isi pkm-gt1

26
i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN SEKAM PADI MENJADI ASAP CAIR SEBAGAI PENGAWET PADA MEDIA BERAS SEBAGAI PENINGKATAN USAHA PENGHASILAN PENGGILINGAN PADI BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan Oleh : Ketua : Aliyanto 09510029 / Angkatan 2009 Anggota : Nela Asiah 08330015 / Angkatan 2008 Yannika Nidia Sari 09320016 / Angkatan i

Upload: asmara-kanthi

Post on 11-Nov-2015

252 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

oiu

TRANSCRIPT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN SEKAM PADI MENJADI ASAP CAIR SEBAGAI PENGAWET PADA MEDIA BERAS SEBAGAI PENINGKATAN USAHA PENGHASILAN PENGGILINGAN PADI

BIDANG KEGIATAN:PKM-GT

Diusulkan Oleh :

Ketua: Aliyanto09510029 / Angkatan 2009Anggota: Nela Asiah08330015 / Angkatan 2008 Yannika Nidia Sari09320016 / Angkatan 2009

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2013

HALAMAN PENGESAHANPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan: Pemanfaatan Sekam Padi Menjadi Asap Cair Sebagai Pengawet Pada Media Beras Sebagai Peningkatan Usaha Penghasilan Penggilingan Padi2. Bidang Kegiatan: PKM-GT3. Ketua Pelaksanaa. Nama: Anasrullahb. NIM: 08530018c. Jurusan: Teknik Elektrod. Fakultas: Teknik e. Perguruan Tinggi: Universitas Muhammadiyah Malang.f. Alamat: Jalan Tirto Utomo Gg. IV No.47 Malangg. Nomor Telp/HP: 085696215628h. E-mail: [email protected]

4. Anggota Penulis: 2 orang5. Dosen Pendamping a. Nama: Diding Suhardi, Ir. MT. b. NIP / NIDN: 070 606 65001c. Alamat Rumah: Jalan Tlaga Warna A-4 Tlogomas, Malangd. Nomor Telp/HP: 085234239998e. Email: [email protected]

Menyetujui,Ketua Program Studi Teknik Elektro

Nur Kasan, Ir. MT.NIP. 108 930 30293Malang, 27 Februari 2011

Ketua Pelaksana Kegiatan

AnasrullahNIM. 08530018

Pembantu Rektor III,

Drs. Joko Widodo, M.Si.NIP. 104 861 10039Dosen Pendamping,

Diding Suhardi, Ir. MT.NIP / NIDN. 070 606 65001

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan rahmad-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemanfaatan Sekam Padi Menjadi Asap Cair Sebagai Pengawet Pada Media Beras Sebagai Peningkatan Usaha Penghasilan Penggilingan Padi. Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menyelamatkan bumi dari bahaya polusi yang semakin hari makin mengancam keberadaan manusia di muka bumi. Dalam penyelesaian makalah ini banyak pihak yang ikut memberikan bantuan baik material maupun spiritual, sejak dari Dekan, Dosen pembimbing hingga teman sejawat. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.Harapan penulis semoga keberadaan makalah ini akan banyak memberikan manfaat bagi para pembaca, baik mahasiswa, dosen, pemerintah, dan pihak terkait sebagai referensi dalam pemanfaatan sekam padi menjadi asap cair sebagai pengawet pada media beras sebagai peningkatan usaha penghasilan penggilingan padi. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan karya tulis selanjutnya.

Malang, 28 Februari 2013

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiiiDAFTAR ISIivDAFTAR GAMBARivDAFTAR GAMBARivRINGKASANvPENDAHULUAN1Latar Belakang1Tujuan2Manfaat2GAGASAN2Kondisi Kekinian2Solusi yang Sudah Diterapkan Sebelumnya4Kondisi Kekinian4Pihak-pihak yang Dipertimbangkan dalam Mengimplementasikan Gagasan5Langkah-langkah Strategis6KESIMPULAN8DAFTAR PUSTAKA8LAMPIRAN9DAFTAR GAMBARTable 1. Area produksi, produktifitas dan produksi padi di Indonesia2Table 2. Komponen volatil asap cair dari sekam padi3

