isolasi dan karakterisasi senyawa- senyawa pemanis …

3
KOMUNIKASI SINGKAT ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA- SENYAWA PEMANIS DARI DAUN SAGA MANIS ( ABRUS PRECATORIUS L.) Sltllsnljah S.P.; Sri Hartatl ; Leonardus B.S.Kardono Puslitbang Kimia Terapan-LIPI Kawasan PUSPIPTEK,Serpong, Tangerang 15310 INTI SARI Telah diduga bahwa senyawa pemanis dari daun saga manis (Abrus precatorius LJ adalah senyawa glycyrrhiVn. Akan tetapi;menuru:pustoka terbaru; daun saga manis yang tumbuh di Miami, (Florida -US4), menunjukkan bahwa daun. saga manis tidak mengandung glycyrrhiVn. Senyawa pemanlsnya adalah senyawa- senyawa glikosida dari golongan triterpen« CYCloarlalU: abeusosidaA,B,C dan D, yang mempunyai kemanisan 30-100 kali manlsnya gula. Apabila dibandingkan dengan daun saga manis dari Miami, (Florida-USA) daun saga manis yang diperolen dari Bandung, (Indonesia), temyata mempunyai penampilan kromatografi lapis tipis yang berbeda untuk senyawa-senyawa glikosidanya. Dengan cara fraksinasi bioaktivuas terarah , lelah dapat diisolasi dan dikaraklerisasi beberapa senyawa pemanis dari tiaun saga manis yang berasal dari Bandung. Senyawa- senyawa pemanis tersebui munglcin mempunyai peluang sebagai pengganti gula untuk konsumsipenderita diabetes dan obesitas. ABSTRACT The sweet principles of A.precatorius leaves had been claimed as glycyrrihizin compound. The recent publication however showed that A. precatorius leaves, plant materials collected in Miami (Florida-US4), do not contain glycyrrhizin.. The sweet tasting compound are triterpene cycloortan« glycosides, i.« : abrusoside A.B,C and D, having sweetness potencies in the range 30-100 times greater than sucrose. Compare to theA.precalorius leaves from Miami (Florida - USA), the glycosides of A. precatorius leaves collected in Bandung, (Indonesia), showed different thin layer chromatographic performance. - By using techni~ of bioactivity guided fractionation, some sweet compounds in A.precatorius leaves from Bandung could be isolated and characteriud. These compounds may be potential for sugar substitutionfor the diet of diabetic and obesiticpatients. PENDAHULUAN Penelitian yang intensif untuk mencari pemanis pengganti gula yang bersifat tidak menimbulkan karies dan tidak me- ngandung banyak kalori telah banyak dilakukan. Pemanis tersebut terutama ditujukan untuk menghindari karies gigi, kegemukan dan untuk konsumsi para penderita diabetes (1). Tetapi untuk mencari senyawa yang ideal untuk mengganti penggunaan gula dalam makanan, minuman dan obat-obatan, tidaklah mudah, karena harus mempunyai beberapa kriteria berikut : 1. Bahan pemanis dan metabolitnya tidak beracun; 2. Mempunyai rasa manis yang enak seperti gula, tanpa ada rasa yang mengganggu; 3. Bersifat non-karies dan tidak mempunyai nilai gizi; 4. Larut dalam air dan stabil dalam suasana panas dan asam; 5. Mudah didapat, murah dan ekonomis bila diproduksi. Sejauh ini belum ada yang memenuhi semua kriteria tersebut (2). Beberapa pemanis sintetis pengganti gula seperti sikiamat, sakarin dan asam aspartarn mempunyai kelemahannya masing- masing. Sejak tahun 1969 di Amerika Serikat sikiamat tidak boleh dipergunakan. Sakarin diduga menyebabkan carcinoma. kandung kemih (3), sedangkan aspartam tidak stabil dalam air dan panas serta menimbulkan fenilketourea (4). Pemanis alam glycyrrhizin memberi efek mineralocorticoid, sedangkan steviosida dari daun Stevia rebaudlana (Bertoni) yang telah banyak digunakan ter- 38 utama di Jepang, ternyata salah satu metabolitnya, yaitu aglikon steviosida mempunyai sifat mutagenik terhadap Salmonella typhimurium strain TM 677 (5). Saga manis (Abrus precatorius L.), adalah tanaman perdu berambat berasal dari India. Daun dari tumbuhan ini mempunyai rasa manis disamping mempunyai khasiat sebagai obat diare, radang tonsil, sariawan dan ambeien (6). Buahnya kecil berwarna merah mengandung senyawa glikoprotein dan bersifat racun. Senyawa manisnya pernah dinyatakan sebagai glycyrrhizin (7), meskipun dalam publikasinya yang baru Kinghorn dkk, dari Illinois, USA telah menyatakan bahwa yang mempunyai rasa manis dalam daun A.precatorius bukan glycyrrhizin, tetapi senyawa glikosida yaitu Abrusosida A-D (8). Penelitian dilakukan dengan bahan daun saga manis berasal dari Miami, (Florida - USA). Sejauh ini daun saga manis berasal dari Indonesia belum diketahui secara pasti jenis senyawa pemanisnya. Hasil isolasi dan karakterisasi senyawa pemanis dalam daun saga dibahas dalam makalah ini. Struktur Triterpene Glycosides (8) Abrusosida II 27 ~25 21.."Vo H _%)b 20 18 R1 R2 A 6-D-gJc H C 6-D·gI<>-2-6-D-glc H D 6-D-gJcA-2-ll-D-glc H gle: glucopyranosyl gleA= glucuronopyranosyl BAHAN DAN METODA Bahan Bahan yang dipergunakan dalam percobaan berupa daun saga manis (A.precatorius L.) yang dibeli dari Bandung dan di- keringkan dengan sinar matahari. Voucher herbarium spesimen masih disimpan di P3KT-LIPI di PUSPIPTEK, Serpong. Bahan kimia yang dipergunakan berupa: silika gel 40 (70-230 mesh JKTI VOL 3 No.1 Junl1993

