jamaah tabligh ('kelompok [1]penyampai') file · web viewdiantara tujuan penulisan...
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahSebagaimana telah kita ketahui bahwa ilmu kalam merupakan sebuah kajian
yang mungkin sampai sekarang masih adalah mu’jizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW. berupa Kalamullah melalui perantara malaikat Jibril secara mutawatir. Membacanya merupakan suatu ibadah dan digunakan sebagai peraturan dasar atau syari’at di setiap aktifitas kehidupan umat islam.
Kemudian seiring berjalannya waktu dan semakin banyak meninggalnya para sahabat yang hafal Al-Qur’an, maka proses pembukuan Al-Qur’an pun dilakukan dalam beberapa tahap. Sampai akhirnya pembukuan itupun selesai dalam sebuah mushaf yang telah diatur dan dibimbing langsung oleh Nabi tentang tata urutan ayat-ayat dan surat-surat tersebut yaitu mulai dari surat Al-Fatihah sampai surat An-Nas. Namun demikian, banyak diantara ulama’ yang mempermasalahkan tata urutan ini. Karena menurut sejarah, awal mula ayat yang diwahyukan kepada Nabi adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. mengapa bukan ayat ini yang diletakkan di depan? Melainkan surat Al-Fatihah.
Namun para ulama tidak mempermasalahkan ini lagi, karena menurut mereka tata urutan di dalam Al-Qur’an tersebut adalah Tauqifi (sesuai petunjuk Allah SWT. dan Nabi SAW). Dan yang menjadi kajian mereka lebih lanjut adalah mempelajari hikmah atau rahasia dibalik korelasi antara ayat atau surat yang satu dengan ayat atau surat yang lainnya.
Untuk itulah pembahasan Munasabah ini kiranya dianggap penting dan mampu memberikan bantuan pemahaman kita terhadap Al-Qur’an terlebih kepada para mufassir dalam menafsirkan dan mentakwilkan Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah1. Aliran apakah Hizbut Tahrir itu?2. Apa urgensi dan kegunaan Ilmu Munasabah?3. Apa manfaat mempelajari Munasabah?
C. Tujuan Penulisandiantara tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam
kajian yang terdapat di dalam Studi Ilmu Al-Qur’an terutama pengetahuan mengenai ilmu munasabah yang sedikit banyak telah kami pelajari dalam berbagai sumber, lalu kami rumuskan dan kami susun untuk bisa digunakan sebagai kajian dalam pembelajaran di suatu kelas atau kampus.
D. Manfaat PenulisanManfaat penulisan makalah ini tidak lain adalah untuk dapat memberikan
suatu pengetahuan dan pengertian terhadap seluruh pembaca dan pengkaji Ilmu Al-Qur’an serta menambah wawasan keilmuan mengenai ilmu munasabah yang terdapat di dalam Al-Qur’an.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Aliran Pemikiran di Dalam Islam
A. Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir, (Inggris: Party of Liberation; Indonesia: Partai
Pembebasan) awal bernama Partai Pembebasan Islam (hizb al-tahrir al-
islami) adalah partai politik berideologi Islam didirikan pada tahun 1952 di Al
Quds berdasarkan aqidah Islam. Pendirinya adalah Taqiyyuddin An Nabhani
(1905-1978) atau di Indonesia dikenal dengan Syekh Taqiyyuddin An Nabhani
seorang Ulama, Mujtahid, hakim pengadilan (Qadi) Di Palestina dan lulusan
Al Azhar. Beliau hafidz Quran sejak usia 15 tahun. Ia adalah cucu dari Ulama
besar di masa Khilafah Utsmaniyah, Syeikh Yusuf An-Nabhani.
a) Latar belakang pendirian dan sejarah menurut versi Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir bermaksud membangkitkan kembali umat Islam dari
kemerosotan yang amat parah, membebaskan umat dari ide-ide, sistem
perundang-undangan, dan hukum-hukum kufur, serta membebaskan
mereka dari cengkeraman dominasi dan pengaruh negara-negara kafir.