DAFTAR GAMBARGambar 1. Diagram alir pemanfaatan limbah sekam padi5Gambar 2. Diagram alir langkah-langkah pengaplikasiannya6Gambar 3. Langkah produksi beras bakar7

EFFEKTIFITAS PEMBERIAN ASAP CAIR PADA BERAS TERHADAP DAYA TAHAN PADA MEDIA BERAS DENGAN Intergasi LIMBAH SEKAM PADIAnasrullah, Khoirul Umam, Yannika Nidia SariJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

RINGKASAN

Berdasarkan data (Perpadi, 2012) data pada 2008 total penggilingan padi di Indonesia 110.452 unit terdiri dari : PPB 4.950 unit, PPS 15.102 unit, PPK 90.400 unit. Produksi gabah kering giling sekitar 54 juta ton, maka jumlah sekam yang dihasilkan lebih dan 10,8 juta ton (Press Release BPS, 2005), limbah ekam padi mencapai 20-23 % dan bobot total padi kering. Sekam padi yang selama ini digunakan sebagai pupuk tanaman dan dijual dengan harga yang murah. Padahal, dalam sekam padi terkandung senyawa fenolik terdiri senyawa volatil utama yang dapat dibuat asap cair (Wen-Chieh Sung, 2007) asap cair didapatkan dari proses destilasi. Potensi yang besar ini kurang mendapat perhatian padahal asap cair yang didapatkan dari proses destilasi dapat dijadikan pengawet makanan, sehingga pemilihan bahan kimia yang berbahaya untuk tubuh dapat alihkan pada asap cair. Usaha pemanfaatan sekam padi sampai sekarang kurang mendapat respon positif dari masyarakat dengan alasan rumitnya proses dan metodenya sedangkan hasil dengan usahanya tidak sebanding. Maka dibutuhkan sebuah gagasan yang dapat mengkonversikan limbah menjadi produk berkualitas dan menjadi usaha yang membawa profit. Kami mengajukan satu gagasan yang dapat dipertimbangkan yaitu dengan mengintegrasikan pada usaha penggilingan padi dengan memanfaatkan limbah sekam padi menjadi asap cair yang dapat diterapkan pada beras, sehingga dapat memperpanjang jangka simpan, melindungi dari kutu dan menghasilkan produk baru yaitu beras bakar. Integrasi ini adalah sekam padi dari limbah penggilingan padi dibakar sehingga menghasilkan uap, kemudian uapnya didestlasi sehingga menghasilkan asap cair.i