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA- SENYAWA PEMANIS …

KOMUNIKASI SINGKAT

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA-SENYAWA PEMANIS DARI DAUN SAGA MANIS

( ABRUS PRECATORIUS L.)

Sltllsnljah S.P.; Sri Hartatl ; Leonardus B.S.KardonoPuslitbang Kimia Terapan-LIPI

Kawasan PUSPIPTEK,Serpong, Tangerang 15310

INTI SARITelah diduga bahwa senyawa pemanis dari daun saga manis (Abrus

precatorius LJ adalah senyawa glycyrrhiVn. Akan tetapi; menuru: pustoka terbaru;daun saga manis yang tumbuh di Miami, (Florida -US4), menunjukkan bahwa daun.saga manis tidak mengandung glycyrrhiVn. Senyawa pemanlsnya adalah senyawa-senyawa glikosida dari golongan triterpen« CYCloarlalU: abeusosida A,B,C dan D,yang mempunyai kemanisan 30-100 kali manlsnya gula. Apabila dibandingkandengan daun saga manis dari Miami, (Florida-USA) daun saga manis yangdiperolen dari Bandung, (Indonesia), temyata mempunyai penampilan kromatografilapis tipis yang berbeda untuk senyawa-senyawa glikosidanya. Dengan carafraksinasi bioaktivuas terarah , lelah dapat diisolasi dan dikaraklerisasi beberapasenyawa pemanis dari tiaun saga manis yang berasal dari Bandung. Senyawa-senyawa pemanis tersebui munglcin mempunyai peluang sebagai pengganti gulauntuk konsumsi penderita diabetes dan obesitas.

ABSTRACTThe sweet principles of A.precatorius leaves had been claimed as glycyrrihizin

compound. The recent publication however showed that A. precatorius leaves, plantmaterials collected in Miami (Florida-US4), do not contain glycyrrhizin.. The sweettasting compound are triterpene cycloortan« glycosides, i.« : abrusoside A.B,C andD, having sweetness potencies in the range 30-100 times greater than sucrose.Compare to theA.precalorius leaves from Miami (Florida - USA), the glycosides ofA. precatorius leaves collected in Bandung, (Indonesia), showed different thin layerchromatographic performance. - By using techni~ of bioactivity guidedfractionation, some sweet compounds in A.precatorius leaves from Bandung couldbe isolated and characteriud. These compounds may be potential for sugarsubstitution for the diet of diabetic and obesitic patients.

