iv - stikesrajawali.ac.id · metode rancangan penelitian ini adalah studi cross-sectional, dengan...
TRANSCRIPT
i
iv
SUSUNAN KEPANITIAAN SEMINAR NASIONAL
UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN
1. Pelindung : Rektor Universitas Padjadjaran
2. Penasehat : LPUK Ketua AIP dan Anggota LPUK-Nakes
3. Pengarah :
Kusman Ibrahim, S.Kp., MNS., Ph.D (Dekan Fak. Keperawatan)
Dr. Yoni Fuadah Syukriani, dr. M.Si. Sp. F. DFM (Dekan Fak. Kedokteran)
Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes (Dekan Fak. Kedokteran Gigi)
Prof. Dr. Ajeng Diantini, M.Si., Apt (Dekan Fak. Farmasi)
4. Penanggungjawab :
Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A-K., M.Kes (Direktur Pendidikan) Prof. Dr. Dany Hilmanto, dr.Sp.A (K) (Wadek I FK) Prof. Dr. drg. Achmad Syawqie, M.Kes (Wadek I FKG) Dr. Tiana Milanda, M.Si., Apt (Wadek I Fak. Farmasi) Dr. Yanti Hermayanti, S.Kp., M.Nm (Wadek I Fak.Keperawatan)
5. Ketua Panitia : Ermiati, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. (Fak. Keperawatan)
6. Bendahara : Titin Sutini, S.Kep., Ners., M.Kep. (Fak. Keperawatan)
7. Sekretaris : Etika Emaliyawati, S.Kep., Ners., M,Kep (Fak. Keperawatan) Ryan Hara Permana, S.Kep.,Ners., MN (Fak. Keperawatan)
8. Sie Ilmiah Mohammad Ghozali, M.Bio.,Med (Fak. Kedokteran) dr. Sari Puspa Dewi., M.Ked (Fak. Kedokteran) dr. Dwi Agustian, MPH, Ph.D (Fak. Kedokteran) Dr. Sri Adi Sumiwi, MS., Apt. (Fak. Farmasi) Urip Rahayu, S.Kp., M.Kep. (Fak. Keperawatan) Muchtaridi, Ph.D., Apt (Fak. Farmasi) drg. Emma Rahmawati, M.Kes. (Fak. Kedokteran Gigi) Dr. Raden Tina Dewi J, dr.SpOG (Fak. Kedokteran/Kebidanan) Neti Juniarti, Ph.D Drg. Ayu Trisna HAyati, Sp.KG. Siti Nurhasanah, S.Kep., Ners., M.Kep Lina Anisa, S.Kep., Ners
(Fak. Keperawatan) (Fak. Kedokteran Gigi) (Fak. Keperawatan) (Fak. Keperawatan)
v
9. Sie Acara : Anita Setyawati, S.Kep., Ners., M.Kep (Fak. Keperawatan)
Yusshy Kurnia Herliani, MNS (Fak. Keperawatan) dr. Yuni Susanti Pratiwi, M.Kes., AIFO (Fak. Kedokteran) dr. Afiat Berbudi., M.Kes (Fak. Kedokteran) Dr. Risti Saptarini Primarti, drg., Sp. KGA (Fak. Kedokteran Gigi) Dika Pramita, D., M. Farm., Apt. (Fak. Farmasi) Rani Nurparidah., SST, MKM (Prodi Kebidanan) dr. Afiat Berbudi., M.Kes (Fak. Kedokteran) Ayu Prawesti, M.Kep (Fak Keperawatan) Neneng Martini, SST., M.Keb Riezka Wanda Noviana, S.Kep., Ners.