i

PENDAHULUANLatar BelakangProspek pengembangan usaha penggilingan padi mempunyai harapan yang cukup cerah untuk masa-masa yang akan datang karena kebutuhan akan beras masih cukup tinggi. Berdasarkan data (Perpadi, 2012) data pada 2008 total penggilingan padi di Indonesia 110.452 unit terdiri dari : PPB 4.950 unit, PPS 15.102 unit, PPK 90.400 unit. Sekam sebagai limbah penggilingan padi jumlahnya mencapai 20-23 % dan bobot total gabah kering. Produksi gabah kering giling sekitar 54 juta ton, maka jumlah sekam yang dihasilkan lebih dan 10,8 juta ton (Press Release BPS, 2005). Produksi sekam di Indonesia sangat melimpah sehingga apabila tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan, sedangkan lingkungan tidak dapat menguraikan sekam dengan cepat karena sekam memiliki kandungan selulosa yang tinggi (Munarso. 1995). Sekam padi yang selama ini digunakan sebagai pupuk tanaman dan dijual dengan harga yang murah. Padahal, dalam sekam padi terkandung senyawa fenolik terdiri senyawa volatil utama adalah proporsi turunan fenol adalah sekitar 25% dalam persiapan asap padat dan 65% dalam persiapan asap cair (Wen-Chieh Sung, 2007). Asap cair didapatkan dari proses destilasi. Beras yang diberi asap cair dapat bertahan setelah dimasak dapat bertahan selama 2 hari. Selain itu, asap cair dapat menjaga beras agar aman dari serangan kutu beras dan sebagai pengawet beras (Naka et al, 2004). Berarti, potensi sekam padi begitu besar dan memiliki nilai jual yang yang tadinya tidak ada harganya. Bahan kimia yang biasa digunakan pedagang misalkan pemutih untuk mempercantik beras yang harganya Rp 30 ribu hingga Rp 200 ribu atau formalin sebagai pengawet yang dijual sekitar Rp. 7.000,- per liter (Tempo, 2007). Dibandingkan dengan asap cair menurut (Setiadji, 1992) dalam 15 kg tempurung kelapa akan menghasilkan 25 liter asap cair dengan harga Rp. 30.000,00/liter, sehingga asap cair lebih baik daripada bahan kimia berbahaya sebagai pengawet atau pemercantik makanan.Potensi yang besar dilihat dari banyaknya sekam padi dari penggilingan padi, kurang mendapatkan perhatian. Padahal, sekam padi memiliki beberapa unsur kimia yang dapat dijadikan produk yang memiliki harga jual yang lebih tinggi bahkan dari produk aslinya beras. Sudah selayaknya pemilihan serta penggunaan teknologi yang tepat dalam mengatasi masalah limbah tersebut yang dapat di integrasikan. Usaha pemanfaatan sekam padi sampai sekarang kurang mendapat respon positif dari masyarakat dengan alasan rumitnya proses dan metodenya sedangkan hasil dengan usahanya tidak sebanding. Melalui gagasan tertulis yang kami ajukan ini, ingin memperkenalkan sebuah teknologi inovasi Integrasi mutu dan penghasilan sebagai upaya pemanfaatan limbah menjadi produk berkualitas dan menjadi usaha yang membawa profit. Integrasi pada usaha penggilingan padi dengan memanfaatkan limbah sekam padi yang dibakar sehingga menghasilkan uap, kemudian uapnya didestlasi sehingga menghasilkan asap cair yang akan diberikan pada beras maka disebut beras bakar. Baras bakar yang memiliki jangka simpan lebih lama, terlindung dari kutu dan menghasilkan produk sampingan berupa arang sebagai briket arang.

TujuanMemaparkan gagasan tertulis mengenai pemanfaatan sekam padi yang sudah diterapkan, sehingga dapat memberikan solusi yang tepat untuk pemanfaatan sekam padi yang lebih diterima masyarakat. Selain itu untuk pemanfaatannya juga mendatangkan profit bagi masyarakat dan usaha penggilingan padi. ManfaatPenulisan gagasan tertulis ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada masyarakat, swasta, dan pemerintah mengenai pemanfaatan sekam padi yang maksimal, sebagai solusi untuk beberapa masalah yang ada dapat terselesaikan. Selain itu juga untuk dapat mempelajari pemanfaatan yang tepat dan mendatangkan profit lebih besar. GAGASANKondisi Kekinian Isu yang berkembang di masyarakat tentang zat-zat kimia berbahaya biasanya digunakan untuk keperluan mempercantik tampilan fisik dan peningkatan jangka simpan antara lain : pelicin, pewangi, pemutih, pembunuh kutu, formalin, boraks dan lain-lain (Viva News.com, 2012). Bahan kimia yang biasa digunakan pedagang misalkan pemutih untuk mempercantik makanan yang harganya Rp 30 ribu hingga Rp 200 ribu atau formalin sebagai pengawet yang dijual sekitar Rp. 7.000,- per liter (Tempo, 2007). Dibandingkan dengan asap cair menurut dalam 15 kg tempurung kelapa akan menghasilkan 25 liter asap cair dan dijual dengan harga berkisar Rp.30.000/liter (Setiadji, 1992). Maka, lebih baik menggunakan asap cair sebagai pengawet makanan dan mempercantiknya.Peningkatan produksi komoditas padi setiap tahunnya secara langsung meningkatkan sekam padi. Pada tahun 2008 produktifitas padi mencapai 60.279.897 ton, dengan demikian produksi sekam padi sebesar 20-30 % dan proses penggilingan padi dapat mencapai 12.055.979.4-18.083.969,1 ton (Biro Pusat Statistik. 2008).

