its undergraduate 7202 2702100027 kesimpulan

3
Laporan Tugas Akhir Teknik Material Dan Metalurgi FTI-ITS 49 ESIMPULAN DAN SARAN VI.1 pula BAB VI K Kesim n Dari analisa data yang diperoleh di laboratorium dan di lapangan mengenai kebocoran pipa dapur pemanas di PT. PERTAMINA (Persero) UP IV Cilacap dapat ditarik mpercepat terjadinya korosi pada pipa ekerasan maka material tersebut inggi menyebabkan mudahnya pembentukan deposit. VI.2 kesimpulan sebagai berikut : 1. Korosi erosi terjadi pada pipa dapur pemanas A106B. Proses korosi ini menyebabkan aliran menjadi turbulen dan mengakibatkan penurunan ketebalan setempat pada daerah yang mengandung adanya kerak / deposit. Kondisi operasional baik tekanan dan temperatur yang sangat tinggi me dapur pemanas. 2. Pada daerah kebocoran terjadi peningkatan kekerasan. Semakin tinggi tingkat k semakin getas (brittle). 3. Deposit yang terbentuk pada pipa adalah senyawa – senyawa yang yang biasa terjadi pada industri pengolahan migas (Fe 3 O 4 ) (Fe 2 O 3 ) (FeS). Adanya kadar sulfur yang t Saran Berikut ini adalah saran yang dapat penulis berikan untuk mengatasi kegagalan seperti kasus di PT. anan yang bitor dapat menurunkan laju korosifitas pada sistem ini. PERTAMINA (Persero) UP IV Cilacap : 1. Diperlukan material pengganti (up grade) untuk pipa dapur pemanas karena temperatur dan tek tinggi diperlukan material yang mendukung. 2. Masih adanya kadar sulfur pada sistem di dalam dapur pemanas mengakibatkan proses korosi terus berjalan. Penggunaan inhi

Upload: niga-roszaputra

Post on 03-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • Laporan Tugas Akhir

    Teknik Material Dan Metalurgi FTI-ITS 49

    ESIMPULAN DAN SARAN VI.1 pula

    BAB VI K

    Kesim n Dari analisa data yang diperoleh di laboratorium dan di lapangan mengenai kebocoran pipa dapur pemanas di PT. PERTAMINA (Persero) UP IV Cilacap dapat ditarik

    mpercepat terjadinya korosi pada pipa

    ekerasan maka material tersebut

    inggi menyebabkan mudahnya pembentukan deposit.

    VI.2

    kesimpulan sebagai berikut : 1. Korosi erosi terjadi pada pipa dapur pemanas A106B.

    Proses korosi ini menyebabkan aliran menjadi turbulen dan mengakibatkan penurunan ketebalan setempat pada daerah yang mengandung adanya kerak / deposit. Kondisi operasional baik tekanan dan temperatur yang sangat tinggi medapur pemanas.

    2. Pada daerah kebocoran terjadi peningkatan kekerasan. Semakin tinggi tingkat ksemakin getas (brittle).

    3. Deposit yang terbentuk pada pipa adalah senyawa senyawa yang yang biasa terjadi pada industri pengolahan migas (Fe3O4) (Fe2O3) (FeS). Adanya kadar sulfur yang t

    Saran Berikut ini adalah saran yang dapat penulis berikan untuk mengatasi kegagalan seperti kasus di PT.

    anan yang

    bitor dapat menurunkan laju korosifitas pada sistem ini.

    PERTAMINA (Persero) UP IV Cilacap : 1. Diperlukan material pengganti (up grade) untuk pipa

    dapur pemanas karena temperatur dan tektinggi diperlukan material yang mendukung.

    2. Masih adanya kadar sulfur pada sistem di dalam dapur pemanas mengakibatkan proses korosi terus berjalan. Penggunaan inhi

  • Laporan Tugas Akhir

    Teknik Material Dan Metalurgi FTI-ITS

    50

    DAFTAR USTAKA

    neering, 3 edition.New

    ......................., A pection Code,

    ......................., AAnnual book

    ......................., A Alloy, Annual book

    Piehl, R.L. Stre y sulfur acids. API

    McKetta, John.J. Handbook, New York;

    Scheminger, We

    stress Corrosion Cracking, New York , NY

    P

    Fontana, Mars G. 1967. Corrosion Engi rd York: Mc Graw-Hill Book Company.

    PI 570.October 1998.Piping Inssecond edition, New York-USA STM E 340-68. 1986. Standard Methods for Macroetching Metals and Alloy, of ASTM Standard, USA STM E 407. 1986. Standard Methods for Microetching Metals andof ASTM Standard, USA ss Corrosion Cracking bProc. 44, 3(1964) : p. 189 1992, Piping DesignMarcel Mekker, Inc. .J. 1971, Resistance of Some Standard Compressor Materials to Hydroge Sulfid

  • Tentang Penulis

    Wikan Jatimurti, dilahirkan di Surabaya pada tanggal 25 Maret 1983. Di kota pahlawan tersebut anak ketiga dari tiga bersaudara ini memulai pendidikan Sekolah Dasarnya di SDN Kalirungkut IV pada tahun 1989, melanjutkan ke SLTPN 35 Surabaya pada 1995, kemudian di terima di SMA Negeri 1 Sidoarjo tahun 1998. Menyelesaikan pendidikan di SMA Negei 1

    Sidoarjo tahun 2001, Wikan mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2002 dan di terima di Jurusan Teknik Metalurgi dan Material FTI-ITS Surabaya. Selama kuliah aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Material (HMMT) Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya. Kegiatan diluar kampus pernah digeluti oleh Wikan, diantaranya adalah sebagai karyawan Deteksi Jawa Pos dan aktif pada organisasi Beswan Djarum yaitu suatu wadah kumpulan penerima beasiswa Djarum seluruh Indonesia. Melalui penelitian yang panjang Wikan menyelesaikan permasalahan kegagalan material instalasi pipa furnace pada pipa dapur pemanas 025F101 di PT. PERTAMINA (Persero) UP UV Cilacap, guna menyelesaikan program Tugas Akhir dan memperoleh gelar Sarjana Teknik Metalurgi dan Material bidang studi Teknik Korosi dan Kegagalan Material. Email : [email protected] Home : Rungkut Harapan D-3 Surabaya

    2702100027-kesimpulanTentang Penulis