jalan lintas barat sumatra kembali normal j - ftp.unpad.ac.id file“kami masih siaga, tenda...

1
DARI PULAU KE PULAU J ALAN Lintas Barat Suma- tra yang menghubungkan Bengkulu dengan Provinsi Sumatra Barat, kemarin, kem- bali normal setelah banjir yang melumpuhkan jalur itu mulai surut. “Air mulai surut karena ke- marin dan hari ini hujan sudah berhenti sehingga Lintas Barat kembali bisa dilewati,” kata Komandan Kodim 0423 Kolo- nel Inf Sutikno Suleman, saat dihubungi dari Bengkulu, ke- marin. Meski demikian, anggota TNI dibantu anggota Polri dan masyarakat masih melakukan pembersihan terhadap badan jalan yang dipenuhi lumpur. Selain itu, anggota TNI juga masih disiagakan di lokasi titik banjir tepatnya di Desa Cakra, Kecamatan Ketahun, Kabu- paten Bengkulu Utara. “Kami masih siaga, tenda lapangan juga masih disiaga- kan karena sewaktu-waktu hujan deras bisa terjadi dan banjir datang lagi,” ujarnya menjelaskan. Jalan Lintas Barat Sumatra pada Senin (27/9) lumpuh total akibat banjir setinggi 1 meter yang terjadi di Desa Cakra. “Banjir terparah terjadi di Desa Cakra, mengakibatkan Jalan Lintas Barat yang ada di Desa Urai terendam banjir setinggi 1 meter, sehingga melumpuhkan jalur itu,” ucap Asisten II Sekre- taris Provinsi Bengkulu Fauzan Rahim, di Bengkulu. Sementara itu, jalur provinsi yang menghubungkan Keca- matan Peureulak Kota-Ke- camatan Lukop, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, longsor di tujuh titik. Pasalnya, sejak dua pekan terakhir, sepanjang lin- tasan setempat diguyur hujan deras sehingga badan lereng perbukitan longsor dan badan jalan ambles ke jurang. Kawasan yang paling parah terjadi longsor di antaranya di lintasan Desa Ketibung Musara, Atuyakdi, Pemungkhan, Arul Kering, dan Bukit Keumeu- nyan. Sendimen longsoran ta- nah menutupi badan jalan dan di sebagian lainnya badan jalan ambles ke jurang. Badan jalan yang sebelum- nya selebar 6 meter sekarang tinggal 2-2,5 meter. Akibatnya, angkutan umum berbadan lebar tidak bisa melintasi ka- wasan itu. Banjir kembali melanda Ka- bupaten Majene, Sulawesi Ba- rat, dan menyebabkan kerugian materiil yang relatif besar ter- utama bagi pedagang di Pasar Sentral Majene. Selain itu, ban- jir kali ini juga menyebabkan rusaknya berbagai fasilitas penting, salah satunya, di be- berapa titik jalan rusak bahkan hingga putus tak bisa dilalui lagi. Salah satu jalan vital yang terputus akibat disapu banjir berada di daerah Tarro’bo, Ke- lurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur. (MR/FH/SS/Ant/N-1) Jalan Lintas Barat Sumatra kembali Normal Bengkulu, Bengkulu 09.30 WIB ANTARA ANTARA/ARIEF PRIYONO MI/LILIEK PARA penambang pasir di Sungai Gendol, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogya- karta, mengaku tidak mengeta- hui kenaikan status Gunung Merapi. Mereka masih mengam- bil pasir di aliran sungai pada kaki Gunung Merapi. “Kami hanya tahu harus waspada saat bekerja supaya tidak terjadi kecelakaan. Soal kenaikan status Merapi men- jadi waspada, kami tidak tahu,” aku Tirtowiyono, penambang pasir, kemarin. Penambang di wilayah ini mengaku mengetahui gejala Gunung Merapi akan meletus. Satu di antaranya adalah ada- nya bau belerang di Sungai Gendol. Di Klaten, jalur evakuasi yang digunakan untuk meng- ungsi saat Merapi meletus da- lam kondisi rusak parah. Ka- rena itu, tujuh titik di sepanjang 36 kilometer itu harus segera diperbaiki. “Jalan rusak berat karena se- ring digunakan truk untuk angkutan pasir. Untuk keaman- an dan kelancaran evakuasi pengungsi, jalan itu harus diperbaiki,” kata Ketua PMI Klaten Wagiyono. (AU/JS/N-3) DUA nelayan asal Tegal, Jawa Tengah, meregang nyawa saat bersandar di dermaga nelayan Sungai Musi 12 Ulu, Palem- bang, Sumatra Selatan, ke- marin. Sebelumnya, bersama sembi- lan nelayan lain, mereka me- nenggak minuman keras oplos- an dalam jumlah besar. Selain Aris, 18, dan Teguh, 19, yang tewas, sembilan rekan mereka juga harus diangkut ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Palembang. Kondisi para ne- layan itu masih kritis. Deni, 17, rekan para korban mengatakan mereka meng- oplos minuman keras merek Mansion sebanyak 30 botol de- ngan 11 kaleng minuman ber- energi. Pesta digelar Minggu (26/9). Senin (27/9) malam, para korban mengeluh men- derita mual dan pusing. Untuk mengusut kasus itu, Polresta Palembang memeriksa para nelayan lain yang berada di kapal yang sama. Polisi juga memeriksa pen- jual minuman, sebagai saksi. (TT/N-3) DELAPAN anggota DPRD Banyumas, Jawa Tengah, perio- de 1999-2004 dijatuhi hukuman satu tahun penjara oleh Mahka- mah Agung. Para terpidana itu dinyatakan terlibat dalam ka- sus korupsi APBD 2003. Sebelumnya, dalam sidang di Pengadilan