Table 1. Area produksi, produktifitas dan produksi padi di IndonesiaSumber: (Biro Pusat Statistik. 2008)Prospek pengembangan usaha penggilingan padi mempunyai harapan yang cukup cerah untuk masa-masa yang akan datang karena kebutuhan akan beras masih cukup tinggi. Berdasarkan data (Perpadi, 2012) data pada 2008 total penggilingan padi di Indonesia 110.452 unit terdiri dari : PPB 4.950 unit, PPS 15.102 unit, PPK 90.400 unit.Smoke Liquid atau lebih dikenal sebagai asap cair merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan bahan yang banyak mengandung karbon serta senyawa - senyawa lain, bahan baku yang banyak digunakan sekarang ini adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu dan lain sebagainya. Asap cair dapat memiliki fungsi penghambat perkembangan bakteri dan aman sebagai pengawet alami, hal ini karena di dalam distilat asap terkandung senyawa: phenolat 4.13%, karbonil 11.3%, dan asam 10.2%. Sifat antioksidan dan antimikroba terutama diperoleh dari senyawa-senyawa phenol yang merupakan salah satu komponen aktif dalam asap cair. Asap cair dapat dimanfaatkan untuk bebagai keperluan diantaranya sebagai bahan pengawet makanan.Senyawa-senyawa yang terkandung pada asap cair dari sekam padi antara lain dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Table 2. Komponen volatil asap cair dari sekam padiSumber: (Wen-Chieh Sung, 2007).Senyawa fenolik terdiri senyawa volatil utama. Beberapa penulis telah mengusulkan proporsi turunan fenol adalah sekitar 25% dalam persiapan asap padat dan 65% dalam persiapan asap cair (Wen-Chieh Sung, 2007).Berdasarkan bebrapa hal diatas bahwa sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai asap cair. Pengaplikasiannya dapat diterapkan di penggilingan padi dimana sekam padi dapat digunakan asap cair dan asap cairnya dapat dipergunakan sebagai pengawet beras. Integrasi inilah yang akan memudahkan pengusaha penggilingan padi dengan pemanfaatan sekam padi sebagai pengawet beras sebagai penunjang produknya.Solusi yang Sudah Diterapkan SebelumnyaUsaha-usaha pemanfaatan sekam padi yang pernah diterapkan kurang effektif. Sehingga perlu dibutuhkan inovasi teknologi yang lebih effisien dan effektif untuk diterapkan sekaligus menguntungkan. Beberapa pemanfaatan limbah sekam padi yang telah diterapkansebelumnya, antara lain:1. Pemanfaatan arang sekam padi sebagai pupukorganikSekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk pupuk organik yang dapat menambah unsur hara dalam tanah tetapi nilai ekonomisnya masih rendah sehingga perlunya dicari alternatif lain yang lebih bermanfaat. (PRISTIWI TRY ENGGARWATI, 2011)2. Pemanfaatan arang sekam padi sebagai batu bataHasil pembakaran sekam padi menghasilkan abu yang mengandung silica tinggi dalam bentuk amorphous.kandungan silica inilah yang menjadi vitamin untuk menambah nilai kuat tekan batako sehingga kekuatannya lebih tinggi disbanding batako konvesional. (Abdullah Faqih, 2011). Tetapi, untuk menghasilkan abu sekam padi perlu dibakar terlebih dahulu dan biaya untuk pembakarannya memerlukan biaya yang tidak seimbang dengan pemanfaatannya yang menghasilkan batako.3. Pemanfaatan sekam padi sebagai bahan bakar alternatifPernanfaatan lirnbah sekam padi sebagai sumber energi terbarukan mampu menghasilkan panas (nilal kalor) yang baik untuk digunakan dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari. Alfia Annur Aini Azizi, 2011) Pemanfaatan ini hanya seperti angin lalu karena masyarakat tetap memilih bahan bakar fosil karena lebih effisien.4. Pemanfaatan sekam padi sebagai pakan ternakKandungan energi, protein, vitamin B dan beberapa mineral dalam dedak padi cukup tinggi, namun beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dedak padi yang dapat digunakan dalam susunan ransum unggas tidak lebih dari 30%. Adapun pada ransum komersial penggunaannya sangat terbatas, yaitu berkisar antara 10 - 20% karena dapat menurunkan ketersediaan biologis mineral-mineral tertentu, terutama untuk ayam pedaging dan anak ayam yang sedang tumbuh. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya fraksi Non Detergent Fiber (Firdaus Tri Lutfi , 2012). Walaupun dedak padi yang dipakai banyak orang yang menganggap sekam padi juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Padahal sengat membahayakan karena masih mengandung silica yang tinggi sehingga membahayakan ternak. Kondisi KekinianZat-zat kimia berbahaya biasanya digunakan untuk keperluan mempercantik tampilan fisik dan peningkatan jangka simpan antara lain : pelicin, pewangi, pemutih, pembunuh kutu, formalin, boraks dan lain-lain (Viva News.com, 2012). Formalin zat kimia yang biasa digunakan pedagang makanan untuk mengawetkan barang dagangan, sangat berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan formalin dapat mengakibatkan iritasi pada saluran napas, muntah-muntah, kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokkan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.Pemanfaatan sekam padi yang kurang effektif karena setiap proses pemanfaatannya silica yang ada dalam sekam padi tidak hilang dan itu dipergunakan. Misalnya pemanfaatan pada pupuk organic, pupuk organic yang diberikan pada tumbuhan tentunya petani juga akan sering memeriksa tanamannya tetapi silica yang ada didalam sekam padi masih ada dan dapat membahayakan petani tersebut. Pemanfaatan sekam padi ini masih dalam skala kecil, sehingga untuk penanggulangan limbah ini masih lambat. Maka dari itu dibutuhkan teknologi atau metode yang tepat untuk megatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan merubahnya menjadi asap cair, karena dengan ini dapat memanfaatkan sekam padi dalam skala besar dan untungnya pun lebih besar karena harga asap cair sekarang ini mencapai Rp. 30.000/liter.Apabila gagasan baru ini diterapkan akan menjadi solusi yang tepat karena yang diingikan banyak orang adalah proses yang mudah dan menghasilkan banyak keuntungan. Berikut skema pembuatan dan pengaplikasian asap cair pada penggilingan padi.