Hizbut Tahrir bermaksud juga membangun kembali Daulah Khilafah
Islamiyah di muka bumi, sehingga hukum yang diturunkan Allah SWT
dapat diberlakukan kembali.
2
b) Tujuan Dan Keanggotaan
Tujuan
Hizbut Tahrir memiliki dua tujuan: (1) melangsungkan kehidupan
Islam; (2) mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Tujuan ini
berarti mengajak umat Islam agar kembali hidup secara Islami di dâr al-
Islam dan di dalam lingkungan masyarakat Islam. Tujuan ini berarti pula
menjadikan seluruh aktivitas kehidupan diatur sesuai dengan hukum-
hukum syariat serta menjadikan seluruh pandangan hidup dilandaskan
pada standar halal dan haram di bawah naungan daulah Islam. Daulah ini
adalah daulah-khilâfah yang dipimpin oleh seorang khalifah yang diangkat
dan dibaiat oleh umat Islam untuk didengar dan ditaati. Khalifah yang
telah diangkat berkewajiban untuk menjalankan pemerintahan berdasarkan
Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya serta mengemban risalah Islam ke
seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad.
Di samping itu, aktivitas Hizbut Tahrir dimaksudkan untuk
membangkitkan kembali umat Islam dengan kebangkitan yang benar
melalui pemikiran yang tercerahkan. Hizbut Tahrir berusaha untuk
mengembalikan posisi umat Islam ke masa kejayaan dan keemasannya,
yakni tatkala umat dapat mengambil alih kendali negara-negara dan
bangsa-bangsa di dunia ini. Hizbut Tahrir juga berupaya agar umat dapat
menjadikan kembali daulah Islam sebagai negara terkemuka di dunia—
sebagaimana yang telah terjadi di masa silam; sebuah negara yang mampu
mengendalikan dunia ini sesuai dengan hukum Islam.
Keanggotaan Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir menerima anggota dari kalangan umat Islam, baik
pria maupun wanita, tanpa memperhatikan lagi apakah mereka keturunan
Arab atau bukan, berkulit putih ataupun hitam. Hizbut Tahrir adalah
sebuah partai untuk seluruh umat Islam. Partai ini menyerukan kepada
umat untuk mengemban dakwah Islam serta mengambil dan menetapkan
seluruh aturan-aturannya tanpa memandang lagi ras-ras kebangsaan, warna
kulit, maupun mazhab-mazhab mereka. Hizbut Tahrir melihat semuanya
3
dari pandangan Islam. Para anggota dan aktivis Hizbut Tahrir dipersatukan
dan diikat oleh akidah Islam, kematangan mereka dalam penguasaan ide-
ide (Islam) yang diemban oleh Hizbut Tahrir, serta komitmen mereka
untuk mengadopsi ide-ide dan pendapat-pendapat Hizbut Tahrir. Mereka
sendirilah yang mengharuskan dirinya menjadi anggota Hizbut Tahrir,
setelah sebelumnya ia terlibat secara intens dengan Hizb; berinteraksi
langsung dengan dakwah bersama Hizb; serta mengadopsi ide-ide dan
pendapat-pendapat Hizb. Dengan kata lain, ikatan yang mengikat para
anggota dan aktivis Hizbut Tahrir adalah akidah Islam dan tsaqâfah (ide-
ide) Hizb yang sepenuhnya diambil dari dari akidah ini. Halaqah-halaqah
atau pembinaan wanita di dalam tubuh Hizbut Tahrir terpisah deri
halaqah-halaqah pria. Yang memimpin halaqah-halaqah wanita adalah
para suami, para muhrimnya, atau sesama wanita.
c) Aktivitas Hizbut Tahrir
Aktivitas Hizbut Tahrir adalah mengemban dakwah Islam dalam
rangka melakukan transformasi sosial di tengah-tengah situasi masyarakat
yang rusak sehingga diubah menjadi masyarakat Islam. Upaya ini
ditempuh dengan tiga cara:
1. Mengubah ide-ide yang ada saat ini menjadi ide-ide Islam. Dengan
begitu, ide-ide Islam diharapkan dapat menjadi opini umum di tengah-
tengah masyarakat, sekaligus menjadi persepsi mereka yang akan
mendorong mereka untuk merealisasikan dan mengaplikasikan ide-ide
tersebut sesuai dengan tuntutan Islam.