PENDAHULUANPenelitian yang intensif untuk mencari pemanis pengganti

gula yang bersifat tidak menimbulkan karies dan tidak me-ngandung banyak kalori telah banyak dilakukan. Pemanis tersebutterutama ditujukan untuk menghindari karies gigi, kegemukandan untuk konsumsi para penderita diabetes (1). Tetapi untukmencari senyawa yang ideal untuk mengganti penggunaan guladalam makanan, minuman dan obat-obatan, tidaklah mudah,karena harus mempunyai beberapa kriteria berikut : 1. Bahanpemanis dan metabolitnya tidak beracun; 2. Mempunyai rasamanis yang enak seperti gula, tanpa ada rasa yang mengganggu;3. Bersifat non-karies dan tidak mempunyai nilai gizi; 4. Larutdalam air dan stabil dalam suasana panas dan asam; 5. Mudahdidapat, murah dan ekonomis bila diproduksi. Sejauh ini belumada yang memenuhi semua kriteria tersebut (2).

Beberapa pemanis sintetis pengganti gula seperti sikiamat,sakarin dan asam aspartarn mempunyai kelemahannya masing-masing. Sejak tahun 1969 di Amerika Serikat sikiamat tidak bolehdipergunakan. Sakarin diduga menyebabkan carcinoma. kandungkemih (3), sedangkan aspartam tidak stabil dalam air dan panasserta menimbulkan fenilketourea (4). Pemanis alam glycyrrhizinmemberi efek mineralocorticoid, sedangkan steviosida dari daunStevia rebaudlana (Bertoni) yang telah banyak digunakan ter-

38

utama di Jepang, ternyata salah satu metabolitnya, yaitu aglikonsteviosida mempunyai sifat mutagenik terhadap Salmonellatyphimurium strain TM 677 (5).

Saga manis (Abrus precatorius L.), adalah tanaman perduberambat berasal dari India. Daun dari tumbuhan ini mempunyairasa manis disamping mempunyai khasiat sebagai obat diare,radang tonsil, sariawan dan ambeien (6). Buahnya kecil berwarnamerah mengandung senyawa glikoprotein dan bersifat racun.Senyawa manisnya pernah dinyatakan sebagai glycyrrhizin (7),meskipun dalam publikasinya yang baru Kinghorn dkk, dariIllinois, USA telah menyatakan bahwa yang mempunyai rasamanis dalam daun A.precatorius bukan glycyrrhizin, tetapisenyawa glikosida yaitu Abrusosida A-D (8). Penelitian dilakukandengan bahan daun saga manis berasal dari Miami, (Florida -USA).Sejauh ini daun saga manis berasal dari Indonesia belum diketahuisecara pasti jenis senyawa pemanisnya. Hasil isolasi dankarakterisasi senyawa pemanis dalam daun saga dibahas dalammakalah ini.

Struktur Triterpene Glycosides (8)

Abrusosida

II 27

~25

21.."VoH_%)b20

18

R1 R2

A 6-D-gJc H

C 6-D·gI<>-2-6-D-glc H

D 6-D-gJcA-2-ll-D-glc H

gle: glucopyranosylgleA= glucuronopyranosyl

BAHAN DAN METODA

BahanBahan yang dipergunakan dalam percobaan berupa daun saga

manis (A.precatorius L.) yang dibeli dari Bandung dan di-keringkan dengan sinar matahari. Voucher herbarium spesimenmasih disimpan di P3KT-LIPI di PUSPIPTEK, Serpong. Bahankimia yang dipergunakan berupa: silika gel 40 (70-230 mesh

JKTI VOL·3 No.1 Junl1993

Page 2: ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA- SENYAWA PEMANIS …

ASTM) sebagai adsorban, butanol (pa), petroleum ether (pa),kloroform (pure), dan metanol (hasil destilasi metanol teknis)sebagai pelarut.Peralatan

Peralatan yang dipergunakan yaitu perkolator gelas untukekstraksi daun saga. Instrumen untuk analisa yaitu FourierTransformer Infra Red (FT-IR) dengan menggunakan KBr pellet,merk Perkin Elmer.

