iv. hasil dan pembahasan - uksw

21
15 kerja komite audit (audit committee charter) yang dimiliki perusahaan. 4. Menarik kesimpulan dari informasi yang telah diperoleh dan memberikan saran jika masih ada yang perlu diperbaiki. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil wawancara dengan anggota komite audit yang telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2013. Pembahasan akan diuraikan dari sisi pendekatan karakteristik, pendekatan aktivitas, dan pendekatan benchmaking. Selanjutnya akan diuraikan mengenai proses kerja komite audit yang sudah dilaksanakan menurut audit committee charter perusahaan dengan pedoman wawancara dari Beasley et all (2009) yang dirujuk dari penelitian KPMG. 4. 1 Pendekatan Karakteristik Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 014/SANF/CIR/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang berlaku sejak 1 Juni 2011 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan di tahun 2013. Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM - LK Nomor IX.I.5. Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut: Ketua : Inget Sembiring (IS) Anggota : Kanaka Puradiredja (KP) Thomas H Secokusumo (THS) Adapun latar belakang dari masing - masing anggota adalah sebagai berikut : I. Inget Sembiring merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada tahun 1967, dan langsung melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Manajemen,

Upload: others

Post on 20-Apr-2022

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

15

kerja komite audit (audit committee charter) yang dimiliki perusahaan.

4. Menarik kesimpulan dari informasi yang telah diperoleh dan memberikan saran jika masih ada yang perlu diperbaiki.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil wawancara

dengan anggota komite audit yang telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2013. Pembahasan akan diuraikan dari sisi pendekatan karakteristik, pendekatan aktivitas, dan pendekatan benchmaking. Selanjutnya akan diuraikan mengenai proses kerja komite audit yang sudah dilaksanakan menurut audit committee charter perusahaan dengan pedoman wawancara dari Beasley et all (2009) yang dirujuk dari penelitian KPMG.

4. 1 Pendekatan Karakteristik

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 014/SANF/CIR/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang berlaku sejak 1 Juni 2011 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan di tahun 2013. Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM - LK Nomor IX.I.5. Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut: Ketua : Inget Sembiring (IS) Anggota : Kanaka Puradiredja (KP)

Thomas H Secokusumo (THS) Adapun latar belakang dari masing - masing

anggota adalah sebagai berikut : I. Inget Sembiring merupakan lulusan dari

Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada tahun 1967, dan langsung melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Manajemen,

Page 2: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

16

LPPM Jakarta. Mengawali karir sebagai staff pada wakil ketua bidang perseroan badan pemeriksa keuangan Republik Indonesia tahun 1967. Pada tahun 1970 bergabung dengan PT Industrial and Legal Consultant (ILC). Selama lima tahun sejak tahun 1970 aktif di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM), sebagai koordinator kelompok finance staff profesional. Pada tahun 1973 juga sempat berkarir di Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM) dengan tugas mencari mitra lokal joint ventures. Pada tahun 2001 diangkat menjadi komisaris sekaligus ketua komite audit PT United Tractors, Tbk., dan pada tahun yang sama juga menjadi anggota Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) hingga tahun 2004. Kemudian tahun 2006 hingga tahun 2010 menjabat sebagai Komisaris dan merangkap sebagai Ketua Komite Audit PT Bank Permata, Tbk.

II. Kanaka Puradiredja menyelesaikan pendidikan

terakhir di Universitas Padjajaran, Fakultas Ekonomi Akuntansi pada tahun 1971. Mengawali karir pada tahun 1971 di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Departemen Keuangan. Pada tahun 1975 bergabung dengan kantor akuntan publik KPMG (Peat Marwick Mitchell), Melbourne, Australia. Tahun 1978 sampai tahun 1998 menjadi managing partner KPMG Jakarta, dan kemudian menjabat chairman KPMG Jakarta sejak tahun 1999. Sebelumnya pada tahun 1990 hingga tahun 1994 dipercaya menjadi wakil ketua Komite Standar Audit. Pada tahun 1992 juga merangkap jabatan sebagai wakil ketua Forum Akuntan Pasar Modal selama dua tahun. Tahun 1994 hingga tahun 1998 menjabat sebagai ketua Departemen Pendidikan dan Penasihat Ikatan