(Fak. Kedokteran/Kebidanan) (Fak Keperawatan)
10. Sie Publikasi, Promosi, Dekorasi, Dokumentasi:
Dwijayanti Mei Ana Dewi, S.Kep., Ners Ribka Esterina Simbolon, S.Kep., Ners Yayat Saeful
(Fak. Keperawatan) (Fak. Keperawatan) (Fak. Keperawatan) (Fak. Keperawatan)
LPUK
11. Sie Dana usaha : Yulherina LPUK Nakes
Dra. Sri Astuti., M.Kes (Fak. Kedokteran/Kebidanan)
12. Sie Kesekretariatan :
Sri Hendrawati, S.Kep., Ners., M.Kep. (Fak. Keperawatan) Nenden Nur Asriyani Maryam, S.Kep., Ners., MSN
(Fak. Keperawatan)
Wiwi Mintarsih, SAP (Fak. Keperawatan) Habsyah Saparidah Agustina, S.Kep., Ners (Fak. Keperawatan) Siti Ulfah Rifa’atul Fitri, S.Kep. Ners., MNS Sifa Fauziah, S.Kep., Ners Novita Kamaruddin, SE. Ak
(Fak. Keperawatan) (Fak. Keperawatan) (Fak. Keperawatan)
LPUK
13. Perlengkapan dan Sarana : Wawan Setiawan Adelse Prima Mulya, S.Kep., Ners., M.Kep.
(Fak. Keperawatan) (Fak. Keperawatan)
Dana (Fak. Keperawatan) Maman Dodi Kurniadi Bahrijal
(Fak. Keperawatan) (Fak. Keperawatan) (Fak. Keperawatan)
14. Konsumsi :
Aam Amaliyah (Fak. Keperawatan) Dwi Wulan Suci, Amd Diana Daniawaty, S.Sos
(Fak. Keperawatan) (Fak. Keperawatan)
83
IDENTIFIKASI KELULUSAN UKNI BERDASARKAN HASIL TRY OUT DI STIKES RAJAWALI BANDUNG TAHUN 2016
Lisbet Octovia Manalu1, Arie Joseph Pitono2 1STIKES Rajawali Bandung 2STIKES Rajawali Bandung [email protected] [email protected]
Abstrak
Uji Kompetensi merupakan salah satu instrumen yang di wajibkan pemerintah
untuk memastikan kualitas lulusan yang berkualitas. Pada uji kompetensi
terdapat suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap
tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi. Try out bertujuan untuk
mempersiapkan calon lulusan yang akan menghadapi uji kompetensi pada tahap
akhir kelulusan dan juga TO uji kompetensi merupakan bagian dari siklus uji
kompetensi yang sangat diperlukan sebagai upaya untuk memberikan
pengalaman dan mempersiapkan mental serta berlatih mahasiswa dalam
menghadapi Uji Kompetensi yang terstandar. Tujuan penelitian, untuk
mengidentifikasi proporsi peserta yang lulus UKNI berdasarkan hasil Try Out.
Metode rancangan penelitian ini adalah studi cross-sectional, dengan sampel
seluruh lulusan STIKES Rajawali yang mengikuti TO XI 30-31 Juli 2016 dan UKNI
23-24 September 2016 sebanyak 114 orang (total sampling). Analisis hubungan
nilai TO dengan hasil UKNI menggunakan uji chi square. Hasil Terdapat
hubungan antara Nilai TO dengan hasil UKNI ( p < 0,001 ). Sebanyak 86,4 %
peserta yang lulus UKNI memiliki nilai TO lebih tinggi atau sama dengan nilai
kelulusan UKNI. Sementara 87,9 % peserta yang tidak lulus UKNI memiliki nilai
TO lebih rendah dari nilai kelulusan UKNI. Kesimpulan, TO dapat
mengidentifikasi 86,4 % peserta yang lulus UKNI dan 87,9 % yang tidak lulus
UKNI
Kata Kunci : kualitas, Try Out, Uji Kompetensi
84
PENDAHULUAN
Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang yang mencakup atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau
tugas dengan standar kinerja (performance) yang ditetapkan. Standar
kompetensi perawat merefleksikan atas kompetensi yang diharapkan dimiliki
oleh individu yang akan bekerja di bidang pelayanan keperawatan (PPNI
Indonesia, 2005). International Council of Nurses atau yang disingkat ICN
mendefinisikan kompetensi yang digunakan dalam kerangka kerja untuk
perawat adalah tingkat kemampuan yang harus dimiliki seorang perawat untuk
melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang ditunjukkan melalui penerapan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang dipersyaratkan (ICN, 199:4).
