jadwal acara -...
TRANSCRIPT
( OM~: TO MAN ADO. Comprcbenstve M~dical Topics Focused on Management :mJ Diagnosis rn M.,y llllr.. Mercure Hotel North Subwcsi
Symposium V: Endocrine & Metabolic Disorders Symp,:,sium Vl: Nephrology & Degenerative Dis- eases
11.15- Moderator: dr. Shirley Kawengian, M.Si Moderator: dr. Edward Jim, Sp.PD 12.15 Hipertrigliseridemla : Dr. dr. Arthur Mongan, Hypertension in CKD: Prof. D.r dr. Emma Moels,
MSc, Sp.PK Sp.PD-KGH Advance in Diagnosis and Management of Type 2 Role of Surgery in Preventing Chronic Kidney
Diabetes Mellitus: Prof. Or. dr. Karel Pandelaki, Disease: dr. Richard Monoarfa, Sp.U Sp.PD-KEMO Dementia & Alzheimer's Disease: Dr. dr. Junita
Thyroid & Parathyroid Disorders: dr. Yuanita Maja P.S., Sp.S(K) Langi, Sp.PD-KEMO Antlaging: Prof. dr. Eulis Datau, Sp.PD-KAI
12.15- Lunch 12.45
Symposium VII: Pedlatry Symposium VIII: Cardio and Pulmonary Dlseas- es
12.45- Moderator: Prof .dr. Max Mantik, Sp.A(K) Moderator: dr. Edmond Jim, Sp.JP, FIHA 13.45 Resusitasi Neonatus: Dr. dr. Rocky Wilar, Sp.A(K) Deteksl Dini PenyakitJantung Bawaan: Dr. dr.
Manajemen Sayl Berat Sadan Lahir Rendah : Dr. Ehrling D. Kaunang, Sp.A(K) dr. Johny Rompis, Sp.A(K) Management of Acute Myocardial Infarction :
Penanganan Anak dengan ADHD ; dr. Elfrida Dr. dr. Starry Rampengan, SpJP{K), FIHA Marpaung, Sp.KFR Metabolic Risk Factor for Cardiac Disease: In-
Respiratory Diseases in Child: dr. Audrey Wahani, flammation : dr. Frans Wantania, Sp.PD Sp.A(K) Bronchial Asthma: dr. M C. P Wongkar, Sp.PO
Symposium IX: Trauma & Emergency Medicine Symposium X: Sleep and Consciousness Oi50r- ders
1345- Moderator: dr. Denny J. Ngantung, Sp.S Moderator: dr. Finny Warouw, M.Kes, Sp.S 14 45 Brain Rescucitation After Traumatic Brain Injury: Evaluation of Unconscious Patients: dr. Corry
Dr. dr. Diana Lalenoh, Sp.An, KNO Mahama, Sp.S Trauma pada Anak: dr. Harsali F. tarnpus, Seizure and Epilepsy: dr. Herlyani Khosama, Sp.S
MHSM,Sp.BA (K) Emergency in Eye Disorder: dr. Samuel Obstructive Sleep Apnea (OSA) : Dr. dr. Olivia
Malingkas, Sp.M Pelealu, Sp.THT-KL Multarauma di RSUP Prof Kandou Manado di Psychiatric Cases Management in Primary Health
Tahun 2015: Or. Dr. Nico lumintang, Sp.B-Kl Center: dr. Anita Dundu, Sp.KJ 14.45- Coffee Break 15.00 15.00- Closing remarks ' 15.15
vii
COME TO MANADO Comprehensive Mediral Topics Focused on Manageni.,nl ~111! Diagnosis 30 M.ay 2016~ Mc.r,urc lfnld, North Subwc,i
., ~-~~
Jam Topik r
' 08.00- Opening Remarks: Committee 08.05
08.05- Plenary Session: BPJS, Cllnlclans, and Patients: Strange Bedfellows?: 09.00 Moderator: dr. Hendry Palandeng, DK, MSc
Major Issues of Patients Management and Healthcare Provider's Rights in JKN Era: BPJS' Point of View: North Sulawesi Regional Division Director of BPJS Kesehatan
Major Issues of Patients Management and Healthcare Provider's Rights in JKN Era· Physician's Point of View: Head of Medical Committee of Kandou Hospital
Major Issues of Patients Management and Healthcare Provider's Rights in JKN Era: Government's Point of View: North Sulawesi's Head of Provincial ttealth Office
09.00- Coffee break 09.15
Room I Room II Symposium I: Infectious Diseases Symposium II: Pain Management
09.15- Moderator: Dr.dr Suryadi Tatura, SpA(K) Moderator: dr. Herlyani Khosama, Sp.S{K) 10.15 Updates in HIV Medicine: dr. Agung Nugroho, Acute Pain Management: Dr. dr. Hermanus
Sp.PCHPTI talenoh, Sp.An(K) Ensefalitis Sitomegalovirus pada Pasien AIDS : dr. Nyeri Neuropatik: dr. Theresia Runtuwene, Sp.S(K)
Arthur H.P. Mawuntu, Sp.S Penanganan Nyeri Nonfarmakologi: Dr. dr. There- Virus Zika & lnfeksi Virus Dengue: Dr. dr. Novie sia Mogi, SH, SpKFR(K)
Rampengan, MPTP, Sp.A{K), DTM&H, Care for Pain Patients in the Hospital: dr.
MCTM(TP) Wahyuddin Suleman, M.Kes, Sp.An
Rasionalltas Penggunaan Antibiotik pada lnfeksi : dr. Christy Mambo, MSc
Symposium Ill: Reproductive & Urogenital Prob- Symposium IV : Malignancies lems
10.15- Moderator: Dr. dr. Junike Joice Kaeng, SpOG-K Moderator: dr. Steward Mengko, Sp.THT-Kl 11.15 Diagnosis & Penanganan Masalah Obstetrik : Dr. Peranan Ahli Patologi dalam Diagnosis dan Pe-
dr. John Wantania, Sp.OG-K nanganan Kanker: dr. Meilany Durry, Sp.PA Management Menstrual Problems : dr. Maria Kanker pada Anak: dr. Stefanus Gunawan, Sp.A(K),
loho, Sp.OG·K MSI.Med Diagnosis dan Tatalaksana Prolaps Organ Panggul Penatalaksanaan Karsinoma Nasofaring : dr. Arme-
Terkini: dr. Rudy Lengkong, Sp.OG-K nius Sondakh, Sp.THT-Kl(K) Evaluasi Kasus-Kasus Pra Kanker Ginekologi: dr. Kanker Ku lit Terka!t dengan Paparan Mataharl:
Joel laihad, Sp.OG·K Prof. dr. Pieter L Suling, MSc, Sp.KK(K) FINSDV
JADWAL ACARA
COME TO MAN ADO : Cemprchcnstve Medical Topics foCll~ed on Management and Diagnosis so Nay 2016, Mercure Hotel. North Sut.iwes1
t-iak Cipta Dilindungi Undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerblt
ISBN: 978-602-70396-1-2
Cetakan Pertama, Mei 2016
95115
Jalan Raya Tanawangko No.56, Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
Alamat Penerbit:
Bagian Bedah FK UNSRAT Manado
Gedung Bedah Swadana FK UNSRAT Manado
Bagian Bedah, FK UNSRAT Manado
Diterbitkan oleh:
dr. Harsali F. lampus, MHSM, Sp.BA
dr. Tear F. Mamuaja
dr. Eudon Muliawan
Penyunting
Dr. dr. Diana Ch Lalenoh, Sp.An
Dr. dr. John Wantania, Sp.OG-K
dr. Arthur H.P. Ma\'11\Jntu, Sp.S
Editor
Dalam Rangka Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) FK UNSRAT
Prosiding
COME TO MANAOO
Comprehensive Medical Topics Focused on Diseases Management and Diagnosis
COME TO MAN ADO: Comprehensive Medical Topics Focused on Management and Diagnosis 30 May 2016. Merrure Hotel, North S11lawcsi 111·1
Dua puluh delapan hari merupakan perkiraan masa lnkubasi, 14 hari ditambah sekitar periode 14 hari
viremla. RNA virus Zika telah terdeteksi dalam air mani pada 62 hari setelah onset khas akut penyak.it virus Zik.a
dalam kasus tunggal. Periode enam bulan yang disarankan penggu-naan kondom untuk pria yang dicurigai atau
dikonftrmasl infeksi virus Zika mencerminkan pendekatan kehati-hatian saat bukti lebih lanjut dikumpulkan.2
Luaran pada bayi yang terinfeksi dengan virus Zika, ditemukan microcephaly, JUGR, k.alsifikasi sereberal,
atrofi sereberal, 1esi makular (Tabet 1).
Virus Zika dftularkan melalui perantara gigitan nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti. Penyaklt yang
disebabkna dinamakan sebagai Zika, Ziko disease ataupun demam Zika (Ziko fever) Penderita biasanya mengalami
demam, ruam kulit, konjungtivitis, nyerl otot dan sendi, malaise, dan sakit kepala. Hingga saat ini belum ada
pengobatan ataupun vaksinasl-y,mg tersedla. Pencegahan terbaik dengan menghindar dari glgitan nyamuk.1
lnfeksi virus Zika dapat dicurlgai berdasarkan gejala dan riwayat beperglan ke daerah yang diketahui
terdapat penularan virus Zik.a ini. Diagnosis virus Zika hanya dapat dikonftrmasi l'!'elalui tes laboratorium berupa
RNA virus Zika pada seseorang yang tertular (darah, urine, saliva).1'1 lnfel<si virus Zika biasanya ringan dan tidak
membutuhkan penanganan khusus. Penderita yang terinfeksi membutuhkan istirahat, cukup cairan, dan
mendapatkan terapi untuk nyerl dan demam. Rlsiko transmisi seksual oleh virus Zika dianggap rendah, tetapi transmisi se1<sual dari prla ke wanita telah
dilaporkan. Jika pasangan wanita berisiko untuk hamil, atau berencana untuk hamil, kontrasepsi yang efektif
disarankan untuk mencegah kehamilan dan dlsarankan menggunakan kondom bagi wisatawan laki-laki untuk
mengurangi risiko penularan, dan Dua puluh delapan hari setelah kembatl dari daerah dengan transmisi aktif virus Zlka jika belum
memiliki gejala yang sesual dengan infeksl virus Zika. Enam bu Ian setelah pemulihan jika penyakit klinis sesuai dengan infeksi virus Zika atau infeksi virus Zika
dikonfirmasi dengan laboratorium.
VIRUSZIKA
John Wantania
DIAGNOSIS & PENANGANAN MASAI.AH OBSTETRIK :
TRENDING (VIRUS ZlKA DALAM KEHAMILAN) & UPDATE (PREEKLAMPS1A)
Paradigma lama dalam mendiagnosa preeklampsia tergantung pada onset hipertensi baru dan proteinuria,
sehingga sering terjadi keterlambatan diagnosis dan penanganan. Oelinisl yang direvisi menurut ACOG, diagnosis
preeklampsia tidak lagi membutuhkan kadar proteinurla yang tinggl. Bukti menunjukkan bahwa masalah organ
seperti ginjal dan hepar dapat terjadi tanpa tanda protein tersebut, dan jumlah proteinuria lidak memprediksi
seberapa berat penyakit akan berkembang. 5.6
Preeklampsta kini di diagnosis dengan tekanan darah tinggi yang persisten dalam kellamllan atau pasca salin
yang terkait dengan proteinuria atau penurunan trombosit, gangguan hepar atau ginjal, cairan di paru at.tu tanda
gangguan otali berupa kejang dan atau ~nsguan penglihatan. Perubahan besar lainnya pada diagnosis dan
manajemen nyata bahwa preeklampsia adalah proses dinamis. Mendiagnosis kondisi wanlta sebagai "preeklamsia
ringan" tidak membantu. karena preeklampsia bisa berkembang pada tingkat '{ang berbeda pada wanita yang
berbeda, sehingga perawatan yang tepat membutuhkan re-ev:iluasi yang sering untuk kondisl yang berat.S•&
COME TO MANAOO: Comprehensive Medical Topics Focused on Management and Diagnosis 30 May 2016, M•rcure Hotel, NnrthSulawesi IU·l
PREEl<LAMPSIA
----- ---- --~-1 Wftitof
W..tof Clmlllion F- Geslolion al Uhruou,,d - II ln"1ltlon Elolm,111,tlott Abnortnll Flndiflp °" ~ Uftnsonocnph, Fin&n,s at llrth
19 JS Mt<.mapl .. ty, Ctffl)f'8 ckoff<a:-. 11>no!mJt M.:~*11,ftreb<a'alcdicJt1<>11~onCT, m.ddlt =•~I V.."1'( • .,tr•u!ff l'e 8'°"'11, g~' ur~bral atrooh,, ...._~, i..,,,u fHtrict,Otl
AO & 20 Cl,or,o,d ~"• er,\. ..,..i,.11.u .uopt., (I•••" ~ ""Ul'tf<> .... ~ d.•- <Slh po=t~J 2 .. u 29 M~. ~calof>at',on, lllol<r • (ytt Sr;;n,,...-
........ Y<ffl!•l, <i<bf-. ,,,,_...., srowitt~·l(J,Q<'
41 12 24 Mt"V CJ>!ff<'.A r,,'ll'I• f>9Slh p<r<:-.tc1 StiU -n uierc
l9 21 JO C-~br •oo cottbr•I rigl,l ptr,Ye<itncul,r St,U ·r,umo alof<;01100,
17 u 26 Mid,k<:,,..~'1r>I •rt•r, ilow•llt.!X"«"'·~ Sttlf :I\ Ut('rO
12 ll 27 M«!'OCA!JlNII pba!Ul "1Wtf"'"""fa< as. =11 {o, gesut,,:,ruJ ..... ~ c,n:umfet, sns«!tr, Oo!>t*fstud,, of.ir,f,vd•=,os, e-noe proporoo...i ti.> bod, $iZe. milCV!.i< ,nwuwrtt ;rowtt, restr,ct,on ie..,,,,
1-0 2S ;o Ho<IUI fin1 ulmsooo:[tr1m. r.u1~r.t, ~ St•lll,int, at 36~ on ~·1 ultrno,,ogram
16 26 )S M.oTo<epi,•i,, ab-mo[ uml,,l,.,11 .. ...,,. ... flow s,,,,.u.1«~.,;..,.._.1~ l>clld<•""""'ff· (~9Sth~~- °" the pu~•tlle ,n<I~}. •~ P"'Poit•J>n.ll to body $•l0' ntm,ltt,nt ifOW':h r~llie!,on
n 27 JS c .. <.br.>tcu: ',;"'""'· ,~t•o<l.d~,. StJI l\ lRttO broc.hycq,i, ily
}O )4 - !i<!rm>latbtrtl>
l ll Jl N<,,,., N0trml•<brtl\
51 32. JS fml11u1h Stif.bi<lh
2J 35 40 Anh,a,a=-os ,m,.._,,.,.,.. g,OW!I> rH1J-<:tt0n No<m>l growth-.su~. poor ,lld rig ~lift. EEG abnorm,lrt.M --------·
Tabel 1.. Temuan pada Ultrasonogra6 dan kelainan yang ditemukan saat kelahiran"
ot 1.w.,alallt, 10 cor6-"""1<ll itt,u>t,,ncM<k ·= .. ~,r:i~ c,il":af,r'lfC- J',.'r .. ht ~ooi:~t1.-SAi1~!'!1-11ai~ tar~
•lrcv=slf,lil1111ta
• St .-7J<3,..,,,d._<0NIW!!il1Nte~lll)~"'""o,lltl"'ttn.,n_..,,~
~~=rtf<:!ili ffld:'9( :)lljt', :111S.'tM~111t-;,i11 I'll mt•;:,-
~·.•lii-J.1,t;~fy tv1..\tef,al.~VU'J
li>t:t=
- ., f'1\ll'lm-lTIIPO'f$S'2"'600"1'll(>10,'",1(: ~~ ,>i!l'l l•• • ,ltlill ~mo .t,,,IJ'Q tu ,ar l ~'l"'Y
·CG.-- 11/Ml~&ld ii:nt11t trio
;ra,;nJ ~ -· U...3""11 ......, . r.., ""'"'·- il(id'rrJ l ... """''
• fmSider rr:tc, ill 1 nplx;i;)l t 4 4
Ga.mbar t. A1go1itma manajemen Wanita hamil yang terinfdcsi virus Zika~
COME TO MANA DO Compr~hcnsivc Medical Tuples Focused on Managem~nt and Diagnosis ~O M;iy 201b. Mtrrure Hotel North \ula"esi 111 1
minggu.
Wanita pasca satin tetap dlberikan lnformasl pulang ten tang tentang gejala dan tanda preeklampsia.
Rekomendasi Tambahan. dtloittpci.r1s
Pemberian ka1slum daµat dlberikan terutama pada wanita yang memillki risiko tinggl preeklampsla dan rendah
asupan kalsium, untulc mencegah terjadinya preeldampsla,
Aspirin dosls 75 mg atau kurang cukup aman diberikan pada kelompok rlslko tinggi untuk menurunkan risiko
preeklampsla baik sebagai pencegahan primer atau sekunder
Waktu terminasi yang dlsarankan pada wanita dengan preeklampsla tanpa gambaran berat adalah 37-38
Best 3VOiaed In v;ar.M lV.111 as:nma cc lleall lihlre Neonatol!:9', s~ be Ir~ Ifie t.~IS In bm as p:irerter;it btle~ n,:t ~ fteonU 1>mpfif13 Sl3ff shoUIO be awa'! of tile d'!Stncllori be.M>e s~ 11'.!edipne ~$ l.'9.Al lo lm3l se.-E1' nl Ille
tem'~Cll.l!Hctr,g PAl.lllle!~ c:,i be u,eo lo' lrealme~ ol nori ~i. or w,-e·~ nwenens1Cn>. :2nd ne sli1,Hete.ue lalllels !Xll lh:it a~
~::: bl'!OMe'.1!~ I\~ MJt wease 11ie nst. d matem3' h)'l)Olensbn.
Comments ~rr [mage ~ Pe.ii Ourat1on
Lat,aalel SI.art -C( :'() mo IV: recieat 2'J :0 5m:n 301!1111 o· 6011l';l Q JO ir. OI 1 lo 2 ~'mil. r.13:1 300 l!'9 ffl S'.Y. ch lo OCaf
N"fell~ 510 10 mg capsule IO be s-.~IC'o\1<1 s:01orim 3()111;11 --61'1 01 ~ ~ S'llmted e'>":l'f 30 "*1
JO min
Dlsfungsl progres1f / hematoma I ruptur hepar
Eklampsia atau gejala neurologis yang progresif
IUGR atau otigohfdramnton
Gawatjanin
label 2. Dosfs obat yanc blasa dlberikan untuk terapi hipertensi denpn tekanan darah > 160/110 mmH1•
COME TO MANADO. Cmnprchens1ve Medical Topics Focused on Management and Diasnosls 30 M~y 2016, Nerrurc llotcl North Sulawc>i 111·1
1. Manajemen ekspektatif dapat dipertimbangkan pada kasus preeklampsia pada usia kehamllan 26 - 34 mlnggu
yang bertujuan untuk memperbaiki luaran perinatal.
2 Pember!,- kcrttkostercld berguna untuk mengurangl morbiditas (slndrom gawat napas, perdarahan
lntraventrikular dan infeksl) serta mortalitas perinatal.
3. Pemberian magnesium sulfat pada preeklampsia berat berguna untuk mencegah terjadinya kejang/eklampsia
atau kejanc berulang. Rute administrasl magnesium sulfat yang d1an1urkan adalan lntravena untuk
mengurangr nyeri pada lokasl suntikan. Magnesium sutfat merupakan pitihan utama pada paslen
preeklampsfa berat dibandingkan diazepam atau fenftoin, untuk mencegah terjadinya kejang/eklampsl1 atau
kejang berulang. Dosis awal magnesium sulfat dlberikan 4 6 g1 yang dlencerkan dalam 100 ml cairan IV dan
diberikan selama 15 hingga 20 menlt. Dosis rumatan diberikan 1-2 gr/ jam dalam 100 ml cairan IV.
6. Antihipertensf dapat dlberlkan pada pada tekanan darah slstotik ~ 140 mm Hg atau diastollk ~ 90 mmHg.
7 Kortikosterold diberikan sebelum persalinan pada pasien sindrom HELLP
8. Kortikostero1d diberikan pada usia kehamilan 28 - 36 mlnggu untuk menurunkan rislko RDS dan mortalitas
Janin serta neonatal, dengan interval waktu pemberian hingga persalinan 48 jam - 7 jarl
9. Pemberian ulangan kortlkosteroid dapat dlpertimbangkan, Jika kortlkosteroid diberlkan minimal 7 hari
sebelumnya
lndikasl urgensi untuk terminasf kehamilan pada preeklampsia9
Hipertensl berat, menetap > 24 jam
Gaga! ginjal refrakter
Edema paru
DIC, Trombositopenia yang memburuk
Secara umum, tekanan darah yang sama atau melebihl 160 mmHg untuk sistolik dan 110 mmHg untuk di
astolik merupakan gambaran preeklampsia berat, sekalipun demikian tekanan darah tinggl yang ringan sampai
moderat (sistolik 1;4(>-159 mm Hg atau diastolik 90-109 dalam dua kesempatan terpisah) memerlukan monitoring
& evaluasi ketat. Magnesium sulfat tetap dlberikan untuk tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih tinggi untuk
mencegah kejang Pada tekanan darah yang kurang dar 160/110 mmHg namun terdapat gejala berat lainnya,
MgS04 perlu diberikan. Hipertensl berat dapat dikonfirmasi dalam waktu yang singkat agar dapat segera diberikan
terapl.5.6
Studl m unjukkan bahwa pada preeklampsia berat yang muncul awal sebaiknya terminasi tidak melebihi
37 mlnggu. Pemantauan lceseJahteraan janin dan kondisl ibu diperlukan dalam keputusan terminasi leb1h awal
Pasca salln tetap perlu diawasl kemungkinan munculnya preektampsia-eklampsfa Edukasi pengenalan gejala dan
tanda preeklampsla sangat membantu 6
ManaJ~en dan Terapi7.s.9
COME TO MAN ADO: Con1prehtnslve Med1ml Topt<:S Focused un Management and Diagnosis .:lO M:ry ZOJ 60 Mercure Hotel. No1 lh Sulawe,,i 111·2
Kelompok PALM merupakan kelainan struktur yang dapat dinilal dengan berbagai tehnik pencitraan dan
pemeriksaan histo , atologi. Kelompok COEIN merupakan kelainan non struktur yang tidak dapat dlnilai dengan
pencitraan atau hlstopatologl. Seorang pasien blsa saJ3 memiliki satu atau lebih penyebab t>UA, sehingga tata lak-
sana dapat lebih komprehensif.
FIGO (International Federation of Gynecology and Obstetrics) membagi sembilan kategori utama yang
sesuai dengan penyebab perdarahan yakni PALM COEIN ,-Polip, adenomiosis, leiomioma, malignancy and hyper
plasia, coagulopathy, ovulatory dysfunction, endometrial, iatrogenic dan not yet dassified.
Perdarahan uterus abnormal akut; perdarahan haid yang banyak sehingga perlu penanganan yang segera
untuk mencegah kehilangan darah. Perdarahan uterus abnormal kronlk ; perdarahan yang telah terjadi lebih darl 3
bulan. Perdarahan tengah (intermenstrual bleeding) merupakan perdarahan yang terjadi dlantara dua siklus yang
teratur, adapun istilah inl untuk menggantikan metroragia.
KLASIFIKASI DAN TERMINOLOGI
Penanganan terkinl langsung merujuk kepenyebabnya sehingga perlu disosiallsasikan lstilah tersebut. Da
lam hal ini kami akan membahas beberapa istilah sebelum menuju ke penanganan masalahnya.
Klinis permasalahan haid perlu ditangani sesuai dengan penyeba.bnya paling sering adalah perdarahan
diluar haid dan banyak jumlahnya. Adapun lstilah inl sekarang disebut pedarahan uterus abnormal, yang di bagl
atas akut, kronts, perdarahan tengah. 111
Masalah haid dalam kehidupan reproduksi wanita meliputi semua kelalnan haid baik dalam hal jumlah
maupun lamanya. Manifestasl kltnis dapat berupa perdarahan banyak, sedikit, siklus haid yang memanjang atau
tidak beraturan. Saat ini oleh FlGO istilah kelainan haid berupa menoragia atau hald banyak diganti menjadi heavy
menstrual bleeding (HMB) Sedang perdarahan diluar siklus yang biasa disebut metrorragla blasa disebut sebagai
1ntermenstrual bleeding (IMB).
PENDAHULUAN
2016
Bagian Obstelri G1nekolo11,1
Fakultas Kedokleran Universitas Sam Ratulangi Manado
Maria F. Loho
MANAGEMENT OF MENSTRUAL PROBLEM
COME TO MA!'!ADO: Comprehensive Medical Tojlics Fncu~ed on Management and Diagnosis 30 May 2016. Morrurc Iletef, North S11lawesi UJ-L
3. WHO. 2016. Pregnancy management in the context of Zika virus. WHO Interim Guidance WHO/ZIKV/MOC/16.2
4. Brasil P, Pereira JP, Gabaglia CR, et al. 2016. Zika virus infection in pregnant women in Rio de Janeiro _
Preliminary report. Massachusetts: N £ng J Med
5. IN ALARM (Update). 2016. Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia.
6. ACOG. 2013. Task Force on Hypertension in pregnancy. Washington DC: The American College of Obstetricians
and Gynecologists
7. Cunningham F, Leveno K, BloornS, et al. 2010. Hipertensi dalam kehamllan, dalam William Obstetri edisi ke-23.
New York: McGraw-Hill
8. Magee LA, Pels A, Helewa M, et al. 2010. Diagnosis, evaluation, and management of the hypertensive disorders
of pregnancy: executive summary. J Obstet Gynecol Can 39(5): 416-438
9. Turner JA. 2010. Diagnosis and management of preeclampsia : an update. lntetnattonal Journal of Women's
Health 2010:2; 327-337
10. WHO. 2011. World Health Organization recommendations for prevention and treatment of preeclampsia and
eclampsia.
1. WHO. 2016. Zika Virus. World Health Organl2ation fact sheet
2. Public Health ~ngland. 2016. Zika virus infection : guidance for primary care. PHE publication number gateway
2015653
DAFTAR PUSTAkA