Page 3: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

17

Akuntan Indonesia, Kompartemen Akuntan Publik. Pada periode yang sama juga menjabat Board Member, KPMG Asia Pacific Board. Kemudian tahun 1998 menjadi anggota Komite Konsultasi, Dewan Standar Akuntansi Keuangan sampai tahun 2002. Pada tahun 2000 mendirikan Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja & Rekan, dan menjabat sebagai Senior Partner sampai tahun 2007. Pernah juga menjadi Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia untuk periode tahun 2002 hingga 2010, dan sejak 2004 juga menjabat Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI). Sejak tahun 2009 hingga sekarang menjadi Anggota Dewan Kehormatan Profesional In Risk Management Association, dan sejak tahun 2010 hingga sekarang juga menjabat Ketua Dewan Kehormatan IKAI serta merangkap pula sebagai Wakil Ketua Dewan Pengurus Lembaga Komisaris Dan Direksi (LKDI). Sebelum menjabat Anggota Komite Audit Perseroan , juga menjadi Anggota Komite Audit di PT Astra International, Tbk (tahun 2003 hingga tahun 2008), PT Astra Sedaya Finance (tahun 2004 hingga tahun 2008), dan PT Astra Otoparts, Tbk (tahun 2007 hingga tahun 2011).

a. Thomas H. Secokusumo memperoleh

gelar Sarjana dari Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1987, dan melanjutkan pendidikan Master of Business Administration in Finance dan Master of Science in Marketing di Universitas Wisconsin, Madison, Amerika Serikat pada tahun 1988 dan selesai tahun 1990. Mengawali karir sebagai Eksternal Auditor di SGV Utomo pada tahun 1986. Pada tahun 1987

Page 4: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

18

merintis karir akademis sebagai dosen di Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan sejak 1990 di Magister Manajemen Universitas Indonesia. Pada tahun 1997 hingga tahun 2003, dipercaya menjadi Direktur Keuangan dan Administrasi di Magister Akuntansi Universitas Indonesia. Satu tahun kemudian (1998) juga merangkap jabatan sebagai Academic Secretary for Quality for Undergraduate Project in Accounting Program Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia hingga tahun 2003. Sementara pengalaman atau karir sebagai Anggota Komite Audit dimulai di PT Dirgantara Indonesia tahun 2003 sampai tahun 2005. Saat ini selain menjadi Anggota Komite Audit Perseroan, juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Tigaraksa Satria Tbk (sejak tahun 2006), PT Federal International Finance (sejak tahun 2010), dan PT Astra Otoparts Tbk (sejak tahun 2011).

Berdasarkan uraian latar belakang anggota komite audit, karakteristik anggota yang sesuai dengan KEP 24/PM/2004 disajikan di tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik Komite Audit SANF

No Karakteristik menurut KEP 29/PM/2004

IS

KP

THS

Keterangan

1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik

Berdasarkan pengalaman sebagai komite audit selama >10tahun

Page 5: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

19

No Karakteristik menurut KEP 29/PM/2004

IS

KP

THS

Keterangan

2. Salah seorang dari anggota komite audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan

Berdasar Ijazah Sarjana Ekonomi yang dimiliki

3. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan

Berdasakan pengalaman sebagai komite audit di perusahaan lain selama >10tahun

4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya

Berdasakan pengalaman sebagai audit eksternal dan pengajar di Perguruan Tinggi selama >10tahun

5. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, kantor konsultan hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada emiten atau perusahaan publik yang bersangkutan dalam waktu enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh komisaris

Berdasarkan verbal clarification dan cek ke Laporan Keuangan Perusahaan

6 Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan emiten atau perusahaan publik dalam waktu enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh komisaris kecuali komisaris independen

Berdasarkan verbal clarification dan cek ke Laporan Keuangan Perusahaan

Page 6: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

20

No Karakteristik menurut KEP 29/PM/2004

IS

KP

THS

Keterangan

7. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik. Dalam hal anggota komite audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu paling lama enam bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada pihak lain

Berdasarkan verbal clarification dan cek ke Laporan Keuangan Perusahaan

8. Tidak mempunyai hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan komisaris, direksi, atau pemegang saham utama emiten atau perusahaan publik

Berdasarkan verbal clarification dan cek ke Laporan Keuangan Perusahaan

9. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik

Berdasarkan verbal clarification dan cek ke Laporan Keuangan Perusahaan

Sumber: Data yang diolah Legend √ :Memenuhi karakteristik menurut KEP 29/PM/2004 Dari latar belakang anggota komite audit tersebut, komite audit memiliki integritas, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang memadai untuk menjadi komite audit. Komite audit PT SANF telah berpengalaman menjabat sebagai anggota maupun ketua komite audit di perusahaan yang lain. Mereka telah berpengalaman dalam menjalankan tugas sebagai komite audit sedikitnya selama delapan tahun dan juga berpengalaman sebagai audit eksternal. Anggota komite audit juga merupakan anggota dari Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI), yang mensyaratkan anggotanya mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang

Page 7: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

21

memadai. Peraturan hanya mensyaratkan salah satu anggota harus berlatar belakang akuntansi atau keuangan tetapi semua anggota komite audit SANF berlatar belakang ilmu akuntansi. Dengan latar belakang dan pengalaman di bidang akuntansi, setiap anggota komite audit mampu membaca dan memahami laporan keuangan dengan baik. Begitu juga dengan peraturan – peraturan di bidang pasar modal diketahui secara memadai oleh komite audit. Salah satu anggota komite audit pernah menjabat sebagai managing partner pada kantor akuntan publik Kanaka Puradiredja & Rekan tetapi tidak melanggar peraturan karena tidak memberikan jasa audit maupun non audit kepada SANF. Dengan demikian karakteristik anggota komite audit PT SANF sudah sesuai dengan peraturan BAPEPAM No. KEP 24/PM/2004 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit.

4.2 Pendekatan Aktivitas

Selama masa tugasnya, komite audit telah mengadakan tujuh pertemuan pada tahun 2011 dan delapan belas pertemuan sepanjang tahun 2012. Data pada tahun 2011 tidak diberikan secara terperinci sehingga tidak diketahui dengan jelas pertemuan yang diadakan. Adapun agenda pertemuan komite audit selama tahun 2012 antara lain : i. Melakukan pertemuan internal komite audit

a. untuk menetapkan rencana kerja komite audit (5 Maret 2012)

b. membahas PMK No 84/PMK.03/2012 tentang tata cara pembuatan dan tata cara pembetulan atau penggantian faktur pajak (12 April 2012)

c. mereview performa keuangan kwartal pertama (28 April 2012)

d. membahas strategi pendanaan perusahaan (23 Mei 2012)

Page 8: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

22

e. review laporan keuangan Agustus 2012 (24 September 2012)

f. review laporan keuangan September 2012 (23 Oktober 2012)

g. mendiskusikan agenda meeting dengan dewan komisaris (26 November 2012)

h. review laporan keuangan November 2012 (11 Desember 2012)

ii. Mengadakan pertemuan dengan eksternal audit (Price Waterhouse Coopers) untuk membahas audit clearance (7 Februari 2012), audit engangement plan (11 Oktober 2012) dan early warning memorandum (19 November 2012)

iii. Mengadakan pertemuan dengan dewan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (20 Maret 2012) dan pembahasan rencana tahunan (26 November 2012)

iv. Mengadakan pertemuan dengan bagian - bagian tertentu a. Meeting dengan manajemen, internal audit,

legal dan risk management untuk membahas aktivitas masing – masing bagian (7 Februari 2012)

b. Meeting dengan internal audit dan risk management untuk membahas rencana kerja bagian tersebut (5 Maret 2012)

c. Meeting dengan manajemen, internal audit, legal, account receivable, dan treasury untuk membahas laporan keuangan bulan April (15 Juni 2012)

d. Meeting dengan manajemen, internal audit, legal dan risk management untuk review laporan kwartal ke dua (19 Juli 2012)

e. Meeting dengan internal audit dan legal untuk membahas laporan bulan September (23 Oktober 2012)

f. Meeting dengan manajemen, internal audit, legal, risk management dan accounting untuk mereview laporan kwartal ke tiga dan

Page 9: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

23

membahas strategi dari risk management (25 Oktober 2012)

g. Meeting dengan internal audit dan accounting untuk membahas agenda rapat bersama dewan komisaris (26 November 2012)

h. Meeting dengan internal audit dan legal untuk membahas laporan bulan November (11 Desember 2012)

v. Special discussion dengan Gunawan Geni (pimpinan PT Astra International Tbk untuk bidang finance) (7 September 2012)

Dari aktivitas yang sudah dilakukan komite audit dapat diketahui tugas yang diberikan oleh dewan komisaris dapat dipenuhi. Komite audit telah melakukan pengawasan dengan baik terhadap proses pelaporan keuangan di dalam perusahaan. Salah satu indikator pengawasan yang dilakukan oleh komite audit telah berjalan dengan baik adalah dengan meningkatnya rating obligasi PT SANF dari lembaga pemeringkat independen. Dari agenda pertemuan yang telah dilakukan diketahui bahwa komite audit lebih berfokus membahas risiko yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan. Aktivitas – aktivitas yang dilakukan ini sudah sejalan dengan audit charter perusahaan dan juga peraturan BAPEPAM No. KEP 24/PM/2004 tentang pedoman dan pelaksanaan kerja komite audit.

Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota komite audit maka disusun bagan alir proses kerja yang dilakukan komite audit (Lampiran 2).

Setiap bulan masing - masing anggota komite audit menerima laporan keuangan bulanan dari manajemen. Setiap tiga bulan komite audit akan menerima laporan hasil kerja dari bagian quality and risk, internal audit dan corporate legal serta laporan keuangan tiga bulanan. Dari laporan yang diberikan tersebut tiap anggota komite audit mencari sesuatu yang dirasa perlu dimasukkan ke dalam agenda

Page 10: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

24

rapat. Ketua komite audit terkadang menawarkan topik apa yang dapat dimasukkan sebagai agenda rapat. Masing – masing anggota melaporkan kepada ketua komite audit tentang topik yang menjadi pusat perhatiannya. Setelah menerima informasi mengenai agenda rapat dari para anggota, ketua menyusun agenda rapat dan menentukan kapan rapat akan dilaksanakan. Pembahasan laporan akan dilakukan oleh komite audit terlebih dahulu, lalu kemudian oleh bagian internal audit. Untuk rapat triwulanan terdapat presentasi dari bagian quality and risk, internal audit, corporate legal dan boards of director mengenai hasil dan rencana kerja mereka selanjutnya. Rapat bulanan diselenggarakan dengan dihadiri oleh komite audit bersama dengan internal audit perusahaan. Dalam rapat akan dibahas mengenai agenda rapat yang sudah ditetapkan sebelumnya. Selain itu komite audit akan mengevaluasi trend dan perkembangan dari tiap akun dari laporan keuangan. Apabila terdapat hal – hal yang tidak dapat diterangkan oleh internal audit atas temuan dari komite audit maka komite audit akan memanggil manajemen/bagian terkait untuk memberikan keterangan terhadap masalah yang dihadapi. Manajemen akan memberikan informasi sampai komite audit merasa puas atas penjelasan yang disampaikan. Temuan komite audit dan tanggapan atas temuan tersebut akan dilaporkan kepada dewan komisaris.

Rapat triwulanan diadakan berdasarkan laporan keuangan triwulanan yang diberikan oleh manajemen dan hasil hasil apa saja yang telah dicapai selama tiga bulan terakhir. Rapat ini dihadiri oleh internal audit, bagian risk management dan board of director. Agenda rapat ditentukan oleh komite audit berdasarkan hal – hal yang terjadi sebelumnya. Dalam rapat triwulanan antara lain akan dibahas dampak dari peraturan yang

Page 11: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

25

dikeluarkan pemerintah oleh bagian risk management. Perkembangan kondisi politik, ekonomi serta perusahaan saingan di dalam maupun di luar negeri juga ikut dibahas dalam rapat ini. Pembahasan ini penting bagi komite audit, agar diketahui posisi perusahaan sebenarnya dan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam menentukan strategi perusahaan. Dalam rapat ini juga membahas rencana kerja internal audit selanjutnya dan program audit yang akan dilakukan. Hasil rapat akan dilaporkan kepada dewan komisaris.

4.3 Pendekatan benchmarking Pendekatan ini akan membandingkan antara tugas komite audit menurut peraturan KEP 29 / PM /2004 dengan tugas komite audit menurut audit committee charter perusahaan dan pelaksanaannya. Adapun perbandingan tugas menurut audit committee charter disajikan dalam tabel berikut

Tabel 3. Tugas Komite Audit SANF No Tugas Menurut KEP

29/PM/2004 Tugas Menurut Audit

Charter SANF 1. Melakukan penelaahan atas

informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya

Melakukan pengawasan terhadap kredibilitas dan objektivitas dari informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan untuk pihak eksternal termasuk laporan keuangan dan data keuangan lainnya

2 Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang – undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang – undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan

Melakukan pengawasan terhadap kepatuhan terhadap hukum dan peraturan dan kode etik perusahaan

Page 12: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

26

No Tugas Menurut KEP 29/PM/2004

Tugas Menurut Audit Charter SANF

3 Melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh auditor internal

Melakukan pengawasan terhadap rencana dan hasil dari kegiratan yang dilakukan quality & risk, internal audit, eksternal audit untuk menilai apkah risiko utama secara tepat dibahas dan dievaluasi dalam pelaksanaan pekerjaan mereka

4. Melaporkan kepada dewan komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi

Melakukan pengawasan terhadap kecukupan proses untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko keuangan dan bisnis

5 Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten perusahaan publik

Melakukan pengawasan terhadap kemajuan dan pelaporan kasus hukum yang signifikan dari perusahaan.

