iv. hasil penelitian dan pembahasan a.digilib.unila.ac.id/19803/3/bab iv new.pdfiv. hasil penelitian...

17
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas XI IPA 4 Tahun Pelajaran 2009-2010 SMA Negeri 10 Bandar Lampung berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data aktivitas on task siswa dan data keterampilan siswa menggunakan alat-alat eksperimen kimia, sedangkan data kuantitatif berupa nilai penguasaan konsep asam basa. 1. Data Kualitatif a. Data aktivitas on task siswa Data aktivitas on task siswa dalam pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi aktivitas on task (Lampiran 8 halaman 135). Data persentase rata-rata setiap jenis aktivitas on task siswa tiap pertemuan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.

Upload: others

Post on 22-Jan-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas XI IPA 4 Tahun Pelajaran

2009-2010 SMA Negeri 10 Bandar Lampung berupa data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif berupa data aktivitas on task siswa dan data

keterampilan siswa menggunakan alat-alat eksperimen kimia, sedangkan data

kuantitatif berupa nilai penguasaan konsep asam basa.

1. Data Kualitatif

a. Data aktivitas on task siswa

Data aktivitas on task siswa dalam pembelajaran diperoleh melalui

lembar observasi aktivitas on task (Lampiran 8 halaman 135). Data

persentase rata-rata setiap jenis aktivitas on task siswa tiap pertemuan

dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.

Page 2: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

37

Tabel 2. Data persentase aktivitas on task siswa tiap pertemuan

Siklus Pertemuan Persentase setiap jenis aktivitas (%)

A B C D

I

1 13,79 27,59 3,45 6,90

2 13,79 31,03 6,90 3,45

3 17,24 34,48 3,45 6,90

II

1 17,24 31,03 3,45 6,90

2 24,14 37,93 6,90 6,90

3 24,14 41,38 6,90 10,34

Data persentase rata-rata setiap jenis aktivitas on task siswa tiap siklus

dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Data persentase setiap jenis aktivitas on task dari tiap siklus

Siklus Persentase setiap jenis aktivitas on task siswa (%)

A B C D

I 14,94 31,03 4,60 5,75

II 21,84 36,78 5,75 8,05

Page 3: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

38

Berikut ini adalah grafik rata-rata setiap jenis aktivitas on task siswa

pada siklus I dan II.

21.84

36.78

8.05

14.94

31.03

4.605.755.75

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

A B C D

J enis Aktivta s On T a sk

Pe

rse

nta

se

ra

ta-r

ata

ak

tiv

ita

s

on

ta

sk

sis

wa

(%

)

S IK L US I

S IK L US II

Gambar 2. Grafik rata-rata setiap jenis aktivitas on task pada siklus I dan II.

Keterangan A : bertanya pada guru saat pembelajaran, B :

menjawab pertanyaan guru saat pembelajaran, C : mengemukakan

pendapat saat diskusi kelompok/diskusi kelas, dan D : bertanya

kepada kelompok lain.

Data peningkatan rata-rata aktivitas on task siswa dari siklus I ke

siklus II dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Data peningkatan rata-rata aktivitas on task siswa dari siklus I

ke siklus II

Siklus Rata-rata aktivitas on task dari siklus I ke siklus II sA%

I 56,32 28,59

II 72,42

b. Data keterampilan siswa menggunakan alat-alat eksperimen kimia

Data keterampilan siswa menggunakan alat-alat eksperimen kimia

diperoleh melalui lembar penilaian keterampilan siswa menggunakan

Page 4: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

39

alat-alat eksperimen kimia (Lampiran 9 halaman 139). Data per

kriteria keterampilan siswa menggunakan alat-alat eksperimen kimia

pada siklus I dan II dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Data per kriteria keterampilan siswa menggunakan alat-alat

eksperimen kimia pada siklus I dan II

Siklus I

Persentase tiap kriteria keterampilan siswa menggunakan alat-

alat eksperimen kimia (%)

Tidak

terampil (TT)

Kurang

terampil (KK)

Terampil

(T)

Sangat

terampil (ST)

I 0 24,14 41,38 34,48

II 0 13,79 20,69 65,52

Berikut ini adalah grafik per kriteria keterampilan siswa menggunakan

alat-alat eksperimen kimia pada siklus I dan II.