Metoda ekstraksl, fraksinasi dan isolasi: 400 gram daun sagakering dimaserasi dengan methanol-air (1:1) sebanyak 2 kalimasing-masing 3 liter. Setelah pelarut diuapkan dengan alat pe-ngering vakum maka diperoleh total ekstrak sebanyak 80 gramyang selanjutnya diekstraksi dengan petroleum ether sebanyakI liter untuk menarik lemaknya. Sisanya kemudian dilarutkandalam air dan diasamkan sampai mencapai pH 3, kemudianekstrak ditarik dengan butanol sebanyak 3 kali masing-masing500 m!.

Ekstrak kering yang diperoleh sekitar 27 gram. Senyawa-senyawa pemanis yang ada pada ekstrak butanol kemudiandiisolasi dengan kolom kromatografi (perbandingan diameter :tinggi = 3,5 em : 25 em) dan sebagai adsorban dipergunakan silikagel 40 (70-230 mesh ASTM). Pelarut yang digunakan adalahgradien kloroform-metanol, Kromatografi lapis tipis dipergunakanuntuk identifikasi awal untuk menggabungkan senyawa-senyawayang sejenis.

HASIL DAN PEMBAHASANDari pengamatan yang dilakukan oleh Kardono dan Kinghorn

pada bulan September 1992 disepuluh pasar di Bandung, Bogordan Cianjur dan dari hasil wawancara dengan para penjual ter-nyata daun saga manis yang diperdagangkan ada yang dicampurdengan salah satu daun lamtoro (Leucaena glauca Auct.), daunturi (Sesbania grandiflora Pers) atau daun asam (Tamarindusindica L.). Dari daun saga yang dipergunakan dalam percobaanapabila dibandingkan dengan daun saga yang berasal dari Miami,Florida -senyawa glikosidanya memberikan penampilan kro-matografi lapis tipis yang berbeda (9). Isolasi yang dilakukan padadaun saga berasal dari Miami (Florida-USA) menggunakanmetoda HSCCC (high speed counter current chromatography)dan OPLC (over pressured layer chromatography). Cara tersebutbaik untuk skala laboratorium karena pemisahan baik namunkapasitas sangat kecil. Untuk skala lebih besar perlu dilakukandengan metoda lain. Dalam penelitian ini dilakukan pemisahandan pemumian dengan kromatografi kolom.

Dari percobaan sudah dapat diisolasi tiga jenis senyawa manisyang berdasarkan uji coba awal mempunyai kemanisan masing-masing berbeda, yaitu senyawa A berasa manis, senyawa B sangatmanis sedangkan senyawa C agak manis. Senyawa-senyawapemanis tersebut mempunyai rasa manis yang enak, tidak ada rasapahit tetapi agak lambat dan sulit hilang. Ini disebabkan mungkinkarena senyawa-senyawa tersebut kelarutannya kecil. Untuktujuan komersial perlu dibuat senyawa garamnya yang mudahlarut baik garam natrium atau ammonium. Dalam pembentukangaram perlu dicari secara tepat struktumya agar dapat direaksikanberdasarkan stoikiometri dan didapatkan hasil yang tepat danoptimum. Nampaknya senyawa-senyawa pemanis tersebut ber-peluang besar sebagai pengganti gula yang ditujukan untukmengatasi obesitas dan untuk mencegah karies gigi atau untukkonsumsi penderita diabetes. Perlu dilakukan lebih lanjut ujitoksisitasnya untuk keamanan pemakaian. Abrusosida A-D yangdiisolasi dari daun saga berasal dari Miami (Florida-USA) telah

JKTI VOL-3 No.1 Junl1993

diuji keamanannya dan didalam uji pendahuluan dinyatakan tidaktoksis(8). Dari ketiga senyawa pemanis yang sudah diisolasi daridaun saga yang berasal dari Bandung, kemungkinan senyawa Aadalah sarna dengan Abrusosida D, walaupun masih perluidentifikasi lebih lanjut. Persamaan terletak kepada titik leleh(238°C) dan beberapa puncak serapan infra merah (V max (KBr)em-!) 3406 (OH), 1710 (C=O) , 1380, 1260 dan 1078. Karak-terisasi senyawa-senyawa pemanis hasil isolasi seperti terlihatpada tabell.