Perawat akan mampu mengerjakan suatu tugas/ pekerjaan (task skills),
mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan (task
management skills), memutuskan apa yang harus dilakukan bila terjadi sesuatu
yang berbeda dengan rencana semula (contigency management skills) dengan
menguasai kompetensi tersebut (Nursalam, 2008). Kompetensi perawat inilah
yang akan berorientasi terhadap kualitas kinerja yang akan menjamin mutu
pelayanan keperawatan. Uji Kompetensi merupakan salah satu instrumen yang
di wajibkan pemerintah untuk memastikan kualitas lulusan yang berkualitas.
Pada uji kompetensi terdapat suatu proses untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi. Try out
bertujuan untuk mempersiapkan calon lulusan yang akan menghadapi uji
kompetensi pada tahap akhir kelulusan dan juga TO uji kompetensi merupakan
bagian dari siklus uji kompetensi yang sangat diperlukan sebagai upaya untuk
memberikan pengalaman dan mempersiapkan mental serta berlatih mahasiswa
dalam menghadapi Uji Kompetensi yang terstandar.
Guna mengetahui apakah perawat Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) yang
diadakan menimbulkan beberapa permasalahan, permasalahan tersebut antara
lain masalah sosialisasi dan pembekalan; masalah penyusunan soal dan
penentuan batas minimal UKN; masalah waktu, tempat, dan penyelenggara UKN;
85
masalah mekanisme metode UKN; masalah pembiayaan UKN; masalah
pengumuman via online; masalah mekanisme retaker; dan masalah standarisasi
STR secara Internasional. Salah satu permasalahan yang muncul pada UKNI
adalah mengenasi sosialisasi dan pembekalan. Sosialisasi dan pembekalan
kepada mahasiswa dapat dilakukan berupa try out maupun pembekalan.
Pembekalan kepada mahasiswa keperawatan ini dapat dilakukan sejak awal
kuliah sehingga mahasiswa lebih siap dalam menghadapi UKNI (HPEQ student,
2013).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Try Out sebagai prediktor kelulusan
UKNI melalui penilaian proporsi peserta yang lulus UKNI yang memiliki nilai Try
Out tinggi (lebih tinggi atau sama dengan nilai kelulusan UKNI) dan proporsi
peserta yang tidak lulus UKNI yang memiliki nilai Try Out rendah (lebih rendah
dari nilai kelulusan UKNI).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar perencanaan
kegiatan Try Out dan UKNI yang akan datang.
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini adalah studi cross-sectional, dengan menggunakan data
sekunder hasil Try Out dan hasil UKNI lulusan STIKES Rajawali. Sampel pada
penelitian ini adalah seluruh lulusan STIKES Rajawali yang mengikuti Try Out XI
pada tanggal 30-31 Juli 2016 dan mengikuti UKNI pada tanggal 23-24 September
2016 sebanyak 114 orang (total sampling). Variabel pada penelitian ini adalah:
(1) Nilai Try Out, sebagai variabel bebas, dan (2) Hasil UKNI, sebagai variabel
terikat. Nilai hasil Try Out yang berupa data numerik dikelompokkan menjadi
dua kategori, yaitu (1) lebih besar daripada atau sama dengan nilai kelulusan
UKNI (= nilai Try Out tinggi) dan (2) lebih kecil daripada nilai kelulusan UKNI (=
nilai Try Out rendah), sementara variabel Hasil UKNI terdiri atas dua kategori :
lulus dan tidak lulus. Hubungan kedua variabel dianalisis menggunakan uji chi
square.
86
Proporsi lulusan yang lulus UKNI yang memiliki nilai Try Out tinggi dapat
dianggap sebagai nilai sensitivitas “alat uji” (Try Out) terhadap “keadaan
sebenarnya” (hasil UKNI). Nilai sensitivitas ini pada penelitian klinis digunakan
untuk menjawab pertanyaan “Seberapa besar orang yang menderita penyakit
akan teridentifikasi ?” (Porta, et al, 2008), sehingga pada penelitian ini nilai
sensitivitas dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan “Seberapa besar
lulusan yang lulus UKNI dapat teridentifikasi melalui Try Out ?”
Sementara, proporsi lulusan yang tidak lulus UKNI yang memiliki nilai Try Out
rendah dapat dianggap sebagai nilai spesifisitas “alat uji” (Try Out) terhadap
“keadaan sebenarnya” (hasil UKNI). Nilai spesifisitas ini pada penelitian klinis
digunakan untuk menjawab pertanyaan “Seberapa besar orang yang tidak
menderita penyakit akan teridentifikasi ?” (Porta, et al, 2008), sehingga pada
penelitian ini nilai spesifisitas dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan
“Seberapa besar lulusan yang tidak lulus UKNI dapat teridentifikasi melalui Try
Out ?”
HASIL PENELITIAN
Gambaran (ukuran kecenderungan sentral dan ukuran penyebaran) Nilai Try Out
masing-masing kategori Hasil UKNI tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Deskripsi Nilai Try Out Kelompok Lulus UKNI dan Kelompok Tidak Lulus UKNI
Hasil UKNI
n
Nilai Try Out
Rerata Median Simpanga
n Baku Minimum
Maksimum
Lulus 81 53,70 53,89 5,59 38,89 65,56
Tidak Lulus
33 42,04 41,67 4,50 31,67 52,78
Tabel 1 menunjukkan bahwa rerata Nilai Try Out kelompok Lulus UKNI adalah
53,70 dan rerata Nilai Try Out kelompok Tidak Lulus UKNI adalah 42,04.
Hubungan antar variabel tercantum pada Tabel 2.
87
Tabel 2. Tabel Silang Variabel Nilai Try Out dengan Variabel Hasil UKNI
Hasil UKNI
Lulus Tidak Lulus p
n % n %
Nilai Try Out Tinggi 70 94,6 4 5,4 < 0,001
Rendah 11 27,5 29 72,5
Total 81 71,1 33 28,9
Tabel 2 menunjukkan bahwa, berdasarkan uji chi square, terdapat hubungan
antara Nilai Try Out dengan hasil UKNI ( p < 0,001 ).
Dari penghitungan selanjutnya didapatkan bahwa sebesar 86,4 % ( 70 / 81 )
lulusan yang lulus UKNI memiliki nilai Try Out tinggi, dan sebesar 87,9 %
( 29 / 33 ) lulusan yang tidak lulus UKNI memiliki nilai Try Out rendah.
PEMBAHASAN
Untuk mengukur standar kompetensi perawat dan memperoleh sertifikat
kompetensi, perawat diharuskan mengikuti Uji Kompetensi. Uji Kompetensi
adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta
didik pada perguruan tinggi bidang kesehatan. Uji kompetensi diselenggarakan
untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten sesuai dengan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi kerja (PBM no. 36 tahun 2013).
Uji kompetensi merupakan bagian dari penilaian hasil belajar mahasiswa di
bidang kesehatan dan dibagi dalam dua tahap yaitu uji tertulis dan uji praktek.
Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal DIKTI, uji
kompetensi ini dapat dilaksanakan pada tahap akhir setelah menyelesaikan
seluruh tahap pendidikan sebagai exit exam dimana hal tersebut harus
memperhatikan pentingnya lingkungan akademik profesional. (DIKTI, 2013).
Tetapi setelah melihat hasil uji kompetensi yang sudah dilakukan pada
mahasiswa DIII kebidanan, DIII keperawatan dan Ners, ternyata masih
diperlukan adanya perbaikan pada sistem pendidikan. Oleh karena itu, pada
88
tanggal 18 Juni 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi mengeluarkan surat edaran nomor
529/E.E3/DT/2014 tentang Status Uji Kompetensi bagi Mahasiswa Program Studi
DIII Kebidanan, DIII Keperawatan dan Ners yang berisi tentang belum
digunakannya uji kompetensi untuk menentukan kelulusan atau sebagai exit
exam (DIKTI, 2014).
Sebesar 86,4 % lulusan yang lulus UKNI memiliki nilai Try Out tinggi, hal ini
dapat berarti bahwa 86,4 % lulusan yang lulus UKNI dapat teridentifikasi melalui
Try Out (sensitivitas). Sementara, sebesar 87,9 % lulusan yang tidak lulus UKNI
memiliki nilai Try Out rendah, hal ini dapat berarti bahwa 87,9 % lulusan yang
tidak lulus UKNI dapat teridentifikasi melalui Try Out (spesifisitas).
Idealnya, untuk dapat dikatakan sebagai prediktor yang sempurna, kedua
keadaan di atas (sensitivitas dan spesifisitas) harus memiliki nilai 100%. Artinya,
tidak ada lulusan yang lulus UKNI memiliki nilai Try Out rendah (“false negative”)
dan tidak ada lulusan yang tidak lulus UKNI memiliki nilai Try Out tinggi (“false
positive”). Namun untuk mendapatkan keadaan ideal tersebut hampir tidak
dimungkinkan pada keadaan nyata, sehingga haruslah ditentukan salah satu dari
kedua keadaan mana yang akan ditingkatkan, karena biasanya sensitivitas
berbanding terbalik dengan spesifisitas (Gordis, 2009).
Pada keadaan ini, dengan pertimbangan bahwa lebih baik lulusan mendapatkan
nilai Try Out yang rendah namun lulus UKNI dibandingkan dengan lulusan
mendapat nilai Try Out yang tinggi namun tidak lulus UKNI, maka terdapat
kecenderungan untuk memilih meningkatkan nilai spesifisitas dibandingkan
meningkatkan nilai sensitivitas. Dengan demikian, harus dilakukan usaha-usaha
yang dapat menurunkan angka “false positive”, seperti sedikit meningkatkan
tingkat kesulitan soal Try Out.
Pada penelitian ini, “false positive” terjadi pada 4 orang lulusan yang memiliki
nilai Try Out berselisih kurang dari 1%, 2%, 3%, dan 6% dari nilai kelulusan
UKNI. Sehingga, dengan peningkatan nilai Try Out 3% dari nilai kelulusan UKNI
dapat mengurangi “false positive” sebesar 75%.
89
Angka “false negative” pada penelitian ini adalah sebesar 13,6%. Hal ini
kemungkinan dapat diakibatkan karena kedua uji ini tidak dilakukan pada saat
yang bersamaan, namun terdapat rentang waktu sekitar dua bulan antara
pelaksanaan Try Out dengan pelaksanaan UKNI, sehingga lulusan yang memiliki
nilai Try Out rendah akan secara otomatis berusaha untuk meningkatkan
kemampuannya pada saat UKNI.
SIMPULAN
Try Out dapat mengidentifikasi 86,4 % lulusan yang lulus UKNI dan 87,9 % yang
tidak lulus UKNI.
SARAN
Bagi pengelola (penentu kebijakan UKNI) agar pada pelaksanaan UKNI yang akan
datang dapat sedikit meningkatkan tingkat kesulitan soal Try Out, sehingga
diharapkan dapat menurunkan kejadian “False Positive” (lulusan yang tidak lulus
UKNI namun memiliki nilai Try Out tinggi).
Bagi peserta Try Out yang telah mendapatkan nilai lebih tinggi atau sama dengan
nilai kelulusan UKNI disarankan untuk setidaknya memiliki kemampuan 3%
lebih tinggi dari nilai batas lulus, sehingga memperkecil peluang untuk tidak
lulus UKNI.
DAFTAR PUSTAKA
Dikti. 2013. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Ditjen DIKTI DIKTI. 2014. Peningkatan Kemampuan Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan Melalui Uji Kompetensi. Gordis, L. (2009). Epidemiology, Fourth Edition. Philadelphia : Saunders Elsevier. HPEQ Project (Health Professional Education Quality Project).2013.Panduan penyelenggaran ujian OSCE : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. International Council of Nurses (1965). Position statements. Geneva: ICN.
90
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan.Jakarta. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2005. Standar kompetensi perawat Indonesia. Jakarta. Porta, M., Greenland, S., Last, J. M. (Eds.). (2008). A Dictionary of Epidemiology, Fifth Edition. Oxford : Oxford University Press.