24.14

41.38

65.52

34.48

13.79

20.69

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

K urang Terampil

(K T)

Terampil (T) S angat Terampil

(S T)

K riteria

Pe

rse

nta

se

kri

teri

a k

ete

ram

pil

an

sis

wa

ya

ng

me

ng

gu

na

ka

n a

lat-

ala

t e

ks

pe

rim

en

kim

ia (

%)

S IK L US I

S IK L US II

Gambar 3. Grafik keterampilan siswa menggunakan alat-alat eksperimen kimia

per kriteria pada siklus I dan II.

Page 5: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

40

Data peningkatan rata-rata keterampilan siswa menggunakan alat-alat

eksperimen kimia dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini.

Tabel 6. Data peningkatan rata-rata keterampilan siswa menggunakan

alat-alat eksperimen dari siklus I ke siklus II

Siklus Rata-rata keterampilan siswa menggunakan

alat-alat eksperimen kimia (%) sP %

I 71,26 12,10

II 79,88

2. Data Kuantitatif

Data selengkapnya tentang peningkatan rata-rata penguasaan konsep tiap

siklus ditampilkan pada Tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Data peningkatan rata-rata penguasaan konsep siswa dari siklus I

ke siklus II

Siklus Rata-rata nilai penguasaan

konsep

Peningkatan rata-rata

penguasaan konsep (%)

I 78,52 5,40

II 82,76

Page 6: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

41

Berikut ini adalah grafik rata-rata penguasaan konsep pada siklus I dan II.

78.52

82.76

76

77

78

79

80

81

82

83

84

I II

S iklus

Nil

ai

Ra

ta-r

ata

Te

s F

orm

ati

f

Gambar 4. Grafik rata-rata penguasaan konsep pada siklus I dan II

Data selengkapnya tentang peningkatan rata-rata penguasaan konsep tiap

siklus ditampilkan pada Tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8. Data ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan II

Siklus I Siklus II

%Rn = 29

23 x 100% = 79,31% %Rn+1 =

29

24 x 100% = 82,76%

Page 7: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

42

Berikut ini adalah grafik ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan II.

79.31

82.76

77

78

79

80

81

82

83

84

I II

Siklus

Sis

wa y

an

g m

em

pero

leh

nil

ai

≥ 7

0 (

%)

Gambar 5. Grafik ketuntasan belajar siswa

B. Pembahasan

1. Siklus I

Fokus pembelajaran pada siklus I adalah sub materi pokok teori asam basa

Arrhenius, derajat keasaman (pH), dan kekuatan asam basa. Siklus I terdiri

dari tiga pertemuan. Pertemuan I berlangsung selama 2 x 45 menit dengan

materi pembelajarannya adalah teori asam basa Arrhenius. Di dalam proses

pembelajaran, guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang teori asam

basa Arrhenius melalui pemberian sampel seperti air jeruk nipis dan air sabun

dan menanyakan rasa dari kedua sampel tersebut. Setelah memberikan

apersepsi, guru mengorientasikan masalah yang berkaitan dengan teori asam

basa Arrhenius kepada siswa, yang selanjutnya masalah tersebut harus dihipo-

tesis oleh siswa, yaitu siswa harus merumuskan kemungkinan-kemungkinan

jawaban atas masalah tersebut yang masih perlu diuji kebenarannya.

Page 8: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

43

Dalam fase konvergen, siswa dalam kelompoknya masing-masing melakukan

eksperimen. Setelah itu, masing-masing siswa berdiskusi dalam masing-

masing kelompoknya untuk mengisi LKS dan mengerjakan latihan-latihan

soal yang terdapat dalam LKS agar siswa dapat memecahkan masalah yang

ada dalam pembelajaran, kemudian mempresentasikan hasil diskusinya yang

mana hasil presentasi tersebut akan ditanggapi oleh kelompok lain. Di dalam

diskusi kelompok atau diskusi kelas, jumlah siswa yang bertanya kepada guru

ada empat orang, menjawab pertanyaan dari guru ada delapan orang dengan

jumlah pertanyaan yang diberikan sekitar enam pertanyaan, mengemukakan

pendapat ketika diskusi ada satu orang, dan bertanya kepada kelompok lain

ada dua orang, sedangkan siswa yang lainnya masih ragu-ragu dan bingung

dalam menyusun kalimat, selain itu, siswa juga masih mempunyai pikiran

‘takut salah’, sehingga siswa lebih memilih diam.