Gambar 1. Diagram alir pemanfaatan limbah sekam padiPihak-pihak yang Dipertimbangkan dalam Mengimplementasikan Gagasan 1. Gagasan ini akan dapat terimplementasikan dengan baik jika adanya dukungan dari berbagai pihak, yakni dari pemerintah, pihak swasta yang bergerak dalam kegiatan industri penggiligan padi, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan dan industri. Berikut peran yang harus dilakukan oleh pihak yang harus bekerja sama mensukseskan gagasan ini:2. Gabungan kelompok tani atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Suatu daerah perannya memberikan sosialisasi kepada anggota untuk memanfaatkan sekam padi sebagai bahan baku asap cair dan dapat menunjang ekonomi anggota kelompok.3. Pemerintah peranannya memberikan kontribusi yang lebih untuk pemanfaattan limbah sekam padi,menyediakan dana pengembangan dan membantu asap cair yang dihasilkan dan berasnya.4. Dinas Pertanian suatu daerah perannya mengawasi apa yang ada atau dijalankan oleh kelompok tani atau melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan memberikan kontribusi melalui dana untuk membantu mengembangkan usaha kelompok tani dan LSM.5. Pabrik Penggilingan padi peranannya menyiapkan bahan baku sekam padi sebagai asap cair atau bahkan pabrik sekam padi langsung menerapkannya untuk beras yang dihasikan sehingga dapat meningkatkan mutu dari beras tersebut.Gagasan ini akan terwujud apabila ada kemauan untuk maju dan konsistensi semua pihak. Pada intinya semua pihak yang terkait dalam gagasan ini dapat memberikan dukungan sepenuhnya untuk mengimplementasikan ini.Langkah-langkah Strategis Adapun pelaksanaan inovasi hujan buatan sebagai upaya pemanfaatan sekam padi yang menguntungkan yaitu ada beberapa tahapan yaitu:

Gambar 2. Diagram alir langkah-langkah pengaplikasiannya1. Perancangan dan pembuatan destilasiPerancangan meliputi dimensi-dimensi dari komponen destilasi antara lain:Ketel penyuling, kondensor, pompa air, pipa-pipa air, tungku pemanas dan wadah asap cair. Pembuatan destilasi hanyalah pembuatan ketel penyuling karena pompa air, kondensor, pompa air, pipa-pipa air, tungku pemanas dan wadah asap cair tersedia dipasaran. Jadi tidak perlu membuat sendiri hanya membeli.2. Analisis asap Analisis asap cair diperlukan untuk mengetahui kandungan asap cair dari hasil destilasi yang dihasilkan. Apabila dalam pengujian layak untuk diterapkan pada beras, maka akan diterapkan. 3. Modifikasi penggilingan padi dengan menambahkan destilasi yang telah dibuat dan menambah alat penyaji asap cair pada penggilingan padi.4. Penyajian pada berasTahap ini uji penyajian asap cair dengan metode penyemprotan dengan alat yang sudah dibuat sebelumnya. 5. Pengemasan dan penjualanPengemasan adalah tahap terakhir dalam produksi beras bakar ini digunakan untuk menyimpan dan persiapan untuk pemasaran. Penjualan adalah hal yang sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak karena kebanyakan produk baru akan sulit mendapatkan kepercayaan. Tetapi, ini adalah produk baru atau bahkan belum ada dipasaran dan peluang untuk usaha ini sangat menjanjikan dilihat dari potensi bahan baku, konsumen dan tempat. Maka dari itu konsistensi untuk memajukan industri dalam negeri sangat perlu diparhatikan.Langkah yang paling perlu perhatian adalah proses produksi beras tetapi, sebelum itu perlunya sket yang jelas dari perancangan alat dan penerapannya Berikut ini adalah skema instalasi destilasi dan penerapan asap cair.Gambar 3. Langkah produksi beras bakarKESIMPULANSekam padi dapat dijadikan asap cair sebagai pengganti bahan kimia berbahaya, seperti formalin, borak dan pemutih yang biasa digunakan sebagai dan mempercantik makanan. Sekam padi yang keberadaannya melimpah di Indonesia yang merupakan negara agraris (berbasis pertanian) dan harganya terjangkau. Pemanfaatan Iimbah sekam padi sebagai usaha baru mampu menghasilkan keuntungan untuk masyarakat. Penggilingan padi yang terintegrasi akan mendapatkan untung lebih dari pemanfaatan sekam padi dengan merubahnya menjadi sekam padi. Selain itu, bahaya limbah sekam padi dapat dikondisikan dengan sendirinya melalui pemanfaatannya yang cukup menguntungkan.DAFTAR PUSTAKAAbdullah Faqih. (2011). Beton Ringan Sebagai Alternatif Material Tahan Gempa. PKM-GT .Alfia Annur Aini Azizi. (2011). Pemanfaatax Linibah Sekani Padi Sebagai Alternatif. PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA. Beton Ringan Sebagai Alternatif Material Tahan Gempa. Biro Pusat Statistik. 2008. Area produksi. produktifiias dan produksi padi di Indonesia.http://www.bps.go.id/sector/ai.ri/panganItab1e 1 .html. [24 Desember 2012] Firdaus Tri Lutfi . (2012). Pemanfaatan Hasil Samping Penggilingan Padi dalam Menunjang Sistem Agroindustri di Pedesaan. Skripsi .Majalah Tempo On-line. Hidup Bersama Beras Berpemutih. 5 Februari, 2007Setadji Bambang Msc, PHd. 1992. Virgin natural oil. BogorMunarso. 1995. Sekam Padi. http://disperindag-jabar.go.id/ [14 April 2012]. Naka Kazuo. 2004. Method for Pre-processing of Dried Food. US Patent No. 67887171. USAPerpadi Program & Kebijakan Revitalisasi Penggilingan Padi [Report].- Indonesia: Direktorat Jendral Pengolahan dan pemasaran Hasil Pertanian, 2012.Press Release BPS. 2005. Produksi Padi Tahun 2005. http://www.bps.go.idlreleases/Production Of Paddy Maize And Soybea ns/Bahasa Indonesia/index.html [20 Desember 2012].PRISTIWI TRY ENGGARWATI. (2011). PEMANFAATAN LIMBAH (SEKAM PADI DAN SABUT. skripsi Wen-Chieh Sung. 2007. Volatile Components Detected in Liquid Smoke Flavoring Preparations from Two Types of Rice Hull. Department of Health and Nutrition, Chia-Nan University of Pharmacy and Science. Tainan-Taiwan Viva News.com. Penyebab Beras Miskin Bau dan Berkutu. Senin, 23 April 2012

