digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja keuangan dari investasi yang akan dikeluarkan. Metode NPV dan IRR merupakan metode yang paling baik dalam memberikan gambaran profitabilitas suatu investasi, karena metode ini telah mempertimbangkan nilai waktu dari uang (time value of money).a. Menghitung Biaya Produksi dan Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)Proyeksi hasil penjualan merupakan suatu perkiraan mengenai penjualan barang jadi yang diproduksi oleh perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut :HPP = Dimana :Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel1) Biaya TetapBiaya tetap adalah biaya yang selalu tetap walaupun jumlah yang diproduksi berubah-ubah. Biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh volume produksi (Purnomo, 2003). Contoh biaya asuransi, depresiasi, pelayanan teknik, gaji eksklusif.

2) Biaya VariabelBiaya variable besarnya selalu berubah-ubah menurut perubahan volume produksi, perubahan ini tercermin dalam biaya variable secara total, sehingga biaya variable dapat dihiyung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (Purnomo, 2003) misalnya biaya bahan langsung, pengepakan, perawatan, dan pengawasan langsung.b. Proyeksi KeuntunganAnalisis keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volume penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisis keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.c. Proyeksi Break Even Point (BEP)Pengertian analisa break even menurut Sigit (1993) adalah suatu cara atau suatu teknik yang digunakan oleh seorang petugas atau manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba.

Menentuakan besarnya BEP dirumuskan sebagai berikut :BEP ( Unit ) = BEP ( Rp ) =d. Proyeksi Rugi Laba da Aliran KasProyeksi laba rugi dan aliran kass dibentuk dalam jangka waktu tertentu untuk melihat prospek keuangan dari usaha/proyek yyang direncanakan. Dengan adanya proyeksi laba rugi dan aliran kas dapat diketahui posisi keuangan di masa akan datang sebagai pedoman/indikator bagi pengusaha dalam menjalankan usaha/proyek (Daniel,2009).e. Pay Back Peiod (PBP)Payback of period dapat diartikan dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut :

Dimana: n = tahun terakhir dimana cash flow masih belum bisa menutupi initial investment, a = jumlah initial investment. b = jumla cumulative cash flow pada tahun ke-n, c = jumlah cumulative cash flow pada tahun ke-n + 1 (Amin,2012).

