isi teksam

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keaktifan mahasiswa utamanya dalam keaktifan berorganisasi merupakan hal yang penting. Didalam dunia kampus mahasiswa dituntunt bersaing untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan yang salah satunya adalah dengan mengikuti kegiatan diluar perkuliahan seperti mengikuti kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi ini penting karena dapat menambah wawasan, menambah pengalaman, berlatih bersosialisasi, dapat melatih diri sebagai pemimpin dan bertanggung jawab. Mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang mampu secara aktif mengembangkan kognitif, afektif, serta motoriknya secara seimbang. Sehingga salah satu indikator mahasiswa yang ideal adalah bukan hanya dari faktor kegiatan perkuliahan seperti belajar tetapi juga dari faktor keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) , salah satu institut di Indonesia yang mempunyai tujuan agar mahasiswanya dapat berkembang baik dari segi hardskill maupun softskill. Mahasiswa S1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS angkatan 2013. Angkatan 2013 dipilih karena pada tahun ini angkatan 2013 menjalani masa perkuliahan tahun ke dua dimana mahasiswa baru dapat aktif menjadi bagian inti dari organisasi.

Upload: reza-mustofa

Post on 03-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

nn

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Keaktifan mahasiswa utamanya dalam keaktifan berorganisasi merupakan hal yang penting. Didalam dunia kampus mahasiswa dituntunt bersaing untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan yang salah satunya adalah dengan mengikuti kegiatan diluar perkuliahan seperti mengikuti kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi ini penting karena dapat menambah wawasan, menambah pengalaman, berlatih bersosialisasi, dapat melatih diri sebagai pemimpin dan bertanggung jawab.

Mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang mampu secara aktif mengembangkan kognitif, afektif, serta motoriknya secara seimbang. Sehingga salah satu indikator mahasiswa yang ideal adalah bukan hanya dari faktor kegiatan perkuliahan seperti belajar tetapi juga dari faktor keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) , salah satu institut di Indonesia yang mempunyai tujuan agar mahasiswanya dapat berkembang baik dari segi hardskill maupun softskill. Mahasiswa S1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS angkatan 2013. Angkatan 2013 dipilih karena pada tahun ini angkatan 2013 menjalani masa perkuliahan tahun ke dua dimana mahasiswa baru dapat aktif menjadi bagian inti dari organisasi.

Pada penelitian ini digunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana untuk menentukan kerangka sampling dan unit sampling dari populasi yang sudah ditentukan atau yang akan diteliti. Sampling Klaster 1 tahap adalah sampling acak dimana terdapat kelompok-kelompok yang homogen didalam suatu populasi (Denny, 2013). Penelitian ini akan menggunakan metode sampling klaster 1 tahap ini karena populasi yang ingin diamati jumlahnya cukup besar dan kelompok-kelompok yang ada didalam populasi tersebut homogen. Keuntungan menggunakan klaster 1 tahap ini adalah unit sampling yang diamati akan terpusat disuatu kelompok sehingga memudahkan dalam proses survei. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui nama-nama mahasiswa yang terpilih menjadi sampel, sehingga pada penelitian selanjutnya dapat digunakan untuk melihat tingkat keaktifan mahasiswa yang terpilih menjadi sampel.

Populasi yang diamati adalah seluruh Mahasiswa S1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya angkatan 2013, kerangka samplingnya adalah daftar nama mahasiswa S1 yang ada dijurusan pada Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dan unit samplingnya adalah jurusan pada Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dan yang disurvei adalah mahasiswa S1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya angkatan 2013.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Cahyaningrum (2007) yang berjudul Tugas Teknik Sampling Rancangan Sampling Klaster Satu Tahap di Area Parkir ITS. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui rancangan sampling klaster yang akan digunakan untuk meneliti banyaknya sepeda motor honda di Parkiran ITS. Hasil penelitiannya berupa gambar rancangan sampling klaster satu tahap di area parkir ITS.

1.2 Rumusan MasalahRumusan - rumusan masalah yang akan dipaparkan dalam pembahasan dari penelitian kali ini diantaranya.1. Bagaimana karakterisik pada data mahasiswa di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana?2. Bagaimana populasi di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana?

3. Bagaimana kerangka sampling di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana?

4. Bagaimana unit sampling di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana?5. Klaster manakah yang menjadi sampel terpilih di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana?

6. Bagaimana pemetaan di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana?

1.3 Tujuan PenelitianTujuan yang ingin didapatkan dalam pembahasan dari penelitian kali ini diantaranya.1. Mendeskripsikan data mahasiswa di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana.2. Menentukan populasi di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana.