Pertemuan II berlangsung selama 2 x 45 menit dengan materi pembelajar-

annya adalah derajat keasaman (pH). Di dalam proses pembelajaran, siswa

dalam kelompoknya masing-masing melakukan eksperimen. Setelah itu,

masing-masing siswa berdiskusi dalam masing-masing kelompoknya untuk

mengisi LKS dan mengerjakan latihan-latihan soal yang terdapat dalam LKS,

kemudian mempresentasikan hasil diskusinya yang mana hasil presentasi ter-

sebut akan ditanggapi oleh kelompok lain. Di dalam diskusi kelompok atau

diskusi kelas, jumlah siswa yang bertanya kepada guru ada empat orang,

menjawab pertanyaan dari guru ada sembilan orang, mengemukakan pendapat

ketika diskusi ada dua orang, dan bertanya kepada kelompok lain ada satu

orang.

Page 9: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

44

Pertemuan III berlangsung selama 3 x 45 menit dengan materi pembelajar-

annya adalah kekuatan asam basa. Di dalam proses pembelajaran, siswa

dalam kelompoknya masing-masing melakukan eksperimen. Setelah itu,

masing-masing siswa berdiskusi dalam masing-masing kelompoknya untuk

mengisi LKS dan mengerjakan latihan-latihan soal yang terdapat dalam LKS,

kemudian mempresentasikan hasil diskusinya yang mana hasil presentasi ter-

sebut akan ditanggapi oleh kelompok lain. Di dalam diskusi kelompok atau

diskusi kelas, jumlah siswa yang bertanya kepada guru ada lima orang, men-

jawab pertanyaan dari guru ada sepuluh orang, mengemukakan pendapat

ketika diskusi ada satu orang, dan bertanya kepada kelompok lain ada dua

orang.

Aktivitas on task belajar siswa diukur dari hasil observasi aktivitas siswa

melalui lembar observasi aktivitas on task belajar siswa setiap pertemuan yang

terdiri dari bertanya kepada guru saat pembelajaran, menjawab pertanyaan

dari guru saat pembelajaran, mengemukakan pendapat ketika diskusi kelas,

dan bertanya kepada kelompok lain saat diskusi kelas. Pada siklus I diper-

oleh persentase rata-rata tiap jenis aktivitas on task siswa yang terdiri dari

aktivitas bertanya pada guru saat pembelajaran sebesar 14,94%, menjawab

pertanyaan dari guru saat pembelajaran sebesar 31,03%, mengemukakan

pendapat ketika diskusi kelas sebesar 4,60%, dan bertanya kepada kelompok

lain ketika diskusi kelas sebesar 5,75%. Persentase rata-rata tiap jenis

aktivitas on task siswa pada siklus I tersebut menunjukkan bahwa siswa masih

kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa belum

memahami dan belum terbiasa dengan pembelajaran problem solving, belum

Page 10: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

45

adanya rasa tanggungjawab siswa terhadap tugas yang diberikan dalam

kelompok mereka, serta masih banyak siswa yang bekerja sendiri-sendiri

dalam kelompok. Selain itu, siswa yang memiliki kemampuan akademik

rendah cenderung malas dan hanya menyalin jawaban LKS temannya yang

lebih pandai. Guru peneliti juga masih belum baik dalam mengorganisasikan

siswa ke dalam kelompok belajar, membimbing siswa dalam berdiskusi,

tanggap dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan saat pembelajaran

berlangsung, dan menindak siswa yang tidak serius belajar yang mana hal-hal

tersebut dapat dilihat pada lembar observasi kinerja guru.