f. Minimun Atractive Rate of Return (MARR)Minimum Atractife of Return (MARR) adalah tingkatan suku bunga pengembalian minimum yang menarik dimana tingkat suku bunga tersebut akan dijadikan dasar dalam perhitungan kelayyakan suatu investasi, atau sewaktu kita dihadapkan pada beberapa alternatif teknologi manakah yang paling menguntungkan.MARR = {(1+i)(1+f)} 1Dimana I : Suku Bunga dan F: Inflasig. Proyeksi Net Present Value (NVP)NPV adalah menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke nol dalam perhitungan cash flow investasi (Amin, 2012).NPV = -I + AB (P/A, I, n) AC(P/A, I,n )h. Proyeksi Internal Rate Return (IRR)Metode IRR merupakan cara untuk menentukan spesifik rate of return dari cash flow suatu proyek selama masa investasi. Metode ini merupakan metode yang dapat diandalkan untuk mengukur aspek keuangan suatu investasi. Metode IRR dapat menggambarkan profitabilitas suatu investasi dalam prosentase dan apabila terdapat banyak ketidakpastian mengenai discount rate, atau sangat sulit menentukan discount rate yang paling sesuai, maka IRR dapat dijadikan pedoman.Dengan menggunakan metode IRR, rata rata pengembalian (average return) dapat segera terlihat. Cara menghitung nilai IRR adalah jumlah nilai sekarang dari keuntungan setelah pajak dibagi nilai sekarang dari investasi total, yang dihitung selama masa investasi.Nilai IRR yang dapat diterima dalam suatu investasi adalah perbandingan nilai investasi tersebut apabila ditaruh di bank dengan tingkat suku bunga tertentu. Atau perbandingan dengan return apabila ditanamkan dalam investasi syariah dengan system bagi hasil tertentu. Semakin tinggi risiko investasi, maka penerapan nilai IRR harus semakin tinggi. Metode IRR dan NPV sangat erat berkaitan, karena IRR dapat dilihat sebagai discount rate yang menjadikan NPV dari investasi sama dengan nol. Artinya mendiskonto seluruh net cash flow, sehingga akan menghasilkan jumlah NPV yang sama dengan nol. Rumusnya adalah:IRR = Kriteria penilaian kelayakan investasi berdasarkan IRR adalah:1) Apabila IRR > tingkat suku bunga deposito, maka usulan investasi layak. Sebaliknya,2) Apabila IRR < dari tingkat suku bunga deposito maka usulan investasi tidak layak.i. Profitability Indeks (PI)/Benefit Cost Ratio (BCR)BCR adalah rasio yang menggambarkan perbandingan setiap satu unit uang yang diinvestasikan. Besarnya angka PI tidak lain adalah perbandingan antara laba dan biaya yang telah dikeluarkan. Apabila nilai BCR>1 maka nilai investasi dinyatakan layak dan apabila nilai BCR 1), Menurut Amin (2012) jika BCR > 1 maka investasi layak. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai BCR = 1,98dimana BCR > 1, maka invesatsi dinyatakan layak.8. Proyeksi Rugi Laba dan Aliran KasPada produksi Gula Kelapa Pak Ali memiliki dana awal sebesar 30% dari biaya totaal produksi, biaya yang dikeluarkan perusahaan adalah :Biaya investasi + biaya produksi = Rp. 55.360.000 + Rp 202.210.000= Rp257.570.000, jadi Pinjaman = Rp257.570.000 x 70% = Rp180.299.000.Suku bunga 12% (suku bunga bank BRI, 2013), Inflasi di Kota Pontianak sebesar 0,72% (mei 2014),rencana pengembalian 5 tahun. Dengan angsuran rata tiap tahunnya a. Pokok pinjaman

= Rp36.059.800b. Suku bunga 12% = sisa x % suku bunga = x 12 %= Rp21.635.880c. Jumlah = sisa + suku bunga= Rp + Rp 21.635.880= Rp201.934.880d. Angsuran = pokok pinjaman + bunga bank= Rp 36.059.800+ Rp 21.635.880= Rp57.695.680e. Sisa= jumlah angsuran= Rp 201.934.880 Rp 57.695.680= Rp144.239.200Tabel 4.12. Pengembalian selama 5 tahun dengan bunga 12%TahunBunga 12%Pokok PinjmanJumlahAngsuranSisa

0----Rp180.299.000

1 Rp21.635.880 Rp36.059.800 Rp201.934.880 Rp57.695.680 Rp144.239.200

2 Rp17.308.704 Rp36.059.800 Rp161.547.904 Rp53.368.504 Rp108.179.400

3 Rp12.981.528 Rp36.059.800 Rp121.160.928 Rp49.041.328 Rp72.119.600

4 Rp8.654.352 Rp36.059.800 Rp80.773.952 Rp44.714.152 Rp36.059.800

5 Rp4.327.176 Rp36.059.800 Rp40.386.976 Rp40.386.976 -

Perhitungan Proyeksi Rugi - Labaa. Laba kotor= hasil penjualan total biaya produksi = Rp 202.210.000 = Rp30.331.500b. Laba bersih = laba kotor (laba kotor x PPH 1%)= Rp 30.331.500 (Rp 30.331.500x 1%)= Rp 30.331.500 Rp 303.315= Rp30.028.185

c. Cash flow= laba bersih bunga bank 12%)= Rp 30.028.185 Rp 21.635.880= Rp8.392.305Tabel 4.13.Proyeksi laba rugi Uraian