Negeri Purwokerto, 12 Agustus 2008, mereka divo- nis bebas. “Mereka masih pu- nya kesempatan untuk menga- jukan peninjauan kembali,” tutur Humas Pengadilan Ne- geri Purwokerto, Sudira, ke- marin. Kedelapan mantan anggota dewan itu dinilai telah merugi- kan negara sebesar Rp1 miliar. Di Batang, kejaksaan negeri menjebloskan mantan Asisten I Sekda Agung Prasetyo ke pen- jara. Ia diharuskan menjalani hu- kuman penjara selama dua ta- hun karena terbukti terlibat kasus korupsi tukar guling eks tanah bengkok Kelurahan Kasepuhan. Agung dinilai telah merugikan keuangan negara sebesar Rp100 juta. Tanah bengkok bermasalah itu memiliki luas 6.850 meter persegi yang ditukarkan de- ngan lahan milik PT Prisma Gajah. (LD/AS/N-3) PULUHAN siswa SD Negeri Pagar Batu, Kecamatan Sa- ronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diusir dari ling- kungan Madrasah Diniah Fajar Islam, oleh sekelompok warga. Sebanyak 76 siswa dan guru terpaksa pulang saat proses belajar mengajar baru berlang- sung. Gedung sekolah itu sudah disegel pemilik lahan tiga bulan lalu. Mereka diusir karena ge- dung sekolah akan digunakan untuk kegiatan santri yang masuk pagi. “Pengusiran ini sangat men- dadak. Kami tidak diberi ke- sempatan mencari tempat alter- natif lain untuk belajar,” kata Mohammad Erfan, guru SDN Pagar Batu. Kepala sekolah sudah mela- porkan kasus pengusiran ke Dinas Pendidikan Sumenep. Para guru berharap pemerintah segera mencarikan tempat be- lajar sementara. Konik antara pemilik ta- nah yang digunakan untuk sekolah dan pemerintah dae- rah banyak terjadi di sejumlah lokasi di kabupaten ini. (MG/N-3) Sleman, DI Yogyakarta Palembang, Sumatra Selatan Banyumas, Jawa Tengah Sumenep, Jawa Timur 10.00 WIB 11.30 WIB 12.30 WIB 13.00 WIB Penambang masih Gali Pasir Merapi Minuman Keras Oplosan Renggut Dua Nyawa Mantan Anggota DPRD Divonis 1 Tahun Lahan Bermasalah, Siswa Diusir RABU, 29 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Tanah Air | 7 Lima Kabupaten di Sulawesi Tengah Kebagian Elpiji KONVERSI minyak tanah ke gas elpiji akan segera digulirkan di Sulawesi Tengah. Pada tahap awal, sekitar 190 ribu paket elpiji akan dibagikan kepada warga dan usaha mikro di lima kabupaten. Pada awal Oktober, program akan dimulai dengan pendataan dan sosialisasi penggunaan kompor elpiji. Kemarin, sosialisasi dilakukan serentak dengan melibatkan 50 relawan dari PT Nusa Konsultan. “Warga yang berhak menerima paket konversi adalah yang menggunakan kompor minyak tanah dan belum gas. Begitu juga dengan usaha kecil, sasarannya adalah yang selama ini belum menggunakan gas,” kata Roes Daryadi, koordinator PT Nusa Konsultan. (FH/N-3) Medan Terima Wahana Tata Nugraha KOTA Medan, Sumatra Utara, tidak layak menerima penghargaan tertib lalu lintas. Tidak satu pun indikator yang bisa menunjukkan kota ini layak menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha. “Sebenarnya apa dasar pemberian penghargaan ini? Jangan sampai Wahana Tata Nugraha hanya sekadar main-main karena siapa pun yang pernah ke Medan tahu bahwa pengaturan lalu lintas kota ini sangat buruk,” kata pemerhati lalu lintas Mangaliat Simarmata, kemarin. Humas Pemkot Medan Anas Hasibuan menyatakan penghargaan tertib lalu lintas 2009 yang diterima Kota Medan adalah untuk yang ke tujuh kalinya. Penghargaan itu diserahkan Menteri Perhubungan Freddy Numberi di Jakarta, Selasa (28/9). (VK/N-3) Produk Unggulan NTT Butuh Sertifikasi SEBANYAK 10 produk unggulan di Nusa Tenggara Timur sudah saatnya mendapat sertifikat indikasi geografis untuk mengantisipasi pengklaiman oleh negara lain. Ke-10 produk itu adalah tenun ikat, aneka kerajinan tangan kayu cendana, jagung titi, daging se’i, dendeng daging sapi, abon daging sapi, gula semut, topi ti’i langga, alat musik sasando, serta kopi bajawa. “Jika produk-produk itu diberi sertifikat, akan memberikan stimulus yang menumbuhkan aktivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ke-10 produk itu sudah memenuhi syarat untuk mendapat perlindungan,” kata Asisten I Setda NTT Yoseph Aman Mamulak, kemarin. Ia menambahkan, keterlambatan pelaku usaha kecil dan menengah mendaftarkan produk unggulan daerah disebabkan syarat pendaftaran yang berbelit-belit. Selain itu, pelaku usaha belum tahu soal standar dan prosedur pendaftaran produk serta biaya yang dibutuhkan. (PO/N-3) RAZIA PENAMBANG PASIR: Sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja menarik bambu dan mesin penyedot pasir saat razia di Sungai Brantas, Kediri, Jawa Timur, kemarin. Dalam razia itu, sebanyak 15 mesin penambang pasir ilegal dihancurkan dengan alat berat. Sejumlah anggota TNI juga masih disiagakan di beberapa lokasi titik banjir.” ANTARA