Tabel1: Karakterisasisaga manis.

Paramatcr SenyawaAWarn. putihBau tidakmbouKelarutan sukarlarutdallJDairRasa 11Wli.

senyawa pemanis A-C hasil isolasi dari

Senyewa B AbroaooidaDSony.waC

putihtidakberbo.

IUbrlarut

putihtidakbetbausukarlorut

.gale 11Wli. sangatmllDisPenyuaponsinor tampak.tau sinarlemboyung

litikleleh("C)PuncakauapanIR(cm·1)

238 225 248 238

3406,1710,1380, 3926,1708,138Q, 3462,1702,1396, 3412,1710,1379,1260,1136,1078, 1260,1134,1080 1262,1074 lZS8, ius, 1077,

1036 1038 1054

KESIMPULANDari hasil percobaan sudah berhasil diisolasi dan dikarakteri-

sasi beberapa sifat senyawa pemanis dari daun saga manis :senyawa A , B dan C. Senyawa A kemungkinan sarna denganAbrusosida D, walaupun masih perlu konfirmasi lebih lanjut.Dari hasil pemisahan kromatografi masih beberapa jenis senyawapemanis yang mungkin dapat diisolasi. Senyawa-senyawapemanis dalam.saga manis perlu dikaji lebih lanjut untuk ke-mungkinan berpeluang sebagai pengganti gula yang tidakberkalori tinggi.

DAFfAR PUSTAKA!. O'Brien Nabora,L. and Gelardi ,R.C.: Irurodudlon: III

Alternative Sweeteners ,eds. L. O'Brien Nabora and R.C.Gelardi: 1-14, New York, Marcel Dekker, 1986.

2. Crosby, G.A: New Sweeteners, CRC Crit. Rev. FoodSci.Nutr. 7:297-323, (1976).

3. Clayson, D.B.: The mode of carciogenic action of saccharin.,Cancer Lett.: 119-1223, (1984).

4. Hough, L. and Emseley, J. : The shape of sweeteners tocome, New Sci. ,June 19: 48-54, (1986).

5. Pezzuto, J.M., Nanayakkara, N.P.D. and Kinghorn, AD. :Metabollically activated steviol, the aglycone of stevioside,is mutagenic, Proe. Natl. Acad. ·Sci. U.S.A 82 : 2478-2482,1985.

6. Kasahara, S dan Hemmi, S. : Indek Tumbuh-tumbuhan Obatdi Indonesia, Pt. Eisei, 1986.

7. Burkill, I.H. : Dictionary of the Economic Products of theMalay Pennlnsula, London, U.K. , Crown Agents for theColonies: p. 6 , 1935.

8. Choi, Y- H., Hussain, R.A. , Pezzuto, J.M. , Kinghorn, A.D.dan Morton, J.: Abrusoside A-D, Four Novel Sweet-TastingTriterpene Glycoside from the Leaves of Abrus precatorius,J. Nat. Prod. 52 : 1118-1127, (1989).

9. AD. Kinghorn and L.B.Kardono : unpublished results.

39

Page 3: ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA- SENYAWA PEMANIS …

PERNYATAAN BERLANGGANAN

Nama

Instansi

Alamat

Menyatakan akan berlangganan "Jurnal Kimia Terapan Indonesia (JKTI)/IndonesianJournal of Applied Chemistry (IJAC)".Pembayaran akan dikirim melalui : TAPRES BCA cab. Juanda

Atas nama: Ora. EVITA BOESNomor Rekening: 016-11-02726-2

••••••••••••••••••••••••• , •••••••••••••••••••••••••••• I.

Harga langganan:Rp. 10.000.-ftahunEceran Rp. 5.000.-/eksemplar* Silahkan perbanyak bila perlu

Nama Jelas

~----------------------------------------------------------------------------------------------~

PEMASANGAN IKLAN

JURNAL KIMIA TERAPAN INDONESIA (JKTI), menerima pemasanganiklan untuk:

• Produk-produk instrumen• Produk bahan kimia• Produk lain yang berkaitan dengan kimia

HUBUNGI:

Redaksi Jurnal Kimia Terapan Indonesia

40 JKTI VOL·3 No. t Junl t993