Tahun

12345

Hasil Usaha 232.541.500

123.132.000 123.132.000 123.132.000 123.132.000

Biaya Produksi 202.210.000

102.610.000 102.610.000 102.610.000 102.610.000

Laba Kotor 30.331.500

20.522.000 20.522.000 20.522.000 20.522.000

Laba Bersih 30.028.185

20.316.780 20.316.780 20.316.780 20.316.780

Bunga Bank 21.635.880

5.565.120 4.173.840 2.782.560 1.391.280

Cash Flow 8.392.305

14.751.660 16.142.940 17.534.220 18.925.500

Tabel 4.14.Kas BersihTahun Cash FlowKomulatif

1 8.392.305 8.392.305

2 12.719.481 21.111.786

3 17.046.657 38.158.443

4 21.373.833 59.532.276

5 25.701.009 85.233.285

9. Proyeksi Pay Back Period (PBP/APP)n = 4b = 38.158.443a = Rp 55.360.000 c = Rp59.532.276

= 4,8 Tahun10. Minimum Atractive Rate of Return (MARR)Bunga Bank (BRI,2013) = 12 %, Inflasi di Kota Pontianak sebesar 0,72% (mei 2014)MARR = {( 1 + I )} {( 1 + F)} - 1= {( 1 + 0,12)} {( 1 + 0,0072)} 1= { (1,12)(1, 0072) } 1 = 1.128064 - 1 = 0,12 = 12 %

11. Proyeksi Net Present Value (NPV)NPV dengan I = 12% n= 5 tahunNPV = -I + AB (P/A, 12%, 5) AC(P/A, 12%,5)= -55.360.000 + 232.541.500 (3,6048)-202.210.000 (3,6048)= Rp53.978.991 NPV > 0 Menurut Amin (2012), jika NPV > 0 maka investasi menguntungkan. Dari hasil perhitungan, diperoleh Rp53.978.991 > 0 maka investasi dinyatakan layak.12. Proyeksi Internal Rate Return ( IRR )Bunga 45 %NPV1 = - I + AB (P/A, 45%,5) AC (P/A, 45%, 5)= -55.360.000 + 232.541.500 (1,876) 202.210.000 (1,876)= 1.541.894Bunga 50 %NPV 2= - I + AB (P/A, 50%, 5) AC (P/A, 50%, 5)= -55.360.000 + 232.541.500 ( 1,737) 202.210.000 (1,737)= -2.674.185Maka IRR =

)= 46,8285 % = 47 %Menurut Amin (2012), jika IRR > MARR maka investasi dinyatakan layak. Dari hasil perhitungan di atas, nilai IRR > MARR dengan nilai 47% > 12 %,maka Investasi dinyatakan layak.

13. Uji Validasi DataHasil perhitungan cash flow di atas menunjukkan bahwa NVP dan IRR merupakan parameter penting dalam investasi IKM Pak Ali di lapangan. Berdasarkan hal itu maka perlu dilakukan uji sensitivitas terhadap kedua parameter tersebut. Hasil uji sensitivitas seperti ditunjukkan pada tabel 4.8.Tabel 4.15. Nilai perubahan uji sensitivitas terhadap NVP dan IRR base case.

Tabel 4.16.Hasil uji sensitivitas NVP dan IRR base caseBase Case0%

Investasi Rp55.360.000

Annual Cost Rp202.210.000

Annual Benefit Rp232.541.500

NPV Rp53.978.991

IRR47%

Hasil uji sensitivitas perhitungan cash flow investasi usaha Gula Kelapa terhadap indikator keekonomian usaha, yaitu parameter NPV dapat dilakukan dengan asumsi bahwa perubahan yang digunakan adalah 20% lebih rendah pada kondisi base case dan 20% lebih tinggi (discount factor 20%) pada kondisi base case, seperti ditunjukkan pada Gambbar 4.4.