Pada akhir siklus I diadakan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan

konsep siswa terhadap pembelajaran kimia pada siklus I tersebut. Tes for-

matif disusun berdasarkan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Rata-

rata hasil tes formatif siswa pada siklus I adalah 78,52. Siswa yang memper-

oleh nilai ≥ 70 sebanyak 23 siswa (79,31%), sedangkan siswa yang memper-

oleh nilai < 70 sebanyak 6 siswa (20,69%) dari 29 siswa. Nilai rata-rata hasil

penguasaan konsep siswa pada siklus I menunjukkan bahwa siswa kelas XI

IPA 4 belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh SMA Negeri 10 Bandar

Lampung, yaitu 100% siswa yang mendapat nilai ≥ 70. Siswa yang memper-

oleh nilai ≥ 70 merupakan siswa yang aktif, sedangkan siswa yang memper-

oleh nilai < 70 merupakan siswa yang kurang aktif saat proses pembelajaran

berlangsung, akan tetapi ada beberapa siswa yang aktif dalam proses pembel-

ajaran memperoleh nilai < 70. Hal ini disebabkan siswa kurang teliti dalam

mengisi jawaban tes formatif yang diberikan. Siswa juga belum terbiasa

membangun suatu konsep dari pengalaman-pengalaman belajar yang

Page 11: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

46

diberikan oleh guru karena siswa masih terbiasa dengan pola pembelajaran

konvensional.

Dalam pola pembelajaran konvensional, siswa tidak dilibatkan dalam mem-

bangun konsep dan hanya terpusat pada guru. Kebiasaan seperti ini menye-

babkan siswa terbiasa untuk malas berpikir, sehingga kemampuan siswa untuk

membangun konsep kurang terarah. Hal ini terlihat ketika proses pembelajar-

an berlangsung, siswa kesulitan dalam menghubungkan apa yang guru sam-

paikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dalam LKS, padahal

LKS yang diberikan telah disusun sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat

membantu siswa dalam membangun konsep.

Berdasarkan hasil observasi terhadap keterampilan siswa dalam menggu-

nakan alat-alat eksperimen kimia diperoleh data bahwa keterampilan siswa

pada siklus I ini yang termasuk dalam kategori kurang terampil sebanyak

24,14%, terampil sebanyak 41,38%, dan sangat terampil sebanyak 34,48%

(Gambar 3). Masih adanya siswa yang termasuk kategori kurang terampil

disebabkan karena siswa belum terbiasa melakukan eksperimen di laborato-

rium dan masih minimnya frekuensi praktikum yang dilakukan siswa selama

ini. Saat menggunakan pipet tetes, sebagian siswa memegang pipet tetes

dengan salah, yaitu memencet karet pipet tetes di dalam larutan, dan saat

menggunakan indikator universal, sebagian siswa menyelupkan pita indikator

secara menyeluruh ke dalam larutan, dan dalam menyesuaikan warna pada

pita indikator dengan skala pH tidak tepat, hal itu terlihat dari lembar

Page 12: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

47

observasi keterampilan siswa menggunakan alat-alat eksperimen kimia pada

Lampiran 9 halaman 139.

Setelah pelaksanaan siklus I, peneliti bersama guru mitra melakukan refleksi.

Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ter-

dapat pada siklus I. Pada refleksi I didapatkan fakta-fakta berikut : (1)

aktivitas on task siswa berupa mengemukakan pendapat dan bertanya kepada

kelompok lain ketika diskusi kelas/diskusi kelompok masih rendah ; (2) kete-

rampilan siswa menggunakan alat-alat eksperimen kimia masih rendah karena

masih ada beberapa siswa yang masuk dalam kriteria kurang terampil;

(3) masih ada beberapa siswa yang memiliki penguasaan konsep yang rendah

dan belum memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah, yaitu 100% siswa

memperoleh nilai ≥ 70; (4) guru belum cukup baik dalam mengorganisasikan

siswa dalam kelompok belajar, membimbing siswa dalam berdiskusi, tanggap

dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan saat pembelajaran berlang-

sung, dan menindak siswa yang tidak serius belajar.