Upload: truongquynh

Post on 18-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DARI PULAU KE PULAU

JALAN Lintas Barat Suma-tra yang menghubungkan Bengkulu dengan Provinsi

Sumatra Barat, kemarin, kem-bali normal setelah banjir yang melumpuhkan jalur itu mulai surut.

“Air mulai surut karena ke-marin dan hari ini hujan sudah berhenti sehingga Lintas Barat kembali bisa dilewati,” kata Komandan Kodim 0423 Kolo-nel Inf Sutikno Suleman, saat dihubungi dari Bengkulu, ke-marin.

Meski demikian, anggota TNI dibantu anggota Polri dan masyarakat masih melakukan pembersihan terhadap badan jalan yang dipenuhi lumpur.

Selain itu, anggota TNI juga masih disiagakan di lokasi titik banjir tepatnya di Desa Cakra, Kecamatan Ketahun, Kabu-paten Bengkulu Utara.

“Kami masih siaga, tenda lapangan juga masih disiaga-kan karena sewaktu-waktu hujan deras bisa terjadi dan banjir datang lagi,” ujarnya menjelaskan.

Jalan Lintas Barat Sumatra pada Senin (27/9) lumpuh total akibat banjir setinggi 1 meter yang terjadi di Desa Cakra. “Banjir terparah terjadi di Desa Cakra, mengakibatkan Jalan Lintas Barat yang ada di Desa Urai terendam banjir setinggi 1 meter, sehingga melumpuhkan

jalur itu,” ucap Asisten II Sekre-taris Provinsi Bengkulu Fauzan Rahim, di Bengkulu.

Sementara itu, jalur provinsi yang menghubungkan Keca-matan Peureulak Kota-Ke-camatan Lukop, Kabupaten

Aceh Timur, Aceh, longsor di tujuh titik. Pasalnya, sejak dua pekan terakhir, sepanjang lin-tasan setempat diguyur hujan deras sehingga badan lereng perbukitan longsor dan badan jalan ambles ke jurang.

Kawasan yang paling parah terjadi longsor di antaranya di lintasan Desa Ketibung Musara, Atuyakdi, Pemungkhan, Arul Kering, dan Bukit Keumeu-nyan. Sendimen longsoran ta-nah menutupi badan jalan dan di sebagian lainnya badan jalan ambles ke jurang.