Gambar 4.4. Uji sensitivitas terhadap NPV kontraktorBerdasarkan hasil uji sensitivitas terhadap parameter NPV tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa perubahan pada nilai investasi dan fixed cost berpengaruh sangat nyata terhadap kelangsungan investasi usaha Gula Kelapa. Perubahan kecil terlihat pada parameter bahan baku.Hasil uji sensitivitas (discount factor) parameter perhitungan cash flow investasi usaha Gula Kelapa terhadap indikator keekonomian usaha, yaitu IRR, dapat dilakukan dengan asumsi bahwa perubahan yang digunakan adalah 20% lebih rendah pada kondisi base case dan 20% lebih tinggi (discount factor 20%) pada kondisi base case, seperti ditunjukkan pada gambar 4.5.

Gambar 4.5. Uji sensitivitas terhadap IRR kontraktorBerdasarkan hasil uji sensitivitas terhadap parameter IRR tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa perubahan pada nilai investasi dan fixed cost berpengaruh sangat nyata terhadap kelangsungan investasi usaha Gula Kelapa. Perubahan kecil terlihat pada parameter bahan baku.E. Aspek Ekonomi dan SosialDengan didirikannya usaha ini maka akan tersedia lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sehingga diharapkan bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. 1. Dampak Terhadap Lingkungan Masyarakat Perusahaan didirikan jauh dari pemukiman masyarakat sehingga masyarakat tidak terganggu dengan aktivitas perusahaan. Limbah yang dihasilkan adalah asap hasil pemasakan yang tidak digunakan. Selain masalah lingkungan internal perusahaan seperti yang dijelaskan diatas, lingkungan eksternal seperti keadaan politik sekarang ini tentunya juga dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan. Untuk masalah lingkungan eksternal perusahaan seperti masalah politik perusahaan akan bersifat netral dengan pertimbangan agar perusahaan dalam perkembanganya tidak mengalami masalah-masalah yang berat terkait dengan politik-politik yang ada di daerah.

F. Strategi Pengembangan1. Analisa Faktor Eksternal dan Internal (SWOT)a. Kekuatan1) Kualitas sumber bahan baku selalu terjaga. Lokasi bahan baku Nira kelapa senantiasa berada jauh dari pemukiman penduduk. Faktor ini penting dilakukan demi mencegah rembesan limbah pemukiman di sekitar Perkebunan Kelapa. 2) IKM Pak Ali dapat kokoh berdiri karena budaya perusahaan adalah bersikap toleran, terbuka terhadap saran dan keluhan konsumen.3) Kesuksesan IKM Pak Ali sangat ditunjang oleh para karyawannya yang mempunyai loyalitas dan dedikasi tinggi serta berpengetahuan luas dan mendalam, baik di bidang masing-masing maupun secara umum.4) Menjaga kualitas Gula Kelapa dengan tetap menggunakan bahan pengawet alami.5) Membuat label kemasan terhadap produk, sehingga konsumen tahu tentang produk kita. Banyak produk sejenis yang tidak memiliki label.b. Kelemahan1) Adanya produk sejenis yang lebih murah karena menggunakan bahann pengawet kimia. Oleh karna itu IKM Pak Ali berkomitmen untuk tidak menggunakan bahan pengawet kimia dan membuat legalitas kualitas dengan mengurus P-IRT.c. Kesempatan1) Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, diharapkan permintaan konsumen akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat meningkat. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan produksi penjualannya.2) Perkembangan teknologi yang sangat cepat mendorong kemajuan dunia bisnis. Perusahaan yang mempunyai keunggulan dalam hal teknologi tentunya dapat menunjang keadaan produksi yang dihasilkan, mulai dari efektifitas dan efisiensi proses produksi yang dapat dihasilkan.3) Hasil produksi Gula Kelapa ditujukan untuk semua kalangan. Mulai dari anak-anak, dewasa, hingga golongan tua. Hal ini dapat dikatakan karena Gula Kelapadapat digunakan di bahan makanan, obat-obatan, rempah-rempah dan lain-lain.4) Usaha ini akan menggunakan media untuk promosi iklannya. Seperti product knowledge melalui brosur sederhana, internet, jejaring sosial dan mengikuti even-even pameran dan sejenisnya.d. Ancaman1) Di indonesia, situasi politik setiap tahunnya cukup dapat dikontrol oleh pemerintah, walaupun keadaan politik yang ada tidak begitu stabil. Kondisi politik yang terjadi akan mempengaruhi aktivitas perusahaan.2) Saat ini kondisi perekonomian indonesia masih belum stabil. Hal ini dikarenakan karena laju inflasi yang cukup tinggi dan berfluktuasi.3) IKM Pak Ali memiliki banyak pesaing. Bahwa saat ini ada begitu banyak perusahaan sejenis yang memproduksi Gula Kelapa dengan harga dan kualitas yang dihasilkan bervariasi. Dengan keadaan ini, perusahaan dituntut untuk dapat terus memiliki keunggulan bersaing, sehingga perusahaan akan tetap hidup dan bersaing secara sehat.2. Strategi Pengembangan Pemasaran (Marketing Mix)Penerapan konsep bauran pemasaran 4P dalam penelitian ini yaitu untuk memperlancar proses pemasaran.1) Product (Produk)a) Penciptaan MerekMerek produk ini adalah Gula Kelapa.b) Menciptakan KemasanKemasan yang digunakan pada produk gula kelapa ini adalah pembungkus plastik.c) Keputusan LabelIKM Pak Ali belum menggunakan label karena belum memiliki sertiikat P-IRT. Oleh karena itu untuk pengembangannya IKM Pak Ali harus membuat izin P-IRT sehingga label dapat dibuat.