6.

Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan

-

7. - Melakukan pengawasan terhadap objektivitas dan independensi internal audit dan eksternal audit

Sumber : Audit Committee Charter SANF dan KEP 29/PM/2004 Tugas yang diberikan kepada komite audit sudah sesuai dengan aturan yang berlaku walapun tidak diadopsi seluruhnya. Dalam hal menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi keuangan tidak diatur secara eksplisit oleh dewan komisaris di dalam audit committee charter, karena komite audit dirasa memiliki integritas yang tinggi sehingga hal tersebut tidak diperlukan. Integritas yang tinggi dari anggota komite audit dapat dilihat dari latar belakang pengalaman masing - masing anggota yang telah dipercaya sebagai anggota maupun ketua

Page 13: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

27

komite audit pada perusahaan yang lain. Bahkan salah satu anggota komite audit (Kanaka Puradiredja) merupakan ketua dari Dewan Kehormatan Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI). Audit committee charter secara khusus mengatur tentang pengawasan terhadap objektivitas dan independensi internal audit dan eksternal audit. Menurut SANF hal ini penting karena internal dan ekternal audit yang melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses pelaporan keuangan. Berikut ini akan diuraikan proses kerja komite audit menurut tugas yang diberikan di dalam audit committee charter, yaitu : a. Memastikan kredibilitas dan objektivitas dari

informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan untuk pihak eksternal termasuk laporan keuangan dan data keuangan lainnya Dalam melakukan tugas ini, komite audit akan

memeriksa secara teliti pergerakan setiap akun dari laporan keuangan tiap bulan. Pergerakan tiap akun diperiksa berdasarkan trend yang terjadi. Keadaan ekonomi dalam dan luar negeri juga ikut dipertimbangkan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan. Bila ditemukan sesuatu yang tidak wajar maka internal audit akan diminta memberikan penjelasan tentang masalah yang terjadi. Jika dirasa perlu maka bagian terkait akan memberikan penjelasan mengenai masalah tersebut. Masalah yang timbul tersebut dicari penyebabnya dan apakah manajemen sudah memperhatikan hal tersebut sebagai suatu masalah dan bagaimana cara mengatasinya. Pengawasan terhadap kredibilitas dan objektivitas informasi keuangan ini juga tersirat dalam aktivitas komite audit yang mereview laporan keuangan secara periodik, yaitu pada 28 April 2012, 24 September 2012, 23 Oktober 2012, dan 11 Desember 2012. Dengan melakukan pemeriksaan secara detail maka komite audit yakin isi dari

Page 14: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

28

laporan keuangan tersebut dibuat berdasarkan kenyataan yang ada. Sesuai dengan pernyataan ketua komite audit :

“laporan keuangan ditelaah per akun dengan memperhatikan trend yang terjadi. Apa yang menyebabkan akun tersebut bergerak dan apa yang terjadi pada saat itu. Mencari penyakit dan penyebab penyakit tersebut, dan apa manajemen sudah aware dengan penyakit tersebut dan bagaimana cara manajemen mengatasinya. Jika perlu diadakan rapat untuk menjawab pertanyaan rapat sebelumnya, belum tentu jawaban yang diajukan itu benar, bisa saja belum memuaskan para komite audit. Sikap komite audit bukan karena tidak mempercayai manajemen tapi pertanyaan tersebut ingin dijawab berdasarkan kenyataan yang ada, dan kenyataan yang ada itu digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi”

b. Melakukan penelaahan atas kepatuhan terhadap hukum dan peraturan dan kode etik perusahaan Setiap bulan komite audit akan mendapat

peraturan – peraturan terbaru terkait operasi perusahaan. Peraturan tersebut akan dibandingkan dan dilihat efeknya terhadap perusahaan. Komite audit tidak hanya membandingkan peraturan lama dengan yang baru, tetapi juga melakukan perbandingan dalam penerapan peraturan yang baru dengan perusahaan lain sehingga implementasi peraturan baru tidak salah. Terdapat beberapa masalah terkait peraturan, yaitu : mengenai perbedaan interpretasi tentang kepemilikan saham asing antara manajemen dengan BAPEPAM dan juga peraturan dari departemen kehutanan yang menyatakan mesin yang berlokasi di daerah yang tidak boleh digarap maka akan menjadi milik pemerintah. Hal itu dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan, sehingga komite audit merasa perlu untuk selalu menerima peraturan yang baru. Komite audit juga memperhatikan masalah peraturan pajak dengan membahas PMK No 84/PMK.03/2012 tentang tata cara pembuatan dan tata cara pembetulan atau penggantian faktur pajak.