2. Siklus II

Sebelum melaksanakan penelitian, berdasarkan hasil refleksi I, peneliti

membuat perencanaan siklus II, yaitu : (1) memberikan penjelasan kepada

siswa secara detail dan menyeluruh sebelum eksperimen dilakukan; (2) men-

jelaskan tugas dan kewajiban setiap anggota kelompok; (3) meningkatkan

kinerja guru dalam hal memotivasi siswa untuk belajar dengan cara memberi-

kan semangat melalui nasehat-nasehat dan memberikan lebih banyak contoh-

contoh yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang terdapat di kehidupan

Page 13: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

48

sehari-hari, guru harus lebih baik dalam mengorganisasikan siswa dalam

kelompok belajar, membimbing siswa dalam berdiskusi, tanggap dalam mem-

bantu siswa yang mengalami kesulitan saat pembelajaran berlangsung, dan

menindak siswa yang tidak serius belajar, dan guru harus lebih teliti dalam

memperhatikan siswa ketika melalui fase divergen dan fase konvergen apabila

ada siswa yang terlihat bingung atau belum paham; dan (4) merevisi RPP.

Fokus pembelajaran pada siklus II adalah sub materi pokok indikator asam

basa, teori asam basa Bronsted-Lowry dan Lewis, serta pencemaran air.

Siklus II terdiri dari tiga pertemuan. Pertemuan I berlangsung selama 2 x 45

menit dengan materi pembelajarannya adalah indikator asam basa, pertemuan

II berlangsung selama 2 x 45 menit dengan materi pembelajarannya adalah

teori asam basa Bronsted-Lowry dan Lewis, serta pertemuan III berlangsung

selama 3 x 45 menit dengan materi pembelajarannya adalah pencemaran air.

Beberapa usaha yang dilakukan oleh guru peneliti untuk meningkatkan

aktivitas on task, keterampilan siswa menggunakan alat-alat eksperimen

kimia, dan penguasaan konsep siswa pada siklus II ini adalah memberikan

penjelasan kepada siswa secara detail dan menyeluruh sebelum eksperimen

dilakukan, menjelaskan tugas dan kewajiban setiap anggota kelompok, me-

ningkatkan kinerja guru dalam hal memotivasi siswa untuk belajar dengan

cara memberikan semangat melalui nasehat-nasehat dan memberikan lebih

banyak contoh-contoh yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang

terdapat di kehidupan sehari-hari, mengorganisasikan siswa dalam kelompok

belajar, membimbing siswa dalam berdiskusi, tanggap dalam membantu siswa

Page 14: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

49

yang mengalami kesulitan saat pembelajaran berlangsung, dan menindak

siswa yang tidak serius belajar, lebih teliti dalam memperhatikan siswa ketika

melalui fase divergen dan fase konvergen apabila ada siswa yang terlihat

bingung atau belum paham, serta merevisi RPP.

Pada siklus II, beberapa siswa yang pada siklus I tidak aktif, mulai aktif.

Siswa sudah bersedia bertanya kepada guru saat pembelajaran apabila mereka

merasa bingung atau belum mengerti, menjawab pertanyaan dari guru saat

pembelajaran walaupun terkadang ada jawaban yang kurang tepat. Siswa

terlihat lebih antusias ketika diskusi dan presentasi kelompok berlangsung.

Dalam mengemukakan pendapat saat diskusi, siswa sudah bersedia

mengemukakan pendapatnya dengan cukup baik dan siswa dalam suatu

kelompok juga sudah bersedia bertanya kepada yang kelompok lainnya.

Selain itu, siswa mulai menyadari tanggung jawab terhadap tugas yang

diberikan kepada mereka. Siswa yang sudah aktif dalam pembelajaran pada

siklus I semakin aktif pada siklus II.