2. Mengubah perasaan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat
menjadi perasaan Islam. Dengan begitu, mereka diharapkan dapat
bersikap ridha terhadap semua perkara yang diridhai Allah, dan
sebaliknya, marah dan benci terhadap semua hal yang dimurkai dan
dibenci oleh Allah.
3. Mengubah interaksi-interaksi yang terjadi di tengah masyarakat
menjadi interaksi-interaksi yang Islami, yang berjalan sesuai dengan
hukum-hukum Islam dan pemecahan-pemecahannya. Seluruh aktivitas
4
atau upaya yang dilakukan Hizbut Tahrir di atas adalah aktivitas atau
upaya yang bersifat politis—dalam makna yang sesungguhnya.
Artinya, Hizbut Tahrir menyelesaikan urusan-urusan masyarakat
sesuai dengan hukum-hukum serta pemecahannya secara syar‘î. Sebab,
secara syar‘î, politik tidak lain mengurus dan memelihara urusan-
urusan masyarakat (umat) sesuai dengan hukum-hukum Islam dan
pemecahannya.
Aktivitas-aktivitas Hizbut Tahrir yang bersifat politik ini tampak
jelas dalam upayanya mendidik dan membina umat dengan tsaqâfah (ide-
ide) Islam agar umat meleburkan dirinya dengan Islam; membebaskan
umat dari dominasi akidah-akidah yang destruktif, pemikiran-pemikiran
yang salah, dan persepsi-persepsi yang keliru; serta menyelamatkan umat
dari pengaruh ide-ide dan pandangan-pandangan yang kufur.
Aktivitas politik Hizbut Tahrir ini juga tampak dalam upayanya
melakukan pergolakan pemikiran dan perjuangan politiknya. Pergolakan
pemikiran Hizbut Tahrir ini dapat terlihat dalam upayanya untuk
senantiasa melakukan perlawanan terhadap ide-ide dan aturan-aturan kufur
serta penentangannya terhadap ide-ide yang salah, akidah-akidah yang
rusak, atau pemahaman-pemahaman yang keliru. Semua itu dilakukan
dengan berupaya membongkar kerusakannya, menampakkan
kekeliruannya, dan menjelaskan solusi hukum-hukum Islam dalam
masalah tersebut.
Sementara itu, perjuangan politik Hizbut Tahrir dapat terlihat
dalam upayanya menentang orang-orang kafir imperialis dalam rangka
melepaskan umat Islam dari belenggu kekuasaan mereka, membebaskan
umat Islam dari tekanan dan pengaruhnya,serta mencabut akar-akar
pemikiran, kebudayaan, politik, ekonomi, maupun militer dari seluruh
negeri-negeri Islam.
Perjuangan politik Hizbut Tahrir juga tampak jelas dalam
upayanya menentang para penguasa; membongkar pengkhianatan dan
persekongkolan mereka terhadap umat Islam; serta melancarkan kritik,
5
kontrol, dan koreksi terhadap mereka. Hizbut Tahrir berusaha mengubah
para penguasa apabila mereka melanggar hak-hak umat atau mereka tidak
menjalankan kewajibannya terhadap umat, juga apabila mereka melalaikan
salah satu urusan umat atau mereka menyalahi hukum-hukum Islam.
Dengan demikian, aktivitas Hizbut Tahrir secara keseluruhan
merupakan aktivitas yang bersifat politik, baik di lingkungan sistem
kekuasaan yang tidak Islami ataupun di dalam naungan sistem
pemerintahan Islam. Artinya, aktivitas Hizbut Tahrir tidak hanya terbatas
pada aspek pendidikan. Hizbut Tahrir bukanlah madrasah atau sekolahan.
Aktivitas partai ini juga tidak terfokus pada seruan-seruan dan nasihat-
nasihat yang bersifat umum. Akan tetapi, aktivitasnya secara keseluruhan
bersifat politis; Hizbut Tahrir berupaya menyampaikan ide-ide dan
hukum-hukum Islam untuk direalisasikan, diemban, dan diwujudkan
dalam realitas kehidupan umat dan negara. Hizbut Tahrir mengemban
dakwah Islam agar Islam dapat diterapkan dalam realitas kehidupan; agar
akidah Islam menjadi dasar negara dan sekaligus landasan konstitusi dan
undang-undang. Sebab, akidah Islam adalah akidah yang bersifat rasional
(‘aqîdah ‘aqliyyah) dan sekaligus akidah yang bersifat politis (‘aqîdah
siyâsiyah); akidah yang telah menderivasikan (menurunkan) aturan-aturan
yang mampu menjadi solusi atas segenap problematika yang dihadapi
manusia secara keseluruhan, baik di bidang politik, ekonomi, pendidikan,
sosial, dan lain-lain.
d) Landasan Pemikiran Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir selama ini melakukan serangkaian pengkajian,
penelitian, dan studi terhadap keadaan umat dan kemerosotan yang
dideritanya. Pada saat yang sama, Hizbut Tahrir juga melakukan
serangkaian penelaahan—sebagai perbandingan, penerj.—terhadap situasi
masa Rasulullah saw., masa Khulafaur Rasyidin, dan masa tâbi‘în. Upaya
ini dilakukan dengan senantiasa merujuk pada Sirah Rasulullah saw. dan
metode beliau dalam mengemban dakwah (sejak awal hingga beliau
berhasil mendirikan Daulah Islam di Madinah), serta dengan melakukan
6
studi tentang bagaimana perjalanan hidup beliau di Madinah. Upaya ini
juga dilakukan dengan senantiasa merujuk pada Kitabullah, Sunnah Rasul-
Nya, serta apa yang ditunjukkan oleh keduanya, yakni Ijma Sahabat dan
Qiyas, di samping merujuk pula pada berbagai pendapat para imam
mujtahid. Setelah melakukan serangkaian upaya di atas, Hizbut Tahrir lalu
memilih dan menetapkan ide-ide, pendapat-pendapat, dan hukum-hukum;
baik secara konseptual (fikrah) maupun metode operasionalnya (thariqah).
Semua itu merupakan ide-ide, pendapat-pendapat, dan hukum-hukum
Islam semata; tidak ada satu pun yang tidak Islami; tidak pula dipengaruhi
oleh sesuatu yang tidak bersumber dari Islam. Semuanya bersumber secara
utuh dan murni dari Islam, tidak bersandar pada dasar-dasar selain Islam
dan nash-nash syariatnya. Selain itu, partai ini senantiasa bersandar pada
pemikiran (akal sehat) dalam menetapkan semua itu. Hizbut Tahrir telah
memilih dan menetapkan ide-ide, pendapat-pendapat, dan hukum-hukum
tersebut sesuai dengan ketentuan yang diperlukan dalam perjuangannya.
Semua itu adalah dalam rangka melangsungkan kehidupan Islam dan
mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia, dengan cara
mendirikan kembali daulah-khilafah dan mengangkat seorang khalifah.
Ide-ide, pendapat-pendapat, dan hukum-hukum yang telah dipilih dan
ditetapkan oleh Hizbut Tahrir telah dihimpun di dalam buku-buku (baik
yang dijadikan sebagai materi pokok pembinaan ataupun sebagai materi
pelengkap) dan sejumlah selebaran. Semua itu telah diterbitkan dan
disebarkan di tengah-tengah umat. Berikut ini adalah beberapa buku yang
telah diterbitkan oleh Hizbut Tahrir, yaitu :
1. Kitab Nizhâm al-Islâm (Islam Struktural).
2. Kitab Nizhâm al-Hukm fî al-Islâm (Sistem Pemerintahan Islam).
3. Kitab An-Nizhâm al-Iqtishâdî fî al-Islâm (Sistem Ekonomi Islam).
4. Kitab At-Takattul al-Hizbî (Politik Partai: Strategi Partai Politik
Islam).
5. Kitab Mafâhim Hizbut Tahrîr (Pokok-pokok Pikiran Hizbut Tahrir).
6. Kitab Ad-Dawlah al-Islamiyyah (Daulah Islam).
7
7. Kitab Mafâhîm Siyâsah li Hizbut Tahrir (Pokok-pokok Pikiran Politik
Hizbut Tahrir).
8. Kitab Nadharât Siyâsiyah li Hizbut Tahrir (Beberapa Pandangan
Politik menurut Hizbut Tahrir).
9. Kitab Muqaddimah ad-Dustûr (Pengantar Undang-undang Negara
Islam)
10. Kitab Al-Khilâfah (Khilafah).
11. Kitab Kayfa Hudimat al-Khilâfah (Dekonstruksi Khilafah: Skenario di
Balik Runtuhnya Khilafah Islam).
12. Kitab Nizhâm al-‘Uqûbât (Sistem Peradilan Islam).
13. Kitab Ahkâm al-Bayyinât (Hukum-hukum Pembuktian dalam
Pengadilan)
14. Kitab Naqd al-Isytirâkiyyah al-Marksiyah (Kritik atas Sosialisme-
Marxis).
15. Kitab At-Tafkîr (Nalar Islam: Membangun Daya Pikir).
16. Kitab Sur‘ah al-Badîhah (Mempercepat Proses Berpikir).
17. Kitab Al-Fikr al-Islâmî (Bunga Rampai Pemikiran Islam).
18. Kitab Naqd an-Nadhariyah al-Iltizâmi fî Qawânîn al-Gharbiyyah
(Kritik atas Teori Stipulasi dalam Undang-undang Barat).
19. Kitab Nidâ’ Hâr (Panggilan Hangat dari Hizbut Tahrir untuk Umat
Islam).
20. Kitab As-Siyâsah al-Iqtishâdhiyyah al-Mutsla (Politik-Ekonomi
Islam).
21. Kitab Al-Amwâl fî Dawlah al-Khilâfah (Sistem Keuangan dalam
Negara Khilafah).
22. Struktur Daulah Khilafah Islamiyah
Di samping itu, terdapat ribuan selebaran-selebaran, buklet-buklet,
dan diktat-diktat (surat-surat terbuka kepada para penguasa dan pemimpin
gerakan politik) yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir sejak berdirinya
sampai sekarang.
8
B. Jamaah Tabligh
Jamaah Tabligh "Kelompok Penyampai"(juga disebut Tabliq) adalah
gerakan dakwah Islam dengan tujuan kembali ke ajaran Islam yang kaffah.
Aktivitas mereka tidak hanya terbatas pada satu golongan Islam saja, Tujuan
utama dari gerakan ini adalah membangkitkan jiwa spiritual dalam diri dan
kehidupan setiap muslim. Jamaah Tabligh merupakan pergerakan non-politik
terbesar di seluruh dunia.
a) Sejarah Tabligh
Jama’ah Tabligh didirikan pada akhir dekade 1920-an oleh
Maulana Muhammad Ilyas Kandhalawi di Mewat, sebuah provinsi di
India. Nama Jama'ah Tabligh hanyalah merupakan sebutan bagi mereka
yang sering menyampaikan, sebenarnya usaha ini tidak mempunyai nama
tetapi cukup Islam saja tidak ada yang lain. Bahkan Muhammad Ilyas
mengatakan seandainya aku harus memberikan nama pada usaha ini maka
akan aku beri nama "gerakan iman". Ilham untuk mengabdikan hidupnya
total hanya untuk Islam terjadi ketika Maulana Ilyas melangsungkan
Ibadah Haji kedua-nya di Hijaz pada tahun1926. Maulana Ilyas
menyerukan slogannya, ‘Aye Musalmano! Musalman bano’ (dalam bahasa
Urdu), yang artinya ‘Wahai umat muslim! Jadilah muslim yang kaffah
(menunaikan semua rukun dan syari’ah seperti yang dicontohkan
Rasulullah)’. Tabligh resminya bukan merupakan kelompok atau ikatan,
tapi gerakan muslim untuk menjadi muslim yang menjalankan agamanya,
dan hanya satu-satunya gerakan Islam yang tidak memandang asal-usul
mahdzab atau aliran pengikutnya. Dalam waktu kurang dari dua dekade,
Jamaah Tabligh berhasil berjalan di Asia Selatan. Dengan dipimpin oleh
Maulana Yusuf, putra Maulana Ilyas sebagai amir/pimpinan yang kedua,
gerakan ini mulai mengembangkan aktivitasnya pada tahun 1946, dan
dalam waktu 20 tahun, penyebarannya telah mencapai Asia Barat Daya
dan Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara. Sekali terbentuk
9
dalam suatu negara, Jamaah Tablih mulai membaur dengan masyarakat
lokal. Meskipun negara barat pertama yang berhasil dijangkau Tabligh
adalah Amerika Serikat, tapi fokus utama mereka adalah di Britania Raya,
mengacu kepada populasi padat orang Asia Selatan disana yang tiba pada
tahun 1960-an dan 1970-an..
Jamaah ini mengklaim mereka tidak menerima donasi dana dari
manapun untuk menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional Tabligh
dibiayai sendiri oleh pengikutnya. Tahun 1978, Liga Muslim Dunia
mensubsidi pembangunan Masjid Tabligh di Dewsbury, Inggris, yang
kemudian menjadi markas besar Jama’ah Tabligh di Eropa. Pimpinan
mereka disebut Amir atau Zamidaar atau Zumindaar.
Ada yang mengatakan bahwa jamaah tabligh adalah penganut
khurafat karna katanya kuburan maulana Ilyas di Nizamudin di tawafkan
padahal di Nizamudin ada dua masjid yang pertama adalah masjid suatu
kelompok yang di dalammya ada kuburan dan yang kedua adalah masjid
yang didalamnya jangankan kuburan bahkan tulisan pun bersih dan telah
dijadikan pusat penyebaran usaha da'wah Rasulullah Muhammad SAW
yang sekarang telah menyebar ke seluruh dunia.
Usaha ini telah merubah banyak kalangan mulai dari orang miskin,
kaya, pemulung, pejabat, polisi, tentara, bahkan preman dan pembunuh
bayaran.
b) Aktivitas Dakwah
Markas internasional pusat tabligh adalah di Nizzamudin, India.
Kemudian setiap negara juga mempunyai markas pusat nasional, dari
markas pusat dibagi markas-markas regional/daerah yang dipimpin oleh
seorang Shura. Kemudian dibagi lagi menjadi ratusan markas kecil yang
disebut Halaqah. Kegiatan di Halaqah adalah musyawarah mingguan, dan
sebulan sekali mereka khuruj selama tiga hari. Khuruj adalah meluangkan
waktu untuk secara total berdakwah, yang biasanya dari masjid ke masjid
dan dipimpin oleh seorang Amir. Orang yang khuruj tidak boleh
meninggalkan masjid tanpa seizin Amir khuruj. Tapi para karyawan
10
diperbolehkan tetap bekerja, dan langsung mengikuti kegiatan sepulang
kerja.
Sewaktu khuruj, kegiatan diisi dengan ta'lim (membaca hadits atau
kisah sahabat, biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakaria),
jaulah (mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan
tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah), bayan, mudzakarah
(menghafal) 6 sifat sahabat, karkuzari (memberi laporan harian pada
amir), dan musyawarah. Selama masa khuruj, mereka tidur di masjid.
Aktivitas Markas Regional adalah sama, khuruj, namun biasanya hanya
menangani khuruj dalam jangka waktu 40 hari atau 4 bulan saja. Selain itu
mereka juga mengadakan malam Ijtima' (berkumpul), dimana dalam
Ijtima' akan diisi dengan Bayan (ceramah agama) oleh para ulama atau
tamu dari luar negeri yang sedang khuruj disana, dan juga ta'lim wa
ta'alum.
Setahun sekali, digelar Ijtima' umum di markas nasional pusat,
yang biasanya dihadiri oleh puluhan ribu umat muslim dari seluruh
pelosok daerah. Bagi umat muslim yang mampu, mereka diharapkan untuk
khuruj ke poros markas pusat (India-Pakistan-Bangladesh/IPB) untuk
melihat suasana keagamaan yang kuat yang mempertebal iman mereka.
c) Asas 6 Sifat
1. Yakin terhadap kalimat Thoyyibah Laa ilaaha ilallah Muhammadur
rasulullah.
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Laa ilaaha ilallah
o Maksudnya: Mengeluarkan keyakinan pada makhluk dari
dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah di
dalam hati.
Muhammadar rasulullah
o Maksudnya: Mengakui bahwa satu-satunya jalan hidup untuk
mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan
mengikuti cara hidup Rasulullah SAW.
11
2. Salat khusyu' dan khudu'. Artinya: Salat dengan konsentrasi batin dan
rendah diri dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah.
Maksudnya: Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah dalam
salat kedalam kehidupan sehari-hari.
3. Ilmu ma'adz dzikr
Ilmu, Artinya: Semua petunjuk yang datang dari Allah melalui
Baginda Rasulullah.
Dzikir, Artinya: Mengingat Allah sebagaimana Agungnya Allah.
Melaksanakan perintah Allah dalam setiap saat dan keadaan
dengan menghadirkan ke-Agungan Allah mengikuti cara Rasulullah.
4. Ikramul Muslimin, Artinya: Memuliakan sesama Muslim.
Maksudnya: Menunaikan kewajiban pada sesama muslim tanpa
menuntut hak kita ditunaikannya.
5. Tashihun Niyah Artinya: Mengikhlaskan niat agar jauh dari riya’ dan
sum’ah (memperdengarkan amal kebaikan). Akan tetapi, mereka
meninggalkan Sunnah dan mengikuti cara-cara ikhlas di dalam
tashawwuf.
Maksudnya:Membersihkan niat dalam beramal, semata-mata
karena Allah.
6. Dakwah dan tabligh. Dakwah, Artinya: Mengajak, sedangkan
Tabligh, Artinya: Menyampaikan
Maksudnya:
Memperbaiki diri, yaitu menggunakan diri, harta, dan waktu
seperti yang diperintahkan Allah.
Menghidupkan agama pada diri sendiri dan manusia di seluruh
alam dengan menggunakan harta dan diri mereka
12
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian keterangan di atas kami dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
Bahwa banyak sekali aliran-aliran pemikiran di dalam islam yang mencoba
mendirikan sebuah daulah islamiyah dan mengembalikan nilai-nilai atau
norma-norma dalam islam yang murni dan kaffah agar kembali kepada fitrah
islam yang sebenarnya yaitu berlandaskan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Supaya
umat islam bangkit kembali dari kemerosotan total akibat pengaruh ide-ide
dan cengkeraman dominasi pengaruh budaya barat atau negara-negara kafir.
Diantara aliran tersebut adalah Hizbut Tahrir, Jama’ah Tabligh, dsb.
Hizbut Tahrir merupakan aliran yang didirikan atas dasar penegakan kembali
sebuah daulah khilafah islamiyah yang pernah dilakukan pada masa
Rasulullah dan Khulafa’ur Rasyidin, untuk terciptanya sebuah lingkungan
masyarakat islam. Menjadikan seluruh aktifitas kehidupan diatur sesuai
dengan aturan syari’at islam dan mengacu pada sistem daulah khilafah yang
dipimpin seorang khalifah.
Keseluruhan aktifitas yang dilakukan Hizut Tahrir adalah bersifat politik yang
bertujuan untuk menjadikan akidah islam sebagai dasar Negara sekaligus
landasan konstitusi dan undang-undang
Jama’ah Tabligh mempunyai fungsi yang sama yaitu mengembalikan jiwa
spiritual islam yang murni dan kaffah. Hanya saja aliran atau pergerakan ini
tidak terpaku terhadap urusan politik yang ingin mendirikan daulah khilafah
islamiyah.
Tujuan utama Jama’ah Tabligh adalah untuk membangkitkan jiwa spiritual
dan mempertebal keimanan setiap individu muslim yang terangkum dalam
asas 6 sifat.
14
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam. yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kepada kita. Sehingga sedikit demi sedikit kami dapat menyelesaikan makalah yang telah kami buat ini dengan penuh rasa syukur dan bangga.
Selanjutnya sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Nabi Akhiruz Zaman yang telah membawa mu’jizat terbesar bagi kita semua yaitu Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita khususnya dan umat islam pada umumnya. Sehingga kita tahu dan berusaha menjalankan syari’at islam secara benar dan sempurna.
Ucapan banyak terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Drs. Masduqi affandi, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Ilmu Klam yang telah mengajar kami dan kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini sampai akhirnya telah selesai.
Maksud dan tujuan penulisan makalah ini tidak lain adalah untuk memenuhi kewajiban terhadap tugas akhir semester yang diberikan kepada kami dalam mata kuliah Ilmu Kalam ini dengan tema Aliran pemikiran dalam islam, lebi tepatnya dalam pembahasan Hizbut Tahrir dan Jama’ah Tabligh. Makalah ini telah kami dapatkan dari beberapa referensi buku serta media lain, dan telah kami kemas sedemikian rupa sehingga dengan mudah kita bisa memahaminya.
Demikianlah pengantar yang dapat kami sampaikan. Kami pun tahu masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. karena tidak ada seorang pun yang sempurna. oleh karena itu, segala bentuk kritikan dan saran selalu kami nantikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan selanjutnya.
Akhir kata, kami hanya mampu berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kami sendiri, pembaca dan juga kepada seluruh mahasiswa-mahasiswi IAIN Sunan Ampel Surabaya. Amin.
Surabaya, 24 Desember 2010
Penulis
15
16
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan.................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
A. Aliran Pemikiran dalam Islam.................................................. 2
1. Hizbut Tahrir ..........................................2
1) Latar Belakang dan Sejarah Hizbut Tahrir..................... 2
2) Tujuan dan Keanggotaan................................................ 2
3) Aktifitas Hizbut Tahrir................................................... 4
4) Landasan Pemikiran....................................................... 6
2. Jamaah Tabligh ..........................................8
1) Sejarah Tabligh............................................................... 9
2) Aktifitas Dakwah............................................................ 10
3) Asas 6 Sifat..................................................................... 11
BAB III PENUTUP...................................................................................... 13
Kesimpulan................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14
17iii
MAKALAH ILMU KALAM (HIZBUT TAHRIR DAN JAMA’AH TABLIGH)
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ilmu Kalam
Dosen Pembimbing :
Drs. Masduki Afandi
Disusun Oleh :
Fika Fitria : B07210065
Dessy Anggraini : B07210066
Enes Dwi Pratiwi : B07210068
Habibul Akmal Fikri : B07210074
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2010
18