Page 15: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

29

Dalam hal kepatuhan terhadap kode etik perusahaan, komite audit hanya mengandalkan internal audit untuk memastikan kode etik tersebut dilaksanakan. Hal ini seperti yang diungkapkan ketua komite audit :

“Komite audit tiap bulan mendapat update tentang peraturan yang baru akan berlaku dan melihat dampaknya terhadap perusahaan dan melakukan perbandingan dengan peraturan yang lama. Karena di group astra, maka perbandingan dilakukan dalam satu group. Komite audit tidak melakukan perbandingan secara langsung tapi hanya yang berlaku di dalam group astra saja. Pekerjaan komite audit berdasarkan charter, kode etik ada di dalam peraturan perusahaan, apakah peraturan perusahaan tersebut dilaksanakan dengan baik tapi tidak secara mendetil (hanya ditanyakan) apa peraturan yang sudah dilaksanakan dengan baik, karena ada internal audit yangg sudah mengurusi hal tersebut.”

c. Melakukan penelaahan atas rencana dan hasil dari kegiatan yang dilakukan oleh quality & risk, internal audit dan eksternal audit.

Di awal tahun, komite audit melakukan pembahasan dengan internal audit terkait rencana kerja audit internal. Dalam membuat program audit sudah terdapat standar pemeriksaan dari group astra yang harus dilakukan oleh internal audit dan ditambah dengan program audit lain bila diperlukan. Program audit internal ini disesuaikan oleh komite audit dan akan direview setiap tiga bulan agar tepat dengan masalah yang terjadi. Temuan oleh internal audit juga dibahas di dalam pertemuan triwulanan atau bulanan tergantung dengan risikonya.

Untuk bagian Quality and Risk, komite audit mulai dari mengungkapkan risiko utama mengenai going concern yang sudah ditetapkan oleh Astra International. Bagian ini lalu mencari risiko apa saja yang dapat menimpa perusahaan dan apa dampaknya terhadap laporan keuangan. Hasil dari pekerjaan ini akan dibahas dalam rapat triwulanan bersama dengan komite audit. Hasil rapat akan

Page 16: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

30

diberikan kepada dewan komisaris dan akan dilanjutkan sampai ke manajemen Astra International Tbk.

Penelaahan atas rencana kerja dari eksternal audit biasanya dimulai pada bulan September pada pertemuan yang membahas engagement plan yang akan dilakukan. Dari situ komite audit akan memberikan masukan terkait akun apa saja yang berisiko. Temuan oleh eksternal audit selama field work akan dibahas terlebih dahulu dengan komite audit sebelum kick out meeting dengan board of director. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari ketua komite audit dan anggota komite audit :

Ketua : “apakah dia dalam melakukan tugasnya sudah melakukan prinsip - prinsip pemeriksaan umum dan yang diinginkan group dan apakah program yang dilakukan realistis dan tidak bombastis. Dipresentasikan, di cek apakah hal tersebut yang menjadi prioritas. Yakin hal itu yang perlu dan pasti di approve.” Anggota : “biasanya yang dievaluasi tergantung, kalau rapatnya 3 bulanan berarti ada presentasi dari BOD, risk managementnya, kemudian dari internal audit mengenai hasil - hasil selama 3 bulan.”

d. Melaporkan kepada dewan komisaris kecukupan proses untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko keuangan dan bisnis Setiap tiga bulan, komite audit akan menerima

laporan dari risk management tentang risiko mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Risiko ini dibahas pada rapat triwulanan yang dihadiri oleh komite audit, internal audit dan risk management. Komite audit memastikan apa yang terjadi di perusahaan, dan apakah perusahaan telah mengetahui masalah yang ada di perusahaan. Permasalahan yang terjadi juga harus diketahui penyebabnya dan cara mengatasinya serta apakah

Page 17: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

31

manajemen sudah melaksanakan tindakan pencegahan untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini diungkapkan oleh salah satu anggota komite audit :

“jadi nanti setiap laporan tiga bulanan mereka harus mengidentifikasi top risk nya apa yang bisa berpengaruh terhadap going concern berpengaruh terhadap macam – macam, yang ada di perusahaan itu tadi. Semua hal dievaluasi oleh komite audit mencakup semua risiko pelaporan keuangan. Karena laporan keuangan itu merupakan gabungan dari berbagai macam peristiwa, berarti harus dilihat dari risiko, faktor hukum, dll, untuk mencapai laporan keuangan yang berintegritas, semua faktor harus dipertimbangkan”

e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada komisaris atas kemajuan dan pelaporan kasus hukum yang signifikan dari perusahaan

Selama menjabat, komite audit belum pernah

menerima pengaduan terkait dengan perusahaan, sehingga komite audit belum dapat menerangkan proses apa yang terjadi terkait pelaksanaan tugas ini.

f. Menjaga objektivitas dan independensi internal

audit dan eksternal audit Dalam menjaga objektivitas dan independensi

dari internal auditor, komite audit bertitik tolak dari rasa percaya lalu kemudian melihat dari kualitas sumber daya manusianya. Komite audit memastikan bahwa program – program pemeriksaan sudah sesuai dengan program dari group astra dan program tersebut ditinjau ulang dalam waktu 3 bulan. Dalam melakukan programnya, internal audit tetap diawasi secara ketat oleh komite audit, sehingga diketahui progress yang terjadi. Untuk eksternal audit, komite audit akan memeriksa program audit apa saja yang akan dilakukan sebelum dimulainya field work. Kemudian komite audit memberikan area risiko yang perlu

Page 18: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

32

diperhatikan lebih lanjut oleh eksternal audit. Dengan begitu komite audit yakin internal audit dan eksternal audit akan bekerja secara obyektif dan independen. Hal ini diungkapkan oleh anggota komite audit :

“kepada internal auditor yang memberikan laporan ya kadang – kadang bisa tiap bulan kadang – kadang bisa tiap tiga bulan untuk melihat itu, dan kita juga supervise pekerjaan yang dilakukan oleh eksternal auditor tadi, jadi mereka harus berikan programnya apa yang harus dilakukan apa dan temuannya juga didiskusikan pada kita, dan seterusnya.”

Seluruh tugas yang terdapat di dalam audit committee charter dapat dilakukan oleh komite audit, hal ini tersirat pada aktivitas yang dilakukan oleh mereka dan melalui rapat - rapat yang sudah dilaksanakan. Didalam menganalisa laporan untuk menyusun agenda rapat, komite audit tidak berfokus menganalisa berdasarkan pada keahliannya masing –masing. Komite audit melihat laporan tersebut sebagai suatu gabungan dari berbagai macam peristiwa yang tidak bisa didilihat hanya pada salah satu sisi. Rapat tidak resmi juga terkadang dilakukan oleh internal komite audit bila ada masalah yang mendesak, dimana hal tersebut tidak masuk didalam rapat resmi yang tercatat oleh perusahaan.

4.4 Pembahasan

Dari pendekatan karakteristik dapat diketahui karakter yang dimiliki masing –masing anggota komite audit sudah memenuhi syarat dari peraturan Bapepam No Kep 29/PM/2004 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit. Seluruh anggota komite audit merupakan lulusan dari fakultas ekonomi dan mempunyai pengalaman sebagai praktisi dan pengajar di bidang akuntansi dan auditing, sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka memiliki

Page 19: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

33

kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang memadai dalam akuntansi maupun keuangan seperti yang diminta dalam peraturan Bapepam. Dalam susunan komite audit PT SANF, hanya Kanaka Puradiredja yang merupakan orang dalam kantor akuntan publik, tetapi semenjak tahun 2008 beliau sudah tidak lagi menjabat sebagai partner dan juga tidak memiliki klien emiten tersebut.

Komite audit mampu memahami proses pelaporan keuangan dan proses bisnis perusahaan, kemampuan memahami proses pelaporan keuangan ini didapat melalui pengalaman anggota komite audit pada perusahaan lain dan latar belakang pendidikannya. Dari pengalaman masing – masing anggota komite audit, mereka mengetahui terdapat peristiwa di luar transaksi keuangan perusahaan yang dapat mempengaruhi laporan keuangan. Sebagai contoh pada saat krisis ekonomi Eropa sudah berakhir, anggota komite audit sudah mengetahui hal itu akan berdampak pada pertumbuhan pembiayaan dan pendapatan serta membaiknya kolektibilitas piutang perusahaan. Sebagai tindak lanjut, komite audit melakukan rapat dan mengambil keputusan dengan tidak menghapus penyisihan piutang tak tertagih perusahaan. Penulis tidak dapat mendapatkan bukti otentik tentang penghapusan penyisihan piutang tak tertagih tersebut karena keterbatasan akses dokumen dari perusahaan. Walaupun demikian hal ini memberikan nilai lebih yaitu laporan keuangan sudah mencerminkan kondisi perekonomian yang sedang terjadi, sehingga going concern perusahaan sudah dapat diprediksi sebelumnya.