2) Price (Harga)Penetapan harga jual akan mempertimbangkan kesanggupan konsumen untuk membeli, sehingga nanti dalam proses penjualannya produk dapat bersaing dengan produk sejenis. Harga dari produk gula kelapa yang dihasilkan akan dapat dijangkau oleh semua segmen pembeli, sehingga menjadi kekuatan tersendiri bagi perusahaan.Harga pembelian satuan dan pembelian dalam jumlah banyak tentunya akan berbeda. Konsumen dengan jumlah pesanan produk besar, akan mendapatkan harga khusus atau potongan harga. Hal ini diharapkan dapat menarik pembeli dalam jumlah yang besar.Harga produk yang ditawarkan kepada pembeli yaitu Rp13.000 /Kilogram. Harga lebih rendah dibanding produk sejenis (gula kelapa Ikm lain) yang harganya Rp14.000 sampai Rp15.000/ kilogram.3) Place (Saluran Distribusi)Rantai pemasaran menggambarkan bagaimana suatu produk didistribusikan sehingga bisa sampai kepada konsumen.Ada 2 jalur distribusi produk Gula Kelapa dari produsen ke konsumen, yaitu:a) Konsumen membeli langsung produk gula kelapa ke produsenb) Produsen mendistribusikan produknya ke pengecer, sehingga konsumen hanya membeli di pengecer.

ProdusenPengecerKonsumenSejumlah tempat yang bisa menjadi tempat penjualan Gula Kelapa adalah warung-warung sekitar IKM Pak Ali dan warung-warung di Kota Pontianak. Pada jalur distibusi ini, produk Gula Kelapa diantar pihak produsen ke sejumlah pengecer dengan biaya transportasi ditanggung oleh produsen.

Gambar 4.6. Saluran distibusi Gula Kelapa4) Promotion (Promosi)Promosi yang akan dilakukan dalam rangka pengenalan produk gula kelapa ini adalah:b) Menyebarkan brosur c) Promosi melalui agen maupun pengecerd) Promosi Onlinee) Fecebookf) Twitterg) Blogh) BBM3. Strategi pengembangan ProduksiSistem produksi yang digunakan masih bersifat konvensional untuk pengembangan lebih lanjut maka diperlukannya suatu teknologi yang dapat membuat produksi lebih efektif dan efisien dari yang saat ini.4. Strategi Pengembangan SDMKualitas SDM merupakan salah satu faktor kesuksesan suatu usaha. Maka dari itu diperlukannya peningkatan kualitas SDM yan terlibat dalam proses manajemen dan produksi IKM Pak Ali. Strategi yang dapat diterapkan ialah dengan memberikan pelatihan terhadap bendahara yang berupa pelatihan dalam manajemen keuangan dan pembukuan, pemasaran diberikan pelatihan bagaimana komunikasi yang baik dan cara-cara promosi dan tenagaa kerja langsung diberikan pelatihan tentang K3. Dan yag paling penting adalah attitude setiap karyawan.

