Rencana Tata Ruang dan Lingkungan

• Cakra Prasatya ( D521 11 257 )• Pandi Ahmad ( D521 11 254 )• Muh. Aang Suherman ( D521 11 258 )

Teknik Pengembangan Wil. Dan KotaJurusan ArsitekturFakultas TeknikUniversitas Hasanuddin

ISU LINGKUNGAN STRATEGIS

• Penurunan Kualitas Lingkungan Akibat Penambangan Di Kawasan Karst Maros

PETA KAB. MAROS

Kawasan pertambang

an

PETA KAB. MAROS

SUBSTANSI RTRWP SUL-SEL

• Pasal 68 H tentang Kawasan Industri (KI) skala besar meliputi: kawasan-kawasan industri di wilayah Metropolitan Mamminasata yang terdiri atas KI Makassar (Kota Makassar), KI Maros (Kabupaten Maros), KI Gowa (Kabupaten Gowa), KI Takalar (Kabupaten Takalar), selain dari pada itu diarahkan pengembangan KI Parepare (Kota Parepare), pabrik pengolahan nikel Sorowako (Kabupaten Luwu Timur), pabrik semen Tonasa (Kabupaten Pangkep), pabrik semen Bosowa (Kabupaten Maros);

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2009

SUBSTANSI RTRWP SUL-SEL

• pasal 57 huruf b tentang Kawasan potensil tambang non logam (bebatuan) meliputi: tambang andesit di Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Bone; tambang basal di Kabupaten Pangkep, Kabupaten Bone dan Kabupaten Sinjai; tambang batubara di Kabupaten Toraja Utara; tambang jasper di Kabupaten Bone; tambang marmer dan kapur bahan semen di Kabupaten Pangkep, Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone; tambang batu dan pasir di Kabupaten Pangkep, Kabupaten Gowa, Kabupaten Sinjai dan Kabupate Kepulauan Selayar.

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2009

DAMPAK NEGATIF ( HIDROLOGI )

• Peningkatan aliran permukaan, karena hilangnya tanaman penutup lahan

• Penurunan debit sebagai sumber air, akibat penambangan kawasan kars yang merupakan daerah catchment areanya.

• Penurunan kualitas air sungai, akibat kegiatan pemotongan marmer sehingga mengganggu kehidupan biota perairan di sungai kecil yang ada di sekitar pabrik marmer,

DAMPAK NEGATIF( HIDROLOGI )

• Perusakan sistem air pada dasar gua/danau dalam tubuh batuan kars, sehingga dapat menggangu kehidupan flora dan fauna yang selama ini tergantung dari sumber air dari gua kars.

• Terjadinya banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau karena menghilangnya area penyerapan air.

DAMPAK NEGATIF( EROSI )

• Dampak erosi terjadi karena kegiatan eksploitasi yang dimulai dengan peledakan dan pengambilan batu kapur (pada pabrik semen atau marmer. Kegiatan ini akan mengupas tanah pucuk dan vegetasi yang tumbuh diatasnya, sehingga tumbukan air hujan akan langsung memecah tanah menjadi butir primer tanah yang mudah terbawa olh aliran permukaan.

DAMPAK NEGATIF

• polusi udara dan polusi suara dari alat berat yang digunakan oleh pabrik semen dan pertambangan marmer. Debu-debu dari kegiatan pertambangan yang terjadi pada saat peledakan, berpotensi menutupi permukaan daun, sehingga menggangu proses fotosintesis (terutama dimusim kemarau, karena tidak ada pencucian oleh air hujan).

DAMPAK NEGATIF

• Kegiatan penambangan memberikan dampak terhadap perubahan bentang lahan. Morfologi wilayah yang semula berupa bukit-bukit hijau menjadi rata dan gundul. Keadaan ini disebabkan oleh eksploitasi batu kapur secara besar-besaran, terutama pada penambangan untuk pabrik semen.

DAMPAK NEGATIF( SOSIAL EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA

)

• Timbulnya persepsi negatif yang dapat berkembangan pada keresahan. Persepsi negatif muncul ketika pengusaha atau perusahaan lebih memprioritaskan tenaga kerja dari luar. Dampak ini akan berkembangan menjadi keresahan masyarakat, konflik sosial dan gangguan keamanan.

• Berkurangnya pendapatan masyarakat yang bergantung dari budidaya tanaman karena tidak punya lahan lagi atau kesuburan lahannya menurun. Dampak lanjutnya adalah meningkatnya jumlah rakyat miskin di kawasan kars.

DAMPAK NEGATIF( SOSIAL EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA

)

• Gangguan kesehatan masyarakat berupa meningkatnya penyakit ISPA akibat penurunan kualitas udara karena polusi udara dari proses penambangan.

DAMPAK POSITIF

• Pertumbuhan ekonomi wilayah melalui sektor pertambangan dengan pengelolaan sumber daya alam di kawasan pegunungan kars maros,

• Bertambahnya lapangan kerja, peningkatan produksi semen dan peningkatan aksesibilitas antar pusat produksi

DAMPAK POSITIF

• Pengembangan menjadi kawasan wisata pada bekas area penambangan marmer , karena keunikan batu marmer yang menjadi tebing marmer.

• Meningkatnya infrastruktur di daerah sekitar tambang yang bisa juga di manfaatkan oleh masyarakat sekitar. Contohnya, Jalan

ALTERNATIF MITIGASI

• Penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta pembangunan sistem pengolahan limbah padat dan cair di kawasan pertambangan

• Menyusun AMDAL terkait dengan peningkatan kualitas lingkungan sebelum dan setelah penambangan .

ALTERNATIF MITIGASI

• Proses perencanaan dari awal harusnya melibatkan partisipasi masyarakat, dan juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar daerah pertambangan

• Harus memiliki rencana tanggap terhadap pra bencana yang bisa diakibatkan dari aktivitas penambangan,seperti serine peringatan dini yang dipasang di sekitar wilayah potensial bencana.

REKOMENDASI

• Menyusun AMDAL secara rinci sebelum dan setelah penambangan, penggunaan teknologi yan lebih ramah lingkungan, serta pelibatan masyarakat dalam pelestarian sekitar daerah tambang. karena kawasan kars adalah areal penyimpanan cadangan air bagi wilayah perkotaan,

REKOMENDASI

• Menyusun rencana pemulihan kemampuan lingkungan bekas areal penambangan pasca penambangan, seperti reboisasi, reklamasi, revegetasi.

SUMBER

• Achmad, A. 2011. Rahasia Ekosistem Hutan Bukit Kapur. Brillian Internasional. Surabaya.

• Imran, A. M., R. Kurniawan, Rafuddin, dan A. Jaya, 2005. Studi Hidrogeologi Kawasan Kars Maros dengan Sistem Aliran Sungai Bawah Tanah. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyrakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

• Ko, R.K.T. 1996. Pandangan Mengenai Industri Semen. Makalah pada Diskusi Panel mengenai Pertambangan Untuk Industri Semen dalam Simposium Nasional II Laingkunan Kars 1 sd 3 April 1996.

• Samodra, H. 2001. Nilai Strategis Kawasan Kars Di Idonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung.

• RTRW Provinsi SUL-SEL

SEKIAN DAN TERIMA KASIH