Pendekatan aktivitas melihat apa saja yang sudah dikerjakan oleh komite audit. Komite audit PT SANF telah melaksanakan tugas seperti yang tercantum dalam audit charter, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Dari agenda pertemuan, diketahui komite audit lebih banyak membahas aspek

Page 20: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

34

managerial perusahaan daripada melihat ke dalam laporan keuangan. Hal ini dapat disebabkan karena laporan keuangan perusahaan selama ini tidak menunjukkan adanya masalah dan laporan auditor independen menunjukkan laporan keuangan perusahaan wajar tanpa pengecualian. Karakteristik pasar dan krisis ekonomi Eropa yang sedang terjadi pada saat komite audit menjabat juga menjadi salah satu faktor komite audit lebih banyak membahas area risk management. Komite audit beranggapan hal itu lebih penting sebagai tindakan pencegahan terhadap keteledoran atau kecurangan dari manajemen, karena semua kejadian akan tercermin di dalam laporan keuangan.

Mengenai penyimpangan pada laporan keuangan, komite audit juga bergantung kepada auditor eksternal. Komite audit sangat terbantu oleh kehadiran auditor eksternal dalam hal menemukan penyimpangan yang terjadi. Dari hasil wawancara, komite audit mengatakan laporan keuangan direview setiap bulan. Menurut notulen rapat, laporan keuangan direview hanya pada laporan kwartal pertama dan periode bulan Agustus, September, dan November. Walaupun ada beberapa area risiko yang telah diketahui oleh komite audit tetapi tidak ditindak lanjuti. Risiko tersebut akan diungkapkan dan diselesaikan oleh auditor eksternal.

Dalam mengadakan rapat, komite audit selalu dibantu oleh auditor internal yang bertugas sebagai penulis notulen dan sekaligus berkoordinasi terkait operasional perusahaan. Namun apabila ada kejadian penting yang harus direspon segera oleh komite audit maka rapat dapat dilaksanakan tanpa bagian internal audit karena dilaksanakan di luar jam kantor.

Dari pendekatan benchmarking, peneliti membandingkan antara tugas menurut peraturan dan audit committee charter serta melihat bagaimana proses kerja komite audit sehingga tugas yang

Page 21: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - UKSW

35

diberikan dapat tercapai. Komite audit berperan mencegah adanya kecurangan dan kesalahan dalam pelaporan keuangan, melalui intenal audit komite audit melakukan continuous monitoring terhadap laporan keuangan. Dalam pengawasan yang dilakukan muncul area risiko yang mungkin akan menjadi masalah terkait dengan kondisi ekonomi secara global dan perubahan peraturan yang akan terjadi. Komite audit sadar akan adanya kemungkinan gangguan terhadap proses bisnis perusahaan dan akan berefek kepada laporan keuangan perusahaan. Pengawasan terhadap laporan keuangan meliputi review secara periodik setiap tiga bulan dan memprediksi posisi perusahaan di kemudian hari. Dalam review laporan keuangan, komite audit melihat accounting process yang terjadi yaitu dengan melihat basis yang dipakai dalam menentukan kebijakan akuntansi yang digunakan pada sebuah transaksi. Setiap pertemuan dengan manajemen, komite audit membawa internal audit untuk mengetahui pengendalian internal terhadap proses bisnis yang terjadi dan untuk mengetahui adanya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan serta kemungkinan risiko kecurangan yang dapat dilakukan di cabang perusahaan.

Proses audit oleh auditor eksternal mendapat perhatian juga oleh komite audit, hal ini tersirat dengan adanya pertemuan yang membahas audit engangement plan dan early warning memorandum dengan auditor eksternal. Pemahaman akan area yang dinilai berisiko tinggi oleh auditor eksternal akan berguna sebagai panduan oleh komite audit dalam mengawasi perusahaan. Audit clearance juga dilakukan bersama dengan auditor eksternal untuk mendapatkan laporan keuangan yang wajar dan terpercaya sehingga memenuhi kriteria good corporate governance.