BAB VPENUTUPA. KesimpulanHasil analisis dan pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat diuraikan secara singkat di bawah ini :1. Aspek PemasaranPada aspek pemasaran point yang perlu dianalisa ialah Segmentasi, Targeting, Positioning. Setelah dianalisa ketiga point tersebut Usaha gula kelapa ini memiliki pangsa pasar yang jelas dimana penyebaran produknya mencakup 7 wilayah. Dan pertumbuhan penduduk diwilayah tersebut lumayan besar ini akan mempengaruhi permintaan. Dan dlihat dari posisi IKM Pak Ali dengan IKM sejenis lainny IKM Pak Ali Memiliki kapasitaas yang lebih besar.2. Aspek TeknologiKapasitas produksi IKM Pak Ali adalah sebesar 50 KG/hari.3. Aspek Organisasi dan ManajemenTenaga kerja diperoleh dari masyarkat sekitar sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan membantu program pemerintah dalam meretas kemiskinan. Gaji yang diberikan juga sesuai dengan UMK yaitu sebesar Rp 1.160.000.

4. Aspek Keuangana. Dengan Capital Investment Rp. 55.360.000, Annual Cost Rp202.210.000dan Annual Benefit Rp232.541.500diperoleh BEP Rp148.674.595,04 dan BEP/unit 11.509Kg dengan harga jual Rp12.919 /Kg dan BCR 1,98 (BCR>1) b. Dengan Capital investment Rp. 55.360.000 Dan nilai IRR>MARR 47% > 12 %,diperoleh NPV Rp53.978.991, PBP dicapai pada tahun ke 4.5. Aspek Ekonomi dan SosialDengan didirikannya usaha ini maka akan tersedia lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sehingga diharapkan bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Perusahaan didirikan jauh dari pemukiman masyarakat sehingga masyarakat tidak terganggu dengan aktivitas perusahaan. Limbah yang dihasilkan adalah asap hasil pemasakan yang tidak digunakan.6. Strategi Pengembangana. Analisa Faktor Eksternal dan Internal (SWOT)1) KekuatanKualitas sumber bahan baku selalu terjaga. Lokasi bahan baku Nira kelapa senantiasa berada jauh dari pemukiman penduduk. Faktor ini penting dilakukan demi mencegah rembesan limbah pemukiman di sekitar Perkebunan Kelapa.

2) KelemahanAdanya produk sejenis yang lebih murah karena menggunakan bahann pengawet kimia. Oleh karna itu IKM Pak Ali berkomitmen untuk tidak menggunakan bahan pengawet kimia dan membuat legalitas kualitas dengan mengurus P-IRT.3) KesempatanDengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, diharapkan permintaan konsumen akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat meningkat. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan produksi penjualannya.4) AncamanIKM Pak Ali memiliki banyak pesaing. Bahwa saat ini ada begitu banyak perusahaan sejenis yang memproduksi Gula Kelapa dengan harga dan kualitas yang dihasilkan bervariasi. Dengan keadaan ini, perusahaan dituntut untuk dapat terus memiliki keunggulan bersaing, sehingga perusahaan akan tetap hidup dan bersaing secara sehat.Berdasarkan analisa aspek-aspek diatas maka dapat disimpulkan bahwapengembanganUsaha Kelapa layak dilaksanakan.

B. SaranDilihat dari hasil analisa dan pembahasan yang ditinjau dari beberapa aspek maka usaha pengolahan nira kelapa menjadi Gula Kelapa IKM Pak Alilayak untuk dikembangkan, selain itu bahan baku juga mudah diperoleh di Kabupaten Kubu Raya. Maka dari itu kami menyarankan agar investor dalam hal ini pihak bank dapat memberikan investainya kepda IKM Pak Ali.Selain itu, diharapkan kepada pemerintah setempat lebih memperhatikan perkembangan IKM dalam rangka peningkatan pendapatan penduduk dan devisa daerah.