3. Menentukan kerangka sampling di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana.

4. Menentukan unit sampling di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana.

5. Menentukan klaster yang menjadi sampel terpilih di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana.6. Dapat memetakan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana.1.4 ManfaatAdapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian kali ini yaitu sebagai berikut.1. Peneliti mampu mengetahui populasi dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya dengan menggunakan rancangan klaster satu tahap SAS.

2. Peneliti mampu mengetahui metode atau rancangan yang digunakan dalam penelitian kali ini tepat atau tidak.

3. Hasil penelitian ini mampu digunakan sebagai indikator keaktifan dalam kegiatan akademik dan non-akademik bagi mahasiswa, fakultas dan institut.1.5 Batasan MasalahBatasan masalah dalam penelitian kali ini yaitu hanya menggunakan mahasiswa dari jurusan yang termasuk dalam Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya angkatan 2013 dengan prodi S1. Namun pada penelitian ini hanya sebatas menentukan nama-nama mahsiswa yang terpilih menjadi sampel dengan metode klaster tahap SAS.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Statistika DeskriptifStatistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif memeberikan informasi hanya mengenai data yang dipunayai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus data induknya yang lebih besar. Penyusunan table, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran termasuk dalam kategori statistika deskriptif. (Walpole, 1995)2.1.1 Pie Chart

Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif menggunakan lingkaran yang dibagi menjadi beberapa sektor yang ukuran relatifnya sesuai dengan proporsi kuantitas.

Gambar 2.1 Simulasi Pie Chart2.2Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel acak sederhana (Simple Random Sampling) adalah suatu cara pengambilan sampel dimana tiap unsur yang membentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Cara ini sangat mudah apabila telah terdapat daftar lengkap unsur-unsur populasi.Pengambilan sampel acak yang dilakukan sesuai prosedur sama sekali bukan jaminan bahwa suatu sampel akan menjadi representasi sempurna dari populasi karena bisa saja terjadi pengambilan sampel secara random dalam kenyataan menghasilkan suatu sampel yang unik akan tetapi perlu pengambilan sampel secara acak harus dipahami dalam konteks proses kemungkinan apabila sampel acak diambil dari suatu populasi secara berulang-ulang maka secaraumumseluruh sampel tersebut akan mampu memberikan estimasi yang lebih akurat terhadap populasi demikian juga variabilitas atau kekeliruan dapat diestimasi dan uji signifikansi statistik juga menunjukan probabilitas hasil dgn mempertimbangkan kekeliruan pengambilan sampel (Sampling Error).Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: sampling random (probability sampling) dan sampling nonrandom (nonprobability sampling). Sampling random yaitu pengambilan sampel secara acak yang dilakukan dengan cara undian, atau tabel bilangan acak/random atau dengan menggunakan kalkulator/komputer. Sedangkan sampling nonrandom atau disebut juga sebagai incidental sampling, yaitu pengambilan sampel tidak secara acak (Fichriyana, 2013).

Beberapa pengertian dasar istilah dalam teknik pengambilan sampel adalah sebagai berikut.

2.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang diambil sangat besar, dan peneliti memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi maka peneliti perlu mendefinisikan populasi target dan populasi terjangkau baru kemudian menentukan jumlah sampel dan teknik sampling yang digunakan (Hendryadi, 2010).

2.1.2 Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi harus betul-betul representatif (Rodiyah, 2010).2.1.3 Unit SamplingUnsur (elemen) di dalam populasi yang memiliki sifat-sifat atau karakteristik yang akan diukur oleh auditor guna membuat estimasi mengenai karakteristik seluruh populasi, daftar dari seluruh unit sampling di dalam populasi disebut frame (Sukma, 2011). 2.1.4 Kerangka Sampling

Kerangka sampling adalah daftar yang berisi satuan-satuan sampling yang ada dalam sebuah populasi, yang berfungsi sebagai dasar untuk penarikan sampel. Setiap satuan sampling mempunyai nomor urut tertentu (Ramadhani, 2013).2.2Sampling Acak SederhanaPengambilan sampel acak sederhana adalah pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakanundian atautabel angka random. Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalamkomputerberisi angka-angka yang terdiri darikolomdanbaris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas. Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpapengembalian. Kelebihan dari pengembalian acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel, dan kemampuan menghitungstandard error. Sedangkan, kekurangannya adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat (Fichriyana, 2013).