Badan jalan yang sebelum-nya selebar 6 meter sekarang tinggal 2-2,5 meter. Akibatnya, angkutan umum berbadan

lebar tidak bisa melintasi ka-wasan itu.

Banjir kembali melanda Ka-bupaten Majene, Sulawesi Ba-rat, dan menyebabkan kerugian materiil yang relatif besar ter-utama bagi pedagang di Pasar Sentral Majene. Selain itu, ban-jir kali ini juga menyebabkan rusaknya berbagai fasilitas penting, salah satunya, di be-berapa titik jalan rusak bahkan hingga putus tak bisa dilalui lagi.

Salah satu jalan vital yang terputus akibat disapu banjir berada di daerah Tarro’bo, Ke-lurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur. (MR/FH/SS/Ant/N-1)

Jalan Lintas Barat Sumatra kembali NormalBengkulu, Bengkulu09.30 WIB

ANTARA

ANTARA/ARIEF PRIYONO

MI/LILIEK

PARA penambang pasir di Sungai Gendol, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogya-karta, mengaku tidak mengeta-hui kenaikan status Gunung Merapi. Mereka masih mengam-bil pasir di aliran sungai pada kaki Gunung Merapi.

“Kami hanya tahu harus waspada saat bekerja supaya tidak terjadi kecelakaan. Soal kenaikan status Merapi men-jadi waspada, kami tidak tahu,” aku Tirtowiyono, penambang pasir, kemarin.

Penambang di wilayah ini mengaku mengetahui gejala Gunung Merapi akan meletus.

Satu di antaranya adalah ada-nya bau belerang di Sungai Gendol.

Di Klaten, jalur evakuasi yang digunakan untuk meng-ungsi saat Merapi meletus da-lam kondisi rusak parah. Ka-rena itu, tujuh titik di sepanjang 36 kilometer itu harus segera diperbaiki.

“Jalan rusak berat karena se-ring digunakan truk untuk angkutan pasir. Untuk keaman-an dan kelancaran evakuasi pengungsi, jalan itu harus diperbaiki,” kata Ketua PMI Klaten Wagiyono. (AU/JS/N-3)

DUA nelayan asal Tegal, Jawa Tengah, meregang nyawa saat bersandar di dermaga nelayan Sungai Musi 12 Ulu, Palem-bang, Sumatra Selatan, ke-marin.

Sebelumnya, bersama sembi-lan nelayan lain, mereka me-nenggak minuman keras oplos-an dalam jumlah besar.

Selain Aris, 18, dan Teguh, 19, yang tewas, sembilan rekan mereka juga harus diangkut ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Palembang. Kondisi para ne-layan itu masih kritis.

Deni, 17, rekan para korban mengatakan mereka meng-oplos minuman keras merek Mansion sebanyak 30 botol de-ngan 11 kaleng minuman ber-energi. Pesta digelar Minggu (26/9). Senin (27/9) malam, para korban mengeluh men-derita mual dan pusing.

Untuk mengusut kasus itu, Polresta Palembang memeriksa para nelayan lain yang berada di kapal yang sama.

Polisi juga memeriksa pen-jual minuman, sebagai saksi. (TT/N-3)

DELAPAN anggota DPRD Banyumas, Jawa Tengah, perio-de 1999-2004 dijatuhi hukum an satu tahun penjara oleh Mahka-mah Agung. Para ter pidana itu dinyatakan terlibat dalam ka-sus korupsi APBD 2003.

Sebelumnya, dalam sidang di Pengadilan Negeri Purwokerto, 12 Agustus 2008, mereka divo-nis bebas. “Mereka masih pu-nya kesempatan untuk menga-jukan peninjauan kembali,” tutur Humas Pengadilan Ne-geri Purwokerto, Sudira, ke-marin.

Kedelapan mantan anggota dewan itu dinilai telah merugi-

kan negara sebesar Rp1 miliar. Di Batang, kejaksaan negeri

menjebloskan mantan Asisten I Sekda Agung Prasetyo ke pen-jara.

Ia diharuskan menjalani hu-kuman penjara selama dua ta-hun karena terbukti terlibat kasus korupsi tukar guling eks tanah bengkok Kelurahan Kasepuhan. Agung dinilai telah merugikan keuangan negara sebesar Rp100 juta.

Tanah bengkok bermasalah itu memiliki luas 6.850 meter persegi yang ditukarkan de-ngan lahan milik PT Prisma Gajah. (LD/AS/N-3)

PULUHAN siswa SD Negeri Pagar Batu, Kecamatan Sa-ronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diusir dari ling-kungan Madrasah Diniah Fajar Islam, oleh sekelompok warga. Sebanyak 76 siswa dan guru terpaksa pulang saat proses belajar mengajar baru berlang-sung.