LAMPIRAN1. Biodata Ketua serta Anggota Pelaksana PKMKetua Pelaksana a. Nama Lengkap: Nela Asiahb. Tempat/tanggal lahir: Ponorogo, 29 April 1993c. Alamat Rumah: Ds. Paringan RT.05 RW.01 Jenangan-Ponorogod. Alamat di Malang: Jl. Tlogomas GG.15A. No.12e. Telp/E-mail. : 085334293591 /[email protected]. Malang, 14 Juli 2012 Ketua Pelaksana (Nela Asiah)(201110070311017)Waktu untuk PKM: 5 bulang. Pengalaman OrganisasiNo.Nama OrganisasiTahun

1.KSR-PMI UMM sebagai anggota2011- sekarang

2HMJ HIMABIO sebagai anggota bidang jurnalis2012- sekarang

Anggota Pelaksana 1a. Nama Lengkap: Ali Yantob. TTL: Banyuwangi, 19 Juli 1991c. Alamat Rumah: Dusun Rejo Agung RT/RW: 03/01 Pesanggarand. Alamat di Malang: Perum Batu Permai H. 11e. Telp./ E-mail: 081336024093 / [email protected]. Malang, 14 Juli 2012 Anggota Pelaksana 1(Aliyanto) NIM. 09510029Waktu untuk PKM: 5 bulang. Pengalaman OrganisasiNo.Nama OrganisasiTahun

1.Taem M-ATC UMM sebagai Asisten2009-Sekarang

2.LSO-Otomotif sebagai Ka. Bid Penelitian2010-2011

Anggota Pelaksana 2a. Nama Lengkap: Riki Dwi Ratnob. TTL: Batu, 05 Desember 1990c. Alamat Rumah: Jl. Serda Hariadi No. 73, Batud. Alamat di Malang: -e. Telp. / E-mail: 083834979818/[email protected]. Malang, 14 Juli 2012Anggota Pelaksana 2 (Riki Dwi Ratno) NIM. 09510025Waktu untuk PKM: 5 bulang. Pengalaman OrganisasiNo.Nama OrganisasiTahun

1.Sebagai Anggota Karang Taruna2007-2009

2.Peserta Lomba LKS Otomotif 2007-2008

Anggota Pelaksana 3a. Nama Lengkap: Raflyb. TTL: Tarakan, 27 Mei 1990c. Alamat Rumah: Jl. Kusuma Bangsa RT/RW : 01/01 Tarakand. Alamat di Malang: Jl. Notojoyo No. 53 Ae. Telp. /E-mail: 081233966814/ [email protected]. Malang, 14 Juli 2012Anggota Pelaksana 3(Rafly) NIM. 09510005Waktu untuk PKM: 5 bulang. Pengalaman OrganisasiNo.Nama OrganisasiTahun

1.LSO-Otomotif sebagai Anggota2011-2012

2.Juara Lomba Sepak bola Se-Tarakan2008-2009

2. Biodata Dosen Pembimbinga. Nama Lengkap dan Gelar: Ir. Ali Mokhtar MT.b. Alamat/No. Telepon: Jl. Mertojoyo A9 Malang/0811360358c. Pangkat/Golongan, NIP.: Lektor Kepala / IVb, 108.9109.0234d. Jabatan Struktural: Pembantu Dekan IIe. Fakultas/Program Studi/PT: Teknik/Mesin/UMMf. Bidang Keahlian: Konversi Energig. Penelitian yang Telah Dilakukan2010: Catalityc Converter Jenis Lubang Horizontal Untuk Mengurangi Emisi Kendaraan Bermotor.2011: Catalityc converter jenis katalis pipa tembaga berlubang untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor.

.

Malang, 14 Juli 2012 Dosen Pembimbing(Ir. Ali Mokhtar MT.) NIP. 108.9109.0234