2.3 Sampling Klaster

Pengambilan sampel acak kelompok dilakukan apabila akan mengadakan suatu penelitian dengan mengambil kelompok unit dasar sebagai sampel. Sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkanareanya.Setiap area memiliki jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukanwaktuyang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu. Pada penggunaan teknik sampling kluster, biasanya digunakan dua tahapan, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap kedua menentukan orang/orang atau objek yang dijadikan penelitian pada daerah yang terpilih yang dilakukan secara random.Keuntungan menggunakan teknik ini ialah dapat mengambil populasi besar yang tersebar diberbagai daerah, dan pelaksanaannya lebih mudah dan murah dibandingkan teknik lainnya. Sedangkan kelemahannya ialah jumlah individu dalam setiap pilihan tidak sama, karena itu teknik ini tidaklah sebaik teknik lainnya, selain itu ada kemungkinan penduduk satu daerah berpindah kedaerah lain tanpa sepengetahuan peneliti, sehingga penduduk tersebut mungkin menjadi anggota rangkap sampel penelitian (Fichriyana, 2013).

Gambar 2.2 Klaster 1 Tahap

Taksiran Proporsi Populasi:

dengan i = 1,2,...,n(2.1)

Keterangan:

= taksiran proporsi populasi

= banyaknya sukses dari pengamatan dari klaster ke-i

= banyaknya populasi tiap klaster ke-i

Taksiran varians dari :

(2.2)

Keterangan:

= taksiran varians dari

= taksiran proporsi populasi

= banyaknya sukses dari pengamatan dari klaster ke-i

= banyaknya populasi tiap klaster ke-i

N = banyaknya populasi

n = banyaknya klaster dalam populasi

Taksiran batas kekeliruan:

(2.3)

Keterangan:

B = taksiran batas kekeliruan

= taksiran varians dari

Menentukan ukuran sampel untuk taksiran proporsi:

(2.4)

dengan:

(2.5)

(2.5)

(2.6)

Keterangan:

= taksiran proporsi populasi

B = taksiran batas kekeliruan

= taksiran varians populasi

= banyaknya sukses dari pengamatan dari klaster ke-i

= banyaknya populasi tiap klaster ke-i

= rata-rata populasi tiap klaster

N = banyaknya populasi

n = banyaknya klaster dalam populasi

(Mendenhall, 1986) 2.4 Tinjauan Non Statistika

Pada bagian ini akan dikaji teori-teori yang berkaitan dengan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya, Tingkat Keaktifan, dan Organisasi.2.4.1Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya

Fakultas Teknologi Industri (FTI) merupakan fakultas terbesar di ITS Surabaya dengan total 8 jurusan. Jurusan-jurusan yang termasuk dalam Fakultas Teknologi Industri (FTI) antara lain Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Material dan Metalurgi, Manajemen Bisnis, dan Teknik Multimedia dan Jaringan.

2.4.2Tingkat Keaktifan Mahasiswa

Secara harfiah keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti sibuk, giat (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 17). Aktif mendapat awalanke-danan, sehingga menjadi keaktifan yang mempunyai arti kegiatan atau kesibukan. Jadi, keaktifan adalah kegiatan atau kesibukan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik. Kegiatan nonakademik antara lain kegiatan organisasi, unit kegiatan mahasiswa (UKM), kegiatan kerohanian, dan sebagainya (Az-Zauhari, 2013).2.4.3OrganisasiOrganisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang di susun dalam kelompok-kelompok yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan (Juhari, 2013).BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan untuk pembuatan kerangka sampling dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang diambil dari Integra ITS. Pengambilan data dilakukan pada hari Sabtu Minggu, tanggal 15-16 November 2014 pada pukul 09.00 selesai WIB di ITS.

Sumber data yang digunakan untuk pra-survei dalam penelitian ini adalah jenis data primer yang diambil langsung dengan cara survei kepada 89 mahasiswa Fakultas Tekologi Industri (FTI) ITS. Pengambilan data dilakukan pada hari Selasa tanggal 18 November 2014 pada pukul 13.00 selesai WIB di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS.3.2 Topik Penelitian

Pada penelitian ini populasi yang topiknya adalah keaktifan organisasi mahasiswa. Keaktifan mahasiswa penting diketahui karena mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang mampu secara aktif mengembangkan kognitif, afektif, serta motoriknya secara seimbang. Sehingga salah satu indikator mahasiswa yang ideal adalah bukan hanya dari faktor kegiatan perkuliahan seperti belajar tetapi juga dari faktor keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi. Pada penelitian ini akan diamati adalah seluruh mahasiswa S1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS 2013 sejumlah 1151. Klasternya adalah 8 jurusan prodi S1 angkatan 2013 yang ada di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS. Klaster pada penelitian ini yaitu jurusan teknik mesin dengan 207 mahasiswa, teknik elektro dengan 199 mahasiswa, teknik kimia dengan 166 mahasiswa, teknik fisika dengan 147 mahasiswa, teknik industri dengan 174 mahasiswa, manajemen bisnis dengan 48 mahasiswa dan teknik multimedia dan jaringan dengan 47.