Gedung sekolah itu sudah disegel pemilik lahan tiga bulan lalu. Mereka diusir karena ge-dung sekolah akan digunakan untuk kegiatan santri yang masuk pagi.

“Pengusiran ini sangat men-

dadak. Kami tidak diberi ke-sempatan mencari tempat alter-natif lain untuk belajar,” kata Mohammad Erfan, guru SDN Pagar Batu.

Kepala sekolah sudah mela-porkan kasus pengusiran ke Dinas Pendidikan Sumenep. Para guru berharap pemerintah segera mencarikan tempat be-lajar sementara.

Konfl ik antara pemilik ta-nah yang digunakan untuk sekolah dan pemerintah dae-rah banyak terjadi di sejumlah lokasi di kabupaten ini. (MG/N-3)

Sleman, DI Yogyakarta Palembang, Sumatra Selatan

Banyumas, Jawa Tengah

Sumenep, Jawa Timur

10.00 WIB 11.30 WIB

12.30 WIB

13.00 WIB

Penambang masih Gali Pasir Merapi Minuman Keras Oplosan Renggut Dua Nyawa

Mantan Anggota DPRD Divonis 1 Tahun

Lahan Bermasalah, Siswa Diusir

RABU, 29 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Tanah Air | 7

Lima Kabupaten di Sulawesi Tengah Kebagian Elpiji

KONVERSI minyak tanah ke gas elpiji akan segera digulirkan di Sulawesi Tengah. Pada tahap awal, sekitar 190 ribu paket elpiji akan dibagikan kepada warga dan usaha mikro di lima kabupaten.

Pada awal Oktober, program akan dimulai dengan pendataan dan sosialisasi penggunaan kompor elpiji. Kemarin, sosialisasi dilakukan serentak dengan melibatkan 50 relawan dari PT Nusa Konsultan.

“Warga yang berhak menerima paket konversi adalah yang menggunakan kompor minyak tanah dan belum gas.

Begitu juga dengan usaha kecil, sasarannya adalah yang selama ini belum menggunakan gas,” kata Roes Daryadi, koordinator PT Nusa Konsultan. (FH/N-3)

Medan Terima Wahana Tata Nugraha

KOTA Medan, Sumatra Utara, tidak layak menerima penghargaan tertib lalu lintas. Tidak satu pun indikator yang bisa menunjukkan kota ini layak menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha.

“Sebenarnya apa dasar pemberian penghargaan ini? Jangan sampai Wahana Tata Nugraha hanya sekadar main-main karena siapa pun yang pernah ke Medan tahu bahwa pengaturan lalu lintas kota ini sangat buruk,” kata pemerhati lalu lintas Mangaliat Simarmata, kemarin.

Humas Pemkot Medan Anas Hasibuan menyatakan penghargaan tertib lalu lintas 2009 yang diterima Kota Medan adalah untuk yang ke tujuh kalinya. Penghargaan itu diserahkan Menteri Perhubungan Freddy Numberi di Jakarta, Selasa (28/9). (VK/N-3)

Produk Unggulan NTT Butuh Sertifikasi

SEBANYAK 10 produk unggulan di Nusa Tenggara Timur sudah saatnya mendapat sertifikat indikasi geografis untuk mengantisipasi pengklaiman oleh negara lain.

Ke-10 produk itu adalah tenun ikat, aneka kerajinan tangan kayu cendana, jagung titi, daging se’i, dendeng daging sapi, abon daging sapi, gula semut, topi ti’i langga, alat musik sasando, serta kopi bajawa.

“Jika produk-produk itu diberi sertifikat, akan memberikan stimulus yang menumbuhkan aktivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ke-10 produk itu sudah memenuhi syarat untuk mendapat perlindungan,” kata Asisten I Setda NTT Yoseph Aman Mamulak, kemarin.

Ia menambahkan, keterlambatan pelaku usaha kecil dan menengah mendaftarkan produk unggulan daerah disebabkan syarat pendaftaran yang berbelit-belit.

Selain itu, pelaku usaha belum tahu soal standar dan prosedur pendaftaran produk serta biaya yang dibutuhkan. (PO/N-3)

RAZIA PENAMBANG PASIR: Sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja menarik bambu dan mesin penyedot pasir saat razia di Sungai Brantas, Kediri, Jawa Timur, kemarin. Dalam razia itu, sebanyak 15 mesin penambang pasir ilegal dihancurkan dengan alat berat.

Sejumlah anggota TNI juga masih disiagakan di beberapa lokasi titik banjir.”

ANTARA