DAFTAR PUSTAKAAkademi Teknik Industri. 2014. Buku Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir Akademi Teknik Industri Makassar, Departemen Perindustrian Republik Indonesia. PenerbitAkademi Teknik Industri, Makassar.Amin I. 2012. Ekonomi Teknik Bahan Ajar. Akademi Teknik Industri Makassar, Makassar.AnonymousdalamWidiantoko, R, K. 2011. http://lordbroken.wordpress.com/2011/04/03/pembuatan-gula-kelapa/ [11 juni 2014 21.37 wita]Badan Standar Nasional http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sniBPS Kabupaten Kubu Raya. http://kuburayakab.bps.go.id[25 juni 2014 00.19 wita]BPS Kabupaten Pontianak. http://pontianakkab.bps.go.id/[25 juni 2014 00.19 wita]Christian, P. 2011. Modifikasi Proses Produksi dan Perancangan Pengendalian Proses Produksi Gula Kelapa Skala IRT (Studi Kasus di IRT Gula Kelapa di Desa Sumber Ringin, Kabupaten Blitar). Tesis. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.Daniel D. 2009. Anlisis Kelayaka Pabrik. Penerbit PT Garmedia Pustaka Utama, Jakarta.Dyanti, 2002. Studi Kompratif Gula Merah Kelapa dan Gula Merah Aren. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Ekowati, S. W. 2010. Analisis Usaha Dan Nilai Tambah Gula Kelapa (Studi Kasus Di Desa Rejoagung Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi). Department of Agribisnis. UMM.Gunawan, Andang., 1999. Kombinasi Makanan Serasi: pola makan untuk langsing dan sehat, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.Hary P. 2003. Pengantar Teknik Industri. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.Issoesetiyo, Totok Sudarto. 2001. Gula Kelapa Produk Industri Hilir Sepanjang Masa. Surabaya: Arkola.KEMENPERIN. 2013. Tolak PPH 1 Persen UKM Diancam Tarif Umum. www.kemenperin.go.id. [download 16 juni 2014]Maskartini. 2014. Bulan Mei Inflasi Pontianak 0,72 %. Tribun Pontianak. 2/06/2014. [download 16 juni 2014]Profil Kabupaten Kubu Raya. http://kuburayakab.go.id[25 juni 2014 00.19 wita]Pusat Pendidikan dan PelatihanIndustri Kementerian Perindustrian. Modul STUDI KELAYAKAN BISNIS Program Kewirausahaan TPL Beasiswa.Rangkuti. 2012. Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi, PT Gramedia Pustaka Utama. Anggota Ikapi, Jakarta.Sigit, S. 1993. Analisa Break Even. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPHESoekardi. 2012. Pemanfaatan dan Pengelolaan Kelapa, Cv Yrama Widya, Jl. Permai 28 no 100, Margahayu Permai Bandung.Sudiyono, Armand, 2002\, Pengantar Pemasaran Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.Sutardi; Santoso,; Anggia. 2008. Pengaruh Pemanasan Kelapa Parut Dan Teknik Pengunduhan Terhadap Rendemen Dan Mutu Virgin Coconut Oil (VCO). http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52746 (24 juni 2014, 22:47)Wahyuni. 2005. Analisis Pemasaran Gula Kelapa. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhamadiyah Malang.Wijaya, I., Arthawan, I., & Sari, A. N. 2012. Potensi Nira Kelapa Sebagai Bahan Baku Bioetanol. Bumi Lestari Journal of Environment, 12(1), 85-92.Yuliardi S. 2012. Pemanfaatan & Pengolahan Kelapa. Penerbit CV YRAMA WIDYA. Bandung.

LAMPIRAN

Proses pemasakan nira

Pencetakan

Gula Merah

71