Penelitian ini menggunakan Sampling Klaster 1 tahap dengan pengambilan sampel menggunakan Sampling Acak Sederhana untuk menentukan sampel yang terpilih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nama-nama mahasiswa yang terpilih menjadi sampel untuk dilakukan analisis proporsi terhadap keaktifan organisasi mahasiswa tersebut. Untuk menentukan sampel yang terpilih maka dilakukan pra-survei kepada mahasiswa, pra- survei sendiri dilakukan sebanyak 10% dari tiap klasternya. Setelah pra-survei dilakukan maka dilakukan perhitungan dengan tingkat kesalahan yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu sebesar 0,25 maka akan didapatkan jumlah sampel yang terpilih yaitu sebanyak 4 jurusan. Klaster yang terpilih tersebut dipilih mnggunakan metode samplig acak sederhana dengan mengambil angka acak sebanyak 4 angka. Sehingga klaster yang terpilih adalah jurusan teknik industri, teknik kimia, teknik mesin dan teknik multimedia dan jaringan. Berikut perhitungan untuk mendapatkan sampel terpilih:Tabel 3.1 Hasil pra-surveiNo.Jurusanmiai

1Teknik Mesin20718

2Teknik Elektro19914

3Teknik Kimia16613

4Teknik Fisika1477

5Teknik Industri17415

6Material Metalurgi16315

7Manajemen Bisnis484

8Teknik Multimedia Jaringan473

B = 0.25

Sehingga sampel klaster yang akan diambil sebanyak 4 jurusan.

3.3 Langkah AnalisisLangkah-langkah analisis penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menentukan topik dan metode penelitian.2. Menentukan populasi dan kerangka sampling.3. Mendeskripsikan karakteristik populasi.4. Menentukan alokasi sampel.5. Melakukan pra-survei.6. Menentukan jumlah sampel dengan menggunakan alokasi sampel proporsi.7. Menentukan klaster-klaster yang terpilih dengan menggunakan metode sampling acak sederhana.8. Melakukan pemetaan.9. Menarik kesimpulan dan saran.3.4 Diagram AlirDiagram alir dari langkah analisis penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1 Diagram AlirBAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN4.1 Karakteristik Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) 2013. Pada sub bab ini akan dianalisis mengenai karakteristik dari populasi tersebut. Analisis yang akan dilakukan menggunakan pie chart adalah sebagai berikut.

Gambar 4.1 Pie Chart

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa untuk persentase jumlah mahasiswa S1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) 2013 yang tertinggi adalah jurusan teknik mesin dengan 18% selanjutnya adalah jurusan teknik elektro dengan 17%. Untuk persentase jumlah mahasiswa S1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) 2013 yang paling terendah adalah jurusan manajemen bisnis dan teknik multimedia dan jaringan masing-masing sebesar 4%.

4.2 Selesai

Mulai

Menentukan Topik dan Metode Penelitian

Manarik Kesimpulan

Melakukan Pemetaan

Sampling

Menentukan Klaster Terpilih

Sampling

Melakukan Pra-Survei

Terpilih

Sampling

Menentukan Jumlah Sampel

Sampling

Mendeskripsikan Karakteristik Populasi

Menentukan Populasi dan Kerangka Sampling

Mulai

_1478113047.unknown

_1478113055.unknown

_1478113059.unknown

_1478281872.unknown

_1478281874.unknown

_1478281875.unknown

_1478281876.unknown

_1478281873.unknown

_1478113061.unknown

_1478113062.unknown

_1478113060.unknown

_1478113057.unknown

_1478113058.unknown

_1478113056.unknown

_1478113051.unknown

_1478113053.unknown

_1478113054.unknown

_1478113052.unknown

_1478113049.unknown

_1478113050.unknown

_1478113048.unknown

_1478113043.unknown

_1478113045.unknown

_1478113046.unknown

_1478113044.unknown

_1478113040.unknown

_1478113042.unknown

_1478113039.unknown