Pada siklus II diperoleh persentase rata-rata tiap jenis aktivitas on task siswa

yang terdiri dari bertanya kepada guru saat pembelajaran adalah sebesar

21,84%, menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran sebesar 36,78%,

mengemukakan pendapat ketika diskusi kelas sebesar 5,75%, dan bertanya

kepada kelompok lain sebesar 8,05% (Gambar 2). Dari siklus I ke siklus II

terjadi peningkatan seluruh aktivitas on task siswa dalam pembelajaran

sebesar 28,59% (Gambar 2). Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja

untuk peningkatan rata-rata aktivitas on task siswa sebesar 5% tercapai. Pada

Page 15: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

50

siklus ini, siswa sudah banyak melakukan aktivitas yang relevan dengan pem-

belajaran. Aktivitas belajar dilakukan siswa sebagai usaha untuk meningkat-

kan hasil belajar. Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak menda-

tangkan hasil bagi siswa karena kesan yang didapatkan oleh siswa lebih tahan

lama tersimpan di dalam benak mereka. Hasil penelitian khususnya pada

aktivitas on task ini selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Djamarah dan

Zain (2002).

Berdasarkan hasil observasi terhadap keterampilan siswa dalam menggu-

nakan alat-alat eksperimen kimia diperoleh data bahwa keterampilan siswa

pada siklus II ini yang termasuk dalam kategori kurang terampil sebanyak

13,79%, terampil sebanyak 20,69%, dan sangat terampil sebanyak 65,52%

(Gambar 3). Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan keterampilan siswa

dalam menggunakan alat-alat eksperimen kimia sebesar 12,10%. Hal ini

menunjukkan bahwa indikator kinerja untuk peningkatan keterampilan siswa

menggunakan alat-alat eksperimen kimia sebesar 5% tercapai.

Pada siklus II diperoleh rata-rata nilai penguasaan konsep siswa sebesar 82,76

(Gambar 4). Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai penguasaan konsep pada

siklus I, terjadi peningkatan sebesar 5,40%, yaitu dari 78,52 menjadi 82,76

pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja untuk peningkat-

an rata-rata penguasaan konsep siswa sebesar 5% tercapai. Pada siklus ini,

siswa sudah tidak mengandalkan hapalan saja, tetapi lebih memperhatikan

hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya. Hal ini selaras dengan

apa yang dikemukakan oleh Dahar (1998).

Page 16: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

51

Sampai pada siklus II rata-rata nilai penguasaan konsep siswa masih belum

memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah, yaitu 100% memperoleh nilai ≥70

karena hanya 82,76% siswa yang memperoleh nilai ≥ 70, sedangkan 17,24%

siswa belum. Belum terpenuhinya KKM tersebut dikarenakan guru masih

kurang memperhatikan karakteristik tiap siswa terutama siswa yang belum

tuntas dalam belajar dan waktu pelaksanaan tes formatif kurang disesuaikan

dengan kesiapan siswa. Pada akhir siklus II kembali diadakan refleksi untuk

mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi. Pada tahap refleksi II di-

dapatkan fakta, yaitu : (1) aktivitas on task siswa dalam pembelajaran

meningkat; (2) keterampilan siswa dalam menggunakan alat-alat eksperimen

kimia meningkat; (3) penguasaan konsep sebagian besar siswa meningkat; (4)

guru sudah baik dalam mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar,

membimbing siswa dalam diskusi, tanggap dalam membantu siswa yang

mengalami kesulitan saat pembelajaran berlangsung, menindak siswa yang

tidak serius belajar, namun guru masih belum cukup baik dalam memperhati-

kan karakteristik tiap siswa dalam belajar dan mengelola waktu mengingat

padatnya materi pembelajaran.

Pada siklus II ini, siswa cukup terbiasa aktif dalam membangun pengetahuan-

nya baik secara individu maupun secara sosial, tekanan dalam proses belajar

lebih pada proses bukan pada hasil akhir, dan guru hanya sebagai fasilitator

yang hanya membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi

dan penemuan konsep berjalan. Hal tersebut selaras dengan apa yang dikemu-

kakan oleh Suparno (1997).

Page 17: IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.digilib.unila.ac.id/19803/3/BAB IV New.pdfIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas

52

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode problem solving

dapat meningkatkan hasil belajar materi pokok asam basa. Metode problem

solving memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan aktivitas

dan kemampuan berpikir mereka serta membangun konsep berdasarkan

pengetahuan yang mereka peroleh sebelumnya melalui pengalaman nyata

sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa.