jaka brama 0907121442 kel c

70
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI ll MESIN GERINDA , TNC & CNC Disusun Oleh JAKA BRAMA 0907121442 LABORATORIUM TEKNOLOGI PRODUKSI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2011

Upload: anjar-desina

Post on 04-Jul-2015

2.752 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jaka Brama 0907121442 Kel c

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES PRODUKSI ll MESIN GERINDA , TNC & CNC

Disusun Oleh

JAKA BRAMA 0907121442

LABORATORIUM TEKNOLOGI PRODUKSI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

2011

Page 2: Jaka Brama 0907121442 Kel c

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 1

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4

1.2 Tujuan ............................................................................................................. 4

BAB II TEORI DASAR............................................................................................ 5

2.1 Pengertian ....................................................................................................... 5

2.2 Mein Gerinda silindris ..................................................................................... 5

a. Mesin Gerinda silindris luar ........................................................................ 5

b. Mesin Gerinda silindris dalam .................................................................... 5

c. Mesin Gerinda silindris luar tanpa center (centreless).................................. 5

d. Mesin Gerinda silindris universal ................................................................ 5

2.3 Bagian-bagian utama pada mesin gerinda silindris ........................................... 5

2.4 Batu Gerinda ................................................................................................... 8

2.5 Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Mesin Gerinda yaitu : ............................... 10

1. Menggerinda Permukaan Sejajar ............................................................... 10

2. Menggerinda Permukaan Vertikal ............................................................. 10

3. Menggerinda Pahat ................................................................................... 11

4. Menggerinda Drill .................................................................................... 11

BAB III ALAT DAN BAHAN ............................................................................... 13

3.1 Alat........................................................................................................... 13

1. micrometer .................................................................................................. 13

2. Kuas ............................................................................................................ 13

3. kunci L ..................................................................................................... 14

3.2 Bahan ............................................................................................................ 14

BAB IV PROSEDUR KERJA ................................................................................ 15

4.1 Prosedur Umum ............................................................................................ 15

a. Alat-alat yang digunakan disiapkan ..................................................................... 15

b. Bahan disiapkan .................................................................................................. 15

4.2 Prosedur kerja ............................................................................................... 15

BAB V PEMBAHASAN ........................................................................................ 17

5.1 Pembahasan .................................................................................................. 17

5.2 Analisis ......................................................................................................... 17

Page 3: Jaka Brama 0907121442 Kel c

3

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 18

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 18

5.2 Saran ............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 19

LAMPIRAN ........................................................................................................... 20

Page 4: Jaka Brama 0907121442 Kel c

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknik dalam praktikum pada mesin gerinda merupakan salah satu dasar dan

merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa teknik mesin.

Pada umumnya setiap mahasiswa teknik mesin harus dapat memahami serta

menguasai teknik-teknik dalam menggunakan mesin gerinda salah. Di dalam

praktikum mesin gerinda ini juga akan membahas tentang cara dalam

menggunakan mesin gerinda, pengenalan mesin gerinda, dan faktor-faktor

keamanan selama praktikum mesin gerinda.

Praktikum mesin gerinda ini juga sekaligus melatih kesabaran serta keuletan

dan ketelitian dalam melakukan suatu pekerjaan. Dengan menguasai teknik-teknik

dasar pada mesin gerinda, diharapkan agar setiap mahasiswa mempunyai keahlian

yang dapat di andalkan untuk mengimbangi kemajuan teknologi.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum mesin gerinda yaitu :

1. Agar setiap mahasiswa dapat menggunakan mesin Gerinda

2. Agar setiap mahasiswa dapat mengetahui apa fungsi mesin gerinda dan

kegunaannya.

3. Agar setiap mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari mesin gerinda.

4. Agar setiap mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen yang

terdapat pada mesin gerinda.

Page 5: Jaka Brama 0907121442 Kel c

5

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian

Mesin gerinda ialah merupakan suatu alat yang dipergunakan dalam proses

menggerinda pada permukaan benda kerja hingga rata dan halus. Bentuk mesin

gerinda ada yang duduk dan ada juga yang berdiri, pengertian dari mesin gerinda

duduk ialah pemasangannya dengan cara diikat dengan baut pada bangku kerja

sedangkan pengertian dari mesin gerinda berdiri ialah mesin yang terpasang pada

kakinya yang tinggi

2.2 Mein Gerinda silindris

Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan

mejadi menjadi empat macam.

a. Mesin Gerinda silindris luar

Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar

benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.

b. Mesin Gerinda silindris dalam

Mesin gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda

dengan diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus.

c. Mesin Gerinda silindris luar tanpa center (centreless)

Mesin gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter

luar dalam jumlah yang banyak baik panjang maupun pendek.

d. Mesin Gerinda silindris universal

Sesuai namanya, mesin gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda

kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silindris.

2.3 Bagian-bagian utama pada mesin gerinda silindris

Page 6: Jaka Brama 0907121442 Kel c

6

Gambar 2.1 Mesin Gerinda Silindris

Page 7: Jaka Brama 0907121442 Kel c

7

Chuck berfungsi untuk menjepit benda kerja

Gambar 2.2 chuck

Motor berfungsi sebagai sumber tenaga untuk memutar spindel

Kepala lepas berfungsi untuk menahan benda kerja agar tetap center

Kaki mesin sebagai pendukung mesin

Control panel berfungsi sebagai pengatur proses kerja mesin

Gambar 2.3 control panel

Perlengkapan pendingin

Page 8: Jaka Brama 0907121442 Kel c

8

2.4 Batu Gerinda

Penampang batu gerinda yang sering digunakan untuk pengasahan alat–alat

potong yaitu :

Roda Rata

Gambar 2.4 roda rata

Roda Pembentuk

Gambar 2.5 roda pembentuk

Roda Cekung Satu Sisi

Gambar 2.6 Roda Cekung Satu Sisi

Roda Topi/Mangkok

Gambar 2.7 Roda Topi/Mangkok

Page 9: Jaka Brama 0907121442 Kel c

9

Roda Cakra

Gambar 2.8 roda cakra

Roda Silinder

Gambar 2.9 roda silinder

Roda Piring Sisi Radius

Gambar 2.10 Roda Piring Sisi Radius

Roda gerinda merupakan pahat/pisau penyayatnya dari mesin gerinda, hasil

yang bagus dapat dengan menggunakan tipe yang benar, putaran roda dalam

kecepatan yang sesuai untuk benda kerja yang sedang dikerjakan.

Bila memilih batu gerinda perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:

a) Benda kerja yang digerinda.

b) Permukaan/hasil penggerindaan yang diinginkan.

c) Banyaknya benda kerja yang akan digerinda/tebal tipisnya benda kerja

yang akan dikurangi dalam penggerindaan.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih batu gerinda yang

sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan adalah:

Page 10: Jaka Brama 0907121442 Kel c

10

a) Jenis penggerindaan.

b) Material (bahan) yang digerinda.

c) Jenis pengasah dan perekat.

d) Banyaknya bahan yang digerinda.

e) Permukaan/hasil akhir yang diinginkan.

f) Busur singgungan.

g) Kecepatan roda gerinda.

h) Kecepatan benda kerja.

i) Kondisi mesin.

j) Struktur bahan pengasah dan ukuran butiran.

2.5 Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Mesin Gerinda yaitu :

1. Menggerinda Permukaan Sejajar

Saat menggerinda suatu benda kerja kita tidak selalu mendapatkan

benda kerja dalam keadaan yang rata, maka perlu dibuat suatu

pedoman,dalam menggerinda suatu benda kerja yang belum rata sebaiknya

tidak menggunakan cekam magnet pada ragum, baru sesudah kita buat

bidang pedoman kita pindahkan pada cekam magnet.

2. Menggerinda Permukaan Vertikal

Untuk menggerinda dua permukaan vertical pada benda kerja

berturut–turut yaitu :

a) Pilih roda gerinda yang sisinya baik,bila tidak ada maka perbaiki lebih

dahulu permukaan roda gerinda dengan menggunakan pengasah intan

(diamond dresser).

b) Pasang benda kerja pada cekam magnet pada kedudukan yang sesuai

untuk penggerindaan.

c) Periksa kerataan benda kerja dengan menggunakan dial indicator (jam

ukur).

d) Atur pembatas otomatis gerak meja sesuai dengan langkah yang

diinginkan.

Page 11: Jaka Brama 0907121442 Kel c

11

e) Gerinda permukaan bagian belakang dengan menggunakan gerakan

meja.

f) Pindah roda gerinda kedepan untuk menggerinda permukaan benda

kerja bagian depan dan periksa kedudukan benda kerja.

g) Gerinda sisi muka benda kerja dengan menggunakan gerakkan meja.

3. Menggerinda Pahat

a) Periksa secara visual keadaan sudut potong, pertahankan jika sudah

benar.

b) Pegang pahat dengan tangan kiri dan sangga (sokong) dengan tangan

pada dudukan.

c) Pegang kepala pahat dengan tangan kanan dan gerakkan sehingga sisi

potong perlahan–lahan ke muka dan ke belakang dan gerakkan pahat

melintang bidang roda gerinda.

d) Balikkan pahat dan gerinda sisi potong lain.

Gambar 2.11 Menggerinda Pahat

4. Menggerinda Drill

a) Periksa secara visual keadaan sudut sisi potong dan yakinkan apakah

sudah betul atau masih memerlukan perbaikan.

Page 12: Jaka Brama 0907121442 Kel c

12

b) Dukung mata bor kira-kira 40 mm dari ujung sisi potong dengan satu

tangan dan pegang tangkai bor dengan tangan lain.

c) Tepatkan sisi potong drill pada roda sedemikian sehingga sejajar

dengan bidang roda.

d) Dekatkan jari sedekat mungkin kepada ujung drill pada dudukan dan

sisi potong sedikit menyentuh tepi roda.

e) Gunakan pendinginan untuk penggerindaan guna mencegah

pemanasan lebih.

f) Berikan tekanan ringan kemuka dan gunakan dudukan sebagai titik

kendali, turunkan perlahan-lahan tangan yang memegang gagang drill

pada saat menekan mata bor.

Page 13: Jaka Brama 0907121442 Kel c

13

BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

Alat yang digunakan pada saat praktikum mesin bubut adalah sebagai berikut

1. micrometer

micrometer berfungsi untuk mengukur diameter benda kerja

Gambar 3.1 micrometer

2. Kuas

Kuas berfungsi untuk membersihkan benda kerja dan mesin.

Page 14: Jaka Brama 0907121442 Kel c

14

3. kunci L

kunci L berfungsi untur mengencangkan atau membuka baut pengunci yang

ada pada kepala lepas

Gambar 3.2 Kunci L

3.2 Bahan

Bahan yang di butuhkan pada saat praktikum mesin gerinda adalah baja

silindris.

Bagian yang digerinda

memiliki diameter 36,616

Gambar 3.3 baja silindris

Page 15: Jaka Brama 0907121442 Kel c

15

BAB IV

PROSEDUR KERJA

4.1 Prosedur Umum

1. Alat dan bahan disiapkan.

a. Alat-alat yang digunakan disiapkan

Kuas

Micrometer

Kunci L

b. Bahan disiapkan

Bahan yang di butuhkan pada saat praktikum mesin gerinda adalah

baja silindris

2. Gambar kerja dipahami

3. Benda kerja diletakan dipenjepit atau chuck

4. Mesin grinda Disetting

5. Benda kerja Diseting titik datumnya

4.2 Prosedur kerja

1) Alat dan bahan disiapkan.

2) diameter Benda kerja diukur dengan menggunakan alat micrometer

3) Panel utama diaktifkan

4) Switch pada mesin gerinda diputar pada posisi ON

5) Langkah pemakanan diseting pada satuan mm

Page 16: Jaka Brama 0907121442 Kel c

16

6) Benda kerja diletakan chuck

7) Tombol spindle ON pada panel utama diaktifkan untuk mengerakan batu

gerinda

8) Tombol hidrolik diaktifkan

9) Tombol Air collant diadaktifkan

10) Titik datum diperoleh dengan cara medekatkan batu gerinda pada benda

kerja secara perlahan-lahan sampai permukanan benda kerja tergores

sedikit

11) Setelah titik datum diperoleh benda kerja dijauhkan dari batu gerinda

12) Kemudian pemakanan diatur pada angka 0,00 mm

13) Langkah kedalaman pemakanan diatur sebesar 0,05 mm

14) Kemudian benda kerja digerakan mendekati batu gerinda maju mundur

untuk proses langkah pemakanan.

15) Setelah selesai, benda kerja dilepaskan dari chuck atau penjepit

16) Kemudian benda kerja diukur dengan menggunakan micrometer

17) Apabila ukuran belum sesuai dengan yang diharapkan , benda kerja

kembali digerinda

18) Setelah benda kerja tepat ukurannya , mesin gerinda dinon-aktifkan

19) Tombol collant dinon-aktifkan

20) Tombol hidrolik dinon-aktifkan

21) Benda kerja dilepaskan dari penjepit atau chuck

22) Setelah itu alat dan bahan kembali dibersihkan dan diletakan pada

tempatnya semula

23) Mesin gerinda dan tempat kerja dibersihkan dari debu ,aircollant dari

beram hasil penggerindaan.

Page 17: Jaka Brama 0907121442 Kel c

17

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

a. Setelah melakukan penggerindaan pada benda kerja terdapat lekukan

atau ketidak rataan pada benda kerja.

b. Ukuran pemakanan yang direncanakan yaitu 0.016 mm, setelah

penyelesaian penggerindaan ternyata pemakanan yang dilakukan

hanyalah 0,01 mm.

5.2 Analisis

1. Dari pembahasan diatas adanya lekukan atau ketidak rataan yang terdapat

pada benda kerja diakibatkan karena menentukan titik datum tidak tepat

maka terjadi ketidak rataan pada benda kerja

2. ukuran pemakanan yang tidak sesuai dengan yang direncanakan di

akibatkan kurang telitinya operator dalam melakukan pemakanan

Page 18: Jaka Brama 0907121442 Kel c

18

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum yang telah dilaksanakan iyalah:

Terjadinya ketidak rataan pada permukaan benda kerja yang di

akibatkan kurang tepatnya menentukan titik datum

6.2 Saran

a. Sebelum melakukan pemakanan pada benda kerja sebaiknya di pahami

dengan teliti bagaimana menyeting mesin gerinda agar pemakanan yang

dilakukan tepat dengan yang direncanaka.

b. Berhati-hati dalam menentukan titik datum karena apabila salah dalam

menentukan titik datum maka mengakibatkan ketidak rataan pada benda

kerja.

Page 19: Jaka Brama 0907121442 Kel c

19

DAFTAR PUSTAKA

A.R Harun. Love George. Edisi Ketiga Teori dan Praktek Kerja Logam. Erlangga,

Jakarta.

Philip F.ost wald. Manufactur Process and System. Jon willy and son. Inc

Page 20: Jaka Brama 0907121442 Kel c

20

LAMPIRAN

DAFTAR ISI

Page 21: Jaka Brama 0907121442 Kel c

21

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 22

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 22

1.2 Tujuan ...................................................................................................... 22

BAB II TEORI DASAR..................................................................................... 23

2.1 Pengertian TNC Milling ........................................................................... 23

2.2 Cara kerja TNC Milling. ........................................................................... 23

2.3 Sistem Koordinat ...................................................................................... 23

2.4 Gerakan TNC Milling Aksial ................................................................... 24

2.5 Datum ...................................................................................................... 24

2.6 Kode-Kode dan Simbol Pada TNC Milling............................................... 25

BAB III ALAT DAN BAHAN .......................................................................... 32

Gambar sketsa benda kerja yang akan di buat. ................................................ 32

BAB IV PROSEDUR KERJA ........................................................................... 33

4.1 Prosedur Umum ....................................................................................... 33

4.2 Prosedur Kerja ( Perataan Permukaan ) .................................................... 34

BAB V PEMBAHASAN ................................................................................... 36

5.1 Pembahasan ............................................................................................. 36

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 39

6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 39

6.2 Saran ........................................................................................................ 39

DAFTAR FUSTAKA ........................................................................................ 40

LAMPIRAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.

Page 22: Jaka Brama 0907121442 Kel c

22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) khususnya

dibidang teknologi mesin pada saat ini semakin berkembang. Semua mesin dapat

mengerjakan pekerjaan dengan menggunakan mesin dan komputer, sehingga

dapat menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang singkat tanpa menggunakan

tenaga kerja yang banyak. Mesin TNC adalah mesin yang menggunakan sistem

komputer. Pengetahuan mesin TNC dimengerti oleh banyak orang. Praktikum

teknik mesin TNC dilakukan oleh mahasiswa teknik mesin pada praktikum Proses

Produksi II, agar mahasiswa mengenali alat-alat yang digunakan pada Mesin TNC

dan juga dapat mengetahui fungsi-fungsi dari setiap alat-alat yang digunakan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktek mesin TNC milling ini adalah:

1. Agar mahasiswa dapat mengoperasikan mesin TNC milling.

2. Agar mahasiwa bisa mengenal arti simbol-simbol dan kode-kode yang

digunakan pada mesin TNC milling .

3. Agar mahasiswa memiliki keahlian dalam penggunaan mesin TNC

milling.

4. Menambah wawasan bagi para mahasiswa tentang mesin TNC milling.

5. Mahasiswa dapat melatih diri untuk dapat membuat benda kerja

Page 23: Jaka Brama 0907121442 Kel c

23

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian TNC Milling

TNC Milling ( Touch Numerical Countrol ) adalah suatu program yang

telah disimpan didalam komputer dan dijalankan dengan menekan tombol dan

kode yang telah diprogram didalam komputer tersebut. Jadi NC merupakan suatu

pengontrolan pada sebuah mesin dengan cara menekan tombol dan kode yang

telah diprogram kedalam komputer dan mesin akan bekerja dengan sendirinya

menurut perintah dalam program komputer.

2.2 Cara kerja TNC Milling.

Cara kerja TNC Milling hampir sama dengan cara kerja mesin konvensional.

Pada saat proses kerjanya, benda kerja dalam keadaan diam sedangkan pahat

berputar sehingga dapat memotong dan menyayat benda kerja. Perbedaan terdapat

pada saat penanganan dan pengoperasian. Dimana mesin-mesin konvesional lebih

cendrung dioperasikan secara manual sedangkan TNC Milling dioperasikan secara

numerical dan kode-kode yang telah ditentukan.

Gambar 2.1 Mesin TNC milling

2.3 Sistem Koordinat

Koordinat (X) adalah sumbu meja bergerak kekiri dan kekanan pada eretan.

Page 24: Jaka Brama 0907121442 Kel c

24

Koordinat (Y) adalah sumbu spindel bergerak kedepan dan kebelakang

apabila dilihat dari depan.

Koordinat (Z) merupakan sumbu gerakan meja mengikuti arah naik turun .

Gambar 2.2 Kaedah Tangan Kanan

2.4 Gerakan TNC Milling Aksial

Gerakan aksial dilakukan dalam enam arah, yaitu arah atas dan arah bawah,

gerakan maju mundur dan gerakan ke kiri dan ke kanan. Untuk gerakan maju

mundur dilakukan oleh pahat dan gerakan lainnya dilakukan oleh meja. Gerakan

dilakukan dengan cara menekan tombol-tombol yang berfungsi untuk

menggerakkan meja yang ada pada layar monitor.

2.5 Datum

Sebelum melakukan proses pengerjaan TNC Milling, maka praktikum

harus mencari titik referensi datum (0,0,0), yang berfungsi sebagai patokan tanda

awal benda kerja.

Untuk mencari titik datum. Praktikan hanya menggeser meja dan spindle

secara manual terhadap sumbu x axis, y axis, dan z axis. Datum yang didapatkan

berjarak sedikit sekali yaitu agar pahat menyentuh benda kerja kira-kira setebal

Page 25: Jaka Brama 0907121442 Kel c

25

kertas. Untuk mencari harga datum sebaiknya menggunakan kertas supaya

permukaan benda kerja tidak rusak karena goresan pahat.

2.6 Kode-Kode dan Simbol Pada TNC Milling

Pada mesin TNC Milling terdapat kode-kode tombol dan simbol yang harus

dimengerti oleh pengguna mesin. Simbol-simbol atau lambang-lambang yang

berfungsi untuk menginput data atau menjalankan program mesin.

Tanda dan lambang biasanya berfungsi untuk mengopersikan mesin secara

manual. Sedangkan kode dan simbol digunakan untuk mengoperasikan mesin

secara otomatis.

Page 26: Jaka Brama 0907121442 Kel c

26

Table 2.1 Kode-kode TNC Milling

Kode Fungsi

M00 Menghentikan program, spindle dan collant.

M02 Menghentikan program, spindle dan collant kemudian kembali kepada

blok pertama.

M03 Memilih arah putaran spindle searah jarum jam.

M04 Memilih arah putaran spindle berlawanan arah jarum jam.

M05 Menghentikan putaran spindle.

M06 Menghentikan program, putaran spindle dan untuk menukar mata

pahat.

M08 Mengalirkan cairan pendingin.

M09 Mematikan cairan pendingin.

M13 Spindle berputar searah jarum jam dan cairan pendingin mati.

M14 Spindle berputar berlawanan arah jarum jam dan cairan pendingin

mati.

M30 Untuk menghentikan program, spindle, collant dan kembali ke blok

pertama.

Page 27: Jaka Brama 0907121442 Kel c

27

Table 2.2 Simbol-simbol TNC Milling

Simbol Fungsi

T…

S…

F…

M…

Tool misalnya T1 berarti mengambil Tool no 1

Putaran spindel

Feeding

Mengaktifkan salah satu komponen missal M03

menghidupkan putaran spindel dan masih banyak lagi yang

lain

UNTUK DATUM ( BIDANG PATOKAN )

ACLT.

NOML.

REF

LAG

Mesin TNC menampilkan harga/ukuran sebenarnya pada

benda kerja

Mesin TNC manampilkan ukuran nominal

Mesin TNC menampilkan posisi yang direferensikan

Mesin TNC menampilkan servo lag

KONTROL AKTIF

Rem spindle aktif

Rem spindle tidak aktif

Sumbu dapat digerakan dengan electronic handweel

Page 28: Jaka Brama 0907121442 Kel c

28

Kode dan lambang yang terdapat pada layar TNC Milling memiliki fungsi

yang berbeda-beda dalam mengaktifkan mesin, antara lain adalah:

1. Pergerakan sumbu coordinate pada TNC Milling, pergerakan terdiri dari

tiga sumbu yaitu x axis, y axis, z axis, yang memiliki arah atau lambang

positif dan negatif .

sumbu fungsi

Z yaitu pergerakan meja kerja yang bergerak keatas

Z+ yaitu pergerakan meja kerja yang bergerak kebawah.

X yaitu pergerakan meja kerja yang bergerak kesamping kanan

X+ yaitu pergerakan meja kerja yang bergerak kesamping kiri

Y yaitu pergerakan spindle maju kedepan

Y+ yaitu pergerakan spindel mundur kebelakang

Gambar 2.3 Tanda pergerakan sumbu coordinate

Page 29: Jaka Brama 0907121442 Kel c

29

2. Tanda Jenis operasi

Cara memasukan data kedalam suatu program dan menjalankan suatu

program, terdapat beberapa cara dan langkah-langkah yang berbeda.

a. Manual operation : berfungsi untuk melakukan proses kerja secara

manual, tetapi hal ini menghasilkan benda kerja yang kurang efesien

dan ketelitian yang kurang

b. Positioning with MDI : berfungsi untuk melakukan proses kerja secara

otomatis, dimana data yang direncanakan diinput terlebih dahulu

kedalam program. Hal ini menghasilkan suatu pekerjaan yang rapi.

c. Program Run : berfungsi untuk menjalankan / memulai pergerakan

suatu pekerjaan atau masuk kedalam data yang dibuat.

d. Program and editing : berfungsi untuk memasuki tempat pembuatan

program untuk membuat program yang baru atau meng-edit /

memperbaharui progaram yang lama.

e. NC I : berfungsi untuk memulai menjalankan data yang diinput

kedalam program atau tombol eksekusi(M 03).

f. NC 0 : berfungsi untuk menghentikan gerakan pengoperasian atau

menghentikan proses kerja dari suatu data (M 02).

g. Spindle ON : berfungsi untuk mengaktifkan spindle

h. Spindle OFF : berfungsi untuk menghentikan pergerakan spindle

3. Pembuatan Program

Untuk membuat suatu program, maka seorang programer membutuhkan

tombol untuk memasukan angka dan mencari tempat-tempat program tersebut

dimuat.

MOD : berfungsi untuk mengganti parameter yang digunakan

atau mensetting parameter yang baru

INFO : berfungsi untuk memberikan informasi kepada

programer jika terjadi suatu kendala dalam suatu proses

pengerjaan.

Page 30: Jaka Brama 0907121442 Kel c

30

HELP : berfungsi untuk memecahkan atau memberikan langkah-

langkah tepat jika terjadi suatu proses yang salah atau terjadi

kendala-kendala dalam proses pengerjaan.

5 tombol pemilih : berfungsi untuk memilih menu yang diajukan

oleh komputer, sesuai dengan fungsi dan data yang dibutuhkan.

CE : berfungsi untuk menghapus data jika terjadi suatu

kesalahan data dalam suatu program.

Windows : berfungsi untuk membuka halaman berikutnya atau

kembali kehalaman sebelum untuk menginput suatu data pada

sebuah program.

Numeric : berfungsi untuk membuat data pada program, agar

program tersebut dapat berjalan.

: berfungsi untuk mengatur pergerakan dari pengerjaan dengan

arah positif(+), atau negatif(-) pada setiap sumbu.

ENT : berfungsi untuk memasukan angka yang telah dibuat

kedalam data.

I : berfungsi untuk melakukan pergerakan awal sewaktu mesin

diaktifkan pada sumbu x axiz, y axis, z axis.

: berfungsi untuk pindah kemenu yang lain.

GO TO :berfungsi untuk memblok suatu program

Page 31: Jaka Brama 0907121442 Kel c

31

Gambar 2.4Pembuatan program

Page 32: Jaka Brama 0907121442 Kel c

32

BAB III

ALAT DAN BAHAN

Gambar sketsa benda kerja yang akan di buat.

Gambar 3.1 benda kerja dengan tampak atas

Gambar 3.2 benda kerja tampak samping

Page 33: Jaka Brama 0907121442 Kel c

33

BAB IV

PROSEDUR KERJA

4.1 Prosedur Umum

Adapun proses pengerjaan dengan menggunakan mesin TNC milling

terdapat pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang adapun langkah kerja

yang dilakukan mesin TNC milling adalah sebagai berikut:

1. Alat dan bahan disiapkan

2. Gambar dan benda kerja dipahami

3. Benda kerja diukur dengan jangka sorong

4. Tool dipasang pada spindle

5. Chuck dipasang pada meja kerja

6. Benda kerja dijepit pada chuck dan dikunci dengan kuci chuck

7. Panjang tool diukur dengan menggunakan jangka sorong.

8. Switch ON diputar kearah on untuk mengaktifkan mesin, maka akan keluar

pada panel “Memory Test “

9. Setelah keluar pada layar “Power Interupted” tombol CE ditekan

10. Kemudian tombol I ditekan dan muncul tulisan “Croos Over Reference

Marks”

11. Tombol “NC “ ditekan sebanyak 3x untuk mengaktifkan sumbu X, sumbu

Y, dan sumbu Z

12. Tombol input ditekan untuk memasukan program

13. jalankan program dengan tombol eksekusi “ NC !”

14. Alat dan bahan dibersihkan dan disimpan pada tempatnya

15. Mesin dan ruangan dibersihkan

Page 34: Jaka Brama 0907121442 Kel c

34

4.2 Prosedur Kerja ( Perataan Permukaan )

1. Alat dan bahan disiapkan

2. Benda kerja digambar pada kertas mm blok

3. Tool dipasang pada spindle menggunakan collet sebagai penjepit tool

4. Benda kerja diukur dengan jangka sorong

5. Chuck dipasang pada meja kerja di kunci dengan menggunakan kunci pas

19.

6. Benda kerja dijepit pada chuck dan dikunci dengan kunci chuck

7. Panjang tool dan diameter tool diukur dengan menggunakan jangka

sorong.

8. Switch ON diputar kearah on untuk mengaktifkan mesin, maka akan keluar

pada panel “Memory Test “ kemudian tombol power suplai I ditekan.

9. Setelah tombol power suplai ditekan, maka akan keluar pada layar “Power

Interupted” tombol CE ditekan

10. Kemudian tombol power suplai ditekan dan muncul tulisan “Croos Over

Reference Marks”

11. Tombol “NC 1 “ ditekan sebanyak 3x untuk mengaktifkan sumbu X,

sumbu Y, dan sumbu Z dan setiap axis akan bergerak

12. Dan akan muncul datum pada layer kiri mesin dan penyetingan mesin

sampai disini

13. Tahap berikutnya yaitu penyetingan tool dengan memencet tombol

“MOD” dan masukan panjang dan diameter pahat pada no table yang

diinginkan.

14. Dan pada blok diarahkan pada no tool yang dipilih dan pencet tombol

“TOOL CALL” dan penyettingan tool selesai sampai disini.

15. Kemudian penyetingan datum yaitu dengan memencet tombol ”MOD” dan

pilih tulisan datum pada layar dan pilih datum namber dan kemudian

masukan nilai datum x,y,z pada awal hidupnya mesin dan tekan lagi

tombol “MOD”

16. Masukan kode M pada layer untuk menghidupkan spindle searah jarum

jam yaitu kode M03 dan tekan tombol “NC 1”

Page 35: Jaka Brama 0907121442 Kel c

35

17. Dan tekan datum pada pada layer dan kemudian dekatkan tool dengan

menekan tombol X,Y,Z dan kecilkan fiding untuk untuk mencari titik

kordinat x,y,z pada benda kerja.

18. Tekan tombol kembali untuk kembali keposisi semula dan pilih

“JOG INKREMEN” dan nol kan semua kordinat setelah selesai matikan

spindle dengan memasukan kode M05 dan tombol “NC 1” ditekan

19. Tombol program editing ditekan program meneg dipilih dan pilih program

number pilih number yang diinginkan misal no 2

20. Kemudian program di inputkan

Page 36: Jaka Brama 0907121442 Kel c

36

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

Gambar sketsa benda kerja yang akan di buat.

Gambar 3.1 benda kerja dengan tampak atas

Gambar 3.2 benda kerja tampak samping

Page 37: Jaka Brama 0907121442 Kel c

37

1. Kemudian program di inputkan

Generate program while machining pocket :

Corner 1 : X = 10 mm Y =10 mm

Corner 2 : X = 10 mm Y = 70 mm

Corner 3 : X = 90 mm Y = 70 mm

Corner 4 : X = 90 mm Y = 10 mm

Pocket depth Z = -20

Rectanguler pocket :

Clearance hight = +80mm

Setup clearence = 2 mm

Work piece surface = +0 mm

Milling depht = -20 mm

Pecking depht = 7 mm

Pecking feed rate = 80 mm/min

Pocket center in x = 50 mm

Pocket center in y = 40 mm

Side leght in x = 60 mm

Side leght in y = 40 mm

Milling feed rate = 100 mm/min

Direction = 0 ; CLIMB

Finishing allowance = 0,5 mm

Hole pattern :

Clearance hight = +40 mm

Setup clearence A = 3 mm

Work piece surface = +0 mm

Hole depht B = -20

Pecking depht C = 5 mm

Dwell time = 0,45 s

Feed rate = 80 mm/min

Page 38: Jaka Brama 0907121442 Kel c

38

Linier patern data :

X coordinate of hole 1 = 15 mm

Y coordinate of hole 2 = 15 mm

Number of holes perow = 3

Hole spacing = 35 mm

Angle between row and X axis = 0

Number of row = 2

Rows spacing = 50 mm

5.2 Analisa

Dalam pelaksanaan praktikum TNC kesalahan yang sering di temui

yaitu menentukan titik datum, menentukan titik datum sering terjadi

tidak tepat berada pada titik koordinat yang kita inginkan. menentukan

arah coordinat sumbu X,Y dan Z yang masih ragu untuk mengarahkan

mata pahat. dan juga dalam penggunaan program yang belum tepat.

Page 39: Jaka Brama 0907121442 Kel c

39

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat di simpulkan setelah melaksanakan

praktikum pada mesin TNC milling adalah :

1. Kesalahan yang sering terjadi dalam pembuatan benda kerja

dengan menggunakan mesin TNC yaitu menetukan titik datum,

menetukan sumbu koordinat X,Y, dan Z.

2. Mesin TNC milling mampu melakukan gerakkan pemakanan

secara otomatis hingga selesai

3. Penggunaan mesin TNC milling sangat mudah, cepat dan hasil

yang baik

6.2 Saran

1. Sebelum memulai menggunakan mesin TNC alangkah baiknya buat

sketsa benda kerja di kertas grafik

2. Buatlah progam dengan teliti

3. sebelum menjalankan program yang sudah diinput sebaiknya periksa

terlebih dahulu lebih teliti untuk menghindari kesalahan dalam

memasukan program.

4. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam melakukan

pekerjaan sebaiknya praktikan lebih hati-hati dan menggunakan

peralatan keselamatan kerja.

Page 40: Jaka Brama 0907121442 Kel c

40

DAFTAR FUSTAKA

B.H Amsted.1979.Tegnologi Mekanik.Jakarta

Manual Book TNC Milling 124 HEIDENHEIN

PRIAMBODO, BAMBANG, Ir, MSME. 1995. Teknologi Mekanik. Edisi ketujuh,

Erlangga : Jakarta

Politeknik Mekanik. Teknik Bengkel. Swiss : ITB

R.A HIGGINS, Enggineering metallurgy Parts 1 and 2, The Higner Technikal

Series B. H. Amstead. 1995. Teknologi Mekanik. Edisi ketujuh, Erlangga : Jakarta

Page 41: Jaka Brama 0907121442 Kel c

41

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 43

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 44

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 44

1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................ 44

BAB II TEORI DASAR.................................................................................... 45

2.1 Pengertian Mesin CNC ............................................................................. 45

2.2 Prinsip kerja mesin CNC .......................................................................... 45

1. Sistem absolut ...................................................................................... 45

2. Sistem incremental............................................................................... 45

3. Jenis-jenis mein CNC .......................................................................... 45

2.3 Kemampuan CNC .................................................................................... 47

2.4 Sistem Koordinat ...................................................................................... 47

2.5 Pemasukan Data ....................................................................................... 48

2.6 Putaran tetap yang distandarisasikan......................................................... 50

2.7 Datum Mesin ....................................................................................... 50

2.8 Arti Kode Huruf Yang Digunakan ............................................................ 50

BAB III ALAT DAN BAHAN .......................................................................... 55

3.1 Alat .......................................................................................................... 55

3.1.1 komputer Fungsinya sebagai media untuk simulasi program yang

dibuat. ........................................................................................................ 55

3.1.2 Jangka ............................................................................................... 55

3.1.3 Mistar ................................................................................................ 56

3.1.4 Busur ................................................................................................. 56

3.1.5 Pensil Mekanik 0,5 ............................................................................ 56

3.2 Bahan ....................................................................................................... 56

3.2.1 Kertas Grafik ..................................................................................... 56

BAB IV PROSEDUR KERJA ........................................................................... 57

1. Prosedur Harian....................................................................................... 57

a. Menghidupkan Mesin .......................................................................... 57

b. Setting Datum ...................................................................................... 57

c. Mematikan Mesin ................................................................................ 58

Page 42: Jaka Brama 0907121442 Kel c

42

BAB V PEMBAHASAN ................................................................................... 59

5.1 CNC milling. ........................................................................................... 59

5.1.1 Job Sheet 1 ........................................................................................ 59

5.2 CNC turning ............................................................................................. 66

5.2.1 job sheet 1 ......................................................................................... 66

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 69

6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 69

6.2 Saran ....................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70

Page 43: Jaka Brama 0907121442 Kel c

43

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan praktikum proses produksi II “ Mesin CNC milling dan turning ” ini

dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen

pembimbing mata kuliah dan asisten yang telah membimbing penulis dalam masa

praktikum dan sampai dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih

banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu

pengetahuan penulis, karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini berguna bagi kita semua

khususnya bagi penulis sendiri

Pekanbaru, Mei 2011

penulis

Page 44: Jaka Brama 0907121442 Kel c

44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

perkembangan teknologi pada saat ini semakin pesat. Hampir semua

teknologi berhubungan dengan yang namanya program dan pada perguruan tinggi

juga membahas dan mempelajari tentang pemograman agar memiliki pengetahuan

yang tidak kalah dengan majunya persaingan industri.

Pada program studi teknik mesin dipelajari teori-teori tentang CNC kemudian

akan dipraktikkan dalam praktikum CNC dimana praktik ini sangat membantu

dalam pelajaran teori-teori sebelumnya terutama tentang mesin CNC Milling dan

mesin CNC turning.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari pelaksanaan praktikum mesin CNC miling dan turning ialah:

1. Mengetahui cara kerja mesin CNC milling dan turning.

2. Dapat membuat program yang tujuannya untuk membentuk suatu benda

kerja yang diinginkan

3. Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penggunaan mesin CNC

milling dan turning.

Page 45: Jaka Brama 0907121442 Kel c

45

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian Mesin CNC

Mesin CNC (computer numerically controlled) adalah sebuah mesin

produksi yang dilengkapi dengan tombol-tombol pada panel intrumen,yang

dioperasikan dengan perintah numerik dalam proses pembuatan benda kerja yang

diinginkan.

2.2 Prinsip kerja mesin CNC

Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan

perintah numerik melalui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrumen

ditiap-tiap mesin. Namun secara garis besar dari karateristik cara mengoperasikan

mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam yaitu:

1. Sistem absolut

Pada sistem ini awal penempatan alat potong yang digunakan

sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama

operasi mesin berlangsung untuk mesin bubut . titik referensinya

diletakkan pada titik sumbu benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian

ujung.

2. Sistem incremental

Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan

sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai titik aktual yang dinyatakan

terakhir. Untuk mesin bubut dan mesin freis mempunyai cara yang sama.

Setiap kali satu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir,

maka titik akhir dari gerakan alat potong , itu dianggap sebagai titik awal

gerakan alat potong pada pahat berikutnya.

3. Jenis-jenis mein CNC

Pada industri menengah dan besar akan banyak digunakan mesin

CNC dalam mendukung proses produksi.secara garis besar mesin

CNCdibagi dalam dua macam yaitu:

Page 46: Jaka Brama 0907121442 Kel c

46

a. Mesin bubut (turning) CNC Mesin bubut CNC adalah mesin CNC yang khusus melakukan atau

membuat dan membentuk benda kerja sesuai benda kerja yang dapat

dibuat mesin bubut konvensional.

Gambar 2.1 Mesin CNC turning

b. Mesin freis CNC Mesin freis (milling) CNC adalah mesin CNC yang khusus

menghasilkan produk-produk yang sama seperti hasil dari mesin freis

konvensional.

Gambar 2.2 Mesin CNC Milling

Page 47: Jaka Brama 0907121442 Kel c

47

2.3 Kemampuan CNC

Hasil-hasil kerja CNC terhadap teknik produksi engineering tradisional telah

dipandang dengan positif. Mesin yang dikontrol secara numeric ini mampu

bekerja berjam-jam setiap hari tanpa perlu diawasi. Mesin ini siap dan dapat

diadaptasikan untuk menghasilkan fasilitas produksi komponen dalam jumlah

besar. Setiap fungsi yang biasanya dilaksanakan oleh operator perlengkapan

mesin standar dapat dilakukan lewat program CNC. Untuk memberikan gambaran

keandalan CNC, hanya memerlukan penjelasan secara singkat melalui keterlibatan

manusia dalam produksi komponen sederhana.

2.4 Sistem Koordinat

Perlengkapan mesin memiliki lebih dari satu jenis pergeseran sehingga

pergeseran perpindahan harus diidentifikasi.

Prinsip kerja dari mesin CNC Turning ini tidak jauh berbeda dengan mesin cnc

milling, perbedaan yang paling mencolok dari keduanya adalah pada mesin cnc

bubut terdapat dua sumbu saja yaitu sumbu x dan sumbu z, sumbu x untuk

menyatakan diameter dari benda kerja dan sumbu z untuk panjang benda kerja.

Sedangkan pada cnc milling terdapat tiga sumbu yaitu x, y, z dimana sumbu x dan

y untuk menentukan lebar dan panjang benda kerja dan sumbu z untuk kedalaman

pemakanan.

Dalam pemakaian sumbu koordinat pada mesin CNC Turning ini ada

beberapa nilai positif dan nilai negatife. Dan titik koordinat 0,0 yang dipakai

terletak pada center point dari benda kerja. jika nilai negatife pada sumbu x akan

berlaku tatal pada benda kerja karena batas akhir sumbu x ini adalah titik 0 karena

lebih dari itu specimen akan putus sedangkanh nilai nilai negative pada sumbu z

akan terjadi pemakanan pada specimen oleh tool atau pergerakan tool mendekati

benda kerja sedangkan jika sumbu z bernilai positif maka itu merupakan titik

bebas dari sumbu z atau pergerakan tool menjauhi benda kerja.

Page 48: Jaka Brama 0907121442 Kel c

48

2.5 Pemasukan Data

Data dapat dimasukkan kedalam unit kontrol mesin dengan menggunakan

metoda berikut :

1. Pemasukan data secara manual (manual data input atau MDI)

pemasukan data manual digunakan pada saat pengesetan mesin dan

pengeditan program, dan untuk pemasukan program lengkap, walaupun

yang terakhir harus dibatasi untuk program-program yang relatif sederhana

sehingga mesin tidak menganggur terlalu lama selama pemasukan data.

Pemasukan data manual kemesin CNC. Untuk memasukkan data pada unit

kontrol yang tidak terkomputerisasi, operator harus mengeset dial, posisi

saklar, dan sebagainya, sebelum akhirnya mengaktifkan piranti mesin untuk

melaksanakan gerakan yang diperlukan. Hanya sejumlah data yang terbatas

yang dapat dimasukkan pada suatu saat. Fasilitas perekaman data sering

tidak tersedia.

Pemasukan data manual kemesin CNC. Pada unit kontrol yang

terkomputerisasi, dengan menekan tombol yang tepat pada control-kontrol

sejumlah data yang terbatas atau program yang lengkap dapat dimasukkan

dan mesin diaktifkan. Komputer akan menyimpan data dan dapat ditransfer

kemedium perekaman seperti pita atau disc magnetic dan ditransfer kembali

kekomputer bila diperlukan.

3. Pita berlubang

Beberapa waktu yang lalu, kontrol numerik umunya disebut sebagai kontrol

pita, suatu pertanda yang penting bahwa medium pemasukan ini telah

berperan pada pengenbangan teknologi tersebut. Pernyataan ini tidak

sepopuler seperti sebelumnya, tetapi pita berlubang masih digunakan secara

luas.

Dasar dari kontrol pita ini adalah pengalihan informasi kode yang dikandung

pita yang berlubang keunit kontrol mesin lewat pembaca pita. Lebar pita

standar ialah 1” atau 25 mm. Sebelumnya hanya pita kertas yang digunakan,

dan pita ini masih sangat popular, faktor yang menarik adalah harganya yang

murah.

Page 49: Jaka Brama 0907121442 Kel c

49

Salah satu masalah pita kertas adalah bahwa lubang penggerak yang

digunakan untuk membawa pita kepembaca pita cenderung rusak atau

bahkan sobek. Juga, pita dengan mudah dapat rusak bila bersentuhan dengan

minyak, dimana sering terjadi diudara terbuka dibengkel.

4. Pita Magnetik

Pita magnetic dalam bentuk kaset secara luas digunakan untuk transfer data.

Keuntungannya pita magnetik ini adalah :

a. lebih mudah ditangani

b. penghasilan dan pebacaan lebih cepat

c. program dapat dihapus dan pita dapat digunakan kembali

d. penyuntingan lebih sederhana

e. lebih banyak ruang penyimpanan dari pada pita kertas dengan panjang

sama

f. lebih awet dari pada pita kertas

Aplikasi pita magnetik dahulu melibatkan perekaman yang dibuat sebagai

pengerjaan komponen pertama dengan mesin dilaksanakan secara manual

dari konsol kontrol, satu bentuk pemasukan data manual. Kerugian system

ini adalah bahwa program akhir hanya secepat reaksi manusia untuk

menghasilkannya, dan dengan menggunakan pengesetan dial (dial setting)

dan switching, masih lebih lambat dibandingkan dengan teknik modern.

Kedatangan mesin CNC dan pengujian program yang dipandu komputer

menghasilkan aplikasi pita magnetic yang lebih umum. Untuk merekam

program dengan cara ini melibatkan pemasukan program oleh DI pada unit

kontrol mesin atau lewat papan kunci komputer. Setelah program

dimasukkan maka dapat didaftarkan, disunting dan diuji menggunakan

komputer grafik, seperti yang dibahas sebelumnya. Akhirnya program

direkam seperti perekaman musik pada pita dari radio.

Perekaman pita magnetic memiliki kelemahan yaitu tidak nyata (terlihat)

tanpa penggunaan layar CRT khusus, printer atau plotter. Kelemahan utama

lainnya adalah bahwa informasi dapat dengan mudah dilacak atau rusak bila

ditempatkandengan medan magnet atau piranti mesin.

Page 50: Jaka Brama 0907121442 Kel c

50

2.6 Putaran tetap yang distandarisasikan

Sejumlah urutan dasar pengerjaan dengan mesin, atau siklus yang biasa

digunakan adalah yang distandarisasikan sejak awal. Rekomendasi ini sering

diadopsi dan terus digunakan sampai sekarang. Siklus pengerjaan dengan mesin

diindentifikasi oleh kode G, dan bila disertakan dalam system kontrol, disebut

sebagai siklus fixed atau canned. Mungkin siklus fixed yang paling banyak

digunakan adalah pada pengeboran lubang. Urutan gerakan pengerjaan dengan

mesin dalam pengeboran lubang adalah sebagai berikut:

1. Memposisikan kelokasi lubang

2. Menurunkan batang putar pada laju kecepatan yang diprogram

3. Mengangkat batang putar dengan cepat keposisi awal

2.7 Datum Mesin

Datum mesin juga disebut zero datum merupakan satu set posisi untuk

geseran mesin, dengan memberikan identitas numerik didalam system kontrol

dengan nol. Semua gerak geser dibuat berhubungan secara dimensional dengan

datum ini seperti yang ditunjukkan sebelumnya, pada saat pembahasan gerak

penentuan posisi absolut dan pertambahan.

Pada beberapa mesin datum nol bisa posisi permanen yang tidak dapat

diubah. Pada mesin lainnya, datum nol telah dibuat dengan menggerakkan geseran

sehingga piranti pemotongan ditempatkan pada posisi yang diinginkan dalam

hubungannya dengan komponen kerja dan kemudian menekan tombol nol yang

sesuai pada konsol kontrol.

2.8 Arti Kode Huruf Yang Digunakan

Seperti telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya bahwa untuk menjalankan

mesin CNC secara otomatis , maka kita harus menginput beberapa kode (bahasa)

program pada mesin cnc yang sering digunakan namun pada kesempatan ini kami

tidak membahasnya secara keseluruhan . beberapa kode huruf yang sering

digunakan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Huruf N , untuk menyatakan nomor urutan block progaram. Contoh N100

artinya block program tersebut berada pada urutan ke 100.

Page 51: Jaka Brama 0907121442 Kel c

51

2. Huruf X , untuk menyatakan sumbu koordinat x dan juga menyatakan jarak

pergerakan pahat pada sumbu x jika diikuti dengan angka . contoh X 50

artinya pahat bergerak kearah sumbu x sejauh 50 satuan.

3. Huruf Y , untuk menyatakan sumbu koordinat Y dan juga menyatakan jarak

pergerakan pahat pada sumbu Y jika diikuti dengan angka . contoh Y 50

artinya pahat bergerak kearah sumbu Ysejauh 50 satuan

4. Huruf Z , untuk menyatakan sumbu koordinat z dan juga menyatakan jarak

pergerakan pahat pada sumbu z jika diikuti dengan angka , contoh Z 50

artinya pahat bergerak mengikuti sumbu z sejauh 50 satuan

5. Huruf F , untuk menyatakan kecepatan penyayatan (feeding), contoh F60

artinya kecepatan penyayatan adalah 60 satuan persatuan waktu.

6. Huruf S , untuyk menyatakan putaran spindle, contoh S2000 artinya

kewcepatan putaran spindle adalah 2000 satuan kecepatan.

7. Huruf T , untuk menyatakan nomor urutan pahat yang akan digunakan

,contoh T01 artinya pahat yang digunakan adalah pahat nomor 1

8. Huruf M , untuk menyatakan program untuk fasilitas-fasilitas yang ada pada

mesin cnc. Beberapa kode huruf M yang digunakan pada saat pengoperasian

mesin cnc milling.

a. M00 : digunakan untuk menghentikan jalanya progaram

b. M 02 : digunakan untuk menutup progaram

c. M 03 : digunakan untuk putaran spindle searah jarum jam diikuti dengan

kode S untuk kecepatan putaranm dalam mm/menit atau inch/menit.

d. M 04 : digunakan untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam

e. M05 : digunakan untuk menghentikan putaran spindle

f. M06 : digunakan untuk mengganti mata pahat yang akan diikuti dengan

T untuk menyatakan nomor urutan pahat yang akan digunakan

g. M08 : digunakan untuk menghidupkan media pendingin (coolant)

h. M09 : digunakan untuk mematikan media pendingin (coolant)

i. M010 : digunakan untuk membuka ragum benda kerja

j. M11 : digunakan untuk mengunci ragum benda kerja

k. M13 : digunakan untuk kombinasia antara M03 dan M08

Page 52: Jaka Brama 0907121442 Kel c

52

l. M14 : digunakan untuk kombinasia antara M04 dan M08

m. M20 : digunakan untuk meletakan posisi lengan pengganti pahat sejajar

sumbu Z

n. M21 : digunakan untuk meletakkan posisi lengan penganti pahat

menjauh dari sumbu Z sampai sejajar posisi pengganti pahat normal

o. M22 : digunakan untuk menurunkan posisi lengan pengganti pahat

kepemegang pahat ataupun keposisi normal pengganti pahat

p. M23 : digunakan untuk menaikan posisi lengan pengganti pahat

kepemegang pahat ataupun keposisi normal pengganti pahat

q. M27 : digunakan untuk mengembalikan pahat pengganti keposisi Satu

r. M28 : digunakan untuk mendaftarkan mata pahat keposisi satu

s. M30 : digunakan untuk menutup suatu program

t. M32 : digunakan untuk memutar lengan penggati pahat searah jarum jam

u. M33 : digunakan untuk memutar lengan pengganti mata pahat

berlawanan arah jarum jam

v. M38 : digunakan untuk membuka pintu pelindung pada mesin

w. M39 : digunakan untuk menutup pintu pelindung mesin

9. Huruf G , menyatakan bahasa program untuk melakukan pergerakan pahat

pada benda kerja . adapun beberapa perintah G yang sering digunakan antara

lain:

a. G00 (positioning /rapid transver).

Menggerakan mata pahat dengan jarak gerak cepat untuk mengambil

posisi koordinat tertentu tanpa penyayatan pada benda kerja .(G00 X0.0

Z0.0 yaitu posisi pahat pada tiotik nol benda kerja )

b. G01 (linear interpolation / gtting feed)

Penyayatan pada benda kerja pada satu jarak atau koordinat yang

dinginkan secara satu sumbu ataupun dua sumbu membentuk sudut

c. G02 (circular interpolation CW (clock wise))

Penyayatan pada benda kerja secara melingkar dan searah jarum jam

(G02 X30 Y30 R10 yaitu membuat alur melingkar searah jarum jam

sampai koordinat X30 Y30 dan membentuk sudut radius 10 mm)

Page 53: Jaka Brama 0907121442 Kel c

53

d. G03 (circular interpolation CCW (contra clock wise))

Penyayatan pada benda kerja secara melingkar dan berlawanan arah

jarum jam (G03 X30 Y30 R10 yaitu membuat alur melingkar

berlawanan arah jarum jam sampai koordinat X30 Y30 dan membentuk

sudut radius 10 mm)

e. G04 Dweel

Mata pahat tiodak melakukan penyayatan pada benda kerja tetapi masih

berputar pada waktu yang kita tentuka.

f. G20 (imperial data input/ inches)

Menyatakan setiap pergerakan mata pahat atau putaran spindle dalam

satuan inchi. Dapat juga digunakan dalam :

positioning atau mengambil satu titik koordinat dengan

gerakan cepat

jarak pergerakan penyayatan secarakoordinat atau absolute

atau dengan menghitung jarak dari titik terakhir

kecepatan penyayatan mata pahat terhadap benda kerja

g. G21 metric data input (milimeter)

Menyatakan setiap pergerakan mata pahat atau putaran spindle dalam

satuan melimeter

h. G28 (referensi point return)

Mengembalikan posisi mata pahat pada nol mesin atau pada koordinat

tertentu hingga koordinat tersebut menjadi nol mesin

i. G40 (cutter compesation cancel)

Untuk membatalkan kompensasi / penyesuaian mata pahat pada program

yang terdahulu

j. G41 (cutter compensation left)

Untuk kompensasi / penyesuaian mata pahat secara otomatis dari

diameter yang besar ke diameter yang lebih kecil , sehingga benda kerja

bergeser kaerah kiri operator untuk menyesuaikan dengan posisi mata

pahat sama dengan posisi mata pahat terdahulu

k. G42 (cutter compensation right)

Page 54: Jaka Brama 0907121442 Kel c

54

Untuk kompensasi / penyesuaian mata pahat secara otomatis dari

diameter yang kecil ke diameter yang lebih besar , sehingga benda kerja

bergeser kaerah kanan operator untuk menyesuaikan dengan posisi mata

pahat sama dengan posisi mata pahat terdahulu

l. G 43

Untuk kompensasi atau penyesuaian mata pahat secara otomatis dari

pahat yang lebih panjang ke pahat yang lebih pendek, sehingga mata

pahat begerak naik hingga mencapai posisi mata pahat sama dengan

jarak benda kerja dengan pahat sebelumnya

m. G49 (length compensation cancel)

Untuk membatalkan kompensasi atau penyesuaian mata pahat secara

naik atau turun pada program terdahulu

n. G54-G59

Untuk memasukkan data pada titik benda kerja yang dianggap

nol/mengimput datum

o. G90 (absolute zero command)

Mentakan setiap pergerakan mata pahat ataupun benda kerja dihitung

dengan memakai system koordinat / dihitung secara obsolute dari nol

benda kerja

p. G91 (incremental command)

Menyatakan setiap pergerakan mata pahat atau benda kerja dihitung

dengan system jarak atau panjang penyayatan dari posisi koordinat

terakhir/ koordinat terakhir dianggap titik nol

q. G94

Kode ini harus diikuti dengan kode G20 yang menyatakan kecepatan

pergerakan mata pahat atau benda kerja dalam satuan inchi atau menit

dan kode G21 untuk satuan mm/menit

Page 55: Jaka Brama 0907121442 Kel c

55

BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum mesin CNC adalah :

3.1.1 komputer Fungsinya sebagai media untuk simulasi program yang dibuat.

Gambar 3.1 computer

3.1.2 Jangka

Untuk menggambar lingkaran dari design yang di berikan pada kertas

grafik

Gambar 3.2 jangka

Page 56: Jaka Brama 0907121442 Kel c

56

3.1.3 Mistar

Digunakan untuk mengukur dan menggambar garis.

Gambar 3.3 Mistar

3.1.4 Busur

Di gunakan untuk mengukur sudut

3.1.5 Pensil Mekanik 0,5

Di gunakan untuk menggambar garis pada kertas grafik

Gambar 3.4 pensil

3.2 Bahan

3.2.1 Kertas Grafik

Sebagai tempat untuk menggambar benda kerja dan menulis programnya.

Page 57: Jaka Brama 0907121442 Kel c

57

BAB IV

PROSEDUR KERJA

1. Prosedur Harian

a. Menghidupkan Mesin

Tombol swith pada mesin dsiputar arah jarum jam pada posisi ON (I)

untuk menghhidupkan mesin

Skelar angina diputar pada posisi ON sehingga angina mengalir ke

mesin (melalui slang yang telah ditentukan dengan tekanan 6-8 bar)

Pada control panel , tombol star ditekan 1 kali (tunggu tampilan layer

menunjukan operator masaage )

Kemudian tombol emergency diputar hinga lapu hijau berkedip

Pada kontraol panel, tombol star ditekan kembali 1 kali

b. Setting Datum

Tool disentuhkan pada permukaan benda kerja pada sumbu x ,y, dan

z

Harga sumbu x, y, dan z dicatat, kemudian posisi tool dibebaskan

Offset Setting ditekan 2 kali sehingga tampilan dilayar setting

(handy)

Angka (0) pada para meter write diubah menjadi angka 1 melalui

menu MDI

Angka APC dan APZ diubah menjadi angka 1

APC APZ APC APZ

0 0 1 1

0 0 1 1

0 0 1 1

Tekan tombol massage, tungga tampilan (please turn off power)

Tekan tombol off untuk mematikan mesin pada control panel

Kemudian swith pada mesin dimatikan

Kemudian tunggu + 30 sampai dengan + 60 detik

Page 58: Jaka Brama 0907121442 Kel c

58

Hidupkan kembali mesin dengan menekan tombol start (hijau)

Tekan system, input 1815 kemudian tekan no.srh

Angka 1 pada APC dan APZ dinolkan kembali dan juga 1 pada

Offset Setting

APC APZ APC APZ

1 1 0 0

1 1 0 0

1 1 0 0

Tekan message disertai reset

Matikan mesin melalui tombol off (merah)

Kemudian hidupkan kembalimesin dengan menekan tombol start

(hijau)

Kemudian perhatikan posisi sumbu dengan menekan tombol pos

Relative Absolute

X 0.000 X 0.000

Y 0.000 Y 0.000

Z 0.000 Z 0.000

Machine Distan To Go

X 0.000 X 0.000

Y 0.000 Y 0.000

Z 0.000 Z 0.000

c. Mematikan Mesin

Tombol emergency ditekan dan control panel ditekan

Skelar angin diputar pada posisi off

Skelar switch diputar kekiri pada posisi off

Page 59: Jaka Brama 0907121442 Kel c

59

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 CNC milling.

5.1.1 Job Sheet 1

Gambar 5.1 benda kerja CNC milling

5.1.1.1 Program CNC:

01308;

[BILLET X100 Y100 Z31;

[TOOLDEF T01 D20;

[TOOLDEF T02 D10;

N1 G21;

N2 G90;

N3 G28;

N4 M13 S100;

N5 M06 T01;

N2 G00 X0 Y0 Z0;

N3 G01 Z-1 F100;

N4 X100;

N5 Y18;

N6 X0;

Page 60: Jaka Brama 0907121442 Kel c

60

N7 Y36;

N8 X100;

N9 Y54;

N10 X0;

N11 Y72;

N12 X100;

N13 Y91;

N14 X0;

N15 G00 Z0;

N16 G00 X0 Y0 Z0;

N17 G01 Z-6 F100;

N18 G00 X50 Y0 Z-6;

N19 G02 X0 Y50 R50 F100;

N20 G02 X50 Y100 R50F100;

N21 G02 X100 Y50 R50 F100;

N22 G02 X50 Y0 R50 F100;

N23 G00 Z0;

N24 G01 Z-6 F100;

N25 Y0;

N26 X100;

N27 Y100;

N28 X0;

N29 Y0;

N30 G00 Z0;

N31 G00 X50 Y50 Z0;

N32 G01 Z-6 F100;

N33 Y75;

N34 G02 X75 Y50 R25 F100;

N35 G02 X50 Y25 R25 F100;

N36 G02 X25 Y50 R25 F100;

N37 G02 X50 Y75 R25 F100;

N38 G01 X40 Y40 Z-6 F100;

N39 X60;

N40 Y70;

N41 G00 X50 Y50 Z0

N42 G01 Z-12 F100;

N43 Y75;

N44 G02 X75 Y50 R25 F100;

N45 G02 X50 Y25 R25 F100;

N46 G02 X25 Y50 R25 F100;

N47 G02 X50 Y75 R25 F100;

N48 G01 X40 Y40 Z-12 F100;

N49 X60;

N50 Y70;

N51 G00 X50 Y50 Z0

N52 G01 Z-18 F100;

Page 61: Jaka Brama 0907121442 Kel c

61

N53 Y75;

N54 G02 X75 Y50 R25 F100;

N55 G02 X50 Y25 R25 F100;

N56 G02 X25 Y50 R25 F100;

N57 G02 X50 Y75 R25 F100;

N58 G01 X40 Y40 Z-18 F100;

N59 X60;

N60 Y70;

N61 G00 X50 Y50 Z0

N62 G01 Z-25 F100;

N63 Y75;

N64 G02 X75 Y50 R25 F100;

N65 G02 X50 Y25 R25 F100;

N66 G02 X25 Y50 R25 F100;

N67 G02 X50 Y75 R25 F100;

N68 G01 X40 Y40 Z-25 F100;

N69 X60;

N80 Y70;

N81 G00 Z0;

N82 G00 X0 Y0 Z0;

N83 G01 Z-12 F100;

N84 G00 X50 Y0 Z-12;

N85 G02 X0 Y50 R50 F100;

N86 G02 X50 Y100 R50F100;

N87 G02 X100 Y50 R50 F100;

N88 G02 X50 Y0 R50 F100;

N89 G00 Z0;

N90 G01 Z-12 F100;

N91 Y0;

N92 X100;

N93 Y100;

N94 X0;

N95 Y0;

N96 G00 Z0;

N97 G00 X0 Y0 Z0;

N98 G01 Z-18 F100;

N99 G00 X50 Y0 Z-18;

N100 G02 X0 Y50 R50 F100;

N101 G02 X50 Y100 R50F100;

N102 G02 X100 Y50 R50 F100;

N103 G02 X50 Y0 R50 F100;

N104 G00 Z0;

N105 G01 Z-18 F100;

N106 Y0;

N107 X100;

N108 Y100;

Page 62: Jaka Brama 0907121442 Kel c

62

N109 X0;

N110 Y0;

N111 G00 Z0;

N112 G00 X0 Y0 Z0;

N113 M06 T02;

N114 G00 X0 Y0 Z0;

N115 G00 X10 Y10 Z0;

N116 G01 Z-6 F100;

N117 Z0;

N118 Z-12;

N119 Z0;

N120 Z-18;

N121 Z0;

N122 Z-25;

N123 Z0;

N124 Z-31;

N125 Z0;

N126 G00 X90 Y10 Z0;

N127 G01 Z-6 F100;

N128 Z0;

N129 Z-12;

N130 Z0;

N131 Z-18;

N132 Z0;

N133 Z-25;

N134 Z0;

N135 Z-31;

N136 Z0;

N137 G00 X90 Y90 Z0;

N138 G01 Z-6 F100;

N139 Z0;

N140 Z-12;

N141 Z0;

N142 Z-18;

N143 Z0;

N144 Z-25;

N145 Z0;

N146 Z-31;

N147 Z0;

N148 G00 X10 Y90 Z0;

N149 G01 Z-6 F100;

N150 Z0;

N151 Z-12;

N152 Z0;

N153 Z-18;

N154 Z0;

Page 63: Jaka Brama 0907121442 Kel c

63

N155 Z-25;

N156 Z0;

N157 Z-31;

N158 Z0;

N159 G00 X20 Y0 Z0;

N160 G01 Z-31 F100;

N161 X80;

N162 Z0;

N163 G00 X100 Y20 Z0;

N164 G01 Z-31 F100;

N165 Y80;

N166 Z0;

N167 G00 X80 Y100 Z0;

N168 G01 Z-31 F100;

N169 X20;

N170 Z0;

N172 G00 X0 Y80 Z0;

N173 G01 Z-31 F100;

N174 Y20;

N175 Z0;

N176 G00 X0 Y0 Z0;

N177 G00 X30 Y27.64 Z0;

N178 G01 Z-31 F100;

N179 Y72.36;

N180 G01 X30 Y27.64 Z-30;

N181 G03 X50 Y20 R50 F100;

N182 G01 X50 Y27.64 Z-30 F100;

N183VY80;

N184 G02 X80 Y50 R50 F100;

N185 G01 X50 Y50 F100;

N186 Z0;

N187 G00 X57.07 Y50 Z0;

N188 G01 Z-31;

N189 G01 X74.45 Y32.62 Z-31;

N190 M30;

N191 M05;

Page 64: Jaka Brama 0907121442 Kel c

64

5.1.1.2 Tahap-tahap pengerjaan A. Tahap-1.

Merupakan proses facing dengan kedalaman potong 1mm, Posisi

awal pahat berada pada X0 Y0 Z0.

Gambar 5.2 Tahap-1 beserta posisi awal pahat pada CNC Milling

B. Tahap-2 & 3

Merupakan pembuatan lingkaran dan pemotongan permukaan

sedalam 6mm-24mm. posisi pahat awal berada pada X0 Y0 Z0.

Garis Lingkaran warna hijau merupakan jalur gerak makan mata

pahat dalam pemakanan dalam bentuk lingkaran luar. Garis

lingkaran dan segitiga warna biru merupakan jalur pemakanan mata

pahat dalam pemakanan bagian lingkaran dalam.

Gambar 5.3 tahap 2 & 3

Page 65: Jaka Brama 0907121442 Kel c

65

C. Tahap 4 & 5

Merupakan pembuatan huruf UR yang berada dalam

lubang/lingkaran dengan kedalaman pemakanan 30 mm.

Gambar 5.4 tahap 4 & 5

Page 66: Jaka Brama 0907121442 Kel c

66

5.2 CNC turning

5.2.1 job sheet 1

Gambar 5.5 job sheet turning

5.2.1.1 program CNC turning

O1308

[BILLET X25.4 Z70;

N1 G21;

N2 G98;

N3 M13S1000;

N4 M06T0101;

N5 G00X0Z1;

N6 G01Z0F200;

N7 X26;

N8 X24;

N9 Z-52;

N1 0G00X26Z0;

N11 G01X22F200;

Page 67: Jaka Brama 0907121442 Kel c

67

N12 Z-52;

N13 G00X24Z0;

N14 G01X20F200;

N15 Z-52;

N16 G00X20Z-13.5;

N17 G01X19.5F100;

N18 Z-41.5;

N19 G00X20Z-14.5;

N20 G01X19F200;

N21 Z-41.5;

N22 G00X20Z-15.5;

N23 G01X18.5F200;

N24 Z-41.5;

N25 G00X20Z-16.5;

N26 G01X18F200;

N27 Z-41.5;

N28 G00X20Z-17.5;

N29 G01X17F200;

N30 Z-41.5;

N31 G00X20Z-18.5;

N32 G01X16F200;

N33 Z-40.5;

N34 G00X18Z-20;

N35 G01X14F200;

N36 Z-39;

N37 G00X26Z0;

N38 G01X19F200;

N39 Z-5;

N40 G00X22Z0;

N41 G01X17F200;

N42 Z-2.5;

Page 68: Jaka Brama 0907121442 Kel c

68

N43 G00X20Z0;

N44 G01X15F200;

N45 Z-1;

N46 G28;

N47 M06T0303;

N48 G00X0Z0;

N49 G03X20Z-10R10F50;

N50 Z-13;

N51 G03X16Z-21F50;

N52 G01x14Z-37F50;

N53 G02X20Z-42F50;

N54 G01Z-55;

N55 G28;

N56 M06T0303;

N57 G00X22Z-55;

N58 G01X0F20;

N59 G00X30;

N60 G28;

N61 M30;

N62 M05;

Page 69: Jaka Brama 0907121442 Kel c

69

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan setelah melakukan praktikum mesin CNC adalah :

1. pada dasarnya CNC Milling dan CNC Turning tidak jauh beda dengan

proses Milling dan Turning secara manual. Hanya saja dalam CNC kita di

wajibkan untuk menggunakan Metode numerik dan program-program.

2. CNC Milling mengunakan 3 sumbu, yaitu X untuk panjang benda kerja, Y

ketinggian benda kerja dan Z untuk kedalaman potong. Sedangkan CNCN

Turning hanya memiliki 2 sumbu yang digunakan, yaitu X untuk diameter

benda kerja, dan Z untuk panjang pemotongan.

3. proses pada CNC Milling dan CNC Turning memiliki perbedaan dalam

pengunaan kode seperti kode dalam pergantian tool.

4. Dalam pembuatan suatu benda kerja dengan menggunakan mesin CNC lebih

bagus hasil pengerjaannya dibandingkan mesin konvensional.

6.2 Saran

1. Langkah awal yang harus dikerjakan dalam pembuatan benda kerja

ialah menggambar benda kerja dikertas grafik agar dalam pembuatan

program dapat dilihat titik acuan yang akan dilakukan pemakanan.

2. Dalam menggunakan mesin CNC pahami program-program yang

harus digunakan bedakan program turning dan milling.

3. Pahami benda kerja dalam pembuatan program untuk pemakanan pada

benda kerja.

Page 70: Jaka Brama 0907121442 Kel c

70

DAFTAR PUSTAKA

Menggambar Mesin Menurut Standar Iso. Takeshi Sato, G. Sugiarto H, N.

PT.Pradnya Paramita. Jakarta.

Dasar-Dasar Teknik Dan Pemrograman CNC. Gibbs David Dan M.Crandell.

Thomas. 1991. PT Rosda Jayaputra Jakarta.